Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)

33
Aning Subiyatin

Transcript of Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)

Aning Subiyatin

Batasan kala II

Dimulai dari pembukaan lengkap dan berakhir pada saat bayi lahir

Fase-fase kala II

Menurut Adehold dan Robert kala II dibagi menjadi 3 fase1. Fase keredaan

dimulai dari pembukaan lengkap s.d. timbulnya keinginan meneran secara berirama dan sering

2. Fase peneranan aktifDimulai saat meneran hingga bagian teremdah janin tdk masuk lagi antara peneran yg dilakukan

3. Fase perinealDimulai dari crowning hingga lahirnya seluruh tbh bayi

Perubahan fisik yg tjd pada kala II1. Kontraksi uterus

kontraksi selama kala II tjd lbh sering dan sedikit lama yaitu setiap 2’,lamanya 60-90’

2. Perubahan-perubahan uterusa. SAR(segmen atas rahim) dan segmen bawah rahim (SBR)b. perubahan pd servikpembukaan lengkapc. vagina dan dasar panggul

stlh pembukaan lengkap dan ketuban pecah tjd perubahan, terutama pd dasar panggul yg diregangkan bag. Depan janin shg saluran yg dinding-dindingnya tipis k/ suatu regangan dan kepala sampai di vulva, anus terbuka dan perineum menonjol

Perubahan fisiologis pada janin sesuai dg mekanisme persalinan Penurunan Fleksi Putaran paksi dalam Ekspulsi Putaran paksi luar

Perubahan fisiologis pd persalinan kala IIPada kala ini ibu merasa1. Sangat lelah2. Menutup mata diantara 2 kontraksi dan

mencoba untuk tidur3. Respon terhadap pertanyaan hanya satu

kata diantara 2 kontraksi, ibu sulit untuk mengikuti perintah yg sederhana sekalipun, hal ini disebabkan k/ ibu lebih terfokus pd dirinya d/p bayinya

Lanjutan

4. Ibu akan merasakan kontraksi yg sangat menyakitkan dan melelahkan

5. Sebagian wanita merasakan nyeri yg sgt kuat pd setiap peneranan dan berusaha melawan kontraksi

6. Melakukan setiap usaha yg mendorong u/ meneran

7. Tegang, cemas, gelisah, lekas marah dan tersinggung

Perubahan fisiologis

Tekanan darahTD meningkat 15-22 mmHg, hal ini dipgrh o/ adanya dorongan meneran.

Metabolisme meningkat spt halnya pd kala I k/ adanya usaha meneran dr ibu yg menyebabkan peningkatan aktivitas skletal

Denyut nadi meningkat Suhu tubuh

tjd peningkatan plg tinggi tjd pd kelahiran dan segera ssdh itu. Peningkatan normal 0.5-1C

Respirasi, ginjal dan hematologik sama pd kala I

Gastrointestinal

Berkurangnya motolitas gastrik dan absorpsi terus lanjut selama kala II. Biasanya mual dan muntah saat transisi hilang selama kala II,tetapi tetap ada pada beberapa wanita.Muntah,yg terjadi, biasanya spordic. Muntah konstan dan terus menerus pada waktu kapan saja selama persalinan adalah abnormal dan indikasi abnormal seperti pecahnya uteri atau toksemia

Gejala dan Tanda Kala II

Ada rasa ingin meneran saat kontraksi Ada dorongan pada rektum atau vagina Perineum terlihat menonjol Vulva dan sfinkter ani membuka Peningkatan pengeluaran lendir dan darah

Persiapan penolong persalinan Sarung tangan dan barier protektif lainnya Tempat bersalin Peralatan dan bahan yang diperlukan Tempat meletakkan dan lingkungan yang

nyaman bagi bayi Penyiapan ibu dan keluarganya (Asuhan Sayang

Ibu, bersihkan perineum dan lipat paha, kosongkan kandung kemih, amniotomi, dan menjelaskan peran suami/pendamping

Penatalaksanaan Kala II Setelah pembukaan lengkap, pimpin

untuk meneran apabila timbul dorongan spontan untuk melakukan hal itu

Beristirahat diantara kontraksi Berikan posisi yang nyaman bagi ibu Pantau kondisi janin Bila ingin meneran tapi pembukaan belum

lengkap, anjurkan bernafas cepat/biasa, atur posisi agar nyaman, upayakan tidak meneran hingga pembukaan lengkap

Episiotomi

Tidak dilakukan secara rutin Bila tidak tepat waktu dan prosedurnya salah,

terjadi peningkatan jumlah perdarahan, laserasi derajat 3 atau 4 dan kejadian hematoma

Menyebabkan nyeri pascapersalinan Meningkatkan risiko infeksi

Episiotomi untuk mempercepat persalinan, dilakukan pada: Terjadi gawat janin dan persalinan

mungkin harus diselesaikan dengan bantuan alat (ekstraksi cunam atau vakum)

Adanya penyulit (distosia bahu, persalinan sungsang)

Adanya parut yang menghambat proses pengeluaran bayi

Pada saat pengeluaran, perhatikan hal-hal berikut: Posisi ibu saat melahirkan bayi Cegah terjadinya laserasi atau trauma Proses melahirkan kepala Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi Proses melahirkan bahu Proses melahirkan tubuh bayi Mengusap muka, mengeringkan dan

rangsangan taktil pada bayi Memotong tali pusat

Gejala dan Tanda Distosia Bahu “Turtle Sign” : kepala terdorong keluar tetapi

kembali ke dalam vagina setelah kontraksi atau ibu berhenti meneran

Tidak terjadi putaran paksi luar apabila kepala telah lahir

Kepala tetap pada posisinya (dalam vagina) walau ibu meneran sekuat mungkin

Tanda pastikan persalinan kala dua :• Pembukaan serviks lengkap atau•Kepala janin terilihat dari introitus vagina

Dengan spontan

untuk meneran ?

Lanjutankan dengan penatalaksanaan fisiologis :• Pecahkan selaput ketuban bila belum pecah•Anjurkan untuk mulai meneran•Nilai DJJ,kontraksi,tanda - tanda vital, kandung kemih secara rutin•Anjurkan untuk minum•Anjurkan perubahan posisi

Bayi lahir dalam 60

menit pada multi para atau 120

menit pad

Lakukan :• manajemen aktif kala tiga•Asuhan bayi baru lahir

Rujuk segera

Tidak

YaYa

Tidak

ALUR PENATALAKSANAAN KALA II FISIOLOGIS

• Anjurka n perubahan posisi•Lakukan stimulasi putting susu•Minta ibu mengosongkan kandung kemihnya•Anjurkan untuk minum•Nilai DJJ,Kontraksi dan tanda tanda vital•Evaluasi dalam 60 menit

Dorong untuk

meneran

•Bimbing ibu untuk meneran saat kontaksi•Anjurkan untuk minum•Anjurkan perubahan posisi•Lakukan stimulasi putting susu•Nilai DJJ setiap 5 – 10 menit

Lanjutkan dengan penatalaksanaan fisio logis persalinan kala dua

Bayi lahir dalam waktu 60

menit (atau kelahiran bayi

akan segera terjadi )

Lakukan:•Manajemen aktif kala tiga•Asuhan bayi baru lahir

Rujuk segera

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Posisi pada kala IIPosisi duduk atau setengah duduk

Keuntungan

Memudahkan untuk beristirahat diantara kontraksiGaya grafitasi membantu ibu dalam melahirkan bayiAlur jalan lahir yang perlu ditempuh untuk bisa keluar lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin berlangsung optimal.

Kerugian

Posisi ini bisa menyebabkan keluhan pegal di punggung dan kelelahan, apalagi kalau proses persalinannya lama.

Merangkak atau miringDilakukan bila posisi kepala belum tepatKeuntungan :• Peredaran darah balik ibu mengalir lancar. • Pengiriman oksigen dalam darah ibu ke janin melalui plasenta tidak terganggu. Karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan berlangsung perlahan-lahan sehingga persalinan relatif lebih nyaman.

Kerugian :• Posisi ini membuat dokter atau bidan sedikit kesulitan membantu proses persalinan. Kepala bayi lebih sulit dipegang atau diarahkan. • Bila harus melakukan episiotomi pun posisinya lebih sulit.

Jongkok atau berdiriKeuntungan

Gaya gravitasi membantu ibu dalam melahirkan

Kerugian :

Dokter atau bidan sedikit kesulitan bila harus membantu persalinan melalui episiotomi atau memantau perkembangan pembukaan

Dokumentasi kala II

subyektif

Ibu mengatakan ingin mengedan

Nyeri semakin kuatDan sering

Ibu mengatakan inginBAB

obyektif

1. Doran teknus perjol vulka (dorongan meneran, tekanan pd anus dan vulva membuka)

2. tanda-tanda vital (TD, S, N, RR)3. Hasil pemeriksaan dalam (lengkap)

Assesment

G..P…A… partus kala IIJanin……

Planning Memberitahu hasil pemeriksaan Amniotomi(apabila ketuban belum

pecah) nilai air ketuban Memberikan support mental,

mendampingi ibu dan memberikan rasa nyaman

Obs. His/30’,djj(tiap 5-10’/selesai ibu meneran), kandung kemih dan TTV(nadi/30’)

Memberikan nutrisi dan hidrasi Memimpin u/ meneran, mengatur posisinya Menolong kelahiran bayi Melakukan IMD

58 LANGKAH APN

I. TANDA & GEJALA KALA II1. Doran, teknus, perjol,vulka

II. SIAP ALAT/SIAP DIRI2. partus set,wadah DTT, luar, Ibu. Bayi3. Celemek4. Cuci tangan5. Srg tgn6. Oksi(1/2 koucher

III. PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP7. Bersih8. PD9. Celup10. DJJ

IV. SIAP IBU DAN KELUARGA11. Ibu 12. Keluarga13. His(+)------pimpin,puji

His(-)-----istirahat,minum,djj

V. SIAP TOLONG14. Posisi ibu15. handuk16. Bokong17. Buka18. Sarung

VI. TOLONGKEPALA :19. Lindungi

20. Cek 21. Tunggu

BAHU 22. BiparetalBADAN 23. Sangga

24. SusurVII. PENANGANAN BAYI

25. Nilai/letak26. Kering/ganti

OKSI: 27. fundus28. Beritahu29. Suntik30. Klem

31. Potong,ikat32. Kontak kulit33. Selimuti