Adaptasi

18
MAKALAH KDK TEORI ADAPTASI Mata Kuliah : KDK Dosen : Ade Tika Herawati, S.Kep,Ners. DISUSUN OLEH TONO ADAM DEDI K ERNI N NENI N DIDAH IIS JUJU YENI M LINA S STIKES BAKTI KENCANA BANDUNG DIII KEPERAWATAN EKSTENSI 2011 1 | Page

Transcript of Adaptasi

Page 1: Adaptasi

MAKALAH KDK

TEORI ADAPTASI

Mata Kuliah : KDK

Dosen : Ade Tika Herawati, S.Kep,Ners.

DISUSUN OLEH

TONO ADAM

DEDI K ERNI N

NENI N DIDAH

IIS JUJU

YENI M LINA S

STIKES BAKTI KENCANA BANDUNG

DIII KEPERAWATAN EKSTENSI

2011

1 | P a g e

Page 2: Adaptasi

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang

berjudul "TEORI ADAPTASI" ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun

sebagai tugas untuk mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Keberhasilan penyusun dalam

penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penyusun

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya makalah ini :

1. Ibu Ade Tika Herawati, S.Kep,Ners selaku dosen pembimbing mata pelajaran Etika .

2. Teman – teman STIKES Bakti Kencana Bandung program studi DIII keperawatan Ekstensi

Angkatan 2011

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan

masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penyusun mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat

bagi siapapun yang membacanya.

Bandung , 29 Desember 2011

Penyusun

2 | P a g e

Page 3: Adaptasi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Tujuan 3

1.3 Rumusan Masalah 3

1.4 Sistematika Pembahasan 4

BAB II .PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Adaptasi 5

2.2 Tujuan Adaptasi 5

2.3 Type Adaptasi 6

2.4 Dimensi Adaptasi 6

2.5 Mekanisme Adaptasi terhadap Stress 10

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan 12

3.2 Saran 12

BAB IV. DAFTAR PUSTAKA 13

3 | P a g e

Page 4: Adaptasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon

terhadap stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering

difokuskan pada adaptasi individu, keluarga atau komunitas terhadap stress.Ada banyak

bentuk adaptasi. Adaptasi fisiologis memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun demikian

mungkin terjadi proses yang serupa dalam dimensi psikososial dan dimensi lainnya.

Suatu proses adaptif terjadi ketika stimulus dari lingkungan internal dan eksternal

menyebabkan penyimpangan keseimbangan organisme. Dengan demikian adaptasi adalah

suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal. Adaptasi melibatkan refleks,

mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping dan idealnya dapat mengarah

pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Selye, 1976, ; Monsen, Floyd dan Brookman,

1992). Stresor yang menstimulasi adaptasi mungkin berjangka pendek, seperti demam atau

berjangka panjang seperti paralysis dari anggota gerak tubuh. Agar dapat berfungsi optimal,

seseorang harus mampu berespons terhadap stressor dan beradaptasi terhadap tuntutan

atau perubahan yang dibutuhkan. Adaptasi membutuhkan respons aktif dari seluruh

individu.

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini untuk memberikan pengetahuan dan informasi tentang

Teori Adaptasi.

1.3 Rumusan Masalah

1. Pengertian Adaptasi?

2. Tujuan Adaptasi ?

3. Type Adaptasi ?

4. Dimensi Adaptasi?

5. Mekanisme Adaptasi terhadap Stress?

4 | P a g e

Page 5: Adaptasi

1.4 Sistematika Pembahasan

Bab I . Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang,tujuan, dan rumusan masalah.

Bab II. Pembahasan yang berisi tentang pengertian adaptasi, tujuan adaptasi, type

adaptasi,dimensi adaptasi dan mekanisme adaptasi terhadap stress.

Bab III. Penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Bab IV. Daftar Pustaka yang berisi tentang referensi atau literature yang digunakan dalam

penyusunan makalah ini.

BAB II5 | P a g e

Page 6: Adaptasi

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Adaptasi

Adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan agar mahluk hidup

dapat bertahan hidup, adaptasi disebut juga mekanisme penyesuaian diri,.

Menurut W.A. Gerungan (1996) menyebutkan bahwa “Penyesuaian diri adalah mengubah

diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan

keadaan (keinginan diri)”.Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan sifatnya pasif

(autoplastis), misalnya seorang bidan desa harus dapat menyesuaikan diri dengan norma-

norma dan nilai-nilai yang dianut masyarakat desa tempat dia bertugas

Sebaliknya, apabila individu berusaha untuk mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan

diri, sifatnya adalah aktif (alloplastis), misalnya seorang bidan desa ingin mengubah perilaku

ibu-ibu di desa untuk meneteki bayi sesuai dengan manajemen laktasi.

Menurut Soeharto Heerdjan (1987), “Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang

tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan”.Adaptasi merupakan pertahanan yang

didapat sejak lahir atau diperoleh karena belajar dari pengalaman untuk mengatasi stres.

Cara mengatasi stres dapat berupa membatasi tempat terjadinya stres, mengurangi, atau

menetralisasi pengaruhnya.

Adaptasi adalah suatu cara penyesuaian yang berorientasi pada togas (task oriented).

2.2 Tujuan Adaptasi

Tujuan adaptasi dalam mekanisme terhadap stress adalah untuk mengembalikan keadaan

kembali pada kondisi optimal yaitu :

a. Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar.

b. Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik.

c. Menghadapi tuntutan keadaan secara objektif.

d. Menghadapi tuntutan keadaan secara rasional.

Cara yang ditempuh dapat bersifat terbuka maupun tertutup, antara lain:

a. Menghadapi tuntutan secara frontal (terang-terangan).

6 | P a g e

Page 7: Adaptasi

b. Regresi (menarik diri) atau tidak mau tahu sama sekali.

c. Kompromi (kesepakatan).

Contoh:

Seorang mahasiswa gagal dalam ujian akhir program, mungkin is akan bekerja keras

(terang-terangan), regresi dengan keluar dari pendidikan, serta mungkin mau mengulang

lagi dengan berusaha semampunya (kompromi).

2.3 Type Adaptasi

Menurut jenisnya adaptasi dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Adaptasi morfologi

penyesuaian struktur dan bentuk tubuh untuk bisa bertahan dalam kondisi lingkungan

tertentu.

Contoh : beruang kutub memiliki bulu yang tebal agar dapat melawantemperatur yang

dingin ; anjing laut dan singa laut memiliki anggota belakangyang berfungsi untuk

berenang

2. Adaptasi fisiologi

penyesuaian secara fisiologi akibat perubahan lingkungan agar organisme dapat

bertahan hidup secara optimal.

Contoh : perubahan pada sistem sirkulasi darah pada lingkungan tertentu; misalHb

orang yang tinggal di dataran tinggi relatif lebih tinggi dari orang yang hidup di pesisir

pantai.

3. Adaptasi perilaku

perubahan perilaku organisme sebagai responterhadap perubahan lingkungan.

Contoh : Hibernasi (tidur selama musim dingin )

2.4 Dimensi Adaptasi

Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.

Sumber adaptif terdapat dalam setiap dimensi ini. Oleh karenanya, ketika mengkaji adaptasi

7 | P a g e

Page 8: Adaptasi

klienterhadap stress, perawat harus mempertimbangkan individu secara menyeluruh.

Menurut dimensinya adaptasi untuk menghadapi stress dibagi menjadi :

1. ADAPTASI FISIOLOGIS

Indikator fisiologis dari stress adalah objektif, lebih mudah diidentifikasi dan secara umum dapat

diamati atau diukur. Namun demikian, indicator ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada

semua klien yang mengalami stress, dan indicator tersebut bervariasi menurut individunya.

Tanda vital biasanya meningkat dan klien mungkin tampak gelisah dan tidak mampu untuk

beristirahat aberkonsentrasi. Indikator ini dapat timbul sepanjang tahap stress.

Durasi dan intensitas dari gejala secara langsung berkaitan dengan durasi dan intensitas stressor

yang diterima. Indikator fisiologis timbul dari berbagai sistem. Oleh karenanya pengkajian

tentang stress mencakup pengumpulan data dari semua sistem.Hubungan antara stress

psikologik dan penyakit sering disebut interaksi pikiran tubuh. Riset telah menunjukkan bahwa

stress dapat mempengaruhi penyakit dan pola penyakit. Pada masa lampau,penyakit infeksi

adalah penyebab kematian paling utama, tetapi sejak ditemukan antibiotic, kondisi kehidupan

yang meningkat, pengetahuan tentang nutrisi yang meningkat, dan metode sanitasi yang lebih

baik telah menurunkan angka kematian. Sekarang penyebab utama kematian adalah penyakit

yang mencakup stressor gaya hidup.

Indikator fisiologis stress

a) Kenaikan tekanan darah

b) Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.

c) Peningkatan denyut nadi dan frekwensi pernapasan

d) Telapak tangan berkeringat Tangan dan kaki dingin

e) Postur tubuh yang tidak tegap

f) Keletihan

g) Sakit kepala

h) Gangguan lambung

i) Suara yang bernada tinggi

j) Mual,muntah dan diare.

k) Perubahan nafsu makan

l) Perubahan berat badan

8 | P a g e

Page 9: Adaptasi

m) Perubahan frekwensi berkemih

n) Dilatasi pupil

o) Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur

2. ADAPTASI PSIKOLOGIS

Emosi kadang dikaji secara langsung atau tidak langsung dengan mengamati perilaku klien.

Stress mempengaruhi kesejahteraan emosional dalam berbagai cara. Karena kepribadian

individual mencakup hubungan yang kompleks di antara banyak faktor, maka reaksi terhadap

stress yang berkepanjangan ditetapkan dengan memeriksa gaya hidup dan stresor klien yang

terakhir, pengalaman terdahulu dengan stressor, mekanisme koping yang berhasil di masa lalu,

fungsi peran, konsep diri dan ketabahan yang merupakan kombinasi dari tiga karakteristik

kepribadian yang di duga menjadi media terhadap stress. Ketiga karakteristik ini adalah rasa

kontrol terhadap peristiwa kehidupan, komitmen terhadap aktivitas yang berhasil, dan antisipasi

dari tantangan sebagai suatu kesempatan untuk pertumbuhan (Wiebe dan Williams, 1992 ;

Tarstasky, 1993).

Indikator emosional / psikologi dan perilaku stress :

a) Ansietas

b) Depresi

c) Kepenatan

d) Peningkatan penggunaan bahan kimia

e) Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola aktivitas.

f) Kelelahan mental

g) Perasaan tidak adekuat

h) Kehilangan harga diri

i) Peningkatan kepekaan

j) Kehilangan motivasi.

k) Ledakan emosional dan menangis.

l) Penurunan produktivitas dan kualitas kinerja pekerjaan.

m) Kecendrungan untuk membuat kesalahan (mis. buruknya penilaian).

n) Mudah lupa dan pikiran buntu

o) Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci.

9 | P a g e

Page 10: Adaptasi

p) Preokupasi (mis. mimpi siang hari )

q) Ketidakmampuan berkonsentrasi pada tugas.

r) Peningkatan ketidakhadiran dan penyakit

s) Letargi

t) Kehilangan minat

u) Rentan terhadap kecelakaan.

3. ADAPTASI PERKEMBANGAN

Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan tugas

perkembangan. Pada setiap tahap perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas

perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap perkembangan tersebut.

Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu atau menghambat kelancaran menyelesaikan

tahap perkembangan tersebut. Dalam bentuk yang ekstrem, stress yang berkepanjangan dapat

mengarah pada krisis pendewasaan.Bayi atau anak kecil umumnya menghadapi stressor di

rumah . Jika diasuh dalam lingkungan yang responsive dan empati, mereka mampu

mengembangkan harga diri yang sehat dan pada akhirnya belajar respons koping adaptif yang

sehat (Haber et al, 1992).

Anak-anak usia sekolah biasanya mengembangkan rasa kecukupan. Mereka mulai mnyedari

bahwa akumulasi pengetahuan dan penguasaan keterampilan dapat membantu mereka

mencapai tujuan , dan harga diri berkembang melalui hubungan berteman dan saling berbagi di

antara teman. Pada tahap ini, stress ditunjukkan oleh ketidakmampuann atau ketidakinginan

untuk mengembangkan hubungan berteman.Remaja biasanya mengembangkan rasa identitas

yang kuat tetapi pada waktu yang bersamaan perlu diterima oleh teman sebaya. Remaja dengan

sistem pendukung sosial yang kuat menunjukkan suatu peningkatan kemampuan untuk

menyesuaikan diri terhadap stressor, tetapi remaja tanpa sistem pendukung sosial sering

menunjukkan peningkatan masalah psikososial (Dubos, 1992).

Dewasa muda berada dalam transisi dari pengalaman masa remaja ke tanggung jawab orang

dewasa. Konflik dapat berkembang antara tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Stresor

mencakup konflik antara harapan dan realitas.

4. ADAPTASI SOSIAL BUDAYA

Setiap lingkungan sosial masyarakat mempunyai tatanan budaya masing-,masing.

Antara lingkungan satu dan yang lainnya tentu memiliki budaya berbeda-beda. 10 | P a g e

Page 11: Adaptasi

Perbedaan tersebut yang akhirnya menuntut setiap orang beradaptasi jika hal itu dapat

dilakukan dengan baik maka akan tercipta keseimbangan. Namun jika hal tersebut tidak

dapat dilakukan bukanlah suatu hal yang tidak mungkin jika orang tersebut akan

mengalami stress.

5. ADAPTASI SPIRITUAL

Setiap agama dan kepercayaan mengandung ajaran yang hendaknya harus dijalankan

oleh penganutnya. Ajaran-ajaran ini tentunya juga harus turut andil dalam mengatur

perilaku manusia ini. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi ajaran-ajaran tersebut

pasti terjadi perubahan dalam perilaku manusia.

2.5 Mekanisme Adaptasi terhadap stress

Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikologis berubah dalam berespon terhadap

stres.

Karena banyak stresor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi

individu, keluarga, atau komunitas terhadap stres. Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya

untuk mempertahankan fungsi yang optimal.

Mekanisme adaptasi ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

1. Faktor Biologi

Orang dengan kondisi gangguan kesehatan jiwa mempunyai kerentanan di dalam stuktur otak

yang berhubungan dengan mekanisme pertahanan terhadap stresnya. Setiap orang sebenarnya

mempunyai mekanisme yang berbeda-beda terhadap stres yang dihadapi, ini berhubungan juga

dengan mekanisme adaptasi masing-masing orang. Tidak heran jika satu orang berbeda dengan

orang yang lain ketika menghadapi beban yang sekiranya dianggap sama. Mekanisme adaptasi

yang berbeda ini pula yang menentukan apakah kondisi saraf di otaknya akan berpengaruh

banyak atau tidak ketika stres datang. Mekanisme adaptasi yang diperoleh dari pembelajaran

juga sangat mempengaruhi ketahanan otak dalam menghadapi stres.

2. Faktor Psikologi

Faktor ini dipengaruhi oleh pembelajaran dari keluarga, lingkungan dan orang-orang terdekat

individu. Ketika seseorang belajar, maka dia pertama kali belajar dari orang dekatnya dalam hal

ini adalah orang tua. Maka ketika dia belajar, apa yang dilakukan oleh orang tua sangat

11 | P a g e

Page 12: Adaptasi

berpengaruh terhadap cara si individu itu menghadapi kondisi. Tidak heran anak terkadang

meniru cara orang tua dalam menghadapi masalah. Ini proses belajar yang sangat dasar. Maka

sering dijumpai dalam praktek, seorang pasien gangguan cemas biasanya memiliki orang tua

yang juga pencemas.

3. Faktor Sosial

Faktor ini juga mempunyai pengaruh yang besar kepada individu. Ada kalanya ketika semua sisi

biologis dan psikologis sudah diperbaiki, sisi lingkungan sosial ternyata tidak berubah juga, maka

hasilnya sama saja. Banyak pasien yang mengatakan tempat bekerja maupun lingkungannya

tidak nyaman, namun sayangnya semuanya tidak bisa berubah. KOndisi seperti ini memerlukan

mekanisme adaptasi yang lebih baik lagi dari pasien, kecuali dia mau semuanya menjadi sia-sia.

12 | P a g e

Page 13: Adaptasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Adaptasi adalah proses penyesuaiann diri terhadap perubahan lingkungan agar

organism dapat bertahan hidup, adaptasi disebut juga mekanisme penyesuaian diri,.

2. Tujuan adaptasi dalam mekanisme terhadap stress adalah

a. Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar.

b. Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik.

c. Menghadapi tuntutan keadaan secara objektif.

d. Menghadapi tuntutan keadaan secara rasional.

3. Menurut jenisnya Type adaptasi menjadi 3 bagian yaitu :

a. Adaptasi fisiologi

b. Adaptasi Morfologi

c. Adaptasi Perilaku

4. Menurut dimensinya adaptasi dibagi menjadi :

a. Adaptasi Fisiologis

b. Adaptasi Psikologis

c. Adaptasi Perkembangan

d. Adaptasi Sosial Budaya

e. Adaptasi Spiritual

5. Mekanisme adaptasi terhadap stress diperlukan untuk mempertahankan fungsi yang

optimal, yang dipengaruhi beberapa factor yaitu :

a. Faktor Biologi

b. Faktor Psikologi

c. Faktor Sosial

3.2 Saran

BAB IV13 | P a g e

Page 14: Adaptasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Long C Barbara, 1996, Perawatan Medikal Bedah, Yayasan IAPK, Pajajaran Bandung.2. Kozier Erb, Fundamental Of Nursing : Concept Process and practice, Addison Weslwy

Publishing co, USA, 1991.3. Smeltzer bare, 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Brunner & studdarth edisi 8

, EGC, Jakarta.\4. Ellis RJ, A Elizabeth, 1994, Nowlis, Nursing : A Human Needs Approach, Fifth Edition, JB

Lippincott Company, Philadephia.5. Wolf, Weitzel, Fuerst, 1984, Dasar-dasar Ilmu Keperawatan, buku kedua, Gunung Agung,

Jakarta.6. Potter Terry, 1997,Fundamentals Of Nursing : Concepts, Process and Practice, Fourth

Edition, Mosby Year Book.

14 | P a g e