Actuating

8
Actuating (pelaksanaan atau penerapan) Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan. Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi,dan karyawan ada. Jika fungsi ini diterapkan maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai. Penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit, dan kompleks, karena karyawan-karyawan tidak dapat dikuasai sepenuhnya. Hal ini disebabkan karyawan adalah makhluk hidup yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita, dan lainnya. 1. Mengatasi hambatan utama organisasi Terdapat empat rintangan organisasi bagi eksekusi strategi yang telah ditetapkan, yaitu : rintangan kognitif, rintangan sumber daya, rintangan politik, dan rintangan motivasional. Keempat rintangan itu saling terkait satu sama lain dan digambarkan dalam skema berikut:

description

manajemen organisasi (Actuating), komponen

Transcript of Actuating

Page 1: Actuating

Actuating (pelaksanaan atau penerapan)

Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh

komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara

bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.

Fungsi ini baru dapat diterapkan setelah rencana, organisasi,dan karyawan ada. Jika

fungsi ini diterapkan maka proses manajemen dalam merealisasi tujuan dimulai.

Penerapan fungsi ini sangat sulit, rumit, dan kompleks, karena karyawan-karyawan

tidak dapat dikuasai sepenuhnya. Hal ini disebabkan karyawan adalah makhluk hidup

yang punya pikiran, perasaan, harga diri, cita-cita, dan lainnya.

1. Mengatasi hambatan utama organisasi

Terdapat empat rintangan organisasi bagi eksekusi strategi yang telah

ditetapkan, yaitu : rintangan kognitif, rintangan sumber daya, rintangan politik, dan

rintangan motivasional. Keempat rintangan itu saling terkait satu sama lain dan

digambarkan dalam skema berikut:

Gambar 4.1 Empat Rintangan Organisasi bagi Eksekusi Strategi

a. Rintangan Kognitif

Rintangan Politik

Tantangan dari kepentingan-kepentingan yang kuat

Rintangan Motivasional

Staf yang tidak punya

motivasi

Rintangan Sumber DayaSuber daya yang terbatas

Rintangan Kognitif

Organisasi yang sudah lekat dengan status quo

Page 2: Actuating

Dari segi rintangan kognitif, Sido Muncul sendiri terus menambah

karyawan/tenaga kerja yang awalnya hanya industri rumahan hingga menjadi industri

herbal dengan jumlah karyawan mencapai 4000 orang. Dari 4.000 orang, sebanyak

5% karyawan berada di divisi riset dan pengembangan.

b. Rintangan Politik

PT. Sido Muncul telah mengalami perkembangan yang pesat dsejak berdir

pada tahun 1940 yang mana statusnya mesih berupa industri rumahan. Karena

permintaan pasar yang terus meningkat PT. Sido Muncul pun beberapa kali “pindah

lokasi” dengan berbagai pertimbangan serta untuk mengantisipasi kemajuan dimasa

datang. Pada di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik

baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan

Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim dan

diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr.

Ahmad Sujudi pada tanggal 11 Nopember 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul

sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik

(CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan

sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu

berstandar farmasi. Dapat dilihat bahwa PT. Sido muncul telah berkoordinasi dan

menggandeng institusi terkait untuk memastikan kelangsungan perusahaannya

dengan adanya pengakuan dari BPOM berupa sertifikat CPOTB dan CPOB.

c. Rintangan Motivasional (Staf yang Tidak Punya Motivasi)

Salah satu cara efektif yang dilakukan oleh PT. Sido Muncul untuk

meningkatkan loyalitas karyawan dan penjual jamu adalah mengadakan kegiatan

Mudik Gratis yanga telah dimulai sejak 1991. Program ini tentunya lebih efektif dan

bermanfaat dibandingkan dengan membagikan THR (Tunjangan Hari Raya) dan

secara tak langsung meningkatkan kesetiaan karyawan dan para penjual jamu

terhadap perusahaan.

Page 3: Actuating

d. Rintangan Sumber Daya

Dengan jumlah karyawan mencapai 4.000 orang, tentunya perusahaan tidak

kekurangan sumber daya manusia. Dari segi sumber daya alam (bahan baku) yang

digunakan 80% berupa simplisia nabati yang berasal dari sekitar 160 jenis tanaman

obat. Bahan baku bersumber dari pedagang-pedagang besar dan para petani. Jadi

perusahaan tidak kekurangan bahan baku karena telah ada pemasok tetap. Peralatan

dan mesin yang digunakan pun telah modern dan terstandar oleh CPOTB dan CPOB.

2. Mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi

Terdapat beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh proses adil terhadap sikap

dan perilaku orang ketika manajemen mengeksekusi strategi, yang digambarkan

dengan skema proses berikut:

Gambar 4.2 Bagaimana Proses yang Adil Memengaruhi Sikap dan Perilaku Orang

Pembagian kerja (jobdesc) yang jelas akan membuat karyawan merasa

bertanggung jawab atas jobdesc masing-masing. Selain itu, pedoman kerja juga perlu

dijelaskan karena berkaitan dengan kualitas produk yang akan dihasilkan. Bagian

personalia dan HRD tentu memainkan peranan penting pada proses ini. Memberikan

reward atas keberhasilan karyawan atau mengadakan program “Employee of the

month” dan sejenisnya dapat meningkatkan semangat karyawan untuk memberikan

Melebihi Ekspektasi

Didorong diri sendiri

Kerjasama Sukarela

“Saya tidak bertindak melebihi kewajiban saya”

Kepercayaan dan Komitmen

“Saya merasa opini saya dihargai”

Proses yang Adil

Keterlibatan penjelasan Kejelasan

ekspektasi

Proses perumusan Strategi Sikap Perilaku Eksekusi Strategi

Page 4: Actuating

usaha terbaik karena akan mendapatkan apresiasi dari perusahaan. Karyawan yang

termotivasi ini secara tidak langsung akan semakin loyal kepada perusahaan dan

dengan demikian akan semakin mudah untuk menjalankan program-program yang

telah dibuat perusahaan.

PT. Sido muncul merealisasikan planning yang sudah direncanakan dengan

cara sebagai berikut :

a. Inovasi produk

Irwan berinovasi dengan Tolak Angin berbentuk cair dan mengemas Tolak

Angin dalam kemasan sachet yang praktis, dengan begitu Tolak Angin telah

memasuki pasar blue ocean karena belum ada produk yang sejenis sebelum

dikeluarkannya produk Tolak Angin cair ini. Tak hanya disitu saja sekarang

Tolak Angin berinovasi dengan menghadirkan tolak angin anak untuk

segmentasi pasar anak-anak, Tolak Angin Flu untuk pengobatan spesifik

seperti flu, serta permen tolak angin yang semakin mempraktiskan kemasan

produk.

b. Brand image

Tolak Angin melakukan posisioning dengan cara merubah image sebagai

produk jamu yang kuno menjadi produk jamu yang modern (obat herbal).

Agnes Monica termasuk yang paling sering mengkomunikasikan Tolak

Angin, karena ingin menyasar market generasi muda dan meyakinkan

generasi muda bahwa Tolak Angin bukanlah produk jamu kuno. Tak hanya

Agnes Monica sebagar endorser, namun ada juga Rhenald Kasali yaitu tokoh

yang dipandang tepat untuk mewakili kalangan atas, akademisi yang pintar,

yang tahu khasiat Tolak Angin sebagai produk berkualitas.

c. Promosi

PT. Sido Muncul menggunakan strategi pengiklanan dengan melahirkan

tagline “Orang Pintar Minum Tolak Angin”. Tagline tersebut berhasil

membuat masyarakat selalu mengingat produk Tolak Angin tersebut dan

Page 5: Actuating

berhasil membuat masyarakat berpikir bahwa jamu tidak hanya digunakan

oleh orang jaman dahulu namun juga digunakan oleh orang modern.

Dalam beberapa event televisi Tolak Angin seringkali menjadi sposor utama

seperti Realtiy Superstar pada awal tahun 2000an di Indosiar dan sponsor

acara musik Karnaval di SCTV. Sehingga masyarakat lebih sering melihat

iklan dan mengenal sampai mengingat produk Tolak Angin.

Daftar pustaka :

Eem, H., 2011, Implementasi Fungsi Manajemen pada Layanan Kesehatan Cuma-

Cuma (LKC) Ciputat-Tangerang, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Nugroho, I., 2015, Siklus Hidup Tolak Angin (PT. Sido Muncul), Available at

http://observehuman.blogspot.co.id/2015/05/siklus-hidup-tolak-angin-pt-

sidomuncul.html?m=1 diakses pada tanggal 10 Oktober 2015