Acara 4 RMU

7
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha peningkatan kualitas panen dapat dilakukan dengan memperlakukan hasil panen menjadi bentuk tertentu yang mendekati bentuk sasaran konsumen. Usaha yang biasa dikenal dengan istilah penanganan pasca panen ini juga memerlukan bantuan mesin karena jumlah panen biasanya juga cukup besar sehingga tidak efektif jika menggunakan tenaga manusia. Salah satu kegiatan pasca panen adalah penggilingan padi dari gabah menjadi beras. Penggilingan padi memiliki peran yang sangat penting dalam sistem agribisnis padi/perberasan di Indonesia. Peranan ini tercermin dari besarnya jumlah penggilingan padi dan sebarannya yang hampir merata di seluruh daerah sentra produksi padi di Indonesia. Penggilingan padi merupakan pusat pertemuan antara produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran gabah/beras sehingga merupakan mata rantai penting dalam suplai beras nasional yang dituntut untuk dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan beras, baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

description

mesran

Transcript of Acara 4 RMU

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangUsaha peningkatan kualitas panen dapat dilakukan dengan memperlakukan hasil panen menjadi bentuk tertentu yang mendekati bentuk sasaran konsumen. Usaha yang biasa dikenal dengan istilah penanganan pasca panen ini juga memerlukan bantuan mesin karena jumlah panen biasanya juga cukup besar sehingga tidak efektif jika menggunakan tenaga manusia. Salah satu kegiatan pasca panen adalah penggilingan padi dari gabah menjadi beras. Penggilingan padi memiliki peran yang sangat penting dalam sistem agribisnis padi/perberasan di Indonesia. Peranan ini tercermin dari besarnya jumlah penggilingan padi dan sebarannya yang hampir merata di seluruh daerah sentra produksi padi di Indonesia. Penggilingan padi merupakan pusat pertemuan antara produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran gabah/beras sehingga merupakan mata rantai penting dalam suplai beras nasional yang dituntut untuk dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan beras, baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional.Usaha penggilingan padi harus dapat menjamin kelangsungannya, agar usaha pemenuhan kebutuhan akan beras dapat dilakukan secara optimal. Mesin penggilingan yang digunakan biasanya berupa Rice Milling Unit (RMU) adalah penggilingan padi yang konfigurasinya terdiri dari 2 unit mesin yaitu mesin pecah kulit (husker) dan mesin penyosoh (polisher) yang menyatu/tidak terpisahkan sehingga proses dari gabah langsung keluar menjadi beras putih.

B. Tujuan1. Mengetahui bagian-bagian rice mill unit yang digunakan dan fungsinya.2. Mengetahui prinsip kerja rice mill unit.3. Mengukur laju dan rendemen penggilingan gabah.II. TINJAUAN PUSTAKAJenis padi yang ditanam di Indonesia ada dua macam, yaitu jenis padi bulu dan padi cere (tidak berbulu). Padi bulu umumnya tidak mudah rontok, dituai secara gedengan (buliran) dan dirontokkan waktu hendak digiling menjadi beras. Padi cere yang mudah rontok biasanya dipotong dengan tangkai pendek atau pada pangkal batang, kemudian dirontok. Cara yang paling sederhana adalah dengan dilindes. Alat-alat perontok yang sederhana berupa kayu atau bambu pemukul, tongkat perontok, sisir perontok, rak perontok pondok pengirik, dan lain-lain. Alat sederhana yang banyak dipakai adalah pedal perontok yang terdiri atas sebuah drum yang ternuat dari lempengan-lempengan kayu yang tersusun berjajar berkeliling membentuk silinder kayu dengan diameter 36-38 cm, dan panjang 42-45 cm. Pada kayu-kayu ini ditancapkan gigi-gigi perontok yang terbuat dari kawat baja sebesar 3 mm.Sistem penggilingan padi, baik ditinjau dari kapsitas giling, maupun teknik penggilingan akan berpengaruh terhadap mutu beras. Sistem penggilingan padi secara tidak langsung juga menentukan jumlah dan mutu hasil sampingnya, terutama bekatul dan menir. Penggilingan dengan kapasitas besar dan continue, umumnya menghasilkan beras dengan mutu bagus dan rendemen beras keseluruhan tinggi (63-67%). Penggilingan kapasitas besar biasanya dilengkapi dengan grader, sehingga menir langsung dipisahkan dari beras kepala.Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa penggilingan padi adalah mesin pemecah kulit/sekam, (huller atau husker), mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator), mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher), mesin pengayak bertingkat (sifter), mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung). Bila ditinjau dari kapasitasnya, mesin-mesin penggiling padi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu rice milling unit (RMU) dan rice milling plant (RMP). Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah pada ukuran, kapasitas dan aliran bahan dalam proses penggilingan yang dilakukan. Penggilingan padi yang lengkap kadangkala dilengkapi dengan pembersih gabah sebelum masuk mesin pemecah kulit, dan pengumpul dedak sebagai hasil sampingan dari proses penyosohan.Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar lagi. Mesin ini bila dilihat fisiknya menyerupai mesin tunggal dengan fungsi banyak, namun sesungguhnya memang terdiri dari beberapa mesin yang disatukan dalam rancangan yang kompak dan bekerja secara harmoni dengan tenaga penggerak tunggal. Di dalam RMU sesungguhnya terdapat bagian mesin yang berfungsi memecah sekam atau mengupas gabah, bagian mesin yang berfungsi memisahkan BPK dan gabah dari sekam lalu membuang sekamnya, bagian mesin yang berfungsi mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk dikembalikan ke pengumpan, bagian mesin yang berfungsi menyosoh dan mengumpulkan dedak, dan bagian mesin yang berfungsi melakukan pemutuan berdasarkan jenis fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir). Kesemua fungsi tersebut dikemas dalam satu mesin yang kompak dan padat, sehingga praktis dan mudah digunakan.Pada proses penggolahan padi menjadi gabah yang dipanen harus pada tingkat kadar air sekitar 22% sampai 25% basis basah. Gabah dengan kadar air demikian tidak dapat langsung digiling karena kulitnya masih cukup basah sehingga sukar pecah dan terkupas. Oleh karena itu gabah perlu dikeringkan hingga kadar airnya berkisar 14% basis basah, yang biasanya dilakukan melalui proses penjemuran. Pengeringan juga dapat dilakukan menggunakan berbagai tipe alat pengering mekanis yang biasanya dioperasikan oleh penggilingan padi berskala besar.Pada prinsipnya, RMU dan RMP (Rice Milling Plant) adalah dua nama yang sama bila ditinjau dari segi fungsi, yaitu mesin-mesin penggilingan padi yang berfungsi mengkonversi gabah kering menjadi beras putih yang siap untuk dikonsumsi. Bila RMU merupakan satu mesin yang kompak dengan banyak fungsi, maka, RMP merupakan jenis mesin penggilingan padi yang terdiri dari beberapa unit mesin yang terpisah satu sama lain untuk masing-masing fungsinya dalam proses penggilingan beras. Karena terpisah, unit-unit pada RMP dapat memiliki kapasitas yang berbeda, sehingga waktu operasional tiap unit tidak sama untuk jumlah padi yang sama. Namun demikian aliran bahan dapat dijalankan secara otomatis bila mesin-mesin dari RMP merupakan satu set mesin yang sama, dari industri manufaktur yang sama.Perbedaan lain yang lebih penting pada RMP dibandingkan dengan RMU terletak pada kapasitas gilingnya. RMP biasanya memiliki kapasitas giling yang lebih besar daripada RMU yaitu antara 1.0 hingga 5.0 ton/jam. Perbedaan kapasitas giling ini menjadi penting sebab akan meningkatkan efisiensi penggunaan mesin-mesin penggiling.

III. METODOLOGIA. Alat dan Bahan1. Rice mill unit2. Gabah3. Timbangan4. Kantong plastik5. Stopwatch

B. Prosedur Kerja1. Mengamati dan menggambar bagian-bagian rice mill unit2. Menuliskan fungsinya masing-masing bagian dari rice mill unit3. Mencatat prinsip kerja rice mill unit yaitu prinsip kerja huller dan polisher