(Agroeko Acara 4)

download (Agroeko Acara 4)

of 25

Transcript of (Agroeko Acara 4)

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    1/25

    1

    IV. ANALISIS BEBERAPA TIPE PENGGUNAAN LAHAN UNTUK 

    PRODUKSI PERTANIAN

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Agroekosistem secara teoritis telah dipahami, namun perlu

     pemahaman lebih dalam bagaimana hubungan antara subsistem dengan

    agroekosistem. Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan yang secara

    individu terisolasi, biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok 

    atau membentuk koloni. Di dalam komunitas percampuran jenis-jenis

    tidak demikian saja terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang

    tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Ada

     beberapa tipe agroekosistem yang dipelajari seperti : sub sistem saah,

    sub sistem pekarangan, sub sistem tegal, sub sistem talun dan sub sistem

     perkebunan.

    !iap-tiap subsistem membutuhkan kajian yang berbeda untuk 

    mengetahui diversitas yang ada di dalamnya dan bagaimana stabilitas

    setiap subsistem tersebut. !iap-tiap subsistem pun memiliki siklus energi

    yang berbeda. Di dalam ekosistem ada aliran energi satu arah dari sinar 

    matahari, ada input bahan atau material dan hara atau nutrisi lain, energi

    keluar sistem berupa panas dan juga bahan yang di keluarkan di dalam

    sistem ada kontrol umpan balik atau "eedback energi, sehingga dalam

    aliran energi tersebut akan membentuk sutu siklus yang berkelanjutan,

    setiap siklus akan berjalan dan membentuk suatu kesimbangan.

    #anusia telah mengubah ekosistem alam secara luas sejak mulai

    mengenal pemukiman. #ereka mengubah hutan dan pedang rumput

    menjadi lahan untuk mengusahakan tanaman bahan pangan. $egiatan

    manusia tersebut dapat menimbulkan agroekosistem, baik agroekosistem

    dengan diversitas rendah %saah, tegal, dan perkebunan& maupun dengan

    diversitas tinggi %hutan dan talun&. Agroekosistem dicirikan dengan

    tingginya lapis trans"er energi dan nutrisi terutama di Grazing food chain

    dengan demikian homeostasis kecil. 'emua agroekosistem tersebut sangat

    tergantung dengan alam, gangguan iklim, hama dan penyakit.

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    2/25

    2

    Analisis pendekatan dengan (ona agroekosistem sangat perlu

    dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara

    karakterisitik bio"ik, pengelolaan sumberdaya alam, dan sosial ekonomi

    yang ada di (ona agroekosistem tersebut, serta dampaknya terhadap

    lingkungan.

    ). !ujuan

    !ujuan dari praktikum Analisis Beberapa !ipe *enggunaan Lahan

    +ntuk *roduksi *ertanian ini adalah :

    a. #emperkenalkan mahasisa semester dengan berbagai tipe

     penggunaan lahan untuk kepentingan produksi pertanian.

     b. #eningkatkan pemahaman mahasisa tentang perlunya pengelolaan

    setiap subsistem dengan memperhitungkan kaidah-kaidah lingkungan.

    c. #eningkatkan kecerdasan mahasisa dengan kesadaran dan pikiran

    logis dari apa yang mereka lihat di lapangan dengan teori dan kajian

    yang selama ini diperoleh di kelas saat tatap muka.

    B. Tinjauan Pustaka

    1. Analisis 'ubsistem *ersaahan

    Lapangan produksi ada bermacam macam antara lain adalah

    lahan terbuka yang terdiri dari beberapa sub sistem antara lain saah,

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    3/25

    3

    tegalan, kebun buah, kebun sayur. 'aah sendiri terdiri dari beberapa

    macam, antara lain adalah saah berpengairan teknis, setengah teknis

    dan tadah hujan. *erbedaan antara saah dan tegalan adalah di lokasi

    saah, terdapat pematang namun pada tegalan tidak ditemukan pematang

    %'upriyono )//0&.

    'aah terdiri dari beberapa macam antara lain adalah saah

     berpengairan teknis, setengah teknis dan tadah hujan. *erbedaan antara

    saah dan tegalan adalah di lahan saah terdapat pematang, tapi di

    tegalan tidak ditemukan. *erubahan cara bercocok tanam padi

    mempengaruhi perkembangan populasi hama dan tingkat kerusakan dari

    aktu ke aktu %'upriyono )//&.

    'aah maerupakan suatu sistem budaya tanaman yang khas dilihat

    dari sudut kekhususan pertanaman yaitu padi, penyiapan tanah,

     pengelolaan air, dan dampaknya atas lingkungan. #aka saah perlu

    diperhatikan secara kusus dalam penatagunaan lahan. #eskipun di lahan

    saah dapat diadakan pergiliran berbagai tanaman, namun pertanman

     pokok selalu padi. 2adi, kalau berbicara tentang saah pokok 

     pembicarannya tentu produksi padi dan beras. *enyiapan tanah saah

    menyebabkan si"at-si"at "isik, kimia, biologi dan mor"ologi tanah berupa

    nyata. $eadaan tanah alami berubah menjadi keadaan tanah buatan dan

    menyimpang dari keadaan yang dikehendaki oleh pertanaman dengan

     pertanaman lain. *ergiliran tanaman dengan tanaman lain, biasanya

     palaija, maka sehabis penanaman padi keadaan tanah harus diubah

    kembali sehingga sesuai dengan yang diperlukan pertanaman palaija.

    *engubahan keadaan tanah secara bolak-balik berarti memanipulasi

    sumberdaya tanah secara mendalam %3otohadiprairo, )//&.

    'aah adalah daerah yang digunakan untuk bercocok tanam untuk 

    tanaman pangan seperti padi dan jagung. +ntuk mengairi saah

    digunakan irigasi. *ekarangan adalah areal tanah yang biasanya

     berdekatan dengan sebuah bangunan yang berupa rumah atau gedung-

    gedung. *ekarangan bisa berada di depan, di belakang, disamping sebuah

     bangunan, tergantung besarnya sisa tanah yang tersedia setelah dipakai

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    4/25

    4

    untuk bangunan utamanya. *ekarangan biasa disebut sebagai taman

    %#uhajir )//4&.

    'aah adalah sistem pertanian lahan basah yang menggunakan

     perlakuan dengan mengairi lahan. *engairan saah dapat dilakukan

    dengan irigasi atau tadah hujan. 5iri-ciri saah antara lain: %1&

    membutuhkan air yang cukup banyak, %)& pengolahan tanah dilakukan

    secara teratur, %6& merupakan pertanian menetap, dan %7& jenis tanaman

    adalah padi %'iti et al. )//8&.

    ). Analisis 'ubsistem !egal

    9kosistem tegalan merupakan daerah pengelolaan pertanian.

    'umber daya yang merupakan basis ekosistem ini adalah lahan basah dan

    lahan kering. 9ksplorasi sumber daya ini dapat menimbulkan kerusakan

    lingkungan yang dapat berakibat lingkungan tersebut menjadi kurang

    atau tidak ber"ungsi lagi. 9kosistem tegalan ini mencakup kebun

    campuran, tegalan dan bentuk pertanian lainnya yang umumnya berada

    di sekitar taman nasional %'ukojo )//&.

    !egal adalah suatu lahan yang kering %dry "arming& tanpa adanya

     pengairan. *ertanian tegalan adalah cara bertani yang secara tetap tanpa

     pengairan. *ertanian tegalan dikerjakan secara tetap dan intensi" dengan

     bermacam-macam tanaman secara bergantian %crop rotation& antara

     palaija %seperti jagung, kacang tanah, ketela pohon& dan padi gogor 

    ancah %obinson )//;&.

    !anah tegalan adalah tanah atau lahan untuk bertani yang

    kondisinya tidak membutuhkan banyak air, bahkan tanah cenderung

    kesat dan kering. 5ara mengolah tanah tegalan tersebut adalah :

    a. !anah cukup dicangkul sekali saja dan dicampur dengan adonan

     pupuk dan pasir sebagaimana aturan komposisinya, lalu dibuat

    larikan-larikan dalam bentuk bedengan-bedengan, dengan ukuran 0/

    cm dengan panjang sesuai panjang lahan, dan tinggi dari dasar selokan

    7/ cm.

    Antar bedengan dibuatkan selokan dengan lebar 6/ cm, panjang

    sesuai dengan panjang bedengan, dan tinggi 7/ cm %'uparman )//;&.

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    5/25

    5

    *ola tanam yang diterapkan dilahan tegal adalah sistem campuran

    lahan kering, sehingga sumber air hanya dari hujan saja. 'istem

    tanamanya streep croping untuk e"esiensi konversi energi dan pola tanam

    antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain sama umur.

    *engolahan tanah agar tidak terjadi erosi maka dibuat terasering %Andre

    )//0&.

    6. Analisis 'ubsistem !alun

    !alun dikenal dalam berbagai istilah di ndonesia, khususnya di

    *ulau 2aa. Dalam bahasa 2aa, talun berarti kebon, yang artinya %1&

     bagian belakang halaman %)& tanah yang ditanami satu macam tanaman,misalnya kebon jeruk. !alun atau petalunan artinya tegalan di tempat

     berbukit %di 2aa !engah

    dengan di 2aa !engah< 2aa !imur. Di beberapa tempat kalau rakyat

    menyebut tegalan artinya lapangan %sepak bola& %=iradi )//8&.

    'istem kebun-talun biasanya terdiri dari tiga tahap, yaitu kebun,

    kebun campuran, dan talun. $etiga tahap itu berhubungan "ungsional dan

    membentuk suatu siklus. #asing-masing tahap mempunyai "ungsi yang

     berbeda. !ahap kebun mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dengan

     jenis tanaman yang didominasi oleh tanaman setahun %annual crops&

    misalnya kacang tanah, kedelai, cabe, jagung, dan ubi kayu. !ahap kebun

    campuran nilai ekonominya menurun, sedangkan nilai bio"isiknya

    meningkat yakni konservasi tanah dan air. 2enis tanaman pada tahap

    kebun campuran terdiri dari tanaman setahun dan tanaman tahunan

    % parennials&. !ahap talun mempunyai nilai ekonomi dan bio"isik dengan

     jenis tanaman didominasi oleh tanaman tahunan berkayu % parennials

    tress&. 'elain itu talun mempunyai biodiversitas tumbuhan yang tinggi

    %'antika )//7&.

    $ebun-!alun telah lama dikembangkan oleh masyarakat pedesaan

    khusunya di 2aa Barat. 'istem kebun-talun merupakan bentuk sistem

    agro"orestry yang ideal karena pada dimensi produk ia dapat

    menyediakan bahan pangan, buah-buahan, kayu bakar, bahan bangunan,

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    6/25

    6

    ia dapat menghasilkan produk untuk subsistensi keluarga atau

    rumahtangga maupun pendapatan cash. *ada dimensi aktu ia dapat

    memberikan hasil bulanan, musiman, tahunan. *ada dimensi "ungsi ia

    dapat mempunyai "ungsi ekonomi, ekologis, dan social budaya. 3amun

    demikian terhadap sistem kebun-talun masih relati" langka %'uharjito

    )//;&.

    !anaman di kebun atau talun mirip dengan tanaman pekarangan,

    tetapi jenisnya lebih banyak. *ada talun atau kebun dapat ditanam

    tanaman pangan, buah-buahan, bambu, aren, pinang, tanaman untuk 

     papan %bangunan&, seperti bambu, sengin, dan petai. Letak talun biasanya

    agak jauh dari perumahan, tidak menyatu dengan rumah tinggal. !alun

    atau kebun ini sudah lama ada di masyarakat 2aa, 'umatera, dan

    $alimantan %9.$.' >arini dan ochmat )//;&.

    7. Analisis 'ubsistem *ekarangan

    *ekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah

    dan umumnya berpagar keliling. Di atas lahan pekarangan tumbuh

     berbagai ragam tanaman. Bentuk dan pola tanaman pekarangan tidak 

    dapat disamakan, bergantung pada luas tanah, tinggi tempat, iklim, jarak 

    dari kota, jenis tanaman. *ada lahan pekarangan tersebut biasanya

    dipelihara ikan dalam kolom, dan hean piaraaan seperti ayam, itik,

    kambing, domba, kelinci, sapi dan kerbau. $eragaman tumbuhan dan

     bintang piaraan inilah yang menciptakan pelestarian lingkungan hidup

     pada pekarangan %Ateng )//4&.

    $ecenderungan kembali ke alam telah melanda dunia. >ampir 

    semua orang mengalami kejenuhan mengonsumsi pestisida kimiai yangternyata memang bisa menimbulkan aneka penyakit. $arenanya, kini

    mulai marak dilakukan penanaman sayuran secara organik. ?leh karena

    itu, diperlukan tata cara menanam, meraat, dan memanen sayuran

    organik di pekarangan rumah dengan cara yang benar %9ndro )//8&.

    Lahan pekarangan merupakan satu kesatuan kehidupan yang saling

    menguntungkan. 'ebagian dari tanaman diman"aatkan untuk pakan

    ternak, dan sebagian lagi untuk manusia, sedangkan kotoran ternak 

    digunakan sebagai pupuk kandang untuk menyuburkan tanah pekarnagn.

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    7/25

    7

    Dengan demikian, hubungan antara tanah, tanaman, hean piaraan, ikan

    dan manusia sebagai unit-unit di pekaranagn merupakan satu kesatuan

    terpadu %*ratii )//&.

    Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan

    kehidupan yang saling menguntungkan. 'ebagian dari tanaman

    diman"aatkan untuk pakan ternak, dan sebagian lagi untuk manusia,

    sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang untuk 

    menyuburkan tanah pekarnagn. Dengan demikian, hubungan antara

    tanah, tanaman, hean piaraan, ikan dan manusia sebagai unit-unit di

     pekaranagn merupakan satu kesatuan terpadu %*ratii )//&.*ekarangan bisa berada di depan, belakang atau samping sebuah

     bangunan, tergantung seberapa besar sisa tanah yang tersedia setelah

    dipakai untuk bangunan utamanya.Lahan yang makin menyempit tak 

    hanya terjadi di saah, kebun, atau ladang, tetapi juga di pekarangan,

    lahan yang langsung berdampingan dengan rumah %Andreas )//4&.

    0. Analisis 'ubsistem *erkebunan

    'ubsistem perkebunan berupa lahan luas yang hanya terdapat satu

    komoditas pertanian yang diusahakan dan permanen. 'ystem perkebunan

     perlu diutamakan tata rumah tangga yang sedikit atau sama sekali

    tertutup dimana di dalamnya terdapat suatu satuan unit tanah yang luas.

    !anaman yang diusahakan biasanya kelapa sait, karet, teh, kopi,dll

    %Beukering )/11&.

    Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas,

     biasanya terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk 

    menghasilkan komoditi perdagangan %pertanian& dalam skala besar dan

    dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.

    *erkebunan dapat ditanami oleh tanaman keras

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    8/25

    8

    lainnya, alaupun tidak selalu demikian adalah terdapat instalasi

     pengolahan atau pengemasan terhadap komoditi yang dipanen di lahan

     perkebunan itu, sebelum produknya dikirim ke pembeli %Daris dan

    $hoiriyah )//;&.

    *erkebunan merupakan usaha penanaman tumbuhan secara teratur 

    sesuai dengan ilmu pertanian dan mengutamakan tanaman perdagangan.

    *erkebunan penting bagi bahan ekspor dan bahan industri. 2enis-jenis

    tanaman perkebunan khususnya di ndonesia antara lain karet, kelapa

    sait, kopi, teh, tembakau, tebu, kelapa, cokelat, kina, kapas, cengkih

    %'oerjani )//;&.*erkebunan memang lebih banyak melindungi tanah, air, dan

    sejumlah kecil "lora dan "auna yang ada didalamnya dari pada saah,

    tetapi perkebunan tidak dapat mencapai e"esiensi perlindungan lahan

    seperti hutan alam yang deasa. !anaman teh terutama tumbuh di daerah

    tropis diantara garis balik 5ancer dan 5apricorn, memerlukan curah hujan

    hingga 1///-1)0/ mm per tahun, dengan temperatur ideal antara 1/

    hingga 6/ @5 %ahri )//8&.

    *ohon karet atau >evea brasiliensis merupakan tanaman tropis dari

    hutan Ama(on, Amerika 'elatan. Asia !enggara adalah produsen utama

    karet alam di dunia. $aret adalah polimer   hidrokarbon yang terkandung

     pada lateks beberapa jenis tumbuhan. 'umber utama produksi karet dalam

     perdagangan internasional adalah   para  atau  Hevea brasiliensis  %suku

     Euphorbiaceae&. Benih yang digunakan untuk produksi batang baah

    yang sangat penting untuk pembibitan dan industri karet. Batang baah

    akan digunakan untuk tunas okulasi untuk menghasilkan tanaman klon

    %Daud )/1)&.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Polimerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Euphorbiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Parahttp://id.wikipedia.org/wiki/Euphorbiaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Polimer

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    9/25

    9

    . !et"del"#i P$aktiku%1. =aktu dan !empat *raktikum

    *raktikum Analisis Beberapa !ipe *enggunaan Lahan +ntuk *roduksi

    *ertanian ini dilaksanakan *ada >ari 'abtu tanggal )6 April )/1 *ukul

    /8.//-1).// =B di Desa !engklik $ecamatan *olokarto $abupaten

    'ukoharjo.

    ). Alat dan Bahan

    a. Alat :

    1. !ermometer 

    ). Barometer 6. $ompas

    7. $linometer 

    0. *'

    . p>-meter 

    ;. Alat tulis

    4. *apan jalan

    9. Soil Moister Tester 

    10. LuCmeter 

     b. Bahan

    1. Berbagai 2enis subsistem 'aah, *ekarangan, !alun, !egal dan

    *erkebunan di Desa !engklik $ecamatan *olokarto $abupaten

    'ukoharjo.

    6. 5ara $erja

    a. #enentukan lokasi pengamatan

     b. #elakukan pengamatan dan pengukuran terhadap lokasi, kemirigan,

    suhu udara, > udara, intensitas udara, > tanah dan p> tanah

    c. #enganalisis proses membudidaya tanaman yang meliputi

    *engolahan lahan, nput, ?utput, dan 'iklus >ara.

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    10/25

    10

    d. #enganalisa permasalahan yang ditemukan ketika bercocok tanam.

    e. #emberi solusi dalam mengatasi masalah tersebut

    D. Hasil Pen#a%atan dan Pe%&ahasan

    1. >asil *engamatan

    !abel 7.1 >asil pengamatan analisis su bsistem persaahan

    Aspek 9kologi

    Lokasi % osition& ;o 6; 6),4E L' 11/o 07 6;,1E B!

    $emiringan %F& 0F

    'uhu +dara %o5& )8 o5

    > +dara %F& 0/F

    ntensitas 5ahaya %LuC& 6;;/ LuC

    > !anah % !r"# Moist# $et & $et  p> !anah 0

    Aspek Gegetasi

    2enis !anaman *adi %Garietas : Denok&

    2arak !anam )/ cm C )/ cm

    Luas Lahan ).// m)

    Ada

    Ada

    otasi !anaman Dalam 1 !ahun

    +

    *adi 6C dalam 1 tahun

    Aspek $eharaan

    'iklus >ara %!erbuka

    2enis *upuk !'*, Ha, *onska, +rea

    =aktu *emberian *upuk 0 >'! %!'* dan +rea&, 6/ >'! %Ha dan

    *onska&

    Dosis *upuk !'* %/,0 kintal&, Ha %/,0 kintal&,

    *onska %/,0 kintal&, +rea %/,0 kintal&

    Aspek *emeliharaan

    2enis *estisisda *repaton, *ojian, ekot

    Dosis *estisida 1 !angki 'emprot %) !utup Botol&

    5ara Aplikasi Di semprotkan

    *enyiangan %Ada'!

    Aspek nput-?utput

    nput Iang Digunakan Benih *adi %1/ kg&, *upuk, *estisida

    ?utput %*roduk& abah %10 kintal&, 2erami

    *roduk per Luasan Lahan 0,;8 !ona

    vvvvvvv

    vvvvvvv

    vvvvvvv

    vvvvvvv

    vvvvvvv

      v : padi 

    *AD

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    11/25

    11

    %!ona&

    $euntungan per >ektar %p& p 1.///.///

    'umber : &oardlist 

    !abel 7.) >asil pengamatan analisis subsistem tegalAspek 9kologi

    Lokasi % osition& ;o 6; 0;,6E L' 11/o 07 64,)E B!

    $emiringan %F& )F

    'uhu +dara %o5& )8 o5

    > +dara %F& 71F

    ntensitas 5ahaya %LuC& 1684/ LuC

    > !anah % !r"# Moist# $et & $et 

     p> !anah ,4

    Aspek Gegetasi

    2enis !anaman 2agung, $etela *ohon

    2arak !anam ;/ cm C )/ cm %2agung&

    Luas Lahan 1./// m)

    Ada

    Ada

    otasi !anaman Dalam 1 !ahun

      +

    $acang dan 2agung Bergantian dalam 1

    tahun

    Aspek $eharaan

    'iklus >ara %!erbuka

    2enis *upuk *upuk $andang, *onska

    =aktu *emberian *upuk *enanaman %*. $andang&, ; >'!

    %*onska&

    Dosis *upuk *upuk $andang %) kintal&, *onska %;/kg&

    Aspek *emeliharaan

    2enis *estisisda *uradan

    Dosis *estisida 'ecukupnya

    5ara Aplikasi Di tabur di pucuk tanaman pada ; >'!

    *enyiangan %Ada'! dibuat guludan

    Aspek nput-?utput

    nput Iang Digunakan Benih 2agung %1 kg&, *upuk, *estisida

    ?utput %*roduk& 2agung $ering %),0 kintal&, Batang

    2agung

    *roduk per Luasan Lahan ),0 !ona

    'in kon

    'ingkong

    'ingkong

    2agung

    2alan

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    12/25

    12

    %!ona&

    $euntungan per >ektar %p& p 4;0./// -

    'umber : &oardlist 

    !abel 7.6 >asil pengamatan analisis subsistem talunAspek 9kologi

    Lokasi % osition& ;o 6/ );,E L' 11/o 07 78E B!

    $emiringan %F& 0F

    'uhu +dara %o5& 6/ o5

    > +dara %F& 77F

    ntensitas 5ahaya %LuC& )14/ LuC

    > !anah % !r"# Moist# $et & $et 

     p> !anah

    Aspek Gegetasi

    2enis !anaman 'emusim %!?A&, !ahunan %2ati,

    Lamtoro, Bambu&

    2arak !anam !idak Ada

    Luas Lahan $urang lebih ./// m)

    Ada

    Ada

    otasi !anaman Dalam 1 !ahun

    +

    !idak Ada otasi !anaman

    $eterangan :

    J K 2ati

      K Bambu

      K Lamtoro

    Aspek $eharaan

    'iklus >ara %!erbuka

    2enis *upuk -=aktu *emberian *upuk -

    Dosis *upuk -

    Aspek *emeliharaan

    2enis *estisisda -

    Dosis *estisida -

    5ara Aplikasi -

    *enyiangan %Ada

    Aspek nput-?utput

    nput Iang Digunakan Benih 2ati

    ?utput %*roduk& $ayu, Bambu, !anaman ?bat

    *roduk per Luasan Lahan -

    J

    J J

    J J J

    J

      J

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    13/25

    13

    %!ona&

    $euntungan per >ektar %p& -

    'umber : &oardlist !abel 7.7 >asil pengamatan analisis subsistem pekarangan

    Aspek 9kologi

    Lokasi % osition& ;o 61 )0,7E L' 11/o 07 6;,0E B!

    $emiringan %F& )F

    'uhu +dara %o5& ); o5

    > +dara %F& 14F

    ntensitas 5ahaya %LuC& 117C1// LuC

    > !anah % !r"# Moist# $et &  Moist 

     p> !anah 0,)

    Aspek Gegetasi2enis !anaman 'emusim %$acang !anah, 'ingkong&,

    !ahunan %#angga, 'ao, 2ambu,

    *epaya, 5abai, #elinjo&

    2arak !anam 14 cm 14 cm %$acang !anah&, )0 cm C

    )0 cm %'inkong&

    Luas Lahan 1./// m)

    Ada

    Ada

    otasi !anaman Dalam 1 !ahun

    $eterangan ambar :

    J K $acang !anahG K 'ingkong

      K *epaya +  K 'ao

      K #angga

      K 2ambu

      K #elinjo

      K 5abai

    !idak Ada otasi !anaman

    Aspek $eharaan

    'iklus >ara %!erbuka

    2enis *upuk *upuk $andang, *onska, +rea

    =aktu *emberian *upuk +sia /,0 Bulan %*onska dan +rea&

    Dosis *upuk )0 kg %*onska, +rea&, ) $arung %*.

    $andang&

    Aspek *emeliharaan

    2enis *estisisda -

    Dosis *estisida -

    5ara Aplikasi -

    *enyiangan %Ada'!

    Aspek nput-?utput

    nput Iang Digunakan Benih $acang %6 $g&, *upuk  

    ?utput %*roduk& $acang !anah %1// $g&, 'ingkong %0/

    $g&, 'ao %1/ $g&

    G G G G G G G G G G G G

    G G G G G G G G J J G

      J J J J G J J G

      G G G J J G

      J J J J G J

    J G

    Rumah

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    14/25

    14

    *roduk per Luasan Lahan

    %!ona&

    $acang !anah K 1 !ona, 'ingkong K

    /,0 !ona, 'ao K /,1 !ona

    $euntungan per >ektar %p& p )0./// 'umber : &oardlist 

    !abel 7.0 >asil pengamatan analisis subsistem perkebunan

    Aspek 9kologi

    Lokasi % osition& ;o 6; 68,7E L' - 11/o 07 04,)E B!

    $emiringan %F& )F

    'uhu +dara %o5& 61 o5

    > +dara %F& 7)F

    ntensitas 5ahaya %LuC& 0/// LuC

    > !anah % !r"# Moist# $et &  Moist  p> !anah 7,0

    Aspek Gegetasi

    2enis !anaman !ahunan %$aret&

    2arak !anam 7 m C 0 m %$aret&

    Luas Lahan 7/ >a

    Ada

    Ada

    otasi !anaman Dalam 1 !ahun

    +

    $aret 'epanjang !ahun

    $eterangan :

    J K $aret

    Aspek $eharaan

    'iklus >ara %!erbuka

    =aktu *emberian *upuk 

    Dosis *upuk 

    Aspek *emeliharaan

    2enis *estisisda ungisida %*ada bidang sadap dan

     pangkal akar&

    Dosis *estisida 'ecukupnya

    5ara Aplikasi 'emprot dan Dioles dengan kuas

    %Bidang sadap&, Dituang %*angkal akar&

    *enyiangan %Ada

    Aspek nput-?utput

    nput Iang Digunakan Benih $aret, *upuk, ungisida

      J J J J

      J J J J

      J J J J

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    15/25

    15

    ?utput %*roduk& etah $aret, $ayu

    *roduk per Luasan Lahan

    %!ona&$euntungan per >ektar %p& p 6./0/.///

     'umber : &oardlist 

    ). *embahasan

    !alun adalah salah satu sistem agro"oretri yang dintanami dengan

    tanaman campuran antara tanaman tahunan dan tanaman semusim dimana

    strukturnya menyerupai hutan, secara umum ditemui diluar pemukiman.

    !alun dibedakan menjadi talun permanen dan talun tidak permanen

    %talun- kebun&. *ada talun permanen, tidak ditemukan pergiliran tanaman

    dan pohon-pohonnya rapat dengan kanopi menutup area sehingga cahaya

    yang tembus sedikit dan hanya sedikit tanaman toleran yang ditanam.

    'edangkan pada talun tidak permanen, ditemukan pergiliran tanaman dan

    tanaman yang ditanam mempunyai jarak tanam yang telah diatur dengan

    kanopi yang tidak menutup area sehingga cahaya yang tembus lebih

     banyak daripada talun permanen. #enurut 'unarso %)//4&, talun kebun

    campuran adalah suatu sistem pertanian hutan tradisional dimana

    sebidang tanah ditanami dengan berbagai macam tanaman yang diatur 

    secara spasial dan urutan temporal. ungsi talun kebun adalah: a&

     produksi subsistem karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, b& produksi

    komersial komoditi seperti bambu, kayu, ketimun, ubi kayu, tembakau

    dan baang merah, c& sumber genetik dan konservasi tanah dan d&

    kebutuhan sosial seperti penyediaan kayu bakar bagi penduduk desa.

    #enurut 'antika %)//7&, sistem kebun-talun biasanya terdiri dari

    tiga tahap, yaitu kebun, kebun campuran, dan talun. $etiga tahap itu

     berhubungan "ungsional dan membentuk suatu siklus. #asing-masing

    tahap mempunyai "ungsi yang berbeda. !ahap kebun mempunyai nilai

    ekonomis yang tinggi dengan jenis tanaman yang didominasi oleh

    tanaman setahun %annual crops& misalnya kacang tanah, kedelai, cabe,

     jagung, dan ubi kayu. !ahap kebun campuran nilai ekonominya menurun,

    sedangkan nilai bio"isiknya meningkat yakni konservasi tanah dan air.

    2enis tanaman pada tahap kebun campuran terdiri dari tanaman setahun

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    16/25

    16

    dan tanaman tahunan % parennials&. !ahap talun mempunyai nilai ekonomi

    dan bio"isik dengan jenis tanaman didominasi oleh tanaman tahunan

     berkayu % parennials tress&. 'elain itu talun mempunyai biodiversitas

    tumbuhan yang tinggi.

    *erkebunan adalah lahan pertanian yang sangat luas dan hanya

    terdapat satu jenis tanaman saja. *emeliharaan tanaman pada komoditas

     perkebunan yang bersi"at tahunan, biasanya dikelompokkan ke dalam

    tanaman belum menghasilkan

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    17/25

    17

     pengukuran intensitas cahaya dengan luCmeter di saah tersebut

    diperoleh hasil pengukuran intensitas cahaya sebesar 6;;/ luC.

    *engelolaan lahan subsistem persaahan harus maksimal karena

     persaahan memerlukan pembajakan tanah, pengairan, dan

     pemupukan. #enurut $urnia %)//7& e"isiensi air pada subsistem

     persaahan harus maksimal, karena saah merupakan lahan basah.

    *engelolalan tanah pada lahan ini sudah tergolong maksimum, karena

    sudah menggunakan mesin traktor sehingga pengelolalaan tanah

     berlangsung lebih cepat dan e"ekti". *ada subsistem persaahan ini,tanaman yang dibudidayakan adalah padi dengan varietas Denok 

    dengan jarak tanam )/ C )/ cm. 'aat pengamatan, tanaman padi

    sedang pada "ase pertumbuhan. *ada lahan saah yang diamati tidak 

    terdapat cover crop  maupun naungan dikarenakan naungan dapat

    menghalangi sinar matahari yang seharusnya diterima tanaman, jika

    tanaman ternaungi umumnya pertumbuhannya menjadi lebih lambat

    dari pada tanaman yang tidak ternaungi. otasi tanaman dalam satu

    tahun seluruhnya adalah padi, yang mana padi ditanam sebanyak 6

    kali dalam setahun.

    +ntuk pengairan sudah menggunakan sumur bor yang ada di

    sekitar areal persaahanan dan meman"aatkan aliran sungai yang

    dialirkan melalui parit. 'ubsistem saah ini merupakan saah dengan

    siklus hara terbuka. +ntuk lahan seluas )// m) diperlukan pupuk 

     berupa pupuk urea, ponska, HA, dan !'*. *ada usia 0 >ari 'etelah!anam digunakan pupuk urea dan !'* dengan jumlah pupuk 

    sebanyak 0// kg untuk urea dan 0// kg untuk !'*. *ada 6/ >'!,

    dilakukan pemupukan dengan dua pupuk lainnya juga dengan jumlah

    masing-masing 0// kg.

    'ubsistem saah ini hanya memiliki satu jenis tanaman sehingga

    diversitasnya rendah. $arena diversitas yang rendah tersebut,

    resiliensi atau ketahanan terhadap hamanya juga rendah. >ama yang

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    18/25

    18

    menyerang subsistem saah adalah penyakit sundep dan hama

    ereng, untuk mengatasi permasalahan ini petani menggunakan

     pestisida berupa "ungsida dan insektisida. *ada setiap pemberian

     pestisida di berikan pestisida dengan dosis ) tutup botol per 1 tangki

    atau sekitar 17 liter. 5ara pengaplikasiannya dengan dicampurkan

     pestisida atau "ungisida dengan air lalu disemprotkan langsung pada

    tanaman.

    nput yang dimasukkana adalah p. 0.///.///,// jika dalam luasan

    lahan 1 hektar maka modal yang digunakan sebesar p. 0.;8.)6/,//.

    +ntuk output menghasilkan p. .///.///,// yang berasal dari

     penjualan gabah atau padi, sementara jerami hanya digunakan untuk 

    kepentingan pribadi. *roduksi padi yang didapatkan sebesar 1,0

    tona. $euntungan yang bisa didapatkan yaitu jika pemilik 

    saah menjual seluruh hasil padinya adalah p. 1.///.///,//a.

     b. 'ubsistem *ekarangan

    Lokasi subsistem pekarangan adalah di Desa !engkluk, $ecamatan

    *olokarto, $abupaten 'ukoharjo, dengan lokasi ; 6; )0,7E L' dan

    11/ 07 6;,0E B! pada ketinggian 177 mdpl dan kemiringan 0F atau

    tergolong datar. $elembaban tanah adalah 'oist   sedangkan

    kelembaban udara sebesar 14F. ntensitas cahaya yang diukur dengan

    luCmeter diperoleh hasil pengukuran pada pekarangan ini adalah

    sebesar 117// luC. #enurut Lunda %)//4& cara bertani pada subsistem

    ini adalah dengan meman"aatkan kebun atau pekarangan yang ada di

    sekeliling rumah. !anah ini diolah minimum dengan pengcangkulan.

    *enerapan pola tanam adalah campuran dengan macam vegetasinya

    adalah kacang tanah, sao, pisang, kelapa, jambu, ketela pohon,

     pepaya, melinjo, pisang, dan kemangi. 2arak tanam tidak beraturan

    atau sembarang, hanya pada komoditas kacang tanah yang memiliki

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    19/25

    19

     jarak tanam yaitu 14C14 cm dan singkong yang memiliki jarak tanam

    )0C)0 cm. !idak terdapat crop cover untuk subsistem ini, serta tidak 

    terdapat pula naungan untuk tanaman pada subsistem ini.

    Aspek keharaan dalam subsitem ini dapat terlihat melalui siklus

    haranya yaitu terbuka. *ada subsistem pekarangan ini menggunakan

     pupuk kandang dan pupuk ponska yang diberikan pada tanaman sekali

    dalam satu tahun, yaitu pada masa 10 >'!. Dosis penggunaan pupuk 

     ponska ini adalah )0 kg dan pupuk kandang sebanyak ) karung atau

    sekitar 8/ kg dalam sekali pemupukan. #eskipun pengolahan tanahnya

    minimum dan pemeliharaan serta pengairan hanya bergantung pada

    hujan, tetapi karena siklus hara terbuka dan diversitas tinggi sehingga

    stabilitas dan resiliensi tinggi.

    nput pada areal pekarangan adalah bibit, pupuk ponska, dan urea.

    ?utputnya banyak macam dan man"aatnya seperti buah, sayur, serta

    sumber karbohidrat. ?utput yang dihasilkan dari lahan tersebut

    sebesar 1// kg

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    20/25

    20

    #enurut *ratii %)//&, tegal adalah suatu lahan yang kering %dry

    "arming& yang pengairannya tidak teratur dan terkadang mengandalkan

    air hujan sehingga tingkat kelembabannya rendah. *ada subsistem

    yang diamati ini, lahan ditanami dengan jagung dengan jarak tanam ;/

    C )/ cm dan 'ingkong. !idak terdapat cover crop pada subsistem ini.

    otasi tanaman dilakukan dua kali yaitu saat musim kering para petani

    akan menanam jagung, karena jagung merupakan tanaman yang tidak 

    membutuhkan banyak air, dan pada musim penghujan akan ditanami

    dengan kacang tanah.

    'iklus hara subsistem tegal merupakan siklus hara terbuka, dengan

    menggunakan pupuk seperti ponska yang diberikan pada ; >'!,

    sedangkan untuk pupuk kandang diberikan pada saat penanaman.

    Dosis pemupukan sebesar ;/ kg untuk ponska dan ) kintal untuk 

     pupuk kandang. +ntuk pemeliharaan terhadap gangguan hama,

    digunakan pestisida jenis *uradan. Dosis penggunaannya adalah 1

    sdm. +ntuk pengaplikasian puradan dengan cara ditaburkan langsung

     pada pucuk tanaman.

    +ntuk lahan seluas 1/// m) ini, input yang diberikan pada lahan

    dan tanaman yaitu berupa pupuk dan pestisida. Dari kombinasi benih,

     pupuk di aal, pupuk di akhir, serta pengelolaan tanah dan tanaman

    diperoleh output atau hasil produk berupa jagung sebesar /,) ton.

    Apabila dirupiahkan petani mendapat keuntungan bersih sebesar p

    ;//.///,//.

    d. 'ubsistem !alun

    'ubsistem talun yang diamati untuk praktikum ini berlokasi di

    Desa !engklik, $ecamatan *olokarto, $abupaten 'ukoharjo yang

    memiliki posisi pada ; 6; );,E L' dan 11/ 07 78E B! dengan

    kemiringan 0F yang tergolong lereng datar. $etinggian lokasi ini

     berada pada 17 mdpl. $elembaban di lokasi ini memiliki kelembaban

    udara sebesar 77F dan kelembaban tanah termasuk dalam )et   atau

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    21/25

    21

     basah. 'uhu udara pada subsitem ini adalah 6//5. +ntuk intensitas

    cahaya, pada lokasi ini sebesar 014/ luC.

    #enurut 'oerjani %)//0&, tanaman yang biasa dibudidayakan

    merupakan gabungan tanaman semusim dengan tanaman tahunan.

     3amun pada subsistem talun ini tidak ada tanaman semusim. !anaman

    yang dibudidayakan adalah tanaman yang cocok pada lahan kering,

    seperti pohon jati, mahoni, dan sengon. Lahan yang digunakan untuk 

    menanam tanaman tersebut diolah dengan olah tanam minimum, yaitu

     pada aal sebelum penanaman tanah dicangkul dan digemburkan padadaerah yang akan ditanami saja setelah itu tidak diolah lagi. 'ubsistem

    ini memiliki banyak jenis tanaman atau diversitasnya tinggi, maka

    stabilitas dan resiliensinya tinggi. esiliensi yang tingggi maksudnya

    tidak mudah terserang penyakit atau hama.

    *ada lahan subsistem talun ini, terdapat tutupan lahan berupa

    rerumputan, sedangan untuk naungan tulun tidak memiliki naungan.

    'elain itu tidak memerlukan masukan selain bibit. Dan menghasilkan

    output atau hasil produk berupa kayu yang biasanya dijual atau

    digunakan sebagai bahan bakar. 'iklus hara pada subsistem ini adalah

    siklus hara tertutup, karena menggunakan pupuk hayati sehingga

    termasuk pertanian organik yang berkelanjutan. !idak terdapat

     penyiangan pada subsistem talun.

    #asalah yang sedang dihadapi subsistem talun ini berupa

    ketidaksuburan lahan. >al ini disebabkan kurangnya kesadaran pemilik 

    untuk meraat dan menyuburkan tanah dengan pemupukan. *adahal

    dengan membersihkan lahan dapat menjadikan talun tersebut enak 

    dilihat, sedangkan dengan melakukan pemupukan dapat menyuburkan

    tanah sehingga tanaman memberi hasil keluaran atau output yang

    tinggi daripada sebelumnya. !alun tidak ada output yang dapat

    dihitung dengan nyata karena tujuan pembuatan talun untuk 

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    22/25

    22

    melindungi rumah. 2adi keuntungan dari subsistem talun tidak dapat

    diperkirakan.

    e. 'ubsistem *erkebunan

    Areal perkebunan yang terletak di kebun karet *olokarto,

    $abupaten 'ukoharjo berada pada posisi ;/ 6; 68,8E L' dan 11// 07

    04E B!. $etinggian tempatnya 108 mdpl dengan kemiringan )F atau

    tergolong datar. !anah pada daerah ini tergolong masam karena

    memiliki p> sekitar 7,0. *ada pengukuran kelembaban, kelembaban

    udara sebesar 7)F sedangkan kelembaban tanah adalah 'oist   atau

    sedang. 'uhu saat dilakukan praktikum adalah 61o 5. ntensitas cahaya

    subsistem perkebunan tersebut adalah sebesar 0/// luC.

    #enurut 'oerjani %)//;&, perkebunan adalah sektor pertanian

    terbesar di ndonesia. 'alah satunya adalah perkebunan karet. $ebun

    karet *olokarto tersebut membudidayakan tanaman karet dengan jarak 

    tanam yang teratur dan renggang yaitu 7 C 0 m. !erdapat cover crop

     berupa rumput-rumputan, tidak terdapat tanaman naungan. *engolahan

    tanah dilakukan sebelum penanaman bibit baru atau dapat digolongkan

    tanah olah minimum. #enurut Barchia %)//8&, perkebunan memiliki

    tingkat diversitas yang rendah. *ola tanamnya monokultur itulah yang

    menyebabkan diversitasnya rendah sehingga mengakibatkan stabilitas

     juga rendah. $arena rentan terhadap gangguan hama dan penyakit

    maka perlu tambahan input berupa pestisida. 'iklus haranya terbuka

    dengan menggunakan pupuk seperti urea, $5l, +rea, dan pupuk HA.

    *ohon karet yang dapat disadap saat sudah berusia 0- tahun, pada saat

    itu pohon karet sudah disebut sebagai tanaman menghasilkan. *upuk 

    yang diberikan dengan dosis sebesar )/ kg

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    23/25

    23

    dihasilkan dijual mentah atau setengah jadi. !anaman yang berumur 

    lebih dari 0 tahun sudah bisa diambil lateksnya. Dalam mengambil

    lateks atau getah karet, perlu pengelupasan jaringan korteks pada

     batang. +ntuk pengupasan ini diusahakan hati-hati, dengan ketebalan

    1,0-) mm saja. $arena jika pengelupasan terlalu dalam, akan melukai

    korteks dan luka tersebut tidak bisa sembuh. $euntungan yang

    didapatkan pada subsistem perkebunan dengan luas lebih dari 0 ha ini

    adalah sekitar p 61.0//.///,//. *ermasalahan jamur yang

    mengganggu diatasi dengan memberikan "ungisida, yang diaplikasikan

    dengan cara dioleskan pada sekitar daerah sadapan. *enyiangan

    dilakukan hanya pada daerah sebatas piringan pohon karet.

    E. Kesi%'ulan dan Sa$an

    1. $esimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan *raktikum Agroekologi Acara 7

    Analisis Beberapa !ipe *enggunaan Lahan untuk *roduksi *ertanian dapat

    disimpulkan baha:

    a. Ada 0 tipe penggunaan lahan untuk produksi pertanian, yaitu subsistem

     persaahan, subsistem tegal, subsistem talun, subsistem pekarangan,dan subsistem perkebunan.

     b. 'aah adalah sistem pertanian lahan basah yang menggunakan

     perlakuan dengan mengairi lahan.

    c. !alun atau petalunan artinya tegalan di tempat berbukit yang bisa

    ditanami lebih dari satu tanaman.

    d. !egalan adalah tanah atau lahan untuk bertani yang kondisinya tidak 

    membutuhkan banyak air, bahkan tanah cenderung kesat dan kering.

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    24/25

    24

    e. *ekarangan adalah sebidang tanah di sekitar rumah yang dikelola

    rumah tangga dan ditanam tanaman yang diperlukan untuk menunjang

    kebutuhan sehari-hari.

    ". *erkebunan adalah areal lahan yang ditanami tanaman produkti" sejenis

    dalam jumlah banyak dan biasanya dikelola oleh suatu kelompok.

    *erbedaan subsistem akan membutuhkan perlakuan yang berbeda karena

    menyesuaikan dengan kondisi alam dan jenis tanaman yang cocok 

    ditanam.

    ). 'aran

    Diharapkan para petani lebih mengenali jenis lahan serta jenistanaman yang terdapat pada lahannya sehingga dapat memberikan

    in"ormasi yang lebih akurat. *raktikan juga sebaiknya diberi kesempatan

    untuk mengukur unsur-unsur cuaca tiap-tiap subsistem agar bisa

    mengetahui cara penggunaan alat untuk ke depannya apabila menjadi

    5oass.

    DA(TAR PUSTAKA

    Andre. )//0. #acam !anaman dan *engolahan !egal. 2akarta : ramedia

    Andreas. )//4. Lahan pertanian dan #acam tanaman. 2akarta : ramedia

    Ateng. )//4 .Beberapa aktor Iang #empengaruhi *eman"aatan *ekarangan

    +ntuk =arung >idup Di Desa irigondo $ecamatan *ituruh $abupaten

    *urorejo. 'emarang : +niversitas Diponegoro

    Barchia. )//8. Agroekosistem *erkebunan. #alang : +niversitas BraijayaBeukering. )/11. $eragaman dan Analisis *engkajian 'istem +saha !ani Berbasis

    *adi di $abupaten Lamongan. 2urnal !eknologi dan n"ormasi. 6 %1& : 76-7;

    Daris, G dan 3ur $hoiriyah A. )//;. *erspekti" Agribisnis $akao di 'ulaesi

    !enggara %'tudi $asus $apupaten $loaka&

    Daud, 3oodin =an. )/1). Assessment o" selected >evea brasiliensis %# )///

    'eries& seeds "or rootstocks production. A"rican 2ournal o" Agricultural

    esearch ;%)1& : 6)/8-6)1

    9$' >arini #untasib dan ochmat >ermaan )//;. #engenal 9kosistem >utan

    dan 9kosistem Agro. 2akarta: rasindo

  • 8/16/2019 (Agroeko Acara 4)

    25/25

    25

    9man )//8. !anaman *ekarangan *ilihan. Bandung : 'alamadani *ustaka

    'emesta

    9ndro. )//8. Bertanam 'ayuran ?rganik di *ekarangan. Denpasar : Agromedia

    *ustaka

    ahri. )//8. +saha !ani *erkebunan Bernuansa rian 2aya. 'emarang : +niversitas

    Diponegoro

    $urnia +ndang. )//7. *rospek pengairan pertanian tanaman semusim lahan

    kering. Balai penelitian tanah: 2akarta.

    Lunda )//4. Beberapa aktor Iang #empengaruhi *eman"aatan *ekarangan

    +ntuk =arung >idup Di Desa irigondo $ecamatan *ituruh $abupaten

    *urorejo. 'emarang: +niversitas Diponegoro

    #uhajir )//4. Bertanam *adi 'aah !anpa ?lah !anah. 2akarta: $anisius

     3otohadiprairo, !ejoyuono. )//. 'aah dalam !ata una Lahan. Iogyakarta

    : lmu !anah +niversitas ajah #ada

    *ratii, D.A et al. )//. Biologi '#A. 9rlangga. 2akarta

    obinson A, 'utherland =2. )//;. *ost-ar changes in arable "arming and

     biodiversity in reat Britain. 2ournal o" Applied 9cology 68: 10;-1;

    'antika, D =. )//7. 'tudi *emilihan 2enis !anaman pada $ebun-!alun di Desa

    'irnagalah dan Desa #uaracikadu, $ecamatan 'indangbarang, $abupaten

    5ianjur. $arya lmiah. Departemen #anajemen >utan akultas $ehutanan

    *B.

    'iti A(i(ah 'usilaati, 'umardi, dan #uhammad Amin 'unarhadi. )//8.

    eogra"i ): Lingkungan isik dan 'osial. 2akarta: *usat *erbukuan

    Departemen *endidikan 3asional

    'oerjani )//0. 'umber Daya Lahan *ertanian. 2urnal Agrosains 1%1& : -;

    'oerjani. )//;. Lingkungan >idup. 2akarta : +niversitas ndonesia *ress

    'uharjito, Didik. )//;. *emilihan 2enis !anaman $ebun-!alun: 'uatu $ajian

    *engambilan $eputusan oleh *etani. 2urnal #anajemen >utan !ropika 4 %)&

    : 7;-0

    'ukojo, B #. )//. *emetaan 9kosistem di =ilayah unung Bromo dengan

    !eknologi *enginderaan 2auh. 2urnal !eknologi #akara ; %)&

    'unarso, Iogi. )//4. Analisis !ingkat 9rosi !anah Di $ecamatan 2enar 

    $abupaten 'ragen. 'kripsi '-1 *rogram 'tudi eogra"i

    'uparman )//;. Bercocok !anam +bi 2alar. 2akarta: A(ka *ress

    'upriyono )//. *enyebaran !anah. 2akarta: #ediyatama 'arana *erkasa

    'upriyono. )//0. Agroekosistem 'aah dan !egal. 2urnal *engantar lmu

    *ertanian 0 %6& : 74-01

    =iradi, unaan )//8. #etodologi 'tudi Agraria. Bogor: 'ajogyo nstitute