Acara 4 Hama Oke

33
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU HAMA TANAMAN ACARA IV PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT PENGENDALI HAMA Disusun oleh: LABORATORIUM ENTOMOLOGI TERAPAN JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN Nama : Nur Hidayah NIM : 12539 Gol. : A3 Asisten : Jatu Barmawati Radiyani Mirza Alfarisi

description

laporan

Transcript of Acara 4 Hama Oke

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR ILMU HAMA TANAMANACARA IVPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT PENGENDALI HAMA

Disusun oleh:

Nama: Nur HidayahNIM: 12539Gol.: A3Asisten: Jatu BarmawatiRadiyani Mirza Alfarisi

LABORATORIUM ENTOMOLOGI TERAPANJURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS GADJAH MADA2013

PENDAHULUANA. Latar BelakangKata pestisida secara bahasa berarti pembunuh hama, kata ini berasal dari pest yang berarti hama dan cida yang berarti pembunuh. insektisida adalah pembunuh hama pada kelompok serangga, berbeda lagi dengan pembunih tikus yakni rotensida, pembunuh jamur fungisida, pembunuh tungau acarisida, dan lain sebagainya. Meskipun ada alat-alat yang dapat digunakan untuk membunuh serangga atau hama lainnya seperti alat pemukul dan yang lainnya, namun alat tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pestisida. Karena pestisida yang diartikan adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama (Untung, 1993).Pestisida yang kini beredar di pasaran sangat banyak dan adapat digolongkan pada beberapa kriteria. Berdasarkan target sasaran, pestisida dapat digolongkan menjadi fungisisda (pembunuh jamur), insektisida (pembunuh serangga), moluskidsida (pembunuh moluska termasuk juga bekicot), nematisida (pembunuh nematoda), dan lain sebagainya. Kemudian berdasarkan cara masuknya racun ini ke tubuh hama (mode of entry), pestisida digolongkan menjadi racun perut (melalui sistem pencernaan): Racun yang terdapat dalam insektisida ini baru bekerja jika bagian tanaman yang telah disemprot dimakan oleh hama. Bagian tanaman yang termakan itulah yang akan sampai di lambung hama. Di lambung inilah kerja racun mulai bereaksi.kontak (melalui kulit): Insetisida ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan hama sasaran. Untuk jenis kontak ini tidak begitu efektif untuk mengendalikan hama yang berpindah-pindah tempat atau dapat terbang. Tetapi bila ada tanaman yang masih menyimpan residu pestisida sehingga kontak antara serangga dan pestisida dapat berlangsung.dan fumigan (melalui pernafasan): Insektisida jenis ini dapat membunuh serangga jika terhisap melalui organ pernafasan hama. Racun ini sering digunakan untuk mengendalikan hama gudang. Jenis racun ini sering disebut sebagai racun fumigan.Terdapat beberapa istilah yang digunakan pada produk pestisida, yakni bahan aktif, bahan pembantu, dan formulasi. Bahan aktif merupakan bahan inti atau bahan erpenting dari pestisida, misalnya adalaha Bacilus thuringiensis, Carbaryl, achepate, chlorpyriphos, deltametrin, dan lain sebagainya. Bahan aktif ini akan membentuk formulasi yang bermacam-macam dengan bantuan dari bahan pembantu misalnya perekat, pengemulsi, dan bahan pelarut.Formulasi pestisida daat berupa EC (Emulsifiable concentrates), WP (Wettable powder), S (Solution), Dust (Dust), G (Granules), A (Aerosol), B (Balts), dan lain sebagainya. Informasi formulais pestisida ini biasanya digunakan untuk memilih alat pengaplikasi atau aplikator yang tepat. Misalnya insektisida aerosol harus dilarutkan terlebih dahulu menggunakan pelarut minyak sebelum diaplikasikan menggunakan semprotan bertekanan tinggi yang menghasilkan droplet berukuran sangat halus (kabut).

B. Tujuan1. Mengenal beberapa jenis pestisida dan senyawa semiokimia berdasarkan nama dagang, formulasi, dan nama bahan aktif2. Mengenal beberapa alat dan perlengkapan aplikasi pestisida dan senyawa semiokimia.

TATA CARA PRAKTIKUMCara kerja praktikum acara IV ini adalah dengan mencatat nama dagang dan yang lainnya beberapa pestisida yang beredar di pasaran dan alat-alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida tersebut. Dalam praktikum ini juga mengamati peralatan aplikasi pestisida. Mendeskripsikan nama, dan jenis atau formulasi pestisida yang dapat diaplikasikan dengan alat tersebut. Apabila data-data yang dicari susah untuk didapatkan saat praktikum maka data-data tersebut dapat dicari dengan mengunjungi situs-situs internet yang menyediakan data-data yang dicari.

PEMBAHASANA. Pestisida1. Curacron 500 EC

Nama dagang: Curacron 500 ECBahan aktif: Profenofos 500g/lFormulasi: ECOrganisme sasaran: ulat grayak, perusak daun, ulat umbiCara kerja: penyemprotan volume tinggiSumber: obattanaman.wordpress.com Cairan Curacron 500EC berwarna bening sangat mudah menyerap ke dalam jaringan tanaman melalui stomata. sehingga Curacron cukup efektif untuk mengendalikan hama tersembunyi di balik dedaunan. Insektisida Curacron 500EC adalah insektisida untuk mengendalikan hama kutu daun, ulat grayak, lalat buah, dan hama thrips pada tanaman. Curacron 500EC merupakan insektisida racun kontak dan lambung yang bekerja secara langsung tepat pada sasaran hama yang menyerang tanaman seperti: kubis, sawi, cabai, kubis, kentang, wortel, anggur, dan tembakau. Insektisida racun lambung dan kontak yang berspektrum luas dan dapat mengendalikan berbagai jenis hama serangga mulai dari kutu daun sampai ulat pada tanaman. Mudah terserap oleh jaringan tanaman dengan demikian mampu mengendalikan hama yang tersembunyi di balik daun. Efek translaminar ini membuat Curacron 500 EC sangat efektif dalam mengendalikan hama secara tuntas selain itu tidak mudah tercuci oleh air hujan (rainfast).

2. Termiban 400 EC

Nama dagang: Termiban 400 ECBahan aktif: Klorpiritos 400 g/lFormulasi: ECOrganisme sasaran: rayap kayu kering, rayap tanah gergajanCara kerja: Proses vakum dan tekanan, perendaman dinginSumber: tokosumberrahmat.blogspot.comCara pemakaiannya adalah melarutkan dengan air sesuai dengan dosis yang dianjurkan, lalu disemprotkan pada semua permukaan kayu sampai basah. Racun akan menyerap kedalam pori kayu dan apabila rayap memakannya, lalu membawanya kesarang untuk diolah menjadi makanan siap saji, baik untuk ratu dan anak-anaknya. Biasanya setelah tiga hari rayap akan mati beserta ratunya, kalaupun datang koloni baru, koloni tersebut akan mati seperti pendahulunya karena daya racunnya bertahan pada kayu tersebut.Pertolongan: Apabila tertelan, minum 1-2 gelas air minum Apabila terkena mata, cuci dengan air bersih selama 15 menit Apabila terkena kulit, tanggalkan pakaian yang terkena, kemudian cuci kulit yang terkena dengan air dan sabun.

3. Decis 25 EC

Nama dagang: Decis 25 ECBahan aktif: Deltametrin 25g/lFormulasi: ECOrganisme sasaran: trips, ulat grayakCara kerja : penyemprotan volume tinggiSumber: www.lembahpinus.comDecis 25 EC mengandung bahan aktif deltametrin 25 g/l adalah insektisida berbentuk cairan, dalam penggunaannya harus diencerkan dulu dengan air. Decis 25 EC dapat bekerja ganda, yaitu bersifat racun kontak dan racun perut. Dapat digunakan untuk memberantas hama seperti Thrips sp, Aphis sp, Helopelthis sp. Hama yang menjadi sasaran dari pestisida ini adalah hama pada tanaman bawang merah, cabai, jagung, kacang hijau, kakao, kapas, kedelai, kalapa sawit, kentang, kubis, lada, semangka, teh, tembakau, dan tomat.Pertolongan ketika keracunan: tinggalkan pakaian yang terkena insektisida dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan sabun. apabila insektisida ini mengenai mata, cucilah mata yang terkena dengan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 15 menit. Bila gejala iritasi timbul pergilah segera ke dokter. apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan pemuntahan dengan memberikan minum segelas air hangat dengan satu sendok garam dapur. Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntah menjadi jernih kemudian beri norit. apabila terhisap, bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar.

4. Sevin 85 S

Nama dagang : Sevin 85 SPBahan aktif : Karbaril 85%Formulasi: SPOrganisme sasaran : belalng, penggerek buahCara kerja : penyemprotan volume tinggiSumber: www.distrobandungonline.com Sevin 85 SP adalah insektisida yang sangat efektif membasmi hama tanaman. Sevin memiliki cara kerja yang cepat dan luas. Sevin memiliki kecepatan kinerja yang beragam, mulai dari kinerja sedang hingg kinerja cepat. sevin 85 SP memiliki jumlah residu tidak terlalu banyak sehingga sangat baik. Sevin85SP Sangat cocok untuk digunakan pada beragam jenis tanaman yang mengalami serangan hama serangga.InsektisidaSevinadalah memiliki kadar tingkat racun yang rendah untuk manusia dan binatang seperti : ikan, burung, unggas dan binatang yang lainya.SEVIN 85 SP cukup efektifuntuk mengendalikan serangga yang kebal terhadap insektisidadarijenis lain.Sevinmerupakan insektisida residual cholinesterase inhibiting. InsektisidaSevinini membasmi serangga melaluicararacun lambung dan kontak. Secara umumnya, racun kontak adalah bekerja sangat baik membasmi hama kumbang. sementara InsektisidaSevindalam membasmi ulat dan belalang, maka si ulat dan belalang haruslah mencerna daun atau meteri yang sudah disemprotsevinuntuk tahap yang mematikan.Sevinjuga sudah terbukti cukup handal dan ampuh mengendalikan lebihdarisatu tahap kehidupan dalam tahapan bermacam-macam jenis serangga penganggu tanaman.

5. Confidor 200 SL

Nama dagang : Confidor 200 SLBahan aktif : Imidakloprid 200g/lFormula : SLOrganisme sasaran : kutu daun Aphis, hama Trips sp.Cara kerja : penyemprotan volume tinggiSumber: www.bayercropsciene.be Imidakloprid (Confidor 200 SL) dievaluasi baik sendiri atau dengan fungisida (Tilt 0,01%) terhadap kutu daun gandum. Ada tujuh perlakuan yang berbeda, termasuk kontrol tidak diobati. Semua perlakuan diulang tiga kali dalam lingkungan bidang yang sama. Populasi kutu daun gandum tercatat pada dipilih secara acak lima tanaman di masing-masing plot pada interval yang berbeda, baik sebelum dan setelah penyemprotan. Confidor 200 SL @ 400 ml / ha pengobatan ditemukan paling efektif terhadap kutu daun gandum. Namun, pencampuran Confidor 200 SL @ 100 ml / ha dengan [email protected]%, ditemukan signifikan paling efektif untuk pengendalian kutu daun gandum (Joshi and Sharman, 2008).

6. Confidor 5 WP

Nama dagang : Confidor 5 WPBahan aktif : Imidakloprid 5%Formula : WPOrganisme sasaran : insektisidaCara kerja : penyemprotan volume tinggiSumber: faedahjaya.com Confidor mengandung bahan aktif imida kloprid 5% yang merupakan insektisida dengan dosis aplikasi yang relatif rendah. Dengan spektrum kerja yang sangat luas terutama untuk mengatasi serangga penghisap seperti wereng coklat (Nilapervata lugens), kutu daun (Aphis sp), kutu daun (Myzus persicae)Confidor 5 WP merupakan insektisida sistemik yang bekerja secara racun kontak dan lambung berbentuk tepung berwarna krem yang dapat di suspensikan untuk mengendalikan hama pada tanaman kacang panjang, kapas, kedelai, magga, melon, padi, semangka, teh, cabai, tomat, dan tembakau. Cara aplikasi penyemprotan wereng cokelat dengan Confidor tetap dimulai dari batang bagian bawah supaya pengendalian lebih sempurna. Petani harus sabar untuk melihat daya kerja Confidor karena efeknya akan kelihatan setelah hari keenam. Jika petani ingin hasil optimal, penggunaan Confidor bisa dicampur Baycarb 500 EC yang mempunyai cara kerja kontak murni. Untuk daerah yang bukan endemik wereng cokelat dan terlihat ada gejala penyakit tungro karena wereng hijau, disarankan menggunakan Confidor dengan dosis 400 g per ha.

7. Furadan 3 G

Nama dagang : Furadan 3 GRBahan aktif : Karbofuran 3%Formulasi : GROrganisme sasaran : nematoda bintil akar, lalat daunCara kerja : penaburan di persemaian dan penaburan pada tanahSumber: www.lembahpinus.comFuradan 3G mengandung bahan aktif karbofuran 3% merupakan insektisida nematisida sistemik berbentuk butiran warna ungu oleh karena itu dapat diisap bagian tanaman, tetapi tidak merugikan tanaman itu sendiri. Dapat digunakan untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman padi sawah, padi gogo, kentang, tomat, kapas, tembakau, cengkeh, jeruk, lada, teh dan tebu seperti penggerek batang, lalat daun, wereng hijau.Insektisida/ Nematisida sistemik berbentuk butiran warna ungu, untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman padi sawah, padi gogo, kentang, tomat, kapas, tembakau, cengkeh, jeruk, lada, teh dan tebu. Furadan3G dari Karbofuran, ini adalah insektisida granular yang paling populer di India. Hal ini banyak digunakan untuk mengendalikan semua jenis penggerek batang batang padi dan tebu, BPH beras dan buah dan penggerek batang dalam sayuran, dan juga memiliki tindakan nematicidal sangat baik. Kisaran inangnya terdiri dari padi sawah (penggerek batang, lalat daun, wereng hijau, dan ganjur), Padi gogo (lundi atau uret).Pertolongan ketika keracunan: tinggalkan pakaian yang terkena insektisida ini dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan sabun. apabila insektisida ini mengenai mata, cucilah mata yang terkena dengan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 15 menit. Bila gejala iritasi timbul pergilah segera ke dokter. apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan pemuntahan dengan memberikan minum segelas air hangat dengan satu sendok garam dapur. Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntah menjadi jernih kemudian beri norit. apabila terhisap, bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar.

8. Marsal 200 EC

Nama dagang : Marshal 200 ECBahan aktif : Karbosulfan 200 gr/ltFormulasi : ECOrganisme sasaran : insektisidaCara kerja : penyemprotan volume tinggiSumber: obattanaman.wordpress.comInsektisida berbahan aktif Karbosulfan 200 gr/lt adalah insektisida yang digunakan sebagai perlakuan benih untuk melindungi benih dan bibit dari serangan hama seperti ulat grayak (Spodoptera litura), tungau (Tetranychus sp), pengisap buah (Helopelthis sp). Kisaran sasarannya yaitu hama serangga pada tanaman bawang merah (ulat grayak), cabai, jeruk, kakao, kedelai, kentang, ketimun, semangka, lada, tomat, dan kelapa.Berbentuk pekatan kuning muda jernih yang dapat diemulsikan dalam air. Sangat Efektif mengendalikan kumbang Apogonia dan ulat kantong (Metisa plana) pada tanaman Kelapa Sawit. Aplikasinya sangat mudah dengan cara spraying atau fogging segera setelah diketemukan larva dengan dosis 0,5 -2 cc/lt dengan interval 2 minggu sekali hingga serangan OPT terkendali dengan baik.Pertolongan ketika keracunan: apabila insektisida ini tertelan, jangan lakukan usaha pemuntahan, bawalah segera penderita ke dokter. Jangan memberi sesuatu melelui mulut pada penderita yang tidak sadar atau pingsan. apabila insektisida terhirup bawalah segera penderita ke tempat yang berudara segar dan bila perlu berilah pernafasan buatan melalui mulut atau dengan pemberian oksigen. Apabila sulit bernafas bawalah segera penderita ke dokter.

9. Nama dagang : Regent 0,3 GBahan aktif : Fipronil 0,3%Formulasi : GOrganisme sasaran : hama penggerek padi, penggerek pucuk tebuCara kerja : ditabur secara merata di pertanaman pada umur 20 HST untuk padi, untuk tebu 3 bulan setelah tanamRegent 0,3 G

Sumber: harapanagromandiri.comRegent mengandung bahan aktiffipronil 0, 3 % untuk mengendalikan hama seperti penggerek batang dan penggerek pucuk. Sifat racun insektisida sistemik berbentuk butiran berwarna ungu berdaya racun kontak dan lambung. Cara penggunaannya dengan ditabur secara merata dipertanaman pada umur 20 hari setelahh tanam dan pemupukan. Kisaran sasaran pada hama penggerek batang pada tanaman padi.Pertolongan ketika keracunan: tinggalkan pakaian yang terkena insektisida ini dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan sabun. apabila insektisida ini mengenai mata, cucilah mata yang terkena dengan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 20 menit. Bila gejala iritasi timbul pergilah segera ke dokter. jangan beri sesuatu melalui mulut pada penderita yang masih sadar apabila terhisap, bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar.

10. Applaud 10 WP

Nama dagang : Applaud 10 WPBahan aktif : Buprofezin 10%Formula : WPOrganisme sasaran : wereng coklat, hama kutu kebulCara kerja : penyemprotan dengan hand sprayer (volume tinggi)Sumber: www.pertani.kalimatan.com Applaud 10 WP artinya 10 adalah banyaknya kandungan bahan aktif. Untuk Applaud10 artinya kandungan bahan aktifBuprofezin 10%. Sedangkanarti WP = Wettable Powder( tepung yang dapat disuspensikan atau dipastakan dalam air). Applaud mengandung bahan aktif burprofezin merupakan insektisida kontak berbentuk suspensi berwarna putih, untuk mengendalikan nimfa wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nepotettix spp). Cara aplikasi dengan penyemprotan dengan Hand Sprayer (volume tinggi) digunakan larutan semprot 500 liter/ha, penyemprotan dengan Mist Blower (volume rendah) digunakan larutan semprot 50-100 liter/ha. Kisaran inang padi : wereng coklat dan wereng hijau. Hama sasaran terdiri dari hama wereng coklat dan hijau pada tanaman padi dan hama kutu kebul pada tanamn kedelePertolongan ketika keracunan: tinggalkan pakaian yang terkena insektisida ini dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan sabun. apabila insektisida ini mengenai mata, cucilah mata yang terkena dengan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 15 menit. Bila gejala iritasi timbul pergilah segera ke dokter. apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan pemuntahan dengan memberikan minum segelas air hangat dengan satu sendok garam dapur. Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntah menjadi jernih kemudian beri norit. apabila terhisap, bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar.

11. Spontan

Nama dagang : Spontan 400 SLBahan aktif : Dimetipo 400 g/lFormulasi : SLOrganisme sasaran : wereng colat, lalat daunCara kerja : penyemprotan volume tinggiSumber: www.agricon.co.idInsektisida racun kontak, lambung dan sistemik berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air, berwarna coklat kemerah-merahan untuk mengendalikan hama penggerek batang(Tryporyza incertulas), wereng coklat (Nilaparvata lugens), hama putih(Nymphula depunctalis), lalat daun(Hydrellia philipina), hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis)pada tanaman Padi, lalat bibit (Ophiomya phaseoli)dan penggulung daun(Lamprosema indicate)pada tanaman kedelai, lalat penggorok daun (Lirimyza huidobrensis)pada tanaman kentang, dan belalang(Locusta migratoria)pada tanaman jagung serta (Sexava nubila)pada tanaman Kelapa. Spontan 400SL mengandung bahan aktif dimetupo 400g/l adalah insektisida racun kontak, lambung dan sistemik berbentuk pekatan yang dapat larut dalam air, berwarna coklat kemerah-merahan. Cara aplikasi dengan dilarutkan dalam air.Pertolongan ketika keracunan: tinggalkan pakaian yang terkena insektisida ini dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan sabun. apabila insektisida ini mengenai mata, cucilah mata yang terkena dengan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 15 menit. Bila gejala iritasi timbul pergilah segera ke dokter. apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan pemuntahan dengan memberikan minum segelas air hangat dengan satu sendok garam dapur. Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntah menjadi jernih kemudian beri norit. apabila terhisap, bawalah penderita ke ruangan yang berudara segar.

12. Racumin

Nama dagang : RacuminBahan aktif : Kumatetralil 0,75%Formulasi : RBOrganisme sasaran : rodensia yaitu tikus sawahCara kerja : campur 200 gr racumin dengan bahan umpan (beras, jagung, kedelai)Sumber: www.yates.com.au Racuminadalah rodentisida antikoagulan, berbentuk tepung warna biru untuk mengendalikan tikus. Dapat mengakibatkan pendarahan(blooding)pada tikus, sebagai akibat pecahnya pembuluh darah. Sehingga akan terjadi penurunan kemampuan dan mobilitas untuk memanjat, lari serta daya penciuman. Pemasangan umpan dilakukan bila ditemukan tanda-tanda keberadaan tikus berupa ; jejak, jalan, kotoran atau liang. Yang berdasarkan sensus populasi, yaitu bila > 20 % umpan sensus termakan. Pasang umpan pada 5 titik / hektar. Keberhasilan pengendalian ditentukan oleh kerjasama antara client dengan PCO, khususnya dalam hal pengawasan sanitasi lingkungan, diantaranya dengan mengantisipasi adanya lubang, tempat persembunyian dan menutup jalan masuk / keluarnya tikus. Racuminmerupakanrodentisidaanti-koagulan yang mengandung kumatetralil 0,75% (Tracking Powder) dan 0,0375% (Ready Made Bait) untuk mengendalikan hamatikusdi lingkungan pemukiman, pertanian, perkebunan sawit, dan peternakan. DenganRodentisidaRacumin, mengatasi masalah hamatikusmenjadi mudah dan tuntas. Keunggulan Racumin: Sangat efektif untuk mengendalikan berbagai spesiestikus. Tidak berbau dan tidak menyebabkan perubahan rasa pada umpan sehinggatikustidak merasa curiga ketika memakan umpan tersebut. Palatabilitas tinggi sehingga tidak membuat jera umpan. Tidak menyebabkansecondary poison, sehingga relatif aman terhadap hewan ternak dan burung hantu. Sebelum mati,tikusakan mencari tempat di sekitar sumber air sehingga bangkaitikusmudah ditemukan.Tikus merupakan hewan nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari, mempunyai indera pendengaran dan penciuman yang tajam dan populasinya bertambah secaracepat dalam waktu yang relatif singkat. Tikus merupakan hama penting di lingkungan permukiman, peternakan unggas, persawahan dan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Tikus menyebabkan kerusakan tanaman padi, buah sawit. Itulah yang menyebabkan kehadiran tikus tidak dikehendaki dan berbagai cara dilakukan untuk mengendalikannya.Petunjuk Penggunaan Racumin 0,75 ini berbentuk tracking powder sehingga perlu dicampur dengan bahan lainnya, seperti gabah, jagung, pakan ternak, buah sawit atau sisa makanan. Racumin 0,75 dicampurkan dengan bahan-bahan tersebut dengan perbandingannya 1 : 19 (1 bagian Racumin dengan 19 bagian bahan umpan). Umpan tersebut diletakkan di tempat berkembang biak dan tempat yang sering dilalui tikus.

B. Alat Pengendali Hama1. Knapsack sprayer (Automatic sprayer)

Sumber: www.hiwtc.com Knapsack sprayer disebut juga alat semprot punggung. Sprayer jenis ini paling banyak digunakan di perkebunan. Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: larutan dikeluarkan dari tangki akibat adanya tekanan udara melalui tenaga pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu ganggang pompa digerakkan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan herbisida dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozzle ke gulma sasaran (Barus, 2003).Pada sprayer otomatis, udara dimasukkan ke dalam tangki sekaligus hingga tekanan tertentu, sehingga udara bertekanan tinggi itu akan memberikan daya dorong pada larutan semprot. Bila klep pengeluaran pada selang B dibuka, maka larutam semprot akan memancar keluar. Oleh karena itu, ketika menggunakan sprayer ini, tangki tidak boleh diisi penuh, tetapi diisi hanya dari kapasitas tangki saja, agar tersisia ruang udara yang cukup. Keuntungan dari sprayer ini adalah bahwa kita tidak perlu terus-menerus memompa ketika melakukan penyemprotan. Kelemahannya adalah tekanan udara dalam tangki akan semakin menurun selama penyemprotan berlangsung, sehingga dapat mempengaruhi flow rate dan ukuran droplet. Karena itu, bila tekanan berkurang sesekali harus dipompa, penggunaan otomatis juga harus sering digoyangkan tangkinya untuk mencegah pengendapan produk (Djojosumarto, 2000).Perbedaan antara semi otomatis dan otomatis sprayer adalah pada saat pemompaan pada alat ini pemompaan cukup dilakukan satu kali pada awal setelah dimasukkan pestisida , pemompaan dilakukan hingga tekanan tertentu. Ini dilakukan satu kali karena pestisida yang digunakan berformulasi EC sehingga larutan pestisida tidak akan mengendap. Kapasitas tangki berkisar antara 10-20 liter, berbentuk siinder. Pompa yang digunakan pada alat semprot ini adalah pompa kompresi atau pompa angin. Volume cairan dari isi tangki, tekanan yang dihimpun di atas cairan sekitar 4 kg/cm2. keuntungan dari alat ini adalah pekerjaan yang memompa tidak perlu dilakukan terus menerus selama penyemprotan. Di samping itu pemeliharaan dan perawatannya ebih sederhana (Hardjosentono et.al,1996).

2. Keterangan :1.Tangki dari bahan plat tahan karat, untuk menampung cairan2.Unit pompa, yang terdiri dari silinder pompa, piston dari kulit3.Tangkai pompa, untuk memompa cairan4.Saluran penyemprot, terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang bagian ujungnya dilengkapi nosel5.Manometer, untuk mengukur tekanan udara di dalam tangki6.Sabuk penggendong7.Selang karet8.Piston pompa9.Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki10.Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar dari selang karet11.Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang menuju ke nosel12.Nosel, untuk memecah cairan menjadi pertikel halusHand sprayer

Sumber: www.kunfunsprayer.comPestisida yang dipakai dalam budidaya tanaman umumnya berbentuk cairan dan ada pula yang berbentuk tepung, digunakan untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman. Untuk mengaplikasikannya pestisida cair digunakan alat penyemprot yang disebut sprayer. Dalam penggunaannya sehari-hari petani sering menemukan masalah seperti teknik pemakaian, serta perbaikan dan pemeliharaannya. Hal seperti ini pada akhirnya akan menentukan tingkat efisisnsi dan efektivitas dalam penggunaannya.Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus. Secara umum spesifikasi alat penyemprot meliputi data teknis mengenai : Volume tangki : 10 20 L, Kapasitas tangki : 8 16 L, Kekuatan tangki : 10 15 kg / cm2 ( 140 200 psi), Bahan konstruksi : plat logam anti karat.Kelengkapan alat yang diperlukan untuk mengoperasikan alat penyemprot ini antara lain :1. Masker, alat pelengkap untuk menutup mulut dan hidung agar kabut yang mengandung pestisida tidak masuk ke dalam pernapasan.2. Pakaian lengan panjang agar menutupi permukaan kulit bagian tangan, sarung tangan, serta kaca mata pelindung.3. Ember, gelas ukur, dan corong plastik untuk menakar , mencampur, dan menuangkan larutan pestisida yang diaplikasikan ke dalam tangki.Persyaratan yang diperlukan dalam mengoperasikan handsprayer antara lain :Tangki diisi dengan cairan pestisida dan sisakan kurang lebih 1/5 bagian ruangan tangki untuk udara. Setelah diisi cairan, tangki dipompa kurang lebih sebanyak 50 80 kali pemompaan. Untuk mengetahui intensitas tekanan udara di dalam tangki dapat diamati melalui manometer. Beberapa persyaratan lainnya adalah bahan konstruksi terbuat dari plat tahan karat, bagian konstruksi pompa mudah dilepas untuk dibersihkan, selang terbuat dari karet atau plastik, nosel dapat dilepas dan dapat diganti baiktipe maupun ukuran lubangnya. Persyaratan lain yang berkaitan efektivitas aplikasi pestisida dalam pengoperasian alat penyemprot adalah kondisi kecepatan angin tidak melebihi 10 km/jam.

3. Soil injector

Sumber: www.jpeterman.comDigunakan pada pembasmian nematoda di dalam tanah. Pestisida yang digunakan dalam bentuk cair. Prinsip kerjanya mula-mula cairan pestisida dimasukkan ke dalam tangki. Kemudian kepala penusuk tanah dimasukkan ke dalam tanah sampai lubang pengatur dalamnya injeksi. Selanjutnya kenop injeksi ditekan ke bawah, sehingga cairan keluar dari lubang nozzle. Alat ini digunakan untuk fumigasi tanah, atau memberikan nematisida yang berbentuk cair dan bersifat fumigan pada perkebunan yang tidak luas. Biasanya digunakan secara manual (Wudianto, 1992).Soil injector merupakan alat yang digunakan pada pembasmian nematoda yang ada di dalam tanah. Pestisida yang digunakan berbentuk cair. Cairan/pestisida dimasukkan ke tangki kemudian kepala penusuk tanah dibenamkan ke dalam tanah dengan kedalaman yang dapat diatur selanjutnya knop injeksi ditekan hingga cairan keluar dari lubang nozzle. Soil injector digunakan untuk fumigasi tanah yaitu memberikan nematisida yang berbentuk cair dan bersifat fumigan pada suatu lahan yang tidak terlalu luas dan biasanya digunakan secara manual. Alat ini digunakan dengan cara mengatur kedalaman tanah yang akan dikenai sasaran dengan merubah kedudukan piring pangatur kedalaman lalu mengatur pula pengatur kalibrasi yang akan mengatur banyak sedikitnya nematisida yang akan dikeluarkan. Namatisida yang digunakan bersifat selektif. Alat ditancapkan dalam tanah sampai batas piring dengan menekan pemegang lalu tuas injektor ditekan sehingga tekanan tadi akan memberikan daya dorong terhadap larutan nematisida dan kemudian keluar melalui nozzel di dalam tanah. Alat ini digunakan untuk fumugasi tanah atau memberikan nematisida yang berbentuk cair dan bersifat fumigan

4. Micron ulva Sumber: agro.ctcgroupltd.comSumber: www.nzdl.org Cairan pestisida dimasukkan ke dalam tangki, baterai dimasukkan dalam tabung. Cara kerjanya adalah dengan bantuan energi listrik. Setelah saklar dihidupkan, tabung pestisida diletakkan di atas cakram, maka pestisida akan keluar dari tabung secara infus dan masuk ke dalam cakram atau kipas putar yang memiliki kecepatan putar 80 kali per detik, sehingga semburan yang dihasilkan juga bertekanan tinggi (Djojosumarto, 2000).Pestisida dimasukkan dalam tangki. Ketika handle ditarik maka udara masuk, cairan pestisida akan masuk ke dalam pipa kapiler. Sat handle didorong, ada tekanan sehingga mendorong cairan keluar. Mekanisme kerja alat ini menggunakan prinsip kapilaritas. Mula-mula cairan dimasukkan dalam tangki, setelah itu handle ditarik dan didorong hingga cairan keluar (Djojosumarto, 2000).Micron ulva komponen utamanya adalah piringan atau cakram yang berputar. Cairan semprot dialirkan ke nozzle pada cakram tersebut. Selanjtunya cakram yang berputar itu akan memecah cairan menjadi droplet oleh gaya sentrifugal. Pola semprotan berupa lingkaran, ukuran dropletnya bervariasi tergantung pada kecepatan putaran cakram. Ukuran droplet untuk mikron ulva sangat halus dan seragam (Djojosumarto, 2000). Enzimnya menggunakan baterai 1,5 volt memenuhi sepanjang pipa ( 6 buah). Setelah saklar dihidupkan maka dinamo akan berputar sehingga kincir juga berputar dan cairan keluar. Bahan untuk aplikasinya adalah ULV yaitu bahan aktif langsung, tanpa air tetapi bentuknya sudah berupa cairan.Sprayer ini memberikan cara mudah dan murah membunuh belalang. Telur (jika diketahui) juga dapat disemprotkan beberapa hari sebelum menetas sehingga belalang akan mati ketika mereka memakan tanaman yang disemprot. Operasi pengendalian belalang sebagian besar harus dilakukan di tempat-tempat di mana tidak ada pekerja dan waktu terbatas. Oleh karena itu sangat diinginkan untuk mengurangi pemeliharaan mekanik secara minimum. Sebuah mesin seperti ini sesuai karena menggunakan gas buang dari kendaraan bermotor untuk atomise dan membubarkan ULV semprot dan perawatan mudah. Hal ini sederhana untuk mempertahankannya karena tidak memiliki bagian yang bergerak, dan kuat, relatif murah. Hal ini efektif untuk lebar petak hingga 300 m. 5. Emposan

Specification:- bahan dasar seng plat- dilengkapi dengan kipas manual- tabung pembakaran, dilengkapi dengan pegangan tabung berupa panduan logam dan kayu- ujung berbentuk kerucut lubang tempat keluar- asap fumiganSumber: www.astutik.comAlat ini terbuat dari bahan logam yang tahan karat agar untuk pemakainannya tahan lama. Alat ini efektif untuk digunakan membasmi hama tikus disawah.Caranya adalah dengan membakar jerami plus belerang didalam tabung alat, kemudian menghembuskan angin dengan cara memutar tuas kipas, maka asap beracun akan keluar. Asap inilah yang dimasukkan/ diarahkan ke dalam lubang-lubang tempat tikus bersembunyi dilahan persawahan. Dengan pengasapan ini maka tikus-tikus tersebut akan mati.Prinsip kerjanya alat ini berfungsi sebagai alat penghembus asap yang diproses dari pembakaran bahan bakar jerami kering atau kelapa kering yang divampur belerang. Komponen utama dari alat ini terdiri dari unit hembus (rumah kipas, daun kipas, proses kipas, roda pemutar, sabuk pemutar dan engkol), tabung bakar ramuan dan tutup penyulut bahan bakar. Ke dalam alat ini dimasukkan jerami dan belerang, setelah itu dibakar dan akan menjadi bara lalu alat diputar pada permukaannya sehingga asap akan keluar karena hembusan angin, lalu alat ini diarahkan pada lubang tikus. Alat ini biasanya digunakan untuk memberantas hama tikus yang berada dalam lubang-lubang persembunyiannya. Emposan ini terbuat dari logam dan cara kerjanya mirip dengan cara kerja duster, yaitu hembusan angin dari kipas yang diputar (Djojosumarto, 2000).

KESIMPULAN1. Pengendalian hama secara kimiawi diartikan sebagai tindakan pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia.2. Semua bahan kimia yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama disebut agen pengendali kimiawi.3. Bentuk formulasi secara garis besar terbagi atas formulasi padat/kering dan formulasi basah. Formulasi padat/kering: wettable powder (WP), granules (G),soluble Powders (SP). Formulasi cair : Emulsifable concentrates (EC), yang dapat diemulsikan.4. Penggunaan alat-alat pestisida disesuaikan dengan bentuk formulasi pestisida yang digunakan dan habitat hama sasaran.5. Dalam formulasi pestisida yang dipasarkan harus selalu tercantum nama bahan aktif, petunjuk penggunaan meliputi dosis atau konsentrasi, target hama sasaran, sifat dari bahan kimia tersebut dan petunjuk pertolongan jika keracunan

DAFTAR PUSTAKA

Barus, E. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Kanisius. Yogyakarta.

Djojosumarto,P. 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Hardjosentono, M.; Wijanto; E. Rachlan; I.W.Badra; R. Dadang. 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Joshi, N.K. dan V.K. Sharman. 2008. Efficacy of imidacloprid (confidor 200 sl) against aphids infesting wheat crop. Journal of Central European Agriculture. Vol. 10 no. 3.

Untung, K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Wudianto, R. 1992. Petunjuk Penggunaan Pstisida. Penebar Swadaya. Jakarta.

LAMPIRAN