Acara 4 Penyimpangan Aliran

9

Click here to load reader

description

jogja

Transcript of Acara 4 Penyimpangan Aliran

Page 1: Acara 4 Penyimpangan Aliran

Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

ACARA 4PENYIMPANGAN ALIRAN

5.1. Maksud dan Tujuan

Maksud acara penyimpangan aliran adalah:

1. Mengenalkan bermacam-macam bentuk penyimpangan aliran.

2. Mengenalkan tekstur pengaliran dan cara analisisnya melalui peta topografi.

3. Mengenalkan macam-macam bentuk lembah.

Tujuan acara pola pengaliran adalah agar praktikan dapat menjelaskan:

1. Macam-macam bentuk penyimpangan aliran serta faktor-faktor yang

mengendalikannya, yaitu lereng, bentuklahan, litologi, atau struktur geologi.

2. Penentuan tekstur pengaliran serta faktor litologi yang mengendalikannya.

3. Macam-macam bentuk lembah serta faktor litologi yang mengendalikannya.

5.2. Landasan Teori

Pola pengaliran merupakan fungsi dari topografi (kelerengan), tingkat erosi

(resistensi batuan), litologi (ukuran butir-pelapukan), struktur geologi (kekar, sesar,

lipatan, dan perlapisan batuan), iklim (curah hujan dan vegetasi), serta infiltrasi

(peresapan). Dengan mengamati dan menganalisis pola pengaliran, maka dapat

ditafsirkan kondisi kelerengannya, bentuklahan, litologi dan resistensinya, serta

struktur geologi. Kajian penyimpangan aliran sangat penting, terutama pada daerah

yang datar dan dapat bersifat lokal.

Penyimpangan aliran dapat terjadi apabila telah terjadi penyimpangan arah aliran

sungai (bentuk paling sederhana adalah pembelokan sungai arah aliran).

Penyimpangan ini dapat disebabkan oleh berkembang atau terjadi perulangan

proses dari salah satu fungsi pola pengaliran (Gambar 5.1, 5.2, dan 5.3).

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Penyimpangan Aliran - 35

Page 2: Acara 4 Penyimpangan Aliran

Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

Gambar 5.1 Macam–macam penyimpangan aliran.

(A) Dendritik with radial annular enclave; (B) Dendritik trellis influence; (C)

Rectilinearity; (D) Local meandering; (E) Compressed meanders; (F) Local

braided; (G) Pinched valley; (H) Annomalous flare in valley; (I) Annomalous

pond, alluvial fill and wash; (J) Annomalous curves and turn; (K) Flying leeves;

(L) Variation in leeve width (Howard, 1967).

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Penyimpangan Aliran - 36

Page 3: Acara 4 Penyimpangan Aliran

Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

Gambar 5.2 Beberapa variasi penyimpangan aliran pada struktur antiklin dan sinklin.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Penyimpangan Aliran - 37

Page 4: Acara 4 Penyimpangan Aliran

Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

Gambar 5.3 Beberapa variasi penyimpangan aliran pada struktur sesar.

Menurut Way (1920), tekstur pengaliran adalah jarak terdekat antar sungai-sungai

orde 1 yang dinyatakan secara relatif, yaitu halus, sedang, dan kasar pada skala

1:20.000 (Gambar 5.4 dan Tabel 5.1). Semakin dekat jarak antar sungai orde 1,

maka tekstur pengalirannya semakin halus dan sebaliknya. Tekstur pengaliran

merupakan fungsi dari litologi dan resistensi batuan (tingkat erosi suatu daerah).

Gambar 5.4 Tekstur pengaliran halus, sedang, dan kasar (kiri ke kanan).

Tabel 5.1 Penentuan tekstur pengaliran pada skala 1:20.000 (Way, 1920).

Tekstur pengaliran Jarak sungai orde 1 (inchi atau cm)

Halus < 0,25 inchi atau <0,635 cm

Sedang 0,25 – 2 inchi atau 0,635 – 5,08 cm

Kasar > 2 inchi atau >5,08 cm

Bentuk lembah merupakan fungsi dari ukuran butir batuan dan litologi (resistensi).

Macam-macam bentuk lembah:

1. Bentuk lembah sempit berdinding terjal seperti huruf V, umumnya disusun oleh

batuan berbutir kasar, seperti breksi dan batupasir kasar.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Penyimpangan Aliran - 38

Page 5: Acara 4 Penyimpangan Aliran

Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

2. Bentuk lembah agak landai berdinding agak terjal-landai seperti huruf V landai

sampai U agak terjal. Ciri di atas umumnya disusun batuan berbutir sedang,

seperti batupasir.

3. Bentuk lembah landai berdinding landai seperti huruf U landai, umumnya disusun

oleh batuan berbutir halus, seperti batulempung, batulanau, atau napal.

5.3 Prosedur Kerja

5.3.1 Penyimpangan Aliran

Langkah-langkah pengamatan penyimpangan aliran:

1. Amati lembar kerja peta topografi Saudara.

2. Dapatkan beberapa bentuk penyimpangan aliran, lalu plot pada kertas kalkir.

3. Jelaskan faktor-faktor pengendalinya.

5.3.2 Tekstur Pengaliran

Langkah-langkah pengamatan tekstur pengaliran:

1. Amati lembar kerja peta topografi Saudara, tentukan satu atau beberapa sub-dps

(daerah pengaliran sungai).

2. Ukur dan tentukan tekstur pengalirannya, kemudian plot pada kertas kalkir.

3. Jelaskan faktor-faktor pengendalinya.

5.3.3 Bentuk Lembah

Langkah-langkah pengamatan bentuk lembah:

1. Amati karakteristik kontur sepanjang aliran sungai atau lembah pada lembar

kerja peta topografi Saudara.

2. Cari dan dapatkan karakteristik beberapa macam bentuk lembah, kemudian plot

pada kertas kalkir.

3. Jelaskan faktor-faktor pengendalinya.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Penyimpangan Aliran - 39

Page 6: Acara 4 Penyimpangan Aliran

Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

5.4 Bahan dan Alat

Alat dan bahan yang dipergunakan di dalam praktikum terdiri atas:

1. Pensil 2B, pensil mekanik, penghapus, penggaris, dan kalkulator

2. Kertas kalkir dan HVS minimal 5 lembar.

5.5 Pelaporan dan Penilaian

Pelaporan hasil interpretasi berisikan tentang:

1. Halaman muka (lihat contoh).

2. Bab I Penyimpangan Aliran

Berisikan macam-macam bentuk penyimpangan aliran serta penjelasan

mengenai faktor-faktor yang mengendalikannya, yaitu lereng, bentuklahan,

litologi, atau struktur geologi.

3. Bab II Tekstur Pengaliran

Berisikan hasil pengukuran tekstur pengaliran, gambar pada kertas kalkir, serta

penjelasan mengenai litologi, resistensi, dan tingkat erosi suatu daerah.

4. Bab III Bentuk Lembah

Berisikan beberapa macam bentuk lembah yang Saudara himpun berikut

penjelasannya mengenai kondisi litologi yang mengendalikannya.

5. Bab IV Kesimpulan.

Penilaian acara praktikum penyimpangan aliran terdiri atas:

1. Tingkat keaktifan (bobot 15%): melakukan pengamatan sebanyak-banyaknya

dan aktif berdiskusi.

2. Laporan sementara di laboratorium (75%): kemampuan menentukan

penyimpangan aliran dan faktor pengendalinya (35%), mengukur dan

menentukan tekstur pengaliran (20%), serta menentukan bentuk lembah (20%)

3. Laporan akhir (10%): wujud fisik laporan dan tepat waktu pengumpulan.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Penyimpangan Aliran - 40