ACARA 2

7
ACARA 2 KADAR LENGAS TANAH A. TUJUAN 1. Agar mahasiswa dapat membandingkan masing-masing metode penetuan kadar lengas pada berbagai contoh tanah. 2. Agar mahasiswa dapat memperkirakan keuntungan dan kerugian masing-masing metode penentuan kadar lengas. 3. Agar mahasiswa dapat membandingkan kadar lengas tanah masing-masing contoh tanah pada setiap metode penentuan kadar lengas. 4. Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan nilai kadar lengas tanah pada masing- masing contoh tanah 5. Agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahui kadar lengas tanah. B. DASAR TEORI Lengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya,misalnya gaya ikat matrik, osmosis dan kapiler. Gaya ikat matrik berasal dari tarikan antar partikel tanah dan meningkat sesuai dengan peningkatan permukaan jenis partikel tanah dan kerapatan muatan elektrostatik partikel tanah. Gaya osmosis dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air maka meningkat dengan semakin pekatnya larutan.

description

free

Transcript of ACARA 2

Page 1: ACARA 2

ACARA 2

KADAR LENGAS TANAH

A. TUJUAN

1. Agar mahasiswa dapat membandingkan masing-masing metode penetuan kadar lengas

pada berbagai contoh tanah.

2. Agar mahasiswa dapat memperkirakan keuntungan dan kerugian masing-masing metode

penentuan kadar lengas.

3. Agar mahasiswa dapat membandingkan kadar lengas tanah masing-masing contoh tanah

pada setiap metode penentuan kadar lengas.

4. Agar mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan nilai

kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah

5. Agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahui

kadar lengas tanah.

B. DASAR TEORI

Lengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya,misalnya gaya ikat matrik,

osmosis dan kapiler.

Gaya ikat matrik berasal dari tarikan antar partikel tanah dan meningkat sesuai

dengan peningkatan permukaan jenis partikel tanah dan kerapatan muatan

elektrostatik partikel tanah.

Gaya osmosis dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air maka meningkat dengan

semakin pekatnya larutan.

Gaya kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan

permukaan (Prehaten,2011).

Jumlah ketiga gaya tersebut disebut potensial lengas tanah atau tegangan lengas tanah

dan menjadi ukuran kemampuan tanah melawan gaya gravitasi. Klasifikasi lengas tanah

berdasar tegangan lengas tanah:

1. Kapasitas menahan air maksimum

Page 2: ACARA 2

Jumlah air yang dikandung tanah dalam keadaan jenuh, semua pori terisi penuh

air. Tegangan lengas tanah = 0 cm H2O,0 bar atau pF 0.

2. Kapasitas lapang (Field capacity)

Jumlah air yang terkandung tanah setelah air gravitasi hilang. Tegangan lengas=

346 cm H2O;0,3 bar atau pF 2,54

3. Titik layu tetap (Permanent wilting point)

Tingkat kelengasan tanah yang menyebabkan tumbuhan mulai memperlihatkan

gejala layu. Tegangan lengas tanah = 15,849 cm H2O;15 bar atau pF 4,17.

4. Koefisien higroskopik

Jumlah lengas tanah yang diserap permukaan partikel tanah dari uap air dalam

atmosfer yang berkelembapan kira-kira 100%. Tegangan lengas tanah = 31 bar;

atau pF 4,5.

5. Kering angin

Kadar air tanah setelah diangin-anginkan di tempat teduh sampai mencapai

keseimbangan dengan kelengasan atmosfer. Tegangan lengas = 106 cm

H2O;1.000 bar; pF 6.

6. Kering oven

Kadar air tanah setelah dikeringkan dalam oven pada suhu 105-110°C sampai

tidak ada lagi air yang menguap (timbangan tetap; biasanya membutuhkan 16-18

jam). Tegangan lengas tanah = 107 cm H2O;10.000 bar; atau pF 7,0

(Prehaten,2011)

Klasifikasi fisik :

(1) Air bebas (air gravitasi) : air yang diatur oleh gaya gravitasi. Air dalam kondisi jenuh

dan berada diantara pF 0 dan pF 2,54 (diantara jenuh air dan kapasitas lapang)

(2) Air kapiler : air dalam pori-pori tanah dengan tegangan antara pF 2,54 dan 4,5

(kapasitas lapang dan koefisien higroskopis)

(3) Air higroskopis : air di permukaan tanah yang dipegang antara pF 4,5 dan 7,0 (antara

koefisien higroskopis dan kering oven) (Agus,2010).

Klasifikasi biologi :

Page 3: ACARA 2

(1) Air tidak berguna : setara dengan air bebas menurut klasifikasi fisik. Kelas ini tidak

berlaku bagi padi sawah dan hidrofit yang hidup dalam jenuh air.

(2) Air tersedia : air yang terdapat diantara kapasitas lapang dan titik layu tetap (pF 2,54

dan 4,17)

(3) Air tidak tersedia : air yang berada pada tegangan diatas titik layu tetap (diatas pF

4,17). Air dipegang tanah dengan tegangan lebih kuat dibanding kekuatan akar

menyerap air (Agus,2010).

Kandungan air dalam tanah mempengaruhi sifat tanah seperti plastisitas,kembang dan

kerut tanah, konsistensi, kepadatan, dan aerasi. Air tanah juga sangat berperan dalam

siklus hidrologi (Agus,2010).

Fungsi air tanah bagi proses pertumbuhan tanaman:

Untuk tegakkan tubuh tanaman,pertahankan turgor dalam sel sehingga tak lemah

lunglai.

Untuk asimilasi zat asam arang (CO2).

Melarutkan zat-zat makanan dalam tanah sehingga dapat diserap tanaman.

Mengangkut hasil asimilasi ke sel bagian tanaman.

Mendinginkan tubuh tanaman dan tanah.

Lengas tanah yang tersedia bagi tanaman adalah lengas kapiler (pF 2,7-4,2). Cara

mempertahankan lengas tanah kapiler adalah:

- Pemupukan organik: kompos,pupuk kandang,seresah dsb.

- Gemburkan tanah waktu musim kemarau, karena dapat memutuskan kapiler

tanah,sehingga penguapan berkurang.

- Mulsa,untuk menghambat penguapan

- Penyiraman (sore atau pagi hari),kalau siang:

Air siraman yang menempel pada daun menjadi fokus matahari, sehingga suhu

tinggi dan terbakar, serta menghalangi daun untuk fotosintesa.

Perubahan suhu mendadak, menyebabkan gangguan fisiologis.

Terjadi panas pembasahan yang menaikkan suhu tanah (Prehaten,2011) .

Page 4: ACARA 2

C. ALAT DAN BAHAN.

1. Contoh tanah Grumusol, Regosol, Mediteran, Andosoldan Rendzina.

2. Mortar

3. Aquades

4. Cupu

5. Oven.

6. Timbangan analitik.

D. CARA KERJA.

1. Diperkirakan tingkat kebasahan tanah.

Perkiraan ini didasarkan atas tanda kebasahan yang tampak dan konsistensi tanah.

Tingkat Kebasahan Tanda-tanda

Basah

Lembab.

Kering

Pada permukaan zarah-zarah dan gumpal-gumpalan tanah

tampak selaput air. Tanah mengeluarkan air pada waktu

diremas atau diinjak. Setara dengan tegangan lengas 0,01

bar atau kurang (kondisi kapasitas lapangan).

Tanah berada diantara keadaan basah dan kering. Setara

dengan tegangan lengas yang kurang dari 15 bar, akan

tetapi tidak kurang daripada 0,01 bar.

Setara dengan tegangan lengas 15 bar atau lebih (titik layu

permanen). Tanda-tandanya tergantung pada teksturnya,

bila :

- Pasiran : Bahan galian bersifat galir (loose) dan kersai,

kalau ditetesi air warna jelas bertambah

gelap.

Page 5: ACARA 2

- Debuan : Bahan galian bersifat rapuh dan mendebu kalau

diremas, kalau ditetesi air warnanya akan

bertambah gelap.

-Lempungan : Konsistensi teguh sampai keras, tidak dapat

atau sulit diremas, tanah meretak.

a. Diambil contoh tanah kering angin secukupnya, contoh tanah yang telah diberi sedikit air

dan contoh tanah yang telah diberi air sampai kapasitas lapangan.

b. Diamati warna dan bentuk butiran.

c. Diremas diantara ibu jari dan telunjuk kemudian amati kelengasannya, keliatannya,

keteguhannya dan kekerasannya.

d. Dibandingkan hasilnya untuk setiap kenampakan kelengasan dari masing- masing contoh

tanah dengan tabel diatas.

2. Cara pengovenan.

a. Ditimbang cupu (misal a gram)

b. Dimasukkan contoh tanah ke dalam penimbang sampai kira-kira ¼ atau ½ nya

c. Ditimbang cupu berisi tanah (misal b gram).

d. Dimasukkan cupu berisi contoh tanah kedalam oven yang telah diatur panasnya setinggi

105-110 derajat Celcius selama 4 jam atau lebih.

e. Didinginkan contoh tanah di dalam cupu dalam keadaan tertutup rapat ke dalam

eksikator.

f. Ditimbang contoh tanah dalam cupu dengan timbangan yang sama (misal c gram).

g. Kadar lengas (%) = (berat air : berat tanah KM) x 100%

= {(b-c) : (c-a)} x 100 %