ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A....

9
ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan Keramba di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas, Skripsi, Tanjungpinang: Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Imu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Yales Veva Jaya, S.Pi, M.Si. Pembimbing II: Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc Judul penelitian adalah Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan Keramba di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas dengan tujuan untuk mengetahui kawasan yang sesuai untuk meletakkan wadah budidaya berdasarkan kualitas air secara fisika dan kimia. Dalam penelitian ini menggunakan metode sampling untuk mendapatkan data dari parameter yang digunakan sebagai kriteria kesesuaian kawasan budidaya untuk selanjutnya di analisis dan diolah dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Dari penelitian tersebut di dapat hasil faktor pembatas alur kapal dengan lebar 35 m, kedalaman 20,50 m, keterlindungan semi terbuka, tinggi gelombang 0,15 m, arus 140 cm/dtk, kecerahan 988 cm, suhu 31 °C, salinitas 38 ‰, oksigen terlarut 7,7 mg/l dan pH 8,4. Setelah diolah menggunakan SIG maka di dapat luas area untuk budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung adalah 304,61 ha dan untuk keramba jaring tancap 681,90 ha, dapat disimpulkan lokasi budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung memiliki kawasan lebih luas dari pada budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring tancap dari total seluruh kawasan penelitian adalah 987 ha. Kata kunci : keramba, budidaya ikan kerapu, SIG ABSTRACT Rofizar. A. 2016. Application of GIS for Suitability Mapping Region Grouper Using Cage Aquaculture in Rural Sea water Genting Pulur Anambas Island, Thesis, Tanjungpinang: Deparment of Marine Sciences, Faculty of Marine Sciences and Fisheries, University of Maritim Raja Ali Haji. Advisor I: Yales Veva Jaya, S.Pi, M.Si. Co-Advisor: Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc Title of the research is the application of GIS for Suitability Mapping Region Grouper Using Cage Aquaculture in Rural Sea water Genting Pulur Anambas Island in order to determine the appropriate department to put a container of water quality in aquaculture is based on physics and chemistry. In this study using sampling methods to obtain data on the parameters of which are used as a criterion for suitability for further cultivation area in the analysis and processed using geographic information system (GIS). From these studies can result in limiting factors groove vessel with a width of 35 m, depth 20,50 m, wave height 0,15 m, flow 140 cm/sec, brightness of 988 cm, temperature 31 °C, salinity 38 ‰, dissolved oxygen 7,7 mg/l and pH 8,4. Once processed using GIS, in the area can for grouper aquaculture using floating net cages is 304,61 ha to 681,90 ha cage step, it can be concluded location grouper aquaculture using floating net cages have wider region of the fish farming grouper using net cages step of the total study area is 987 ha. Keyword :cage, grouper a aquaculture, GIS

Transcript of ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A....

Page 1: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

ABSTRAK

Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

Keramba di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas, Skripsi, Tanjungpinang:

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Imu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Pembimbing I: Yales Veva Jaya, S.Pi, M.Si. Pembimbing II: Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc

Judul penelitian adalah Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu

Menggunakan Keramba di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas dengan tujuan untuk

mengetahui kawasan yang sesuai untuk meletakkan wadah budidaya berdasarkan kualitas air secara fisika dan kimia.

Dalam penelitian ini menggunakan metode sampling untuk mendapatkan data dari parameter yang digunakan sebagai

kriteria kesesuaian kawasan budidaya untuk selanjutnya di analisis dan diolah dengan menggunakan sistem informasi

geografis (SIG).

Dari penelitian tersebut di dapat hasil faktor pembatas alur kapal dengan lebar 35 m, kedalaman 20,50 m,

keterlindungan semi terbuka, tinggi gelombang 0,15 m, arus 140 cm/dtk, kecerahan 988 cm, suhu 31 °C, salinitas 38

‰, oksigen terlarut 7,7 mg/l dan pH 8,4.

Setelah diolah menggunakan SIG maka di dapat luas area untuk budidaya ikan kerapu menggunakan keramba

jaring apung adalah 304,61 ha dan untuk keramba jaring tancap 681,90 ha, dapat disimpulkan lokasi budidaya ikan

kerapu menggunakan keramba jaring apung memiliki kawasan lebih luas dari pada budidaya ikan kerapu

menggunakan keramba jaring tancap dari total seluruh kawasan penelitian adalah 987 ha.

Kata kunci : keramba, budidaya ikan kerapu, SIG

ABSTRACT

Rofizar. A. 2016. Application of GIS for Suitability Mapping Region Grouper Using Cage Aquaculture in Rural Sea

water Genting Pulur Anambas Island, Thesis, Tanjungpinang: Deparment of Marine Sciences, Faculty of

Marine Sciences and Fisheries, University of Maritim Raja Ali Haji. Advisor I: Yales Veva Jaya, S.Pi, M.Si.

Co-Advisor: Henky Irawan, S.Pi, MP, M.Sc

Title of the research is the application of GIS for Suitability Mapping Region Grouper Using Cage

Aquaculture in Rural Sea water Genting Pulur Anambas Island in order to determine the appropriate department to

put a container of water quality in aquaculture is based on physics and chemistry. In this study using sampling

methods to obtain data on the parameters of which are used as a criterion for suitability for further cultivation area in

the analysis and processed using geographic information system (GIS).

From these studies can result in limiting factors groove vessel with a width of 35 m, depth 20,50 m, wave

height 0,15 m, flow 140 cm/sec, brightness of 988 cm, temperature 31 °C, salinity 38 ‰, dissolved oxygen 7,7 mg/l

and pH 8,4.

Once processed using GIS, in the area can for grouper aquaculture using floating net cages is 304,61 ha to

681,90 ha cage step, it can be concluded location grouper aquaculture using floating net cages have wider region of

the fish farming grouper using net cages step of the total study area is 987 ha.

Keyword :cage, grouper a aquaculture, GIS

Page 2: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

PENDAHULUAN

Dengan kondisi laut yang masih banyak

terdapat terumbu karang, air yang jernih dengan

kecerahan tinggi menjadi modal awal untuk

masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya yang

ada. Saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang

melakukan budidaya dengan menggunakan keramba

jaring apung dan keramba jaring tancap. Dari sekian

banyak jenis ikan kerapu, ikan kerapu macan

(Epinephelus fuscoguttatus) dan ikan kerapu sunu

(Plectropomus maculatus) adalah jenis yang banyak

dibudidayakan.

Kurangnya informasi dan pengetahuan

masyarakat mengenai kawasan yang sesuai untuk

keramba jaring apung dan keramba jaring tancap,

maka penelitian ini dilakukan untuk menentukan

kawasan yang sesuai meletakkan keramba jaring

apung dan keramba jaring tancap tersebut berdasarkan

kualitas air secara fisika dan kimia serta faktor

pembatas.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah

satu solusi yang dapat menentukan lokasi yang sesuai

untuk meletakkan keramba jaring apung dan keramba

jaring tancap dengan melakukan interpolasi dan

analisis data. Menurut Budiyanto (2012) SIG adalah

data spasial dalam bentuk digital yang diperoleh

melalui data satelit atau data lain terdigitasi.

Karena itu SIG dapat menjawab pertanyaan

(1) dimana (2) mengapa dan (3) bagaimana suatu

kawasan yang bisa dijadikan kawasan budidaya ikan

kerapu menggunakan keramba jaring apung dan

keramba jaring tancap.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan informasi kawasan yang sesuai untuk

budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring

apung dan keramba jaring tancap di perairan laut Desa

Genting Pulur.

METODE

Penelitian ini dilaksakan di Desa Genting

Pulur Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan

Anambas Provinsi Kepulauan Riau pada bulan

November 2015. Jenis data yang diambil adalah data

primer yaitu faktor pembatas, kedalaman,

keterlindungan, kecerahan, arus, suhu, salinitas,

oksigen terlarut, pH dan data primer yaitu data angin

yang diambil dari BMKG Kabupaten Kepulauan

Anambas yang digunakan untuk meramalkan tinggi

gelombang dan data monografi desa.

Pemilihan Lokasi

Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang masuk

ke dalam kawasan Desa Genting Pulur, adanya habitat

hewan buas juga merupakan salah satu pertimbangan

dalam menentukan lokasi dan dengan melihat

parameter kriteria kesesuaian kawasan budidaya ikan

kerapu menggunakan keramba jaring apung dan

keramba jaring tancap, yaitu :

a. Faktor pembatas

Faktor pembatas adalah faktor yang

menyebabkan suatu kawasan dianggap gagal sebagai

lokasi budidaya. Faktor pembatas yang diambil adalah

alur lalu lintas kapal nelayan dengan lebar 35 m.

b. Keterlindungan pantai

Kawasan budidaya ikan kerapu menggunakan

keramba jaring apung dan keramba jaring tancap harus

terlindung dari gelombang.

c. Parameter fisika dan kimia

Kriteria parameter yang sesuai adalah

kedalaman untuk KJA >2 m, kedalaman KJT 2 m- 8

m, gelombang 0,5 m – 8 m, kecerahan >40 cm, arus 10

cm/dtk – 50 cm/dtk, suhu 24 °C - 32°C, salinitas 20 ‰

– 35 ‰, oksigen terlarut 4 mg/l – 8 mg/l dan pH 7 –

8,5.

Prosedur Penelitian

Data digital pulau Jemaja di digitasi untuk

selanjutnya dijadikan peta dasar membuat peta tematik

dari sembilan parameter. Untuk membuat peta tematik

tersebut data dari masing-masing parameter diolah

sehingga didapatlah data yang selanjutnya dijadikan

peta tematik

- Kedalaman

- Keterlindungan

- Gelombang

- Arus

- Kecerahan

- Suhu

- Salinitas

- Oksigen terlarut

- pH

Kesembilan peta tematik tersebut di overlay

dan didapatlah hasil yang baru kemudian hasil tersbut

di overlay dengan faktor pembatas dengan hasil

overlay tersebut di dapatlah peta kesesuain kawasan

budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring

Page 3: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

apung dan keramba jaring tancap di perairan laut Desa

Genting Pulur.

Prosedur Pemetaan

Tahapan dalam pemetaan yang dilakukan

adalah pengumpulan data-data primer maupun data

sekunder kemudian data tersebut diolah untuk

dilakukan proses pemetaan dan disajikan dalam bentuk

peta titik, peta kontur, peta tematik, peta kesesuaian

tentatif dan peta klas kesesuaian kawasan budidaya

ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung dan

keramba jaring tancap di perairan laut Desa Genting

Pulur.

Analisis data spasial

Analisis spasial merupakan penilaian hasil

pemetaan yang dihitung dan di overlay dengan

menggunakan tools intersect dari seluruh peta tematik

sehingga menjadi sebuah peta yang memberikan

informasi tertentu pada sebuah lokasi.

Menurut Jonston (1994) dalam Budiyanto

(2012) secara sederhana menyatakan bahwa analisis

spasial merupakan prosedur kuantitatif yang dilakukan

pada analisis lokasi sedangkan menurut Hartoyo,

Nugroho, Bhirowo dan Khalil (2010) intersect

digunakan untuk menggabungkan dua set data spasial

yang saling berpotongan.

Skema : Proses intersect peta tematik keramba jaring

apung dan keramba jaring tancap

Analisis dilakukan dengan cara memberikan

kriteria pada sepuluh parameter. Pemberian kriteria

berdasarkan parameter terpenting. Kriteria dan

parameter yang sesuai untuk budidaya diberi nilai

sesuai (S) dan yang terdapat faktor pembatas sehingga

menyebabkan kawasan tersebut tidak sesuai untuk

budidaya diberi nilai tidak sesuai (N) dan kriteria yang

memberikan pengaruh paling besar terhadap aktivitas

budidaya diberi skor tertinggi.

Tabel : Bobot dan skor parameter

No Parameter Bobot Skor

1 Pembatas 30

S= Tidak berada pada alur

kapal dengan lebar 35 m

N= Berada pada alur kapal

dengan lebar 35 m

2

1

2 Kedalaman 25

KJA

S= 2m - >5m

N= <2m

KJT

S= 2m – 8m

N= <2 m - >8m

2

1

3 Keterlindungan 10

S= Terlindung dari

gelombang

N= Adanya gelombang

2

1

4 Gelombang 5

S= 0,5m–2m

N= >2m

2

1

5 Arus 5

S= 10cm/dtk - 50cm/dtk

N= <10cm/dtk ->50cm/stk

2

1

6 Kecerahan 5

S= >40cm

N= <40cm

2

1

7 Suhu 5

S= 24°C - 32°C

N=<24°C - >32°C

2

1

8 Salinitas 5

S= 20‰-35‰

N= <20‰->35‰

2

1

9 Oksigen Terlarut 5

S= 4mg/l - 8mg/l

N= <4mg/l - >8mg/l

2

1

10 Ph 5

S= 7 – 8,5

N= <7 - > 8,5

2

1

Suhu

Salinitas

DO

pH

Arus

Kecerahan

Kedalaman

Gelombang

Keterlindungan

Dissolve Peta Kesesuaian

Tentatif KJA dan

KJT

Page 4: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

Klas Kesesuaian

Untuk menentukan nilai total menggunakan

rumus :

N= (∑ Bi x Si) / (Keseluruhan Bobot)

Keterangan :

N = Total Nilai

Bi = Bobot pada tiap kriteria

Si = Skor pada tiap kriteria

Untuk menentukan kelas kesesuaian kawasan

budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring

apung dan keramba jaring tancap adalah :

N. Min =

N. Mak =

Selang interval kelas =

Dengan menghitung menggunakan rumus di

atas maka didapatlah selang interval untuk keramba

jaring apung dan keramba jaring tancap sebesar 0,50,

nilai 1,00 dan nilai 2,00 masing-masing kelas ditetap

selang dari bobot nilainya adalah :

Sesuai = nilai 1,51 – 2,00

Tidak sesuai = nilai 1,00 – 1,50

Pada penelitian ini kawasan yang sesuai untuk

digunakan sebagai tempat budidaya ikan kerapu

menggunakan keramba jaring apung dan keramba

jaring tancap adalah :

Kelas S =Sesuai

Daerah ini dikatakan sesuia untuk

budidaya kerapu dengan menggunakan keramba

jaring apung dan keramba jaring tancap karena

kawasan ini berdasarkan kualitas air dalam

keadaan baik dan sesuai, terlindung dari hempasan

gelombang langsung, akses yang mudah untuk

mencapai lokasi budidaya dan tidak berada pada

alur lalu lintas laut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Daerah Penelitian

Desa Genting Pulur memiliki luas 9,817 ha

berbatasan dengan :

Utara = Desa Ulu Maras

Selatan = Laut Cina Selatan

Barat = Desa Air Biru

Timur = Desa Kuala Maras

Dengan pekerjaan yang banyak dilakukan

yaitu sebagai nelayan dengan jumlah 70 jiwa (data

monografi Desa Genting Pulur).

Titik Sampling Parameter

Titik sampling parameter kualitas air yaitu

suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH, arus, kecerahan

dan keterlindungan berjumlah 176 titik yang tersebar

diperairan laut Desa Genting Pulur.

Titik sampling kedalaman berjumlah 1,248

titik.

Page 5: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

Titik sampling faktor pembatas berjumlah 43

titik.

Parameter Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan

Kerapu Menggunakan Keramba Jaring Apung

Dan Keramba Jaring Tancap

1. Faktor Pembatas

Dari hasil pengamatan visual dan pengolahan

data maka didapatlah kesesuaian kawasan budidaya

ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung dan

keramba jaring tancap berdasarkan faktor pembatas

dengan lebar alur 35 m yang telah dihitung

berdasarkan ukuran kapal motor terbesar yang

melewati perairan tersebut.

2. Kedalaman

Kawasan yang sesuai untuk keramba jaring

apung berdasarkan kedalaman adalah >2 m dan tidak

sesuai dengan <2 m.

Kawasan yang sesuai untuk keramba jaring

tancap berdasarkan kedalaman yang sesuai 2 m – 8 m

dan tidak sesuai <2 m dan >8 m.

3. Keterlindungan

Berdasarkan keterlindungan warna abu-abu

menunjukan kawasan tersebut tidak sesuai atau

terbuka sehingga angin masuk sedangkan warna abu-

Page 6: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

abu gelap adalah kawasan yang sesuai atau terlindung

sehingga kurangnya angin masuk secara langsung.

4. Gelombang

Berdasarkan gelombang yang dikonversikan

dari data angin tinggi gelombang sesuai untuk

budidaya ikan kerapu menggunakan keramba apung

dan tancap dengan tinggi gelombang 0,18 m.

5. Arus

Berdasarkan peta, arus 10 cm/dtk - 50 cm/dtk

sesuai untuk budidaya ikan kerapu menggunakan

keramba jaring apung dan keramba jaring tancap

sedangkan yang tidak sesuai adalah arus <10 cm/dtk

dan >50 cm/dtk.

6. Kecerahan

Dari peta kecerahan seluruh kawasan

penelitian sesuai untuk budidaya ikan kerapu

menggunakan keramba jaring apung dan keramba

jaring tancap dengan kecerahan >40 cm.

7. Suhu

Seluruh kawasan penelitian sesuai untuk

budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring

Page 7: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

apung dan keramba jaring tancap dengan suhu 24 °C –

32 °C.

8. Salinitas

Berdasarkan peta salinitas seluruh kawasan

penelitian tidak sesuai untuk budidaya ikan kerapu

menggunakan keramba jaring apung dan keramba

jaring tancap dengan salinitas >35 ‰.

9. Oksigen Terlarut

Dari peta oksigen terlarut seluruh kawasan

penelitian sesuai untuk budidaya ikan kerapu

menggunakan keramba jaring apung dan keramba

jaring apung dengan oksigen terlarut 6,6 mg/l – 7,6

mg/l.

10. pH

Seluruh kawasan penelitian sesuai untuk

budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring

apung dan keramba jaring tancap dengan pH 7,5 – 8,3.

Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu

Menggunakan Keramba Jaring Apung Dan

Keramba Jaring Tancap

Dari hasil overlay sembilan parameter dan di

dissolve di dapatlah peta kesesuaian tentatif untuk

Page 8: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

lokasi budidaya ikan kerapu menggunakan keramba

jaring apung dan keramba jaring tancap di perairan

laut Desa Genting Pulur.

Total 987 ha kawasan yang dijadikan lokasi

penelitian ditemukan kawasan yang sesuai untuk

keramba jaring apung adalah 304,61 dan tidak sesuai

681,90 ha.

Untuk keramba jaring tancap kawasan sesuai

adalah 162,93 ha dan tidak sesuai 823,99 ha.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan pada bulan

November 2015 dengan luas kawasan perairan laut

987 ha ditemukan kawasan yang sesuai untuk

budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring

apung adalah 304,61 ha dan keramba jaring tancap

681,90 ha.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan kawasan

budidaya menggunakan wadah keramba jaring apung

Page 9: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity... · ABSTRAK Rofizar. A. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan

memiliki kawasan yang lebih luas dari wadah

budidaya keramba jaring tancap.

Saran

1. Dalam melakukan kegiatan budidaya

menggunakan keramba jaring apung dan

keramba jaring tancap sebaiknya tidak

membangun pada daerah yang terbuka dan

terdapat faktor pembatas.

2. Agar penelitian ini dapat diteruskan dengan

meneliti berdasarkan musim sehingga di dapat

kesesuaian kawasan budidaya ikan kerapu

menggunakan keramba jaring apung dan

keramba jaring tancap berdasarkan musim-

musim yang ada serta mengamati kondisi

ekosistem terumbu karang.

3. Penelitian dilanjutkan dengan melihat daya

dukung budidaya dan tempat yang sesuai,

memetakan kegiatan budidaya existy dan

menghitung peluang pemanfaatan yang bisa

dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, E., 2005, Sistem Informasi Geografis

Menggunakan Arcview Gis, C.V Andi,

Yogyakarta

Hartoyo, G.A.M.E., Nugroho, Y., Bhirowo, A.,

dan Khalil, B., 2010, “Modul Pelatihan

Sistem Informasi Geografis (SIG) Tingkat

Dasar”, Tropenbos International Indonesia

Programme, Hal 127, https ://www .go

ogle.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sur

ce=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0C

CgQFjAC&url=http%3A%2F%2Fwww.tr

openbos.org%2Ffile.php%2F332%2Fguid

eline-of-gis-basic training. pdf&ei =jfklVZ

uEMoW SuA T w8 4GIBA &usg= AFQjC

NEZ7iP5KqAFuZgPN7eNTY_4HgVMD

Q&sig2=qr1NOU UI 4d8 b1cJt fA8A &bv

m=b v.904 91159,d.c2E, 8 April 2015