Absorpsi Melalui Rute Oral

2
Absorpsi melalui rute oral Mrp rute pemberian yang termudah dan plg sering digunakan. Absorpsi melalui saluran cerna mempunyai arti besar. a. Absorpsi di lambung Karena harga pH sangat asam, dalam lambung diabsorpsi terutama asam lemah dan zat netral yg lipofl, contoh asetosal dan barbital Obat yang bersiat asam lemah, hanya sedikt sekali teruarai menjadi io lingkungan asam kuat di lambung, sehingga absorpsinya baik sekali di dalam organ ebaliknya, basa lemah terionisasi baik pada pH lambung dan hanya sedikit diabso seperti! alkaloida dan ametamin. "ama perle#atan dalam lambung, tergatung pd kondisi pengisian dan bhn kandungan lain yg tdp dalam lambung, pengosongan yang cepat pd pemberian obat p lambung kosong. $ahan yang peka terhadap asam, hrs dilindungi dr asam lambung dg zat penyalut ya tahan terhadap asam. %. Absorpsi di usus halus &sus halus merupakan organ absorpsi terpenting, baik untuk makanan maupun untuk obat. 'eningkatan luas permukaan diperlukan untuk absorpsi yg cepat, dpt dicapat melal lipatan mukosa, jonjot mukosa dan mikro(ili. Harga pH dr asam lemah dalam duodenum sampai basa lemah dalam bgn usus halus bgn dalam. )alam usus halus berlaku kebalikannya, yaitu basa lemah yang diserap paling muda misalnya alkaloida. $eberapa obat yang bersiat asam atau basa kuat dg ionisasi tinggi dgn sendirinya diabsorpsi dgn sangat lambat. *at lipofl yang mud dalam cairan usus lebih cepat diabsorpsi Absorpsi dari usus ke dalam sirkulasi berlangsung cepat bila obat dibe bentuk terlarut +obat cairan, sirup atau obat tetes . Obat padat +tablet, kapsul serbuk , lebih lambat karena harus dipecah dulu dan zat aktinya perlu dilarutka cairan lambung-usus. )isini, kecepatan larut partikel +dissolution rate berpera emakin kecil, makin cpt larut dan makin cpt diabsorpsi. ehingga, senya#a yang bersiat basa lemah, sangat baik diabsorpsi di usus halus karena hanya sedikit yang terionisasi. Karena usus halus panjang, maka #aktu pele#atan untuk pengambilan bahan% yg mampu berpenetrasi, umumnya cukup /alaupun demikian, pemendekan #aktu pele#atan bisa terjadi pada saat diare Absorpsi pemakaian melalui rektum Kecepatan absorpsi lebih rendah dibanding pemakaian oral Alur melalui hati memang dihindari, karena bagian yang diabsorpsi yaitu %01 bgn rektum lansung mencapai (ena ca(a inerior dan tidak melalui (ena porta. Absorpsi pemakaian melalui hidung

description

oral

Transcript of Absorpsi Melalui Rute Oral

Absorpsi melalui rute oral Mrp rute pemberian yang termudah dan plg sering digunakan. Absorpsi melalui saluran cerna mempunyai arti besar. a. Absorpsi di lambung Karena harga pH sangat asam, dalam lambung diabsorpsi terutama asam lemah dan zat netral yg lipofil, contoh asetosal dan barbital

Obat yang bersifat asam lemah, hanya sedikt sekali teruarai menjadi ion dalam lingkungan asam kuat di lambung, sehingga absorpsinya baik sekali di dalam organ ini. Sebaliknya, basa lemah terionisasi baik pada pH lambung dan hanya sedikit diabsorpsi, seperti; alkaloida dan amfetamin. Lama perlewatan dalam lambung, tergatung pd kondisi pengisian dan bhn kandungan lain yg tdp dalam lambung, pengosongan yang cepat pd pemberian obat pd saat lambung kosong. Bahan yang peka terhadap asam, hrs dilindungi dr asam lambung dg zat penyalut yang tahan terhadap asam. 2. Absorpsi di usus halus Usus halus merupakan organ absorpsi terpenting, baik untuk makanan maupun untuk obat. Peningkatan luas permukaan diperlukan untuk absorpsi yg cepat, dpt dicapat melalui lipatan mukosa, jonjot mukosa dan mikrovili. Harga pH dr asam lemah dalam duodenum sampai basa lemah dalam bgn usus halus bgn dalam. Dalam usus halus berlaku kebalikannya, yaitu basa lemah yang diserap paling mudah, misalnya alkaloida. Beberapa obat yang bersifat asam atau basa kuat dgn derajat ionisasi tinggi dgn sendirinya diabsorpsi dgn sangat lambat. Zat lipofil yang mudah larut dalam cairan usus lebih cepat diabsorpsi Absorpsi dari usus ke dalam sirkulasi berlangsung cepat bila obat diberikan dalam bentuk terlarut (obat cairan, sirup atau obat tetes). Obat padat (tablet, kapsul atau serbuk), lebih lambat karena harus dipecah dulu dan zat aktifnya perlu dilarutkan dalam cairan lambung-usus. Disini, kecepatan larut partikel (dissolution rate) berperan penting. Semakin kecil, makin cpt larut dan makin cpt diabsorpsi. Sehingga, senyawa yang bersifat basa lemah, sangat baik diabsorpsi di usus halus, karena hanya sedikit yang terionisasi. Karena usus halus panjang, maka waktu pelewatan untuk pengambilan bahan2x yg mampu berpenetrasi, umumnya cukup Walaupun demikian, pemendekan waktu pelewatan bisa terjadi pada saat diare Absorpsi pemakaian melalui rektum Kecepatan absorpsi lebih rendah dibanding pemakaian oral Alur melalui hati memang dihindari, karena bagian yang diabsorpsi yaitu 2/3 bgn bawah rektum lanfsung mencapai vena cava inferior dan tidak melalui vena porta. Absorpsi pemakaian melalui hidung Mukosa hidung memiliki sifat absorpsi yang baik spt mukosa mulut, cocok untuk pemakain obat untuk menurunkan pembengkakan mukosa pd rinitis Walaupun demikian, perlu dipertimbangkan, bahwa akibat absorpsi dapat terjadi efek sistemik, misal; kenaikan tekanan darah dan takkhikardia pada bayi setelah pemakaian tetes hidung yg mengandung alfa simptominetik. Absorpsi obat melalui kulit Kulit scr fisiologis tidak memiliki fungsi absorpsi, tjd terutama transepidermal. Stratum korneum yg tdk mengandung kapiler dgn kandungan air yg sedikit mrp sawar absorpsinya Nisbah absorpsi tertinggi pd pemakaian pd kulit dimiliki oleh zat yg larut dalm lemak, yang masih menunjukkan sedikit larut dalam air. Zat hidrofil sedikit diabsorpsi oleh kulit. Sejumlah faktor dpt mempengaruhi absorpsi kulit; Kenaikan suhu kulit dpt menambah kemampuan penetrasi zat yg dipakai mll kerja panas dr luar. Pada daerah kulit yang meradang, jumlah absorpsi dipertinggi. Pada bayi, stratum corneum msh sangat sedikit, krn itu nisbah absorpsi meningkat. Pada orang tua, ketebalan stratum corneum juga rendah (kulit kertas), krn itu berlaku aturan yg sama. Absorpsi pd pemakaian parenteral Pd pemberian obat scr parenteral ke dalam kulit, jaringan ikat sub kutan atau ke dalam otot, kecepatan absorpsi sangat bergantung kepada pasokan darah dr jaringan. Pasokan dr oto bergantung kpd aktivitas oto yang bersangkutan. Bahan aktif yang disuntikkan scr intra muskular umunya diabsorpsi dgn cepat dr otot yang dialiri darah dengan baik.