pengolahan absorpsi

32
TUGAS REKAYASA LINGKUNGAN ”TEKNOLOGI ABSORBSI UNTUK MENANGGULANGI PENCEMARAN UDARA” Oleh : KELOMPOK 7 M. IQBAL (1107121224) SELVI ANGRAINI (1107114338) TRIHADI WASTYA (1107114237) WIDYA YOESEPHA (1107114194)

description

b

Transcript of pengolahan absorpsi

TUGAS REKAYASA LINGKUNGANTEKNOLOGI ABSORBSI UNTUK MENANGGULANGI PENCEMARAN UDARA

Oleh :KELOMPOK 7

M. IQBAL(1107121224)SELVI ANGRAINI(1107114338)TRIHADI WASTYA(1107114237)WIDYA YOESEPHA(1107114194)

JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAUPEKANBARU2013KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah mengenai penggunaan teknologi absorbsi untuk menanggulangi pencemaran udara. makalah ini disusun guna memenuhi tugas rekayasa lingkungan serta untuk menambah pengetahuan tentang teknologi absorbsi untuk menanggulangi pencemaran udara.Kami menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Pekanbaru, 8 oktober 2013

Kelompok 7

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangSaat ini dunia dihadapkan pada permasalahan lingkungan yang cukup besar yangtingginya kandungan gas pencemar sebagai dampak dari kegiatan industri.gas pencemar tersebut antara lain SO2, CO2 dan H2S . Udara merupakan media lingkungan dalam kebutuhan dasar manusia yang perlu mendapatkan perhatian serius. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan,dll. Berbagai kegiatan tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Emisi partikulat maupun polutan gas dari berbagai jenis industri selama ini dapat diturunkan dengan alat pengendali pencemaran udara. Salah satunya adalah untuk menurunkan emisi pada polutan gas di lakukan dengan metode Absorpsi.Absorbsi merupakan salah satu proses pemisahan dengan mengontakkan campuran gas dengan cairan sebagai penyerapnya. Penyerap tertentu akan menyerap setiap satu atau lebih komponen gas. Peristiwa absorpsi adalah salah satu peristiwa perpindahan massa yang besar peranannya dalam proses industri. Teknologi absorpsi dapat digunakan untuk mengurangi bahaya lingkungan yang ditimbulkan.. 1.2 TujuanTujuan penulisan makalah ini antara lain:a. Mengetahui mekanisme cara menurunkan emisis polutan gas dengan metode absorbsib. Mengetahui proses dan cara kerja absorberc. Mengetahui peralatan apa saja yang digunakan dalam proses absorbsi

BAB IIISI

2.1. PENGERTIAN UDARA Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi dan komponen campuran gas tersebut tidak selalu konstan (Fardiaz, 1992). Udara juga merupakan atmosfer yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia ini. Dalam udara terdapat oksigen untuk bernafas, karbondioksida untuk proses fotosintesis oleh klorofil daun dan ozon untuk menahan sinar ultraviolet.

2.2. PENCEMARAN UDARA 2.1.1 Pengertian Pencemaran Udara Menurut The Engineers Joint Council in Air Polution and Its Control, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, bahwa pencemaran udara diartikan hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfer di luar, antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, baubauan, asap atau uap dalam kuantitas yang banyak, dengan berbagai sifat maupun lama berlangsungnya di udara tersebut, hingga menimbulkan gangguan terhadap kehidupan manusia, tumbuhtumbuhan atau binatang maupun benda, atau tanpa alasan jelas sudah dapat mempengaruhi kelestarian organisme maupun benda. Menurut Peraturan Pemerintah RI No.41 tahun 1999, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.

2.1.2. Sumber Pencemaran Udara Sumber bahan pencemar dapat menjadi dua golongan besar, yaitu: a. Sumber Alamiah Beberapa kegiatan alam bisa menyebabkan pencemaran udara seperti kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, petir, kegiatan mikroorganisme dan lainlain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya asap, debu, grit dan gasgas ( CO dan NO). b. Sumber Buatan Manusia Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan pencemar bermacammacam, antara lain adalah : Pembakaran, Misalnya pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor yang menghasilkan asap, debu, pasir dan gas. Proses peleburan, seperti peleburan baja, pembuatan keramik, soda, semen dan aspal yang menghasilkan debu, asap dan gas. Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral dan logam. Bahan yang dihasilkan terutama adalah debu. Proses pengolahan, seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, penyamakan dan pengasapan yang menghasilkan asap, debu dan bau. Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Proses percobaan atom nuklir yang menghasilkan gas dan debu radioaktif dll.

2.3. ABSORPSI Absorbsi merupakan salah satu proses pemisahan dengan mengontakkan campuran gas dengan cairan sebagai penyerapnya. Gas yang dapat dieliminasi oleh proses absorpsi diantaranya adalah SO2, H2S, Cl2, NH3, NOX, dan senyawa hidrokarbon dengan C rendah.

Pada absorbsi sendiri ada dua macam proses yaitu :a. Absorbsi fisikAbsorbsi fisik merupakan absorbsi dimana gas terlarut dalam cairan penyerap tidak disertai dengan reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah absorbsi gas H2S dengan air, metanol, propilen, dan karbonat. Penyerapan terjadi karena adanya interaksi fisik, difusi gas ke dalam air, atau pelarutan gas ke fase cair. Dari asborbsi fisik ini ada beberapa teori untuk menyatakan model mekanismenya, yaitu : teori model film teori penetrasi teori permukaan yang diperbaharuib. Absorbsi kimia Absorbsi kimia merupakan absorbsi dimana gas terlarut didalam larutan penyerap disertai dengan adanya reaksi kimia. Contoh absorbsi ini adalah absorbsi dengan adanya larutan MEA, NaOH, K2CO3, dan sebagainya. Aplikasi dari absorbsi kimia dapat dijumpai pada proses penyerapan gas CO2 pada pabrik amoniak. Penggunaan absorbsi kimia pada fase kering sering digunakan untuk mengeluarkan zat terlarut secara lebih sempurna dari campuran gasnya. Keuntungan absorbsi kimia adalah meningkatnya koefisien perpindahan massa gas, sebagian dari perubahan ini disebabkan makin besarnya luas efektif permukaan. Absorbsi kimia dapat juga berlangsung di daerah yang hampir stagnan disamping penangkapan dinamik.Hal-hal yang mempengaruhi dalam prsoses adsorbsi : Zat yang diadsorbsi Luas permukaan yang diadsorbsi Temperatur Tekanan

2.3.1 AbsorbenAbsorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan diabsorpsi padapermukaannya, baik secara fisik maupun secara reaksi kimia. Absorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci.Persyaratan absorben :1. Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang sebesar mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit, volume alat lebih kecil).2. Selektif3. Memiliki tekanan uap yang rendah4. Tidak korosif.5. Mempunyai viskositas yang rendah6. Stabil secara termis.7. MurahJenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah air (untuk gas-gas yang dapat larut, atau untuk pemisahan partikel debu dan tetesan cairan),natriumhidroksida (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat bereaksi seperti basa).

2.3.2 Prinsip AbsorbsiUdara yang mengandung komponen terlarut (misalnya CO2) dialirkan ke dalam kolom pada bagian bawah. Dari atas dialirkan alir. Pada saat udara dan air bertemu dalam kolom isian, akan terjadi perpindahan massa. Dengan menganggap udara tidak larut dalam air (sangat sedikit larut),maka hanya gas CO2 saja yang berpindah ke dalam fase air (terserap). Semakin ke bawah, aliran air semakin kaya CO2. Semakin ke atas ,aliran udara semakin miskin CO2. Faktor-faktor yang berpengaruh pada operasi absorpsi adalah sebagai berikut:a. Laju alir air. Semakin besar,penyerapan semakin baik.b. Komposisi dalam aliran air. Jika terdapat senyawa yang mampu beraksi dengan CO2 (misalnya NaOH) maka penyerapan lebih baik.c. Suhu operasi.Semakin rendah suhu operasi,penyerapan semakin baik.d. Tekanan operasi.Semakin tinggi tekanan operasi, penyerapan semakin baik sampai pada batas tertentu. Diatas tekanan maksimum (untuk hidrokarbon biasanya 4000-5000 kPa), penyerapan lebih buruk.e. Laju alir gas. Semakin besar laju alir gas, penyerapan semakin buruk.

2.3.3 Kolom AbsorpsiKolom Absorpsi adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Proses absorpsi dilakukan dengan melewatkan zat yang terkontaminasi ke kolom tersebut dimana terdapat fase cair di dalamnya sehingga gas polutan yang ingin disisihkan akan berikatan dengan molekul zat cair. Struktur yang terdapat pada kolom absorber dibagi menjadi tiga bagian yaitu:a. Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cairb. Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsic. Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.

Gambar 2.1 Kolom AbsorpsiKeterangan : (a) input gas (b) gas keluaran (c) pelarut (d) hasil absorbsi (e) disperser (f) packed column

2.3.3.1 Prinsip Kerja Kolom AbsorpsiCampuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat. Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang telah dimasukkan tadi.

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Kolom AbsorbsiKeterangan: (a) gas keluaran (b) gas input (c) pelarut (d) gas output

2.3.3.2 Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom AbsorberCairan absorber yang akan didaur ulang masuk kedalam kolom pengolahan dari bagian atasnya dan akan dicampur /dikontakan dengan stripping vapor. Gas ini bisa uap atau gas mulia, denagn kondisi termodinamika yang telah disesuaikan.dengan pelarut yang terpolusi.Absorber yang bersih lalu digunakan kembali di absorpsi kolom.

Gambar 2.3 Proses Pengolahan Kembali Pelarut Dalam Proses Kolom Absorber

2.3.4 AbsorberAbsorber dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen yang dipisahkan dari campurannya sedangkan pelarut (solvent ; sebagai separating agent) adalah cairan atau gas yang melarutkan solut. Karena perbedaan kelarutan inilah, transfer massa solut dari fase satu ke fase yang lain dapat terjadi. Absorber dan stripper seringkali digunakan secara bersamaan. Absorber digunakan untuk memisahkan suatu solut dari arus gas. Stripper digunakan untuk memisahkan solut dari cairan sehingga diperoleh gas dengan kandungan solute lebih pekat. Hubungan absorber dan stripper ditunjukkan dalam gambar 2.4 :

Gambar 2.4 diagram alir proses absorbs stripping

Jenis jenis absorber yang biasa digunakan pada industri antara lain :a. Packed TowerJenis ini adalah yang paling banyak diterapkan pada menara absorpsi. Packed Column lebih banyak digunakan mengingat luas kontaknya dengan gas. Packed Bed berfungsi mirip dengan media filter, dimana gas dan cairan akan tertahan dan berkontak lebih lama dalam kolom sehingga operasi absorpsi akan lebih optimal.Beragam jenis packing telah dikembangkan untuk memperluas daerah dan efisiensi kontak gas-cairan. Ukuran packing yang umum digunakan adalah 3-75 mm. Bahan yang digunakan dipiluh berdasarkan sifat inert terhadap komponen gas maupun cairan solven dan pertimbangan ekonomis, antara lain tanah liat, porselin, grafit dan plastik. Packing yang baik biasanya memenuhi 60-90% dari volume kolom.Prinsip kerja dari packed tower adalah sebagai berikut:Gas yang berasal dari cerobong asap dihisap dengan laju alir tertentu, kemudian gas tersebut dialirkan ke packed tower melalui bawah menara, cairan dimasukkan dari atas menara dan mengalir kebawah menara secara gravitasi. Pengkontaminan akan larut di dalam cairan, udara bersih akan dilepaskan ke atmosfer melalui puncak menara.

Gambar 2.5 Jenis absorber Packed towerb. Tray TowerTray tower adalah unit absorpsi yang menggunakan lapisan tipis/tray untuk mengalirkan ke bawah. Pada tray tersebut terdapat lubang-lubang untuk melewatkan gas. Tray tower terbagi atas dua macam tower, diantaranya yaitu: Plate Tray Tower Plate tray tower menggunakan sejenis piringan untuk mengalirkan air kebawah. Baffle Tray Tower.Baffle tray tower disusun oleh unit yang menyerupai baffle atau sekat untuk mengalirkan air ke bagian bawah unit. Prinsip kerja dari tray tower adalah sebagai berikut:Dari bagian atas unit, air akan dialirkan melalui tray yang dipasang secara bertingkat-tingkat hingga ke bagian bawah unit. Gas polutan akan tertahan oleh air sedangkan gas yang bersih mengalir ke atas melalui lubang-lubang pada tray.

Kelebihan dan kekurangan packed dan plate tower Kelebihan Kehilangan tekanan rendah Dapat digunakan fiberglass/plastic Efisiensi relative tinggi Biaya investasi relative murah Tidak membutuhkan space yang luas Mampu menyisihkan gas dan partikulat Kekurangan Menimbulkan masalah pencemaran air Menghasilkan produk basah Debu yang mengendap dapat menyumbat kolom atau plate Biaya perawatan relative tinggi

c. Spray TowerSpray tower merupakan alat yang paling sederhana untuk absorpsi gas, terdiri dari tower yang kosong dan satu set nozzles untuk menyemprotkan cairan. Prinsip kerja suatu spray tower mirip dengan penyemprot cairan pada open barrel. Aliran gas kontaminan memasuki dasar tower dan melewati absorben bersamaan dengan disemprotkannya cairan pada satu atau beberapa tingkat nozzle. Untuk menyediakan permukaan cairan yang luas utuk berkontak dengan gas, nozzles diatur untuk membasahi seluruh cross section dari tower dengan tetesan cairan yang halus. Kekurangan spray tower adalah terbatasnya pemakaian untuk gas yang sangat mudah terlarut atau bila tidak dibutuhkan efisiensi penyisihan yang tinggi. Keuntungan utamanya adalah bentuknya yang benar-benar terbuka, tidak memiliki internal kecuali pada spray nozzles. Penggunaan spray tower adalah : Pengkondisian gas atau pendinginan Pelembaban Penyisihan tingkat pertama untuk partikulat dan gas

Gambar 2.6 Jenis absorber spray tower

2.3.5 Gas yang Dapat DieliminasiPada proses absopsi ini, ada beberapa gas yang dapat dieliminasi, yaitu:a. SO2b. Cl2c. H2Sd. NH3e. NOXf. Senyawa Hidrokarbon dengan C-rendah

2.4 STUDI KASUS2.4.1 KasusDewasa kini banyak sekali pencemaran yang terjadi di alam, salah satunya adalah pencemaran melalui udara. Pencemaran udara ini semakin lama semakin memperparah isu global warming. Daerah yang menyumbang banyak polusi udara ialah di daerah kota-kota besar dan kawasan perindustrian yang merupakan kawasan padat penduduk. Beberapa kota besar di Indonesia telah sangat memprihatinkan salah satunya di daerah Simongan Semarang Jawa Tengah. Adapun pabrik industri yang terletak dikawasan Simongan adalah :1. Simongan Plastik Factory (Simoplas), terletak di Jalan Siliwangi No 3532. PT. Kurnia Jati Utama Indonesia, terletak di Jalan Simongan 100A3. PT. Alam Daya Sakti, pabrik paving semen terletak didaerah Simongan 394. Panji Tunggal knitting Mil, Simongan 98 Di daerah kawasan simongan merupakan salah satu kawasan industri yang menjadi kawasan padat penduduk di daerah Semarang, Jawa Tengah. Kondisi wilayah dimana daerah simingan merupakan salah satu jalan pantura sehingga polusi yang terdapat disana tidak hanya polusi limbah pabrik tetapi juga polusi kendaraan bermotor yang lalulalang. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll. Namun, untuk mengurangi adanya polusi udara tersebut butuh upaya berkelanjutan dari pemerintah dan masyarakat sekitar.

2.4.2 Pengolahan Polusi Udara dengan Spray TowerDalam menangani pencemaran yang dilakukan oleh para pabrik-pabrik besar, maka dapat dilakukan dengan metode Spray Tower yang diletakkan pada cerobong asap pabrik. Spray tower terdiri dari pembuluh silinder kosong terbuat dari baja atau plastik dan nozel yang menyemprotkan cairan ke dalam cerobong asap. Aliran gas inlet biasanya memasuki bagian bawah menara dan bergerak ke atas, sementara cairan disemprotkan ke bawah dari satu atau lebih tingkat. Aliran gas masuk dan cairan dalam arah yang berlawanan disebut aliran arus berlawanan.

Gambar 2.7 Menunjukkan sebuah menara lawan arus-arus semprot khas..Jenis teknologi adalah bagian dari kelompok dari polusi udara kontrol kolektif disebut sebagai scrubber basah. Aliran arus balik mengekspos gas outlet dengan konsentrasi polutan terendah pada cairan scrubbing segar. Nozel Banyak ditempatkan di menara pada ketinggian yang berbeda untuk menyemprot semua gas ketika bergerak ke atas melalui menara. Alasan menggunakan nozel banyak adalah untuk memaksimalkan jumlah tetesan halus berdampak pada partikel polutan dan untuk menyediakan luas permukaan yang besar untuk menyerap gas.Secara teoritis, semakin kecil tetesan terbentuk, efisiensi pengumpulan yang lebih tinggi dicapai untuk kedua polutan gas dan partikulat. Namun, tetesan cairan harus cukup besar untuk tidak dilakukan dari scrubber dengan aliran gas keluar digosok. Oleh karena itu, spray tower menggunakan nozel untuk menghasilkan tetesan yang biasanya 500-1000 m dengan diameter. Meskipun ukurannya kecil, tetesan ini adalah besar dibandingkan dengan yang dibuat di scrubber venturi yang 10-50 pM dalam ukuran. Kecepatan gas tetap rendah, 0,3-1,2 m / s (1-4 ft / s) untuk mencegah tetesan kelebihan dari yang dilakukan menara.Untuk mempertahankan kecepatan gas rendah, spray tower harus lebih besar dari scrubber lain yang menangani tingkat aliran gas aliran serupa. Masalah lain yang terjadi di spray tower adalah bahwa setelah tetesan jatuh jarak pendek, mereka cenderung menggumpal atau memukul dinding menara. Akibatnya, luas permukaan cairan total untuk kontak berkurang, mengurangi efisiensi koleksi scrubber. Selain konfigurasi lawan arus aliran, aliran dalam menara semprot dapat berupa cocurrent atau crosscurrent di konfigurasi.

Gambar 2.8 Aliran semprot menara crosscurrent.Dalam cocurrent menara dengan aliran semprot, gas inlet dan aliran cairan ke arah yang sama. Karena aliran gas tidak "mendorong" terhadap semprotan cair, kecepatan gas melalui pembuluh lebih tinggi dari arus balik di menara dengan aliran semprot. Akibatnya, cocurrent menara dengan aliran semprot lebih kecil dari arus balik aliran semprot menara mengobati jumlah yang sama aliran gas buang. Dalam crosscurrent menara dengan aliran semprot, juga disebut horisontal-semprot scrubber, gas dan aliran cairan dalam arah tegak lurus satu sama lain. Pada gambar 2, gas mengalir horizontal melalui sejumlah bagian semprot. Jumlah dan kualitas cairan disemprotkan di setiap bagian bisa bervariasi, biasanya dengan cairan bersih (jika cairan daur ulang yang digunakan) disemprotkan pada set terakhir dari semprotan.Pada spray tower, gas kotor masuk dari bagian dasar akibat adanya tekanan. Gas membumbung ke atas, sementara dari atas disemprotkan air melalui pipa air yang dilengkapi dengan sprayer sehingga air yang keluar merupakan butiran-butiran halus yang memenuhi menara. Karena adanya gaya berat, butiran-butiran air akan turun sementara gas naik bersama udara. Gas yang terkandung dalam udara bereaksi dengan air dan turun ke bawah kemudian ditampung dan dialirkan ke tempat tertentu yang nantinya akan diolah kembali. Udara dan gas yang bersih keluar melalui cerobong atas.Spray Tower ini mampu digunakan hingga 3 sampai 4 tahun. Perawatannya pun tidak rumit. Cukup dengan pengecekan minimal 6 bulan sekali, kemudian dilakukan platting jika ada tanda-tanda akan terjadi korosi.Jika mengaitkan antara keberhasilan metode ini dengan persentase keberhasilannya, maka perlu adanya keterkaitannya dengan pihak lain, yaitu pemerintah. Dalam hal ini pemerintah telah mengadakan suatu program yang disebut Clean Air Act. Clean Air Act dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.

Gambar 2.9 Tata penempatan spray tower di dalam cerobong asap.Spray Tower adalah perangkat kontrol murah terutama digunakan untuk pengkondisian gas (pendingin atau pelembab) atau untuk tahap pertama atau penghapusan partikel gas. Mereka juga digunakan di banyak gas cerobong sistem desulfurisasi untuk mengurangi penumpukan plugging dan skala oleh polutan. Banyak sistem scrubbing menggunakan semprotan sebelum atau di dasar scrubber utama untuk menghilangkan partikel besar yang bisa pasang.Spray Tower telah digunakan secara efektif untuk menghilangkan partikel besar dan gas yang sangat larut. Penurunan tekanan yang melintasi menara yang sangat rendah - biasanya kurang dari 2,5 cm (1,0 dalam) air, dengan demikian, biaya operasi scrubber relatif rendah. Namun, biaya pemompaan cairan bisa sangat tinggi.Spray Tower dibangun dalam berbagai ukuran - yang kecil untuk menangani gas kecil mengalir dari 0,05 m / s (106 ft / min) atau kurang, dan yang besar untuk menangani arus knalpot besar 50 m / s (106.000 m / menit) atau lebih besar . Karena kecepatan gas yang rendah diperlukan, unit menangani tingkat aliran gas besar cenderung besar ukurannya. Karakteristik operasi dari Spray Tower disajikan pada Tabel 2.1Tabe 2.1 Karakteristik Operasi Spray TowerKarakteristik Spray Tower

Polutan

Penurunan Tekanan (p)Cair ke Gas rasio (L/G)Cair ke Inlet tekanan (PL)Removal efisiensiAplikasi

Gas1.3-7.6 cm air0.072.70 l/m (0.5-20 gal/1,000 ft)702800kPa50-90% + (efisiensi tinggi hanya saat gas sangat mudah larut)Pertambangan, IndustriKimia, Proses industriBoiler dan IncineratorBesi dan Industri baja

Partikel0.5-3.0 di dalam air5 gal / 1.000 ft adalah normal;> 10 saat menggunakan semprotan tekanan10400 psig28 m diameter

Spray tower dapat digunakan untuk penyerapan gas, tetapi mereka tidak seefektif dikemas atau menara piring. Spray tower dapat sangat efektif dalam menghilangkan polutan jika polutan yang sangat larut atau jika reagen kimia ditambahkan ke cairan.Misalnya, Spray tower digunakan untuk menghilangkan gas HCl dari knalpot ekor gas dalam pembuatan asam klorida. Dalam produksi superfosfat digunakan dalam pupuk manufaktur, SiF4 dan gas HF yang dilepaskan dari berbagai titik dalam proses. Spray tower telah digunakan untuk menghilangkan senyawa ini sangat larut. Spray tower juga digunakan untuk menghilangkan bau di makan tulang dan lemak industri manufaktur dengan menggosok gas buang dengan larutan KMnO4.Karena kemampuan mereka untuk menangani volume gas besar di atmosfer korosif, Spray tower juga digunakan dalam sejumlah gas cerobong sistem desulfurisasi sebagai tahap pertama atau kedua dalam proses penghapusan polutan. Dalam sebuah Spray tower, penyerapan dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran tetesan cair dan / atau meningkatkan rasio cair ke gas (L / G). Namun, untuk mencapai salah satu dari ini, kenaikan kedua daya yang dikonsumsi dan biaya operasi diperlukan. Selain itu, ukuran fisik dari Spray tower akan membatasi jumlah cairan dan ukuran tetesan yang dapat digunakan.

Kelebihan dan Kelemahan Spray TowerKelebihan Spray Tower :a. Penurunan tekanan relative rendah sekitar 1,25 sampai 4 cm.b. Bisa menangani debu yang mudah terbakar dan meledak dengan resiko yang kecilc. Biaya untuk modal relative rendahd. Relative kosong dari pengisisane. Ruang relative kecilf. Ketangkasan dalam mengumpulkan PM ataupun gas

Kelemahan :a. Dapat menyebabkan masalah air pembuanganb. Efisiensi transfermassa relative rendahc. Relative tidak efisien pada pengilangan pengotor pada PMd. Biaya operasi relative tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pencemaran Udara. Modul Universitas Sumatera UtaraHanasah,Warda.2012. Penanggulangan Polusi Udara yang Disebabkan oleh Pabrik di Kawasan Daerah Simongan Dengan Menggunakan Metode Spray Tower. Wardaar.blogspot.com/2012/06/penanggulangan-polusi-udara-yang.htmlRahayu, S. Setyowati.2013.Absorbsi.www.chem-is-try.org/materikimia/kimia-industri/teknologi-proses/absorbsi. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2013Sulaiman, Fatah.2008. Absorbsi. Modul Jurusan Teknik Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa