Abses Otak

6
GAMBARAN KLINIK Gambaran klinis abses otak adalah demam, tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial (khususnya mual, muntah dan penurunan tingkat kesadaran), dan deficit neurologic fokal bervariasi. CSS mengandung hanya sedikit sel, banyak protein, dan kadar glukosa normal. Penyulit abses otak mencakup herniasi otak dan rupture abses ke dalam ventrikel atau ruang subarachnoid (Kumar, 2007). Kumpulan pus menyebabkan gambaran yang dapat diprediksi yaitu gambaran massa yang membesar di otak (Ginsberg, 2008) : - Peningkatan tekanan intracranial - Tanda fokal (disfasia, hemiparesis, ataksia) - Kejang Demam sering terjadi tetapi tidak selalu, progresivitas gejala dan tanda, terutama dalam hitungan hari bahkan beberapa minggu, dapat menyerupai gambaran neoplasma otak (Ginsberg, 2008). DIAGNOSIS 1. Anamnesis Melalui anamnesis diperoleh gejala klinis abses otak antara lain nyeri kepala, demam, muntah atau kesadaran menurun

description

abses otak

Transcript of Abses Otak

Page 1: Abses Otak

GAMBARAN KLINIK

Gambaran klinis abses otak adalah demam, tanda-tanda peningkatan tekanan

intracranial (khususnya mual, muntah dan penurunan tingkat kesadaran), dan deficit

neurologic fokal bervariasi. CSS mengandung hanya sedikit sel, banyak protein, dan

kadar glukosa normal. Penyulit abses otak mencakup herniasi otak dan rupture abses

ke dalam ventrikel atau ruang subarachnoid (Kumar, 2007).

Kumpulan pus menyebabkan gambaran yang dapat diprediksi yaitu gambaran

massa yang membesar di otak (Ginsberg, 2008) :

- Peningkatan tekanan intracranial

- Tanda fokal (disfasia, hemiparesis, ataksia)

- Kejang

Demam sering terjadi tetapi tidak selalu, progresivitas gejala dan tanda, terutama

dalam hitungan hari bahkan beberapa minggu, dapat menyerupai gambaran

neoplasma otak (Ginsberg, 2008).

DIAGNOSIS

1. Anamnesis

Melalui anamnesis diperoleh gejala klinis abses otak antara lain nyeri kepala,

demam, muntah atau kesadaran menurun

2. Pemeriksaan Fisik

Didapatkan kaku kuduk, kejang, kelumpuhan sebelah badan, seta tanda-tanda

peningkatan tekanan dalam kepala. Kadang kala ditemukan infeksi pada

bagian tubuh lain, misalnya pada telinga tengah, tulag mastoid, sinus, paru-

paru, atau jantung, yang di curigai sebagai sumber pernanahan (Hakim, 2005).

3. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan sel darah putih yaitu

10.000-20.000/cm3 dan peningkatan laju endap darah (LED) hingga 45

mm/jam. Lumbal punksi tidak dianjurkan (tidak spesifik untuk abses otak),

karena dengan cepat menunjukkan tanda-tanda herniasi otak (Hakim, 2005).

Page 2: Abses Otak

4. Biopsi

Dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan tumor atau stroke dan untuk

menentukan organism penyebab terjadinya abses (Nadalo, 2011).

5. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan yang terbaik dilakukan pada abses otak adalah CT scan

dan MRI. Pilihan utama pada pasien abses otak adalah MRI dengan atau tanpa

gadolinium. Hasil diagnostik serupa juga diharapkan pada CT scan tengkorak

dengan atau tanpa pemberian kontras iodine intravena. Kedua pencitraan

membantu mendeteksi efek massa abses, namun MRI dengan protocol difusi

memberikan hasil lebih spesifik dalam membedakan tumor cerebral, stroke,

dan abses (Nadalo, 2011).

Foto polos sinus paranasal hanya bisa disarankan adanya kemungkinan

penyebab dari abses otak. Penemuan dini pada pemeriksaan CT scan tidak

spesifik untuk abses otak. Gambaran edema dan efek massa lunak tidak dapat

dibedakan dari tumor atau stroke. Hasil MRI pada pasien cerebritis dapat

menyerupai gambaran stroke, sedangkan temuan infark yang diakibatkan oleh

vaskulitis dan serebritis bisa menyerupai stroke emboli (Nadalo, 2011).

Gambar : Abses serebral akibat Streptococcus pada lobus frontal kiria) Gambar T2-weighted MR potongan coronal. Tampak lesi hiperintens di tengah dan dikelilingi cincin konsentrik.b) T1-weighted Gadolinium. Lesi menunjukkan peningkatan cincin. c) Gambar DW. Lesi homogen hiperintens.d) ADC map menunjukkan hipointens, dengan difusi air terbatas (Mueller et al, 2007).

Page 3: Abses Otak

DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding abses yang utama dengan gambaran esensial berupa pada

peningkatan cincin pada lesi, meliputi (Gaillard, 2011):

1. Metastasis serebral atau glioma stadium berat

- Abses cenderung memiliki dinding dalam yang halus

- Lesi satelit mendukung adanya infeksi

- Abses mungkin memiliki capsul intensitas rendah

- Elevasi rCBV pada glioma stadium berat, abses berkurang

2. Infark sub akut/hemoragik/contusion

3. Demyelination

4. Radionekrosis

Jika lesi menampakkan peningkatan cincin dan difusi sentral yang terbatas, abses

otak merupakan diagnosis yang paling mungkin, namun harus tetap disertakan

diagnosis banding berupa metastasis serebral – adenokarsinoma nekrotik.

Page 4: Abses Otak

DAFTAR PUSTAKA

Gaillard F. Cerebral Abscess. Available at: URL: http://creativecommons.org.

Accessed 30 november, 2011.

Ginsberg L. Infeksi Neurologis. In: Safitri A, Astikawati R, editors. Lecture Notes

Neurologi. 8 ed. Jakarta: Erlangga; 2008. p. 124-125.

Hakim AA. Abses Otak. Majalah Kedokteran Nusantara 2005;38:324-327.

Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Sistem Saraf. In: Hartanto H, editor. Buku Ajar

Patologi. 7 ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 922-923.

Mueller C, Castillo M, Mang TG, Cartes F, Weber M. Fungal versus bacterial brain

abscess : is diffusion-weihted MR imaging a useful tool in the differential

diagnosis? Diagnostic Neuroradilogy 2007:651-657.

Nadalo LA. Brain Abscess Imaging. Medscape reference 2011.