ABSES HEPAR

18
7/21/2019 ABSES HEPAR http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 1/18 KKS INTERNA 201 5 BAB I PENDAHULUAN Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena bakteri, parasit, jamur, maupun nekrosis steril yang bersumber dari system gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel inflamasi, atau sel darah didalam parenkim hati. 1 Secara umum abses hati terbagi 2 yaitu abses hati amebic (AHA dan abses Hati !iogenik (AH! . AHA merupakan salah satu komplikasi amebiasis ektraintestinal yang paling sering dijumpai didaerahtropik " subtropik termasuk #ndonesia. AH! dikenal juga sebagai hepatic absess, bacterial li$er abscess, bacterial abscess of the li$er. AH! ini merupakan kasus yang relati$e jarang pertama kali ditemukan Hipoccrates (%&&S' dan dipublikasikan pertama kali oleh right pada tahun 1)*+. 2 !re$alensi yang sangat tinggi sangat erat hubungannya dengan sanitasi yang jelek, startus ekonomi, yang rendah serta gi i yang buruk. 'enigkatnya arus urbanisasi menyebabkan bertambahnya kasus abses hati diderah perkotaan. i egara yang sedang berkembang abses hati amuba lebih sering didaptkan secar endemic daripada abses hati piogenik. alam beberapa decade terakhir ini telah banyak perubahan mengenai aspek epidemiologis,etiologi, bakteriologi, cara diagnostic, maupun mengenai pengelolaan serta prognosisnya. 1,* 1 Abses hati

Transcript of ABSES HEPAR

Page 1: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 1/18

KKS INTERNA 201

5

BAB I

PENDAHULUANAbses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena bakteri, parasit,

jamur, maupun nekrosis steril yang bersumber dari system gastrointestinal yang ditandai dengan

adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel-sel

inflamasi, atau sel darah didalam parenkim hati. 1

Secara umum abses hati terbagi 2 yaitu abses hati amebic (AHA dan abses Hati !iogenik

(AH! . AHA merupakan salah satu komplikasi amebiasis ektraintestinal yang paling sering

dijumpai didaerahtropik " subtropik termasuk #ndonesia. AH! dikenal juga sebagai hepatic

absess, bacterial li$er abscess, bacterial abscess of the li$er. AH! ini merupakan kasus yang

relati$e jarang pertama kali ditemukan Hipoccrates (%&&S' dan dipublikasikan pertama kali

oleh right pada tahun 1)*+. 2

!re$alensi yang sangat tinggi sangat erat hubungannya dengan sanitasi yang jelek, startus

ekonomi, yang rendah serta gi i yang buruk. 'enigkatnya arus urbanisasi menyebabkan

bertambahnya kasus abses hati diderah perkotaan. i egara yang sedang berkembang abses hati

amuba lebih sering didaptkan secar endemic daripada abses hati piogenik. alam beberapa

decade terakhir ini telah banyak perubahan mengenai aspek epidemiologis,etiologi, bakteriologi,

cara diagnostic, maupun mengenai pengelolaan serta prognosisnya. 1,*

1 Abses hati

Page 2: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 2/18

KKS INTERNA 201

5

BAB II

DASAR TEORI

A. DEFINISI

Abses hati adalah berbentuk infeksi pada hati yang disebabkan oleh karena infeksi bakteri,parasit,jamur maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yangditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hatinekrotik,sel-sel inflamasi atau sel darah didalam parenkim hati. 1

Abses hati terbagi 2 secara umum, yaitu /

1. Abses hati amebik ( AHA adalah penimbunan atau akumulasi debris nekro-inflamatori

purulen didalam parenkim hati yang disebabkan oleh amuba, terutama entamoebahystolitica.

2. Abses hati piogenik ( AH! adalah proses supuratif yang terjai pda jaringan hati yangdisebabkan oleh in$asi bakteri melalui aliran darah, system bilier, maupun penetrasilangsung. 2

B. ANATOMI DAN FISIOLOGI HATI

2 Abses hati

Page 3: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 3/18

KKS INTERNA 201

5

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh.berat rata- rata sekitar 10&& gr atau 2 berat badanorang de asa normal. 3etaknya sebagian besar di region hikondria de4tra, epigastrika, dan

sebagian kecil di hipokondria sinistra. Hati memiliki dua lobus utama yaitu kanan dan kiri.

3obus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterioroleh fissure segmentalis kanan. 3obus

kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum fusiformis. iba ah peritoneum

terdapat jaringan ikat padat yang disebut kapsula 5lisson yang meliputi seluruh permukaan hati. *

Setiap lobus hati terbagi menjadi struktur-struktur yang disebut lobulus, yang merupakan unit

mikroskopi dan fungsional organ.Hati manusia memiliki maksimal 1&&.&&& lobulus. i antaralempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang disebut sebagai sinusoid. Sinusoid dibatasi oleh

sel fagostik dan sel kupffer. Sel kupffer fungsinya adalah menelan bakteri dan benda asing lain

dalam darah.Hati memiliki dua sumber suplai darah, dari saluran cerna dan limpa melalui $ena

porta hepatica, dan dari aorta melalui arteri hepatica.Sekitar sepertiga darah yyang masuk adalah

darah arteri dan dua pertiganya adalah darah $ena porta. 6olume total darah yang mele ati hati

setiap menitnya adalah 1.0&& ml. *

Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting dalam tubuh. 7rgan ini melakukan berbagaifungsi, mencakup hal-hal berikut/1. !engolahan metabolik kategori nutrient utama (karbohidrat, lemak, protein setelah

penyerapan mereka adalah saluran pencernaan.2. etoksifikasi atau degradasi at- at sisa dan hormon serta obat dan senya a asing lainnya.*. Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-protein yang penting untuk pembekuan

darah, serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid dan kolesterol dalam darah.%. !enyimpangan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak $itamin.0. !engaktifan $itamin .+.

!engeluaran bakteri dari sel-sel darah merah yang usang berkat adanya makrofag residen.8. 9kskresi :olesterol dan bilirubin. 1,%

C. EPIDEMIOLOGI

i negara- negara yang sedang berkembang , AHA didapatkan secara endemik dan jauh

lebih sering diandingkan AH!. AH! ini tersebar diseluruh dunia dan terbanyak diaerah tropis

3 Abses hati

Page 4: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 4/18

KKS INTERNA 201

5

dengan sanitasi yang kurang. Abses hati piogenik sukar diterapkan. ahulu hanya dapat dikenal

secara otopsi. Sekarang dengan ;S5 , <t scan dan '=# lebih mudah untuk membuat diagnosis.

Hampir 1& penduduk dunia terutama egara berkembang terinfeksi 9, histolytica tetapi

hanya 1"1& yang memperlihatkan gejala. #nsisdensi amubiasis hati dirumah sakit seperti >hailand

berkisar &,18 sedangkan di berbagai rumah sakit di #ndonesia berkisar sekitar 0-10 pasien "

tahun. :ebanyakan yang menderita amubiasis hati adalah pria dengan ratio *,% ? @,0 kali lebih

sering dar anita. ;sia yang seringdikenai berkisar antara 2& -0& tahun terutama de asa muda

dan lebih jarang pada anak. #nfeksi 9. histolytica memiliki pre$alensi yang tinggi diderah

subtropikdan tropical dengan kondidi penduduk padat , sanitasi dan gi i yang buruk. 1,2

D. ETIOLOGI

Abses hati dibagi atas dua secara umum, yaitu abses hati amoeba dan abses hati pyogenik.a. Abses hati amoebaidapatkan beberapa spesies amoeba yang dapat hidup sebgai parasit non patogen dalam

mulut dan usus, tapi hanya 9nteremoeba histolytica yang dapat menyebabkan penyakit.Hanya

sebagian indi$idu yang terinfeksi 9nteremoeba histolytica yang memberi gejala in$asif, sehingga

di duga ada dua jenis 9. Histolytica yaitu starin patogen dan non patogen. er$ariasinya $irulensi

strain ini berbeda berdasarkan kemampuannya menimbulkan lesi pada hepar. 2,*

9.histolytica di dalam feces dapat di temukan dalam dua bentuk $egetatif atau tropo oit dan

bentuk kista yang bisa bertahan hidup di luar tuibuh manusia.:ista de asa berukuran 1&-2&

mikron, resisten terhadap suasana kering dan asam. entuk tropo oit akan mati dalam suasana

kering dan asam. >rofo oit besar sangat aktif bergerak, mampu memangsa eritrosit, mengandung

protease yaitu hialuronidase dan mukopolisakaridase yang mampu mengakibatkan destruksi

jaringan. 1

b. Abses hati piogenik #nfeksi terutama disebabkan oleh kuman gram negatif dan penyebab yang terbanyak adalah

9.coli. Selain itu, penyebabnya juga adalah streptococcus faecalis, !roteus $ulgaris, dan

Salmonellla >yphi. apat pula bakteri anaerob seperti bakteroides, aerobakteria, akttinomesis,

4 Abses hati

Page 5: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 5/18

KKS INTERNA 201

5

dan streptococcus anaerob.;ntuk penetapannya perlu dilakukan biakan darah, pus, empedu, dan

s ab secara anaerob maupun aerob. *

D .PATOFISIOLOGIa. Abses Hepar Amebik Amebiasis hati penyebab utamanya adalah entamoeba hystolitica. Hanya sebagian kecil

indi$idu yang terinfeksi 9.hystolitica yang memberi gejala amebiasis in$asif, sehingga ada

dugaan ada 2 jenis 9.hystolitica yaitu strain patogen dan non patogen. er$ariasinya $irulensi

berbagai strain 9.hystolitica ini berbeda berdasarkan kemampuannya menimbulkan lesi pada

hati. !atogenesis amebiasis hati belum dapat diketahi secara pasti. Ada beberapa mekanisme

yang telah dikemukakan antara lain / faktor $irulensi parasit yang menghasilkan toksin,ketidakseimbangan nutrisi, faktor resistensi parasit, imunodepresi pejamu, berubah-ubahnya

antigen permukaan dan penurunan imunitas cell-mediated. 1

Secara singkat dapat dikemukakan 2 mekanisme /

a. strain 9.hystolitica ada yang patogen dan non patogen. b. secara genetik 9.hystolitica dapat menyebabkan in$asi tetapi tergantung pada interaksi

yang kompleks antara parasit dengan lingkungan saluran cerna terutama pada flora

bakteri.

'ekanisme terjadinya amebiasis hati/1 penempelan 9.hystolitica pada mukus usus.2 pengerusakan sa ar intestinal.* lisis sel epitel intestinal serta sel radang. >erjadinya supresi respons imun cell- mediated

yand disebabkan en im atau toksin parasit, juga dapat karena penyakit tuberkulosis,

malnutrisi, keganasan dll.% penyebaran ameba ke hati. !enyebaran ameba dari usus ke hati sebagian besar melalui

$ena porta. >erjadi fokus akumulasi neutrofil periportal yang disertai nekrosis dan

infiltrasi granulomatosa. 3esi membesar, bersatu dan granuloma diganti dengan jaringan

nekrotik. agian nekrotik ini dikelilingi kapsul tipis seperti jaringan fibrosa. 1,2

5 Abses hati

Page 6: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 6/18

KKS INTERNA 201

5

Amebiasis hati ini dapat terjadi berbulan atau tahun setelah terjadinya amebiasis intestinal dan

sekitar 0& amebiasis hati terjadi tanpa didahului ri ayat disentri amebiasis.

c. Abses hati piogenik

Hati adalah organ yang paling sering untuk terjadinya abses. ari suatu studi di amerika, di

dapatkan 1* abses hati dari %@ abses $isceral. Abses hati dapat berbentuk soliter ataupun

multiple. Hal ini dapat terjadi dari penyebaran hematogen maupun secara langsung dari tempat

terjadinya infeksi didalam rongga peritoneum. Hati menerima darah secara sistemik maupun

melalui sirkulasi $ena portal, hal ini memungkinkan terinfeksinya hati oleh :arena paparan

bakteri yang berulang, tetapi dengan adanya sel kuppfer yang membatasi sinusoid hati akan

menghindari terinfeksinya hati oleh bakteri tersebut. Adanya penyakit sistem biliaris sehingga

terjadi obstruksi aliran empedu akan menyebabkan terjadinya proliferasi bakteri. Adanya tekanan

dan distensi kanalikuli akan melibatkan cabang-cabang dari $ena portal dan limfatik sehingga

akan terbentuk formasi abses fileflebitis. 2,*

'ikroabses yang terbentuk akan menyebar secara hematogen ssehingga terjadi bakterimia

sistemik. !enetrasi akibat trauma tusuk akan menyebabkan inokulasi bakteri pada parenkim hati

sehingga terjadi AH!. !enetrasi akibat trauma tumpul menyebabkan nekrosis hati, perdarahan

intrahepatik dan terjadi kebocoran saluran empedu sehingga terjadi kerusakan dari kanalikuli.

:erusakan kanalikuli menyebabkan masuknya bakteri ke hati dan terjadi pertumbuhan bakteri

denga proses supurasi dan pembentukan pus. 3obus kanan hati yang lebih sering terjadi AH!

dibandingkan lobus kiri, hal ini berdasarka anatomi hati, yaitu lobus kanan menerima darah dari

arteri mesenterika superior dan $ena portal sedagkan lobus kiri menerima darah dari arteri

mesenterika inferior dan aliran limfatik. *

E.GAMBARAN KLINIS

1. Abses hepar amebik

Abses hati amuba lebih sering dikaitkan dengan presentasi akut dibandingkan abses piogenik

hati. 5ejala telah terjadi rata- rata dua minggu pada saat diagnosis dibuat. apat terjadi sebuah

periode laten antara infeksi hati usus dan selanjutnya sampai bertahun- tahun , dan kurang dari

6 Abses hati

Page 7: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 7/18

KKS INTERNA 201

5

1& pasien melaporkan ri ayat diare berdarah dengan disentri amuba. yeri perut kanan atas

dirasakan pada 80-)& pasien, lebih berat dibandingkan piogenik terutama kuadran kanan atas.

:adang disertai muntah , anoreksia, penurunan , kelemahan tubuh dan pembesaran hati dan

nyeri tekan. yeri spontan perut kanan atas disertai dengan jalan membungkuk kedepan dengan

kedua tangan diletakkan diatasnya merupakan gambaran klinis khas yang dijumpai. ua puluh

persen penderita dengan kecurigaan abses hati amuba mempunyai ri ayat penyakit diare atau

disentri. 2

emam umumnya terjadi, tetapi mungkin polanya intermitten. 'alaise, artalgia, mialgia

umunya terjadi. #kterus jarang ditemuka, dan bila ada menandakan prognosis yang buruk. 5ejala

dan tanda paru dapat terjadi, tetapi pericardial rub dan peritonitis jarang ditemukan.kadang ?

kadang friction rub terdengar dihati. *

2. Abses hati piogenik

'anifestasi sistemik AH! biasanya lebih berat daripada abses hati amebic. icurigai adanya

AH! apabila ditemukan sindroma klinik klasik berupa nyeri spontan perut kanan atas, yang

ditandai dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan diletakkan diatasnya.

emam"panas tinggi merupakan keluhan paling utama, keluhan lain yaitu nyeri pada kuadran

kanan atas abdomen dan disertai dengan keadaan syok. Setelah era pemakaian antibiotic yang

adekuat, gejala dan manifestasi klinis AH! adalah malaise, demam yang tidak terlalu tinggi dan

nyeri tumpul pada abdomen yang menghebat dengan adanya pergerakan. Apabila abses hati

piogenik letaknya dekat dengan diafragma, maka akan terjadi iritasi diafragma sehingga terjadi

nyeri pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektasis. 5ejala lainnya adalah rasa

mualdan muntah, berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat badan yang

unintentional,kelemahan badan,ikterus,buang air besar ber arna seperti kapur dan buang air kecil ber arna gelap. *

!emeriksaan fisis yang didapatkan febris yang summer-summer hingga demam"panas tinggi,

pada palpasi terdapat hepatomegali serta perkusi terdapat nyeri tekan hepar yang diperberat

7 Abses hati

Page 8: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 8/18

Page 9: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 9/18

KKS INTERNA 201

5

<airan aspirasi !urulent

>ampak kuman pada pe arnaan gram

:ultur positif (@&

:onsistensi dan arna ber$ariasi

Steril

>ropo oid jarang ditemukan

G.DIAGNOSIS

1. Abses Hati Amebik

iagnosis pasti ditegakkan melalui biopsy hati untuk menemukan tropo oit amuba.

iagnosis abses hati didaerah endemic dapat dipertimbangkan jika terjadi demam, nyeri perut

kanan atas, hepatomegali yang ada juga nyeri tekan. isamping itu juga ada leukositosis,

fosfatase alakali meningkat disertai dengan diafragma yang tinggi dan perlu dipastikan dengan

;S5 dan tes serologi. ;ntuk diagnosis abses hati juga dapat menggunakan criteria Sherlock

(2&&2 , criteria =amachandra (1)8* , atau criteria lamont dan !ooler.

a. :riteria Sherlock (2&&2

1. Adanya ri ayat berasal dari daerah endemik

2. !embesaran hati pada laki-laki muda

*. =espon baik terhadap metronida ol

%. 3eukositosis tanpa anemia pada ri ayat sakit yang tidak lama dan leukositosis

dengan anemia pada ri ayat sakit yang lama

0. Ada dugaan amubiasis pada pemeriksaan foto thorak !A dan lateral

+. !ada pemeriksaan scan didapatkan filling defect

8. >es fluorescen antibody amuba positif.

9 Abses hati

Page 10: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 10/18

KKS INTERNA 201

5

ila ke -8 kriteria ini dipenuhi maka diagnosis abses hati ambua hampir pasti dapat

ditegakkan. 2

b. :riteria =amachandra (1)8*

ila didapatkan * atau lebih dari /

1. Hepatomegali yang nyeri

2. =i ayat disentri

*. 3eukositosis

%. :elainan radiologis

0. =espon terhadap amubisid

c. :riteria 3amont dan !ooler

ila didpatkan * atau lebih dari /

1. Hepatomegali yang nyeri

2. :elainan hematologis

*. :elainan radiologis

%. !us amebic

0. >es serologi positif

+. :elainan sidikan hati

8. =espon terhadap terapi amebisid.

2. Abses Hepar !iogenik

10 Abses hati

Page 11: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 11/18

KKS INTERNA 201

5

'enegakkan diagnosis AH! berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisis dan laboratorium serta

pemeriksaan penunjang. iagnosis AH! kadang-kadang sulit ditegakkan sebab gejala dan tanda

klinis sering tidak spesifik. Sedangkan diagnosis dini memberikan arti penting dalam

pengelolaan AH! :arena penyakit ini dapat disembuhkan. Sebaliknya, diagnosis dan pengobatan

yang terlambat akan meningkatkan angka kejadian morbiditas dan mortalitas. iagnosis dapat

ditegakkan buka hanya dengan <>-Scan saja. 1,2

'eskipun pada akhirnya dengan <>-Scan mempunyai nilai prediksi yang tinggi untuk

diagnosis AH!, demikian juga dengan tes serologi yang dilakukan. >es serologi yang negatif

menyingkirkan diagnosis AHA, meskipun terdapat pada sedikit kasus, tes ini menjadi posistif

setelah beberapa hari kemudian. iagnosis berdasarkan penyebab adalah dengan menemukan

bakteri penyebab pada pemeriksaan kultur hasil aspirasi, ini merupakan standar emas untuk

diagnosis. *

H .PEMERIKSAAN PENUN$ANG

H.1 !emeriksaan 3aboratorium

!ada pasien abses hati amebik, pemeriksaan hematologi didapatkan hb 1&,%- 11,* g

sedangkan leukosit 10.&&&- 1+.&&&" ml*. adi pada amubiasis hati didapatkan anemia ringan,

sampai sedang, leukositosis berkisar 10.&&&"ml.sedangkan kelainan faal hati didpatkan ringan

sampai sedang. ;ji serologi dan uji kulit yang positifmenunjukk Ag atau Ab yang spesifik

terhadap parasit ini, kecuali pada a al infeksi. Ada beberapa ujui yang banyak digunkan antara

lain hemaglutination (#HA , countermunoelectrphoresis (<#9 , dan 93#SA. =eal time !<=

cocok untuk mendeteksi 9. histolitica pada feses, dan pus penderita abses hepar. 1,*

!ada pasien abses hati piogenik didapatkan hasil pemeriksaan labor, leukositosis yang tinggi

dengan pergeseran kekiri, anemia, peningkatan laju endap darah, peningkatan alkalin fosfatase,

peningkatan en im transaminase dan serum bilirubin, berkurangnya konsentrasi albumin serum

11 Abses hati

Page 12: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 12/18

KKS INTERNA 201

5

dan aktu protombin yang memanjang menunjukkan bah a terdapat kegagalan fungsi hati yang

disebabkan AH!. >es serologi digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding. :ultur darah

yang memperlihatkan bakterial penyebab menjadi standar emas untuk menegakkan diagnosis

secara mikrobiologik. 2

H.2 !emeriksaa =adiologi

!ada pasien abses hati amebik, foto thorak menunjukkan peninggian kubah diafgragma

kanan dan berkurangnya gerakan diafragma , efusi pleura ,kolaps paru dan abses paru. :elainan

pada foto polos abdomen tidak begitu banyak. 'ungkin berupa ileus , hepatomegali, atau

gambaran udara bebas dihati. 5ambaran ;S5 adalah bentuk bulat atau o$al tidak ada gemadinding yang berarti okogenitas lebih rendah dari parenkim hati normal bersentuhan dengan

kapsul hati dan peniggian sonic distal. 5ambaran <> scan @0 berupa masa soliter relati$e

besar, monolokular, prakontras tampak hipodens berbatas surampasca kontras tampak

penyengatan pada dinding abses yang tebal.septa terlihat pada *& kasus. !enyengatan dinding

terlihat baik pada fase porta. 2

!ada pemeriksaan foto toraks dan foto polos abdomen pasien abses hati piogenik ditemukan

diafragma kanan meninggi, efusi pleural, atelektasis basiler, empiema atau abses paru. !ada foto

toraks !A, sudut kardiofrenikus tertutup, pada posisi lateral sudut kostofrenikus anterior tertutup.

i ba ah diafragma, terlihat bayangan udara atau air fluid le$el. Abses lobus kiri akan

mendesak kur$atura minor. Secara angiografik abses merupakan daerah a$askular. !emeriksaan

penunjang yang lain yaitu abdominal <>-Scan atau '=#, ultrasonografi abdominal dan biopsi

hati, kesemuanya saling menunjang sehingga memiliki nilai diagnostic semakin tinggi.

Abdominal <>-Scan memiliki sensitifitas )0-1&& dan dapat mendeteksi luasnya lesi hingga

kurang dari 1 cm. ultrasound abdomen memiliki sensitifitas @&-)& , ;ltrasound-5uidedAspirate for <ulture and Special Stains, dengan kultur hasil aspirasi terpimpin dengan ultrasound

didapatkan positif )& kasus, sedangkan gallium dan technectium radionuclide scanning

memiliki sensiti$itas 0&-)& . 2

I. TATALAKSANA

12 Abses hati

Page 13: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 13/18

KKS INTERNA 201

5

1. '9 #:A'9 >7SA

!ada pasien abses hati amuba jika diapatkan pasien muda yang telah melakukan perjalananke daerah endemic , pada pencitraan didpatkan lesi tunggal, pasien tidak terlohat toksik , dengan

dugaan kuat abses amuba, maka pemeriksaan, feses harus dilakukan untuk mencari kista, dan

tropo oit amuba, dan serum harus diperiksa antibody 9. histolitica. 1,*

>erapi dimulai dengan metronida ol * 4 80& mg per oral selama 8-1& hari atau nitolmida ol

kerja panjang ( >inida ol !7 2 gr dan ornoda ol 2 gr !7 dilaporkan efektif sebagai terapi dosis

tunggal. >erapi kemudian dilanjutkan dengan dengan preparat lumenalamubisida untuk eredikasi

kista dan mencegah transmisi lebih lanjut yaitu / lodoFuinol *4+&& mg selama 2& hari,dilo4anide furoate * 4 0&& mg selama 1& hari, amisonidine ( paromomcin 20-*0 mg " kg hari

># selama 8-1& hari.lebih dari )& pasien mengalami espond dramatis dengan metronida ol ,

bauk berupa penurunan nyeri maupun demam dalam 82 jam. 2

!ada pasien abses hati piogenik penatalaksanaan yang diberikan sebelum hasil kultur kaluer

adalah dengan antibiotic spektrum luas. Ampisilin dan aminoglikosida diberikan bila sumber

infeksi pada saluran empedu. Sefalosporin generasi ketiga merupakan pilihan bila sumber

infeksi dari usus. 'etronida ol diberikan pada semua AH! dengan berbagai sumber infeksi

untuk mengatasi infeksi anaerobic. ila sudah keluar hasil kultur A disesuaikan dengan dengan

kuman yang spesifik. Antibiotic intra$ena diberikan selama 2 minggu dilanjutkan dengan A

peroral selama + minggu. Apabila infeksi disebabkan oleh streptococcus pemeberian A per oral

dosis tinggi disrankan selama lebih dari + minggu. 2,%

2. 7 '9 #:A'9 >7SA

a. rainase perkutaneus

rainase perkutaneus dialakukan dengan tuntunan ;S5 abdomen atau <> scan abdomen.

!ada abses multiple hanya abses yang besar yang diaspirasi. Abses kecil cukup dengan

antibiotika. !enyulit yang dapat terjadi / perdarahan, perforasi organ intra abdomen, infeksi, atau

terjadi kesalahan dalam penempatan kateter drainase. 1,*

13 Abses hati

Page 14: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 14/18

KKS INTERNA 201

5

b. rainase dengan pembedahan

!ada pasien AHA tindakan ini jarang dilakukan kecuali pada kasus tertentu seperti absesdengan ancaman rupture atau gagal dengan aspirasi biasa " drainase perkutaneus. rainase

dengan pembedahan dilakukan pada AH! yang mengalami kegagalan dengan drainase

perkutaneus, ikterik tidak sembuh , penurunan fungsi ginjal serta pada abses multilokular. Saat

ini drainase dengan pembedahan dilakukan dengan laparaskopi. 2

c. Aspirasi jarum perkutan

!ada AHA indikasi aspirasi jarum perkutaneus adalah /

1. =isiko tinggi untuk terjadinya rupture abses yang didefinisikan dengan ukuran ka$itas lebih

dari 0 cm

2. Abses pada lobus kiri hati yang diihubungkan dengan mortalitas tinggi dan frekuensi tinggi

bocor ke peritoniun atau pericardium.

*. >ak ada respon klinis terhadap terapi dalam *-0 hari

%. ;ntuk menyingkirkan kemungkinan abses piogenik, khusunya pasien dengan lesi multipel. 2

d. =eseksi hati

!ada AH! multiple kadang diperlukan reseksi hati . indikasi spesifik jika didapatkanabses

hati dengan karbunkel dan disertai dengan hepatolitiasis terutama pada lobus kiri hati.

erdasarkan kesepakatan !95# ( perhimpunan 9ndoskopi gastrointestinal #ndonesia dan !!H#

( perhimpunan peneliti hati di #ndonesia di Surabaya pada tahun 1))+.

1. Abses hati dengan diameter 1-0 cm, terapin medikamentosa , bila respon negati$e dilakukan

dilakukan aspirasi.

2. Abses hati dengan diameter 0-@ cm terapi aspirasi berulang

*. Abses hati dengan diameter C @ cm drainase perkutan. 1,2

14 Abses hati

Page 15: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 15/18

KKS INTERNA 201

5

$. KOMPLIKASI

.1 Abses hepar amoeba

>anpa terapi abses akan membesar dan meluas ke diafragma atau rupture ke ka$itas peritoneal /

=uptur abses kedalam

- =egio toraks menyebabkan /

o Distula hepatobronkial

o Abses paru

o 9mpiema amoeba

- !ericardium menyebabkan /

o 5agala jantung

o !erikarditis

o >amponade jantung

- !eritoneum menyebabkan /

o !eritonitis

o Asites. *,%

.2 Abses hepar piogenik

Saat diagnosis ditegakkan, menggambarkan keadaan penyakit yang berat, seperti

septicemia"bakterimia dengan mortalitas @0 , ruptur abses hati disertai peritonitis generalisata

dengan mortalitas +-8 , kelainan pleuropulmonal, gagal hati, perdarahan ke dalam rongga abses,

hemobilia, empiema, fistula hepatobronkial, ruptur kedalam perikard atau

15 Abses hati

Page 16: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 16/18

KKS INTERNA 201

5

retroperitoneum.Sesudah mendapat terapi, sering terjadi diathesis hemoragik, infeksi luka, abses

rekuren, perdarahn sekunder dan terjadi rekurensi atau reaktifasi abses. *

L. DAGNOSIS BANDING

1. Hepatoma

'erupakan tumor hati primer. Anamnesis penurunan berat badan, nyeri perut kanan atas,

anoreksia,malaise, benjolanm perut kanan atas. !emeriksaan fisik / hepatomegali berbenjo-

benjol stigamata penyakit hati kronik. 3aboratorium / peningkatan AD! , alkali fosfatase. ;sg

tampak lesi lokal" difus dihati. 2,*

2.:olesistitis akut

'erupakan reaksi inflamasi kandung empedu akibat infeksi bacterial akut yang disertai

dengan keluhan nyeri perut kanan atas , nyeri tekan dan panas badan. ari anamnesis nyeri

epigastrium atau perut kanan atas yang dapat menjalar ke daerah scapula kanan, demam.

!emeriksaan fisik / teraba massa kandung empedu, nyeri tekan disertai tanda- tanda peritonitis

lokal, 'urphy sign (G , ikterik biasanya menunjukkan adanya batu di saluran kandung empedu

ekstrahepatik. Hasil laboratorium leukositosis. Hasil ;S5 penebalan dinding kandung empedu ,

sering ditemukan pula sludge atau batu. 1,2

K. PROGNOSA

!rognosa abses hati amuba sangat treatable. Angka kematiannya 1 bila tanpa penyulit.

!enegakkan diagnose terlambat dapat memberikan penyulit abses rupture sehingga menunjukkan

angka kematian /

- =uptur kedalam peritoneum, angka kematian 2&

- =uptut kedalam pericardium , angka kematian *2-1&&

'ortalitas AH! yang diobati dengan antibiotika yang sesuai bakterial penyebab dan

dilakukan drainase adalah 1&-1+ . !rognosis yang buruk apabila terjadi keterlambatan diagnosis

16 Abses hati

Page 17: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 17/18

KKS INTERNA 201

5

dan pengobatan, jika hasil kultur darah yang memperlihatkan bakterial penyebab multiple, tidak

dilakukan drainase terhadap abses, adanya ikterus, hipoalbuminemia, efusi pleural atau adanya

penyakit lain. 1,*,%

BAB III

KESIMPULAN

Abses hati adalah merupakan infeksi pada hati yang disebabkan bakteri, jamur, maupun nekrosis

steril yang dapat masuk melalui kandung kemih yang terinfeksi , infeksi dalam perut dsb.adapun

gejala ?gejala yang timbul diantaranya demam tinggi, nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, .

an pada umunya diagnosis yang dipakai sama dengan penyakit lain yaitu pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang, dan laboratorium. Secara kon$ensional penatalaksanaan dapat dilakukan

dengan drainase terbuka secara operasi dan antibiotic berspektrum luas.

17 Abses hati

Page 18: ABSES HEPAR

7/21/2019 ABSES HEPAR

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-56d9f4c438496 18/18

KKS INTERNA 201

5

.

DAFTAR PUSTAKA

1. Eenas, >andean elly. Ealeleng, . uku Ajar #lmu !enyakit alam, 9disi :elima ,

ilid #. #nterna !ublishing. akarta/2&1&

2. usi,#s an A.Ealeleng, . #lmu !enyakit alam, 9disi :eenam, ilid ##. #nterna

!ublishing. akarta / 2&1%

*. Sjamsuhidayat,=. ong, Eim e. uku Ajar #lmu edah, 9disi 2. 95<. akarta / 2&&0

%. =ani, A. A i .dkk. !anduan !elayanan 'edik, !erhimpunan okter Spesialis !enyakit

alam #ndonesia. #nterna !ublishing. akarta / 2&&).

18 Abses hati