Abses Dan Fistule Perianal

17
Anatomi

Transcript of Abses Dan Fistule Perianal

Anatomi

Anatomi

Abses anorektal.Merupakan infeksi jaringan lunak di sekitar lubang anus dengan membentuk kavitas yang diskrit

Fistel Perianal

Merupakan sebuah saluran abnormal yang terbentuk dari kelenjar anus ke kulit perianal.

HYPERLINK "http://www.radiologyassistant.nl/images/492d085023f03anorectal-6-gland.jpg" \o "" \t "_new" INCLUDEPICTURE "http://www.radiologyassistant.nl/images/thmb_492d085023f03anorectal-6-gland.jpg" \* MERGEFORMATINET

Klasifikasi abses anorektal

Klasifikasi fistel perianal menurut Parks Intersphincteric

Common course - Via internal sphincter to the intersphincteric space and then to the perineum

Seventy percent of all anal fistulae

Other possible tracts - No perineal opening; high blind tract; high tract to lower rectum or pelvis

Transsphincteric

Common course - Low via internal and external sphincters into the ischiorectal fossa and then to the perineum

Twenty-five percent of all anal fistulae

Other possible tracts - High tract with perineal opening; high blind tract

Suprasphincteric

Common course - Via intersphincteric space superiorly to above puborectalis muscle into ischiorectal fossa and then to perineum

Five percent of all anal fistulae

Other possible tracts - High blind tract (ie, palpable through rectal wall above dentate line)

Extrasphincteric

Common course - From perianal skin through levator ani muscles to the rectal wall completely outside sphincter mechanism

One percent of all anal fistulae

PatofisiologiAbses perianal terbentuk akibat berkumpulnya nanah di jaringan bawah kulit daerah sekitar anus. Nanah terbentuk akibat infeksi bakteri karena kelenjar di daerah tersebut tersumbat. Bakteri yang biasanya menjadi penyebab adalah Escherichia coli dan spesies Enterococcus. Kuman atau bakteri yang berkembang biak di kelenjar yang tersumbat lama kelamaan akan menyebar ke jaringan sehat di sekitarnya sehingga membentuk pus . Pus yang terbentuk makin lama makin banyak , lama kelamaan menyebar ke permukaan kulit. Traktus yang terbentuk akibat proses ini akan membentuk fistelperianal.

Gejala Klinik Sakit di area perianal ( tumpul, gatal )

Memburuk saat pasien duduk di bagian abses

Bernanah dan pernah riwayat memincit nanah.

Saat BAB terasa sakit.

Riwayat konstipasi jarang.

Demam

Diagnosa

Anamnesa Riwayat memincit bisul , keluar pus , darah atau keduanya.

Nyeri sekitar anus terus terutama pada waktu duduk di bagian abses.

Pemeriksaan fisik

Inspeksi : Terlihat indurasi, hiperemis,

Palpasi : Nyeri tekan (+)

Rectal toucher :

Tonus sphincter ani normal

Ampula tidak kolaps

Teraba internal opening atau tidak.

Pemeriksaan penunjang

Proktoskopi

Pemeriksaan untuk menampakkan kanalis anus dan rektum dengan menggunakan alat proktoskop atau rektoskop.Semua penderita yang datang dengan keluhan perdarahan rektum atau benjolan di anorektal pada pemeriksaan colok dubur dan kelainan pada anoperineum. Indikasinya adalah Perdarahan rectum, Tumor rectum, Polip rekti, Haemorrhoid, Fistel perianalKontra indikasi Anus imperforatus

Tehnik/Pemeriksaan proktoskopi dan rektoskopi1. Penderita diposisikan lateral dekubitus kiri atau dapat juga posisi knee chest.

2. Sebelum melakukan proktoskopi, dilakukan inspeksi ano-perianal dan melakukan pemeriksaan colok dubur untuk mencari adanya perdarahan, massa, kelainan anatomik/fungsional.

3. Siapkan proktoskopi dan obturatornya, olesi dengan jeli. Masukkan proktoskop ke anus pertama kali ke arah umbilikus, selanjutnya sesuai lengkungan sacrum sedalam mungkin.

4. Cabut obturator Inspeksi kanalis rekti, bila didapatkan massa dapat dilakukan biopsi dengan tang biopsi.

Hukum Goodsall

The Goodsall rule for perianal fistulasThe Goodsall rule states that the external opening of a fistulous tract located anterior to a transverse line drawn across the anal verge is associated with a straight radial tract of the fistula into the anal canal/rectum. Conversely, an external opening posterior to the transverse line follows a curved, fistulous tract to the posterior midline of the rectal lumen. This rule is important for planning surgical treatment of the fistula and is illustrated in the images below.

Diagnosis banding

Hidradenitis supurativa

Sinus pilonidalis

Fistel proktitisTerapiFISTULOTOMI DANFISTULEKTOMI

Teknik Operasi- Posisi pasien litotomi atau knee chest :1. Dilakukan anestesi regional atau general2. Sebelum melakukan operasi sangat penting untuk meraba adanya jaringan fibrotik saluran fistel di daerah perianal maupun dekat linea dentate, sehingga dapat ditentukan asal dari fistel3. Dengan tuntunan rektoskopi dicari internal opening dengan cara memasukkan methilen blue yang dapat dicampuri perhidrol4. Bila internal opening belum terlihat dilakukan sondage secara perlahan dengan penggunaan sonde tumpul yang tidak kaku kedalam fistula dan ujung sonde diraba dengan jari tangan operator yang ditempatkan dalam rektum5. Bila internal opening telah ditemukan, dengan tuntunan sonde, dapat dilakukan fistulatomi yaitu dengan cara insisi fistula searah panjang fistula dan dinding fistula dilakukan curettage untuk pemeriksaan patologi. Hati-hati jangan sampai memotong sfingter eksterna. 6. Luka operasi ditutup dengan tampon. Komplikasi OperasiKomplikasi yang dapat timbul berupa perdarahan, inkontinensia fecal, retensio urine, infeksi, serta komplikasi akibat anesthesia.

MortalitasTergantung dari penyakit yang mendasarinya

Perawatan pasca BedahHari pertama penderita sudah diperbolehkan makan. Antibiotika dan analgetik diberikan selama 3 hari. Pelunak faeces dapat diberikan pada penderita dengan riwayat konstipasi sebelumnya. Tampon anus dibuka setelah 224 jam atau jika terdapat perdarahan dapat dibuka sebelumnya. Rawat luka dilakukan setiap hari. Setelah penderita mampu mobilisasi, penderita diminta rendam duduk 2x sehari dengan larutan Permanganas Kalikus selama 20 menit.Follow-UpFollow up luka dilakukan tiap minggu hingga luka sembuh.PrognosisBaik tetapi bisa terjadi kekambuhan bila : Lubang kripta (internal opening) tidak ditemukan

Operasi tidak bersih

Perawatan pasca bedah

Ada cabang fistel yang tidak ditemukan

Hidradenitis supurativaDefinisi

Hidradenitis supurativa (HS) adalah suatu kondisi kronis dengan gejala nodul atau abses (bisul) yang sering kambuh, pembentukan terowongan luka dan luka pada daerah kelenjar apokrin.

HS paling sering mengenai daerah ketiak, lipat paha & perianal. Selain itu HS jug dapat timbul pada daerah payudara, bawah payudara, bokong, daerah sekitar kemaluan, dada, kulit kepala dan kelopak mata.Etiologi

Penyebab dari HS masih belum jelas diduga akibat tersumbatnya folikel kelenjar apokrin, genetic dan factor hormonal. HS juga berhubungan dengan obesitas dan merokok.

HS lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria dengan perbandingan 3 : 1. HS sering terjadi setelah masa pubertas dengan puncaknya pada usia 20-30 tahun. Insiden HS dalam masyrakat 1: 300.

Diagnosis Tidak ada tes yang spesifik untuk mendiagnosa . Gambaran klinis terdapat nodul subcutan yang lunak / abses (0,5-1,5 cm ) dengan komedo diatas area.

Lesi dapat sembuh sendiri atau dapat berkembang menghasilkan nanah yang berbau tidak sedap.

Dalam kasus yang ringan dapat terjadi penyembuhan spontan, dalam kasus yang sedang sampai dengan berat dapat timbul lesi abses yang baru , peradangan, pembentukan terowongan luka dan luka pada daerah yang berbatasan.

Terapi 1. Antibiotik topical Topical Clindamycin 1% ( untuk HS ringan )

2. Antibiotik sistemik Minocycline 100 mg/hari, Doxycycline 100 mg/hari, Clindamycin 2x 300 mg/ hari dapat digunakan untuk HS ringan dan HS sedang. Terkadang dapat terjadi kekambuhan ketika terapi distop.

3. Terapi hormonal Anti androgen Cyproteron acetate dengan ethinyloestradiol (untuk wanita ). Dosis tinggi Cyproteron acetate ( 50-100 mg) dikombinasi dengan pil kontrasepsi diminum pada hari 5-14 siklus menstruasi.

4. Retinoid Terapi dengan isotretinoin untuk pasien dengan HS sedang

5. Imunosupresi Prednisolone sering digunakan untuk mengatasi peradangan, tetapi apabila obat dihentikan HS dapat berulang kembali. Kortikosteroid sistemik mempunyai beberapa efek samping yang serius, oleh karena itu sebaiknya tidak digunakan dalam jangka waktu lama.

6. Pembedahan Incisi dan drainage, setelah pembedahan kekambuhan dapat terjadi dalam periode 7 tahun

Proktitis : peradangan pada lapisan rektum Proktitis adalah peradangan pada lapisan rektum (mukosa rektum).Pada proktitis ulserativa, ulkus (luka) muncul pada lapisan rektum yang meradang. Hal ini bisa mengenai rektum bagian bawah selebar 2,5-10 cm.Beberapa kasus sudah memberikan respon terhadap pengobatan; yang lainnya menetap atau kambuh dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.Beberapa kasus akhirnya berkembang menjadi kolitis ulserativa.

PENYEBABProktitis memiliki beberapa penyebab :

1. Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa2. Penyakit menular seksual (gonore, sifilis, infeksi Chlamydia trachomatis, herpes simpleks, infeksi sitomegalovirus), terutama pada laki-laki homoseksual.3. Bakteri spesifik seperti Salmonella4. Penggunaan antibiotik tertentu yang merusak bakteri usus normal dan memungkinkan bakteri lainnya tumbuh5. Terapi penyinaran pada rektum atau di sekitar rektum. Orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya proktitis, terutama pada infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sitomegalovirus.

GEJALAProktitis terutama menyebabkan perdarahan yang tidak nyeri atau pengeluaran lendir dari rektum.Jika penyebabnya gonore, herpes simpleks atau sitomegalovirus, anus dan rektum akan terasa sangat nyeri.

DIAGNOSA- Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan dengan proktoskop atau sigmoidoskop dan hasil pemeriksaan dari contoh jaringan lapisan rektum.- Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan jenis kuman, jamur atau virus yang menjadi penyebabnya.- Daerah lain dari usus juga bisa diperiksa dengan menggunakan kolonoskop atau barium enema.

PENGOBATANAntibiotik merupakan pengobatan terbaik untuk proktitis yang disebabkan oleh infeksi kuman spesifik.

- Jika proktitis disebabkan karena penggunaan antibiotik yang merusak flora normal usus, bisa digunakan metronidazole atau vancomycin untuk menghancurkan kuman yang merugikan.- Bila penyebabnya adalah terapi penyinaran atau tidak diketahui, bisa diberikan kortikosteroid (misalnya hydrocortisone dan mesalamine).- Keduanya dapat diberikan sebagai enema (cairan yang dimasukkan ke dalam usus/usus besar) atau sebagai suppositoria (obat yang dimasukkan melalui dubur).- Kortison diberikan dalam bentuk busa yang dimasukan dengan bantuan alat khusus.- Sulfasalazine atau obat serupa bisa diberikan per-oral (melalui mulut) dalam waktu bersamaan. - Bila pengobatan tersebut tidak mengurangi proses peradangan, bisa diberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut).Penyakit Pilonidal Penyakit Pilonidal adalah infeksi yang disebabkan oleh rambut yang melukai kulit di ujung atas dari celah diantara bokong.Abses Pilonidal adalah pengumpulan nanah pada sisi yang terinfeksi.Sinus Pilonidal adalah luka kering yang menahun pada sisi yang terinfeksi.Penyakit pilonidal biasanya terjadi pada pria muda kulit putih yang berambut lebat.

PENYEBABPenyebab dari penyakit pilonidal adalah rambut (bulu) yang mencederai kulit di ujung atas dari celah bokong.

GEJALASinus pilonidal dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan.

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah bokong,ditemukan lubang terowongan, yang berupa lubang kecil di dalam atau di samping daerah yang terinfeksi.PengobatanUmumnya, abses pilonidal harus disayat dan dikeluarkan nanahnya.Biasanya sinus pilonidal harus diangkat melalui pembedahan.