Abs Trak

14
ABSTRAK Tujuan dari melakukan praktikum koefisien distribusi adalah untuk menentukan harga koefisien distribusi dan jumlah Wn yang tertinggal dalam campuran larutan NaOH dan kloroform dalam HCl setelah 1 kali dan 2 kali ekstraksi. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pertama-tama larutan NaOH sebanyak 30 ml dengan konsentrasi 1,25 N dimasukkan ke dalam corong pemisah, kemudian ditambahkan dengan 100 ml kloroform. Setelah dilakukan penambahan, campuran tersebut kemudian dikocok selama beberapa menit. Kemudian kloroform sebagai lapisan bawah dipisahkan dan dihitung volume serta densitasnya. Kemudian diambil 10 ml untuk dititrasi dengan HCl. Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah hasil koefisien distribusi pada 1 kali ekstraksi adalah 0,099 sedangkan pada 2 kali ekstraksi adalah 0,014. Hal tersebut tidak sesuai dengan literatur karena keadaan setimbang ditandai dengan koefisien distribusi yang konstan. Pada 1 kali ekstraksi, berat yang terekstraksi adalah 1,013 sedangkan pada 2 kali ekstraksi, berat yang terekstraksi adalah 1,034. Hal tersebut sesuai dengan literatur, semakin banyak ekstraksi maka semakin banyak pula hasil yang akan terekstraksi. i

description

kjbgf

Transcript of Abs Trak

Page 1: Abs Trak

ABSTRAK

Tujuan dari melakukan praktikum koefisien distribusi adalah

untuk menentukan harga koefisien distribusi dan jumlah Wn yang

tertinggal dalam campuran larutan NaOH dan kloroform dalam HCl

setelah 1 kali dan 2 kali ekstraksi.

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pertama-

tama larutan NaOH sebanyak 30 ml dengan konsentrasi 1,25 N

dimasukkan ke dalam corong pemisah, kemudian ditambahkan

dengan 100 ml kloroform. Setelah dilakukan penambahan, campuran

tersebut kemudian dikocok selama beberapa menit. Kemudian

kloroform sebagai lapisan bawah dipisahkan dan dihitung volume

serta densitasnya. Kemudian diambil 10 ml untuk dititrasi dengan

HCl.

Hasil yang didapatkan dari praktikum ini adalah hasil koefisien

distribusi pada 1 kali ekstraksi adalah 0,099 sedangkan pada 2 kali

ekstraksi adalah 0,014. Hal tersebut tidak sesuai dengan literatur

karena keadaan setimbang ditandai dengan koefisien distribusi yang

konstan. Pada 1 kali ekstraksi, berat yang terekstraksi adalah 1,013

sedangkan pada 2 kali ekstraksi, berat yang terekstraksi adalah

1,034. Hal tersebut sesuai dengan literatur, semakin banyak ekstraksi

maka semakin banyak pula hasil yang akan terekstraksi.

i

Page 2: Abs Trak

DAFTAR ISIAbstrak ………………………………………………………………………… iDaftar Isi ……………………………………………………………………….iiDaftar Gambar ………………………………………………………………..

iiiDaftar Tabel ……………………………………………………………………

ivDaftar Grafik ………………………………………………………………… vBab I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang …………………………………………………….. I-1I.2 Rumusan Masalah ………………………………………………... I-1I.3 Tujuan Percobaan ………………………………………………… I-1

Bab II Tinjauan PustakaII.1 Dasar Teori ………………………………………………………… II-1

II.1.1 Hukum Distribusi ……………………………………….. II-1II.1.2 Ekstraksi …………………..…………….………………… II-5II.1.3 Titrasi ……………………………………………………….. II-6II.1.4 Material Safety Data Sheet …………………………….. II-9

II.2 Aplikasi Industri ………………………..……………………….. II-11II.2.1 Pendahuluan ………………...…………………………… II-11II.2.2 Metodologi Percobaan ………………………………….. II-11II.2.3 Hasil dan Pembahasan …………………………………. II-12II.2.4 Kesimpulan ……………………………………………….. II-12

Bab III Metodologi PercobaanIII.1 Variabel ……………………………………………………………. III-1III.2 Alat Percobaan …………………………………………………… III-1III.3 Bahan Percobaan ……………………………………………….. III-1III.4 Prosedur Penelitian …………………………………………….. III-1III.5 Diagram Alir ………………………………………………………. III-2III.6 Gambar Alat ……….……………………………………………… III-4

Bab IV Hasil dan PembahasanIV.1 Hasil Percobaan …………………………………………………. IV-1IV.2 Pembahasan ……………………………………………………… IV-1

Bab V Kesimpulan …………………………………………………………...V-1

Daftar Notasi ………………………………………………………………….vi

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….vii

ii

Page 3: Abs Trak

Appendiks ……………………………………………………………………..viiiLampiran - Laporan Sementara

- Jurnal- Literatur- Lembar Revisi

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kloroform …………………………………………………….. II-9

Gambar II.2 Natrium Hidroksida ……………………………………….. II-9

Gambar II.3 Asam Klorida ……………………………………………….. II-10

Gambar III.1 Gambar Alat………………….………………………………III-5

iii

Page 4: Abs Trak

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Warna pH dengan beberapa indikator..……………………

II-8

Tabel IV.1 Hasil Percobaan Ekstraksi NaOH dengan Kloroform…..

IV-1

Tabel IV.2 Hasil Titrasi Lapisan Bawah dengan HCl…………….….. IV-1

Tabel IV.3 Hasil Perhitungan………………………………………….….. IV-1

iv

Page 5: Abs Trak

DAFTAR GRAFIK

Grafik IV.1 Hubungan jumlah ekstraksi dengan Kd ………….……..IV-2

Grafik IV.2 Hubungan jumlah ekstraksi dengan W1 ………….……..

IV-3

Grafik IV.3 Hubungan jumlah ekstraksi dengan Wterdistribusi …..….. IV-2

v

Page 6: Abs Trak

DAFTAR NOTASI

Notasi Keterangan Satuan

Kd Koefisien distribusi -

Ca Konsentrasi lapisan atas M

Cb Konsentrasi lapisan bawah M

V Volume ml

ρ Densitas gr/ml

N normalitas N

M Molaritas M

M Massa gr

vi

Page 7: Abs Trak

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, N. L. (2005). Penetapan Nilai Parameter Lipofisitas (Log P,

Jumlah tetapan Hansch dan tetapan F rekker) asam pipemidat.

1.

Citra, D. (2012). Sukses Menuju Olimpiade Sains Nasional. Depok:

Pelatihan OSN.

Daniels, F. (1956). Experimental Physical Chemistry. New York: Book

Company, INC.

Day, R. A., & Underwood, A. L. (1998). Analisis Kimia Kuantitatif.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Donald, C. (2003). Intisari Kimia Farmasi. Jakarta: EGC.

Franklin. (1977). Ensiklopedi Umum. Yogyakarta: Kanisius.

James, W. R. (2004). Dasar-Dasar Fenomena Transport. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Kasmiyatun, M. (2010). EKSTRAKSI ASAM SITRAT DAN ASAM OKSALAT

: Pengaruh Konsentrasi Solut Terhadap Koefisien Distribusi. 2-3.

Oxtoby, D. W., Gilis, H. P., & Nachtrieb, N. H. (2001). Prinsip-Prinsip

Kimia Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Purwani, M. V. (2008). Ekstraksi Konsentrasi Neodimium Memakasi

Asam Di-2-Etil Heksil Fosfat. 3.

Sukardjo. (2002). KIMIA FISIKA. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Sunarya, Y., & Setiabudi, A. (2007). Mudah dan Aktif Belajar Kimia.

Bandung: PT Setia Purna Invers.

Sutresna, N. (2007). Cerdas Belajar Kimia. Jakarta: Grafindo.

vii

Page 8: Abs Trak

APPENDIKS

Membuat larutan NaOH 1,25 N dengan volume 250 ml

N = M×e

1,25 = M×1

M = 1,25

M=molv

1,25= mol0,25

Mol = 0,3125

mol=massaMr

0,3125=massa40

Massa = 12,5 gram

Membuat larutan HCl 0,5 N dengan volume 250 ml

N = M×e

N = M

N= ρ×%×10BM

N=1,19×32×1036,5

N = 10,432 N

N1×V1 = N2×V2

10,432×V1 = 0,5×250

viii

Page 9: Abs Trak

V1 = 11,98 ml

Mencari Densitas Pada Lapisan Atas (NaOH)

Ekstraksi 1 kali

ρ lapisanbawah= piknometer isi−piknometer kosongvolume piknometer

ρ lapisanbawah=30,5−1610

ρ lapisanbawah=1,45 gr /ml

Ekstraksi 2 kali

ρ lapisanbawah= piknometer isi−piknometer kosongvolume piknometer

ρ lapisanbawah=30,5−1610

ρ lapisanbawah=1,45 gr /ml

Menghitung N NaOH yang dititrasi dengan HCl 0,5 N

Ekstraksi 1 kali

N1×V1 = N2×V2

0,5×0,26 = N2×10

N2 = 0,013 N

Ekstraksi 2 kali

N1×V1 = N2×V2

0,5×0,26 = N2×10

N2 = 0,013 N

Menghitung massa NaOH awal (W)

Ekstraksi 1 kali

N= W ×eBm×V

ix

Page 10: Abs Trak

1,25= W ×140×0,03

W = 1,04 gram

Ekstraksi 2 kali

N= W ×eBm×V

1,25= W ×140×0,03

W = 1,04 gram

Menghitung Koefisien Distribusi

Ekstraksi 1 Kali

K=

W 1

V 1(W−W 1)V 2

K=

0,0040,028

(1 ,4−0,004 )0,097

K=1,4314,4

K= 0,099

Ekstraksi 2 Kali

K=

W 2

V 2(W−W 2)V 2

K=

0,0090,022

(1,4−0,009)0,048

K=0,4128,9

x

Page 11: Abs Trak

K= 0,014

Menghitung Nilai W1 pada lapisan atas (NaOH)

Ekstraksi 1 kali

W 1=W ¿

W 1=1,04 ¿

W 1=0,00028080,01027

W1 = 0,027 gram

Ekstraksi 2 kali

W 2=W ¿

W 2=1,04¿

W 2=1,04¿

W2 = 0,006 gram

Menghitung Nilai Wterdistribusi pada lapisan atas (NaOH)

Ekstraksi 1 kali

Wterdistribusi = W-Wn

= 1,04-0,027

= 1,013

Ekstraksi 2 kali

Wterdistribusi = W-Wn

= 1,04-0,006

= 1,034

xi

Page 12: Abs Trak

Menghitung Nilai % terdistribusi pada lapisan atas (NaOH)

Ekstraksi 1 kali

% terdistribusi=W−WnW

×100%❑

% terdistribusi=1,04−0,027

1,04×100%

% terdistribusi=97,40%

Ekstraksi 2 kali

% terdistribusi=W−WnW

×100%❑

% terdistribusi=1,04−0,006

1,04×100%

% terdistribusi=99,42%

xii