Abiotik

17

Click here to load reader

Transcript of Abiotik

Page 1: Abiotik

Abiotik

Please Follow Kami: @ciska_olivia @dheaak_ @jevi_zalesti @ptrsyh @ptr_mrdstry

Page 2: Abiotik

A. Komponen Abiotik

Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu

yang tidak hidup (benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan

komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup.

Secara terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di

sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang

berlangsungnya kehidupan organisme tersebut. Komponen abiotik adalah

komponen fisik dan kimiawi yang terdapat pada suatu ekosistem sebagai

medium atau subtrat untuk berlangsungnya suatu kehidupan.

Komponen abiotik meliputi udara, air, tanah, garam mineral, sinar

matahari, suhu, kelembapan, arus air dan ombak, salinitas, arus angin dan

derajat kesamaan (pH).

Page 3: Abiotik

1. Udara

Udara merupakan sekumpulan gas pembentuk lapisan atmosfer

yang menyelimuti bumi. Udara bersih dan kering di atmosfer

mengandung gas dengan komposisi yang permanen, yaitu

78,09% nitrogen (N₂); 21,94% oksigen (O₂); 0,032% karbon

dioksida (CO₂); dan gas lain (Ne,He,Kr,Xe,H₂,CH₄,N₂O).

Selain itu, udara juga mengandung gas yang jumlahnya bisa

berubah-ubah, yaitu uap air (H₂O), ozon (O₃), sulfur dioksida (SO₂),

nitrogen dioksida (NO₂). Udara berfungsi untuk menunjang

kehidupan penghuni ekosistem. Contohnya, gas O₂ untuk respirasi

makhluk hidup dan gas CO₂ untuk proses fotosintesis tumbuhan.

Page 4: Abiotik

2. Air

Air mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia dalam

jumlah yang bervariasi, contohnya natrium, kalsium, amonium,

nitrit, nitrat dan fosfat. Jumlah unsur yang terkandung di dalam

air bergantung pada kualitas udara dan tanah yang dilalui oleh

air. Air dapat berubah wujud menjadi uap, cairan, atau es;

bergantung suhu lingkungan di sekitarnya. Volume air di bumi

mencapai 1.400.000.000 kmᵌ, dengan perincian 97% berupa air

laut, 2% berupa gunung es di kedua kutub bumi, 0.75% berupa

air tawar (mata air, air sungai, danau, air tanah), dan selebihnya

berupa uap air.

Page 5: Abiotik

3. Tanah

Tanah terbentuk karena proses destruktif (pelapukan

batuan,pembusukan senyawa organik) dan sintesis

(pembentukkan mineral). Komponen tanah yg

utama,yaitu bahan mineral,bahan organik,air,dan

udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam

mineral dari dalam tanah. Sementara manusia

menggunakan tanah untuk keperluan lahan

permukiman,pertanian,peternakan,perkantoran,peri

ndustrian,pertambangan,dan kegiatan transportasi.

Page 6: Abiotik

4. Garam Mineral

Tumbuhan menyerap garam mineral

dari dalam tanah untuk

pertumbuhan. Hewan dan manusia

memerlukan garam mineral untuk

menjaga keseimbangan asam dan

basa, mengatur kerja alat-alat

tubuh,dan untuk prosses

metabolisme.

Page 7: Abiotik

5. Iklim

Iklim merupakan komponen abiotik yang

terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai

komponen abiotik lainnya, seperti

kelembapan udara, suhu, dan curah hujan.

Iklim sangat memengaruhi kesuburan

tanah, tetapi kesuburan tanah tidak

berpengaruh terhadap iklim.

Page 8: Abiotik

6. Cahaya MatahariCahaya matahari adalah komponen abiotik utama yang berguna sebagai sumber

energi primer bagi kehidupan. Terlebih bagi tumbuhan dan makhluk hidup autotrof

lainnya untuk berfotosintesis.

Tak semua spektrum sinar matahari bermanfaat untuk fotosintesis (hanya merah,

nila dan biru). Penyebaran cahaya matahari dipermukaan bumi juga tak merata.

Adanya penyusupan cahaya lain ke dalam air juga terbatas, oleh sebab itu setiap

organisme memiliki cara tersendiri untuk beradaptasi terhadap unsur-unsur

cahaya tersebut. Faktor chaya juga berkaitan dengan faktor suhu.

Makhluk hidup memiliki suhu optimum tertentuu ntuk kelangsungan hidupnya.

Reaksi kimia dalam tubuh organisme juga sangat dipengaruhi oleh suhu

lingkungan. Sempitnya seabran suhu yang memungkinkan proses biokimia dapat

berlangsung secara efisien, menunjukan jika organisme di manapun mereka hidup.

Page 9: Abiotik

7. Topografi

Topografi merupakan faktor altitude (ketinggian suatu tempat

dari permukaan laut) dan latitude (letak lintang suatu tempat

yang diukur dari khatulistiwa) suatu tempat.

Topografi juga disebut dengan kombinasi antara posisi lintang

suatu tempat dipermukaan bumi dengan tinggi rendahnya

permukaan laut.

Topografi ini berpengaruh terhadap ikilm, sedangkan iklim sendiri

sangat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah yang juga akan

memberikan pengaruh terhadap persebaran makhluk hidup.

Page 10: Abiotik

8. Arus Air dan Ombak

Arus air dan ombak merupakan pola

pergerakan air yang disebabkan oleh

arus angin ataupun gaya gravitasi bumi.

Arus air dan ombak ini memiliki pengaruh

terhadap pola adaptasi makhluk hidup

sehingga dapat bertahan dalam

ekosistemnya.

Page 11: Abiotik

9. Salinitas

Kepentingan salinitas dapat dilihat secara tajam di

spesies laut dan air tawar. Salinitas juga berpengaruh

terhadap distribusi hewan-hewan di daerah pasang surut

atau pertemuan sungai dan laut.

Hewan-hewan diarea ini mempunyai kemampuan untuk

adaptasi fisiologi atau adaptasi tingkah laku untuk dapat

bertahan terhadap turun naiknya (fluktuasi) salinitas

harian yang mengikuti irama psang surut air laut.

Page 12: Abiotik

10. Arus Angin

Angin adalah pergerakan udara yang

disebabkan oleh perbedaan suhu antara

tempat-tempat tertentu. Arus angin juga

disebut dengan aliran angin yang mengalir di

alam. Arus angin ini berfungsi untuk menjaga

kesuburan tanah, dimana arus angin memiliki

pengaruh terhadap penguapan air dari daun

tumbuhan dan hewan.

Page 13: Abiotik

11. Suhu

Suhu adalah derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar,

terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara di berbagai

ekosistem berbeda-beda, bergantung letak garis lintang(latitude) dan

ketinggian tempat(altitude). Makin dekat dengan kutub, suhu udara

makin dingin dan kering. Suhu merupakan faktor pembatas bagi

kehidupan dan memengaruhi keanekragaman hayati di suatu

ekosistem. Pada umumnya, mahluk hidup dapat betahan hidup pada

suhu lingkungan 0˚ C - 40˚ C. Beberapa jenis mahluk hidup melakukan

hibernasi(tidak aktif) pada suhu yang sangat rendah, namun akan aktif

dan berkembang biak bila suhu lingkungan sudah normal kembali.

Page 14: Abiotik

12. Kelembapan

Kelembapan di suatu ekosistem dipengaruhi oleh intensitas sinar

matahari, angin, dan curah hujan. Kelembapan sangat

mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Daerah dengan tingkat

kelembapan berbeda akan menghasilkan ekosistem dengan

komposisi tumbuhan yang berbeda. Pada daerah lembab, lebih

banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit sinar

matahari, seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan

yang biasanya hidup secara epifit pada batu-batu lembab, batang

kayu basah, dan lainnya.  Di daerah panas, misalnya pantai, lebih

banyak ditumbuhi tumbuhan, seperti bakau dan pohon kelapa.

Page 15: Abiotik

13. Derajat Keasaman (pH)

Kondisi tanah atau air maupun media hidup makhluk hidup

dilingkungan disebut juga dengan derajat keasaman (pH). Derajat

keasaman (pH) memiliki pengaruh terhadap kecepatan

metabolisme dan kemampuan adaptasi makhluk hidup yang

mendiaminya sehingga dapat berpengaruh terhadap distribusi

makhluk hidup dimuka bumi. Keadaan pH tanah berpengaruh

terhadap kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan

baik dengan pH potimum, yaitu berkisar 5,8-7,2 Nilai pH tanah di

pengaruhi oleh curah hujan, pengunaan pupuk, aktivitas tanaman

dan penguraian mineral tanah.

Page 16: Abiotik

Peranan Faktor Abiotik

Mempelajari faktor abiotik penting karena membantu ilmuwan

memahami hubungan sensitif dalam dan di antara ekosistem.

Belajar bagaimana faktor abiotik mengubah ekosistem dari

waktu ke waktu dapat membantu mereka memprediksi

bagaimana ekosistem mungkin akan terpengaruh di masa

mendatang. Ahli biologi lingkungan terutama tertarik pada

faktor abiotik seperti hujan asam, suhu global, dan polusi,

karena mereka memiliki dampak langsung pada semua

organisme hidup.

Page 17: Abiotik

Kesimpulan Faktor Abiotik

Faktor abiotik datang dalam segala bentuk dan

ukuran. Mereka dapat sekecil batu atau sama besar

dengan matahari. Tidak peduli apa ukuran, masing-

masing faktor abiotik memainkan peran penting

dalam ekosistem. Jika salah satu faktor dihapus atau

diubah dapat mempengaruhi keseluruhan ekosistem

dan semua organisme yang hidup di sana.