Aan

38
KONSEP,PRINSIP,DAN SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN Kepemimpinan adalah keseluruhan proses mempengaruhi, mendorong, mengajak, menggerakkan dan menuntun orang lain dalam proses kerja agar berpikir, dan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya kepala sekolah mempengaruhi para guru, agar mereka mau melaksanakan tugasnya masing-masing demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Teori-teori kepemimpinan,terdiri dari : a) Teori sifat ( Traits Theory ) Kepemimpinan memerlukan serangkaian sifat-sifat atau perangia tertentu yang menjamin keberhasilan pada setiap situasi. Oleh karena itu pemimpin dianggap memilik sifat- sifat yang dibawa sejak lahir dan ia menjadi pemimpin karena memilikibakat-bakat kepemimpinan. b) Teori lingkungan ( Environmental theory ) Pemimpin akan timbul dalam situasi tertentu, dimana sekelompok orang sangat memerlukan seseorang yang memilki kelebihan dan ketrampilan tertentu untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang ada pada situasi tertentu. c) Teori pribadi dan situasi ( Personal-situational theory ) Kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kepribadiannya dengan menyesuaikan kepada situasi yang dihadapi. a) Teori interaksi dan harapan ( Interaction-Expectation theory ) Teori ini mendasarkan diri pada variabel-variabel : aksi, reaksi, interaksi dan perasaan. Seorang pemimpin menggerakkan pengikut dengan harapan bahwa ia akan berhasil,

description

hyhgdysgayugsauqygudy

Transcript of Aan

KONSEP,PRINSIP,DAN SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKepemimpinan adalah keseluruhan proses mempengaruhi, mendorong, mengajak, menggerakkan dan menuntun orang lain dalam proses kerja agar berpikir, dan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya kepala sekolah mempengaruhi para guru, agar mereka mau melaksanakan tugasnya masing-masingdemi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.Teori-teori kepemimpinan,terdiri dari :a) Teori sifat ( Traits Theory )Kepemimpinan memerlukan serangkaian sifat-sifat atau perangia tertentu yang menjamin keberhasilan pada setiap situasi. Oleh karena itu pemimpin dianggap memilik sifat-sifat yang dibawa sejak lahir dan ia menjadi pemimpin karena memilikibakat-bakat kepemimpinan.b) Teori lingkungan ( Environmental theory )Pemimpin akan timbul dalam situasi tertentu, dimana sekelompok orang sangat memerlukan seseorang yang memilki kelebihan dan ketrampilan tertentu untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang ada pada situasi tertentu.c) Teori pribadi dan situasi ( Personal-situational theory )Kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kepribadiannya dengan menyesuaikan kepada situasi yang dihadapi.a) Teori interaksi dan harapan ( Interaction-Expectation theory )Teori ini mendasarkan diri pada variabel-variabel : aksi, reaksi, interaksi dan perasaan. Seorang pemimpin menggerakkan pengikut dengan harapan bahwa ia akan berhasil, ia akan mencapai tujuan organisasi, iaakan mendapatkan keuntungan, penghargaan dan sebagainya.b) Teori humanistik ( Humanistic theory )Teori berdasarkan bahwa manusia karena sifatnya adalah organisme yang dimotivasi, sedangkan organisasi karena sifatnya tersusun dan terkendali .Teori ini memberi kelonggaran kepada individu untuk mewujudkan motivasinya sendiri yang potensial untuk memenuhi kebutuhannya dan memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan organisasi.c) Teori tukar-menukar ( Exchange theory )Antara pemimpin dan yang dipimpin harus saling menerima dan memberi(tukar-menukar pendapat ), sehingga akan selalu terjadi gerak, yaitu gerak dari pengikutnya yang digerakkan oleh pemimpin.Pemimpin resmi status leader merupakan sebutan bagi mereka yang menduduki posisi pimpinan dalam dalam struktur organisasi pendidikan. Misal : kepala sekolah, pengawas atau penilik sekolah, kepala dinas pendidikan dsb, umumnya diangkat dan ditunjuk oleh atasannya. Sedangkan pemimpin tidak resmi real leader adalah sebutan bagi mereka yang mampu mempengaruhi dan mendorong kearah perbaikan pendidikan dan pengajaran, walaupun mereka tidak menduduki posisi pimpinan dalam struktur organisasi pendidikan.Nawawi ( 1988 ) menyimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan pendidikan, yaitu :a. Mengembangkan dan menyalurkan kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai usaha mengumpulkan data/bahan dari anggota kelompok dalam menetapkan keputusan yang mampu memenuhi aspirasi dalam kelompoknya.b. Mengembangkan suasana kerjasama yang efektif dengan memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap kemampuan orang-orang yang dipimpn sehingga timbul kepercayaan pada dirinya sendiri dan kesediaan menghargai oranglain sesuai dengan kemampuan masing-masing.c. Mengusahakan dan mendorong terjadinya pertemuan pendapat dengan sikap harga-mengargai, sehingga timbul perasaan ikut terlibat dalam kegiatan kelompok/organisasi dan tumbuh perasaan bertanggung jawab atas tewujudnya pekerjaanmasing-masing sebagai bagian dari usaha pencapaian tujuan.d. Membantu menyelesaikan masalah-masalah, baik yang dihadapi secara perorangan maupun kelompok dengan memberikan petunjukpetunjuk untuk mengatasinya, sehingga berkembang kepedulian dan kesediaan untuk memecahkan dengan kemampuan sendiri.

PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN1) Prinsip pelayanan, bahwa kepemimpinan sekolah harus menerapkan unsur-unsur pelayanan dalam kegiatan operasional sekolahnya.2) Prinsip persuasi, pemimpin dalam menjalankan tugasnya harus memperhatikan situasi dan kondisi setempat demi keberhasilan keberhasilan kepemimpinannya yang sedang dan yang akan dilaksanakan.3) Prinsip bimbingan, pemimpin pendidikan hendaknya membimbing peserta didik kearah tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan perkembangan peserta didik yang ada dilembaganya.4) Prinsip efisiensi, mengarah pada cara hidup yang ekonomis dengan pengeluaran sedikit untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.5) Prinsip berkesinambungan, agar pemimpin pendidikan ini diterapkan tidak hanya pada satu waktu saja, tetapi perlu secara terus menerus.

SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN PENDIDIKANa. Syarat-syarat formal,Seseorang yang menjabat kepala sekolah dilingkungan Departemen Pendidikan Nasional diruskan dalam Kepmen Diknas RI No : 162/U/2003 tentang pedoman penugasan guru sebagai Kepala Sekolah.b. Syarat-syarat fundamental,Nilai-nilai moral Pancasila menjadi syarat fundamental yang harus dijadikan acuan, dihayati dan diamalkan oleh para calon pemimpin pendidikan di Indonesia.c. Syarat-syarat praktisMemiliki kelebihan dalam pengetahuan dan kemampuanMemiliki kelebihan dalam kepribadiand. Syarat syarat lainnya1) Memiliki kecerdasan atau intelegensi yang cukup baik2) Percaya diri sendiri dan bersifat membership3) Cakap bergaul dan ramah tamah4) Kreatif, inisiatif dan memiliki hasrat untuk maju dan berkembang5) Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa6) Memiliki keahlian atau ketrampilan dalam bidangnya7) Suka menolong, memberi petunjuk dan menghukum secara bijaksana8) Memiliki keseimbangan emosional dan bersifat sabar9) Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi10) Berani mengambil keputusan dan tanggung jawab11) Jjur, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya12) Bijaksana dan selalu berlaku adil13) Disiplin14) Berpengetaguan dan berpandangan luas15) Sehat jasmani dan rohani

TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN PENDIDIKANA. Kepemimpinan yang otokratisSeorang pemimpin yang otokratis ingin memperlihatkan kekuasaan dan tanggung jawabnya, sehingga maju mundurnya sekolah tergantung pada kepemimpinannya. Oleh sebab itu pengawasan terhadap bawahannya sangat ketat, karena ia khawatir kalau pekerjaan bawahannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.B. Kepemimpinanyang pseudo-demokratisPemimpin memperlihatkan kesan demokratis dalam kepemimpinanya namun sebenarnya besifat otokratis. Pemimpinmemberi hak dan kuasa kepada para guru untuk menetapkan dan memutuskan sesuatu, tetapi sesungguhnya ia bekerja dengan perhitungan, ia mengatur siasat agar supaya kemauannya juga yang terwujud.C. Kepemimpinanyang Laissez-faire Kepemimpinan ini menghendaki supaya pada bawahannya diberikan banyak kebebasan. Pemimpin membiarkan para guru bekerja sesuka hati, berinisiatif dan tidak diawasi dalam melaksanakan tugasnya. Pemimpin ini bekerja tanpa rencana sehingga pekerjaan secara keseluruhan disekolah tersebut menjadi tidak teratur dan kacau balau.D. Kepemimpinanyang demokratisPemimpin demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya, yang bersama-sama dengan kelompoknya berusaha dan bertanggung jawab tentang tercapainya tujuan bersama. Para guru bekerja dengan secara suka cita untuk memajukan program-program kerja disekolah. Semua program sekolah dilaksanakan sesuai rencana, yang disusun dan disepakati bersama, akhirnya tercapailah suasana kekeluargaan yang harmonis dan menyenangkan.

MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN MASYARAKATPrinsip dasar yang harus diterapkan sekolah untuk membina hubungan dengan masyarakat sekitar.Hubungan dengan masyarakat akan timbul jika masyarakat juga merasakan manfaat dari keikutsertaannya dalam program sekolah. Prinsip menumbuhkan hubungan dengan masyarakat adalah dapat salingmemberikan kepuasan dan adanya komunikasi yang efektifA. Cara melakukan komunikasi yang efektif dengan masyarakat disekitar sekolah1. Mengidentifikasi orang-orang kunci, yaitu orang-orang yang dapat mempengaruhi anggota masyarakat lainnya.2. Melibatkan orang-orang kunci tersebut dalam kegiatan-kegiatan sekolah, khususnya yang sesuai dengan minatnya.3. Memilih saat yang tepat,misal : awal pelibatan masyarakat yang obi olahraga dikaitkan dengan PONB. Cara menumbuhkan minat masyarakatuntuk terlibat pada program sekolah1. Melaksanakan program-program kemasyarakatan, sehingga tumbuh simpati masyarakat2. Mengadakan open house yang memberi kesempatan masyarakat luas untuk mengetahui program dan kegiatan sekolah yang direncanakan3. Mengundang tokoh untuk menjadi pembicara atau pembina suatu program sekolah4. Membuat program kerja sama sekolah dengan masyarakat, misal : perayaan hari-hari besar nasional dan keagamaanC. Cara mengendalikan tokoh tokoh atau masyarakat yang memiliki keinginan tertentu agar program sekolah sama1. Sekolah perlu menghargai setiap gagasan, tetapi tidak harus menuruti jika tidak sesuai sesuai dengan programinduk sekolah2. Jika ada tokoh yang kritis dan bersikeras, perlu dipikirkanseberapa penting peranyang bersangkutan dalam pengembangan sekolah3. Jika terjadi konflik antara tokoh atau anggota masyarakarat yang sama-sama aktif dalam program sekolah, pimpinan sekolah harus netralD. EvaluasiPengembangan hubungan dengan masyarakat harus diprogramkan dan dievaluasi secara berkala, melibatkan orang tua siswa dan tokoh kunci disekitar sekolah.E. Program kerja sama dengan masyarakata. Penggalangan kerja sama antara sekolah dan masyarakat hanya mungkin dilakukan apabila sekolah dan kegiatannya tersebut dimengerti dan dipahami oleh masyarakat. Rencana yang lengkap dengan strategi penyampaian yang tertata rapi akan mendorong kerja sama sekolah dengan masyarakat seperti yang diharapkan.b. Yang termasuk masyarakat sekolah : kepala sekolah, guru,OSIS, BP3, tokoh masyarakat, MKS, MGMP, MGP dan K3M.Dengan komunikasi yang baik, sekolah mapu menstranfer gagasan atau ide kepada masyarakat sehingga masyarakat mengerti, percaya, kemudian mau bkerja sama bahkan membantu.Setiap anggota masyarakat berhak untuk memperoleh informasi tentang pendidikan,karena masyarakat merupakan konsumen yang akan menggunakan produk pendidikan sekolah. Informasi utama yang perlu disampaikan, antara lain:a. Visi dan misi sekolahb. Program kerja sekolahc. Peranan kepala sekolah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakatKepala sekolah sebagai pejabat hubungan masyarakat, yang harus memehami tehnik-tehnik yang baik sehingga berhasil menyampaikan misinya. Kepala sekolah dan staf harus mampu mengorganisir berbagai bentuk kegiatan dan acara untuk mengundang orang tua/masyarakat, misal : pertemuan wali murid dan guru, pembagian rapor, pergantian pengurus BP3, upacara keagamaan dll.

Peran masyarakat dalam kegiatan pendidikan sekolah Bersama sekolah ikut memikirkan strategi untuk meningkatkan mutu Membeli buku-buku dan peralatan sekolah Masyarakat dapa memfasilitasi sekolah untuk melakukan kunjungan kesekolah yang maju Masyarakat bisa membantu sekolah dengan bersikap antusias terhadap pendidikan,karena sikap masyarakat mempengaruhi peserta didik dan berkaitan dengan budi pekerti.Strategi melibatkan masyarakat dalam kegiatan pendidikan, dengan cara :a) Melibatkan individu masyarakatb) Keterlibatan secara organisatori Melalui BP3, organisasi alumni, dunia usaha/kerja, hubungan dengan instansi lainHal-hal potensial yang menimbulkan konflik antara sekolah dengan masyarakat, misalnya: Masalah perubahan, Pandangan sempit, tekanan dari luar, persaingan antar kelompok dalam masyarakat, latar belakang guru, hak-hak guru, krisis kepercayaan dan perlakuan yang kurang wajar dari sekolah terhadap siswaAda beberapa gagasan untuk meningkatkan hubungan baik antara sekolah dengan masyarakat, yaitu dengan menerapkan wawasan wiyata mandaala, antara lain :(a) Mendorong murid berperan serta dalam kehiduppan sosial,(b) Fasilitas sekolah dapat dimanfaatkan masyarakat(c) Selalu menyampaikan informasi penting tentang sekolah kepada masyarakat(d) Kepala staf dan para siswa melayani tamu agar mereka dapat terlayani dengan hati yang sejuk.

Tipe Pemimpin:1. Pemimpin KonvensionalAnda tentu pernah mendengar ada sebutan "Tokoh Masyarakat" Mereka tidak pernahdiangkat secara formal tetapi diakui sebagai pimpinan dalam kelompoknya. Perkataanyadidengar, Pemikiranya dijadikan rujukan.Pemimpin seperti ini biasanya dianggap sebagai panutan kerena "kelebihan" yang mereka miliki baik secara Ilmu, fisik atau derajat social.Biasanya konsep seperti ini ada pada masyarakat tradisional atau pousetradisonal.2. Pemimpin Secara ilmiahPemimpin secara ilmiah terbagi dalam 6 jenis kepemimpinan yaitu: Kepemimpinan pribadi /personal leadership yaitu tipe seorang pemimpin yang selalumengadakan hubungan langsung dengan anggotanya Kepemimpinan non pribadi / non personal leadership yaitu kebalikan tipekepemimpinan pribadi, tetapi melalui jenjang / hierarchie organisasi yangsudahditentukan. Kepemimpinan otoriter yaitu tipe pemimpin yang menanggap kepemimpinan adalahhak pribadinya, orang lain tidak ikut campur sehingga setiap perintahnya tidak perlumendapat konsultasi dari pengikut pengikutnya. pemimpin berkuasa penuh, para pengikut tidak mendapat kesempatan mengemukakan pendapat. Kepemimpinan yang demokratis, yaitu tipe pemimpin yang selalu menerimadanmenghargai saran, pendapat, nasihat dari pengikutnya. Kepemimpinan yang kebapaan / paternalistis, yaitu tipe pemimpin yang bertindak sebagai ayah,pengasuh,pembimbing dan pelindung dari pengikut-pengikutnya.kelemahannya adalah sulit memberikan kepercayaan/tanggung jawab secara penuhdan ada rasa khawatir tidak berhasil. Kepemimpinan bebas,apa maunya/ laissez faire, yaitu tipe kepemimpinan yangmenonjolkan kebebasan, artinya pemimpin kurang menonjol dalam pemimpin pengikutnya dan diserahkan sepenuhnya kepada pengikutnyauntuk memecahkan persoalan dan tanggungjawabnya.menyerahkan sepenuhnya kepada bawahannya.g) Kepemimpinan bebas,apa maunya/ laissez faire, yaitu tipe kepemimpinanyangmenonjolkan kebebasan, artinya pemimpin kurang menonjol dalampemimpin pengikutnya dan diserahkan sepenuhnya kepada pengikutnyauntuk memecahkan persoalan dan tanggungjawabnya.menyerahkansepenuhnya kepada bawahannya.3. Kelebihankelebihan yang perlu di miliki sebagai seorang Pemimpin: Kelebihan rokhaniah atau ahklak seperti jujur, adil, percaya diri sendiri,ramah, dapatdipercaya bijaksana, kuat keyakinan beragamanya, sederhana,berjiwa besar, berbudiluhur, berani,dll. Kelebihan jasmani seperti berbadan kuat, sehat, terampil, tangkas, dll. Kelebihan penggunaan nalar/ ratio yaitu cerdas, pandai, luas pandangannya mampumelihat kedepan, inisiatif, kretif, lancar berbicara,dll.danMempunyai dedikasi yang tinggi terhadap tugas-tugasnya. Punya kemampuan danloyal kepada pekerjaan. Profesional dalam segala hal,inovatif dalam gagasan, selalumenjadi contoh teladan yang baik, disiplin,komitmen dan jujur.

Gaya-Gaya Kepemimpinan1. Gaya Kepemimpinan OtokratisGaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah.Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman. Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan.Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut: Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin; Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin; Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan; Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan secara ketat; Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat; Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna dari bawahan tanpa syarat, dan cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman.2. Gaya Kepemimpinan DemokratisGaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.Gaya ini kadang-kadang disebut juga gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau partisipatif. Pemimpin kerkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan keputusan bersama. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:a. Wewenang pemimpin tidak mutlak;b. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan;c. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;d. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan;e. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara wajar;f. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan;g. Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau pendapat; Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan dari pada intruksi;h. Pimpinan memperhatikan dalam bersikap dan bertindak, adanya saling percaya, saling menghormati.3. Gaya Kepemimpinan DelegatifGaya Kepemimpinan delegatif dicirikan dengan jarangnya pemimpin memberikan arahan, keputusan diserahkan kepada bawahan, dan diharapkan anggota organisasi dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri (MacGrefor, 2004). Gaya Kepemimpinan adalah suatu ciri khas prilaku seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Dengan demikian maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh karakter pribadinya. Kepemimpinan delegatif adalah sebuah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahannya yang memiliki kemampuan, agar dapat menjalankan kegiatannya yang untuk sementara waktu tidak dapat dilakukan oleh pimpinan dengan berbagai sebab. Gaya kepemimpinan delegatif sangat cocok dilakukan jika staf yang dimiliki memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi. dengan demikian pimpinan tidak terlalu banyak memberikan instruksi kepada bawahannya, bahkan pemimpin lebih banyak memberikan dukungan kepada bawahannya.4. Gaya Kepemimpinan BirokratisGaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat memimpin berdasarkan peraturan. Perilaku pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemipin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat keputusan-keputusan berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa adanya fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang ada.Adapun karakteristik dari gaya kepemimpinan birokratis adalah sebagai berikut:a. Pimpinan menentukan semua keputusan yang bertalian dengan seluruh pekerjaan dan memerintahkan semua bawahan untuk melaksanakannya;b. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan melakukan tugas;c. Adanya sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan.5. Gaya Kepemimpinan Laissez FaireGaya ini mendorong kemampuan anggota untuk mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bias berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi.Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya. Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire adalah sebagai berikut: Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas, tetapi dengan hati-hati diberi batasan serta berbagai produser; Bawahan yang telah berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya diberikan hadiah atau penghargaan, di samping adanya sanksi-sanksi bagi mereka yang kurang berhasil, sebagai dorongan; Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum manajer bertindak cukup baik; Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan dengan tugas-tugas atau perintah, dan sebaliknya para bawahan diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatannya.6. Gaya Kepemimpinan Otoriter / AuthoritarianAdalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.Tipe kepemimpinan yang otoriter biasanya berorientasi kepada tugas. Artinya dengan tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka kebijaksanaan dari lembaganya ini akan diproyeksikan dalam bagaimana ia memerintah kepada bawahannya agar kebijaksanaan tersebut dapat tercapai dengan baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin yang dapat digerakkan sesuai dengan kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari bawahan sama sekali tak pernah diperhatikan.7. Gaya Kepemimpinan Demokratis / DemocraticGaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.Tipe kepemimpinan demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang mengacu pada hubungan. Di sini seorang pemimpin selalu mengadakan hubungan dengan yang dipimpinnya. Segala kebijaksanaan pemimpin akan merupakan hasil musyawarah atau akan merupakan kumpulan ide yang konstruktif. Pemimpin sering turun ke bawah guna mendapatkan informasi yang juga akan berguna untuk membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan selanjutnya.8. Gaya Kepemimpinan KarismatisKelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.9. Gaya Kepemimpinan DiplomatisKelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.10. Gaya Kepemimpinan OtoriterTipe kepemimpinan yang otoriter biasanya berorientasi kepada tugas. Artinya dengan tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka kebijaksanaan dari lembaganya ini akan diproyeksikan dalam bagaimana ia memerintah kepada bawahannya agar kebijaksanaan tersebut dapat tercapai dengan baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin yang dapat digerakkan sesuai dengan kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari bawahan sama sekali tak pernah diperhatikan.Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.11. Gaya Kepemiminan MoralisKelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.12. Gaya Kepemimpinan AdministratifGaya kepemimpinan tipe ini terkesan kurang inovatif dan telalu kaku pada aturan. Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut dalam mengambil resiko dan mereka cenderung mencari aman. Model kepemimpinan seperti ini jika mengacu kepada analisis perubahan yang telah kita bahas sebelumnya, hanya cocok pada situasi Continuation, Routine change, serta Limited change.13. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical).Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya pembuatan keputusan didasarkan pada proses analisis, terutama analisis logika pada setiap informasi yang diperolehnya. Gaya ini berorientasi pada hasil dan menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang. Kepemimpinan model ini sangat mengutamakan logika dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.14. Gaya kemimpinan asertif (Assertive).Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang memuaskan.15. Gaya kepemimpinan entrepreneur.Gaya kepemimpinan ini sangat menaruh perhatian kepada kekuasaan dan hasil akhir serta kurang mengutamakan pada kebutuhan akan kerjasama. Gaya kepemimpinan model ini biasannya selalu mencari pesaing dan menargetkan standar yang tinggi.16. Gaya Kepemimpinan VisionerKepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas. Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu:1. Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan guidance, encouragement, and motivation.2. Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat relate skillfully dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).3. Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).4. Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan ceruk untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.Dalam era turbulensi lingkungan seperti sekarang ini, setiap pemimpin harus siap dan dituntut mampu untuk melakukan transformasi terlepas pada gaya kepemimpinan apa yang mereka anut. Pemimpin harus mampu mengelola perubahan, termasuk di dalamnya mengubah budaya organiasi yang tidak lagi kondusif dan produktif. Pemimpin harus mempunyai visi yang tajam, pandai mengelola keragaman dan mendorong terus proses pembelajaran karena dinamika perubahan lingkungan serta persaingan yang semakin ketat.17. Gaya Kepemimpinan Situasionalkepemimpinan situasional adalah a leadership contingency theory that focuses on followers readiness/maturity. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional adalah tentang tidak adanya gaya kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang efektif adalah bergantung pada relevansi tugas, dan hampir semua pemimpin yang sukses selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan yang tepat.18. Kepemimpinan (Traits model of ledership)Kepemimpinan ini pada tahap awal mencoba meneliti tentang watak individu yang melekat pada diri para pemimpin, seperti misalnya: kecerdasan, kejujuran, kematangan, ketegasan, kecakapan berbicara, kesupelan dalam bergaul, status sosial ekonomi mereka dan lain-lain (Bass 1960, Stogdill 1974).Pada umumnya studi-studi kepemimpinan pada tahap awal mencoba meneliti tentang watak individu yang melekat pada diri para pemimpin, seperti misalnya: kecerdasan, kejujuran, kematangan, ketegasan, kecakapan berbicara, kesupelan dalam bergaul, status sosial ekonomi mereka dan lain-lain. 19. Kepemimpinan MiliteristikTipe pemimpin seperti ini sangat mirip dengan tipe pemimpin otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang bertindak sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.

KONTRIBUSI ISLAM DALAM UBUNGAN MASYARAKAT MADANIMasyarakat Madani bermula dari perjuangan Nabi Muhammad SAW menghadapi kondisi jahiliyyah masyarakat Arab Quraisy di Mekkah dan juga berasal dari inspirasi yang merupakan kisah tentang keberhasilan Rasulullah Beliau memperjuangkan kedaulatan, agar ummatnya leluasa menjalankan syariat agama di bawah suatu perlindungan hukum.Hijrah Muhammad SAW dan pengikutnya bukanlah sekedar perpindahan dari Mekkah menuju Yastrib. Lebih dari itu, hijrah merupakan sebuah upaya untuk menyelamatkan diri dari penindasan yang dilakukan orang-orang Quraysh Mekkah, yang kerap kali mengancam jiwa Nabi dan pengikutnya. Langkah tersebut untuk meneguhkan, bahwa Islam pada hakikatnya adalah agama yang mengajak setiap manusia pada kemuliaan nilai.Nabi mempunyai komitmen yang sangat kuat untuk menjadikan Islam sebagai payung bagi kebhinekaan kelompok dan golongan. Komitmen tersebut dituangkan dalam Piagam Madinah. Sebab itu pula, Islam dikenal sebagai salah satu agama yang sangat modern dan demokratis, karena mempunyai sejarah emas dalam hal membentuk konstitusi yang memberikan jaminan kepada keamanan dan kenyamanan kepada mereka yang terlibat dalam perjanjian tersebut.Nadirsyah Hosen dalam Sharia and Constitutional Reform in Indonesia, menegaskan bahwa Piagam Madinah merupakan salah satu potret konstitusi yang demokratis. Piagam tersebut menggarisbawahi hak orang-orang Muslim dan orang-orang Yahudi yang terlibat di dalam perjanjian. Mereka yang terlibat di dalam perjanjian disebut ummah, meskipun di antara mereka adalah kelompok minoritas di madinah. Uniknya, di dalam piagam tersebut tidak disebutkan terma Negara Islam.Konstitusi tersebut membuktikan Islam sebagai agama yang melindungi dan menjunjung tinggi kebhinekaan dan memiliki komitmen kuat untuk membangun perdamian sebagai prasyarat kesejahteraan dan peradaban. Dengan demikian, kembali ke Madinah, pada hakikatnya adalah gerakan untuk menegakkan hukum, toleransi dan menegakkan hak asasi manusia, serta mematuhi hukum yang telah menjadi kesepakatan bersamaMadinah pada masa Nabi ditandai dengan kehidupan beragama yang gegap-gempita. Masjid dijadikan sebagai pusat perkenalan ajaran islam yang mengajak umatnya pada ketauhidan dan kehidupan yang damai. Di samping itu, adanya komunikasi intensif antara Nabi dengan pihak-pihak yang berada di Madinah. Begitu pula, terbit komitmen bersama untuk melawan segala bentuk kezaliman yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menganggu ketenangan hidup di Madinah.Muhammad SAW dicatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang berhasil menjadikan Madinah sebagai kota yang aman dan damai untuk seluruh penduduknya, sehingga dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagian besar penduduk Madinah memeluk agama islam. Apalagi setelah kemenangan diraih Nabi dalam beberapa peperangan, hal tersebut telah menyebabkan munculnya kepercayaan yang tinggi, bahwa Nabi dapat melindungi mereka dari berbagai ancaman pihak luar. Sehingga, Perubahan dari Yatsrib ke Madinah menyimpan keistimewaan tersendiri, karena membuktikan kelahiran sebuah fajar baru untuk sebuah kota yang menjunjung tinggi moralitas kebersamaan dan keadilan di antara mereka. mempunyai makna dan visi yang dalam dan jauh kedepan, sebuah revolusi kebudayaan yang dimulai dari kota ini. Perubahan tersebut bukan hanya perubahan nama belaka, melainkan nilai dan strategi perjuangan dalam membangun peradaban yang mesti dihayati oleh umat Islam yang berkunjung ke sanaMasyarakat Madani adalah sebuah peradaban yang dicita-citakan oleh Nabi. Masyarakat madani adalah Thayyibatun wa rabbun ghafur. Yaitu masyarakat atau kota yang amat makmur dan direstui Allah. Secara sosiologis-geografis, Masyarakat madani adalah tipe masyarakat agraris yang memungkinkan di antara mereka terjalin hubungan yang solid dan harmonis. Mereka sangat menghargai Kebhinekaan dan menggunakan akal budi yang luhur yang selalu haus terhadap kebajikan. Dan untuk menwujudkan hal tersebut, dibutuhkan seorang pemimpin yang arif dan inisiatif.Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba ayat 15:Artinya :(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun.Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu:1. Masyarakat Saba, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. Nama saba yaitu terdapat dalam al-Quran itu ini bahkan dijadikan salah satu surat al-Quran yaitu surat ke-34. Keadaan masyarakat saba yang dikisahkan didalam al-quran itu mendiami negeri yang baik, yang subur dan nyaman. Di tempat ini terdapat kebun dengan tanamannya yang subur, yang menyediaakn rezki, memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Masyarakat saba sangat popular dengan ungkapan al-quran Baladatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.2. Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aws dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Quran sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.Selanjutnya Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani yaitu1. Kualitas SDM Umat IslamDalam QS. 3 (Ali Imran) :110 yang artinya : kamu adalah umat terbaik yang di lahirkan untuk manusia menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran, dan beriman kepada allah sekiranya ahli kitab beriman dan tentulah itu lebih baik dari mereka dalah orang yang fasik , Allah menyatakan bahwa umat islam adalah umat yang terbaik dari semua kelompok umat manusia yang allah ciptakan. Diantara aspek kebaikan umat islam adalah keunggulan kualitas SDM nya dibanding umat non islam. Keunggulan kualitas umat islam yang dimaksud dalam al-Quran itu sifatnya normative, potensial,bukan rill. Realitas dari norma tersebut bergantung pada kemampuan umat islam sendiri untuk memanfaatkan norma atau potensi yang telah dimilikinya.Dalam sejarah islam, realisasi keunggulan normative atau potensial umat islam terjadi pada masa Abbassiyah. Umat islam menunjukkan kemajuan diberbagai bidang : ilmu pengetahuan, teknologi, militer, ekonomi, politik dan kemajuan bidang-bidang lainnya.Nama-nama ilmuan besar dunia lahir pada masa itu, Ibnu Sina, Ubnu Rusyd, Imam al-Ghazali, al-Farabi dan yang lainnya. Kemunduran umat islam terjadi pada pertengahan abad 13 setelah Dinasti Bani Abbas dijatuhkan oleh Hulagu Khan, cucu Jengis Khan.Semangat untuk maju bedasar nilai-nilai Islam telah mulai dibangkitkan melalui pemikiran Islamisasi ilmu pengetahuan, Islamisasi kelembagaan ekonomi melalui lembaga ekonomi dan perbankan syariah, dan lain-lain.2. Posisi Umat IslamSDM umat islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitasnya yang unggul. Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Dari segi jumlah, umat islam cukup besar, begitu pula dari segi potensi alamnya, wilayah Negara Islam memiliki kekayaan alam yang dominan, tetapi karena SDM nya masih rendah, eksploitasi kekayaan alamnya itu dilakukan oleh orang bangsa non Islam sehingga keuntungan terbesar diperoleh orang non Islam.Hukum positif yang berlaku di negeri ini bukan hokum Islam, Sistem social politik dan ekonomi juga belum dijiwai oleh nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islam. Terealisasi tidaknya syiar dan keunggulan Islam bergantung pada keunggulan dan komitmen SDM umat Islam.3. Sistim ekonomi islam dan kesejahteraan umatMenurut ajaran islam semua kegiatan manusia termasuk kegiatan sosial dan ekonomi haruslah berlandaskan tauhid (mengesakan Allah)Dalam Q.S. Al-Syu-ara ayat 183.Dalam komitmen islam khas dan mendalam terhadap persaudaraan keadilan ekonomi dan sosial.Q.S. An-Nahl ayat 71Artinya: dan allah melebihkan sebagian kamu dan sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang di lebihkan rezeki nya itu tidak mau membagikan sebagian rezeki nya itu kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama merasakan rezeki itu maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah.Banyak ayat-ayat Allah yang menguatkan atau mendorong manusia untuk mengamalkan sedekah antara lain adalh Q.S. Annisa ayat 114.4. Menejemen zakatZakat adalah memberikan harta yang telah mencapai nisab dan haul kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu.Nisab adalah ukuran tertentu dari harta yang di miliki yang mewajibkan dikeluarkan nya zakat. Haul adalah berjalan genap satu tahun. Zakat juga berarti kebersihan. Di dalam Alquran Allah telah berfirman sebagai berikut:Al-Baqarah: 110Artinya:Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakanAdapun hadist yang dipergunakan dasar hukum diwajibkannya zakat antara lain adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas berikut:Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW ketika mengutus Muaz ke Yaman, ia bersabda: Sesungguhnya engkau akan datang ke satu kaum dari Ahli Kitab, oleh karena itu ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Kemudian jika mereka taat kepadamu untuk ajakan itu, maka beritahukannlah kepada mereka, bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka atas mereka salat lima kali sehari semalam; lalu jika mereka mentaatimu untuk ajakan itu, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah telah mewajibkan zakat atas mereka, yang diambil dari orang-orang kaya mereka; kemudian jika mereka taat kepadamu untuk ajakan itu, maka berhati-hatilah kamu terhadap kehormatan harta-harta mereka, dan takutlah terhadap doa orang yang teraniaya, karena sesungguhnya antara doa itu dan Allah tidak hijab (pembatas)5. Manajemen wakafMenurut Hj. Muh. Anwar wakaf adalah me3nahan suatu barang dari pada di jual belikan atau diberikab atau di pinjamkan dari empunya dan dipergunakan untuk suatu kepentingan sesuatu yang di perbolehkan oleh syuraserta tetap bentuk nya dan boleh dipergunakan di ambil manfaatnya oleh orang yang di tentukan (yang menerima wakafan, , perorangan atau umum.)Adapun ayat-ayat Al-Quran dan hadist yang menerangkan tentang wakaf ini ialah:Al-Baqarah ayat 267:Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.Al-Hajj ayat 77Artinya: Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.

Pengertian masyarakat madaniTerminologi masyarakat madani pertama kali dipopulerkan oleh Mohammad An-Nuqaib Al-Attas, yaitu Mujtamak madani yang secara etimologi mempunyai dua arti: pertama, masyarakat kota. Kedua masyarakat yang beradap (masyarakat tamaddun). Dalam bahasa Inggris dikenal dengan civilty atau civilation, dalam makna ini masyarakat madani dapat berarti dengan Civil Society yaitu masyarakat yang menjunjung peradaban.( Barnadib,1998:14)Hal di atas bukan berarti antara civil society dan masyarkat madani memiliki makna yang sama karena civil society merupakan erkembangan pemikiran yang ada di dunia Barat, yang tentu berbeda dengan budaya sosial masyarakat Islam. Dalam perspektif Islam social society lebih mengacu kepada penciptaan peradaban. Berkaitan mengenai makna At Tamaddun yang berarti peradapan dengan Al-Madinah yang berati kota,maka civil of society diterjemahkan sebagai masyarakat madani yang mengandung tiga hal yaitu: agama yang merupakan sumbernya dan peradapan adalah prosesnya serta masyarakat kota adalah hasilnya (Wibowo,1990:59)Kemajemukan masyarakat Madinah mengakibatkan munculnya permasalahan sosial yang harus diantisipasi dengan baik pada saat itu . Oleh karena Nabi Muhammad bersama penduduk Madinah meletakkan dasar masyarakat Madinah dengan menggariskan ketentuan hidup bersama dalam suatu dokumen yang dikenal dengan piagam Madinah. Hal tersebut diangap sebagai konstitusi tertulis yang pertama dalam sejarah manusia.Istitusi piagam Madinah yang berjumlah 47 pasal secara formal mengatur hubungan sosial antara komponen masyarakat dari sesama muslim dan antar komunitas muslim dengan non muslim. Di dalamnya juga terdapat nilai dasar yang tertuang sebagai fundamental dalam mendirikan dan membangun negara Madinah yaitu prinsip kesederajatan dan keadilan. Hal ini mencakup semua aspek baik politik, ekonomi, maupun hukum. Dan yang kedua adalah insklusivisme (keterbukaan) konsekwensi dari kemanusiaan yang merupakan suatu pandangan secara positif dan optimis dalam memandang manusia yang pada dasarnya baik. Kedua prinsip ini menjadi landasan ideal dan operasional dalam menjalin hubungan masyarakat yang mencakup semua aspek kehidupan.(Ahatta,2001:181)3. Karakteristik Masyarakat MadaniBerdasarkan gambaran masyarakat madani di atas, maka dapat kita lihat beberapa karakteristik sebagai berikut:a. Masyarakat kota yang berperadaban dan mampu menciptakan peradaban.b. Masyarakat yang memiliki pola kehidupan yang benar.c. Masyarakat yang terbuka, pluralistik menjamion kebebasan beragama, jujur,adil, mandiri dan menghormati hak asasi manusia.Hal tersebut akan dapat mewujudkan masyarakat sebagai berikut:1. masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, yang memiliki pemahaman agama secara mendalam serta hidup berdampingan dan menghargai perbedaan agama masing-masing.2. masyarakat demokratis dan beradap yang menghargai perbedaan pendapat.3. masyarakat yang menghargai hak asasi manusia dan sadar akan hukum.4. masyarakat yang kreatif, mandiri, percaya diri untuk memiliki orientasi kuat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.5. masyarakat yang memiliki suasana yang kompetitif dan penuh persaudaraan dengan bangsa lain disertai semangat kemanusiaan universal. (An-Sanaqi,2003:50)Untuk dapat merealisasikan sebuah tatanan masyarakat di atas, maka banyak pemikir Islam yang menyatakan perlu adanya tingkat pendidikan yang memadai dan berkualitas dalam membangun sumber daya manusia. Hal tersebut pendidikan memiliki peran yang strategis dalam membangun masyarakat madani, terutama pendidikan Islam. Oleh karena itu diperlukan terobosan pemikiran kembali suatu konsep pendidikan Islam yang disesuaikan dengan fungsinya untuk memberdayakan manusia dan masyarakat. Pendidikan Islam perlu melakukan perubahan untuk mewujudkan misi baru yang sesuai dengan tuntutan perubahan dalam mewujudkan masyarakat madani.4. Pembaharuan Paradigma Pendidikan Islam.Perubahan paradigma pendidikan Islam dari peradigma yang berorientasi pada pendidikan masa lalu (abad pertengahan) ke paradigma yang berorientasi ke masa depan. Seperti paradigma dualisme pendidikan Islam yaitu adanya dikotomi ilmu yang menjadi bidang garapan pendidikan Islam yakni ilmu agama dan ilmu umum. Paradigma yang mengawetkan kemajuan ke paradigma yang merintis kemajuan, paradigma yang sentralistik ke paradigma yang desenralistik, proses pendidikan yang berorientasi teacher center ke student center, pendidikan yang selama ini difokiskan dengan pengajaran (teaching) harus difokuskan ke pendidikan(learning).Dengan adanya perubahan paradigma di atas diharapkan dapat memberikan rekonstruksi terhadap asas yang mendasar atau arah pendidikan di dalam usaha meletakkan dasar yang paling rasional untuk mengubah praksis pendidikan di dalam rangka membangun masyarkat yang demokratis, religius dan tangguh menghadapi tantangan internal maupun global menuju masyarakat madani.( An Sanaqi,2003:30)5. Konsep Pendidikan Islam dalam Membangun Masyarakat Madani.Konsep pendidikan adalah sebuah pemikiran yang akan menjadi dasar pengaplikasian kegiatan pendidikan atau model desain suatu lembaga pendidikan (Purtanto,1994:30). Sebagai konsep pendidikan Islam yang telah ditawarkan oleh hasyim Amir yang dikutip oleh A.Malik Fajar,untuk menghadapi perubahan pendidikan dalam masyarakat madani adalah pendidikan yang idealistik yaitu suatu konsep pendidikan yang integralistik, humanistik, pragmatik yang berdasarkan pada budaya yang kuat. (Mastuhu,1999:132)a. Konsep Pendidikan IntegralistikYaitu pendidikan yag diorientasikan pada komponen kehidupan meliputi orientasi Robbaniyyah (ketuhanan), insaniyya (kemanusiaan) dan alamiyah. Sebagai sesuatu yag integralistik bagi perwujudan kehidupan yang baik serta pendidikan yang menganggap manusia sebagai pribadi jasmani, rohani, intelektual, perasaan, dan individu sosial yang akan menghasilkn manusia yang memiliki integritas yang tinggi.b. Konsep Pendidikan Humanistik.Pendidikan yagn berorientasi dengan memandang manusia sebagai manusia yakni makhluk ciptaan Tuhan dengan fitrahnya, manusia makhluk hidup yang harus mampu melangsungkan dan mempertahankan hidupnya. Posisi pendidikan dapat menghasilkan manusia yang manusiawi, mengembangkan damn membentuk manusia yang berfikir, berasa dan berkemauan untuk bertindak sesuai dengan nilai luhur kemanusiaan.c. Konsep Pendidikan PragmatikPendidikan yang memandang manusia sebagai makhluk hidup yang selalu membutuhkan sesuatu untuk melangsungkan dan mengembangkan hidupnya baik bersifat maupun rohani. Dengan demikian, model pendidikan ini diharapkan dapat mencetak manusia pragmatik yang sadar akan kebutuhan hidupnya dan peka terhadap masalah sosial kemanusiaan.d. Pendidikan yang Berakar dari BudayaYaitu pendidikan yang tidak meninggalkan akar sejarah baik secara kemanusiaan umumnya maupun sejarah kebudayaan suatu bangsa. Pendidikan ini diharapkan dapat membentuk manusia yang mempunyai kepribadian, harga diri dan percaya pada diri sendiri untuk membangun peradaban berdasarkan budaya.

Dengan konsep pendidikan di atas akhirnya dapat dijadikan desain model pendidikan Islam untuk membangun masyarakat madani. Dalam bentuk operasionalnya sebagai berukut:1. mendesain model pendidikan umum Islami yang handal dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan yang lain. Dengan demikian visi misi dan tujuan pendidikan, kurikulum, materi pembelajaran, metode pembelajaran, manajemen pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman.2. model pendidikan Islam yang tetap mengkhususkan pada desain pendidikan keagamaan, yaitu benar-benar sesuai dengan konsep-konsep Islam.3. model pendidikan agama Islam tidak hanya dilaksanakan di sekolah formal tetapi juga di luar sekolah seperti di lingkungan keluarga masyarakat sehingga pendidikan agama dapat ditanamkan dan disosialisasikan yang menjadi kebutuhan peserta didik, akhirnya pendidikan agama Islam bukan lagi berupa pengetahuan yang di hafal tetapi menjadi kebutuhan dan perilaku aktual.4. desain pendidikan diarahkan pada dua dimensi. Dimensi itu meliputi a. dimensi dialektika (horisontal) pendidikan hendaknya dapat mengembangkan pemahaman tentang kehidupan manusia dalam hubungannya dengan alam/ lingkungan sosialnya, akhirnya manusia mempu mengatasi tantangan dan kendala melalui pengembangan iptek. b. dimensi vertikal, hal ini pendidikan sebagai jembatan dalam memahami fenomena dan misteri kehidupan yang abadi.Keempat model pendidikan islam di atas perlu diupayakan untuk membangun masyarakat madani. Dengan demikian apapun model pendidikan Islam yang ditawarkan untuk membangun masyarakat madani pada dasarnya harus berfungsi untuk memberi kaitan antara peserta didik dengan nilai-nilai ilahiyah, pengetahuan, dan ketrampilan. Nilai-nilai demokrasi dan sosial cultural harus berfungsi untuk memberi kaitan secara operasional antara peserta didik dengan masyarkatnya.