Laporan Pkl Aan BAB IV
-
Upload
hidayatrachmat15 -
Category
Documents
-
view
238 -
download
27
Transcript of Laporan Pkl Aan BAB IV
BAB IVPEMBAHASAN
Laporan hasil Paktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di
peternakan sapi perah CV. Aci Karya ini meliputi aktivitas manajemen bisnis
pemasaran susu sapi dan kegiatan lain selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di
peternakan sapi perah CV. Aci Karya, Citayam – Depok.
Adapun pembahasan dari laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini
meliputi : Aktifitas pemasaran susu sapi, sarana dan prasarana yang yang dimilki
CV. Aci Karya, Tenaga kerja, Kajian bauran pemasaran susu sapi, strategi
pemasaran susu sapi pada CV. Aci Karya meliputi Segmentasi, Targeting,
Positioning (STP), rantai distribusi pemasaran susu sapi, kendala pemasaran susu
sapi dan startegi pengembangan usaha CV. Aci Karya.
4.1. Aktivitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran susu sapi pada CV. Aci Karya ini tidak jauh berbeda
dengan kegiatan pemasaran susu sapi pada umumnya. Sebagian besar pemasaran
susu dari peternak sapi perah dijual ke Industry Pengolahan Susu melalui
Koperasi. Sedangkan sisanya dijual langsung ke konsumen oleh koperasi atau
peternak sendiri dalam bentuk segar, pasteurisasi atau bentuk olahan lain. Begitu
juga aktivitas pemasaran pada CV. Aci Karya, dimana susu sapi yang dihasilkan
juga dipasarkan ke Industri pengolahan susu (IPS) melalui koperasi. Selain itu
susu juga dipasarkan langsung ke konsumen dengan cara eceran dan melalui loper
yang membeli langsung ke peternakan sapi perah CV. Aci Karya yang kemudian
diolah menjadi susu pasteurisasi ataupun dalam bentuk segar.
CV. Aci Karya memproduksi susu sapi setiap hari pada waktu pagi dan
sore hari. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produksi susu dalam jumlah
besar serta untuk menghindari penyakit yang dapat menyerang sapi karena
kurangnya pemerahan. Jumlah rata-rata produksi susu sapi CV. Aci Karya
mencapai 350 liter/hari. Susu tersebut dihasilkan dari 25 ekor sapi, dimana satu
ekor sapi rata-rata dapat menghasilkan 14-15 liter susu dalam satu hari.
4.2. Sarana dan Prasarana
CV. Aci Karya merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang
peternakan sapi perah. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1990 ini mengalami
kemajuan yang cukup pesat dalam bidang usahanya. Pada awal berdirinya
perusahaan ini hanya memiliki 5 ekor sapi dara yang belum siap untuk diperah,
hingga saat ini perusahaan tersebut telah memiliki kurang lebih 80 ekor sapi,
walaupun tidak seluruh sapi tersebut sudah siap perah dan ada juga sapi jantan
yang dipelihara untuk digemukkan.
Untuk menunjang aktivitas produksi dan pemasaran susu sapi di CV. Aci
Karya, tentu dibutuhkan adanya sarana dan prasarana penunjang yang memadai.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh CV. Aci Karya yaitu:
a) Kandang sapi
b) Mobil bak, 3 buah
c) Milk can, (ukuran 40 liter 6 buah, ukuran 20 liter 5 buah, dan ukuran 15
liter 4 buah)
d) Cooling
e) Peralatan produksi (ember, selang, sekop, dll)
f) Gerobak
g) Tempat tinggal karyawan
4.3. Tenaga Kerja
Pada suatu usaha jenis apapun pasti membutuhkan seorang tenaka kerja
untuk menjalankan usaha tersebut. Karyawan atau tenaga kerja yang profesional,
berwawasan luas dan berpengalaman dibidangya akan menjadi salah satu elemen
penentu keberhasilan suatu usaha yang dijalankan tersebut. Tidak terkecuali
dalam usaha peternakan sapi perah yang dijalankan oleh CV. Aci Karya.
Untuk menjalankan usaha peternakan sapi perah tersebut, CV. Aci Karya
mempekerjakan tiga orang karyawan yang terdiri dari Bang Hafidz, Bang Momo
dan Bang Jejen. Adapun tugas dari masing-masing karyawan tersebut yaitu :
Bang Hafidz, bertugas sebagai pemerah susu sapi, mencari rumput (ngarit)
dan memandikan sapi. Untuk tugas memerah susu sapi Bang Hafidz sering
dibantu oleh Pak Rohman yang tidak lain adalah pemilik dari usaha
peternakan sapi perah CV. Aci Karya. Hal ini dilakukan karena untuk
menyiasati kurangnya tenaga kerja yang kompeten dan berpengalaman
dalam pemerahan sapi, serta untuk melakukan pengawasan langsung
dalam proses produksi susu sapi. Kemampuan satu orang pemerah dalam
memerah susu sapi yaitu antara10-15 sapi perah.
Bang Momo sebagai Sopir, yang bertugas untuk mengirim susu kekoperasi
setiap dua hari sekali, mengambil pakan hijauan, konsentrat dan ampas
tahu.
Bang Jejen bertugas untuk memberi pakan ternaka-ternak dan membantu
tugas Bang Hafidz dan Bang Momo.
4.4. Bauran Pemasaran Susu Sapi
Adapun kajian bauran pemasaran yang mampu penulis jabarkan meliputi,
bauran produk, harga, promosi dan lokasi/tempat.
4.4.1. Bauran Produk
Produk yang dihasilkan pada CV. Aci Karya yaitu susu sapi murni segar.
Air susu yang berasal dari pemerahan susu sapi terdiri dari air, protein, lemak,
karbohidrat, mineral, vitamin-vitamin dan enzim. Adapun presentase dari masing-
masing komponen tersebut tidak sama pada setiap sapi perah yang dipelihara,
karena dipengaruhi oleh bangsa/gen, individu dan keadaan lingkungan sekitarnya.
Setelah diproduksi susu dimasukan kedalam milkcan yang terdiri dari
berbagai ukuran, yaitu 40, 20, dan 15 liter. Lalu kemudian milkcan-milkcan yang
telah berisi susu tersebut disimpan didalam Coolling, hal ini dilakukan untuk
menjaga agar susu tidak rusak sebelum dipasarkan. Karena salah satu cara untuk
menjaga agar susu tetap dalam keadaan bagus yaitu dengan disimpan pada suhu
rendah antara 1-4 drajat. Suhu yang rendah pada Coolling dapat menekan
tumbuhnya bakteri yang dapt merusak susu.
Kualitas susu hasil produksi peternakan CV. Aci Karya termasuk kualitas
terbaik, hal ini dapat diketahui dari rengking kualitas susu yang terdapat di
Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor. Dimana susu hasil peternakan CV. Aci
Karya berada diperingkat lima besar dari sekitar dua ratus lima puluh peternak
yang terdaftar sebagai anggota KPS Bogor.
4.4.2. Harga
Dalam pemasaran suatu produk, penentuan harga menjadi salah satu faktor
penting yang harus diperhatikan agar produk yang dipasarkan dapat diterima oleh
konsumen. Namun harga yang ditetapkan harus sesuai dengan kualitas produk
yang dihasilkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya
pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau
keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu
perusahaan merupakan masalah yang cukup krusial, karena dapat mempengaruhi
hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Harga susu sapi yang ditawarkan oleh CV. Aci Karya berbeda-beda
berdasarkan konsumen susu tersebut. Untuk konsumen home industri/loper yang
telah menjadi pelanggan tetap CV. Aci Karya, harga yang ditetapkan oleh
pengelola CV. Aci Karya yaitu Rp. 5000/liter. Sedangkan untuk konsumen yang
membeli langsung ke peternakan namun bukan pelanggan tetap (eceran), maka
harga yang ditetapkan sebesar Rp. 7000/liter. Penetapan harga ini mengikuti
harga pasar susu sapi saat ini. Namun, ada perbedaan penetapan harga untuk
pemasaran ke koperasi. Dimana CV. Aci Karya sebagai anggota koperasi tidak
berhak menentukan harga susu sapi, harga susu sapi ditentukan sepenuhnya oleh
koperasi. Dalam hal ini penentuan harga susu disepakati antara koperasi susu
dengan industri pengolahan susu. Harga standar yang diterima peternak
ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu total solid (TS) dan total plate count
(TPC) = jumlah bakteri/cc susu. Kriteria yang digunakan oleh para peternak dan
IPS adalah apabila nilai TPC antara 10-15 juta dan nilai TS sebesar 11,3 %, maka
peternak akan memperoleh harga Rp. 3800/liter susu segar sejak bulan Januari
2008 (Priyanti, dkk., 2009).
Dilihat dari kualitas susu sapi yang dihasilkan oleh CV. Aci Karya yang
masuk ke dalam grade A dan berada pada peringkat ke 5 dalam rengking kualitas
susu di KPS Bogor, maka harga yang diterima oleh peternakan sapi perah CV.
Aci Karya yaitu sebesar Rp. 3200 – Rp. 3400 untuk satu liter susu sapi. Harga ini
relatif lebih tinggi dibandingkan harga yang diberikan oleh koperasi pada petrnak
lain.
4.4.3. Promosi
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya.
Oleh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus
membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah
satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan
meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang
diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu
perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka
promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam
mengembangkan dan mempertahankan usaha. Karena denga promosi konsumen
yang menjadi target pasar dari suatu perusahaan dapat mengetahui informasi
mengenai produk yang dipasarkan oleh perusahaan tersebut.
Strategi promosi yang diterapkan oleh manajemen CV. Aci Karya untuk
memasarkan susu sapi hasil produksinya cukup sederhana, yaitu dengan MKM
(mulut ke mulut). Strategi ini memanfaatkan luasnya relasi yang dimilki oleh Drs.
Abdurrahman sebagai pemilik perusahaan. Strategi ini dinilai cukup efektif karena
menghemat biaya promosi. Menurut pemilik promosi semacam ini cukup berhasil
karena perusahaan CV. Aci Karya telah berdiri sejak lama dan sudah cukup
dikenal oleh masyarakat Citayam dan sekitarnya.
Salah satu bentuk promosi lain yang diterapkan oleh manajemen CV. Aci
Karya yaitu dengan memberi kesempatan kepada sekolah-sekolah maupun
Universitas untuk melakukan kunjungan atau studi lapang yang berkaitan dengan
peternakan sapi. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memasarkan susu sapi
produksinya, karena selain mendapat pengetahuan seputar peternakan sapi, dalam
setiap kunjungan peserta mendapat 1 gelas susu pateurisasi dengan harga Rp.
2500, cara promosi seperti ini sangant efektif dan menguntungkan.
4.4.4. Tempat
Tempat atau lokasi merupakan salah satu factor penunjang yang cukup
penting dalam proses produsi dan pemasaran suatu produk. Dimana lokasi yang
strategis dan tepat akan dapat membantu memudahkan proses produksi dan
pemasaran suatu produk agar mudah di akses oleh konsumen dan sampai
ketangan konsumen dengan kualitas yang baik dan dengan biaya yang efisien.
Tempat atau lokasi dari peternakan sapi perah CV. Aci karya cukup ideal
untuk sebuah peternakan sapi perah. Peternakan yang berada didaerah Citayam-
Depok ini memiliki keunggulan dari segi lokasi antara lain yaitu lokasi peternakan
cukup jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu masyarakat
sekitar dan pendirian peternakan sendiri sudah mendapatkan idzin lingkungan
maupun kecamatan, dekat dari sumber pakan (hijauan, konsentrat dan pabrik
tahu), tidak jauh dari jalan raya sehingga akses menuju CV. Aci Karya menjadi
mudah. Namun lokasi peternakan CV. Aci Karya cukup jauh dari KPS Bogor
yang merupakan tempat pengiriman susu hasil produksi peternakan sapi perah
CV. Aci Karya. Hali ini dapat meningkatkatkan biaya pengiriman.
4.5. STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning)
4.5.1. Segmentation (Segmentasi Pasar)
Segmentasi pasar merupakan salah satu strategi pemasaran yang cukup
krusial dalam upaya pemasaran atau penyampaian produk dari produsen
kekonsumen. Penetapan segmentasi pasar yang tepat dari sebuah produk akan
sangat menentukan produk tersebut dapat diterima dengan baik atau tidak oleh
konsumen. Susu khususnya susu sapi segar merupakan produk yang cocok dan
disukai semua kelompok konsumen baik pria atau wanita dan kelompok usia
muda maupun tua. Hal ini disebabkan karena susu sendiri memiliki rasa yang
enak dan susu adalah salah satu produk konsumsi yang memiliki begitu banyak
manfaat terhadap kesehatan.
Konsumsi Susu (kg/tahun)
Segmentasi pasar dari susu sapi hasil produksi peternakan CV. Aci Karya
yaitu kelompok konsumen yang secara ekonomi dari kelas menengah keatas
didaerah Depok dan sekitarnya. Penetapan segmen pasar ini dilakukan karena
daya beli dan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pentingnya
mengkonsumsi susu untuk kesehatan masih sangat rendah. Jika dilihat dari tingkat
konsumsi susu perkapitanya, maka Indonesia menjadi negara yang konsumsi susu
perkapitanya sangat rendah dibandingkan negara-negara lainnya di Asia
Tenggara, dimana konsumsi masyarakat Indonesia hanya 1.4 kg/orang/tahun.
Indonesia masih dibawah Thailand yang tingkat konsumsinya sebanyak 12.9
kg/orang/tahun, Vietnam 2.1 kg/orang/tahun, dan Malaysia mempunyai tingkat
konsumsi susu sebanyak 2.0 kg/orang/tahun, Indonesia hanya sedikit lebih unggul
dari Philipina yang tingkat konsumsi susu pertahunnya hanya 0.8 kg/orang/tahun
(firman,2010:92).
Indonesia
Malaysia
Philipina
Thailand
Vietnam
China JepangAustrali
aKorea Selatan
Series 1.4 2.0 0.8 12.9 2.1 8.3 37.3 104.4 29.6
120.0
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Gambar 2Konsumsi Perkapita Beberapa Negara Tahun 2006
(Sumber : Food Agricultur and Polcy Research Institute atau FAPRI (2006))
Di Indonesia umumnya konsumen yang mampu membeli susu baik segar
maupun olahan adalah kelompok konsumen yang tingkat pendidikannya cukup
tinngi dan memiliki tingkat penghasilan yang cukup tinggi pula. Karena mereka
sudah mengerti akan pentingnya mengkonsumsi susu dan mereka juga mampu
membelinya.
4.5.2. Targeting (Target Pasar)
Semua usaha apapun bidangnya pasti membutuhkan pasar untuk
memasarkan produknya, pasar merupakan komponen penting yang harus
diperhatikan dalam upaya perusahaan dalam memasarkan produknya. Pemilihan
pasar yang tepat akan menngantarkan perusahaan mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaan tersebut. Namun sebaliknya jika target pasar yang dipilih
tidak sesuai dengan karakter produk yang dihasilkan maka akan sangat sulit bagi
perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena produk yang
dihasilkan akan sulit diterima oleh pasar.
Target pasar dari CV. Aci Karya dalam memasarkan Produknya yaitu susu
sapi adalah masyarakat secara umum yang berdomisili disekitar Depok dan
sekitarnya yang masuk dalam golongan ekonomi menengah keatas. Target pasar
ini secara lebih khusus adalah masyarakat yang bertempat tinggal di perumahan-
perumahan disekitar wilayah Depok yang memiliki kesadaran akan pentingnya
mengkonsumsi susu dan mampu mengalokasikan sedikit penghasilannya untuk
membeli susu sapi.
Konsumen lain yang menjadi target pasar dari produk susu CV. Aci Karya
adalah institusi-intitusi, perkantoran dan sekolah-sekolah yang berada di wilayah
Depok dan sekitarnya. Target pasar ini dinilai potensial dan menguntungkan
dalam pemasaran susu sapi hasil produksi CV. Aaci Karya.
4.5.3. Positioning (Penempatan Produk)
Penempatan produk yang dilakukan oleh CV. Aci Karya terhadap susu
sapi hasil produksinya yaitu menempatkan susu tersebut kedalam kelompok susu
yang memiliki kualiatas tinggi (High Cuality) namun mimilki harga yang bersaing
yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlau rendah. Seperti yang telah disebutkan
pada pembahasan sebelumnya, harga yang ditetapkan oleh manajemen CV. Aci
Karya untuk 1 liter susu sebesar Rp. 5000 untuk Loper dan Rp. 7000 untuk
pembelian dengan eceran. Dengan harga yang relative terjangkau tersebut
konsumen dapat memperoleh susu sapi dengan kualitas yang baik. Langkah ini
dinilai tidak berlebihan karena susu sapi hasil produksi CV. Aci Karya merupakan
susu sapi yang memiliki kualitas yang bagus, ini dapat dilihat dari peringkat lima
yang didapat oleh susu hasil produksi CV. Aci Karya pada rengking KPS Bogor.
4.6. Saluran Distribusi
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang
dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan
metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga
tiba pada tempat yang tepat. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan
memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of
Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang
Susu Segar
CV. AC Karya
Pembeli Eceran
LoperKPS
Bogor
Susu SegarSusu Segar dan
Pasteurisasi
Konsumen
PT. Diamond
PT. Indomilk
PT. Indolakto
Es Krim
Konsumen
Susu Bubuk, Kental Manis
dan Susu Kotak
Konsumen
Susu Bubuk, Kental Manis
dan Susu Kotak
Konsumen
berpengaruh bagi pemasaran suatu produk, karena kesalahan dalam memilih
saluran distribusi akan menghambat bahkan memacetkan usaha.
Saluran distribusi susu sapi yang terdapat di CV. Aci Karya terbagi
menjadi tiga yaitu Koperasi Produksi Susu (KPS Bogor), Loper atau Home
Industri dan Eceran. KPS Bogor menjadi penyerap susu paling besar dari
keseluruhan hasil produksi susu CV. Aci Karya, sesuai dengan ketentuan menjadi
anggota koperasi, dimana Anggota minimal harus menyetorkan sedikitnya 40 %
dari susu hasil produksinya kepada koperasi dan sisanya diperbolehkan untuk
dipasarkan kemana saja.
4.6.1. Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor
Peternakan CV. Aci Karya telah sejak lama menjadi anggota dari KPS
Bogor, tepatnya yaitu tahun 1995. Langkah ini dilakukan karena pada saat itu
masih sangat sulit untuk mandapatkan pasar dalam memasarkan susu, karena jika
tidak dapat dipasarkan dan didiamkan maka susu tersebut akan rusak dan terbuang
percuma, Selain itu juga karena perusahaan ini masih dikategorikan anak baru
dalam usaha peternakan sapi perah, jadi belum banyak orang yang tahu akan
keberadaan peternakan CV. Aci Karya ini.
Gambar 3.Salurran Distribusi Susu Sapi Produksi CV. Aci Karya
KPS Bogor menjadi konsumen terbesar susu sapi hasil produksi CV. Aci
Karya, walaupun dalam ketentuan koperasi anggota koperasi sedikitnya harus
menyetor susu hasil produksinya sebanyak 40 % dari keseluruhan hasil produksi,
namun pada kenyataannya yang terjadi dilapangan justru sedikit berbeda, dimana
CV. Aci karya sebagai anggota KPS Bogor menyalurkan sekitar 77 % hasil
produksinya ke KPS Bogor. Hal ini dilakukan karena tidak mamilki pasar yang
cucup besar lagi selain KPS Bogor.
4.6.1.1. Waktu dan Transportasi Pengiriman Susu
Waktu pengiriman susu sapi hasil produksi peternakan sapi perah CV.
Aci karya ke KPS Bogor yaitu setiap dua hari satu kali, hal ini dilakukan untuk
menghemat biaya pengiriman dari Depok ke Bogor. Jika dihitung ongkos
pengiriman susu ke KPS Bogor sebesar Rp. 50.000 untuk satu kali pengiriman,
biaya ini akan sangat memberatkan jika pengiriman dilakukan setiap hari. Untuk
menyiasati hai ini, setelah susu di produksi pihak manajemen CV. Aci karya
melakukan penyimpanan susu di dalam Cooling (mesin pendingin) agar susu tidak
rusak dan dapat dikirim dihari berikutnya.
Pengiriman susu hasil produksi peternakan sapi perah CV. Aci karya ke
KPS Bogor menggunakan kendaraan mobil bak terbuka (Pick Up), dengan Bang
Momo sebagai sopir yang bertugas untuk mengantarkan susu-susu tersebut ke
KPS Bogor. Mobil bak terbuka yang digunakan untuk mengirim susu tersebut
merupakan salah satu fasilitas yang dimilki oleh CV. Aci karya. Waktu yang
dibutuhkan dalam pengiriman susu ke KPS Bogor sekitar satu jam.
4.6.1.2. Penaganan Susu
Susu yang sudah diperah kemudian dimasukan kedalam milkcan yang
telah disiapakan, lalu disimpan didalam mesin pendingin (cooling) agar susu tetap
dalam keadaan bagus dan dapat dikirim dihari berikutnya. Perlakuan selanjutnya
sebelum dikirim yaitu susu dikeluarkan dari mesin pendingin, kemudian
dilakukan pengetesan terhadap keomogenan atau kerusakan susu dengan
menggunakan Alkohol. Perbandingannya yaitu satu banding satu, jika susu satu
saendok maka alkohol juga satu sendok. Setelah kedua bahan tersebut tercampur
lalu dikocok, jika setelah dikocok susu terebut tidak pecah maka bisa dikatakan
susu tersebut memiliki kualitas yang bagus, sebaliknya jika setelah dikocok susu
tersebut pecah maka kualitas susu tersebut dikategorikan tidak bagus dan
kemungkinan ditolak oleh koperasi.
Untuk pengiriman ke koperasi, standar suhu yang yang diperbolahkan
yaitu antara satu sampai delapan derajat. Hal ini dilakukan untuk menekan
kemungkinan tercemarnya susu oleh bakteri yang dapat merusak susu, dengan
suhu yang rendah maka pertumbuhan bakteri dapat ditekan. Jika suhu susu
melebihi batas maksimal suhu yang telah ditetapkan oleh koperasi maka susu dari
peterak akan ditolah oleh koperasi, karena dengan suhu yang tinggi susu sapi
tersebut akan tercemar oleh bakteri.
Setelah susu sapi tersebut sampai di koperasi, susu diuji kembali
homogenitasnya. Pengujian dilakukan dengan meode yang sama namun
menggunakan alat yang lebih modern, jika susu tidak homogeny atau mengalami
kerusakan maka susu dari peternak akan ditolak. Setelah susu diuji dan lolos
dalam uji kehomogenan, susu tersebut ditimbang untuk mendapatkan berat bersih
dari susu tersebut. Langkah selanjutnya yaitu dilakukan uji mutu terhadap susu
sapi tersebut, dengan pengujian mutu ini dapat diketahui kualitas susu dantaranya
yaitu, tingkat lemak, Total Solid (TC), Total Plate Count (TPC = jumlah
bakteri/cc susu) dan protein yang terkandung dalam susu. Hasil dari uji mutu
inilah yang dapat menentukan harga susu yang akan didapatkan oleh setiap
peternak. Jika kualitas susu tersebut baik, maka harga susu otomatis tinggi, namun
sebaliknya jika kualitas susu jelek, maka harga susu juga rendah. Setelah
dilakukan uji mutu lalu susu disimpan didalam pendingin sebelum dikirim
Industri Pengolahan Susu (IPS) yang menjadi konsumen susu KPS Bogor.
4.6.1.3. Saluran Pemasaran Dari KPS Bogor
KPS Bogor merupakan salah satu Koperasi Produksi Susu yang menjadi
tumpuan peternak sapi perah untuk memasarkan susu hasil produksinya, salah
satunya yaitu peternakan sapi perah CV. Aci Karya. Daya tampung susu KPS
Bogor cukup besar, berkisar antara 15-16 ton perhari, jumlah ini diperoleh dari
sekitar 250 peternak dengan populasi ternak sebanyak 4.400 ekor sapi yang
bersumber dari dua kelompok besar yakni, Kelompok Usaha Ternak (KUNAK)
yang menghasilkan sekitar 10 ton perhari dan kelompok terpencar dengan hasil
susu kurang lebih sebanyak 5 ton perhari.
Untuk memasarkan susu dari peternak, KPS Bogor bekerja sama dengan
Industri Pengolahan Susu (IPS) sebagai konsumen yang membeli susu dari KPS
Bogor. Dimana Industri Pengolahan Susu tersebut mampu menyerap seluruh susu
dari peternak yang terdapat di KPS Bogor. Industri Pengolahan Susu yang
manjadi yang menjadi konsumen KPS Bogor yaitu PT. Indomilk, PT. Indolakto
dan PT. Diamond. Perusahaan-perusahaan tersebut membeli susu segar untuk
kemudian diolah lagi menjadi produk olahan susu seperti Es krim, keju, Mentega
da lain sebagainya. Untuk jumlah pengiriman keperusahaan-perusahaan mitra
tersebut berfariasi, tergantung jumlah susu yang ada di KPS Bogor.
Waktu pengiriman susu kesetiap Industri Pengolahan Susu berbeda-beda,
untuk pengiriman ke PT. Indomilk dan Indolakto dilakukan setiap hari, sedangkan
untuk pengiriman ke PT. Diamond dilakukan ketika KPS Bogor menerima
pesanan dari perusahaan tersebut. Pengiriman susu dari KPS Bogor keperusahaan-
perusahaan tersebut dilakukan dengan menggunakan mobil Tangki dengan ukuran
6500 liter. Mobil Tangki yang digunakan untuk mengirim susu tersebut
merupakan salah satu fasilitas yang dimilki oleh KPS Bogor.
Standar kualitas yang ditetapakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut
berbeda-beda, PT. Indomilk dan Indolakto menetapkan standar yang cukup ketat
terhadap susu yang akan dikirim keperusahaan tersebut, kriteria penolakan
tersebut diantaranya dapat dilihat pada table derikut ini.
Table 2. Parameter Penolakan Susu PT. Indomilk
No Parameter Penolakan Hasil
1 Alcohol 70 % Positif
2 Karbonat Positif
3 Formalin Positif
4 Organoleptik Tidak normal
5 PH >6,94
7 Total Solid <10,5
8 Peroksida Positif
9 Residu Antibiotik Positif
Sumber : PT. Indomilk
Sedangkan standar yang ditetapkan oleh PT. Diamond tidak seketat PT.
Indomilk dan PT. Indolakto, perusahaan Es Krim tersebut tetap menerima susu
dari KPS Bogor walaupun kualitas susu tidak begitu baik, namun harga yag
diberikan juga tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan harga yang ditetapkan
oleh PT. Indomilk dan PT. Indolakto.
4.6.1.4. Mekanisme Pembayaran
Mekanisme pembayaran pengirman susu kepada anggota yang
diterapkan oleh KPS Bogor yaitu, uang dari hasil pengiriman susu selama satu
bulan diakumulasi dan akan dibayar diakhir bulan pengiriman tersebut tepatnya
pada tanggal 25. Jika anggota menggunakan salah satu pelayanan yang diberikan
oleh koperasi seperti obat-obatan ternak, pakan dan tenaga medis, maka uang
hasil pengiriman susu akan dipotong sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk
penggunaan pelayanan dari koperasi tersebut. Sedangkan pembayaran dari Idustri
Pengolahan Susu ke koperasi dilakukan setap sepuluh hari.
KPS Bogor sebagai salah satu Koperasi Produksi Susu yang menampung
susu sapi dari peternak di daerah Bogor da sekitarnya juga menerapkan
Manajemen Fee, yaitu biaya yang dibebankan kepada peternak dari setiap liter
susu yang dikirim ke KPS Bogor. Besarnya biaya yang harus dibayarkan oleh
peternak untuk satu liter susu sebesar Rp. 250. Hasil dari penerapan Manajemen
Fee ini depergunakan untuk operasional koperasi seperti pembayaran gaji
karyawan dan lain sebagainya.
4.6.1.5. Usaha Pengolahan Susu Pateurisasi
KPS Bogor mempunyai beberapa unit usaha yang dijalankan untuk
menunjang eksistensi koperasi dan pelayanan kepada anggota, salah satu unit
usaha tersebut adalah Usaha Pengolahan Susu Pasteuris. Tujuan dari didirikannya
unit Usaha Pengolahan Susu Pasteuris ini yaitu sebagai salah satu usaha
alternative untuk menambah Sisa Hasil Usaha (SHU), dan diharapkan dapat
mendongkrak harga penjualan susu. Namun pada perjalanannya usaha ini banyak
menemui hambatan dan kendala, dan pada akhirnya sekarang usaha ini sudah
ditutup. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh Usaha Pengolahan Susu
Pasteuris yaitu :
Peralatan yang kurang memadai
Ruangan yang kurang representative
Pasar yang belum terakses dengan pasti
Ijin Depkes (Badan Pom) belum ada
Capaian Cup per bulan masih minim
Kurangnya tenaga kerja
4.6.1.6. Pelayanan Kepada Anggota
KPS Bogor sebagai BUMP (Badan Usaha Milik Petani) yang berbadan
hokum, Koperasi dikelola oleh anggota dan untuk anggota. Dan setiap koperasi
pasti memberikan suatu pelayanan terhadap anggotanya. Tidak terkecuali KPS
Bogor. Adapun pelayanan yang diberikan oleh koperasi terhadap anggota yaitu :
Waserda (Warung Serba Ada), merupakan warung sembako yang
menyediakan berbagai kebutuhan karyawan dan peternak
Pelayanan Saprnak (Sarana produksi peternakan), menyediakan
berbagai kebutuhan produksi peternakan, seperti pakan dan lain
sebagainya.
Pelayanan kesehatan ternak
4.6.2. Loper/Home Industriri
Untuk memperluas pemasaran susu hasil produksinya, CV. Aci Karya
juga memasarkan susu hasil produksinya keonsumen lain selain koperasi,
konsumen tersebut adalah loper keliling. Loper yang rutin membeli susu ke
peternakan CV. Aci Karya jumlahnya tinggal satu orang yautu Mas Yudi,
walaupun sebelumnya sempat lebih dari satu. Namun karena adanya berbagai
permasalahan, seperti pindahnya tempat domisili loper tersebut kedaerah lain dan
sering telatnya pembayaran susu. Alasan mas Yudi berlangganan susu di CV. Aci
Karya yaitu karena di perusahaan tersebut harganya lebih murah dibandingkan
peternakan lain. Seperti telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, harga
untuk loper sebesar Rp. 5.000 per liter.
Mas Yudi mengambil susu ke peternakan CV. Aci Karya setiap hari
diwaktu pagi tepat ketika susu baru selesai diperah. Jumlah pembeliannya
berfariasi antara 7-10 liter susu per harinya. Pembayaran dilakukan secara kontan
kepada CV. Aci Karya, hal ini adalah mekanisme yang telah ditetapkan oleh
manajemen CV. Aci Karya.
Setelah susu diambil dari peternakan CV. Aci Karya, kemudian susu
tersebut diolah dan diproses menjadi susu pasteurisasi dengan penambahan
berbagai rasa, setelah itu susu dikemas menggunakan plastic kecil ukuran 6x20.
Sedangkan harga untuk satu bungkus susu sebesar Rp. 1.000-2.000. Setelah susu
dikemas, Susu ditempatkan didalam box yang telah diberi Es Batu untuk menjaga
susu tetap dingin. Susu tersebut lalu dipasarkan ke perumahan-perumahan di
daerah Pademangan Jakarta Barat dengan dibawa menggunakan kereta. Selain
memasarkan susu yang telah diolah, mas Yudi juga menjual susu dalam keadaan
segar, namun hal ini dilakukan hanya ketika ada pesanan dari pelanggaan.
Usaha memasarkan susu keiling ini dinilai cukup menguntungkan oleh
mas Yudi, karena susu yang dipasarkan selalu laris terjual karena minimnya
pesaing didaerah pemasaran susu mas Yudi. Keuntungan yang didapatkan oleh
mas Yudi dari hasil menjual susu keliling setiap harinya mencapai 50-70 ribu
rupiah. Menurut mas Yudi penghasilan dari menjual susu ini cukup untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga seha-hari.
4.6.3. Eceran
Selain memasarkan susu ke KPS Bogor dan loper, CV. Aci karya juga
memasarkan susu dengan cara diecer. Dimana konsumen dapat datang langsung
ke peternakan CV. Aci karya untuk membeli susu segar. Harga yang ditetapkan
untuk pembelian secara ecran sebesar Rp. 7.000 untuk satu liter susu.
Konsumen yang membeli susu sapi secara eceran tidak banyak dan tidak
rutin setiap hari, per hari biasanya terdapat 1-4 pembeli dengan jumlah pembelian
yang berfarasi. Sedikit atau banyak jumlah pembelian tetap dilayani oleh CV. Aci
karya, karena konsumen yang biasa membeli susu eceran mayoritas merupakan
masyarakat yang berdomisili di sekitar Peternakan sapi perah CV. Aci Karya.
4.7. Kendala Pemasaran Susu Sapi
Setiap usaha yang dijalankan sedikit atau banyak pasti mengalami
kendala-kendala dalam prosesnya, hal yang sama juga dialami oleh CV. Aci
Karya. Dimana terdapat kendala-kendala dalam proses pemasaran susu sapi
produksinya. Adapun kendala dalam proses pemasaran susu sapi hasil produksi
CV. Aci karya yaitu :
1. Susu Mudah Rusak
seperti halnya produk pertanian lain, susu sapi juga memiliki karakter
yang mudah rusak, jika penanganannya tidak tepat maka susu akan
mudah rusak. terkadang susu yang telah diproduksi telah lebih dulu rusak
dalam proses penyimpanan sbelum susu tersebut dipasarkan.
2. Kurangnya saluran pemasaran yang potensial
Masalah ini menjadi kendala yang cukup besar dalam proses pemasaran
susu sapi hasil produksi CV. Aci Karya, karena saluran pemasaran yang
ada sekarang belum memberikan keuntungan yang yang optimal terhadap
perusahaan.
4.8. Startegi Pengembangan Usaha CV. Aci Karya.
Setiap perusahaan apapun bidang usahanya pasti ingin berkembang dan
mempunyai strategi-strategi tertentu untuk menjaga dan mengembangkan
usahanya tersebut. Demikian juga CV. Aci Karya yang merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang usaha peternakan sapi perah yang juga memiliki strategi
untuk menjaga ekstensi dan mengembagkan usahanya. Adapun strategi yang
diterapkan oleh manajemen CV. Aci Karya yaitu :
1. Memelihara dan membesarkan pedet keturunan sapi dari sapi dewasa
yang ada di CV. Aci Karya, jika pedet tersebut berjenis kelamin jantan
maka digemukan untuk kemudian dijual sebagai sapi pedaging, dan jika
pedet tersebut berjenis kelamin betina maka akan dibesarkan dan akan
dijadikan sebagai pengganti sapi perah dewasa yang sudah masuk masa
afkir. Langkah ini dilakukan karena menurut pak Rohman yang tak lain
adalah pemilik CV. Aci Karya, sapi jantan akan menjadi cadangan
ketika ada kebutuhan mendadak dapat dijual.
2. Berinfestasi dengan membeli tanah, yang kemudian dapat dipergunakan
untuk memperluas kandang dan juga dapat ditanami rumput untuk
menjaga persediaan pakan hijauan ternak yang saat ini semakin susah
didapat.
3. Membangun fasilitas pendidikan peternakan, dimana manajemen CV.
Aci Karya berencana membangun sarana untuk pendidikan peternakan
yang akan dipergunakan untuk memfasilitasi para pelajar dan mahasiswa
yang melakukan kunjungan studi ke CV. Aci Karya, sehingga
diharapkan keberadaan CV. Aci Karya dapat lebih bermanfaat terhadap
masyarakat banyak dan pemilik CV. Aci Karya sendri.