Laporan Pkl Aan BAB IV

37
BAB IV PEMBAHASAN Laporan hasil Paktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di peternakan sapi perah CV. Aci Karya ini meliputi aktivitas manajemen bisnis pemasaran susu sapi dan kegiatan lain selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di peternakan sapi perah CV. Aci Karya, Citayam – Depok. Adapun pembahasan dari laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini meliputi : Aktifitas pemasaran susu sapi, sarana dan prasarana yang yang dimilki CV. Aci Karya, Tenaga kerja, Kajian bauran pemasaran susu sapi, strategi pemasaran susu sapi pada CV. Aci Karya meliputi Segmentasi, Targeting, Positioning (STP), rantai distribusi pemasaran susu sapi, kendala pemasaran susu sapi dan startegi pengembangan usaha CV. Aci Karya. 4.1. Aktivitas Pemasaran

Transcript of Laporan Pkl Aan BAB IV

Page 1: Laporan Pkl Aan BAB IV

BAB IVPEMBAHASAN

Laporan hasil Paktek Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di

peternakan sapi perah CV. Aci Karya ini meliputi aktivitas manajemen bisnis

pemasaran susu sapi dan kegiatan lain selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di

peternakan sapi perah CV. Aci Karya, Citayam – Depok.

Adapun pembahasan dari laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini

meliputi : Aktifitas pemasaran susu sapi, sarana dan prasarana yang yang dimilki

CV. Aci Karya, Tenaga kerja, Kajian bauran pemasaran susu sapi, strategi

pemasaran susu sapi pada CV. Aci Karya meliputi Segmentasi, Targeting,

Positioning (STP), rantai distribusi pemasaran susu sapi, kendala pemasaran susu

sapi dan startegi pengembangan usaha CV. Aci Karya.

4.1. Aktivitas Pemasaran

Aktivitas pemasaran susu sapi pada CV. Aci Karya ini tidak jauh berbeda

dengan kegiatan pemasaran susu sapi pada umumnya. Sebagian besar pemasaran

susu dari peternak sapi perah dijual ke Industry Pengolahan Susu melalui

Koperasi. Sedangkan sisanya dijual langsung ke konsumen oleh koperasi atau

peternak sendiri dalam bentuk segar, pasteurisasi atau bentuk olahan lain. Begitu

juga aktivitas pemasaran pada CV. Aci Karya, dimana susu sapi yang dihasilkan

juga dipasarkan ke Industri pengolahan susu (IPS) melalui koperasi. Selain itu

susu juga dipasarkan langsung ke konsumen dengan cara eceran dan melalui loper

Page 2: Laporan Pkl Aan BAB IV

yang membeli langsung ke peternakan sapi perah CV. Aci Karya yang kemudian

diolah menjadi susu pasteurisasi ataupun dalam bentuk segar.

CV. Aci Karya memproduksi susu sapi setiap hari pada waktu pagi dan

sore hari. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan produksi susu dalam jumlah

besar serta untuk menghindari penyakit yang dapat menyerang sapi karena

kurangnya pemerahan. Jumlah rata-rata produksi susu sapi CV. Aci Karya

mencapai 350 liter/hari. Susu tersebut dihasilkan dari 25 ekor sapi, dimana satu

ekor sapi rata-rata dapat menghasilkan 14-15 liter susu dalam satu hari.

4.2. Sarana dan Prasarana

CV. Aci Karya merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang

peternakan sapi perah. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1990 ini mengalami

kemajuan yang cukup pesat dalam bidang usahanya. Pada awal berdirinya

perusahaan ini hanya memiliki 5 ekor sapi dara yang belum siap untuk diperah,

hingga saat ini perusahaan tersebut telah memiliki kurang lebih 80 ekor sapi,

walaupun tidak seluruh sapi tersebut sudah siap perah dan ada juga sapi jantan

yang dipelihara untuk digemukkan.

Untuk menunjang aktivitas produksi dan pemasaran susu sapi di CV. Aci

Karya, tentu dibutuhkan adanya sarana dan prasarana penunjang yang memadai.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh CV. Aci Karya yaitu:

a) Kandang sapi

b) Mobil bak, 3 buah

c) Milk can, (ukuran 40 liter 6 buah, ukuran 20 liter 5 buah, dan ukuran 15

liter 4 buah)

Page 3: Laporan Pkl Aan BAB IV

d) Cooling

e) Peralatan produksi (ember, selang, sekop, dll)

f) Gerobak

g) Tempat tinggal karyawan

4.3. Tenaga Kerja

Pada suatu usaha jenis apapun pasti membutuhkan seorang tenaka kerja

untuk menjalankan usaha tersebut. Karyawan atau tenaga kerja yang profesional,

berwawasan luas dan berpengalaman dibidangya akan menjadi salah satu elemen

penentu keberhasilan suatu usaha yang dijalankan tersebut. Tidak terkecuali

dalam usaha peternakan sapi perah yang dijalankan oleh CV. Aci Karya.

Untuk menjalankan usaha peternakan sapi perah tersebut, CV. Aci Karya

mempekerjakan tiga orang karyawan yang terdiri dari Bang Hafidz, Bang Momo

dan Bang Jejen. Adapun tugas dari masing-masing karyawan tersebut yaitu :

Bang Hafidz, bertugas sebagai pemerah susu sapi, mencari rumput (ngarit)

dan memandikan sapi. Untuk tugas memerah susu sapi Bang Hafidz sering

dibantu oleh Pak Rohman yang tidak lain adalah pemilik dari usaha

peternakan sapi perah CV. Aci Karya. Hal ini dilakukan karena untuk

menyiasati kurangnya tenaga kerja yang kompeten dan berpengalaman

dalam pemerahan sapi, serta untuk melakukan pengawasan langsung

dalam proses produksi susu sapi. Kemampuan satu orang pemerah dalam

memerah susu sapi yaitu antara10-15 sapi perah.

Page 4: Laporan Pkl Aan BAB IV

Bang Momo sebagai Sopir, yang bertugas untuk mengirim susu kekoperasi

setiap dua hari sekali, mengambil pakan hijauan, konsentrat dan ampas

tahu.

Bang Jejen bertugas untuk memberi pakan ternaka-ternak dan membantu

tugas Bang Hafidz dan Bang Momo.

4.4. Bauran Pemasaran Susu Sapi

Adapun kajian bauran pemasaran yang mampu penulis jabarkan meliputi,

bauran produk, harga, promosi dan lokasi/tempat.

4.4.1. Bauran Produk

Produk yang dihasilkan pada CV. Aci Karya yaitu susu sapi murni segar.

Air susu yang berasal dari pemerahan susu sapi terdiri dari air, protein, lemak,

karbohidrat, mineral, vitamin-vitamin dan enzim. Adapun presentase dari masing-

masing komponen tersebut tidak sama pada setiap sapi perah yang dipelihara,

karena dipengaruhi oleh bangsa/gen, individu dan keadaan lingkungan sekitarnya.

Setelah diproduksi susu dimasukan kedalam milkcan yang terdiri dari

berbagai ukuran, yaitu 40, 20, dan 15 liter. Lalu kemudian milkcan-milkcan yang

telah berisi susu tersebut disimpan didalam Coolling, hal ini dilakukan untuk

menjaga agar susu tidak rusak sebelum dipasarkan. Karena salah satu cara untuk

menjaga agar susu tetap dalam keadaan bagus yaitu dengan disimpan pada suhu

rendah antara 1-4 drajat. Suhu yang rendah pada Coolling dapat menekan

tumbuhnya bakteri yang dapt merusak susu.

Page 5: Laporan Pkl Aan BAB IV

Kualitas susu hasil produksi peternakan CV. Aci Karya termasuk kualitas

terbaik, hal ini dapat diketahui dari rengking kualitas susu yang terdapat di

Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor. Dimana susu hasil peternakan CV. Aci

Karya berada diperingkat lima besar dari sekitar dua ratus lima puluh peternak

yang terdaftar sebagai anggota KPS Bogor.

4.4.2. Harga

Dalam pemasaran suatu produk, penentuan harga menjadi salah satu faktor

penting yang harus diperhatikan agar produk yang dipasarkan dapat diterima oleh

konsumen. Namun harga yang ditetapkan harus sesuai dengan kualitas produk

yang dihasilkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya

pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau

keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu

perusahaan merupakan masalah yang cukup krusial, karena dapat mempengaruhi

hidup matinya serta laba dari perusahaan.

Harga susu sapi yang ditawarkan oleh CV. Aci Karya berbeda-beda

berdasarkan konsumen susu tersebut. Untuk konsumen home industri/loper yang

telah menjadi pelanggan tetap CV. Aci Karya, harga yang ditetapkan oleh

pengelola CV. Aci Karya yaitu Rp. 5000/liter. Sedangkan untuk konsumen yang

membeli langsung ke peternakan namun bukan pelanggan tetap (eceran), maka

harga yang ditetapkan sebesar Rp. 7000/liter. Penetapan harga ini mengikuti

harga pasar susu sapi saat ini. Namun, ada perbedaan penetapan harga untuk

pemasaran ke koperasi. Dimana CV. Aci Karya sebagai anggota koperasi tidak

berhak menentukan harga susu sapi, harga susu sapi ditentukan sepenuhnya oleh

Page 6: Laporan Pkl Aan BAB IV

koperasi. Dalam hal ini penentuan harga susu disepakati antara koperasi susu

dengan industri pengolahan susu. Harga standar yang diterima peternak

ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu total solid (TS) dan total plate count

(TPC) = jumlah bakteri/cc susu. Kriteria yang digunakan oleh para peternak dan

IPS adalah apabila nilai TPC antara 10-15 juta dan nilai TS sebesar 11,3 %, maka

peternak akan memperoleh harga Rp. 3800/liter susu segar sejak bulan Januari

2008 (Priyanti, dkk., 2009).

Dilihat dari kualitas susu sapi yang dihasilkan oleh CV. Aci Karya yang

masuk ke dalam grade A dan berada pada peringkat ke 5 dalam rengking kualitas

susu di KPS Bogor, maka harga yang diterima oleh peternakan sapi perah CV.

Aci Karya yaitu sebesar Rp. 3200 – Rp. 3400 untuk satu liter susu sapi. Harga ini

relatif lebih tinggi dibandingkan harga yang diberikan oleh koperasi pada petrnak

lain.

4.4.3. Promosi

Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya.

Oleh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus

membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah

satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan

meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang

diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu

perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka

Page 7: Laporan Pkl Aan BAB IV

promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam

mengembangkan dan mempertahankan usaha. Karena denga promosi konsumen

yang menjadi target pasar dari suatu perusahaan dapat mengetahui informasi

mengenai produk yang dipasarkan oleh perusahaan tersebut.

Strategi promosi yang diterapkan oleh manajemen CV. Aci Karya untuk

memasarkan susu sapi hasil produksinya cukup sederhana, yaitu dengan MKM

(mulut ke mulut). Strategi ini memanfaatkan luasnya relasi yang dimilki oleh Drs.

Abdurrahman sebagai pemilik perusahaan. Strategi ini dinilai cukup efektif karena

menghemat biaya promosi. Menurut pemilik promosi semacam ini cukup berhasil

karena perusahaan CV. Aci Karya telah berdiri sejak lama dan sudah cukup

dikenal oleh masyarakat Citayam dan sekitarnya.

Salah satu bentuk promosi lain yang diterapkan oleh manajemen CV. Aci

Karya yaitu dengan memberi kesempatan kepada sekolah-sekolah maupun

Universitas untuk melakukan kunjungan atau studi lapang yang berkaitan dengan

peternakan sapi. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memasarkan susu sapi

produksinya, karena selain mendapat pengetahuan seputar peternakan sapi, dalam

setiap kunjungan peserta mendapat 1 gelas susu pateurisasi dengan harga Rp.

2500, cara promosi seperti ini sangant efektif dan menguntungkan.

4.4.4. Tempat

Tempat atau lokasi merupakan salah satu factor penunjang yang cukup

penting dalam proses produsi dan pemasaran suatu produk. Dimana lokasi yang

strategis dan tepat akan dapat membantu memudahkan proses produksi dan

Page 8: Laporan Pkl Aan BAB IV

pemasaran suatu produk agar mudah di akses oleh konsumen dan sampai

ketangan konsumen dengan kualitas yang baik dan dengan biaya yang efisien.

Tempat atau lokasi dari peternakan sapi perah CV. Aci karya cukup ideal

untuk sebuah peternakan sapi perah. Peternakan yang berada didaerah Citayam-

Depok ini memiliki keunggulan dari segi lokasi antara lain yaitu lokasi peternakan

cukup jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu masyarakat

sekitar dan pendirian peternakan sendiri sudah mendapatkan idzin lingkungan

maupun kecamatan, dekat dari sumber pakan (hijauan, konsentrat dan pabrik

tahu), tidak jauh dari jalan raya sehingga akses menuju CV. Aci Karya menjadi

mudah. Namun lokasi peternakan CV. Aci Karya cukup jauh dari KPS Bogor

yang merupakan tempat pengiriman susu hasil produksi peternakan sapi perah

CV. Aci Karya. Hali ini dapat meningkatkatkan biaya pengiriman.

4.5. STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning)

4.5.1. Segmentation (Segmentasi Pasar)

Segmentasi pasar merupakan salah satu strategi pemasaran yang cukup

krusial dalam upaya pemasaran atau penyampaian produk dari produsen

kekonsumen. Penetapan segmentasi pasar yang tepat dari sebuah produk akan

sangat menentukan produk tersebut dapat diterima dengan baik atau tidak oleh

konsumen. Susu khususnya susu sapi segar merupakan produk yang cocok dan

disukai semua kelompok konsumen baik pria atau wanita dan kelompok usia

muda maupun tua. Hal ini disebabkan karena susu sendiri memiliki rasa yang

enak dan susu adalah salah satu produk konsumsi yang memiliki begitu banyak

manfaat terhadap kesehatan.

Page 9: Laporan Pkl Aan BAB IV

Konsumsi Susu (kg/tahun)

Segmentasi pasar dari susu sapi hasil produksi peternakan CV. Aci Karya

yaitu kelompok konsumen yang secara ekonomi dari kelas menengah keatas

didaerah Depok dan sekitarnya. Penetapan segmen pasar ini dilakukan karena

daya beli dan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pentingnya

mengkonsumsi susu untuk kesehatan masih sangat rendah. Jika dilihat dari tingkat

konsumsi susu perkapitanya, maka Indonesia menjadi negara yang konsumsi susu

perkapitanya sangat rendah dibandingkan negara-negara lainnya di Asia

Tenggara, dimana konsumsi masyarakat Indonesia hanya 1.4 kg/orang/tahun.

Indonesia masih dibawah Thailand yang tingkat konsumsinya sebanyak 12.9

kg/orang/tahun, Vietnam 2.1 kg/orang/tahun, dan Malaysia mempunyai tingkat

konsumsi susu sebanyak 2.0 kg/orang/tahun, Indonesia hanya sedikit lebih unggul

dari Philipina yang tingkat konsumsi susu pertahunnya hanya 0.8 kg/orang/tahun

(firman,2010:92).

Indonesia

Malaysia

Philipina

Thailand

Vietnam

China JepangAustrali

aKorea Selatan

Series 1.4 2.0 0.8 12.9 2.1 8.3 37.3 104.4 29.6

120.0

100.0

80.0

60.0

40.0

20.0

0.0

Gambar 2Konsumsi Perkapita Beberapa Negara Tahun 2006

(Sumber : Food Agricultur and Polcy Research Institute atau FAPRI (2006))

Page 10: Laporan Pkl Aan BAB IV

Di Indonesia umumnya konsumen yang mampu membeli susu baik segar

maupun olahan adalah kelompok konsumen yang tingkat pendidikannya cukup

tinngi dan memiliki tingkat penghasilan yang cukup tinggi pula. Karena mereka

sudah mengerti akan pentingnya mengkonsumsi susu dan mereka juga mampu

membelinya.

4.5.2. Targeting (Target Pasar)

Semua usaha apapun bidangnya pasti membutuhkan pasar untuk

memasarkan produknya, pasar merupakan komponen penting yang harus

diperhatikan dalam upaya perusahaan dalam memasarkan produknya. Pemilihan

pasar yang tepat akan menngantarkan perusahaan mencapai tujuan yang

diinginkan perusahaan tersebut. Namun sebaliknya jika target pasar yang dipilih

tidak sesuai dengan karakter produk yang dihasilkan maka akan sangat sulit bagi

perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena produk yang

dihasilkan akan sulit diterima oleh pasar.

Target pasar dari CV. Aci Karya dalam memasarkan Produknya yaitu susu

sapi adalah masyarakat secara umum yang berdomisili disekitar Depok dan

sekitarnya yang masuk dalam golongan ekonomi menengah keatas. Target pasar

ini secara lebih khusus adalah masyarakat yang bertempat tinggal di perumahan-

perumahan disekitar wilayah Depok yang memiliki kesadaran akan pentingnya

mengkonsumsi susu dan mampu mengalokasikan sedikit penghasilannya untuk

membeli susu sapi.

Konsumen lain yang menjadi target pasar dari produk susu CV. Aci Karya

adalah institusi-intitusi, perkantoran dan sekolah-sekolah yang berada di wilayah

Page 11: Laporan Pkl Aan BAB IV

Depok dan sekitarnya. Target pasar ini dinilai potensial dan menguntungkan

dalam pemasaran susu sapi hasil produksi CV. Aaci Karya.

4.5.3. Positioning (Penempatan Produk)

Penempatan produk yang dilakukan oleh CV. Aci Karya terhadap susu

sapi hasil produksinya yaitu menempatkan susu tersebut kedalam kelompok susu

yang memiliki kualiatas tinggi (High Cuality) namun mimilki harga yang bersaing

yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlau rendah. Seperti yang telah disebutkan

pada pembahasan sebelumnya, harga yang ditetapkan oleh manajemen CV. Aci

Karya untuk 1 liter susu sebesar Rp. 5000 untuk Loper dan Rp. 7000 untuk

pembelian dengan eceran. Dengan harga yang relative terjangkau tersebut

konsumen dapat memperoleh susu sapi dengan kualitas yang baik. Langkah ini

dinilai tidak berlebihan karena susu sapi hasil produksi CV. Aci Karya merupakan

susu sapi yang memiliki kualitas yang bagus, ini dapat dilihat dari peringkat lima

yang didapat oleh susu hasil produksi CV. Aci Karya pada rengking KPS Bogor.

4.6. Saluran Distribusi

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang

dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan

metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga

tiba pada tempat yang tepat. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan

memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of

Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang

Page 12: Laporan Pkl Aan BAB IV

Susu Segar

CV. AC Karya

Pembeli Eceran

LoperKPS

Bogor

Susu SegarSusu Segar dan

Pasteurisasi

Konsumen

PT. Diamond

PT. Indomilk

PT. Indolakto

Es Krim

Konsumen

Susu Bubuk, Kental Manis

dan Susu Kotak

Konsumen

Susu Bubuk, Kental Manis

dan Susu Kotak

Konsumen

berpengaruh bagi pemasaran suatu produk, karena kesalahan dalam memilih

saluran distribusi akan menghambat bahkan memacetkan usaha.

Page 13: Laporan Pkl Aan BAB IV

Saluran distribusi susu sapi yang terdapat di CV. Aci Karya terbagi

menjadi tiga yaitu Koperasi Produksi Susu (KPS Bogor), Loper atau Home

Industri dan Eceran. KPS Bogor menjadi penyerap susu paling besar dari

keseluruhan hasil produksi susu CV. Aci Karya, sesuai dengan ketentuan menjadi

anggota koperasi, dimana Anggota minimal harus menyetorkan sedikitnya 40 %

dari susu hasil produksinya kepada koperasi dan sisanya diperbolehkan untuk

dipasarkan kemana saja.

4.6.1. Koperasi Produksi Susu (KPS) Bogor

Peternakan CV. Aci Karya telah sejak lama menjadi anggota dari KPS

Bogor, tepatnya yaitu tahun 1995. Langkah ini dilakukan karena pada saat itu

masih sangat sulit untuk mandapatkan pasar dalam memasarkan susu, karena jika

tidak dapat dipasarkan dan didiamkan maka susu tersebut akan rusak dan terbuang

percuma, Selain itu juga karena perusahaan ini masih dikategorikan anak baru

dalam usaha peternakan sapi perah, jadi belum banyak orang yang tahu akan

keberadaan peternakan CV. Aci Karya ini.

Gambar 3.Salurran Distribusi Susu Sapi Produksi CV. Aci Karya

Page 14: Laporan Pkl Aan BAB IV

KPS Bogor menjadi konsumen terbesar susu sapi hasil produksi CV. Aci

Karya, walaupun dalam ketentuan koperasi anggota koperasi sedikitnya harus

menyetor susu hasil produksinya sebanyak 40 % dari keseluruhan hasil produksi,

namun pada kenyataannya yang terjadi dilapangan justru sedikit berbeda, dimana

CV. Aci karya sebagai anggota KPS Bogor menyalurkan sekitar 77 % hasil

produksinya ke KPS Bogor. Hal ini dilakukan karena tidak mamilki pasar yang

cucup besar lagi selain KPS Bogor.

4.6.1.1. Waktu dan Transportasi Pengiriman Susu

Waktu pengiriman susu sapi hasil produksi peternakan sapi perah CV.

Aci karya ke KPS Bogor yaitu setiap dua hari satu kali, hal ini dilakukan untuk

menghemat biaya pengiriman dari Depok ke Bogor. Jika dihitung ongkos

pengiriman susu ke KPS Bogor sebesar Rp. 50.000 untuk satu kali pengiriman,

biaya ini akan sangat memberatkan jika pengiriman dilakukan setiap hari. Untuk

menyiasati hai ini, setelah susu di produksi pihak manajemen CV. Aci karya

melakukan penyimpanan susu di dalam Cooling (mesin pendingin) agar susu tidak

rusak dan dapat dikirim dihari berikutnya.

Pengiriman susu hasil produksi peternakan sapi perah CV. Aci karya ke

KPS Bogor menggunakan kendaraan mobil bak terbuka (Pick Up), dengan Bang

Momo sebagai sopir yang bertugas untuk mengantarkan susu-susu tersebut ke

KPS Bogor. Mobil bak terbuka yang digunakan untuk mengirim susu tersebut

merupakan salah satu fasilitas yang dimilki oleh CV. Aci karya. Waktu yang

dibutuhkan dalam pengiriman susu ke KPS Bogor sekitar satu jam.

Page 15: Laporan Pkl Aan BAB IV

4.6.1.2. Penaganan Susu

Susu yang sudah diperah kemudian dimasukan kedalam milkcan yang

telah disiapakan, lalu disimpan didalam mesin pendingin (cooling) agar susu tetap

dalam keadaan bagus dan dapat dikirim dihari berikutnya. Perlakuan selanjutnya

sebelum dikirim yaitu susu dikeluarkan dari mesin pendingin, kemudian

dilakukan pengetesan terhadap keomogenan atau kerusakan susu dengan

menggunakan Alkohol. Perbandingannya yaitu satu banding satu, jika susu satu

saendok maka alkohol juga satu sendok. Setelah kedua bahan tersebut tercampur

lalu dikocok, jika setelah dikocok susu terebut tidak pecah maka bisa dikatakan

susu tersebut memiliki kualitas yang bagus, sebaliknya jika setelah dikocok susu

tersebut pecah maka kualitas susu tersebut dikategorikan tidak bagus dan

kemungkinan ditolak oleh koperasi.

Untuk pengiriman ke koperasi, standar suhu yang yang diperbolahkan

yaitu antara satu sampai delapan derajat. Hal ini dilakukan untuk menekan

kemungkinan tercemarnya susu oleh bakteri yang dapat merusak susu, dengan

suhu yang rendah maka pertumbuhan bakteri dapat ditekan. Jika suhu susu

melebihi batas maksimal suhu yang telah ditetapkan oleh koperasi maka susu dari

peterak akan ditolah oleh koperasi, karena dengan suhu yang tinggi susu sapi

tersebut akan tercemar oleh bakteri.

Setelah susu sapi tersebut sampai di koperasi, susu diuji kembali

homogenitasnya. Pengujian dilakukan dengan meode yang sama namun

menggunakan alat yang lebih modern, jika susu tidak homogeny atau mengalami

kerusakan maka susu dari peternak akan ditolak. Setelah susu diuji dan lolos

Page 16: Laporan Pkl Aan BAB IV

dalam uji kehomogenan, susu tersebut ditimbang untuk mendapatkan berat bersih

dari susu tersebut. Langkah selanjutnya yaitu dilakukan uji mutu terhadap susu

sapi tersebut, dengan pengujian mutu ini dapat diketahui kualitas susu dantaranya

yaitu, tingkat lemak, Total Solid (TC), Total Plate Count (TPC = jumlah

bakteri/cc susu) dan protein yang terkandung dalam susu. Hasil dari uji mutu

inilah yang dapat menentukan harga susu yang akan didapatkan oleh setiap

peternak. Jika kualitas susu tersebut baik, maka harga susu otomatis tinggi, namun

sebaliknya jika kualitas susu jelek, maka harga susu juga rendah. Setelah

dilakukan uji mutu lalu susu disimpan didalam pendingin sebelum dikirim

Industri Pengolahan Susu (IPS) yang menjadi konsumen susu KPS Bogor.

4.6.1.3. Saluran Pemasaran Dari KPS Bogor

KPS Bogor merupakan salah satu Koperasi Produksi Susu yang menjadi

tumpuan peternak sapi perah untuk memasarkan susu hasil produksinya, salah

satunya yaitu peternakan sapi perah CV. Aci Karya. Daya tampung susu KPS

Bogor cukup besar, berkisar antara 15-16 ton perhari, jumlah ini diperoleh dari

sekitar 250 peternak dengan populasi ternak sebanyak 4.400 ekor sapi yang

bersumber dari dua kelompok besar yakni, Kelompok Usaha Ternak (KUNAK)

yang menghasilkan sekitar 10 ton perhari dan kelompok terpencar dengan hasil

susu kurang lebih sebanyak 5 ton perhari.

Untuk memasarkan susu dari peternak, KPS Bogor bekerja sama dengan

Industri Pengolahan Susu (IPS) sebagai konsumen yang membeli susu dari KPS

Page 17: Laporan Pkl Aan BAB IV

Bogor. Dimana Industri Pengolahan Susu tersebut mampu menyerap seluruh susu

dari peternak yang terdapat di KPS Bogor. Industri Pengolahan Susu yang

manjadi yang menjadi konsumen KPS Bogor yaitu PT. Indomilk, PT. Indolakto

dan PT. Diamond. Perusahaan-perusahaan tersebut membeli susu segar untuk

kemudian diolah lagi menjadi produk olahan susu seperti Es krim, keju, Mentega

da lain sebagainya. Untuk jumlah pengiriman keperusahaan-perusahaan mitra

tersebut berfariasi, tergantung jumlah susu yang ada di KPS Bogor.

Waktu pengiriman susu kesetiap Industri Pengolahan Susu berbeda-beda,

untuk pengiriman ke PT. Indomilk dan Indolakto dilakukan setiap hari, sedangkan

untuk pengiriman ke PT. Diamond dilakukan ketika KPS Bogor menerima

pesanan dari perusahaan tersebut. Pengiriman susu dari KPS Bogor keperusahaan-

perusahaan tersebut dilakukan dengan menggunakan mobil Tangki dengan ukuran

6500 liter. Mobil Tangki yang digunakan untuk mengirim susu tersebut

merupakan salah satu fasilitas yang dimilki oleh KPS Bogor.

Standar kualitas yang ditetapakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut

berbeda-beda, PT. Indomilk dan Indolakto menetapkan standar yang cukup ketat

terhadap susu yang akan dikirim keperusahaan tersebut, kriteria penolakan

tersebut diantaranya dapat dilihat pada table derikut ini.

Table 2. Parameter Penolakan Susu PT. Indomilk

No Parameter Penolakan Hasil

1 Alcohol 70 % Positif

2 Karbonat Positif

3 Formalin Positif

Page 18: Laporan Pkl Aan BAB IV

4 Organoleptik Tidak normal

5 PH >6,94

7 Total Solid <10,5

8 Peroksida Positif

9 Residu Antibiotik Positif

Sumber : PT. Indomilk

Sedangkan standar yang ditetapkan oleh PT. Diamond tidak seketat PT.

Indomilk dan PT. Indolakto, perusahaan Es Krim tersebut tetap menerima susu

dari KPS Bogor walaupun kualitas susu tidak begitu baik, namun harga yag

diberikan juga tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan harga yang ditetapkan

oleh PT. Indomilk dan PT. Indolakto.

4.6.1.4. Mekanisme Pembayaran

Mekanisme pembayaran pengirman susu kepada anggota yang

diterapkan oleh KPS Bogor yaitu, uang dari hasil pengiriman susu selama satu

bulan diakumulasi dan akan dibayar diakhir bulan pengiriman tersebut tepatnya

pada tanggal 25. Jika anggota menggunakan salah satu pelayanan yang diberikan

oleh koperasi seperti obat-obatan ternak, pakan dan tenaga medis, maka uang

hasil pengiriman susu akan dipotong sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk

penggunaan pelayanan dari koperasi tersebut. Sedangkan pembayaran dari Idustri

Pengolahan Susu ke koperasi dilakukan setap sepuluh hari.

KPS Bogor sebagai salah satu Koperasi Produksi Susu yang menampung

susu sapi dari peternak di daerah Bogor da sekitarnya juga menerapkan

Page 19: Laporan Pkl Aan BAB IV

Manajemen Fee, yaitu biaya yang dibebankan kepada peternak dari setiap liter

susu yang dikirim ke KPS Bogor. Besarnya biaya yang harus dibayarkan oleh

peternak untuk satu liter susu sebesar Rp. 250. Hasil dari penerapan Manajemen

Fee ini depergunakan untuk operasional koperasi seperti pembayaran gaji

karyawan dan lain sebagainya.

4.6.1.5. Usaha Pengolahan Susu Pateurisasi

KPS Bogor mempunyai beberapa unit usaha yang dijalankan untuk

menunjang eksistensi koperasi dan pelayanan kepada anggota, salah satu unit

usaha tersebut adalah Usaha Pengolahan Susu Pasteuris. Tujuan dari didirikannya

unit Usaha Pengolahan Susu Pasteuris ini yaitu sebagai salah satu usaha

alternative untuk menambah Sisa Hasil Usaha (SHU), dan diharapkan dapat

mendongkrak harga penjualan susu. Namun pada perjalanannya usaha ini banyak

menemui hambatan dan kendala, dan pada akhirnya sekarang usaha ini sudah

ditutup. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh Usaha Pengolahan Susu

Pasteuris yaitu :

Peralatan yang kurang memadai

Ruangan yang kurang representative

Pasar yang belum terakses dengan pasti

Ijin Depkes (Badan Pom) belum ada

Capaian Cup per bulan masih minim

Kurangnya tenaga kerja

4.6.1.6. Pelayanan Kepada Anggota

Page 20: Laporan Pkl Aan BAB IV

KPS Bogor sebagai BUMP (Badan Usaha Milik Petani) yang berbadan

hokum, Koperasi dikelola oleh anggota dan untuk anggota. Dan setiap koperasi

pasti memberikan suatu pelayanan terhadap anggotanya. Tidak terkecuali KPS

Bogor. Adapun pelayanan yang diberikan oleh koperasi terhadap anggota yaitu :

Waserda (Warung Serba Ada), merupakan warung sembako yang

menyediakan berbagai kebutuhan karyawan dan peternak

Pelayanan Saprnak (Sarana produksi peternakan), menyediakan

berbagai kebutuhan produksi peternakan, seperti pakan dan lain

sebagainya.

Pelayanan kesehatan ternak

4.6.2. Loper/Home Industriri

Untuk memperluas pemasaran susu hasil produksinya, CV. Aci Karya

juga memasarkan susu hasil produksinya keonsumen lain selain koperasi,

konsumen tersebut adalah loper keliling. Loper yang rutin membeli susu ke

peternakan CV. Aci Karya jumlahnya tinggal satu orang yautu Mas Yudi,

walaupun sebelumnya sempat lebih dari satu. Namun karena adanya berbagai

permasalahan, seperti pindahnya tempat domisili loper tersebut kedaerah lain dan

sering telatnya pembayaran susu. Alasan mas Yudi berlangganan susu di CV. Aci

Karya yaitu karena di perusahaan tersebut harganya lebih murah dibandingkan

peternakan lain. Seperti telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, harga

untuk loper sebesar Rp. 5.000 per liter.

Mas Yudi mengambil susu ke peternakan CV. Aci Karya setiap hari

diwaktu pagi tepat ketika susu baru selesai diperah. Jumlah pembeliannya

Page 21: Laporan Pkl Aan BAB IV

berfariasi antara 7-10 liter susu per harinya. Pembayaran dilakukan secara kontan

kepada CV. Aci Karya, hal ini adalah mekanisme yang telah ditetapkan oleh

manajemen CV. Aci Karya.

Setelah susu diambil dari peternakan CV. Aci Karya, kemudian susu

tersebut diolah dan diproses menjadi susu pasteurisasi dengan penambahan

berbagai rasa, setelah itu susu dikemas menggunakan plastic kecil ukuran 6x20.

Sedangkan harga untuk satu bungkus susu sebesar Rp. 1.000-2.000. Setelah susu

dikemas, Susu ditempatkan didalam box yang telah diberi Es Batu untuk menjaga

susu tetap dingin. Susu tersebut lalu dipasarkan ke perumahan-perumahan di

daerah Pademangan Jakarta Barat dengan dibawa menggunakan kereta. Selain

memasarkan susu yang telah diolah, mas Yudi juga menjual susu dalam keadaan

segar, namun hal ini dilakukan hanya ketika ada pesanan dari pelanggaan.

Usaha memasarkan susu keiling ini dinilai cukup menguntungkan oleh

mas Yudi, karena susu yang dipasarkan selalu laris terjual karena minimnya

pesaing didaerah pemasaran susu mas Yudi. Keuntungan yang didapatkan oleh

mas Yudi dari hasil menjual susu keliling setiap harinya mencapai 50-70 ribu

rupiah. Menurut mas Yudi penghasilan dari menjual susu ini cukup untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangga seha-hari.

4.6.3. Eceran

Selain memasarkan susu ke KPS Bogor dan loper, CV. Aci karya juga

memasarkan susu dengan cara diecer. Dimana konsumen dapat datang langsung

ke peternakan CV. Aci karya untuk membeli susu segar. Harga yang ditetapkan

untuk pembelian secara ecran sebesar Rp. 7.000 untuk satu liter susu.

Page 22: Laporan Pkl Aan BAB IV

Konsumen yang membeli susu sapi secara eceran tidak banyak dan tidak

rutin setiap hari, per hari biasanya terdapat 1-4 pembeli dengan jumlah pembelian

yang berfarasi. Sedikit atau banyak jumlah pembelian tetap dilayani oleh CV. Aci

karya, karena konsumen yang biasa membeli susu eceran mayoritas merupakan

masyarakat yang berdomisili di sekitar Peternakan sapi perah CV. Aci Karya.

4.7. Kendala Pemasaran Susu Sapi

Setiap usaha yang dijalankan sedikit atau banyak pasti mengalami

kendala-kendala dalam prosesnya, hal yang sama juga dialami oleh CV. Aci

Karya. Dimana terdapat kendala-kendala dalam proses pemasaran susu sapi

produksinya. Adapun kendala dalam proses pemasaran susu sapi hasil produksi

CV. Aci karya yaitu :

1. Susu Mudah Rusak

seperti halnya produk pertanian lain, susu sapi juga memiliki karakter

yang mudah rusak, jika penanganannya tidak tepat maka susu akan

mudah rusak. terkadang susu yang telah diproduksi telah lebih dulu rusak

dalam proses penyimpanan sbelum susu tersebut dipasarkan.

2. Kurangnya saluran pemasaran yang potensial

Masalah ini menjadi kendala yang cukup besar dalam proses pemasaran

susu sapi hasil produksi CV. Aci Karya, karena saluran pemasaran yang

ada sekarang belum memberikan keuntungan yang yang optimal terhadap

perusahaan.

4.8. Startegi Pengembangan Usaha CV. Aci Karya.

Page 23: Laporan Pkl Aan BAB IV

Setiap perusahaan apapun bidang usahanya pasti ingin berkembang dan

mempunyai strategi-strategi tertentu untuk menjaga dan mengembangkan

usahanya tersebut. Demikian juga CV. Aci Karya yang merupakan perusahaan

yang bergerak dibidang usaha peternakan sapi perah yang juga memiliki strategi

untuk menjaga ekstensi dan mengembagkan usahanya. Adapun strategi yang

diterapkan oleh manajemen CV. Aci Karya yaitu :

1. Memelihara dan membesarkan pedet keturunan sapi dari sapi dewasa

yang ada di CV. Aci Karya, jika pedet tersebut berjenis kelamin jantan

maka digemukan untuk kemudian dijual sebagai sapi pedaging, dan jika

pedet tersebut berjenis kelamin betina maka akan dibesarkan dan akan

dijadikan sebagai pengganti sapi perah dewasa yang sudah masuk masa

afkir. Langkah ini dilakukan karena menurut pak Rohman yang tak lain

adalah pemilik CV. Aci Karya, sapi jantan akan menjadi cadangan

ketika ada kebutuhan mendadak dapat dijual.

2. Berinfestasi dengan membeli tanah, yang kemudian dapat dipergunakan

untuk memperluas kandang dan juga dapat ditanami rumput untuk

menjaga persediaan pakan hijauan ternak yang saat ini semakin susah

didapat.

3. Membangun fasilitas pendidikan peternakan, dimana manajemen CV.

Aci Karya berencana membangun sarana untuk pendidikan peternakan

yang akan dipergunakan untuk memfasilitasi para pelajar dan mahasiswa

yang melakukan kunjungan studi ke CV. Aci Karya, sehingga

Page 24: Laporan Pkl Aan BAB IV

diharapkan keberadaan CV. Aci Karya dapat lebih bermanfaat terhadap

masyarakat banyak dan pemilik CV. Aci Karya sendri.