Aaaa
-
Upload
ichal-irsyadulibadillafiisabili-rasyad -
Category
Documents
-
view
61 -
download
16
Transcript of Aaaa
A . LATAR BELAKANGPembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.
Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan
secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui
serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal
sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan
pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat
dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan
tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat
untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati
melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama
sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis
bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu
beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri,
protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan
amoeba, paramecium, didinum, dan euglena.
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
Terjadi di sel kelamin Jumlah sel anaknya 4 Jumlah kromosen 1/2 induknya Pembelahan terjadi 2 kali Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada
meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
B . RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?2. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?3. Bagaimana siklus pada sel?
C . TUJUAN1. untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 3. Untuk mengetahui siklus sel
D . MANFAAT1. Agar mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Agar mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 3. Agar mengetahui siklus sel
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada
organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga
merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel
mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan
uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara
ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk
proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada dua
macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara
tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.
Pembelahan sel pada prokariotik
Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak
dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan alga hijau-
biru. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada
eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses
pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma
yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian
dinamakan amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan
kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nukleus,
DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara umum sel
prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap
prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau
kelompok sel yang jumlahnya ratusan.
Pembelahan sel pada eukariotik
Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis sama adalah lebih
kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA dibanding
sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah
kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia mempunyai 46
kromosom, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel
anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-
sel eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata
diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan
selubung inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk
dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik, misalnya protozoa, protista,
dan semua jamur.
Siklus sel Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi yang tersedia.
Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus),
proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan sel, mitosis atau meiosis.
Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau sel immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.
Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis). Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam).
Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start". Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan pembelahan sudah tidak ada.
Bagan tipe pembelahan sel
1. Amitosis Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses
pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.
2. Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi.
Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi à untuk ekspresi informasi genetik. Nukleus telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh selubuing nukleus. Tepat di luar nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya oleh replikasi sentrosom tunggal.
1. Kromatin menebal, memendek è kromosom2. Nukleolus melebur3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya5. Kromosom menduplikasi è kromatid
1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )
1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang
kromosom dan dorongan benang interkromosomal )
1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin2. Anak inti dibentuk kembali3. Dinding inti dibentuk kembali4. Benang-benang gelendong hilang
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengahg sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukan dalam tahap telofase.
Hasil mitosis :1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.2) Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
3. Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
Terjadi di sel kelamin Jumlah sel anaknya 4 Jumlah kromosen 1/2 induknya Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
• Tahap Pofase I :Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih kompleks daripada proses
profase mitosis. Diawali dengan mulai tampaknya benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang (fase leptoten). selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua kromatid kembar yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan ssperti di atas disebut sinapsis (fase zigoten), sutau struktur protein suatu kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom yang homolog dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal kompleks menghilang pada akhir profase, masin-masing paangan kromosom akan terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok yang terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat, sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling manyilang (fase diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma tersebut mengikat pasangan-pasangan kromosom yang homolog bersama-sama sampai pada anafase I. Sementara komponen-komponen lain dari sel menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat
selama mitosis. Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari kumparan atau gelendong mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya. Membran inti dan nukleoli menghilang (fase diakinesis). Akhirnya kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping metafase. Profase I, yang dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama, merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk melakukan meiosis.
Tahap Metafase I :Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping metafase dan tetap pada pasangan
homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap pasangannya. Sementara mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan homolognya.
Tahap Anafase I :Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan mengarahkan gerakan kromosom ke kutub-
kutub. Meskipun demikian, kembaran kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu kesatuan ke arah kutub yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Hal ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom selama mitosis. Dalam mitosis tampak merupakan individu pada keping metafase ketimbang sebgai pasangan, dan kromatid kembar dari setiap kromosom terpisah.
Tahap telofase I dan sinokinesisAnggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak sampai mendekati kutub
dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom masih memilki dua kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) berlangsung simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua sel kembar. Lekukan pembelahan
terbentuk pada sel hewan dan keping sel pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama, kromosom berkondensasi dan membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu sebelum berlangsungnya meiosis kedua.
Tahap profase IIBenang-benang kumparan terbentuk dan kromososm terususn dengan cepat pada keping
metafase II.Tahap metafase II
Seluruh kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang tampak pada mitosis dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid, masing-masing kromososm mengarah ke kutub yang berlawanan.Tahap anafase II
Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari setiap pasangan sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel.Tahap telofase II
Nuklei terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya berlangsung sitokinesis. Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan empat sel kembar dengan masing-masing memilki jumlah kromosom yang haploid dari kromosom yang mengalami replikasi.
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.
1. Pembelahan miosis pertama :Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan homolog, kemudian mengadakan
cross-over kromatid, pemisahan membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom homolog. Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23 ganda.2. Pembelahan miosis kedua :
Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½ kromosom sel induk = n = 23 tunggal.
Hasil meiosis :1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n).2) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu:1. mitosis : regenerasi2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).
PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSISMitosis Meiosis
Tujuan • pada tumbuhan bersel satu
untuk memperbanyak diri
(reproduksi)
•pada hewan bersel banyak
untuk perbanyakkan sel dan
pertumbuhan
•Pada hewan bersel banyak
untuk membentuk sel
kelamin (gamet). Meiosis
berfungsi mengurangi jumlah
kromosom agar
keturunannya memilki
jumlah kromosom yang
sama.
•pada tumbuhan terjadi di
benang sari dan putik
Tempat terjadinya •pada tumbuhan mitosis
terjadi di jaringan-jaringan
meristematis, misalnya di
ujung batang, ujung akar, dan
kambium
•pada tumbuhan terjadi di
benang sari dan putik
•pada hewan terjadi di alat
kelamin
•pada hewan terjadi di sel-sel
somatis
Tahapan sel •terjadi lewat satu rangkaian
tahap yaitu profase, metafase,
anafase, telofase, dan
interfase.
•terjadi lewat dua rnagkaian
tahap yaitu meosis I dan
meosis II
Meiosis I
Profase I (leptonema,
zigomena,
pakinema,diplonema,
diakinesis), metafase I,
anafase I, telofase I
Meiosis II
Profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II
Sel anak •dua sel anakan yang
memilki jumlah kromosom
seperti induknya (diploid)
•empat sel anakan yang
memiliki setengah jumlah
kromosom induknya
(haploid)
BAB IIIPENUTUP
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion
Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers
Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia
Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis. http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret 2012. samarinda.
Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.
Prawirosudhirjo. 2012. Meiosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.
Diposkan oleh sii Aynee di 07:00 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
http://zaifbio.wordpress.com/2012/03/29/pembelahan-sel/
1.1 Latar BelakangTopik yang dipilih dalam tinjauan pustaka ini adalah masalah berfikir dan logika. Walau terkesan sepele namun ternyata hal inilah yang banyak menjadi sumber masalah dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa. Tentang jaringan hewan dan tumbuhan. Untuk melengkapi wacana tentang berfikir akan dibahas juga sedikit mengenai kreativitas dan berfikir lateral yang mempunyai hubungan erat dengan cara kerja fikiran.Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.Sesuai dengan judul ini “JARINGAN HEWAN DAN TUBUHAN”. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diindentifkasi sebagai Jenis-jenis jaringan hewan, enis-jenis jaringan tumbuhan, pembahasn tentang jaringan
1.2 Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari organ-organ tumbuhan dan bagian-bagiannya pada angiospermae dan organ-organ tubuh hewan yang membentuk system organ.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringa-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sektoris.a. Jaringan pelindung (epidermis)Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.b. Jaringan dasar (parenkim)Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.c. Jaringan penyokong (penguat)Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.d. Jaringan pengangkutt (vakuler)Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.e. Jaringan sekretorisJaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilBerdasarkan hasil pengamatan dapat kita gambarkan sebagai berikut :
Pada percobaan bawang merah :
\
Pada percobaan rawan pada hewan :
Pada percobaan darah pada hewan :
4.2 PembahasanJaringan Pada HewanAda 4 tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.1. Jaringan EpiteliumJaringan yang didususun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.Jaringan epitel terdiri dari 3 macam :a. Eksotelium : epitel yang membungkus bagian luar tubuhb. Endothelium : epitel yang melapisi organ dalam tubuhc. Mesotelium : epitel yang membatasi rongga tubuhFungsi jaringan epitelim yakni :a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan.b. Sekresi, contohnya testis yang mengsekresikan sperma.c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat.d. Transprtasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh.e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh dibawahnya.f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar.g. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membanu daam pergerakan.
h. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan.
2. Jaringan PengikatSesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.3. Jaringan OtotJaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.4. Jaringan SarafAdalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.5. Jaringan PenyokongAdalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan bentuk tubuh.
A. Jaringan Pada TumbuhanJaringan tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan pokok :1. Jaringan epidermis, jaringan yang melingkupi daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda;2. Jaringan pengangkut, mencangkup jaringan-jaringan yang membentuk pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem); dan3. Jarinagn penyokong, meliputi tiga jaringan dasar, yaitu parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Semua jaringan tumbuhan berasal dari jaringan sel-sel punca yang dikenal sebagi jaringan meristem.Jaringan Pada Hewan dan FungsinyaJaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu biologi yang mempelajari khusus tentang jaringan disebut histology.
Macam-macam jaringan pada hewan :1. Jaringan EmbrionalJaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tahap awal terbentuknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk, proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ekstoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh : Coeleanterata. Dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Contoh : cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.
2. Jaringan EpitelAdalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.Fungsi dari jaringan epitel antara lain :1. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut.2. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah. Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran
khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis).3. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.4. Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jojot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :1. Epitel pipih berlapis tunggalAntara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.2. Epitel pipih berlapis banyakMisalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esophagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proktesi atau perlindungan.3. Epitel kubus berlapis tunggalMisalya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.4. Epitel kubus berlapis banyakMisalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.5. Epitel silindris berlapis tunggalMisalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jojot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernafasan bagiab atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbs dan proteksi.6. Epitel silindris berlapis banyakTerdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.7. Epitel silindris berlapis banyak semu (Epitel Silindris Bersilia)Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernafasan. Fungsinya behubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.8. Epitel transisionalMerupakan epitel berlapis yang se-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
BAB VPENUTUP
5.1 KesimpulanKesimpulan yang diperoleh pada pembahasan ini adalah sebagai berikut :1. Kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan menjadi tubuh suatu organisme.2. Kumpulan organ membentuk system organ dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak.3. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda.4. Dalam praktikum ini dipelajari dan dibahas beberapa organ tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap orang lain atau terhadap dinding badannya.5. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain.
5.2 SaranDari hasil praktikum ini penulis menyarankan supaya praktikum dapat ditingkatkan agar pengetahuan tentang jaringan hewan dan tumbuhan semakin meluas. Dan mempertahankan kedisiplinan dalam melaksanakan pratikum.
BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 November 2010 pukul 13.00 s/d 14.00. Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas UNIVERSITAS MUSIRAWAS.
3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan adalah :1. MikroskopBahan yang digunakan adalah :
1. Bawang merah2. Tulang rawan 3. Darah
3.3 Cara Kerja1. Mencari bidang penglihatan2. Mengama
1.1 Latar BelakangTopik yang dipilih dalam tinjauan pustaka ini adalah masalah berfikir dan logika. Walau terkesan sepele namun ternyata hal inilah yang banyak menjadi sumber masalah dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa. Tentang jaringan hewan dan tumbuhan. Untuk melengkapi wacana tentang berfikir akan dibahas juga sedikit mengenai kreativitas dan berfikir lateral yang mempunyai hubungan erat dengan cara kerja fikiran.Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.Sesuai dengan judul ini “JARINGAN HEWAN DAN TUBUHAN”. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diindentifkasi sebagai Jenis-jenis jaringan hewan, enis-jenis jaringan tumbuhan, pembahasn tentang jaringan
1.2 Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari organ-organ tumbuhan dan bagian-bagiannya pada angiospermae dan organ-organ tubuh hewan yang membentuk system organ.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringa-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut
(vaskuler), dan jaringan sektoris.a. Jaringan pelindung (epidermis)Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.b. Jaringan dasar (parenkim)Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.c. Jaringan penyokong (penguat)Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.d. Jaringan pengangkutt (vakuler)Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.e. Jaringan sekretorisJaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilBerdasarkan hasil pengamatan dapat kita gambarkan sebagai berikut :
Pada percobaan bawang merah :
\
Pada percobaan rawan pada hewan :
Pada percobaan darah pada hewan :
4.2 PembahasanJaringan Pada HewanAda 4 tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.1. Jaringan EpiteliumJaringan yang didususun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.Jaringan epitel terdiri dari 3 macam :a. Eksotelium : epitel yang membungkus bagian luar tubuhb. Endothelium : epitel yang melapisi organ dalam tubuhc. Mesotelium : epitel yang membatasi rongga tubuhFungsi jaringan epitelim yakni :a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan.b. Sekresi, contohnya testis yang mengsekresikan sperma.c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat.d. Transprtasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh.e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh dibawahnya.f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar.g. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membanu daam pergerakan.h. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan.
2. Jaringan PengikatSesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.3. Jaringan OtotJaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.4. Jaringan SarafAdalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.5. Jaringan PenyokongAdalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan bentuk tubuh.
A. Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan pokok :1. Jaringan epidermis, jaringan yang melingkupi daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda;2. Jaringan pengangkut, mencangkup jaringan-jaringan yang membentuk pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem); dan3. Jarinagn penyokong, meliputi tiga jaringan dasar, yaitu parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Semua jaringan tumbuhan berasal dari jaringan sel-sel punca yang dikenal sebagi jaringan meristem.Jaringan Pada Hewan dan FungsinyaJaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu biologi yang mempelajari khusus tentang jaringan disebut histology.
Macam-macam jaringan pada hewan :1. Jaringan EmbrionalJaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tahap awal terbentuknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk, proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ekstoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh : Coeleanterata. Dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Contoh : cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.
2. Jaringan EpitelAdalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.Fungsi dari jaringan epitel antara lain :1. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut.2. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah. Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis).3. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.4. Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jojot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :1. Epitel pipih berlapis tunggalAntara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.2. Epitel pipih berlapis banyakMisalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esophagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proktesi atau perlindungan.3. Epitel kubus berlapis tunggalMisalya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.4. Epitel kubus berlapis banyakMisalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
5. Epitel silindris berlapis tunggalMisalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jojot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernafasan bagiab atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbs dan proteksi.6. Epitel silindris berlapis banyakTerdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.7. Epitel silindris berlapis banyak semu (Epitel Silindris Bersilia)Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernafasan. Fungsinya behubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.8. Epitel transisionalMerupakan epitel berlapis yang se-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
BAB VPENUTUP
5.1 KesimpulanKesimpulan yang diperoleh pada pembahasan ini adalah sebagai berikut :1. Kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan menjadi tubuh suatu organisme.2. Kumpulan organ membentuk system organ dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak.
3. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda.4. Dalam praktikum ini dipelajari dan dibahas beberapa organ tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap orang lain atau terhadap dinding badannya.5. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain.
5.2 SaranDari hasil praktikum ini penulis menyarankan supaya praktikum dapat ditingkatkan agar pengetahuan tentang jaringan hewan dan tumbuhan semakin meluas. Dan mempertahankan kedisiplinan dalam melaksanakan pratikum.
BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 November 2010 pukul 13.00 s/d 14.00. Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas UNIVERSITAS MUSIRAWAS.
3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan adalah :1. MikroskopBahan yang digunakan adalah :1. Bawang merah2. Tulang rawan 3. Darah
3.3 Cara Kerja1. Mencari bidang penglihatan2. Mengama
Blognya Muliadi Haneda
Rabu, 30 Mei 2012
MAKALAH JARINGAN PADA TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan.
Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih
dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem
struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh
darah, dan sistem tanah jaringan.
B. Rumusan Masalah
Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja
jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan
pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai jaringan pada
tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari
kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk
satu tubuh tumbuhan.
B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan.
Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih
dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem
struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh
darah, dan sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel
berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman
"kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan
diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut
kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga
mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara
tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan
epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium
gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan
memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah
kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan
penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat
mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan
produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam
fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada
tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan
pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di dinding utama
mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel
collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka
memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua
jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk
struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke
daun. Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di
angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel
pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama fotosintesis
dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang tak hidup, saringan-tabung dan
pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan
keluar dari saringan-tabung.
4. Pertumbuhan Tanaman
Daerah di dalam tanaman yang mampu pertumbuhan melalui mitosis disebut meristem.
Tanaman menjalani dua jenis pertumbuhan, pertumbuhan primer dan / atau sekunder. Dalam
pertumbuhan primer, tanaman batang dan akar memanjang dengan pembesaran sel sebagai lawan dari
produksi sel baru. Pertumbuhan primer terjadi di daerah yang disebut meristem apikal. Jenis
pertumbuhan memungkinkan tanaman untuk meningkatkan panjang dan untuk memperpanjang akar
lebih dalam ke dalam tanah. Semua tanaman mengalami pertumbuhan primer. Tanaman yang
mengalami pertumbuhan sekunder, seperti pohon, memiliki meristem lateral yang menghasilkan sel
baru. Sel-sel baru meningkatkan ketebalan batang dan akar. Meristem lateral terdiri dari kambium
vaskuler dan kambium gabus. Ini adalah kambium vaskuler yang bertanggung jawab untuk memproduksi
xilem dan floem sel. Para kambium gabus terbentuk dalam tanaman dewasa dan kulit kayu hasil.
Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat
muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan
membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
2. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga mempunyai kemampuan
untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang
terus menerus kearah memanjang.
letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang
mengarah je dominansi apikal
Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.
3. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem
primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai
kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan
pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder
disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan
pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
4. Kambium
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti
(epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim) namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi.
Karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke dua yang
kemudian disebut jaringan meristem sekunder. Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem
sekunder ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem
sebagai jaringan pengangkut. Membelah keluar membentuk Floem (jaringan pembuluh tapis/kulit) dan
membelah kedalam membentuk Xylem (pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar
pembentukan Xylem/Floem ditujukan untuk proses transportasi zat.
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk
sarana pengangkutan hasil Fotosintesis perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium
itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada
musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun. Musim kemarau
X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga pembelahannya terhambat sedang
di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya
akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur
umurnya.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi
besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pada masa
pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium
kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu. Berdasarkan
kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler (intravaskuler):
kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem). Fungsi : ke arah
luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder. Kambium
intervaskuler: kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.
Fungsi: membentuk jari-jari empulur. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga
yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium
terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk
jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum
berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
1. Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut
juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori
histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis,
periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori
Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya
memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
2. Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks
dan silinder pusat.
3. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan
dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang
tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar
membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi
memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
4. Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan
batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel
gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang
menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
5. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini hanya
membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
a. Jaringan Epidermis
Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa
ruang antar sel.
Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta
serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak
lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang
disebut bulu akar.
Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya
bergabung. Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
b. Modifikasi Epidermis
Epidermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat
keberadaan epidermis
1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel
yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan
keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan
batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi
oleh larutan garam-garam tanah.
c. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim
biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus
oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada
parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar,
daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang
mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
a. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil
dan berfungsi untuk fotosintesis.
b. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan
makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat,
atau cairan di dalam sitoplasma.
c. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit,
dan tumbuhan sukulen.
d. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan
udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat
pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
d. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a. Jaringan kolenkim
b. Jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding
sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan
beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang
cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini
tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua
jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua
jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
2. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat
tebal.
Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan
sklerenkim).
Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau
sklereid.
Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang
membujur (longitudinal section; L.S.),
sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel
batu (stone cell, sklereid).
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan
penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
C. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada Pterydophyta, dan Spermatophyta pengangkutan air
serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang terdiri
dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur dinding serta isi
selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks
karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah
mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil
fotosintesis. Pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh.
Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan,
termasuk semua cabang batang dan akar.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan vascular
karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh
(vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau
pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu
membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe
sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan
xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang
disebut cambium.
Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki
dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang,
serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
1. Xilem
Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat xylem.
Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem primer berasal
dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya
xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem. Protoxilem adalah xylem primer
yang pertama kali terbentuk sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian. Protoxilem berdiferensiasi
dalam bagian tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan dan diferensiasinya. Protoxilem dapat
mencapai taraf dewasa diantara jaringan-jaringan yang aktif memanjang dan akan mendapat beban
tekanan, sehingga sel ini dapat rusak.. Metaxilem biasanya dibentuk dalam tubuh primer yang sedang
tumbuh namun sebagian besar selnya menjadi dewasa setelah pemanjangan selesai. Berdasarkan hal
itu, jaringan ini kurang dipengaruhi oleh peluasan yang dialami oleh sel-sel sekelilingnya dibandingkan
dengan protoxilem. Elemen pengangkut terdiri dari trakeid dan komponen pembuluh kayu (trakea).
Perbedaan utama antara kedua macam sel adalah bahwa trakeid berujung runcing yang tidak
berperforasi atau berlubang sedangkan komponen pembuluh kayu berperforasi pada ujung selnya.
Komponen pembuluh kayu tersusun dalam deretan sel memanjang yang berhubungan satu dengan yang
lainpada dinding ujungnya. Dinding ujung komponen trakea yang terperforasi disebut papan perforasi.
Papan perforasi sederhana memiliki hanya satu lubang dan papan perforasi majemuk berisi banyak
lubang
Pada dinding komponen trakea terdapat noktah sederhana maupun noktah terlindung yang
jumlah serta susunannya bermacam-macam. Macam noktah tergantung kepada tipe sel yang berada
disebelahnya. Diantara dua sel trakeal yang berdampingan biasanya terdapat sejumlah besar nktah
terlindung. Diantara elemen pengangkut dan serat terdapat beberapa pasangan noktah. Pasangan
noktah setengah terlindung atau sederhana terdapat antara elemen trakeal dengan parenkim xylem.
Pada trekeid pengangkutan air terjadi melalui noktah, Pada keadaan dewasa kedua sel pengangkut
tersebut memiliki dinding sekunder berlignin dengan berbagai macam penebalan dan pada saat
berfungsi dalam pengangkutan isi sel mati,
Sel serat merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang terlignifikasi. Tebal dinding
berbeda-beda tetapi umumnya lebih tebal dari dinding trakeid. Ada dua macam serat yaitu serat
trakeid.da serat librifor,. Biasanya serat libriform lebih panjang dan lebih tebal dindingnya dibanding sel
trakeid. Serat trakeid memiliki noktah terlindung yang beruang noktah lebih kecil disbanding ruang
noktah pada noktah terlindung trakea dan trakeid kayu. Parenkim pada xylem sekunder terdiri dari
parenkim xylem yang berdiri tegak sejajar sumbu batang dan parenkim jari-jari empulur. Kedua macam
sel dapat berbeda dalam struktur maupun isinya. Sel parenkim menyimpan pati, minyak dan zat
ergastik. Parenkim jari-jari empulur dapat dibedakan menjadi sel yang berbaring (“Procumbent”) dan sel
tegak (“upright”). Pada sel baring garis tengah terpanjang kearah radial, pada sel tegak garis tengah
terpanjang adalah tegak (vertical).
Xilem primer mengandung elemen yang sama seperti xylem sekunder yaitu trakeid, trakea, serta
dan sel parenkim, tetapi sel-sel itu tidak tersusun dalam system aksial dan radial dan tidak ada jari-jari
empulur. Protoxilem biasanya mengandung elemen trakeal yang dikeliligi parenkim. Jika elemen trakeal
rusak maka sel parenkim dapat menutupinya. Sel-sel yang terdapat dalam metaxilam mencakup elemen
trakeal, sel parenkim , dan serat. Elemen trakeal pada metaxilem akan tetap bertahan setelah
pertumuhan priomer selesai, namun kehilangan fungsi setelah sejumlah xylem sekunder terbentuk.
Sel atau elemen trakeal primer menunjukkan bermacam-macam penebalan dinding sekunder.
Dinding sekunder pada sel trakeal yang paling awal dibentuk dapat berbentuk cincin. Sel yang
berdiferensiasi setelah itu dapat berpenebalan spiral dan skalariform , kemudian jala, dan akhirnya
noktah. Pada suatu bagian tumbuhan, tidak semua penebalan perlu ditemukan dalam xylem primer.
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel
pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem
primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal
dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem.
Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk
kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan.
Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae
biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada.
Elemen tapis yang terdiri dari sel tapis dan komponen pembuluh tapis merupakan sal-sel floem
yang paling terspesialisasi. Cirinya adalah protoplas yang termasuk sewaktu ontogeny serta terbatas
aktivitas metabolismenya dan adanya daerah tapis. Inti pada elelmen tapis akan berdegenerasi, organel
yang bertahan adalah plastida dan mitokondria. Plasmalematetap bertahan namun tonoplas rusak
sehingga batas antara vakuola dan sitoplasma hilang. Sel pengantar adalah sel prenkim yang
terspeialisasi untuk dapat bereran dalam hubungan fungsional dngan elemen tapis yang emngatur
translokasi. Sel ini berhubungan dengan elemen tapis mealui plasmodesmata . Umurnya tergantung
pada umur elemen tapis. Sel ini aktif melakukan metabolisme, inti dan anak inti besar, terdapat plastida,
mitokondria banyak dan sedikit reticulum endoplasma.
Dinding elemen tapis berbeda-beda tebalnya namun bisanya lebih tebal dari sel parenkim.
Dinding teruatama terssuun oleh selulosa dan pectin. Pada beberapa taksa dinding amat tebal dan
hamper mengisi selurtuh lumen. Daerah tapis merupakan daerah dinding sel tempat terjadinya
kesinambungan antara protoplas dua sel yang berdampingan. Bagian dinding dengan pori yang relative
besar dinamakan papan tapis. Dalam kebanyakan preparat yang dibuat untuk memperlihatkan floem
setiap pori dilapisi oleh kalose yaiyu karbohidrat yang jika terhidrolisis akan menghasilkan glukosa..
dengan bertambahnya umur elemen tapis, jumlah kalose pun bertambah. Lapisan dalam pori juga
menebal dan kalose tampak puladi permukaan daerah tapis. Lubang pori bertambah sempit dan
kemudian sama sekali tersumbat jika elemen tapis sudah akan mati.
Sel parenkim floem berisi berbagai bahan ergastik seperti tannin, pati, dan kristal. Pada floem
sekunder terdapatparenkim tegak dan parenkim jari-jari empulur. Sel sklerenkimsering terdapat pada
floem primer maupun sekunder. Serat dapat hidup atau tidak hidup, yang masih hidup berfungsi dalam
penyimpanan cadangan makanan. Dibandingkan dengan xielm sekunder, floem sekunder tidak
merupakan bagian yang besar dari batang, cabang ataupun akar. Jumlah floem yang dibentuk lebih
sedikit ibanding dengan xylem sekunder.. Yang dimaksud dengan kulit kayu adalah semua jaringan di
sebelah luar kamobium termasuk floem. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah
bagian kulit kayu paling dalam.
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan
jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari
kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk
satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan
dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada
tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim,
jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak
berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka,
Depdikbud Jakarta.
http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-jaringan-tumbuhan.html
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html
http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html
http://blognyamuliadihaneda.blogspot.com/2012/05/blognyamuliadihaneda.html
C. Dasar Teori
Hukum Hooke Pada PegasPada tahun 1676, Robert Hooke mengusulkan sutu hokum fisika yang menyangkut pertambahan panjang sebuah benda elastic yang dikenai oleh suatu gaya. Menurut Hooke, pertambahan panjang berbanding lurus dengan yang diberikan pada benda. Secara matematis, hokum Hooke ini dapat dituliskan sebagaiF= k . xDenganF = gaya yang dikerjakan (N)x = pertambahan panjang (m)k = konstanta gaya (N/m)(Bob Foster, 2004:122-123)Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu kita ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika
pada pegas tersebut tidak diberikan gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam posisi setimbang (lihat gambar a). Untuk semakin memudahkan pemahaman dirimu,sebaiknya dilakukan juga percobaan.
Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya (gambar b).
Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang (gambar c).
Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x = 0).Secara matematis ditulis :
Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum hooke. Hukum ini dicetuskan oleh paman Robert Hooke (1635-1703). k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F bekerja ke kanan.Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda.
Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik yang selalu melalui titik keseimbangan.Satu getaran adalah gerakan dari titik mula-mula dan kembali ke titik tersebut. Periode (waktu getar) adalah waktu yang digunakan untuk mencapai satu getaran penuh, dilambangkan T (sekon atau detik).Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik, dilambangkan f (Hertz). Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu getaran, dilambangkan A (meter).Simpangan adalah jarak besarnya perpindahan dari titik
keseimbangan ke suatu posisi, dilambangkan Y (meter). Sudut fase getaran adalah sudut tempuh getaran dalam waktu tertentu, dilambangkan (radian). Fase getaran adalah perbandingan antara lamanya getaran dengan periode, dilambangkan.
Sebuah pegas yang digantung vertikal ke bawah ujungnya diberi beban m ditarik dengan gaya F sehingga pegas bertambah panjang sebesar x, kemudian gaya dilepas, maka beban bersama ujung pegas akan mengalami gerak harmonik dengan periode :
T = periode (s)f = frekuensi pegas (Hz)m = massa beban (kg)π = 22/7 atau 3,14k = konstanta pegas (N/m)Nilai k dapat dicari dengan rumus hukum Hooke yaitu :F = k yPada pegas :F = m a = mπ2 y = m y
http://kevinxiipa3.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-fisika-tentang-gaya.html