Aaaa

65
A . LATAR BELAKANG Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel- sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinum, dan euglena. Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang

Transcript of Aaaa

Page 1: Aaaa

A . LATAR BELAKANGPembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak.

Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan

secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.   Sel-sel mengalami pembelahan melalui

serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal

sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis.

Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan

pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat

dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa pertumbuhan

tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan  yang sangat cepat

untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati

melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan saraf yang sama

sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis

bakteri mampu melakukan pembelahan  hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu

beberpa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri,

protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan

amoeba, paramecium, didinum, dan euglena.

Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:

       Terjadi di sel kelamin        Jumlah sel anaknya 4        Jumlah kromosen 1/2 induknya        Pembelahan terjadi 2 kali Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada

meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.

B . RUMUSAN MASALAH

Page 2: Aaaa

1.      Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?2.       Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?3.      Bagaimana siklus pada sel?

C . TUJUAN1.    untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.

2.    Untuk mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 3.    Untuk mengetahui siklus sel

D . MANFAAT1.      Agar mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.

2.      Agar mengetahui pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis. 3.      Agar mengetahui siklus sel

BAB II

PEMBAHASAN

   Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel anak. Pada

organisme tersebut, yang umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga

Page 3: Aaaa

merupakan suatu proses dimana jaringan-jaringan yang telah rusak diganti dan diperbaiki. Sel

mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan pembelahan. Pada hewan

uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara

ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk

proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada dua

macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara

tidak langsung ’mitosis dan meiosis’.

Pembelahan sel pada prokariotik

   Pada sel prokariotik, materi genetik tersebar didalam suatu badan serupa inti yang tidak

dikelilingi oleh membran. Mikroorganisme yang prokariotik, misalnya bakteri dan alga hijau-

biru. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada

eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses

pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma

yang didahului dengan pembentukkan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian

dinamakan amitosis. Amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan

kromosom, contohnya pada sel bakteri.

   Ciri-ciri sel prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nukleus,

DNA terdapat pada nukleolit yang tidak terselubungi oleh membran. Secara umum sel

prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Setiap

prokariotik merupakan sel tunggal, tetapi akan sering terlihat dalam tipe rantai, agregat, atau

kelompok sel yang jumlahnya ratusan.

Pembelahan sel pada eukariotik

Page 4: Aaaa

   Pada sel-sel eukariotik, hal pembagian material genetik secara persis sama adalah lebih

kompleks. Sebuah sel eukariotik mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA dibanding

sebuah sel prokariotik. Disamping itu, DNA ini berbentuk linea, membentuk sejumlah

kromosom yang jelas berbeda. Sebagai contoh, sel-sel somatik (tubuh) manusia mempunyai 46

kromosom, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Pada saat sel-sel ini membelah, setiap sel

anak harus menerima satu duplikat dan hanya satu  dari setiap 46 kromosom. Disamping itu, sel-

sel eukariotik mengandung berbagai macam organela dan ini juga harus dibagi sec ara merata

diantara sel-sel anak. Pada sel eukariotik memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan

selubung inti yang terdiri dari dua membran. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk

dalam golongan sel eukariotik. Mikroorganisme yang eukariotik, misalnya protozoa, protista,

dan semua jamur.

Siklus sel   Sel-sel mengalami pembelahan melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan, yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis, dan sitokinesis. Durasi (lamanya) masing-masing fase dari siklus ini berfariasi dari beberapa jam sampai beberapa hari, bergantung dari tipe sel dan faktor-faktor luar seperti suhu dan nutrisi yang tersedia.

   Siklus sel merupakan serangkaian kejadian dengan urutan tertentu berupa duplikasi kromosom sel dan organel didalamnya yang mengarah ke pembelahan sel. Pada eukariotik (sel bernukleus),

Page 5: Aaaa

proses perbanyakan atau sintesis bahan genetik terjadi sebelum berlangsungnya proses pembelahan sel, mitosis atau meiosis.

   Sel yang mempunyai kemampuan membelah adalah sel "muda" atau sel immature yang belum memiliki fungsi tertentu. Pada kondisi lingkungan yang mendukung sel akan memasuki siklus sel dan menghasilkan 2 sel identik. Sel yang tidak lagi membelah akan keluar dari siklus dan berdeferensiasi menjadi sel yang mature dengan struktur dan fungsi tertentu.

   Pada dasarnya siklus sel terdapat 2 fase utama yaitu fase S (DNA sintesis) dan fase M (Mitosis). Pada fase S terjadi duplikasi kromosom, organele dan protein interseluler dan pada fase M terjadi pemisahan kromosom dan pembelahan sel. Sebagian besar sel memerlukan waktu ekstra untuk proses sintesis sehingga pada siklus sel terdapat ekstra fase Gap yaitu Gap 1 antara fase M dan fase S serta Gap 2 antara fase S dan Mitosis. Hal ini mendasari pembagian fase menjadi 4 fase yaitu Fase G1, Fase S, Fase G2 (ketiganya disebut Interfase) dan fase M (mitosis dan sitokinesis). Interfase adalah fase istirahat, sel ini sebenarnya sangat aktif secara biokimia walaupun terlihat tidak ada perubahan morfologi (waktu lama, 23 jam dalam 1 siklus 24 jam). M phase (mitosis) merupakan inti dari siklus sel dan secara morfologi terjadi perubahan yang jelas teramati berupa kromosom yang tertarik ke kutub, sitogenesis dan akhirnya sel terbagi menjadi dua (waktu cepat, 1 jam dalam 1 siklus 24 jam).

   Fase Gi dan G2 bukan hanya sebagai ekstra waktu proses sintesis namun juga berperan sebagai ekstra waktu bagi sel untuk memonitor kondisi lingkungan internal dan eksternal sebelum masuk ke fase S dan M. Jika kondisi lingkungan tidak mendukung maka sel berhenti berprogress pada G1 dan bahkan memasuki kondisi resting state pada Go (G zero). Go ini dapat berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun atau sampai sel mati. Jika kondisi lingkungan mendukung dan terdapat sinyal untuk tumbuh maka sel akan memulai proses pada suatu titik akhir G1 yang disebut titik "Start". Setelah melalui titik ini sel akan mulai masuk fase S ditandai dengan Replikasi DNA yang terus berlangsung bahkan walau signal pertumbuhan dan pembelahan sudah tidak ada.

Page 6: Aaaa

Bagan tipe pembelahan sel

1.     Amitosis            Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses

pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.

Page 7: Aaaa

        Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.

2.     Mitosis

Page 8: Aaaa

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.

Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.

Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.

Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.

Page 9: Aaaa

Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.

Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.

Page 10: Aaaa

Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi.

Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi à untuk ekspresi informasi genetik. Nukleus telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh selubuing nukleus. Tepat di luar nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya oleh replikasi sentrosom tunggal.

1. Kromatin menebal, memendek è kromosom2. Nukleolus melebur3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya5. Kromosom menduplikasi è kromatid

1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )

Page 11: Aaaa

1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang

kromosom dan dorongan benang interkromosomal )

       1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin2. Anak inti dibentuk kembali3. Dinding inti dibentuk kembali4. Benang-benang gelendong hilang

   Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengahg sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukan dalam tahap telofase.

Hasil mitosis :1)      Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.2)      Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

3.     Meiosis

Page 12: Aaaa

Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:

Terjadi di sel kelamin Jumlah sel anaknya 4 Jumlah kromosen 1/2 induknya Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.

• Tahap Pofase I :Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih kompleks daripada proses

profase mitosis. Diawali dengan mulai tampaknya benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang (fase leptoten). selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua kromatid kembar yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan ssperti di atas disebut sinapsis (fase zigoten), sutau struktur protein suatu kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom yang homolog dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal kompleks menghilang pada akhir profase, masin-masing paangan kromosom akan terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok yang terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat, sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling manyilang (fase diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma tersebut mengikat pasangan-pasangan kromosom yang homolog bersama-sama sampai pada anafase I. Sementara komponen-komponen lain dari sel menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat

Page 13: Aaaa

selama mitosis. Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari kumparan atau gelendong mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya. Membran inti dan nukleoli menghilang (fase diakinesis). Akhirnya kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping metafase. Profase I, yang dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama, merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk melakukan meiosis.

Tahap Metafase I :Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping metafase dan tetap pada pasangan

homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap pasangannya. Sementara mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan homolognya.

Tahap Anafase I :Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan mengarahkan gerakan kromosom ke kutub-

kutub. Meskipun demikian, kembaran kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu kesatuan ke arah kutub yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Hal ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom selama mitosis. Dalam mitosis tampak merupakan individu pada keping metafase ketimbang sebgai pasangan, dan kromatid kembar dari setiap kromosom terpisah.

Tahap telofase I dan sinokinesisAnggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak sampai mendekati kutub

dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom masih memilki dua kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) berlangsung simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua sel kembar. Lekukan pembelahan

Page 14: Aaaa

terbentuk pada sel hewan dan keping sel pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama, kromosom berkondensasi dan membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu sebelum berlangsungnya meiosis kedua.

Tahap profase IIBenang-benang kumparan terbentuk dan kromososm terususn dengan cepat pada keping

metafase II.Tahap metafase II

Seluruh kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang tampak pada mitosis dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid, masing-masing kromososm mengarah ke kutub yang berlawanan.Tahap anafase II

Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari setiap pasangan sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel.Tahap telofase II

Nuklei terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya berlangsung sitokinesis. Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan empat sel kembar dengan masing-masing memilki jumlah kromosom yang haploid dari kromosom yang mengalami replikasi.

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.

Page 15: Aaaa

Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :

Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.

1. Pembelahan miosis pertama :Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan homolog, kemudian mengadakan

cross-over kromatid, pemisahan membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom homolog. Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23 ganda.2. Pembelahan miosis kedua :

Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½ kromosom sel induk = n = 23 tunggal.

Hasil meiosis :1)      Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n).2)      Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.3)      Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).

Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu:1. mitosis : regenerasi2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).

PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSISMitosis Meiosis

Tujuan • pada tumbuhan bersel satu

untuk memperbanyak diri

(reproduksi)

•pada hewan bersel banyak

untuk perbanyakkan sel dan

pertumbuhan

•Pada hewan bersel banyak

untuk membentuk sel

kelamin (gamet). Meiosis

berfungsi mengurangi jumlah

kromosom agar

keturunannya memilki

jumlah kromosom yang

sama.

•pada tumbuhan terjadi di

benang sari dan putik

Tempat  terjadinya •pada tumbuhan mitosis

terjadi di jaringan-jaringan

meristematis, misalnya di

ujung batang, ujung akar, dan

kambium

•pada tumbuhan terjadi di

benang sari dan putik

•pada hewan terjadi di alat

kelamin

Page 16: Aaaa

•pada hewan terjadi di sel-sel

somatis

Tahapan sel •terjadi lewat satu rangkaian

tahap yaitu profase, metafase,

anafase, telofase, dan

interfase.

•terjadi lewat dua rnagkaian

tahap yaitu meosis I dan

meosis II

        Meiosis I

Profase I (leptonema,

zigomena,

pakinema,diplonema,

diakinesis), metafase I,

anafase I, telofase I

        Meiosis II

Profase II, metafase II,

anafase II, dan telofase II

Sel anak •dua sel anakan yang

memilki jumlah kromosom

seperti induknya (diploid)

•empat sel anakan yang

memiliki setengah jumlah

kromosom induknya

(haploid)

Page 17: Aaaa

BAB IIIPENUTUP

    Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga

Page 18: Aaaa

Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion

Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers

Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia

Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis. http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret 2012. samarinda.

Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.

Prawirosudhirjo. 2012. Meiosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.

Diposkan oleh sii Aynee di 07:00 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

http://zaifbio.wordpress.com/2012/03/29/pembelahan-sel/

1.1 Latar BelakangTopik yang dipilih dalam tinjauan pustaka ini adalah masalah berfikir dan logika. Walau terkesan sepele namun ternyata hal inilah yang banyak menjadi sumber masalah dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa. Tentang jaringan hewan dan tumbuhan. Untuk melengkapi wacana tentang berfikir akan dibahas juga sedikit mengenai kreativitas dan berfikir lateral yang mempunyai hubungan erat dengan cara kerja fikiran.Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.Sesuai dengan judul ini “JARINGAN HEWAN DAN TUBUHAN”. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diindentifkasi sebagai Jenis-jenis jaringan hewan, enis-jenis jaringan tumbuhan, pembahasn tentang jaringan

1.2 Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari organ-organ tumbuhan dan bagian-bagiannya pada angiospermae dan organ-organ tubuh hewan yang membentuk system organ.

Page 19: Aaaa

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringa-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sektoris.a. Jaringan pelindung (epidermis)Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.b. Jaringan dasar (parenkim)Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.c. Jaringan penyokong (penguat)Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.d. Jaringan pengangkutt (vakuler)Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.e. Jaringan sekretorisJaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilBerdasarkan hasil pengamatan dapat kita gambarkan sebagai berikut :

Pada percobaan bawang merah :

Page 20: Aaaa

\

Pada percobaan rawan pada hewan :

Pada percobaan darah pada hewan :

4.2 PembahasanJaringan Pada HewanAda 4 tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.1. Jaringan EpiteliumJaringan yang didususun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.Jaringan epitel terdiri dari 3 macam :a. Eksotelium : epitel yang membungkus bagian luar tubuhb. Endothelium : epitel yang melapisi organ dalam tubuhc. Mesotelium : epitel yang membatasi rongga tubuhFungsi jaringan epitelim yakni :a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan.b. Sekresi, contohnya testis yang mengsekresikan sperma.c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat.d. Transprtasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh.e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh dibawahnya.f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar.g. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membanu daam pergerakan.

Page 21: Aaaa

h. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan.

2. Jaringan PengikatSesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.3. Jaringan OtotJaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.4. Jaringan SarafAdalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.5. Jaringan PenyokongAdalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan bentuk tubuh.

A. Jaringan Pada TumbuhanJaringan tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan pokok :1. Jaringan epidermis, jaringan yang melingkupi daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda;2. Jaringan pengangkut, mencangkup jaringan-jaringan yang membentuk pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem); dan3. Jarinagn penyokong, meliputi tiga jaringan dasar, yaitu parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Semua jaringan tumbuhan berasal dari jaringan sel-sel punca yang dikenal sebagi jaringan meristem.Jaringan Pada Hewan dan FungsinyaJaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu biologi yang mempelajari khusus tentang jaringan disebut histology.

Macam-macam jaringan pada hewan :1. Jaringan EmbrionalJaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tahap awal terbentuknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk, proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ekstoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh : Coeleanterata. Dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Contoh : cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.

2. Jaringan EpitelAdalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.Fungsi dari jaringan epitel antara lain :1. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut.2. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah. Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran

Page 22: Aaaa

khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis).3. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.4. Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jojot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.

Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :1. Epitel pipih berlapis tunggalAntara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.2. Epitel pipih berlapis banyakMisalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esophagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proktesi atau perlindungan.3. Epitel kubus berlapis tunggalMisalya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.4. Epitel kubus berlapis banyakMisalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.5. Epitel silindris berlapis tunggalMisalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jojot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernafasan bagiab atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbs dan proteksi.6. Epitel silindris berlapis banyakTerdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.7. Epitel silindris berlapis banyak semu (Epitel Silindris Bersilia)Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernafasan. Fungsinya behubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.8. Epitel transisionalMerupakan epitel berlapis yang se-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.

Page 23: Aaaa

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanKesimpulan yang diperoleh pada pembahasan ini adalah sebagai berikut :1. Kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan menjadi tubuh suatu organisme.2. Kumpulan organ membentuk system organ dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak.3. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda.4. Dalam praktikum ini dipelajari dan dibahas beberapa organ tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap orang lain atau terhadap dinding badannya.5. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain.

5.2 SaranDari hasil praktikum ini penulis menyarankan supaya praktikum dapat ditingkatkan agar pengetahuan tentang jaringan hewan dan tumbuhan semakin meluas. Dan mempertahankan kedisiplinan dalam melaksanakan pratikum.

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 November 2010 pukul 13.00 s/d 14.00. Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas UNIVERSITAS MUSIRAWAS.

3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan adalah :1. MikroskopBahan yang digunakan adalah :

Page 24: Aaaa

1. Bawang merah2. Tulang rawan 3. Darah

3.3 Cara Kerja1. Mencari bidang penglihatan2. Mengama

1.1 Latar BelakangTopik yang dipilih dalam tinjauan pustaka ini adalah masalah berfikir dan logika. Walau terkesan sepele namun ternyata hal inilah yang banyak menjadi sumber masalah dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi mahasiswa. Tentang jaringan hewan dan tumbuhan. Untuk melengkapi wacana tentang berfikir akan dibahas juga sedikit mengenai kreativitas dan berfikir lateral yang mempunyai hubungan erat dengan cara kerja fikiran.Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.Sesuai dengan judul ini “JARINGAN HEWAN DAN TUBUHAN”. Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat diindentifkasi sebagai Jenis-jenis jaringan hewan, enis-jenis jaringan tumbuhan, pembahasn tentang jaringan

1.2 Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari organ-organ tumbuhan dan bagian-bagiannya pada angiospermae dan organ-organ tubuh hewan yang membentuk system organ.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringa-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang berasal dari meristem primer. Sedangkan jaringan sekunder adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel berasal dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan pengangkut (penyokong), jaringan pengangkut

Page 25: Aaaa

(vaskuler), dan jaringan sektoris.a. Jaringan pelindung (epidermis)Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang paling luar, yaitu pada permukaan organ primer tumbuhan, seperti akar, bateng, daun, bunga, dan buah.b. Jaringan dasar (parenkim)Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervarisi dan masih melakukan proses fisiologis.c. Jaringan penyokong (penguat)Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tubuh.d. Jaringan pengangkutt (vakuler)Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem.e. Jaringan sekretorisJaringan sekretoris dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilBerdasarkan hasil pengamatan dapat kita gambarkan sebagai berikut :

Pada percobaan bawang merah :

\

Pada percobaan rawan pada hewan :

Pada percobaan darah pada hewan :

Page 26: Aaaa

4.2 PembahasanJaringan Pada HewanAda 4 tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.1. Jaringan EpiteliumJaringan yang didususun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.Jaringan epitel terdiri dari 3 macam :a. Eksotelium : epitel yang membungkus bagian luar tubuhb. Endothelium : epitel yang melapisi organ dalam tubuhc. Mesotelium : epitel yang membatasi rongga tubuhFungsi jaringan epitelim yakni :a. Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari makanan.b. Sekresi, contohnya testis yang mengsekresikan sperma.c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat.d. Transprtasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh.e. Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh dibawahnya.f. Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari luar.g. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membanu daam pergerakan.h. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan.

2. Jaringan PengikatSesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.3. Jaringan OtotJaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.4. Jaringan SarafAdalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan.5. Jaringan PenyokongAdalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan yang berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh dan menguatkan bentuk tubuh.

A. Jaringan Pada Tumbuhan

Page 27: Aaaa

Jaringan tumbuhan dikategorikan menjadi tiga jaringan pokok :1. Jaringan epidermis, jaringan yang melingkupi daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda;2. Jaringan pengangkut, mencangkup jaringan-jaringan yang membentuk pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem); dan3. Jarinagn penyokong, meliputi tiga jaringan dasar, yaitu parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Semua jaringan tumbuhan berasal dari jaringan sel-sel punca yang dikenal sebagi jaringan meristem.Jaringan Pada Hewan dan FungsinyaJaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu biologi yang mempelajari khusus tentang jaringan disebut histology.

Macam-macam jaringan pada hewan :1. Jaringan EmbrionalJaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tahap awal terbentuknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk, proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ekstoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh : Coeleanterata. Dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Contoh : cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.

2. Jaringan EpitelAdalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.Fungsi dari jaringan epitel antara lain :1. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut.2. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah. Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis).3. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.4. Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jojot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.

Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :1. Epitel pipih berlapis tunggalAntara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal. Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.2. Epitel pipih berlapis banyakMisalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esophagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proktesi atau perlindungan.3. Epitel kubus berlapis tunggalMisalya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.4. Epitel kubus berlapis banyakMisalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

Page 28: Aaaa

5. Epitel silindris berlapis tunggalMisalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jojot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernafasan bagiab atas. Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbs dan proteksi.6. Epitel silindris berlapis banyakTerdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.7. Epitel silindris berlapis banyak semu (Epitel Silindris Bersilia)Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernafasan. Fungsinya behubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.8. Epitel transisionalMerupakan epitel berlapis yang se-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanKesimpulan yang diperoleh pada pembahasan ini adalah sebagai berikut :1. Kumpulan jaringan membentuk suatu organ dan menjadi tubuh suatu organisme.2. Kumpulan organ membentuk system organ dan menjadi tubuh tumbuhan dan hewan bersel banyak.

Page 29: Aaaa

3. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda.4. Dalam praktikum ini dipelajari dan dibahas beberapa organ tubuh vertebrata dengan menekan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap orang lain atau terhadap dinding badannya.5. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain.

5.2 SaranDari hasil praktikum ini penulis menyarankan supaya praktikum dapat ditingkatkan agar pengetahuan tentang jaringan hewan dan tumbuhan semakin meluas. Dan mempertahankan kedisiplinan dalam melaksanakan pratikum.

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 November 2010 pukul 13.00 s/d 14.00. Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas UNIVERSITAS MUSIRAWAS.

3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan adalah :1. MikroskopBahan yang digunakan adalah :1. Bawang merah2. Tulang rawan 3. Darah

3.3 Cara Kerja1. Mencari bidang penglihatan2. Mengama

Blognya Muliadi Haneda

Rabu, 30 Mei 2012

MAKALAH JARINGAN PADA TUMBUHAN

Page 30: Aaaa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan.

Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih

dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem

struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh

darah, dan sistem tanah jaringan.

B. Rumusan Masalah

Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja

jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem jaringan

pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang berbagai jaringan pada

tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu hidup di alam.

Page 31: Aaaa

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan

totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan

jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari

kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat

kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul

membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk

satu tubuh tumbuhan.

B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan.

Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih

dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem

struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh

darah, dan sistem tanah jaringan.

1. Jaringan Dermal

Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya satu lapisan sel

berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman

"kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan

diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut

kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga

mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara

tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.

Page 32: Aaaa

Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan yang

mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang bertentangan dengan

epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium

gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan

memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah

kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

2. Jaringan Dasar

Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan menyediakan

penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel parenkim tetapi juga dapat

mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan

produk organik di tanaman. Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam

fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada

tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan

pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di dinding utama

mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel

collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.

3. Jaringan Vaskular

Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah. Mereka

memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua

jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk

struktur berbentuk tabung yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke

daun. Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di

angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel

pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan selama fotosintesis

dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang tak hidup, saringan-tabung dan

pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan

keluar dari saringan-tabung.

Page 33: Aaaa

4. Pertumbuhan Tanaman

Daerah di dalam tanaman yang mampu pertumbuhan melalui mitosis disebut meristem.

Tanaman menjalani dua jenis pertumbuhan, pertumbuhan primer dan / atau sekunder. Dalam

pertumbuhan primer, tanaman batang dan akar memanjang dengan pembesaran sel sebagai lawan dari

produksi sel baru. Pertumbuhan primer terjadi di daerah yang disebut meristem apikal. Jenis

pertumbuhan memungkinkan tanaman untuk meningkatkan panjang dan untuk memperpanjang akar

lebih dalam ke dalam tanah. Semua tanaman mengalami pertumbuhan primer. Tanaman yang

mengalami pertumbuhan sekunder, seperti pohon, memiliki meristem lateral yang menghasilkan sel

baru. Sel-sel baru meningkatkan ketebalan batang dan akar. Meristem lateral terdiri dari kambium

vaskuler dan kambium gabus. Ini adalah kambium vaskuler yang bertanggung jawab untuk memproduksi

xilem dan floem sel. Para kambium gabus terbentuk dalam tanaman dewasa dan kulit kayu hasil.

Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem/muda

2. Jaringan dewasa

1. Jaringan Meristem

Page 34: Aaaa

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat

muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan

membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

2. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan

perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga mempunyai kemampuan

untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.

jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang

terus menerus kearah memanjang.

letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang

mengarah je dominansi apikal

Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.

jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.

3. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem

primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai

kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan

pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder

disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan

pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.

4. Kambium

Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti

(epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim) namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi.

Karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke dua yang

kemudian disebut jaringan meristem sekunder. Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem

sekunder ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem

sebagai jaringan pengangkut. Membelah keluar membentuk Floem (jaringan pembuluh tapis/kulit) dan

Page 35: Aaaa

membelah kedalam membentuk Xylem (pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar

pembentukan Xylem/Floem ditujukan untuk proses transportasi zat.

Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk

sarana pengangkutan hasil Fotosintesis perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium

itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada

musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun. Musim kemarau

X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga pembelahannya terhambat sedang

di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya

akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur

umurnya.

Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi

besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pada masa

pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium

kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu. Berdasarkan

kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler (intravaskuler):

kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem). Fungsi : ke arah

luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder. Kambium

intervaskuler: kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.

Fungsi: membentuk jari-jari empulur. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga

yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.

1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.

Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan

memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang

terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.

2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan

meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar

adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar

menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.

3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan

skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah

Page 36: Aaaa

besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium

terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk

jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.

Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum

berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :

1. Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut

juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori

histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis,

periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori

Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya

memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.

2. Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks

dan silinder pusat.

3. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan

dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang

tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar

membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi

memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder

4. Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan

batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel

gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang

menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.

5. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini hanya

membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.

Page 37: Aaaa

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

a. Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar

Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa

ruang antar sel.

Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta

serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata

Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok

Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya

Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak

lagi memiliki jaringan epidermis.

Page 38: Aaaa

Fungsi jaringan epidermis antara lain :

Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya

Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis

Peresap air dan mineral pada akar yang muda.

Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang

disebut bulu akar.

Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi

- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya

bergabung. Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :

b. Modifikasi Epidermis

Epidermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat

keberadaan epidermis

1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel

yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan

keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air

2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan

batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.

3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi

oleh larutan garam-garam tanah.

c. Jaringan Parenkim

Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.

Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim

biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus

oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada

parenkim.

Page 39: Aaaa

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar,

daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang

mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.

Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:

1. Parenkim asimilasi (klorenkim).

2. Parenkim penimbun.

3. Parenkim air

4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).

a. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil

dan berfungsi untuk fotosintesis.

b. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan

makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat,

atau cairan di dalam sitoplasma.

c. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya

terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit,

dan tumbuhan sukulen.

d. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan

udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat

pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

d. Jaringan Penguat/Penyokong

Page 40: Aaaa

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

a. Jaringan kolenkim

b. Jaringan sklerenkim.

1. Jaringan Kolenkim

Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding

sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan

beberapa bagian daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang

cukup untuk sel-sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini

tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua

jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua

jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.

Page 41: Aaaa

2. Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.

Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat

tebal.

Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan

sklerenkim).

Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau

sklereid.

Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang

membujur (longitudinal section; L.S.),

sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh

tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel-sel

batu (stone cell, sklereid).

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan

penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,

sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

C. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh

Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada Pterydophyta, dan Spermatophyta pengangkutan air

serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang terdiri

dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur dinding serta isi

selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks

karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah

mengangkut air serta zat-zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil

fotosintesis. Pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh.

Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh tumbuhan,

termasuk semua cabang batang dan akar.

Page 42: Aaaa

Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut jaringan vascular

karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh

(vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau

pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu

membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe

sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan

xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang

disebut cambium.

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki

dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang,

serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.

Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.

1. Xilem

Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut / serat xylem.

Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem sekunder. Xilem primer berasal

dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya

Page 43: Aaaa

xilem primer dapat dibedakan menjadi protoxylem dan metaxylem. Protoxilem adalah xylem primer

yang pertama kali terbentuk sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian. Protoxilem berdiferensiasi

dalam bagian tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan dan diferensiasinya. Protoxilem dapat

mencapai taraf dewasa diantara jaringan-jaringan yang aktif memanjang dan akan mendapat beban

tekanan, sehingga sel ini dapat rusak.. Metaxilem biasanya dibentuk dalam tubuh primer yang sedang

tumbuh namun sebagian besar selnya menjadi dewasa setelah pemanjangan selesai. Berdasarkan hal

itu, jaringan ini kurang dipengaruhi oleh peluasan yang dialami oleh sel-sel sekelilingnya dibandingkan

dengan protoxilem. Elemen pengangkut terdiri dari trakeid dan komponen pembuluh kayu (trakea).

Perbedaan utama antara kedua macam sel adalah bahwa trakeid berujung runcing yang tidak

berperforasi atau berlubang sedangkan komponen pembuluh kayu berperforasi pada ujung selnya.

Komponen pembuluh kayu tersusun dalam deretan sel memanjang yang berhubungan satu dengan yang

lainpada dinding ujungnya. Dinding ujung komponen trakea yang terperforasi disebut papan perforasi.

Papan perforasi sederhana memiliki hanya satu lubang dan papan perforasi majemuk berisi banyak

lubang

Pada dinding komponen trakea terdapat noktah sederhana maupun noktah terlindung yang

jumlah serta susunannya bermacam-macam. Macam noktah tergantung kepada tipe sel yang berada

disebelahnya. Diantara dua sel trakeal yang berdampingan biasanya terdapat sejumlah besar nktah

terlindung. Diantara elemen pengangkut dan serat terdapat beberapa pasangan noktah. Pasangan

noktah setengah terlindung atau sederhana terdapat antara elemen trakeal dengan parenkim xylem.

Pada trekeid pengangkutan air terjadi melalui noktah, Pada keadaan dewasa kedua sel pengangkut

tersebut memiliki dinding sekunder berlignin dengan berbagai macam penebalan dan pada saat

berfungsi dalam pengangkutan isi sel mati,

Sel serat merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang terlignifikasi. Tebal dinding

berbeda-beda tetapi umumnya lebih tebal dari dinding trakeid. Ada dua macam serat yaitu serat

trakeid.da serat librifor,. Biasanya serat libriform lebih panjang dan lebih tebal dindingnya dibanding sel

trakeid. Serat trakeid memiliki noktah terlindung yang beruang noktah lebih kecil disbanding ruang

noktah pada noktah terlindung trakea dan trakeid kayu. Parenkim pada xylem sekunder terdiri dari

parenkim xylem yang berdiri tegak sejajar sumbu batang dan parenkim jari-jari empulur. Kedua macam

sel dapat berbeda dalam struktur maupun isinya. Sel parenkim menyimpan pati, minyak dan zat

ergastik. Parenkim jari-jari empulur dapat dibedakan menjadi sel yang berbaring (“Procumbent”) dan sel

Page 44: Aaaa

tegak (“upright”). Pada sel baring garis tengah terpanjang kearah radial, pada sel tegak garis tengah

terpanjang adalah tegak (vertical).

Xilem primer mengandung elemen yang sama seperti xylem sekunder yaitu trakeid, trakea, serta

dan sel parenkim, tetapi sel-sel itu tidak tersusun dalam system aksial dan radial dan tidak ada jari-jari

empulur. Protoxilem biasanya mengandung elemen trakeal yang dikeliligi parenkim. Jika elemen trakeal

rusak maka sel parenkim dapat menutupinya. Sel-sel yang terdapat dalam metaxilam mencakup elemen

trakeal, sel parenkim , dan serat. Elemen trakeal pada metaxilem akan tetap bertahan setelah

pertumuhan priomer selesai, namun kehilangan fungsi setelah sejumlah xylem sekunder terbentuk.

Sel atau elemen trakeal primer menunjukkan bermacam-macam penebalan dinding sekunder.

Dinding sekunder pada sel trakeal yang paling awal dibentuk dapat berbentuk cincin. Sel yang

berdiferensiasi setelah itu dapat berpenebalan spiral dan skalariform , kemudian jala, dan akhirnya

noktah. Pada suatu bagian tumbuhan, tidak semua penebalan perlu ditemukan dalam xylem primer.

2. Floem

Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel

pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem

primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal

dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem.

Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk

kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan.

Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae

biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada.

Elemen tapis yang terdiri dari sel tapis dan komponen pembuluh tapis merupakan sal-sel floem

yang paling terspesialisasi. Cirinya adalah protoplas yang termasuk sewaktu ontogeny serta terbatas

aktivitas metabolismenya dan adanya daerah tapis. Inti pada elelmen tapis akan berdegenerasi, organel

yang bertahan adalah plastida dan mitokondria. Plasmalematetap bertahan namun tonoplas rusak

sehingga batas antara vakuola dan sitoplasma hilang. Sel pengantar adalah sel prenkim yang

terspeialisasi untuk dapat bereran dalam hubungan fungsional dngan elemen tapis yang emngatur

translokasi. Sel ini berhubungan dengan elemen tapis mealui plasmodesmata . Umurnya tergantung

Page 45: Aaaa

pada umur elemen tapis. Sel ini aktif melakukan metabolisme, inti dan anak inti besar, terdapat plastida,

mitokondria banyak dan sedikit reticulum endoplasma.

Dinding elemen tapis berbeda-beda tebalnya namun bisanya lebih tebal dari sel parenkim.

Dinding teruatama terssuun oleh selulosa dan pectin. Pada beberapa taksa dinding amat tebal dan

hamper mengisi selurtuh lumen. Daerah tapis merupakan daerah dinding sel tempat terjadinya

kesinambungan antara protoplas dua sel yang berdampingan. Bagian dinding dengan pori yang relative

besar dinamakan papan tapis. Dalam kebanyakan preparat yang dibuat untuk memperlihatkan floem

setiap pori dilapisi oleh kalose yaiyu karbohidrat yang jika terhidrolisis akan menghasilkan glukosa..

dengan bertambahnya umur elemen tapis, jumlah kalose pun bertambah. Lapisan dalam pori juga

menebal dan kalose tampak puladi permukaan daerah tapis. Lubang pori bertambah sempit dan

kemudian sama sekali tersumbat jika elemen tapis sudah akan mati.

Sel parenkim floem berisi berbagai bahan ergastik seperti tannin, pati, dan kristal. Pada floem

sekunder terdapatparenkim tegak dan parenkim jari-jari empulur. Sel sklerenkimsering terdapat pada

floem primer maupun sekunder. Serat dapat hidup atau tidak hidup, yang masih hidup berfungsi dalam

penyimpanan cadangan makanan. Dibandingkan dengan xielm sekunder, floem sekunder tidak

merupakan bagian yang besar dari batang, cabang ataupun akar. Jumlah floem yang dibentuk lebih

sedikit ibanding dengan xylem sekunder.. Yang dimaksud dengan kulit kayu adalah semua jaringan di

sebelah luar kamobium termasuk floem. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah

bagian kulit kayu paling dalam.

.

Page 46: Aaaa

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan

totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan

jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari

kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat

kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul

membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk

satu tubuh tumbuhan.

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan

dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada

tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim,

jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam

makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan

dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak

berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami

demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini

berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya

Page 47: Aaaa

DAFTAR PUSTAKA

Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka,

Depdikbud Jakarta.

http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-jaringan-tumbuhan.html

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html

http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html

http://blognyamuliadihaneda.blogspot.com/2012/05/blognyamuliadihaneda.html

C.  Dasar Teori

Hukum Hooke Pada PegasPada tahun 1676, Robert Hooke mengusulkan sutu hokum fisika yang menyangkut pertambahan panjang sebuah benda elastic yang dikenai oleh suatu gaya. Menurut Hooke, pertambahan panjang berbanding lurus dengan yang diberikan pada benda. Secara matematis, hokum Hooke ini dapat dituliskan sebagaiF= k . xDenganF = gaya yang dikerjakan (N)x = pertambahan panjang (m)k = konstanta gaya (N/m)(Bob Foster, 2004:122-123)Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu kita ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika

Page 48: Aaaa

pada pegas tersebut tidak diberikan gaya. Pada kedaan ini, benda yang dikaitkan pada ujung pegas berada dalam posisi setimbang (lihat gambar a). Untuk semakin memudahkan pemahaman dirimu,sebaiknya dilakukan juga percobaan.

Apabila benda ditarik ke kanan sejauh +x (pegas diregangkan), pegas akan memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi setimbangnya (gambar b).

Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh -x, pegas juga memberikan gaya pemulih untuk mengembalikan benda tersebut ke kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang (gambar c).

Besar gaya pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang ketika x = 0).Secara matematis ditulis :

Persamaan ini sering dikenal sebagai persamaan pegas dan merupakan hukum hooke. Hukum ini dicetuskan oleh paman Robert Hooke (1635-1703). k adalah konstanta dan x adalah simpangan. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih alias F mempunyai arah berlawanan dengan simpangan x. Ketika kita menarik pegas ke kanan maka x bernilai positif, tetapi arah F ke kiri (berlawanan arah dengan simpangan x). Sebaliknya jika pegas ditekan, x berarah ke kiri (negatif), sedangkan gaya F bekerja ke kanan.Jadi gaya F selalu bekeja berlawanan arah dengan arah simpangan x. k adalah konstanta pegas. Konstanta pegas berkaitan dengan elastisitas sebuah pegas. Semakin besar konstanta pegas (semakin kaku sebuah pegas), semakin besar gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin elastis sebuah pegas (semakin kecil konstanta pegas), semakin kecil gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas. Untuk meregangkan pegas sejauh x, kita akan memberikan gaya luar pada pegas, yang besarnya sama dengan F = +kx. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa x sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda.

  Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik yang selalu melalui titik keseimbangan.Satu getaran adalah gerakan dari titik mula-mula dan kembali ke titik tersebut. Periode (waktu getar) adalah waktu yang digunakan untuk mencapai satu getaran penuh, dilambangkan T (sekon atau detik).Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik, dilambangkan f (Hertz). Amplitudo adalah simpangan maksimum dari suatu getaran, dilambangkan A (meter).Simpangan adalah jarak besarnya perpindahan dari titik

Page 49: Aaaa

keseimbangan ke suatu posisi, dilambangkan Y (meter). Sudut fase getaran adalah sudut tempuh getaran dalam waktu tertentu, dilambangkan (radian). Fase getaran adalah perbandingan antara lamanya getaran dengan periode, dilambangkan. 

Sebuah pegas yang digantung vertikal ke bawah ujungnya diberi beban m ditarik dengan gaya F sehingga pegas bertambah panjang sebesar x, kemudian gaya dilepas, maka beban bersama ujung pegas akan mengalami gerak harmonik dengan periode :

T = periode (s)f = frekuensi pegas (Hz)m = massa beban (kg)π = 22/7 atau 3,14k = konstanta pegas (N/m)Nilai k dapat dicari dengan rumus hukum Hooke yaitu :F = k yPada pegas :F = m a = mπ2 y = m y

http://kevinxiipa3.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-fisika-tentang-gaya.html