Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

34
BADAN LAPORAN KEGIATAN I Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan Melalui Edukasi Aspek Kesehatan, Pemilahan dan Pengolahan Sampah Latar Belakang Penyelesaian permasalahan kebersihan lingkungan harus dibarengi dengan upaya untuk meningkatan kebersihan diri agar masyarakat terbebas dari penyakit. Hal ini tentunya akan tercapai dengan adanya pengetahuan dan prilaku hidup bersih dan sehat. Dari pengetahuan yang diberikan agar dapat merubah perilaku masyarakat menjadi bisa peduli akan lingkungan dan kesehatan.Pemberdayaan masyarakat Desa Katung tidak hanya bertumpu pada generasi tua namun harus melibatkan generasi muda. Penyuluhan kepada anak-anak sekolah dasar terutama yang duduk di kelas 4-6 sebagai kader kesehatan dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Kebersihan diri dan lingkungan menjadi suatu hal yang krusial dan diperlukan sebagai langkah awal untuk menjamin kehidupan yang sehat dan terbebas dari berbagai penyakit. Penyelesaian masalah kebersihan diri dan 1

description

KKN

Transcript of Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Page 1: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

BADAN LAPORAN

KEGIATAN I

Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan Melalui Edukasi Aspek Kesehatan,

Pemilahan dan Pengolahan Sampah

Latar Belakang

Penyelesaian permasalahan kebersihan lingkungan harus dibarengi dengan upaya untuk

meningkatan kebersihan diri agar masyarakat terbebas dari penyakit. Hal ini tentunya akan

tercapai dengan adanya pengetahuan dan prilaku hidup bersih dan sehat. Dari pengetahuan yang

diberikan agar dapat merubah perilaku masyarakat menjadi bisa peduli akan lingkungan dan

kesehatan.Pemberdayaan masyarakat Desa Katung tidak hanya bertumpu pada generasi tua

namun harus melibatkan generasi muda. Penyuluhan kepada anak-anak sekolah dasar terutama

yang duduk di kelas 4-6 sebagai kader kesehatan dalam lingkungan keluarga dan sekolah.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan

bangsa. Kebersihan diri dan lingkungan menjadi suatu hal yang krusial dan diperlukan sebagai

langkah awal untuk menjamin kehidupan yang sehat dan terbebas dari berbagai penyakit.

Penyelesaian masalah kebersihan diri dan lingkungan harus dibarengi dengan upaya untuk

meningkatkan sanitasi.

Hasil penelitian Artini (2010) tentang Hubungan Pengetahuan dengan Penerapan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehar di Puskesmas Pasundan Kalimantan Timur menunjukkan bahwa pengetahuan

memiliki pengaruh terhadap penerapan PHBS sebesar 47,1%. Penyebaran informasi dan pola

perilaku yang diharapkan tentunya tidak dapat dilakukan secara instan ke segenap lapisan

masyarakat, terutama masyarakat di Desa Katung mengingat luanya daerah dan banyaknya

jumlah penduduk yang ada. Oleh karena itu, pembentukan kader kesehatan dan pembiasaan

hidup bersih dan sehat sejak dini sangat perlu dilakukan. Para kader kesehatan ini diharapkan

dapat menyebarkan informasi yang didapat kepada orang lain salah satunya dalam tatanan PHBS

1

Page 2: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

di sekolah. Sekolah tempat pendidikan formal merupakan wadah yang tepat untuk mengajarkan

dan menyebarkan informasi sejak dini kepada generasi muda. Kader kesehatan dini yang

dimaksud adalah penyuluhan dan simulasi kepada anak-anak sekolah dasar terutama yang duduk

di kelas 4, 5 dan 6 sebagai kader kesehatan yang selanjutnya bertanggung jawab untuk

menularkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan cara mencuci tangan dengan baik dan benar

serta pemilahan sampah menjadi sebuah ketrampilan yang bisa dihasilkan dari sampah anorganik

secara tepat kepada teman-teman yang lain.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini adalah:

1. Memberikan sebuah pemahaman kepada seluruh siswa-siswi SDN Katung mengenai risiko

sampah bagi kesehatan.

2. Memberikan pemahaman dan pengaruh kepada siswa-siswi SDN Katung agar sadar dan

berprilaku membuang sampah yang benar.

3. Memberikan pemahaman siswa-siswi SDN Katung tentang manfaat dan cara pemilahan

sampah dan akibat yang timbul bila sampah tidak dikelola dengan baik dan benar.

4. Meningkatan ketrampilan dan prilaku siswa-siswi SDN Katung dalam menjaga kesehatan

diri dan lingkungan dengan melakukan praktek pemilahan sampah dan mencuci tangan yang

benar.

5. Memberikan sebuah ketrampilan kepada siswa-siswi SDN Katung dalam memanfaatkan

sampah anorganik menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat.

Hasil yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan program di Desa Katung ini adalah:

1. Siswa-siswi SDN Katung terampil dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan melakukan

pemilahan sampah yang benar.

2. Siswa-siswi SDN Katung terampil dalam menjaga kesehatan diri dalam melakukan praktek

cuci tangan yang benar.

3. Siswa-siswi SDN Katung mengetahui manfaat dan cara pemilahan sampah serta akibat yang

ditimbulkan bila sampah tidak dikelola dengan benar.

2

Page 3: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

4. Siswa-siswi SDN Katung dapat mengetahui manfaat dan cara cuci tangan yang benar serta

penyakit yang ditimbulkan bila tidak mencuci tangan yang benar.

5. Siswa-siswi SDN Katung dapat membuat ketrampilan dalam memanfaatkan sampah

anorganik menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat.

Lingkup

1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah 15 orang siswa-siswi dari kelas 4, 5 dan 6 SD

NegeriKatung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif

a. Persiapan:

1. Melakukan survei ke lapangan untuk lebih mengenal kesehatan siswa SD.

2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait.

3. Mempersiapkan tim penyuluhan kesehatan diri dan lingkungan.

4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan.

b. Pelaksanaan Tahap Awal:

1. Mempersiapkan materi penyuluhan.

2. Mempersiapkan alat penyuluhan.

3. Mengurus izin kepada pihak sekolah.

4. Pengumpulan siswa dan penjelasan program kegiatan.

5.Memberikan penyuluhan dan simulasi serta tugas kader kepada siswa-siswi.

c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :

1. Melakukan evaluasi dan uji simulasi kepada siswa-siswi.

2. Melakukan evaluasi dari masing-masing program.

3.Melakukan pemecahan masalah yang timbul.

Metode

1. Persiapan

a. Persiapan sasaran:

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah 15 orang siswa-siswi darikelas 4, 5 dan 6 di

SD Negeri Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

3

Page 4: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

b. Persiapan Materi:

Materi yang diberikan meliputi pengertian dan cara mencuci tangan yang baik dan benar,

pemilahan sampah rumah tangga yang tepat, serta penyakit yang dapat ditimbulkan apabila

tidak menjaga kesehatan dengan mencuci tangan dan mengelola sampah dengan baik dan

benar serta menjadikan sampah anorganik menjadi sebuah ketrampilan.

c. Persiapan Material:

1. LCD Proyektor untuk memudahkan visualisasi materi yang diberikan dan menambah

daya tarik akan materi promosi kesehatan

2. Slide Power Point

3. Leaflet

4. Poster

5. Sabun cuci tangan

6. Tissue

7. Kran air (kalau tidak ada: ember+gayung+air)

8. Kantung plastik (2 warna yang berbeda)

9. Sampah organik dan anorganik

10. Hadiah (buku dan alat tulis)

11. Alat-alat ketrampilan(Gunting, cat air, kuas, dll)

12. Persiapan tenaga: 12 orang peserta PPD

Pelaksanaan

Tim PPD yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 24 orang dengan

pembagian kerja yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing

mahasiswa. Pertama, kelompok sasaran diberitahukan informasi tentang jadwal pelaksanaan

penyuluhan dan simulasi cuci tangan serta pemilahan sampah yang sebelumnya telah

dikoordinasikan dengan instansi terkait. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari, dimana hari

pertama dilakukan edukasi (penyuluhan dan simulasi) dan hari kedua dilakukan monitoring,

evaluasi program dan mengajarkan membuat ketrampilan. Kepala sekolah dan guru kelas

dihubungi untuk pemberitahuan jadwal kegiatan di SD Negeri Katung dan kemudian dilakukan

pemilihan 5 orang siswa-siswi masing-masing dari kelas 4, 5 dan 6 SD sehingga terpilih 15 siswa

kader kesehatan SD Negeri Katung. Kader kesehatan perwakilan kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah

4

Page 5: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

15 ini diberikan penyuluhan dan simulasi mengenai cuci tangan yang baik dan benar serta

pemilahan sampah secara tepat, yang selanjutnya diberi tugas untuk mensosialisasikan

(mengajarkan) hal tersebut kepada teman-teman lainnya di masing-masing kelas. Penyuluhan

dilakukan oleh peserta PPD dan mendampingi para siswa dalam simulasi. Materi sudah

dipersiapkan sebelumnya disesuaikan dengan bobot dan tingkat pemahaman siswa sekolah dasar.

Para peserta penyuluhan dikumpulkan dalam suatu ruangan dan presentasi dilakukan dengan

menggunakan LCD dan bantuan poster serta leaflet. Penyuluhan dilakukan dengan bahasa yang

sederhana dan mudah dimengerti serta dilakukan dalam suasana yang menyenangkan untuk

menarik minat dan perhatian peserta. Setelah selesai penyuluhan, dilanjutkan dengan praktek

simulasi cuci tangan yang baik dan benar serta pemilahan sampah yang tepat. Simulasi ini

dikondisikan di luar ruangan. Pada simulasi, para siswa kader kesehatan diberikan pelatihan

secara intensif sehingga benar-benar paham dan terampil dalam penerapannya sehari-hari. Di

akhir sesi, 15 siswa ini diberikan kesempatan untuk melakukan peragaan ulang secara mandiri

untuk mengetahui sejauh mana siswa-siswi tersebut menyerap materi dan simulasi yang

diberikan sehingga siap untuk menyebarkan dan menularkannya ke pada teman-teman lainnya di

kelas. Para kader bertanggung jawab untuk keberhasilan pemahaman dan keterampilan semua

temannya di kelas.

Kegiatan selanjutnya dilakukan seminggu setelah penyuluhan dan simulasi untuk dilakukan

pemantauan serta evaluasi dari tugas yang diberikan kepada para kader, yakni menularkan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada teman-temannya di kelas. Pemantauan perkembangan

dan evaluasi dilakukan dengan memilih secara acak siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 selain kader

untuk memperagakan dan mempraktekan cara mencuci tangan yang baik dan benar serta

pemilahan sampah yang tepat. Hadiah akan diberikan kepada siswa terpilih yang berhasil

melakukan dengan benar serta kader yang mengajarkannya. Selama kegiatan berlangsung,

diselingi dengan penempelan poster di semua kelas dan pembagian leaflet kepada siswa-siswi

SD NegeriKatung yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk dapat menerapkan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Selain itu juga mengajarkan bagimana mengolah sampah

anorganik itu menjadi sebuah ketrampilan kepada siswa-siswi. Siswa-siswi dari 15 orang itu

dibagi menjadi 3 kelompok yang didampingin oleh peserta PPD. Setiap kelompok diberikan alat

5

Page 6: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

dan bahan untuk di buat menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat. Setiap kelompok akan

diberikan contoh yang sudah di persiapkan sebelumnya. Siswa-siswi diberikan kebebasan dalam

menyalurkan kreatifitas sesuai apa yang mereka inginkan, hingga menjadi sebuah ketrampilan

yang bermanfaat.

Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah

Tahap Persiapan (Minggu I)

Survei SDN 1 Katung 15 10 150

Penyiapan Materi Posko 10 32 320

Pembentukan tim dan pembagian tugas Posko 24 4 96

Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi

mengenai tempat dan waktu pelaksanaan

Instasi Terkait 12 5 60

Persiapan materi penyuluhan Posko 8 72 576

Pengadaan Alat dan Bahan Desa Katung 10 15 150

Tahap Pelaksanaan (Minggu II)

Persiapan Kelompok Sasaran SDN 1 Katung 18 2 36

Persiapan tempat dan material SDN 1 Katung 24 4 96

Pelaksanaan penyuluhan dan simulasi SDN 1 katung 24 8 192

Pelaksanaan uji simulasi SDN 1 Katung 24 6 144

TOTAL 1820

Monitoring dan Evaluasi Program

Nama Kegiatan

Waktu

Monitoring

& Evaluasi

Inidikator

Keberhasilan yang

akan di ukur

Catatan

Perkembangan

Kegiatan

Status Akhir Hasil

Pemantauan dan

Keterangan

Penyuluhan dan Simulasi Cuci

Akhir minggu ke

Peningkatan pengetahuan dan

Berhasil

6

Page 7: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Tangan yang Baik dan Benar serta Pemilahan Sampah

III

keterampilan siswa SD

Negeri1Katung mengenai

kesehatan diri dan lingkungan berdasarkan

jumlah peserta mengalami

peningkatan nilai post test dari pre

test setelah dilakukan

penyuluhan yaitu sebesar 88,7%

Pemberian ketramilan kepada siswa-siswi SD N Katung dalam pengolahansampah anorganik

Akhri minggu ke

III

Peningkatan pengetahuan dan

keterampilan siswa SD NegeriKatung di Desa Katung

mengenai pengolahan sampah

serta pemberian ketrampilan dalam mengeloah sampah setelah dilakukan

penyuluhan dan uji simulasi

Berhasil

Tempat dan Waktu

1) Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan: SD NegeriKatung, Desa Katung, Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli

2) Waktu Pelaksanaan

a. Persiapan : 1 Agustus – 6 Agustus 2015

b. Pelaksanaaan : 7 Agustus dan 13Agustus 2015

Waktu : Pukul 08.00 – selesai

7

Page 8: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Indikator Keberhasilan

Output : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SD Negeri1 Katung mengenai

kesehatan diri dan lingkungan berdasarkan jumlah peserta mengalami peningkatan

nilai post test dari pre test setelah dilakukan penyuluhan yaitu sebesar 88,7%

Outcome : Peningkatan kemampuan siswa-siswi SD Negeri Katung dalam menjaga kesehatan

diri khususnya dalam mempraktekkan mencuci tangan yang baik dan benar serta

menjaga kesehatan lingkungan khususnya dalam mempraktekkan pemilahan

sampah serta mengolah sampah menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat dari

sampah anorganik.

Kendala

1. Persiapan

Kendala Solusi

Alat dan bahan yang kurang untuk

pembuatan ketrampilanMencari alat dan bahan ke kota

Mencari tempat yang tepat untuk

melakukan pelaksanaan pelatihan

Berkoodinasi dengan kepala sekolah untuk

tempat pelaksanaan

2. Pelaksanaan

Kendala Solusi

Siswa-siswi SD yang cukup sulit

diatur

Menegur dan memberikan

pengarahan yang baik dan benar,

agar tertib dalam melakukan

kegiatan

KEGIATAN II

8

Page 9: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Penyuluhan Pentingnya Kehadiran Ibu, Bayi dan Balita di Posyandu serta ASI Eksklusif

dalam Upaya Peningkatan Taraf Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita

Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.

Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah

saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam

penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan

kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan

melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan. Kegiatan

utama, mencakup; kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan

penanggulangan diare. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan

baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi.

Kegiatan baru tersebut misalnya; Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga

(TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berbagai

program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Manfaat posyandu bagi masyarakat meliputi; Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan

informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita, Pertumbuhan anak balita

terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk, Bayi dan anak balita

mendapatkan kapsul Vitamin A, Bayi memperoleh imunisasi lengkap, Ibu hamil akan terpantau

berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT),

Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe), Memperoleh penyuluhan

kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak, Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak

balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas,

Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi dan anak balita. Dan

juga manfaat bagi kader; Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih

9

Page 10: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

lengkap, Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan

kesehatan ibu, Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam

bidang kesehatan, Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan

kesehatan ibu.

Menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010, terjadi penurunan signifikan terkait

kunjungan ke Posyandu setelah imunisasi anak dianggap lengkap. Padahal nyatanya anak

sebaiknya justru tetap rutin dibawa ke Posyandu hingga usianya mencapai 5 tahun. Padahal

kunjungan ke Posyandu tidak hanya sekadar melengkapi imunisasi, tetapi juga pemantauan

indikator pertumbuhan balita lainnya. Dengan begitu akan dapat dideteksi lebih dini apabila

terjadi gangguan pertumbuhan dan masalah gizi yang terjadi pada anak. Menurut data Puskesmas

Pembantu Desa Katung, kunjungan ibu ke posyandu di Desa Katung selama ini masih terbilang

rendah, hanya mencapai rata – rata 25 persen setiap tahunnya. Setelah anak mendapatkan

imunisasi lengkap, para ibu cenderung enggan membawa anaknya secara rutin hadir ke

Posyandu. Hal ini menunjukkan rendahnya minat masyarakat untuk hadir ke Posyandu. Dengan

mengetahui pentingnya datang ke Posyandu, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan

kesadaran diri untuk membawa balitanya untuk secara rutin datang ke Posyandu. Pada akhirnya

diharapkan akan berdampak pada peningkatan status kesehatan ibu dan anak.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai manfaat Posyandu.

2. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya membawa balita untuk hadir ke

Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun.

Hasil yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah:

1. Peningkatan pengetahuan ibu mengenai manfaat Posyandu dan ASI Eksklusif

2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya membawa balita untuk

hadir ke Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun dan pemberian ASI Eksklusif

3. Peningkatan kehadiran kunjungan ibu dan balita ke Posyandu dan pemberian ASI

Eksklusif

10

Page 11: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Lingkup

1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah Ibu yang memiliki bayi dan balita yang datang ke

Posyandu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif PPD PPM

a. Persiapan :

1. Melakukan survei ke lapangan dan memberikan informasi mengenai penyuluhan

2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait

3. Mempersiapkan tim penyuluhan posyandu dan ASI eksklusif

4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan

b. Pelaksanaan Tahap Awal:

1. Mempersiapkan materi penyuluhan

2. Mempersiapkan alat penyuluhan

3. Mengurus izin dan berkoordinasi dengan kepala desa dan penanggung jawab program

4. Pengumpulan peserta penyuluhan yang hadir saat Posyandu

5. Melakukan penyuluhan

c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :

1. Melakukan pemecahan masalah yang timbul.

2. Melakukan evaluasi program.

Metode

1. Persiapan

Persiapan sasaran :

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Posyandu di Desa Katung,

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Persiapan Materi :

Materi yang diberikan meliputi pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita di Posyandu serta

kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang ke Posyandu, serta

pentingnya pemberian ASI eksklusif.

Persiapan Material :

11

Page 12: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

LCD Proyektor

Layar proyektor

Laptop

Speaker

Slide Powerpoint

Liflet dan video edukasi

Persiapan Tenaga : 12 orang peserta PPD

Pelaksanaan

Tim PPD yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 12 orang. Pembagian

tim dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing

mahasiswa.Pertama-tama dilakukan koordinasi dengan kepala Puskesmas dan penanggung

jawab program Posyandu di Desa Katung mengenai jadwal kegiatan dan materi

penyuluhan.Kemudian kelompok sasaran diberikan informasi tentang jadwal penyuluhan

yang akan dilaksanakan pada saat kegiatan Posyandu. Penyuluhan dilakukan oleh 12 orang

mahasiswa PPD yang sudah mempersiapkan materi tentang pentingnya kehadiran di

Posyandu dan kerugian kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang

ke Posyandu, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif. Peserta penyuluhan yang terkumpul

berjumlah 35 orang.Para peserta penyuluhan berkumpuldalam satu ruangan sembari

menunggu giliran. Materi diberikan dengan menggunakan video dan pamphlet. Pemutaran

video edukasi dilakukan selama kegiatan posyandu sehingga saat menunggu giliran peserta

dapat sekaligus menonton video edukasi, disamping itu pamphlet juga digunakan sebagai

sarana pemberian materi secara tatap muka perorangan saat peserta menunggu giliran atau

setelah selesai melaksanakan posyandu. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi singkat

perorang untuk mengetahui pemahaman ibu mengenai materi yang telah diberikan.

Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam)

Jumlah

Tahap Persiapan (Minggu II)

12

Page 13: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Survei Kantor Desa Katung

15 5 75

Pembentukan tim dan pembagian tugas

Posko PPD 24 4 96

Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan

Instasi Terkait 6 2 12

Persiapan materi penyuluhan Posko PPD 12 24 288

Pengadaan alat penyuluhan Posko PPD 24 8 192

Tahap Pelaksanaan (Minggu III)

Persiapan tempat dan material (LCD, Sound)

Kantor Desa Katung

24 2 48

Persiapan Kelompok Sasaran Kantor Desa Katung

12 4 48

Pelaksanaan penyuluhan Kantor Desa Katung

12 4 48

Evaluasi pelaksanaan Kantor Desa Katung

24 1 24

Total 831

Monitoring dan Evaluasi Program

Nama

Kegiatan

Waktu

Monitoring &

Evaluasi

Inidikator

Keberhasilan yang

akan di ukur

Catatan

Perkembangan

Kegiatan

Status Akhir

Hasil

Pemantauan dan

Keterangan

Penyuluhan

Pentingnya

Kehadiran

Ibu, bayi,

dan Balitadi

Posyandu

Minggu ke III Peningkatan

pengetahuan Ibu

mengenai pentingnya

kehadiran ibu, bayi, dan

balita ke posyandu serta

ASI eksklusif dalam

Berhasil

13

Page 14: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

serta ASI

Eksklusif

Dalam

Upaya

Peningkatan

Taraf

Kesehatan

Ibu, bayi,

dan Balita

upaya peningkatan taraf

kesehatan ibu, bayi dan

balita di Desa Katung.

Tempat dan Waktu

1) Tempat Pelaksanaan

Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Kantor Desa Katung, Desa Katung,

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

2) Waktu Pelaksanaan

a. Persiapan : 3Agustus s/d 14Agustus 2015

b. PelaksanaaanHari/Tanggal : Sabtu , 15Agustus 2015

c. Waktu : Pukul08.00 – 12.00 WITA

Indikator Keberhasilan

Output : Sebanyak 50 % dari Ibu yang mengikuti penyuluhan mengalami peningkatan

pengetahuan pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita ke posyandu serta ASI

eksklusif dengan tanya jawab singkat mengenai materi Posyandu dan ASI

Eksklusif.

Outcome : Peningkatan pengetahuan Ibu mengenai pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita ke

posyandu serta ASI eksklusif dalam upaya peningkatan taraf kesehatan ibu, bayi

dan balita di Desa Katung.

14

Page 15: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Kendala

Persiapan

Kendala Solusi

Kesulitan dalam mengumpulkan ibu-ibu di

hari-hari rutin. Hal ini dikarenakan sebagian

besar ibu-ibu memiliki pekerjaan sehingga

terdapat kecenderungan ibu-ibu untuk lebih

memilih bekerja dibandingkan dengan

mendengarkan penyuluhan.

Setelah berkoordinasi dengan kepala desa

dan Bidan di Pustu, diperoleh solusi untuk

mengadakan edukasi pada saat Posyandu.

Pelaksanaan

Kendala Solusi

Kurangnya minat ibu-ibu dalam

mendengarkan penyuluhan dan keterbatasan

waktu yang dimiliki ibu-ibu.

Melakukan pemberian materi secara tatap

muka perorangan sehingga pemberian

dapat lebih efektif dan lebih singkat

KEGIATAN III

Tenda Tensi dan Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi

Latar Belakang

15

Page 16: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan mudah

dilakukan pengukurannya. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana

terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Angka kejadian di

Indonesia berkisar 2-18% di berbagai daerah jadi di Indonesia saat ini kira-kira terdapat 20 juta

orang penderita hipertensi. Prevalensi hipertensi cenderung meningkat. Di desa Katung, hampir

80% penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani. Penduduk Desa Katung juga memiliki

kebiasaan untuk meminum kopi setiap hari. Konsumsi kopi setiap hari merupakan faktor resiko

untuk terjadinya hipertensi. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan upaya untuk deteksi dini dan

penyuluhan masyarakat mengenai hipertensi. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk

mendeteksi adanya hipertensi pada masyarakat adalah tenda tensi.

Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan tenda tensi dan penyuluhan kesehatan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk melakukan screening terhadap penyakit hipertensi

2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hipertensi

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan gaya hidup sehat

Hasil yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan program PPD di Desa Katung ini adalah:

1. Membantu mendeteksi penyakit hipertensi lebih dini

2. Masyarakat menjadi lebih memahami tentang penanganan hipertensi dan gaya hidup sehat

Lingkup

1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat DesaKatung, Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli.

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif

a. Persiapan:

Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan dari program lainnya yang dapat

mengumpulkan masyarakat banyak dalam satu tempat. Kegiatan ini diadakan bersamaan

dengan kegiatan Posyandu dan penyuluhan tentang penyakit dan budidaya jeruk. Hal ini

16

Page 17: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

dilakukan untuk mempermudah dalam mengumpulkan masyarakat, sehingga pelaksanaan

kegiatan tenda tensi menyesuakan dengan kegiatan posyandu dan penyuluhan.

b. Pelaksanaan Tahap Awal:

1. Berkoordinasi dengan panitia kegiatan posyandu dan penyuluhan

2. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan tenda tensi

c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :

1 Melakukan kegiatan tenda tensi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2 Bersosialisasi dengan masyarakat Desa Katung.

Metode

1. Persiapan

a) Persiapan Lokasi:

Lokasi kegiatan berada pada dua tempat yaitu; Kantor Desa Katung dan SDN Katung.

b) Persiapan Material :

- Tensi

- Stetoscope

- Timbangan

- Meteran

Pelaksanaan

Pelaksanaan tenda tensi dilakukan sebanyak dua kali yaitu tanggal 15 Agustus dan 22 Agustus

2015. Pada tanggal 15 Agustus 2015 tenda tensi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan

Posyandu. Pada pelaksanaannya kegiatan ini memiliki sasaran yaitu ibu atau bapak yang

mengantar bayi dan balitanya ke posyandu. Sehingga ketika sedang menunggu giliran di

Posyandu atau setelah selesai melaksanakan kegiatan Posyandu, ibu atau bapak yang mengantar

dapat diperiksa sambil dijelaskan tentang hipertensi dan gaya hidup sehat.

Sedangkan pada tanggal 22 Agustus 2015, pelaksanaan tenda tensi diadakan bersamaan dengan

kegiatan penyuluhan penyakit dan budiaya jeruk. Pada pelaksanaannya kegiatan ini memiliki

sasaran yaitu para peserta yang akan mengikuti kegiatan penyuluhan. Setelah peserta melakukan

17

Page 18: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

registrasi kegiatan, peserta kemudian diarahkan ke stand kesehatan untuk diperiksa sambil

dijelaskan tentang hipertensi dan gaya hidup sehat.

Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah

Tahap Persiapan (Minggu I)

Survey Kantor Desa dan SDN Katung

10 3 30

Penyiapan Alat Posko 10 1 10

Koordinasi dengan Panitia pelaksana Posyandu dan penyuluhan

Instasi Terkait 15 2 30

Tahap Pelaksanaan (15 & 22 Agustus)

Pelaksanaan kegiatan Kantor Desa dan SDN Katung

24 5 120

Evaluasi pelaksanaan Kantor Desa dan SDN Katung

24 2 48

Total 238

Monitoring dan Evaluasi Program

Nama Kegiatan

Waktu Monitoring & Evaluasi

Inidikator Keberhasilan yang akan di ukur

Catatan Perkembangan Kegiatan

Status Akhir Hasil Pemantauan dan Keterangan

Tenda

TensiMinggu ke II dan III

60% peserta kegiatan posyandu dan penyuluhan mengikuti tenda tensi

Berhasil

Tempat dan Waktu

Tempat Pelaksanaan

No. Institusi Tempat

1 Masyarakat Desa Katung Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten

18

Page 19: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Bangli

Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaaan

Hari/Tanggal : 15 Agustus 2015

Waktu : 08.30 – 12.00 WITA

Hari/Tanggal : 22 Agustus 2015

Waktu : 13.30 – 15.00 WITA

Indikator Keberhasilan

Output : Dapat melakukan screening terhadap penyakit hipertensi pada masyarakat

Desa Katung

Outcame : Pemahaman tentang Hipertensi dan gaya hidup sehat meningkat

Kendala

Persiapan

Permasalahan Solusi

Sulit mengumpulkan masyarakat Melaksanakan kegiatan bersamaan

dengan kegiatan Posyandu dan

Penyuluhan

Pelaksanaan

Permasalahan Solusi

Kendala bahasa antara

mahasiswa PPD dan masyarakat.

Menggunakan bahasa campuran Bali-

Indonesia namun tetap memperhatikan

etika pergaulan agar tetap dimengerti

masyarakat.

KEGIATAN IV

Penjaringan dan Pelatihan Dokter Kecil di SDN Katung

19

Page 20: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Latar Belakang

Pelatihan Dokter Kecil merupakan salah satu pembinaan kader kesehatan sekolah yang bertujuan

untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik Sekolah Dasar khususnya dalam

bidang kesehatan. Di lingkungan sekolah, sering sekali terjadi beberapa kasus kesehatan yang

membutuhkan pertolongan segera, seperti pada siswa yang mimisan, pingsan, diare, dan

penanganan pada siswa yang jatuh / luka akibat bermain bersama temannya. Unit Kesehatan

Sekolah (UKS) yang sudah terbentuk adalah salah satu upaya untuk menangani kasus gawat

darurat tersebut yang di dalamnya akan ada kotak P3K yang merupakan perangkat yang harus

dimiliki setiap sekolah dan juga beberapa dokter kecil yang telah mendapatkan pelatihan dan

memiliki keterampilan khusus dalam penanganan kasus-kasus gawat darurat dan kesehatan

lainnya dalam upaya peningkatan kesehatan sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan siswa yang

memiliki keterampilan untuk menangani hal tersebut.

Dalam pelaksanaannya, beberapa siswa berprestasi dan berbakat dari kelas 3, 4, dan 5 ini akan

menjadi dokter kecil yang berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah dan

bertugas di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di SDN Katung – Bangli. Dokter kecil inilah yang

akan menjalankan tugasnya dalam upaya peningkatan kesehatan sekolah ke depannya. 

Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan program penjaringan dan pelatihan dokter kecil di SDN Katung

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman siswa SDN Katung mengenai dokter kecil yang berperan sebagai

penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya.

2. Meningkatkan pengetahuan siswa SDN Katung tentang tata laksana medis yang dapat

diterapkan dalam menolong diri sendiri, teman maupun keluarganya.

Hasil yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan program penjaringandan pelatihan dokter kecil di

SDN Katung ini adalah:

1. Siswa SDN Katung mengetahui peran dokter kecil sebagai penggerak hidup sehat di sekolah,

rumah dan lingkungannya.

20

Page 21: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

2. Siswa SDN Katung mengetahui tata laksana medis yang dapat diterapkan dalam menolong

diri sendiri, teman maupun keluarganya.

Lingkup

1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi pilihan kelas 3, 4 dan 5 SDN Katung

2. Persiapan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif

Persiapan:

1. Menyiapkan materi dokter kecil.

2. Melakukan observasi tempat pelaksanaan kegiatan.

3. Mengurus izin kegiatan di SDN 1 Katung.

Pelaksanaan Tahap Awal:

1. Mempersiapkan alat pelatihan.

2. Melakukan pembinaan kepada siswa-siswi SDN Katung.

Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :

1. Melakukan evaluasi program.

2. Melakukan pemecahan masalah yang timbul.

Metode

1. Persiapan

a. Persiapan sasaran:

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah 15 orang siswa-siswi kelas 3, 4, dan 5 di SD

Negeri Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

a. Persiapan Materi:

Materi yang diberikan meliputi informasi seputar dokter kecil, penanganan diare, pingsan

dan cara merawat luka pada P3K.

b. Persiapan Material:

1. Handout materi.

2. Persiapan tenaga : 12 orang peserta PPD

Pelaksanaan

21

Page 22: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Tim PPD yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 12 orang dengan

pembagian kerjayang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing

mahasiswa. Pertama, kelompok sasaran diberitahukan informasi tentang jadwal pelaksanaan

penjaringan dan pelatihan dokter kecil yang telah dikoordinasikan dengan instansi terkait.Kepala

sekolah dan guru kelas dihubungi untuk pemberitahuan jadwal kegiatan di SD Negeri Katung

dan kemudian dilakukan pemilihan 5 orang siswa-siswi masing-masing dari kelas 3, 4, dan 5 SD

sehingga terpilih 15 siswa dokter kecil SD Negeri Katung. Penyuluhan dilakukan oleh peserta

PPD dan mendampingi para siswa dalam setiap pembinaan. Materi sudah dipersiapkan

sebelumnya disesuaikan dengan bobot dan tingkat pemahaman siswa sekolah dasar. Para peserta

penyuluhan dikumpulkan dalam suatu ruangan dan penyampaian materi dilakukan oleh beberapa

anggota PPD yang ditunjuk. Penyuluhan dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan mudah

dimengerti serta dilakukan dalam suasana yang menyenangkan untuk menarik minat dan

perhatian peserta dokter kecil.

Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah

Tahap Persiapan (Minggu III)

Survei SDN Katung 15 10 150

Penyiapan Materi Posko 10 10 100

Pembentukan tim dan pembagian tugas Posko 24 4 96

Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi

mengenai tempat dan waktu pelaksanaan

Instasi Terkait 12 5 60

Persiapan materi penyuluhan Posko 8 72 576

Pengadaan Alat dan Bahan Desa Katung 10 15 150

Tahap Pelaksanaan (Minggu IV)

Persiapan Kelompok Sasaran SDN 1 Katung 18 2 36

Persiapan tempat dan material SDN 1 Katung 24 4 96

Pelaksanaan penyuluhan SDN 1 katung 24 8 192

Pelaksanaan evaluasi program SDN 1 Katung 24 4 96

22

Page 23: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Total 1552

Monitoring dan Evaluasi Program

Nama KegiatanWaktu Monitoring & Evaluasi

Inidikator Keberhasilan yang akan di ukur

Status Akhir Hasil Pemantauan dan Keterangan

Penjaringan dan Pelatihan Dokter Kecil di SDN Katung

Akhir minggu ke IV

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SD Negeri Katung mengenai peran dan fungsi dokter kecil

Berhasil

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat Pelaksanaan: Sekolah Dasar Negri Katung, Desa Katung Kintamani Bangli.

Waktu Pelaksanaan: Rabu, 26 Agustus 2015

Indikator Keberhasilan

Output: Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi SD Negeri Katung

tentang fungsi dari dokter kecil di sekolah.

Outcome: Peningkatan kemampuan siswa-siswi SD Negeri Katung dalam menjaga kesehatan diri

khususnya dalam mempraktekkan peran dokter kecil.

Kendala

Persiapan

Kendala Solusi

23

Page 24: Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015

Sulitnya menentukan jadwal pelaksanaan

program di SDN Katung

Berkoordinasi dengan kepala sekolah

dan guru serta pemegang program

terkait di Puskesmas Kintamani 6,

tentang jadwal dan mekanisme

kegiatan.

Pelaksanaan

Kendala Solusi

Sulitnya mengatur siswa-siswi sekolah dasar

ketika menjalankan program.

Ikut serta mengajak guru kelas dalam

menyampaikan materi.

24