Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015
-
Upload
pandekrisnabayupramana -
Category
Documents
-
view
226 -
download
5
description
Transcript of Aaa Badan Laporan Ppd Katung 2015
BADAN LAPORAN
KEGIATAN I
Peningkatan Kualitas Kesehatan Lingkungan Melalui Edukasi Aspek Kesehatan,
Pemilahan dan Pengolahan Sampah
Latar Belakang
Penyelesaian permasalahan kebersihan lingkungan harus dibarengi dengan upaya untuk
meningkatan kebersihan diri agar masyarakat terbebas dari penyakit. Hal ini tentunya akan
tercapai dengan adanya pengetahuan dan prilaku hidup bersih dan sehat. Dari pengetahuan yang
diberikan agar dapat merubah perilaku masyarakat menjadi bisa peduli akan lingkungan dan
kesehatan.Pemberdayaan masyarakat Desa Katung tidak hanya bertumpu pada generasi tua
namun harus melibatkan generasi muda. Penyuluhan kepada anak-anak sekolah dasar terutama
yang duduk di kelas 4-6 sebagai kader kesehatan dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa. Kebersihan diri dan lingkungan menjadi suatu hal yang krusial dan diperlukan sebagai
langkah awal untuk menjamin kehidupan yang sehat dan terbebas dari berbagai penyakit.
Penyelesaian masalah kebersihan diri dan lingkungan harus dibarengi dengan upaya untuk
meningkatkan sanitasi.
Hasil penelitian Artini (2010) tentang Hubungan Pengetahuan dengan Penerapan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehar di Puskesmas Pasundan Kalimantan Timur menunjukkan bahwa pengetahuan
memiliki pengaruh terhadap penerapan PHBS sebesar 47,1%. Penyebaran informasi dan pola
perilaku yang diharapkan tentunya tidak dapat dilakukan secara instan ke segenap lapisan
masyarakat, terutama masyarakat di Desa Katung mengingat luanya daerah dan banyaknya
jumlah penduduk yang ada. Oleh karena itu, pembentukan kader kesehatan dan pembiasaan
hidup bersih dan sehat sejak dini sangat perlu dilakukan. Para kader kesehatan ini diharapkan
dapat menyebarkan informasi yang didapat kepada orang lain salah satunya dalam tatanan PHBS
1
di sekolah. Sekolah tempat pendidikan formal merupakan wadah yang tepat untuk mengajarkan
dan menyebarkan informasi sejak dini kepada generasi muda. Kader kesehatan dini yang
dimaksud adalah penyuluhan dan simulasi kepada anak-anak sekolah dasar terutama yang duduk
di kelas 4, 5 dan 6 sebagai kader kesehatan yang selanjutnya bertanggung jawab untuk
menularkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan cara mencuci tangan dengan baik dan benar
serta pemilahan sampah menjadi sebuah ketrampilan yang bisa dihasilkan dari sampah anorganik
secara tepat kepada teman-teman yang lain.
Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini adalah:
1. Memberikan sebuah pemahaman kepada seluruh siswa-siswi SDN Katung mengenai risiko
sampah bagi kesehatan.
2. Memberikan pemahaman dan pengaruh kepada siswa-siswi SDN Katung agar sadar dan
berprilaku membuang sampah yang benar.
3. Memberikan pemahaman siswa-siswi SDN Katung tentang manfaat dan cara pemilahan
sampah dan akibat yang timbul bila sampah tidak dikelola dengan baik dan benar.
4. Meningkatan ketrampilan dan prilaku siswa-siswi SDN Katung dalam menjaga kesehatan
diri dan lingkungan dengan melakukan praktek pemilahan sampah dan mencuci tangan yang
benar.
5. Memberikan sebuah ketrampilan kepada siswa-siswi SDN Katung dalam memanfaatkan
sampah anorganik menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat.
Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan program di Desa Katung ini adalah:
1. Siswa-siswi SDN Katung terampil dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan melakukan
pemilahan sampah yang benar.
2. Siswa-siswi SDN Katung terampil dalam menjaga kesehatan diri dalam melakukan praktek
cuci tangan yang benar.
3. Siswa-siswi SDN Katung mengetahui manfaat dan cara pemilahan sampah serta akibat yang
ditimbulkan bila sampah tidak dikelola dengan benar.
2
4. Siswa-siswi SDN Katung dapat mengetahui manfaat dan cara cuci tangan yang benar serta
penyakit yang ditimbulkan bila tidak mencuci tangan yang benar.
5. Siswa-siswi SDN Katung dapat membuat ketrampilan dalam memanfaatkan sampah
anorganik menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat.
Lingkup
1. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah 15 orang siswa-siswi dari kelas 4, 5 dan 6 SD
NegeriKatung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif
a. Persiapan:
1. Melakukan survei ke lapangan untuk lebih mengenal kesehatan siswa SD.
2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait.
3. Mempersiapkan tim penyuluhan kesehatan diri dan lingkungan.
4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan.
b. Pelaksanaan Tahap Awal:
1. Mempersiapkan materi penyuluhan.
2. Mempersiapkan alat penyuluhan.
3. Mengurus izin kepada pihak sekolah.
4. Pengumpulan siswa dan penjelasan program kegiatan.
5.Memberikan penyuluhan dan simulasi serta tugas kader kepada siswa-siswi.
c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :
1. Melakukan evaluasi dan uji simulasi kepada siswa-siswi.
2. Melakukan evaluasi dari masing-masing program.
3.Melakukan pemecahan masalah yang timbul.
Metode
1. Persiapan
a. Persiapan sasaran:
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah 15 orang siswa-siswi darikelas 4, 5 dan 6 di
SD Negeri Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
3
b. Persiapan Materi:
Materi yang diberikan meliputi pengertian dan cara mencuci tangan yang baik dan benar,
pemilahan sampah rumah tangga yang tepat, serta penyakit yang dapat ditimbulkan apabila
tidak menjaga kesehatan dengan mencuci tangan dan mengelola sampah dengan baik dan
benar serta menjadikan sampah anorganik menjadi sebuah ketrampilan.
c. Persiapan Material:
1. LCD Proyektor untuk memudahkan visualisasi materi yang diberikan dan menambah
daya tarik akan materi promosi kesehatan
2. Slide Power Point
3. Leaflet
4. Poster
5. Sabun cuci tangan
6. Tissue
7. Kran air (kalau tidak ada: ember+gayung+air)
8. Kantung plastik (2 warna yang berbeda)
9. Sampah organik dan anorganik
10. Hadiah (buku dan alat tulis)
11. Alat-alat ketrampilan(Gunting, cat air, kuas, dll)
12. Persiapan tenaga: 12 orang peserta PPD
Pelaksanaan
Tim PPD yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 24 orang dengan
pembagian kerja yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing
mahasiswa. Pertama, kelompok sasaran diberitahukan informasi tentang jadwal pelaksanaan
penyuluhan dan simulasi cuci tangan serta pemilahan sampah yang sebelumnya telah
dikoordinasikan dengan instansi terkait. Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari, dimana hari
pertama dilakukan edukasi (penyuluhan dan simulasi) dan hari kedua dilakukan monitoring,
evaluasi program dan mengajarkan membuat ketrampilan. Kepala sekolah dan guru kelas
dihubungi untuk pemberitahuan jadwal kegiatan di SD Negeri Katung dan kemudian dilakukan
pemilihan 5 orang siswa-siswi masing-masing dari kelas 4, 5 dan 6 SD sehingga terpilih 15 siswa
kader kesehatan SD Negeri Katung. Kader kesehatan perwakilan kelas 4, 5 dan 6 yang berjumlah
4
15 ini diberikan penyuluhan dan simulasi mengenai cuci tangan yang baik dan benar serta
pemilahan sampah secara tepat, yang selanjutnya diberi tugas untuk mensosialisasikan
(mengajarkan) hal tersebut kepada teman-teman lainnya di masing-masing kelas. Penyuluhan
dilakukan oleh peserta PPD dan mendampingi para siswa dalam simulasi. Materi sudah
dipersiapkan sebelumnya disesuaikan dengan bobot dan tingkat pemahaman siswa sekolah dasar.
Para peserta penyuluhan dikumpulkan dalam suatu ruangan dan presentasi dilakukan dengan
menggunakan LCD dan bantuan poster serta leaflet. Penyuluhan dilakukan dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti serta dilakukan dalam suasana yang menyenangkan untuk
menarik minat dan perhatian peserta. Setelah selesai penyuluhan, dilanjutkan dengan praktek
simulasi cuci tangan yang baik dan benar serta pemilahan sampah yang tepat. Simulasi ini
dikondisikan di luar ruangan. Pada simulasi, para siswa kader kesehatan diberikan pelatihan
secara intensif sehingga benar-benar paham dan terampil dalam penerapannya sehari-hari. Di
akhir sesi, 15 siswa ini diberikan kesempatan untuk melakukan peragaan ulang secara mandiri
untuk mengetahui sejauh mana siswa-siswi tersebut menyerap materi dan simulasi yang
diberikan sehingga siap untuk menyebarkan dan menularkannya ke pada teman-teman lainnya di
kelas. Para kader bertanggung jawab untuk keberhasilan pemahaman dan keterampilan semua
temannya di kelas.
Kegiatan selanjutnya dilakukan seminggu setelah penyuluhan dan simulasi untuk dilakukan
pemantauan serta evaluasi dari tugas yang diberikan kepada para kader, yakni menularkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada teman-temannya di kelas. Pemantauan perkembangan
dan evaluasi dilakukan dengan memilih secara acak siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 selain kader
untuk memperagakan dan mempraktekan cara mencuci tangan yang baik dan benar serta
pemilahan sampah yang tepat. Hadiah akan diberikan kepada siswa terpilih yang berhasil
melakukan dengan benar serta kader yang mengajarkannya. Selama kegiatan berlangsung,
diselingi dengan penempelan poster di semua kelas dan pembagian leaflet kepada siswa-siswi
SD NegeriKatung yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk dapat menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Selain itu juga mengajarkan bagimana mengolah sampah
anorganik itu menjadi sebuah ketrampilan kepada siswa-siswi. Siswa-siswi dari 15 orang itu
dibagi menjadi 3 kelompok yang didampingin oleh peserta PPD. Setiap kelompok diberikan alat
5
dan bahan untuk di buat menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat. Setiap kelompok akan
diberikan contoh yang sudah di persiapkan sebelumnya. Siswa-siswi diberikan kebebasan dalam
menyalurkan kreatifitas sesuai apa yang mereka inginkan, hingga menjadi sebuah ketrampilan
yang bermanfaat.
Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah
Tahap Persiapan (Minggu I)
Survei SDN 1 Katung 15 10 150
Penyiapan Materi Posko 10 32 320
Pembentukan tim dan pembagian tugas Posko 24 4 96
Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi
mengenai tempat dan waktu pelaksanaan
Instasi Terkait 12 5 60
Persiapan materi penyuluhan Posko 8 72 576
Pengadaan Alat dan Bahan Desa Katung 10 15 150
Tahap Pelaksanaan (Minggu II)
Persiapan Kelompok Sasaran SDN 1 Katung 18 2 36
Persiapan tempat dan material SDN 1 Katung 24 4 96
Pelaksanaan penyuluhan dan simulasi SDN 1 katung 24 8 192
Pelaksanaan uji simulasi SDN 1 Katung 24 6 144
TOTAL 1820
Monitoring dan Evaluasi Program
Nama Kegiatan
Waktu
Monitoring
& Evaluasi
Inidikator
Keberhasilan yang
akan di ukur
Catatan
Perkembangan
Kegiatan
Status Akhir Hasil
Pemantauan dan
Keterangan
Penyuluhan dan Simulasi Cuci
Akhir minggu ke
Peningkatan pengetahuan dan
Berhasil
6
Tangan yang Baik dan Benar serta Pemilahan Sampah
III
keterampilan siswa SD
Negeri1Katung mengenai
kesehatan diri dan lingkungan berdasarkan
jumlah peserta mengalami
peningkatan nilai post test dari pre
test setelah dilakukan
penyuluhan yaitu sebesar 88,7%
Pemberian ketramilan kepada siswa-siswi SD N Katung dalam pengolahansampah anorganik
Akhri minggu ke
III
Peningkatan pengetahuan dan
keterampilan siswa SD NegeriKatung di Desa Katung
mengenai pengolahan sampah
serta pemberian ketrampilan dalam mengeloah sampah setelah dilakukan
penyuluhan dan uji simulasi
Berhasil
Tempat dan Waktu
1) Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan: SD NegeriKatung, Desa Katung, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli
2) Waktu Pelaksanaan
a. Persiapan : 1 Agustus – 6 Agustus 2015
b. Pelaksanaaan : 7 Agustus dan 13Agustus 2015
Waktu : Pukul 08.00 – selesai
7
Indikator Keberhasilan
Output : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SD Negeri1 Katung mengenai
kesehatan diri dan lingkungan berdasarkan jumlah peserta mengalami peningkatan
nilai post test dari pre test setelah dilakukan penyuluhan yaitu sebesar 88,7%
Outcome : Peningkatan kemampuan siswa-siswi SD Negeri Katung dalam menjaga kesehatan
diri khususnya dalam mempraktekkan mencuci tangan yang baik dan benar serta
menjaga kesehatan lingkungan khususnya dalam mempraktekkan pemilahan
sampah serta mengolah sampah menjadi sebuah ketrampilan yang bermanfaat dari
sampah anorganik.
Kendala
1. Persiapan
Kendala Solusi
Alat dan bahan yang kurang untuk
pembuatan ketrampilanMencari alat dan bahan ke kota
Mencari tempat yang tepat untuk
melakukan pelaksanaan pelatihan
Berkoodinasi dengan kepala sekolah untuk
tempat pelaksanaan
2. Pelaksanaan
Kendala Solusi
Siswa-siswi SD yang cukup sulit
diatur
Menegur dan memberikan
pengarahan yang baik dan benar,
agar tertib dalam melakukan
kegiatan
KEGIATAN II
8
Penyuluhan Pentingnya Kehadiran Ibu, Bayi dan Balita di Posyandu serta ASI Eksklusif
dalam Upaya Peningkatan Taraf Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita
Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar.
Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah
saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam
penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan
kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan. Kegiatan
utama, mencakup; kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan
penanggulangan diare. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan
baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi.
Kegiatan baru tersebut misalnya; Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berbagai
program pembangunan masyarakat desa lainnya.
Manfaat posyandu bagi masyarakat meliputi; Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita, Pertumbuhan anak balita
terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk, Bayi dan anak balita
mendapatkan kapsul Vitamin A, Bayi memperoleh imunisasi lengkap, Ibu hamil akan terpantau
berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT),
Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe), Memperoleh penyuluhan
kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak, Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak
balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas,
Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi dan anak balita. Dan
juga manfaat bagi kader; Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih
9
lengkap, Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan
kesehatan ibu, Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam
bidang kesehatan, Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan
kesehatan ibu.
Menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010, terjadi penurunan signifikan terkait
kunjungan ke Posyandu setelah imunisasi anak dianggap lengkap. Padahal nyatanya anak
sebaiknya justru tetap rutin dibawa ke Posyandu hingga usianya mencapai 5 tahun. Padahal
kunjungan ke Posyandu tidak hanya sekadar melengkapi imunisasi, tetapi juga pemantauan
indikator pertumbuhan balita lainnya. Dengan begitu akan dapat dideteksi lebih dini apabila
terjadi gangguan pertumbuhan dan masalah gizi yang terjadi pada anak. Menurut data Puskesmas
Pembantu Desa Katung, kunjungan ibu ke posyandu di Desa Katung selama ini masih terbilang
rendah, hanya mencapai rata – rata 25 persen setiap tahunnya. Setelah anak mendapatkan
imunisasi lengkap, para ibu cenderung enggan membawa anaknya secara rutin hadir ke
Posyandu. Hal ini menunjukkan rendahnya minat masyarakat untuk hadir ke Posyandu. Dengan
mengetahui pentingnya datang ke Posyandu, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran diri untuk membawa balitanya untuk secara rutin datang ke Posyandu. Pada akhirnya
diharapkan akan berdampak pada peningkatan status kesehatan ibu dan anak.
Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai manfaat Posyandu.
2. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya membawa balita untuk hadir ke
Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun.
Hasil yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah:
1. Peningkatan pengetahuan ibu mengenai manfaat Posyandu dan ASI Eksklusif
2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya membawa balita untuk
hadir ke Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun dan pemberian ASI Eksklusif
3. Peningkatan kehadiran kunjungan ibu dan balita ke Posyandu dan pemberian ASI
Eksklusif
10
Lingkup
1. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah Ibu yang memiliki bayi dan balita yang datang ke
Posyandu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif PPD PPM
a. Persiapan :
1. Melakukan survei ke lapangan dan memberikan informasi mengenai penyuluhan
2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait
3. Mempersiapkan tim penyuluhan posyandu dan ASI eksklusif
4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan
b. Pelaksanaan Tahap Awal:
1. Mempersiapkan materi penyuluhan
2. Mempersiapkan alat penyuluhan
3. Mengurus izin dan berkoordinasi dengan kepala desa dan penanggung jawab program
4. Pengumpulan peserta penyuluhan yang hadir saat Posyandu
5. Melakukan penyuluhan
c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :
1. Melakukan pemecahan masalah yang timbul.
2. Melakukan evaluasi program.
Metode
1. Persiapan
Persiapan sasaran :
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Posyandu di Desa Katung,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Persiapan Materi :
Materi yang diberikan meliputi pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita di Posyandu serta
kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang ke Posyandu, serta
pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Persiapan Material :
11
LCD Proyektor
Layar proyektor
Laptop
Speaker
Slide Powerpoint
Liflet dan video edukasi
Persiapan Tenaga : 12 orang peserta PPD
Pelaksanaan
Tim PPD yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 12 orang. Pembagian
tim dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing
mahasiswa.Pertama-tama dilakukan koordinasi dengan kepala Puskesmas dan penanggung
jawab program Posyandu di Desa Katung mengenai jadwal kegiatan dan materi
penyuluhan.Kemudian kelompok sasaran diberikan informasi tentang jadwal penyuluhan
yang akan dilaksanakan pada saat kegiatan Posyandu. Penyuluhan dilakukan oleh 12 orang
mahasiswa PPD yang sudah mempersiapkan materi tentang pentingnya kehadiran di
Posyandu dan kerugian kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang
ke Posyandu, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif. Peserta penyuluhan yang terkumpul
berjumlah 35 orang.Para peserta penyuluhan berkumpuldalam satu ruangan sembari
menunggu giliran. Materi diberikan dengan menggunakan video dan pamphlet. Pemutaran
video edukasi dilakukan selama kegiatan posyandu sehingga saat menunggu giliran peserta
dapat sekaligus menonton video edukasi, disamping itu pamphlet juga digunakan sebagai
sarana pemberian materi secara tatap muka perorangan saat peserta menunggu giliran atau
setelah selesai melaksanakan posyandu. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi singkat
perorang untuk mengetahui pemahaman ibu mengenai materi yang telah diberikan.
Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam)
Jumlah
Tahap Persiapan (Minggu II)
12
Survei Kantor Desa Katung
15 5 75
Pembentukan tim dan pembagian tugas
Posko PPD 24 4 96
Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan
Instasi Terkait 6 2 12
Persiapan materi penyuluhan Posko PPD 12 24 288
Pengadaan alat penyuluhan Posko PPD 24 8 192
Tahap Pelaksanaan (Minggu III)
Persiapan tempat dan material (LCD, Sound)
Kantor Desa Katung
24 2 48
Persiapan Kelompok Sasaran Kantor Desa Katung
12 4 48
Pelaksanaan penyuluhan Kantor Desa Katung
12 4 48
Evaluasi pelaksanaan Kantor Desa Katung
24 1 24
Total 831
Monitoring dan Evaluasi Program
Nama
Kegiatan
Waktu
Monitoring &
Evaluasi
Inidikator
Keberhasilan yang
akan di ukur
Catatan
Perkembangan
Kegiatan
Status Akhir
Hasil
Pemantauan dan
Keterangan
Penyuluhan
Pentingnya
Kehadiran
Ibu, bayi,
dan Balitadi
Posyandu
Minggu ke III Peningkatan
pengetahuan Ibu
mengenai pentingnya
kehadiran ibu, bayi, dan
balita ke posyandu serta
ASI eksklusif dalam
Berhasil
13
serta ASI
Eksklusif
Dalam
Upaya
Peningkatan
Taraf
Kesehatan
Ibu, bayi,
dan Balita
upaya peningkatan taraf
kesehatan ibu, bayi dan
balita di Desa Katung.
Tempat dan Waktu
1) Tempat Pelaksanaan
Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Kantor Desa Katung, Desa Katung,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
2) Waktu Pelaksanaan
a. Persiapan : 3Agustus s/d 14Agustus 2015
b. PelaksanaaanHari/Tanggal : Sabtu , 15Agustus 2015
c. Waktu : Pukul08.00 – 12.00 WITA
Indikator Keberhasilan
Output : Sebanyak 50 % dari Ibu yang mengikuti penyuluhan mengalami peningkatan
pengetahuan pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita ke posyandu serta ASI
eksklusif dengan tanya jawab singkat mengenai materi Posyandu dan ASI
Eksklusif.
Outcome : Peningkatan pengetahuan Ibu mengenai pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita ke
posyandu serta ASI eksklusif dalam upaya peningkatan taraf kesehatan ibu, bayi
dan balita di Desa Katung.
14
Kendala
Persiapan
Kendala Solusi
Kesulitan dalam mengumpulkan ibu-ibu di
hari-hari rutin. Hal ini dikarenakan sebagian
besar ibu-ibu memiliki pekerjaan sehingga
terdapat kecenderungan ibu-ibu untuk lebih
memilih bekerja dibandingkan dengan
mendengarkan penyuluhan.
Setelah berkoordinasi dengan kepala desa
dan Bidan di Pustu, diperoleh solusi untuk
mengadakan edukasi pada saat Posyandu.
Pelaksanaan
Kendala Solusi
Kurangnya minat ibu-ibu dalam
mendengarkan penyuluhan dan keterbatasan
waktu yang dimiliki ibu-ibu.
Melakukan pemberian materi secara tatap
muka perorangan sehingga pemberian
dapat lebih efektif dan lebih singkat
KEGIATAN III
Tenda Tensi dan Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi
Latar Belakang
15
Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan mudah
dilakukan pengukurannya. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Angka kejadian di
Indonesia berkisar 2-18% di berbagai daerah jadi di Indonesia saat ini kira-kira terdapat 20 juta
orang penderita hipertensi. Prevalensi hipertensi cenderung meningkat. Di desa Katung, hampir
80% penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani. Penduduk Desa Katung juga memiliki
kebiasaan untuk meminum kopi setiap hari. Konsumsi kopi setiap hari merupakan faktor resiko
untuk terjadinya hipertensi. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan upaya untuk deteksi dini dan
penyuluhan masyarakat mengenai hipertensi. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk
mendeteksi adanya hipertensi pada masyarakat adalah tenda tensi.
Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan tenda tensi dan penyuluhan kesehatan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk melakukan screening terhadap penyakit hipertensi
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hipertensi
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dengan gaya hidup sehat
Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan program PPD di Desa Katung ini adalah:
1. Membantu mendeteksi penyakit hipertensi lebih dini
2. Masyarakat menjadi lebih memahami tentang penanganan hipertensi dan gaya hidup sehat
Lingkup
1. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat DesaKatung, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli.
Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif
a. Persiapan:
Kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan dari program lainnya yang dapat
mengumpulkan masyarakat banyak dalam satu tempat. Kegiatan ini diadakan bersamaan
dengan kegiatan Posyandu dan penyuluhan tentang penyakit dan budidaya jeruk. Hal ini
16
dilakukan untuk mempermudah dalam mengumpulkan masyarakat, sehingga pelaksanaan
kegiatan tenda tensi menyesuakan dengan kegiatan posyandu dan penyuluhan.
b. Pelaksanaan Tahap Awal:
1. Berkoordinasi dengan panitia kegiatan posyandu dan penyuluhan
2. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan tenda tensi
c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :
1 Melakukan kegiatan tenda tensi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2 Bersosialisasi dengan masyarakat Desa Katung.
Metode
1. Persiapan
a) Persiapan Lokasi:
Lokasi kegiatan berada pada dua tempat yaitu; Kantor Desa Katung dan SDN Katung.
b) Persiapan Material :
- Tensi
- Stetoscope
- Timbangan
- Meteran
Pelaksanaan
Pelaksanaan tenda tensi dilakukan sebanyak dua kali yaitu tanggal 15 Agustus dan 22 Agustus
2015. Pada tanggal 15 Agustus 2015 tenda tensi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
Posyandu. Pada pelaksanaannya kegiatan ini memiliki sasaran yaitu ibu atau bapak yang
mengantar bayi dan balitanya ke posyandu. Sehingga ketika sedang menunggu giliran di
Posyandu atau setelah selesai melaksanakan kegiatan Posyandu, ibu atau bapak yang mengantar
dapat diperiksa sambil dijelaskan tentang hipertensi dan gaya hidup sehat.
Sedangkan pada tanggal 22 Agustus 2015, pelaksanaan tenda tensi diadakan bersamaan dengan
kegiatan penyuluhan penyakit dan budiaya jeruk. Pada pelaksanaannya kegiatan ini memiliki
sasaran yaitu para peserta yang akan mengikuti kegiatan penyuluhan. Setelah peserta melakukan
17
registrasi kegiatan, peserta kemudian diarahkan ke stand kesehatan untuk diperiksa sambil
dijelaskan tentang hipertensi dan gaya hidup sehat.
Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah
Tahap Persiapan (Minggu I)
Survey Kantor Desa dan SDN Katung
10 3 30
Penyiapan Alat Posko 10 1 10
Koordinasi dengan Panitia pelaksana Posyandu dan penyuluhan
Instasi Terkait 15 2 30
Tahap Pelaksanaan (15 & 22 Agustus)
Pelaksanaan kegiatan Kantor Desa dan SDN Katung
24 5 120
Evaluasi pelaksanaan Kantor Desa dan SDN Katung
24 2 48
Total 238
Monitoring dan Evaluasi Program
Nama Kegiatan
Waktu Monitoring & Evaluasi
Inidikator Keberhasilan yang akan di ukur
Catatan Perkembangan Kegiatan
Status Akhir Hasil Pemantauan dan Keterangan
Tenda
TensiMinggu ke II dan III
60% peserta kegiatan posyandu dan penyuluhan mengikuti tenda tensi
Berhasil
Tempat dan Waktu
Tempat Pelaksanaan
No. Institusi Tempat
1 Masyarakat Desa Katung Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten
18
Bangli
Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaaan
Hari/Tanggal : 15 Agustus 2015
Waktu : 08.30 – 12.00 WITA
Hari/Tanggal : 22 Agustus 2015
Waktu : 13.30 – 15.00 WITA
Indikator Keberhasilan
Output : Dapat melakukan screening terhadap penyakit hipertensi pada masyarakat
Desa Katung
Outcame : Pemahaman tentang Hipertensi dan gaya hidup sehat meningkat
Kendala
Persiapan
Permasalahan Solusi
Sulit mengumpulkan masyarakat Melaksanakan kegiatan bersamaan
dengan kegiatan Posyandu dan
Penyuluhan
Pelaksanaan
Permasalahan Solusi
Kendala bahasa antara
mahasiswa PPD dan masyarakat.
Menggunakan bahasa campuran Bali-
Indonesia namun tetap memperhatikan
etika pergaulan agar tetap dimengerti
masyarakat.
KEGIATAN IV
Penjaringan dan Pelatihan Dokter Kecil di SDN Katung
19
Latar Belakang
Pelatihan Dokter Kecil merupakan salah satu pembinaan kader kesehatan sekolah yang bertujuan
untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik Sekolah Dasar khususnya dalam
bidang kesehatan. Di lingkungan sekolah, sering sekali terjadi beberapa kasus kesehatan yang
membutuhkan pertolongan segera, seperti pada siswa yang mimisan, pingsan, diare, dan
penanganan pada siswa yang jatuh / luka akibat bermain bersama temannya. Unit Kesehatan
Sekolah (UKS) yang sudah terbentuk adalah salah satu upaya untuk menangani kasus gawat
darurat tersebut yang di dalamnya akan ada kotak P3K yang merupakan perangkat yang harus
dimiliki setiap sekolah dan juga beberapa dokter kecil yang telah mendapatkan pelatihan dan
memiliki keterampilan khusus dalam penanganan kasus-kasus gawat darurat dan kesehatan
lainnya dalam upaya peningkatan kesehatan sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan siswa yang
memiliki keterampilan untuk menangani hal tersebut.
Dalam pelaksanaannya, beberapa siswa berprestasi dan berbakat dari kelas 3, 4, dan 5 ini akan
menjadi dokter kecil yang berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah dan
bertugas di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di SDN Katung – Bangli. Dokter kecil inilah yang
akan menjalankan tugasnya dalam upaya peningkatan kesehatan sekolah ke depannya.
Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program penjaringan dan pelatihan dokter kecil di SDN Katung
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman siswa SDN Katung mengenai dokter kecil yang berperan sebagai
penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa SDN Katung tentang tata laksana medis yang dapat
diterapkan dalam menolong diri sendiri, teman maupun keluarganya.
Hasil yang Diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan program penjaringandan pelatihan dokter kecil di
SDN Katung ini adalah:
1. Siswa SDN Katung mengetahui peran dokter kecil sebagai penggerak hidup sehat di sekolah,
rumah dan lingkungannya.
20
2. Siswa SDN Katung mengetahui tata laksana medis yang dapat diterapkan dalam menolong
diri sendiri, teman maupun keluarganya.
Lingkup
1. Kelompok sasaran
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi pilihan kelas 3, 4 dan 5 SDN Katung
2. Persiapan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif
Persiapan:
1. Menyiapkan materi dokter kecil.
2. Melakukan observasi tempat pelaksanaan kegiatan.
3. Mengurus izin kegiatan di SDN 1 Katung.
Pelaksanaan Tahap Awal:
1. Mempersiapkan alat pelatihan.
2. Melakukan pembinaan kepada siswa-siswi SDN Katung.
Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :
1. Melakukan evaluasi program.
2. Melakukan pemecahan masalah yang timbul.
Metode
1. Persiapan
a. Persiapan sasaran:
Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah 15 orang siswa-siswi kelas 3, 4, dan 5 di SD
Negeri Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
a. Persiapan Materi:
Materi yang diberikan meliputi informasi seputar dokter kecil, penanganan diare, pingsan
dan cara merawat luka pada P3K.
b. Persiapan Material:
1. Handout materi.
2. Persiapan tenaga : 12 orang peserta PPD
Pelaksanaan
21
Tim PPD yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 12 orang dengan
pembagian kerjayang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing
mahasiswa. Pertama, kelompok sasaran diberitahukan informasi tentang jadwal pelaksanaan
penjaringan dan pelatihan dokter kecil yang telah dikoordinasikan dengan instansi terkait.Kepala
sekolah dan guru kelas dihubungi untuk pemberitahuan jadwal kegiatan di SD Negeri Katung
dan kemudian dilakukan pemilihan 5 orang siswa-siswi masing-masing dari kelas 3, 4, dan 5 SD
sehingga terpilih 15 siswa dokter kecil SD Negeri Katung. Penyuluhan dilakukan oleh peserta
PPD dan mendampingi para siswa dalam setiap pembinaan. Materi sudah dipersiapkan
sebelumnya disesuaikan dengan bobot dan tingkat pemahaman siswa sekolah dasar. Para peserta
penyuluhan dikumpulkan dalam suatu ruangan dan penyampaian materi dilakukan oleh beberapa
anggota PPD yang ditunjuk. Penyuluhan dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti serta dilakukan dalam suasana yang menyenangkan untuk menarik minat dan
perhatian peserta dokter kecil.
Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah
Tahap Persiapan (Minggu III)
Survei SDN Katung 15 10 150
Penyiapan Materi Posko 10 10 100
Pembentukan tim dan pembagian tugas Posko 24 4 96
Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi
mengenai tempat dan waktu pelaksanaan
Instasi Terkait 12 5 60
Persiapan materi penyuluhan Posko 8 72 576
Pengadaan Alat dan Bahan Desa Katung 10 15 150
Tahap Pelaksanaan (Minggu IV)
Persiapan Kelompok Sasaran SDN 1 Katung 18 2 36
Persiapan tempat dan material SDN 1 Katung 24 4 96
Pelaksanaan penyuluhan SDN 1 katung 24 8 192
Pelaksanaan evaluasi program SDN 1 Katung 24 4 96
22
Total 1552
Monitoring dan Evaluasi Program
Nama KegiatanWaktu Monitoring & Evaluasi
Inidikator Keberhasilan yang akan di ukur
Status Akhir Hasil Pemantauan dan Keterangan
Penjaringan dan Pelatihan Dokter Kecil di SDN Katung
Akhir minggu ke IV
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SD Negeri Katung mengenai peran dan fungsi dokter kecil
Berhasil
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan: Sekolah Dasar Negri Katung, Desa Katung Kintamani Bangli.
Waktu Pelaksanaan: Rabu, 26 Agustus 2015
Indikator Keberhasilan
Output: Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi SD Negeri Katung
tentang fungsi dari dokter kecil di sekolah.
Outcome: Peningkatan kemampuan siswa-siswi SD Negeri Katung dalam menjaga kesehatan diri
khususnya dalam mempraktekkan peran dokter kecil.
Kendala
Persiapan
Kendala Solusi
23
Sulitnya menentukan jadwal pelaksanaan
program di SDN Katung
Berkoordinasi dengan kepala sekolah
dan guru serta pemegang program
terkait di Puskesmas Kintamani 6,
tentang jadwal dan mekanisme
kegiatan.
Pelaksanaan
Kendala Solusi
Sulitnya mengatur siswa-siswi sekolah dasar
ketika menjalankan program.
Ikut serta mengajak guru kelas dalam
menyampaikan materi.
24