Makalah Ppd Baru

29
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah perkembangan peserta didik yang dibimbing oleh Ibu Santa selaku Dosen Pembimbing mata kuliah ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu demi kelancaran tugas ini. Makalah yang kami buat tentu jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik serta saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah-makalah yang akan dibuat kedepannya. Tak banyak yang dapat kami sampaikan dalam kesempatan kali ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah yang kami buat dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi siapa saja yang akan membacanya.

description

perkembangan peserta didik

Transcript of Makalah Ppd Baru

Page 1: Makalah Ppd Baru

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah

perkembangan peserta didik yang dibimbing oleh Ibu Santa selaku Dosen

Pembimbing mata kuliah ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu demi kelancaran tugas ini.

Makalah yang kami buat tentu jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik

serta saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah-makalah yang akan

dibuat kedepannya. Tak banyak yang dapat kami sampaikan dalam kesempatan

kali ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah yang kami

buat dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi siapa saja yang

akan membacanya.

Medan,18 Oktober 2015

Tim Penyusun

Page 2: Makalah Ppd Baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang ia telah banyak belajar

dari lingkungan, dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi

lingkungan. Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan

khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang

dimiliki adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa itu.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan

masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian

yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus

dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat

luas, anak (remaja) mengkutip proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui,

dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-

kaedah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam

cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa

perkembangan sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan

di dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa

anak (remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di

dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa

kelompok yang bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman dikalangan

pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes. Bahasa prokem

terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga masyarakat, dan sekolah

dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak yang satu

dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan kosakata

sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat lapisan

pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa pasar,

bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik yang

pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah

lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.

Page 3: Makalah Ppd Baru

Berikut ini pendapat para ahli mengenai pengertian bahasa :

1. Bahasa (language) merupakan sebuah bentuk komunikasi diantara

orang-orang, baik yang bersifat verbal atau pun gerak isyarat dan sikap,

penggunaan lambang-lambang dalam komunikasi (kamus umum 

psikologi).

2. Bahasa merupakan alat sosialisasi dan merupakan dasar perkembangan

intelegensi (Prof. Dr. Utami Munandar, 1995:153)

3. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang

lain. Tercakup semua cara berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan

dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan

suatu pikiran, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat,

bilangan, lukisan, dan mimik wajah (Syamsu Yusuf, 2004:118)

4. Menurut Vygotsky, bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan

orang lain. Awalnya, satu-satunya fungsi bahasa adalah komunikasi.

Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak

mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk

membantu memecahkan masalah. Dalam tahap praoperasional, ketika

anak belajar menggunakan bahasa untuk menyelesaikan masalah,

mereka berbicara lantang sembari menyelesaikan masalah. Sebaliknya,

begitu menginjak tahap operasional konkret, percakapan batiniah tidak

terdengar lagi.

1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan

1. Apa pengertian dari perkembangan bahasa?

2. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?

3. Bagaimana pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan

berpikir?

4. Apa perbedaan individual dalam kemampuan dan perkembangan bahasa?

5. Apa upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan kemampuan

bahasa pada remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan?

6. Bagaimana upaya kita dalam pengembangan kemampuan bahasa remaja

dan implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan?

Page 4: Makalah Ppd Baru

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian perkembangan bahasa

2. Memahami karakteristik perkembangan bahasa pada remaja

3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa

4. Memahami akan pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan

berpikir

5. Memahami akan perbedaan individual dalam kemampuan dan

perkembangan bahasa

6. Memahami upaya yang harus dilakukan dalam pengembangan

kemampuan bahasa remaja dan implikasinya dalam penyelenggaraan

pendidikan.

1.4 Metode Pembahasan

Metode yang digunakan untuk membahas masalah dalam makalah adalah

studi literatur, yaitu dengan mencari sumber-sumber dari buku, jurnal, dan

internet.

Page 5: Makalah Ppd Baru

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya

kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.

Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut

klasifikasi World Health Organization (WHO). “Remaja”, kata itu menurut remaja

sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya

“dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang tua. Kata remaja berasal dari

bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja)

yang berarti “tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa”. Istilah adolescence

mempunyai arti yang cukup luas: mencakup kematangan mental, emosional,

sosial, dan fisik. ( Piaget ). Dengan demikian dapat diketahui pengertian remaja

adalah :

1. Usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa.

2. Usia dimana anak tidak merasa dibawah tingkat orang –orang yang lebih

tua melainkan berada pada tingkatan yang sama, sekurang –kurangnya

masalah hak.

3. Kurang lebih berhubungan dengan masa puber.

4. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini

memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang

dewasa.

Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980)

menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara

seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa

remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa

remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada

usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode

setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan

Page 6: Makalah Ppd Baru

dewasa secara hukum. Semua individu khususnya remaja akan mengalami

perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual,

sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Pada makalah ini akan dibahas lebih

lanjut mengenai perkembangan bahasa remaja.

2.2 Bahasa

2.2.1 Pengertian Bahasa

Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini,

karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa

merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Adapun bahasa dapat

digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya

dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki.

Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau

berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan.

Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli

Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya

adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang

mempergunakan bunyi sebagai alatnya.

Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009:

126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya,

sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.

Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi,

2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang

digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama,

berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang

baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.

Page 7: Makalah Ppd Baru

2.2.2 Fungsi-Fungsi Bahasa

Konsep bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran. Bahasa adalah

alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk

menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.

Bagi sosiolinguistik konsep bahwa bahasa adalah alat atau berfungsi untuk

menyampaikan pikiran dianggap terlalu sempit, sebab yang menjadi persoalan

sosiolinguistik adalah “who speak what language to whom, when and to what

end”. Oleh karena itu fungsi-fungsi bahasa dapat dilihat dari sudut penutur,

pendengar, topic, kode dan amanat pembicaraan.

1. Fungsi Personal atau Pribadi

Dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal. Maksudnya, si penutur

menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si penutur bukan hanya

mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu

sewaktu menyampaikan tuturannya. Dalam hal ini pihak pendengar juga dapat

menduga apakah si penutur sedang sedih, marah atau gembira.

2. Fungsi Direktif

Dilihat dari sudut pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi direktif, yaitu

mengatuf tingkah laku pendengar. Di sini bahasa itu tidak hanya membuat si

pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan

yang dikehendaki pembicara.

3. Fungsi Fatik

Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa bersifat fatik.

Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan

perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan

biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa atau

menanyakan keadaan. Oleh karena itu, ungkapan-ungkapan ini tidak dapat

diterjemahkan secara harfiah.

Page 8: Makalah Ppd Baru

Ungkapan-ungkapan fatik ini biasanya juga disertai dengan unsur paralinguistik,

seperti senyuman, gelengan kepala, gerak gerik tangan, air muka atau kedipan

mata. Ungkapan-ungkapan tersebut jika tidak disertai unsure paralinguistik tidak

mempunyai makna.

4. Fungsi Referensial

Dilihat dari topik ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu berfungsi untuk

membicarakan objek atau peristiwa yang ada disekeliling penutur atau yang ada

dalam budaya pada umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham

tradisional bahwa bahasa itu adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk

menyatakan bagaimana si penutur tentang dunia di sekelilingnya.

5. Fungsi Metalingual atau Metalinguistik

Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi metalingual atau

metalinguistik. Artinya, bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu

sendiri. Biasanya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah lain seperti

ekonomi, pengetahuan dan lain-lain. Tetapi dalam fungsinya di sini bahasa itu

digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa. Hal ini dapat dilihat

dalam proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-kaidah bahasa dijelaskan

dengan bahasa.

6. Fungsi Imajinatif

Jika dilihat dari segi amanat (message) yang disampaikan maka bahasa itu

berfungsi imajinatif. Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran,

gagasan dan perasaan; baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi

(khayalan) saja. Fungsi imaginasi ini biasanya berupa karya seni (puisi, cerita,

dongeng dan sebagainya) yang digunakan untuk kesenangan penutur maupun para

pendengarnya.

Page 9: Makalah Ppd Baru

2.2.3 Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang berarti

faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan

berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang dan masih sangat

sederhana, bahasa yang digunakannya juga sangat sederhana. Semakin bayi itu

tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa

mulai berkembang dari tingkat yang sangat sederhana menuju ke bahasa yang

kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa

pada dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan.

Anak (bayi) belajar bahasa seperti halnya belajar hal yang lain, meniru dan

mengulang hasil yang telah didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi

bersuara, ‘mm  mmm’, ibunya tersenyum mengulang menirukan dengan

memperjelas dan memberi arti suara itu menjadi ‘maem-maem’. Bayi belajar

menambah kata-kata dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia

dewasa (terutama ibunya) disekelilingnya membetulkan dan memperjelas. Belajar

bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam sampai tujuh

tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi  perkembangan bahasa adalah

meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat

komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda

dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai

upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.

2.4 Karakteristik Perkembangan Bahasa  Remaja

Bahasa remaja adalah bahasa yang telah berkembang dilingkungan remaja

dan dengan demikian bahasa remaja terbentuk dari kondisi lingkungan.

Lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya

pergaulan teman sebaya, dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang dimiliki

adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga atau bahasa  itu.

Perkembangan bahasa remaja dilengkapi dan diperkaya oleh lingkungan

masyarakat di mana mereka tinggal. Hal ini berarti pembentukan kepribadian

yang dihasilkan dari pergaulan masyarakat sekitar akan memberi ciri khusus

dalam perilaku bahasa. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat

Page 10: Makalah Ppd Baru

luas, anak (remaja) mengutip proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui,

dilembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-

kaidah yang benar.

Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu

pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan

sistem budaya, termasuk perilaku berbahasa. Pengaruh pergaulan di dalam

masyarakat (teman sebaya) terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak

(remaja) menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di

dalam kelompok sebaya. Dari kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa

kelompok yang bentuknya amat khusus, seperti istilah baceman dikalangan

pelajar yang dimaksudkan adalah bocoran soal ulangan atau tes. Bahasa prokem

terutama secara khusus untuk kepentingan khusus pula.

Pengaruh lingkungan yang berbeda antara keluarga  masyarakat, dan

sekolah dalam perkembangan bahasa, akan menyebabkan perbedaan antara anak

yang satu dengan yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh pilihan dan penggunaan

kosakata  sesuai dengan tingkat sosial keluarganya. Keluarga dari masyarakat

lapisan pendidikan rendah atau buta huruf, akan banyak menggunakan bahasa

pasar, bahasa sembarangan, dengan istilah-istilah yang kasar. Masyarakat terdidik 

yang pada umumnya memiliki status sosial lebih baik, menggunakan istilah-istilah

lebih selektif dan umumnya anak-anak remajanya juga berbahasa lebih baik.

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Remaja

Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan. Oleh karena itu

perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

Umur anak

Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,

bertambahnya pengalaman dan meningkatkan kebutuhan. Bahasa

seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan

kebutuhannya. Faktor fisik ikut mempengaruhi sehubungan semakin

sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan

gerakan-gerakan dan isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis

yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat

Page 11: Makalah Ppd Baru

kesempurnaan, dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual,

anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi dengan baik.

Kondisi lingkungan

Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang

cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa dilingkungan

perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan. Begitu pula

perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah

terpencil menunjukkan perbedaan.

Pada dasarnya bahasa  dipelajari dari lingkungan. Lingkungan yang

dimaksud termasuk lingkungan pergaulan dalam kelompok, seperti

kelompok bermain, kelompok kerja, dan kelompok sosial lainnya.

Kecerdasan anak

Untuk meniru bunyi atau suara, gerakan dan mengenal tanda-tanda,

memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan intelektual atau

tingkat berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-

kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan

memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan fisik lain, amat

dipengaruhi oleh daya pikir atau kecerdasan seseorang anak.

Status sosial ekonomi keluarga

Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik, akan mampu menyediakan

situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dengan  anggota

keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota

keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang

berstatus sosial rendah. Hal ini akan tampak perbedaan perkembangan

bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik.

Dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh terhadap

perkembangan bahasa.

Kondisi fisik

Kondisi fisik di sini kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang terganggu

kemampuannya  untuk berkomunikasi, seperti bisu, tuli, gagap, dan organ

suara tidak sempurna akan mengganggu perkembangan alam berbahasa.

Page 12: Makalah Ppd Baru

2.6 Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir

Remaja

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi satu

sama lain. Kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan

sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.

Seseorang yang rendah kemampuan berpikirnya, akan mengalami kesulitan dalam

menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis. Hal ini akan berakibat sulitnya

berkomunikasi.

Bersosialisasi berarti melakukan interaksi dengan yang lain. Seseorang

menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan

gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide

dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan

menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan  persepsi

yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berfikir menjadi

tidak tepat. Ketidaktepatan hasil pemrosesan berfikir ini diakibatkan

kekurangmampuan dalam bahasa.

Dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan sesama sebayanya,

remaja seringkali menggunakan bahasa spesifik yang kita kenal dengan bahasa

“gaul”. Disamping bukan merupakan bahasa yang baku, kata-kata dan istilah dari

bahasa gaul ini terkadang hanya dimengerti oleh para remaja atau mereka yang

kerap menggunakannya. Kita semua secara sadar maupun tidak sadar pernah

mengamati bagaimana kaum remaja menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

para orang lain mengenai sebuah acara remaja. Kira-kira beginilah :

1) "Emm, pokoknya acara asyik banget, band-band yang tampil keren banget,

musiknya OK, ya pokoknya te-o-pe B G T deh!"

2) "Gila, acaranya keren banget gitu, lho! Aduh pokoknya keren deh...

Pokoknya yang nggak dateng nyesel aja!!"

3) "Wah, pokoknya gua salut lah sama panitianya. Acaranya keren abis,

brooo!!"

Page 13: Makalah Ppd Baru

Lalu bagaimana kalau dimintai komentar, misalnya tentang seorang artis

favoritnya, katakanlah Jennifer Lopez?

1. "Wah Jennifer Lopez itu top banget, gitu lho! Bodinya seksi, suaranya bagus,

cantik banget, aduh pokoknya keren deh!"

2. "Iya, gua demen banget sama J-Lo. Dia tuh udah seksi, jago nyanyi, udah gitu

jago nge-dance lagi! Wah, tipe gua banget, tuh!"

3. "Gua suka J-Lo.... karena apa ya? Ya karena dia keren aja, gitu!!!"

Dengan kondisi seperti ini, wajarlah kiranya jika para siswa sekolah jauh

lebih memilih mengerjakan soal-soal pilihan ganda daripada esai. Masalahnya

jelas : mereka tidak mampu menyampaikan maksudnya dengan baik ; dengan

cukup jernih sehingga bisa dimengerti oleh orang lain. Kalau cuma sekedar bilang

"si A keren", "acara ini bagus", "desainnya ciamik" dan sebagainya, siapa pun

bisa melakukannya. Tapi tidak ada yang mengerti maksud pembicaraannya

sebenarnya. Keren seperti apa? Mengapa ia dibilang keren? Apa yang

membuatnya merasa ia lebih keren daripada yang lain? Tidak ada secuil pun

informasi!

Gaya berbahasa berkaitan erat dengan bahan bacaannya. Kalau yang

dibaca remaja selalu masalah-masalah percintaan yang beraliran gombalisme,

maka tidak heran jika pikiran mereka pun tidak terbiasa dengan hal-hal lain yang

sebenarnya sangat penting. Jika pikirannya hanya disibukkan oleh hal-hal

semacam itu, maka jangan heran jika mereka cenderung menghindar dari

pembicaraan-pembicaraan serius (dan tentu juga tulisan-tulisan yang serius).

Bahasa remaja yang digunakan oleh kalangan remaja saja. Penggunaan

bahasa remaja ini memiliki fungsi yang strategis bagi kehidupan mereka. Dengan

menggunakan bahasa remaja, mereka merasa sebagai orang yang bisa dan masuk

dalam komunitas mereka.

Page 14: Makalah Ppd Baru

Dalam kesehariannya, bahasa remaja dugunakan sebagai penghubung

antarmereka. Dengan bahasa remaja yang sifatnya dinamis, remaja merasa

memiliki kebebasan untuk mengepresikan kehidupan mereka.

2.7 Perbedaan Individual dalam Kemampuan dan Perkembangan Bahasa

Remaja

Menurut Chomsky (Woolfolk, dkk. 1984) anak dilahirkan ke dunia telah

memiliki kapasitas berbahasa. Akan tetapi seperti dalam bidang yang lain, faktor

lingkungan akan mengambil peranan yang cukup menonjol, mempengaruhi

perkembangan bahasa anak tersebut. Mereka belajar  makna kata dan bahasa

sesuai dengan apa yang mereka dengar, lihat dan mereka hayati dalam hidupnya

sehari-hari. Perkembangan bahasa anak terbentuk oleh lingkungan yang berbeda-

beda.

Berpikir dan berbahasa  mempunyai korelasi tinggi ; anak dengan IQ tinggi

akan berkemampuan  bahasa yang tinggi. Nilai IQ menggambarkan adanya

perbedaan individual anak, dan dengan demikian kemampuan mereka dalam

bahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi kemampuan mereka berpikir. Bahasa

berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan lingkungan

akan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar

dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian remaja yang berasal dari

lingkungan  yang berbeda juga akan berbeda-beda pula kemampuan dan

perkembangan bahasanya.

2.8 Upaya pengembangan kemampuan bahasa remaja dan implikasinya

dalam penyelenggaraan pendidikan

Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi bahasanya,

baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru harus

mengembangkan strategi belajar-mengajar bidang bahasa dengan memfokuskan

pada potensi dan kemampuan anak.

Pertama, anak perlu melakukan pengulangan (menceritakan kembali)

pelajaran yang telah diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-

Page 15: Makalah Ppd Baru

murid sendiri. Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan identifikasi

tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa murid-muridnya.

Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan bahasa

murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa  lingkungan yang telah

dipilih secara tepat dan benar oleh guru. Cerita murid tentang isi pelajaran yang

telah dipercaya itu diperluas untuk langkah-langkah selanjutnya, sehingga para

murid mampu menyusun cerita lebih komprehensif tentang isi bacaan yang telah

dipelajari dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.

Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara

mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan

lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa masing-

masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan rangsangan

dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Oleh karena itu, sarana

perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah, dan lain-lainnya

hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.

Berikut ini merupakan beberapa bahasa gaul yang sering digunakan oleh

remaja beserta maknanya yaitu :

a. Gaul, dong!

Dalam konteks sosial pergaulan remaja, gaul bukanlah sekedar kata.

Melainkan sudah menjadi semacam istilah atau ungkapan yang ruang lingkupnya

menyentuh berbagai perilaku atau gaya hidup remaja. Sayangnya, istilah

atau.ungkapan itu cenderung bertentangan dengan nilai atau norma-norma yang

ada. Contohnya, berpacaran dengan ngeseks-nya, minum minuman keras

(ngedrink), menggunakan obat terlarang (ngedrugs), berjudi (ngegambling) atau

yang lainnya dianggap gaul. Begitu pula dengan kebiasaan nongkrong, ngeceng,

atau yang jainnya. Lebih tegasnya, makna gaul lebih berkonotasi negatif. Kata

gaul yang sudah menggejala bahkan membudaya itu, disadari atau tidaK memiliki

makna psikologis yang relatif cukup kuat pengaruhnya dalam komunitas

pergaulan remaja. Akibatnya karena ingin disebut gaul, tidak sedikit diantara

remaja yang ikut-ikutan untuk segera memiliki pacar, ngedrink; nyimenk,

ngedrugs, atau yang lainnya termasuk nongkrong atau ngecengnya. Entah di

pinggiran jalan, di mal-mal, di tempat-tempat hiburan, dan lain sebagainya.

Page 16: Makalah Ppd Baru

b. Pede aja, lagi!

Pede (PD) adalah bahasa gaul yang mengungkapkan perlunya seseorang

u.ntuk percaya diri. Namun ironisnya, himbauan, saran, atau perlunya seorang

untuk bersikap percaya diri ini juga cenderung tidak dibatasi oleh norma-norma

tadi, Misalnya seorang gadis berok mini dan berbaju you can see disarankan untuk

pede (baca : percaya diri) dengan pakaiannya itu. Bahkan bisa jadi si gadis

memang merasa lebih pede dengan model pakaian demikian. Pede aja lagi !

Begitulah bahasa mereka. Masih banyak contoh lain yang menunjukkan perlunya

seseorang untuk bersikap pede namun tetap normlessness seperti tadi. Sebab

ukuran pede yang seharusnya berlandaskan pada keluhuran nilai-nilai moral dan

agama, terkikis oleh hal-hal yang bersifat fisik dan kebendaan. Contoh lainnya,

seseorang merasa pede hanya lantaran kecantikan atau ketampanan wajahnya

semata, pede hanya jika ke sekolah atau ke kampus membawa motor atau mobil,

pede cuma karena mengandalkan status sosial keluarga, dan masih banyak kasus

yang lain, Sedangkan merasa pede setelah memakal deodoran di ketiak, itu sih,

tidak menjadi masalah. Daripada bauket dan mengganggu orang lain ? Ukuran

pede seperti itu, jelas nggak bermutu, selain juga keliru. Pasalnya, pemahaman

pede harus lebih ditempatkan dalam ukuran atau standarisasi nilai-nilai ahlak.

Bukan karena landasan fisik dan kebendaan semata.

c. Kasihan deh, Lo!

Ungkapan ini juga termasuk bahasa gaul yang masih cenderung normless.

Sebab ungkapan tersebut seringkali terlontar pada konteks yang tidak tepat.

Sebagai contoh, seorang remaja yang tidak mau mengikuti tren tertentu dianggap :

Kasihan deh, Lo!. Begitu pula dengan remaja yang membatasi diri dari perilaku

lainnya yang sesungguhnya memang perlu/harus dihindari karena tidak sesuai

dengan nilai atau norma-norma agama (Islam). Misalnya karena.tidak pernah

turun ke diskotek lengkap dengan ngedrink atau ngec/njgsnya, ataupun perilaku

negatif lain yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup remaja. Bisa juga

ungkapan “Kasihan deh, Lu” ini tertuju pada remaja yang sama sekali tidak

mengetahui berbagai informasi yang memang sesungguhnya juga tidak perlu

Page 17: Makalah Ppd Baru

untuk diketahui. Seperti tidak mengetahui siapa sajakah personil bintang Meteor

Garden yang tergabung dalam f4"itu ? Siapa pula Delon itu? Atau yang lainnya

d. Nyantai aja, Coy!

Kekeliruan lain yang juga menggejala dalam bahasa gaul remaja adalah

ungkapan : Nyantai aja, Coy ! Tentu tidak masalah dalam kondisi tertentu kita

nyantai, lebih tepatnya adalah bersantai atau istirahat untuk menghilangkan

kepenatan. Namun yang menjadi masalah apabila Nyantai aja, Coy disini

konteksnya mirip dengan lagu iklan Silver Queen : mumpung kiitaa masih muda,

santai saja Ingat kan ? Nyantai aja, Coy ! yang dilontarkan sebagian remaja

seringkali bermakna ketidakpedulian terhadap kemajuan atau prestasi diri.

Sebagai contoh, seorang remaja mengatakan, Nyantai aja, Coy ! kepada

temannya, karena temannya itu terlihat gelisah lantaran belum belajar untuk

persiapan ujian besok pagi, Nyantai aja, Coy ! terkadang bisa pula menunjukkan

ketidakpedulian terhadap lingkungan sosial atau orang lain. Misalnya, seorang

remaja putri sedang asyik ngobrol di telepon umum sementara banyak orang antri

menunggu giliran. Ketika salah seorang yang antri menegurnya, ia malah

menjawab Nyantai aja, Coy ! Jika mau dicermati tentu masih banyak ungkapan :

Nyantai aja, Coy ! yang sering dilontarkan para remaja namun tidak sesuai dengan

konteksnya bahkan menafikan keluhuran nilai-nilai akhlak, Repotnya, apabila

mereka dinasihati untuk men}auhi berbagai perilaku yang tidak baik, termasuk

dalam menggunakan ungkapan yang tidak tepat (karena tidak sesuai dengan

konteksnya), maka dengan mudahnya mereka malah berbalik mengatakan,

Nyantai aja, Coy !

Page 18: Makalah Ppd Baru

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Jadi  perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat

berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun

menggunakan tanda-tanda dan isyarat.

2. Bahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar terutama pergaulan, jika

pergaulan remaja dalam lingkup yang baik maka ia akan menggunakan bahasa

yang baik pula dan begitu pula sebaliknya.

3. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya: usia anak,

kondisi keluarga dan kondisi fisik anak terutama dari segi kesehatannya.

4. Bahasa sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar terutama pergaulan, jika

pergaulan remaja dalam lingkup yang baik maka ia akan menggunakan bahasa

yang baik pula dan begitu pula sebaliknya. Dan semakin bertambahnya umur

maka bahasa yang dimiliki akan semakin berkembang, semakin dewasa

seseorang maka pemilihan kata pun akan semakin ilmiah. Bahasa memegang

peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kemampuan berbahasa dan

kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain. Artinya kemampuan

berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya

kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.

5. Bahasa berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena kekayaan

lingkungan akan merupakan pendukung bagi perkembangan peristilahan yang

sebagian besar dicapai dengan proses meniru. Dengan demikian remaja yang

berasal dari lingkungan  yang berbeda juga akan berbeda-beda pula

kemampuan dan perkembangan bahasanya.

6. Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara

mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan

akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa

masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan

rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Oleh

karena itu, sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar,

majalah, dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.

Page 19: Makalah Ppd Baru

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung:Penerbit 

           ALFABETA.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda

L. N., Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik.

            Jakarta:Rajawali Pers

Sumatri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2007. Perkembangan Peserta Didik.

           Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Sunarto, H. dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta:Rineka Cipta

http://speechclinic.wordpress.com/2010/04/24/milestones-normal-perkembangan-

bicara-dan-bahasa-pada-anak/

http://suluhpendidikan.blogspot.com/2008/12/perkembangan-bahasa-remaja.html

http://valmband.multiply.com/journal/item/11

www.MasBied.com

https://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-

bahasa-dan-fungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/

http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-bahasa-menurut-ahli.html