A2 12-penyusunan tujuan insruksional
-
Upload
waqhyoe-arryee -
Category
Documents
-
view
282 -
download
0
Transcript of A2 12-penyusunan tujuan insruksional
PENYUSUNAN
TUJUAN INTRUKSIONAL
ANGGOTA KELOMPOK
Dianita Ikasari (12144600041)Septia Lestari (12144600066)Intan Puspitasari (12144600076)
PENGERTIAN TUJUAN INTRUKSIONAL
DASAR PEMBENTUKAN TUJUAN INTRUKSIONAL
PEMBAGIAN TUJUAN INTRUKSIONAL
MANFAAT TUJUAN INTRUKSIONAL
KESIMPULAN
CARA PENYUSUNAN TUJUAN INTRUKSIONAL
Materi suatu bidang studi tidak mungkin menjadi milik kita, tanpa dipelajari terlebih dahulu, baik dipelajari sendiri maupun diajarkan oleh guru. Proses atau kegiatan mempelajari materi ini terjadi dalam saat terjadinya situasi belajar mengajar atau pengajaran (instruksional). Dari perkataan pengajaran atau instruksional inilah maka timbul istilah tujuan instruksional yang merupakan bagian dari pembelajaran.
PENGERTIAN TUJUAN INTRUKSIONAL
Robert F. Mager (1962), tujuan instruksional sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada
kondisi tingkat kompetensi tertentu,
Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel (1981), tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini dapat berupa fakta yang tersamar
(covert),
Untuk mengetahui pengertian dari tujuan intruksional, mari kita telaah berbagai definisi tujuan instruksional yang disampaikan oleh beberapa tokoh, diantanya :
Fred Percival dan Henry Ellington (1984), tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan atauketerampilan siswa
tertentu yang diharapkan dapat sicapai sebagai hasil belajar
David E. Kavel (1981) yang mendefinisikan tujuan instruksional adalah suatu pernyataan spefisik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan
dalam bentuk tulisan yang menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian tujuan intruksional maka dapat
disimpulkan….
tujuan instruksional adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang
dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan diukur.
MENU UTAMA
DASAR PEMBENTUKAN TUJUAN INTRUKSIONAL
Berkaitan dengan penentuan tujuan pendidikan (intruksional) perlu dibedakan antara pengelolaan pendidikan pada taraf (Winkel W.S, 2004):
organisasi makro
organisasi meso
organisasi mikro
sistem pendidikan sekolah pada taraf nasional, dengan penjabarannya dalam jenjang jenjang dan jenis jenis pendidikan sekola, yang semuanya harus menuju ke pencapaian tujuan pendidikan nasional sesuai dengan progam pendidikan masing masing
organisasi makro
pengaturan progam pendidikan di sekolah tertentu sesuai dengan ciri ciri khas jenjang tertentu dan jenis pendidikan yang di kelola sekolah itu
organisasi meso
perencanaan dan pelaksanaan suatu proses belajar mengajar tertentu di dalam kelas yang diperuntukkan kelompok siswa tertentu.
organisasi mikro
Tujuan instruksional ternyata masuk ke dalam organisasi mikro karena mencakup kesatuan bidang studi tertentu yang menjadi pokok bahasan seperti tercantum pada bagan hubungan hierarkis antara berbagai tujuan pendidikan sekolah, taraf organisasi pendidikan sekolah dan taraf pengelolaan pendidikan sekolah di slide berikutnya:
HIERARKI TUJUAN PENDIDIKAN
TARAF ORGANISASI TARAF PENGELOLAAN
Tujuan Pendidikan Nasional
Makro Keseluruhan Usaha Pendidikan Masyarakat Di Negara Indonesia
Tujuan Pendidikan Institusional
Meso Jenjang Pendidikan Sekolah Tertentu Dan Jenis Pendidikan
Tujuan Pendidikan Kurikuler
Meso Kesatuan Kurikulum Tertentu Yang Mencakup Sejumlah Bidang Studi
Tujuan Instruksional Umum
Mikro Kesatuan Bidang Studi Tertentu Yang Mencakup Sejumlah Pokok Bahasan
Tujuan Instruksional Khusus
Mikro Satuan Pokok Bahasan Atau Topik Pelajaran Tertentu
Jadi isi tujuan pendidikan akan berbeda beda tergantung pada taraf organisasi manakah tujuan itu ditetapkan. Sudah barang tentu isi tujuan pendidikan pada taraf organisasi yang satu tidak bertentangan dengan yang lain, melainkan tujuan pada taraf yang lebih bawah menjabarkan dan mengkhususkan tujuan pada taraf organisasi yang lebih tinggi. Maka perumusan tujuan instruksional akan lebih mengkhususkan tujuan pendidikan.
MENU UTAMA
Tujuan pengajaran (Instruksional) dikelompokkan menjadi dua yaitu:
PEMBAGIAN TUJUAN INTRUKSIONAL
Tujuan instruksional umum (TIU)
Tujuan instrusional khusus (TIK)
Merupakan tujuan pengajaran yang perubahan perilaku siswa yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum dapat dilihat dan diukur.
Kegunaan TIU dalam proses belajar mengajar menurut Harjanto (2008) adalah:
• Memberikan kriteria yang pasti untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik.
• Memberikan kepastian mengenai kemampuan yang diharapkan dari peserta didik.
• Memberikan dasar untuk mengembangkan alat evaluasi untuk mengukur efektifitas pengajaran.
• Menentukan petunjuk dalam menentukan materi dan strategi instruksional.
• Petunjuk bagi peserta didik tentang apa yang dipelajari dan apa yang akan dinilai dalam mengikuti suatu pelajaran.
• Peserta didik akan mengorganisasikan usaha dan kegiatannya untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan.
Tujuan instruksional khusus (TIK) adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam istilah perubahan tingkah laku khusus, yang mana tingkah laku tersebut dapat dilihat dan diukur.
Jadi dapat dikata, Tujuan Instruksional Khusus merupakan bentuk khusus dari Tujuan instruksional Umum.
MENU UTAMA
Gronlund dalam Harjanto (2008), dalam perumusan tujuan umum instruksional (TIU) terlebih dahulu menyusun jenis hasil belajar yang diharapkan dan jenis-jenis hasil belajar yang dapat digunakan sebagai sumber dalam perumusan tujuan insrtruksional umum (TIU) yaitu harus memperhatikan hal-hal seperti berikut:
PENYUSUNAN TIU
Mencakup tujuan yang diharapkan secara umum tentang apa yang dapat dicapai dalam proses pengajaraan dalam satu waktu tertentu
Tidak terlepas dari konteks tujuan-tujuan kurikuler maupun tujuan yang diatasnya
Selaras dengan mempertimbangakan prinsip-prinsip belajar
Cukup realistis dengan keadaan kemampuan peserta didik waktu yang tersedia dan fasilitas yang ada
Mempunyai indikasi yang kuat bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik
Ada beberapa langkah yang harus dilalui untuk merumuskan tujuan instruksional khusus, yaitu:
Keempat, perlu ditentukan suatu norma mengenai taraf prestasi minimal yang diberlakukan
Ketiga, perlu dijelaskan persyaratan yang berlaku,bila siswa akan melakukan sesuatu, sesuai dengan tujuan intruksional khusus
Kedua, perlu dijelaskan terhadap hal apa siswa harus melakukan sesuatu (isi)
Pertama, usahakan menggunakan kata kata yang menuntut siswa berbuat sesuatu yang menampakkan hasil belajarnya dan sekaligus menunjukkan jenis
perilaku (behavioral aspect)
PENYUSUNAN TIK
Menurut Knirk Dan Gustafson Dalam Hernawan (2005) Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus Harus Mencakup Unsur-unsur/ Yang Dikenal Dengan Singkatan ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree)
•Audience = AYaitu siswa yang belajar untuk mencapai tujuan. Contohnya: siswa kelas 1, siswa kelas 6 dan sebagainya.• Behavior = BYaitu kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Contohnya: membuat larutan oralit, menunjukkan letak ibukota propinsi dan sebagainya.•Condition = CYaitu keadaan yang dipersyaratkan ketika siswa diminta menunjukkan atau mendemonstrasikan kemampuan yang diharapkan. Contohnya: “diberikan sejumlah data, siswa dapat..•Degree = DYaitu tingkat ukuran yag dicapai untuk menentukan keberhasilan atau penguasaan siswa terhadap tingkah laku khusus yang ditetapkan. Contohnya: “siswa dapat menjelaskan lima karakteristik pemimpin yang demokratis
MENU UTAMA
• Guru mempunyai arah untuk memilih bahan pelajaran dan memilih prosedur (metode) mangajar,
• Siswa mengetahui arah belajarnya, • Setiap guru mengetahui batas-batas tugas dan wewenang mengajarkan suatu
bahan sehingga diperkecil kemungkinan timbulnya celah (gap) atau saling menutup (overlap) antar guru,
• Guru mempunyai patokan dalam mengadakan penilaian kemajuan belajar siswa, • Guru sebagai pelaksana dan petugas-petugas pemegang kebijaksanaan (decision
maker) mempunyai criteria untuk mengevaluasi kualitas maupun efiensi pengajaran,
• Guru dapat menentukan tujuan proses belajar mengajar,• Guru dapat menentukan persyaratan awal instruksional,• Guru dapat merancang strategi instruksional,• Guru dapat memilih media pembelajaran sesuai dengan tepat guna,• Guru dapat menyusun instrumen tes sebagai evaluasi belajar,• Guru dapat melakukan tindakan perbaikan pembelajaran.
MANFAAT PENYUSUNAN TUJUAN INTRUKSIONAL
MENU UTAMA
tujuan instruksional merupakan suatu tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang dapat diamati dan diukur. Dalam pembaruan sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia sekarang ini, setiap guru dituntut untuk menyadari tujuan dari kegiatannya mengajar dengan titik tolak kebutuhan siswa. Oleh karena itu, seorang Guru dalam merancang sistem belajar yang akan dilakukan yaitu langkah- pertama yang ia lakukan adalah membuat tujuan instruksional supaya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan akan mudah dicapai. Selain itu dalam pembuatan penyusunan tujuan instruksional harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dan didasarkan pada langkah-langkah penyusuan tujuan instruksional sesuai dengan prosedur pembuatan guna menghasilkan pemanfaatnya dalam proses pembelajaran secara baik dan benar.
KESIMPULAN
MENU UTAMA