a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan...

18
35 Gambar III.9 Peta struktur horison 3 sampai horison 8 dengan sesar-sesar utama pembentuk cekungan a. Peta st ruktur PMT3 b. Peta struktur PMT4 c. Peta st ruktur PMT5 d. Peta st ruktur PMT6 e. Peta st ruktur PMT7 f . Peta struktur PMT8 m-1 m-1 m-1 m-1 m-1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-1 r-2 r-1 r-2 r-2 r-2 r-2 r-2 r-3 r-3 r-3 r-3 r-3 m-2 m-2 m-2 m-2 m-2 m-3 m-3 Tinggi Rendah U U U U U U 5km 5km 5km 5km 5km

Transcript of a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan...

Page 1: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

35

Gambar III.9 Peta struktur horison 3 sampai horison 8 dengan sesar-sesar

utama pembentuk cekungan

a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur PMT4

c. Peta struktur PMT5 d. Peta struktur PMT6

e. Peta struktur PMT7 f. Peta struktur PMT8

m-1m-1

m-1 m-1

m-1

r-1r-1

r-1 r-1

r-1

r-2

r-1

r-2

r-2 r-2

r-2 r-2

r-3 r-3

r-3 r-3

r-3

m-2 m-2

m-2 m-2

m-2

m-3 m-3

Tinggi

Rendah

U U

UU

UU

5km 5km

5km

5km

5km

Page 2: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

36

III.3.2 Penafsiran Kinematika Struktur Paleogen

Untuk mengetahui kinematika pergerakan sesar diperlukan marker berupa

stratigrafi ataupun sekuen batuan yang sudah ada sebelum terbentuknya struktur.

Deformasi pada masa Paleogen umumnya mengakibatkan terbentuknya struktur-

struktur sesar normal pada batuan dasar dan Kelompok Pematang dengan arah

strike utara-selatan dan timurlaut-baratdaya. Struktur-struktur baratlaut-tenggara

tidak muncul secara dominan membentuk perbedaaan relief yang tinggi pada

Paleogen, namun peran struktur dengan arah ini dominan sebagai sesar transfer.

Sesar-sesar berarah timurlaut-baratdaya berkembang dengan pematahan maju

(forward breaking). Melihat arah-arah dip sesar-sesar utama yang hampir

seluruhnya ke arah timur dan tenggara maka kuat dugaan bahwa net slip pada

daerah Sub Cekungan Barumun adalah resultan dari dua arah dip sesar tersebut.

Kemungkinan net slip mengikuti arah pergerakan strike slip pada sesar-sesar

baratlaut-tenggara (Gambar III.10).

Gambar III.10 Peta struktur pada level interpretasi basement (kiri) mencakup

data seismik 2D dan 3D yang menunjukkan pola dan arah-arah struktur utama pembentuk cekungan dan penafsiran kinematika pembentukan cekungan (kanan).

Flexural Margin

Sitangko shear zone

Seismik 3D

A. Basement structure map B. Pull apart model

Half graben

Graben

Syn-rift deposit

Flexural Margin

Sitangko shear zone

Seismik 3D

A. Basement structure map B. Pull apart model

Half graben

Graben

Syn-rift deposit

U

m1

m2

Page 3: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

37

Pencarian bukti-bukti dan penafsiran net slip pada Sub Cekungan Barumun

dilakukan pada bagian sesar border fault “m1” yang memiliki offset paling besar.

Dari pembahasan sebelumnya diketahui Pematang 1-2-3 adalah sedimen pre-rift.

Berpegang pada dugaan awal bahwa paket sedimen Pematang 1-2-3 diendapkan

sebelum terbentuknya sesar utama “m1”, maka paket sedimen pre-rift ini dapat

digunakan sebagai marker yang sangat baik untuk mendetaksi arah pergerakan

sesar utama “m1”.

Teknik yang digunakan cukup sederhana, yaitu dengan mencari kesamaan

ketebalan dan kemiripan karakter internal refleksi seismik dari paket Pematang 1-

2-3 di bagian footwall dengan bagian paket Pematang 1-2-3 yang terpotong sesar

di bagian hangingwall. Pencarian kesamaan blok footwall dan hangingwall

dimulai pada penampang seismik crossline nomor 540 dengan azimuth berarah

N156oE, dilanjutkan dengan membuat penampang seismik berputar radial yang

berselisih sudut setiap 2 derajat searah jarum jam dan sebaliknya 2 derajat

berlawanan arah jarum jam sampai ditemukan kenampakan ketebalan dan

karakter seismik paling mirip pada kedua blok sesar.

Dari tujuh belas (17) penampang yang berporos pada tengah sesar “m1”

diperoleh hasil bahwa kemiripan paket Pematang 1-2-3 di blok footwall dan

hangingwall yang paling tinggi diperoleh pada penampang seismik dengan

azimuth berarah N140oE + 8o. Pada penampang ini diperoleh ketebalan paket

Pematang 1-2-3 yang paling mirip dan karakter internal seismik yang paling

mendekati antara paket Pematang 1-2-3 pada blok footwall dan hangingwall

(Gambar III.11). Jika diukur jarak lateral antara paket di footwall dan paket di

hangingwall yang diperkirakan sebelumnya menyatu, diperoleh jarak pergeseran

lateral minimum yang diketahui sepanjang 3 – 3.3 kilometer mengikuti azimuth

berarah N140oE + 8o.

Berdasarkan observasi dan temuan diatas, dapat diketahui bahwa arah pergerakan

net slip dari basement Sub Cekungan Barumun pada saat rifting adalah ke arah

tenggara dengan pergeseran lateral mencapai lebih dari 3 kilometer dan

Page 4: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

38

pergeseran vertikal sepanjang 1000 milidetik (Gambar III.11) kemungkinan

setara dengan 1-1,5 kilometer. Menggunakan hukum phytagoras diperkirakan

panjang total net slip sebenarnya pada bidang sesar “m1” bisa mencapai 3,5

kilometer.

Melihat gejala ini bahwa sesar utama yang berarah utara selatan ternyata

memiliki net slip diagonal ke arah tenggara maka diduga kuat bahwa mekanika

pembentukan Sub Cekungan Barumun melibatkan strike slip dengan arah

tenggara. Hal ini juga merupakan bukti kuat bahwa pembentukan Sub Cekungan

Barumun pada Paleogen sudah melibatkan strike slip.

Penafsiran pembentukan Sub Cekungan Barumun sebenarnya dapat dilakukan

dengan lebih baik lagi dengan melakukan palinspatic analysis pada penampang

yang sejajar dengan arah net slip. Pada penelitian ini restorasi balance cross

section tidak dilakukan karena batas waktu yang tidak lagi memungkinkan untuk

melakukan analisis ini dengan baik dan tepat waktu.

Page 5: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

39

Gambar III.11 Teknik pencariaan net slip dengan rotasi penampang seismik.

Net slip dari patahan m1 didapatkan pada penampang seismik B dan C.

N158oE

T. PMT3 Map

T. PMT3

N144oE

N148oE

N126oE

T. PMT3 Map

T. PMT3 Map

T. PMT3 Map

T. PMT3

T. PMT3

T. PMT3

m1

m1

m1

m1

A

B

C

D

Page 6: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

40

III.3.3 Pembuatan Peta Isopach

Untuk membahas tektonostratigrafi akan digunakan peta isopach dari masing-

masing interval dikombinasikan dengan penampang vertikal seismik untuk

mengetahui peran struktur sesar terhadap penebalan dan penipisan isopach.

Diharapkan penebalan dan atau penipisan pada peta isopach akan menunjukkan

sesar-sesar yang aktif mengontrol deposisi. Dengan mengetahui arah sesar dan

dip sesar bisa ditafsirkan arah ekstensi yang berkontribusi membentuk cekungan.

Peta isopach dibuat dengan cara mengurangkan nilai kedalaman horison-horison

seismik yang lebih muda terhadap horison-horison seismik yang lebih tua

sehingga diperoleh selisih jarak yang mewakili ketabalan interval diantara dua

horison tersebut. Gambar III.12 menunjukkan contoh peta isopach dari hasil

pengurangan peta struktur Horison Pematang 3, 4, dan 5. Peta-peta tersebut

digunakan pada tahap berikutnya sebagai alat bantu penafsiran tektonostratigrafi.

Gambar III.12 Contoh peta isopach interval hasil pengurangan Horison

Pematang 3-4 (A) dan Pematang 4-5 (B).

Tipis

Tebal

U U

5km 5km

A B

Tipis

Tebal

Page 7: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

41

III.4 Evolusi Sub Cekungan Barumun pada Paleogen

Untuk merekonstruksi evolusi Sub Cekungan Barumun pada masa Paleogen pada

saat interval Kelompok Pematang diendapkan dilakukan dengan dua langkah.

Langkah pertama adalah melihat hubungan perkembangan cekungan dengan

interval stratigrafi atau tektonostratigrafi. Langkah kedua adalah menafsirkan

secara lebih detil proses sedimentasi dan konfigurasi lingkungan pengendapan

masing-masing interval stratigrafi pada saat interval tersebut diendapkan

berdasarkan data seismik dan data sumur.

III.4.1 Tektonostratigrafi Sub Cekungan Barumun

Prosser (1993) mengajukan bahwa secara umum tahap-tahap pembentukan

cekungan rifting dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: pre- rift (s1), rift initiation (s2),

rift climax (s3) dan post rift (s4). Saat laju pergerakan pada sesar mencapai

maksimum disebut sebagai rift climax. Pada tahap ini laju sedimentasi lebih

rendah dibanding laju subsidence dan laju pembentukan relief sepanjang bidang

sesar. Pada cekungan yang tidak terbuka terhadap air laut maka pada rifting

maksimum ini dapat dibagi menjadi 3 system tract yaitu :

a. Early rift climax system tract.

b. Onset rift cllimax system tract.

c. Late rift climax system tract.

Pembagian tahap-tahap pembentukan cekungan diatas dicoba untuk diadopsi

pada penelitian ini dengan beberapa perubahan. Sub Cekungan Barumun

memiliki ciri khusus seperti yang sudah dibahas sebelumnya yaitu sub cekungan

ini memiliki lebih dari satu border fault berbentuk dogleg dan net slip blok

hangingwall ke arah tenggara. Paket-paket sedimen yang sudah dibahas

sebelumnya diteliti lebih lanjut menurut ciri-ciri seismik, litologi, dan urutan

posisi-nya terhadap perkembangan cekungan, kemudian dikelompokkan menjadi

tiga kelompok utama yaitu pre-rift, syn-rift dan post rift. Di dalam tiga kelompok

besar tersebut masih dapat dikenali beberapa sub kelompok yang mencirikan

tahap-tahap perkembangan cekungan.

Page 8: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

42

Pengelompokan secara lebih lengkap adalah sebagai berikut:

1. Pre-rift

2. Syn-Ruft :

a. Rift initiation dan Early Maximum Rift

b. Mid Maximum rift

c. Late maximum rift

3. Post Rift :

a. Early post rift

b. Late post rift

Pembahasan secara mendetil mengenai karakter masing-masing sekuen

perkembangan pembentukan Sub Cekungan Barumun dibahas lebih lanjut dalam

sub bab berikut.

III.4.1.1 Sekuen Pre-Rift – Sekuen Pematang 1, 2 dan 3

Sekuen pre-rift pada Sub Cekungan Barumun terlihat dengan jelas dan memiliki

ketebalan yang signifikan dengan ciri-ciri sedimen pre rift yang meyakinkan pada

refleksi seismik. Untuk itu sekuen pre rift ini dibahas secara tersendiri sebagai

satu sekuen sedimentasi.

Karakter seismik dari urutan paket refleksi seismik Pematang 1-2-3 ini secara

vertikal adalah paket refleksi beramplitudo kuat dan kontinyu di bawah, paket

refleksi amplitudo lemah dengan pola progradasi toplap dan downnlap, dan di

bagian atas ditumpangi oleh paket refleksi seismik beramplitudo kuat dan

kontinyu. Dengan ketebalan total seluruh paket di bagian footwall antara 300-700

milidetik pada kedalaman rata-rata dibawah 2000 milidetik.

Berdasarkan karakter kontinyuitas refleksi diperkirakan paket ini diendapkan

oleh lingkungan sedimentasi yang berenergi rendah, disusul oleh lingkungan

dengan energi tinggi dan diakhiri oleh sedimentasi pada lingkungan berenergi

rendah.

Page 9: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

43

Pada penampang seismik baratlaut-tenggara (Gambar III.13) karakter internal

reflektor seismik pada paket pre-rift yang sepadan dengan Pematang 1-2-3 ini

menunjukkan karakter progradasi toplap dan downlap ke arah tenggara di bagian

tengah paket yang memiliki amplitudo rendah. Karakter internal seismik ini mirip

dengan karakter internal pada sedimen delta pada penampang dipline. Bagian

dasar paket ini, seperti terlihat pada Gambar III.13, mengalami deformasi bersifat

kontraksi dengan lipatan rebah dan sesar-sesar naik.

Gambar III.13 A. Penampang seismik inline 454 yang menunjukkan

karakter internal sedimen “pre-rift” , dalam arsiran kuning. B. penampang seismik XLN# 650 yang menunjukkan paket Pematang1-2-3 yang lengkap dan paling tebal, terpotong sesar “m1” dan tergeser secara diagonal slip ke arah tenggara.

Perbedaaan gaya struktur ini memunculkan keyakinan bahwa paket sekuen

Pematang 1-2-3 adalah paket yang telah diendapkan jauh sebelum rifting pada

Contractional structures

SSE

Sesar “m1”

NNW

A

B

North of Footwall-1

Page 10: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

44

sebuah cekungan yang lebih tua dan telah mengalami deformasi yang tidak

mungkin bersamaan dengan rifting terakhir. Gaya struktur kontraksi pada

sedimen pra rifting bertolak belakang dengan gaya struktur ekstensi yang terjadi

selama pembentukan Sub Cekungan Barumun.

Bentuk arsitektur cekungan pada saat sebelum dimulainya rifting ditafsirkan

sebagai paparan yang relatif luas dengan slope rendah (Gambar III.14). Hal ini

ditafsirkan dari karakter seismik pada bagian atas dari sekuen pre-rift yang

menunjukkan amplitudo yang kuat dan kontinyu yang mengindikasikan energi

pengendapan yang relatif rendah. Bentuk arsitektur cekungan selama

pengendapan Pematang 1-2-3, tidak mudah diketahui oleh karena paket sedimen

Pematang 1-2-3 telah terdeformasi oleh struktur-struktur sesar pembentuk

cekungan.

Gambar III.14 Ilustrasi model Sub Cekungan Barumun sebelum dimulainya

rifting dialasi oleh sekuen Pematang 1-2-3, diperkirakan berada pada daerah dataran rendah. Lokasi data seismik 3D dalam kotak merah.

Page 11: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan
Page 12: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

46

Secara ringkas bukti-bukti penunjang bahwa Pematang 1, 2 dan 3 adalah pre rift

untuk Barumun adalah sebagai berikut:

1. Sedimen Pematang 1, 2, dan 3 melampar melampaui sesar batas terluar

dari Sub Cekungan Barumun.

2. Peta isopach dan penampang seismik vertikal tidak menunjukkan

pertumbuhan ketebalan paket ini sebagai respon atas pergerakan border

fault.

3. Interval ini didominasi oleh amplitudo reflektor yang kuat di bagian

bawah dan atas, kontinyu, dan sejajar dengan basement. Kemungkinan

diendapkan pada lingkungan berenergi rendah, sedangkan sedimen syn-

rift di bagian atas cenderung tidak kontinyu dengan kuat amplitudo

bervariasi tergantung posisi dalam cekungan

4. Bagian atas interval Pematang 3 di beberapa blok footwall tampak tererosi

akibat pengangkatan oleh rotasi blok-blok sesar, diilustrasikan pada

Gambar III.15 bagian kanan bawah.

III.4.1.2 Sekuen Rift Initiation dan Early Maximum Rift Pematang 4

Sekuen inisiasi rifting tidak mudah dikenali dan sulit dipisahkan pada Sub

Cekungan Barumun. Paket sedimen rift initiation memiliki ketebalan yang relatif

sangat tipis dengan penyebaran sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk

dipetakan. Oleh karena rekaman rift initiation ini diduga kuat merupakan bagian

dasar dari sekuen awal rifting maka sekuen rift initiation ini dibahas menjadi satu

dengan kelanjutan sekuen early maximum rift.

Rift Initiation – dasar sekuen Pematang 4

Tahap pembukaan Sub Cekungan Barumun diawali oleh pemotongan sedimen

pre rift dan basement oleh sesar-sesar yang sebagian besar memanjang berarah

utara-selatan. Sesar-sesar utama pembentuk cekungan ini terdiri dari beberapa

segmen yang sejajar membentuk pola syntethic sesar tangga. Di bagian utara Sub

Cekungan Barumun cenderung berbentuk half graben sedangkan ke arah selatan

tampak jejak-jejak geometri full graben pada data seismik 2D pada awal sekuen

Pematang 4 namun terinversi pada tahap berikutnya (Gambar III.16).

Page 13: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

47

Sebagian sedimen yang terendapkan pada tahap sebelumnya tererosi pada blok

sesar yang terangkat tinggi, diilustrasikan dalam model oleh gambar III.16.

Pemancungan sekuen Pematang 1-2-3 pada blok-blok sesar yang terotasi dapat

dilihat pada beberapa penampang seismik 3D di bagian barat cekungan. Pada

tahap ini erosi bagian footwall ataupun daerah drainase cekungan yang terangkat

belum berlangsung efektif sehingga cekungan masih kelaparan sedimen.

Gambar III.16 Ilustrasi perkembangan geometri inisiasi rifting sampai awal

rifting maksimum pada sekuen Pematang 4.

Struktur pembentuk cekungan sebelum pengendapan Pematang 4 didominasi oleh

peergerakan sesar-sesar strike slip dengan arah baratlaut-tenggara (lihat Gambar

III.10). Sesar-sesar berarah utara-selatan terbuka dan membentuk cekungan kecil,

beberapa segmen timurlaut-baratdaya bergerak dengan kontak tegas bersama

dengan kelompok sesar “m” yang berarah utara-selatan.

Interpretasi pembentukan cekungan diperkirakan merupakan ekstensi yang dipicu

oleh pergeseran horisontal pada segmen-segmen strike slip dextral right stepping

sesar baratlaut-tenggara (lihat Gambar III.10) menimbulkan efek ekstensi. Sesar -

sesar berarah utara-selatan dan timurlaut-baratdaya tertarik dan membentuk sesar

normal kemudian membentuk ruang akomodasi. Panjang gabungan sesar-sesar

N

Pre-Pematang Unit 4 Structural Model

NN

Pre-Pematang Unit 4 Structural Model Transpresionalanticline

N

Pre-Pematang Unit 4 Structural ModelTranspresionalanticline

NN

Pre-Pematang Unit 4 Structural Model

Unit 1.2 &3

N

Early Pematang Unit 4 Deformation

NW-SE Transtentional fault stopped/decreased and changed to more N-S Transtentionalfaults resulting compression/contraction for NW_SE trending structure

Kisaran & New PSC Team, ASN,260404,

Unit 1.2 &3

N

Early Pematang Unit 4 Deformation

NW-SE Transtentional fault stopped/decreased and changed to more N-S Transtentionalfaults resulting compression/contraction for NW_SE trending structure

Kisaran & New PSC Team, ASN,260404,

Pematang Unit 3 Erosion at Early Pematang 4 Time

Any uplifted pre-deposited sediments and or basement above the base level of erosion will be eroded and creating erosional sequence boundary.

Unit 1.2 &3

N

Potential erosional line

Kisaran & New PSC Team, ASN,260404,

Pematang Unit 3 Erosion at Early Pematang 4 Time

Any uplifted pre-deposited sediments and or basement above the base level of erosion will be eroded and creating erosional sequence boundary.

Unit 1.2 &3

NN

Potential erosional linePotential erosional line

Kisaran & New PSC Team, ASN,260404,

Page 14: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

48

pada pembukaan cekungan diperkirakan mencapai lebih dari 30 kilometer

memanjang dari utara ke selatan. Ruang akomodasi yang terbentuk pada tahap

awal ini tidak dapat langsung terisi oleh sedimen karena pembentukan relief

daerah aliran sungai belum terbentuk secara berarti.

Di bagian tengah cekungan, rekaman sedimen inisiasi rifting tidak terekam

dengan baik, kemungkinan sebagian besar berada di bawah resolusi seismik.

Pada tinggian di bagian barat, baratlaut dan baratdaya terletak pada daerah sesar

tangga, dicirikan erosi sedimen pre-rift di bagian footwall oleh pengangkatan

akibat rotasi blok-blok sesar.

Di bagian timur cekungan (hinge margin), tinggian terbentuk oleh rotasi blok

hangingwall yang mengangkat basement dan atau paket Pematang 1-2-3 di tepian

timur cekungan, yang kemudian menjadi daerah asal suplai sedimen. Rekaman

sedimentasi dari arah timur tampak pada penampang seismik 454 (lihat Gambar

III.2 dan III.3) tampak progradasi sekuen Pematang 4. Pada bagian bawah sekuen

Pematang 4 di tengah cekungan (lihat Gambar III.2 dan III.3) tampak suatu paket

sedimen yang kemungkinan merupakan paket sedimen dari inisiasi rifting. Paket

sedimen ini kemudian tenggelam secara cepat oleh tubuh air dan ditumpangi

tidak selaras oleh paket bagian atas sekuen Pematang 4. Sangat terbatasnya

penyebaran sedimen inisiasi rifting dengan tidak ditemukannya refleksi seismik

yang dapat dipetakan, dimungkinkan jika awal pembentukan cekungan dimulai

dengan laju subsidence yang lebih tinggi dibanding suplai sedimen.

Suplai material sedimen dari daerah drainase yang masih muda, hanya mampu

mengisi bagian-bagian tepi cekungan yang terdiri dari beberapa depresi akibat

rotasi blok-blok sesar, sedangkan bagian tengah cekungan diyakini relatif

kekurangan suplai sedimen. Gambaran kondisi arsitektur Sub Cekungan

Barumun pada awal pengendapan sekuen Pematang 4 digambarkan berupa

cekungan yang dalam dengan blok-blok sesar tangga yang terotasi di bagian

barat. Bagian timur cekungan merupakan tinggian hinge margin yang terbentuk

oleh rotasi blok hangingwall. Bagian tenggara cekungan merupakan tinggian

Page 15: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

49

dengan bentuk blok sesar naik yang tererosi. Gambar III.17 memperlihatkan

model arsitektur Sub Cekungan Barumun dalam bentuk diagram blok.

Gambar III.17 Ilustrasi arsitektur cekungan pada awal pengendapan sekuen

Pematang 4

Sekuen Early maximum rift

Pembukaan Sub Cekungan Barumun berlanjut dengan laju pergerakan sesar

border fault yang lebih tinggi dan mengakibatkan pembentukan ruang akomodasi

yang sangat besar pada saat mulainya pengendapan sekuen Pematang 4. Sesar-

sesar yang aktif pada masa ini berarah utara-selatan dengan arah pergerakan

diagonal slip. Sedangkan sesar timurlaut-baratdaya mengakomodasi ekstensi

dengan arah pergerakan dip slip. Sesar-sesar berarah baratlaut-tenggara berfungsi

sebagai sesar-sesar transfer untuk mengakomodasi ekstensi dengan pergerakan

strike slip.

Rekaman seismik menunjukkan dominasi sedimentasi pada tahap ini berasal dari

arah hinge margin dan sebagian berasal dari arah sumbu cekungan. Sedimentasi

dari arah blok footwall tidak dominan dan hanya mampu mengisi bagian-bagian

depresi diantara sesar tangga. Lokasi terdalam pada tahap ini justru ditunjukkan

oleh ketebalan sedimen sekuen Pematang 4 yang paling tipis di tengah cekungan

Pematang Unit 4 Paleo-topographic Model

Subsidence, Accommodation Space Forming for Unit 4 Deposition, 2nd deep lake.

Unit 1.2 &3

N

Kisaran & New PSC Team, ASN,260404,

Pematang Unit 4 Paleo-topographic Model

Subsidence, Accommodation Space Forming for Unit 4 Deposition, 2nd deep lake.

Unit 1.2 &3

NN

Kisaran & New PSC Team, ASN,260404,

Page 16: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

50

seperti tampak pada Gambar III.18. Sekuen Pematang 4 di bagian sumur

Footwall dijumpai sebagai sedimen delta danau sedangkan di bagian terdalam di

muka sesar “m1” sekuen ini menjadi sedimen kipas bawah air atau turbidit.

Flattening pada reflektor seismik yang onlap terhadap sedimen delta di footwall

menuju ke arah cekungan terdalam bisa menjadi indikasi palaeo water depth.

Dengan teknik ini diperkirakan kedalaman danau pada titik terdalam saat akhir

pengendapan sekuen Pematang 4 antara 250-400 meter. Mempertimbangkan

penafsiran tersebut dapat ditafsirkan bahwa prograding downlap di bagian dasar

cekungan di muka sesar “m1” bukanlah fan delta pada kedalaman air tersebut

diatas. Penafsiran turbidit atau ujung terluar dan terdalam delta (delta toe) atau

kipas danau dalam lebih mudah diterima.

Alasan-alasan penafsiran sekuen Pematang 4 adalah sedimen starved basin:

1. Berdasarkan data sumur dan geometri atribut seismik di bagian blok

footwall interval ini diendapkan pada lingkungan delta danau yang

dangkal. Pada bagian hangingwall yang secara struktur lebih dalam

refleksi yang sepadan dengannya menunjukkan penipisan ke arah blok

hangingwall dengan berbentuk kipas dan berasosiasi dengan downlap ke

dasar pengendapan di bagian tengah cekungan.

2. Penipisan sekuen Pematang 4 ditemukan justru di depan sesar utama

“m1” pada bagian dengan offset sesar yang besar yang membentuk ruang

akomodasi maksimum. Fakta ini menunjukkan cekungan yang kelaparan

sedimen di bagian tengah cekungan yang mungkin dicirikan oleh

condensed section di bagian tengah cekungan.

3. Ciri-ciri pola log yang mengkasar dan menebal ke atas pada sumur

Footwall-1 menunjukkan awal kondisi pengendapan yang relatif dalam di

bagian footwall kemudian berangsur-angsur mendangkal oleh karena laju

sedimen yang meningkat. Di bagian blok hangingwall pada saat yang

sama bahkan belum menerima suplai sedimen.

Page 17: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan

51

Early rift climax system tract dicirikan oleh agradasi sedimen yang berasal dari

blok footwall, offlap dan progradasi material sedimen yang berasal dari

hangingwall (Prosser, 1993). Pada penampang seismik, jejak sistem awal rifting

maksimum idealnya dapat dibedakan dari jejak sistem inisiasi rifting dibawahnya

oleh adanya permukaan downlap. Ciri-ciri tersebut berasosiasi dengan agradasi

reflektor didekat footwall dan progradasi serta offlap dari hangingwall .

Dari peta isopach Pematang 4 (Gambar III.18) dan data penampang seismik (lihat

Gambar III.2) paket sedimen Pematang 4 merupakan paket sedimen yang

memiliki ciri-ciri yang disebutkan diatas. Paket ini dicirikan oleh subsidence

yang sangat tinggi dengan suplai sedimen kecil ditunjukkan oleh minimnya

ketebalan sedimen di muka border fault yang justru menyediakan ruang

akomodasi sedimen paling besar namun tidak memiliki rekaman sedimen yang

setebal ruang akomodasi.

Karakter tipisnya sedimen dimuka border fault menunjukkan karakter cekungan

yang lapar akan sedimen. Suplai sedimen berasal dari bagian tepian cekungan di

bagian barat, sepanjang sumbu cekungan dan bagian timur di cekungan dari arah

tepian cekungan . Bagian tengah cekungan tidak cukup mendapat suplai sedimen

sehingga ruang akomodasi yang ada tidak terisi dan tetap ada sampai deformasi

setelahnya di Pematang 5. Sesar utama ter-reaktifasi kembali pada Pematang 5

sehingga ruang akomodasi bertambah menjadi sangat besar dan karena suplai

sedimen yang mulai tinggi pada waktu Pematang 5 maka rekaman stratigrafi

sangat tebal.

Page 18: a. Peta struktur PMT3 b. Peta struktur · PDF file... yaitu dengan mencari kesamaan ketebalan dan kemiripan ... pre- rift (s1), rift initiation (s2), rift climax (s3) dan ... Perbedaaan