A. PENJELASAN UMUM -...

257

Transcript of A. PENJELASAN UMUM -...

Page 1: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi
Page 2: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

KATA PENGANTAR

Pemenuhan kebutuhan beras nasional yang bersumber dari produksi dalam negeri yang lestari telah dicanangkan oleh Presiden RI. Untuk tujuan tersebut ditargetkan tambahan produksi beras nasional pada tahun 2007 sebesar 2 juta ton atau meningkat 6,4% dari tahun 2006 dan untuk selanjutnya meningkat sebesar 5% pada tahun 2008 dan tahun 2009, Daerah penghasil utama beras berada di 21 Provinsi dengan sumberdaya lahan, iklim, dan teknologi yang beragam. Diantara sarana produksi yang sangat vital peranannya dalam mendukung upaya peningkatan produksi padi nasional adalah pupuk, terutama N, P, dan K, varietas unggul baru, dan air. Varietasunggul baru termasuk padi hibrida umumnya responsif terhadap ketiga pupuk makro tersebut, dimana efisiensi dan efektivitasnya tergantung pada lokasi setempat. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 01/Kpts/SR.130/1/2006 tanggal 3 Januari 2006 tentang Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K pada Padi Sawah Spesifik Lokasi telah direkomendasikan pemupukan N, P, dan K untuk lahan sawah di 18 Provinsi penghasil utama padi sesuai dengan kondisi hara di daerah setempat. Namun demikian, berdasarkan hasil pemantauan dan validasi lapangan, disimpulkan bahwa rekomendasi tersebut perlu disempurnakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek antara lain terjadinya pemekaran wailayah, data terbaru tingkat produktivitas lahan, dan penerapan teknologi di tingkat usahatani. Permentan No.40/Permentan/OT.140/4/2007 ini memuat rekomendasi pemupukan yang sudah disempurnakan untuk 21 provinsi penghasil utama padi nasionall. Rekomendasi pemupukan yang sudah disempurnakan ini diharapkan bermanfaat bagi upaya peningkatan produksi padi nasional dan efisiensi pemupukan untuk peningkatan produksi padi nasional dan efisiensi pemupukan untuk peningkatan pendapatan petani dan kelestarian fungsi lingkungan. Jakarta, Maret 2007 Menteri Pertanian, Ttd. ANTON APRIYANTONO

Page 3: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

A. PENJELASAN UMUM

Page 4: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

I. Pendahuluan (1) Padi sawah merupakan konsumen pupuk tersebar di Indonesia.

Efisiensi pemupukan tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga terkait dengan keberlanjutan sistem produksi (sutainable produvtion system), kelestarian lingkungan, dan penghematan sumberdaya energi.

(2) Kebutuhan dan efisiensi pemupukan ditentukan oleh tiga faktor yang saling berkaitan yaitu : (a) ketersediaan hara dalam tanah, termasuk pasokan melalui air irigasi dan sumber lainnya, (b) kebutuhan hara tanaman, dan (c) target hasil yang ingin dicapai. Oleh sebab itu, rekomendasi pemupukan harus bersifat spesifik lokasi dan spesifik varietas.

(3) Sebenarnya banyak cara dan metode yang dapat digunakan dalam menentukan rekomendasi pemupukan N, P, dan K. Badan Litbang Pertanian bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional dan nasional seperti International Rice Research Institute (IRRI), Lembaga Pupuk Indonesia, dan produsen pupuk telah menghasilkan dan mengembangkan beberapa metode dan alat bantu peningkatan efisiensi pemupukan N, P, dan K untuk tanaman padi sawah, antara lain Bagan Warna Daun (BWD) untuk pemupukan N, Petak Omisi dan Paddy Soil Test Kit (Perangkat Uji Tanah Sawah, PUTS) untuk pemupukan P dan K.

II. Permasalahan

(4) Rekomendasi pemupukan untuk tanaman padi sawah yang tertuang

dalam Keputusan Menteri Pertanian No. 01/Kpts/SR.130/1/2006 tanggal 3 januari 2006 tentang Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K pada Sawah Spesifik Lokasi belum mencakup seluruh kecamatan yang ada sebagai akibat dari pemekaran, belum mempertimbangkan tingkat produktivitas lahan yang terbaru, dan teknologi usahatani. Akibatnya di beberapa tempat dijumpai bahwa takaran pupuk yang direkomendasikan terlalu rendah, sebaliknya di temapat laian justru terlalu tinggi, khususnya nitrogen.

(5) Pemupukan berimbang yang didasari oleh konsep “pengelolaan hara spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi pemupukan. Dalam hal ini, pupuk diberikan pupuk diberikan untuk mencapai tingkat ketersediaan hara yang esensial yang seimbang di dalam tanah dan optium guna : (a) meningkatkan produktivitas dan mutu hasil tanaman, (b) meningkatkan efisiensi pemupukan, (c) meningkatkan kesuburan tanah, dan (d) menghindari pencemaran lingkungan.

Page 5: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

(6) Masih terdapat keragaman pemahaman di kalangan pemerintah, produsen pupuk, dan petani dalam mengimplementasikan konsep pemupukan berimbang. Sebagian kalangan mengartikan bahwa pemupukan berimbang identik dengan penggunaan pupuk majemuk. Pada lokasi tertentu penggunaan pupuk majemuk dapat sesuai dengan pemupukan berimbang, tetapi di lokasi lain penggunaan pupuk majemuk justru menyebabkan pemborosan karena formulasi hara yang terkandung dalam pupuk majemuk tersebut tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman.

III. Analisis Pemecahan Masalah (7) Agar pemupukan dapat efisien dan produksi optimal, rekomendasi

pemupukan harus didasarkan pada kebutuhan hara tanaman, cadangan hara yang ada di dalam tanah, dan target hasil realistis yang ingin dicapai. Kebutuhan hara tanamansangat beragam atau spesifik lokasi dan dinamis yang ditentukan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan.

(8) Rekomendasi pemupukan dalam Permentan No. 40/Permentan/ OT.140/4/2007 ini menggunakan dua pendekatan yang saling melengkapi, yaitu : a. Pertama, berupa alat yang dapat digunakan secara mandiri oleh

penyuluh dari mantri tani untuk membantu petani dalam menentukan takaran pupuk secara lebih spesifik lokasi (per hamparan, bahkan dapat sampai per petak sawah). Alat tersebut adalah Bagan Warna Daun (BWD) untuk penentuan takaran pupuk N, PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) atau Pendekatan Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk P dan K. Petunjuk teknis penggunaannya disajikan pada Bab B.

b. Kedua, dalam hal tersedia alat bantu pada diktum 8.a di atas, Tabel Rekomendasi Pemupukan N, P, K per kecamatan dapat digunakan sebagai Acuan dasar dalam menentukan rekomendasi pemupukan, Tabel ini juga sangat diperlukan untuk menentukan kebutuhan pupuk per kecamatan.

Rekomendasi pupuk N (urea) (10) Perhitungan kebutuhan pupuk yang ada di dalam Tabel Acuan

Rekomendasi (Lampiran) didasarkan pada tingkat produktivitas padi sawah. Pada tingkat produktivitas rendah (<5t/ha) dibutuhkan urea 200 kg/ha. Pada tingkat produktivitas sedang (5-6 t/ha) dibutuhkan urea 250-300 kg/ha. Sedangkan pada tingkat produktivitas tinggi (>6 t/ha) dibutuhkan urea 300-400 kg/ha. Pada daerah yang memiliki data produktivitas padi dengan perlakuan tanpa pemupukan N, kebutuhan pupuk urea dapat dihitung dengan menggunakan Tabel 1.

Page 6: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Misalnya, apabila tanaman padi di suatu lokasi menghasilkan gabah sebanyak 3 t/ha tanpa pemupukan N, sedangkan target hasil adalah 6 t/ha, maka tambahan pupuk urea yang diperlukan adalah sekitar 325 kg tanpa penggunaan BWD dan 250 kg dengan BWD (Tabel 1).

(11) Pada tanah dengan pH tinggi (>7), seperti Vertisols di Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT diperlukan penambahan pupuk ZA sebanyak 100 kg/ha untuk meningkatkan ketersediaan hara S. Dengan penambahan ZA, takaran urea dapat dikurangi sebanyak 50 kg/ha.

(12) Bagan warna daun memberikan rekomendasi penggunaan pupuk N berdasarkan tingkat kehijauan warna daun yang mencerminkan kadar klorofil daun. Makin pucat warna daun, makin rendah skala BWD, yang berarti makin ketersediaan N di tanah dan makin banyak pupuk N yang perlu diberikan. Rekomendasi berdasarkan BWD memberikan jumlah dan waktu pemberian pupuk N yang diperlukan tanaman. Tabel 1 memuat rekomendasi pupuk N pada tanaman padi sawah berdasarkan target hasil realistis yang ingin dicapai, penggunaan varietas unggul, dan teknologi budidaya yang digunakan.

Rekomendasi Pupuk P dan K (13) Peta Status Hara P dan K Tanah Sawah skala 1:250.000 yang telah

dibuat untuk 21 provinsi berguna sebagai arahan kebutuhan dan distribusi pupuk P dan K tingkat nasional (Tabel 2 dan 3). Sedangkan penetapan rekomendasi pupuk P dan K di lapangan seyogianya didasarkan pada peta skala 1:50.000 dimana satu contoh yang dianalisis mewakili areal sekitar 25 ha, setara dengan satu hamparan pengelolaan kelompok tani. Namun demikian, peta skala operasional ini baru tersedia untuk delapan kabupaten di jalur pantura Jawa, Bali, Sumatera Utara, dan Lombok.

(14) Rekomendasi P dan K per kecamatan disusun dengan cara menumpangtindihkan Peta status Hara P dan K skla 1 :50.000 atau 1:250.000 dengan batas adminstratif kecamatan. Oleh karena itu, data rekomendasi pemupukan P dan K untuk setiap kecamatan kemungkinan belum sesuai dengan kondisidi lapangan karena dalam skla 1:250.000 setiap contoh tanah mewakili areal pesawahan sekitar 625 ha. Dengan demikian, rekomendasi pemupukan P dan K yang lebih tepat perlu menggunakan PUTS atau pendekatan Petak omisi.

Page 7: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

(15) Status P dan K tanah dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu rendah sedang, dan tinggi. Dari masing-masing kelas status P dan K tanah sawah telah dibuatkan rekomendasipemupukan P (dalam bentukSP-36) dan K (dalam bentuk KCI). Tabel 4 dan 5 memuat rekomendasi umum pemupukan P dan K berdasarkan status hara tanah. Tabel 6 memuat perhitungan penggunaan pupuk NPK majemuk sesuai dengan status hara tanah.

(16) Perangkat Uji Tanah Sawah merupakan suatu perangkat untuk mengukur pH dan status hara P dan K tanah yang dapat dikerjakan secara langsung di lapangan dengan relatif cepat, mudah, dan murah. Petak Omisi (Omissiopn Plot) dapat digunakan untuk menentukan takaran pupuk P dan K spesifik lokasi mengikuti Petunjuk Teknis (Bab B).

(17) Penggunaan bahan organik, baik berupa kompos dari jerami padi maupun pupuk kandang, sangat besar peranannya dalam meningkatkan efisiensi pemupukan. Karena itu, rekomendasi pemupukan disusun berdasarkan ada tidaknya pemberian kompos dari jerami atau pupuk kandang, sehingga rekomendasi pemupukan N, P, dan K per hektar dibagi atas : (1) takaran tanpa bahan organik, (2) takaran dengan penggunaan kompos jerami setara 5 ton jerami segar, dan (3) takaran dengan penggunaan 2 ton pupuk kandang. Pada Bab B disajikan cara pembuatan kompos dari jerami dan pupuk kandang.

IV. Implikasi Kebijakan (18) Rekomendasi pemupukan N, P, dan K per kecamatan yang disajikan

dalam bentuk tabel lampiran merupakan acuan untuk menetapkan kebutuhan dan strategi distribusi pupuk.

(19) Untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan produktivitas lahan sawah, maka selain penggunaan pupuk buatan, pemanfaatan bahan organik seperti jerami dan pupuk kandang perlu digalakkan, antara lain melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) dan Sistem Integrasi Padi dan Ternak (SIPT).

(20) Untuk mempercepat penerapan rekomendasi pemupukan padi sawah spesifik lokasi, diperlukan program sosialisasi dan monitoring, yang antara lain mencakup penggandaan alat bantu dan pelatihan. Penerapan rekomendasi pemupukan N, P, dan K spesifik lokasi perlu didukung oleh pemahaman dan kesamaan persepsi semua pihak, baik petani, penyuluh, peneliti, pengusaha, maupun para pengambil kebijakan.

Page 8: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Tabel 1. Rekomendasi umum pemupukan nitrogen pada tanaman padi sawah

Target kenaikan Teknologi yang Rekomendasi (kg/ha) produksi dari tanpa digunakan __________________ pupuk N N Urea Konvensional 125 275

_______________________________________ Menggunakan BWD 90 200 2,5 t/ha _______________________________________ Menggunakan BWD + 75 175 2 t pupuk kandang/ha Konvensional 145 325

_______________________________________ Menggunakan BWD 112 250 3,0 t/ha _______________________________________ Menggunakan BWD + 100 225 2 t pupuk kandang/ha Konvensional 170 375

_______________________________________ Menggunakan BWD 135 300 3,5 t/ha _______________________________________ Menggunakan BWD + 125 275 2 t pupuk kandang/ha Berdasarkan hasil penelitian penggunaan BWD dapat meningkatkan efisiensi pupuk N dari 30% menjadi 40%.

Page 9: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Tabel 2. Luas lahan sawah menurut kelas status hara P berdasarkan peta skala 1 : 250.000

Propinsi Status hara P _______________________________________ Rendah Sedang Tinggi Jumlah ................................(ha)............................. 1. Nangroe Aceh 48.224 128.116 120.818 297.158 Darussalam 2. Sumatera Utara 72.255 174.122 280.342 526.719 3. Sumatera Barat 51.407 90.924 94.617 236.949 4. Sumatera Selatan 145.693 251.451 32.722 429.866 5. Jambi 14.728 57.247 56.094 128.069 6. Riau 61.214 128.074 25.360 214.648 7. Bengkulu 18.778 30.279 40.791 89.848 8. Lampung 31.753 89.486 167.368 288.607 9. Jawa Barat 113.971 428.112 472.897 1.014.980 10. Banten 121.650 26.584 50.151 198.385 11. Jawa Tengah 107.971 611.373 397.256 1.116.600 12. D.I. Jogyakarta 15.879 46.865 0 62.744 13. Jawa Timur 183.500 544.945 531.475 1.259.920 14. Bali 1.996 15.521 74.054 91.571 15. NTB (P. Lombok) 0 30.621 91.864 122.485 16. Kalimantan Selatan 144.700 162.398 158.123 465.221 17. Sulawesi Selatan 99.578 202.557 282.764 593.899 18. Sulawesi Utara 4.742 45.082 16.127 65.951 19. Gorontalo 2.063 5.912 14.452 22.427 20. Sulawesi Tengah 2.038 61.452 93.276 156.766 21. Sulawesi Tenggara 27.455 23.536 19.118 70.109 Total 1.26.595 3.154.657 3.019.669 7.443.921 (17,1%) (42,3%) (40,6%) (100,0%)

Page 10: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Tabel 3. Luas lahan sawah menurut kelas status hara K berdasarkan peta skala 1 : 250.000

Propinsi Status hara K _______________________________________ Rendah Sedang Tinggi Jumlah ................................(ha)............................. 1. Nangroe Aceh 12.071 56.505 228.582 297.158 Darussalam 2. Sumatera Utara 13.181 106.173 407.365 526.719 3. Sumatera Barat 57.386 113.787 65.776 236.948 4. Sumatera Selatan 13.010 261.392 155.464 429.866 5. Jambi 9.477 67.749 50.843 128.069 6. Riau 7.703 86.875 120.070 214.648 7. Bengkulu 28.392 40.432 21.024 89.848 8. Lampung 140.076 89.344 59.187 288.607 9. Jawa Barat 168.839 383.648 462.493 1.014.980 10. Banten 56.823 102.596 38.966 198.385 11. Jawa Tengah 95.601 292.498 728.501 1.116.600 12. D.I. Jogyakarta 413 5.025 57.306 62.744 13. Jawa Timur 71.872 345.139 842.909 1.259.920 14. Bali 0 0 91.571 91.571 15. NTB (P. Lombok) 0 0 122.485 122.485 16. Kalimantan Selatan 66.252 261.333 137.636 465.094 17. Sulawesi Selatan 33.879 94.517 465.503 584.899 18. Sulawesi Utara 8.661 34.409 22.881 65.951 19. Gorontalo 0 5.803 16.624 22.427 20. Sulawesi Tengah 31.980 32.921 91.865 156.766 21. Sulawesi Tenggara 27.063 34.809 13.237 70.109 Total 837.644 2.414.955 4.200.288 7.443.921 (11,7%) (37,4%) (51,0%) (100,0%)

Page 11: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Tabel 4. Rekomendasi pemupukan P pada tanaman padi sawah Kadar hara P tanah Kelas status hara terekstrak HCI 25% Takaran rekomendasi (mg P2O5/100g) (kg SP-36/ha) Rendah < 20 100 Sedang 20 – 40 75 Tinggi > 40 50 Tabel 5. Rekomendasi pemupukan K pada tanaman padi sawah dengan

dan tanpa bahan organik jerami padi Kadar hara K tanah Takaran rekomendasi Kelas status hara terekstrak HCI 25% pemupukan K (kg KCI/ha) Hara K tanah (mg K2O/100g) + jerami - Jerami Rendah < 20 50 100 Sedang 20 – 40 0 50 Tinggi > 20 0 50 *) Kompos jerami yang digunakan setara 5 ton jerami segar per hektar

Page 12: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Tabel 6. Rekomendasi pemupukan P dan K pada tanaman padi sawah dengan pupuk majemuk

Kelas status hara Tanah

Takaran pupuk majemuk (kg/ha)

P K NPK 15-15-15

Tambahan pupuk tunggal

NPK 10-10-10

Tambahan pupuk tunggal

NPK 30-6-8

Tambahan pupuk Tunggal

Urea SP-36 KCI Urea SP-36 KCI Urea SP-36 KCI Rendah

Rendah

250 150 0

50

350

150

0

50

350

0

50

50

Sedang 250 150 0 0 350 150 0 0 350 0 50 0 Tinggi 250 150 0 0 350 150 0 0 350 0 50 0 Sedang Rendah 200 175 0 50 250 175 0 50 300 25 25 50 Sedang 200 175 0 0 250 175 0 0 300 25 25 0 Tinggi 200 175 0 0 250 175 0 0 300 25 25 0 Tinggi Rendah 150 200 0 75 200 200 0 75 300 25 0 50 Sedang 150 200 0 25 200 200 0 25 300 25 0 0 Tinggi 150 200 0 25 200 200 0 25 300 25 0 0

Page 13: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

B. PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN ALAT BANTU

Page 14: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

I. PENGGUNAAN BAGAN WARNA DAUN Bagan warna daun (BWD) adalah alat berbentuk persegi empat yang beguna untuk mengetahui status hara N tanaman padi. Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, mulai dari hijau muda hingga hijau tua, yang mencerminkan tingkat kehijauan daun tanaman padi. Sebagai contoh, kalau daun tanaman berwarna hijau muda berarti tanaman kekurangan hara N sehingga perlu dipupuk. Sebaliknya, jika daun tanaman berwarna hijau tua atau tingkat kehijauan daun sama dengan warna di kotak skala 4 pada BWD berarti tanaman sudah memiliki hara N yang cukup sehingga tidak perlu lagi dipupuk. Hasil penelitian menunjukkan, pemakaian BWD dalam kegiatan pemupukan N dapat menghemat penggunaan pupuk urea sebanyak 15-20% dari takaran yang umum digunakan petani tanpa menurunkan hasil. Penggunaan BWD untuk menentukan waktu aplikasi pupuk N dapat dilakukan melalui dua cara. Cara atau opsi pertama yaitu waktu pemupukan ditetapkan lebih dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman (fixed time), yaitu pada tahap anakan aktif dan tahap pembentukan malai atau primordia. Nilai baca BWD digunakan untuk mengoreksi takaran pupuk N yang telah ditetapkan sehingga menjadi lebih tepat sesuai dengan kondisi tanaman. Cara atau opsi kedua yaitu mulai ketika tanaman 14 HST, secara periodik 7-10 hari sekali dilakukan pembacaan daun tanaman padi menggunakan BWD sampai diketahui nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan (real time). Untuk kondisi Indonesia disarankan menggunakan fixed time. Cara Penggunaan BWD (real time) 1. Sebelum berumur 14 hari setelah tanam pindah (HST), tanaman padi

diberi pupuk dasar N dengan takaran 50-75 kg urea per hektar. Pada saat itu BWD belum diperlukan.

2. Pengukuran tingkat kehijauan daun padi dengan BWD dimulai pada

saat tanaman berumur 25-28 HST. Pengukuran dilanjutkan setiap 7-10 hari sekali, sampai tanaman dalam kondisi bunting atau fase primordia. Cara ini berlaku bagi varietas unggul biasa. Khusus untuk padi hibrida dan padi tipe baru, pengukuran tingkat kehijauan daun tanaman dilakukan sampai tanaman sudah berbunga 10%.

3. Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat pada hamparan yang

seragam, lalu pilih daun teratas yang telah membuka penuh pada satu rumpun.

Page 15: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

4. Taruh bagian tengah daun di atas BWD, lalu bandingkan warna daun tersebut dengan skala warna pada BWD. Jika warna daun berada di antara dua skala warna di BWD, maka gunakan nilai rata-rata dari kedua skala tersebut, misalnya 3,5 untuk nilai warna daun yang terletak di antara skala 3 dengan skala 4 BWD.

5. Pada saat mengukur daun tanaman dengan BWD, petugas tidak boleh

menghadap sinar matahari, karena dapat mempengaruhi nilai pengukuran.

6. Bila memungkinkan, setiap pengukuran dilakukan pada waktu dan

oleh orang yang sama, supaya nilai pengukuran lebih akurat. 7. Jika lebih 5 dari 10 daun yang diamati warnanya dalam batas kritis

atau dengan nilai rata-rata kurang dari 4,0 maka tanaman perlu segera diberi pupuk N dengan takaran :

● 50-75 kg urea per hektar pada musim hasil rendah (di tempat-tempat tertentu seperti Subang Jawa Barat, musim hasil rendah adalah musim kemarau).

● 75-100 kg urea per hektar pada musim hasil tinggi (di tempat-tempat tertentu seperti Kuningan Jawa Barat dan Sragen Jawa Tengah, musim hasil tinggi adalah musim kemarau).

● 100 kg urea per hektar pada padi hibrida dan padi tipe baru, baik pada musim hasil rendah maupun musim hasil tinggi.

● Apabila nilai warna daun padi hibrida dan padi tipe baru pada saat tanaman dalam kondisi keluar malai dan 10% berbunga berada pada skala 4 atau kurang, maka tanaman perlu diberi tambahan pupuk N (bonus) dengan takaran 50 kg urea per hektar.

Page 16: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Tabel 7. Rekomendasi pemupukan N pada varietas unggul biasa, padi hibrida, dan padi tipe baru dengan sistem tanam pindah.

Setelah Musim* Sebelum 14 HST digunakan BWD (kg urea/ha) (kg urea/ha) IR-64, Ciherang, Ciliwung, dan sejenisnya Musim Hasil Rendah 50 – 75 50 – 70 Musim Hasil Tinggi 50 – 75 75 – 100 VUTH & VUTB, mis : Rokan, Maro, dan Fatmawati Musim Hasil Rendah 75 100 Musim Hasil Tinggi 100 100 Bonus - 50 * Tergantung lokasi, di tempat-tempat tertentu musim hasil rendah adalah

musim kemarau dan musim hasil tinggi adalah musim hujan, sedangkan di lokasi lain dapat sebaliknya.

**Diberikan apabila nilai pengukuran BWD di bawah skala 4 atau kurang, pengukuran dimulai 28 HST dan diakhiri setelah 10% tanaman berbunga, dengan selang 7-10 hari. Berikan bonus pada pengukuran terakhir (pada stadia keluar malai sampai 10% berbunga).

II. PENGGUNAAN PERANGKAT UJI TANAH SAWAH Perangkat uji Tanah Sawah (PUTS) merupakan alat untuk mengukur status hara P dan K serta pH tanah yang dapat dikerjakan oleh penyuluh lapangan atau petani secara langsung di lapangan. Hasil analisis Pdan K tanah dengan PUTS ini selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pupuk P dan K spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah, terutama varietas unggul dengan produktivitas setara dengan IR-64 atau Ciherang. Prinsip kerja PUTS ini adalah mengukur hara Pdan K tanah yang terdapat dalam bentuk tersedia, secara semi kuantitatif dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Pengukuran status P dan K tanah dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah (R), sedang (S), dan tinggi (T).

Page 17: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Komponen Perangkat Satu unit perangkat uji tanah sawah terdiri atas : (1) satu paket bahan kimia dan alat untuk ekstraksi kadar P, K, dan pH, (2) bagan warna untuk penetapan kadar pH, P, dan K, (3) Buku Petunjuk Penggunaan dan Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah, dan (4) Bagan Warna Daun (BWD) untuk menetapkan takaran pupuk urea (Lihat Petunjuk Teknis Penggunaan Bagan Warna Daun). Cara Penggunaan 1. Pengambilan sampel tanah a. Persyaratan Sebelum contoh tanah diambil perlu diperhatikan keseragaman

areal atau hamparan, seperti topografi, tekstur tanah, warna tanah, kondisi tanaman, pengelolaan tanah, dan masukan seperti pupuk, kapur, dan bahan organik, serta sejarah penggunaan lahan di areal tersebut. Untuk hamparan yang relatif seragam, satu contoh tanah komposit dapat mewakili 5 ha lahan. Pada lahan datar yang dikelola dengan teknologi dan masukan yang seragam seperti di Jalur Pantura Jawa, dapat lebih luas, berkisar antara 10-25 ha.

b. Alat yang digunakan 1. Bor tanah (auger, tabung), cangkul, atau sekop.

2. Ember plastik untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu. 3. Alat suntik (syringe).

c. Cara pengambilan contoh tanah komposit

1. Tentukan titik pengambilan contoh tanah individu dengan salah satu dari empat cara, yaitu secara diagonal, zig-zag, sistematik, atau acak.

2. Contoh tanah sebaiknya diambil dalam keadaan lembab, tidak terlalu basah atau kering.

3. Contoh tanah individu diambil dengan bor tanah, cangkul, atau sekop pada kedalaman 0-20 cm.

4. Contoh tanah diaduk merata dalam ember plastik. 5. Pada contoh tanah komposit yang relatif kering, gunakan

sendok stainless (spatula) untuk mengambil sekitar 0,5 g atau sekitar setengah sendok contoh yang kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

Page 18: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

6. Apabila contoh tanah komposit lembab, gunakan syringe dengan cara sebagai berikut : (1) tusukkan syringe ke permukaan contoh tanah sedalam 5 cm kemudian diangkat, (2) bersihkan dan ratakan permukaan syringe, kemudian tanah didorong keluar dari syringe, dan (3) potong contoh tanah setebal sekitar 0,5 cm dengan sendok stainless, lalu masukkan ke dalam tabung reaksi.

d. Hal yang perlu diperhatikan Contoh tanah tidak boleh diambil pada bagian sawah dekat

pematang, selokan, tanah di sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah atau sisa tanaman/jerami, bekas timbunan pupuk, kapur, di pinggir jalan, dan bekas penggembalaan ternak.

2. Pengukuran kadar hara Secara garis besar urutan pengukuran kadar hara adalah sebagai

berikut : a. Contoh tanah sebanyak 0,5 g atau 0,5 ml dengan syringe

dimasukkan ke dalam tabung reaksi. b. Tambahkan pengekstrak kemudian diaduk dengan pengaduk kaca

hingga tanah dan larutan menyatu. Kemudian tambahkan pengekstrak selanjutnya sesuai dengan urutannya.

c. Diamkan larutan sekitar ± 10 menit hingga timbul warna. Warna yang muncul pada larutan jernih dibaca atau dipadankan dengan bagan warna yang disediakan.

d. Status hara P dan K tanah terbagi menjadi tiga kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk hara P diindikasikan oleh warna biru muda hingga biru tua, sedangkan untuk hara K diindikasikan oleh warna coklat tua, coklat muda dan kuning.

e. Rekomendasi pemupukan P dan K ditentukan berdasarkan statusnya.

f. Penentuan pH tanah dan rekomendasi teknologi didasarkan kepada kelas pH yang disetarakan dengan bagan warna.

Kapasitas PUTS Satu unit PUTS dapat digunakan untuk analisis contoh tanah sebanyak ± 50 sampel. Jika PUTS dirawat dan ditutup rapat setelah digunakan maka bahan kimia yang ada di dalamnya dapat digunakan dengan batas waktu kadaluarsa 1,0-1,5 tahun kemudian. Jika salah satu atau beberapa pengekstrak dalam PUTS habis, isi ulangnya tersedia di Balai Penelitian Tanah.

Page 19: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

III. PENDEKATAN PETAK OMISI Kemampuan tanah menyediakan hara bagi tanaman merupakan salah satu tolok ukur dalam menetapkan jumlah pupuk yang harus diberikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selain berdasarkan uji tanah dan uji tanaman yang memerlukan peralatan dan keterampilan khusus, penentuan kebutuhan pupuk bagi tanaman padi juga dapat dilakukan dengan pendekatan Petak Omisi (Omission Plot). Cara ini lebih mudah dan murah karena tidak memerlukan peralatan khusus dan dapat dikerjakan sendiri oleh petani dalam menentukan kebutuhan pupuk untuk tanamannya. Tahapan pelaksanaan pengkajian Petak Omisi untuk tanaman padi adalah sebagai berikut. Pemilihan Lokasi Lahan yang sesuai untuk pengkajian Petak Omisi adalah lahan irigasi dengan ketersediaan air minimal 10 bulan, baik di lahan irigasi teknis maupun lahan irigasi sederhana, terutama yang dekat dengan saluran sekunder dan memiliki hamparan yang cukup luas ( >1.000 ha). Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi adalah : a) mewakili variasi kesuburan tanah, sistem tanam, dan kondisi sosial ekonomi petani, b) mudah dijangkau untuk kunjungan lapangan, dan c) kepedulian petani tinggi dalam pelaksanaan pengajian. Metodologi 1. Perlakuan Perlakuan (bergantung lokasi) terdiri atas empat petak dengan luas minimal 500 m2. Petak Pertama untuk praktek petani (PP), Petak Kedua untuk perlakuan Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (PHSL-1), Petak Ketiga untuk perlakuan PHSL-2, dan petak Keempat untuk perlakuan PHSL-3 (PHSL-2 dengan modifikasi tertentu). Di salah satu petak tersebut ditempatkan tiga subpetak berukuran 5 m x 5 m untuk perlakuan tanpa N(+P+K), tanpa P (+N+K), dan tanpa K (+N+P). 2. Pembuatan petak Petak perlakuan dibuat sebelum petani mengaplikasikan pupuk dasar dengan membuat pematang berukuran 15-20 cm.

Page 20: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

3. Pemetaan petak pada awal musim tanam perlu digambar tata letak petak dalam suatu kawasan, yang meliputi aliran air dan degradasi kesuburan tanah. Selanjutnya tempatkan papan nama yang memuat informasi lokasi, petani, tahun, dan musim tanam. 4. Pengelolaan petak Petak Omisi di lahan petani harus mempunyai standar kualitas yang sama dengan penelitian di kebun percobaan. Pengelolaan tanah dan tanaman dilakukan oleh petani di bawah bimbingan peneliti, sedangkan aplikasi pupuk dilaksanakan oleh peneliti. 5. Pengelolaan pertanaman Cara tanam sebaiknya mengikuti cara petani setempat, misalnya tanam pindah (TPR), persemaian basah (WSR), dan persemaian kering (DSR). Varietas yang digunakan sebaiknya seragam, varietas unggul berdaya hasil tinggi. Takaran pupuk untuk perlakuan PHSL didasarkan kepada kondisi hara dan musim, sedangkan perlakuan +PK, +NK, dan +NP mengacu kepada takaran optimal rekomendasi setempat. Pengelolaan air, pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan praktek petani. 6. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan meliputi : (1) hasil panen ubinan dan (2) komponen hasil (jumlah malai per rumpun, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi, dan bobot 1.000 butir). 7. Kompensasi bagi petani Agar petani termotivasi untuk melaksanakan pengkajian maka mereka diberikan kompensasi berupa pupuk dan pestisida (pada perlakuan +PK, +NP, +NK, dan PHSL), benih bersertifikat, upah tenaga (pembuatan pematang), uang tunai (pengganti penurunan hasil akibat perlakuan), dan bonus di akhir musim.

Page 21: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

8. perkiraan kebutuhan pupuk pada petak PHSL kebutuhan pupuk N, P, dan K bagi tanaman diperkirakan dengan cara berikut : (1) menghitung perkiraan kebutuhan hara tanaman, (2) menghitung perkiraan potensi lahan dalam penyediaan hara, (3) menghitung perkiraan efisiensi pemupukan, (4) menghitung takaran pemupukan, dan (5) menentukan cara dan waktu aplikasi. Teknologi penunjang Varietas yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan keinginan petani setempat. Umur tanaman, ketahanan terhadap hama dan penyakit, dan rasa nasi termasuk aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih varietas. Persemaian, cara tanam, dan pengairan perlu pula diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pemilihan varietas, penanaman, dan pengelolaan air secara detil dapat dilihat dalam Petunjuk Teknis Pemupukan Spesifik Lokasi, Implementasi Omission Plot Yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Tanaman Padi. Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Hama dan Penyakit utama yang perlu mendapat perhatian adalah tikus, wereng coklat, penggerek batang, dan tungro. Teknik pengendalian hama dan penyakit ini secara rinci juga dijelaskan dalam petunjuk Teknis Pemupukan Spesifik Lokasi, Implementasi Omission Plot. IV. CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (KOMPOS) Pupuk organik dalam bentuk yang telah dikomposkan ataupun segar berperan penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah serta sebagai sumber nutrisi tanaman. Secara umum kandungan nutrisi hara dalam pupuk organik tergolong rendah dan agak lambat tersedia, sehingga diperlukan dalam jumlah cukup banyak. Namun, pupuk organik yang telah dikomposkan dapat menyediakan hara dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dalam bentuk segar, karena selama proses pengomposan telah terjadi proses dekomposisi yang dilakukan oleh beberapa macam mikroba, baik dalam kondisi aerob maupun anaerob. Sumber bahan kompos antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi, kambing, ayam), arang sekam, dan abu dapur.

Page 22: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Proses Pengomposan Dalam proses pengomposan peranan mikroba selulolitik dan lignolitik sangat penting, karena kedua mikroba tersebut memperoleh energi dan karbon dari proses perombakan bahan yang mengandung karbon. Proses pengomposan secara aerob, lebih cepat dibanding anaerob dan waktu yang diperlukan tergantung beberapa faktor, antara lain : ukuran partikel bahan kompos, C/N rasio bahan kompos, keradaan udara (keadaan aerobik), dan kelembaban. Kompos yang sudah matang diindikasikan oleh suhu yang konstan, ph alkalis, C/N rasio <20, Kapasitas Tukar Kation > 60 me/100 g abu, dan laju respirasi < 10 mg/g kompos. Sedangkan indikator yang dapat diamati secara langsung adalah jika berwarna coklat tua (gelap) dan tidak berbau busuk (berbau tanah). Cara Pembuatan Kompos 1. Secara Anaerob Pengomposan secara anaerob memerlukan waktu 1,5 sampai 2 bulan dan sering menghasilkan kompos dengan bau kurang sedap, karena suhu yang dihasilkan tidak terlalu tinggi sehingga tidak mematikan organisme penganggu. Satu bak atau lubang berukuran 2 m x 1 m x 1 m dapat diproses sekitar 0,5-0,8 ton kompos yang cukup untuk memupuk sekitar 0,2 sampai 0,3 ha lahan tanaman pangan. Bahan baku yang digunakan antara lain sisa tanaman (jerami, rumput, tongkol jagung, dan lain-lain) dan pupuk kandang. Cara Kerja : 1. Masukkan bahan baku secara berlapis-lapis mulai dengan sisa

tanaman, kemudian pupuk kandang, abu sekam atau abu dapur ke dalam lubang yang berukuran 2 m x 1 m dengan kedalaman 1 m, yang telah disiapkan sebelumnya yang dasarnya telah dipadatkan agar tidak terjadi rembesan air (ukuran lubang dapat disesuaikan menurut ketersediaan tenaga kerja dan bahan baku yang tersedia).

2. Tutup bagian atas permukaan dengan tanah setebal 5-10 cm dan

semprotkan air sebanyak 30 liter di atas lubang setiap 10 hari dan aduklah seluruh bahan dalam lubang setelah satu bulan pengomposan.

3. dibiarkan berlangsung selama 1,5 – 2 bulan agar terjadi proses

pengomposan dengan sempurna. Untuk mempercepat waktu pengomposan, dapat digunakan mikroba selulolitik atau lignolitik yang berperan sebagai dekomposer. Mikroba dekomposer yang dapat digunakan antara lain Biodec, stardec, dan EM-4.

Page 23: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

2. Secara Aerob Cara Kerja : 1. Bahan Baku kompos disusun berlapis kemudian disiram dengan

larutan mikroba hingga mencapai kebasahan 30-40%, atau dengan ciri bila dikepal dengan tangan tidak keluar air dan bila kepalan dilepas bahan baku akan mekar.

2. Bahan Baku digundukkan sampai ketinggian 15 – 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni atau karung plastik.

3. suhu kompos diperiksa setiap hari, pertahankan suhu pada kisaran 40 – 50o C, jika suhu lebih tinggi, kompos diaduk sampai suhunya turun dan ditutup kembali.

4. setelah 3-5 hari bahan baku sudah menjadi kompos bokasi dan siap untuk digunakan.

3. Kompos yang diperkaya oleh pupuk buatan pabrik Cara Kerja : 1. Sisa tanaman ditumpuk dengan ketebalan 15 cm, kemudian

ditambahkan pupuk urea dan SP-36 masing-masing 5 kg untuk tiap ton bahan yang dikomposkan, selanjutnya ditaruh pupuk kandang, demikian seterusnya hingga ketinggian lapisan 1,2 m.

2. Kelembaban di dalam tumpukan harus dijaga agar tetap lembab, tetapi tidak becek.

3. setelah 3-4 minggu kompos perlu dibalik. 4. Untuk mengetahui kenaikan suhu, digunakan tongkat kayu kering dan

halus yang ditusukkan ke dalam tumpukan kompos selama sekitar 10 menit. Apabila tongkat terasa lembab dan hangat, berarti proses pengomposan berjalan normal dan baik, namun jika tingkat kering segera siramkan air ke dalam kompos.

5. Setelah satu bulan dan suhu mulai menurun dan konstan, kompos siap digunakan.

Page 24: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

Page 25: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

DAFTAR ISI

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Kabupaten Kecamatan

01. Provinsi Nangroe Aceh Darussalam 19 / 219

1. Kabupaten Aceh Selatan 16 28 2. kabupaten Aceh Singkil 13 29 3. Kabupaten Aceh Tenggara 12 30 4. Kabupaten Aceh Timur 20 31 5. Kota Langsa 3 31 6. kabupaten Aceh Tengah 11 32 7. kabupaten Aceh Barat 11 32 8. kabupaten Aceh Besar 22 33 9. kabupaten Bireun 10 34 10. Kabupaten Pidie 31 35 11. Kabupaten Aceh Utara 21 37 12. Kota Lhokseumawe 3 38 13. Kota Banda Aceh 9 38 14. Kabupaten Aceh Tamiang 8 38 15. Kabupaten Aceh Barat Daya 6 39 16. Kabupaten Gayo Luos 5 39 17. kabupaten Nagar Raya 5 39 18. Kabupaten Bener Meriah 7 40 19. Kabupaten Aceh Jaya 6 40

02. Provinsi Sumatera Utara 21 / 270

1. Kabupaten Mandailing Natal 17 41 2. Kabupaten Tapanuli Tengah 15 42 3. Kabupaten Tapanuli Utara 14 43 4. Kabupaten Toba Samosir 10 44 5. Kabupaten Samosir 9 44 6. Kabupaten Labuhan Batu 22 45 7. Kabupaten Karo 13 46 8. Kabupaten Dairi 11 46 9. Kota Sibolga 3 47 10. Kota Tanjung Balai 5 47 11. Kota Tebing Tinggi 3 47 12. Kabupaten Pematang Siantar 6 47 13. Kabupaten Binjai 5 47 14. Kabupaten Langkat 20 48 15. Kabupaten Simalungun 21 49 16. Kabupaten Asahan 20 50

Page 26: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Halaman Kabupaten Kecamatan 17. Kabupaten Tapnuli Selatan 27 51 18. Kota Padang Sidempuan 5 52 19. Kabupaten Deli Serdang 22 52 20. Kabupaten Serdang Bedagai 11 53 21. Humbang Hasundutan 11 54

03. Provinsi Riau 11 / 124

1. Kabupaten Kuantan Sengingi 12 55 2. Kota Pekanbaru 12 55 3. Kota Dumai 5 56 4. Kabupaten Indragiri Hulu 9 56 5. Kabupaten Indragiri Hilir 17 57 6. Kabupaten Rokan Hilir 11 58 7. kabupaten Rokan Hulu 11 59 8. Kabupaten Bengkalis 13 60 9. Kabupaten Kampar 13 61 10. Kabupaten Siak 11 62 11. kabupaten Pelawan 10 63

04. Provinsi Sumatera Barat 14 / 128

1. kabupaten Pesisir Selatan 11 64 2. Kabupaten Solok 14 65 3. Kodya Solok 2 65 4. Kabupaten Solok Selatan 9 66 5. Kabupaten Sawahlunto Sijunjung 8 67 6. Kodya sawahlunto 4 67 7. Kabupaten Tanah Datar 14 68 8. Kabupaten Padang Pariaman 17 69 9. Kodya Pariaman 3 69 10. Kabupaten Agam 14 70 11. Kabupaten Pasaman 8 71 12. Kabupaten Pasaman Barat 7 71 13. Kabupaten 50 Koto 13 72 14. Kabupaten Dharmasraya 4 72

05 Provinsi Jambi 10 / 87

1. Kabupaten Kerinci 11 73 2. Kabupaten Merangin 7 73 3. Kabupaten Sarolangun 8 74 4. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 11 74 5. Kabupaten Tanjung Jabung Barat 5 75

Page 27: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Kabupaten Kecamatan 6. Kabupaten Tebo 12 75 7. Kabupaten Batanghari 8 76 8. Kabupaten Bungo 10 76 9. Kota Jambi 8 77 10. Kabupaten Muaro Jambi 7 77

06 Provinsi Bengkulu 9 / 59

1. Kabupaten Bengkulu Selatan 5 78 2. Kodya Bengkulu 4 78 3. Kabupaten Bengkulu Utara 18 79 4. Kabupaten Muko-Muko 5 80 5. Kabupaten Rejang Lebong 6 80 6. Kabupaten Lebong 5 80 7. Kabupaten Kaur 7 81 8. Kabupaten Seluma 5 81 9. Kabupaten Kapahiabg 4 81

07. Provinsi Sumatera Selatan 13 / 140

1. Kabupaten Ogan Komering Ulu 10 82 2. Kabupaten Kompering Ulu Selatan 10 82 3. Kabupaten Kompering Ulu Timur 10 83 4. Kabupaten Ogan Komering Ilir 12 83 5. Kabupaten Ogan Ilir 6 84 6. Kabupaten Muara Enim 19 84 7. Kota Prabumulih 4 85 8. Kabupaten Lahat 19 84 9. Kota Pagar Alam 5 86 10. Kabupaten Musi Rawas 17 86 11. Kota Lubuk Lingga 8 87 12. Kabupaten Musi Banyuasin 9 87 13. Kabupaten Banyuasin 11 88

08 Provinsi Lampung 10 / 162

1. Kabupaten Tanggamus 17 89 2. Kabupaten Lampung Barat 14 90 3. Kabupaten Lampung Selatan 20 91 4. Kabupaten Lampung Timur 23 92 5. Kabupaten Lampung Tengah 26 93 6. Kota Metro 5 94 7. Kabupaten Waykanan 12 94 8. Kabupaten Tulang Bawang 16 95

Page 28: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Kabupaten Kecamatan 9. Kota Bandar Lampung 13 96 10. Kabupaten Lampung Utara 16 97

09. Provinsi Banten 6 / 136

1. Kodya Tangerang 13 98 2. Kabupaten Tangerang 26 99 3. Kabupaten Pandeglang 31 100 4. Kabupaten Lebak 23 102 5. Kabupaten Serang 35 103 6. Kota Cilegon 8 104

10. Provinsi Jawa Barat 24 / 544

1. Kabupaten Sukabumi 45 105 2. Kota Sukabumi 7 107 3. Kabupaten Cianjur 30 107 4. Kota Bekasi 23 109 5. Kota Bekasi 10 110 6. Kabupaten Purwakarta 17 111 7. Kabupaten Bandung 43 112 8. Kodya Cimahi 3 113 9. Kabupaten Sumedang 26 114 10.Kabupaten Garut 39 115 11.Kabupaten Majalengka 23 117 12.Kabupaten Tasikmalaya 39 118 13.Kodya Tasikmalaya 8 119 14.Kabupaten Ciamis 30 120 15.Kota Banjar 4 121 16.Kabupaten Kuningan 29 122 17.Kabupaten Bogor 35 123 18.Kodya Bogor 6 125 19.Kabupaten Karawang 25 125 20.Kabupaten Subang 22 127 21.Kabupaten Indramayu 28 128 22.Kabupaten Cirebon 31 129 23.Kodya Cirebon 5 130 24.Kodya Depok 6 130

11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

1. Kabupaten Sukoharjo 12 131 2. Kota Surakarta 5 131 3. Kabupaten Pekalongan 19 132

Page 29: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Kabupaten Kecamatan 4. Kota Pekalongan 4 132 5. Kabupaten Kendal 19 133 6. Kabupaten Banyumas 27 134 7. Kabupaten Pemalang 14 135 8. Kabupaten Boyolali 19 136 9. Kabupaten Cilacap 24 137 10. kabupaten Sragen 20 138 11. kabupaten Magelang 21 140 12. Kota Magelang 2 139 13. Kabupaten Pati 21 140 14. kabupaten Rembang 14 141 15. Kabupaten Batang 12 141 16. Kabupaten Klaten 26 142 17. Kabupaten Blora 16 143 18. Kabupaten Karanganyar 17 144 19. Kabupaten Brebes 17 145 20. Kabupaten Grobogan 19 146 21. Kabupaten Kebumen 26 147 22. Kabupaten Tegal 18 148 23. Kota Tegal 4 148 24. kabupaten Banjarnegara 20 149 25. Kabupaten Jepara 14 150 26. Kabupaten Wonosobo 15 151 27. Kabupaten Temanggung 20 152 28. Kabupaten Demak 14 153 29. Kabupaten Purworejo 16 154 30. Kabupaten Purbalingga 18 155 31. Kabupaten Wonogiri 25 156 32. Kabupaten Semarang 17 157 33. Kota Salatiga 4 157 34. Kabupaten Kudus 9 158

12. Provinsi D.I. Yogyakarta 4 / 63

1. Kabupaten Gunung Kidul 17 159 2. Kabupaten Bantul 17 160 3. kabupaten Sleman 17 161 4. Kabupaten Kulon Progo 12 162

13. Provinsi Jawa Timur 37 / 621

1. Kabupaten Tulung Agung 19 163 2. Kabupaten Ngawi 19 164

Page 30: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Kabupaten Kecamatan 3. Kabupaten Pasuruan 24 165 4. Kota Pasuruan 3 166 5. Kabupaten Sidoarjo 18 166 6. Kabupaten Pacitan 12 167 7. Kabupaten Kediri 23 168 8. Kota Kediri 3 168 9. Kabupaten Jombang 21 169 10. Kabupaten Sampang 14 170 11. kabupaten Bondowoso 20 171 12. Kabupaten Bangkalan 18 172 13. Kabupaten Ponorogo 21 173 14. Kabupaten Magetan 16 174 15. Kabupaten Probolinggo 24 175 16. Kota Probolinggo 3 175 17. Kabupaten Mojokerto 18 176 18. Kota Mojokerto 2 176 19. Kabupaten Nganjuk 20 177 20. Kabupaten Lamongan 27 178 21. kabupaten Malang 33 179 22. Kota Malang 5 180 23. Kota Batu 3 180 24. Kabupaten Jember 31 181 25. Kabupaten Bojonegoro 26 183 26. kabupaten Banyuwangi 24 184 27. Kabupaten Tuban 20 185 28. kabupaten Sumenep 25 186 29. Kabupaten Blitar 22 187 30. Kota Blitar 3 187 31. Kabupaten Trenggalek 14 188 32. Kabupaten Lumajang 21 189 33. Kabupaten Pamekasan 13 190 34. Kabupaten Situbondo 17 191 35. Kabupaten Madiun 18 192 36. Kota madiun 3 192 37. Kabupaten Gresik 18 193

14. Provinsi Bali 9 / 55

1. Kabupaten Tabanan 10 194 2. Kabupaten Buleleng 9 194 3. Kabupaten Badung 6 194 4. Kabupaten Klungkung 4 195

Page 31: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Kabupaten Kecamatan 5. Kabupaten Karang Asem 8 195 6. Kabupaten Gianyar 7 195 7. Kabupaten Bangli 4 196 8. Kabupaten Jembrana 4 196 9. Kota Denpasar 3 196

15. Provinsi Nusa Tenggara Barat 3 / 46

1. Kabupaten Lombok Tengah 12 197 2. Kabupaten Lombok Barat 14 197 3. kabupaten Lombok Timur 20 198

16. Provinsi Kalimantan Selatan 13 / 123

1. Kabupaten Banjar 16 199 2. Kabupaten Barito Kuala 16 200 3. Kabupaten Kotabaru 15 201 4. Kabupaten Tanah Laut 9 202 5. Kabupaten Tapin 10 202 6. Kabupaten Hulu Sungai Utara 7 203 7. Kabupaten Tabalong 11 203 8. Kabupaten Hulu Sungai Selatan 10 104 9. Kabupaten Hlu Sungai Tengah 10 204 10. Kabupaten Balangan 6 204 11. Kabupaten Tanah Bambu 5 205 12. Kabupaten Banjarbaru 3 205 13. Kota Banjarmasin 5 205

17. Provinsi Sulawesi Selatan 22 / 238

1. Kabupaten Bantaeng 6 206 2. Kabupaten Jeneponto 9 206 3. Kabupaten Takalar 7 206 4. Kabupaten Gowa 12 207 5. Kabupaten Sinjai 9 207 6. Kabupaten Maros 13 208 7. Kabupaten Barru 7 208 8. kabupaten Bone 27 208 9. Kabupaten Luwu Utara 11 210 10. Kabupaten Luwu Timur 8 210 11. Kabupaten Polewali 9 211 12. Kabupaten Enrekang 9 211 13. Kabupaten Tana Toraja 15 212 14. Kabupaten Luwu 12 212

Page 32: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

No. Provinsi / Kabupaten Jumlah Halaman Kabupaten Kecamatan 15. Kota Polopo 4 213 16. Kabupaten Pinrang 12 213 17. Kabupaten Sidendreng Rappang 11 214 18. Kabupaten Wajo 14 214 19. Kabupaten Soppeng 7 215 20. Kabupaten Pangkajene Kepulauan 12 215 21. Kabupaten Bulukumba 10 216 22. Kabupaten Makassar 14 217

18. Provinsi Sulawesi Tenggara 8 / 65

1. Kabupaten Konawe 13 218 2. Konawe Selatan 11 218 3. Kabupaten Kolaka 14 219 4. kabupaten Kolaka Utara 6 219 5. Kabupaten Buton 9 220 6. Kabupaten Wakatobi 4 220 7. Kabupaten Bombana 6 220 8. Kabupaten Bau-Bau 2 220

19. Propinsi Sulawesi Tengah 8 / 79

1. Kabupaten Banggai 13 221 2. Kabupaten Morowali 13 221 3. Kabupaten Poso 12 222 4. Kabupaten Tolitoli 10 222 5. Kabupaten Tojo Una-Una 7 223 6. Kabupaten Donggala 14 223 7. Kabupaten Parigi Mountong 6 224 8. Kota Palu 4 224

20. Provinsi Sulawesi Utara 4 / 65

1. Kabupaten Minahasa 17 225 2. Kabupaten Minahasa Selatan 15 226 3. Kabupaten Minahasa Utara 8 227 4. Kabupaten Bolaang Mongondow 25 227

21. Provinsi Gorontalo 4 / 35

1. Kabupaten Gorontalo 17 229 2. Kabupaten Bone Bolango 4 229 3. Kabupaten Boalemo 7 230 4. Kabupaten Pohuwato 7 230

Page 33: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

Catatan : Kecamatan Yang Tidak Dilengkapi dengan rekomendasi pemupukan

N, P, dan K spesifik Lokasi, adalah kecamatan yang karena luas sawahnya per satu hamparan tidak cukup luas untuk tergambarkan dalam peta

Disarankan menggunakan PUTS, BWD, atau Petak Omisi untuk menentukan kebutuhan N, P, dan K.

Page 34: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

01. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Page 35: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

28

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Trumon 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Aceh Selatan 2. Bakongan 200 75 50 180 75 0 175 25 30

3. Kluet Selatan - - - - - - - - - 4. Kluet Utara 200 75 50 180 75 0 175 25 30 5. Tapak Tuan 200 50 50 180 50 0 175 0 30 6. Sama Dua 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 7. Sawang - - - - - - - - - 8. Meukek - - - - - - - - - 9. Labuhan Haji 200 75 50 180 75 0 175 25 30 10. Labuhan Haji Timur 200 75 50 180 75 0 175 25 30 11. Kluet Tengah 200 75 50 180 75 0 175 25 30 12. Pasie Raja 200 75 50 180 75 0 175 25 30 13. Kluet Timur 200 75 50 180 75 0 175 25 30 14. Bakongan Timur 200 75 50 180 75 0 175 25 30 15 Trumon Timur 200 75 50 180 75 0 175 25 30 16. Labuhan Haji Barat 200 75 50 180 75 0 175 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 36: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

29

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Pulau Banyak - - - - - - - - - Singkil 2. Singkil 200 75 50 180 75 0 175 25 30

3. Simpang Kanan - - - - - - - - - 4. Simpang Kiri 200 75 50 180 75 0 175 25 30 5. Singkil Utara 200 75 50 180 75 0 175 25 30 6. Gunung Meriah - - - - - - - - - 7. Danau Paris - - - - - - - - - 8. Suro Makmur - - - - - - - - - 9. Penanggalan 200 75 50 180 75 0 175 25 30 10. Singkohor 200 75 50 180 75 0 175 25 30 11. Kota Baharu 200 75 50 180 75 0 175 25 30 12. Rundeng 200 75 50 180 75 0 175 25 30 13. Sultan Daulat 200 75 50 180 75 0 175 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 37: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

30

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Lawe Alas - - - - - - - - - Aceh Tenggara 2. Lawe Sigala-Gala 200 50 50 180 50 0 175 0 30 3. Bambel 200 75 50 180 75 0 175 25 30 4. Babus-Salam 200 75 50 180 75 0 175 25 30 5. Badar 200 50 50 180 50 0 175 0 30 6. Babul Rahmad - - - - - - - - - 7. Babul Makmur 200 50 50 180 50 0 175 0 30 8. Semadam 200 50 50 180 50 0 175 0 30 9. Bukit Tusam 200 75 50 180 75 0 175 25 30 10. Kuta Cane 200 75 50 180 75 0 175 25 30 11. Lawe Bulan 200 75 50 180 75 0 175 25 30 12. Darul Hasanah 200 50 50 180 50 0 175 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 38: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

31

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl NAD 1. Serba Jadi - - - - - - - - - Aceh Timur 2. Birem Bayeun 200 75 50 180 75 0 175 25 30 3. Rantau Selamat 200 100 50 180 100 0 175 50 30 4. Peureulak 200 75 50 180 75 0 175 25 30 5. Ranto Peureulak 200 75 50 180 75 0 175 25 30 6. Idi Rayeuk 200 100 50 180 100 0 175 50 30 7. Darul Aman 200 100 50 180 100 0 175 50 30 8. Nurussalam 200 100 50 180 100 0 175 50 30 9. Julok - - - - - - - - - 10. Simpang Ulim 200 100 50 180 100 0 175 50 30 11. Sungai Raya 200 100 50 180 100 0 175 50 30 12. Peureulak Timur 200 75 50 180 75 0 175 25 30 13. Peureulak Barat 200 75 50 180 75 0 175 25 30 14. Peudawa 200 100 50 180 100 0 175 50 30 15. Banda Alam 200 100 50 180 100 0 175 50 30 16. Idi Tunong 200 100 50 180 100 0 175 50 30 17. Indra Makmur - - - - - - - 18. Pante Bidari - - - - - - - 19. Simpang Jernih - - - - - - - 20. Madat 200 100 50 100 0 175 50 30 NAD 1. Langsa Timur 200 100 50 180 100 0 175 50 30 Kota Langsa 2. Langsa Barat 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 3. Langsa Kota - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 39: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

32

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Linge Isaq - - - - - - - - - Aceh Tengah 2. Bintang 200 75 50 180 75 0 175 25 30 3. Kota Takengon 200 50 50 180 50 0 175 0 30 4. Pegasing 200 50 50 180 50 0 175 0 30 5. Bebesen 200 50 50 180 50 0 175 0 30 6. Silih Napa - - - - - - - - - 7. Celala - - - - - - - - - 8. Ketol - - - - - - - - - 9. Kute Panang 200 50 50 180 50 0 175 0 30 10. Kebanyakan 200 50 50 180 50 0 175 0 30 11. Laut Tawar 200 50 50 180 50 0 175 0 30 NAD 1. Johan Pahlawan - - - - - - - - - Aceh Barat 2. Sama Tiga 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 3. Woyla 200 75 50 180 75 0 175 25 30 4. Kaway XVI 200 50 50 180 50 0 175 0 30 5. Sungai Mas - - - - - - - - - 6. Bubon 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 7. Arongan Lambek 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 8. Woyla Barat 200 75 50 180 75 0 175 25 30 9. Woyla Timur 200 75 50 180 75 0 175 25 30 10. Meureuba 200 50 50 180 50 0 175 0 30 11. Pante

Ceureuremen 200 50 50 180 50 0 175 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 40: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

33

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl NAD 1. Lhoong 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Aceh Besar 2. Lhonga 200 100* 100 180 100* 50 175 50* 80

3. Indrapuri - - - - - - - - - 4. Seulimeum - - - - - - - - - 5. Mesjid Raya 200 75 50 180 75 0 175 25 30 6. Darussalam - - - - - - - - - 7. Kuta Baro 200 100 50 180 100 0 175 50 30 8. Montasik - - - - - - - - - 9. Ingin Jaya 200 100 50 180 100 0 175 50 30 10. Suka Makmur - - - - - - - - - 11. Darul Imarah 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 12. Peukan Bada 200 50 50 180 50 0 175 0 30 13. Pulo Aceh - - - - - - - - - 14. Leupung 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 15. Ota Cot Glie - - - - - - 16. Kota Jantho - - - - - - 17. Lembah Selawah - - - - - - 18. Baitussalam - - - - - - 19. Krueng Barona Jaya 200 100 50 180 100 0 175 50 30 20. Kota Malaka 200 50 100 180 50 50 175 0 80 21. Simpang Tiga 200 50 100 180 50 50 175 0 80 22. Darul Kamal 200 50 100 180 50 50 175 0 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 41: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

34

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Samalanga 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Bireun 2. Pandrah 250 75 50 230 75 0 225 25 30

3. Jeunieb 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Peudada 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Juli - - - - - - - - - 6. Jeumpa 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Jangka 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Peusangan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Makmur 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Ganda Pura 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 42: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

35

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Geumpang - - - - - - - - - Pidie 2. Meureudu 250 50 50 230 50 0 175 0 30

3. Bandar Dua 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Ulim 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Trieng Gadeng - - - - - - - - - 6. Bandar Baru 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Glumpang Tiga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Mutiara 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Tiro/Truseb 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Tangse 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Tirteu/Keummala 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Sakti 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Mila 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Padang Tiji 250 50 50 230 50 0 225 0 30 15. Delima 250 50 50 230 50 0 225 0 30 16. Indrajaya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Peukan Baro 250 50 50 230 50 0 225 0 30 18. Kembang Tanjung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 19. Simpang Tiga 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 20. Kota Sigli 250 50 50 230 50 0 225 0 30 21. Pidie 250 50 50 230 50 0 225 0 30 22. Batee 250 50 50 230 50 0 225 0 30 23. Muara Tiga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 24. Mane - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 43: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

36

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 25. Meurah Dua 250 50 50 230 50 0 175 0 30 Pidie 26. Jangka Buya 250 50 50 230 50 0 175 0 30

27. Glumpang Baro 250 50 50 230 50 0 175 0 30 28. Pante Raja 250 50 50 230 50 0 175 0 30 29. Mutiara Barat 250 50 50 230 50 0 175 0 30 30. Grong-grong 250 50 50 230 50 0 175 0 30 31. Mutiara Timur 250 75* 50 230 75* 0 175 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 44: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

37

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Sawang - - - - - - - - - Aceh Utara 2. Nisam - - - - - - - - -

3. Kuta Makmur - - - - - - - - - 4. Syamtalira Bayu - - - - - - - - - 5. Meurah Mulia - - - - - - - - - 6. Matangkuli 200 75 50 180 75 0 175 25 30 7. Cot Girek 200 75 50 180 75 0 175 25 30 8. Tanah Jambo Aye 200 100 50 180 100 0 175 50 30 9. Seunudon 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 10. Baktiya 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 11. Lhok Sukon 200 75 50 180 75 0 175 25 30 12. Tanah Luas 200 75 50 180 75 0 175 25 30 13. Samudera 200 100 50 180 100 0 175 50 30 14. Syamtalira Aron 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 15. Tanah Pasir 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 16. Muara Batu 200 50 100 180 50 50 175 0 80 17. Dewantara 200 75 50 180 75 0 175 25 30 18. Nibong 200 75 50 180 75 0 175 25 30 19. Baktiya Barat 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 20. Langkahan 200 100 50 180 100 0 175 50 30 21. Paya Bakong 200 75 50 180 75 0 175 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 45: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

38

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Muara Dua 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Kota 2. Banda Sakti 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Lhokseumawe 3. Blang Mangat - - - - - - - - - NAD 1. Meuraksa - - - - - - - - - Kota Banda 2. Baiturrahman 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 Aceh 3. Kuta Alam 200 75 50 180 75 0 175 25 30

4. Syiah Kuala 200 75 50 180 75 0 175 25 30 5. Jaya Baru - - - - - - - - - 6. Banda Jaya - - - - - - - - - 7. Leung Bata 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 8. Kuta Raja 200 75 50 180 75 0 175 25 30 9. Ulee Kareng 200 75 50 180 75 0 175 25 30

NAD 1. Tamiang Hulu - - - - - - - - - Aceh Tamiang 2. Kejuranmuda - - - - - - - - - 3. Kota Kuala Simpang 200 75 50 180 75 0 175 25 30 4. Seruway - - - - - - - - - 5. Bedahara - - - - - - - - - 6. Karang Baru 200 75 50 180 75 0 175 25 30 7. Manyak Payed 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 8. Rantau - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 46: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

39

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Manggeng 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 Aceh Barat Daya 2. Tangan-Tangan 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30

3. Blang Pidie - - - - - - - - - 4. Susoh 200 50 100* 180 50 50* 175 0 80* 5. Kuala Batee - - - - - - - - - 6. Babah Rot - - - - - - - - -

NAD 1. Blang Kajeran - - - - - - - - - Gayo Luos 2. Kuta Panjang - - - - - - - - - 3. Rikit Gaib - - - - - - - - - 4. Terangon - - - - - - - - - 5. Pinding - - - - - - - - - NAD 1. Darul Makmur 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* Nagan Raya 2. Kuala 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 3. Beutong 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 4. Seunagan 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 5. Seunagan Timur 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 47: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

40

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

NAD 1. Timang Gajah - - - - - - - - - Bener Meriah 2. Bukit 200 50 50 180 50 0 175 0 30 3. Bandar 200 50 50 180 50 0 175 0 30 4. Pintu Rime Gayo - - - - - - - - - 5. Wih Pesam 200 50 50 180 50 0 175 0 30 6. Syiah Utama 200 50 50 180 50 0 175 0 30 7. Permata 200 50 50 180 50 0 175 0 30 NAD 1. Teunom 200 50 50 180 50 0 175 0 30 Aceh Jaya 2. Krueng Sabee 200 100* 100 180 100* 50 175 50* 80 3. Setia Bakti 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 4. Sampoiniet 200 75 100 180 75 50 175 25 80 5. Jaya 200 75 50 180 75 0 175 25 30 6. Panga 200 50 50 180 50 0 175 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 48: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

02. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI SUMATERA UTARA

Page 49: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

41

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Utara 1. Batahan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Mandailing Natal 2. Batang Natal 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Kota Nopan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Muara Sipongi 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Panyabuangan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Natal 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Muara Batang Gadis 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Siabu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Bukit Malintang - - - - - - - - - 10. Panyambungan Utara 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Panyambungan Barat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 12. Panyambungan Selatan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 13. Lembah Sorik Merapi 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 14. Tambangan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 15. Ulu Pungkut 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 16. Lingga Bayu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 17. Panyambungan Timur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 50: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

42

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Lumut 200 50 50 180 50 0 175 0 30 Tapanuli Tengah 2. Sibabangun - - - - - - - - - 3. Sibolga - - - - - - - - - 4. Kolang - - - - - - - - - 5. Sorkam - - - - - - - - - 6. Barus 200 75 100* 180 75 50* 175 25 80* 7. Manduamas - - - - - - - - - 8. Andam Dewi 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 9. Badiri 200 50 50 180 50 0 175 0 30 10. Tukka 200 75 50 75 0 175 25 30 11. Tapian Nauli - - - - - - - - - 12. Sitahuis - - - - - - - - - 13. Sorkam Barat - - - - - - - - - 14. Sosor Gadong 200 75 100* 180 75 50* 175 25 30 15. Sirandorung - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 51: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

43

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Parmonangan - - - - - - - - - Tapanuli Utara 2. Adiankoting 250 75 50 230 75 0 225 25 30

3. Sipoholon - - - - - - - - - 4. Tarutung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Pahae Julu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Pahae Jae 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Pangaribuan - - - - - - - - - 8. Garoga - - - - - - - - - 9. Sipahutar - - - - - - - - - 10. Siborong-borong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Pagaran - - - - - - - - - 12. Siatas Barita 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 13. Purbatua 250 75 50 230 75 0 225 25 30 14. Simangumban 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah

Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 52: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

44

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Balige 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* Toba Samosir 2. Lagu Boti 200 50 50 180 50 0 175 0 30 3. Habinsaran 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 4. Silaen 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 5. Porsea 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 6. Lumban Julu 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 7. Ajibata 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 8. Uluan 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 9. Pintu Pohon Meranti 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 10. Borbor 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 Sumatera Utara 1. Onan Runggu 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 Samosir 2. Harian 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 3. Sianjur Mula Mula 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 4. Palipi 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 5. Pangururan 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 6. Simanindo 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 7. Sitio-tio 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 8. Nainggolan 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 9. Ronggur Nihuta 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 53: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

45

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Sungai Kanan - - - - - - - - - Labuhan Batu 2. Torgamba - - - - - - - - - 3. Kota Pinang - - - - - - - - - 4. Silangkitang - - - - - - - - - 5. Bilah Hulu - - - - - - - - - 6. Kampung Rakyat - - - - - - - - - 7. Pangkatan - - - - - - - - - 8. Bilah Barat - - - - - - - - - 9. NA IX-X - - - - - - - - - 10. Aek Natas 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Aek Kuo - - - - - - - - - 12. Marbau - - - - - - - - - 13. Bilah Hilir - - - - - - - - - 14. Panai Hulu - - - - - - - - - 15. Panai Tengah - - - - - - - - - 16. Panai Hilir 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 17. Kualuh Hilir 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 18. Kualuh Selatan - - - - - - 19. Kualuh Hulu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 20. Kulauh Leidong - - - - - - - - - 21. Rantau Selatan - - - - - - - - - 22. Rantau Utara - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 54: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

46

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Utara 1. Mardinding 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Karo 2. Laubaleng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Tiga Binanga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Juhar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Munte - - - - - - - - - 6. Kuta Buluh 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Payung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Simpang Empat - - - - - - - - - 9. Kabanjahe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Berastagi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Tigapanah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Merek - - - - - - - - - 13. Barusjahe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sumatera Utara 1. Sidikalang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Dairi 2. Parbuluan - - - - - -

3. Sumbul 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Silima Pungga-pungga - - - - - - - - - 5. Siempat Nempu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Siempat Nempu Hulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Siempat Nempu Hilir 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Tiga Lingga - - - - - - - - - 9. Pegagan Hilir 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Tanah Pinem 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Lae Parira 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 55: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

47

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Utara 1. Sibolga Utara 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Kota Sibolga 2. Sibolga Kota - - - - - - - - - 3. Sibolga Selatan - - - - - - - - - 4. Sibolga Sambas - - - - - - - - -

Sumatera Utara 1. Datuk Bandar 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Kota Tanjung Balai 2. TG. Balai Selatan 250 100 50 230 100 0 225 50 30

3. TG. BalaiUtara 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. S. Tualang Raso 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Teluk Nibung 250 75 50 230 75 0 225 25 30

Sumatera Utara 1. Padang Hulu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Kota Tebing Tinggi 2. Rambutan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

3. Padang Hilir 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

Sumatera Utara 1. Siantar Marihat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Pematang Siantar 2. Siantar Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Siantar Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Siantar Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Siantar Timur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Siantar Martoba 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sumatera Utara 1. Binjai Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Binjai 2. Binjai Kota 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Binjai Timur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Binjai Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Binjai Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 56: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

48

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Bohorok - - - - - - - - - Langkat 2. Salapian - - - - - - - - - 3. Sei Bingai - - - - - - - - - 4. Kuala - - - - - - - - - 5. Selesai 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Binjai 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Stabat 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Wampu - - - - - - - - - 9. Batang Serangan - - - - - - - - - 10. Sawit Seberang - - - - - - - - - 11. Padang Tualang - - - - - - - - - 12. Hinai - - - - - - - - - 13. Secanggang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 14. Tanjung Pura - - - - - - 15. Gebang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 16. Babalan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 17. Sei Lepan - - - - - - - - - 18. Brandan Barat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 19. Besitang - - - - - - - - - 20. Pangkalan Susu - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 57: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

49

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Silimakuta 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Simalungun 2. Purba 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Dolok Pardamean 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Sidamanik 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Girsang Sipangan

Bolon 250 75 50 230 75 0 225 25 30

6. Tanah Jawa 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Dolok Panribuan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Jorlang Hataran 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Pane 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Raya 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Dolok Silau 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Silau Kahean 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Kaya Kahean 250 75 50 230 75 0 225 25 30 14. Tapian Dolok 250 50 50 230 50 0 225 0 30 15. Dolok Batunanggar 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 16. Siantar 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 17. Hutabayu Raya 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 18. Pematang Bandar 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 19. Bandar 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 20. Bosar Maligas 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 21. Ujung Pandang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 58: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

50

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Bandar Pasir Mandoge 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Asahan 2. Bandar Pulau 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Pulau Rakyat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Sei Kepayang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Tanjung Balai 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Simpang Empat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Air Batu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 8. Buntu Pane 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Meranti 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 10. Air Joman 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Tanjung Tiram 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Talawi 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Lima Puluh 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 14. Air Putih 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 15. Medang Deras 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Kisaran Barat 250 75 50 230 75 0 225 25 30 17. Kisaran Timur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 18. Aek Kuasan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 19. Sei Bala 250 75 50 230 75 0 225 25 0 20. Sei Suka 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 59: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

51

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Utara Tapanuli Selatan 1. Batang Angkola 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

2. Sosopan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Barumun 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Sosa 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 5. Barumun Tengah 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. P. Sidempuan Timur 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 7. Siasis 250 75 50 230 75 0 225 25 0 8. P. Sidempuan Barat 250 100* 100* 230 100* 0 225 50* 0 9. Batang Toru 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 10. Sipirok 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 11. Padang Bolak 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 12. Halongoan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 13. SD Hole 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 14. Dolok 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 15. Sayur Matinggi 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 16. Ulu Barumun 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 17. Batang Lubu Sutami 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 18. Hutaraja Tinggi 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 19. Huristak 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 20. Simangambat 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 21. Batang Onang 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 22. Marancar 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 60: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

52

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Utara 23. Arse 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Tapanuli Selatan 24. Padang Bolak Julu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 25. Portibi 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 26. Aek Bilah 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 27. Dolok Sigompulon 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Sumatera Utara 1. P. Sidempuan Selatan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Kota Padang 2. P. Sidempuan Utara 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Sidempuan 3. P. Sidempuan Tenggara 250 75 50 230 75 0 225 25 30

4. P. Sidempuan Batunadua 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. P. Sdempuan Hutaimbaru 250 75 50 230 75 0 225 25 30

Sumatera Utara 1. Gunung Meriah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Deli Serdang 2. STM Muda Hulu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Sibolangit 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Hutalimbaru 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Pancur Batu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Namo Rambe 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Biru Biru 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. STM Hilir 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

9. Bangun Purba 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Galang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Tanjung Morawa 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 12. Patumbak 250 100 50 230 100 0 225 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 61: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

53

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Utara 13. Deli Tua 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Deli Serdang 14. Sunggal 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 15. Hamparan Perak 200 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 16. Labuhan Deli 250 100 50 230 100 0 225 50 30 17. Percut Sei Tuan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 18. Batang Kuis 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 19. Pantai Labu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 20. Beringin 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 21. Lubuk Pakam 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 22. Pagar Merbau 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Sumatera Utara 1. Kotarih 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Serdang Bedagai 2. Dolok Masihul 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

3. Sipispis 250 100 50 230 100 0 225 50 30 4. Dolok Merawan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Tebing Tinggi 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Bandar Khalifah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Tanjung Beringin 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Teluk Mengkudu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Sei Rampah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Perbaungan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Pantai Cermin 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 62: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

54

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Utara 1. Muara - - - - - - - - - Humbang 2. Pakat 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Hasundutan 3. Onan Ganjang 250 75 50 230 75 0 225 25 30

4. Lintong Nihuta - - - - - - - - - 5. Dolok Sanggul 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Parlilitan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Pollung - - - - - - - - - 8. Sijama Polang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Paranginan - - - - - - - - - 10. Bakti Raja - - - - - - - - - 11. Tarabintang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 63: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

03. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI RIAU

Page 64: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

55

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Riau 1. Kuantan Mudik 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Kuantan Sengingi 2. Singingi 200 100 50 180 100 0 175 50 30

3. Kuantan Tengah - - - - - - - - - 4. Benai 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 5. Kuantan Hilir 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 6. Cerenti 200 75 50 180 75 0 175 25 30 7. Inuman 200 75 50 180 75 0 175 25 30 8. Pangean 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 9. Gunung Toar - - - - - - - - - 10. Logas Tanah Datar 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 11. Sengingi Ilir 200 100 50 180 100 0 175 50 30 12. Hulu Kuantan 200 75 50 180 75 0 175 25 30

Riau 1. Tampan - - - - - - - - - Kota Pekanbaru 2. Bukit Raya 250 75 50 230 75 0 225 25 30

3. Lima Puluh - - - - - - - - - 4. Sail - - - - - - - - - 5. Pekan Baru Kota - - - - - - - - - 6. Sukajadi - - - - - - - - - 7. Senapelan - - - - - - - - - 8. Rumbai - - - - - - - - - 9. Payung Sekali - - - - - - - - - 10. Marpoyan Damai 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Tenayan Raya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Rumbai Pesisir - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 65: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

56

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk

kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Riau 1. Bukit Kapur - - - - - - - - - Kota Dumai 2. Dumai Barat - - - - - - - - -

3. Dumai Timur - - - - - - - - - 4. Sungai Sembilan 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 5. Medang Kampai - - - - - - - - -

Riau 1. Peranap 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Indragiri Hulu 2. Seberida 250 75 50 230 75 0 225 25 30

3. Kelayang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Pasir Penyu - - - - - - - - - 5. Rengat Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Rengat 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Lirik 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Batang Cenaku 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Batang Gansal - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 66: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

57

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Riau 1. Keritang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Indragiri Hilir 2. Reteh 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

3. Enok 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Tanah Merah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Kuala Indragiri 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Tembilahan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Tempuling 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Batang Tuaka 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Gaung Anak Serka 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Gaung 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Mandah 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Kateman - - - - - - - - - 13. Kemuning - - - - - - - - - 14. Tembilahan Hulu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 15. Pulau Burung 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Pelangiran - - - - - - - - - 17. Teluk Balengkong - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 67: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

58

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Riau 1. Tanah Putih - - - - - - - - - Rokan Hilir 2. Bagan Sinembah - - - - - - - - -

3. Kubu 250 100 50 230 100 0 225 50 30 4. Bangko 250 100 50 230 100 0 225 50 30 5. Rimba Melintang 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Pasir Limau Kapas - - - - - - - - - 7. Senaboi - - - - - - - - - 8. Pujud - - - - - - - - - 9. Bangko Pusako - - - - - - - - - 10. Simpang Kanan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 11. Tanah Putih Tj Melawan - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 68: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

59

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Riau 1. Rokan IV Koto - - - - - - - - - Rokan Hulu 2. Tandun 250 100 50 230 100 0 225 50 30

3. Rambah Samo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Rambah 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Tembusai 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 6. Kepenuhan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Kuntodarussalam 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Bangunpurba 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Tembusai Utara - - - - - - - - - 10. Ujung Batu 250 100 50 230 100 0 225 50 30 11. Rambah Hilir 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 69: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

60

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Riau 1. Mandau - - - - - - - - - Bengkalis 2. Bukit Batu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

3. Rupat 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Bengkalis - - - - - - - - - 5. Bantan - - - - - - - - - 6. Merbau - - - - - - - - - 7. Rangsang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Tebing Tinggi 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Rangsang Barat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 10. Tebing Tinggi Barat 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Rupat Utara 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Siak Kecil 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 13. Pinggir - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 70: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

61

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Riau 1. Kampar Kiri 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Kampar 2. XIII Koto Kampar 250 100 50 230 100 0 225 50 30

3. Bangkinang Barat 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Tapung 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Bangkinang 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Kampar 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Tambang - - - - - - - - - 8. Siak Hulu 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Tapung Hilir 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Kampar Kiri Hilir - - - - - - - - - 11. Kampar Kiri Hulu - - - - - - - - - 12. Tapung Kiri 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Tapung Hulu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 71: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

62

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Riau 1. Minas 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Siak 2. Siak 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Sungai Apit 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Sungai Mandau 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Tualang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Kerinci Kanan - - - - - - - - - 7. Dayun - - - - - - - - - 8. Bunga Raya 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Koto Gasib 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Lubuk Dalam 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Kandis 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 72: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

63

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Riau 1. Langgam - - - - - - - - - Pelawan 2. Pangkalan Kuras - - - - - - - - - 3. Bunut - - - - - - - - - 4. Kuala Kampar 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Pelawan 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 6. Pangkalan Kerinci 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Ukui 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Kerumutan - - - - - - - - - 9. Teluk Meranti 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Pangkalan Lesung - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 73: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI SUMATERA BARAT

Page 74: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

64

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Barat 1. Lunang Silaut 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Pesisir Selatan 2. Basa IV Balai Tapan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Pancung Soal 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Linggo Sari Baganti 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Ranah Pesisir 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 6. Lengayang 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 7. Sutera 250 75 100 230 75 50 225 25 80 8. Batang Kapas 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. IV Jurai 250 100 50 230 100 0 225 50 30 10. Bayang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Koto XI Tarusan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 75: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

65

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Barat 1. Pantai Cermin 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Solok 2. Lembah Gumanti 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

3. Payung Sekaki 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Lembah Jaya - - - - - - - - - 5. Gunung Talang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Bukit Sundi 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. XI Koto Sungai Lasi - - - - - - - - - 8. Kubung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. X Koto Diatas - - - - - - - - - 10. X Koto Singkarak 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Junjung Sirih - - - - - - - - - 12. Hiliran Gumati 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 13. Tigo Lurah Bajanjang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Danau Kembar - - - - - - - - -

Sumatera Barat 1. Lubuk Sikarah - - - - - - - - - Kodya Solok 2. Tanjung Harapan - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 76: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

66

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Barat 1. Sungai Pagu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Solok Selatan 2. Sangir 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80*

3. Sangir Jujuhan 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 4. Sangir Batanghari 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 5. Padang Gelugur 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Mapattunggal Selatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Rao Selatan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Rao Utara 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Koto Parek Gadang

Diateh 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 77: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

67

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Barat 1. Kamang Baru 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Sawalunto 2. Tanjung Gadang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Sijunjung 3. Sijunjung 250 75 50 230 75 0 225 25 30

4. IV Nagari 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Kupitan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Koto Tujuh 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Sumpur Kudus 250 100 50 230 100 0 225 50 30 8. Lubuk Tarok 250 75 50 230 75 0 225 25 30

Sumatera Barat 1. Silungkang - - - - - - - - - Kodya 2. Lembah Segar - - - - - - - - - Sawahlunto 3. Barangin - - - - - - - - -

4. Talawi - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 78: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

68

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Barat 1. Sepuluh Koto - - - - - - - - - Tanah Datar 2. Batipuh 250 100 50 230 100 0 225 50 30

3. Pariangan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 4. Rambatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Lima Kaum 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Tanjung Emas 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Padang ganting 250 75* 50 230 75* 0 225 50* 30 8. Lintau Buo 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Sungayang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 10. Sungai Tarab - - - - - - - - - 11. Salimpaung - - - - - - - - - 12. Batipuh Selatan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Lintau Buo Utara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Tanjung Baru - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 79: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

69

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Barat 1. Batang Anai 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Padang 2. Lubuk Alung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Pariaman 3. Ulakan Tapakis 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Nanysabaris 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. II X XI VI Lingkung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. VII Koto Sungai Sarik 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 7. V Koto Dalam 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Sungai Limau 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Sungai Gerinding 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. IV Koto Aur Malintang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. V Koto Timur 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 12. Padang Sago 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 13. Patamuan 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 14. 2x 11 Kayu Tanam 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 15. Enam Lingkung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 16. Sintuk Tobo Gadang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Batang Gasan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Sumatera Barat 1. Pariaman Selatan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Kodya Pariaman 2. Pariaman Tengah 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 3. Pariaman Timur 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 80: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

70

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Barat 1. Tanjung Mutiara 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Agam 2. Lubuk Basung 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 3. Tanjung Raya 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Matur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. IV Koto 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Banuhampu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. IV Angkat Candung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Baso 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Tilatang Kamang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Palembayan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Palupuh 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. IV Nagari 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 13. Sei Puar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Kamang Magek 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 81: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

71

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Barat 1. Bonjol 250 75 100 230 75 50 225 25 80 Pasaman 2. Lubuk Sikaping - - - - - - - - - 3. II Koto 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Panti 250 100 100 230 100 50 225 50 80 5. Rao 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 6. Mapat Tunggal 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Salak Ranah Pesisi 250 75 100 230 75 50 225 25 80 8. Simpang Alahan Mati 250 75 100 230 75 50 225 25 80 Sumatera Barat 1. Sei Beremas 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Pasaman Barat 2. Ranah Batahan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Lembah Melintang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Gunung Tuleh 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Pasaman 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 6. Kinali 250 75 100 230 75 50 225 25 80 7. Talamau 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 82: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

72

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Barat 1. Paya Kumbuh 250 75 50 230 75 0 225 25 30 50 Koto 2. Luhak 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Harau 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Guguk 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Suliki Gunung Mas 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Gunung Mas 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Kapur Sembilan - - - - - - - - - 8. Pangkalan Karo Baru 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Akabiluru 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Lareh Sago Halaban 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Situjuh Limo Nagari 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 12. Mungka 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 13. Bukit Barisan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Sumatera Barat 1. Sungai Rumbai - - - - - - - - - Dharmasraya 2. Koto Baru 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Sitiung 250 100 50 230 100 0 225 50 30

4. Pulau Punjung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 83: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

05. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI JAMBI

Page 84: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

73

\

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jambi 1. Gunung Raya 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Kerinci 2. Batang Merangin 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Keliling Danau 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Danau Kerinci 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Sitinjau Laut 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Sungai Penuh 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Air Hangat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 8. Gunung Kerinci 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Kayu Aro 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Air Hangat Timur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Hamparan Rawang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Jambi 1. Jangkat 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Merangin 2. Muara Siau 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Pamenang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Bangko 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Sungai Manau 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Tabir 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Tabir Ulu 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 85: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

74

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jambi 1. Batang Asai - - - - - - - - - Sorolangun 2. Limun - - - - - - - - - 3. Pelawan Singkut 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Sarolangun 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Pauh - - - - - - - - - 6. Mandiangin 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Bathin XIII 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Air Hitam - - - - - - - - - Jambi 1. Mendahara 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Tanjung 2. Dendang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Jabung Timur 3. Muara Sabak Barat 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Rantau Rasau 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Nipah Panjang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Sadu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Berhak 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 8. Kuala Jambi 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Muara Sabak Timur 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 10. Geragai 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 11. Mendahara Ulu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 86: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

75

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jambi 1. Tungkal Ulu 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Tanjung 2. Pengabuan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Jabung Barat 3. Tungkal Ilir 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Betara 250 100 100 230 100 50 225 50 80 5. Merlung 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Jambi 1. Tebo Ilir 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Tebo 2. Tebo Tengah 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 3. Rimbo Bujang 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Tebo Ulu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 5. Muara Tabir 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Sumay 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 7. Tengah Ilir 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 8. Rimbo Ulu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Rimbo Ilir 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 10. VII Koto 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 11. VII Koto Ilir 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 12. Serai Serumpun 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 87: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

76

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jambi 1. Mersam 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Batang Hari 2. Bati XXIV 200 100 50 180 100 0 175 50 30 3. Muara Tembesi 200 100* 50 180 100* 0 175 50* 30 4. Muara Bulian 200 75 50 180 75 0 175 25 30 5. Pemayung 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 6. Maro Sebo Ulu 200 75 50 180 75 0 175 25 30 7. Bajubang 200 75 50 180 75 0 175 25 30 8. Maro Sebo Ilir 200 75 50 180 75 0 175 25 30 Jambi 1. Pelepat 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Bungo 2. Muara Bungo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Rantau Pandan 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 4. Tanah Sepenggal 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Tanah Tumbuh - - - - - - - - - 6. Jujuhan 250 75 50 230 75 0 225 25 30

7. Limbur Lubuk Mangkuang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

8. Muko-Muko Bathin VII 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*

9. Bathin II Babeko 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Pelepat Ilir 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 88: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

77

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jambi 1. Kota Baru 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Kota Jambi 2. Jambi Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Jelutung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Pasar Jambi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Telanaipura 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Danau Teluk 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Pelayangan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Jambi Timur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Jambi 1. Mestong - - - - - - - - - Muaro Jambi 2. Kumpeh 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Kumpeh Ulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Maro Sebo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Jambi Luar Kota 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 6. Sekernan 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 7. Sungai Bahar 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 89: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

06. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI BENGKULU

Page 90: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

78

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Bengkulu 1. Manna 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Bengkulu Selatan 2. Seginim 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

3. Pino Raya 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Kedurang 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 5. Kota Mana 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80

Bengkulu 1. Selebar 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Kota Bengkulu 2. Gading Cempaka - - - - - - - - -

3. Teluk Segara 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Muara Bangka Ulu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 91: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

79

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Bengkulu 1. Enggano - - - - - - - - - Bengkulu Utara 2. Talang Empat 200 100 50 180 100 0 175 50 30

3. Taba Penanjung - - - - - - - - - 4. Pondok Kelapa 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 5. Kerkap 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 6. Arga Makmur 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 7. Lais 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 8. Padang Jaya 200 50 50 180 50 0 175 0 30 9. Ketahun 200 50 50 180 50 0 175 0 30 10. Putri Hijau 200 50 50 180 50 0 175 0 30 11. Batik Nau 200 50 50 180 50 0 175 0 30 12. Giri Mulia - - - - - - - - - 13. Karang Tinggi 200 50 50 180 50 0 175 0 30 14. Pagar Jati 200 50 50 180 50 0 175 0 30 15. Pematang Tiga 200 75 50 180 75 0 175 25 30 16. Napal Putih - - - - - - - - - 17. Air Besi 200 75* 50 180 75* 0 175 25* 30 18. Air Napal 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 92: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

80

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Bengkulu 1. Muko-Muko Selatan 200 75 100* 180 75 50* 175 25 80* Muko-Muko 2. Teras Terunjam 200 75 50 180 75 0 175 25 30

3. Muko-Muko Utara 200 75 50 180 75 0 175 25 30 4. Lubuk Pinang 200 75 50 180 75 0 175 25 30 5. Pondok Suguh 200 75 100* 180 75 50* 175 25 80*

Bengkulu 1. Kota Padang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Rejang Lebong 2. Padang Ulak Tanding 250 50 50 230 50 0 225 0 30

3. Curup 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Bermani Ulu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

5. Sidang Kelingi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Selupu Rejang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Bengkulu 1. Lebong Selatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Lebong 2. Lebong Utara 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

3. Lebong Tengah 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Lebong Atas 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 5. Rimbo Pagadang 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 93: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

81

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Bengkulu 1. Kaur Selatan 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* Kaur 2. Kaur Tengah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

3. Kaur Utara 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 4. Kinal 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 5. Maje 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Nasal - - - - - - - - - 7. Tanjung Kemuning 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

Bengkulu 1. Talo 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Seluma 2. Seluma 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*

3. Sukaraja 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Semidang Alas Maras 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Semidang Alas 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

Bengkulu 1. Kepahiang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Kapahiang 2. Tebat Karai 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

3. Bermani Ilir 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Jan Mass 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 94: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

07. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Page 95: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

82

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Selatan 1. Lengkiti - - - - - - - - - Ogan Komering Ulu 2. Sosoh Buay Rayap - - - - - - - - - 3. Pengandonan - - - - - - - - - 4. Peninjauan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 5. Baturaja Timur 250 100 50 230 100 0 225 50 30

6. Baturaja Barat 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Semidang Aji - - - - - - - - - 8. Ulu Ogan - - - - - - - - - 9. Lubuk Batang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 10. Batumarta 250 100 50 230 100 0 225 50 30

Sumatera Selatan 1. Banding Agung - - - - - - - - - Komering Ulu Selatan 2. Pulau Beringin - - - - - - - - - 3. Muaradua Kisam - - - - - - - - - 4. Muaradua - - - - - - - - - 5. Mekakau Ilir - - - - - - - - -

6. Buay Pemaca - - - - - - - - - 7. Simpang - - - - - - - - - 8. Buay Sandang Aji - - - - - - - - - 9. Buay Runjung - - - - - - - - - 10. Kisam Tinggi - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 96: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

83

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Selatan 1. Martapura 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Komering Ulu Timur 2. Buay Madang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 3. Belitang 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Cempaka 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Buay Pemuka

Peliung 250 100 50 230 100 0 225 50 30

6. Madang Suku II 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Madang Suku I 250 100 50 230 100 0 225 50 30 8. Belitang III 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Belitang II 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 10. Semendawai Suku 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

Sumatera Selatan 1. Lempuing 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Ogan Komering Ilir 2. Masuji - - - - - - - - -

3. Tulung Selapan 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 4. Pedamaran - - - - - - - - - 5. Tanjung Lubuk 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Kota Kayu Agung 250 100 50 230 100 0 225 50 30

7. Sirah Pulau Padang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Pampangan 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 9. Air Sugihan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Pematang Panggang - - - - - - - - - 11. Cengal - - - - - - - - - 12. Jejawi 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 97: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

84

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Selatan 1. Tanjung Raja 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Ogan Ilir 2. Muara Kuang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

3. Tanjung Batu - - - - - - - - - 4. Indralaya 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Pemulutan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Rantau Alai 250 100 50 230 100 0 225 50 30

Sumatera Selatan 1. Semendo - - - - - - - - - Muara Enim 2. Tanjung Agung 200 100 50 180 100 0 175 50 30 3. Lawang Kidul - - - - - - - - - 4. Muara Enim 200 100 50 180 100 0 175 50 30 5. Gunung Megang - - - - - - - - - 6. Talang Ubi - - - - - - - - - 7. Rambang Dangku - - - - - - - - - 8. Benakat - - - - - - - - - 9. Ujan Mas 200 100 50 180 100 0 175 50 30 10. Cubai - - - - - - - - - 11. Rambang - - - - - - - - - 12. Tanjung Raya - - - - - - - - - 13. Arematai - - - - - - - - - 14. Penukal Abab - - - - - - - - - 15. Tanah Abang - - - - - - - - - 16. Penukal Utara - - - - - - - - - 17. Gelumbang - - - - - - - - - 18. Lembak - - - - - - - - - 19. Sungai Rotan - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 98: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

85

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sumatera Selatan 1. Cambai - - - - - - - - - Kota Prabumulih 2. Rambang Kapak Tengah - - - - - - - - - 3. Perabumulih Timur - - - - - - - - - 4. Perabumulih Barat - - - - - - - - - Sumatera Selatan 1. Tanjung Sakti - - - - - - - - - Lahat 2. Kotaagung - - - - - - - - - 3. Pulau Pinang 200 50 50 180 50 0 175 0 30 4. Jarai 200 50 50 180 50 0 175 0 30 5. Muara Pinang 200 50 50 180 50 0 175 0 30 6. Pendopo 200 50 50 180 50 0 175 0 30 7. Ulu Musi 200 50 50 180 50 0 175 0 30 8. Tebing Tinggi - - - - - - - - - 9. Kikim Barat 200 100 50 180 100 0 175 50 30 10. Lahat 200 50 50 180 50 0 175 0 30 11. Merapi 200 50 50 180 50 0 175 0 30 12. Pajar Bulan 200 50 50 180 50 0 175 0 30 13. Lintang Kanan 200 50 50 180 50 0 175 0 30 14. Pasemah Air Keruh 200 50 50 180 50 0 175 0 30 15. Talang Padang - - - - - - 16. Kikim Timur 200 100 50 180 100 0 175 50 30 17. Kikim Selatan 200 100 50 180 100 0 175 50 30 18. Kikim Tengah 200 100 50 180 100 0 175 50 30 19. Mulak Ulu - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 99: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

86

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Selatan 1. Pagar Alam Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Kota Pagar Alam 2. Pagar Alam Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Dempo Utara - - - - - - - - - 4. Dempo Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Dempo Tengah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sumatera Selatan 1. Rawas Ulu - - - - - - - - - Musi Rawas 2. Rupit - - - - - - - - - 3. Batu Kuning/Lakitan Ulu - - - - - - - - - 4. Tugu Mulyo 250 50 100 230 50 50 225 0 80 5. Muara Beliti - - - - - - - - - 6. Jaya Loka - - - - - - - - - 7. Muara Kelingi - - - - - - - - - 8. Muara Lakitan - - - - - - - - - 9. Megang Sakti - - - - - - - - - 10. Rawas Ilir 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Karang Dapo - - - - - - 12. BTS Ulu - - - - - - 13. Purwodadi 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 14. Selangit - - - - - - 15. Karan Jaya - - - - - - 16. Ulu Rawas 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Nibung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 100: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

87

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Selatan 1. Lubuk Linggau Barat I 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Kota Lubuk Linggau 2. Lubuk Linggau Barat II 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Lubuk Linggai Timur I 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Lubuk Linggau Timur II 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Lubuk Linggau Selatan I 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Lubuk Linggau Selatan II 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Lubuk Linggau Utara I 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Lubuk Linggau Utara II 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sumatera Selatan 1. Sanga Desa 200 50 100* 180 50 50* 175 0 80* Musi Banyuasin 2. Babat Toman 200 50 100* 180 50 50* 175 0 80*

3. Sunagi Keruh - - - - - - - - - 4. Sekayu - - - - - - - - - 5. Sungai Lilin 200 75 50 180 75 0 175 25 30 6. Bayung Lencir 200 75 100* 180 75 50* 175 25 80* 7. Batang Hari Leko 200 50 100* 180 50 50* 175 0 80* 8. Lais 200 75 50 180 75 0 175 25 30 9. Keluang 200 75 50 180 75 0 175 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 101: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

88

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sumatera Selatan 1. Ranatu Bayur 200 75 50 230 75 0 225 25 30 Banyuasin 2. Talang Kelapa 200 75 100* 230 75 50* 225 25 80*

3. Banyu Asin III 200 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Betung 200 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Banyu Asin II 200 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Makarti Jaya - - - - - - - - - 7. Banyu Asin I 200 75 100 230 75 50 225 25 80 8. Pulau Rimau 200 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Rambutan 200 75 100 230 75 50 225 25 80 10. Muara Padang 200 75 100 230 75 50 225 25 80 11. Muara Talang 200 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 102: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

08. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI LAMPUNG

Page 103: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

90

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Lampung 1. Wonosobo 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Tanggamus 2. Kotaagung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Pulau Panggung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Talangpadang 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 5. Pugung 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 6. Pagelaran 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 7. Sukoharjo 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 8. Pringsewu 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 9. Gadingrejo 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 10. Pardasuka 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Cukuhbalak 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 12. Kelumbayan 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 13. Adiluwih 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 14. Sumberejo 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 15. Ulu Belu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 16. Pematang Sawa 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 17. Semaka 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 104: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

90

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Lampung 1. Pesisir selatan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Lampung Barat 2. Pesisir Tengah 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 3. Pesisir Utara 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 4. Balik Bukit 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 5. Belalau 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Sumberjaya 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 7. Bengkunat 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Karya Penggawa 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Lemong 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 10. Sukau 250 - - 230 - - 225 - - 11. Sekincau 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 12. Suoh 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 13. Batu Brak 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 14. Way Tenong 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 105: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

91

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Lampung/ 1. Padang Cermin 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Lampung Selatan 2. Kedondong 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Kedung Tataan 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 4. Negeri Katon 250 100 100 230 100 50 225 50 80 5. Tegineneng 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Natar 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 7. Jati agung 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Tanjung Bintang 250 100 100 230 100 50 225 50 80 9. Katibung 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Sidomulyo 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 11. Kalianda 250 50 100 230 50 50 225 0 80 12. Palas 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 13. Penengahan 250 75 100 230 75 50 225 25 80 14. Ketapang 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 15. Sragi 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 16. Candipuro 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 17. Merbau Mataram 250 100 100 230 100 50 225 50 80 18. Way Lima 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 19. Punduh Pedada 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 20. Raja Basa 250 100 100 230 100 50 225 50 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 106: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

92

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Lampung 1. Metro Kibang 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* Lampung Timur 2. Batanghari 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 3. Sekampung 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 4. Marga Tiga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Sekampung Udik 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Jabung 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Labuahan maringgai 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Way Karya 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Pasir Sakti 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Gunung Pelindung 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Melinting 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 12. Mataram Baru 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 13. Bandar Sribawono 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Way Jepara 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 15. Braja Sebelah 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 16. Labuhan Ratu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 17. Sukadana 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 18. Bumi Agung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 19. Batanghari Nubau 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 20. Pekalongan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 0 21. Ranau Utara 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 22. Purbolinggo 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 0 23. Purbolinggo Utara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 0

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 107: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

93

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Lampung 1. Padang ratu 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 Lampung Tengah 2. Kalirejo 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Bangunrejo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Gunung Sugih 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Trimurjo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Punggur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Seputih raman 250 50 100 230 50 50 225 0 80 8. Terbangging Besar 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Terusan Nunjai 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Seputih Mataram 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Seputih Banyak 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 12. Rumbia 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Seputih Surabaya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Anak Tuha 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 15. Pubian 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 16. Selagai Lingga 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 17. Sindang Agung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 18. Bumi Ratu Nurbau 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 19. Bekri 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 20. Kota Gajah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 21. Seputih Agung 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 22. Way Panguburan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 23. Way Seputih 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 24. Bumi Nabung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 25. Bandar Mataram 250 50 50 230 50 0 225 0 30 26. Bandar Surabaya 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 108: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

94

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Lampung 1. Metro Selatan 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* Kota Metro 2. Metro Barat 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 3. Metro Timur 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 4. Metro Pusat 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 5. Metro Utara 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* Lampung/ 1. Banjit 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 Way Kanan 2. Baradatu 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 3. Kasui 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 4. Blambangan Umpu 250 100 100 230 100 50 225 50 80 5. Bahuga 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 6. Pakuan Ratu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 7. Negeri Besar 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Negara Batin 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Negeri Tangkas 250 100 100 230 100 50 225 50 80 10. Way Tuba 250 100 100 230 100 50 225 50 80 11. Rebang Tangkas 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 12. Gunung Labuan 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 109: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

95

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Lampung/ 1. Tulangbawang Udik 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* Tulangbawang 2. Tulangbawang Tengah 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 3. Banjar agung 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 4. Gedung Aji 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 5. Menggala 200 100* 100 180 100* 50 175 50* 80 6. Mesuji 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 7. Simpang Pematang 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 8. Gunung Terang 200 100 100 180 100 50 175 50 80 9. Tumi jajar 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 10. Lambu Kibang 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 11. Penawartama 200 100* 100 180 100* 50 175 50* 80 12. Rawajitu elatan 200 100* 100 180 100* 50 175 50* 80 13. Gedung Meneng 200 100* 100 180 100* 50 175 50* 80 14. Tanjung Raya 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 15. Rawajitu Utara 200 100* 100* 180 100* 50* 175 50* 80* 16. Way Serdang 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 110: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

96

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Lampung/Kota 1. Telukbetung Barat - - - - - - - - - Bandar Lampung 2. Telukbetung Selatan - - - - - - - - - 3. Panjang - - - - - - - - - 4. Tanjungkarang Timur - - - - - - - - - 5. Telukbetung Utara - - - - - - - - - 6. Tanjungkarang Pusat - - - - - - - - - 7. Tanjungkarang Barat - - - - - - - - - 8. Kedaton 250 100 100 230 100 50 225 50 80 9. Sukarame 250 100 100 230 100 50 225 50 80 10. Sukabumi - - - - - - - - - 11. Tanjung Senang - - - - - - - - - 12. Raja Basa 250 100 100 100 50 225 50 80 13. Kemiling - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 111: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

97

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Lampung/ 1. Bukit Kemuning 200 50 100 180 50 50 175 0 80 Lampung Utara 2. Tanjung Raya 250 50 100 230 50 50 225 0 80 3. Abung Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Kotabumi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Abung Selatan 250 50 100 230 50 50 225 0 80 6. Abung Timur 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 7. Sungkai Selatan 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 8. Sungkai Utara 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 9. Abung Tinggi 250 50 100 230 50 50 225 0 80 10. Abung Tengah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Kotabumi Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Kotabumi Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Abung semuli 250 50 100 230 50 50 225 0 80 14. Abung Surakarta 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 15. Muara Sungkai 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 16. Bunga Mayang 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 112: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

09. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI BANTEN

Page 113: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

98

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Banten/ 1. Ciledug - - - - - - - - - Kodya Tangerang 2. Larangan - - - - - - - - -

3. Karang Tengah 200 100 50 180 100 0 175 50 30 4. Cipondoh 250 100 50 230 100 0 225 50 30 5. Pinang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Tangerang - - - - - - - - - 7. Karawaci 250 100 100 230 100 50 225 50 80 8. Cibodas 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Jatiuwung - - - - - - - - - 10. Periuk - - - - - - - - - 11. Neglasari 250 100 50 230 100 0 225 50 30 12. Batuceper 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Benda 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 114: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

99

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Banten/ 1. Cisoka 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Kabupaten 2. Tigaraksa 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Tangerang 3. Cikupa 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80*

4. Panongan 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 5. Legok 250 100 100 230 100 50 225 50 80 6. Pagedangan - - - - - - - - - 7. Serpong 250 75 100 230 75 50 225 25 80 8. Ciputat 250 75 100 230 75 50 225 25 80 9. Pondok Aren - - - - - - - - - 10. Curug 250 100 100 230 100 50 225 50 80 11. Pasar Kemis 250 100 50 230 100 0 225 50 30 12. Balaraja 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Kresek 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Kronjo 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 15. Mauk 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Rajeg 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 17. Sepatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 18. Teluknaga 250 75 50 230 75 0 225 25 30 19. Pamulang 250 75 100 230 75 50 225 25 80 20. Pakuhaji 250 75 50 230 75 0 225 25 30 21. Kosambi 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

22. Jambe 250 100 50 230 100 0 225 50 30 23. Cisauk 250 75 100 230 75 50 225 25 80

24. Jayanti 250 100 50 230 100 0 225 50 30 25. Kemiri 250 75 50 230 75 0 225 25 30 26. Sukadiri 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 115: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

100

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Banten/ 1. Cimanggu - - - - - - - - - Pandeglang 2. Sumur - - - - - - - - - 3. Cibaliung - - - - - - - - -

4. Cikeusik - - - - - - - - - 5. Cigeulis - - - - - - - - - 6. Panimbang - - - - - - - - - 7. Munjul 200 100 50 180 100 0 175 50 30 8. Angsana 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Picung 250 100 50 230 100 0 225 50 30 10. Bojong 250 100 50 230 100 0 225 50 30 11. Pagelaran 250 100 50 230 100 0 225 50 30 12. Labuan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 13. Jiput 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Menes 250 50 50 230 50 0 225 0 30 15. Saketi 250 100 50 230 100 0 225 50 30 16. Cimanuk 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Cipeucang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 18. Mandalawangi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 19. Banjar 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 20. Kaduhejo 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 116: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

101

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Banten/ 21. Pandeglang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Pandeglang 22. Cadasari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 23. Cibitung - - - - - - - - -

24. Cisata 250 100 50 230 100 0 225 50 30 25. Patia 250 100 50 230 100 0 225 50 30 26. Carita 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 27. Cikedal 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

28. Kr. Tanjung 250 100 50 230 100 0 225 50 30 29. Sindangresmi 200 100 50 180 100 0 175 50 30

30. Sukaresmi 250 100 50 230 100 0 225 50 30 31. Mekarjaya 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 117: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

102

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Banten/ 1. Malingping 200 100 100 180 100 50 175 50 80 Lebak 2. Cijaku 200 100 100 180 100 50 175 50 80 3. Panggarangan - - - - - - - - -

4. Bayah 200 50 100 180 50 50 175 0 80 5. Cibeber - - - - - - - - - 6. Cipanas - - - - - - - - - 7. Muncang 200 100 100 180 100 50 175 50 80 8. Leuwidamar - - - - - - - - - 9. Bojongmanik 200 100 100 180 100 50 175 50 80 10. Gunungkencana - - - - - - - - - 11. Banjarsari 200 100 50 180 100 0 175 50 30 12. Cileles - - - - - - - - - 13. Warunggunung 200 50 50 180 50 0 175 0 30 14. Cikulur 200 100 50 180 100 0 175 50 30 15. Cimarga 200 100 100 180 100 50 175 50 80 16. Rangkasbitung 200 100 100 180 100 50 175 50 80 17. Cibadak 200 100 50 180 100 0 175 50 30 18. Sajira 200 100 100 180 100 50 175 50 80 19. Maja - - - - - - - - - 20. Cilograng 200 50 100 180 50 50 175 0 80 21. Sobang 200 100 100 180 100 50 175 50 80 22. Curugbitung - - - - - - - - - 23. Wanasalam 200 100 100 180 100 50 175 50 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 118: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

103

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Banten/ 1. Serang 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* Serang 2. Taktakan - - - - - - - - - 3. Kasemen 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80*

4. Kramatwatu 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 5. Wr. Kurung 250 100 50 230 100 0 225 50 25 6. Ciruas 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 7. Walantaka 250 100 50 230 100 0 225 50 30 8. Kragilan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Cikande 250 100 100 230 100 50 225 50 80 10. Pontang 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 11. Tirtayasa 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 12. Carenang 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 13. Pamarayan 250 100 100 230 100 50 225 50 80 14. Kopo 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 15. Cikeusal 250 100 50 230 100 0 225 50 30 16. Petir 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Bojonegoro 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 18. Anyer 250 100 50 230 100 0 225 50 30 19. Cinangka 250 100 50 230 100 0 225 50 30 20. Mancak 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 21. Ciomas 250 50 50 230 50 0 225 0 30 22. Baros 250 50 50 230 50 0 225 0 30 23. Pabuaran 250 50 50 230 50 0 225 0 30 24. Padarincang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 25. Cipocok Jaya 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 26. Jawilan 250 100 100 230 100 50 225 50 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 119: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

104

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Banten/ 27. Gunungsari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Serang 28. Tungjungteja 250 50 50 230 50 0 225 0 30 29. Bandung 250 100 100 230 100 50 225 50 80

30. Kibin 250 100 50 230 100 0 225 50 30 31. Taktakan 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 32. Curug 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 33. Tanara 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 34. Binuang 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 50* 35. Pulo Ampel 250 100 100* 230 100 50* 225 50 50*

Banten/ 1. Ciwandan 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* Kota Cilegon 2. Ciangkil 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80*

3. Pulomerak 250 100 50 230 100 0 225 50 30 4. Gerogol 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 5. Purwakarta 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 6. Ciregon 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Jombang 250 100 100* 230 100 50* 225 50 50* 8. Cibeber 250 100 100* 230 100 50* 225 50 50*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 120: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

10. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI JAWA BARAT

Page 121: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

105

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Ciemas 250 100 100 230 100 50 225 50 80 Sukabumi 2. Ciracap 250 100 100 230 100 50 225 50 80 3. Waluran 250 100 100 230 100 50 225 50 80

4. Surade 250 100 100 230 100 50 225 50 80 5. Cibitung 250 100 100 230 100 50 225 50 80 6. Jampang Kulon 300 100 100 280 100 50 275 50 80 7. Kalibunder 250 100 100 230 100 50 225 50 80 8. Tegalbuleud 250 100 100 230 100 50 225 50 80 9. Cidolog 250 100 100 230 100 50 225 50 80 10. Sagaranten 300 100 100 280 100 50 275 50 80 11. Cidadap 300 100 50 280 100 0 275 50 30 12. Curug Kembar 300 100 50 280 100 0 275 50 30 13. Pabuaran - - - - - - - - - 14. Lengkong - - - - - - - - - 15. Pelabuhanratu 300 100 50 280 100 0 275 50 30 16. Simpenan - - - - - - - - - 17. Warungkiara 250 100 50 230 100 0 225 50 30 18. Bantargadung - - - - - - - - - 19. Jampang Tengah 250 100 50 230 100 0 225 50 30 20. Purabaya 250 100 50 230 100 0 225 50 30 21. Cikembar 250 100 50 230 100 0 225 50 30 22. Nyalindung 250 100 50 230 100 0 225 50 30 23. Gegerbitung 250 100 50 230 100 0 225 50 30 24. Sukaraja 300 100 50 280 100 0 275 50 30 25. Sukalarang 300 100 50 280 100 0 275 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 122: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

106

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 26. Cireunghas 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Sukabumi 27. Kebonpedes 300 100 100 280 100 50 275 50 80 28. Sukabumi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 29. Kadudampit 300 50 50 280 50 0 275 0 30 30. Cisaat 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 31. Gunung Guruh 300 100 50 280 100 0 275 50 30 32. Cibadak 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

33. Cicantayan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 34. Caringin - - - - - - - - - 35. Nagrak 300 50 50 280 50 0 275 0 30 36. Cicurug 300 50 50 280 50 0 275 0 30 37. Cidahu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 38. Parakansalak 300 50 50 280 50 0 275 0 30 39. Parungkuda 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 40. Bojonggenteng 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 41. Kalapanunggal 250 50 50 230 50 0 225 0 30 42. Cikidang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 43. Cisolok 300 100 50 280 100 0 275 50 30 44. Cikakak - - - - - - - - - 45. Kabandungan - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 123: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

107

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat Kota Sukabumi 1. Citamiang - - - - - - - - -

2. Warudoyong - - - - - - - - - 3. Gunung Puyuh 300 100 50 280 100 0 275 50 30 4. Cikole 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Baros 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Lembursetu - - - - - - - - - 7. Cibeureum - - - - - - - - -

Jawa Barat 1. Cianjur 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Cianjur 2. Cilaku 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Warungkondang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Cibeber 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Ciranjang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Sukaluyu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Bojongpicung 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 8. Karangtengah 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Mande 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Pacet 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Sukaresmi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Cugenang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Cikalongkulon 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 124: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

108

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 14. Sukanagara 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Cianjur 15. Takokak 300 100 50 280 100 0 275 50 30 16. Campaka 300 100 50 280 100 0 275 50 30 17. Pagelaran 300 100 100 280 100 50 275 50 80 18. Tanggeung 300 100 100 280 100 50 275 50 80 19. Kadupandak 300 100 100 280 100 50 275 50 80 20. Sindangbarang - - - - - - - - - 21. Agrabinta - - - - - - - - - 22. Cibinong 300 100 100 280 100 50 275 50 80 23. Cidaun - - - - - - - - - 24. Naringgul - - - - - - - - - 25. Leles - - - - - - - - - 26. Cikadu 300 100 50 280 100 0 275 50 30 27. Cijati 300 100 100 280 100 50 275 50 80 28. Cempaka Mulya 300 100 50 280 100 0 275 50 30 29. Gekbrong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 30. Cipanas 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 125: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

109

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. S e t u 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Bekasi 2. Cibarusah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Serang Baru 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Cikarang Timur 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Cikarang Utara 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Kadungwaringin 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 7. Cibitung - - - - - - - - - 8. Tambun Selatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Tarumajaya 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Babelan - - - - - - - - - 11. Tambelang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 12. Sukatani 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 13. Pebayuran 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Cabangbungin 250 75 50 230 75 0 225 25 30 15. Muaragembong 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Bojongmangu 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 17. Cikarang Pusat 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 18. Cikarang Selatan 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* 19. Karangbahagia 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 20. Cikarang Barat 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 21. Tambun Utara 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 22. Sukawangi 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 23. Sukakarya 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 126: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

110

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Pondokgede 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Kota Bekasi 2. Jatiasih 250 100 50 230 100 0 225 50 30 3. Bantargebang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 4. Jatisampurna 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Bekasi Timur 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Bekasi Selatan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 7. Bekasi Barat 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 8. Bekasi Utara 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 9. Rawa Lumbu 300 100 50 280 100 0 275 50 30 10. Medan Satria 300 100 50 280 100 0 275 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 127: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

111

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Jatiluhur 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Purwakarta 2. Tegalwaru 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 3. Plered 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Darangdan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Bojong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Wanayasa 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Pasawahan - - - - - - - - - 8. Purwakarta 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Campaka 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Maniis 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Sukatani 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Sukasari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Kiarapedes 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Pondoksalam 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Babakan Cikao 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Cibatu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Bungursari 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 128: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

112

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Padalarang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Bandung 2. Batujajar 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 3. Cipatat 300 100 50 280 100 0 275 50 30 4. Ngamprah 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Cileunyi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Cimenyan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Cilengkrang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Bojongsoang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Margahayu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Margaasih 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Katapang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Dayeuhkolot 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Banjaran 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 14. Pameungpeuk 300 100 100 280 100 50 275 50 80 15. Pangalengan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Arjasari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Cimaung 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 18. Cililin 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 19. Sindangkerta 300 100 50 280 100 0 275 50 30 20. Cipongkor 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 21. Gununghalu 300 100 50 280 100 0 275 50 30 22. Cikalongwetan 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 129: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

113

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 23. Cipeundeuy 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Bandung 24. Cicalengka 300 50 50 280 50 0 275 0 30 25. Cikancung - - - - - - - - - 26. Rancaekek 300 50 50 280 50 0 275 0 30 27. Ciparay 300 75 50 280 75 0 275 25 30 28. Pacet - - - - - - - - - 29. Kertasari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 30. Baleendah 300 75 50 280 75 0 275 25 30 31. Majalaya 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 32. Paseh 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 33. Ibun 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 34. Soreang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 35. Pasirjambu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 36. Ciwidey 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 37. Lembang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 38. Cisarua - - - - - - - - - 39. Parongpong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 40. Rancabali 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 41. Nagrek 300 50 50 280 50 0 275 0 30 42. Solokan Jeruk 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 43. Rongga 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Jawa Barat 1. Cimahi Selatan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Kodya Cimahi 2. Cimahi Tengah 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 3. Cimahi Utara 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 130: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

114

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 t jerami/ha Dengan 2 t ppk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Jatinangor 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Sumedang 2. Cimanggung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Tanjungsari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Sukasari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Rancakalong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Sumedang Selatan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Sumedang Utara 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Ganeas 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Situraja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Cisitu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Darmaraja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Wado 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Jatinunggal 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Jatigede 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Tomo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 16. Ujungjaya 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 17. Conggean 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 18. Cimalaka 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 19. Tanjungkerta 300 50 50 280 50 0 275 0 30 20. Tanjungmedal 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Buahdua 300 50 50 280 50 0 275 0 30 22. Suriah 300 50 50 280 50 0 275 0 30 23. Pamulihan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 24. Cibugel 300 50 50 280 50 0 275 0 30 25. Paseh 300 75 50 280 75 0 275 25 30 26. Cisarua 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 131: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

115

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Cisewu 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Garut 2. Talegong - - - - - - - - - 3. Bungbulang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 4. Pakenjeng 300 100 50 280 100 0 275 50 30 5. Pamulihan - - - - - - - - - 6. Cikelet 300 100 100 280 100 50 275 50 80 7. Pameungpeuk 300 100 100 280 100 50 275 50 80 8. Cibalong 300 100 100 280 100 50 275 50 80 9. Cisompet - - - - - - - - - 10. Singajaya 300 100 50 280 100 0 275 50 30 11. Peundeuy 300 100 50 280 100 0 275 50 30 12. Cikajang - - - - - - - - - 13. Banjarwangi 300 100 50 280 100 0 275 50 30 14. Cilawu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Bayongbong 300 75 100 280 75 50 275 25 80 16. Cisurupan 300 75 100 280 75 50 275 25 80 17. Samarang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Tarogong Kidul 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Garutkota 300 75 50 280 75 0 275 25 30 20. Karangpawitan 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 132: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

116

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

21. Wanaraja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 22. Sukawening 300 75 50 280 75 0 275 25 30 23. Banyuresmi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 24. Leles 300 75 50 280 75 0 275 25 30 25. Leuwigoong 300 75 50 280 75 0 275 25 30 26. Kadungora 300 75 50 280 75 0 275 25 30 27. Cibiuk 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 28. Cibatu - - - - - - - - - 29. Malangbong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 30. Bl. Limbangan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 31. Selaawi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 32. Karang Tengah 300 75 50 280 75 0 275 25 30 33. Tarogong Kaler 300 75 50 280 75 0 275 25 30 34. Pasir Wangi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 35. Sukaresmi 300 75 100 280 75 50 275 25 80 36. Caringin 300 100 50 280 100 0 275 50 30 37. Cihurip 300 100 50 280 100 0 275 50 30 38. Cigedung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 39. Kersamanah - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 133: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

117

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 1. Lemahsugih 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Majalengka 2. Bantarujeg 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 3. Cikijing 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Cigambul 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Talaga 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Banjaran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Argapura 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Maja 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Majalengka 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Cigasong 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 11. Sukahaji 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Rajagaluh 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Sindagwangi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Leuwimunding 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Jatiwangi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Kadipaten 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Panyingkiran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Dawuan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Kertajati 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 20. Jatitujuh 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 21. Ligung 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 22. Sumberjaya 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 23. Palasah 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 134: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

118

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 1. Cipatujah - - - - - - - - - Tasikmalaya 2. Karangnunggal - - - - - - - - - 3. Cikalong - - - - - - - - - 4. Pancatengah - - - - - - - - - 5. Cikatomas - - - - - - - - - 6. Cibalong 300 100 50 280 100 0 275 50 30 7. Parungponteng 300 100 50 280 100 0 275 50 30 8. Bantarkalong - - - - - - - - - 9. Bojonggambir 300 100 50 280 100 0 275 50 30 10. Sodonghilir 250 100 50 230 100 0 225 50 30 11. Taraju 300 100 50 280 100 0 275 50 30 12. Salawu 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 13. Sukaraja 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 14. Tanjungjaya 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 15. Salopa - - - - - - - - - 16. Cineam - - - - - - - - - 17. Manonjaya 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

18. Singaparna 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Cigalontang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 20. Leuwisari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 21. Sukaratu 250 75 50 230 75 0 225 25 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 135: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

119

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 22. Cisayong 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Tasikmalaya 23. Sukahening 250 75 50 230 75 0 225 25 30 24. Rajapolah - - - - - - - - - 25. Jamanis 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 26. Ciawi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 27. Pagerageung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 28. Sariwangi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 29. Mangunreja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 30. Sukarame 300 75 50 280 75 0 275 25 30 31. Gunung Tanjung 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 32. Karang Jaya - - - - - - - - - 33. Bojong Asih - - - - - - - - - 34. Culamaga - - - - - - - - - 35. Puspahiang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 36. Jatiwaras - - - - - - - - - 37. Pada Kembang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 38. Kadipaten 300 50 50 280 50 0 275 0 30 39. Sukaresik 300 50 50 280 50 0 275 0 30

Jawa Barat 1. Cibeureum 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Kodya 2. Tamansari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Tasikmalaya 3. Kawalu 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 4. Mangkubumi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Indihiang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Cipedes 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Cihideung - - - - - - - - - 8. Tawang - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 136: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

120

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 1. Cimerak 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Ciamis 2. Cijulang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 3. Cigugur - - - - - - - - - 4. Langkaplancar - - - - - - - - - 5. Parigi 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Sidamulih 300 100 50 280 100 0 275 50 30 7. Pangandaran 300 100 50 280 100 0 275 50 30 8. Kalipucang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Padaherang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Banjarsari 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 11. Lakbok 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 12. Pamarican 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 13. Cidolog - - - - - - - - - 14. Cimaragas - - - - - - - - - 15. Cijeungjing - - - - - - - - - 16. Cisaga 300 100 50 280 100 0 275 50 30 17. Tambaksari - - - - - - - - - 18. Rancah 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Rajadesa 300 75 50 280 75 0 275 25 30 20. Sukadana - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 137: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

121

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 21. Ciamis 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Ciamis 22. Cikoneng 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 23. Cihaurbeuti 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 24. Sadananya 300 50 50 280 50 0 275 0 30 25. Cipaku 300 75 50 280 75 0 275 25 30 26. Jatinagara 250 75 50 280 75 0 225 25 30 27. Panawangan 250 75* 50 280 75* 0 225 25* 30 28. Kawali 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 29. Panjalu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 30. Panumbangan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Jawa Barat 1. Banjar 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Kota Banjar 2. Purwaharja 300 100 50 280 100 0 275 50 30 3. Pataruman 300 100* 50 280 100* 0 275 25* 30 4. Langensari 300 100* 50 280 100* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 138: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

122

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 t jerami/ha Dengan 2 t ppk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Darma 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Kuningan 2. Kadugede 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 3. Nusaherang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Ciniru 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Hantara 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Salajambe 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Subang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Cilebak - - - - - - - - - 9. Ciwaru 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Karangkanca 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Cibingbin 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Cibeureum 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Luragung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Cimahi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Cidahu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Kalimanggis 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 17. Ciawigebang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 18. Cipicung 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 19. Lebakwangi 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 20. Garawangi 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 139: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

123

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 t jerami/ha Dengan 2 t ppk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 21. Kuningan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Kuningan 22. Cigugur 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 23. Kramatmulya 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 24. Jalaksana 300 50 50 280 50 0 275 0 30 25. Japara 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 26. Cilimus 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 27. Mandirancan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 28. Pancalang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 29. Pasawahan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Jawa Barat 1. Nanggung 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* Bogor 2. Leuwiliang 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 3. Pamijahan 300 50 50 280 50 0 275 0 30

4. Cibungbulang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Ciampea 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Dramaga 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Ciomas 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Tamansari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Cijeruk 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Caringin 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Ciawi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Cisarua 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Megamendung 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 140: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

124

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk

kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 14. Sukaraja 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Bogor 15. Babakanmadang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 16. Sukamakmur 300 100 50 280 100 0 275 50 30

17. Cariu 300 10 100 280 10 50 275 -40 80 18. Jonggol 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 19. Cileungsi 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 20. Klapanunggal 300 75 100 280 75 50 275 25 80

21. Gunung Putri 300 75 100 280 75 50 275 25 80 22. Citeureup 300 100* 100 280 100* -50 275 50* 30 23. Cibinong 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 24. Bojonggede 250 75* 50 230 75* 0 225 50* 30 25. Kemang 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 26. Rancabungur 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*

27. Parung 300 75 100 280 75 50 275 25 80 28. Ciseeng 250 100 100 230 100 50 225 50 80 29. Gunung Sindur 300 75 100 280 75 50 275 25 80 30. Rumpin 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 31. Cigudeg 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 32. Sukajaya 250 100 100 230 100 50 225 50 80 33. Jasinga 250 100 50 230 100 0 225 50 30 34. Tenjo 250 100 50 230 100 0 225 50 30 35. Parung Panjang 250 100 50 230 100 0 225 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 141: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

125

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Kota Bogor Selatan 250 75* 50 230 75* 0 225 0 30 Kodya Bogor 2. Kota Bogor Timur 250 75 50 230 75 0 225 0 30 3. Kota Bogor Utara 250 75 50 230 75 0 225 0 30 4. Kota Bogor Tengah 250 75* 50 230 75* 0 225 0 30 5. Kota Bogor Barat 250 75 50 230 75 0 225 0 30 6. Tanah Sareal 250 75 50 230 75 0 225 0 30

Jawa Barat 1. Karawang 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* Karawang 2. Klari 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80*

3. Rengasdengklok 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 4. Batujaya 300 75* 50 280 75* 0 275 30* 30 5. Pedes 300 75* 50 280 75* 0 275 30* 30 6. Cikampek 300 75* 100* 280 75* 50* 275 30* 80* 7. Jatisari 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 8. Cilamaya Kulon 300 75* 50 280 75* 0 275 30* 30 9. Telagasari 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 10. Lemahabang 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 142: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

126

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 11. Rawamerta 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* Karawang 12. Tempuran 300 75* 100* 280 75* 50* 275 30* 80* 13. Telukjambe 300 50 100 280 50 50 275 0 80

14. Ciampel 300 50 100 280 50 50 275 0 80 15. Pangkalan 300 50 100 280 50 50 275 0 80 16. Pakis Jaya 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Tirtamulya 300 75* 100 280 75* 50 275 25* 80 18. Banyusari 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 19. Kotabaru 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 20. Cilamaya Wetan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 21. Majalaya 300 100 100 280 100 50 275 50 80 22. Kutawaluya 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 23. Jayakerta 300 100 50 280 100 0 275 50 30 24. Cibuaya 300 75 50 280 75 0 275 25 30 25. Tirta Jaya 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 143: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

127

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk

kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 1. Subang 300 50 100 280 50 50 275 0 80 Subang 2. Kalijati 300 50 100 280 50 50 275 0 80 3. Pabuaran 300 50 100* 280 50 50* 275 0 30*

4. Purwadadi 300 50 100 280 50 50 275 0 30 5. Pagaden 300 50 100* 280 50 50* 275 0 30* 6. Binong 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 30* 7. Pamanukan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 0 8. Ciasem 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 30* 9. Patokbesi 300 50 100* 280 50 50* 275 0 30* 10. Compreng 300 50 50 280 50 0 275 0 80* 11. Cipunagara 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 12. Pusakanagara 300 50 50 280 50 0 275 0 80* 13. Blanakan 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 14. Sagala Herang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Jalan Jagak 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Cisalak 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Tanjungsiang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Cijambe 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Cibogo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 20. Cipeundeuy 300 75 50 280 75 0 275 25 30 21. Cikaum 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 22. Pegon Kulon 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 144: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

128

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Barat 1. Haurgelis 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* Indramayu 2. Gabuswetan 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 3. Cikedung 300 50 50 280 50 0 275 0 30

4. Leles 300 75* 50 280 75* 0 275 30* 30 5. Bangodua 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Jatibarang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 7. Kertasemaya 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Karangampel 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Jatinyuat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Sliyeg 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Indramayu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Lohbener 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Sindang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Losarang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 15. Kandanghaur 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Anjatan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Bongas 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Widasari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Krangkeng 300 50 50 280 50 0 275 0 30 20. Gantar 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 21. Roya 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 22. Terisi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 23. Sukagumiwang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 24. Kedokan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 25. Balongan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 26. Cantigi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 27. Arahan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 28. Sukra 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 145: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

129

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 1. Cirebon Utara 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Cirebon 2. Cirebon Barat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Cirebon Selatan 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80*

4. Beber 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 5. Weru 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Plumbon 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Klangenan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Palimanan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Arjawinangun 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Gegesik 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Kapetakan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 12. Astanajapura 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Lemahabang 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 14. Karangsembung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Waled 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Ciledug 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Babakan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Losari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Pabedilan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 20. Gebang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Susukan Lebak 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 22. Sedong 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 23. Pangenan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 24. Mundu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 25. Cirebon Utara 300 50 50 280 50 0 275 0 30 26. Sumber 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 146: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

130

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Barat 27. Dukupuntang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Cirebon 28. Depok 300 50 50 280 50 0 275 0 30 29. Panguragan 300 50 50 280 50 0 275 0 30

30. Ciwaringin 300 50 50 280 50 0 275 0 30 31. Susukan 300 50 50 280 50 0 275 0 30

Jawa Barat 1. Harjamukti 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kodya Cirebon 2. Lemagduwur 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Pekalipan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Kesambi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Kejaksan 300 50 50 280 50 0 275 0 30

Jawa Barat 1. Sawangan 300 75 100 280 75 50 275 25 80 Kodya Depok 2. Pancoran Mas 300 75 100 280 75 50 275 25 80

3. Sukmajaya 300 75 100 280 75 50 275 25 80 4. Cimanggis 300 75 100 280 75 50 275 25 80 5. Beji 300 75 100 280 75 50 275 25 80 6. Limo 300 75 100 280 75 50 275 25 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 147: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

11. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI JAWA TENGAH

Page 148: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

131

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Tengah/ 1. Weru 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Sukoharjo 2. Bulu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Tawangsari 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Sukoharjo 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 5. Nguter 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 6. Bendosari 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 7. Polokarto 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 8. Mojolaban 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 9. Grogol 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 10. Baki 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Gatak 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Kartasura 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Jawa Tengah/ 1. Laweyan 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* Kota Surakarta 2. Serengan 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 3. Pasar Kliwon - - - - - - - - - 4. Jebres 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 5. Banjarsari 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 149: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

132

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Tengah/ 1. Kandang Serang 350 100 50 330 100 0 325 50 30 Pekalongan 2. Paninggaran - - - - - - - - - 3. Lebak barang - - - - - - - - -

4. Petungkrijono - - - - - - - - - 5. Talun 350 75 50 330 75 0 325 25 30 6. Doro 350 75* 50 330 75* 0 325 25* 30 7. Karang anyar 350 100* 100* 330 100* 50* 325 50* 80* 8. Kajen 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 9. Kasesi 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Sragi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Bojong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Wonopringgo 350 75* 50 330 75* 0 325 25* 30 13. Kedungwuni 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Buaran 350 75 50 330 75 0 325 25 30 15. Tirto 250 75 50 280 75 0 225 25 30 16. Wiradesa 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 17. Siwalan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Karangdadap 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Wonokerto 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

Jawa Tengah/ 1. Pekalongan Barat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kota Pekalongan 2. Pekalongan Timur 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80*

3. Pekalongan Selatan 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 4. Pekalongan Utara 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 150: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

133

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Tengah 1. Plantungan 300 75 100 280 75 50 275 25 80 Kendal 2. Sukorejo 300 75 100 280 75 50 275 25 80 3. Pageruyung 300 75 100 280 75 50 275 25 80 4. Patean - - - - - - - - - 5. Singorojo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Limbangan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Boja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Kaliwungu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Brangsong 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Pegandon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Gemuh 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Weleri 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Rowosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Cipiring 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Kangkung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Patebon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Kendal Kota 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Ngampel 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Ringinarum 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 151: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

134

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Wangon 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Banyumas 2. Jatilawang 350 100* 50 325 100* 0 325 50* 30 3. Rawalo 350 100* 50 325 100* 0 325 50* 30 4. Kabasen 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 5. Kemrajen 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 6. Sumpluh 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 7. Tambak 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 8. Somagede 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 9. Kalibagor 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 10. Banyumas 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 11. Patikraja 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 12. Purwojati 350 75 50 330 75 0 325 25 30 13. Ajibarang 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 14. Gumelar 300 100 50 280 100 0 275 50 30 15. Pekuncen 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Cilongok 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 17. Karanglewas 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 18. Kedungbanteng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 19. Baturaden 350 50 50 330 50 0 325 0 30 20. Sumbang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Kembaran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 22. Sokaraja 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 152: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

135

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 23. Purwokerto Selatan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Banyumas 24. Purwokerto Barat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 25. Purwokerto Timur 300 50 50 280 50 0 275 0 30 26. Purwokerto Utara 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 27. Lumbir 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 Jawa Tengah/ 1. Ampelgading 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Pemalang 2. Bantarbolang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 3. Bodeh 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 4. Comal 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 5. Moga 350 50 100* 330 50 50* 325 0 80* 6. Pemalang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 7. Petarukan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 8. Pulosari 350 50 50 330 50 0 325 0 30 9. Randudongkal 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 10. Taman 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 11. Ulujami 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Watukumpul 350 75* 50 330 75* 0 325 25* 30 13. Warungpring 300 50 100* 280 50 50* 275 0 80* 14. Belik 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 153: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

136

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Tengah/ 1. S e l o - - - - - - - - - Boyolali 2. Ampel - - - - - - - - - 3. Cepogo - - - - - - - - - 4. Musuk - - - - - - - - - 5. Boyolali 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Mojosongo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. T e r a s 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. S a w i t 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Banyudono 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. S a m b i 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Ngemplak 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Nogosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. S i m o 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Karanggede 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Klego 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Andong 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Kemusu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Wonosegoro 350 75 50 330 75 0 325 25 30 19. Juwangi 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 154: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

137

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Dayeuhluhur 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Cilacap 2. Wanareja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Majenang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Cimanggu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Sidareja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Cipari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Kedungreja 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Patimuan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Gandrungmangu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Karangpucung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Kawunganten 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Jeruklegi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Kesugihan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Maos 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 15. Sampang 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 16. Adipala 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Kroya 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 18. Binangun 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 19. Nusawungu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 20. Cilacap Selatan - - - - - - - - - 21. Cilacap Utara 300 75 50 280 75 0 275 25 30 22. Cilacap Tengah 300 75 50 280 75 0 275 25 30 23. Bantarsari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 24. Kampung Laut 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 155: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

138

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Tengah/ 1. Kalijambe 350 75 100* 330 75 50* 325 25 80* Sragen 2. Plupuh 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 3. Masaran 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 4. Kedawung 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 5. Sambirejo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 6. Gondang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Sambungmacan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Ngrampal 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 9. Karangmalang 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 10. Sragen 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 11. Sidoharjo 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 12. T a n o n 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 13. Gemolong 300 75 100 280 75 50 275 25 80 14. Miri 300 75 100 280 75 50 275 25 80 15. Sumberlawang 300 75 100 280 75 50 275 25 80 16. Mondokan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Sukodono 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Gesi 350 75 100* 330 75 50* 325 25 80* 19. Tangen 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 20. Jenar 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 156: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

139

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Ngluwar 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Magelang 2. S a l a m 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Srumbung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Dukun 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Muntilan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Mungkid 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Sawangan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Candimulyo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Mertoyudan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Tempuran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Kajoran - - - - - - - - - 12. Kalijangkrik 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Bandongan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Windusari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Secang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Tegalrejo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Pakis 350 50 50 330 50 0 325 0 30 18. Grabag 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Ngablak - - - - - - - - - 20. Salaman 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Borobudur 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Jawa Tengah/ 1. Magelang Selatan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kota Magelang 2. Magelang Utara 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 157: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

140

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Sukolilo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Pati 2. Kayen 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 3. Tambakromo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 4. Winong 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Pucakwangi 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 6. Jaken 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 7. Batangan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Juwana 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Jakenan 350 75 50 330 75 0 325 25 30 10. Pati 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Gabus 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 12. Margorejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Gembong - - - - - - - - - 14. Tlogowungu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Wedari Jaksa 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Trangkil 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Margoyoso 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Gunung Wungkal 350 75 50 330 75 0 325 25 30 19. Cluwak 350 75 50 330 75 0 325 25 30 20. Tayu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 21. Dukuh Seti 350 75 50 330 75 0 325 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 158: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

141

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Sumber 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* Rembang 2. Bulu 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* 3. Gunem 300 100 100 280 100 50 275 50 80 4. Sale 300 100 100 280 100 50 275 50 80 5. Sarang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 6. Sedan 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* 7. Pamotan 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 8. Sulang 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* 9. Kaliori 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Rembang 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 11. Pancur 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 12. Kragan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 13. Sluke 300 100 50 280 100 0 275 50 30 14. Lasem 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* Jawa Tengah/ 1. Wono Tunggal 350 75 100 330 75 50 325 25 80 Batang 2. Bandar 350 75 100* 330 75 50* 325 25 80* 3. Blado 350 75 100 330 75 50 325 25 80 4. Reban 350 75 100 330 75 50 325 25 80 5. Bawang 350 75 100 330 75 50 325 25 80 6. Tersono 300 75 100 280 75 50 275 25 80 7. Gringsing 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 8. Limpung 350 75 100 330 75 50 325 25 80 9. Subah 350 75 100 330 75 50 325 25 80 10. Tulis 350 75 100 330 75 50 325 25 80 11. Batang 300 75 100 280 75 50 275 25 80 12. Warung Asem 300 75 100 280 75 50 275 25 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 159: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

142

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Prambanan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Klaten 2. Granti Warno 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Wedi 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Bayat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Cawas 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Trucuk 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Kalikotes 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Kebonarum 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Jogonalan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Manisrenggo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Karang nongko 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Ngawen 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Ceper 250 75 50 230 75 0 225 25 30 14. Pedan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 15. Karangdowo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Juwiring 250 75 50 230 75 0 225 25 30 17. Wonosari 250 75 50 230 75 0 225 25 30 18. Delanggu 250 75 50 230 75 0 225 25 30 19. Polan harjo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 20. Karang Anom 250 75 50 230 75 0 225 25 30 21. Tulung 250 75 50 230 75 0 225 25 30 22. Jatinom 300 75 50 280 75 0 275 25 30

23. Kemalang - - - - - - - - - 24. Klaten Selatan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 25. Klaten Tengah 250 75 50 230 75 0 225 25 30 26. Klaten Utara 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 160: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

143

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Tengah/ 1. Jati 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Blora 2. Randublatung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Kradenan - - - - - - - - - 4. Kedung Tuban 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 5. Cepu 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 6. Sambong 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 7. Jiken 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Jepon - - - - - - - - - 9. Bogorejo 350 100 50 330 100 0 325 50 30 10. Kota Blora 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 11. Tunjungan 300 100 100* 280 100* 50* 275 50 80* 12. Banjarejo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 13. Ngawen 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 14. Japah 350 100* 100 330 100* 50 325 50* 80 15. Kunduran 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 16. Todanan 300 100 100 280 100 50 275 50 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 161: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

144

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Jatipuro 300 75* 100 280 75* 50 275 25* 80 Karanganyar 2. Jatiyoso 300 50 100 280 50 50 275 0 80 3. Jumapolo 300 75* 100 280 75* 50 275 25* 80 4. Jumantono 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 5. Matesih 250 75 100 230 75 50 225 25 80 6. Tawangmangu 300 75 100 280 75 50 275 25 80 7. Ngargoyoso 300 50 100 280 50 50 275 0 80 8. Karangpandan 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 9. Karanganyar 300 75* 100 280 75* 50 275 25* 80 10. Tasikmadu 250 75 100 230 75 50 225 25 80 11. J a t e n 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 12. Colomadu 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Gondangrejo 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 14. Kebakkramat 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 15. Mojogedang 250 75 100 230 75 50 225 25 80 16. K e r j o 250 50 100 230 50 50 225 0 80 17. Jenawi 250 75 100 230 75 50 225 25 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 162: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

145

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Losari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Brebes 2. Tanjung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Banjarharjo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Kersana 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Bulakamba 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Ketanggungan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Wanasari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Brebes 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Larangan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Jatibarang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Paguyangan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Salem 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Bantar Kawung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Bumiayu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 15. Sirampong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 16. Tonjong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Songgom 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 163: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

146

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Kedungjati - - - - - - - - - Grobogan 2. Karangrayung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Penawangan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. T o r o h 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. G e y e r - - - - - - - - - 6. Pulokulon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Kradenan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. G a b u s 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Ngaringin 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Wirosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Tawangharjo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Grobogan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Purwodadi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. B r a t I 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. K l a m b u 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. G o d o n g 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Tegowanu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Tanggungharjo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. G u b u g 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 164: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

147

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. A y a h 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Kebumen 2. B u a y a n 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Puring 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Pertanahan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Kilrong 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Bulupesantren 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. A m b a l 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Mirit 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Prembun 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Kutowinangun 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. A l i a n 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Kebumen 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Pejagoan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Sruweng 250 75 50 230 75 0 225 25 30 15. Adimulyo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Kuwarasan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 17. Rowokele 250 75 50 230 75 0 225 25 30 18. Sempor 250 75 50 230 75 0 225 25 30 19. Gombong 250 75 50 230 75 0 225 25 30 20. Karanganyar 250 75 50 230 75 0 225 25 30 21. Karanggayam 300 75 50 280 75 0 275 25 30 22. S a d a n g 250 75 50 230 75 0 225 25 30 23. Bonoworo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 24. Paduresno 250 75 50 230 75 0 225 25 30 25. Poncowarno 250 75 50 230 75 0 225 25 30 26. Karang Sambung 250 75 50 230 75 0 225 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 165: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

148

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Adiwerna 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Tegal 2. Balapulang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Bojong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Bumijawa 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Dukuhturi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Dukuhwaru 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 7. Kramat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Lebaksiu 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 9. Margasari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Pagerbarang 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 11. Pangkah 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 12. Slawi 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 13. Surodadi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Talang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Tarub 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 16. Warureja 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 17. Jatinegara 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 18. Kedung Banten 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Jawa Tengah/ 1. Tegal Selatan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kota Tegal 2. Tegal Timur 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Tegal Barat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Margadana 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 166: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

149

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Susukan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Banjarnegara 2. Purworejo/Klp. 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Mandiraja 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Purwonegoro 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Bawang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Banjarnegara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Sigaluh 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Madukara 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Banjarmangu 350 100 50 330 100 0 325 50 30 10. Wanadadi - - - - - - - - - 11. Rakit 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Punggelan 350 100 50 330 100 0 325 50 30 13. Karangkobar 350 100 50 330 100 0 325 50 30 14. Pagentan 350 100 50 330 100 0 325 50 30 15. Pejawaran 350 100 50 330 100 0 325 50 30 16. Batur 350 100 50 330 100 0 325 50 30 17. Wanayasa 350 100 50 330 100 0 325 50 30 18. Kalibenang 350 100 50 330 100 0 325 50 30 19. Pagendongan 350 50 50 330 50 0 325 0 30 20. Pandanarum 350 100 50 330 100 0 325 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 167: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

150

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Kedung 350 50 50 330 50 0 325 0 30 Jepara 2. Pecangaan 350 50 50 330 50 0 325 0 30 3. Welahan 350 50 50 330 50 0 325 0 30 4. Mayong 350 50 50 330 50 0 325 0 30 5. Nalumsari 350 50 50 330 50 0 325 0 30 6. Batealit 350 50 50 330 50 0 325 0 30 7. Jepara 350 50 50 330 50 0 325 0 30 8. Tahunan 350 50 50 330 50 0 325 0 30 9. Mlonggo 350 50 50 330 50 0 325 0 30 10. Bangsri 350 50 50 330 50 0 325 0 30 11. Keling 350 50 50 330 50 0 325 0 30 12. Karimunjawa 350 50 50 330 50 0 325 0 30 13. Kalinyamatan 350 50 50 330 50 0 325 0 30 14. Kembang 350 50 50 330 50 0 325 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 168: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

151

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Wadaslintang 350 75 50 330 75 0 325 25 30 Wonosobo 2. Kepil 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Sapuran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Kaliwiro 350 75* 50 330 75* 0 325 25* 30 5. Leksono 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Selomerto 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Kalikajar 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Kertek 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Wonosobo 350 50 50 330 50 0 325 0 30 10. Watumalang 350 100* 50 330 100* 0 325 50* 30 11. Mojotengah 350 50 50 330 50 0 325 0 30 12. Garung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Kejajar 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Kalibawang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Sukoharjo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 169: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

152

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Parakan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Temanggung 2. B u l u 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Temanggung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Tembarak 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Pringsurat 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Kaloran 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Kandangan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. K e d u 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. J u m o 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Ngadirejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Candiroto 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Tretep 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Kranggan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Kledung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Bansari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Tilogomulyo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Selopampang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Gemawang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Brejen 300 75 50 280 75 0 275 25 30 20. Wonoboyo 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 170: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

153

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Mranggen 350 50 50 330 50 0 325 0 30 Demak 2. Karangawen 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Guntur 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Sayung 350 50 50 330 50 0 325 0 30 5. Karangtengah 350 50 50 330 50 0 325 0 30 6. Bonang 350 50 50 330 50 0 325 0 30 7. Demak 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Wonosalam 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Dempet 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Gajah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Karang Anyar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. M i j e n 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Wedung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Kebon Agung 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 171: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

154

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Grabag 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Purworejo 2. Ngombol 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Purwodadi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Bagelen 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Kaligesing 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Purworejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Banyuurip 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. B a y a n 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Kutoarjo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. B u t u h 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Pituruh 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Kemiri 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Bruno - - - - - - - - - 14. Gebang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Loana 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 16. B e n e r 350 100 50 330 100 0 325 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 172: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

155

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Kemangkon 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Purbalingga 2. Bukateja 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Kejobong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Pengadengan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Kaligondang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Purbalingga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Kalimanah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Padamara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Kutasari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Bojongsari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Mrebet 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 12. Bobotsari 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 13. Karangreja 250 100 50 230 100 - 225 50 30 14. Karanganyar 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 15. Karangmoncol 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 16. Rembang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 17. Karang Jambu 250 100 50 230 100 0 225 50 30 18. Kertanegara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 173: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

156

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Giriwoyo 300 100 100 280 100 50 275 50 80 Wonogiri 2. Batuwarno 300 100 100 280 100 50 275 50 80 3. Tirtomoyo 300 100 100 280 100 50 275 50 80 4. Nguntoronadi 300 100 100 280 100 50 275 50 80 5. Batu retno 250 100 100 230 100 50 225 50 80 6. Eromoko 300 100 100 280 100 50 275 50 80 7. Wuryantoro 300 100 100 280 100 50 275 50 80 8. Manyaran 300 100 100 280 100 50 275 50 80 9. Selogiri 250 75 100 230 75 50 225 25 80 10. Wonogiri 300 75 100 280 75 50 275 25 80 11. Ngadirojo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Sidoharjo 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 13. Jatiroto 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 14. Kismantoro 300 100 100 280 100 50 275 50 80 15. Purwantoro 300 100 100 280 100 50 275 50 80 16. Bulukerto 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 17. Slogohimo 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 18. Jatisrono 300 50 100 280 50 50 275 0 80 19. Jatipurno 300 50 100 280 50 50 275 0 80 20. Girimarto 300 50 100 280 50 50 275 0 80 21. Pracimantoro 300 100 100 280 100 50 275 50 80 22. Paranggupito 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 23. Giritontro 300 100 100 280 100 50 275 50 80 24. Karang Tengah 300 100 100 280 100 50 275 50 80 25. Puhpelem 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 174: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

157

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten

Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Tengah/ 1. Getasan 350 75 50 330 75 0 325 25 30 Semarang 2. Tengaran 350 75 50 330 75 0 325 25 30 3. Susukan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 4. Kaliwungu - - - - - - - - - 5. Suruh 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Pabelan 350 75 50 330 75 0 325 25 30 7. Tuntang 350 75 50 330 75 0 325 25 30 8. Banyubiru 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Jambu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Sumowono 350 75 50 330 75 0 325 25 30 11. Ambarawa 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Bawen 350 75 50 330 75 0 325 25 30 13. Bringin 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 14. Bancak - - - - - - - - - 15. Bergas 350 75 50 330 75 0 325 25 30 16. Pringapus 350 75 50 330 75 0 325 25 30 17. Ungaran 350 75* 50 330 75* 0 325 25* 30 Jawa Tengah/ 1. Argomulyo 350 50 50 330 50 0 325 0 30 Kota Salatiga 2. Tingkir 350 50 50 330 50 0 325 0 30 3. Sidomukti 350 50 50 330 50 0 325 0 30 4. Sidorejo 350 50 50 330 50 0 325 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 175: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

158

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Tengah/ 1. Kaliwungu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kudus 2. Kota Kudus 300 50 50 280 50 0 275 0 30 3. Jati 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Undaan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Mejobo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Jekulo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Bae 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Gebog 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Dawe 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 176: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

12. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Page 177: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

159

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

D.I. Yogyakarta/ 1. Panggung - - - - - - - - - Gunungkidul 2. Paliyan - - - - - - - - -

3. Saptosari - - - - - - - - - 4. Tepus - - - - - - - - - 5. Rongkop - - - - - - - - - 6. Semanu - - - - - - - - - 7. Ponjong 300 100 100 280 100 50 275 50 80 8. Karangmojo 250 100 100 230 100 50 225 50 80 9. Wonosari - - - - - - - - - 10. Playen - - - - - - - - - 11. P a t u k - - - - - - - - - 12. Gendangsari 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Nglipar 250 100 50 230 100 0 225 50 30 14. Ngawen 250 100 50 230 100 0 225 50 30 15. Semin 250 100 50 230 100 0 225 50 30 16. Purwosari - - - - - - - - - 17. Tanjungsari - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 178: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

160

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

D.I. Yogyakarta/ 1. Srandakan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Bantul 2. Sanden 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Kretek 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Pundong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Bambanglipuro 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Pandak 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Bantul 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Jetis 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Imogiri 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Dlingo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 11. Pleret 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 12. Piyungan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 13. Banguntapan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. S e w o n 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Kasihan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Pajangan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. S e d a y u 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 179: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

161

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

D.I. Yogyakarta/ 1. Moyudan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Sleman 2. Minggir 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Seyegan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Godean 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Gamping 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Mlati 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. D e p o k 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Berbah 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Prambanan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Kalasan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Ngemplak 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Ngaglik 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. S l e m a n 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Tempel 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Turi 250 75 50 230 75 0 225 25 30 16. Paken 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Cangkringan 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 180: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

162

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

D.I. Yogyakarta/ 1. Temon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Kulon Progo 2. Wates 300 75 50 280 75 0 275 25 30

3. Panjatan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Galur 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Lendah 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Sentolo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 7. Pengasih 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 8. Kokap 300 100 50 280 100 0 275 50 30 9. Girimulyo 300 100 50 280 100 0 275 50 30 10. Nanggulan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 11. Kalibawang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 12. Samigaluh 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 181: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

13. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI JAWA TIMUR

Page 182: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

163

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan. 2 ton ppk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Besuki 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Tulungagung 2. Bandung 300 75 50 280 75 0 275 25 30

3. Pakel 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Campurdarat 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Tanggunggunung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Pucanglaban 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 7. Kalidawir 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Rejotongan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Ngunut 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Sumbergempol 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Boyolangu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Gondang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 13. Kauman 300 100 50 280 100 0 275 50 30 14. Tulungagung 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 15. Kedungwaru 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 16. Ngantru 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Karangrejo 300 100 50 280 100 0 275 50 30 18. Sendang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 19. Pagerwojo 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 183: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

164

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan. 2 ton ppk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Sine 300 50 100 280 50 50 275 0 80 Ngawi 2. Ngrambe 300 50 100 280 50 50 275 0 80

3. Jogorogo 300 50 100 280 50 50 275 0 80 4. Kendal 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Geneng 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 6. Kwadungan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 7. Pangkur 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Karangjati 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Bringin 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Padas 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 11. Ngawi 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 12. Paron 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 13. Kedunggalar 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 14. Pitu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Widodaren 300 75* 100* 280 75* 50* 275 25* 80* 16. Mantingan 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 17. Karanganyar 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 18. Gerih 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 19. Kasreman 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 184: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

165

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan. 2 ton ppk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Purwodadi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Pasuruan 2. Tutur 250 50 50 230 50 0 225 0 30

3. Puspo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Tosari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Lumbang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Pasrepan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Kejayan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Wonorejo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Purwosari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Prigen 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Sukorejo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Pandaan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Gempol 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 14. Beji 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 15. Bangil 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Rembang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Kraton 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 18. Pohjentrek 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Gondang Wetan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 20. Rejoso 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Winongan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 22. Grati 300 50 50 280 50 0 275 0 30 23. Lekok 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 24. Nguling 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 185: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

166

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan. 2 ton ppk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Gadingrejo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Kota Pasuruan 2. Purworejo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

3. Bugul Kidul 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Jawa Timur 1. Sidoarjo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Sidoarjo 2. Buduran 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Candi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Porong 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Krembung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Tulangan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Tanggulangin 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Jabon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Krian 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Balongbendo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Wonoayu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Tarik 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Prambon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Taman 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Waru 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Gedangan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Sedati 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Sukodono 300 75 50 280 75 0 275 25 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 186: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

167

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Donorojo 300 100 100 280 100 50 275 50 80 Pacitan 2. Punung 300 100 100 280 100 50 275 50 80

3. Pringkuku 300 100 100 280 100 50 275 50 80 4. Pacitan 300 100 100 280 100 50 275 50 80 5. Kebonagung 300 100 100 280 100 50 275 50 80 6. Arjosari 300 100 100 280 100 50 275 50 80 7. Nawangan 300 100 100 280 100 50 275 50 80 8. Bandar 250 100 100 230 100 50 225 50 80 9. Tegalombo 250 100 100 230 100 50 225 50 80 10. Tulakan 250 100 100 230 100 50 225 50 80 11. Ngadirejo 300 100 100 280 100 50 275 50 80 12. Sudimoro 250 100 100 230 100 50 225 50 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 187: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

168

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Mojo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Kediri 2. Semen 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 3. Ngadiluwih 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Kras 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Kandat 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Wates 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Ngancar 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Plosoklaten 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Gurah 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Puncu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Kepung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Kandangan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Pare 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Kunjang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Plemahan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Purwosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Papar 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Pagu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Gampengrejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 20. Grogol 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 21. Tarokan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 22. Ringinrejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 23. Banyakan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Jawa Timur 1. Mojoroto 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Kota Kediri 2. Kota Kediri 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 3. Pesantren 300 75 50 280 75 0 275 25 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 188: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

169

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton ppk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Bandar K. Mulyo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Jombang 2. Perak 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Gudo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Diwek 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Ngoro 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Mojowarno 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Bareng 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Wonosalam 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Mojoagung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Sumobito 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Jogoroto 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Peterongan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Jombang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Megaluh 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Tembelang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Kesamben 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Kudu 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 18. Ploso 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Kabuh 300 50 50 280 50 0 275 0 30 20. Plandaan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 21. Ngusikan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 189: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

170

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Sreseh 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Sampang 2. Torjun 300 100 50 280 100 0 275 50 30

3. Sampang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 4. Camplong 300 100 50 280 100 0 275 50 30 5. Omben 300 100 50 280 100 0 275 50 30 6. Kedungdung 300 100 50 280 100 0 275 50 30 7. Jrengkik 300 100 50 280 100 0 275 50 30 8. Tambelang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 9. Banyuates 300 100 50 280 100 0 275 50 30 10. Robatal 300 100 50 280 100 0 275 50 30 11. Ketapang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 12. Sokobanah 300 100 50 280 100 0 275 50 30 13. Pangarengan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 14. Karangpenang 300 100 50 280 100 0 275 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 190: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

171

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Maesan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Bondowoso 2. Grujugan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

3. Tamanan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Pujer 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Tlogosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Sukosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Tapen 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Wonosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Tenggarang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Bondowoso 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Curahdami 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 12. Wringin 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Pakem 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Tegalampel 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Klabang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Prajekan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Cermee 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Sumber Waringin 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Binakal 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 20. Sempul 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 191: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

172

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Kamal 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Bangkalan 2. Labang 250 100 50 230 100 0 225 50 30

3. Kwanyar 300 100 50 280 100 0 275 50 30 4. Modung 300 100 50 280 100 0 275 50 30 5. Blega 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Konang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Galis 250 100 50 230 100 0 225 50 30 8. Tanah Merah 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Tragah 250 100 50 230 100 0 225 50 30 10. Socah 250 100 50 230 100 0 225 50 30 11. Bangkalan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 12. Burneh 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Arosbaya 250 100 50 230 100 0 225 50 30 14. Geger 250 100 50 230 100 0 225 50 30 15. Kokop 250 100 50 230 100 0 225 50 30 16. Tanjung Bumi 250 100 50 230 100 0 225 50 30 17. Sepulu 250 100 50 230 100 0 225 50 30 18. Klampis 250 100 50 230 100 0 225 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 192: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

173

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Ngrayun 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Ponorogo 2. Slahung 300 75 50 280 75 0 275 25 30

3. Bungkal 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Sambit 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Sawoo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Sooko 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Pulung 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 8. Mlarak 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 9. Siman 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Jetis 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Balong 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Kauman 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Jambon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Badegan 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 15. Sampung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Sukorejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Ponorogo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Babadan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Jenangan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 20. Ngebel 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 21. Pudak 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 193: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

174

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Poncol 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Magetan 2. Parang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Lembeyan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Takeran 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Kawedanan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Magetan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 7. Plaosan 300 75 100 280 75 50 275 25 80 8. Panekan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Sukomoro 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 10. Bendo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Maospati 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Karangrejo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 13. Karas - - - - - - - - - 14. Karangmojo 300 75 50 280 75 0 275 25 30

15. Kartoharjo - - - - - - - - - 16. Ngariboyo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 194: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

175

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Sukapura - - - - - - - - - Probolinggo 2. Sumber - - - - - - - - -

3. Kuripan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Bantaran 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Leces 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Tegalsiwalan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Banyuanyar 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Tiris 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Krucil 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Gading 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Pakuniran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Kotaanyar 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Paiton 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Besuk 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Kraksaan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Krejengan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Pajarakan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Maron 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Gending 300 50 50 280 50 0 275 0 30 20. Dringu 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 21. Wonomerto 250 75 50 230 75 0 225 25 30 22. Lumbang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 23. Tongas 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 24. Sumberasih 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

Jawa Timur 1. Kademangan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Kota Probolinggo 2. Wonoasih 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Mayngan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 195: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

176

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Jatirejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Mojokerto 2. Gondang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 3. Pacet 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Trawas 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Ngoro 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Pungging 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Kutorejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Bangsal 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Dlanggu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Puri 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Trowulan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Sooko 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Gedek 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Kemlagi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Jetis 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Dawarblandong 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Mojosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Mojoanyar 300 75 50 280 75 0 2725 25 30 Jawa Timur 1. Prajurit Kulon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Kota Mojokerto 2. Magersari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 196: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

177

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Sawahan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Nganjuk 2. Ngetos 250 100 50 230 100 0 225 50 30

3. Berbek 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Loceret 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Pace 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Tanjunganom 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Prambon 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Ngronggot 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Kertosono 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Patianrowo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Baron 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 12. Gondang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Sukomoro 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Nganjuk 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Bagor 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 16. Wilangan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 17. Rejoso 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 18. Ngluyu 250 100 100 230 100 50 225 50 80 19. Lengkong 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 20. Jatikalen 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 197: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

178

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Sukorame 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 Lamongan 2. Bluluk 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

3. Ngimbang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 4. Sambeng 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Mantup 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 6. Kembangbabu 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 7. Sugio 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Kedungpring 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Modo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Babat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Pucuk 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Sukodadi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Lamongan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Tikung 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 15. Deket 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Glagah 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Karangbinangun 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Turi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Kalitengah 300 50 50 280 50 0 275 0 30 20. Karanggeneng 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Sekaran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 22. Maduran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 23. Laren 300 50 50 280 50 0 275 0 30 24. Solokuro 300 50 50 280 50 0 275 0 30 25. Paciran 300 100 50 280 100 0 275 50 30 26. Brondong 300 100 50 280 100 0 275 50 30 27. Sarirejo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 198: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

179

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Donomulyo 300 100 100 280 100 50 275 50 80 Malang 2. Kalipare 300 100 100 280 100 50 275 50 80 3. Pagak 300 100 100 280 100 50 275 50 80 4. Bantur 300 100 100 280 100 50 275 50 80 5. Gedangan 300 100 100 280 100 50 275 50 80 6. Sumbermanjing Wetan 300 100 100 280 100 50 275 50 80 7. Dampit 300 100 100 280 100 50 275 50 80 8. Tirtoyudo 300 100 100 280 100 50 275 50 80 9. Ampelgading 300 100 100 280 100 50 275 50 80 10. Poncokusumo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Wajak 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Turen 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Bululawang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 14. Gondanglegi 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 15. Pagelaran 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 16. Kepajen 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 17. Sumberpucung 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 18. Kromengan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 19. Ngajum 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 20. Wonosari 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 21. Wagir 300 50 50 280 50 0 275 0 30 22. Pakisaji 300 50 50 280 50 0 275 0 30 23. Tajinan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 24. Tumpang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 199: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

180

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 25. Pakis 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Malang 26. Jabung 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

27. Lawang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 28. Singosari 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 29. Karangploso 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 30. Dau 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 31. Pujon 300 50 50 280 50 0 275 0 30 32. Ngantang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 33. Kasembon 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

Jawa Timur 1. Kedungkandang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kota Malang 2. Sukun 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 3. Klojen - - - - - - - - - 4. Blimbing 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Lowokwaru - - - - - - - - - Jawa Timur 1. Batu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kota Batu 2. Junrejo 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Bumiaji 300 50 50 280 50 0 275 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 200: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

181

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Kaliwates 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Jember 2. Sumbersari 300 75 50 280 75 0 275 25 30

3. Patrang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 4. Arjasa 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 5. Jebluk 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 6. Pakusari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Sukowono 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Kalisat 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Ledokombo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Sumberjambe 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Mayang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Silo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Mumbulsari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Tempurejo - - - - - - - - - 15. Rambipuji 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 201: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

182

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 16. Panti 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Jember 17. Sukorambi 300 50 50 280 50 0 275 0 30

18. Jenggawah 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Tanggul 300 50 50 280 50 0 275 0 30 20. Bangsalsari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Sumberbaru 300 50 50 280 50 0 275 0 30 22. Kencong 300 50 50 280 50 0 275 0 30 23. Gumukmas 300 50 50 280 50 0 275 0 30 24. Puger 300 50 50 280 50 0 275 0 30 25. Umbulsari 300 50 50 280 50 0 275 0 30

26. Wuluhan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 27. Ambulu 300 50 50 280 50 0 275 0 30

28. Balung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 29. Ajung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 30. Semboro 300 50 50 280 50 0 275 0 30 31. Jombang 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 202: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

183

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Ngraho 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 Bojonegoro 2. Margomulyo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 3. Tambakrejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Ngambon 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Bubulan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 6. Temayang 300 100 50 280 100 0 275 50 30 7. Sugihwaras 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 8. Kedungadem 300 100 50 280 100 0 275 50 30 9. Kepahbaru 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 10. Baureno 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Kanor 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 12. Sumberejo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 13. Balen 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 14. Sukosewu 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 15. Kapas 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 16. Bojonegoro 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Trucuk 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 18. Dander 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 19. Ngasem 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 20. Kalitidu 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 21. Malo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 22. Purwosari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 23. Padangan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 24. Kasiman 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 25. Sekar 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 26. Kedewan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 203: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

184

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Pesanggaran - - - - - - - - - Banyuwangi 2. Bangorejo 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Purwoharjo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Tegaldlimo - - - - - - - - - 5. Muncar 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Cluring 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Gambiran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Glenmore 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Kalibaru - - - - - - - - - 10. Genteng 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Srono 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Singojuruh 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Rogojampi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Kabat 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Songgon 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Glagah 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Banyuwangi 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Giri 300 50 50 280 50 0 275 0 30 19. Wongsorejo - - - - - - - - - 20. Sempu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 21. Kalipuro - - - - - - - - - 22. Siliragung - - - - - - - - - 23. Tegalsari 300 50 50 280 50 0 275 0 30 24. Kalipuro 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 204: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

185

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Kenduruan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Tuban 2. Bangilan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

3. Senori 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Singgahan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 5. Montong 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* 6. Parengan 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 7. Soko 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 8. Rengel 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Plumpang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 10. Widang 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 11. Palang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 12. Semanding 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 13. Tuban 300 75 50 280 75 0 275 25 30 14. Jenu 300 100* 100* 280 100* 50* 275 50* 80* 15. Merakurak 300 100* 100 280 100* 50 275 50* 80 16. Kerek 300 100 100 280 100 50 275 50 80 17. Tambakboyo 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* 18. Jatirogo 300 100 100 280 100 50 275 50 80 19. Bancar 300 100 100* 280 100 50* 275 50 80* 20. Grabagan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 205: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

186

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Pragaan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Sumenep 2. Bluto 300 100 50 280 100 0 275 50 30

3. Saronggi 250 100 50 230 100 0 225 50 30 4. Giligenteng 250 100 50 230 100 0 225 50 30 5. Talango 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Kalianget 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Sumenep 300 100 50 280 100 0 275 50 30 8. Lenteng 300 100 50 280 100 0 275 50 30 9. Ganding 300 100 50 280 100 0 275 50 30 10. Gulukguluk 300 100 50 280 100 0 275 50 30 11. Pasangsongan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 12. Ambunten 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Rubaru 250 100 50 230 100 0 225 50 30 14. Dasuk 250 100 50 230 100 0 225 50 30 15. Manding 250 100 50 230 100 0 225 50 30 16. Batuputih 250 100 50 230 100 0 225 50 30 17. Gapura 300 100 50 280 100 0 275 50 30 18. Batang-batang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 19. Dungkek 250 100 50 230 100 0 225 50 30 20. Nonggunong 250 100 50 230 100 0 225 50 30 21. Gayam 250 100 50 230 100 0 225 50 30 22. Raas 250 100 50 230 100 0 225 50 30 23. Sapeken 250 100 50 230 100 0 225 50 30 24. Arjasa 250 100 50 230 100 0 225 50 30 25. Masalembu 250 100 50 230 100 0 225 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 206: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

187

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Bakung - - - - - - - - - Blitar 2. Wonotirto - - - - - - - - -

3. Sutojayan 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 4. Panggungrejo 250 100 100 230 100 50 225 50 80 5. Wates 250 100 100 230 100 50 225 50 80 6. Binangun 250 75 100 230 75 50 225 25 80 7. Kesamben 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 8. Selorejo 300 100 50 280 100 0 275 50 30 9. Doko 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Wlingi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Talun 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Kanigoro 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Kademangan 300 75 100* 280 75 50* 275 25 80* 14. Sanan Kulon 300 75 50 280 75 0 275 25 30 15. Srengat 300 75 50 280 75 0 275 25 30 16. Wonodadi 300 75 50 280 75 0 275 25 30 17. Udanawu 300 75 50 280 75 0 275 25 30 18. Ponggok 300 75 50 280 75 0 275 25 30 19. Nglegok 250 75 50 230 75 0 225 25 30 20. Garum 300 75 50 280 75 0 275 25 30 21. Gandusari 300 75 50 280 75 0 275 25 30 22. Selopuro 300 75 50 280 75 0 275 25 30

Jawa Timur 1. Sukorejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Kota Blitar 2. Kepanjen Kidul 300 75 50 280 75 0 275 25 30

3. Sananwetan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 207: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

188

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Panggul - - - - - - - - - Trenggalek 2. Munjungan - - - - - - - - -

3. Watulimo 250 100 100 230 100 50 225 50 80 4. Kampak 250 75 100 230 75 50 225 25 80 5. Dongko 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Pule 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Karangan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Suruh 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Gandusari 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 10. Durenan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Pogalan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Trenggalek 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Tugu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Bendungan - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 208: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

189

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Tempursari - - - - - - - - - Lumajang 2. Pronojiwo - - - - - - - - -

3. Candipuro 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Pasirian 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Tempeh 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Lumajang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Tekung 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Kunir 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 9. Yosowilangun 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Jatiroto 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Rowokakung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Randuagung 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Sukodono 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 14. Senduro - - - - - - - - - 15. Gucialit - - - - - - - - - 16. Kedungjajang - - - - - - - - - 17. Klakah - - - - - - - - - 18. Ranuyoso - - - - - - - - - 19. Padang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 20. Pasru Jambe 300 75 50 280 75 0 275 25 30 21. Sumbersuko 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 209: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

190

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Pamekasan 300 100 50 280 100 0 275 50 30 Pamekasan 2. Proppo 300 100 50 280 100 0 275 50 30

3. Tlanakan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 4. Galis 250 100 50 230 100 0 225 50 30 5. Larangan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 6. Pademawu 300 100 50 280 100 0 275 50 30 7. Pangantenan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 8. Palengaan 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Pakong 300 100 50 280 100 0 275 50 30 10. Kadur 250 100 50 230 100 0 225 50 30 11. Waru 250 100 50 230 100 0 225 50 30 12. Batumarmar 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Pasean 250 100 50 230 100 0 225 50 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 210: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

191

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Situbondo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Situbondo 2. Panji 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Kapongan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 4. Mangaran 300 50 50 280 50 0 275 0 30 5. Panarukan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 6. Kendit 300 50 50 280 50 0 275 0 30 7. Asembagus 300 50 50 280 50 0 275 0 30 8. Banyuputih 300 50 50 280 50 0 275 0 30 9. Jangkar 300 50 50 280 50 0 275 0 30 10. Arjasa 300 50 50 280 50 0 275 0 30 11. Besuki 300 50 50 280 50 0 275 0 30 12. Banyuglugur 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Jatibanteng 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Sumbermalang 300 50 50 280 50 0 275 0 30 15. Mlandingan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 16. Bungatan 300 50 50 280 50 0 275 0 30 17. Suboh 300 50 50 280 50 0 275 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 211: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

192

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Jawa Timur 1. Mangunharjo - - - - - - - - - Madiun 2. Kartoharjo - - - - - - - - -

3. Taman - - - - - - - - - 4. Madiun 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 5. Balerejo 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 6. Jiwan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Sawahan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 8. Mejayan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 9. Wonoasri 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 10. Pilangkenceng 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Saradan 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 12. Geger 300 50 50 280 50 0 275 0 30 13. Kebonsari 300 75* 50 280 75* 0 275 25* 30 14. Dolopo 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 15. Dagangan 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 16. Wungu 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 17. Kare 300 50 50 280 50 0 275 0 30 18. Gemarang 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30

Jawa Timur 1. Mangunharjo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 Kota Madiun 2. Taman 300 50 50 280 50 0 275 0 30

3. Kartoharjo 300 50 50 280 50 0 275 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 212: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

193

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Jawa Timur 1. Wringin anom 300 75 50 280 75 0 275 25 30 Gresik 2. Driyorejo 300 75 50 280 75 0 275 25 30

3. Kedamean 300 75 50 280 75 0 275 25 30 4. Balong Panggang 300 75 50 280 75 0 275 25 30 5. Benjeng 300 75 50 280 75 0 275 25 30 6. Menganti 300 75 50 280 75 0 275 25 30 7. Cerme 300 75 50 280 75 0 275 25 30 8. Duduk Sampeyan 300 75 50 280 75 0 275 25 30 9. Kebomas 300 75 50 280 75 0 275 25 30 10. Gresik 300 75 50 280 75 0 275 25 30 11. Manyar 300 75 50 280 75 0 275 25 30 12. Bungah 300 75 50 280 75 0 275 25 30 13. Sidayu 300 50 50 280 50 0 275 0 30 14. Dukun 300 100* 50 280 100* 0 275 50* 30 15. Panceng 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 16. Ujung Pangkah 250 100 50 230 100 0 225 50 30 17. Sangkapura 300 100 50 280 100 0 275 50 30 18. Tambak 300 75 50 280 75 0 275 25 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 213: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

14. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI BALI

Page 214: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

194

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Bali 1. Selemadeg 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Tabanan 2. Karambitan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Tabanan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Kediri 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Marga 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Baturiti 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Penebel 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Pupuan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Selemadeg Barat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 10. Selemadeg Timur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Bali 1. Gerokgak 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Buleleng 2. Seririt 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Busungbiru 250 75 50 230 75 0 225 50 30 4. Banjar 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Sukasada 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Beleleng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Sawan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Kubutambahan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Tejakula 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Bali 1. Kuta Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Badung 2. Kuta 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Kuta Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Mengwi 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Abiansemal 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Petang 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 215: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

195

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk

kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Bali 1. Nusapenida 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Klungkung 2. Banjarangkan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Klungkung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Dawan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Bali 1. Rendang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Karang Asem 2. Sidemen 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Manggis 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Karangasem 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Abang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Bebandem 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Selat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 8. Kubu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Bali 1. Sukawati 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Gianyar 2. Blahbatuh 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Gianyar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Tampaksiring 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Ubud 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Tegallalang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Payangan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 216: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

196

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton Jerami/ ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Bali 1. Susut 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Bangli 2. Bangli 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Tembuku 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Kintamani - - - - - - - - - Bali 1. Melaya - - - - - - - - - Jembrana 2. Negara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Mendoyo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Pekutatan - - - - - - - - - Bali 1. Denpasar Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Denpasar 2. Denpasar TImur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Denpasar Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 217: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

15. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Page 218: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

197

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Nusa Tenggara Barat 1. Praya Barat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Lombok Tengah 2. Pujut 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Praya Timur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Janapria 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Kopang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Praya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Jonggat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Pringgarata 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Batukliang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Praya Barat Daya 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Praya Tengah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Batu Kilang Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Nusa Tenggara Barat 1. Sekotong Tengah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Lombok Barat 2. Gerung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Labuapi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Kediri 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Narmada 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Gunung Sari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Tanjung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Gangga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Bayan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Kayangan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Batu Layar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Lingsar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Kuripan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Lembar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 219: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

198

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Nusa Tenggara Barat 1. Keruak 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Lombok Timur 2. Sakra 250 50 50 230 50 0 225 0 30

3. Terara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Sikur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Masbagik 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Sukamulia 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Selong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Pringgabaya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Aikmel 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Sambelia 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Labuhan Haji 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Jerowaru 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Sakra Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Sakra Timur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 15. Montong Gading 250 50 50 230 50 0 225 0 30 16. Pringgasela 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Suralaga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 18. Suela 250 50 50 230 50 0 225 0 30 19. Wanasaba 250 50 50 230 50 0 225 0 30 20. Sembalun 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 220: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

16. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Page 221: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

199

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Kalimantan Selatan 1. Aluh-Aluh 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 Banjar 2. Gambut - - - - - - - - -

3. Kertak Hanyar 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Sungai Tabuk 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Martapura 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 6. Astambul 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Karang Intan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Aranio - - - - - - - - - 9. Sungai Pinang - - - - - - - - - 10. Pengaron 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Mataram 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 12. Simpang empat 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 13. Beruntung Baru 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 14. Martapura Timur 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 15. Martapura Barat 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 16. Sambung Makmur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 222: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

200

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Kalimantan Selatan 1. Tabunganen 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Barito Kuala 2. Tamban 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

3. Mekar Sari 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Anjir Pasar 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Anjir Muara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Alalak 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Mandastana 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Belawang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Wanaraya 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Barambai 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Rantau Badauh 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 12. Cerbon 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 13. Bakumpai 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Marabahan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 15. Tabukan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 16. Kuripan - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 223: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

201

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Kalimantan Selatan 1. P. Sembilan - - - - - - - - - Kota Baru 2. P. Laut Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30

3. P. Laut Selatan - - - - - - - - - 4. P. Laut Timur 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. P. Sebuku - - - - - - - - - 6. P. Laut Utara 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

7. Kelumpang Selatan - - - - - - - - - 8. Kelumpang Hulu - - - - - - - - - 9. Hampang - - - - - - - - - 10. Sungai Durian - - - - - - - - - 11. Kalumpang Tengah - - - - - - - - - 12. Kelumpang Utara - - - - - - - - - 13. Pamukan Selatan - - - - - - - - - 14. Sampanahan - - - - - - - - - 15. Pamukan Utara - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 224: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

202

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha

Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Kalimantan Selatan 1. Panyipatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Tanah Laut 2. Takisung 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*

3. Kurau 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Bati-Bati 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 5. Tambang Ulang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Pelaihari 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Batu Ampar - - - - - - - - - 8. Jorong 250 100 100 230 100 50 225 50 80 9. Kintap 250 100 50 230 100 0 225 50 30

Kalimantan Selatan 1. Binuang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Tapin 2. Tapin Selatan 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80*

3. Tapin Tengah 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Bungur 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 5. Piani - - - - - - - - - 6. Lokpaikat 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 7. Tapin Utara 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Bakarangan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Candi Laras Selatan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Candi Laras Utara 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 225: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

203

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Kalimantan Selatan 1. Danau Panggang 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Hulu Sungai Utara 2. Babirik 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

3. Sungai Pandan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Amuntai Selatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Amuntai Tengah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Banjang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Amuntai Utara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

Kalimantan Selatan 1. Banua Lawas - - - - - - - - - Tabalong 2. Pugaan 250 100 50 230 100 0 225 50 30

3. Kelua 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Muara Harus 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Tanta 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Tanjung 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Murung Pudak 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Haruai 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Upau 250 50 100 230 50 50 225 0 80 10. Muara Uya 250 100* 100 230 100* 50 225 50* 80 11. Jaro 250 50 100 230 50 50 225 0 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 226: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

204

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Kalimantan Selatan 1. Padang Batung - - - - - - - - - Hulu Sungai 2. Loksado - - - - - - - - - Selatan 3. Telaga Langsat 250 75 50 230 75 0 225 25 30

4. Angkinang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Kandangan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Sungai Raya 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 7. Simpur 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Kalumpang 250 100 50 230 100 0 225 50 30 9. Daha Selatan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Daha Utara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

Kalimantan Selatan 1. Haruyan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Hulu Sungai 2. Batu Benawa 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* Tengah 3. Hantakan 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80*

4. Batang Alai Selatan 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80* 5. Barabai 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Labuhan Amas Selatan 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 7. Labuhan Amas Utara 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Pandawan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 9. Batang Alai Utara 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 10. Batang Alai Timur 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80*

Kalimantan Selatan 1. Lampihong 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Balangan 2. Batu Mandi 250 100 100* 230 100 50* 225 50 80*

3. Awayan - - - - - - - - - 4. Paringin 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Juai 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Halong - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 227: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

205

Acuan Rekomendasi Pupuk kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Kalimantan Selatan 1. Kusan Hilir 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Tanah Bumbu 2. Sungai Loban 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80*

3. Satui 250 100 50 230 100 0 225 50 30 4. Kusan Hulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Batu Licin 250 100 50 230 100 0 225 50 30

Kalimantan Selatan 1. Landasan Ulin - - - - - - - - - Banjarbaru 2. Cempaka 250 75* 50 230 75* 0 225 25 30

3. Banjarbaru 250 75* 50 230 75* 0 225 25 30 Kalimantan Selatan 1. Banjarmasin Selatan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Kota Banjarmasin 2. Banjarmasin Timur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

3. Banjarmasin Barat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Banjarmasin Tengah 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Banjarmasin Utara 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 228: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

17. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Page 229: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

206

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Bissappu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Bantaeng 2. Bantaeng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Tompobulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Uluere 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Eremerasa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Pajukukang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sulawesi Selatan 1. Bangkala 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Jeneponto 2. Tamalatea 250 50 50 230 50 0 225 0 30

3. Binamu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Batang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Kelara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Bangkala Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Bonto Ramba 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Turatea 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Urungkeke 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

Sulawesi Selatan 1. Mangara Bombang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Takalar 2. Mappakasunggu 250 50 50 230 50 0 225 0 30

3. Polobangkeng Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Polobangkeng Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Galesong Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Galesong Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Pattallasang 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 230: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

207

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Bontonompo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Gowa 2. Bajeng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Palangga 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Somba Opu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Bontomarannu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Parangloe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Tinggimonceng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Bungaya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Tompobulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Barombong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Tombolopao 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Biringbulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sulawesi Selatan 1. Sinjai Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sinjai 2. Sinjai Borong 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Sinjai Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Tellu Limpoe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Sinjai Timur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Sinjai Tengah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Sinjai Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Bulupoddo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Pulau Sembilan 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 231: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

208

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Mandai 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Maros 2. Maros Baru 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Maros Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Bantimurung 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Tanralili 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Camba 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Mallawa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Tompobulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Lau 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Turikale 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Marusu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Moncongloe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Cenrana 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sulawesi Selatan 1. Tanete Riaja 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Barru 2. Tanete Rilau 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Barru 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Soppeng Riaja 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Mallusetasi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Pujamanting 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Balusu 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 232: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

209

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Selatan 1. Bontocani 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Bone 2. Kahu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Kajuara 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Salomekko 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Tonra 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Patimpeng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Libureng 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 8. Mare 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 9. Sibulue 250 75 50 230 75 0 225 25 30 10. Cina 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Barebbo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Ponre 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Lappariaja 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 14. Lamuru 250 75 50 230 75 0 225 25 30 15. Bengo 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 16. Ulaweng 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Palakka 250 75 50 230 75 0 225 25 30 18. Awangpone 250 75 50 230 75 0 225 25 30 19. Tellu Siattinge 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 20. Amali 250 50 50 230 50 0 225 0 30 21. Ajangale 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 22. Dua Boccoe 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 23. Cenrana 250 50 50 230 50 0 225 0 30 24. Tanete Riattang Barat 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 25. Tanete Riattang 250 75 50 230 75 0 225 25 30 26. Tanete Riattang Timur 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 27. Tellu Limpoe 250 75 100 230 75 50 225 25 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 233: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

210

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Sabbang - - - - - - - - - Luwu Utara 2. Baebunta - - - - - - - - - 3. Malangke - - - - - - - - - 4. Sukamaju - - - - - - - - - 5. Bone-Bone - - - - - - - - - 6. Masamba - - - - - - - - - 7. Limbong - - - - - - - - - 8. Seko - - - - - - - - - 9. Rampi - - - - - - - - - 10. Mappe Deceng - - - - - - - - - 11. Malangke Barat - - - - - - - - - Sulawesi Selatan 1. Burau 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 Luwu Timur 2. Tomoni 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Wotu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Malili - - - - - - - - - 5. Nuha - - - - - - - - - 6. Mangkutana - - - - - - - - - 7. Angkona - - - - - - - - - 8. Towuti - - - - - - - - - - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 234: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

211

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Tinambung - - - - - - - - - Polewali 2. Tatallu - - - - - - - - - 3. Campalagian 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Wonomulyo 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Polewali 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Sumarorong - - - - - - - - - 7. Pana - - - - - - - - - 8. Mamasa - - - - - - - - - 9. Mambi - - - - - - - - - Sulawesi Selatan 1. Maiwa 250 100 100 230 100 50 225 50 80 Enrekang 2. Enrekang 250 100 100 230 100 50 225 50 80

3. Baraka 250 100 100 230 100 50 225 50 80 4. Anggeraja 250 100 100 230 100 50 225 50 80 5. Alla 250 100 100 230 100 50 225 50 80 6. Maiwa Atas 250 100 100 230 100 50 225 50 80 7. Enrekang Selatan 250 100 100 230 100 50 225 50 80 8. Anggeraja Timur 250 100 100 230 100 50 225 50 80 9. Alla Timur 250 100 100 230 100 50 225 50 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 235: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

212

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Selatan 1. Bonggakaradeng 250 100 100 230 100 50 225 50 80 Tana Toraja 2. Mengkendek - - - - - - - - - 3. Sangalla - - - - - - - - - 4. Makale - - - - - - - - - 5. Saluputti - - - - - - - 6. Rindingalo 250 100 50 230 100 0 225 50 30 7. Rantepao - - - - - - - - - 8. Sanggalangi - - - - - - - - - 9. Sesean 250 100 50 230 100 0 225 50 30 10. Buntao Rantebua - - - - - - - - - 11. Tondon Nanggala - - - - - - - - - 12. Rantetayo 250 100 50 230 100 0 225 50 30 13. Bituang - - - - - - - - - 14. Simbuang 250 100 100 230 100 50 225 50 80 15. Sadan Balusu 250 100 50 230 100 0 225 50 30 Sulawesi Selatan 1. Larompong 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* Luwu 2. Larompong Selatan 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 3. Suli 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80*

4. Bajo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Belopa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Kamanre 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Bua 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Walenrang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Lamasi 250 50 100* 230 50 50* 225 0 50* 10. Basesang Tempe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Latimojong - - - - - - - - - 12. Bua Ponrang 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 236: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

213

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Wara 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Kota Palopo 2. Wara Utara - - - - - - - - - 3. Wara Selatan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Telluwanua 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* Sulawesi Selatan 1. Suppa 250 100 50 230 100 0 225 50* 30 Pinrang 2. Mattirosompe 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Mattiro Bulu 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 4. Watang Sawito 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Patampanua - - - - - - - - - 6. Cempa 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Duampanua 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 8. Lembang - - - - - - - - - 9. Lanrisang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 10. Paleteang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Tiroang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 12. Batulapa 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 237: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

214

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Selatan 1. Panca Lautang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sidendreng Rappang 2. Tellulimpo E 250 50 50 230 50 0 225 0 30

3. Watang Pulu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Baranti 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Panca Rijang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Maritengngae 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Pitu Riawa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Duapitue 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Piturease 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Sidenreng 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Kulo 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

Sulawesi Selatan 1. Sabbang Paru 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Wajo 2. Tempe 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Pammana 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Bola 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Takkalalla 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Sajoanging 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Majauleng 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Tana Sitolo 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Belawa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Maniang Pajo 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 11. Keera 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Pitumpanua 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 13. Penrang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Gilireng 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 - : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 238: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

215

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Mario Riwawo 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Soppeng 2. Lalabata 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Lili Riaja 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Lili Rilau 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Donri Donri 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Mario Riawa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Ganra 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sulawesi Selatan 1. Liukang Tangaya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Pangkajene 2. Kalukuang Masalima 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Kepulauan 3. Lukang Tupabbiring 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Pangkajene 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Balocci 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Bungoro 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Labakkang 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 8. Ma'rang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Segeri 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Minasatene 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 11. Tondong Talasa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Mandalle 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 239: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

216

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Selatan 1. Gantarang Kindang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Bulukumba 2. Ujung Bulu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Ujung Loe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Bonto Bahari 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Bontotiro 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Hero Lange-Lange 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Kajang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Bulukemba 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Rilau Ale 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Kindang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 240: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

217

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Selatan 1. Mariso 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Makassar 2. Mamajang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Tamalete 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Rappocini 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Makassar 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Ujung Pandang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Wajo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Bontoala 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Ujung Tanah 250 50 50 230 50 0 225 0 30 10. Tallo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Panakkukang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Manggala 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Biring Kanaya 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Tamalanrea 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 241: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

18. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Page 242: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

218

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Tenggara 1. Wawonii - - - - - - - - - Konawe 2. Waworete - - - - - - - - - 3. Soropia - - - - - - - - - 4. Sampara - - - - - - - - - 5. Lambuya 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Pondidaha 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 7. Wawotobi 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 8. Meluhu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 9. Lasolo - - - - - - - - - 10. Unaaha 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 11. Abuki 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 12. Asera - - - - - - - - - 13. Sawa - - - - - - - - - Sulawesi Tenggara 1. Tinanggea 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Konawe Selatan 2. Palangga 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 3. Konda 250 100 100 230 100 50 225 50 80 4. Lainea 200 75* 100* 180 75* 50* 175 25* 80* 5. Kolono - - - - - - - - - 6. Moramo 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 7. Ranomeeto 250 100 100 230 100 50 225 50 80 8. Landono - - - - - - - - - 9. Angata 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 10. Laonti 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 11. Andolo 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80*

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 243: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

219

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Tenggara 1. Watubangga 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Kolaka 2. Pmalaa 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Wundulako 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 4. Ladongi 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 5. Tirawuta 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 6. Kolaka 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Wolo - - - - - - - - - 8. Mowewe 250 75 50 230 75 0 225 25 30 9. Tanggetada 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 10. Baula 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 11. Lambadia 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 12. Latambaga 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Samaturu - - - - - - - - - 14. Uluiwoi 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Sulawesi Tenggara 1. Lasusua - - - - - - - - - Kolaka Utara 2. Pakue - - - - - - - - - 3. Batu Putih - - - - - - - - - 4. Ranteangin - - - - - - - - - 5. Kodeoha - - - - - - - - - 6. Nyapa - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 244: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

220

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Tenggara 1. Lasalimu - - - - - - - - - Buton 2. Pasar Wajo - - - - - - - - - 3. Sampolawa - - - - - - - - - 4. Batauga - - - - - - - - - 5. Kapontori - - - - - - - - - 6. Gu - - - - - - - - - 7. Lakudo - - - - - - - - - 8. Mawasangka - - - - - - - - - 9. Betoambari - - - - - - - - - Sulawesi Tenggara 1. Binongko - - - - - - - - - Wakatobi 2. Tomia - - - - - - - - - 3. Kaledupa - - - - - - - - - 4. Wangi-Wangi - - - - - - - - - Sulawesi Tenggara 1. Kabaena Timur - - - - - - - - - Bombana 2. Kabaena - - - - - - - - - 3. Poleang Timur - - - - - - - - - 4. Poleang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 5. Rumbia - - - - - - - - - 6. Rarowatu 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Sulawesi Tenggara 1. Wolia 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Bau-Bau 2. Betoambari - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 245: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

19. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI SULAWESI TENGAH

Page 246: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

221

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Tengah 1. Toili - - - - - - - - - Banggai 2. Batui 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80*

3. Bunta 250 75 100 230 75 50 225 25 80 4. Kintom 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Luwuk - - - - - - - - - 6. Pagimana - - - - - - - - - 7. Lamala - - - - - - - - - 8. Balantak - - - - - - - - - 9. Masama - - - - - - - - - 10. Bualemo - - - - - - - - - 11. Luwuk Timur - - - - - - - - - 12. Nuhon 250 75 100 230 75 50 225 25 80 13. Toili Barat - - - - - - - - -

Sulawesi Tengah 1. Menui Kepulauan - - - - - - - - - Morowali 2. Bungku Selatan - - - - - - - - - 3. Bungku Tengah 250 75 100 230 75 50 225 25 80 4. Bungku Barat - - - - - - - - - 5. Lembo 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Mori Atas 250 75 50 230 75 0 225 25 30 7. Petasia 250 75 50 230 75 0 225 25 30 8. Bungku Utara 250 75 100 230 75 50 225 25 80 9. Bahodopi - - - - - - - - - 10. Bumi Raya - - - - - - - - - 11. Witaponda 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Soyo Jaya 250 75 50 230 75 0 225 25 30 13. Mamosalato 250 75 100 230 75 50 225 25 50

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 247: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

222

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Tengah 1. Pamona Selatan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Poso 2. Lore Selatan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 3. Pamona Utara 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Lore Utara 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Poso Pesisir 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 6. Lage 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Poso Kota - - - - - - - - - 8. Poso Pesisir Utara 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 9. Poso Pesisir Selatan 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 10. Lore Tengah 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Pamona Timur 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 12. Pamona Barat 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* Sulawesi Tengah 1. Dampal Selatan - - - - - - - - - Tolitoli 2. Dampal Utara - - - - - - - - - 3. Dondo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Baolan - - - - - - - - - 5. Galang - - - - - - - - - 6. Utara Toli-Toli - - - - - - - - - 7. Ogo Deide 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Basidondo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 9. Lampasio - - - - - - - - - 10. Dako Ramban - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 248: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

223

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Tengah 1. Tojo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Tojo Una-Una 2. Ulu Bongka - - - - - - - - - 3. Ampana Tete - - - - - - - - - 4. Ampana Kota - - - - - - - - - 5. Una-Una - - - - - - - - - 6. Walea Kepulauan - - - - - - - - - 7. Tojo Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Sulawesi Tengah 1. Kulawi - - - - - - - - - Donggala 2. Pipikoro - - - - - - - - - 3. Palopo 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Dolo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Riopakava 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Marawola 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Sigi Biromaru 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Banawa - - - - - - - - - 9. Tawaeli - - - - - - - - - 10. Sindue 250 75 50 230 75 0 225 25 30 11. Sirenja 250 75 50 230 75 0 225 25 30 12. Balaesang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Damsol 250 50 50 230 50 0 225 0 30 14. Sojol - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 249: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

224

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Tengah 1. Sausu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Parigi Mountong 2. Parigi 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Ampibabo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Tinombo 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Tomini 250 75 100* 230 75 50* 225 25 80* 6. Mountong 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Sulawesi Tengah 1. Palu Barat - - - - - - - - - Kota Palu 2. Palu Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Palu Timur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Palu Utara 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 250: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

20. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI SULAWESI UTARA

Page 251: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

225

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami Dengan 2 ton pupuk kandang Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Sulawesi Utara 1. Langowan Timur 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Minahasa 2. Tompaso 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 3. Kawangkoan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 4. Sonder - - - - - - - - - 5. Tombariri - - - - - - - - - 6. Pineleng - - - - - - - - - 7. Tondano Barat 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 8. Remboken 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 9. Kakas 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 10. Lembean Timur - - - - - - - - - 11. Eris 250 75 100 230 75 50 225 25 80 12. Kombi 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 13. Tondano Utara 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 14. Tondano Timur 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 15. Langgowan Selatan 250 50 50 230 50 0 225 0 30 16. Tombulu - - - - - - - - - 17. Langgowan Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 252: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

226

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami Dengan 2 ton pupuk kandang Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Utara 1. Modoinding 250 50 50 230 50 0 225 0 30 Minahasa Selatan 2. Tompaso Baru 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Ranoyapo - - - - - - - - - 4. Motoling 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Tenga 250 50 100 230 50 50 225 0 80 6. Tombatu 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 7. Belang 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80 8. Ratahan 250 50 100* 230 50 50* 225 0 80* 9. Tombasian - - - - - - - - - 10. Tareran - - - - - - - - - 11. Tumpaan 250 50 100 230 50 50 225 0 80 12. Kumelembuai 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Sinon Sayang 250 50 100 230 50 50 225 0 80 14. Touluaan 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 15. Ratatorok 250 75* 100 230 75* 50 225 25* 80

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 253: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

227

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami Dengan 2 ton pupuk kandang Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Utara 1. Kauditan - - - - - - - - - Minahasa Utara 2. Airmadidi 250 75 100 230 75 50 225 25 80 3. Dimembe 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Wori 250 50 50 230 50 0 225 0 30 5. Likupang Barat - - - - - - - - - 6. Likupang Timur - - - - - - - - - 7. Kema - - - - - - - - - 8. Kalawat 250 75 100 230 75 50 225 25 80 Sulawesi Utara 1. Bolang Uki 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Bolaang 2. Dumoga Barat 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* Mangondow 3. Pinolosian 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Kotabunan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Modayag 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 6. Lolayan 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Kotamobagu Timur 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 8. Passi - - - - - - - - - 9. Poigar 250 50 100 230 50 50 225 0 80 10. Bolaang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 254: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

228

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami Dengan 2 ton pupuk kandang Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Sulawesi Utara 11. Lolak 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Bolaang Mangondow 12. Sangtombolang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 13. Bintauna 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 14. Bolang Itang Timur 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 15. Kaidipang 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 16. Posigadan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 17. Dumoga Utara 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 18. Dumoga Timur 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 19. Nuangan 250 75 50 230 75 0 225 25 30 20. Kotamobagu Selatan 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 21. Kotamobagu Barat 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 22. Kotamobagu Utara 250 75* 100* 230 75* 50* 225 25* 80* 23. Sangkub 250 50 50 230 50 0 225 0 30 24. Bolangitang Barat 250 100* 100* 230 100* 50* 225 50* 80* 25. Pinogaluman 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO

Page 255: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

21. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH

SPESIFIK LOKASI

(PER KECAMATAN)

PROVINSI GORONTALO

Page 256: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

229

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/ Kabupaten Kecamatan

Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Gorontalo 1. Patudaa Pantai - - - - - - - - - Gorontalo 2. Batudaa 250 50 50 230 50 0 225 0 30 3. Tibawa 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 4. Boliyohuto 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 5. Sumalata 250 50 50 230 50 0 225 0 30 6. Kwadang 250 50 50 230 50 0 225 0 30 7. Limboto 250 50 50 230 50 0 225 0 30 8. Telaga 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 9. Atinggola 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 10. Limboto Barat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 11. Tolinggula 250 50 50 230 50 0 225 0 30 12. Tolangohula 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 13. Mootilango 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 14. Pulubala 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 15. Bangomeme 250 50 50 230 50 0 225 0 30 16. Anggrek 250 50 50 230 50 0 225 0 30 17. Telagabiru 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Gorontalo 1. Tapa - - - - - - - - - Bone Bolango 2. Kabila - - - - - - - - - 3. Suwawa 250 75 50 230 75 0 225 25 30 4. Bonepantai - - - - - - - - -

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

Page 257: A. PENJELASAN UMUM - psp.pertanian.go.idpsp.pertanian.go.id/assets/file/66d1189256a51f097c2863e1b0411107.pdf · spesifik lokasi” (PHSL) adalah salah satu konsep penetapan rekomendasi

230

Acuan Rekomendasi Pupuk (kg/ha) Tanpa bahan organik Dengan 5 ton jerami/ha Dengan 2 ton pupuk kandang/ha Provinsi/

Kabupaten Kecamatan Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl Urea SP-36 KCl

Gorontalo 1. Tilamuta 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Boalemo 2. Paguyaman 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 3. Mananggu 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Dulupi 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Botumoito 250 75 50 230 75 0 225 25 30 6. Wonosari 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 7. Paguyaman Pantai 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Gorontalo 1. Popayato 250 75 50 230 75 0 225 25 30 Pohuwato 2. Marisa 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 3. Paguat 250 50 50 230 50 0 225 0 30 4. Lemito 250 75 50 230 75 0 225 25 30 5. Patilanggio 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 6. Randangan 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30 7. Tuluditi 250 100* 50 230 100* 0 225 50* 30

- : Luas hamparan sawah kurang dari 250 ha pada peta skala 1:250.000 * : Takaran pupuk aktual dapat lebih rendah karena variabilitas hara tanah Gunakan BWD, PUTS atau Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk N, P, dan K lebih spesifik dan pada lokasi terpetakan

MENTERI PERTANIAN,

ANTON APRIYANTONO