A - Droit's Blog | Just another WordPress.com weblog · Web viewTugas ini diajukan untuk memenuhi...
Click here to load reader
Transcript of A - Droit's Blog | Just another WordPress.com weblog · Web viewTugas ini diajukan untuk memenuhi...
RANGKUMAN PERKEMBANGAN HUKUM PERDATATugas ini diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir Hukum Perdata
Disusun Oleh :
Gita Anggraeni
C1A.08.0006
FAKULTAS ILMU HUKUM
UNIVERSITAS SUBANG
A. Definisi E-Commerce
E-commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang
memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan
internet (teknologi berbasis jaringan digital) sebagai medium pertukaran barang atau
jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen langsung
(business to consumer), melewati kendala ruang dan waktu yang selama ini
merupakan hal-hal yang dominan. Dapat juga diartikan suatu cara berbelanja atau
berdagang secara online atau directselling yang memanfaatkan fasilitas Internet
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan "get and deliver".
Ecommerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas
biaya2 operasional untuk kegiatan trading (perdagangan) Pada masa persaingan ketat
di era globalisasi saat ini, maka persaingan yang sebenarnya adalah terletak pada
bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan ecommerce untuk meningkatkan
kinerja dan eksistensi dalam bisnis inti.
Dengan aplikasi e-commerce, seyogyanya hubungan antar perusahaan dengan entitas
eksternal lainnya (pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan secara
lebih cepat, lebih intensif, dan lebih murah daripada aplikasi prinsip manajemen
secara konvensional (door to door, one-to-one relationship). Maka ecommerce
bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium
internet, tetapi juga terhadap terjadinya sebuah transformasi bisnis yang mengubah
cara pandang perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya.
Membangun dan mengimplementasikan sebuah system e-commerce bukanlah
merupakan proses instant, namun merupakan transformasi strategi dan system bisnis
yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan teknologi.
Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online)dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui
Ecommerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya
lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat,
pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran
yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.
B. Contoh E-Commerce
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.
C. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce.
Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya. Dampak
positifnya, yaitu :
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang
tidak bisa ditemui di system transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyalityu
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatifnya, yaitu :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti
semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa
menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak
berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang
hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktekbisnis yang tidak benar, kesalahanfaktor manusia,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
D. Cara Kerja E-Commerce dan Keamanannya
Dalam proses E-Commerce, terjadi proses yang di sebut troble shouting yang melalui
berbagai server. Mulai dari computer user sendiri sampai ke Server penjual yang
dituju. Secara umum, proses E-Commerce dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam gambaran proses di atas, dapat terlihat bahwa terdapat enam proses, yaitu :
1. Dalam proses ke-1 ini, Saller menawarkan produknya melalui internet, yang mana
Buyer akan tertarik dengan iklan si Saller. Kemudian Buyer mulai melakukan
pemesanan barang, Saller melayani pemesanan barang secara on-line,.
2. Dalam proses ke-2, Buyer mengirimkan biaya yang telah ditentukan dalam
pembelian barang melalui rekening bank yang Buyer miliki.
3. Dalam proses ke-3, proses transfer uang dari bank Buyer ke Bank yang dimiliki
oleh penjual pun terjadi.
4. Dalam proses ke-4, penjual/Seller menerima uang yang telah di transfer oleh
Buyer.
5. Dalam proses ke-5, Saller mengantarkan barang pesanan kepada Buyer.
6. Dalam proses ke-6, Buyer menerima barng yang telah dibeli.
D.1. Kartu Kredit, Encryption, dan Web
Dalam proses e-commerce ini sering terjadi pemobolan atau penyalahgunaan no
rekening yang diberikan buyer untuk transaksi.Seperti contoh berikut :
Pada contoh ini, seorang anak yang bernama Sonia mencari toko kaset virtual di
World Wide Web dengan mengunakan komputer ayahnya, dan melihat-lihat
katalog yang tersedia, dan akhirnya menemukan CD yang dia cari, contohnya
CD Kla Project. Dia memesan melaui shoping cart yang tersedia, mengetikkan
namanya dan alamatnya, mengetikkan nomor kartu kredit ayahnya dan menekan
tombol yang berlabel BELI. Dan setelah melalui proses verifikasi CD pun
datang ke alamat yang dituju, sebulan kemudian Ayahnya mendapatkan tagihan
melalui post. Disini pemegang kartu kredit maupun penjual CD menghadapi
resiko pada transaksi ini. Untuk Pemegang kartu kredit (Ayahnya Sonia)
menghadapi dua resiko, sbb :
Nomor kartu kredit mungkin saja dapat di curi dengan cara sniffing pada
saat perjalanannya mealui internet. Orang tersebut (sniffer) dapat
mengunakan nomor kartu kredit Ayahnya Sonia untuk melakukan transaksi
lainya melaui Internet tanpa di sadari sang pemilik kartu kredit, dan sebulan
kemudian tagihan sang ayah membengkak.
Tagihan kartu kredit dapat saja sampai dengan pembelian CD yang
dilakukan Sonia, tatapi CD nya sendiri tidak pernah sampai ke alamat yang
dituju. Dan ketika Sonia menyelidiki kenapa CD yang dipesannya tidak
kunjung sampai, setelah Sonia menyadari bahwa tidak pernah ada toko kaset
yang dimaksud. Ini adalah contoh dua resiko mengapa teknologi SSL
(Secure Socket Layer) dibuat untuk mengatasi masalah tersebut. SSL
mengunakan metode encryption, encrypti merupakan metode matematik
untuk mengacak informasi yang disampaikan, jadi data yang terkirim oleh
Sonia maupun Web browser dan toko kaset online dapat memastikan
memonitor jalannya transaksi (lihat bagaimana SSL melindungi transaksi).
SSL juga mendukung identifikasi system digital yang rumit sekalipun, jadi
Sonia mendapat jaminan bahwa orang yang memiliki toko musik online
memang dapat diklaim apabila terjadi hal-hal seperti diatas. Sekarang kita
akan lihat bagaimana SSL melindungi transaksi online :
D.2. Ancaman melakukan bisnis di Internet saat transaksi
Salah satu pemecahan untuk mengamankan transaksi atau data-data yang dapat
diakses secara online adalah dengan memakai firewall.
Firewall adalah salah satu pemecahan
Firewall adalah salah satu peralatan (biasanya pada sebuah komputer
yang ditulis atau dimodifikasi oleh System operasi) yang bertujuan untuk
mengisolasi / membatasi / melindungi data internal dari pengaksesan dunia
luar(Internet), yang hanya membolehkan hubungan / koneksi khusus untuk
dilewatkan. Idealnya firewall telah terconfigurasi jadi unutk semua hubungan
dari luar ke dalam jaringan internal/lokal dapat berlangsung terus dengan sedikit
monitorisasi. Kebanyakan penyalahgunaan wewenang muncul dari orang dalam
yang tentu saja tidak jujur bukan dari sniffer yang berkeliaran di Internet.
Firewall sendiri sering digunakan untuk meningkatkan keamanan, firewall dapat
digunakan sebagai pengontrolan akses-akses ke system langsung (hendaknya
firewall digunakankan untuk mengontrol seluruh akses ke system, daripada
hanya untuk membatasi akses dari luar kedalam), alasan lain mengapa
menggunakan firewall adalah untuk lebih mempersulit akses yang berasal dari
luar daripada dari dalam.
Kesimpulan E-Commerce
E-commerce merupakan suatu proses penawaran barang, penjualan barang,
pemesanan barang, dan pembelian barang secara online. Dengan melalui internet, smua
dapat menjadi lebih terjangkau dan lebih praktis. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat
kekawatiran atau resiko yang mungkin terjadi, seperti penyalah gunaan rekening yang
dipercayakan buyer kepada saller. Saller dapat menggunakan no rekening buyer untuk hal
hal lain. Selain itu, juga beresiko apabila ternyata Saller tersebut hanya merupakan situs
kosong yang tidak bertanggung jawab, tetapi hal ini mendapat penanganan keamanan
dari pihak LSS. Perlu diperhatikan juga dalam keamanan data Saller yang dapat dijebol
oleh pesaing atau hacker untuk mendapatkan data-data penting. Hal
inibisadiantisispasidengan pemasangan firewall secara internal maupun external.
B. Sewa Beli
1. Pengertian Sewa Beli
Sewa beli adalah jual beli barang dimana penjual melaksanakan penjualan barang
dengan cara memperhitungkan setiap pembayaran yang dilakukan oleh pembeli
dengan pelunasan atas harga barang yang telah disepakati bersama dan yang
diikat oleh suatu perjanjanjian, serta hak milik atas barang tsb beralih dr penjual
pd pembeli setelah jumlah harganya dibayar lunas oleh pembeli kpd penjual.
2. Subjek dan Objek Sewa Beli
Subjek dalam sewa beli adlh kerditur ( penjual sewa beli) dan debitur ( pembeli
sewa) bertindak sbg kreditur adlh perusahan yg menghasilakan barang sendiri
atau usaha yang khusus bergerak dalam perjanjian sewa beli. Debitur adlh orang
yg membeli barang dalam sistem sewa beli.
Objek dalam kontrak sewa beli adlh kendaran bermotor, radio, TV, Tape
Recorder dll.
3. Berakhirnya Kontrak Sewa Beli
Berakhirnya kontak sewa beli adlh sbb:
a. Pembayaran terakhr telah lunas.
b. Meninggal pihak kedua ( pembeli sewa) dan tdk ada ahli waris yg
melanjutkannya.
c. Pembeli jatuh pailit pd saat kendaraan di tarik
d. Dilakukan perampasan oleh pihak penjual sewa terhadap pihak lain ini terjadi
karena pembeli sewa telah mengalihkan objek beli sewa kepada pihak lain
e. Pihak kedua wanperstasi
f. Adanya putusan pengadilan
C. Sewa guna Usaha
1. Pengertian Leasing
Leasing merupakan suatu suatu bentuk derivatif dari sewa menyewa, tetapi
kemudian dlm dunia bisnis berkembang sewa menyewa dalam bentuk khusus yg
dsbt leasing atau kdg2 dsbt dgn lease sajadan telah berubah fungsinya menjadi
salah satu jenis pembiayaan. Dalam bhs Indonesia leasing sering diistilahkan
dengan sewa guna usaha.
2. jenis-jenis leasing
a.Finance Lease ( sewa guna usaha dengan hak opsi)
b. Operating Lease ( sewa guna usaha tanps hak opsi)
3. Subjek dan Obyek Leasing
Dalam suatu perjanjian leasing pada dasranya terdapat 3 pihak :
a. Lessor ( perusahan leasing) sbg pemilik barang atau pihak yang menyewakan.
b. Lesse (perusahaan/nasabah) sbg barang atau pihak penyewa.
c. Suppiler (vendor/levranir) sbg penjual brg,yg sama mana stp hak dan kewajiban
dgn kptgan msg-msg.
D. Waralaba (franchise)
1. Pengertian franchise
Pengertian secara yuridis dapat dilihat dari:
Pasal 1 ayat 1 Peraturan pemerinyah Nomor 42 Tahun 2007 tentang waralba adlh
hak khusus yg dimiliki oleh org perseorangan atau badan hukum terhadap sistem
bisnis dengan ciri khas usaha memasarkan brg dan jasa yg telah terbukti berhasil
dan digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.
Sedsangkan dari aspek bisnis adalah:
a. Metode produksi
b. Adanya izin dari dari pemilik,yaitu franchisor kpd franchisee
c. Adanya merek suatu nama dagang
d. Untuk menjual produk atau jasa
e. Di bawah merek atau dagang dari franchise
2. Jenis-jenis Franchise
a. Distributorships (product Franchise)
b. Chain-Style businness
c. Menufacturing atau Processing Plants
d. Franchise dengan sistem format bisnis
e. Franchise bagi keuntungan
f. Franchise kerjasama Invensitasi
g. Franchise produk dan merek dagang
E. Consumer Finance
1. Pengertian Consumer Finance
Pengertian dari hal ini adalah Kredit konsumen, yaitu kredit yang diberikan kepada
konsumen-konsumen guna pembelian barang-barang dan jasa-jasa, seperti yang
dibedakan dari pinajam meminjam yang digunakan untuk tujuan-tujuan produktif
atau dagangan kredit yang demikian itu dapat mengandung risiko yang lebih besar
dari pada kredit dagang biasa maka dari itu biasanya kredit itu diberikan ddengan
tingkat buanga yang lebih tinngi
2. Kedudukan para pihak dalam consumer financce
Ada 3 pihak yang terlibat dalam suatu transaksi pembiayaan konsumen, yaitu pihak
perusahaan pembiayaan , pihak konsumen dan suplier.
3. Jaminan-jaminan dalamconsumer finance
Jaminan-jaminan yang diberikan dalam transaksi pembiayaan konsumen ini pada
prinsipnya serupa dengan jaminan terhadap perjajian kredit bank biasas, khususnya
kredit konsumsi. Untuk itu, dapat dibagi kedalam jaminan utama, jaminan pokok dan
jaminan tambahan.
F. Credit Card
1. Pengertian Credit Card
Karu kerdit atau yang sering disebut juga Credit Card tidak lagi merupakan barang
istimewah di indonesia. Seperti namanya Visa, Master Card,American
Expressadalah diantara nama-nama kartu keredit yang sering terdapat di dalam
dompet.
2. Macam-macam Credit Card
Pengkateogrikan kartu kredit dapat melihat kepada kriteria sebagai berikut :
a.Kriteria lokasi penggunan
Dan dapat dibagi antara lain:
1. Kartu Kerdit Internasional
2. Kartu Kredit Lokal
b. Kriteria Sistem Pembayaran
Dapat dibagi antara lain:
1. Karu Kredit ( dalam arti sempit)
2. Kartu Pembayaran lunas
3. Para pihak yang terlibat dalam hubungannya denga Credit Card
Para Para pihak yang terlibat dalam hubungan dengan kartu kredit adalah :
a. Pihak Penerbit
b. Pihak pemegana kartu kredit
c. Pihak penjual barang dam Jasa
d. Pihak Perantar
4. Aspek perlindungan konsumen terhadap Credit Card
a. Pengaturan hak dan kewajiban antara pihak pemegang, penerbit dan penjual
yang seimbang.
b. Penegasan hak dari masing-masing pihak untuk dapat menggugat pihak lainnya.
c. Melarang penerbit untuk mencegah penjual dalam hal melakukan discount jika
dilakukan pembayaran harga barang cash.
d. Melarang penjual unyuk memunggut kelebihan biaya jika dibeli kartu kredit
e. Mensyaratkan penjualan untuk mengembalikan harga harga pengembalian
barang karena salhnya penjualan.
G. Kontrak Kontruksi
1. Pengertian Kontrak Kontruksi
Setiap orang bebas untuk membuat perjanjian apapun bentuk dan isinya asalkan
tidak bertentangan dengan undang-undang,ketertiban umum, dan kesusilan. Hal
tersebut mengandung makna dari asas kebebasan berkontrak sebagaimana di atur
oleh pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata dan pasal ini dasar pembentukan perjanjian
dasar di bidang kontruksi.dan membagi perjanjian ada 3 (tiga) macam:
a. Perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu
b. Perjanjian Kerja
c. Perjanjian Pemborong Perusahaan
2. jenis,Bentuk dan Bidang Usaha dalm kontruksi
Undang-undang jasa kontruksi No. 18 tahun 1899 membagi kedalam hal sbb:
a. Jenis usaha kontruksi yang terdiri dari:
1. Usaha perencanaan kontruksi memberikan layanan jasa perencanan dalam
perkerjaan kontruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagin
dr kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan
dokumen kerja kontruksi.
2. Usaha perencanaan kontruksi memberikan layanan jasa perencanan dalam
perkerjaan kontruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagin
dr kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan
akhir hasil perkerjaan kontruksi.
b. Bentuk usaha dalam kegiatan jas kontruksi meliputi usaha perseorangan dan
badan usaha,baik nasional maupun asing.Badan usaha nasional meliputibadan
hukum maupun bukan badan hukum.
c. Bidang usaha jasa kontruksi terdiri dari:
1. Bidang pekerjaan arsitektur yang meneliti antara lain arsitektur
bangunan berteknologi serderhana, arsitekur bangunan berknologi
menegah dsb.
2. Bidang perkerjaan mekanikal yang meliputi antara lain instalasi industri,
isolasai teermal dan suara,kontuksi lift dan ekskalator dsb.
3. Subjek dan Objek kontrak Kontruksi
a.Prisipal kepala kantor/satuan kerja
b. Pemborong (reknan,annamar,kontraktor)
c.Perencanan (arsitektur)
d. Pegawas (direksi)
H. Production Sharing
1. Pengertian Production Sharing
Kontrak production sharing istilah inggris dalam arti terjemahannya adalah kontrak
bagi hasil. Istilah ini dapat di baca dalam pasal 1 angka 19 Undang-undang No.22
tahun 2001 tntang Minyak dan Gas Bumi
Unsur-unsur yang tercantum dalam definisi adalah:
a. adanya perjanjian atau kontrak
b. Adanya subjek hukum,yatu badan pelaksana dengan badan usaha atau badan
usaha tetap.
c. Adanya objek, yaitu ekspolitasi dan eksplorasi minyak dan gas mengenai
kondisi geografi bumi di wilayah kerja yang ditentukan bertujuan untuk
menghasilkan minyak dn gas bumi.
d. Kegiatan di bidang minyak dan gas bumi
e. Adnya prinsip bagi hasil.
2. Bentuk dan Substansi Kontrak Production Sharing
Bentuk Kontaknya adalah bentuk tertulis, sedangkan substansinya yang harus di
muat kedalam kontrak Productting Sharing telah ditentukan oleh Pasal 1 ayat (3)
UU No.22 tahun 2001.
3. Subjek dan Objek dalam Kontak Producting Sharing
Para pihak yang terkait dalam kontrak hal yang tercantum dalam ketentuan tentang
kontark ini yaitu Subjek Hukum. Sedangkan Objeknya adalah kegiatan usaha
minyak dan gas bumi, terutama kegiatan usaha hulu yang mencakup eksplorasi dan
ekspoilitasi.
I. Joint venture
1. Pengertian Join Venture
Joint vanture merupakan istilah yang diterjemahkan menjadi kontrak patungan atau
disebut perjanjiankemitraan seperti yang diatur dalam Uu No.9 Tahun 1995 tentang
Usaha Kecil
Inti Dari Pengertian bahwa kontrak Join Vanture merupakan:
a. Kerja Sama antara pemodal asing dengan nasional
b. Membentuk perusahaan baru, antara pengusaha asing
dengan pengusaha nasinal.
c. Didasakan pada kontraktual.
2. Bentuk dan Substansi Kontrak Joint Venture
a. Uraian Tentang para pihak di dalam kontrak
b. Pertimbangan atau konsiderans
c. Uraian tentang waktu tujuan
d. Waktu
e. Ketentuan-ketentuan perselisihan
f. Organisasi dari kerja sama
g. Pembiayaan
h. Dasar penilaian
i. Hubungan Khusus antara partner dan perusahan joint Venture
j. Peralihan saham
k. Bentuk hukum dan pilihan Hukum
l. Pemasukan oleh partner
3. Subjek dan Objek dalam Joint Vanture
Para Modal yang terkait kontrak joint vanture perusahan penanaman modal
(asing) dengan warga negara indnesia dan badan hukum indonesia yang menjadi
subjeknya.
Objeknya adalah adanya kerjasama patungan antara perusahan penanaman modal
(asing) dengan warga negara Indonesia atau Bada Hukum Indonesia.
J. Kontrak Karya
1. Pengertian kontrak karya
Kontak karya merupakan kontrak yang dikenal dalam bidang pertambangan di
luar minyak dan gas bumi, seperti kontrak karya dalam penambangan batu bara
dan pertambangan umum. Istilah kontrak karya merupakan terjemahan dari work
of contract.
2. Bentuk dan substansi kontrak karya
Bentuk kontrak karya antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan peneneman
modal asing atau antara perusahaan asing dengan perusahaan domestik untuk
melakukan kegiatan di bidang pertambangan di luar minyak dan gas bumi adalah
berbentuk tertulis.
3. Subjek dan objek kontrak karya
Subjek hukum merupakan para pihak yang terkait dengan kontrak karya, yaitu
pemerintahan Indonesia yang diwakili oleh mentri pertambangan dan energi
dengan pihak asing atau gabungan dari pihak asing dan domestik. Sedangkan
objek kontrak karya adalah perjanjian-perjanjian di bidang pertambangan di luar
minyak dan gas bumi seperti pertambangan emas, tembaga, batu bara, dan lain-
lain.
4. Berakhirnya kontrak karya
Kontrak karya dapat berakhir karena :
a. Pertambangn berkhir
b. Dibatalkan
c. Habis waktunya