repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan...

92
Universitas Sumatera Utara Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id Fakultas Kedokteran Skripsi Sarjana 2016 Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016 Putri, Sabrina Dwi Universitas Sumatera Utara http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20076 Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara

Transcript of repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan...

Page 1: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id

Fakultas Kedokteran Skripsi Sarjana

2016

Hubungan Tingkat Stres dengan

Kualitas Tidur pada Mahasiswa

Semester VII di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara Tahun 2016

Putri, Sabrina Dwi

Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20076

Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara

Page 2: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA MAHASISWA SEMESTER VII DI FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2016

Oleh:

SABRINA DWI PUTRI

130100059

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara

Page 3: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR

PADA MAHASISWA SEMESTER VII DI FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2016

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh:

SABRINA DWI PUTRI

130100059

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara

Page 4: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

i

Universitas Sumatera Utara

Page 5: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

ii

ABSTRAK

Pendahuluan: Stres dapat terjadi pada semua orang, baik anak-anak, dewasa, dan

orang tua. Stres juga terjadi pada orang yang mengalami tekanan berat misalnya

pada mahasiswa yang sedang mengerjakan semester VII. Mahasiswa semester VII

biasanya dibebankan pada skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana. Hal

ini membuat mahasiswa menjadi cemas, stres bahkan depresi yang pada akhirnya

dapat menimbulkan dampak negativ terhadap kualitas tidur. Tujuan penelitian ini

untuk melihat hubungan tingkat stress dengan kualitas tidur pada mahasiswa FK

USU semester VII tahun 2016.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik kategorik dengan desain

potong lintang (cross-sectional) yang dilakukan di FK USU. Penelitian ini

dilakukan dengan melihat data primer yaitu menggunakan kuesioner DASS42

untuk melihat tingkat stres dan kuesioner PSQI untuk melihat kualitas tidur.

Subjek penelitian adalah 100 mahasiswa FK USU semester VII tahun 2016.

Sampel dipilih dengan metode random sampling. Data kemudian dianalisis

menggunakan chi-squaretest.

Hasil: Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 100 didapati mengalami

stres ringan sebanyak 57%, stres sedang sebanyak 31%, stres berat sebanyak 9%

dan stres sangat berat sebanyak 3%. Untuk kualitas tidur didapati hasil sebanyak

53% memiliki kualitas tidur yang buruk dan 47% memiliki kualitas tidur yang

baik. Hasil analisis dengan uji chi square menunjukkan terdapat hubungan yang

bermakna antara tingkat stres dengan kualitas tidur dengan nilai p-value 0.0001

(CI 95%=11,978-170,018) dan memiliki korelasi kuat dan bermakna (r=0,595,

p=0,0001).

Kesimpulan: Dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat

stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa FK USU semester VII tahun 2016.

Semakin tinggi tingkat stres maka 0,595 kali mengakibatkan kualitas tidur

semakin buruk.

Kata Kunci: Kualitas Tidur, Mahasiswa, Tingkat Stres

Universitas Sumatera Utara

Page 6: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

iii

ABSTRACT

Introduction: Stress can occur in all people, whether if they are children, adults,

or even elderly. Stress also occurs in people who are under heavy pressure, for

example at the students who at semester VII. Semester VII students are usually

burdened with thesis as their condition to obtain a college degree. This makes the

students become more anxious, stressful and even depressed that eventually this

condition may cause negative impacts on the quality of sleep. The purpose of this

study is to look at the relationship level of stress with sleep quality in students FK

USU semester VII in 2016.

Methods: This study is an analytic categorical with cross-sectional design

conducted in the Faculty of Medicine, University of North Sumatra. This research

was conducted by looking at the primary data using questionnaires DASS42 to see

the stress level and PSQI questionnaire to see the quality of sleep. Subjects were

100 students of FK USU semester VII in 2016. The sample was selected by

random sampling method. Data were analyzed using the chi-square test.

Results: From the 100 students we found, 57% were experiencing mild stress,

31% were experiencing moderate, 9% were experiencing severe stress, and 3%

were experiencing very severe stress. For the quality of sleep, we found that 53%

of the sample had poor sleep quality and 47% had good sleep quality. The results

of the analysis with chi square test shows there is a significant relationship

between the level of stress and sleep quality with p-value of 0.0001 (CI 95% =

11.978 to 170.018) and has a strong and significant correlation (r = 0.595, p =

0.0001).

Conclusions: The results of this study showed that there is a relationship between

the level of stress with sleep quality in students FK USU semester VII in 2016.The

higher level of stress then 0.595 times resulting in sleep quality is getting worse.

Keywords: Sleep Quality, Students, Stress Level

Universitas Sumatera Utara

Page 7: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuham Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan berkat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya. Skripsi ini berjudul “Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur

pada Mahasiswa Semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Tahun 2016” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan

sarjana kedokteran program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat banyak

dukungan dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

sebesarbesarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Dr. dr. Aldy

Safruddin Rambe, Sp.S(K), yang banyak memberikan dukungan secara

moral selama proses penyusunan skripsi.

2. Dosen Pembimbing I, dr. Vita Camellia, M.Ked., Sp.KJ, yang banyak

memberikan arahan, masukan, ilmu, dan motivasi kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan sedemikian rupa.

3. Dosen Pembimbing II, Dr. med. dr. Yahwardiah Siregar, PhD, yang

banyak memberikan arahan, masukan, ilmu dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini

4. Dosen Penguji I, dr. Sri Suryani Widjaja, M.Kes dan Dosen Penguji II, dr.

Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan saran yang

membangun selama proses pembuatan skripsi ini.

5. Teman satu doping, Vinalola Vera V M yang senantiasa bekerjasama,

saling bahu-membahu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara atas bimbingan dan ilmu yang diberikan dari

mulai awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan skripsi ini

7. Kedua orang tua, Ir. H. Ansari dan Hj. Siti Aminah br Tarigan SH, serta

kedua saudara penulis, Musyaffa Andika dan Ahmad Agung Ramadhan,

dan keluarga lainnnya yang selalu mendukung, memberikan semangat,

kasih sayang, bantuan dan rasa kebersamaan yang tidak pernah berhenti

sampai penulis menyelesaikan skripsi ini

8. Sahabat-sahabat Mockingjay penulis, Farisa, Avie Hanindya Dwiyanti

Rambe, Rizky Ayuni, Siti Utari Handayani, Teguh Pangestu, Lily, Fildza

Nashirah, Chelly dan sahabat terbaik lainnya yang tak bisa disebut satu per

satu yang saling menyemangati, menghilangkan stres, mendengar keluh

kesal dan saling bahu membahu membahu menolong satu sama lain dari

awal perkuliahan sampai selesainya skripsi ini

9. Teman terbaik seperjuangan, Aditya Nurliza Sitepu, Miranda Putri

Rahayu Nasution, Nanda Novianty, Febriyanti, Fajrina Kartika Ayu

Raharjo, Mudia Arfa, Ummi Zahra Simbolon, Sri Lestari, dan teman-

teman yang lainnya yg selalu membantu dan memberikan semangat terus

menerus.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

v

10. Keluarga TBM 13 dan DIKLAT TBM yang selalu siap memberikan

bantuan dan dukungan bagaikan keluarga.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

dari segi konten maupun cara penulisannya. Oleh sebab itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat

menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap skirpsi ini dapat bermanfaat dan mampu

memberikan sumbangsih bagi bangsa dan Negara terutama dalam bidang

pendidikan terkhususnya ilmu kedokteran.

Medan, Desember 2016

Penulis,

Sabrina Dwi Putri

130100059

Universitas Sumatera Utara

Page 9: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

vi

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan .......................................................................................... i

Abstrak ................................................................................................................. ii

Abstract ............................................................................................................... iii

Kata Pengantar .................................................................................................. iv

Daftar Isi ............................................................................................................. vi

Daftar Tabel ...................................................................................................... viii

Daftar Gambar ................................................................................................... ix

Daftar Singkatan ................................................................................................. x

Daftar Lampiran ................................................................................................ xi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian............................................................................... 3

1.4.Manfaat Penelitian.............................................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

2.1. Stres ................................................................................................. 5

2.1.1. Definisi Stres ........................................................................ 5

2.1.2. Sumber Stres (Stresor) ......................................................... 6

2.1.3. Jenis-Jenis Stres ................................................................... 8

2.1.4. Tahapan Stres ..................................................................... 10

2.1.5. Respon Stres ....................................................................... 13

2.1.6. Efek Stres ........................................................................... 14

2.2. Tidur ............................................................................................... 16

2.2.1. Definisi Tidur ..................................................................... 16

2.2.2. Fungsi Tidur ....................................................................... 16

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Tidur ..................................... 17

2.2.4. Fisiologi Tidur.................................................................... 19

2.2.4.1. Non Rapid Eye Movement .................................... 20

2.2.4.2. Rapid Eye Movement............................................ 20

2.2.5. Jenis-Jenis Tidur ................................................................ 21

2.2.6. Kualitas Tidur .................................................................... 22

Universitas Sumatera Utara

Page 10: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

vii

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI

OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS .............................................................. 25

3.1. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep .......................................... 25

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ................................................. 26

3.3. Hipotesis ........................................................................................ 27

BAB 4 METODE PENELITIAN ..................................................................... 28

4.1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 28

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 28

4.3. Populasi dan sampel Peneitian ....................................................... 28

4.4. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 30

4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 32

4.5.1. Pengolahan Data .................................................................. 32

4.5.2. Analisa Data ......................................................................... 33

4.6. Jadwal dan Alur Kegiatan Penelitian ............................................. 33

4.6.1. Jadwal Kegiatan Penelitan ................................................... 34

4.6.2. Alur Kegiatan Penelitian ...................................................... 35

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 36

5.1. Hasil ............................................................................................... 36

5.1.1. Deskripsi Lokasi Tempat Penelitian .................................... 36

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ..................................... 36

5.1.3. Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur .................. 40

5.2. Pembahasan ................................................................................... 41

5.2.1. Analisa univariat .................................................................. 41

5.2.2. Analisa Bivariat .................................................................... 44

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 46

6.1. Kesimpulan .................................................................................... 46

6.2. Saran .............................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 11: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 4.6.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 34

Tabel 5.1 Distribusi karakteristik responden 36

Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Stres Terhadap

Data Demografi

37

Tabel 5.3 Distribusi dan Persentase Kebiasaan

Tidur pada Responden

39

Tabel 5.4 Karakteristik Kualitas Tidur Terhadap

Data Demografi

40

Tabel 5.5 Hasil Tabulasi Silang Antara Tingkat

Stres dengan Kualitas Tidur

41

Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi Antara Tingkat

Stres dengan Kualitas Tidur

41

Universitas Sumatera Utara

Page 12: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep dan Kerangka Teori 25

Gambar 4.6.2 Kerangka Alur Penelitian 35

Gambar 5.1 Distribusi Persentase Responden

Berdasarkan Tingkat Stres

37

Gambar 5.2 Distribusi Persentase Responden

Berdasarkan Kualitas Tidur

38

Universitas Sumatera Utara

Page 13: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

x

DAFTAR SINGKATAN

DAAS : Depression Anxiety Stress Scale

GAS : Global Adaptation Syndrome

IBS : Irritable Bowel Syndrome

LAS : Local Adaptation Syndrome

NREM : Non Rapid Eye Movement

PSQI : Pittsburgh Sleep Quality Index

PTSD : Posttraumatic Stress Disorder

REM : Rapid Eye Movement

WHO : World Health Organization

Universitas Sumatera Utara

Page 14: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan

Lampiran 4 : Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index

Lampiran 5 : Kuesioner Depression Anxiety Stress scale (DASS 42)

Lampiran 6 : Data Induk

Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik

Lampiran 8 : Surat Ethical Clearance

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 15: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat dialami

oleh siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan

dalam jangka panjang- pendek yang tidak sama, pernah atau akan mengalaminya

dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya dan memiliki implikasi negatif

jika berakumulasi dalam kehidupan individu tanpa solusi yang tepat. Akumulasi

stres merupakan akibat dari ketidakmampuan individu dalam mengatasi dan

mengendalikan stresnya. Stres merupakan suatu ketidakseimbangan yang besar

antara permintaan yang berupa fisik ataupun psikologis dengan kemampuan

respon di mana terjadinya kegagalan untuk memenuhi permintaan yang memberi

konsekuensi yang esensial.1

Stres dapat terjadi pada semua orang, baik anak-anak, dewasa, dan orang tua.

Stres juga terjadi pada orang yang mengalami tekanan berat misalnya pada

mahasiswa yang sedang mengerjakan semester VII. Mahasiswa semester VII

biasanya dibebankan pada skripsi sebagai syarat memperoleh gelar sarjana.

Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas.2

Stresor dari dalam diri yang dihadapi mahasiswa semester VII yang sedang

mengerjakan skripsi seperti kesulitan mendapat referensi, keterbatasan waktu

penelitian, proses revisi yang berulang-ulang, kesulitan dalam hal mencari tema,

judul, sampel, dan alat ukur skripsi. Sedangkan, stresor yang berasal dari luar diri

seperti keterbatasan dana, dosen pembimbing, dan kurangnya konsultasi dengan

dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi.3

Berdasarkan penelitian tentang tingkat stres yang dilakukan oleh Abdulghani

di Saudi Arabia diketahui bahwa prevalensi stres pada mahasiswa fakultas

kedokteran adalah sekitar 63,8%, dan prevalensi stres berat adalah 25,2%.4

Penelitian lain yang dilakukan oleh Andri mendapatkan dari 75 mahasiswa D III

Universitas Sumatera Utara

Page 16: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

2

kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan, yang mengalami stres sedang

sebanyak 77,3%, ringan 16% dan berat 6,7%.5

Beberapa mahasiswa beranggapan tugas skripsi merupakan tugas yang tidak

mudah. Sering kali perjalanan studi mahasiswa mengalami hambatan dan

tersendat ketika mengerjakan skripsi. Mahasiswa pada awalnya memiliki

semangat, motivasi dan minat yang tinggi terhadap skripsi namun keadaan itu

menurun seiring dengan kesulitan-kesulitan yang dialami. Kesulitan itu sering

membuat mahasiswa sering putus asa dan menyebabkan mahasiswa tidak dapat

menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal ini membuat mahasiswa menjadi cemas,

stres bahkan depresi yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada

dirinya sendiri seperti gangguan tidur.6

Kebutuhan waktu tidur bagi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada

kebiasaan yang dibawa selama perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas

pekerjaan, usia, kondisi kesehatan dan lain sebagainya. Kebutuhan tidur pada

dewasa 6-9 jam untuk menjaga kesehatan, usia lanjut 5-8 jam untuk menjaga

kondisi fisik karena usia yang semakin senja mengakibatkan sebagian anggota

tubuh tidak dapat berfungsi optimal, maka untuk mencegah adanya penurunan

kesehatan dibutuhkan energi yang cukup dengan pola tidur yang sesuai.7 Adapun

efek samping dari gangguan pola tidur menurut American Academy of Sleep

Medicine dapat berupa kurang tidur, kantuk berlebihan, insomnia, depresi, kinerja

terganggu, hubungan sosial terganggu, bahkan stres.8

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brick et al, juga menunjukkan

kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa kedokteran di University in the Pacific

Northwest di Amerika serikat yaitu sebesar 50,9%.9 Penelitian di Universitas

Nigeria dilaporkan bahwa mahasiswa kedokteran yang memiliki kualitas tidur

yang buruk sebesar 32,5%.10 Penelitian yang dilakukan Viona, menunjukkan

bahwa sebagian Sebagian besar sampel memiliki kualitas tidur buruk, yaitu

sebanyak 147 mahasiswa (73,5%).11 Sedangkan dari hasil penelitian yang

dilakukan Fridayana yang mengalami kualitas tidur buruk sebesar 72,2 % pada

mahasiswa kedokteran di Universitas Tanjungpura.12 Serta berdasarkan hasil

Universitas Sumatera Utara

Page 17: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

3

penelitian yang dilakukan Hestiani menunjukan dari 109 mahasiswa pada

penelitian ini, 83,75% memiliki kualitas yang kurang baik di Universitas

Indonesia.13

Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono terdapat hubungan antara tingkat

stres dengan kualitas tidurnya.7 Mesquita and Reimao menyatakan stres

merupakan prediktor terkuat terjadinya kualitas tidur yang buruk.14

Melalui hasil suvei awal dengan melakukan wawancara pada 10 orang

mahasiswa fakultas kedokteran yang sedang mengerjakan skripsi didapati

beberapa dari mereka mengalami kualitas tidur yang menurun mulai dari jam tidur

yang semakin berkurang, sulit untuk memulai tidur, terbangun malam hari dan

sebagainya yang mengakibatkan kebanyakan mahasiswa mengantuk saat

menjalankan kuliah, terlihat lesu, sering menguap, sampai kurang konsentrasi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penelitian ingin

melihat ada atau tidaknya hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada

mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara tingkat stres dengan kualitas

tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara tahun 2016 ?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan

kualitas tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

4

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran :

a. Mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, dan status tempat tingggal

semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

b. Mengetahui tingkat stres pada mahasiswa semester VII di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

c. Mengetahui kualitas tidur pada mahasiswa semester VII di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Bermanfaat bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan terkait

hubungan tingkat stres dan kualitas tidur.

2. Menjadi dasar atau masukan kepada unit konseling melakukan upaya

pencegahan dan manajemen stres bagi mahasiswa.

3. Menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Stres

2.1.1. Definisi stres

Stres kata ini berasal dari kata latin "Stringi", yang berarti, "menjadi ditarik

ketat ". Stres dapat didefinisikan sebagai setiap faktor yang mengancam kesehatan

tubuh atau memiliki efek buruk pada fungsinya, seperti cedera, penyakit, atau

khawatir.15

Dalam pengertian umum, stres adalah suatu tekanan atau sesuatu yang terasa

menekan dalam diri individu. Sesuatu tersebut dapat disebabkan oleh

ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan yang dinginkan oleh individu,

baik keinginan yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah.16

Stres menurut Bartsch dan Evelyn adalah ketegangan, beban yang menarik

seseorang dari segala penjuru, tekanan yang dirasakan pada saat menghadapi

tuntutan atau harapan yang menantang kemampuan seseorang untuk mengatasi

atau mengelola hidup.17

Menurut American Institute of Stress, tidak ada definisi yang pasti untuk stres

karena setiap individu akan memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres yang

sama. Sulit untuk menentukan seseorang stres karena setiap orang berbeda-beda.

Stres bagi seorang individu belum tentu stres bagi individu yang lain.18

Sedangkan, Potter dan Perry mendefinisikan stres menjadi empat bagian yaitu

stres sebagai respon, adaptasi, stimulus dan transaksi.

a. Stres sebagai respon didefinisikan Hans Selye sebagai respon non-spesifik

dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang ditimpakan padanya.

b. Stres sebagai adaptasi didasarkan pada pemahaman bahwa individu

mengalami ansietas dan peningkatan stres ketika mereka tidak siap untuk

menghadapi sesuatu yang menegangkan.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

6

c. Stres sebagai stimulus berfokus pada karakteristik yang mengganggu atau

disruptif di dalam lingkungan.

d. Stres sebagai transaksi memandang individu dan lingkungan dalam hubungan

yang dinamis, resiprokal dan interaktif. Model ini berfokus pada proses yang

berkaitan dengan stres seperti penilaian kognitif dan koping.19

2.1.2. Sumber stres atau stresor

Stresor adalah stimulasi yang merupakan situasi dan kondisi yang

mengurangi kemampuan kita untuk merasa senang, nyaman, bahagia, dan

produktif. Dengan kata lain, stresor sebagai pemicu stres. Dalam kehidupan

sehari-hari ada bermacam-macam hal yang memfasilitasi atau menghambat

kegiatan kita. Adapun sumber stresor antara lain :

a. Kegagalan mencapai tujuan

Keterbatasan diri menghambat kita dalam mencapai tujuan seperti cacat fisik,

sakit, kurang kemampuan intelektual, kurang kemampuan sosial, akan

berpeluang sebagai stresor. Pada beberapa individu membantu sebagai

sumber kekuatan baru, untuk bekerja atau belajar lebih keras, sedangkan pada

individu yang lain hal ini akan menyebabkan stres dan putus asa. Contoh lain:

gagal ujian, gagal usaha (bisnis), dan gagal berumah tangga.

b. Konflik tujuan

Konflik tujuan dilema atau kebingungan yang disebabkan oleh dua keinginan

atau lebih yang disukai, tetapi yang bersangkutan sulit, tidak bisa mengambil

keputusan dalam memilih tujuan. Stres terjadi karena orang yang

bersangkutan tidak mengetahui tindakan atau pilihan yang akan diambil.

Konflik yang demikian, menyebabkan perasaan bimbang, menarik diri atau

menghindari konflik tersebut

c. Perubahaan gaya hidup

d. Stimuli lingkungan yang tidak menyenangkan.20

Sumber stres (stresor) dibagi menjadi tiga kelompok yaitu stresor yang

berasal dari individu, keluarga dan lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

7

a. Diri individu, hal ini berkaitan dengan konflik. Pendorong dan penarik

konflik menghasilkan dua kecenderungan yang berkebalikan, yaitu

approachdan avoidance.

b. Keluarga. Hal yang memungkinkan munculnya stres dalam keluarga ditandai

dengan hadirnya anggota baru, sakit, perceraian, masalah keuangan, dan

kematian dalam keluarga.

c. Komunikasi dan Masyarakat. Sumber stres ini dapat terjadi di lingkungan

atau masyarakat pada umumnya, seperti lingkungan pekerjaan, yang secara

umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik, dikarenakan

kurangnya hubungan interpersonal serta adanya pengakuan di masyarakat

sehingga tidak dapat berkembang.21

Meskipun ada berbagai sumber stres dalam kehidupan masyarakat namun,

menurut Global Organization for Stress ada enam sumber utama stres yaitu :22

1. Stres lingkungan

Ketegangan dan gangguan dalam hidup kita, dapat berupa stres lingkungan.

Stres jenis ini berkaitan dengan aspek-aspek lingkungan dan sekitarnya. Misalnya,

tinggal di tempat atau lingkungan yang bising dan sibuk dapat mengakibatkan kita

menunjukkan gejala stres dan efek stres.

2. Tekanan Sosial

Hal ini berkaitan dengan stres yang terlibat dalam berinteraksi, bersosialisasi

dan berkomunikasi dengan manusia lain. Ini berkisah tentang hubungan dengan

orang lain. Beberapa orang saat melakukan hubungan dan interaksi sosial merasa

lebih stres dan tertekan. Sedangkan pada beberapa orang interaksi sosial lebih

menyenangkan dan sesuatu yang positif.

3. Stres Organisasi

Kita semua melibatkan diri dan kerap bekerja pada sebuah organisasi. Hal ini

dapat mengakibatkan stres organisasi. Beberapa ahli membahas sumber stres ini

terjadi karena adanya tekanan dari lingkungan atau sosial. Paling sering sumber

stres ini dikaitkan dengan stres kerja. Ini sering melibatkan tuntutan dan tekanan

Universitas Sumatera Utara

Page 22: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

8

di suatu lembaga, perusahaan atau organisasi tempat kita bekerja. Namun, juga

melibatkan organisasi pemerintah, perkumpulan lokal dan lainnya.

4. Stres Fisiologis

Hal ini berkaitan dengan bagaimana fisiologi tubuhbereaksi dan merespon

terhadap situasi stres. Hal ini sering disebut sebagai stres fisik dan berhubungan

dengan gejala stres fisik yg sesorang alami. Misalnya, ketika tubuh merasatakut,

gugup atau gemetar. Respon ini merupakan respon normal tubuh terhadap stres.

5. Stres Psikologis

Melibatkan kekuatan pikiran sendiri dalam bagaimana kita berpikir,

merasionalisasi dan membuat makna stres, permasalahan, dan kecemasan

tersendiri. Hal ini adalah tentang bagaimana otak, jiwa, dan pikiran kita untuk

berpikir tentang stres dalam kehidupan. Hal ini sering disebut stres emosional atau

stres mental yang melibatkan perasaan yang kuat dan emosi.

6. Stres Peristiwa Penting

Hal ini sering dikenal sebagai stres peristiwa penting. Mungkin tidak semua

stres itu buruk danada kejadianberarti yangterjadi dalam hidup kita yang

mengakibatkan stres positif. Contoh kelulusan SMA, pernikahan atau

memenangkan acara olahraga. Namun, ada juga peristiwa penting yang

mengakibatkan stres negatif. Ini dapat melibatkan insiden signifikan seperti

kecelakaan serius, serangan fisik atau seksual, dan lain-lain.Peristiwa tersebut

melibatkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Hal ini sering dikaitkan

dengan trauma pasca kejadian atau sering disebut sebagai Posttraumatic Stress

Disorder (PTSD).

2.1.3. Jenis-jenis stres

1. Stress akut

Stres akut adalah bentuk yang paling umum dari stres. Ini berasal dari

kebutuhan dan tekanan dari masa lalu, kebutuhan diantisipasi, dan tekanan akan

masa depan. Stres akut terasa mendebarkan dan menyenangkan dalam dosis kecil,

tapi jika terlalu banyak terasa melelahkan. Misalnya, tantangan bermain ski

Universitas Sumatera Utara

Page 23: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

9

menuruni lereng dengan cepat. Pada awalnya menyenangkan, namun akhirnya

dapatmenguras tenaga. Ski dengan kecepatan diluar batasdapat menyebabkan

jatuh dan patah tulang. Dengan cara yang sama, berlebihan pada stres jangka

pendek dapat menyebabkan tekanan psikologis, sakit kepala, sakit perut dan

gejala lainnya. Stres akut dapat muncul pada siapapun, dan ini dapat diobati dan

dikendalikan.

Karena ini terjadi dalam jangka pendek, stres akut tidak memiliki cukup

waktu sehingga menyebabkan kerusakan berat yang berhubungan dengan stres

jangka panjang. Gejala yang paling umum adalah:

Tekanan emosional. Beberapa kombinasi dari mudah marah, kecemasan,

dan depresi. tiga emosi stres.

Masalah otot termasuk nyeri kepala tegang, sakit punggung, nyeri rahang

dan ketegangan otot yang menyebabkan masalah pada otot, tendon, dan

ligamen.

Masalah lambung, usus halus, dan usus besar seperti sakit maag, asam

lambung, perut kembung, diare, sembelit dan IBS.

Rangsangan berlebihan yang bersifat sementara misalnya peningkatan

tekanan darah, denyut jantung yang cepat, telapak tangan berkeringat,

jantung berdebar-debar, pusing, sakit kepala migrain, dingin pada tangan

atau kaki, sesak napas dan nyeri dada.

2. Stres akut episodik

Bentuk lain dari stres akut episodik berasal dari kecemasan tanpa henti.

Gejala stres akut episodik adalah gejala lanjutan akibat rangsangan yang

berlebihan : sakit kepala terus-menerus, migrain, hipertensi, nyeri dada dan

penyakit jantung. Mengobati stres akut episodik memerlukan intervensi pada

sejumlah tingkatan, umumnya memerlukan bantuan profesional yang mungkin

membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

10

3. Stres kronik

Walaupun stres akut dapat terasa mendebarkan dan menyenangkan, tidak

demikian dengan stres kronis. Stres kronis adalah stres parah yang dapat terjadi

hari demi hari sampai tahun demi tahun. Stres kronis menghancurkan tubuh,

pikiran, dan jiwa. Ini menyebabkan kekacauanjangka panjang. Contohnya stres

karena miskin, disfungsional keluarga,terjebak dalam pernikahan yang tidak

bahagia atau dalam pekerjaan/kariryang dipandang rendah. Ini adalah stres yang

masalahnya tidak pernah berakhir. Stres kronis datang ketika seseorang tidak

menemukan jalan keluar dari situasi yang menyedihkan. Stres yang merupakan

tuntutan dan tekanan yang tak henti-hentinya untuk waktu yang tak berkesudahan.

Tanpa harapan, individu menyerah mencari solusi.

Beberapa stres kronis berasal dari trauma masa lalu seperti, pengalaman

menyakitkan ketika kecil. Beberapa pengalaman sangat mempengaruhi

kepribadian. Pandangan terhadap dunia atau sistem kepercayaan menyebabkan

stres tak berujung bagi individu (misalnya, dunia adalah tempat yang mengancam,

orang akan mencari tahu kita berpura-pura, kita harus sempurna setiap saat).

Ketika kepribadian atau kepercayaan yang mendalam harus perbaiki, pemulihan

membutuhkan pemeriksaan diri aktif dan sering dengan bantuan profesional.23

2.1.4. Tahapan stres

Amberg membagi stres dalam tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Stres tahap I

Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan, dan biasanya

disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut, yaitu: Semangat bekerja besar,

berlebihan (over acting), penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya, merasa

mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya; namun tanpa disadari

cadangan energi habis (all out) disertai rasa gugup yang berlebihan pula, merasa

senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat, namun tanpa

disadari cadangan energi semakin menipis.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

11

2. Stres tahap II

Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana

diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan

yang disebabkan karena cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari karena

tidak cukup waktu untuk istirahat. Istirahat antara lain dengan tidur yang cukup

bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami

defisit. Analog dengan hal ini adalah misalnya handphone(HP) yang sudah lemah

harus kembali diisi ulang (dicharge) agar dapat digunakan lagi dengan baik.

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres

tahap II adalah sebagai berikut, yaitu: Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang

seharusnya merasa segar, merasa mudah lelah sesudah makan siang, lekas merasa

capai menjelang sore hari, sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman

(bowel discomfort), detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar),

otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang, tidak bisa santai.

3. Stres tahap III

Bila seseorang itu tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa

menghiraukan keluhan-keluhan sebagaimana diuraikan pada stres tahap II tersebut

di atas, maka yang bersangkutan akan menunjukkan keluhan-keluhan yang

semakin nyata dan mengganggu yaitu: Gangguan lambung dan usus semakin

nyata; misalnya keluhan “maag” (gastritis), buang air besar tidak teratur (diare),

ketegangan otot-otot semakin terasa, perasaan ketidaktenangan dan ketegangan

emosional semakin meningkat, gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar

kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi/ dini hari dan tidak

dapat kembali tidur (late insomnia), koordinasi tubuh terganggu (badan terasa

oyong dan serasa mau pingsan).

Pada tahap ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk

memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh

memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang

mengalami defisit.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

12

4. Stres tahap IV

Tidak jarang seseorang pada waktu memeriksakan diri ke dokter sehubungan

dengan keluhan keluhan stres tahap III di atas, oleh dinyatakan tidak sakit karena

tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ tubuhnya. Bila hal ini terjadi

dan yang bersangkutan terus memaksakan diri untuk bekerja tanpa mengenal

istirahat, maka gejala stres tahap IV akan muncul sebagai berikut: untuk bertahan

sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit, aktivitas pekerjaan yang semula

menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih

sulit, yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk

merespons secara memadai (adequate), ketidakmampuan untuk melaksanakan

kegiatan rutin sehari-hari, gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang

menegangkan, seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan

kegairahan, daya konsentrasi dan daya ingat menurun, timbul perasaan ketakutan

dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

5. Stres tahap V

Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V

yang ditandai dengan hal-hal berikut, yaitu: Kelelahan fisik dan mental yang

semakin mendalam (physical and psychological exhaustion), ketidakmampuan

untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana, gangguan

sistem pencernaan semakin berat (gastro-intestinal disorder), timbul perasaan

ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres tahap VI

Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan

panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang mengalami stress

tahap VI ini berulang-kali dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ke ICU,

meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ

tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut, yaitu: Debaran jantung

teramat keras, susah bernafas (sesak dan megap-megap), sekujur badan terasa

gemetar, dingin dan keringat bercucuran, ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang

ringan, pingsan atau kolaps (collapse) Bila dikaji maka keluhan atau gejala-gejala

Universitas Sumatera Utara

Page 27: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

13

sebagaimana digambarkan diatas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik

yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh sebagai akibat

stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.24

2.1.5. Respon stres

a. Respon fisiologis

Menurut Selye mengidentifikasikan 2 respon fisiologis yaitu Local

Adaptation Syndrome (LAS) dan Global Adaptation Syndrome (GAS).

LAS adalah respon dari jaringan, organ, atau bagian tubuh terhadap stres

karena trauma, penyakit, atau perubahan fisiologis lainnya. Dua respon setempat,

yaitu respon reflek nyeri dan respon inflamasi. Respon reflek nyeri adalah respon

adaptif dan melindungi jaringan dari kerusakan lebih lanjut. Respon melibatkan

reseptor sensoris, saraf sensoris yang menjalar ke medulla spinalis, neuron

penghubung dalam medulla spinalis, saraf motorik yang menjalar dari medulla

spinalis, dan otot efektif. Respon inflamasi distimuli oleh trauma atau infeksi,

respon ini memusatkan inflamasi sehingga dengan demikian menghambat

penyebaran inflamasi dan meningkatkan penyembuhan. Respon inflamasi terjadi

dalam tiga fase. Fase pertama mencakup perubahan dalam sel-sel dan sistem

sirkulasi. Fase kedua ditandai oleh pelepasan eksudat dari luka. Fase terakhir

adalah regenerasi jaringan atau pembentukan jaringan parut. Regenerasi

menggantikan sel-sel yang rusak dengan sel-sel identis atau sel-sel serupa.

GAS adalah respon pertahanan dari keseluruhan tubuh terhadap stres. Respon

ini melibatkan beberapa sistem tubuh, terutama sistem saraf otonom dan sistem

endokrin. GAS terdiri atas reaksi peringatan, tahap resisten dan tahap kehabisan

tenaga. Pada tahap alarm respon simpatis fight or flight diaktifkan yang bersifat

defensif dan anti inflamasi yang akan menghilang dengan sendirinya. Bila stresor

menetap maka akan beralih ke tahap pertahanan. Pada tahap pertahanan tubuh

individu berupaya untuk mengadaptasi terhadap stresor. Jika stresor tetap terus

menetap maka individu memasuki tahap kehabisan tenaga. Tahap kehabisan

tenaga terjadi ketika tubuh tidak dapat lagi melawan stres dan ketika energi yang

Universitas Sumatera Utara

Page 28: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

14

diperlukan untuk mempertahankan adaptasi sudah menipis. Tubuh tidak mampu

untuk mempertahankan dirinya terhadap dampak stresor, regulasi fisiologis

menghilang, dan jika stres berlanjut dapat terjadi kematian

b. Respon psikologis

Pemajanan terhadap stresor mengakibatkan respon adaptif psikologis dan

fisiologis. Perilaku adaptif psikologis dapat konstruktif dan destruktif. Perilaku

konstruktif membantu individu menerima tantangan untuk menyelesaikan konflik

Perilaku destruktif mempengaruhi orientasi realitas, kemampuan pemecahan

masalah, kepribadian dan situasi yang sangat berat, kemampuan untuk

berfungsi.19

2.1.6. Efek stres

Menurut American Institude of Stress adapun efek yang ditimbulkan dari

stress antara lain:18

1. Sistem Neurologis

Ketika stres baik fisiologi atau psikologis tubuh tiba-tiba menggunakan energi

untuk melawan ancaman yang dirasakan yang dikenal sebagai respon "fight or

flight". Sistem saraf simpatikakan mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk

melepaskan adrenalin dan kortisol. Hormon ini menyebabkan jantung berdetak

lebih cepat, meningkatkan tekanan darah, mengubah proses pencernaan dan

meningkatkan kadar glukosa dalam aliran darah. Setelah krisis berlalusistem

tubuh biasanya kembali normal.

2. Sistem Muskuloskeletal

Pada saat stresotot menjadi tegang. Kontraksi otot untuk waktu yang lama

dapat memicu sakit kepala, migrain dan berbagai kondisi muskuloskeletal.

3. Sistem Respirasi

Stres dapat membuat kita bernapas lebih keras dan bernapas lebih cepat atau

hiperventilasi yang dapat menyebabkan serangan panik pada beberapa orang

4. Sistem Cardiovascular

Universitas Sumatera Utara

Page 29: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

15

Stres akut (stressesaatseperti terjebak dalam lalu lintas) menyebabkan

peningkatan denyut jantung dan kontraksi lebih kuat pada otot jantung. Pembuluh

darah yang mengalirkan darah ke otot besar dan jantung berdilatasi meningkatkan

jumlah darah yang dipompa ke bagian-bagian tubuh. Episode stres akut yang

berulangdapat menyebabkan peradangan pada arteri koroner sehingga

menyebabkan serangan jantung.

5. Sistem Endokrin

Kelenjar adrenal

Ketika tubuh mengalami stres, otak akanmengirimkan sinyal dari hipotalamus

sehingga korteks adrenal memproduksi kortisol dan adrenal medulla

memproduksi epinefrine inilah yang disebut dengan "hormon stres"

Hati

Ketika kortisol dan epinefrin dilepaskan maka hati akanmemproduksi lebih

banyak glukosa. Gula darah yang meningkat akan memberikankita energi untuk

fight or flight dalam keadaan darurat

6. Sistem Gastrointestinal

Esofagus

Stresmendorong kita untuk makan lebih banyak atau lebih sedikit

daribiasanya. Jika kita makan lebih banyak atau mengkonsumsi tembakau atau

alkohol yang berlebihan memungkinkankita mengalami nyeri ulu hati atau refluks

asam lambung.

lambung

Lambung kita dapat mengakibatan rasa mual atau sakit Jika mengalami stres

yang parah.

usus

Stres dapat mempengaruhi pencernaan dan penyerapan gizi di usus. Stres juga

dapat mempengaruhi seberapa cepat makanan bergerak di saluran cerna. Kita

mungkin dapat mengalami diare atau konstipasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

16

7. Sistem reproduksi

Pada pria

Kelebihan jumlah kortisolyang diproduksi pada saat stresdapat

mempengaruhi fungsi normal dari sistem reproduksi. Stres kronis dapat

mengganggu keseimbangan testosteron dan produksi sperma sehingga

mengakibatkan impotensi

Pada wanita

Stres dapat menyebabkan tidak ada atau tidak teraturnya siklus menstruasi

atau periode menstruasi yang sakit. Stres juga dapat mengurangi gairah seksual.

2.2. Tidur

2.2.1. Definisi tidur

Tidur adalah proses fisiologi yang berputar dan bergantian, dengan periode

jaga yang lebih lama. Siklus tidur bangun memengaruhi dan mengatur fungsi

fisiologis dan respon prilaku .25 Tidur merupakan keadaan organisme yang teratur,

berulang, dan mudah dibalikkan yang ditandai oleh relatif tidak bergerak dan

peningkatan besar ambang respon terhadap stimuli eksternal relatif dari keadaan

terjaga.26

2.2.2. Fungsi tidur

Fungsi tidur telah diteliti dalam berbagai cara: sebagai besar penelitian

menyimpulkan bahwa tidur memiliki fungsi restoratif dan homeostatik dan

tampaknya penting untuk termoregulasi dan cadangan energi normal.26

Tujuan tidur masih belum jelas. Tidur berkonstribusi dalam menjaga kondisi

fisiologis dan psikologis. Menurut McCance dan Huether (2006) Tidur NREM

membantu perbaikan jaringan tubuh. Selama tidur NREM, fungsi biologis lambat.

Denyut jantung normal orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70-80 denyut

per menit atau kurang jika individu berada dalam kondisi fisik yang sangat baik.

Namun, selama tidur denyut jantung turun sampai 60 denyut permenit atau

kurang. Ini berarti bahwa selama tidur jantung berdetak 10-20 kali lebih lambat

Universitas Sumatera Utara

Page 31: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

17

dalam setiap menit atau 60-120 kali lebih sedikit dalam setiap jam. Oleh karena

itu, tidur nyenyak bermanfaat dalam mempertahankan fungsi jantung. Fungsi

biologis lainnya yang menurun selama tidur adalah pernapasan, tekanan darah,

dan otot .25

2.2.3. Faktor yang mempengaruhi tidur

Sejumlah faktor yang memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur. Sering kali

faktor tunggal bukanlah satu satunya penyebab untuk masalah tidur. Faktor

fisiologis , psikologis, dan faktor lingkungan sering mengubah kualitas dan

kuantitas tidur. 25,27

a. Obat dan substansi

Menurut Schweitzer obat tidur dapat mengubah pola tidur an menurunkan

kewaspadaan di siang hari, yang kemudian menjadi masalah bagi individu. Obat

yang diresepkan untuk tidur sering menyebabkan lebih banyak masalah daripada

manfaat. Adapun beberapa obat dan substansi yang dapat menyebabkan

gangguan tidur antara lain:

- Alkohol

- Obat anoreksia

- Antikolinergik

- Antikejang (lamotrigin dan fentoin)

- Antidepresan (bupropion, fluoxentine, phenelzine, protriptyline,

tranylcypromine, venlafaxine)

- Antihipertensi (daunorubicin, goserelin, interferon-a, leuprolide)

- Antiparkinson

- Bronkodilator (albuterol, metaproterenol, salmeterol, terbutaline)

- Kontrasepsi oral

- Kortikosteroid

- Obat batuk dan flu/dekongestan (phenylpeopanolamine, pseudoefedrin)

- Diuretic (tiazide)

- Hormon (progesterone, tiroid)

- Hipolipidemi

- Quinidine

- Teofilin

Universitas Sumatera Utara

Page 32: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

18

b. Gaya hidup

Rutinitas seorang dapat memengaruhi pola tidur. Seorang individu yang

bekerja secara rotasi (misalnya, 2 minggu siang hari diikuti oleh 1 minggu malam

hari) sering mengalami kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur. Sebagai

contoh, jam internal tubuh diatur pada jam 11 malam, tetapi jadwal kerja

memaksa tidur di jam 9. Individu hanya dapat tidur 3 atau 4 jam karena tubuh

merasa bahwa sudah waktunya untuk bangun dan aktif. Kesulitan

mempertahankan kewaspadaan selama waktu kerja menghasilkan penurunan dan

bahkan kinerja yang berbahaya. Setelah beberapa minggu bekerja di shift malam,

jam biologis seseorang biasanya menyesuaikan diri. Perubahan lain dalam

rutinitas yang mengganggu pola tidur meliputi melakukan pekerjaan berat yang

tidak biasa, terlibat dalam kegiatan sosial sampai larut malam, dan mengubah

waktu makan malam.

c. Lingkungan

lingkungan fisik di mana seseorang tidur secara signifikan memengaruhi

kemampuan untuk memulai tidur. Ventilasi yang baik sangat penting untuk tidur

yang nyenyak. Ukuran, kenyamanan, dan posisi tempat tidur memengaruhi

kualitas tidur. Jika seseorang biasanya tidur dengan individu lain, maka tidur

sendiri akan sering menyebabkannya terjaga. Di sisi lain, tidur dengan teman tidur

yang gelisah atau mendengkur dapat mengganggu tidur.

d. Gangguan psikiatri dan stress emosional

Beberapa gangguan psikiatri yang seringkali berhubungan dengaan gangguan

tidur adalah gangguan mood, gangguan anxietas, gangguan panik, post-traumatic

stress disorder, psikosis, eating disorder, alcoholism, somatoform disorder, dan

gangguan personality.

Khawatir atas masalah-masalah pribadi atau situasi sering mengganggu tidur.

Stres emosional menyebabkan seseorang menjadi tegang dan sering menyebabkan

frustasi ketika tidak dapat tidur. Stres juga menyebabkan seseorang berusaha

terlalu keras untuk dapat tidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau tidur

terlalu lama. Stres yang berkelanjutan menyebabkan kebiasaan tidur yang tidak

baik.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

19

e. Pola tidur yang lazim

f. Makanan dan asupan kalori

Mengikuti kebiasaan makan yang baik penting untuk menciptakan tidur yang

baik

g. Latihan dan kelelahan.

Seseorang yang cukup lelah biasanya dapat tidur dengan nyenyak, terutama

jika kelelahan tersebut merupakan hasil kerja atau latihan yang menyenangkan.

Berolahraga 2 jam atau lebih sebelum tidur memungkinkan tubuh untuk

mendinginkan, mengurangi kelelahan, serta meningkatkan relaksasi. Namun,

kelelahan yang berlebihan yang berasal dari pekerjaan yang melelahkan atau stres

membuat sulit tidur. Ini adalah masalah umum bagi anak-anak sekolah dasar dan

remaja.

h. Penyakit medis

Adapun penyakit medis yang mengakibatkan gangguan tidur antara lain:

- Gangguan respirasi : obstructive sleep apnea, central sleep apnea, sleep-

related asthma, penyakit paru obstruktif kronis, dan central alveolar

hypoventilation syndrome

- Gangguan jantung : angina nokturnal dan gagal jantung kongestif

- Sindroma nyeri : osteoartritik, rematoid arthritis, dan fibromyalgia

- Gangguan gastrointestinal : sleep-related abnormal swallowing syndrome,

sleep-related gastroesofageal reflux, dan peptic ulcer disease

- Gangguan dermatologis : pruritus

- Kanker

- Penyakit infeksi : AIDS

2.2.4. Fisiologi tidur

Tidur terdiri dari dua fisiologis : tidur dengan gerakan mata tidak cepat ( Non

Rapid Eye Movement / NREM) dan tidur dengan gerakan mata cepat (Rapid Eye

Movement / REM). Diawali dengan NREM yang kemudian berubah menjadi

Universitas Sumatera Utara

Page 34: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

20

REM pertama pada malam hari tersebut.26 Pada dewasa muda kebutuhan tidur

rata-rata 6 sampai 8 ½ jam. Sekitar 20 % waktu tidur adalah tidur REM. 25

2.2.4.1. Non Rapid Eye Movement (NREM)

Dibandingkan dengan keadaan terjaga, sebagian besar fungsi fisiologis jelas

menurun pada keadaan tidur NREM. NREM terdiri dari empat stadium :

1. NREM stadium satu

Termasuk tingkat tidur paling ringan, tahap berlangsung beberapa menit,

penurunan aktifitas fisiologi diawali dengan penurunan bertahap tanda vital

dan metabolism, rangsangan sensorik seperti suara dapat membangunkan

seseorang dengan mudah, dan setelah terbangun, orang akan seola-olah baru

saja bermimpi.

2. NREM stadium dua

Periode tidur nyenyak, semakin rileks, mudah terjaga, tahap berlangsung 10

hingga 20 menit, fungsi tubuh terus melambat .

3. NREM stadium tiga

Mengawali tahap awal tidur nyenyak, seseorang sulit untuk dibangunkan dan

digerakkan, otot menjadi rileks, tanda-tanda vital mengalami penurunan tetapi

teratur, tahap ini berlangsung 15 sampai 30 menit

4. NREM stadium empat

Tahap terdalam dari tidur , sangat sulit untik dibangunkan, jika sudah tertidur

maka seseorang akan menghabiskan sebgian besar dari malam di tahap ini,

tanda-tanda vital secara signifikan lebih rendah dari pada jam bangun, tahap

berlangsung sekitar 15 sampai 30 menit, tidur sambil berjalan dan enuresis

(mengompol) kadang-kadang terjadi.

2.2.4.2. Rapid Eye Movement (REM)

Mimpi yang berwarna dan nyata muncul, mimpi yang kurang jelas terjadi

pada tahap lainnya, tahap biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah tidur dimulai,

kehilangan ketegangan masa otot, sekresi lambung meningkat, sangat sulit untuk

dibangunkan, durasi REM meningkat dengan setiap siklus dan rata-rata 20 menit.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

21

Adapun ditandai oleh respon otonom yaitu :

Gerakan mata cepat

Denyut jantung dan pernafasan yang berfluktuasi

Peningkatan tekanan darah yang berfluktuasi.25

Bila seseorang sangat mengantuk, REM berlangsung singkat dan bahkan

mungkin tidak ada. Sebaliknya sewaktu orang semakin lebih nyenyak pada tidur

nya, maka durasi tidur REM juga akan semakin lama.28

Tidur REM berbeda secara kualitatif yang ditandai oleh tingkat aktivitas otak

dan fisiologis yang sangat aktif yang mirip dengan keadaan terjaga. Pada saat

dewasa distribusi dari tahap tidur adalah sebagai berikut :

Non-Rapid Eye Movement (REM) 75 persen yang terbagi atas 4 tahap

diantaranya :

- Tahap 1 : 5 persen

- Tahap 2 : 45 persen

- Tahap 3 : 12 persen

- Tahap 4 : 13 persen

Rapid Eye Movement (REM) 25 persen. 26

2.2.5. Jenis-jenis tidur

Terdapat 2 jenis tidur, yang ditandai oleh pola EEG yang berbeda dan prilaku

yang berlainan : tidur gelombang lambat dan tidur parodoksal atau REM.

Tidur gelombang lambat terjadi dalam empat tahap, dinamai tidur gelombang

lambat karena masing-masing tahap memperlihatkan gelombang EEG yang

semakin pelan dengan amplitudo lebih besar. Pada permulaan tidur, anda

berpindah dari tidur ringan (tidur ayam) stadium 1 menjadi tidur dalam empat

stadium ( tidur gelombang lambat) dalam waktu 30 sampai 45 menit, kemudia

anda berbalik melalui stadium-stadium yang sama dalam periode waktu yang

sama.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

22

Tidur parodoksal terdapat pada akhir masing-masing siklus tidur gelombang

lambat yang terjadi selama 10 sampai 15 menit. Dinamakan tidur parodoksal

karena pola EEG selama periode ini mendadak berubah seperti dalam keadaan

terjaga, meskipun anda masih tidur lelap. Setelah episode paradoks tersebut,

stadium-stadium tidur gelombang lambat kembali berulang. Sepanjang malam,

seseorang secara siklik bergantian mengalami kedua jenis tidur tersebut. Dalam

siklus tidur normal, selalu melewati tidur gelombang lambat sebelum masuk ke

tidur paradoksal.29

2.2.6. Kualitas tidur

Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang tentang pengalaman tidur,

mengintegrasikan aspek inisiasi tidur, pemeliharaan tidur, kuantitas/lamanya tidur,

dan penyegaran saat bangun. Tidak memiliki definisi yang jelas.30

Menurut WHO, Kualitas tidur adalah suatu yang sangat kompleks dalam

masalah kesehatan, yang melibatkan faktor individu, faktorgenetik,karakteristik

fisiologis, kesehatan fisik, emosional danfaktor psikologis, keluarga dan faktor

sosial.31 Sedangkan menurut hidayat kualitas tidur adalah kepuasan seseorang

terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah,

mudah gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak,

konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering

menguap atau mengantuk.7

Kualitas tidur merupakan faktor penting untuk kesehatan. Ada bukti bahwa

kurang tidur dapat menyebabkan lebih banyak kecelakaan lebih. Kualitas tidur

yang buruk memiliki dampak besar pada kesehatan fisik di jangka panjang.

Sebuah peningkatan yang signifikan dari risiko penyakit jantung bahkan mungkin

kematian. Selanjutnya, kualitas tidur sering dibahas dalam konteks dengan

kesehatan mental. Bukti yang mendukung hipotesis bahwa kualitas tidur yang

buruk berhubungan dengan kesehatan mental dan kesejahteraan menurun.31

Universitas Sumatera Utara

Page 37: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

23

Kualitas tidur seseorang dinilai dari beberapa aspek, yaitu :

Lamanya waktu tidur

Gangguan tidur

Masa laten tidur

Disfungsi tidur pada siang hari

Efisiensi tidur

Kualitas tidur

Penggunaan obat tidur32

Durasi tidur dan kualitas bervariasi antara orang-orang dari semua kelompok

umur. Misalnya, satu orang merasa cukup beristirahat dengan tidur 4 jam,

sedangkan yang lainnya memerlukan waktu 10 jam. Adapun pembagian durasi

tidur berdasarkan usia :

Neonatus

Neonatus atau bayi beru lahir sampai usia 3 bulan tidur rata-rata sekitar 16

jam sehari, tidur hamper terus-menerus selama minggu pertama.

Bayi

Bayi biasanya melakukan beberapa kali tidur siang, namun tisur rata-rata

selama 8 sampai 10 jam dimalam hari dengan waktu tidur total 15 jam setiap

hari.

Balita

Pada umur 2 tahun, anak-anak biasanya tidur sepanjang malam dan tidur

siang setiap hari. Total tidur rata-rata 12 jam sehari.

Anak-anak prasekolah

Rata-rata lama tidur anak prasekolah adalah sekitar 12 jam semalam.

Anak usia sekolah

Jumlah tidur yang diperlukan bervariasi sepanjang masa sekolah. Anak usia 6

tahun rata-rata tidur 11 sampai 12 jam semalam, sedangkan anak usia 11

tahun sekitar 9 sampai 10 jam.

Remaja

Rata-rata remaja mendapatkan sekitar 71/2 jam tidur permalam.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

24

Dewasa muda

Kebanyakan orang dewasa muda rata-rata tidur 6 samapai 81/2 jam permalam.

Dewasa menengah

Selama masa dewasa menengah, total tidur di malam hari mulai menurun.

Jumlah tidur stadium 4 mulai turun, penurunan terus berlangsung seiring

dengan meningkatnya usia.

Lansia

Keluhan kesulitan tidur meningkat seiring dengan meningkatnya umur25

Universitas Sumatera Utara

Page 39: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

25

BAB 3

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,

DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

Keterangan :

: diteliti : variabel independen

: tidak diteliti : variabel dependen

Stres

Sumber Stres

1. Individu

- Kegagalan mencapai tujuan

- Konflik

- Perubahaan gaya hidup

2. Keluarga

3. Komunikasi dan Masyarakat

- Stimuli lingkungan yang

tidak menyenangkan

Faktor yang mempengaruhi tidur

1. Obat atau substansi

2. Gaya hidup

3. Lingkungan

4. Stres emosional

5. Pola tidur

6. Makanan dan asupan kalori

7. Aktivitas fisik

Fungsi Tidur

Restorasi

Homeostatis

Tidur

Siklus Sirkardian

Tahap-tahap Tidur

Non-rapid Eye

Movement (NREM)

- NREM stadium 1

- NREM stadium 2

- NREM stadium 3

- NREM stadium 4

Rapid Eye Movement

(REM)

Tingkat Stres

Ringan

Sedang

Berat

Sangat berat

Kualitas Tidur

Kualitas tidur baik

Kualitas tidur buruk

Universitas Sumatera Utara

Page 40: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

26

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

1. Variabel independen : tingkat stres

2. Variable dependen : kualitas tidur

3.2.2. Definisi Operasional

Tingkat stres adalah suatu tekanan atau sesuatu yang terasa

menekan dalam diri individu

Cara ukur :

kuesioner skala stres yang terdiri atas 14 pertanyaan dengan

rentan pilihan jawaban :

0. Tidak pernah

1. Kadang-kadang

2. Sering

3. Selalu

Alat ukur : kuesioner

Hasil ukur :

o stres ringan jika nilai 15-18

o stres sedang jika nilai 19-25

o stres berat jika nilai 26-33

o stres sangat berat jika nilai >34

Skala pengukuran : ordinal

- Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur

sehingga tidak merasa kekurangan tidur dan tidak ada gangguan

tidur

Cara ukur :

kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan masing-masing pertanyaan

diberikan skor 0 sampai 3, dengan kriteria tertentu.

Alat ukur : kuesioner

Universitas Sumatera Utara

Page 41: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

27

Hasil ukur :

o Skor ≤ 5 : kualitas tidur baik

o Skor > 5 kualitas tidur buruk

Skala pengukuran : ordinal

3.3. Hipotesis

Terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada mahasiswa

semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

28

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik kategorik tidak berpasangan dengan

desain cross sectional (potong lintang) yang dilakukan dengan tujuan untuk

melihat hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur. Desain cross sectional

dipilih karena pengumpulan data hanya dilakukan satu kali.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara, Medan. Pemilihan tempat dipilih karena diketahui bahwa mahasiswa

semester VII di FK USU tahun 2016 sedang mengerjakan skripsi mengalami stres

dan kualitas tidur buruk, juga dengan alasan memudahkan proses pengumpulan

data yang diperlukan sehingga diharapkan dapat memenuhi besar sampel minimal

penelitian. Penelitian dilakukan mulai bulan Agustus sampai Oktober 2016.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa semester VII Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016.

4.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VII di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2016, mahasiswa tersebut masih

aktif kuliah dan tidak sedang cuti, dan bersedia menjadi responden peneliti.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan random

sampling dimana responden secara acak yang memenuhi kriteria akan dijadikan

sebagai sampel dengan besar sampel dihitung memakai rumus:

Universitas Sumatera Utara

Page 43: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

29

n1 = n2 = {Zα√2PQ + Zβ√P1Q1 + P2Q2

(𝑃1𝑄1)2}

2

Keterangan :

N = besar sampel

Zα = deviat baku alfa, sebesar 10% dua arah (1,64)

Zβ = deviat baku beta, sebesar 20% (0,84)

P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya = 0,5

Q2 = 1-P2 = 0,5

P1 – P2 = 0,25

P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti

= P2 + 0,25 = 0,75

Q1 = 1-P1 = 0,25

P = proporsi total = (P1+P2)/2 = 0,625

Q = 1-P = 0,375

Apabila seluruh nilai di atas dimasukkan ke dalam rumus akan diperoleh sebagai

berikut :

n1 = n2 = {1,64√2x0,625x0,375 + 1,84√0,75x0,25 + 0,5x0,5

(0,75𝑥0,25)2}

2

n = 45

Jadi, besar sampel minimal yang digunakan pada penelitian ini adalah 45 orang

4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.3.3.1. Kriteria Inklusi

- Mahasiswa semester VII FK USU tahun 2016 yang masih aktif kuliah

4.3.3.2. Kriteria Eksklusi

- Mahasiswa semester VII FK USU tahun 2016 dengan riwayat gangguan

psikiatri

Universitas Sumatera Utara

Page 44: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

30

- Mahasiswa semester VII FK USU tahun 2016 dengan riwayat penggunaan

obat-obatan ( antikolinergik, antikejang, obat anoreksia, antidepresan,

antihipertensi, antineoplastik, antiparkinson, bronkodilator, kortikosteroid),

narkoba, dan alcohol

- Mahasiswa semester VII FK USU tahun 2016 dengan penyakit medis

obstructive sleep apnea, central sleep apnea, sleep-related asthma, angina

nocturnal, gagal jantung kongestif, sleep-related gastroesofageal reflux,

pruritus, dan osteoartritik.

- Mahasiswa semester VII FK USU tahun 2016 yang tidak bersedia menjadi

responden dalam penelitian

4.4. Metode Pengumpulan Data

4.4.1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh

dari kuesioner yang diisi oleh responden.

4.4.2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang

digunaka untuk menilai tingkat stress adalah kuesioner DASS42 (Depression

Anxiety Stress Scales) dan kuesioner yang digunakan untuk menilai kualitas tidur

adalah kuesioner PSQI (The Pittsburgh Sleep Quality Index).

DASS adalah satu set tiga skala laporan diri yang dirancang untuk mengukur

status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres.DASS dibentuk tidak

hanya sebagai satu set timbangan untuk mengukur secara konvensional mengenai

status emosi, tetapi untukproses yang lebih lanjut untuk pemahaman pengertian,

dan pengukuran yang berlaku dimanapun dari status emosional.

DASS terdiri dari 42 pertanyaan, dimana setiap skalanya terdiri dari 14

pertanyaan. Skala Depresi menilai dysphoria, putus asa, devaluasi hidup, self-

deprecation, kurangnya minat / keterlibatan, anhedonia, dan inersia. Skala

Kecemasan menilai gairah otonom, efek otot rangka, kecemasan situasional, dan

pengalaman subjektif dari pengaruh cemas. Skala Stres skala stres sensitif

Universitas Sumatera Utara

Page 45: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

31

terhadap tingkat terangsang non-spesifik kronis. Hal menilai kesulitan santai,

rangsangan saraf, dan menjadi mudah marah / gelisah, pemarah / over-reaktif dan

tidak sabar.

Tingkat stres berdasarkan scoring dibagi menjadi 4 kategori yaitu:

o Stres ringan stres ringan jika nilai skor 15-18

o stres sedang jika nilai skor 19-25

o stres berat jika nilai skor 26-33

o stres sangat berat jika nilai skor >34

Reabilitas dan validitas penelitian dari DASS sudah teruji. Reliabilitas DASS

sangat baik (α = 0,9483), karena 41 item memiliki korelasi item-total lebih dari 3

(Nunnaly, 1994) sehinggadapat disimpulkan bahwa DASS memiliki konsistensi

internal yang memadai.33

PSQI mengkaji 7 dimensi dalam kualitas tidur yaitu kualitas tidur subjektif,

latensi tidur, durasi tidur, masalah selama tidur. efisiensi kebiasaan tidur,

penggunaan obat tidur, dan disfungsi tidur pada siang hari. Pengukuran setiap

dimensi tersebar dalam beberapa pertanyaan dan penilaian sesuai dengan standar

baku. Terdapat 10 pertanyaan dalam PSQI. Pertanyaan 1 dan 3 untuk dimensi

efisiensi kebiasaan tidur, pertanyaan 2 dan 5a untuk dimensi sleep latensi,

pertanyaan 4 untuk dimensi durasi tidur, pertanyaan 5b-5j untuk dimensi masalah

selama tidur, pertanyaan 6 untuk dimensi penggunaan obat tidur, pertanyaan 7 dan

8 untuk dimensi disfungsi tidur pada siang hari, pertanyaan 9 untuk dimensi

kualitas tidur subjektif, dan pertanyaan 10 untuk mengkaji apabila responden

memiliki teman tidur.

Dibagi atas tujuh komponen dengan tiap dimensi diberi skala nilai 0 (tidak

ada masalah selama sebulan) hingga 3 (lebih dari tiga kali per minggu):

Komponen 1 Skor no. 9

Komponen 2 Skor no. 2 (<15min (0) // 16-30min (1) // 31-60 min (2)

// >60min (3)) + Skor no. 5a

Komponen 3 Skor no. 4 (>7(0), 6-7 (1), 5-6 (2), <5 (3))

Komponen 4 >85%=0, 75%-84%=1, 65%-74%=2, <65%=3

Universitas Sumatera Utara

Page 46: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

32

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑎𝑚 𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑆𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑀𝑎𝑙𝑎𝑚

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑖 𝐴𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑆𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑀𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑥 100%)

Komponen 5 Total skor no 5b hingga 5j

(0=0; 1-9=1; 10-18=2; 19-27=3)

Komponen 6 Skor no. 6

Komponen 7 Skor no. 7 + skor no. 8 (0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3)

Total ketujuh komponen, maka didapatkan skor global PSQI. Skor global > 5

dianggap memiliki kualitas tidur yang buruk, dan mungkin memiliki gangguan

tidur yang signifikan. Dianjurkan untuk ke tenaga kesahatan.

Validitas penelitian dari PSQI sudah teruji. Instrumen ini menghasilkan 7

skor yang sesuai dengan domain atau area yang disebutkan sebelumnya. Tiap

domain nilainya berkisar antara 0 (tidak ada masalah) sampai 3 (masalah berat).

Nilai tiap komponen kemudian dijumlahkan menjadi skor global antara 0-21. Skor

global > 5 dianggap kualitas tidur yang buruk. PSQI memiliki konsistensi internal

dan koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) 0,83 untuk tujuh komponen

tersebut.32

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

4.5.1. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan program

komputer yaitu Statistical Product and Service Solution (SPSS). Tahap

pengolahan data dilakukan agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang

benar. Terdapat empat tahap dalam pengolahan data, yaitu editing, coding ,

processing, dan cleaning. Pertama, editing adalah tahap memeriksa kebenaran

data yang telah terkumpul. Kedua, coding adalah tahap mengubah data yang

berbentuk huruf menjadi angka untuk mempermudah pada saat analisis data.

Ketiga, processing adalah memasukkan data kuesioner yang telah terisi dan

mengalami pengkodean ke program computer. Keempat, cleaning adalah hasil

yang sudah dimasukkan ke dalam program computer diperiksa kembali ada

kesalahan atau tidak.

4.5.2. Analisa Data

Universitas Sumatera Utara

Page 47: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

33

Data yang telah diolah kemudian dianalisis. Jenis analisis yang digunakan

pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Tujuan dari univariat

adalah untuk menjelaskan tentang tingkat stres dan kualitas tidur yang dialami

responden, sedangkan analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan

tingkat stres dengan kualitas tidur pada responden.

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kategori yang berskala ordinal.

Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi square, jika terdapat didalam sel nilai

ekspektasi <5, maka akan dianalisis dengan Kolmogorov-smirnoff. Derajat signifikan

apabila p<0,05. Uji korelasi menggunakan uji korelasi pearson (uji parametric) atau

spearman (uji non-parametrik) dan mempunyai makna r sebagai berikut :

- r = 0,00-<0,2 ( hubungan sangat lemah)

- r = 0,2 - <0,4 (hubungan lemah)

- r = 0,4 - <0,6 (hubungan sedang)

- r = 0,6 – 0,8 (hubungan kuat)

- r = 0,8 – 1 (hubungan sangat kuat)34

4.6. Jadwal dan Alur Kegiatan Penelitian

4.6.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan kegiatan bimbingan dan pembuatan proposal,

sampai dengan persentasi hasil laporan penelitianpada setiap waktunya. Berikut

merupakan rancangan kegiatan penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

34

Tabel 4.6.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Bimbingan dan

pembuatan

proposal

2 Seminar

proposal

3 Pengumpulan

data

4 Bimbingan,

pengolahan

data, analisa

data, dan

penyusunan

hasil penelitian

5 Persentasi hasil

penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 49: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

35

4.6.2. Alur Kegiatan Penelitian

Gambar 4.6.2. Kerangka alur penelitian

MULAI

SURVEI AWAL

PERUMUSAN

MASALAH

PENENTUAN

KUESIONER

PENGUMPULAN DATA

KUALITAS TIDUR BAIK KUALITAS TIDUR BURUK

BURUK

TINGKAT STRES :

- RINGAN

- SEDANG

- BERAT

- SANGAT BERAT

TINGKAT STRES :

- RINGAN

- SEDANG

- BERAT

- SANGAT BERAT

PENGOLAHAN DATA

ANALISA DATA

HASIL

KESIMPULAN

SELESAI

Universitas Sumatera Utara

Page 50: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

36

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2016 di kampus

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan yang berlokasi di jalan

dr. Mansyur No.5 Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester VII tahun 2016 yang termasuk

dalam kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi.

5.1.2.1. Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden pada penelitian ini dapat dilihat pada (tabel

5.1).

Tabel 5.1 Distribusi karakteristik responden

Variable Frekuensi (n=100) Persentase

Umur 19-21 tahun 83 83%

>21 tahun 17 17%

Jenis kelamin Laki-laki 37 37%

Perempuan 63 63%

Tempat tinggal Bersama orang tua 53 53%

Tidak bersama orang tua 47 47%

Berdasarkan tabel 5.1. di atas, diperoleh hasil analisis bahwa usia dari

responden terbanyak adalah 19-21 tahun sebanyak 83 orang (83%). Jenis kelamin

perempuan lebih besar yaitu sebanyak 63 orang (63%). Untuk tempat tinggal,

lebih banyak tinggal bersama orang tua yaitu sebanyak 53 orang (53%).

Universitas Sumatera Utara

Page 51: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

37

5.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Stres

Distribusi persentase karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal pada

penelitian ini dapat dilihat pada (gambar 5.1).

Gambar 5.1 Distribusi persentase responden berdasarkan tingkat stres

Berdasarkan Gambar 5.1 di atas, berdasarkan hasil penilaian skor DASS42

dari 100 orang responden, didapati lebih banyak responden yang mengalami stres

ringan yaitu sebesar 57 orang (57%).

Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Stres Terhadap Data Demografi

Variabel Tingkat stres (n=100)

Stres ringan Stres

sedang

Stres berat Stres sangat

berat

n % n % n % n %

Umur 19-21 tahun 48 48,0% 26 26,0% 6 6,0% 3 3,0%

>21 tahun 9 9,0% 5 5,0% 3 3,0% 0 0,0%

Jenis

kelamin

Laki-laki 28 28,0% 6 6,0% 2 2,0% 1 1,0%

Perempuan 29 29,0% 25 25,0% 7 7,0% 2 2,0%

Tempat

tinggal

Bersama ortu 33 33,0% 14 14,0% 4 4,0% 2 2,0%

Tidak bersama

ortu

24 24,0% 17 17,0% 5 5,0% 1 1,0%

Universitas Sumatera Utara

Page 52: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

38

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas, berdasarkan hasil penilaian skor DASS42 dari

100 orang responden, didapati responden dengan kelompok umur 19-21 tahun

sebagian besar mengalami stres ringan yaitu sebanyak 48 orang (48,0%) dan

responden dengan kelompok umur >21 tahun mengalami stres ringan sebanyak 9

orang. Responden perempuan mengalami stres ringan sebanyak 29 orang dan

responden laki-laki mengalami stres ringan sebanyak 28 orang. Sedangkan

responden yang tinggal bersama orang tua mengalami stres ringan sebanyak 33

orang dan responden yang tidak tinggal bersama orang tua mengalami stres ringan

sebanyak 24 orang.

5.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kualitas Tidur

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner PSQI yang dilakukan oleh 100 orang

responden, maka diperoleh hasil seperti gambar 5.2 dibawah ini.

Gambar 5.2 Distribusi persentase responden berdasarkan Kualitas tidur

Berdasarkan Gambar 5.2 di atas, diketahui berdasarkan hasil penilaian skor

PSQI bahwa dari 100 orang responden tercatat responden lebih banyak

mengalami kualitas tidur buruk yaitu sbesar 53 orang (53%).

5.1.2.3.1. Karakteristik kualitas tidur terhadap kebiasaan tidur

Distribusi persentase karakteristik responden berdasarkan kualitas tidur

terhadap kebiasaan tidur pada penelitian ini dapat dilihat pada table dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

39

Tabel 5.3 Distribusi dan Persentase Kebiasaan Tidur pada responden

Variabel Frekuensi (n=100) Persentase

Mulai ke

tempat

tidur?

sudah mengantuk 20 20.0 %

lelah/capek siap ngerjakan tugas 33 33.0 %

Kebiasaan tidur 40 40.0 %

Agar bangun cepat 7 7.0 %

Menanti

sebelum

tidur ?

Main handphone 52 52.0 %

Mencoba untuk tidur 21 21.0 %

Berbaring di tempat tidur 6 6.0 %

Langsung tertidur 21 21.0 %

Bangun

tidur ?

Kuliah 63 63.0 %

Ngerjain tugas 4 4.0 %

Kebiasaan bangun 33 33.0 %

Berdasarkan Table 5.3 di atas, menunjukkan bahwa 40 orang (40%)

responden akan memulai ke tempat tidur karena kebiasaan tidur, 52 orang (52%)

responden mengungkapkan bahwa yang mereka lakukan diwaktu menanti

sebelum tertidur digunakan untuk bermain handphone, dan 63 orang (63%)

responden dapat bangun di pagi hari karena adanya kewajiban kuliah.

5.1.2.3.2. Karakteristik kualitas tidur terhadap data demografi

Distribusi persentase karakteristik responden berdasarkan kualitas tidur

terhadap data demografi pada penelitian ini dapat dilihat pada table dibawah ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

40

Tabel 5.4 Karakteristik Kualitas Tidur Terhadap Data Demografi

Variabel Kualitas Tidur (n=100)

Baik Buruk

n % n %

Umur 19-21 tahun 41 41,0% 42 42,0%

>21 tahun 6 6,0% 11 11,0%

Jenis

kelamin

Laki-laki 24 24,0% 13 13,0%

Perempuan 23 23,0% 40 40,0%

Tempat

tinggal

Bersama ortu 25 25,0% 28 28,0%

Tidak bersama ortu 22 22,0% 25 25,0%

Berdasarkan Tabel 5.4 di atas, berdasarkan hasil penilaian skor PSQI dari

100 orang responden, didapati responden dengan kelompok umur 19-21 tahun

memiliki kualitas tidur buruk sebesar 42 orang dan responden dengan kelompok

umur >21 tahun didapati memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 11 orang.

Responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak memiliki kualitas tidur

buruk yaitu sebesar 40 orang dan reponden dengan jenis kelamin laki-laki lebih

banyak memiliki kualitas tidur baik yaitu sebanyak 24 orang. Sedangkan

responden yang tinggal bersama orang tua memiliki kualitas tidur buruk yaitu

sebanyak 28 orang dan responden yang tidak tinggal bersama orag tua 25 orang

mengalami kualitas tidur buruk.

5.1.3. Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur

Hubungan antara tingkat stress dengankualitas tidur pada responden dapat

dilihat dalam tabel 5.5.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

41

Tabel 5.5 Hasil Tabulasi Silang Antara Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur

Tingkat stres

Kualitas tidur

p-value

PR

CI 95% Baik Buruk

n (%) n (%)

Ringan 44 (93,6%) 13 (24,5%)

0,0001

11,064

3,683-33,255 Sedang – berat 3 (6,4%) 40 (75,5%)

Berdasarkan tabel 5.5 hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa responden

dengan tingkat stres ringan memiliki kualitas tidur yang baik sebanyak 44 orang

(93,6%), dibandingkan responden dengan tingkat stres sedang-berat memiliki

kualitas tidur yang buruk sebanyak 40 orang (75,5%). Hasil uji statistic chi square

dari penelitian ini menunjukkan hasil p-value 0,0001 (CI 95%=3,683-33,255),

hasil menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan

kualitas tidur dan dari nilai PR=11,064 maka dapat dikatakan tingkat stres

merupakan faktor resiko terhadap kualitas tidur buruk.

Tabel 5.6 Hasil Uji Korelasi Antara Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur

Variabel r P

Total skor PSQI 0,595 0,0001

Dari Tabel 5.6 diatas,berdasarkan uji korelasi spearman dapat dilihat bahwa

nilai r untuk kualits tidur adalah 0,595 yang berarti semakin tinggu total skor

PSQI maka semakin meningkat tingkat stresnya dan secara statistik bermakna

karena nilai p adalah 0,0001 (<0,05).

5.2. Pembahasan

5.2.1. Analisis Univariat

5.2.1.1.Tingkat Stres

Pada penelitian ini dari 100 responden didapatkan bahwa hampir seluruh

responden memiliki tingkat stres ringan, yaitu sebanyak 64 orang, stres sedang

sebanyak 24 orang, stres berat sebanyak 9 orang, dan stres sangat berat sebanyak

Universitas Sumatera Utara

Page 56: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

42

3 orang. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Issabel, 2015

pada sebagian besar mahasiswa kedokteran di Universitas Katolik Indonesia

Atma Jaya memiliki tingkat stres ringan sebanyak 25 orang (37,9%), stres sedang

sebanyak 21 orang (31,8%), stres berat sebanyak 15 orang (22,7%), dan stres

sangat berat sebanyak 5 orang (7,6%).35

Dari hasil penelitian diapati stres ringat paling banyak di temukan pada

kelompok usia 19-21 tahun. Stres juga dapat terjadi kepada siapa saja tanpa

mengenal usia dan kapan saja tergantung bagaimana cara individu itu sendiri

menangani stresor tersebut.2

Dari penelitian ini didapati bahwa tingkat stres lebih banyak pada responden

perempuan daripada responden laki-laki, dimana perempuan untuk segala hal

lebih menggunakan perasaan dibandingkan akal sehingga lebih mudah menjadi

stres, sedangkan laki-laki lebih menggunakan akal daripada perasaan sehngga

kemungkinan terjadinya stres lebih kecil. Berkaitan dengan tingkat stres terhadap

jenis kelamin, dimana perempuan lebih sensitif dalam menanggapi masalah yang

kecil sehingga akan menambah beban pikiran yang akhirnya mengakibatkan

perempuan lebih mudah ansietas, stres, bahkan sampai depresi. Sedangkan untuk

laki-laki sendiri kebanyakan berpikir secara rasional sehingga tidak terlalu

menanggapi masalah yang kecil yang akan menambah beban pikiran. Akan

tetapi, wanita lebih mudah merasakan perasaan bersalah, cemas, peningkatan

bahkan penurunan nafsu makan, gangguan tidur, serta gangguan makan.1Sesuai

dengan American Institute of Stress bahwa perempuan 2-3 kali lebih rentan

terhadap stres dibandingkan laki-laki.18 Didukung juga dengan penelitian oleh

Abdulghani,dkk, 2011 bahwa tingkat stres lebih tinggi pada perempuan

dibandingkan dengan laki-laki.5

Berdasarkan tempat tinggal, stres lebih banyak ditemukan pada responden

yang tinggal bersama orang tua dibandingkan responden yang tidak tinggal

bersama orng tua. Hal ini bisa saja dikarenakan adanya masalah keluarga yang

timbul seperti pertengkaran antar keluarga serta lingkungan yang tidak

mendukung mengakibatkan stres menjadi meningkat, dimana responden yang

tidak tinggal bersama orang tua memiliki tingkat stres yang lebih rendah ini bisa

Universitas Sumatera Utara

Page 57: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

43

saja dikarenakan adanya teman sebaya yang dapat membantu dan lebih

memahami. Hal ini juga didukung dengan penelitian Putri, 2012 bahwa tingkat

stres lebih tinggi pada responden yang tinggal bersama keluarga dibandingkan

yang tidak bersama keluarga. Tetapi tidak menutup kemungkinan responden yang

kost memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan yang tinggal bersama

keluarga.4

Penyebab stres pada mahasiswa berbeda antara satu individu dengan yang

lain. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres dapat dibagi atas faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari dalam diri individu

mahasiswa sendiri misalnya kondisi fisik, motivasi, dan tipe kepribadian dari

mahasiswa itu sendiri. Faktor eksternal biasanya berasal dari luar individu seperti

keluarga, pekerjaan, fasilitas, lingkungan, dosen dan lain-lain.1

5.2.1.2.Kualitas Tidur

Dari hasil penelitian ini didapati bahwa prevalensi dari 100 responden

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester VII tahun

2016 lebih banyak mengalami kualitas tidur buruk sejumlah 53% dibandingkan

kualitas tidur baik sejumlah 47%.

Hasil dalam penelitian dini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Lemma dkk, 2012 pada Universitas di Ethiopia didapati mahasiswa yang

memiliki kualitas tidur buruk sebesar 55,8%.36 Sementara itu berdasarkan hasil

penelitian Brick, dkk, 2010 pada mahasiswa kedokteran di Amerika memiliki

kualitas tidur buruk sebanyak 50,9%.9 Sedangkan berdasarkan penelitian yang

dilakukan Fridayana, dkk, 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

Pontianak didapati mahasiswa yang memiliki kualitas tidur buruk sebesar

72,2%.12

Dari penelitian ini kualitas tidur berdasarkan umur tidak didapati perbedaaan

yang signifikan antara kelompok umur 19-21 tahun dan >21 tahun. Hal ini dapat

dilihat dari pola tidur seseorang, dimana remaja memiliki rata-rata tidur sekitar 7,5

jam sedangkan dewasa muda memiliki rata-rata tidur 6 – 8,5 jam.19

Universitas Sumatera Utara

Page 58: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

44

Berdasarkan hasil penelitian ini didapati bahwa kualitas tidur buruk lebih

banyak pada responden perempuan daripada responden laki-laki. Banyaknya

kualitas tidur buruk pada perempuan dapat disebabkan oleh karena turunnya kadar

hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi.37 Penurunan kadar

progesteron selama masa premenstruasi berhubungan dengan kesulitan tidur dan

meningkatkan frekuensi bangun. Hormon estrogen dapat menurunkan latensi tidur

dan frekuensi bangun serta meningkatkan jumlah total jam tidur. Terapi estrogen

pada perempuan dapat meningkatkan jumlah tidur gelombang lambat dan tidur

REM sehingga kualitas tidur yang dialami akan lebih baik.38

Berdasarkan kualitas tidur terhadap tempat tinggal responden ditemukan

bahwa kualitas tidur buruk banyak ditemukan pada responden yang tinggal

bersama orang tua dibandingkan responden yang tidak tinggal bersama orng tua.

Penelitian ini didukung dengan penelitian Viona, 2013 dimana kualitas tidur

buruk lebih banyak pada responden yang tinggal bersama orang tua, dimana juga

didapati adanya faktor lingkungan seperti suhu yang terlalu panas, kebisingan,

cahaya, suhu yang terlalu dingin, dan faktor lain.9

5.2.2. Analisa Bivariat

5.2.2.1.Hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur

Dari hasil analisis bivariat penelitian dengan metode chi square dimana

didapati nilai p-value sebesar 0,0001. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak,

sehingga terdapat adanya suatu hubungan antara tingkat stres dengan kualitas

tidur . Berdasarkan uji korelasi spearman didapatkan hasil hubungan sedang dan

bermakna (r= 0,595, p=0,0001) yang berarti semakin meningkat tingkat stresnya

maka 0,595 kali mengakibatkan kualitas tidur semakin buruk dan dikarenakan

penelitian ini signifikan maka dapat beralaku secara umum. Didukung juga

dengan penelitian Wichaksono, 2012 di Universitas Airlangga didapati nilai p-

value sebesar 0,024 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara tingkat stres

dengan kualitas tidur dan nilai r = 0,318 yang dapat diartinya hubungan lemah

antar tingkat stres dengan kualitas tidur.7

Universitas Sumatera Utara

Page 59: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

45

Pada penelitian Mesquita, dkk, 2009 didapati nilai p-value sebesar 0,0596

(>0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat stres denga kualitas

tidur, tetapi mereka menyatakan stres merupakan prediktor terkuat terjadinya

kualitas tidur yang buruk.14

Kecendrungan stres sering terjadi pada mahasiswa tingkat akhir dimana ia

diberikan tugas akhir kuliah berusa skripsi, yang mana dalam mengerjakannya

sering sekali mahasiswa menghadapi berbagai macam kendala yang nantinya akan

berpengaruh terhadap kualitas tidurnya, sehingga mengakibatkan mahasiswa

tersebut memiliki kualitas tidur yang buruk. Dimana mahasiswa yang mengalami

stres akan terus berfikir terhadap stresor yang dihadapinya sehingga dapat

mengakibatkan dia tidak bias tidur dengan tenang.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

46

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian ini, adalah sebagai

berikut :

1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester VII

pada tahun 2016 mengalami stres ringan sebesar 57%, stres sedang sebesar

31%, stres berat sebesar 9%, dan stres sangat berat sebesar 3%.

2. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester VII

pada tahun 2016 memiliki 53% mengalami kualitas tidur buruk dan sebanyak

47% mengalami kualitas tidur baik.

3. Tingkat stress pada mahasiswa memiliki hubungan yang bermakna dengan

kualitas tidur dengan nilai p = 0,0001.

4. Semakin meningkat tingkat stresnya maka semakin buruk kualitas tidurnya

dan secara korelasi sedang dan hasilnya bermakna (r=0,595, p=0,0001).

6.2. Saran

1. Bagi mahasiswa, disarankan perlunya dilakukan gaya hidup sehat seperti

tidur yang cukup, makan makanan yang sehat dan seimbang, dan lain-lain.

Mahasiswa juga hendaknya mengatur jadwal kegiatan sehari-hari sehingga

jadwal tidurnya teratur.

2. Bagi fakultas, untuk dapat melakukan upaya pencegahan dan manajemen

stres bagi mahasiswa berupa konseling.

3. Bagi penelitian, penelitian ini diharapkan dapat sebagai pedoman dalam

penelitian terkait tentang tingkat stres terhadap kualitas tidur. Penelitian ini

tidak melihat adanya faktor-faktor interpersonal, coping style, ciri

kepribadian pada tingkat stres dan kualitas tidur untuk itu dapat diteliti lebih

lanjut pada penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 61: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

47

DAFTAR PUSTAKA

1. Sujiato M, Kandou GD, Tucunan AAT. Hubungan Faktor Internal dan

Eksternal dengan Tingkat Stress pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulangi Manado. JIKMU. 2015 Jan 1;5:31

2. Ulfah FH. Hubungan Insomnia dengan Tingkat Stres pada Mahasiswi Tingkat

Akhir Program Studi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta

[Skripsi]. Fakultas Ilmu Keperawatan; Program Studi S1 Fisioterapi.

Surakarta. 2014

3. Wulandari RP. Hubungan Tingkat Stres dengan Gangguan Tidur pada

Mahasiswa Skripsi di Salah Satu Fakultas Rumpun Science-Technology UI

[Skripsi]. Fakultas Ilmu Keperawatan. Jakarta. 2012

4. Abdulghani HM, Alkanhal AA, Mahmoud ES, et al. Stress and Depression

Among Medical Students: A Cross Sectional Study at a Medical College in

Saudi Arabia. J Health Popul Nutr. 2011 Ock;29(5):516–522

5. Kusumaningrum AT. Pengaruh Stresor dan Cara Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan DTIKES Muhammadiyah

Lamongan [Skripsi]. Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama

pendidikan Profesi Kesehatan. Surakarta. 2010

6. Putri TDR. Hubungan Stres dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa

Angkatan 2010 yang Sedang Mengerjakan Skripsi di Fakultas Kedokteran

Universitas Tanjungpura Pontoanak [Skripsi]. Fakultas Kedokteran; Program

Studi Keperawatan. Pontianak. 2014

7. Wicaksono DW. Analisis Faktor Dominan yang Berhubungan Dengan

Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

[Skripsi]. Fakultas Ilmu Keperawatan. Surabaya. 2012

8. American Academy of Sleep Medicine. Circadian Rhythm Sleep Disorders.

Availabel online at: http://www.aasmnet.org/resources/factsheets/crsd.pdf

diakses: [diakses 8 Mei 2016].

9. Brick CA, Seely DL, Palermo TM. Association between sleep hygiene and

sleep quality in medical student. J Behav Sleep Med. 2010;8(2):113-21

Universitas Sumatera Utara

Page 62: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

48

10. James BO, Omoaregba JO, Igberase OO. Prevalence and correlates of poor

sleep quality among medical students at a Nigerian university. Ann Nigerian

Med. 2011;5:1-5

11. Viona, Sinaga JP, Handini M. Hubungan Antara Karakteristik Mahasiswa

dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura [Skripsi]. Fakultas Kedokteran;

Program Studi Pendidikan Dokter. Pontianak. 2013

12. Fridayana, Sinaga JP, Nawangsari. Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan

Nilai Modul pada Mahasiswa Kedokteran Praklinik Universitas Tanjungpura

[Skripsi]. Fakultas Kedokteran; Program Studi Pendidikan Dokter. Pontianak.

2013

13. Windari H, Gayatri D. Kualitas Tidur pada Mahasiswa. Fakultas Kedokteran;

Program Studi Pendidikan Dokter [Skripsi]. Jakarta. 2013

14. Mesquita G, Reimao R. Stress and sleep quality in High Scholl Brazilian

adolescent. An Acad Bras Cienc. 2010;82(2):545-51

15. Singh C, Sharma S. Sharma RK. Level of Stress and Coping Strategies Used

by Nursing Interns. J Nursing and Midwifery Research. 2011; 7(4):152–160

16. Sukadiyanto. Stress dan Cara Menguranginya. Cakrawala Pendidikan. 2010

Feb;1:56

17. Kholidah EN, Alsa A. Berpikir Positif untuk Menurunkan Stres Psikologis. J

Psikologi. 2012 Jun;39(1):67–75

18. American Institute of Stress. Effects of Stress.USA: American Institute of

Stress. Available online at: http://www.stress.org/slide/effects-of-stress/

[diakses 7 Mei 2016].

19. Potter PA, Perry AG. Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses, dan Praktik.

Edisi 7. Jakarta: EGC; 2014

20. Zulfan S, Wahyuni S. Stres dan Depresi, dalam Psikologi Keperawatan.

Rajawali Pers. Jakarta. 2012;1:127-129

21. Nasir A, Muhith A. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa Pengantar Dan Teori.

Jakarta: Salemba Medika; 2011

Universitas Sumatera Utara

Page 63: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

49

22. Global Organization for Stress. Stress Sources in Your Life. Available online

at: http://www.gostress.com/stress-sources/ [diakses 7 Mei 2016].

23. American Physcological Association. Stres: The different kind of stres.

Available online at: http://www.apa.org/helpcenter/stres-kinds.aspx [diakses 7

Mei 2016].

24. Hamawari D. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI; 2011

25. Potter PA, Perry AG. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Fitriani DN, Trans.

Jakarta: Salemba Medika; 2010

26. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan dan Sadock Buku Sinopsis Psikiatri.

Edisi 7. Kusuma W, Trans. Jakarta: Binarupa Aksara; 2010

27. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta:

Elsevier; 2014

28. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Edisi 6. Pendit BU, Trans. Jakarta: EGC;

2012

29. National Sleep Foundation. Sleeptionary: Definitions of Common Sleep

Terms. Available online at: https://sleepfoundation.org/sleeptionary. [diakses

7 Mei 2016].

30. Chang SP, Huang SC, Chen YH, Wright R, Chuan L, Liao. The Relationship

between Sleep Quality and the Exercise Participation Behavior of College

Students in the Central Taiwan Region. J Sport and Exercise Science. 2013;

5(2):13-18

31. Augner C. Associations of Subjective Sleep Quality with Depression Score,

Anxiey, Physical Symptoms and Sleep Onset Latency in Student. Cent Eur J

Public Health. 2011;19(2):115–117

32. University of Pittsburgh. Departemen of psychiatry. Pittsburgh Sleep Quality

Index. Available online at: http://www.psychiatry.pitt.edu/node/8240. [diakses

7 Mei 2016].

33. Psychology Foundation of Australia. Depression Anxiety Stress Scales

(DASS). Available online at: http://www2.psy.unsw.edu.au/dass/. [diakses 7

Mei 2016].

Universitas Sumatera Utara

Page 64: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

50

34. Sopiyudin M. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 2013. Jakarta:

Salemba Medika.

35. Issabel S. Gambaran Tingkat Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Angkatan 2011 yang Terkait dengan

Karya Tulis dan Faktor Determinannya [Skripsi]. Fakultas Kedokteran;

Program Studi Pendidikan Dokter. Jakarta. 2015

36. Lemma S, Gelaye B, Berhane Y, Worku A, Williams, MA. Sleep Quality And

Its Psychological Correlates Among University Students In Ethiopia: A Cross-

Sectional Study. BMC Psychiatry. 2012; 12(237):1-14.

37. U.S.Department of Health and Human Services. Your guide to healthy sleep.

NIH. 2005; 11-5271.

38. Eichling PS, Sahni J. Menopause related sleep disorders. J Clin Sleep Med.

2005; 1(3):291-300.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 1:

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Sabrina Dwi Putri

Tempat/ Tanggal lahir : Medan, 04 Juli 1995

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jl. Abdul Hakim Komplek Landmark No.5 Liberty

Setia Budi Tanjung Sari

Nomor Telepon : 085760587252

Orang Tua : - Ir. H. Ansari

- Hj. Siti Aminah Tarigan, S.H.

Riwayat Pendidikan : SD 010083 Kisaran

SMP Negeri 1 Kisaran

SMA RSBIM Shafiyyatul Amaliyyah

Universitas Sumatera Utara

Riwayat Organisasi : Anggota Tim Bantuan

Medis FK USU 2013

Universitas Sumatera Utara

Page 66: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 2:

LEMBAR PENJELASAN

Saya yang bernama Sabrina Dwi Putri adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan

Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Semester VII di Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016”. Penelitian ini dilakukan

sebagai salah satu kegiatan dalam rangka menyelesaikan proses belajar dan

mengajar pada semester ketujuh.

Untuk keperluan tersebut saya mohon kesedian teman-teman menjadi responden

dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner dengan jujur. Partisipasi teman-teman

dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga teman-teman bebas mengundurkan

diri setiap saat tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Data pribadi dan jawaban

yang diberikan akan dirahsiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini. Jika

teman-teman bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani lembar

persetujuan.

Atas perhatian dan kesediaan teman-teman menjadi responden dalam penelitian

ini saya ucapkan terima kasih.

Medan, 2016

Peneliti,

(Sabrina Dwi Putri)

Universitas Sumatera Utara

Page 67: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 3:

LEMBAR PERSETUJUAN

Sayayang bertandatangan dibawahini :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Status tinggal : Bersama orang tua# Kost# Lain#…..

Dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* untuk menjadi

sampel dalam penelitian “Hubungan Tingkat Stres pada Mahasiswa Semester

VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2016” dan

disertakan dalam data penelitian.

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat buruk terhadap saya dan

keluarga saya serta kerahasiaan semua informasi yang diberikanakan dijaga oleh

peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Medan, 2016

Responden,

( )

*coret yang tidak perlu.

# Beri tanda check (√) sesuai yang anda pilih.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 4:

KUESIONER

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

Petunjuk : Bentuk pertanyaan berkenaan dengan kebiasaan tidur Anda selama

sebulan terakhir. Jawaban anda harus sesuai dengan kebiasaan tidur pada siang

dan malam selama sebulan terakhir. Silahkan jawab semua pertanyaan dibawah

ini.

1. Selama sebulan terakhir, pukul berapa Anda biasanya tidur ?.........................

Alasan : .............................................................................................................

2. Selama sebulan terakhir, berapa lama (berapa menit) Anda menanti sebelum

Anda tertidur ?...................................................................................................

3. Selama sebulan terakhir, pukul berapa anda biasanya bangun di pagi hari ?

............................................................................................................................

4. Selama sebulan terakhir, berapa jam sesungguhnya anda tidur pada malam

hari ? (ini berbeda dengan jumlah jam yang anda habiskan di tempat tidur)….

Alasan : .............................................................................................................

Petunjuk :

1. Berilah tanda (X) pada kotak yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban, coret jawaban awal

3. Jawaban Anda harus yang paling sesuai dengan yang Anda rasakan/alami

5. Selama sebulan terakhir, tidur Anda sering terganggu karena…..

Tidak

ada pada

sebulan

terakhir

< 1 kali

seminggu

1 atau 2

kali

seminggu

3 atau

lebih

seminggu

a. Tidak bisa tertidur dalam

tempo 30 menit

Universitas Sumatera Utara

Page 69: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

b.

c. Terbangun di tengah

malam atau pagi-pagi

sekali

d. Harus bangun untuk ke

kamar mandi

e. Susah bernafas

f. Batuk atau mendengkur

kuat

g. Merasa terlalu dingin

h. Merasa terlalu panas

i. Mendapat mimpi buruk

j. Merasa nyeri

Alasan lain, kalau ada tolong jelaskan : …………………………………………

k. Seberapa sering sejak 1

bulan terakhir, Anda

merasakan gangguan tidur

karena hal ini ?

Sangat

baik

Cukup

baik

Kurang

baik

Sangat

buruk

6. Bagaimana anda menentukan

kualitas tidur anda secara

keseluruhan pada bulan lalu ?

Universitas Sumatera Utara

Page 70: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Tidak

ada pada

sebulan

terakhir

< 1 kali

seminggu

1 atau 2

kali

seminggu

3 atau

lebih

seminggu

7. Selama sebulan terakhir,

seberapa sering anda

memakan obat tidur

(resep atau obat bebas) ?

8. Selama sebulan terakhir,

seberapa sering anda

tertidur ketika anda

mengemudi, makan, atau

terlibat dalam kegiatan

social ?

Tidak ada

masalah sama

sekali

Hanya

sedikit

masalah

Beberapa

masalah

Masalah

besar

9. Selama sebulan terakhir,

seberapa banyak masalah

yang anda hadapi untuk

tetap antusias

menyelesaikan sesuatu

Skoring :

Komponen 1 (kualitas tidur subjektif)

Skor no. 6

Komponen 2 (latensi tidur)

Skor no. 2 (<15min (0) // 16-30min (1) // 31-60 min (2) // >60min (3)) + Skor no.

5a

Universitas Sumatera Utara

Page 71: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Komponen 3 (durasi tidur)

Skor no. 4 (>7(0), 6-7 (1), 5-6 (2), <5 (3))

Komponen 4 (Efisiensi tidur sehari-hari)

>85%=0, 75%-84%=1, 65%-74%=2, <65%=3

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐽𝑎𝑚𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟𝑆𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝𝑀𝑎𝑙𝑎𝑚

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐷𝑖𝐴𝑡𝑎𝑠𝑇𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟𝑆𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝𝑀𝑎𝑙𝑎𝑚𝑥 100%)

Komponen 5 (masalah selama tidur)

Total skor no 5b hingga 5j . (0=0; 1-9=1; 10-18=2; 19-27=3)

Komponen 6 (penggunaan obat tidur)

Skor no. 7

Komponen 7 (disfungsi aktifitas siang hari)

Skor no. 8 + skor no. 9 (0=0; 1-2=1; 3-4=2; 5-6=3)

Universitas Sumatera Utara

Page 72: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 5:

KUESIONER

Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42)

Petunjuk Pengisian

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan

pengalaman Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat

pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.

1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.

2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan

sering.

3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.

Selanjutnya, Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda

check (√)pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Saudara

selama satu minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun

salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Saudara yang

sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran

Saudara.

No Aspek Penilaian 0 1 2 3

1 Saya merasa mudah marah karena hal-hal

sepele

2 Saya cenderung bereaksi berlebihan

terhadap suatu situasi

3 Saya sulit untuk bersantai

4 Saya menemukan diri saya mudah merasa

kesal

5 Saya merasa banyak menghabiskan energi

untuk merasa cemas

Universitas Sumatera Utara

Page 73: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

6 Saya menemukan diri saya menjadi tidak

sabar ketika mengalami penundaan

(misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu

sesuatu)

7 Saya merasa bahwa saya mudah

tersinggung.

8 Saya merasa sulit untuk beristirahat

9 Saya merasa bahwa saya sangat mudah

marah

10 Saya merasa sulit untuk tenang setelah

sesuatu membuat saya kesal.

11 Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi

gangguan terhadap hal yang sedang saya

lakukan.

12 Saya sedang merasa gelisah.

13 Saya tidak dapat memaklumi hal apapun

yang menghalangi saya untuk

menyelesaikan hal yang sedang saya

lakukan.

14 Saya menemukan diri saya mudah gelisah.

Skor :

o stres ringan dengan skor : 15-18

o stres sedang dengan skor : 19-25

o stres berat dengan skor : 26-33

o stres sangat berat dengan skor : >34

Universitas Sumatera Utara

Page 74: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 6:

DATA INDUK

No Nama Umur JK TT TS KS

SS KT MT WMT BT KTS LT DT ETS MST POT DAS

Total skor

PSQI

1 FRP 1 1 1 1 1 16 1 3 1 3 1 2 0 0 1 0 0 4

2 R 1 1 2 2 2 20 1 2 1 1 1 2 0 0 1 1 0 5

3 RYA 1 2 2 2 2 20 1 1 4 1 1 0 2 0 1 0 1 5

4 NNS 1 2 2 1 1 18 1 1 4 3 0 0 0 0 1 0 1 2

5 TMS 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 0 2 0 0 1 0 2 5

6 TM 2 2 2 1 1 18 1 2 4 3 1 0 2 0 1 0 1 5

7 MR 1 1 1 1 1 18 1 4 1 1 0 1 2 0 0 0 0 3

8 FH 1 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 5

9 RH 1 2 2 1 1 15 1 2 4 1 1 0 0 0 1 0 1 3

10 NHA 1 2 2 1 1 15 1 3 4 3 1 0 1 0 1 0 1 4

11 ZK 1 2 1 1 1 15 1 2 4 3 1 0 2 0 1 0 1 5

12 FQ 1 2 1 1 1 16 1 3 4 3 1 0 1 0 1 0 1 4

13 RFS 1 2 1 2 2 21 1 3 4 1 1 0 0 0 1 0 1 3

14 JM 1 2 1 1 1 15 1 2 2 3 0 1 1 0 1 0 0 3

15 DNS 1 2 1 1 1 15 1 3 4 3 1 0 1 0 1 0 0 3

16 STE 1 1 1 1 1 18 1 1 2 3 0 1 1 0 1 0 1 4

17 MFR 1 1 1 1 1 16 1 1 4 1 1 0 0 0 1 0 1 3

18 EJ 1 1 1 1 1 16 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 5

19 MN 2 1 2 1 1 15 1 3 4 1 0 0 0 0 1 1 1 3

20 NN 1 2 1 1 1 15 1 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 5

Universitas Sumatera Utara

Page 75: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

21 QJF 1 1 1 1 1 15 1 3 3 1 1 1 0 0 1 0 1 4

22 DJR 1 1 2 1 1 18 1 3 4 1 1 0 3 0 0 0 1 5

23 ANH 1 1 1 1 1 16 2 3 1 1 2 3 3 3 2 0 2 15

24 SNN 1 2 2 1 1 18 1 1 4 1 1 0 0 0 1 0 1 3

25 ESO 1 2 2 1 1 15 1 2 4 3 1 0 1 0 1 0 1 4

26 AKN 1 1 2 1 1 16 1 2 2 3 0 1 0 0 1 0 2 4

27 RA 1 2 1 1 1 16 1 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 5

28 UC 1 2 1 1 1 16 1 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 2

29 SSS 1 2 2 1 1 18 1 2 4 1 1 0 2 0 1 0 1 5

30 FKA 1 2 1 2 2 21 2 3 1 1 1 2 3 1 1 0 0 8

31 GYT 1 1 2 1 1 16 1 2 3 3 0 1 1 0 1 0 1 4

32 FAH 1 1 1 1 1 17 1 3 4 1 0 0 1 0 0 0 0 1

33 RK 1 2 2 1 1 17 1 3 1 3 1 1 0 0 1 0 1 4

34 VS 1 1 1 1 1 15 1 1 2 1 1 1 0 0 1 0 0 3

35 MRS 2 1 1 1 1 15 1 4 2 1 1 1 0 0 1 0 2 5

36 RWN 1 2 1 1 1 15 1 2 2 2 1 1 0 0 1 0 1 4

37 JAS 1 1 1 1 1 15 1 3 1 1 0 3 0 0 1 0 0 4

38 YNS 1 1 2 1 1 16 1 2 3 1 1 1 1 0 1 0 0 4

39 EPS 2 2 2 1 1 18 1 2 2 1 0 1 0 0 1 0 1 3

40 MH 1 1 2 1 1 18 1 2 2 1 1 1 2 0 1 0 0 5

41 SRM 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 5

42 SEN 1 1 2 1 1 18 1 2 4 3 0 0 1 0 1 0 1 3

43 MRF 1 1 1 1 1 15 1 4 2 3 1 1 0 0 1 0 1 4

44 NL 1 2 1 1 1 16 1 2 2 3 1 0 2 0 1 0 1 5

45 RD 1 1 1 1 1 15 1 3 1 3 1 1 0 0 1 0 1 4

Universitas Sumatera Utara

Page 76: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

46 MEV 1 2 2 3 2 27 2 1 1 1 2 3 2 1 2 0 1 11

47 MR 1 2 2 3 2 27 2 2 1 2 3 2 3 1 1 0 2 12

48 DAS 2 1 1 3 2 29 2 1 2 3 2 1 1 0 2 0 1 7

49 FF 1 2 2 4 2 35 2 3 1 1 2 3 2 0 2 0 2 11

50 NAN 1 2 1 4 2 34 2 1 1 1 1 2 2 0 1 0 2 8

51 FM 1 1 1 4 2 40 2 1 1 3 3 3 2 3 2 0 3 16

52 EM 1 2 2 3 2 29 2 3 1 1 2 2 2 1 1 0 1 9

53 DM 1 2 1 3 2 26 2 3 1 1 2 2 2 0 1 0 3 10

54 MS 2 2 2 3 2 28 2 3 3 1 1 3 1 1 1 0 1 8

55 WA 1 1 1 3 2 27 2 3 2 3 1 3 2 2 1 0 2 11

56 GN 2 2 2 3 2 27 2 4 2 1 1 3 2 1 2 0 2 11

57 SM 2 1 2 2 2 25 2 2 1 3 2 2 2 2 1 0 1 10

58 NAH 1 2 1 2 2 20 2 1 2 1 2 3 2 0 2 0 1 10

59 UZS 1 2 2 2 2 20 2 2 1 1 2 2 0 0 2 0 1 7

60 MAI 1 1 1 2 2 23 2 3 4 3 1 1 2 0 1 0 2 7

61 AFH 1 1 1 2 2 21 2 2 1 1 3 2 3 0 1 0 1 10

62 CE 2 2 2 2 2 23 2 3 3 1 2 3 2 1 1 0 1 10

63 CS 1 2 2 2 2 24 2 2 1 1 1 1 2 0 2 0 1 7

64 FAN 1 1 1 2 2 21 2 2 2 1 1 1 2 0 2 0 1 7

65 GH 1 2 2 2 2 23 2 2 1 3 1 1 2 2 1 0 1 8

66 SAR 2 2 2 2 2 20 2 1 1 1 3 3 2 0 1 0 2 11

67 MS 1 2 1 2 2 23 2 1 1 1 1 3 1 0 1 0 2 8

68 ROB 1 2 1 2 2 25 2 2 2 1 2 1 2 0 2 0 2 9

69 RA 1 2 2 2 2 20 2 2 1 1 2 2 2 0 1 2 2 11

70 NDM 2 2 2 2 2 23 2 3 1 3 2 3 2 1 2 0 1 11

Universitas Sumatera Utara

Page 77: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

71 ADA 1 2 2 2 2 21 2 4 4 1 1 0 2 2 1 0 2 8

72 AC 1 2 2 2 2 19 2 2 4 1 2 0 2 0 1 0 2 7

73 LL 1 2 1 2 2 23 2 3 1 3 2 3 0 1 2 2 2 12

74 AH 1 2 2 2 2 20 2 3 3 3 2 1 3 1 1 0 2 10

75 DA 1 1 2 2 2 22 2 3 1 1 1 1 2 0 1 0 1 6

76 AHD 1 2 1 3 2 31 2 2 1 3 1 2 0 1 1 0 1 6

77 MRE 1 1 1 1 1 15 2 3 1 1 2 2 3 0 1 0 1 8

78 KR 2 2 2 1 1 16 2 3 1 2 2 2 1 1 1 0 1 8

79 RMS 1 2 1 2 2 21 2 1 1 3 1 2 2 1 1 0 1 8

80 IA 1 2 1 1 1 16 2 3 1 1 2 3 2 0 1 0 1 9

81 MG 2 1 2 1 1 17 2 4 1 1 1 2 0 0 3 2 2 10

82 FR 1 2 1 2 2 20 2 3 1 1 1 3 2 0 1 0 1 8

83 ISR 1 2 2 2 2 23 2 3 1 3 1 2 2 1 1 0 1 8

84 FRA 1 2 1 1 1 18 2 2 1 1 2 1 3 2 1 0 1 10

85 MS 1 2 1 2 2 23 2 2 4 1 2 0 2 2 1 0 1 8

86 DLS 1 2 2 1 1 18 2 3 1 1 2 2 2 2 1 0 2 11

87 SR 1 1 1 1 1 16 2 4 1 2 2 1 3 1 1 0 2 10

88 NNR 1 2 2 1 1 18 2 2 1 1 2 3 2 1 1 0 2 11

89 VR 1 2 2 2 2 21 2 3 1 3 1 3 1 0 1 0 1 8

90 RD 1 2 1 2 2 21 2 3 1 1 1 2 1 0 1 0 1 6

91 MW 1 1 1 1 1 17 2 3 1 1 1 3 2 3 0 0 1 10

92 VAH 1 2 1 2 2 24 2 2 2 1 2 1 1 0 1 0 1 6

93 NAH 2 2 1 1 1 16 2 3 1 1 1 3 1 0 3 0 2 10

94 FKA 1 2 1 1 1 15 2 1 1 1 1 2 3 1 1 0 0 8

95 KS 2 2 2 2 2 22 2 3 1 1 2 3 3 0 2 0 1 11

Universitas Sumatera Utara

Page 78: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Keterangan :

Usia : 1 = 19-21 tahun, 2 = >21 tahun

JK (Jenis kelamin) : 1 = laki-laki, 2 = perempuan

TT (Tempat tinggal) : 1 = bersama orang tua, 2 = tidak bersama orang tua

TS(Tingkat stres) : 1 = stres ringan, 2 = stres sedang, 3 = stres berat, 4 = stres sangat berat

KS (kategori stress) : 1 = stres ringan, 2 = stres sedang-berat

SS (Skor stress)

KT(Kualitas tidur) : 1 = kalitas tidur baik, 2 = kualitas tidur buruk

MT (Mulai Tidur) : 1 = sudah mengantuk, 2 = lelah/capek, 3 = kebiasaan tidur, 4 = agar bangun cepat

WMT (Waktu menunggu tidur) : 1 = main HP, 2 = mencoba untuk tidur, 3 = berbarig ditempat tidur, 4 = langsung tertidur

BT (Bangun tidur) : 1 = kuliah, 2 = ngerjain tugas, 3 = kebiasaan bangun

KTS (Kualitas tidur subjektif) : 1 = sangat baik, 2 = cukup baik, 3 = kurang baik, 4 = sangat buruk

LT (Latensi tidur) : 0 = 15min, 1 = 16-30min, 2 = 31-60 min, 3 = >60min

DT (Durasi tidur) : 0 = >7 jam, 1 = 6-7 jam, 2 = 5-6 jam, 3 = <5 jam

ETS (Efisiensi tidur sehari-hari) : 0 = >85%, 1 = 75%-84%, 2 = 65%-74%, 3 = <65%

MST (Masalah selama tidur): 0 = 0, 1 = 1-9, 2 = 10-18, 3 = 19-27

96 MPR 1 2 1 1 1 16 2 3 1 1 2 2 1 0 1 0 1 7

97 GSS 2 1 2 1 1 15 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 3

98 MRL 1 1 2 1 1 17 1 3 2 3 1 0 1 0 1 0 1 4

99 AN 2 2 2 1 1 15 1 1 2 3 1 1 1 0 1 0 1 5

100 AA 1 2 1 1 1 15 1 2 2 3 0 0 2 0 1 0 0 3

Universitas Sumatera Utara

Page 79: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

65

POT (Penggunaan obat tidur): 0 = tidak ada, 1 = <1 kali, 2 = 1 atau 2 kali, 3 = 3 kali atau lebih

DAS (Disfungsi aktifitas siang hari): 0 = 0, 1 = 1-2, 2 = 3-4, 3 = 5-6

Universitas Sumatera Utara

Page 80: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 7:

HASIL UJI STATISTIK

Statistics

Kelompok usia Jenis kelamin

Tempat tinggal

responden

N Valid 100 100 100

Missing 0 0 0

Kelompok usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 19-21 tahun 83 83.0 83.0 83.0

>21 tahun 17 17.0 17.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 37 37.0 37.0 37.0

Perempuan 63 63.0 63.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tempat tinggal responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Bersama orang tua 53 53.0 53.0 53.0

tidak bersama orang tua 47 47.0 47.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara

Page 81: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Statistics

Tingkat stress

N Valid 100

Missing 0

Mean 1.5800

Std. Deviation .78083

Tingkat stres

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid stres ringan 57 57.0% 57.0 57.0

stres sedang 31 31.0% 31.0 88.0

stres berat 9 9.0% 9.0 97.0

stres sangat berat 3 3.0% 3.0 100.0

Total 100 100.0% 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelompok usia * Tingkat

stress 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Kelompok usia * Tingkat stress Crosstabulation

Tingkat stress

Total

stress

ringan

stress

sedang

stress

berat

stress sangat

berat

Kelompok

usia

19-21 tahun Count 48 26 6 3 83

% of Total 48.0% 26.0% 6.0% 3.0% 83.0%

>21 tahun Count 9 5 3 0 17

% of Total 9.0% 5.0% 3.0% 0.0% 17.0%

Total Count 57 31 9 3 100

% of Total 57.0% 31.0% 9.0% 3.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara

Page 82: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis kelamin * Tingkat

stress 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Jenis kelamin * Tingkat stress Crosstabulation

Tingkat stress

Total

stress

ringan

stress

sedang

stress

berat

stress sangat

berat

Jenis

kelamin

laki-laki Count 28 6 2 1 37

% of Total 28.0% 6.0% 2.0% 1.0% 37.0%

perempuan Count 29 25 7 2 63

% of Total 29.0% 25.0% 7.0% 2.0% 63.0%

Total Count 57 31 9 3 100

% of Total 57.0% 31.0% 9.0% 3.0% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tempat tinggal responden *

Tingkat stress 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Tempat tinggal responden * Tingkat stress Crosstabulation

Tingkat stress

Total

stress

ringan

stress

sedang

stress

berat

stress sangat

berat

Tempat

tinggal

responden

Bersama

orang tua

Count 33 14 4 2 53

% of Total 33.0% 14.0% 4.0% 2.0% 53.0%

tidak

bersama

orang tua

Count 24 17 5 1 47

% of Total 24.0% 17.0% 5.0% 1.0% 47.0%

Total Count 57 31 9 3 100

% of Total 57.0% 31.0% 9.0% 3.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara

Page 83: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Statistics

Kualitas tidur

N Valid 100

Missing 0

Mean 1.5300

Std. Deviation .50161

Kualitas tidur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kualitas tidur baik 47 47.0 47.0 47.0

Kualitas tidur buruk 53 53.0 53.0 100.0

Statistics

Mulai tertidur

Menanti sebelum

tidur Bangun tidur

N Valid 100 100 100

Missing 0 0 0

Mulai tertidur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sudah mengantuk 20 20.0 20.0 20.0

lelah/capek siap

ngerjakan tugas 33 33.0 33.0 53.0

Kebiasaan tidur 40 40.0 40.0 93.0

Agar bangun cepat 7 7.0 7.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Menanti sebelum tidur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Main hp 52 52.0 52.0 52.0

Mencoba untuk tidur 21 21.0 21.0 73.0

Berbaring di tempat tidur 6 6.0 6.0 79.0

Langsung tertidur 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara

Page 84: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Bangun tidur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kuliah 63 63.0 63.0 63.0

Ngerjain tugas 4 4.0 4.0 67.0

Kebiasaan bangun 33 33.0 33.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Statistics

kualitas

tidur

subyektif

Latensi

tidur

Durasi

tidur

Efisiensi

tidur

sehari-hari

Masalah

saat tidur

Penggunaan

Obat tidur

Disfungsi

aktifitas

siang hari

N Valid 100 100 100 100 100 100 100

Missing 0 0 0 0 0 0 0

kualitas tidur subyektif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sangat baik 13 13.0 13.0 13.0

cukup baik 56 56.0 56.0 69.0

kurang baik 27 27.0 27.0 96.0

sangat buruk 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Latensi tidur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <15 menit 23 23.0 23.0 23.0

16-30 menit 34 34.0 34.0 57.0

31-60 menit 22 22.0 22.0 79.0

>60 menit 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara

Page 85: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Durasi tidur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid >7 jam 26 26.0 26.0 26.0

6-5 jam 25 25.0 25.0 51.0

5-6 jam 38 38.0 38.0 89.0

<5 jam 11 11.0 11.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Efisiensi tidur sehari-hari

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid skor >85% 72 72.0 72.0 72.0

skor 75-84% 18 18.0 18.0 90.0

skor 65-74% 7 7.0 7.0 97.0

skor <65% 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Masalah saat tidur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid total skor 0 5 5.0 5.0 5.0

total skor 1-9 79 79.0 79.0 84.0

total skor 10-18 14 14.0 14.0 98.0

total skor 19-27 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Penggunaan Obat tidur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak ada 95 95.0 95.0 95.0

<1 kali seminggu 2 2.0 2.0 97.0

1 atau 2 kali seminggu 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara

Page 86: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Disfungsi aktifitas siang hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak ada 15 15.0 15.0 15.0

<1 kali seminggu 60 60.0 60.0 75.0

1 atau 2 kali seminggu 23 23.0 23.0 98.0

3 atau lebih seminggu 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kelompok usia * Kualitas

tidur 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Kelompok usia * Kualitas tidur Crosstabulation

Kualitas tidur

Total

kualitas tidur

baik

Kualitas tidur

buruk

Kelompok usia 19-21 tahun Count 41 42 83

% of Total 41.0% 42.0% 83.0%

>21 tahun Count 6 11 17

% of Total 6.0% 11.0% 17.0%

Total Count 47 53 100

% of Total 47.0% 53.0% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis kelamin * Kualitas tidur 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Universitas Sumatera Utara

Page 87: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Jenis kelamin * Kualitas tidur Crosstabulation

Kualitas tidur

Total

kualitas tidur

baik

Kualitas tidur

buruk

Jenis kelamin laki-laki Count 24 13 37

% of Total 24.0% 13.0% 37.0%

perempuan Count 23 40 63

% of Total 23.0% 40.0% 63.0%

Total Count 47 53 100

% of Total 47.0% 53.0% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tempat tinggal responden *

Kualitas tidur 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Tempat tinggal responden * Kualitas tidur Crosstabulation

Kualitas tidur

Total

kualitas tidur

baik

Kualitas tidur

buruk

Tempat

tinggal

responden

Bersama

orang tua

Count 25 28 53

% of Total 25.0% 28.0% 53.0%

tidak

bersama

orang tua

Count 22 25 47

% of Total 22.0% 25.0% 47.0%

Total Count 47 53 100

% of Total 47.0% 53.0% 100.0%

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tingkat stres * Kualitas tidur 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Universitas Sumatera Utara

Page 88: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

tingkat stres * Kualitas tidur Crosstabulation

Count

Kualitas tidur

Total kualitas tidur baik

Kualitas tidur

buruk

tingkat stres stres ringan 44 13 57

stres sedang-berat 3 40 43

Total 47 53 100

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 48.511a 1 .000

Continuity Correctionb 45.734 1 .000

Likelihood Ratio 55.298 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 48.026 1 .000

N of Valid Cases 100

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.21.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for tingkat stres

(stres ringan / stres sedang-

berat)

45.128 11.978 170.018

For cohort Kualitas tidur =

kualitas tidur baik 11.064 3.681 33.255

For cohort Kualitas tidur =

Kualitas tidur buruk .245 .151 .398

N of Valid Cases 100

Universitas Sumatera Utara

Page 89: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

skorstres 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Total skor PSQI 100 100.0% 0 0.0% 100 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

skorstres Mean 19.5900 .49647

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 18.6049

Upper Bound 20.5751

5% Trimmed Mean 19.0556

Median 18.0000

Variance 24.648

Std. Deviation 4.96471

Minimum 15.00

Maximum 40.00

Range 25.00

Interquartile Range 6.00

Skewness 1.578 .241

Kurtosis 2.919 .478

Total skor

PSQI

Mean 6.7100 .31279

95% Confidence Interval for Mean Lower

Bound 6.0894

Upper

Bound 7.3306

5% Trimmed Mean 6.6000

Median 6.0000

Variance 9.784

Std. Deviation 3.12790

Minimum 1.00

Maximum 16.00

Range 15.00

Interquartile Range 5.75

Skewness .497 .241

Kurtosis -.403 .478

Universitas Sumatera Utara

Page 90: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skorstres .196 100 .000 .835 100 .000

Total skor PSQI .178 100 .000 .940 100 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Correlations

skorstres Total skor PSQI

Spearman's rho Skorstres Correlation Coefficient 1.000 .595**

Sig. (2-tailed) . .000

N 100 100

Total skor

PSQI

Correlation Coefficient .595** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara

Page 91: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 8:

Universitas Sumatera Utara

Page 92: repositori.usu.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › ... Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Tidur pada ...Ashri Yudhistira, M.Ked, Sp.THT-KL, untuk setiap kritik dan

Lampiran 9:

Universitas Sumatera Utara