repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view...

156
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan nasional Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Dengan demikian usaha pembangunan berarti humanisasi atau peningkatan taraf hidup manusia sebagai subjek dan sekaligus objek pembangunan dan senantiasa menciptakan keselarasan dan keseimbangan dalam hidupnya, baik secara rohani dan jasmani. Wilayah negara kesatuan RI terbagi atas daerah provinsi, dan provinsi terbagi atas daerah yang lebih kecil yaitu Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Daerah-daerah tersebut manjadi satu kesatuan dalam wilayah nagara RI. Oleh karena itu pembangunan harus tersebar secara merata dari seluruh wilayah Republik Indonesia agar terwujud masyarakat yang adil dan makmur.

Transcript of repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view...

Page 1: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan

nasional Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian

usaha pembangunan berarti humanisasi atau peningkatan taraf hidup

manusia sebagai subjek dan sekaligus objek pembangunan dan senantiasa

menciptakan keselarasan dan keseimbangan dalam hidupnya, baik secara

rohani dan jasmani.

Wilayah negara kesatuan RI terbagi atas daerah provinsi, dan provinsi

terbagi atas daerah yang lebih kecil yaitu Kabupaten/Kota, Kecamatan dan

Desa/Kelurahan. Daerah-daerah tersebut manjadi satu kesatuan dalam

wilayah nagara RI. Oleh karena itu pembangunan harus tersebar secara

merata dari seluruh wilayah Republik Indonesia agar terwujud masyarakat

yang adil dan makmur. Dalam hal ini, pembangunan dapat diartikan sebagai

suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak

secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai

aspirasinya yang paling manusiawi (Nugroho dan Rochmin Danuri, 2004)

Pembangunan yang dilaksanakan di pedesaan atau tingkat Kelurahan

merupakan realisasi pembangunan nasional. Untuk menunjang

Page 2: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

2

pembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah

serta partisipasi seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan.

Dalam merealisasikan tujuan pembangunan, maka segenap potensi

alam harus digali, dikembangkan, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,

demikian pula halnya sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan

sehingga dapat mengembangkan potensi alam secara maksimal agar tujuan

pembangunan dapat tercapai.

Otonomi daerah memiliki arti otonomi desa bahwa desa mampu

berinisiatif dan berkreativitas untuk menjalankan pemerintahannya sendiri

serta menumbuhkan demokratisasi masyarakat dalam pembangunan,

sehingga desa atau setingkat Kelurahan memiliki ruang gerak yang luas

dalam melaksanakan pembangunan, karena tidak terbebani lagi dengan

program-program pembangunan dari kabupaten/kota, provinsi maupun

pemerintah pusat.

Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan adalah kesadaran

yang tidak bisa muncul dengan sendirinya. Kesadaran tersebut harus

dibimbing dan diarahkan sampai mereka bisa mencapai kemandiriannya

sendiri. Dengan adanya keterlibatan secara mental dan emosional mulai dari

keterlibatan perumusan kebijakan, pelaksanaan, tanggung jawab sampai

pemanfaatan pembangunan akan bisa dirasakan secara merata oleh pihak-

pihak tertentu.

Page 3: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

3

Sasaran pembangunan nasional adalah pembangunan manusia

secara utuh lahir dan batin serta merata. Sasaran tersebut mengandung

makna bahwa tujuan akhir pembangunan adalah terwujudnya masyarakat

yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun non

material secara merata.

Untuk mencapai sasaran etrsebut di atas diperlukan proses yang

terus-menerus, dan melalui proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan

kualitas agar proses ini dapat berjalan secara teratur dan terarah, maka perlu

perencanaan. Perencanaan merupakan syarat bagi terlaksananya proses

pembangunan yang baik. Akan tetapi walaupun demikian perencanaan

tidaklah berarti sebagai jaminan penuh bagi keberhasilan pencapaian tujuan,

walaupun pelaksanaan kegiatan telah diawali dengan perencanaan yang

matang, namun sering timbul hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan

kegiatan pembangunan tersebut. Hambatan-hambatan tersebut harus benar-

benar diperhatikan dalam perencanaan pembangunan tingkat Desa maupun

Kelurahan. Olehnya ketetapan perencanaan dalam pelaksanaan

pembangunan adalah mutlak harus disertai dengan kesadaran yang penuh

kesungguhan serta kemauan baik dari setiap unsur yang tidak terlibat

langsung di dalam pembangunan tersebut.

Desa dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana

perubahannya dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 memiliki arti

bahwa:

Page 4: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

4

“Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnnya disebut desa, adalah kesatuan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

Untuk menggerakkan masyarakat dalam partisipasinya terhadap

pembangunan, diperlukan adanya tenaga/unsur penggerak yang mampu

menggerakkan dan mengarahkan kemampuan masyarakat untuk dapat

mewujudkan cita-cita pembangunan dalam hubungan ini, maka Lurah

sebagai Kepala Kelurahan memegang peranan yang menentukan. Sebagai

pimpinan tertinggi dan penanggung jawab pelaksanaan pemerintahan dan

pembangunan, ia harus mampu mengemban tugas yang dibebankan

kepadanya yang saling kait-mengkait termasuk tugas pembangunan yang

multi dimensional.

Oleh karena itulah suksesnya pembangunan di suatu daerah sangat

ditentukan oleh kualitas kinerja pemerintahannya. Bertitik tolak dalam

pelaksanaan pembangunan di tingkat desa dan kelurahan, terutama di

Kelurahan Siwa Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo maka penulis

bermaksud mengangkat judul “Peranan Pemerintah Kelurahan dalam

Pembangunan di Kelurahan Siwa Kecamatan Pitumpanua Kabupaten

Wajo”

Page 5: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berusaha merumuskan

masalah yang ingin diteliti agar tidak menyulitkan dalam pengumpulan data

yang dipelukan. Maka dari itu penulis merumuskan masalahnya sebagai

berikut :

a. Bagaimana upaya pemerintah kelurahan dalam pelaksanaan

pembangunan di Kelurahan Siwa ?

b. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan tugas pemerintah

dalam pembangunan di Kelurahan Siwa ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan upaya pemerintah kelurahan dalam

pelaksanaan pembangunan di Kelurahan Siwa.

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas

pemerintah dalam pembangunan di Kelurahan Siwa.

Page 6: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

6

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu :

1. Bagi ilmu pengetahuan

Kajian dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan terutama

yang menggeluti bidang kajian ilmu pemerintahan.

2. Bagi instansi terkait dan masyarakat

Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah dan Dinas Instansi

terkait, serta pemerintah tingkat kelurahan sendiri di dalam

mengevaluasi keberhasilan serta kendala-kendala yang dihadapi untuk

pelaksanaan program-program pembangunan di masa-masa

mendatang.

1.4. Kerangka Konseptual

Pembangunan sangat ditentukan oleh adanya pengertian, kesadaran,

dan partisipasi langsung dari seluruh lapisan masyarakat dalam menghadapi

tantangan-tantangan pembangunan. Kegiatan pembangunan yang giat-

giatnya dilaksanakan dewasa ini bukan hanya merupakan tanggung jawab

pemerintah saja, melainkan juga tanggung jawab semua elemen masyarakat.

Diperlukan keterpaduan antara pemerintah dan masyarakat dalam

mengidentifikasi kemudian mengolah semua potensi yang dimiliki oleh desa

dan kelurahan agar tercipta pembangunan yang yang maksimal. Oleh karena

Page 7: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

7

itu, dalam rangka mencapai keberhasilan pembangunan perlu adanya

partisipasi aktif dari seluruh masyarakat.

Namun demikian tonggak utama penggerak dalam pembangunan di

tingkat kelurahan adalah pemerintah kelurahan dalam hal ini Lurah dan

aparatur kelurahan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

Tahun 2005 tentang Desa pasal 14 yakni dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa tersebut maka lebih lanjut tentang peranan pemerintah kelurahan

dalam pembangunan diuraikan ke dalam tiga indikator yakni pembina,

pengayom dan pelayan masyarakat.

Keberhasilan suatu pembangunan harus senantiasa beriringan dengan

bagaimana menggalang keterpaduan antara pemerintah dan masyarakat

untuk melaksanakan pembangunan. Meskipun partisipasi masyarakat

merupakan suatu hal yang esensial dalam menunjang pembangunan di

daerah yang semi perkotaan dalam hal ini tingkat Kelurahan, tetapi partisipasi

masyarakat dalam pembangunan tidak begitu saja tumbuh dengan

sendirinya, melainkan pemerintah harus aktif untuk terus mendorong dan

meningkatkan motivasi dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Dalam hal ini tentu saja ada beberapa faktor yang berpengaruh baik itu faktor

pendukung maupun faktor penghambat.

Page 8: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

8

Sasaran utama pembangunan adalah terwujudnya masyarakat yang

sejahtera secara utuh lahir dan batin serta merata. Sasaran tersebut

mengandung makna bahwa tujuan akhir pembangunan adalah terwujudnya

masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya baik meterial

maupun non meterial secara merata.

Untuk lebih jelasnya pembahasan penelitian ini dapat dilihat pada

skema kerangka konseptual berikut.

Page 9: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

9

Skema Kerangka Konseptual

PEMERINTAH KELURAHAN

Lurah

Aparatur kelurahan

KEMAJUAN YANG DICAPAI DALAM PEMBANGUNAN

DAN MASYARAKAT SEJAHTERA

FUNGSI PEMBANGUNAN (PP No. 72 Thn 2005)

Pembina Pengayom Pelayan Masyarakat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor Penghambat

Kurangnya sarana dan prasarana

Kualitas sumber daya aparat

Faktor Pendukung

Partisipasi masyarakat Kerjasama antar sesama

aparat aparat

Page 10: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

10

1.5. Metode penelitian

1.5.1. Lokasi Penelitian

Berdasarkan pada judul penelitian, maka penelitian ini dilaksanakan di

wilayah Kelurahan Siwa Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo.

1.5.2. Tipe dan Bentuk Penelitian

a. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif, yang

bertujuan memberikan gambaran secara jelas suatu fenomena atau

kenyataan sosial yang berkenaan dengan masalah yang diteliti,

khususnya tentang peranan pemerintah kelurahan dalam pembangunan

di Kelurahan Siwa Kecamatan Pitumpanua kabupaten Wajo.

b. Adapun bentuk penelitiannya adalah penelitian lapangan yaitu penelitian

yang menekankan penggunaan data primer yang diperoleh melalui

wawancara dengan informan terkait fokus penelitian sehingga dapat

menemukan ruang lingkup tertentu. Data didapatkan dengan penelitian

langsung ke lokasi penelitian.

1.5.3. Informan

Informan yang dilibatkan merupakan orang yang dapat memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Adapun rincian informan

yang digunakan dalam penelititan ini adalah sebagai berikut :

- Kepala Kelurahan (Lurah)

- Sekretaris Lurah

- Aparatur Kelurahan

Page 11: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

11

- Kepala Lingkungan

- Ketua Lembaga Masyarakat

- Warga masyarakat

- Camat

1.5.4. Sumber Data

Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh berdasarkan sumbernya

dapat digolongkan berdasarkan sumbernya dapat digolongkan menjadi dua

bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data

yang diperoleh dari informan dengan cara wawancara maupun pengamatan

secara langsung, sedangkan data sekunder merupakan data yang bersumber

dari dokumen-dokumen arsip tertentu yang berhubungan dengan penelitian.

1.5.5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, relevan, dan dapat

dipertanggungjawabkan maka penulis menggunakan beberapa teknik dalam

pengumpulan data karena masing-masing mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Adapun beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian ini,

yaitu :

a. Observasi, yaitu proses pengambilan data dalam penelitian di mana

peneliti atau pengamat dengan mengamati kondisi yang berkaitan dengan

objek penelitian.

b. Wawancara, adalah proses percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak berupa tanya jawab kepada

Page 12: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

12

sejumlah informan untuk memperoleh informasi dan gagasan yang

berkaitan erat dengan penelitian ini.

c. Studi kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca buku,

dokumen-dokumen, undang-undang, dan media informasi lainnya yang

berkaitan dengan hal-ihwal pembangunan di Kelurahan Siwa Kecamatan

Pitumpanua Kabupaten Wajo.

1.5.6. Analisis Data

Di dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisa

secara kualitatif yakni data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk kata-

kata lisan maupun tulisan. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian. Serta hasil-hasil penelitian

baik dari hasil studi lapang maupun studi literatur untuk kemudian

memperjelas gambaran hasil penelitian.

1.6. Definisi Operasional

Untuk memberi suatu pemahaman, agar memudahkan penelitian,

maka perlu adanya beberapa batasan penelitian dan fokus penelitian ini yang

dioperasionalkan melalui indikator sebagai berikut :

Peranan Pemerintah Kelurahan adalah peranan Lurah dan perangkat

kelurahan dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemerintahan

tingkat kelurahan, sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 12

tahun 2008 yakni pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan.

Page 13: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

13

Adapun indikator yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Pembangunan diartikan sebagai suatu perubahan yang mencakup

seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur,

pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya yang

diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakat dan didasarkan kepada tugas dan kewajiban masyarakat.

b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72

Tahun 2005 Tentang Desa, peranan pemerintah kelurahan dalam

pembangunan di Kelurahan Siwa dapat dioperasionalkan dengan

indikator sebagai berikut :

1) Pembina masyarakat

2) Pengayom masyarakat

3) Pelayan masyarakat

c. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proses pembangunan di

kelurahan.

Indikatornya adalah:

Faktor pendukung

- Partisipasi masyarakat

- Kerjasama antar sesama aparat

Faktor penghambat

- Kurangnya sarana dan prasarana

Page 14: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

14

- Kualitas sumber daya aparat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan tentang Peran Pemerintah

Setiap manusia dalam kehidupannya masing-masing memiliki peran

dan fungsi dalam menjalankan kehidupan sosialnya. Dalam melaksanakan

perannya, setiap manusia memiliki cara atau sikap yang berbeda-beda. Hal

ini sangat dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan sosialnya.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia menyebutkan pengertian peran

sebagai berikut :

a. Peran adalah pemain yang diandaikan dalam sandiwara maka ia adalah

pemain sandiwara atau pemain utama.

b. Peran adalah bagian yang dimainkan oleh seorang pemain dalam

sandiwara, ia berusaha bermain dengan baik dalam semua peran yang

diberikan

c. Peran adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.

Mengenai peranan ini, Horoepoetri, Arimbi dan Santosa (2003),

mengemukakan beberapa dimensi peran sebagai berikut :

a. Peran sebagai suatu kebijakan. Penganut paham ini berpendapat bahwa

peran merupakan suatu kebijaksanaan yang tepat dan baik dilaksanakan

b. Peran sebagai strategi. Penganut paham ini mendalikan bahwa peran

merupakan strategi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat (public

Page 15: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

15

support). Pendapat ini didasarkan pada suatu paham bahwa keputusan

dan kepedulian masyarakat pada tiap tingkatan keputusan

didokumentasikan dengan baik, maka keputusan tersebut memiliki

kredibilitas.

c. Peran sebagai alat komunikasi. Peran didayagunakan sebagai instrumen

atau alat untuk mendapatkan masukan berupa informasi dalam proses

pengambilan keputusan. Persepsi ini dilandaskan oleh suatu pemikiran

bahwa pemerintah dirancang untuk melayani masyarakat, sehingga

pandangan dan preferensi dari masyarakat tersebut adalah masukan yang

bernilai, guna mewujudkan keputusan yang responsif dan responsibel.

d. Peran sebagai alat penyelesaian sengketa. Peran didayagunakan sebagai

suatu cara untuk mengurangi dan meredam konflik melalui usaha

pencapaian konsensus dari pendapat-pendapat yang ada. Asumsi yang

melandasi persepsi ini dalah bertukar pikiran dan pandangan dapat

meningkatkan pengertian dan toleransi serta mengurangi rasa

ketidakpercayaan (mistrust) dan kerancuan (biasess).

e. Peran sebagai terapi. Menurut persepsi ini, peran dilakukan sebagai upaya

“mengobati” masalah masalah psikologis masyarakat seperti halnya

perasaan ketidakberdayaan (sense of powerlessness), tidak percaya diri

dan perasaan bahwa diri mereka bukan komponen penting dalam

masyarakat.

Page 16: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

16

Peran merupakan aspek yang dinanis dalam kedudukan (status)

terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran (Soeharto,

2002; Soekamto, 1984:237).

Analisis terhadap perilaku peranan dapat dilakukan melalui tiga

pendekatan, yaitu ketentuan peranan, gambaran peranan dan harapan

peranan. Ketentuan peranan adalah pernyataan formal dan terbuka tentang

perilaku yang harus ditampilkan seseorang dalam membawa perannya.

Gambaran peranan adalah suatu gambaran tentang perilaku yang secara

aktual ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya. Dari berbagai

pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian peranan

dalam hal ini peran pemerintah dalam melaksanakan fungsi dan tujuannya

dalam pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pengaturan

masyarakat. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sarjono Sukamto bahwa

peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan apabila seseorang

melaksanakan hak-hak serta kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka

ia telah melakukan sebuah peranan.

Pemerintah berasal dari kata perintah yang berarti menyuruh

melakukan sesuatu. Istilah pemerintahan diartikan sebagai perbuatan dalam

artian bahwa cara, hal urusan dan sebagainya dalam memerintah (Sri

Soemantri, 1976: 17), sehingga secara etimologi, dapat diartikan sebagai

tindakan yang terus menerus (kontinue) atau kebijaksanaan dengan

Page 17: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

17

menggunakan suatu rencana maupun akal (rasio) dan tata cara tertentu

untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki (Utrecht, 1986: 28).

Sedangkan definisi lain mengartikan bahwa pemerintah ialah jawatan atau

aparatur dalam susunan politik (Muhammad Yamin, 1982: 112).

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan

publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam usaha

mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti sempit adalah segala

kegiatan dalam badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif

(C.F. Strong).

Pemerintahan dalam arti luas dari definisi di atas mengungkapkan

bahwa segala urusan yang dilakukan oleh Negara dalam menyelenggarakan

kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara itu sendiri, jadi tidak

diartikan sebagai pemerintah yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja,

melainkan juga meliputi tugas-tugas lainnya termasuk legislatif dan yudikatif.

Pemerintah dalam hal ini melingkupi semua urusan negara.

Dalam Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah,

yang dimaksud dengan pemerintah daerah adalah kepala daerah, yaitu

kepala daerah pada umumnya, seperti gubernur, bupati, dan wali kota, serta

anggota DPRD. Kedudukan anggota DPRD sederajat sama tinggi dengan

bupati, di mana kepala daerah memimpin bidang eksekutif dan DPRD

Page 18: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

18

bergerak di bidang legislatif. Dalam hal pembuatan peraturan daerah

(PERDA), kepala daerah dan anggota DPRD harus bersama-sama dalam

pembuatan PERDA. Tugas utama kepala daerah sebagai unsur pemerintah

daerah adalah memimpin penyelenggaraan dan bertanggung jawab penuh

atas jalannya pemerintahan daerah.

Bintoro Tjokroamidjojo dalam bukunya Pengantar Ilmu Administrasi

Pembangunan menyebutkan pula peranan dan fungsi pemerintah sebagai

berikut : Perencanaan serta fungsi pemerintah terhadap perkembangan

masyarakat tergantung pada beberapa hal; pertama adalah filsafat hidup

kemasyarakatan dan politik masyarakat. Ada negara yang memberikan

kebebasan yang cukup besar kepada anggota masyarakatnya untuk

menumbuh-kembangkan masyarakat sehingga pemerintah diharapkan tidak

terlalu banyak campur tangan dalam kegiatan masyarakat. Pada masa

lampau dalam bentuk yang eksterm, hal ini didukung oleh filsafat

kemasyarakatan Laissez Faire namun ada pula nagara yang filsafat hidupnya

menghendaki negara dan pemerintah memimpin serta mengurusi segala

sesuatu dalam kehidupan masyarakatnya, seperti filsafat politik tradisionalis.

Hal ini berkaitan dengan suatu pandangan bahwa pemerintah sebagai

pemegang mandat untuk mengusahakan kepentingan dan keadilan dalam

masyarakat secara keseluruhan. Ini perlu dinyatakan dan tetap

memperhatikan kepentingan golongan ekonomi lemah.

Page 19: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

19

Ryas Rasyid membagi fungsi pemerintahan manjadi empat bagian

yaitu ;

1. Fungsi pelayanan (public service)

2. Fungsi pembangunan (development)

3. Fungsi pemberdayaan (empowering)

4. Fungsi pengaturan (regulation)

2.2. Tinjauan tentang Desa dan Kelurahan

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, desa diartikan sebagai ;

1. Sekelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan, kampung,

dusun;

2. Udik atau dusun (dalam arti daerah pedalam sebagai lawan kota);

3. Tempat, tanah, dan daerah.

Dari pengertian ini, maka desa memiliki beberapa karakteristik, yaitu:

(1) desa merupakan suatu lokasi pemukiman di luar kota sekaligus bukan

kota; (2) desa merupakan suatu komunitas yang homogen; dan (3) desa

menunjukkan suatu sifat dari lokasi sebagai akibat dari posisinya yang

berbeda di pedalaman. Desa lebih sering diperlawankan dengan kota.

Menurut S. Wojowasito (1972), rural diartikan dari desa, seperti di desa,

sedangkan urban diartikan dari perdesaan, bukan desa (village), dan urban

diterjemahkan menjadi perkotaan, juga bukan kota (town, city). Hal ini

Page 20: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

20

didasarkan pada konsep rural dan urban lebih menunjuk kepada karakteristik

masyarakatnya, sedangkan village, town, dan city lebih mengacu kepada

suatu unit teritorial. Dari pendapat tersebut, maka pengertian desa dapat

dilihat aspek wilayah kemasyaratan, dengan penjelasan:

a) Dari aspek wilayah teritorial, village, town, dan city sebagai sesuatu unut

terotorial-administratif atau berkaitan dengan kekotaprajaan

(municipality). Dalam kaitan ini, suatu daerah dan komunitas pedesaan

(rural area and community) dapat mencakup sejumlah desa (village).

Demikian pula urban,bukan hanya sebagai sebuah kota (town atau city)

dalam arti suatu kotapraja atu kotamadya, melainkan termasuk daerah-

daerah di luar batas resmi kota tersebut yang masyarakatnya memiliki

cara hidup kota.

b) Dari aspek kemasyarakatan (komunitas), desa (village) sebagai tempat

pemukiman para petani, terlepas dari ukuran besar kecilnya, tetepi juga

terdapat desa-desa perdagangan dimana terdapat sejumlah orang dari

desa itu yang memiliki mata pencaharian dalam bidang perdagangan

(non pertanian), yang masih dikelola secara tradisional. Sedangkan, kota

kecil (town), didefinisikan sebagai suatu pemukiman perkotaan yang

mendominasi lingkungan perdesaan dalam berbagai segi, tetapi kota

kecil bukanlah sekedar desa yang besar.

Adapun desa dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

sebagaimana perubahannya dalam Undang-undang 12 Tahun 2008 bahwa:

Page 21: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

21

“Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan di daerah Kabupaten”.Sedangkan menurut Sutardjo Kartohadikusuma, mengemukakan bahwa desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri.

Adapun mengenai kelurahan adalah pembagian wilayah administratif

di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di

Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat

Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang

berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit

pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa,

kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam

perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

2.3. Pembangunan Desa

Sebelum membahas lebih jauh apa itu pembangunan desa, ada

baiknya dipahami terlebih dahulu makna dari pembangunan itu sendiri.

Definisi pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan

berkesinambungan/berkelanjutan untuk menciptakan keadaan yang dapat

menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap

warga yang paling humanistik (Anwar 2005, Dalam Hubungan Dengan

Konsep Pembangunan Daerah).

Page 22: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

22

Mengenai pengertian pembangunan, para ahli memberikan definisi

yang bermacam-macam seperti halnya perencanaan.

(http://profsyamsiah.word.press.com./xmlrpc.php, diakses tanggal 04 Oktober

2011). Istilah pembangunan bisa saja diartikan berbeda oleh satu orang

dengan orang lain, daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, negara

satu dengan negara yang lainnya. Namun secara umum ada suatu

kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk melakukan

perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Siagian (1994) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai

“Suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang

berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan

pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation

building)”.

Sedangkan Ginanjar Kartasasmita (1994) memberikan pengertian

yang lebih sederhana, yaitu sebagai “suatu proses perubahan ke arah yang

lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.

Begitu pula dengan Suharyanto mengartikan pembangunan sebagai

proses perubahan dari suatu kondisi tertentu ke kondisi lebih baik.

Pembangunan dapat diartikan juga sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk

menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga

negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi

(Nugroho dan Rochmin Dahuri, 2004).

Page 23: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

23

Sondang P Siagian mendefinisikan pembangunan sebagai suatu

usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang terencana

yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah,

menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.

Definisi di atas memberikan penjelasan bahwa pembangunan

merupakan proses perubahan yang dilakukan secara sadar oleh bangsa,

negara dan pemerintah menuju modernitas yakni cara hidup lebih baik dari

pada yang sebelumnya mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dan

negara.

Selanjutnya menurut Wiratnolo pembangunan diartikan sebagai suatu

perubahan tingkat kesejahteraan secara terukur dan alami. Perubahan

tingkat kesejahteraan ditentukan oleh dimensi dari definisi ekonomi, sosial,

politik, atau hukum.

Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya

pemikiran yang mengidentikkan pembangunan dengan perkembangan,

pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan

dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek

perubahan, di mana pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta

industrialisasi, secara keseluruhan mengandung unsur perubahan. Namun

begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang cukup prinsipil,

karena masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang

berbeda serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya

Page 24: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

24

merupakan bentuk yang merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy

Supriyadi BrataKusumah, 2005).

Pembangunan (development) adalah proses perubahan yang

mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur,

pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander

1994). Portes (1976) mendefinisikan pembangunan sebagai transformasi

ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang

direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Menurut Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat

pula diartikan sebagai transformasi ekonomi, sosial, dan budaya secara

sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan.

Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya, dapat dilihat melalui

peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan

jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional semakin besar.

Sebaliknya, kontribusi sektor pertanian akan menjadi semakin kecil dan

berbanding terbalik dengan pertumbuhan industrialisasi dan modernisasi

ekonomi. Transformasi sosial dapat dilihat melalui pendistribusian

kemakmuran melalui pemerataan memperoleh akses terhadap sumber daya

sosial-ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,

fasilitas rekreasi, dan partisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik.

Sedangkan transformasi budaya sering dikaitkan, antara lain, dengan

bangkitnya semangat kebangsaan dan nasionalisme, di samping adanya

Page 25: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

25

perubahan nilai dan norma yang dianut masyarakat, seperti perubahan dari

spiritualisme ke materialisme/sekularisme. Pergeseran dari penilaian yang

tinggi kepada penguasaan materi, dari kelembagaan tradisional menjadi

organisasi yang moderen dan rasional.

Dengan demikian, proses pembangunan terjadi di semua aspek

kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik, yang berlangsung

pada level makro (nasional) dan mikro (community/group). Makna penting

dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan (progres),

pertumbuhan dan diversifikasi.

Sebagaimana dikemukakan oleh para ahli di atas, pembangunan

adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara

sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan

yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan (Riyadi

dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).

Dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan masyarakat

yang menyangkut berbagai aspek, pemikiran tentang modernisasi pun tidak

lagi hanya mencakup bidang ekonomi dan industri, melainkan telah

merambah ke seluruh aspek yang dapat mempengaruhi kehidupan

masyarakat. Oleh karena itu, modernisasi diartikan sebagai proses

transformasi dan perubahan dalam masyarakat yang meliputi segala

aspeknya, baik ekonomi, indusri, sosial, budaya dan sebagainya.

Page 26: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

26

Oleh karena dalam proses modernisasi itu terjadi suatu proses

perubahan yang mengarah pada perbaikan, para ahli manajemen

menganggapnya sebagai suatu proses pembangunan di mana terjadi proses

perubahan dari kehidupan tradisional menjadi moderen, yang pada awal

mulanya ditandai dengan adanya penggunaan alat-alat moderen,

menggantikan alat-alat yang tradisional.

Selanjutnya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

termasuk ilmu-ilmu sosial, para ahli manajemen pembangunan terus

berupaya untuk menggali konsep-konsep pembangunan secara ilmiah.

Secara sederhana pembangunan sering diartikan sebagai suatu upaya untuk

melakukan perubahan menjadi lebih baik. Karena perubahan yang dimaksud

adalah menuju arah peningkatan dari keadaan semula, tidak jarang pula ada

yang mengasusmsikan bahwa pembangunan adalah pertumbuhan. Seiring

dengan perkembangannya hingga saat ini belum ditemukan adanya suatu

kesepakatan yang dapat menolak asumsi tersebut. Akan tertapi untuk dapat

membadakan keduanya tanpa harus memisahkan secara tegas batasannya,

Siagian (1983) dalam bukunya Administrasi Pembangunan mengemukakan,

“pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi

kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi

sekarang, sedangkan pembangunan sebagai pertumbuhan menunjukkan

kemampuan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara kualitatif

Page 27: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

27

maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak harus terjadi dalam

pembangunan.”

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada dasarnya

pembangunan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan, dalam arti bahwa

pembangunan dapat menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan

pertumbuhan akan terjadi sebagai akibat dari adanya pembangunan. Dalam

hal ini pertumbuhan dapat berupa pengembangan/perluasan (expansion)

atau peningkatan (improvement) dari aktivitas yang dilakukan oleh suatu

komunitas masyarakat.

2.3.1. Pengertian Pembangunan Desa

A Surjadi (dalam buku Pembangunan Masyarakat Desa)

mengemukakan arti pembangunan adalah :

“Pembangunan desa adalah suatu gerakan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dari seluruh masyarakat dengan demokratisasi aktif dan apabila mungkin didasarkan atas inisiatif ini tidak datang, maka diperlukan teknik-teknik untuk menimbulkan dan mendorongnya keluar supaya kegiatan dan respon yang antusias itu dapat terjamin.”

Pembangunan desa adalah suatu pembangunan yang diarahkan untuk

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dan didasarkan

kepada tugas dan kewajiban masyarakat desa (Agusthoa Kaswata; 1985 :

24).

Page 28: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

28

Dari beberapa pendekatan di atas pembangunan desa dapat

dikemukakan :

a. Pembangunan desa yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan

manusia seutuhnya adalah suatu pembangunan akan langsung

menyentuh kebutuhan sebahagian besar rakyat Indonesia, di mana

lebih dari 80% penduduk Indonesia bermukim di pedesaan.

b. Pembangunan desa mencakup keseluruhan aspek kehidupan dan

penghidupan masyarakat desa, dan terdiri atas sektor dan program

yang saling berkaitan yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan

bantuan dan bimbingan pemerintah melalui berbagai departemen dan

non departemen dengan aparatnya di daerah sesuai dengan tugas dan

tanggung jawab masing-masing.

c. Pembangunan desa mempunyai makna yang lebih hakiki bagi

masyarakat Indonesia karena dalam realisasi fisiknya justru bersifat

menyeluruh dan menyebar luas ke seluruh pelosok pedesaan serta

dengan menggali segala potensi dengan menggerakkan partisipasi

masyarakat untuk memadukannya.

d. Pembangunan desa mempunyai arti yang sangat strategis dalam

rangka pembangunan nasional, karena desa beserta masyarakatnya

merupakan landasan atau basis dari kekuatan politik, ekonomi, sosial,

budaya dan pertahanan keamanan. Ini dapat diartikan sebagai titik

sentral dari pembangunan nasional, karena pembangunan desa

Page 29: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

29

merupakan pembangunan yang langsung bersangkutan dengan

masyarakat yang berada di pedesaan. Semua jenis pembangunan, baik

pembangunan sektoral, pembangunan regional maupun pembangunan

khusus (inpres), semuanya diarahkan ke pedesaan.

e. Pada akhirnya pembangunan desa tidak mungkin hanya dilakukan oleh

sepihak saja tanpa koordinasi dan kerjasama dari semua pihak, baik

pemerintah pusat, daerah sampai pemerintah desa. Dari sini pulalah

perlu inisiatif bahwa, beban dan tanggung jawab pembangunan

bukanlah tugas ringan, justru berhasil tidaknya pembangunan desa

akan berakibat langsung kepada kehidupan dan penghidupan sebagian

besar masyarakat Indonesia.

Dengan melihat pendekatan pembangunan desa yang dilaksanakan

oleh warga desa maka pembagunan desa dapat dilihat sebagai suatu proses.

dikatakan sebagai proses karna diperlihatkan oleh jalannya proses

perubahan yang berlangsung dari cara yang tradisional ke arah yang lebih

baik maju dan lebih menekankan kepada aspek perubahan yang terjadi pada

masyarakat.

2.3.2. Sasaran Pembangunan Desa

Pembagunan desa hendaknya mempunyai sasaran yang tepat,

sehingga sumber daya yang terbatas dapat dimanfaatkan secara efektif dan

efesien. Beberapa sasaran yang dapat dikembangkan atau dicapai dalam

suatu pembagunan desa adalah sebagai berikut.

Page 30: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

30

A. Pengembangan Ekonomi kerakyatan

Pembagunan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelolah

seluruh potensi ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan

menerapkan prinsip atau ekonomi kerakyatan. Program-Program

pembagunan ekonomi kerakyatan yang dapat dikembangkan di desa adalah :

a. Program Pemberdayaan Usaha Kecil Perdesaan dengan kegiatan

berupa penyediaan kredit tanpa bunga.

b. Pembangunan pertanian dalam arti luas dalam rangka meningkatkan

ketersediaan pangan dan meningkatkan pendapatan petani, nelayan

dan peternak.

c. Pengembangan dan pemberdayaan koprasi serta pengusaha mikro

kecil dan menegah melalui pembinaan pengusaha kecil,

pengembagan industri kecil dan pembangunan prasarana dan sarana

ekonomi desa.

d. Pengembangan potensi dan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam

rangka menuju industri kecil perdesaan.

B. Pengembagan Sumberdaya Manusia yang Handal

Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dalam proses

pembangunan desa. Semakin tinggi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

maka semakin mendorong kemajuan suatu desa. Program-Program yang

dapat dikembangkan diantaranya:

Page 31: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

31

a. Program pengembangan pendidikan

b. Program peningkatan pelayanan kesehatan

c. Pembinaan generasi muda. seni budaya, pemuda dan olahraga

d. Program perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja.

e. Pembinaan kehidupan beragama.

f. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat.

C. Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

Pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mendukung prioritas

pembangunan lainnya, khususnya pengembangan ekonomi kerakyatan dan

peningkatan kualitas SDM. Program pembangunan infrastruktur pada

dasarnya adalah pembangunan sarana dan prasarana yang mampu

memberikan pelayanan guna mendukung kegiatan ekonomi produktif,

pelayanan sosial, kegiatan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan

aksesibilitas untuk menciptakan keterkaitan ekonomi antar wilayah. Dari

penjelasan di atas, peneliti memfokuskan pembangunan desa pada

pembangunan non fisik yang lebih difokuskan pada pengembangan ekonomi

kerakyatan dan sumber daya manusia yang handal.

2.3.3. Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan

pedesaan yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama

perekonomian desa. Lahan, potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi

keluarga pedesaan menjadi faktor utama pengembangan pertanian. Konsep

Page 32: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

32

pengembangan agropolitan pertama kali diperkenalkan oleh Mc. Douglass

dan Friedman (1974, dalam Pasaribu, 1999) sebagai siasat untuk

pengembangan pedesaan. Meskipun termaksud banyak hal dalam

pengembangan agropolitan, seperti redistribusi tanah, namun konsep ini

pada dasarnya memberikan pelayanan perkotaan di kawasan perdesaan

atau dengan istilah lain yang digunakan oleh Friedman adalah “kota di

ladang”.

Ada beberapa alasan mengapa harus dilakukan pembangunan

pertanian yaitu sebagai berikut :

1. Selama ini ukuran keberhasilan pembangunan hanya dilihat dari

terciptanya laju pertumbuhan perekonomian yang tinggi di mana alat

yang dipergunakannya adalah dengan mendorong industrialisasi di

kawasan-kawasan perkotaan. Kondisi ini bila ditinjau dari pemerataan

pembangunan telah memunculkan kesenjangan antara kawasan

pedesaan dan perkotaan karena sektor strategis yang didorong dalam

proses industrialisasi hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat

(Soenarno, 2003) ;

2. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia

yang diperkirakan pada tahun 2035 akan bertambah menjadi dua kali

lipat dari jumlah saat ini atau menjadi 400 juta jiwa, telah memunculkan

kerisauan akan terjadinya keadaan “rawan pangan” di masa yang akan

datang. Selain itu, dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan

Page 33: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

33

dan kesejahteraan masyarakat terjadi pula peningkatan konsumsi

perkapita untuk berbagai jenis pangan, akibatnya dalam waktu

beberapa tahun yang akan datang Indonesia membutuhkan tambahan

ketersediaan pangan yang lebih dari 2 kali lipat jumlah kebutuhan saat

ini (Siswono Yudohusodo, 2002) ;

3. Untuk mengurangi tingkat kemiskinan, karena menurut Mukhtar Sarman

(2009) “petani sangat identik dengan kemiskinan dan kemiskinan itu

pling banyak ditemukan di desa.”

2.3.4. Strategi dan Manajemen Pembangunan Desa

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa secara lebih

efektif, maka pemerintah desa dan masyarakatnya perlu menciptakan suatu

strategi pencapaian tujuan tersebut. Dalam merancang strategi yang

dimaksud, pemerintah desa perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut :

1. Keterpaduan pembangunan desa, di mana kegiatan kegiatan

dilaksanakan memiliki sinergi dengan kegiatan pembangunan yang lain.

2. Partisipatif, di mana masyarakat terlibat secara aktif dalam kegiatan dari

proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan.

3. Keberpihakan, di mana orientasi kegiatan baik dalam proses maupun

pemanfaatan hasil kepada seluruh masyarakat desa.

Page 34: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

34

4. Otonomi dan desentralisasi, di mana masyarakat memperoleh

kepercayaan dan kesempatan luas dalam kegiatan baik dalam proses

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun pemanfaatan hasilnya.

Adapun mengenai rencana-rencana pembangunan yang telah disusun

dan diterapkan bersama dalam forum musyawarah (yang sering disebut

musrembangdes) hendaknya dapat dilakukan secara baik. Untuk itu dapat

dilakukan secara baik. Untuk itu para pelaku pembangunan di desa harus

dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan desa sebagai berikut :

1. Accountable, pengelolaan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat.

2. Transparant, pengelolaan kegiatan harus dilakukan secara terbuka dan

diketahui oleh masyarakat.

3. Acceptable, pilihan kegiatan berdasarkan musyawarah sehingga

memperoleh dukungan masyarakat.

4. Sustainable, pengelolaan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada

masyarakat secara berkelanjutan.

2.4. Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan

Penyelenggaraan pemerintahan kelurahan merupakan pelaksanaan

pemerintahan yang dilaksanakan atau dilakukan oleh pemerintah kelurahan.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Wajo Nomor 16 tahun 2008 Tentang Tugas

Pokok, Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Lingkup Kecamatan

Page 35: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

35

Dan Kelurahan Pemerintah Kabupaten Wajo secara terperinci tugas pokok

dari aparatur pemerintah kelurahan adalah sebagai berikut ;

a. Lurah

Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah mempunyai tugas memimpin

kecamatan dalam membina, Mengoordinasikan dan melaksanakan

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati di bidang

pemerintahan, pembangunan, perekonomian dan kesejahteraan rakyat,

ketentraman dan ketertiban. pelayanan masyarakat serta pembinaan

sekretariat Kelurahan.

b. Sekretaris

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris kelurahan, mempunyai tugas

membina, mengkoodinasikan dan melaksanakan kegiatan di bidang

ketatausahaan, kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, keuangan,

serta memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur

dalam lingkup Kelurahan.

c. Kepala Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas

membantu lurah dalam membina, Mengoordinasikan dan melaksanakan

tugas di bidang pemerintahan.

d. Kepala Seksi Pembangunan

Page 36: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

36

Seksi Pembangunan dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas

membantu lurah dalam membina, Mengoordinasikan dan melaksanakan

tugas di bidang pembangunan.

e. Kepala Seksi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat

Seksi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh seorang

kepala seksi mempunyai tugas membantu lurah dalam membina,

Mengoordinasikan dan melaksanakan tugas di bidang perekonomian dan

kesejahteraan rakyat.

f. Kepala Seksi Ketentraman Dan Ketertiban

Seksi Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang kepala seksi

mempunyai tugas membantu lurah dalam membina, Mengoordinasikan

dan melaksanakan tugas di bidang ketentraman dan ketertiban.

2.5. Penyelenggaraan Pemerintahan dalam pembangunan

Hakekat dari pembangunan adalah perubahan secara terus menerus

yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah tujuan yang

diinginkan. Proses dimulainya pembangunan dengan berpijak pada

pembangunan masyarakat, diharapkan akan dapat memacu demokratisasi

masyarakat dalam proses pembangunan itu sendiri. Berikut beberapa ahli

mengemukakan pendapatnya tentang arti pembangunan, antara lain:

Page 37: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

37

Sondang P Siagian mendefinisikan pembangunan sebagai:

“pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan

dan perubahan yang terencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu

bangsa, nagara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka

pembinaan bangsa”.

Ginanjar Kartasasmita secara sederhana mengartikan pembangunan

sebagai suatu proses peranubahan ke arah yang lebih baik melalui

upaya yang dilakukan secara terencana.

Pembangunan menurut Kartasamita (1996) adalah “usaha

meningkatkan harkat martabat masyarakat yang dalam kondisinya tidak

mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

Membangun masyarakat berarti memampukan atau memandirikan mereka.

Dimulainya proses pembangunan dengan berpijak pada pembangunan

masyarakat, diharapkan akan dapat memacu partisipasi masyarakat dalam

proses pembangunan itu sendiri”.

Budiman (1995) membagi teori pembangunan tiga kategori besar yaitu

teori modernisasi, dependensi, dan paska dependensi. Teori modernisasi

menekankan pada faktor manusia dan budayanya yang dinilai sebagai

elemen fundamental dalam proses pembangunan.

Defenisi di atas memberikan penjelasan bahwa pembangunan

merupakan proses perubahan yang dilakukan secara sadar oleh bangsa,

negara dan pemerintah menuju modernitas yakni cara hidup lebih baik dari

Page 38: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

38

pada yang sebelumnya mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dan

negara.

Selanjutnya menurut Wrihatnolo (1999) pembangunan diartikan sebagai

suatu perubahan tingkat kesejahteraan secara terukur dan alami.

Perubahan tingkat kesejahteraan ditentukan oleh dimensi dari defenisi

ekonomi, sosial, politik, atau hukum.

Pembagunan desa dan kelurahan adalah suatu gerakan untuk

menciptakan kehidupan yang lebih baik dari seluruh masyarakat dengan

demokratisasi aktif dan apabila mungkin didasarkan atas inisiatif ini tidak

datang, maka diperlukan teknik-teknik untuk menimbulkan dan

mendorongnya keluar supaya kegiatan respon yang antusias itu dapat

terjamin.

Terlepas dari adanya perbedaan persepsi tentang konsep pembangunan

oleh para ilmuan, tetapi ide pokok dalam konsep pembangunan secara

umum adalah:

1. Pembangunan adalah proses berarti suatu kegiatan yang terjadi

secara terus- dilaksanakan.

2. Pembangunan merupakan usaha yang secara sadar dilaksanakan.

Artinya jika ada suatu kegiatan yang kelihatannya sebagai suatu

pembangunan, akan tetapi sebenarnya tidak dilaksanakan secara

sadar dan timbul hanya secara insidentil di masyrakat, maka tidak

dapat dikatakan sebagai pembangunan.

Page 39: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

39

3. Pembangunan dilaksanakan secara berencana.

4. Pembangunan mengarah pada modernitas yakni cara hidup yang

baru dan lebih baik daripada yang sebelumnya serta kemampuan

untuk lebih menguasai alam lingkungan dan mengurangi

ketergantungan terhadap pihak lain.

5. Modernitas yang dicapai melalui pembagunan itu bersifat

multdimensional. Artinya bahwa modernitas itu mencakup seluruh

aspek kehidupan bangsa dan negara.

Sedangkan secara khusus ditegaskan dalam undang-undang nomor

22 tahun 1999 maupun dalam keputusan menteri dalam negeri

(kep.Mendagri) nomor 63 dan 64 tahun 1999 bahwa pemerintah merupakan

ujung tombak bagi pembangunan nasional. Dalam konteks ini, pemerintah

mempunyai kewenangan:

a. Menggali berbagai potensi yang dimiliki potensi desa dan kelurahan

untuk tujuan pembangunan.

b. Menumbuhkembangkan peran serta masyarakat dalam pembangunan

c. Mewujudkan kehidupan demokrasi di tingkat desa dan kelurahan

d. Mengembangkan potensi masyarakat untuk mewujudkan kemandirian

masyarakat.

Untuk mewujudkan kewenangan tersebut di atas pemerintah desa dan

kelurahan dibantu oleh lembaga kelurahan sebagai mitra kerja pemerintah

desa dan kelurahan, kelembagaan tersebut membantu dalam bidang:

Page 40: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

40

1. Pemberdayaan, pelestarian, dan pengembangan adat istiadat yang

diemban oleh lembaga adat (Pasal 43-44 Kepmendagri No. 64 tahun

1999 tentang pedoman umum mengenai desa)

2. Lembaga kemasyarakatan yang membantu tugas-tugas pembangunan

pemerintah desa yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian pembangunan (pasal 45-47 Kepmendagri tahun 1999)

Pembangunan daerah yang berbasis pada pengembangan pedesaan

(rural based development) meliputi banyak aspek dan tantangan yaitu

menyangkut :

a. Potensi sumber daya alam (SDA) pada umumnya dapat dikatakan adalah

relatif cukup, sedangkan kemampuan sumber daya manusianya (SDM)

masih lemah.

b. Prasarana dasar yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi

pertanian (misalnya sumber daya air, jaringan irigasi, jalan desa dan

lainnya) masih perlu pembenahan.

c. Kelembagaan ekonomi dan sosial yang telah banyak terbentuk di daerah

pedesaan ternyata belum berfungsi secara optimal.

d. Beberapa kelemahan dan keterbatasan lainnya misalnya akses

pemasaran hasil pedesaan masih sangat lemah dan terbatas.

e. Akses petani kepada kredit (sumber daya modal) untuk pengembangan

usaha perekonomian pedesaan masih relatif terbatas.

Page 41: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

41

Keinginan masyarakat terhadap program pembangunan pedesaan

adalah sangat luas, sedangkan dana pembangunan pedesaan yang tersedia

masih relatif terbatas. Keinginan masyarakat sangat banyak tetapi tidak

semuanya merupakan kebutuhan. Kebutuhan merupakan program yang

disusun menggunakan kriteria-kriteria yang terukur, sehingga dapat

ditentukan skala prioritasnya. Bedasar dana yang tersedia terbatas itu dan

usulan program yang telah disusun berdasar skala prioritas maka dapat

dipilih program-program pembangunan yang merupakan prioritas tinggi yang

benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat setempat, selanjnya diusul prioritas

kedua, ketiga, dan seterusnya.

Tujuan akhir dari pembangunan pedesaan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan penduduknya secara langsung dan tidak langsung adalah

untuk meletakkan dasar-dasar pembangunan yang kokoh untuk memperkuat

pembangunan daerah dan pembangunan nasional sebagai tujuan antara

(sasaran) dari pembangunan pedesaan adalah mengupayakan agar desa-

desa yang merupakan satuan administrasi pemerintahan yang terkecil

(terbawah) dapat mempercepat pertumbuhan tingkat keswadayaannya

mencapai desa swasembada.

Untuk melaksanakan (implementasi) program/proyek pembangunan

pedesaan diperlukan dukungan partisipasi masyarakat sebagai pencerminan

dari terkandungnya semangat bersama, rasa kebersamaan dan kesediaan

berkorban untuk keberhasilan pembangunan yang bertujuan untuk

Page 42: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

42

mensejahterahkan masyarakat desa. Partisipasi masyarakat merupakan

potensi kekuatan dan peluang, tetapi sekaligus merupakan pula tantangan

yaitu bagaimana mengaktualisasikannya dalam kegiatan pembangunan

secara efektif, produktif, dan dinamis.

Berangkat dari berbagai realitas yang terjadi selama ini, pemahaman

akan rencana pembangunan yang berdasar pada suatu rancangan

pembangunan yang matang tidak pernah terealisasikan oleh pemerintah.

Perencanaan pembangunan jangka pendek, rencana pembangunan jangka

menengah dan rencana pembangunan jangka panjang harus mandapatkan

bimbingan khusus dari pemerintah daerah dan pusat untuk pelaksanaannya.

Page 43: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

43

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian

yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian ini. Adapun hal-hal yang

akan dikemukakan dalam bab ini terdiri dari keadaan geografis, keadaan

demografi, administrasi kelurahan, serta penyelenggaraan pemerintahan di

Kelurahan Siwa.

3.1. Keadaan Geografis

3.1.1. Letak dan Luas Wilayah

Kelurahan Siwa merupakan salah satu dari 14 desa dan kelurahan

yang ada di Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo yang terletak di bagian

Timur wilayah Kecamatan Pitumpanua yang berbatasan langsung dengan

Teluk Bone. Adapun luas wilayah Kelurahan Siwa yaitu 8,05 km2.

Untuk mengetahui secara jelas letak geografis Kelurahan Siwa

Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo, maka disajikan batas wilayah

sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Batu

Sebelah Timur : Teluk Bone

Sebelah Selatan : Kelurahan Bulete

Sebelah Barat : Desa Batu

Page 44: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

44

Kelurahan Siwa terdiri dari tiga Lingkungan yakni Lingkungan Siwa,

Lingkungan Tocamming, dan Lingkungan Mattugengkeng. Adapun

penggunaan areal dari keseluruhan luas wilayah administratif Kelurahan Siwa

terdiri atas pemukiman umum, perkantoran, sekolah,

pertokoan/perdagangan, pasar, terminal, dermaga pelabuhan, tempat

peribadatan, kuburan/makam, jalan, sungai, sawah tadah hujan, perkebunan

rakyat, hutan buatan (bakau), lapangan sepak bola, perikanan tambak, dan

lain-lain.

Adapun orbitasi atau jarak antara Kelurahan dengan pusat

pemerintahan :

1. Jarak ke ibukota kecamatan yaitu 0 km dengan waktu tempuh 0 menit,

hal ini karena Kelurahan Siwa merupakan ibukota Kecamatan

Pitumpanua.

2. Jarak ke ibukota kabupaten yaitu kurang lebih 79 km dengan waktu

tempuh kurang lebih 2 jam.

3. Jarak ke ibukota propinsi kurang lebih 280 km dengan waktu tempuh

kurang lebih 6 jam.

4. Waktu tempuh ke pusat fasilitas terdekat (ekonomi,

kesehatan,pemerintahan) yaitu 0 menit, hal ini dikarenakan fasilitas

tersebut berada dalam wilayah admistratif Kelurahan Siwa.

3.1.2. Keadaan Alam dan Iklim

Page 45: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

45

Topografi atau bentang lahan Kelurahan Siwa adalah dataran seluas

779,75 ha dan dan perbukitan/pegunungan seluas 25,25 ha. Di Kelurahan

Siwa masih terdapat lahan yang subur dan berpotensi untuk pertanian dan

perkebunan, hal ini terlihat dengan masih adanya lahan seluas 104 ha yang

produktif di bidang pertanian dan perkebunan.

Pada umumnya di Kabupaten Wajo termasuk di dalamnya Kelurahan

Siwa terbagi dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Curah

hujan di Kelurahan Siwa rata-rata per tahun 3,075 mm dengan keadaan suhu

rata-rata 25-37 derajat. Sementara tinggi tempat dari permukaan laut yaitu

100 m.

3.2. Keadaan Demografis

3.2.1. Kependudukan

Keadaan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam

menunjang pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan data yang diperoleh

dari pendataan masyarakat Kelurahan Siwa pada bulan Januari tahun 2012

dapat disajikan sebagai berikut :

Data Penduduk Kelurahan Siwa Bulan Januari 2012

No LingkunganJumlah Kepala keluarga

Penduduk laki-laki

Penduduk perempuan

Penduduk laki-laki dan perempuan

Page 46: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

46

1

2

3

Siwa

Mattugengkeng

Tocamming

623

481

394

1332

920

860

1585

970

822

2917

1890

1682

Jumlah 1498 3112 3377 6489

Sumber : Hasil olahan data sekunder

3.2.2. Agama

Mayoritas penduduk Kelurahan Siwa adalah pemeluk agama Islam.

Sesuai dengan data kependudukan 100% penduduk di Kelurahan Siwa

pemeluk agama Islam. Dari hal tersebut jumlah sarana peribadatan yaitu

hanya 4 mesjid yang tersebar di 3 wilayah lingkungan.

3.2.3. Perekonomian Masyarakat

Keadaan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Siwa cukup kompleks

dan beragam. Berikut ini disajikan profesi mata pencaharian masyarakat

Kelurahan Siwa :

a. Petani sekitar 517 orang

b. PNS (Pegawai Negeri Sipil) sekitar 20 orang

c. TNI/POLRI sekitar 10 orang

d. Wiraswasta sekitar 200 orang

e. Pedagang dan pengusaha sekitar 300 orang

f. Nelayan sekitar 121 orang

Page 47: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

47

g. Tukang dan usaha jasa lainnya sekitar 90 orang

h. Sopir sekitar 80 orang

3.2.4. Perhubungan

Perhubungan dalam hal ini jalan merupakan sarana penunjang

sekaligus memperlancar perekonomian masyarakat dan akan mempermudah

lalu lintas barang. Adapun jalan menurut jenisnya yang ada di Kelurahan

Siwa yaitu jalan nagara sekitar 1 km, jalan propinsi sekitar 1 km, jalan

kabupaten sekitar 3 km, dan jalan desa dan kelurahan sekitar 20 km. Jalan

beraspal sekitar 17 km dan jalan berbatu sekitar 3 km. Salah satu sarana

perhubungan terbesar di Kelurahan Siwa adalah Pelabuhan nasional yang

sementara dibangun yaitu pelabuhan Bangsalae dan sekarang aktif sebagai

penyebrangan antar propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

3.2.5. Pendidikan Masyarakat

Pendidikan masyarakat di Kelurahan Siwa terbilang cukup maju

karena kebanyakan penduduk memiliki tingkat pendidikan SMA ke atas. Jika

kita memperhatikan dan prestasi pelajar di Kelurahan Siwa maka dapat

disimpulkan bahwa masyarakat di sini memiliki kesadaran terhadap

pentingnya pendidikan, hal ini juga ditunjang dengan tingginya angka pelajar

dan mahasiswa di daerah ini.

Adapun sarana pendidikan yang terdapat di Kelurahan Siwa adalah

sebagai berikut :

- TK 3 buah

Page 48: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

48

- TPA 2 buah

- SD 2 buah

- Juga terdapat kampus (kelas jauh milik UNM)

3.2.6. Kesehatan, Sanitasi dan Air Bersih

Secara umum kondisi kesehatan di Kelurahan Siwa sudah terbilang

bagus, hal ini terlihat dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan

seperti posyandu sebayak 2 unit dan di wilayah ini juga berdiri RSUP (Rumah

Sakit Umum Pembantu) SIWA.

Adapun air bersih yang dipergunakan oleh masyarakat yaitu PDAM

yang dikelola oleh pemerintah, namun demikian masih ada juga warga

menggunakan sumber air sumur dan bor dengan alasan airnya tetap bersih

dan masih layak dimanfaatkan.

3.2.7. Perumahan dan Pemukiman Penduduk

Kondisi perumahan warga Kelurahan Siwa pada umumnya berupa

rumah batu dengan berbagai model termasuk model ruko, dan adapula

berbentuk rumah kayu panggung dan bukan berbentuk panggung. Hal ini

menggambarkan aspek tingkat kesejahteraan masyarakat yang cukup tinggi.

Keadaan perumahan warga masyarakat Kelurahan Siwa berjejer sepanjang

jalan poros kabupaten juga di seputaran jalan yang menghubungkan antara

tiap lingkungan dan lorong-lorong atau gang-gang yang letaknya tidak

beraturan, kadang ada yang berdekatan dan ada pula yang tidak terlalu

berentetan.

Page 49: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

49

3.2.8. Sosial Budaya Masyarakat

Kehidupan sosial budaya dalam tataran masyarakat Kelurahan Siwa

merupakan suatu tataran masyarakat yang berpegang teguh pada

kepercayaan agama Islam. Pada umumnya mayarakat terdiri dari suku Bugis.

Akulturasi budaya Islam dengan kebudyaan yang berkembang dalam

masyarakat sudah bisa dikatakan jarang karena masyarakat di Kelurahan

Siwa ini rata-rata sudah berpendidikan. Hubungan kekerabatan dan ikatan

kekeluargaan dalam lingkup daerah tingkat kelurahan sangat erat di mana

masyarakat merupakan suatu “gemeinschaft” yang memiliki unsur gotong

royong yang kuat. Hal ini dapat dimengerti karena warga merupakan “face to

face group” di mana mereka saling mengenal betul seolah-olah mengenal

dirinya. Hubungan kekeluargaan di antara sesama warga sangat erat, hal ini

disebabkan karena terjadinya perkawinan sesama warga di Kelurahan Siwa.

Hal ini kemudian berdampak eratnya kekelurgaan dan emosional yang

terjalin di antara masyarakat.

Musyawarah sebagai simbol pemersatu merupakan tradisi politik

dalam demokrasi yang diwariskan dari masa kerajaan tradisional. Hal

tersebut telah dijadikan sebagai motivasi dan kekuatan yang mencakup

hampir semua dimensi kehidupan termasuk kehidupan politik. Motivasi

tersebut tersebut tercermin dalam filosofi pemerintahan Kabupaten Wajo

yakni “spirit of wajo” atau dalam bahasa bugis “gau paullena Wajo”.

Sedangkan asas demokrasi dalam kehidupan berpolitik orang Wajo bisa

Page 50: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

50

dibuktikan dengan berpegang teguh pada motto “maradeka toWajoE

ade’nami napoPuang” bahwa orang Wajo merdeka sejak dilahirkan, taat

pada aturan, negerinya semata sebagai abdi, seluruh rakyat Wajo merdeka

hukum dan adat disepakati warga.

3.3. Administrasi dan Penyelenggaraan Pemerintahan Kelurahan

Sesuai dengan Undang-Undang 32 Tahun 2004 setelah direvisi

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, kelurahan adalah

merupakan sebuah perwujudan dari desa secara bertahap. Ditegaskan

bahwa desa di Kabupaten secara bertahap dapat diubah atau disesuaikan

statusnya menjadi kelurahan sesuai usul dan prakarsa pemerintah bersama

badan permusyawaratan desa yang ditetapkan dengan Perda.

Berdasarkan Perda Kabupaten Wajo nomor 28 Tahun 2001 tentang

Kelurahan, maka struktur pemerintahan Kelurahan Siwa pada umumnya

sama dengan Kelurahan atau Desa lainnya di Kecamatan Pitumpanua dan

Kabupaten Wajo pada umumnya. Yakni terdiri dari kepala kelurahan,

sekretaris kelurahan, seksi-seksi, dan kepala lingkungan. Khusus di

Kelurahan Siwa terdiri dari seorang Lurah, dibantu oleh seorang sekretaris, 2

orang memegang jabatan fungsional, 2 orang seksi pemerintahan, 2 orang

seksi pembangunan, 3 orang seksi perekonomian dan kesejahteraan rakyat,

dan 2 orang seksi ketentraman dan ketertiban. Serta dibantu oleh 3 orang

Page 51: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

51

kepala lingkungan yang tidak masuk dalam kategori struktur organisasi

Kelurahan Siwa.

Kelurahan merupakan perangkat daerah di bawah kecamatan. Kepala

Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus PNS (Pegawai Negeri

Sipil). Dalam melaksanakan tugasnya kepala kelurahan bertanggung jawab

kepada Camat.

Tugas kepala kelurahan adalah melakukan penyelenggaraan di bidang

pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, serta kesejahteraan rakyat yang

dilimpahkan Camat di wilayahnya. Dalam penyelenggaraan tugasnya

kelurahan memiliki 4 fungsi, yakni :

1) Melakukan koordinasi terhadap jalannya pemerintahan, pembinaan

ketentraman, ketertiban dan kesejahteraan rakyat,

2) Melanjutkan tugas di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban

serta kesejahteraan rakyat yang menjadi tanggung jawabnya,

3) Melakukan usaha dalam rangka peningkatan partisipasi dan swadaya

gotong royong masyarakat,

4) Melakukan fungsi-fungsi lain yang dilimpahkan oleh Camat.

Susunan organisasi kelurahan terdiri dari kepala kelurahan, sekretaris

keluruhan, seksi-seksi, serta dibantu oleh kepala lingkungan. Sekretaris

kelurahan adalah unsur staf yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada kepala kelurahan. Sekretaris kelurahan mempunyai tugas membantu

kepala kelurahan di bidang pemerintahan yakni menyangkut ketentraman,

Page 52: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

52

ketertiban, dan kesejahteraan rakyat serta memberikan pelayanan teknis

administratif terhadap seluruh seksi kelurahan. Sedangkan fungsinya adalah

melakukan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh kepala seksi

kelurahan.

3.4. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kelurahan

Sebagaimana diatur dalam Perda Kabupaten Wajo Nomor 16 Tahun

2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural

Lingkup Kecamatan dan Kelurahan, maka dapat diuraikan sebagai berikut :

Lurah

1. Tugas Pokok

Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah mempunyai tugas memimpin

kecamatan dalam membina, Mengoordinasikan dan melaksanakan

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati di bidang

pemerintahan, pembangunan, perekonomian dan kesejahteraan rakyat,

ketentraman dan ketertiban. pelayanan masyarakat serta pembinaan

sekretariat Kelurahan.

2. Fungsi

a. Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan

masyarakat;

Page 53: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

53

b. Pelaksanaan koordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

c. Pelaksanaan koordinasi penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;

d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum;

e. Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat lingkungan;

f. Pembinaan dan pelaksanaan kesekretariatan Kelurahan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati melalui camat sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

3. Rincian Tugas

a. Membina, Mengoordinasikan dan menyelenggarakan program dan

kegiatan di bidang pemerintahan;

b. Membina, Mengoordinasikan dan menyelenggarakan program dan

kegiatan di bidang ketentraman dan ketertiban;

c. Membina, Mengoordinasikan dan menyelenggarakan program dan

kegiatan di bidang pembangunan;

d. Membina, Mengoordinasikan dan menyelenggarakan program dan

kegiatan di bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat;

e. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup

tugasnya;

Page 54: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

54

f. Membina dan mengarahkan Sekretaris Kelurahan dan para Kepala

Seksi dalam melaksanakan tugasnya;

g. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan rumah

tangga, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan (aset),

dan keuangan Kelurahan;

h. Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas

pegawai dalam lingkup Kelurahan;

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

j. Menilai prestasi kerja Sekretaris Kelurahan dan para Kepala Seksi

dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier;

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;

l. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Camat.

Sekretaris

1. Tugas Pokok

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris kelurahan, mempunyai tugas

membina, mengkoodinasikan dan melaksanakan kegiatan di bidang

ketatausahaan, kepegawaian, perencanaan dan pelaporan, keuangan,

serta memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur

dalam lingkup Kelurahan.

2. Fungsi

Page 55: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

55

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang umum, kepegawaian,

perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan di bidang umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan,

serta keuangan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang umum, kepegawaian,

perlengkapan dan aset, perencanaan dan pelaporan, serta keuangan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. Rincian Tugas

a. Menyusun rencana program dan kegiatan Sekretariat Kelurahan

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Melaksanakan surat menyurat untuk kepentingan dinas;

c. Menerima, meneliti, mengagenda, dan mendistribusikan surat-surat

masuk dan surat keluar;

d. Mengelola urusan rumah tangga;

e. Mengelola urusan administrasi keuangan;

f. Mengelola urusan administrasi kepegawaian;

g. Mengelola urusan administrasi perlengkapan dan peralatan;

h. Mengoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program/ kegiatan;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah;

Page 56: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

56

j. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Lurah.

Kepala Seksi Pemerintahan

1. Tugas Pokok

Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas

membantu lurah dalam membina, Mengoordinasikan dan melaksanakan

tugas di bidang pemerintahan.

2. Fungsi

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemerintahan;

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang pemerintahan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemerintahan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. Rincian Tugas

a. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pemerintahan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b. Melaksanakan kegiatan di bidang pemerintahan;

c. Menyelenggarakan lomba atau penilaian tingkat Kelurahan;

d. Menyelenggarakan kerjasama antar Desa/Kelurahan;

e. Melaksanakan kegiatan administrasi kependudukan dan catatan sipil

dalam wilayah kerjanya;

f. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

Page 57: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

57

g. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

h. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan

kegiatan Seksi Pemerintahan;

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas

yang diberikan oleh Lurah;

j. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Lurah.

Kepala Seksi Pembangunan

1. Tugas Pokok

Seksi Pembangunan dipimpin oleh seorang kepala seksi mempunyai tugas

membantu lurah dalam membina, Mengoordinasikan dan melaksanakan

tugas di bidang pembangunan.

2. Fungsi

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pembangunan;

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang pembangunan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pembangunan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. Rincian Tugas

Page 58: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

58

a. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pembangunan

Masyarakat Desa/Kelurahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pembangunan

di wilayah kerjanya;

c. Melaksanakan dan memfasilitasi pemungutan atas pajak dan retribusi

daerah di wilayah kerjanya;

d. Mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan swadaya masyarakat;

e. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha perkonomian di

wilayah kerjanya;

f. Melaksanakan kegiatan di bidang pemberian rekomendasi dan perijinan

tertentu sesuai dengan kewenangannya;

g. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

h. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

i. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan

kegiatan Seksi Pembangunan;

j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas

yang diberikan oleh Lurah;

k. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Lurah.

Kepala Seksi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat

Page 59: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

59

1. Tugas Pokok

Seksi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh seorang

kepala seksi mempunyai tugas membantu lurah dalam membina,

Mengoordinasikan dan melaksanakan tugas di bidang perekonomian dan

kesejahteraan rakyat.

2. Fungsi

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perekonomian

dan kesejahteraan rakyat;

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang perekonomian

dan kesejahteraan rakyat;;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perekonomian dan

kesejahteraan rakyat;;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. Rincian Tugas

a. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Perekonomian dan

Kesejahteraan Rakyat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan program

pendidikan, generasi muda, keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan

serta peranan wanita;

Page 60: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

60

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan program

kesehatan masyarakat;

d. Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan sarana pendidikan dan

pelayanan kesehatan;

e. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

f. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

g. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan

kegiatan Seksi Kesejahteraan Rakyat;

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas

yang diberikan oleh Lurah;

i. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Lurah.

Kepala Seksi Ketentraman Dan Ketertiban

1. Tugas Pokok

Seksi Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang kepala seksi

mempunyai tugas membantu lurah dalam membina, Mengoordinasikan

dan melaksanakan tugas di bidang ketentraman dan ketertiban.

2. Fungsi

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang ketentraman

dan ketertiban;

Page 61: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

61

b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang ketentraman

dan ketertiban;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesejahteraan sosial;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3. Rincian Tugas

a. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi ketentraman dan

ketertiban sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyelenggarakan pembinaan ketentraman dan ketertiban, ideologi

dan kesatuan bangsa, serta kemasyarakatan;

c. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan dan perlindungan masyarakat

di wilayah kerjanya;

d. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat

beragama;

e. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait;

f. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum

dilaksanakan;

g. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan hasil pelaksanaan

kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban;

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kewenangan dan bidang tugas

yang diberikan oleh Lurah;

Page 62: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

62

i. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Lurah.

Page 63: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang didapatkan penulis

selama melakukan penelitian di Kelurahan Siwa Kecamatan Pitumpanua

Kabupaten Wajo. Bab ini menguraikan tentang peranan pemerintah

kelurahan dalam pembangunan di Kelurahan Siwa, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi peranan pemerintah kelurahan dalam pembangunan

Kelurahan Siwa. Pembangunan yang dimaksud dengan fokus penelitian ini

yaitu pembangunan fisik dan non fisik di Kelurahan Siwa.

4.1. Peranan Pemerintah Kelurahan dalam Pembangunan Kelurahan

Siwa

Pemerintah kelurahan merupakan pemegang kendali dalam

pembangunan di wilayah kelurahan. Oleh karena itu lurah beserta jajarannya

merupakan penanggung jawab atas jalannya roda pemerintahan dan roda

pembangunan sehingga maju mundurnya pembangunan di kelurahan

tergantung dari kinerja pemerintah kelurahan dalam mempengaruhi

masyarakatnya untuk turut serta di dalam pembangunan.

Sebagaimana penyelenggaraan pemerintahan di desa yang

merupakan wilayah setingkat dengan kelurahan, yang diatur dalam pasal 14

Page 64: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

64

ayat (1) PP Nomor 72 Tahun 2005 ditegaskan bahwa Kepala Desa

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan,

dan kemasyarakatan.

Bangunan Fisik yang Ada di Kelurahan Siwa

No Nama Bangunan Tahun Pembangunan1

2

3

4

5

6

7

Pasar Sentral Siwa

RSUP (Rumah Sakit Umum

Pembantu) Siwa

Pelabuhan Bangsalae

SDN 399 Siwa

MIN Batu Siwa

Jembatan Siwa

Pos TPR Siwa

2003 hingga sekarang belum

selesai pembangunannya

2009

2005 hingga sekarang

-

-

2006 direnovasi kembali

2009

Sumber : Hasil olahan data primer

Seperti yang diungkapkan oleh bapak Andi Sudarmin Camat

Pitumpanua (wawancara tanggal 9 Februari 2012) :

“Kalau masalah pembangunan di Kelurahan Siwa itu sudah sangat pesat mengingat di sini adalah bisa dikatakan semi perkotaan. Kondisinya sangat kompleks dan profesi warga cukup beragam, kendati demikian peranan Lurah tetap sangat penting. Pemerintah kelurahan sangat berperan, kami berharap tetap melakukan pengawalan yang bijak demi terselenggaranya pembangunan yang intensif. Juga terus tingkatkan pelayanan yang baik kepada warga dan buka ruang yang sebebas-bebasnya kepada aspirasi masyarakat demi perkembangan”

Page 65: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

65

Keadaan Sarana Perhubungan (jalanan) yang Ada di Kelurahan Siwa

No. Jenis Jalan Tahun Pembangunan

Keadaan Sekarang

1

2

3

4

Jalan Negara sekaligus jalan Propinsi

Jalan kabupaten

Jalan kecamatan

Jalan kelurahan

2001(direnovasi)

2003

2002

2000 hingga sekarang tetap

direnovasi

Beraspal namun sudah banyak yang berlubang bahkan dikeluhkan tidaak layak lagi.

Jalanan ini beraspal sepanjang 3 Km untuk akses pelabuhan.

Jalanan ini beraspal sepanjang sekitar 5 Km mengelilingi pasar Siwa hingga pelabuhan lama, jalanan ini sudah berlubang.

Jalanan ini merupakan akses semua warga yang bermukim di masing-masing Lingkungan di Kelurahan Siwa sebagian kecil ada yang aspal dan hanya berbatu (pengerasan) serta masih ada yang berupa tanah dan kerikil.

Sumber : Hasil olahan data primer

Page 66: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

66

Berikut ini ditampilkan data yang merupakan daftar anggaran

pemerintah Kelurahan Siwa pada tahun 2012 yang juga merupakan

anggaran APBD Tahun 2012 (sesuai dengan yang diungkapkan oleh ibu

Lurah) setelah melalui MUSREMBANG tingkat kecamatan

APBD Kelurahan Siwa Tahun Anggaran 2012

No Jenis Anggaran Biaya1

2

3

4

5

Perkerasan jalan di Jalan Nelayan

PANSIMAS

Drainase di Jalan Nelayan

Pengadaan mobil angkutan sampah

Pengadaan tempat sampah

Rp 100.000.000

Rp 153.000.000

Rp 73.000.000

Rp 125.000.000

Rp 25.000.000

Total biaya anggaran Rp 476.000.000

Sumber : Hasil olahan data sekunder

Kemudian ditambahkan oleh oleh bapak Andi Ilham selaku KASI

pemerintahan di kantor Kelurahan Siwa (wawancara pada tanggal 7 Februari

2012) mengatakan :

“Kelurahan Siwa adalah daerah yang memberi tantangan tersendiri buat kami dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis pembangunan. Di sektor pembangunan kami sebagai komponen pemerintah yang berada pada level paling bawah, hanya bisa mengusulkan berbagai pembangunan fisik, sementara pelaksanaannya tidak bisa kami pastikan karena semua dihendel oleh tingkat kabupaten. Kami hanya bisa mengawal, dalam artian hanya sebatas menunjukkan lokasi yang dituju”

Page 67: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

67

Hal di atas menunjukkan peranan pemerintah kelurahan dalam hal

pembangunan fisik hanya bisa menjalankan perintah pengaturan dari

pemerintah tingkat atas. Kedudukan Lurah sebagai kepala pemerintahan dan

pembangunan serta pemimpin formal masyarakat sangatlah penting di dalam

kelancaran pembangunan sehingga mengharuskan pemerintah kelurahan

mempunyai aparatur dan pemimpin yang ahli di bidangnya, sehingga

program dan tugas pemerintah dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Hal di atas senada dengan hasil wawancara dengan seorang warga

masyarakat Kelurahan Siwa seperti yang diungkapkan oleh Faisal

(wawancara tanggal 13 Feberuari 2012, jam 17.00 )

“Saya sangat senang bisa bekerja sama dengan seorang Lurah yang benar-benar dapat memberikan panutan dan pelayanan yang baik. Beliau juga sama sekali tidak membeda-bedakan semua warga yang membutuhkan pelayanan. Sehingga masyarakat bisa lebih berantusias dan berpartisipasi segala program pembangunan.”

Untuk pembangunan non fisik, khususnya meningkatkan swadaya

masyarakat dalam bidang wirausaha mengingat wlayah di Kelurahan Siwa

adalah berpotensi di bidang wirausaha dan perdagangan yang merupakan

pusat perekonomian di wilayah Kecamatan Pitumpanua sehingga

masyarakat di sini terutama pemuda yang banyak mengadopsi gaya hidup

mewah di perkotaan dan malas bekerja kasar.

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh ibu Lurah Siwa

(wawancara tanggal 5 Feberuari 2012), mengatakan :

Page 68: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

68

“Masyarakat di sini banyak yang berprofesi sebagai pedagang dan pegawai bahkan usia pemuda pun banyak melakoni profesi ini. Sehingga minat di sektor ini merupakan hal yang patut didukung sebagai fokus pembangunan khususnya pembangunan non fisik di Kelurahan Siwa ini. Pembangunan kan bukan hanya dari segi fisik saja, pembangunan non fisik pun sangat penting yang saya maksudkan di sini contohnya saja bagaimana selalu memberi pelayanan semaksimal mungkin dalam kelengkapan administrasi dalam kelengkapan berwirausaha. Apalagi sekarang ini di galakkan penyuluhan dan pelatihan berwirausaha di kelurahan di mana sasarannya adalah pemuda dan ibu rumah tangga yaitu dalam bentuk pelatihan kursus mejahit dengan mendatangkan insfruktur dari tingkat propinsi”.

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh ibu Andi Arnida, S.Sos

seorang KASI Perekonimian dan Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Siwa

(wawancara tanggal 8 Feberuari 2012)

“Saya bersyukur dalam bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat, pemerintah sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat di Kelurahan Siwa dengan mengadakan penyuluhan dan pelatihan sehingga dapat memberi bekal keterampilan kepada pemuda dan ibu rumah tangga yang tidak memiliki kesibukan lain, walaupun ini merupakan bentuk dari PNPM Mandiri dan memang ada andil permintaan dari warga sendiri.”

Kemudian ditambahkan lagi oleh bapak Sahudi seorang wiraswasta

sekaligus Kepala Lingkungan Siwa (wawancara tanggal 8 Feberuari 2012)

bahwa :

“untuk masalah pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat semua aparat kelurahan mengobservasi kebutuhan warga dan diadakanlah pelatihan yang dimaksud dan berusaha mensosialisasikan agar banyak warga yang ikut menghadiri.”

Sesuai dengan pengamatan penulis dari hasil observasi pada saat

kunjungan ke lokasi-lokasi lingkungan yang ada di Kelurahan Siwa terlihat

Page 69: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

69

adanya kunjungan dalam keadaan santai oleh Kepala Lingkungan yang

didampingi oleh seorang aparat kelurahan. Ini merupakan adanya keserasian

akan makna pembangunan menurut Kartasamita (1996) adalah “usaha

meningkatkan harkat martabat masyarakat yang dalam kondisinya tidak

mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

Membangun masyarakat berarti memampukan atau memandirikan mereka.

Dimulainya proses pembangunan dengan berpijak pada pembangunan

masyarakat, diharapkan akan dapat memacu partisipasi masyarakat dalam

proses pembangunan itu sendiri.”

Begitu pula yang diungkapkan oleh bapak A.Awaluddin ketua

Lembaga Pemberdayaan Mayarakat Kelurahan Siwa (wawancara pada

tanggal 9 Feberuari 2012) mengatakan :

“Menurut saya, kami sebagai mitra kerja Lurah dan aparat kelurahan melihat adanya adanya upaya pihak kelurahan dalam mempengaruhi masyarakat sudah cukup baik, sehingga warga masyarakat banyak yang tertarik untuk mengikuti pelatihan yang diadakan. Hal ini akan berdampak positif bagi pemuda dan ibu rumah tangga yang mengikuti dan dapat mendapatkan tambahan keterampilan dan kreativitas dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.”

Dari pernyataan-pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa pemerintah tingkat Kelurahan Siwa benar-benar telah melakukan

kerja sama antar pemerintah dan warga masyarakat untuk kegiatan

peningkatan kesejahteraan dan ini juga erat kaitannya dengan pembangunan

yang bersifat non fisik. Bahkan Lurah dan aparatnya dengan caranya sendiri

untuk bisa mempengaruhi atau membujuk masyarakatnya dalam peningkatan

Page 70: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

70

kesejahteraan. Sehingga masyarakat memperoleh berbagai manfaat di

bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Manfaat yang diperoleh

antara lain ; meningkatkan pengetahuan, penguasaan teknologi,

meningkatkan keterampilan dan kreativitas sehingga memberi nilai tambah

usaha, dan juga memperluas jejaring komunikasi dan silaturrahmi antar

warga mengingat kegiatan yang dilaksanakan terpusat di kantor kelurahan.

Kesemua ini merupakan hal gerakan ke arah kemajuan, dengan demikian

erat kaitannya dengan pembangunan.

Lurah beserta aparatnya dalam menyikapi hal ini bisa terbantu dengan

bantuan dana dari pemerintah. Beliau pun selalu bersikap transparan baik

masalah pambangunan maupun masalah bantuan yang didapatkan, hal ini

sesuai dengan prinsip pengelolaan pembangunan desa dan kelurahan.

Hampir semua bantuan yang masuk itu dikelola secara demokratis.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh aparat kelurahan bahwa walaupun

tidak diadakan rapat secara formal namun koordinasi antar aparat, kepala

lingkungan, lembaga kemasyarakatan, dan warga selalu terjalin. Karena

hampir setiap hari kepala lingkungan dan ketua lembaga pemasyarakatan

selalu hadir di kantor Kelurahan Siwa, kemudian informasi disosialisasikan

kesemua warga. Kalau ada hal yang perlu disosialisasikan kepada warga, itu

akan akan cepat diserap oleh warga baik itu berita dari telinga yang satu ke

telinga yang lain ataupun melalui informasi dan pemberitahuan di mesjid

yang diupayakan oleh kepala lingkungan.

Page 71: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

71

Untuk masalah pengambilan keputusan sendiri, Lurah selalu

memperhatikan aspirasi dari semua kepala lingkungan dan ketua lembaga

kemasyarakatan, ini bisa dianggap keterwakilan dari warga masyarakat.

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh bapak Andi Ilham, SH,

M.Si selaku KASI Pemerintahan Kelurahan Siwa (wawancara pada tanggal 7

Feberuari 2012) bahwa :

“Dalam setiap pengambilan keputusan, Lurah tidak pernah mengambil keputusan secara sepihak, ia selalu merundingkan dengan aparat lainnya,kepala lingkungan, dan ketua lembaga kemasyarakatan. Beliau pun tidak segan-segan untuk meminta saran dan pendapat dari kami.”

Hal ini menunjukkan bahwa Kelurahan Siwa dalam proses

pelaksanaan pembangunan non fisik dengan cara selalu melibatkan unsur

masyarakat dalam setiap ada kegiatan dan pengambilan keputusan. Hal ini

membuktikan bahwa masyarakat di Kelurahan Siwa rasa kekeluargaan dan

jiwa kebersamaannya masih erat terjalin walaupun Kelurahan Siwa

merupakan daerah yang latah akan perkembangan di zaman yang telah maju

ini. Agar peranan Pemerintah kelurahan dapat mempengaruhi masyarakat

dalam pembangunan dapat dilihat melalui indikator-indikator perannya

sebagai pembina, pengayom, dan pelayan masyarakat sebagai berikut.

4.1.1. Peran Pemerintah Kelurahan sebagai Pembina Masyarakat

Kegiatan memberi contoh atau lebih dikenal dengan keteladanan

merupakan unsur yang memegang peranan penting dan sangat menentukan

bagi berhasilnya seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsi dan tugas

Page 72: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

72

bawahan/orang yang dipimpin sehingga dapat mengikuti apa yang

dikehendakinya dalam pelaksanaan tugas. Hal ini dapat kita lihat dari cara

pembinaan yang dilakukan seorang Lurah.

Aktivitas untuk memberi tuntutan/pembinaan merupakan salah satu

unsur yang sangat penting dalam pembangunan baik itu untuk perngkat

kelurahan maupun untuk masyarakatnya. Tujuannya adalah agar perangkat

kelurahan atau masyarakatnya itu tahu dan mengerti apa yang harus

dikerjakan serta timbul kemauan untuk mengerjakan sesuatu sesuai

kehendak Kepala Kelurahan.

Bimbingan, pembinaan, dan atau pengarahan dapat diartikan sebagai

rangkaian kegiatan atau proses memelihara, menjaga, dan memajukan

organisasi melalui setiap pelaksanaan tugas personal, baik secara stryktural

maupun fungsional, agar pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan

pembangunan tidak terlepas dari usaha mewujudkan tujuan negara atau cita-

cita bangsa Indonesia (Nawawi, Handari; 1988 : 110).

Perkataan pembinaan ini mempunyai cakupan kegiatan yang cukup

banyak, akan tetapi yang jelas pembinaan mengandung arti pembangunan

yaitu merubah sesuatu sehingga menjadi baru yang mempunyai nilai yang

lebih tinggi dan juga mengandung makna sebagai pembaruan, yaitu usaha

untuk membuat sesuatu menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan, menjadi

lebih baik dan lebih bermanfaat.

Page 73: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

73

Dalam hubungannya dengan pembinaan, Taliziduhu Ndraha

mengungkapkan bahwa yang menjadi sasaran pembinaan khususnya dalam

pembinaan masyarakat adalah mentalitasnya. Mentalitas yang belum sadar

harus dibangunkan, yang tidak sesuai dengan pembangunan harus dirubah,

yang belum beres harus ditertibkan dan yang masih kosong harus diisi.

Dalam kaitannya dengan pembinaan masyarakat kelurahan, kepala

kelurahan selaku pemimpin di Kelurahan Siwa yang didominasi oleh

wiraswasta. Mengingat kondisi Kelurahan Siwa yang merupakan sektor

perekonomian maka upaya pihak pemerintah kelurahan hanya bergelut di

bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat, meskipun masih ada sektor

pertanian yang masih aktif.

Hal ini senada yang diungkapkan oleh bapak Aswar Andi Sokeng

salah satu masyarakat yang berprofesi sebagai wiraswasta (wawancara

tanggal 9 Februari 2012) bahwa :

“Masyarakat di sini pada umumnya suka mengikuti gaya hidup orang kota dan memang di sini bukan lagi desa, rata-rata mayarakat senang berbisnis dan orang yang berjiwa muda sangat jarang mau bekerja di kebun dan di sawah. Jadi cocokmi langkah yang diambil oleh Lurah yaitu dengan memberikan pelatihan untuk warga yang tidak memiliki kesibukan seperti sekarang saya lihat ada pelatihan menjahit di kantor kelurahan”

Hal senada juga dingkapkan oleh salah seorang aparat kelurahan ibu

Sriati Dahlan, S.IP (wawancara pada tanggal 8 Februari 2012) yakni :

“Untuk menjalankan peran sebagai pembina masyarakat kita hanya bisa memantau kegiatan masyarakat sehari-hari baru bisa mangambil

Page 74: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

74

langkah perencanaan untuk mengusulkan apakah bentuk penyuluhan atau pelatihan. Seperti apa terlihat sekarang masyarakat senang dengan kerjaan yang tidak terlalu menguras keringat jadi alhamdulillah kita bisa adakan pelatihan kursus menjahit”

Kemudian ditambahkan lagi seorang warga ibu Lina (wawancara pada

tanggal 10 Februari 2012) yakni :

“Bagus sekali ini yang dilksanakan oleh pihak kelurahan, selain membina juga cukup membantu. Ini akan menambah keterampilan dan otomatis bisa membuat kesejahteraan meningkat, kalo ada modal insya Allah saya akan membuka usaha jasa menjahit di rumah.”

Pemerintah kelurahan sadar dan mengerti tentang pentingnya

pembinaan masyarakat. Seperti yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa yaitu membina kehidupan masyarakat dan membina

perekonomian.

Hal sanada juga diungkapkan oleh seorang aparat kelurahan

(wawancara pada tanggal 9 februari 2012) A. Arnida, S.Sos bahwa :

“Ini merupakan salah satu langkah pembinaan kepada masyarakat tapi pembinaan kan bukan hanya bentuk pelatihan bisa saja dengan melayani sebaik mungkin administrasi di kantor kelurahan”

Dari berbagai pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan

pemerintah kelurahan sebagi pembina masyarakat dapat mendorong proses

pembangunan ke arah lebih baik dengan memanfaatkan kondisi sektor

perekonomian di masyarakat mengingat lokasi Kelurahan Siwa adalah basis

perekonomian yang banyak di bidang perdagangan. Hal ini mengakibatkan

Page 75: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

75

perekonomian kelurahan menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga

berimbas kepada kehidupan masyarakat yang sejahtera.

Aktivitas pembinaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan

lebih bersifat penjelasan akan makna, maksud, tujuan, dan manfaat dari

pelaksanaan pembangunan. Sebab sebagaimana pembangunan akan

dilaksanakan, lebih banyak dimusyawarahkan dengan warga. Melalui

pembinaan inilah dibangkitkan semangat dan kemauan serta ditumbuhkan

jiwa membangun dalam diri warga masyarakat Kelurahan Siwa. Dalam

melakukan aktivitas pembinaan ini, aparat kelurahan menyatukan dirinya

terhadap semua warga di manapun dan dalam keadaan apapun dan tidak

menciptakan batas sosial, sehingga warga merasa menjadi satu dengan

antar aparat kelurahan. Melalui perilaku seperti inilah pendekatan dan

kebersamaan tercipta untuk membina masyarakat dalam pembangunan ke

arah yang lebih baik.

4.1.2. Peran Pemerintah Kelurahan sebagai Pengayom

Masyarakat

Seni kepemimpinan adalah kemampuan mempraktekkan ilmu teori

kepemimpinan kepada orang yang dipimpinnya yang kenyataannya tidak

selalu sama dengan yang diajarkan dalam ilmu teori kepemimpinan. Hal ini

terjadi karena setiap individu menusia yang dipimpin memiliki karakter yang

berbeda satu sama lainnya, memiliki interest/kepentingan pribadi yang

berbeda.

Page 76: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

76

Perbedaan itu kalau diseragamkan sesuai dengan keinginan kita

sebagai pemimpin, akan menimbulkan resistensi baik secara terbuka

ataupun tertutup. Aturan kepemimpinan militer yang otoriter, akan lebih

memudahkan seseorang pemimpin militer untuk melakukan seni

kepemimpinannya, tapi di lingkungan orang sipil akan menjadi lebih

complicated, lebih rumit.

Salah satu yang mempersulit melakukan seni kepemimpinan

sebenarnya adalah kemampuan seseorang untuk mampu

menumbuhkembangkan “Ketaatan Terhadap Disiplin”. Disiplin artinya adalah

bersedia melakukan semua aturan yang ditetapkan oleh lingkungan hidupnya

secara tulus ikhlas, tanpa harus dipaksa dan diawasi terus menerus oleh

pemimpin, dilakukan secara lahir dan batin.

Kunci sukses seorang pemimpin adalah mampu

menumbuhkembangkan rasa taat yang tulus dan ikhlas di hati dan fikiran

anak buahnya, yakni :

a. Mampu memberikan suri tauladan dalam keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan YME, serta ketaatan terhadap peraturan disiplin itu

sendiri.

b. Mampu menegakkan hukum dan disiplin di lingkungan secara jujur,

benar dan adil.

Page 77: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

77

c. Mampu bersikap dan berperan sebagai pengayom anak buahnya yang

membutuhkan perhatian, bantuan, nasihat, petunjuk, secara tulus dan

ikhlas.

d. Mampu menjadi seorang guru, pembimbing, dalam setiap

permasalahan baik masalah tugas maupun pribadi.

e. Mampu berperan dan bersikap sebagai kawan yang baik, yang mau

mendengarkan segala curhat dan keluhan anak buahnya pada saat

santai di luar jam kantornya.

Wawancara dengan bapak Sennang seorang petani yang sekaligus

tokoh masyarakat pada tanggal 14 Februari 2012, mengatakan :

“Kalau masalah keamanan di sini, cukup aman mungkin karena kepala lingkungan selaku orang tua yang cukup disegani itu semua dikordinir dengan baik oleh pegawai di kelurahan. Biasanya kalau ada acara di sini seperti HOYA-HOYA (pasar malam), pegawainya minta izin dulu di kantor kelurahan dan baru dikasi izin kalau mau bekerjasama anak muda yang ada di sini. Jadi kamanan terjamin karena anak muda di sini juga yang majjaga.”

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh seorang warga yang juga

sebagai kepala Lingkungan Tocamming (wawancara pada tanggal 8 Februari

2012), mengatakan :

“Saya rasa Lurah yang sekarang ini beruntung karena sudah tidak pernah lagi ada perkelahian antar pemuda. Dan biasanya kalo ada orang yang bermasalah perbatasan tanahnya bisa diselesaikan di kantor Lurah saja, diselesaikan secara kekeluargaan saja.”

Page 78: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

78

Hal senada juga diungkapkan oleh sekretaris kelurahan bernama Sriati

Dahlan, S.IP (wawancara pada tanggal 8 Februari 2012), mengatakan :

“Keamanan di sini bisa dikatakan cukup terjamin, walaupun Lurah perempuan tapi semua langkah kinerja di kordinasikan bersama dengan kepala lingkungan yang termasuk orang yang dituakan oleh warga. Dan kalau ada kejadian masalah kamanan yang perlu penanganan pihak yang berwajib kita semua cepat tanggap karena bagusnya kordinasi apalagi sekarang sudah aktif BABINSA dan FKPM”

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat digambarkan bahwa

keamanan di Kelurahan Siwa cukup terjamin karena bagusnya kordinasi

yang diadakan oleh pihak aparat pemerintah kelurahan. Bisa kita pahami jika

diperlukan biasanya pemuda dari warga dilibatkan kalau ada acara yang

diselenggarakan, begitupun pihak berwajib (kepolisian) tetap pada koridornya

meskipun ada kordinasi yang diupayakan oleh Pemerintah Kelurahan seperti

BABINSA dan FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat). Begitu pun

kalau ada yang berkasus atau bermasalah antar warga biasanya juga bisa

terselesaikan hanya di kantor kelurahan karena adanya peran serta aparat

kelurahan yang bekerjasama dengan kepala lingkungan yang merupakan

orang yang dituakan dan banyak juga warga yang malas kalau berhubungan

dengan pihak yang berwajib (kepoliasian). Jadi dapat kita saksikan betapa

aparat pemerintah kelurahan berperan aktif dalam mengayomi masyarakat.

Page 79: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

79

Gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kelurahan Siwa

No Jenis Gangguan Keamanan dan Ketertiban

Tahun Kejadian2010 2011

1 Pelanggaran hukum 28 kasus 20 kasus

2 Perselisihan akibat kepemilikan

lahan

9 kasus 3 kasus

3 Kenakalan remaja 21 kasus 17 kasus

Sumber : Data Sekunder FKPM Kelurahan Siwa

Sejalan dengan itu berbagai tindakan yang dulunya menimbulkan rasa

tidak aman antar warga masyarakat kini mulai terkikis apalagi didukung

dengan kondisi masyarakat yang sudah semakin ramai dan kebanyakan

dintara masyarakat pada sibuk mengurus bisnis masing-masing ketimbang

melakukan hal hal yang tidak semestinya dan mengganggu ketentraman.

4.1.3. Peran Pemerintah Kelurahan sebagai Pelayan Masyarakat

Page 80: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

80

Aparatur berdasarkan konsep teoritis memiliki tanggung jawab yang

besar baik dalam birokrasi pemerintahan maupun swasta. Dengan demikian

peranan pemerintah sangat penting dalam usaha mencapai tujuan birokrasi,

sehingga dapat diketahui keberhasilan atau kegagalan yang dialami

walaupun dalam skala wadah lembaga pemerintahan terkecil seperti tingkat

kelurahan.

Menurut Sinambela (2006:106), pelayanan adalah :

“Apapun tingkatan pemimpin birokrasi yang dimiliki, pada dasarnya tidak mengurangi tanggung jawabnya sebagai pemimpin yang mempunyai peranan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, karena dengan peranan pemimpin berusaha memberikan pelayanan publik terbaik, itulah salah satu faktor pemimpin untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya.

Seperti halnya pemerintah kelurahan atau desa yang ada, aparat

pemerintah Kelurahan Siwa bukan hanya sebagai pembina dan pengayom

masyarakat tapi juga diharapkan mampu menjadi pelayan masyarakat.

Dengan kata lain, yang paling pertama adalah Lurah harus bisa menerima

atau menampung semua aspirasi masyarakatnya agar dapat lebih baik lagi

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Bapak Sennang pada wawancara tanggal 14 Februari 2012,

mengatakan :

“Dalam masalah aspirasi warga, Lurah di sini selalu memberikan kesempatan sebaik mungkin kepada kami untuk mengeluarkan aspirasi. Beliau tdak pernah segan untuk mendengarkan keluhan warga apalagi kalau ada rapat di aula kantor kelurahan, begitu pun kalau hanya mendengarkan dalam pergaulan Lurah selalu terbuka

Page 81: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

81

kepada kami. Meskipun tidak ada pertemuan langsung keluhan warga juga bisa dibawakan oleh ketua RW atau tokoh masyarakat lainnya.”

Kemudian ditambahkan lagi oleh bapak Sahudi (wawancara pada

tanggal 8 Februari 2012) selaku kepala lingkungan, mengatakan bahwa :

“Semua aparat di Kantor Kelurahan Siwa ini bekerjasama dengan baik dalam penerimaan aspirasi masyarakat, kalaupun ada yang ingin mengeluarkan pendapatnya kita semua bisa tampung dan nanti disampaikan langsung kepada ibu Lurah. Hal itu pun sudah diamanatkan oleh beliau kepada kami.”

Dalam hal pembahasan aspirasi dari masyarakat pihak Kelurahan

biasa melakukan rapat kelurahan, termasuk menghadirkan tokoh-tokoh

masyarakat dalam acara MUSREMBANG. Biasanya lurah hanya

mengundang perwakilan dari masyarakat saja seperti tokoh-tokoh

masyarakat dan yang dianggap berkompeten dalam hal itu.

Bapak Aswar Andi Sokeng pada wawancara tanggal 9 Februari 2012

mengatakan :

“Dalam hal pembangunan kami biasanya diundang untuk menghadiri acara MUSREMBANG. Yang diundang biasanya hanya tokoh masyarakat dan orang tertentu saja agar rapat dapat berjalan lancar dan agar tujuannya dapat tercapai.”

Hal senada diungkapkan oleh bapak Abdul Rasyid pada wawancara

tanggal 8 Februari 20112, yakni :

“Kalau menurut saya, ibu Lurah oarangnya sanagat terbuka, saya bisa katakan karena saya biasa hadir di setiap rapat-rapat membahas masalah dana yang diterima pemerintah. Bahkan jumlah dana pun tidak pernah disembunyikannya. Pada saat pertemuan aspirasi masyarakat pun selalu ia butuhkan, agar bantuan dana yang masuk ini bisa benar-benar merata.”

Page 82: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

82

Keterbukaan Lurah untuk dikoreksi, dibimbing dan diarahkan, dan

kesediaannya utuk membicarakan berbagai hal yang berhubungan dengan

perencanaan dan pelaksanaan operasional pembangunan tingkat kelurahan

mrupakan kunci kedekatan dan kebersamaan pemerintah kelurahan dengan

masyarakat, sehingga jika ada kegiatan-kegiatan yang ingin dilaksanakan

dari ide Lurah diterima,didukung, dan dilaksanakan bersama.

Begitu pula dalam pengangkatan perangkat aparat kelurahan dari

perwakilan dari tiap-tiap lingkungan agar pelayanan kepada masyarakat tidak

hanya mampu bertumpu pada orang tertentu saja tapi dapat terbagi rata

sehingga jika ada masyarakat yang ingin dilayani oleh Lurah yang kebetulan

tidak ada di tempat maka dapat terwakili oleh bawahannya jadi masyarakat

dapat terlayani secara maksimal tanpa membeda-bedakan status dan asal

lingkungannya.

Ibu Lina dalam wawancara pada tanggal 10 februari 2012,

mengatakan :

“Dalam hal pelayanan kepada masyarakat, aparat di kantor kelurahan saya lihat sangat baik dan ramah. Apapun keperluan kita langsung dilayani dengan baik, kalau pun kita kelihatan tidak ngerti dengan administrasi mereka semua langsung menjelaskan dengan baik supaya kita mengerti dengan administrasi yang kita urus. Kalau masalah biaya pengurusan administrasi itu sebenarnya memang tidak ada tarif yang ditetapkan, cuma kita harus mengerti dan memberi uang tertentu kepada aparat yang mengerjakan administrasi yang kita urus karena kita pahami bahwa mereka tidak memiliki gaji tetap apalagi belum PNS, administrasi yang kita urus kan kepentingan kita sendiri mereka hanya membantu. Begitu pun kalau misalnya pengurusan akte dan lain sebagainya itu tidak diterbitkan langsung di kantor kelurahan melainkan harus diurus di ibukota kabupaten jadi kita biasanya minta

Page 83: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

83

tolong kepada perangkat kelurahan dengan memberi uang jalan dan sebagainya daripada kita sendiri yang urus itu tidak efisien lagi dan banyak kerjaan lain yang harus kita kerjakan.”

Sesuai dengan pengamatan penulis, di kantor Kelurahan Siwa terlihat

adanya kesan yang sangat antusias dari aparat kelurahan jika ada warga

yang yang berkunjung langsung dilayani dengan baik. Kalau keperluan warga

berupa pengurusan administrasi aparat langsung menjelaskan secara

terperinci apalagi kalau yang bersangkutan adalah warga yang masih awam

dengan persuratan. Kalau tarif yang dipungut atas pengurusan administrasi

itu aparat kelurahan tidak pernah memasang tarif apalagi meminta, hanya

saja warga yang langsung memberi yang disertai dengan ucapan terima

kasih.

Hal senada juga diungkapkan oleh Paisal salah satu aparat perangkat

kelurahan yang biasa menguruskan keperluan administrasi warga

(wawancara tanggal 13 Februari 2012) mengatakan :

“untuk urusan administrasi di kantor sini, kami tidak memasang tarif tertentu kami hanya mengatakan seikhlasnya saja dan yang bersangkutan merasa tidak dirugikan. Kami semua menjelaskan urusan administrasi itu termasuk kalau harus diselesaikan di ibukota kabupaten kan di sini hanya diberi surat pengantar kalau memang yang bersangkutan bisa urus sendiri maka kami tidak lagi direpotkan jadi dia bawa sendiri. Jadi kita berusaha memberi pelayanan sebaik mungkin agar masyarakat merasa puas.”

Pelayanan yang diberikan oleh aparat perangkat kelurahan telah

memuaskan warga sehingga pembangunan yang dilaksanakan di Kelurahan

Siwa dapat berjalan atau terlaksana dengan lancar karena adanya dukungan

Page 84: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

84

dari seluruh masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah

kelurahan kepada masyarakat dalam hal ini berupa pengurusan surat-surat

yang sudah tidak ada biaya patokan dan waktu lama yang biasa merugikan.

Serta bagaimana Lurah menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat

dan lainnya yang menjadi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.

Penulis dapat menyimpulkan jika pelayanan pemerintah Kelurahan

Siwa bagi masysrakatnya sudah cukup adil dan masyarakat dapat menikmati

layanan yang diberikan oleh Pemerintah Kelurahan Siwa dengan baik. Hal ini

didasari karena keterbukaan Lurah terhadap perangkat kelurahan dan

masyarakat yang memberi saran dan kritik dan juga dari segi pelayanan yang

tidak membeda-bedakan antar warga yang dilayani.

4.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peranan Pemerintah Kelurahan

dalam Pembangunan

Berdasarkan dari berbagai uaraian di atas mengenai peranan

pemerintaha kelurahan dalam pembangunan dan peran pemerintah

kelurahan sebagai pembina, pengayom, dan pelayanan kepada masyarakat,

tidak terlepas dari berbagai hambatan ataupun tantangan. Hambatan itu

meliputi rendahnya kualitas sumber daya manusia aparat pemerintah

kelurahan, serta kurangnya sarana dan prasarana berupa teknologi komputer

yang dipakai untuk memperlancar pelayanan administrasi demi

perkembangan pembangunan.

Page 85: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

85

Dengan beberapa hambatan tersebut, jelas akan mempengaruhi

kenerja aparat pemerintah kelurahan dalam pembangunan. Walaupun

demikian, terdapat pula beberapa hal yang mendukung peranan pemerintah

kelurahan dalam pembangunan. Hal pendukung tersebut antara lain

partisipasi masyarakat berupa kesediaan masyarakat untuk mengurus hal-hal

yang berkaitan dengan birokrasi pemerintahan dan mendukung

terselenggaranya pembangunan, dan juga kerjasama antar aparat

pemerintah kelurahan dalam mendukung pembangunan.

Jadi dapat diuraikan ada dua faktor yang berpengaruh dalam peranan

pemerintah kelurahan dalam pembangunan di Kelurahan Siwa yaitu faktor

pendukung dan faktor penghambat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

sebagai berikut:

4.2.1. Faktor Pendukung

Sebagai pemerintah yang melaksanakan fungsi pemerintahan sebagai

pengatur (regulasi) masyarakat, maka sudah selayaknya apabila seseorang

Lurah mengetahui kondisi atau keadaan penduduknya yang sebenarnya.

Sebab dengan mengetahui kondisi mastarakat yang sebenarnya maka dapat

diambil langkah-langkah yang tepat dalam mengambil keputusan dan

tindakan. Sebab jika pemimpin tidak mengetahui kondisi masyarakat maka

akan menjadi suatu kesalahpahaman yang tidak dapat diterima oleh

masyarakat.

Page 86: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

86

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Aswar Andi Sokeng

(wawancara tanggal 9 Februari 2012), yakni :

“Kondisi penduduk Kelurahan Siwa yang cukup beragam ini harus diperhatikan oleh pemerintah kelurahan dalam menjalankan tugasnya. Macam kalau warga berprofesi sebagai pebisnis yang serba sibuk dengan urusan bisnisnya tentu maunya tau beres saja dengan urusan kelurahan dan sangat sulit untuk didapatkan partisipasinya secara langsung dengan memberi tenaga pada setiap kegiatan pemerintahan di kelurahan tapi mereka siap memberi bantuan dalam bentuk materi jika. Begitupan kalau warga adalah seorang petani dengan kondisi ekonomi lemah dan pendidikan yang rendah pasti sulit untuk diharapkan partisipasinya dalam bentuk ide pikiran dan materi, dan juga dalam pelayanan administrasi pun harus dijelaskan sedetail mungkin tapi mereka semua siap menjalankan apa yang diperintahkan atau diaturkan oleh pemerintah .”

Sesuai dengan pengamatan penulis bahwa kondisi kesibukan akan

profesi warga maka sangat jarang terlihat adanya partisipasi langsung dalam

berbagai kegiatan. Kendati demikian ternyata masih ada saja warga di sekitar

lorong-lorong tertentu yang lokasinya agak jauh dari pusat kelurahan Siwa

atau pasar yang tetap berpartisipasi dalam berbagai pengadaan fasilitas

infrastruktur. Fasilitas seperti ini diadakan karena swadaya atau partisipasi

dari warga yang dikordinir oleh Kepala RW setempat. Berikut ini disajikan

beberapa bangunan yang lahir dari swadaya masyarakat :

Page 87: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

87

Bangunan dari Swadaya Masyarakat Kelurahan Siwa

No Bangunan Tahun Pembangunan

1

2

3

4

5

6

7

Jembatan jalan untuk petani ke lokasi

perkebunan

POSYANDU di Jalan Minangasadae

POSYANDU di Jalan Andi Patola

POSKAMLING di Jalan A. Manginda

POSKAMLING di Jalan Minangasadae

POSKAMLING di Jalan Nelayan

Jembatan gorong-gorong di Jalan

nelayan

2005

2006

2007

2008

2007

2008

2009

Sumber : Hasil Olahan Data primer

Hal ini tidak bertentangan dengan yang diungkapkan oleh ibu Sriati

Dahlan, S.IP seorang sekretaris Kelurahan Siwa (wawancara tanggal 8

Februari 2012), yakni :

Page 88: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

88

“Kondisi keadaan warga merupakan tantangan tersendiri buat kami dalam menjalankan roda pemerintahan. Warga di daerah yang kurang mengerti akan administrasi sangat sulit buat diberi pejelasan akan arti administrasi. Juga warga disekitar pasar yaitu Lingkungan Siwa yang sangat sibuk mengurusi pertokoan itu jarang sekali diajak berinteraksi secara langsung di kantor kelurahan kalau ada keperluan pengurusannya di sini mereka maunya langsung beres dan siap memberi ucapan terima kasih dalam bentuk materi. Dan ini tidak memberi masalah berarti buat kami karena mereka tidak mungkin komplen dengan tindakan yang kami laksanakan karena mereka siap menikmati berbagai perkembangan.”

Partisipasi penduduk merupakan hal yang urgen tak kalah penting

dalam sebuah pembangunan. Rakyat adalah komponen utama yang harus

dilibatkan dalam pembangunan. Kebutuhan, kepentingan dan harapan rakyat

menjadi arah setiap kebijakan. Pemberian kesempatan bagi masyarakat

untuk ikut berpartisipasi merupakan salah satu komponen untuk mencapai

pembangunan yang intensif, sebab tanpa dukungan dan partisipasi penduduk

maka pembangunan tidak akan berhasil.

Oleh sebab itu untuk kelancaran pembangunan maka masyarakat

harus berpartisipasi di mana dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti

kesediaan masyarakat untuk menghadiri rapat-rapat yang dilaksanakan di

kantor kelurahan maupun kecamatan, memberi ide pemikiran atau gagasan

tertentu, menyumbang bantuan baik berupa tenaga maupun dalam bentuk

materi seperti uang ataupun barang. Dan hal tersebut bukan sesuatu yang

jarang ditemukan di Kelurahan Siwa

Page 89: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

89

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh bapak Andi Sudarmin

Camat Pitumpanua (wawancara tanggal 9 Februaru 2012) :

“Partisipasi masyarakat merupakan hal sangat penting, jadi saya berharap semua Lurah itu tetap meningkatkan dan buka peluang sebaik-baiknya buat warga agar tetap berpartisipasi dalam pembangunan demi perkembangan daerah. Saya lihat Lurah saat ini selalu membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya, apalagi baru-baru ini diadakan musrembang tingkat kecamatan dan itu tetap hadir tokoh masyarakat dari berbagai kelurahan dan desa. Musyawarah ini merupakan keharusan yang tidak bisa tidak diadakan, karena ini adalah merupakan program nasional yang harus melalui mekanisme bertingkat. Kami sebagai aparat hanya mejalankan aturan yang diberlakukan. Bahkan dari musyawarah ini terlihat adanya pertarungan prioritas kebutuhan.”

Partisipasi secara etimologi mengandung pengertian adanya

keterlibatan diri dari seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kegiatan.

Pernyataan ini didukung oleh definisi yang dikemukakan oleh The Liang Gie

dalam kamus administrasi yang menyatakan bahwa partisipasi adalah

peserta, setiap orang yang turut serta dalam suatu kegiatan. Dari pernyataan

tersebut maka partisipasi adalah hal ikutnya seseorang atau sekelompok

orang dalam suatu kegiatan dan merupakan aktivitas dalam organisasinya

untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Sebagai aparat pemerintah kelurahan harus bisa berupaya membuat

masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan. Hal ini

merupakan tantangan besar yang pernah dialami oleh pemerintah Kelurahan

Siwa karena masyarakat yang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu

Page 90: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

90

menyelesaikan bisnis masing-masing. Sesuai dengan pengamatan atau

observasi yang dilakukan oleh peneliti yang menggali informasi dari lokasi

Kelurahan Siwa maka ditemukan bahwa partisipasi masyarakat yang cukup

baik ini terlihat dengan adanya berbagai perhatian dari masyarakat terhadap

semua perkembangan yang ada di lingkup pemerintahan Kelurahan Siwa,

dan masyarakat sangat respon dan antusias dengan hal tersebut. Tentu saja

hal ini sangat mendukung pemerintah dalam pembangunan di tingkat

kelurahan.

Selain itu, salah satu kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan

organisasi menurut Lijan Poltak Sinambela dalam bukunya reformasi

pelayanan publik adalah terletak pada kerjasama yang baik antar aparat

organisasi baik secara horizontal maupun secara vertikal. Kerjasama tersebut

sangat menunjang pelaksanaan tujuan organisasi dalam hal ini

perkembangan ke arah lebih baik.

Sesuai dengan pengamatan penulis, ditemukan bahwa kerjasama

antar sesama aparat di Kelurahan Siwa ini cukup bagus, ini terlihat dengan

adanya suasana keakraban yang luar biasa antar sesama aparat di kantor

kelurahan, serta terlihat antara perangkat lurah dengan Lurah serta kepala

lingkungan sebagai tokoh masyarakat yang dituakan selalu ada di kantor

kelurahan tiap hari terlihat sering saling berembuk membicarakan berbagai

masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan tingkat

Page 91: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

91

kelurahan. Biasa juga kalau ada persoalan antar warga terlihat antar sesama

aparat serta Lurah bekerjasama dalam menyelesaikannya dan dibantu oleh

kepala lingkungan.

Hal senada juga disampaikan oleh ibu Lurah Siwa (wawancara tangal

5 Februari 2012) mengatakan :

“Kita di sini sangat mementingkan kerjasama dan saling mendukung pekerjaan masing-masing dengan sering berembuk membicarakan berbagai urusan bersama. dan kalau ada aparat yang berhalangan hadir kita bisa bekerjasama saling menggantikan demi efektifnya pelayanan. Seperti saat sekarang ada 2 aparat kami yang sedang menyelesaikan studinya jadi untuk sementara kami menggantikan tugasnya.”

Kemudian ditambahkan lagi bapak Sahudi selaku kepala lingkungan

(wawancara tanggal 8 Februari 2012) bahwa :

“Semua aparat di sini tidak ada yang saling memberatkan dan saya lihat hubungannya sangat erat dan saling membantu apalagi kalau ada yang berhalangan. Seperti 3 hari ini Hernawati yang selalu sibuk di ruangan sebelah mengerjakan surat-surat nagantikan Rasna karena tidak sempat’i hadir”

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tersebut, dapat

diketahui bahwa kerjasama antara aparat pemerintah Kelurahan Siwa ini

tergolong baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan yang sangat

harmonis antara sesama aparat kelurahan, berupa keakraban yang terjadi

antar sesama aparat, serta kepatuhan semua aparat terhadap ibu Lurah.

Kesemua ini mengindikasikan apabila terdapat salah seorang pegawai yang

yang berhalangan tidak dapat melaksanakan tugasnya di kantor kelurahan,

maka pegawai lain bersedia menggantikan tugas tersebut sehingga

Page 92: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

92

pelayanan terhadap masyarakat terlaksana dengan maksimal demi

perkembangan yang berarti pembangunan dapat didukung.

4.2.2. Faktor Penghambat

Untuk melaksanakan tugasnya, pemerintah kelurahan membutuhkan

fasilitas atau peralatan dalam menjalankan fungsinya, tersedianya fasilitas

atau perlengkapan yang tersedia menunjang lancarnya suatu kegiatan yang

akan dilaksanakan, di mana salah satu faktor itu adalah tersedianya kantor

kelurahan dalam menunjang terselenggaranya pemerintahan kelurahan dan

sebagai tempat dalam menjalankan tugas dalam pengelolaan, pelaporan,

pencatatan, dan berbagai kegiatan lainnya.

Kegiatan masyarakat berdemokratis dalam pembangunan dipengaruhi

oleh ketersedianya fasilitas atau peralatan, misalnya dalam pertemuan atau

rapat akan berjalan lancar jika tersedianya tempat beserta peralatannya.

Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana sangat menghambat kinerja

pemerintah demi terselenggaranya pembangunan.

Sesuai dengan pengamatan penulis, di Kelurahan Siwa masih sangat

dibutuhkan fasilitas komputer, seperti sekarang di kantor hanya ada satu unit

komputer yang ditempatkan di dalam ruang ibu Lurah dan ini berdampak

kurang efisiennya pelayanan administrasi. Terkadang kalau diperlukan untuk

Page 93: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

93

mencetak administrasi persuratan, aparat harus mencetak (print) di luar,

sebaiknya di kantor ini ditambahkan lagi 2 unit komputer. Begitu pun di kantor

juga dibutuhkan lemari untuk penyimpanan berkas administrasi, lemari

berkas di kantor ini belum ada.

Sarana perhubungan di wilayah Kelurahan Siwa terlihat kurang

memadai, ini masih dikeluhkan oleh pemerintah kelurahan seperti jalanan

banyak yang rusak, masih ada pemukiman atau perumahan warga yang

belum menikmati air bersih PDAM, tempat pembuangan akhir sampah yang

belum ada, dan mobil pengangkut sampah belum diadakan.

Keinginan masyarakat terhadap program pembangunan pedesaan

adalah sangat luas sedangkan dana pembangunan pedesaan/kelurahan

yang tersedia masih relatif terbatas. Keinginan masyarakat sangat banyak

tetapi tidak semuanya merupakan kebtuhan. Kebutuhan merupakan program

yang disusun menggunakan kriteria-kriteria yang terukur, sehingga dapat

ditentukan skala prioritasnya. Berdasar dana yang tersedia terbatas itu dan

usulan program yang telah disusun berdasar skala prioritas maka dapat

dipilih program-program pembangunan yang merupakan prioritas tinggi yang

benar-benar dibutuhkan masyarakat setempat, selanjutnya diusul program

prioritas kedua, ketiga, dan seterusnya.

Page 94: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

94

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh bapak Andi Sudarmin

Camat Pitumpanua (wawancara tanggal 9 Februari 2012) :

“Saya rasa fasilitas sarana infrastruktur yang kurang layak akan menghambat perkembangan pembangunan di Kelurahan Siwa seperti contohnya pembangunan pasar sentral Siwa kurang berjalan karena infrastruktur perhubungan di daerah kita masih banyak rusak dan belum dibenahi maka akses pemerintah tingkat atas belum bisa menjangkau dengan baik Kelurahan Siwa dan otomatis belum menekankan pembangunan di lokasi pasar sentral. Makanya insya Allah pembangunan fisik selanjutnya adalah pengadaan PANSIMAS, mobil angkutan sampah, dan tempat pembuangan akhir sampah. Karena selanjutnya masalah pembangunan fisik itu ada yang dinamakan skala prioritas, jadi semua yang diusulkan akan diurutkan sesuai prioritas kebutuhan daerah.”

Olehnya itu, dari data di atas dapat dilihat bahwa faktor fasilitas atau

peralatan yang kurang memadai akan menghambat perkembangan

pembangunan di Kelurahan Siwa.

Selanjutnya, dalam pengamatan penulis mengenai pembangunan di

Kelurahan Siwa, aparatur pemerintah Kelurahan Siwa tercatat berjumlah 13

orang. Dari jumlah ini diketahui masih ada (sekitar 7 orang) yang

berpendidikan terakhir adalah tamatan SMA saja dan masih ada 5 orang

belum bisa mengoperasikan komputer. Secara terperinci aparatur pemerintah

Kelurahan Siwa berdasarkan pendidikan dapat dilihat sebagai berikut :

Page 95: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

95

Aparatur Pemerintah Kelurahan Siwa Berdasarkan Pendidikan

No Nama Jabatan Pendidikan Terakhir

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Andi Arriyanti, M.M

Sriati Dahlan, S.IP

Hj. Murni, S.KM

Rosdiana, S.IP

Andi Ilham, M.Si

Rasnawati Rasyid

Tamaluddin

Hernawati

Andi Arnida, S.Sos

Rahmi

Tenri D. Saputri

Faisal

Akbar Tanjung

Lurah

Sekretariat

Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional

Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan

Seksi Pembangunan

Seksi Pembangunan

Sie. Pereko. & KESRA

Sie. Pereko. & KESRA

Sie. Pereko. & KESRA

Seksi TRAMTIB

Seksi TRAMTIB

Strata 2

Strata 1

Strata 1

Strata 1

Strata 2

SMA/Sederajat

SMA/Sederajat

SMA/Sederajat

Strata 1

SMA/Sederajat

SMA/Sederajat

SMA/Sederajat

SMA/Sederajat

Sumber : Hasil Olahan Data Primer

Page 96: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

96

Aparatur pemerintah kelurahan sebagai pelaksana pemerintahan di

wilayah kelurahan baik secara kualitas maupun kuantitas perlu mendapat

perhatian khusus. Perlakuan khusus tersebut terutama terletak pada kualitas

aparatur, karena akan berpengaruh kepada pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi terutama dalam hal pelayanan masyarakat yang berhubungan erat

dengan pembangunan. Mengingat begitu banyaknya jenis pelayanan yang

dilakukan oleh pemerintah kelurahan, maka peningkatan kualitas aparat

kelurahan perlu mendapat perhatian yang serius guna kelancaran

pelaksanaan pelayanan tersebut.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan bapak A. Ilham, SH,

M.Si salah satu aparat pemerintah Kelurahan Siwa (wawancara pada tanggal

7 Februari 2012), mengatakan bahwa :

“Rendahnya kualitas sumber daya manusia aparatur di Kelurahan Siwa yang masih ada dari tamatan SMA, kami akui bahwa dapat menghambat pemeliharaan fasilitas umum seperti penggunaan teknologi komputer. Karena kami sebagai aparatur kurang mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk hal tersebut. Oleh karena itu kami sudah menyarankan agar aparat yang masih lulusan SMA untuk melanjutkan studinya. Selain itu, rendahnya kualitas aparat maka akan berpengaruh juga pada terhambatnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Misalnya jika tidak ada yang dapat mengoperasikan komputer, maka waktu pelayanan akan lama”

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan

tersebut, dapat diketahui bahwa di Kelurahan Siwa ini kualitas pendidikan

aparat masih ada yang relatif rendah. Karena dari keseluruhan aparat yang

Page 97: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

97

berjumlah 13 orang masih ada yang tingkat jenjang pendidikan terakhir

adalah SMA sederajat sehingga akan berpengaruh kepada kecakapan aparat

dalam melakukan pekerjaan. Dengan relatif rendahnya pendidikan aparat,

maka pengetahuannya pun akan menjadi sedikit. Sehingga dapat berakibat

pula pada terhambatnya pemeliharaan sarana fasilitas, karena pengetahuan

masih minim yang dimiliki oleh aparat tersebut.

Sedangkan dari segi kemampuan keterampilan (skill) yang dimiliki

aparat, misalnya kemampuan untuk mengoperasikan komputer masih

tergolong rendah. Karena di antara semua aparat hanya sekitar 5 orang yang

sering mengoperasikan komputer, dan terkadang masih ada yang hanya

mengoperasikan mesin ketik manual atau teknologi tradisional. Sehingga

yang terjadi jika aparat yang bersangkutan tidak di tempat maka pengurusan

administrasi bisa tertunda, ini berakibat pada terhambatnya waktu atau

ketepatan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Hal ini tidak bertentangan dengan yang dikatakan oleh salah seorang

warga ibu Lina (wawancara tanggal 10 Februari 2012) :

“Di kantor kelurahan itu jelas masih ada yang belum bisa mengopersikan komputer dan itu otomatis menghambat pelayanan administrasi. Saya pernah urus administrasi akte kelahiran,KTP, dan KK sekaligus dan menyerahkan sepenuhnya ke pihak kelurahan, dan ternyata semua bisa selesai selama dua pekan tapi itu tidak menimbulkan masalah berarti buat kami”

Page 98: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

98

Terhambatnya pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang

berdampak tidak efisiennya pembangunan di Kelurahan Siwa. Dan hal

tersebut merupakan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya aparat

Pemerintah di Kelurahan Siwa.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab IV telah diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang

Peranan Pemerintah Kelurahan dalam Pembangunan di Kelurahan Siwa. Di

samping itu pula dikemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi peranan

pemerintah kelurahan dalam pembangunan di tingkat kelurahan. Selanjutnya

dalam Bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran-saran

yang berhubungan dengan hasil penelitian.

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis tarik adalah sebagai berikut :

1. Peranan pemerintah kelurahan dalam pembangunan di Kelurahan Siwa

dapat kita lihat dari adanya upaya pengawalan yang intensif dari pihak

aparat pemerintahan kelurahan termasuk Lurah beserta jajarannya yang

bekerjasama dengan Kepala Lingkungan yang merupakan tokoh

masyarakat di daerahnya. Sebagai pemerintah tingkat bawah pemerintah

Page 99: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

99

kelurahan hanya bisa mengusulkan serta mendampingi semua

pembangunan secara fisik yang ditetapkan oleh hasil MUSREMBANG di

tingkat kecamatan. Karena pemerintah kelurahan hanya bisa

menjalankan perintah kordinasi dari pemerintah tingkat kecamatan yang

yang merupakan wilayah administrasinya.

Untuk lebih lanjutnya peranan pemerintah kelurahan dalam

pembangunan dapat dilihat dari beberapa indikator, yakni :

a. Peranan pemerintah kelurahan sebagai pembina : Pemerintah

kelurahan sebagi pembina masyarakat hanya berupa memberi

dorongan proses pembangunan ke arah lebih baik dengan

memanfaatkan kondisi sektor perekonomian di masyarakat

mengingat lokasi Kelurahan Siwa adalah basis perekonomian yang

banyak di bidang perdagangan. Hal ini mengakibatkan perekonomian

kelurahan menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga berimbas

kepada kehidupan masyarakat yang sejahtera.

Aktivitas pembinaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan

lebih bersifat penjelasan akan makna, maksud, tujuan, dan manfaat

dari pelaksanaan pembangunan. Sebab sebagaimana pembangunan

akan dilaksanakan, lebih banyak dimusyawarahkan dengan warga.

Melalui pembinaan inilah dibangkitkan semangat dan kemauan serta

ditumbuhkan jiwa membangun dalam diri warga masyarakat

Kelurahan Siwa. Dalam melakukan aktivitas pembinaan ini, aparat

Page 100: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

100

kelurahan menyatukan dirinya terhadap semua warga di manapun

dan dalam keadaan apapun dan tidak menciptakan batas sosial,

sehingga warga merasa menjadi satu dengan antar aparat kelurahan.

Melalui perilaku seperti inilah pendekatan dan kebersamaan tercipta

untuk membina masyarakat dalam pembangunan ke arah yang lebih

baik.

b. Peranan pemerintah kelurahan sebagai pengayom masyarakat :

Sebagai pemerintah kelurahan yang mengayomi masyarakatnya ada

kordinasi yang terjadi antara pihak aparat pemerintah kelurahan

dengan aparat keamana (kepolisian) serta pemuda kampung. Bisa

kita lihat jika diperlukan biasanya pemuda dari warga dilibatkan kalau

ada acara yang diselenggarakan, begitupun pihak berwajib

(kepolisian) tetap pada koridornya meskipun ada kordinasi yang

diupayakan oleh Pemerintah Kelurahan seperti BABINSA dan FKPM

(Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat). Begitu pun kalau ada yang

berkasus atau bermasalah antar warga biasanya juga bisa

terselesaikan hanya di kantor kelurahan karena adanya peran serta

aparat kelurahan yang bekerjasama dengan kepala lingkungan yang

merupakan orang yang dituakan dan banyak juga warga yang malas

kalau berhubungan dengan pihak yang berwajib (kepoliasian). Jadi

dapat kita saksikan betapa aparat pemerintah kelurahan berperan

aktif dalam mengayomi masyarakat.

Page 101: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

101

Sejalan dengan itu berbagai tindakan yang dulunya menimbulkan

rasa tidak aman antar warga masyarakat kini mulai terkikis apalagi

didukung dengan kondisi masyarakat yang sudah semakin ramai dan

kebanyakan dintara masyarakat pada sibuk mengurus bisnis masing-

masing ketimbang melakukan hal hal yang tidak semestinya dan

mengganggu ketentraman.

c. Peranan pemerintah kelurahan sebagai pelayan masyarakat : Dalam

melayani masyarakat pemerintah kelurahan bisa dikatakan telah

memuaskan warga sehingga pembangunan yang dilaksanakan di

Kelurahan Siwa dapat berjalan atau terlaksana dengan lancar karena

adanya dukungan dari seluruh masyarakat. Pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah kelurahan kepada masyarakat dalam hal

ini berupa pengurusan surat-surat yang sudah tidak ada biaya

patokan dan waktu lama yang biasa merugikan. Serta bagaimana

Lurah menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat dan lainnya

yang menjadi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.

2. Faktor yang mempengaruhi peranan pemerintah kelurahan dalam

pembangunan di Kelurahan Siwa terdiri dari :

a. Faktor pendukung yaitu :

1. Partisipasi masyarakat

Sesuai dengan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh

peneliti yang menggali informasi dari lokasi Kelurahan Siwa maka

Page 102: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

102

ditemukan bahwa partisipasi masyarakat yang cukup baik ini terlihat

dengan adanya berbagai perhatian dari masyarakat terhadap semua

perkembangan yang ada di lingkup pemerintahan Kelurahan Siwa,

dan masyarakat sangat respon dan antusias dengan hal tersebut.

Tentu saja hal ini sangat mendukung peranan pemerintah kelurahan

dalam pembangunan.

2. Kerjasama antar sesama aparat

Kerjasama antara aparat pemerintah Kelurahan Siwa ini tergolong

baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan yang sangat harmonis

antara sesama aparat kelurahan, berupa keakraban yang terjadi

antar sesama aparat, serta kepatuhan semua aparat terhadap ibu

Lurah. Kesemua ini mengindikasikan apabila terdapat salah seorang

pegawai yang yang berhalangan tidak dapat melaksanakan tugasnya

di kantor kelurahan, maka pegawai lain bersedia menggantikan tugas

tersebut sehingga pelayanan terhadap masyarakat terlaksana

dengan maksimal demi perkembangan yang berarti pembangunan

dapat didukung.

b. Faktor penghambat yaitu :

1. Kurangnya sarana dan prasarana

Kegiatan masyarakat berdemokratis dalam pembangunan

dipengaruhi oleh ketersedianya fasilitas atau peralatan, misalnya

Page 103: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

103

dalam pertemuan atau rapat akan berjalan lancar jika tersedianya

tempat beserta peralatannya. Kurangnya fasilitas sarana dan

prasarana sangat menghambat kinerja pemerintah demi

terselenggaranya pembangunan. Sarana perhubungan yang kurang

memadai ini masih dikeluhkan oleh pemerintah kelurahan seperti

jalanan banyak yang rusak, masih ada pemukiman atau perumahan

warga yang belum menikmati air bersih PDAM, tempat pembuangan

akhir sampah yang belum ada, dan mobil pengangkut sampah belum

diadakan. Dari sini dapat dilihat bahwa faktor fasilitas atau peralatan

yang kurang memadai akan menghambat perkembangan

pembangunan di Kelurahan Siwa.

2. Kualitas sumber daya aparat

Kualitas sumber daya manusia aparat pemerintah kelurahan siwa

terbilang masih rendah. Terlihat dengan masih benyaknya aparat

pemerintah Kelurahan Siwa yang hanya tamatan SMA dan hal

tersebut membuat Lurah selalu memotivasi aparatnya agar

melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi. Kemudian mengenai

tingkat keterampilan (skill) juga masih relatif rendah, masih banyak

aparat yang belumbisa mengoperasikan teknologi komputer yang

tentu saja dapat menghambat pelayanan di bidang administrasi.

Terhambatnya pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang

Page 104: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

104

berdampak tidak efisiennya pembangunan di Kelurahan Siwa. Dan

hal tersebut merupakan akibat dari rendahnya kualitas sumber daya

aparat Pemerintah di Kelurahan Siwa.

5.2. Saran

1. Peningkatan peranan pemerintah Kelurahan Siwa dalam pelaksanaan

pembangunan di Kelurahan Siwa harus dioptimalkan lagi dengan

berupaya semaksimalnya untuk merangsang masyarakat untuk ikut

berpartisipasi, di mana guna mewujudkan cita-cita pembangunan yakni

tercapainya hidup sejahtera kepada semua warga masyarakat Kelurahan

Siwa.

2. Kepada Lurah agar kiranya tetap berupaya semaksimal mungkin

membuka ruang kepada masyarakat agar tidak segan memberi

aspirasinya. Dan untuk aparat pemerintah kelurahan tingkatkan

kerjasama yang baik dan hubungan yang harmonis demi terciptanya

pelayanan yang optimal kepada masyarakat dalam penyelenggaraan

pembangunan.

3. Agar kualitas sumber daya manusia aparat pemerintah Kelurahan Siwa

yang masih tamatan SMA agar segera melanjutkan studi ke jenjang lebih

tinggi dan mangupayakan penguasaan keterampilan (skill) yang handal.

Page 105: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

105

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Membangun Desa Partisipatif. Graha Ilmu. Yogyakarta

Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Graha Ilmu. Yogyakarta

Affandi, Anwar dan Setia Hadi. 1996. Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Prisma, Jakarta

Agus, Dwiyanto. 1995. Pelayanan Organisasi Pelayanan Publik. Yogyakarta University Press, Yogyakarta

Amirin, Tatang, M. Drs. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Bayu Suryaningrat. 1976. Pemerintahan dan Administrasi Desa. Yayasan Beringin Korpri Unit Depdagri, Jakarta

Beratha, I Nyoman, Drs. 1991. Pembangunan Desa Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta

Beratha, I Nyoman. 1982. Desa, Masyarakat dan Pembangunan Desa. Ghalia Indonesia, Jakarta

Bintoron, Tjokroamidjojo. 1978. Pengantar Administrasi Pembangunan. LP3ES, Jakarta

Daldjoeni, N dan A. Suyitno. 2004. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung : PT. Alumni

Eko, Sutoro. 2005. Pembaharuan Otonomi Daerah. APMD Press, Yogyakarta

Page 106: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

106

Hikmat, Harry. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press (HUP), Bandung

Inu Kencana Syafie. 1994. Etika Pemerintahan. Rineka Cipta, Jakarta

Inu Kencana syafie, Andi Azikin. 2007. Perbandingan Pemerintahan. Refika Aditama,

Juliantara, Dadang. 2000. Arus Bawah Demokrasi (Otonomi dan Pemberdayaan Desa). Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta

Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan, PT.Gramedia Utama, Jakarta

Koentjaraningrat. 1991. Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT.Gramedia Pustaka, Jakarta

Kencana, Inu. 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan. PT.Rafika Aditama, Bandung

Labolo, Muhadam. 2007. Memahami Ilmu Pemerintahan. PT.Raja Grafindo Persada, jakarta

Maskun, Sumitro. 1993. Pembangunan Masyarakat Desa. Media widya Mandala, Yogyakarta

Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung: Alfabeta

Prasadja, Buddy. 1982. Pembangunan Desa dan Masalah Kepemimpinannya. CV.Rajawali, Jakarta

Prastowo, A. 2010. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Jogjakarta : DIVA Press

Sangarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Yogyakarta

Siagian, Sondang P. 2008. Adminitrasi Pembangunan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung

Page 107: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

107

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat memberdayakan Rakyat. Bandung : PT. Refika Aditama

Suyanto, Bagong. 2006. Metode Penelitian Sosial. Kencana, Jakarta

Syarifin, Jubaedah Dedah. 2006. Pemerintahan Daerah di Indonesia. CV.Pustaka Setia, Bandung

Tangkilisan, Hassel Nogi S. 2003. Penataan Birokrasi Publik Era Millenium. YPAPI, Yogyakarta

Tjokrowinoto, Moejiarto. 2007. Pembangunan Dilema dan Tantangan. Yogyakarta : Pustaka pelajar.

Trijono, Lambang. 2007. Pembangunan dan Perdamaian. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Wasistiono, Sadu. 2001. Kapita Selekta Manajemen Pemerintahan Daerah. Fokumedia, Bandung

Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa. PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta

Yani, Ahnad. 2002. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Indonesia. PT.Grafindo Persada, Jakarta

Dokumen dan Sumber Lainnya :

Buku-buku dan Catatan Kecil Materi Kuliah

Pedoman Penulisan USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNHAS Makassar 2007

Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tentang Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaaraan Pemerintah Daerah

Perda Kabupaten Wajo Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan

Page 108: repository.unhas.ac.id › ... › skripsi.docx?sequence=1 · Web view repository.unhas.ac.idpembangunan di pedesaan atau tingkat Kelurahan peran serta pemerintah serta partisipasi

108

Peraturan Bupati Wajo Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Rincian Tugas Jabatan Struktural Lingkup Kecamatan Dan Kelurahan

SUL-SEL, KPUD. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. KPUD, Makassar

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas UU No. 32 Thn. 2004

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Perencanaan Pembangunan Nasional

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah