eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id
Transcript of eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/252/3/ISI SKRIPSI.docx · Web vieweprints.unm.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, program ekstrakurikuler merupakan bagian yang
penting dari sekolah. Sebagian besar sekolah mewajibkan siswanya untuk
mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Dalam kegiatannya, setiap anggota Pramuka
dituntut untuk menaati setiap kode etik yang ada dalam kepramukaan. Kode etik
ini menjadi dasar dari kepramukaan itu sendiri. Dasar itu menjadikan setiap
anggota wajib untuk menaatinya, karena jika tidak menaatinya akan mendapatkan
sanksi. Kegiatan kepramukaan ini sangat membantu siswa untuk menjadi warga
negara yang baik setelah lulus sekolah dan memiliki pekerjaan. Kepramukaan
sangat baik untuk membentuk mental yang positif, terutama adalah kedisiplinan.
Dalam setiap kegiatannya, baik yang bersifat umum, maupun khusus, baik dalam
keadaan santai, maupun serius, akan selalu diterapkan sikap kedisiplinannya
sehingga terbentuklah jiwa yang disiplin. Gerakan pramuka mampu membentuk
watak disiplin dan kepribadian siswa . Proses latihan kepramukaan harus menjadi
proses pembelajaran diri dari, untuk dan oleh siswa di bawah bimbingan pembina
sebagai orang dewasa. Gerakan pramuka atau kepanduan, dirumuskan oleh
pendirinya sebagai media untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja,
serta melatih mereka agar bertanggung jawab dan disiplin saat telah dewasa
nanti. Kini sudah saatnya para Pembina Pramuka di setiap sekolah mulai berpikir
sungguh-sungguh kearah pembinaan kualitas para anggotanya. Artinya, sudah
1
2
waktunya para Pembina Pramuka melalui berbagai wadah aktivitasnya menunjang
keberhasilan belajar siswa di sekolah. Ini bisa terealisasi jika Pramuka bisa
mengajak para anggotanya menjadi insan yang memiliki sifat mandiri dan
disiplin. Sifat seperti itu pada gilirannya akan dapat berpengaruh positif terhadap
proses belajar para anggota Pramuka secara akademik.
Dasar hukum penyelenggaraan pramuka adalah Undang-Undang nomor 12
tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menegaskan bahwa Pramuka Indonesia
secara konsepsional dan yuridis berasaskan pancasila falsafah pancasila sebagai
dasar negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan
kesatuan bangsa yang yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa
baik pembangunan sumber daya manusia maupun fisik. Kepramukaan sebagi
pendidikan nonformal merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan
dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader yang berkualitas, bermoral
baik,mental, spiritual, intelektual,emosional,maupun fisik dan keterampilan.
Masuknya pramuka dalam kurikulum saat ini merupakan salah satu wahana
pembentukan karakter siswa (efektif), sebagai kegiatan kepramukaan, seperti
kepemimpinan, kerja sama solidaritas, mandiri , dan keberanian dianggap mampu
membentengi siswa dari berbagai pengaruh negatif. Selain dimaksudkan sebagai
penyeimbang kegiatan pembelajaran dalam kurikulum formal yang lebih
berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan), dan psikomotorik (keterampilan),
pramuka juga diyakini dapat mengembalikan sikap dan sifat bangsa yang dikenal
baik yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. Di masa depan pendidikan
kepramukaan diharapkan mampu mendukung pembentukan kompetensi sikap
3
sosial siswa, terutama sikap peduli terhadap orang lain, disamping itu pendidikan
kepramukaan juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam menguatkan
kompetensi keterampilan.
Akan tetapi seiring dengan berbagai kemajuan tersebut ditemukan pula
beragam masalah dan tantangan yang dihadapi oleh kaum muda yang secara
umum dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : pertama masalah dan
tantangan kebangsaan terutama yang terkait dengan perubahan nilai-nilai
kehidupan sosial dan budaya. Kemudian akses informasi dan pengaruh globalisasi
telah menyebabkan banyaknya generasi muda mengalami internasionalisasi nilai-
nilai sosial dan budaya, bahkan terjerumus dalam gerakan fundamentalis-
ekstremis. Akibatnya, solidaritas sosial dan semangat kebangsaan yang dibangun
berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan. Kedua masalah dan tantangan sosial,
terutama yang berkaitan dengan kemiskinan. Sebagai akibat kesuliatan ekonomi,
banyak kaum muda yang tidak dapat melanjutkan pendidikan atau putus sekolah.
Dampaknya dapat dilihat pada sulitnya mendapatkan pekerjaan serta munculnya
berbagai masalah dan penyakit sosial.
Secara teoretis banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh kaum muda tersebut salah
satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan amat penting adalah melibatkan
kaum muda sejak usia awal dalam kegiatan kepramukaan. Konsep pendidikan ini
dianggap mampu membangun karakter kaum muda, selain pula bersifat universal
dan telah dilaksanakan banyak negara. Penerapan nilai-nilai kepramukaan
mempunyai inti pokok ketakwaan kepada tuhan yang maha esa, kewajiban
4
terhadap tanah air, kewajiban terhadap masyarakat, dan kewajiban terhadap diri
sendiri.
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan pendidikan, digunakan
terutama untuk memotivasi kita agar dapat mendisiplinkan diri dalam
melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping
itu disiplin bermanfaat mendidik siswa untuk mematuhi dan menyenangi
peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan
kinerja yang baik. Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya
pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna.
Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus
belajar dari kesalahan tersebut.
Setelah melakukan observasi awal menunjukkan bahwa masih banyaknya
siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.
Pelanggaran-pelanggaran yang saya maksud adalah terlambat mengikuti upacara
pada hari senin, terlambat mengikuti senam pagi setiap hari jum’at, terlambat
masuk kedalam kelas setelah waktu istirahat selesai dan ada juga beberapa siswa
yang acuh tak acuh terhadap mata pelajaran tertentu yang tidak di suka sehingga
mereka tekadang bolos atau bersembunyi di kantin sekolah. Setiap siswa yang
melakukan pelanggaran ditindaki dengan diberikan sanksi. Sanksi-sanksi yang
sering diberikan oleh guru terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran
tersebut yakni siswa disuruh Push Up kurang lebih antara 20-30 kali, lari
mengelilingi lapangan, di jemur dibawa tiang bendera selama 20 menit atau
bahkan hanya disuruh membersihkan lapangan dan WC.
5
Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Kalosi adalah salah satu sekolah
lanjutan tingkat atas yang turut serta mengembangkan kegiatan Gerakan pramuka,
terdiri atas Gudep Enrekang 585 putra dan Gudep Enrekang 586 putri, dalam
kegiatannya masing-masing dilaksanakan secara terpadu. Gerakan pramuka yang
dilaksanakan di SMA Muhammadiyah Kalosi mampu mendidik dan menunjukkan
sikap disiplin siswa sangat tinggi. Mengacu pada uraian diatas maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Kedisiplinan Siswa
Melalui Gerakan Pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi Kec. Alla Kab.
Enrekang ”
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang diatas yang telah dikemukakan, maka
masalah utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kegiatan pramuka mampu meningkatkan kedisiplinan siswa pada
SMA Muhammadiyah Kalosi?
2. Bagaimana cara pembinaan siswa dalam gerakan pramuka terhadap
peningkatan kedisiplinan siswa pada SMA Muhammadiyah kalosi ?
3. Faktor apa saja yang pendukung dan penghambat pembinaan gerakan
pramuka pada SMA Muhammadiyah kalosi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan
informasi mengenai masalah penelitian yang telah dirumuskan, tujuan
penelitian ini adalah
6
1. Untuk mengetahui kegiatan pramuka mampu meningkatkan
kedisiplinan siswa pada SMA Muhammadiyah Kalosi
2. Untuk mengetahui cara pembinaan siswa dalam gerakan pramuka
terhadap peningkatan kedisiplinan siswa SMA Muhammadiyah Kalosi
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang pendukung dan
penghambat pembinaan gerakan pramuka pada SMA Muhammadiyah
Kalosi
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian yang dicapai diharapkan memberikan manfaat bagi:
1. Lembaga UNM
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan dan informasi serta karya ilmiah yang dapat
dijadikan sebagai acuan bagi mahasiswa yang hendak mengadakan
penelitian dalam bidang pendidikan.
2. Sekolah
Sebagai bahan masukan, khusunya untuk pihak sekolah agar lebih
memperhatikan kegiatan kepramukaan yang ada di sekolah.
3. Peneliti
Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan berpikir secara
ilmiah.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Kedisiplinan
Ditinjau dari asal kata, kata disiplin berasal dari bahasa latin
discere yang memiliki arti belajar. Dari kata ini kemudian muncul kata
disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Seiring perkembangan
waktu, kata disciplina juga mengalami perkembangan makna, ada yang
mengartikan disiplin sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk
pada pengawasan dan pengendalian. Ada juga yang mengartikan disiplin
sebagai pelatihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat
berperilaku tertib1. Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan
melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk
kepada keputusan,dan peraturan yang berlaku, dengan kata lain disiplin
adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa
pamrih.
faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan ada beberapa faktor
yang memperngaruhi kedisiplinan yaitu :
a. Diri sendiri
b. Keluarga
c. Pergaulan di Lingkungan
1 Ngainum naim. Character building.( jogyakarta; arruz media 2012).hlm. 142.
7
8
Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib
dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat
mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya
kelak, karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa
diharapkan berguna bagi semua pihak.2
Disiplin tidak bisa terbangun secara instan, dibutuhkan proses
panjang agar disiplin menjadi kebiasaan yang melekat kuat dalam diri
seseorang. Oleh karena itu penanaman disiplin harus dilakukan sejak dini.
Cara mendisiplinkan anak adalah dengan menggunakan tindakan dan
ucapan, alasan mendisiplinkan adalah untuk mengekspesikan rasa cinta
kepada anak. Salah satu cara yang paling kuat dalam mencintai anak
adalah konsisten dalam disiplin kita. Ini merupakan salah satu cara yang
tidak mudah karena dengan berdisiplin, anak sering didak bersahabat
dengan kita.
Tujuan kedisiplinan adalah mengajarkan kepatuhan, ketika kita
melatih anak untuk mengalah, kita sedang mengajar mereka melakukan
sesuatu yang benar untuk alasan yang tepat. Pada awalnya disiplin yang
terbentuk bersifat eksternal, tetapi kemudian menjadi sesuatu yang
internal, menyatu kedalam kepribadian anak sehingga disebut dengan
disiplin diri. Hasil dari disiplin memang menyakitkan untuk jangka pendek
tetapi menguntungkan dalam jangka panjang. Penanaman disiplin sejak
dini dilandasi oleh kenyataan bahwa disiplin mempunyai peran yang
sangat penting dalam mengarahkan kehidupan manusia untuk mencapai 2 Ibid.hlm.147.
9
cita-cita3. Tanpa adanya disiplin maka seseorang tidak mempunyai
patokan tentang apa yang baik dan buruk dalam tingkah lakunya. Akan
tetapi sangat perlu bahwa disiplin semata-mata tidak cukup untuk
menjamin tercapainya cita-cita untuk dapat hidup dengan baik, sebab
disiplin semata-mata akan dapat mematikan daya kreasi maupun inisiatif
sseorang sehingga pada akhirnya seseorang dapat berbuat sesuatu apabila
diperintah
2. Fungsi Kedisiplinan
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin
menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku,dan tata kehidupan
berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan
kelak ketika bekerja. Berikut ini akan dibahas beberapa fungsi disiplin yaitu4:
1. Menata Kehidupan Bersama. Fungsi disiplin adalah mengatur tata
kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.
Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi
baik dan lancar.
2. Membangun Kepribadian. Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat
berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang
sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib,
teratur, tenang, tentram, sangat berperan dalam membangun kepribadian
yang baik.
3 Ibid.hlm. 148.4 Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo 2004), hlm. 38.
10
3. Melatih Kepribadian. Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan
berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun,
terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah
satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui
latihan.
4. Pemaksaan. Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin
dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan
kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan
kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya
pemaksaan dan tekanan dari luar.
5. Hukuman. Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus
dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang
melanggar tata tertib tersebut. Ancaman sanksi / hukuman sangat penting
karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati
dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman atau sanksi, dorongan
ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup mengikuti
aturan yang berlaku menjadi lemah.
6. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif. Disiplin sekolah berfungsi
mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan
lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni
peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan- peraturan
lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten
dan konsekuen. Dengan demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan
11
yang aman, tenang, tentram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini
adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan
3. Kedisiplinan Dalam Proses Pendidikan.
a. Bentuk Kedisiplinan Di Sekolah
Kedisiplinan pada siswa merupakan aspek utama dan esensial pada
pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua, karena mereka
bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasarnya pada
anak. Berarti, nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku
dalam kehidupannya. Kedisiplinan siswa jelas akan mempengaruhi
perilaku lainnya di lingkungan manapun baik di lingkungan rumah,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat5.
Tata Tertib dalam Sekolah adalah sumber disiplin dan tempat
berdisiplin untuk mencapai ilmu pengetahuan yang dicita-citakan. Di
dalam tata tertib tersebut diatur mengenai hak dan kewajiban siswa,
larangan, dan sanksi-sanksi. Dalam tata tertib sekolah disebutkan bahwa
siswa mempunyai kewajiban:
(1) Harus bersikap sopan dan santun, menghormati Ibu dan Bapak
Guru, pegawai dan petugas sekolah baik di sekolah maupun di
luar sekolah;
(2) Harus bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar,
baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah;
(3) Menggunakan atribut sekolah sekolah;
5 Ngainum naim. Character building.( jogyakarta; arruz media 2012).hlm146.
12
(4) Hadir tepat waktu;
(5) Patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru; 6
Uraian tersebut adalah suatu kejelasan bahwa kedisiplinan itu
sebagai bekal bagi anak untuk mengarungi kehidupannya demi masa
depan anak. Karena itu kedisiplinan pada siswa penting untuk
dipersiapkan dan dibina semenjak dini. Untuk itu diperlukan kerjasama
antar orang tua dengan sekolah karena adanya faktor-faktor dalam
kedisiplinan yang perlu mendapat perhatian bersama.
Beberapa penyebab perilaku siswa yang indisiplin, sebagai berikut.
1. Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh sekolah; kondisi
sekolah yang kurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain
dapat menyebabkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.
2. Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh siswa , siswa yang
berasal dari keluarga yang broken home.
3. Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kurikulum, kurikulum
yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu
dipaksakan dan lain-lain bisa menimbulkan perilaku yang tidak
disiplin, dalam proses belajar mengajar pada khususnya dan dalam
proses pendidikan pada umumnya7.
Tata tertib dan kedisiplinan sangat penting, artinya dalam mewujudkan
budaya dan iklim sekolah yang kondusif melalui penciptaan kedisiplinan belajar..
6http://heru-aio.heck.in/pengertian-disiplin-dalam-proses-pendidi-2.xhtml di akses pada tanggal 23 agustsus 2014 pukul 20.00 wita
7 Sylvia Rimm. Mendidik dan menerapkan disiplin pada anak prasekolah. (Jakarta: Gramedia.2003). hlm.29.
13
Pada dasarnya tata tertib dan disiplin merupakan harapan yang dinyatakan secara
eksplisit yang mengandung peraturan tertulis mengenai perilaku siswa yang dapat
diterima, prosedur disiplin, dan sanksi-sanksinya . Witte dan Walsh
mengemukakan dua dimensi penting kedisiplinan yang dilaksanakan dalam
sekolah efektif, yaitu: (1) persetujuan kepala sekolah dan guru terhadap kebijakan
disiplin sekolah, dan (2) dukungan yang diberikan kepada guru bilamana mereka
melaksanakan peraturan disiplin sekolah.8
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan kondisi sekolah yang
dapat membuat semua personil sekolah untuk taat dan patuh secara sadar untuk
mengikuti tata tertib yang ada disekolah tersebut. Misalnya tata tertib untuk
masuk sekolah jam 07.00-07.15. dan bila melewati jam tersebut pintu gerbang
sekolah ditutup rapat, siapapun tidak diperbolehkan untuk masuk ke lingkungan
sekolah jika terlambat, kecuali tamu yang akan berkunjung kesekolah atau ada hal
lain yang mendesak sehingga pintu gerbang sekolah dapat dibuka. Aturan itu
harus konsisten dilaksanakan dan diberlakukan kepada semua personil sekolah
termasuk guru, staf dan kepala sekolah. Indikator-indikator yang perlu
diperhatikan dalam menegakkan tata tertib dan kedisiplinan meliputi tiga kegiatan
pokok, yaitu penyusunan tata tertib, sosialisasi tata tertib, dan penegakan tata
tertib.
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar
dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin
merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru
memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan 8 Sagala, Syaiful, Memahami Organisasi Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2009).hlm.120
14
sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin. Macam-macam
terbagi:
a. Disiplin Diri Pribadi
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya
sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap
seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi
kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi.
b. Disiplin Sosial
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya
dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin
social hádala melaksanakan siskaling verja bakti. Senantiasa menjaga nama
baik masyarakat.
c. Disiplin Nasional
Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang
diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional.
Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam
perbuatan berupa keputusan dan ketaatan.9
b. Disiplin untuk siswa
Sekolah merupakan tempat bagi generasi calon pemimpin bangsa
menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi dalam dunia keilmuan.
Disadari atau tidak oleh siswa, sekolah menjadi salah satu tempat
pendadaran bagi mereka untuk belajar tentang banyak hal agar kelak
9 . http://www.academia.edu/8980066/pengertiandisiplin macammacamdisiplindan manfaatdisiplin diakses pada 24 agustus 2014 pikul 16.00 wita
15
menjadi orang yang eksis dan sukses. Disiplin menjadi salah satu faktor
yang dapat membantu seseorang meraih sukses, tidak terkecuali disiplin
pada siswa. Menurut Johar Permana, Nursisto, Disiplin adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan atau ketertiban. Sedangkan menurut Wikipedia tujuan
disiplin sekolah adalah untuk menciptakan keamanan dan lingkungan
belajar yang nyaman terutama di kelas10.
Di dalam kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan
disiplin dengan baik maka siswa mungkin menjadi kurang termotivasi dan
memperoleh penekanan tertentu, dan suasana belajar menjadi kurang
kondusif untuk mencapai prestasi belajar siswa. Sebutan orang yang
memiliki disiplin biasanya tertuju kepada orang yang selalu hadir tepat
waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang
berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin
biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat menaati
peraturan dan ketentuan sberlaku, baik yang bersumber dari masyarakat,
pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga tertentu,
misalnya sekolah.
10 Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; (Buku 1 Konsep dan Pelaksanaa,
Jakarta.2011) hlm. 37.
16
Membicarakan disiplin siswa, tidak terlepas dari persoalan prilaku
negatif pada diri siswa, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan.
Berbagai tindak negatif dilakukan para pelajar di sekolah dari nyontek,
bolos, memeras, sampai pelanggaran diluar sekolah seperti buat geng,
berkelahi (tawuran) penyalahgunaan narkoba, sex bebas, mencuri sampai
pada pelanggaran-pelanggaran yang lebih membahayakan/merugikan
orang lain dan diri sendiri. Sehubungan dengan permasalahan tersebut
seorang guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri siswa,
terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, guru harus mampu melakukan hal-
hal sebagai berikut :
1. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya;
setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda, mempunyai
karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang berbeda pula,
dalam kaitan ini guru harus mampu melayani berbagai perbedaan
tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan
mengembangkan dirinya secara optimal.
2. Membantu siswa meningkatkan standar prilakunya karena siswa
berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, jelas mereka
akan memiliki standard prilaku tinggi, bahkan ada yang
mempunyai standard prilaku yang sangat rendah. Hal tersebut
harus dapat diantisipasi oleh setiap guru dan berusaha
meningkatkannya, baik dalam proses belajar mengajar maupun
dalam pergaulan pada umumnya.
17
3. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; di setiap sekolah
terdapat aturan-aturan umum.
4. Hakikat Gerakan Pramuka
a. Pengertian Dan Fungsi Gerakan Pramuka
Berdasarkan Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka menegaskan bahwa Pramuka Indonesia secara
konsepsional dan yuridis berasaskan pancasila Falsafah pancasila sebagai
dasar negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan
kesatuan bangsa yang yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan
bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun fisik.
Kepramukaan sebagi pendidikan nonformal merupakan bagian tak
terpisahkan dari sistem pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa
menjadi kader yang berkualitas, bermoral baik,mental, spiritual,
intelektual,emosional,maupun fisik dan keterampilan.
Secara harafiah pramuka dapat di artikan “ paling depan” selain itu
perlu pila membedakan arti pandu dan pramuka, sebab terkadang
keduanya disamakan artinya, kata pandu pada awalnya oleh K.H. Agus
Salim di terjemahkan dari kata “padvinder”, kemudian presiden sukarno
dalam amanat tulisannya memberi arti pandu sebagai “petunjuk jalan”11.
Pramuka merupakan singkatan dari praja muda karana yang artinya
perbuatan ,penghasilan,alat,pengertian dan badan. kepramukaan adalah
suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah
11 Kwartir nasional gerakan pramuka, kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar, (jakarta: kwartir kota makassar. 2013) hlm. 7.
18
tanggung jawab anggota dewasa yang dilaksanakan diluar lingkungan
pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar, serta
metode pendidikan tertentu. Landasan hukum penyelenggaraan gerakan
pramuka diatur berdasarkan :
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 Tahun 1961
tentang Penganugerahan Panji Kepada Gerakan Pendidikan
Kepanduan Praja Muda Karana.
3. Keputusan kwarnas gerakan pramuka nomor 220 tahun 2007 tentang
petunjuk penyelenggaraan pokok-pokok organisasi gerakan
pramuka.
4. Keputusan kwarnas gerakan pramuka nomor 204 tahun 2009 tentang
organisasi dan tata kerja kwartir nasional gerakan pramuka.
5. Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang kepramukaan beserta
penjelasannya12.
Gerakan pramuka dalam dunia internasional disebut scouting
adalah organisasi yag telah berkembang tidak hanya di Indonesia tapi juga
diseluruh dunia. Kepramukaan di Indonesia sebelum tahun 1961 disebut
sebagai gerakan padvinder atau kependuan. Pramuka sendiri merupakan
salah satu segi pendidikan nasional yang penting. Yang merupakan bagian
dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pendidikan kepanduan adalah
proses pendidikan yang praktis di luar lingkungan keluarga dan sekolah. 12 Lukman santoso, Panduan terlengkap pramuka. (Yogyakarta: buku biru ,2014 ) hlm.17-20
19
Gerakan pramuka atau kepanduan dirumuskan oleh pendirinya sebagai
media untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja, serta melatih
agar mereka mampu bertanggung jawab dan mandiri saat telah dewasa
nanti.
Tujuan gerakan kepanduan di dunia sejatinya adalah untuk
pendidikan karakter generasi mudayang bukan berdasarkan sekte, tiak juga
kepentingan politik maupun militer. Organisasi kepanduan adalah kegiatan
yang paling banyak menghabiskan waktu di alam terbuka dan sosial.
Berkemah merupakan kegiatan tetap kepanduan yang bertujuan
memelihara alam, kehutanan, pertanian, bakti mayarakat, dan menjaga
harmonisasi dengan alam. Berdasarkan resolusi konferensi kepanduan
sedunia pada tahun 1924, bertempat di copenhagen, Denmark, diperoleh
kesepakatan bahwa gerakan kepanduan memiliki tiga sifat, yaitu :
1. Nasional, yang berarti kepanduan itu diselenggarakan di masing-
masing negara dan disesuaikan dengan kebutuhan di negara tersebut
2. Internasional, yang berarti kepanduan harus dapat mengembangkan
rasa persaudaraan dan persahabatan sesama anggota kepanduan dan
sebagai sesama manusai; serta
3. Universal, yang berarti kepanduan itu dapat berlaku untuk siapa saja
serta dapat diselenggarakan dimana saja.13
Sebelum menguraikan fungsi gerakan pramuka penulis ingin
mengemukakan perbedaan antara pramuka dengan gerakan pramuka itu
13 Ibid, hlm. 20
20
sendiri. Hal ini dimaksudka untuk menghindari kekeliruan ,dan susi
gerakan pramuka itu lebih jelas, berikut perbedaan yang di maksud :
(1) Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah /
tempat berlangsungnya proses pendidikan kepramukaan, misalnya
pandu rakyat indonesia, hizbul wathan dll. Namun saat ini hanya ada
satu organisasi kepanduan yaitu gerakan pramuka
(2) Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka yang
berusia antara 7-25 tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik,
anggota pramuka dapat dibedakan berdasarkan usia, seperti berikut
a. Pramuka siaga berlaku untuk anak usia 7-10 tahun.
b. Pramuka penggalang, berlaku untuk anggota yang berusia 11-15
tahun.
c. Pramuka penegak, berlaku untuk anggotayang berusia 16-20 tahun.
d. Pramuka pandega, berlaku untuk anggota yang berusia 21-25
tahun.14
Sebagaimana disebutkan didalam pasal 5 anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga tentang gerakan pramuka sebagai berikut:
“Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.”15
Kemudian dalam pasal 6 anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
disebutkan bahwa :
14 Ibid. Hlm. 6415 Anggran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Hlm. 17.
21
“Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Motto Gerakan Pramuka yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia”16.
Sementara itu tujuan gerakan pramuka disebutkan disalam pasal 4
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga :
“Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna
mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual,
dan fisiknya.”
Mengingat organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan
menyusun konsep pendidikan dengan menyesuaikan diri dengan keadaan dan
keutuhan di suatu wilayah maka pramuka yang diinginkan tertuju kepada
kebutuhan negara yang bersangkutan.
b. Sejarah Gerakan Pramuka
1). Sejarah gerakan pramuka dunia.
Untuk memahami hakikat gerakan pramuka maka kita perlu memahami
dan mempelajari sejarah berdirinya dan perkembangan gerakan pramuka
sedunia. Berbicara tentang pramuka di dunia maka tidak lepas dari peran Lord
Baden-Powell, sebagai pencetus lahirnya kepanduan dunia. Lord Baden-Powell
dilahirkan pada 22 februari 1857 di london, Inggris. Sejak kecil Lord Baden-
Powell sudah gemar membaca buku ilmuan terkenal. Pada usia 19 tahun ia
menamatkan sekolah di charterhouse school dan bergabung dengan dinas
kemiliteran, ia ditempatkan di india dengan pangkat pembantu letnan. Setelah 16 Ibid. Hlm. 18
22
berpindah tugas dari kota-ke kota dan dari negara ke negara lain akhirnya Lord
Baden-Powell bertugas di mafeking sebuah kota dipedalaman afrika selatan.
Dikota inilah namanya semakin terkenal karena mampu memimpin pertahan
kota dari pengepungan bangsa boer selam kurang lebih 217 hari.
Karena jasa-jasanya itulah pangkat Lord Baden-Powell dinaikkan
menjadi mayor jendral. Selama bertugas di afrika ia sering melakukan
petualangan-petualangan ke berbagai tempat, pengalamannya inilah yang
kemudian menjadi inspirasi baginya untuk mendirikan gerakan kepanduan. Pada
tahun 1901 Lord Baden-Powell kembali ke tanah airnya, inggris.
Pengalamannya bertugas di afrika itu kemudian ia tuliskan dal sebuah buku
fenomenal berjudul aids to scounting. Buku ini merupakan buku petujuk yang
ditujukan kepada tentara inggris agar dapat melalukan penyelidikan dengan
baikketika berada ditengah kesulitan. Buku ini kemudian diminati tidah hanya
dikalangan orang dewasa dan para pemimpin.
Pada awal tahun 1908 Lord Baden-Powell kembali menulis buku
berjudul scouting for boys, sebuah maha karya yang spektakuler, buku inilah
yang kemudian menjadikan kepanduan semakin mendunia. Buku ini menyebar
ke seluruh eropa sampai daerah-daerah jajahan. Buku ini dijadikan pegangan
pada acara latihan kepanduan yang dirintisnya. Pada awalnya latihan ini hanya
ditujukan untuk anak laki-laki usia penggalang yang disebut boys scout. Namun
atas bantuan agnes adik perempuannya didirikan pula sebuah organisasi
kepramukaan putri yang disebut girl guides.
23
Pada tahun 1910 Lord Baden-Powell meminta pensiun dari kemiliteran
dengan pangkat terakhir letnan jendral. Setelah pensiun ia mulai berkonsentrasi
penuh mengembangkan kepanduan keseluruh dunia. Pada tahun 1912, Lord
Baden-Powell berkeliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai negara.
Kemudian pada tahun 1914 Lord Baden-Powell mulai menulis petunjuk kursus
untuk pembina pramuka. Pengadaan kursus bagi pembina pramuka ini
dilaksanakan pada tahun 1919. Pada tahun 1916 berdiri kelompok kepanduan usia
siaga dengan nama CUB (Anak Serigala) dengan buku the jungle book karangan
rudyard kipling sebagai pedoman kegiatannya. Pada tahun 1920 para pandi sedua
berkumpul di Olimpia, London untuk acara jambore dunia pertama. Kemudian
pada tahun 1929 Lord Baden-Powellmendapat gelar kehormatan Lord Baden-
Powell of gilwell dengan julukan baron dari raja gorge V. Pada jambore pertama
ini Lord Baden-Powell mengundang anggota pramuka dari 27 negara, sejak itulah
Lord Baden-Powell diangkat sebagai bapak pandu sedunia (chief scout of the
world)
Setelah jambore pertama sukses dilaksanakan maka jambore kedua, ketiga,
dan seterusnya pun rutin dilaksanakan setiap empat tahun sekali. Pada tahun 1920,
dibentuk dewan internasional kepramukaan dunia dimana biro sekretariatnya
terdapat di London, Inggris dan sembilan orang aggota,kemudian pada tahun
1958, biro kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada.
Dan biro kepramukaan ini kembali dipindahkan pada tanggal 1 mei 1968 ke
Jenewa, Swiss. Sejak tahun 1920-1965, kepala biro kepramukaan sedunia
dipegang oleh Hubert Martin (Inggris), Kolonel J.S Wilson (Inggris), dan Mayjen
24
D.C. Spry (Kanada). Biro kepramukaan putra sedunia dibagi menjadi dua yakni
putra dan putri. Biro kepramukaan sedunia disebut The World Organization Of
The Movement (WOSM) dan hanya mempunyai 40 orang anggota staff yang ada
di Jenewa dan di lima kantor kawasan yaitu, Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss,
dan Nigeria. Sedangkan, biro kepramukaan putri sedunia disebut The World
Association Of Girl Guide And Girl Scout (WAGGS), berada di London di lima
kawasan yaitu, Eropa, Asia Fasifik, Arab, Afrika, Dan Amerika Latin.
2). Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia Dan Perkembangannya.
Pendidikan kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi
pendidikan nasional yang penting dan merupakan bagian dari sejarah perjungan
bangsa indonesia, yang tidak dapat di abaikan begitu saja. Sebab gerakan pramuka
telah memberikan kontribusi amat besar dalam perjuangan bangsa Indonesia dan
telah mendidik generasi-generasi bangsa, sejak gerakan ini masuk dan berdiri di
Indonesia. Dengan demikian selain sejarah kepramukaan dunia perlu diketahui
pula sejarah perkembagan kepramukaan di Indonesia.17
Gagasan baden-powell yang tidak hanya cemerlang namun amat menarik
dan menantang itu menyebar ke berbagai negara termasuk netherland atau belanda
dengan nama padvider. Karena pada saat itu Indonesia dijajah oleh belanda,
gagasan kepramukaan yang telah menyebar itu dibawa ke Indonesia oleh orang
belanda dengan mendirikan organisasi NIPW (Netherland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
17 Kwarnas Gerakan Pramuka, kursus pembina pramuka mahir tingkat dasar. Hlm. 9-10
25
Jadi, dapat dipahami bahwa sebenarnya istilah scouting padvinder,
kepramukaan, kapatirang, adalah istilah yang memiliki makna yang sama, yakni
kepanduan. Gerakan pramuka Indonesia sebelum menjadi gerakan pramuka
seperti saat ini, sejatinya mengalami fase perjalanan panjang, sebagaimana yang
telah di uraikan sebelumnya. Kelahiran Gerakan Pramuka Indonesia ditandai
dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan, yang terangkum dalam
beberapa fase berikut:
a. Pada tanggal 19 maret 1961 terjadi peristiwa penting di istana negara,
yaitu pidato presiden/ mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan
pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di
Indonesia, peristiwa ini kemudian disebut sebagai hari tunas gerakan
pramuka.
b. Pada tanggal 20 mei 1961 di terbitkan keputusan presiden nomor 238
tahun 1961, yang berkenaan dengan gerakan pramuka dan menetapkan
gerakan pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang
ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan
pemuda Indoneia serta mengesahkan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga yang dijadikan pedoman, petubjuk dan pegangan bagi pengelola
gerakan paramuka dalam menjalanka tugasnya.
c. Pada tanggal 30 juli 1961, di istana olahraga senayan, terjadi peristiwa
penting, yaitu pernyataan para wakil organisasi kepanduan Indonesia
yang dengan ikhlas meleburkan diri kedalam organisasi gerak pramuka.
Peristiwa ini kemudian dijadikan sebagai hari ikrar gerakan pramuka.
26
d. Pada tanggal 14 agustus 1961, serangkaian peristiwa yang terjadi pada
hari itu adalah pelantikan Mapinas, Kwarnas,dan Kawarnari, di itana
negara, didikuti defile pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat
dengan penganugerahan panji-panji gerakan pramuka. Tanggal 14
agustus inilah kemudian dijadikan sebagai hari pramuka di Indonesia.
e. Dan puncaknya terjadi pada 24 november 2010, dimana RUU
kepramukaan yang telah diperjuangkan bertahun-tahun disahkan
disahkan menjadi undang-undang, yakni UU No. 12 tahun 2010 tentang
kepramukaan. Kemudian sebagai bentuk keseriusan pramuka dalam
pembangunan pendidikan nasional melalui kurikulum 2013,
kepramukaan diwajibkan dan menjadi bagian dari kurikulum sekolah.18
3). Strategi Pengembangan Pramuka Di Indonesia
Ketentuan dalam anggaran dasar Gerakan Pramuka tentang prinsip-
prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan ternyata disambut baik
oleh berbagai kalangan dengan demikian, gerakan pramuka mampu
menegembangkan kegiatannya sehingga mengalami perkembangan yang
cukup pesat, tidak hanya diwilayah perkotaan namun sampai pedesaan.
Untuk itu perlu landasan dan visi-misi gerakan pramuka yang cemerlang.
1. Asas dan tujuan pramuka Indonesia
Pramuka Indonesia berasaskan pada pancasila dan memiliki
beberapa tujuan yaitu:
18 Lukman santoso, Panduan terlengkap pramuka. (Yogyakarta: buku biru ,2014 ) hlm 36-38.
27
a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung nilai-
nilai luhur budaya, serta sehat jasmani dan rohani;
b. Menjadi warga negara yang berjiwa pancasila, setia dan patuh
kepada NRI serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna , yang dapat membangun dirinya sendiri secara
mandiri, serta sama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.19
2. Visi dan Misi Pramuka Indonesia
Visi dari Gerakan Pramuka adalah “ gerakan pramuka
sebagai wadah pilihan utama dan solusi andal masalah-
masalah kuam muda “. Sedangkan misi Gerakan Pramuka
adalah :
a. Menanamkan nilai-nilai kepramukaan dalam kaum
muda.
b. Membina anggota menjadi manusia yang berwatak,
berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur, serta
mempunyai kecakapan khusus berlandaskan iman dan
takwa kepada tuhan yang maha esa dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Membentuk kader bangsa patriot pembengunan yang
berjiwa pancasila dan siap sedia untuk bela negara. 19 ibid. Hlm. 38-39
28
d. Menggerakkan anggota dan organisasi gerak pramuka
untuk lebih peduli dan tanggap terhadap masalah
kemasyarakatan dan lingkungan.
Sehingga, misi gerakan pramuka ini menegedepankan pendidikan
watak, kepribadian, dan budi pekerti luhur serta memberikan pembelakan
kecakapan hidup agar menjadi kader pembangunan yang andal di masa
depan. Sedangkan untuk amencapai visi-dan miasi tersebut, perlu adanya
lima pilar utama yang terangkum dalam strategi dasar pengembangan
gerakan pramuka. Pertama, memantapkan eksisitensi gerakan pramuka
secara formal dan di dukung kegiatan yang bermakna bagi siswa dan
masyarakat. Kedua, meningkatkan pelaksanaan pembinaan watakan ,
kepribadian, dan budi pekerti luhur yang berdasarkan prinsip dasar dan
metode kepramukaan. Ketiga, meningkatkan sarana dan prasarana unit
usaha, sehingga dapat dioptimalkan pemanfaatannya bagi gerakan
pramuka. Keempat, meningkatkan kerjasama dan peran serta gerakan
pramuka dengan berbagai organisasi kepanduan didalam maupun diluar
negeri. Kelima, pembenahan internal organisasi secara menyeluruh.
Perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai
kerjasama untuk meningkatkan kegiatan dan pembangunan bangsa. Untuk
itu, gerakan pramuka indonesia menerapkan beberapa strategi, yaitu:
a. Meningkatkan citra pramuka
b. Mengembangkan kegiatan pramuka yang sesuai dengan
karakteristik dan minat.
29
c. Mengembangkan program pramuka peduli.
d. Memantapkan organisasi kepemimpinan dan sumber daya
pramuka.
3. Motto Gerakan Pramuka
Motto gerakan pramuka merupakan bagian terpadu dari
prosespendidikan untuk mengingatkan semua anggota gerakan
pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan
diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka. Motto gerakan
pramuka adalah “ satyaku kudarmakan darma kukubaktikan”.
Adapun manfaat dari motto gerakan pramuka terhadap jiwa
anggota pramuka, antara lain :
a. Menanamkan rasa percaya diri;
b. Menambah semangat pengabdian kepada masyaraka,
bangsa dan negara;
c. Siap mengamalkan satya dan dharma pramuka;
d. Rasa bangga sebagai pramuka ; serta
e. Memiliki budaya kerja sama yang dilandasi
pengabdiannya.
Motto gerakan pramuka ini wajib dihayati dan selalu di
ingat bagi setiap anggota pramuka, pramuka sejati haruslah
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Mampu menghayati dan mengamalkan Tri Stya
30
Try satya adalah janji seorang anggota pramuka kepada
dirinya sendiri untuk mangamalkan tiga hal.
b. Menghayati dan Mengamalkan Dasadarma
Dasadarma adalah sepuluh tingkah laku pokok yang
harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari anggota
pramuka, kesepuluh tingkah laku ini diharapkan
menjadi darah daging bagi seorang pramuka agar ia
dapat menjadi tipe pramuka ideal.
B. KERANGKA BERFIKIR
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan pendidikan,
digunakan terutama untuk memotivasi kita agar dapat mendisiplinkan diri
dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok.
Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik siswa untuk mematuhi dan
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga
dapat menghasilkan kinerja yang baik. Tindakan disipliner sebaiknya
dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah gagal, karena
tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan
untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut.
Gerakan Pramuka atau Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana
merupakan satu-satunya wadah (organisasi) berbadan hukum yang berhak
menyelenggarakan kepramukaan di Indonesia. Gerakan Pramuka
berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia dan didirikan untuk
waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden
31
Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai
kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional Indonesia.
Keterlibatan siswa dalam gerakan pramuka sangat penting dalam peningkatan
kedisiplinannya di sekolah, gerakan pramuka merupakan salah satu wadah
untuk menjaga kedisiplinan siswa
Untuk lebih konkrit, kerangka pikir ini dapat digambarkan dalam
bagan berikut : SMA MUHAMMDIYAH KALOSI KAB. ENREKANG
INTRAKULIKULER
EKSTRAKULIKULER
Bentuk Kegiatan Pramuka-Latihan Rutin- LKBB- Pionering- Perkemahan - Penjelajahan
Cara Pembinaan Siswa- Metode pemecahan
masalah- Metode lomba- Metode kerja
kelompok- Metode belajar
sambil melakukan- Metode permainan
GERAKAN PRAMUKA GUDEP 585-586
Faktor Pendukung- Pihak sekolah- Pembina- Minat siswa- Orang tua
Faktor penghambat- Dana sekolah- Lokasi latihan
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Dan Desain Penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel
tunggal mengenai peningkatan kedisiplinan siswa melalui gerakan
pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi.
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif
kualitatif untuk menjelaskan peningkatan kedisiplinan memalui
gerakan pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi.
Cara Pembinaan Siswa- Metode pemecahan
masalah- Metode lomba- Metode kerja
kelompok- Metode belajar
sambil melakukan- Metode permainan
Tingkat Kedisiplinan Siswa Sangat Tinggi
Faktor Pendukung- Pihak sekolah- Pembina- Minat siswa- Orang tua
Faktor penghambat- Dana sekolah- Lokasi latihan
33
B. Defenisi operasional
1. Peningkatan kedisiplinan adalah pencapaian proses disiplin siswa
disekolah .
2. Gerakan Pramuka adalah organisasi/wadah tempat
berlangsungnya proses pendidikan kepramukaan.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Dalam suatu penelitian, keberadaan populasi merupakan
sesuatu yang mutlak sebagai sumber informasi dalam menjawab
permasalahan penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa
siswi di SMA Muhammadiyah Kalosi yang bergabung dalam
organisasi Pramuka sebanyak 40 orang dan 2 orang pembina
pramuka .
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik
purposive sampling teknik ini digunakan oleh peneliti dengan
pertimbangaan bahwa hanya siswa yang mengikuti kegiatan
Pramuka saja yang akan diteliti yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah 10 orang anggota pramuka. Dan apabila data
yang diperlukan untuk menunjang kelengkapan penelitian ini
nantinya dirasakan kurang atau belum lengkap, maka dalam hal ini
penulis akan melakukan wawancara dengan Pembina kegiatan
Pramuka yang berjumlah 2 orang.
33
34
D. Teknik pengumpulan data
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan ini
peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi digunakan sebagai teknik yang pertama
dilakukan untuk mengamati secara langsung di lapangan yaitu
mengamati kegiatan gerakan pramuka di SMA Muhammadiyah
Kalosi Kabupaten Enrekang.
b. Wawancara
Kegiatan wawancara daam penelitian ini ditujukan kepada
pengurus inti,anggota dan pembina pramuka di SMA
Muhammadiyah Kalosi Kabupaten Enrekang. Guna untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan perihal keterlibatan
siswa dalam gerakan pramuka dengan peningkatan kedisiplinan
siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung
kepada responden sesuai dengan instrumen wawancara yang
telah dirancang sebelumnya.
c. Dokumen
Digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non
manusia. Pengumpulan data yang diambil umtuk mendapatkan
data yang menyangkut tentang tujuan penelitian dan sebagai
sumber data, karena dokumen dapat dimanfaatkan dalam
35
membuktikan, menafsirkan, dan meramalkan dalam suatu
peristiwa.
E. Teknik analisis data
Dalam pelaksanaan penelitian, analisis data dilakukan selama dan
sesudah pengumpulan data. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh
data yang sudah lengkap dari berbagai sumber yaitu dari observasi,
wawancara, dan dokumen dengan melakukan pengamatan terhadap gejala-
gejala yang terjadi, pengamatan terhadap kegiatan ekstrakurikuler, studi
berbagai dokumen yang relevan seperti buku panduan kurikulum, foto atau
gambar kegiatan dan lain sebagainya.
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Dimana melalui analisis ini peneliti mengangkat fakta,
variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi serta memberikan penjelasan
apa adanya sesuai dengan kondisi dan keadaan yang berkenaan dengan
peningkatan kedisiplinan siswa melaui gerakan pramuka pada SMA
Muhammadiyah Kalosi .
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Profil Gerakan Pramuka SMA Muhammadiyah Kalosi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang
Gerakan Pramuka menegaskan bahwa, pramuka Indonesia secara
konsepsional dan yuridis berasaskan pancasila, Falsafah pancasila sebagai
dasar negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan
kesatuan bangsa yang yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan
bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun fisik.
37
Kepramukaan sebagai pendidikan nonformal merupakan bagian tak
terpisahkan dari sistem pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa
menjadi kader yang berkualitas, bermoral baik,mental, spiritual,
intelektual,emosional,maupun fisik dan keterampilan.
Gerakan Pramuka memiliki legitimasi yang amat tinggi untuk
memasuki institusi sekolah atau pendidikan tinggi tanpa mengundang rasa
curiga dari pihak manapun. Bahkan, gerakan ini dapat dijadikan sebagai
suatu wadah kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang aktivitas
kurikuler di berbagai jenjang dan satuan pendidikan. Karena strategisnya
Gerakan Pramuka dalam konteks pembinaan generasi muda, maka para
Pembina Pramuka perlu memiliki agenda penting mengenai berbagai isu
dan persoalan generasi muda menuju ke arah pendewasaan mereka.
Sungguh gerakan ini akan memiliki nilai tambah baik bagi pemerintah
maupun bagi para generasi muda kita. Gerakan Pramuka memang
memiliki banyak kegiatan yang dilakukan di luar kelas atau sekolah.
Aktivitas itu perlu diberi muatan edukatif yang jelas dan dipersiapkan
secara sistematik. Hal ini tidak tertutup kemungkinannya karena aktivitas
yang dilakukan di luar kelas atau sekolah justru membuat konteks
interaksi antara anggota Pramuka dan para kakak pembinanya terbebas
dari hambatan psikologis. Para Pembina yang berasal dari guru atau dosen
bahkan para unsur birokrat dan tokoh masyarakat dapat berinteraksi secara
lebih leluasa dengan anggota Pramuka. Dalam kondisi seperti itu, semua
anggota Pramuka dapat melakukan komunikasi seperti itu, semua anggota
37
38
Pramuka dapat melakukan komunikasi dan interaksi tanpa harus
menyembunyikan sesuatu pada diri masing-masing. Pada kondisi seperti
inilah muatan edukatif sistem komunikasi dalam kegiatan Pramuka dapat
dilakukan.
SMA Muhammadiyah Kalosi atau biasa di kenal dengan sebutan
SMAMBEL adalah salah satu sekolah yang tertua di Kabupaten
Enrekang yang mengintegrasikan perpaduan antara ilmu pengetahuan
umum dengan ilmu agama yang didirikan pada tahun 1984 oleh bapak
Muslimin Bando yang kemudian menjadi ketua yayasan. Seperti sekolah-
sekolah lain SMA Muhammadiyah juga memiliki kegiatan
ekstrakulikuler yaitu Pramuka,tae kwondo,PMR,SISPALA. Pramuka di
SMA Muhammadiyah pada awalnya di perkenalkan oleh kanda Rahman
yang juga merupakan pembina pramuka kwartir Alla pada tahun 2003
pada tahun ini sampai pada tahun 2008 belum memiliki nomor gudep atau
gugus depan, setelah memenuhi persyaratan maka barulah mendapatkan
nomor gudep pada tahun 2009 yaitu Gudep 585 untuk putra dan 586
untuk putri dan di kukuhkan melalui perkemahan anggota pramuka dan
anggota pramuka HW pada tanggal 26-28 juni 2009 pada saat ini pula
dipilih pembina pramuka yang pertama setalah mendapatkan nomor
Gudep yaitu bapak Udi, S.Pd yang merupakan guru pendidikan pancasila
da n kewarganegaraan yang masih memegang jabatannya sampai saat ini.
Adapun prestasi yang di capai yakni :
- Juara umum pada perkemahan se-kwartir Alla pada tahun 2010
39
- Juara 1 lomba masak-memasak pada perkemahan akbar hari jadi
pramuka yang ke 49 tahun se-Kab Enrekang
- Juara II Lomba pemanfaatan barang bekas.
- Juara I putra lomba pembacaan ayat suci al-Qur’an pada peringatan
hari jadi pramuka yang ke 50
- Juara III putri lomba Tekpram
- Dan masih banyak prestasi lainnya.
Kegiatan Pramuka SMAMBEL dilakukan tiap minggu yakni hari
rabu pada pukul 15.30-17.30 materi kegiatan antara lain latihan-latihan
dasar seperti morse, semaphore, sandi-sandi, belajar membuat tandu, tenda
dan lain-lain serta diselingi kegiatan yang bersifat refreshing seperti
jelajah dan rekreasi.
B. Tujuan Dan Fungsi
Tujuan gerakan Pramuka di SMAMBEL seperti tujuan pramuka
pada umumnya yaitu
a. Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung nilai-nilai luhur
budaya, serta sehat jasmani dan rohani;
b. Menjadi warga negara yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada
NKRI serta;
c. menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna , yang dapat
membangun dirinya sendiri secara mandiri, serta sama-sama
40
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.
Fungsi gerakan pramuka yaitu selain sebagai penyelenggara
pendidikan non formal juga berfungsi sebagai wadah untuk mencapai
tujuan gerakan pramuka. Fungsi gerakan pramuka meliputi:
a. kegiatan menarik bagi siswa
kegiatan menarik disini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan
dan mengandung pendidikan,
b. pengabdian bagi orang dewasa
bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan tetapi suatu
tugas yang memerlukan keikhlasan,kerelaan,dan pengabdian.orang
dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara suka rela membaktikan
dirinya demi suksesnya tujuan pramuka.
c. Alat bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan yang diinginkan.
C.Visi Dan Misi Gerakan Pramuka Di Smambel
Visi :
“ Cerdas, disiplin,beriman dengan berlandaskan pancasila, Tri Satya, dan Dasa
Dharma guna menjadi pramuka yang siap membangun masyarakat”
Misi :
1. Membina karakter anak didik Pramuka dengan bertakwa Kepada Tuhan
Yang Maha Esa
41
2. Membina karakter anak didik pramuka untuk membangun jiwa bela
negara.
3. Merubah cara fikir anak didik sesuai dengan tujuan pramuka yang dapat
dirapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Salah satu alternatif guna membangun pendidikan karakter.
5. Membina anak didik agar bisa mengembangkan ilmu-ilmu dasar pramuka
6. Membina tali persaudaraan dan jiwa kebersamaan dalam lingkungan
sekolah dan masyarakat.
D. Susunan Program Kerja
1. SasaranPokok
Sasaran Pembinaan Pramuka Penegak adalah:
1. Mengupayakan Gerak Pembinaan dan Pembinaan Pramuka
Penegak yang dititik beratkan pada peningkatan pelatihan-
pelatihan guna menyiapkan Pramuka Penegak menjadi mandiri.
2. Mengupayakan fungsi wadah-wadah pembinaan Pramuka
Penegak supaya terpadu dan terarah sehingga memantap
kenorganisasian dan manajemen yang tanggap, efektif dan efisien.
3. Meningkatkan kedisiplinan, kesadaran dan menyerap nilai-
nilai Dasa Dharma dan Tri Satya serta mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Upaya mengadakan fasilitas penggunaan dan pengembangaan
Pramuka Penegak dalam rangka menunjang gerak langkah visi
awal dengan langkah kemandirian Gerakan Pramuka.
42
5. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kebersamaan untuk
bekerja sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan Pramuka.
2. Sasaran Bidang
a. Pelaksanaan Tugas
1. Mengatur, mengendalikan dan memonitor tugas sehari-hari
anggota Dewan Kerja Ambalan.
2. Mengatur dan mengendalikan mekanisme yang berkaitan
dengan penugasan seluruh anggota Dewan Kerja Ambalan dan
ruang lingkup tugasnya.
3. Menyempurnakan system dan mekanisme kerja Dewan
Ambalan.
4. Melakukan fungsi pembinaan terhadap anggota Dewan Kerja
Ambalan baik secara intern maupun ekstern.
5. Melakukan upaya persiapan kaderisasi pengurus Dewan Kerja
Ambalan.
b. Finansial
1. Mengendalikan dan memonitor mekanisme kenangan pada
setiap aktivitas Dewan Kerja Ambalan.
2. Menyelenggarakan dana rutin Mabigus untuk aktivitas Dewan
Kerja Ambalan diusahakan dengan maksimal kemandirian yang
berkesinambungan.
3. Mengatur, mengendalikan dengan mengevakuasi pelaporan
keuangan Dewan Kerja Ambalan.
43
c. Bidang Kajian pendidikan dan latihan
1. Melanjutkan upaya penyempurnaan petunjuk penyelenggaraan
pendidikan dan latihan bagi anggota Pramuka Penegak khususnya dalam
perencanaan penyajian kegiatan kepramukaan yang menarik dan
menantang.
2. Melakukan pendataan masukan anggota Dewan Ambalan di ruang
lingkup Majelis bimbingan Gugus tentang perubahan Petunjuk
Penyelenggara Dewan Kerja Ambalan.
3. Bekerja sama dengan seluruh anggota Dewan Kerja untuk mencari
solusi pemecahan dalam penyempurnaan perubahan petunjuk
penyelenggara Dewan Kerja yang baru.
d. Bidang Kegiatan kerohanian
1. Publikasi dan informasi kegiatan-kegiatan Pramuka Penegak.
2. Minimal satu tahun sekali merealisasikan satu konsep kegiatan yang
bersifat positif, kreatif dan inofatif, sebagai pengabdian kepada Geraka
Pramuka dan masyarakat.
3. Mengusahakan meningkatkan kualitas dan kuantitas perkembangan
Pramuka Penegak yang terlibat dalam upaya pembangunan masyarakat.
4. Terciptanya konsep kegiatan yang bervariasi yang mampu menarik
minat remaja/pemuda usia penegak.
e. Bidang Evaluasi dan Pengembangan
1. Tersusunnya petunjuk pelaksanaan kegiatan bagi Dewan Ambalan.
44
2. Tersusunya perangkat supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan
hasil pelaksanaan Dewan Kerja.
3. Terlaksananya perangkat pengembangan tentang Pramuka Penegak.
4. Terhimpunnya data yang akurat tentang kuantitas dan kualitas anggota
Pramuka Penegak guna kebutuhan perumusan kebijakan lebih lanjut.
E. Struktur Keanggotaan Gudep 585-586 SMAMBEL.
Ketua Majelis Pembimbing Gugus : Arsyad, S.Pd
Pembina Pramuka : 1.Udi,S.Pd
2. Nusdiana,S.Pd
1. Dewan Ambalan Putra Kh.Ar Facruddin
Pradana : Udar Aan
Sekretaris : Muh. arkam
Bendahara : Mudianto
Pemangku adat : Andriatno
Bidang dikpram : Irfan
Anggota : Abdul wahid ( koordinator)
Sutrisno kisman
Ahmad arifin
Sumarlin
Ahmad fikri
Bidang Evalitbag : ikhsan (koordinator)
Anggota Wahyunarno
45
Sapri.s
Kaisar syah
Imam
Bidang Kerohanian : Iqbal jabal nur (koordinator)
anggota : Roni Dadding
Muh. Aidil
2. Dewan Ambalan Putri Siti Qomariah
Pradana : Hernawati
Sekretaris : Khaerunnisa
Bendahara : Nurvadila nasrul
Pemangku adat : Hariyanti
Bidang dikpram : Hasmita fajar (koordinator)
Anggota : Dewi Puspita
Sri wahyuni
Misbah
Annisa
Risky Cahyani
Bidang Evalitbag : Santri ( koordinator )
Anggota : asmaul husna
Husnaini
Nur hikmah syam
Nur azizah
Bidang Kerohanian : Qalby Cahyani Seru (koordinator)
46
Anggota : Nur aisyah
Husnul Khatimah
Rismawati.n
Irawati
Aldira
F. Pendanaan
Dana yang digunakan dalam kegiatan pramuka adalah dana sekolah dan
iuaran anggota.
G.Keadaan Inventaris Sanggar
Tabel 4.1. keadaan inventaris sanggar.
NO NAMA JUMLAH KETERANGAN
1. Bendera merah putih 2 Baik
2. Bendera pramuka/cikal 2 Baik
3. Bendera muhammadiyah 1 Baik
4. Bendera semaphore 10 Sebagian rusak
5. Kabel 6 Baik
6. Lampu 7 Sebagian rusak
7. Jergen 5 Baik
8. Kompas 4 Baik
47
9. Topi 22 Baik
10. Tali 20 Baik
11. Lemari 4 Baik
12. Sendok 24 Baik
13. Tikar 6 Baik
14. Komputer 1 Baik
15. Panci 5 Baik
16. Galon 2 Baik
17. Stop kontak 5 Baik
18. Meja 3 Baik
19. Tenda 4 Baik
20. Piring 30 Sebagian Pecah
21. Gelas 2 Gelas plastik
22. Dispenser 1 Baik
23. Tiang bendera kayu 3 Baik
24. Printer 1 Baik
25. Tongkat 45 Baik
26. Wajan 3 Baik
27. Sendok wajan/nasi 3 Baik
28. Baskom 5 Sebagian pecah
29. Ember 3 Baik
( Sumber :Dokumen Kepramukaan SMA Muhammadiyah Kalosi )
48
B.Hasil Penelitian
1. Kegiatan Yang Mampu Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMA
Muhammadiyah Kalosi.
Sekolah Menengah Atas Muhammadyah Kalosi adalah salah satu
sekolah lanjutan tingkat atas yang turut serta mengembangkan kegiatan
Gerakan pramuka, terdiri atas Gudep Enrekang 585 putra dan Gudep
Enrekang 586 putri, dalam kegiatannya masing-masing dilaksanakan
secara terpadu. Karena Gerakan pramuka yang dilaksanakan di SMA
Muhammadyah Kalosi adalah diharapkan mampu mendidik dan
meningkatkan kedisiplinan siswa yang aktif di dalamnya. Kegiatan
ekstrakulikuler pramuka diharapkan mampu mendidik peserta didik baik
secara kognitif juga memiliki karakter disiplin agar mereka mampu
memerankan dirinya di lingkungan pergaulan sehari-hari kepramukaan ini
bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik agar dapat
mengambil makna dan manfaat dari kegiatan yang telah diikuti.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan metode
wawancara,observasi dan dokumen didapatkan informasi bahwa tujuan
dari pramuka di SMA Muhammadiyah Kalosi salah satunya adalah
“Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung nilai-nilai luhur budaya, serta
sehat jasmani dan rohani “
Adanya peraturan yang diberlakukan memiliki peran penting
dalam menanamkan kedisiplinan anggota pramuka, untuk mencapai tahap
49
dimana anggota pramuka yang tadinya mematuhi peraturan karena rasa
takut menjadi sadar akan peraturan yang berlaku, karena muncul rasa
bersalah apabila melanggar dan dapat menyesuaikan diri untuk
menghindari hukuman. Hal ini dimaksudkan agar anggota pramuka tahu
dan menjadi terbiasa melakukannya. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan bentuk hukuman yang diberikan terdiri dari 2 jenis yaitu hukuman
ringan dan hukuman berat. Hukuman ringan akan diberikan kepada siswa
anggota pramuka apabila mereka datang terlambat, tidak berpakaian rapi,
atribut kurang lengkap, tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Hukuman
yang diberikan tidak langsung berupa lari keliling lapangan dan push up 10
kali, namun berupa teguran terlebih dulu dari pembina pramuka maupun
dewan ambalan. Tetapi apabila anggota pramuka mengulangi kesalahannya
baru hukuman fisik dilakukan. Sedangkan hukuman berat diberikan apabila
anggota pramuka ada yang berkelahi, merokok akan mendapatkan sanksi
berupa teguran langsung dari kakak pembina dan berdampak terhadap nilai
akhir yaitu pemberian nilai “C”. Hukuman ini tidak hanya berlaku bagi siswa
anggota pramuka saja namun juga berlaku bagi kakak dewan penegak.
Hukuman ini bertujuan memberikan efek jera kepada anggota pramukaagar
tidak mengulangi perbuatannya.
Bentuk-bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan
siswa sebagai berikut :
1. Kegiatan latihan rutin setiap hari rabu
Latihan rutin di mulai dengan upacara pembukaan latihan,
setelah itu masuk dalam agenda kegiatan rutin misalnya belajar
50
LKBB,Smaphore,pioneering atau pemberian materi kepramukaan,
setelah agenda rutin dilaksanakan barulah diadakan upacara
penutupan latihan.
Hal tersebut disampaikan oleh Khaerunnisa (sekretaris
putri) sebagai berikut :
“ kalau menurut saya kak kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya adalah pada saat latihan pramuka setiap hari rabu, misalnya ketika saya terlambat dan berpakaian tidak lengkap saat latihan maka saya diberikan hukuman. Jadi hal ini akan membiasakan saya tepat waktu bukan hanya saat latihan pramuka tetapi juga saat kegitan disekolah berlangsung misalnya upacara, masuk belajar, dan senam pagi setiap hari jumat.”20
Hal serupa juga di tuturkan oleh Nurvadila Nasrul
(bendahara putri) sebagai berikut :
“ kegiatan yang yang mampu meningkatkan sikap disiplin saya kak adalah ikut latihan rutin setiap minggunya, karena saat latihan itulah sikap kedisiplinan saya akan terbentuk dan akan saya bawa sampai saya masuk kedalam lingkungan sekolah”21
2. Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB)
Latihan keterampilan baris-berbaris adalah suatu wujud
latihan fisik yang diperlukam untuk menanamkan kebiasaan dalam
tata cara kehidupan,yang diarahkan demi terbentuknya watak tertentu.
Adapun tujuan dari baris-beraris adalah menumbuhkan sikap jasmani
yang tegap tangkas,disiplin,dan bertanggung jawab.
20 Hasil wawancara khaerunnisa tanggal 6 juni 201521 Hasil wawancara dengan nurvadila nasrul tanggal 6 juni 2015
51
Hal diatas sesuai dengan hasil wawancara Udar Aam (ketua
gudep putra) sebagai berikut:
“ Menurut saya bentuk kegiatan pramuka yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya adalah LKBB (Latihan Keterampilan Baris Berbaris ) karena dapat melatih fisik dan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap,rasa disiplin,persatuan dan bertanggung jawab ”22
Hal senada juga di ungkapkan oleh Qalbi Cahyani Seru (anggota
pramuka) sebagai berikut :
“ saya sangat senang dengan kegiatan LKBB dengan kegiatan ini akan menguji ke kompakan dan kedisiplinan dalam tim misalnya salah satu dari anggota tim yang melakukan kesalahan maka semua anggota akan mendapatkan hukuman jadi tidak ada yang dihukum sendiri-sendiri”23
3.Pionering
Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan yang
mempelajari tentang pembuatan model suatu objek dengan
menggunakan peralatan tongkat, tali, maupun stik(tongkat
ukurang pendek). Model-model yang dibuat dalam pionering
yang sederhana misalnya berupa bentuk jemuran, bintang, , tiang
bendera, dan bentuk sederhana lainnya.
Hal tersebut di sampaikan oleh Mudianto (bendahara putra)
sebagai berikut:
“ kegiatan yang mampu membentuk sikap disiplin saya yaitu kegiatan pioneering, karena dalam kegiatan ini saya dilatih dalam kecepatan,kecerdasan, keterampilan, kerja sama dan disiplin waktu sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang
22 Hasil wawancara Udar Aam tanggal 6 juni 201523 Hasil wawancara dengan Qalby Cahyani Seru tanggal 6 juni 2015
52
di berikan tepat waktu jadi saya tidak mendapatkan hukuman”24
Hal senada juga di kemukakan oleh Ansar (anggota pramuka) sebagai
berikut :
“ menurut saya pionering adalah kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya karena di dalam kegiatan ini saya bisa berkreasi sesuai dengan ide-ide yang ada dalam fikiran saya dan juga bisa membentuk sikap disiplin saya terutama disiplin waktu”.25
4.Perkemahan
Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam
kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. kegiatan ini
merupakan salah satu media pertemuan untuk pramuka.
Wawancara degan Hernawati ( ketua gudep putri) sebagai berikut:
“ perkemahan adalah salah satu dari kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya karena dengan ikut dalam perkemahan dapat melatih fisik dan mental saya jadi karakter disiplin saya terbentuk dalam perkemahan, yang pada awalnya saya anak yang cengeng setelah masuk pramuka saya berubah menjadi anak yang lebih tegas dan kuat”26
Hal diatas juga di kemukakan oleh Muh. Nursaid( anggota
pramuka ) sebagai berikut:
“ kalau saya kak perkemahan adalah bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan saya karena didalam
24 Hasil wawancara dengan Mudianto tanggal 6 juni 201525 Hasil wawancara dengan Ansar tanggal 6 juni 201526 Hasil wawancara dengan hernawati pada tanggal 8 juni 2015
53
perkemahan akan banyak sekali kegitan-kegiatan pramuka yang dilakukan jadi saya bisa mengontrol waktu saya sehingga kegiatan satu dengan lainnya tidak saling bertabrakan disinilah kedisiplinan itu terbentuk”27
5.Penjelajahan
Penjelajahan bagi para pramuka merupakan suatu kegiatan
di alam terbuka yang menarik, menyenangkan dan menantang yang
dapat mengembangkan kecintaan mereka kepada alam dan
menambah wawasan tentang lingkungan, Kegiatan penjelajahan
yang disusun dan dirancang dengan baik akan dapat merupakan
media pendidikan yang dapat mengembangkan sikap disiplin
anggota pramuka.
Hal diatas disebutan olen Dewi puspita (anggota pramuka)
sebagai berikut:
“ penjelajahan di alam terbuka selain dapat mengembangkan kecintaan saya terhadap alam dan lingkungan juga mengembangkan sikap disiplin saya, penjelajahan ini sangat bermanfaat bagi saya, dengan penjelajahan pula kita bisa mensyukuri dan menikmati ciptaan Alla SWT yang begitu indah” 28
Hal senada juga di kemukakan oleh irfan (anggota
pramuka) sebagai berikut :
“ hal yang paling saya suka dalam pramuka adalah penjelajahan karena dengan penjelajahan akan membuat saya bisa lebih disiplin bukan hanya saat berada di
27 Hasil wawancara dengan Muh. Nursaid pada tanggal 8 juni 201528 Hasil wawancara dengan Dewi Puspita pada tanggal 8 juni 2015
54
lingkungan sekolah tetapi dimana pun saya berada saya bisa menjaga sikap disiplin saya.”29
Menurut hasil wawancara dengan Udi ( Pembina pramuka putra)
sebagai berikut:
“ secara umum semua kegiatan dalam pramuka itu sebenarnya mampu membentuk sikap disiplin siswa tergantung dari siswa itu sendiri dia lebih memilih kegiatan apa yang bisa membentuk sikap disiplin mereka karena itulah salah satu tujuan dari pramuka yakni menhasilkan anggota yang memiliki sikap disiplin.”30
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lokasi penelitian
bahwa ada keterkaitan antara pelaksanaan kegiatan kepramukaan dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa di lingkungan sekolah. Siswa yang
mengikuti kegiatan kepramukaan dalam kegiatan belajar di sekolah memiliki
rasa tanggungjawab dan disiplin seperti mengerjakan dan mengumpulkan
tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
mendengarkan dan memperhatikan materi pelajaran ketika guru menjelaskan,
tidak berbicara sendiri dengan teman yang lain ataupun membuat kegaduhan
saat kegiatan belajar berlangsung. Selain itu berdampak pula pada prestasi
akademik yang mengalami peningkatan yang diperoleh oleh siswa tersebut.
Siswa yang selalu aktif mengikuti kegiatan kepramukaan akan menyerap
nilai-nilai disiplin yang terkandung didalam materi yang diberikan,
misalnya disiplin waktu, mandiri, bertanggungjawab, terampil, tegas,
percaya diri, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, tahu bagaimana
menghormati dan menghargai orang lain, dapat menumbuhkan kerjasama
29 Hasil wawancara dengan irfan pada tanggal 8 juni 201530 Hasil wawancara dengan pak Udi pada tanggal 8 juni 2015
55
dan kekompakan dengan kelompoknya, belajar mencintai alam dan
toleransi terhadap sesama serta patuh terhadap aturan. Adapun kaitannya
keiikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan kepramukaan dengan
kehidupan sekolah meliputi siswa menjadi taat terhadap tata tertib yang
berlaku di sekolah.
2. Cara Pembinaan Siswa Dalam Gerakan Pramuka Yang Mampu
Meningkatkan Kedisiplinan Siswa.
Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan SMA
Muhammadiyah kalosi adalah salah satu sekolah yang juga mewajibkan
siswanya ikut dalam ekstrakulikuler pramuka. berbagai strategi yang
digunakan dalam membentuk sikap disiplin siswa telah dilakukan oleh
para pembina pramuka dapat dilakukan dengan memberikan
pengajaran,pengarahan,pertunjukan dan bahkan membuat aturan ketat
yang harus di patuhi oleh peserta didik, jadi seorang guru harus mampu
menjadi telada yang baik untuk peserta didiknya karena apa yang
dilakukan oleh guru akan banyak ditiru oleh pseta didiknya, guru harus
memiliki sikap yang baik agar dapat ditiru oleh peserta didiknya. Sebagai
contoh jika seorang guru ingin menanamkan sikap disiplin pada siswa hal
pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan memulai dari
teladan kepala sekolah dan guru pembina. Cara ini lebih efektif daripada
guru harus memberikan beribu-ribu nasehat,perintah dan laranga kepada
peseta didik.
56
Berikut metode yang digunakan Pembina dalam kegiatan pramuka
di SMA Muhammadiyah Kalosi yaitu :
1. Metode pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah adalah metode yang diberikan
oleh Pembina/pelatih agar anggota pramuka bisa menyelesaikan
masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok, misalnya
pemecahan sandi dan teka-teki.
Wawancara dengan Udar Aam ( ketua pradana putra) sebagai
berikut:
“ pemecahan sandi adalah salah satu dari kegiatan pramuka yang sangat saya sukai karena dengan sandi-sandi saya bisa membaca berbagai kode-kode rahasia yang ada dalam pramuka dengan berbagai macam-macam sandi yang diajarkan, pemecahan sandi membutuhkan konsentrasi dan kecepatan.”31
Namun hal berbeda di kemukakan oleh Nurvadila Nasrul
( bendahara putri) :
“ menurut saya pemecahan teka-teki adalah kegiatan yang diberikan oleh kakak pendamping itu mampu membentuk sikap disiplin saya karena dengan pemecahan teka-teki saya bisa bekerja sama dengan tim saya sehingga akan tercipta kebersamaan diatara kamin sehingga kami bisa menyelesaikan teka-teki sampai batas waktu yang telah ditentukan”32
2. Metode lomba
Metode lomba yakni mengadakan perlombaan antara
anggota pramuka baik secara individu maupun kelompok,dengan
31 Hasil wawancara dengan Udar Aan pada tanggal 6juni 201532 Hasil wawancara dengan nurvadila Nasrul tanggal 6 juni 2015
57
tema-tema tertentu yang menarik bagi anggota pramuka misalnya
lomba pionering, lomba masak-memasak, lomba pemecahan kode
rahasia,lomba tarik tambang,Dll.
Uaraian diatas sesuai dengan hasil wawancara dengan
Mudianto (anggota pramuka) sebagai berikut :
“ metode lomba yang paling saya sukai adalah lomba
pionering karena saya bisa mengkreasikan ide saya lewat tali-
temali yang akan saya bentuk “33
Wawancara dengan Qalby Cahyani Seru ( anggota
pramuka)
“ menurut saya metode lomba masak-memasak adalah salah satu ide yang sangat menarik bagi saya karena pada dasarnya hobi saya adalah memasak jadi dengan ikut lomba masak-memasak yang diadakan Pembina maka saya bisa bekerja sama dengan teman-teman regu, dengan kekompakan dan kedisiplinan saya yakin kami mampu menyelesaikan tugas yang diberikan Pembina kepada kami”34
3. Metode kerja kelompok
Metode ini dilakukan dengan cara memberikan tugas
kepada regu dan diawasi dan dinilai oleh Pembina/pendamping.
Metode kerja kelompok biasanya berupa pengamatan kepada
benda-benda tertentu, atau pemberian tugas makalah dengan
tema-tema kepramukaan.
33 Hasil wawancara dengan Mudianto tanggal 6 juni 201534 Hasil wawanca dengan Qalby Cahyani pada tanggal 8 juni 2015
58
Wawancara dengan Irfan (anggota pramuka) sebagai
berikut :
“ metode kerja kelompok ini menurut saya tidak efektif karena biasanya hanya beberapa teman saja yang aktif menngerjakan tugas yang diberikan dan teman-teman yang lain hanya diam dan mendengarkan”35
Namun hal yang berbeda di tuturkan oleh dewi puspita ( anggota
pramuka ) sebagai berikut :
“ metode kerja kelompok ini sangat efektif menurut saya Karena saya dan teman regu bisa saling bertukar fikiran dan saling membantu dengan bersama-sama teman mengerjakan tugas saya tidak merasa sepi dan jenuh sehingga tugas yang diberikan bisa saya kumpulkan tepat waktu”36
4. Metode belajar sambil melakukan
Metode belajar sambil melakukan yaitu anggota pramuka
diberikan latihan sekaligus mempraktekkannya, misalnya
semaphore,tali-temali,Dsb.
Wawancara dengan Hernawati( ketua pradana putri)
sebagai berikut :
“ metode belajar sambil melakukan itu sangat menyenangkan karena disamping di berikan teori saya juga diberikan kesempatan untuk mempraktekkannya secara langsung sehingga apa yang di pelajari tidah hanya lewat begitu saja di fikiran melainkan akan saya ingat karena saya sendiri langsung mempraktekkannya”37
35 Hasil wawancara dengan irfan tanggal 8 juni 201536 Hasil wawancara dengan Dewi Puspita pada tanggal 8 juni 201537 Hasil wawancara dengan Hernawati pada tanggal 9 juni 2015
59
Wawancara dengan Ansar (anggota pramuka) sebagai
berikut :
“ metode belajar sambil melaksanakan itu mendidik saya agar lebih bersemangat saat melaksanakan latihan dengan metode ini saya tidak akan bosan karena bukan hanya teori saja yang diterima tetapi juga langsung dipraktekkan misalnya ketika belajar semaphore akan sangat sulit ketika teorinya saja yang diberikan gerak sana,gerak sini akan tetapi jika langsung dipraktekkan saya akan memahami apa arti dari gerakan-gerakan itu”38
5. Metode permainan
Metode permainan ini sangat penting dalam kegiatan
pramuka agar peserta pramuka tidak merasa jenuh dan bosan,
permainan disini bukan permainan sembarang, melaikan
permainan yang memberikan manfaat bagi anggota pramuka yang
dilatih, permainan ini terbagi atas dua yaitu permainan dalam
ruangan, dan permainan di lapangan.
Hal ini dikemukakan oleh Muh Nursaid (anggota pramuka)
sebagai berikut :
“ Metode permainan ini sangat bermanfaat bagi saya misalnya permainan permainan perang (play war) yang bertujuan meningkatkan kepercayann diri, sikap disiplin dan jiwa kepemimpinan, jadi setiap permainan yang di mainkan bukan hanya sebagai hiburan saja tetapi juga sebagai pelajaran.”39
38 Hasil wawancara dengan Ansar pada tanggal 9 juni 201539 Hasil wawancara dengan Nursaid tanggal 9 juni 2015
60
Wawancara dengan Khaerunnisa (sekertaris putri) sebagai
berikut :
“ ada banyak jenis-jenis permainan yang biasa diberikan dalam latihan akan tetapi yang paling saya suka adalah permainan lingkaran kecil karena permainan ini melatih konsentrasi,kerja sama dan rasa tanggung jawab setiap anggota.”40
Dalam kepramukaan yang memang mengajarkan siswa untuk
menjadi lebih berkarakter mandiri, disiplin serta bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan yang memang karakter tersebut sudah ada dan
tercantum dalam tri satya dan dasa dharma pramuka Kegiatan dalam
pramuka yang dapat membangun karakter anggota pramuka adalah
seluruh kegiatan yang ada dalam pramuka.
Wawancara dengan ibu nusdiana ( Pembina pramuka putri) senagai
berikut :
“Metode yang kami gunakan dalam pembinaan anggota pramuka yakni metode pemecahan masalah,metode lomba, metode kerja kelompok,metode belajar sambil melakukan,dan metode permainan, jadi kami sebagai Pembina sangat bersyukur sekali karena anggota pramuka yang kami didik ini mampu menunjukkan perubahan yang luar biasa, terutama dalam disiplin, mereka membuktikan bahwa mereka adalah seorang pramuka sejati yang taat baik didalam maupun diluar sekolah.”41
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa ternyata pembina
pramuka dalam memberikan pembinaan kepada para anggota pramuka
berpedoman kepada pancasila dan kode etik pramuka. Setiap pembina
pramuka wajib memperhatikan perkembangan anggotanya karena seorang 40 Hasil wawancara dengan Khaerunnisa tanggal 9 juni 201541 Hasil wawancara dengan Nusdiana tanggal 9 juni 2015
61
pembina pramuka memiliki peran peran tugas dan tanggung jawab yang
sangat besar dalam pembinaan itu. Pembina juga memberikan kesempatan
kepada anggotanya untuk mengembangkan pribadinya, bakatnya,
kemampuannya,dan cita-citanya. Pembina pramuka sebagai pamong
hanyalah menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong dan
memberikan motivasi tempat konsultasi dan bertanya.
3. Faktor Yang Pendukung Dan Menghambat Pembinaan Gerakan
Pramuka.
a. Faktor pendukung pembinaan gerakan pramuka di SMA
Muhammadiyah Kalosi.
Pembinaan gerakan pramuka di SMA Muhammadiyah Kalosi
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik eksternal maupun
internal. Gerakan pramuka bertujuan mendidik dan membina peserta
didik agar terwujud sumber daya manusia yang berbudi luhur, berkepri
badian, berwatak baik, handal, tangguh dan terpercaya seperti yang
terkandung dalam Dasa Dharma dan Tri Satya sehingga mampu
membina diri.
Adapun beberapa faktor pendukung pembinaan gerakan pramuka
di SMA Muhammadiyah Kalosi sebagai berikut :
1. Pihak Sekolah
62
Dukungan dari sekolah sangant berperan penting dalam
pembinaan pramuka yakni dengan menjadikan pramuka sebagai
salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti oleh peserta didik,
selain itu sekolah juga berkewajiban memberikan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan pramuka. Berdasarkan
observasi bahwa sarana dan prasarana yang ada disekolah ini sudah
cukup memadai.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan Udar Aan ( ketua
gudep putra) sebagai berikut :
“ Saya sebagai ketua dari pramuka putra sangat bersyukur karena kami mendapatkan dukungan yang sangat besar dari pihak sekolah untuk berpartisipasi dalam kegiatan pramuka, pihak sekolah juga telah memberikan fasilitas yang kami butuhkan selama kegiatan berlangsung.”42
Namun berbeda dengan hasil wawancara dengan
Hernawati ( ketua gudep putri) sebagai berikut :
“ saya juga berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberikan dukungan yang sangat besar ikut dalam kegiatan pramuka,akan tetapi menurut saya sebagai pradana putri fasilitas yang akan kami gunakan dalam kegiatan pramuka seharusnya lebih diperhatikan lagi, misalnya alat-alat untu perkemahan yang sudah rusak dan sudah tidak layak pakai seharusnya diganti/diperbaiki.”43
2. Pembina pramuka
42 Hasil wawancara dengan Udar Aan pada tanggal 9 juni 201543 Hasil wawancara dengan Hernawati tanggal 9 juni 2015
63
Pembina pramuka SMA Muhammadiyah Kalosi adalah
guru dari sekolah tersebut yang telah mengerti tentang
kepramukaan dan diberikan kepercayaan oleh kepala sekolah.
pembina pramuka sebagai pelaksana kebijakan gerakan pramuka
yang terdepan mengemban tugas untuk memberikan anggota
pramuka menjadi manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi
pekerti luhur dan menjadi warga negara republik indonesia yang
berjiwa pancasila setia dan patuh kepada negara kesatuan republik
indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna.
Hasil wawancara den gan pak udi ( Pembina gudep putra)
sebagai berikut :
“ saya sebagai Pembina gudep putra berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepala sekolah atas amanah yang telah diberikan kepada saya untuk membina anggota pramuka yang ada di sekolah ini, karena untuk menjadi seorang Pembina pramuka itu tidaklah mudah.”44
Wawancara dengan ibu nusdiana (Pembina gudep putri )
sebagai berikut :
“ saya sebagai Pembina pramuka putri berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan amanahya sebagai Pembina pramuka putri disekolah ini, di samping sebagai pendidik saya disini juga belajar menjadi seorang pramuka sejati yang bisa berbakti kepada nusa dan bangsa.”45
3. Minat siswa
44 Hasil wawancara dengan Udi tanggal 8 juni 201545 Hasil wawancara dengan Nusdiana tanggal 8 juni 2015
64
Siswa dalam mengikuti kegiatan pramuka sangat antusias dan
aktif, seperti yang dikemukakan oleh Muh. Nur Said (16 tahun)
sebagai berikut :
“ saya sangat senang ikut kegiatan pramuka kak karena dengan ikut dalam pramuka saya bisa mengembangkan berbagai bakat yang saya miliki. Pramuka juga banyak mengajarkan saya tentang kebersamaan, keamandirian, tanggung jawab, dan disiplin”46
Wawancara dengan Qalby Cahyani Seru ( anggota pramuka
putri ) sebagai berikut :
“ saya sangat senang ikut dalam pramuka karena kegitan dalam pramuka tidak membosankan banyak sekali manfaat yang saya dapatkan dalam pramuka ini,saya berharap kedepannya saya bisa tetap bisa berpartisipasi dalam pramuka meskipun saya telah berada di perguruan tinggi nantinya, tetap jaya pramuka indonesiaku”47
Wawancara dengan Mudianto ( bendahara putra ) sebagai
berikut :
“ saya sangat senang sekali bisa bergabung dalam pramuka disekolah ini selain mendapatkn banyak teman juga saya mendapatkan banyak ilmu dari kegiatan pramuka ini, disini karakter saya di bentuk terutama disiplin, saya yang awalnya acuh tak acuh pada peraturan sekolaha, akhirnya berubah setelah saya ikut pramuka, ikut dalam pramuka ini tidak sia-sia, saya bahkan menyesal kenapa tidak dari dulu saya bergabung dalam pramuka.”48
Berdasarkan observasi pada tanggal 10 juni 2015. Pada saat latihan
segera dimulai siswa telah berada dilokasi latihan sebelum Upacara
46 Hasil wawancara dengan nur said pada tanggal 9 juni 201547 Hasil wawancara dengan Qalby tanggal 9 juni 201548 Hasil wawancara dengan mudianto pada tanggal 9 juni 2015
65
Pembukaan Latihan Dimulai, terlihat sangat antusias ketika pembina
memberikan arahan maka mereka langsung melaksanakan aba-aba
tersebut. Begitu pula dalam kegiatan sehari-hari disekolah contohnya
ketika upacara penaikan bendera pada hari senin mereka sikap mereka
yang menjadi contoh dari perserta didik lainnya.
4. Dukungan orang tua
Dukungan orang tua berupa moriil dan materil juga sangat penting
dalam menunjang perkembangan anggota pramuka. Seperti yang di
kemukakan oleh Hernawati (17 tahun) sebagai berikut :
“ orang tua saya sangat mendukung saya ikut dalam pramuka kak karena dengan ikut dalam pramuka maka saya aka menjadi pribadi yang disiplin dan juga di pramuka kita banyak belajar tentang agama jadi saya sangat di dukung.”49
Wawancara dengan Dewi Puspita ( anggota pramuka ) sebagai
berikut :
“ saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang sangat mendukung saya ikut dalam kegiatan pramuka, ibu yang selalu menyediakan bekal di pagi hari untuk saya bawa saat latihan dan juga ayah yang selalu menjemput saya di sore hari ketika pulang latihan.”50
Wawa ncara dengan Ansar ( anggota pramuka) sebagai berikut :
“ dulu ketika almarhumah ibu saya masih ada, beliau sangat mendukung saya ikut dalam kegiatan pramuka, dan akan akan saya buktikan bahwa saya bisa menjadi lebih baik lagi dengan ikut
49 Hasil wawancara dengan hern awati pada tanggal 9 juni 201550 Hasil wawancara dengan dewi puspita pada tanggal 9 juni 2015
66
pramuka, saya yakin alm ibu saya akan sangat bangga ketika melihat saat ini.”51
b. Faktor Penghambat Pembinaan Gerakan Pramuka Di Sma
Muhammadiyah Kalosi
Peningkatan kedisiplinan siswa melalui gerakan pramuka pada
SMA Muhammadiyah Kalosi menemui beberapa hambatan. Hambatan
yaitu keterbatasan dana dalam setiap kegiatan. Padahal, untuk dapat
mengadakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu anak menjadi
pribadi yang mandiri, tangguh dan berjiwa patriot juga dibutuhkan
dukungan dana yang cukup.
1. Masalah Dana
Hal ini seperti dituturkan oleh Udar Aan (16 tahun) sebagai berikut :
“ hambatan yang paling sering kami temui adalah masalah dana dana dari sekolah terkadang tidak cukup untuk melakukan kegiatan jadi kami menutupinya dengan mengumpulkan uang dari anggota pramuka.”52
2. Lokasi latihan yang tidak strategis
Hambatan lain yang peneliti temukan adalah jarak antara rumah
dan lokasi latihan biasa lumayan jauh ketika latihan diaadakan atau
digabung dengan sekolah lain pada saat pulang latihan biasa
terlambat sampai dirumah karena pulang jam 17.00 jadi biasa magrib
baru sampai di rumah jadi orang tua anak-anak menjadi khawatir dengan
anak-anak mereka.
51 Hasil wawancara dengan ansar pada tanggal 8 juni 201552 Hasil wawancara dengan udar aam pada tanggal 6 juni 2015
67
Hal diatas di di tuturkan juga oleh Qalbi cahyani (17 tahun)
sebagai berikut :
“ jarak rumah saya dan tempat latihan jauh kak jadi terkadang
saya terlambat sampai dirumah sampai malam orang tua saya jadi
khawatir jangan sampai terjadi apa-apa dengan saya dijalan.”53
Hal senada juga dituturkan oleh Dewi Puspita ( anggota pramuka)
sebagai berikut “
“ saya biasanya sangat kecewa ketika latihan digabung lagi dengan sekolah lain, biasanya latihan dilaksanakan di SMK 1 Enrekang yang lumayan jauh dari rumah saya, jadi saat pulang latihan saya selalu terlambat dan orang tua saya di rumah sangat khawatir.”54
C. Pembahasan
1. Kegiatan Pramuka Yang Mampu Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Di SMA Muhammadiyah Kalosi.
Pendidikan kepramukaan sesuai dengan Undang-undang Republik
Indonesia nomor 12 tahun 2010 Pasal 4 yakni bertujuan untuk membentuk
setiap siswa agar memiliki kepriabdian yang beriman, bertakwa, berakhlaq
mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam
menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
53 Hasil wawancara dengan qalby cahyani pada tanggal 6 juni 201554 Hasil wawancara dengan dewi puspita pada tanggal 8 juni 2015
68
Pemerintah telah menetapkan tanggal 14 Agustus sebagai Hari
Pramuka. Tentu saja, penetapan hari itu bukan sekadar untuk
menghidupkan ritual seremonial di kalangan generasi muda. Sebaliknya,
peringatan Hari Pramuka perlu direfleksikan sebagai upaya sadar untuk
membina generasi muda bangsa sejak dari tingkat sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Proposisi seperti ini tidak mengada-ada karena
kenyataannya Gerakan Pramuka dapat masuk di berbagai tingkat dan
satuan pendidikan secara nasional. Kondisi empirik seperti ini menantang
para Pembina Pramuka Indonesia untuk memanfaatkan gerakan itu
menjadi medium yang memiliki muatan dan pesan-pesan edukatif sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan generasi muda anggota Pramuka.
Berdasarkan hasil penelitian di SMA Muhammadiyah kalosi
bentuk kegiatan yang mampu meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu :
1. Latihan rutin
Kegiatan latihan dimulai dengan:
Upacara pembukaan latihan.
Pemanasan dapat dilakukan dengan permainan ringan, ice
breaking, diskusi mengenai program Racana atau kegiatan
bakti masyarakat, atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan
tetapi tetap mengandung pendidikan.
Latihan inti, dapat diisi dengan diskusi buku, ceramah berbagai
persoalan, kecakapan teknis pramuka, kegiatan hasta karya dan
69
kegiatan usaha (membuat kue, mainan anak-anak, menjahit
pakaian, merenda, merajut, membordir, membatik, melukis,
memotret, elektronik sederhana).
Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan,
menyanyi, atau pembulatan dari materi inti yang telah
dilakukan.
Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan
rasa terima-kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik
Pandega, dan memberi motivasi kepada Pandega agar tetap
menjadi warganegara yang berkarakter.
2. Latihan keterampilan Baris Berbaris (LKBB)
LKBB adalah sarana yang baik untuk melatih system
beregu dan disiplin pribadi. Baris berbaris merupakan latihan gerak
dasar yang mewujudkan penanaman disiplin. Peraturan baris-
berbaris yang digunakan dalam lingkungan pramuka ada dua
macam yakni baris-berbaris dengan menggunakan tongkat dan
tanpa tongkat. Untuk baris-berbaris menggunakan tongkat
memiliki tata cara tersendiri di lingkungan pramuka. Adapun baris-
berbaris menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah
diatur dalam peraturan baris-berbaris milik TNI/POLRI.
3. Pionering
Pionering adalah salah satu teknik kepramukaan yang
mempelajari tentang pembuatan model suatu objek dengan
70
menggunakan peralatan tongkat, tali, maupun stik(tongkat ukurang
pendek).Model-model yang dibuat dalam pionering yang
sederhana misalnya adalah berupa bentuk jemuran, bintang,
dragbar, tiang bendera, dan bentuk sederhana lainnya. Sedangkan
bentuk-bentuk yang cukup rumit adalah seperti menara isyarat,
menara pengintai, gapura dengan bentuk yang rumit, dan mobil,
dan masih banyak lagi. Intinya, dalam pionering sebenarnya hanya
terdapat 4 ikatan yaitu ikatan silang, palang, canggah, dan ikatan
untuk kaki 3 atau lebih. Yang terpenting adalah kreatifitas dan
kemampuan kita dalam pembuatan model yang kita inginkan
4. Perkemahan
Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalam
kepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini
merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka. Untuk
dapat berkemah dibutuhkan pengetahuan dan cara berkemah yang
praktis. Begitu juga anggota pramuka yang dituntut untuk bisa
berkemah. Persiapan yang baik menjelang pemberangkatan
merupakan bagian terpenting dari keberhasilan suatu perkemahan
persiapan yang dilakukan meliputi persiapan fisik dan
mental,perlengkapan, bahan makanan, perlengkapan regu dan
perorangan.
Tujuan Perkemahan :
71
1. mememberikan pengalaman adanya saling
ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan
untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan
mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa
depan yang menghormati keseimbangan alam.
2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan
yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang
berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara
hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
5. Penjelajahan
Penjelajahan bagi para pramuka merupakan suatu kegiatan di
alam terbuka yang menarik, menyenangkan dan menantang yang
dapat mengembangkan kecintaan mereka kepada alam dan
menambah wawasan tentang lingkungan, Kegiatan penjelajahan
yang disusun dan dirancang dengan baik akan dapat merupakan
media pendidikan yang dapat mengembangkan sikap disiplin
anggota pramuka.
Gerakan Pramuka memiliki legitimasi yang amat tinggi untuk
memasuki institusi sekolah atau pendidikan tinggi tanpa mengundang rasa
curiga dari pihak manapun. Bahkan, gerakan ini dapat dijadikan sebagai
suatu wadah kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang aktivitas
kurikuler di berbagai jenjang dan satuan pendidikan. Karena strategisnya
Gerakan Pramuka dalam konteks pembinaan generasi muda, maka para
72
Pembina Pramuka perlu memiliki agenda penting mengenai berbagai isu
dan persoalan generasi muda menuju ke arah pendewasaan mereka.
Sungguh gerakan ini akan memiliki nilai tambah baik bagi pemerintah
maupun bagi para generasi muda kita. Gerakan Pramuka memang
memiliki banyak kegiatan yang dilakukan di luar kelas atau sekolah.
Aktivitas itu perlu diberi muatan edukatif yang jelas dan dipersiapkan
secara sistematik. Hal ini tidak tertutup kemungkinannya karena aktivitas
yang dilakukan di luar kelas atau sekolah justru membuat konteks interaksi
antara anggota Pramuka dan para kakak pembinanya terbebas dari
hambatan psikologis
2. Cara Pembinaan Siswa Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Pada
SMA Muhammadiyah Kalosi.
Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan SMA
Muhammadiyah kalosi adalah salah satu sekolah yang juga mewajibkan
siswanya ikut dalam ekstrakulikuler pramuka. berbagai strategi yang
digunakan dalam membentuk sikap disiplin siswa telah dilakukan oleh
para pembina pramuka dapat dilakukan dengan memberikan
pengajaran,pengarahan,pertunjukan dan bahkan membuat aturan ketat
yang harus di patuhi oleh peserta didik, jadi seorang guru harus mampu
menjadi telada yang baik untuk peserta didiknya karena apa yang
dilakukan oleh guru akan banyak ditiru oleh pseta didiknya, guru harus
memiliki sikap yang baik agar dapat ditiru oleh peserta didiknya. Sebagai
contoh jika seorang guru ingin menanamkan sikap disiplin pada siswa hal
73
pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan memulai dari
teladan kepala sekolah dan guru pembina. Cara ini lebih efektif daripada
guru harus memberikan beribu-ribu nasehat,perintah dan laranga kepada
peseta didik.
Berdasarkan hasil observasi Dalam kepramukaan yang memang
mengajarkan siswa untuk menjadi lebih berkarakter mandiri, disiplin serta
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan yang memang karakter
tersebut sudah ada dan tercantum dalam tri satya dan dasa dharma
pramuka.
Adapun cara membina Pramuka Penegak adalah sebagai berikut :
a. Perangkat struktur kepenegakan ditertibkan, bila belum ada dibentuk
lebih dahulu. Dewan Ambalan, dibentuk dengan benar, tidak main
tunjuk.
b. Dimulai bertanggung-jawab atas keputusan musyawarah, dan
menjalankan keputusan Dewan Ambalan.
c. Keinginan Penegak yang kuat tidak dipatahkan, tetapi dijalurkan (on
the track).
d. Memberikan kondisi lingkungan yang baik.
e. Pada tingkat Bantara, Penegak mulai dikondisikan untuk memperbaiki
lingkungan yang kurang baik, semampunya.
f. Pada tingkat Laksana, Penegak dikondisikan untuk mengembangkan
lingkungan ke arah yang lebih baik.
74
g. Penegak sudah mulai dikenalkan bagaimana “learning by doing”;
“Learning to earn”; “Learning to serve”.
h. Untuk mempertahankan satuan terpisah di perkemahan sebaiknya
Pembina menyerahkan tanggung-jawab kepada Pradana dan Pemuka
Sangga, namun harus tetap mengkontrolnya, dengan tetap member
kepercayaan.
i. Cara memberikan kritik dengan cara atau etika PIN, kepada Penegak
diupayakan hanya sampai PI saja, yakni sebutkan “Positif”-nya
kelebihan-kelebihan atas program atau kegiatan yang telah dilakukan –
kemudian di “Interpretasikan” secara detail program atau kegiatan
tersebut secara rasional, biasanya Penegak sudah tahu kelemahannya.
Namun biala Penegak terpaksa belum tahu kelemahannya baru
dikemukakan “Negatif” nya.
j. Contoh kegiatan pendidikan bagi Penegak dan Pandega yang paling
lengkap adalah: Perkemahan Wirakarya.
k. Pembina lebih banyak “tut wuri handayani”.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa ternyata pembina
pramuka dalam memberikan pembinaan kepada para anggota pramuka
berpedoman kepada pancasila dan aturan-aturan pramuka. Setiap pembina
pramuka wajib memperhatikan perkembangan anggotanya karena seorang
pembina pramuka memiliki peran peran tugas dan tanggung jawab yang
sangat besar dalam pembinaan itu. Pembina juga memberikan kesempatan
kepada anggotanya untuk mengembangkan pribadinya, bakatnya,
75
kemampuannya, dan cita-citanya. Pembina pramuka sebagai pamong
hanyalah menjaga, membenarkan, meluruskan, mendorong dan
memberikan motivasi tempat konsultasi dan bertanya.
Metode yang digunakan dalam pembinaan anggota pramuka yaitu :
1. Metode pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah adalah metode yang diberikan
oleh Pembina/pelatih agar anggota pramuka bisa menyelesaikan
masalah tertentu baik secara individu maupun kelompok, misalnya
pemecahan sandi dan teka-teki.
2. Metode lomba
Metode lomba yakni mengadakan perlombaan antara
anggota pramuka baik secara individu maupun kelompok,dengan
tema-tema tertentu yang menarik bagi anggota pramuka misalnya
lomba pionering, lomba masak-memasak, lomba pemecahan kode
rahasia,lomba tarik tambang,Dll.
3. Metode kerja kelompok
Metode ini dilakukan dengan cara memberikan tugas
kepada regu dan diawasi dan dinilai oleh Pembina/pendamping.
Metode kerja kelompok biasanya berupa pengamatan kepada
benda-benda tertentu, atau pemberian tugas makalah dengan
tema-tema kepramukaan.
4. Metode belajar sambil melakukan
76
Metode belajar sambil melakukan yaitu anggota pramuka
diberikan latihan sekaligus mempraktekkannya, misalnya
semaphore,tali-temali,Dsb.
5. Metode permainan
Metode permainan ini sangat penting dalam kegiatan
pramuka agar peserta pramuka tidak merasa jenuh dan bosan,
permainan disini bukan permainan sembarang, melaikan
permainan yang memberikan manfaat bagi anggota pramuka yang
dilatih, permainan ini terbagi atas dua yaitu permainan dalam
ruangan, dan permainan di lapangan.
Dalam kepramukaan yang memang mengajarkan siswa untuk
menjadi lebih berkarakter mandiri, disiplin serta bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan yang memang karakter tersebut sudah ada dan
tercantum dalam tri satya dan dasa dharma pramuka Kegiatan dalam
pramuka yang dapat membangun karakter anggota pramuka adalah
seluruh kegiatan yang ada dalam pramuka.
Gerakan Pramuka memang memiliki banyak kegiatan yang
dilakukan di luar kelas atau sekolah. Aktivitas itu perlu diberi muatan
edukatif yang jelas dan dipersiapkan secara sistematik. Hal ini tidak
tertutup kemungkinannya karena aktivitas yang dilakukan di luar kelas
atau sekolah justru membuat konteks interaksi antara anggota Pramuka
dan para kakak pembinanya terbebas dari hambatan psikologis. Para
Pembina yang berasal dari guru atau dosen bahkan para unsur birokrat
77
dan tokoh masyarakat dapat berinteraksi secara lebih leluasa dengan
anggota Pramuka. Dalam kondisi seperti itu, semua anggota Pramuka
dapat melakukan komunikasi seperti itu, semua anggota Pramuka dapat
melakukan komunikasi dan interaksi tanpa harus menyembunyikan
sesuatu pada diri masing-masing.
Kini sudah saatnya para Pembina Pramuka di setiap sekolah mulai
berpikir sungguh-sungguh kearah pembinaan kualitas para anggotanya.
Artinya, sudah waktunya para Pembina Pramuka melalui berbagai wadah
aktivitasnya menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah. Ini bisa
terealisasi jika Pramuka bisa mengajak para anggotanya menjadi insan
yang memiliki sifat mandiri. Sifat seperti itu pada gilirannya akan dapat
berpengaruh positif terhadap proses belajar para anggota Pramuka secara
akademik. Karena keberhasilan menanamkan sifat mandiri pada peserta
didik tentu akan memiliki dampak ajar yang sangat positif bagi peserta
didik yang menjadi anggota Pramuka untuk meraih prestasi belajar yang
ideal.
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pembinaan Gerakan Pramuka
Pada SMA Muhammadiyah Kalosi
Pembinaan gerakan pramuka di SMA Muhammadiyah Kalosi
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak baik eksternal maupun
internal. Gerakan pramuka bertujuan mendidik dan membina peserta didik
agar terwujud sumber daya manusia yang berbudi luhur, berkepri badian,
berwatak baik, handal, tangguh dan terpercaya seperti yang terkandung
78
dalam dasa dharma dan tri satya sehingga mampu membina diri. Faktor
pendukung berasal dari pihak sekolah sebagai penyedia sarana dan
prasarana dalam kegiatan pramuka, kemudian pembina pramuka sangat
berpengaruh dalam perkembangan pramuka dimana pembina pramuka
yang menjadi panutan bagi anggota pramuka lainnya. Dukungan orang tua
berupa dukungan moriil dan materil agar para peserta didik antusias
mengikuti kegiatan pramuka maka perlu adanya dorongan yang kuat dari
orang tua dan yang terakhir adalah motivasi dari siswa itu sendiri karena
pramuka merupakan kegiatan yang menarik maka itulah yang membuat
peserta didik tertarik untuk ikut serta didalamnya. Kegiatan pramuka yang
ada di SMA Muhammadiya Kalosi juga banyak mengjarkan tentang
keagamaan.
Namun juga ditemukan berbagai penghambat dalam pembinaan
gerakan pramuka pada SMA Muhammadiyah Kalosi diantaranya masalah
dana yang digunakan saat kegiatan misalnya dalam perkemahan biasanya
dana dari sekolah tidak cukup sehingga mereka menutupinya dengan
mengumpulkan uang dari anggota untuk menutupi kekurangan yang ada.
Masalah selanjutnya lokasi latihan yang tidak strategis yang
mengakibatkan siswa terlambat sampai dirumah saat pulang latihan
sehingga banyak orang tua yang khawatir akan keadaan anaknya yang
pulang terlambat.
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Kegiatan pramuka mampu meningkatkan kedisiplinan siswa, Bentuk
kegiatanyang mampu meningkatkan kedisiplinan diantaranya, kegiatan rutin,
kegiatan Latihan keterampilan Baris Berbaris (LKBB), pioneering,
perkemahan, dan penjelajahan.
2. Cara pembinaan yang diberikan kepada anggota pramuka yang mampu
meningkatkan kedisiplinan yaitu metode pemecahan masalah, metode lomba,
metode kerja kelompok, metode belajar sambil melakukan, metode
permainan.
3. Faktor yang pendukung pembinaan siswa dalam gerakan pramuka yaitu
pertama dari pihak sekolah, kedua pembina pramuka, ketiga minat siswa,
80
keempat dukungan orang. Faktor penghambat adalah masalah dana dan lokasi
latihan yang tidak strategis.
B. SARAN
Adapun saran hasil penelitian ini sebagai berikut :
1.Pembina pramuka seharusnya memperhatikan dana yang akan digunakan dalam
melaksanakan kegiatan kepramukaan di sekolah dengan cara mengajukan
proposal kegiatan pramuka ke Dinas pendidikan setempat. Pendamping saat
latihan seharusnya memperhatikan waktu dan lokasi saat latihan akan
dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Suharsimi Arikunto. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
revisi-VI, Cetakan ke-13, Jakarta : PT. Renika Cipta, .
Kwartir Nasional Gerakan pramuka. 2013. kursus pembina pramuka mahir
tingkat dasar.Jakarta.
kwarnas gerakan pramuka.2011.himpunan buku petunjuk penyelenggaraan
Gerakan pramuka.Jakarta
Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa ,Jakarta:
Grasindo
Ngainum naim.2012.character building: Jogjkarta: Arruz-media.
Lukman santoso,2014. panduan terlengkap pramuka.Jogjakarta: buku biru
Sylvia Rimm,2003. Mendidik dan menerapkan disiplin pada anak prasekolah.
Jakarta: Gramedia
80
81
Sagala, Syaiful.2009.Memahami Organisasi Pendidikan.Bandung:Alfabeta
Kwartir nasional gerakan pramuka.Anggaran dasar dan anggran rumah tangga
pramuka
Undang-undang
Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan pramuka.
Internet :
http://heru-aio.heck.in/pengertian-disiplin-dalam-proses-pendidi-2.xhtml di
akses pada tanggal 23 agustsus 2014 pukul 20.00 wita
http://www.academia.edu/8980066/Pengertian_Disiplin_macam_macam_disipli
n_dan_manfaat_disiplin diakses pada 24 agustus 2014 pukul 16.00 wita
81