9.Pra Menstruasi Sindrom

10
adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik & mental, dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi.

description

ioioioio

Transcript of 9.Pra Menstruasi Sindrom

Page 1: 9.Pra Menstruasi Sindrom

adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik & mental, dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi.

Page 2: 9.Pra Menstruasi Sindrom

Keluhan yang dialami bisa bervariasi dari bulan ke bulan, bisa menjadi lebih ringan ataupun lebih berat dan berupa gangguan mental (mudah tersinggung, sensitif) maupun gangguan fisik.

Diperkirakan kurang lebih 85% wanita usia produktif antara usia 25-35 tahun mengalami satu atau lebih gejala dari PMS. Hanya 2-10% menunjukkan gejala PMS berat (Premenstrual Dysphoric Disoder/PMDD).

Page 3: 9.Pra Menstruasi Sindrom

Penyebab  pasti  dari  PMS  belum  di

ketahui hingga kini. Banyak teori-teori  yang  dikemukakan  oleh  para ahli. Salah satunya adalah peranan dari hormon estrogen dan progesteron. 

Page 4: 9.Pra Menstruasi Sindrom

Ditemukan peningkatan kadar estrogen  darah  menjelang  haid.

wanita   dengan  PMS  ditemukan  peningkatan  kadar  estrogen, sehingga diduga ada faktor lain yang berperan dalam kejadian PMS

Page 5: 9.Pra Menstruasi Sindrom

Kadar  estrogen  yang tinggi ini, selain memicu aktivitas sel-sel otak  berlebihan, juga menyebabkan terjadinya retensi cairan tubuh, seperti  di  payudara,  tungkai, dan juga di otak. Wanita mengeluh payudara  sakit, kaki terasa berat, dan sakit kepala yang berlebihan, dan  kadang-kadang dapat terjadi kejang. Kejang-kejang menjelang haid kadang  didiagnosis sebagai epilepsi, sehingga tidak jarang diberikan obat-obat anti kejang.

Page 6: 9.Pra Menstruasi Sindrom

• Karena  penyebabnya  oleh kadar estrogen yang tinggi, maka pengobatannya adalah dengan  pemberian  hormon anti estrogen. hormon anti estrogen yang terkenal adalah progesteron.

• Biasanya progesteron diberikan dengan dosis 10 mg/hari, dari hari ke  16-ke 25  siklus  haid.  Untuk mengeluarkan cairan dari jaringan tubuh,  dapat  diberikan  obat diuretika  sampai menjelang  haid berikutnya. Selanjutnya sangat dianjurkan diet rendah garam.    

Page 7: 9.Pra Menstruasi Sindrom

hormon  progesteron memerlukan  waktu lama, sehingga sangat dituntut kesabaran dari pihak wanita. 

Efeksamping yang ditimbulkan oleh  progesteron 

sangat sedikit.  Jenis  progesteron yang dianjurkan adalah jenis progesteron alamiah,  seperti  didrogesteron,  atau  medroksi 

progesteron asetat (MPA),  karena  jenis hormon ini memiliki khasiat antidepresif. Jenis progesteron sintetik justru menyebabkan depresif (ringan).

Page 8: 9.Pra Menstruasi Sindrom

Pada  keadan  tidak  dijumpai  peningkatan  hormon estrogen, atau tidak  respon dengan pengobatan dengan progesteron, maka dewasa ini, terutama  di  negara-negara  maju, diberikan obat antidepresan. Salah satu  antidepresan  yang  populer  pada  PPMD  adalah  fluoxetine hydrochlorid.  Bila dengan progesteron maupun antidepresan tetap juga tidak  memberikan  hasil, maka perlu dicari predisposisi faktor, yang dapat  menggangu sistim saraf wanita tersebut, seperti stres, konflik di keluarga, atau di tempat kerja.

Page 9: 9.Pra Menstruasi Sindrom

akhir  ini  telah  dicoba  pengobatan  dengan  menekan cara keseluruhan  fungsi  dari  ovarium,  yaitu  dengan menggunakan Gn-RH, analog,  dan  hasilnya  jauh  lebih  baik,  bila  dibandingkan dengan pemberian  progesteron  saja.  Cuma  saja pengobatan cara ini relatif mahal,  dan  dapat menimbulkan keluhan seperti pada wanita menopause, sehingga  selama   pemberian  Gn-RH-analog  harus  selalu  diberikan tambahan  hormon  estrogen  dan  progesteron. Di Inggris telah dicoba pemakaian  susuk  estrogen, dikombinasikan dengan tablet progesteron, dan  dengan  pengobatan  cara  ini,  2/3  wanita dengan PMS dapat di sembuhkan. 

Page 10: 9.Pra Menstruasi Sindrom

Cara  sederhana  dan  murah  untuk 

menangani  PMS adalah dengan pemberian  pil  kontrasepsi kombinasi, atau pil yang hanya mengandung komponen  progesteron  saja.  Cara  ini 

sangat  cocok  digunakan  di Indonesia,  karena  pil  kontrasepsi  relatif  mudah  diperoleh,  dan harganyapun terjangkau.*