9_Full Dan Variable Costing

download 9_Full Dan Variable Costing

of 26

Transcript of 9_Full Dan Variable Costing

  • HARGA POKOK PENUHDANHARGA POKOK VARIABELOleh : Elly Ismiyah, ST., MT.*

  • PendahuluanDua macam alternatif sistem biaya Sistem biaya penuh (full costing)Sistem biaya variabel (variable costing)Standar Akuntansi Keuangan (SAK)perusahaan manufaktur diwajibkan untuk menerapkan metode penghitungan harga pokok penuh untuk keperluan pelaporan pada pihak eksternalDalam sistem harga pokok penuh seluruh biaya produksi variabel dan tetap dibebankan kepada produkDalam sistem harga pokok variabel hanya biaya produksi variabel yang dibebankan kepada produk*

  • Perbandingan kedua metodePerbedaan : perlakuan terhadap biaya tetap (fixed cost)Dalam full costing : biaya tetap diperlakukan sebagai biaya produkDalam variable costing : biaya tetap diperlakukan sebagai biaya periode

    Sebagai konsekuensi akan terdapat perbedaan dalam pelaporan jumlah laba periode yang dilaporkan dalam laporan keuangan

    *

  • Contoh soalData produksi dan keuangan PT. XYZ bulan januari 2011Persediaan awal periode 0 (nihil)Produksi 10,000 unitPenjualan 8,000 unit ; dengan harga jual Rp. 300/unitBiaya Adm dan penjualan-variable Rp. 10/unitBiaya Adm dan penjualan-tetap Rp. 100,000Data biaya per unit produk jadi

    *

    Item BiayaVariable cost (Rp.)Full cost (Rp.)Bahan baku5050B.Tenaga kerja100100BOP variabel5050BOP tetap25 = 250,000/10,000

  • *

    Laporan rugi laba - variable costing

    Penjualan (8,000 x Rp. 300) Rp 2.400.000 Dikurangi biaya variabel :HPP Variabel Rp 1.600.000 B. Penj.&umum-variabel Rp 80.000 Rp 1.680.000 Marjin kontribusi Rp 720.000 Dikurangi biaya tetap :BOP tetap Rp 250.000 B. Penj.&umum-tetap Rp 100.000 Rp 350.000 Laba Bersih Rp 370.000

  • *

    Laporan rugi laba - full costing

    Penjualan Rp 2.400.000 Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Rp 1.800.000 Laba kotor Rp 600.000 Dikurangi: B.Adm&umum Rp 180.000 Laba Bersih Rp 420.000

    Rekonsilasi laba kedua metode

    Laba bersih-variable costing Rp 370.000 BOP tetap tertanam pada persediaan akhir(2,000 unit x Rp. 25) Rp 50.000 Laba bersih-full costing Rp 420.000

  • Full vs Variable costing*

    Full atau AbsorptionVariable atau directHarga Pokok Produk Bahan baku Tenaga kerja BOP variabel BOP tetapHarga Pokok Produk Bahan baku Tenaga kerja BOP variabel

    Beban periode Penjualan Umum AdministratifBeban Periode BOP tetap Penjualan Umum Administratif

  • Contoh KasusData biaya dan persediaan akhir tahun 2010 dari PT. Echa 1. Produksi selama tahun 2010 sebanyak 260.000 unit. 2. 60% dari produksi tahun 2010 terjual dan sisanya masih tersimpan digudang pada akhir tahun. 3. BBB sebesar Rp. 70.000.000 4. BTKL sebesar Rp. 30.000.000 5. BOP (V) sebesar Rp. 45.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp. 15.000.000 6. Harga jual per unit Rp. 6.000 7. Biaya administrasi dan umum (V) sebesar Rp. 26.000.000 dan Biaya administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 16.000.000 8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 40.000.000 dan Biaya pemasaran (T) sebesar Rp. 25.500.000 *

  • Diminta : a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode variable costing dan full costing! b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full costing!

    *

  • *

  • *

  • *R/LVARIABEL COSTING

  • *R/LFULL COSTING

  • Variable costingAlasan utama masih digunakannya metode harga pokok variabel (walaupun tidak diakui oleh PSAK)Laba menurut full costing dipengaruhi volume produksi, sedangkan variable costing tidak demikianVariable costing lebih baik dalam memberi sinyal berkaitan dengan kinerja

    Salah satu aplikasi dari variable costing adalah melakukan analisis biaya, kuantitas, dan laba*

  • Analisa Biaya, Kuantitas, dan labaMenganalisa hubungan antara biaya dengan kuantitas produksi serta keterkaitannya dengan laba usahaBermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan operasi dalam jangka pendek, terutama :Perhitungan titik impas/break even point (BEP)Target volume produksiSolving un-know, terutama berkaitan dengan:Marjin kontribusiBiaya tetapMargin of safety*

  • Persamaan labaLaba operasi = penjualan total biaya = TR TCDimana :TR = P. x P = Price = harga per unit x TC = V. x + F x = Jumlah/kuantitas output F = total fix cost per periode V = average variable cost = Px [Vx + F] = [P V] x - F; [ P V ] : marjin kontribusi

    Model CPV ini mengasumsikan seluruh fixed cost adalah biaya periode dan tidak dialokasikan ke produk variable costing*

  • Contoh 1: Mencari BEPSebuah dealer menjual moobil X dengan harga $ 15.000,-Average variable cost adalah sbb:Harga per unit mobil X$ 12,300Biaya operasi dealer 100Komisi penjualan 600Total$ 13,000Fixed cost per bulan adalah $ 30,000Manajer mengharapkan BEP pada bulan pertama, maka berapa unit mobil yang seharusnya terjual?*

  • BEP adalah kondisi dimana = 0 (nihil) = (P-V)x F = 0 (P-V)x = FRumus untuk mencari BEP

    *

  • Contoh 2 : Target volumeManajer telah mengetahui bahwa BEP adalah 15 unit, sekarang ia menginginkan laba operasi sebesar $ 50,000Maka berapa unit mobil yang harus terjual untuk memenuhi harapannya?

    Contribution margin: (P-V) = 15,000 13,000 = $ 2,000Masukkan pada persamaan = 50,000 50,000 = 2,000x 30,000 maka

    Kesimpulan : Jika manajer menghendaki laba operasi $ 50,000 maka ia harus mampu menjual 40 unit mobil X

    *

  • Contoh 3 : Solving un-knownJika dalam kenyataan ia hanya mendapat jatah 30 unit mobil XNamun ia masih berharap bahwa ia akan meraih laba operasi sebesar $ 50,000

    Alternatif 1: melalui contribution margin

    Kesimpulan: sang manajer harus meningkatkan contribution margin dari $ 2.000 menjadi $ 2.667 dengan cara menaikkan harga jual, menurunkan variable cost, atau kombinasi keduanya*

  • Alternatif 2 : Melalui biaya tetap50.000 = (15.000 13.000)30 FF = $ 10.000Kesimpulan : Manajer harus mampu menurunkan Fixed cost dari $ 30.000 menjadi $ 10.000*

  • Contoh 4 : Margin of SafetyMargin of safety didefinisikan sebagai The excess of projected or actual sales over the BEPMisalkan dalam contoh tersebut, penjualan mobil adalah 20 unit, dan BEP 15 unit maka :margin of safety = 20 15 = 5 unitKesimpulan : penjualan dapat turun maksimal 5 unit per periode sebelum terjadi kerugian.

    *

  • Kesimpulan dari keempat contohBila manajer menghendaki kenaikan laba operasi maka ia dapat menempuh salah satu atau gabungan dari alternatif sebagai berikut :Menaikkan harga penjualanMenurunkan variable cost per unitMenurunkan fixed costMenaikkan volume penjualan*

  • Marjin KontribusiMarjin kontribusi memiliki definisi Contribution margin as a percentage of sales revenue dimana, P = Price V = variable cost*

  • Contoh :Sebuah lembaga bimbingan belajar ABC menyelenggarakan bimbingan bagi para lulusan SMU yang ingin mengikuti SMPTN, apabilaFixed cost = Rp. 10.000.000Variable cost = Rp. 240.000Dan biaya bimbingan = Rp. 1.000.000/pesertaMaka tentukan : BEP (unit)Jumlah peserta apabila manajemen menghendaki laba Rp. 10.000.000*

  • JawabBEP dalam unit

    Kesimpulan : Apabila manajemen menghendaki BEP maka harus mampu menarik sedikitnya 14 pesertaX apabila = 10.000.00010.000.000 = (1.000.000 240.000)x 10.000.00010.000.000 = 760.000x 10.000.00020.000.000 = 760.000xx = 28 orangkesimpulan ??*