Variable and Absorption Costing
-
Upload
jungroland -
Category
Documents
-
view
17 -
download
9
description
Transcript of Variable and Absorption Costing
TUGAS AKUNTANSI
MANAJEMEN
Oleh :
Putu Adhityanta ( 0915351132 )
A.A. Gede Raka Plasa N. ( 0915351128 )
Ida Bagus Gede Bayu Permana ( 0915351143 )
UNIVERSITAS UDAYANAFAKULTAS EKONOMI
2011
BIAYA VARIABEL DAN BIAYA ABSORPSI
Analisis dan Pembandingan Perhitungan Biaya Variabel dan Perhitungan Biaya Absorpsi
Perhitungan biaya variabel membebankan hanya biaya manufaktur variabel ke produk
biaya-biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja lansung, dan overhead variabel.
Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penentuan biaya
produk. Menurut perhitungan biaya variabel, overhead tetap dari suatu variabel dipandang habis
pada akhir periode itu dan dibebankan secara total terhadap pendapatan periode tersebut.
Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya manufaktur ke produk. Bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel dan overhead tetap adalah hal-hal yang
menentukan biaya produk. Jadi, menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang
sebagai biaya produk, bukan biaya periode.
Berikut ini adalah klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut
perhitungan biaya variabel dan absorpsi :
Perhitungan Biaya Absorpsi Perhitungan Biaya Variabel
Biaya Produk Bahan Baku LangsungTenaga kerja langsungOverhead variabelOverhead tetap
Bahan baku langsungTenaga Kerja LangsungOverhead Variabel
Biaya Periode Beban PenjualanBeban Administrasi
Overhead TetapBeban penjualanBeban Administrasi
Contoh Penilaian Persediaan
Fairchild Company memiliki data berikut yang berkaitan dengan penilaian persediaannya
:
Unit persediaan awal
unit yang diproduksi 10.000
Unit yang dijual ($300 per unit) 8.000
Volume Normal 10.000
Biaya Variabel per unit :
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga kerja langsung $ 100
Overhead Variabel* $ 50
Penjualan dan administrasi variabel $ 10
Biaya Tetap :
Overhead Tetap* $ 250.000
Penjualan dan administrasi Tetap $ 100.000
*Overhead yang diestimasi dan actual sama jumlahnya
Perhitungan biaya variabel hanya menginventarisasi biaya manufaktur variabel, sehingga
biaya setiap unit produk Fairchild adalah $200. Perhitungan biaya absorpsi mencakup semua
biaya manufaktur sehingga biaya setiap unit produk adalah $225. Berikut adalah perhitungannya
:
Perhitungan Biaya Variabel
Perhitungan Biaya Absorpsi
Bahan Baku LangsungTenaga Kerja LangsungOverhead VariabelOverhead Tetap ($250.000/10.000)Total Biaya Per Unit
$ 5010050
-
$200
$ 501005025
$225
Perbedaaan biaya per unit mempengaruhi nilai yang disajikan di neraca, karena pada
perhitungan biaya Variabel, biaya yang muncul di neraca pada persediaan akhir hanya
memperhitungkan Biaya Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, dan Overhead
Variabel. Sedangkan pada Perhitungan biaya absorpsi, biaya yang muncul pada persediaan akhir
memperhitungkan Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, Overhead Variabel, dan
Overhead Tetap. Jadi, biaya per unit produk menurut perhitungan biaya absorpsi selalu lebih
besar dari pada menurut perhitungan biaya variabel.
Laporan Laba Rugi Analisis dan Rekonsiliasi
Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok penjualan,
maka metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba bersih
yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai
beban pada kedua metode.
Contoh berikut pada Fairchild Company :
Fairchild CompanyLaporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan $ 2.400.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel $ 1.600.000
Penjualan dan administrasi variabel $ 80.000 $ 1.680.000
Margin kontribusi $ 720.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap $ 250.000
Penjualan dan administrasi tetap $ 100.000 $ 350.000
Laba Bersih $ 370.000
Fairchild CompanyLaporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan $ 2.400.000 Dikurangi: Harga Pokok Penjualan $ 1.800.000
Margin Kotor $ 600.000 Dikurangi: Beban Penjualan dan Administrasi $ 180.000
Laba Bersih $ 420.000
Laba perhitungan biaya absorpsi lebih tinggi $50.000 dibandingkan laba perhitungan
biaya variabel. Hal ini karena adanya sebagian dari overhead tetap periode tersebut yang masuk
ke dalam persediaan apabila perhitungan biaya absorpsi digunakan. Penjualan, beban pemasaran,
dan beban administrasi selalu sama.
Hubungan Antar Produksi, Penjualan, dan Laba
No. JIKA MAKA1 Produksi > Penjualan Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel2 Produksi <> Laba Bersih Absorpsi <> 3 Produksi = Penjualan Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel
Contoh perhitungan berdasarkan pada data operasi Belnip, Inc. pada tahun 2004, 2005,
dan 2006 :
Biaya Variabel Per Unit:
Bahan Baku Langsung $4,00
Tenaga Kerja Langsung $1,50Overhead Variabel (Estimasi dan Aktual) $0,50
Penjualan dan Administratif Variabel $0,25
Harga Jual Per Unit $10Beban Penjualan dan Administrasi Tetap (per tahun) $50.000Overhead Tetap (estimasi dan Aktual) per tahun $150.000
2004 2005 2006
Persediaan AwalProduksiPenjualanPersediaan Akhir
--150.000150.000
--
--150.000100.00050.000
50.000150.000200.000
--
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel :
2004 2005 2006
Penjualan $ 1.500.000 $ 1.000.000 $ 2.000.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel1 $ (900.000) $ (600.000) $ (1.200.000)Penjualan dan administrasi variabel2 $ (37.500) $ (25.000) $ (50.000)
Margin kontribusi $ 562.500 $ 375.000 $ 750.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap $ (150.000) $ (150.000) $ (150.000)
Penjualan dan administrasi tetap $ (50.000) $ (50.000) $ (50.000)
Laba Bersih $ 362.500 $ 175.000 $ 550.000
2004 2005 2006
¹ Persediaan awal $ - $ - $ 300.000
Harga pokok produksi variabel $ 900.000 $ 900.000 $ 900.000 Barang yang tersedia untuk dijual $ 900.000 $ 900.000 $1.200.000
dikurangi: persediaan akhir $ - $ (300.000) $ - Harga pokok penjualan variabel $ 900.000 $ 600.000 $1.200.000
² Unit yang terjual 150.000 100.000 200.000
Cost per unit $ 0,25 $ 0,25 $ 0,25 Penjualan dan Administrasi variabel $ 37.500,00 $ 25.000,00 $ 50.000,00
Laporan Laba Rugi Perhitungan Biaya Absorpsi :
2004 2005 2006
Penjualan $ 1.500.000 $1.000.000 $2.000.000
Dikurangi: harga pokok penjualan¹ $(1.050.000) $(700.000) $(1.400.000)
Margin kotor $ 450.000 $ 300.000 $ 600.000 Dikurangi: Beban penjualan dan Administratif $ (87.500) $ (75.000) $(100.000)
Laba Bersih $ 362.500 $ 225.000 $ 500.000
¹ Persediaan awal $ - $ - $ 350.000
Harga pokok produksi $ 1.050.000 $1.050.000 $1.050.000
barang yang tersedia untuk dijual $ 1.050.000 $1.050.000 $1.400.000
Dikurangi: Persediaan akhir $ - $(350.000) $ -
Harga Pokok penjualan $ 1.050.000 $ 700.000 $1.400.000
Kunci untuk menjelaskan perbedaan laba tersebut adalah analisis arus overhead tetap.
Perhitungan biaya variabel selalu mengakui total overhead tetap periode sebagai beban. Di lain
pihak, perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui overhead tetap yang ada pada unit-unit yang
terjual. Apabila jumlah produksi berbeda dari yang terjual, overhead tetap mengalir keluar atau
kedalam persediaan. Apabila jumlah overhead tetap dalam persediaan meningkat, maka laba
perhitungan menurut biaya absorpsi lebih besar daripada laba menurut perhitungan biaya
variabel dengan menghitung kenaikan bersih. Perubahan dalam overhead tetap dalam persediaan
adalah tepat sama dengan selisih diantara kedua laba. Selisih antara laba bersih menurut
penghitungan biaya absorpsi dan penghitungan biaya variable; dapat dinyatakan sebagai :
Laba menurut penghitungan biaya absorpsi - laba menurut biaya variabel = tarif overhead
tetap x (unit yang diproduksi – unit yang terjual).
Contoh Rekonsiliasi Perhitungan Biaya Variabel dan Absorpsi adalah :
2004 2005 2006
Laba bersih
Perhitungan Biaya absorpsi $362.500 $225.000 $500.000
Perhitungan biaya variabel $362.500 $175.000 $550.000
Selisih $0 $50.000 -$50.000
Penjelasan:
Unit yang diproduksi 150.000 150.000 150.000
Unit yang terjual 150.000 100.000 200.000
Perubahan dalam persediaan 0 50.000 -50.000
Tarif overhead tetap x $1 x $1 x $1
Selisih yang dijelaskan* $0 $50.000 -$50.000
Perlakuan Overhead Tetap Pada Perhitungan Biaya Absorpsi
Menurut penghitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus dibebankan ke unit yang
diproduksi. Hal ini menciptakan 2 masalah. Pertama, bagaimana kita mengkonversi overhead
pabrik yang dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja langsung atau jam mesin terhadap
overhead pabrik yang ditetapkan untuk unit-unit yang diproduksi? Kedua, apa yang dilakukan
apabila overhead pabrik yang actual tidak sama dengan overhead pabrik yang dibebankan?
Masalah pertama dapat diatasi dengan mudah, misalkan overhead pabrik ditetapkan atas
dasar jam tenaga kerja langsung. Dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja langsung untuk
memproduksi 1 unit. Tarif overhead pabrik tetap adalah $12/jam tenaga kerja langsung maka
overhead tetap/unit adalah $3 (0,25 x 12 jam).
Solusi untuk masalah kedua kita harus menghitung overhead tetap yang ditetapkan dan
membebankannya kepada unti yang diproduksi. Apabila kelebihan atau kekurangan overhead
yang ditetapkan tidak material, maka akan ditutup dalam harga pokok penjualan. Apabila jumlah
yang ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah itu materil maka kelebihan atau keuntungan
tersebut dialokasikan diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.
BIAYA VARIABEL DAN EVALUASI KINERJA MANAJER
Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka
manajer berhak untuk mengharapkan berlakunya hal-hal berikut ini :
-Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu period eke periode berikutnya, sementara
factor-faktor lainnya tetap maka laba akan meningkat.
-Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara
factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
-Ketika pedapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara factor-faktor lainnya, maka laba akan tidak berubah.
Laba menurut perhitungan biaya variabel selalu mengikuti hubungan antara penjualan
dengan laba. Contoh pada Myers., Inc. memiliki data operasi selama dua tahun adalah sebagai
berikut :
2005 2006
Biaya manufaktur variabel per unitProduksi (Unit yang diproyeksi dan actual)Unit yang terjual ($25 per unit)Overhead tetap (estimasi dan actual)
$1010.0005.000
$100.000
$105.000
10.000$100.000
Biaya produk menurut perhitungan biaya variabel adalah $10 per unit kedua tahun.
Sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi $20 per unit tahun 2005(10 + [$100.000/10.000])
dan $30 per unit tahun 2006 (10 + [$100.000/5.000). Penjualan meningkat dari 5.000 menjadi
10.000 unit. Biaya tetap, biaya manufaktur variabel per unit, dan ahrga jual per unit sama untuk
kedua periode.
Laporan laba rugi adalah sebagai berikut :
Laba Menurut Perhitungan Biaya Variabel
2005 2006
Penjualan $ 125.000 $ 250.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel¹ $ (50.000) $ (100.000)
Margin kontribusi $ 75.000 $ 150.000
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap $ (100.000) $ (100.000)
Laba (Rugi) Bersih $ (25.000) $ 50.000
Laba Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
2004 2005
Penjualan $ 125.000 $ 250.000
Dikurangi: harga pokok penjualan² $ (100.000)$ (250.000)
Laba Bersih $ 25.000 $ -
¹ $10 x 5.000 (thun 2005) dan 10.000 (thun 2006)
² Persediaan awal $0 $100.000
Harga pokok produksi$200.00
0 $150.000
Barang yang tersedia untuk dijual$200.00
0 $250.000
Dikurangi: persediaan akhir
-$100.00
0 $0
Harga pokok penjualan$100.00
0 $250.000
Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $75.000 sedangkan menurut
perhitungan biaya absorpsi laba bersih turun $25.000, meski penjualan meningkat. Hal ini berarti
bahwa perhitungan biaya variabel yang mampu menunjukan kenaikan laba sehubungan dengan
perbaikan kinerja penjualan.
LAPORAN SEGMEN
Pelaporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu
organisasi disebut pelaporan segmen. Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan biaya variabel
menghasilkan evaluasi-evaluasi dan keputusan-keputusan yang lebih baik daripada yang disusun
berdasarkan penghitungan biaya apsorpsi.
Untuk mengevalusai bebagai aktivitas yang berbeda dalam suatu perusahaan, seorang
manager membutuhkan lebih dari sekedar ikhtisar informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi perusahaan. Segmentasi yang lebih baik diperlukan oleh para manajer untuk menjalankan
tanggung jawab mereka dengan benar. Para manager perlu mengetahui profitabilitas berbagai
segmen dalam suatu perusahaan agar mampu membuat bebagai evaluasi dan keputusan yang
berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan dari setiap segmen , tingkat pendanaan dan
seterusnya. Sebuah segmen adalah setiap entitas yang berorientasi laba di dalam organisasi.
Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang
dapat dikendalikan oleh manajer segmen.
Pelaporan Segmen Dasar Perhitungan Biaya Absorsi
Contoh ELCOM, Inc. sebuah perusahaan yang memproduksi stereo dan perekam video di
suatu pabrik tunggal dan menggunakan perhitungan biaya absorsi untuk pelaporan eksternal dan
internal. Contoh laporan laba rugi segmen tahun 2005 :
ELCOM, INCLAPORAN LABA RUGI SEGMEN, 2005
STEREOPEREKAM
TOTALVIDEO
Penjualan $ 400.000 $ 290.000 $ 690.000
Dikurangi: harga pokok penjualan $ (350.000) $ (300.000) $ (650.000)
Margin kotor $ 50.000 $ (10.000) $ 40.000 Dikurangi: Beban penjualan dan Administratif $ (30.000) $ (20.000) $ (50.000)
Laba (Rugi) Bersih $ 20.000 $ (30.000) $ (10.000)
ELCOM memutuskan untuk menghentikan produksi perekam video, dengan alas an
untuk meningkatkan laba sebesar $30.000. sehingga laporan laba rugi tahun berikutnya menjadi :
ELCOM, INCLAPORAN LABA RUGI, 2006
Penjualan $ 400.000
Dikurangi: harga pokok penjualan $ (430.000)
Margin kotor $ (30.000)
Dikurangi: Beban penjualan dan Administratif $ (35.000)
Laba (Rugi) Bersih $ (65.000)
Seperti yang diperlihatkan dalam laporan laba rugi tahun 2006, ternyata hasilnya berbeda
dari yang diharapkan, laba turun sebesar $55.000 hal ini karena banyak biaya tetap yang
dialokasikan untuk perekam video tidak terhapus ketika lini produk tersebut dihentikan. Biaya
ini meliputi penyusutan pabrik pajak, asuransi, gaji manager pabrik, dan sebagainya.
Pelaporan Segmen Dasar Perhitungan Biaya Variabel
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan perhitungan biaya variabel memilki satu
keistimewaan disamping laporan laba rugi perhitungan biaya variabel yang telah disajikan
sebelumnya. Beban dipecahkan menjadi 2 kategori :
Beban tetap langsung
Beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini kadang
kala disebut sebagai “beban tetap yang dapat dihindari” karena beban ini akan hilang
apabila segmen ditutup yang disebabkan oleh eksisntensi segmen itu sendiri.
Beban tetap umum
Beban tetap umum disebabkan oleh 2 atau lebih segmen secara bersamaan. Beban-beban
ini kerap kali muncul bahkan apabila salah satu segmen dihapus. Contoh penyusutan
pabrik.
ELCOM, INCLAPORAN LABA RUGI SEGMEN, 2005
DASAR PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
STEREO PEREKAM TOTAL
VIDEO
Penjualan $ 400.000 $ 290.000 $ 690.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel $ (300.000) $ (200.000) $ (500.000)
Penjualan dan administrasi variabel $ (5.000) $ (10.000) $ (15.000)
Margin kontribusi $ 95.000 $ 80.000 $ 175.000
Dikurangi beban tetap langsung:
overhead tetap langsung $ (30.000) $ (20.000) $ (50.000)Penjualan dan administrasi tetap langsung $ (10.000) $ (5.000) $ (15.000)
Margin Segmen $ 55.000 $ 55.000 $ 110.000
Dikurangi beban tetap umum:
Overhead tetap umum $ (100.000)
penjualan dan administrasi umum $ (20.000)
Laba (Rugi) bersih $ (10.000)
Dari table diatas dapat dilihat bentuk laporan laba rugi segmen ini lebih berguna daripada
format perhitungan biaya absorpsi, dimana stereo dan perekam video memiliki margin kontribusi
positif yang sebesar $95000 untuk stereo dan $80000 untuk perekam video. Kedua produk ini
menghasilkan penjualan melebihi biaya variabel yang dapat digunakan untuk menutup biaya
tetap perusahaan. Akan tetapi sebagian dari biaya tetap perusahaan disebabkan oleh segmen itu
sendiri. Jadi, ukuran rill kontribusi laba dari masing-masing segmen adalah jumlah yang tersisa
setelah biaya tetap langsung ditutupi.
Kontribusi laba yang dihasilkan setiap segmen untuk penutupan biaya tetap umum
perusahaan disebut margin segmen. Laba segmen yang negatif mengurangi total laba
perusahaan, yang menimbulkan pertanyaan untuk menghapus segmen tersebut. Dengan
mengabaikan setiap pengaruh yang dimiliki suatu segmen terhadap penjualan segmen lainnya,
margin segmen dapat mengukur perubahan laba perusahaan yang mungkin terjadi apabila
segmen dieliminasi.
Lini perekam video menyumbang $55.000 untuk menutupi biaya tetap umum Elcom.
Apabila lini ini dihapus, maka akan menurunkan laba sebesar $55.000. Keputusan yang benar
adalah mempertahankan kedua lini produk. Keduanya menghasilkan kontribusi yang sama bagi
profitabilitas perusahaan. Pemberhentian produksi salah satu produk benar-benar memperburuk
perusahaan, kecuali penghentian tersebut digantikan oleh produk yang menawarkan margin
segmen yang lebih tinggi. Karena kedua produk menghasilkan margin kontribusi yang besar,
solusi lain untuk rugi bersih diperlukan.
Pendekatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Pendekatan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memberikan manajemen penilaian
yang lebih akurat terhadapa laba yang dihasilkan oleh lini produk yang berbeda dan yang
terhadap keberadaan biaya yang tak bernilai tambah.
Misalkan, pada Elcom Overhead tetap umum mencakup biaya penanganan bahan baku
dan pemeliharan.Overhead tetap langsung mencakup persiapan. Biaya tahunan masing-masing
aktivitas sebagai berikut :
Penanganan bahan baku $20.000
Biaya pemeliharan 8.000
Persiapan 18.000
Sekarang terdapat sejumlah ide dalam menentukan kemana fokus perhatian harus
diberikan. Penanganan bahan baku adalah aktivitas yang tak bernilai tambah. Aktivitas
persiapan, meskipun bernilai tambah,dapat dilakukan dengan lebih efisien. Setiap pengurangan
pada kedua aktivitas akan berpengaruh langsung kepada laba. Pengaturan kembali pabrik akan
menghasilkan biaya penanganan bahan baku lebih rendah, atau suatu kesepakatan baru dengan
pemasok dapat membuat bahan baku dikirim langsung ke lini produksi.
Demikian juga, perubahan konfigurasi proses perakitan mungkin menciptakan aktivitas
persiapan yang kebih cepat dan lebih murah. Akhirnya, besarnya biaya pemeliharaan ($8.000)
dapat mendorong dilakukannya pengkajian kembali terhadap cara pemeliharaan dilakukan.
Pendekatan JIT pada manufaktur dapat menciptakan aktivitas pemeliharaan yang dilakukan oleh
pekerja lini selama mesin berhenti berproduksi.
Pendekatan berdasarkan aktivitas memperlihatkan kompleksitas operasional manufaktur
dan mengingatkan para manajer bahwa penurunan biaya listrik hanya bisa dicapai melalui
penurunan pemakaian mesin (menjalankan mesin secara efisien). Sama halnya penurunan biaya
persiapan hanya bisa dicapai melalui penyederhanan atau penghapusan aktivitas persiapaan.
Pengurangan aktivitas mengurangi biaya aktual dan meningkatkan laba.
Profitabilitas Pelanggan
Meskipun pelangan penting bagi perolehan laba, sebagian diantaranya lebih
menguntungan dari yang lain. Perusahaan yang menaksir profitabilitas sebagai kelompok
pelanggan mampu secara akurat menargetkan pasar dan meningkatkan laba perusahaan. Langkah
pertama dalam menentukan profitabilitas pelanggan adalah mengidentifikasi pelanggan. Langkah
kedua adalah menentapkan pelanggan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dengan
mengeliminasi pelanggan yang tidak memberi nlai tambah dan mempertahankan secara
menambah pelanggan yang memberi nilai tambah.
Biasanya menarik pelanggan baru lebih mahal dari pada mempertahankan yang sudah
ada. Menarik pelanggan baru memerlukan iklan,telepon penjualan,penyusunan porposal dan
penyusunan daftar calon pelanggan. Semua aktivitas tersebut membutuhkan biaya.
Mempertahankan agar pelanggan yang ada tetap senang juga memerlukan usaha.
Contoh informasi biaya untuk Barton, Inc.
Beban produksi :
Unit yang diproduksi dan dijual $500.000
Harga rata-rata per model $15
Bahan baku langsung per unit $5
Biaya tenaga kerja langsung $2
Overhead per unit $1
Beban pemasaran :
Komisi (per model yang terjual) $0.75
Pegemasan khusus per unit $0.20
Biaya EDI per tahun $100.000
Beban pameran $75.000
Pengiriman $157.500
Biaya tempat pemajangan $112.500
Perhitungan Biaya Variabel Untuk Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan keuangan mengharuskan para menajer mengestimasi penjualan, tingkat
produksi,biaya,dst pada masa depan karena hal tersebut menjadi dasar penyusunan anggaran
rencana keuangan akhirnya terdiri dari tingkat aktivitas yang diharapkan dan perkiraan biaya
terkait. Rencana ini dapat digunakan untuk mematau kinerja aktual. Apabila kinerja aktual
berbeda dari apa yang diharapkan, maka tindakan perbaikan diperlukan.
Melalui perbandingan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan dan pelaksaan tindakan
korektif bila diperlukan, manejer melakukan pengendalian dengan memahami benar-benar
perilaku biaya. Oleh sebab itu pentingnya kita mengetahui pembedaan antara biaya tetap dan
variabel karena pembedaan ini merupakan dasar dari perhitungan biaya variabel. Kita dapat
menyimpulkan bahwa perhitungan biaya variabel lebih unggul daripada perhitungan biaya
absobsi untuk tujuan-tujuan internal.