93642984-MAKALAH
-
Upload
zoelf-al-abdillah -
Category
Documents
-
view
7 -
download
1
Transcript of 93642984-MAKALAH
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT PLN (PERSERO) adalah sebuah Perusahaan Listrik Negara yang
mempunyai visi :
“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”
Dari visi tersebut kita ketahui bahwa PLN bercita-cita menjadi perusahaan
kelas dunia yang bertumpu pada potensi insani. Potensi insani merujuk pada sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki PLN. Kualitas SDM yang dimiliki PLN akan
menentukan kinerja dan kualitas PLN.
PLN sudah menyadari hal tersebut dengan adanya serangkaian proses yang
harus dilaksanakan calon pegawai baru. Dari hasil-hasil rekrutmen calon pegawai,
diperoleh calon-calon pegawai yang berpotensi memajukan perusahaan. Meski
demikian, masih terdapat perbedaan antara nilai-nilai yang dimiliki oleh tiap
pegawai dengan nilai-nilai perusahaan. Untuk menghilangkannya, PT PLN
(PERSERO) memberikan serangkaian kegiatan diklat seleksi pegawai baru kepada
calon pegawainya. Rangkaian kegiatan diklat yang diberikan berupa Diklat
Kesemaptaan, Diklat Pengenalan Perusahaan, Diklat Pembidangan, hingga OJT
(On The Job Training).
Tiga Diklat pertama yang telah dilaksanakan siswa merupakan suatu
pembekalan materi yang diharapkan berguna untuk diterapkan siswa saat
melaksanakan OJT. Dalam pelaksanaan On The Job Training, siswa ditempatkan di
salah satu Area maupun Rayon PT PLN (PERSERO) yang ditunjuk oleh pusat,
dengan adanya On The Job Training, calon pegawai baru dapat lebih cepat
beradaptasi dan mewarisi ilmu-ilmu pekerjaan dan bisnis usaha PT PLN
(PERSERO).
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 1
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
1.2 Dasar dan Tujuan Pelaksanaan On The Job Training (OJT)
Program diklat ini merupakan implementasi dari kebijakan Direksi PT PLN
(PERSERO) yang tercantum dalam Surat Keputusan Direksi PT PLN (PERSERO)
No. 412.K/DIR/2008 tentang SISDIKLAT. Dalam keputusan tersebut, dinyatakan
bahwa program diklat prajabatan meliputi program-program diklat sebagai berikut :
• Pembinaan Fisik dan Mental (Kesemaptaan).
• Pengenalan Perusahaan.
• Pembidangan sesuai proyeksi jabatan pertama.
• Pemagangan (On The Job Training) sesuai proyeksi jabatan pertama.
Tujuan program On The Job Training (OJT) yaitu agar siswa OJT mampu
menunjukan dan memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan kompetensi pada
proyeksi jabatan pertama. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi inti, yakni
nilai-nilai perusahaan dan etos kerja, kompetensi peran dan kompetensi bidang,
oleh karena itu Siswa Prajabatan SMK/D1 diwajibkan mengikuti program On The
Job Training (OJT).
1.3 Maksud Pelaksanaan On The Job Training
Maksud dari pelaksanaan program On The Job Training (OJT) antara lain
sebagai berikut:
• Memberi kesempatan pada siswa OJT untuk membangun kompetensi jabatan
pada proyeksi jabatan pertama.
• Mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh siswa selama
proses diklat yang diikuti siswa OJT secara praktikal di lapangan.
• Mengenal proses bisnis yang dijalankan PT PLN (PERSERO) P3B Jawa Bali
APP Bandung.
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 2
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
• Mengenal lingkungan dan etos kerja perusahaan, sehingga siswa OJT dapat
belajar bekerja sama dengan pegawai, staf, maupun outsourching di
perusahaan.
• Menerima bimbingan dari Mentor sehingga Siswa OJT dapat meningkatkan
inisiatif kerja dan kinerjanya.
• Menjadi salah satu persyaratan kelulusan Siswa Prajabatan.
• Melakukan evaluasi dan seleksi kesesuaian siswa terhadap kebutuhan
perusahaan berdasarkan KKJ.
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 3
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
BAB III
PELAKSANAAN OJT PERBIDANG
“Penggantian Isolator Tension 150kV Fasa Bawah Bebas Tegangan”
3.1 Pengertian Isolator
Isolator adalah media penyekat antara bagian yang bertegangan dengan bagian
yang tidak bertegangan. Fungsi isolator pada SUTT/SUTET adalah untuk mengisolir
kawat fasa dengan tower. Isolator juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai penahan
beban tarik penghantar (konduktor) yang terpasang.
Pada umumnya isolator berbentuk piringan yang digandeng-gandengkan
dengan piringan lain yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan isolasi
terhadap tegangan yang bekerja di sistem transmisi tersebut.
3.2 Latar Belakang Penggantian Isolator
Besarnya isolasi pada umumnya 3 hingga 3,3 kali tegangan sistem, Apabila nilai
isolasi menurun akibat dari polutan maupun kerusakan pada isolasinya, maka akan terjadi
kegagalan isolasi yang akhirnya dapat menimbulkan gangguan.
Adapun yang menjadi penyebab isolator harus diganti adalah :
a. Sambaran Petir
Daerah-daerah yang intensitas petirnya tinggi adalah salah satu
kendala dan sekaligus menjadi penyebab kerusakan isolator. Menurut info
yang belum jelas kebenarannya petir lebih cenderung menyambar tempat-
tempat yang tinggi, contohnya seperti menara, gedung dan tower.
Tower-tower Transmisi 150 kV sering terkena sambaran petir yang
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 4
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
mengakibatkan flash over pada isolator-isolatornya. isolator yang sudah
flash over daya isolasinya akan berkurang, dan itu sangatlah riskan bagi
keamanan jaringan transmisi 150 kV. Untuk itu perlu adanya penanganan
penggantian isolator yang flash over untuk meningkatkan keandalan tahanan
isolasinya.
Gambar 1. Isolator yang mengalami Flash Over
b. Isolator terkena kotoran akibat polusi
Polusi adalah salah satu penyebab rusaknya isolator, sehingga
isolator menjadi kotor dan menimbulkan Flash Over bila terjadi surja
(Surge).
3.3 Tujuan Penggantian Isolator
Isolator merupakan salah satu perangkat Transmisi 150kV, sama seperti
perangkat yang lain isolator juga memerlukan pemeliharaan, pemeliharaan adalah
suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan bahwa suatu
system/peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan
aman bagi personil maupun bagi masyarakat umum.
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 5
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
Sementara itu tujuan dari penggantian isolator itu sendiri adalah :
a. Mengembalikan keandalan kerja peralatan
b. Menghindari terjadi gangguan transmisi yang diakibatkan rusaknya isolator.
c. Mendapatkan jaminan bahwa transmisi aman bagi personil yang bekerja
maupun bagi masyarakat umum.
3.4 Proses Perencanaan Penggantian Isolator
a. Melakukan climb up inspection pada tower-tower transmisi yang
kemungkinan besar mempunyai kelainan pada isolatornya (isolator yang
rusak/flash over)
b. Dari data yang dihasilkan dari climb up inspection bisa dibuat jadwal
untuk pelaksanaan penggantian isolator.
3.5 Proses Pelaksanaan Pekerjaan
a. Peralatan Kerja
No. Nama alat Ukuran Satuan Volume
1. Handline (tambang transportasi) 5/8 v Roll 2
2. Snatch block 2500 lbs Buah 4
3. Chain hoist (disesuaikan dengan
beban kerja tarikan konduktor)3-6 ton Buah 1
4. Sling (nilon/baja) 1 ton, 2 ft Buah 4
5. Sling kerja (disesuaikan dengan
beban kerja tarikan konduktor)3-6 ton Buah 2
6. Karabiners 22 kN Buah 4
7. Toolbag Buah 1
8. Comelong 3-6 ton Buah 1
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 6
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
9. Shackle (disesuaikan dengan beban
kerja tarikan konduktor)3-6 ton Buah 1
10. Capstan + asesoris Set 1
11. Portable generator 5 kva Buah 1
12. Terpal plastik 4x4 m Lembar 1
b. Peralatan K3
No. Nama Alat Satuan Volume
1. Body hardness Set 5
2. Helm pengaman Buah 8
3. Safety shoes Pasang 8
4. Safety gloves Pasang 8
5. Kacamata pengaman Buah 8
6. Grounding local Set 1
7. Rambu-rambu k3 Set 1
8. Perlengkapan P3A Set 1
9. Perlengkapan komunikasi (HP, HT,
radiobase, megaphone)
Set 1
10. Perlengkapan diskusi lengkap dengan buku
instruksi kerja
Set 1
c. Material
Isolator Pengganti
d. Langkah Kerja
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 7
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
• Pembabasan tegangan pada instalasi yang akan dikerjakan sesuai
prosedur.
• Pasang capstan pada kaki tower.
• Tailgate dan doa
• Naikan dan pasang Handline + block
• Naikan dan tempatkan toolbags + peralatan cold pada posisinya.
• Pasang grounding local pada fasa yang akan dikerjakan.
• Pasang chain hoist pada ujung travers.
• Pasang comelong set pada konduktor (50 cm dari tension clamp)
• Kaitkan hook chain hoist pada comelong (sambung dengan sling
kerja jika kurang panjang)
• Ambil alih tarikan konduktor oleh chain hoist.
• Lepas isolator sisi konduktor.
• Pasang block pada comelong.
• Pasang handline pada isolator no.2 sisi konduktor.
• Turunkan isolator ke posisi vertical.
• Pasang handline pada isolator no.2 sisi travers.
• Lepas isolator sisi travers.
• Turunkan insulator untuk diganti.
• Naikkan insulator pengganti.
• Balik urutan instruksi kerja untuk pemasangan insulator.
• Melaksanakan evaluasi dan melengkapi dokumen yang diperlukan.
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 8
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
• Pemberian tegangan pada instalasi yang telah dikerjakan sesuai
prosedur.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan pekerjaan penggantian isolator suspension 150kV
fasa bawah bebas tegangan pada saat pelaksanaan On The Job Training di PT PLN
(PERSERO) P3B Jawa Bali APP Bandung, penulis telah mendapatkan ilmu dan
pengalaman yang berharga dan dari kegiatan tersebut dapat ditarik beberapa
kesimpulan :
1. Pekerjaan penggantian isolator pada isolator yang rusak/flash over sangat
diperlukan untuk mengurangi gangguan penghantar dan meningkatkan
keandalan system.
2. Potensi bahaya yang timbul bila kita bekerja di Transmisi 150kV adalah
ketinggian, oleh sebab itu diperlukan kehati-hatian dalam melakukan
pekerjaan.
3. Pekerjaan penggantian isolator ini harus menggunakan SOP agar pekerjaan
selamat dan lancar.
4.2 Saran
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 9
PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALIAPP BANDUNG
Setelah melakukan pekerjaan penggantian isolator pada pelaksanaan On
The Jobe Training di PT PLN (PERSERO) P3B Jawa Bali APP Bandung, penulis
ingin memberikan saran yang bertujuan untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan di
masa mendatang, yaitu Ground Patrol yang bertugas mengawasi jalur Transmisi
lebih teliti lagi dalam memeriksa kelengkapan accesoris khususnya isolator,
sehingga pada saat terdeteksi adanya isolator yang rusak dapat dilakukan
penanganan sesegera mungkin.
Irvan Tristian, BDG/TT/1100341 10