91818000-REFERAT-BASALIOMA

21
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penyakit kanker kulit dewasa ini cenderung mengalami peningkatan jumlahnya terutama di kawasan Amerika, Australia dan Inggris. Berdasarkan beberapa penelitian, orang-orang kulit putih yang lebih banyak menderita jenis kanker kulit ini. Hal tersebut diprediksikan sebagai akibat seringnya mereka terkena (banyak terpajan) cahaya matahari. Di Indonesia penderita kanker kulit terbilang sangat sedikit dibandingkan ke-3 negara tersebut, namun demikian kanker kulit perlu dipahami karena selain menyebabkan kecacatan (merusak penampilan) juga pada stadium lanjut dapat berakibat fatal bagi penderita. Kanker ini dapat dilihat secara visual langsung dan dengan mengadakan pemeriksaan biopsi, diagnosis dapat ditegakkan dengan cepat. Oleh karena itu sebelumnya kanker kulit dapat dideteksi secara dini. Tetapi kenyataannya masih banyak pasien datang berobat untuk kanker kulit berada dalam stadium lanjut, disertai kerusakan-kerusakan setempat yang sulit diobati atau dengan anak sebar. Hal ini sangat disayangkan oleh karena kalau dideteksi sedini mungkin 1

Transcript of 91818000-REFERAT-BASALIOMA

Page 1: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penyakit kanker kulit dewasa ini cenderung mengalami

peningkatan jumlahnya terutama di kawasan Amerika, Australia dan Inggris.

Berdasarkan beberapa penelitian, orang-orang kulit putih yang lebih banyak

menderita jenis kanker kulit ini. Hal tersebut diprediksikan sebagai akibat

seringnya mereka terkena (banyak terpajan) cahaya matahari. Di Indonesia

penderita kanker kulit terbilang sangat sedikit dibandingkan ke-3 negara tersebut,

namun demikian kanker kulit perlu dipahami karena selain menyebabkan

kecacatan (merusak penampilan) juga pada stadium lanjut dapat berakibat fatal

bagi penderita.

Kanker ini dapat dilihat secara visual langsung dan dengan

mengadakan pemeriksaan biopsi, diagnosis dapat ditegakkan dengan cepat. Oleh

karena itu sebelumnya kanker kulit dapat dideteksi secara dini. Tetapi

kenyataannya masih banyak pasien datang berobat untuk kanker kulit berada

dalam stadium lanjut, disertai kerusakan-kerusakan setempat yang sulit diobati

atau dengan anak sebar. Hal ini sangat disayangkan oleh karena kalau dideteksi

sedini mungkin dapat segera dilakukan tindakan pengobatan, maka hasilnya akan

sangat memuaskan. Oleh karena itu pengetahuan mengenai tanda-tanda dini dari

kanker kulit sangat penting, baik untuk pasien, maupun untuk para praktisi dokter

dan petugas kesehatan.

Jenis tumor ganas kulit yang banyak ditemukan diseluruh dunia ialah

karsinoma sel basal (basalioma), karsinoma sel skuamosa, yang tergolong

nonmelanoma dan melanoma maligna. Karsinoma sel basal adalah paling umum.

Di Amerika, sekitar 800.000 orang mengidap kanker ini setiap tahun, 75% kanker

kulit adalah kanker sel basal. Karsinoma sel skuamosa juga didapati pada 200.000

orang Amerika setiap tahun. Di Australia jumlah kasus baru KSB 652 per tahun

/100 ribu penduduk, sedangkan di AS 480 per tahun/100 ribu penduduk. Di 1

Page 2: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

Indonesia menurut data Badan Registrasi Ikatan Ahli Patologi Indonesia tahun

1989, dari 1530 kasus kanker kulit, yang terbanyak adalah kasus karsinoma sel

basal yaitu 39,93% (Tambunan G,W.1995).

2

Page 3: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Basalioma adalah suatu tumor ganas kulit (kanker) yang berasal

dari pertumbuhan neoplastik sel basal epidermis dan apendiks kulit (Graham, R,

2005). Pertumbuhan tumor ini lambat, dengan beberapa macam pola pertumbuhan

sehingga memberikan gambaran klinis yang bervariasi, bersifat invasif, serta

jarang mengadakan metastasis (Nila, 2005). Basalioma adalah merupakan kanker

kulit yang timbul dari lapisan sel basal epidermis atau folikel rambut ; yang paling

umum dan jarang bermetastasis ; kekambuhan umum terjadi (Brunner and

Suddarth, 2000).

Kanker kulit adalah proses keganasan yang timbul dipermukaan kulit

dan berasal dari sel epitel, sel pluripotensial atau dari sel melanin di dalam kulit.

Tumor ganas kulit merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan

sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan

mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa

jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang

terkena.

2.2 ETIOLOGI

Lebih dari 90% faktor pencetus basalioma yaitu terpapar sinar matahari

atau penyinaran ultraviolet lainnya. Sering muncul usia > 40 tahun. Faktor resiko

lainnya :

1. Faktor genetik (sering terjadi pada kulit terang, mata biru atau hijau dan

rambut pirang atau merah).

2. Pemaparan sinar X yang berlebihan.

3. Senyawa kimia arsen.

4. Trauma.

5. Ulkus kronis (Marwali, 2000).

3

Page 4: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

2.3 EPIDEMIOLOGI

Menurut penelitian Tjarta di Indonesia peringkat kanker kulit adalah:

1. Karsinoma sel basal 36,67%

2. Karsinoma sel squamosa 11.4%

3. Melanoma maligna 0,59%

4. Tumor ganas adneksa kulit dan tumor ganas kulit lainnya 8,5%

2.4 PATOGENESA

Komprecher (1903) mengatakan bahwa KSB berasal dari sel basal

epidermis, Adamson (1914) menyangsikan bahwa KSB berasal dari sel basal dan

mengajukan teori bahwa KSB berasal dari fokus embrionik laten yang timbul dari

keadaan dorman pada usia lanjut (Rata IGK. 1999).

Lever (1948) mengemukakan bahwa KSB bukan karsinoma dan tidak

berasal dari sel basal, tetapi adalah tumor nevoid dan hamartoma yang berasal dari

sel germinativum epithel primer (primary epithelial germ cell) yaitu sel-sel yang

belum matang (Rata IGK. 1999).

Teori lain dari Pinkus menyatakan bahwa KSB berasal dari sel pluri

potensial yang terbentuk secara kontinyu sepanjang hidup, menjadi aktif pada usia

tua dan mempunya potensi untuk membentuk rambut, kelenjar sebum, dan

kelenjar apokrin.

Patogenesis KSB didahului dengan kolagen yang sering dijumpai pada

kulit yang sedikit pigmennya dan mendapat sinar matahari yang berlebih sehingga

nutrisi epidermis terganggu yang mana hal ini merupakan predileksi terjadinya

suatu kelainan kulit (Ranhdle. 1999).

Melanin berfungsi sebagai energi amorf yang dapat menyerap energi dan

menghilangkan dalam bentuk panas. Jika energi terlalu besar dapat merusak dan

4

Page 5: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

mematikan sel atau mengalami mutasi untuk selanjutnya menjadi sel kanker

(Fitzpatrick TB. 1992).

2.5 MANIFESTASI KLINIS.

Predileksinya terutama pada wajah (pipi, dahi, hidung, lipat nasolabial,

daerah periorbital), leher. Meskipun jarang, dapat pula dijumpai pada lengan,

tangan, badan, tungkai, kaki, dan kulit kepala (Buditjahjono S.2000)

Gambar 2.1 (sumber: Buditjahjono S.2000)

Gambaran klinik KSB bervariasi, Lever membagi KSB menjadi 5 bentuk:

1. Nodulo-ulseratif, termasuk ulkus rodens

2. Berpigmen

3. Morfea atau fibrosing atau sklerosing

4. Superfisial

5. Fibroepitelioma.

Tipe Nodulo-Ulseratif

Merupakan jenis yang paling sering dijumpai. Lesi biasanya tampak

sebagai lesi tunggal. Paling sering mengenai wajah, terutama pipi, lipat nasolabial,

5

Page 6: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

dahi, dan tepi kelopak mata. Pada awalnya tampak papul atau nodul kecil,

transparan seperti mutiara, berdiameter kurang dari 2 cm, dengan tepi meninggi.

\

Gambar 2.2 (sumber: Fitzpatrick TB. 1992)

Permukaannya tampak mengkilat, sering dijumpai adanya telengiektasia,

dan kadang-kadang dengan skuama yang halus atau krusta tipis. Berwarna seperti

mutiara, kadang-kadang seperti kulit normal sampai eritema pucat. Lesi

membesar secara perlahan dan suatu saat bagian tengah lesi menjadi cekung,

meninggalkan tepi yang meninggi keras. Jika terabaikan, lesi-lesi ini akan

mengalami ulserasi (disebut ulkus rodent), dengan dekstruksi jaringan

disekitarnya.

Tipe Berpigmen

Gambaran klinisnya sama dengan tipe nodulo ulceratif. Bedanya, pada

jenis ini berwarna coklat, atau hitam berbintik-bontik atau homogen yang secara

klinis dapat menyerupai melanoma.

6

Page 7: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

Gambar 2.3 (sumber: Fitzpatrick TB. 1992)

Tipe Morfea atau Fibrosing atau Sklerosing

Biasanya terjadi pada kepala dan leher, lesi tampak sebagai plak sklerotik

yang cekung, berwarna putih kekuningan, dengan batas tidak jelas. Pertumbuhan

perifer diikuti oleh perluasan sklerotik di tengahnya.

Gambar 2.4 (sumber: Fitzpatrick TB. 1999)

7

Page 8: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

Tipe Superfisial

Lesi biasanya multiple, mengenai badan. Secaran klinis tampak sebagai

plak transparan, eritematosa sampai berpigmen terang, berbentuk oval sampai

irreguler dengan tepi berbatas tegas, sedikit meninggi, seperti benang atau kawat

atau kawat. Biasanya dihubungkan dengan ingesti arsenik kronik.

G

Gambar 2.6 (sumber: Fitzpatrick TB. 1992)

Tipe Fibroepithelial

Paling sering terjadi pada punggung bawah. Secara klinis, lesi berupa

papul kecil yang tidak bertangkai atau bertangkai pendek, dengan permukaan

halus dengan warna yang bervariasi.

Sindrom Epitelioma Sel Basal Nevoid

Dikenal pula sebagai sindrom Gorli-goltz. Merupakan kelainan autosomal

dominan dengan penetrasi yang bervariasi, ditandai oleh 5 gejala mayor:

1. KSB multiple yang terjadi pada usia muda.

2. Cekungan-cekungan pada telapak tangan dan telapak kaki.

3. Kelainan pada tulang, terutama tulang rusuk.

4. Kista pada tulang rahang.

5. Kalsifikasi ektopik dari falks serebri dan struktur lainnya.

Disamping gejala mayor ini, dijumpai banyak kelainan sistem organ multiple,

yang berhubungan dengan sindroma ini.

8

Page 9: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

Multiple Nodular

Palmar Pits

Gambar 2.7 (sumber: Fitzpatrick TB. 1992)

Nevus Sel Basal Unilateral Linier

Merupakan jenis yang sangat jarang dijumpai. Lesi berupa nodul dan

komedo, dengan daerah atropi bentuk striae, distribusi zosteriformis atau linier,

unilateral. Lesi biasa dijumpai sejak lahir, dan lesi ini tidak meluas dengan

meningkatnya usia.

Sindrom Bazex

Sindroma ini digambarkan pertama kalinya oleh Bazex, diturunkan secara

dominan dengan ciri khas:

1. Atrofoderma folikuler, yang ditandai oleh folikuler yang terbuka lebar,

seperti ice pick marks, terutama pada ekstremitas.

2. Epitelioma sel basal kecil, multiple pada wajah, biasanya timbul pertama

kali saat remaja atau awal dewasa. Namun kadang-kadang dapat juga

timbul pada akhir masa anak-anak.

Di samping itu dapat pula di jumpai anhidrosis lokal atau hipohidrosis

generalisata, hipotrikosis kongenital pada kulit kepala dan daerah lainnya.

2.6 KLASIFIKASI T.N.M

9

Page 10: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

Tis: Carcinoma in situ (pre-invasive carcinoma)

To: Tidak jelas bentuk tumor primer

T1: <2cm

T2: (2-5)cm

T3: >5cm

T4: Menyebar ke tulang atau otot

N0: Tidak ada penyebaran ke kelenjar getah bening regional.

N1: Penyebaran homolateral dan mudah di gerakkan.

N2: Kontra atau bilateral dan mudah digerakkan.

N3: Melekat di jaringan sekitarnya.

M0: Tidak jelas metastasis.

M1: Jelas metastasis jauh.

2.7 HISTOPATOLOGI

Lever membagi KSB dalam beberapa tipe histopatologi yang terdiri atas KSB

yang berdiferensi dan KSB tidak berdiferensi.

1. KSB yang berdiferensi

a) Jenis keratotik

Disebut juga tipe pilar oleh karena berdiferensiasi kearah rambut,

menunjukkan sel-sel parakeratotik dengan gambaran inti yang memanjang

dan sitoplasma agak eosinofilik dan di jumpai homcyst, selain sel-sel

undifferentiated dengan sitoplasma basofilik.

b) Jenis kistik

Di jumpai adanya bagian–bagian kistik di bagian tengah massa tumor

yang terjadi akibat generasi sel-sel tumor atau deferensiasi sel-sel kearah

kelenjar.

10

Page 11: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

c) Jenis adenoid

Adanya gambaran struktur mirip kelenjar yang yang di batasi jaringan

ikat kadang-kadang ditemukan lumen yang di kelilingi sel bersekresi .dalam

lumen dapat di temukan semacam bahan koloid atau massa amorf.

2. KSB tidak berdifferensiasi atau KSB solid

Merupakan gambaran histopatologik yang banyak di temukan. Berupa

pulau-pulau sel dengan bentuk dan ukuran bermacam-macam, terdiri dari sel-sel

basaloid, dengan inti basofilik yang bulat atau lonjong, sitoplasma sedikit sel-sel

pada tepi massa tumor tersusun palisade (Lever WF. 1983).

Gambar 2.8 (sumber: Elsevier.2004)

11

Page 12: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

2.8 DIAGNOSIS

Diagnosis di tegakkan dengan gejala klinis dan pemeriksaan histopatologi

(Handayani. 1999).

2.9 DIAGNOSA BANDING

Secara klinis KSB didiagnosis banding dengan :

1. Karsinoma sel skuamousa

Gambar 2.9 Squamous Cell Carcinoma (sumber : Elsevier, 2004).

2. Melanocytyc naevi.

Gambar 2.10 Melanocytyc naevi. (sumber: Elsevier.2004)

12

Page 13: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

3. Melanoma maligna.

Gambar 2.12 (sumber: Elsevier, 2004).

4. Keratosis seboroik.

Gambar 2.13 Keratosis seboroik (sumber: Elsevier.2004)

2.10 PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan KSB bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan dengan

hasil kosmetik yang baikserta hasil fungsional yang efektif. Dalam menentukan

cara penatalaksanaan KSB, banyak hal yang perlu diperhatikan, baik dari faktor

tumornya maupun pasiennya. Faktor tumor yang perlu di perhatikan adalah tipe

tumor, ukuran, lokasi, sifat pertumbuhan, dan apakah merupakan tumor primer

atau rekurens. Sedangkan faktor pasien yang perlu di pertimbangkan adalah usia,

riwayat penyakit lain, faktor psikologis dan riwayat pengobatan.

13

Page 14: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

Secara garis besar, penatalaksanaan KSB di golongkan dalam 2 kelompok

yaitu dengan pembedahan dan tanpa pembedahan. Pembedahan dapat di lakukan

dengan cara eksisi dengan menggunakan skapel, bedah mikrografik Mohs,

kuretase dan elektrodesikasi jika diameter tumor kurang dari 0,5cm, bedah beku,

serta bedah laser. Penatalaksanaan tanpa pembedahan dilakukan dengan cara

radioterapi jika ukuran tumor 0,5-kurang dari 8cm, interferon intralesi, kemotrapi,

pemberian retinoid dan foto dinamik (Handayani. 1999).

2.11 KOMPLIKASI

Destruksi pada jaringan bawah kulit sampai tulang. Jarang sekali

metastasis ke organ lain (berbeda dengan karsinoma lainnya)

2.12 PROGNOSIS

Pengobatan pada KSB primer memberikan angka kesembuhan sekitar 95%

sedangkan pada KSB rekuren sekitar 92%. Pengobatan pada KSB rekuren lebih

sulit dari pada KSB primer, dan angka kekambuhan setelah di lakukan prosedur

yang ke dua adalah tinggi

14

Page 15: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

BAB 3

RINGKASAN

KSB adalah tumor kulit ganas yang jarang bermetastase, sering di jumpai

pada kulit putih, laki-laki lebih banyak dari pada wanita. Faktor predisposisi dan

matahari sangat berperan dalam perkembangan KSB. Diagnosa ditegakkan dari

gejala klinis dan pemeriksaan histopatologi penatalaksanaan KSB dapat di

lakukan dengan pembedahan atau tanpa pembedahan.

15

Page 16: 91818000-REFERAT-BASALIOMA

DAFTAR PUSTAKA

1. Tambunan G,W. 1995. Karsinoma Kulit Dalam Sepuluh Jenis Kanker

Terbanyak di Indonesia. EGC. Jakarta.

2. Handayani. 1999. Penalaksanaan Karsinoma Sel basal. MDVI Vol I, no

26.

3. Hamzah.M. 2000. Kanker Kulit: Aspek Deteksi, Diagnosis Penentuan

Tongkat Penyakit dan Pencegahannya Dalam Kumpulan Makalah

Lengkap. PIT V, PERDOSKI, Semarang.

4. Rata IGK. 1999. Tumor Kulit. Dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.

FKUI edisi 3. Jakarta.

5. Ranhdle. 1999. Basal Cell Carcinoma In Dermatology Surg. Vol 22

6. Fitzpatrick TB. 1992. Dermatologi in General Medicine. Vol I, Mc-Graw

Hill.

7. Habif TP. MD. Basal Cell Carcinoma Dalam : Premalignant and

Malignant non melanoma skin Tumor Clinical Dermatology. A Color

Guide to Diagnosis and Therapy.

8. Tjarta A. 1995. Spektrum Kanker Kulit di Indonesia MDVI, Vol . No 22.

9. Buditjahjono S.2000. Tumot-Tumor Kulit.: dalam Harahap M. Ilmu

Penyakit Kulit Hipokrates.

10. Lever WF. 1983. Histopathologi of The Skin. edition. JB Lippicont

Company.

16