89608339 Cerbral Palsy

download 89608339 Cerbral Palsy

of 15

Transcript of 89608339 Cerbral Palsy

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    1/15

    1 | C e r e b r a l P a l s y

    PENDAHULUAN

    Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu

    kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam

    susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat

    pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya. Walaupun lesi serebral

    bersifat statis dan tidak progresif, tetapi perkembangan tanda-tanda neuron perifer

    akan berubah akibat maturasi serebral.

    Walaupun serebral palsi pertama kali dilaporkan pada tahun 1827 oleh

    Cazauvielh, dan kemudian digambarkan dan di perdebatkan oleh dokter seperti

    Little, Freud, Osler, dan Phleps, patogenesis gangguan ini tetap tidak dimengerrti

    secara jelas.

    Yang pertama kali memperkenalkan penyakit ini adalah William John Little

    (1843), yang menyebutnya dengan istilah cerebral diplegia, sebagai akibat

    prematuritas atau afiksia neonatorum. Sir William Olseradalah yang pertama kali

    memperkenalkan istilah cerebral palsy, sedangkan Sigmund Freudmenyebutnya

    dengan istilahInfantile Cerebral Paralysis.Walaupun sulit, etiologi cerebral palsy perlu diketahui untuk tindakan

    pencegahan. Fisioterapi dini memberi hasil baik, namun adanya gangguan

    perkembangan mental dapat menghalangi tercapainya tujuan pengobatan.

    Winthrop Phelps menekankan pentingnya pendekatan multi - disiplin dalam

    penanganan penderita cerebral palsy, seperti disiplin anak, saraf, mata, THT,

    bedah tulang, bedah saraf, psikologi, ahli wicara, fisioterapi, pekerja sosial, guru

    sekolah Iuar biasa. Di samping itu juga harus disertakan peranan orang tua dan

    masyarakat.

    Dengan meningkatnya pelayanan obstetric dan perinatologi dan rendahnya

    angka kelahiran di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat angka

    kejadian cerebral palsy akan menurun. Namun dinegara-negara berkembang,

    kemajuan teknologi kedokteran selain menurunkan angka kematian bayi risiko

    tinggi, juga meningkatkan jumlah anak-anak dengan gangguan perkembangan.

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    2/15

    2 | C e r e b r a l P a l s y

    PEMBAHASAN

    1. Definisi Cerebral palsyCerebral palsy adalah keadaan kerusakan jaringan otak yang

    permanen dan tidak progresif. Terjadi pada waktu masih muda (sejak

    dilahirkan) dan merintangi perkembangan otak normal dengan gambaran

    klinis dapat berubah selama hidup dan menunjukan kelainan dalam sikap

    dan pergerakan disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis.

    Gangguan ganglia basal dan serebellum dan kelainan mental.(1)

    Istilah serebral palsi merupakan istilah yang digunakan untuk

    menggambarkan sekelompok gangguan gerakan, postur tubuh, dan tonus

    yang bersifat nonprogresif, berbeda-beda kronis dan akibat cedera pada

    sistem saraf pusat selama awal masa perkembangan. (2)

    Walaupun serebral palsi pertama kali dilaporkan pada tahun 1827

    oleh Cazauvielh, dan kemudian digambarkan dan di perdebatkan oleh

    dokter seperti Little, Freud, Osler, dan Phleps, patogenesis gangguan ini

    tetap tidak dimengerrti secara jelas. (2)

    2. Epidemiologi Cerebral palsyAda beberapa faktor yang mempengaruhi insidensi Cerebral palsy

    yaitu populasi yang diambil cara diagnosis dan ketelitiannya. Misalnya

    insudensi serebral palsi sebanyak 2 per 1000 kelahiran hidup (2,3) . 5 dari

    1000 anak memperlihatkan defisit motorik yang sesuai dengan Cerebral

    palsy. 50% kasus termasuk ringan dan 10% termasuk kasus berat. (4) Yang

    dimaksud ringan adalah penderita dapat mengurus dirinya sendiridan yang

    tergolong berat adalah penderita yang membutuhkan pelayanan khusus.

    25% memiliki intelegensia rata-rata (normal) sementara 30% kasus

    menunjukan IQ dibawah 70. 35% disertai kejang dan 50% menunjukan

    gangguan bicara. Laki-laki lebih banyak dari perempuan (1,4 : 1,0).

    Rata-rata 70 % ada pada tipe spastik. 15% tipi atetotic, 5% ataksia,

    dan sisanya campuran. (2)

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    3/15

    3 | C e r e b r a l P a l s y

    Dengan meningkatnya pelayanan obstetrik dan perinatologi dan

    rendahnya angka kelahiran di negara-negara maju seperti Eropa dan

    Amerika Serikat angka kejadian cerebral palsy akan menurun. Narnun di

    negara-negara berkembang, kemajuan tektiologi kedokteran selain

    menurunkan angka kematian bayi risiko tinggi, juga meningkatkan jumlah

    anak-anak dengan gangguan perkembangan. Adanya variasi angka kejadian

    di berbagai negara karena pasien cerebal palsy datang ke berbagai klinik

    seperti klinik saraf, anak, klinik bedah tulang, klinik rehabilitasi medik dan

    sebagainya. Di samping itu juga karena para klinikus tidak konsisten

    menggunakan definisi dan terminologi cerebral palsy. (2,4)

    3. Etiologi Cerebral palsyPenyebabnya dapat dibagi menjadi 3 bgian yaitu prenatal, perinatal,

    dan pascanatal. (1)

    a)Prenatal

    Infeksi terjadi dalam masa kandungan, menyebabkan kelainan padajanin, misalnya oleh lues, toksoplasmosis, rubela dan penyakit inklusi

    sitomegalik. Kelainan yang menyolok biasanya gangguan pergerakan dan

    retardasi mental. Anoksia dalam kandungan(misalnya: solusio plasenta,

    plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal), terkena

    radiasi sinar-X dan keracunan kehamilan dapat menimbulkan cerebral

    palsy (1)

    b)Perinatal1. Anoksia

    Penyebab terbanyak ditemukan dalam masa perinatal ialah brain

    injury. Keadaan inillah yang menyebabkan terjadinya anoksia. Hal

    ini terdapat pada kedaan presentasi bayi abnormal, disproporsi sefalo-

    pelvik, partus lama, plasenta previa, infeksi plasenta, partus

    menggunakan bantuan instrumen tertentu dan lahir dengan seksio

    caesaria.(1)

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    4/15

    4 | C e r e b r a l P a l s y

    2. Perdarahan otakPerdarahan ortak dan anoksia dapat terjadi bersama-sama, sehingga

    sukar membedakannya, misalnya perdarahan yang mengelilingi

    batang otak, mengganggu pusat pernapasan dan peredaran darah

    hingga terjadi anoksia.Perdarahan dapat terjadi di ruang subarachnoid

    akan menyebabkan pennyumbatan CSS sehingga mengakibatkan

    hidrosefalus. Perdarahan spatium subdural dapat menekan korteks

    serebri sehingga timbul kelumuhan spaatis. (1)

    3. PrematuritasBayi kurang bulan mempunyai kemungkinan menderita perdaraha

    otak yang lebih banyak dari pada bayi cukup bulan, karena pembuluh

    darah enzim, faktor pembekuan darah dan lain-lain masih belum

    sempurna. (1,2)

    4. IkterusIkterus pada masa neonatus dapat menyebabkan kerusakan jaringan

    otak yang permanen akibat msuknya bilirubin ke ganglia basal,

    misalnya pada kelainan inkompatibilitas golongan darah. (1)

    5. Meningitis PurulentaMeningitis purulenta pada masa bayi bila terlambat atau tidak tepat

    pengobatannya akan mengakiatkan gejala sisa berupa cerebral

    palsy. (1)

    c)PascanatalSetiap kerusakan pada jaringan otak yang mengganggu perkembangan

    dapat menyebabkan cerbral palsy. (1)

    1. Trauma kapitis dan luka parut ppada otak pasca-operasi.2. Infeksi misalnya : meningitis bakterial, abses serebri,tromboplebitis,

    ensefalomielitis.

    3.Kern icterusSeperti kasus pada gejala sekuele neurogik dari eritroblastosis fetal

    atau devisiensi enzim hati(5)

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    5/15

    5 | C e r e b r a l P a l s y

    4. Klasifikasi Cerebral palsy(4,6)Banyak klasifikasi yang diajukan oleh para ahli, tetapi pada

    kesempatan ini akan diajukan klasifikasi berdasarkan gambaran klinis dan

    derajat kemampuan fungsionil. Berdasarkan gejala klinis maka pembagian

    cerebral palsy adalah sebagai berikut:

    1) Tipe spastis atau piramidal.Pada tipe ini gejala yang hampir selalu ada adalah :

    o Hipertoni (fenomena pisau lipat).o Hiperrefleksi yang djsertai klonus.o Kecenderungan timbul kontraktur.o Refleks patologis.Secara topografi distribusi tipe ini adalah sebagai berikut:

    o Hemiplegia apabila mengenai anggota gerak sisi yang sama.o Spastik diplegia. Mengenai keempat anggota gerak, anggota

    gerak bawah lebih berat.

    o Kuadriplegi, mengenai keempat anggota gerak, anggota gerakatas sedikit lebih berat.

    o Monoplegi, bila hanya satu anggota gerak.o Triplegi apabila mengenai satu anggota gerak atas dan dua

    anggota gerak bawah, biasanya merupakan varian dan kuadri-

    plegi.

    2) Tipe ekstrapiramidalAkan berpengaruh pada bentuk tubuh, gerakan involunter, seperti

    atetosis, distonia, ataksia. Tipe ini sering disertai gangguan emosional

    dan retardasi mental. Di samping itu juga dijumpai gejala hipertoni,

    hiperrefleksi ringan, jarang sampai timbul klonus Pada tipe ini

    kontraktunjarang ditemukan, apabila mengenai saraf otak bisa terlihat

    wajah yang asimetnis dan disantni.

    3) Tipe campuranGejala-gejalanya merupakan campuran kedua gejala di atasmisalnya

    hiperrefleksi dan hipertoni disertai gerakan khorea.

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    6/15

    6 | C e r e b r a l P a l s y

    Berdasarkan derajat kemampuan fungsional.

    1) RinganPenderita masih bisa melakukan pekerjaanlaktifitas sehari- hari

    sehingga sama sekali tidak atau hanya sedikit sekali mem- butuhkan

    bantuan khusus.

    2) SedangAktifitas sangat terbatas. Penderita membutuhkan bermacam-macam

    bantuan khusus atau pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya

    sendiri, dapat bergerak atau berbicara. Dengan pertolongan secara

    khusus, diharapkan penderita dapat mengurus diri sendiri, berjalan

    atau berbicara sehingga dapat bergerak, bergaul, hidup di tengah

    masyarakat dengan baik.

    3) BeratPenderita sama sekali tidak bisa melakukan aktifitas fisik dan tidak

    mungkin dapat hidup tanpa pertolongan orang lain. Pertolongan atau

    pendidikan khusus yang diberikan sangat Sedikit hasilnya. Sebaiknya

    penderita seperti ini ditampung dalam rumah perawatan khusus.

    Rumah perawatan khusus ini hanya untuk penderita dengan retardasi

    mental berat, atau yang akan menimbulkan gangguan sosial-emosional

    baik bagi keluarganya maupun lingkungannya.

    5. Patofisiologi dan Patogenesis Cerebral palsy(2,4,6)Adanya malformasi hambatan pada vaskuler, atrofi, hilangnya

    neuron, dan degenerasi laminar akan menimbulkan narrow gyrus, sulcus dan

    berat otak rendah. Cerebral palsi digambarkan sebagai kekacauan

    pergerakan dan postur tubuh yang disebabkan oeh cacat nonprogresif atau

    trauma otak. Suatu presentasi serebral palsi dapat diakibatkan oleh suatu

    kelainan dasar (Struktur otak : awal sebelum dilahirkan, perinatal atau luka-

    luka/ kerugian setelah melahirkan dalam kaitan dengan ketidak cukupan

    vaskuler, toksin dan infeksi).

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    7/15

    7 | C e r e b r a l P a l s y

    Perkembangan susunan saraf dimulai dengan terbentuknya neural

    tube yaitu induksi dorsal yang terjadi pada minggu ke 3-4 masa gestasi dan

    induksi ventral, berlangsung pada minggu ke 5-6 masa gestasi. Setiap

    gangguan pada masa ini bisa mengakibatkan terjadinya kelainan kongenital

    seperti kranioskisis totalis, anensefali, hidrosefalus dan lain sebagainya.

    Fase selanjutnya terjadi proliferasi neuron, yang terjadi pada masa

    gestasi bulan ke 2-4. Gangguan pada fase ini bisa mengakibatkan

    mikrosefali, makrosefali.

    Stadium selanjutnya yaitu stadium migrasi yang terjadi pada masa

    gestasi bulan 3-5. Migrasi terjadi melalui dua cara yaitu secara radial, sd

    berdiferensiasi dan daerah periventnikuler dan subventrikuler ke lapisan

    sebelah dalam koerteks serebri; sedangkan migrasi secara tangensial sd

    berdiferensiasi dan zone germinal menuju ke permukaan korteks serebri.

    Gangguan pada masa ini bisa mengakibatkan kelainan kongenital seperti

    polimikrogiri, agenesis korpus kalosum.

    Stadium organisasi terjadi pada masa gestasi bulan ke 6 sampai

    beberapa tahun pascanatal. Gangguan pada stadium ini akan mengakibatkan

    translokasi genetik, gangguan metabolisme. Stadium mielinisasi terjadi pada

    saat lahir sampai beberapa tahun pasca natal. Pada stadium ini terjadi

    proliferasi sd neuron, dan pembentukan selubung mialin.

    Kelainan neuropatologik yang terjadi tergantung pada berat dan

    ringannya kerusakan Jadi kelainan neuropatologik yang terjadi sangat

    kompleks dan difus yang bisa mengenai korteks motorik traktus piramidalis

    daerah paraventkuler ganglia basalis, batang otak dan serebelum.

    Anoksia serebri sering merupakan komplikasi perdarahan

    intraventrikuler dan subependim Asfiksia perinatal sering berkombinasi

    dengan iskemi yang bisa menyebabkan nekrosis.

    Kerniktrus secara klinis memberikan gambaran kuning pada seluruh

    tubuh dan akan menempati ganglia basalis, hipokampus, sel-sel nukleus

    batang otak; bisa menyebabkan cerebral palsy tipe atetoid, gangguan

    pendengaran dan mental retardasi. Infeksi otak dapat mengakibatkan

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    8/15

    8 | C e r e b r a l P a l s y

    perlengketan meningen, sehingga terjadi obstruksi ruangan subaraknoid dan

    timbul hidrosefalus. Perdarahan dalam otak bisa meninggalkan rongga yang

    berhubungan dengan ventrikel.

    Trauma lahir akan menimbulkan kompresi serebral atau perobekan

    sekunder. Trauma lahir ini menimbulkan gejala yang ireversibel. Lesi

    ireversibel lainnya akibat trauma adalah terjadi sikatriks pada sel-sel

    hipokampus yaitu pada kornu ammonis, yang akan bisa mengakibatkan

    bangkitan epilepsi.

    6. Diagnosis Cerebral palsy6.1. Anamnesis

    Pada Cerebral Palsy dapat ditemukan gejala danggun motorik berupa

    kelainan fungsi dan lokasi serta kelainan bukan motorik yang menyulitkan

    gambaran klinis cerebralpalsy. (1) Kelainan fungsi motirik terdiri dari :

    a)SpastisitasTerdapat peningkatan tonus otot dan refleks yang disertai dengan klonus

    dan refleks babinski yang positif. Tonus otot yang meninggi itu menetap

    dan tidak hilang meskipun penderita dalam keadaan tidur. Peningkatan

    tonus ini tidak sama derajatnya pada suatu gabungan otot, karena itu

    tampak sikap yang khas dengan kecenderungan terjadi kontraktur

    misalnya lengan dalam adduksi, fleksi pada sendi siku dan pergelangan

    tangan dalam pronasi serta jari-jari dalam fleksi sehingga posisi ibu jari

    melintang di telapak tangan. Tungkai dalam sikap adduksi, fleksi pada

    sendi paha dan lutut, kaki dalam fleksi plantar dan telapak kaki berputar

    ke dalam. (1)

    Tonic neck reflex dan refleks neonatal menghilang pada waktunya.

    Kerusakan biasanya terletak pada trkstu kortikospinalis. Golongan

    spastisitas ini meliputi 2/3 penderita cerebralpalsy. (1)

    Banyak kelumpuhan spastisitas tergantung kepada letak dan besarnya

    kerusakan, yaitu :

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    9/15

    9 | C e r e b r a l P a l s y

    1. Monoplegia/monoparesis(1,2)Kelumpuhan keempat anggota gerak pada stu sisi, tetapi salah satu

    anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya.

    2. Hemiplagia/hemiparesisKelumpuhan lengan dan tungkai di sisi yang sama.

    3. Diplegia/diparesisKelumpuhan keempat anggota gerak, tetapi tungkai lebih hebat

    daripada lengan.

    4. Tertaplagia/tetraparesis/quadriplagia(1,2)Kelumpuhan keempat anggota gerak, tetapi lengan lebih atau sama

    hebatnya dibandingkan dengan tungkai.

    Gambar kelumpuhan spastisitas tergantung kepada letak dan besarnya kerusakan (6)

    b)Tonus otot yang berubahBayi pada golonggan ini pada usia bulan pertama tampak flasid dan

    berbaring seperti kodok terlentang, sehingga tampak seperti kelainan

    pada lower motor neuron. Menjelang umur 1 tahun barulah terjadi

    perubahan tonus otot dari rendah hingga tinggi. Bila dibiarka berbaring

    tampak flasid dan sikapnya seperti kodok terlentang, tetapi bila

    dirangsang atau mulai diperiksa tonus ototnya berubah menjadi spastis.

    Refleks otot yang normal dan refleks babinski negatif, tetapi yang khas

    ialah refleks neonatal dan tonic neck reflex menetap. Kerusakan

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    10/15

    10 | C e r e b r a l P a l s y

    biasanya terletak di batang otak dan disebabkan oleh asfiksia perinatal

    atau ikterus. Golongan ini meliputi 10-20% dari kasus cerebral palsy.

    (1)

    c)Koreo-atetosis(extrapiramidal CP)Kelainan yang khas ialah sikap yang abnormal dengan pergerakan yang

    terjadi dengan sendirinya (involuntary movement). Pada 6 bulan pertama

    tampak bayi flasid, tapi sesudah itu barulah muncul kelainan tersebut.

    Refleks neonatal menetap dan tampak adanya perubahan tonus otot.

    Dapat timbul juga gejala spastisitas dan ataksia. Kerusakan terletak di

    ganglia basal dan disebabkan oleh afiksia berat atau ikterus kern pada

    masa neonatus. Golongan ini meliputi 5-15% dari kasus cerebralpalsy.

    (1)

    d)AtaksiaAtaksia adalah gangguan koordinasi. Bayi dalam golongan ini biasanya

    flasid dan menunjukan perkembangan motorik yang lambat. Kehilangan

    keseimbangan tampak bila mulai belajar duduk. Mulai berjaan sangat

    lambat dan semu pergerakan canggung dan kaku. Kerusakan terletak si

    serebelum. Terdapat kira-kira 5% dari kasus cerebral palsy. (1)

    e)Gangguan pendengaranTerdapat pada 5-10 % anak dengan cerebral palsy. Gangguan berupa

    gangguan neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit

    menagkap kata-kata. Terdapat pada golongan koreo-atetosis. (1)

    f) Gangguan bicaraDisebabkan oleh gengguan pendengaran atau retardasi mental. Gerakan

    yang terjadi dengan sendirinya di bibir dan lidah menyebabkan sukar

    mengontrol otot-otot tersebut sehingga anak sulit membentuk kata-kata

    dan sering tampak beliur. (1)

    g)Gangguan mataGangguan mata biasanya berupa strabismus konvergen dan kelainan

    refraksi. Pada kedaan afiksia yang berat dapat terjadi katarak. Hampir

    25%penderita cerebralpalsy menderita kelainan mata.(1)

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    11/15

    11 | C e r e b r a l P a l s y

    Pasien dapat datang dengan keluhan(7) :

    Pola gerak abnormal Terlambat dalam perkembangan berdiri dan berjalan Sentral paresis (hemiparesis, paraparesis, atau tetraparesis) Spasticity (kekakuan) Ataxia Choreoathetosis Retardasi mental

    Epileptic seizures, Gelisah Sulit berkonsentrasi Gangguan dalam penglihatan, pendengaran dan berbicara. deformitas tulang dan sendi (talipes equinus, contracture, scoliosis, hip

    dislocation)

    Tabel klasifikasi CP berdasarkan gejala klinis dan penyebab utamanya(3)

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    12/15

    12 | C e r e b r a l P a l s y

    6.2 Pemeriksaan Khusus Cerebral palsy(1)

    1. Pemeriksaan Refleks, tonus otot, postur dan koordinasi2. Pemeriksaan mata dan pendengaran setelah dilakukan diagnosis cerebral

    palsy ditegakan.

    3. Pungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinanpenyebabnya suatu proses degeneratif. Pada cerebral palsy CSS

    normal.

    4. Pemeriksaan EEG dilakukan pada penderita kejang atau pada golonganhemiparesis baik yang disertai kejang maupun yang tidak.

    5. Foto Rontgen kepala, MRI, CT-Scan, cranial ultrasounds umtukmendapatkan gambaran otak.

    6. Penilaian psikologi perlu dikerjakan untuk tingkat pendidikan yangdibutuhkan.

    7. Pemeriksaan metabolik untuk menyingkirkan penyebab lain dari retardasimental.

    7. Diagnosis Bannding Cerebral palsy(1)a)Proses degeneratif

    b)Higroma subduralc)Arterio-venosus yang pecahd)Kerusakan medula spinalise)Tumor intrakranial

    8. PenatalaksanaanCerebral palsyTidak ada terapi spesifik terhadap cerebral palsy. Terapi bersifat

    simtomatik, yang diharapkan akan memperbaiki kondisi pasien. Terapi yang

    sangat dini akan dapat mencegah atau mengurangi gejala-gejala neurologik.

    Untuk menentukan jenis terapi atau latihan yang diberikan dan untuk

    menentukan ke- berhasilannya maka perlu diperhatikan penggolongan

    cerebral palsy berdasarkan derajat kemampuan fungsionil yaitu derajat

    ringan, sedang dan berat. Tujuan terapi pasien cerebral palsy adalah

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    13/15

    13 | C e r e b r a l P a l s y

    membantu pasien dan keluarganya memperbaiki fungsi motorik dan

    mencegah deformitas serta penyesuaian emosional dan pendidikan sehingga

    pendenta sedikit mungkin memerlukan pertolongan orang lain, diharapkan

    penderita bisa mandiri

    Pada keadaan ini perlu kerja sama yang baik dan merupakan suatu

    team antara dokter anak, neurolog, psikiater, dokter mata, dokter THT, ahli

    ortopedi, psikologi, fisioterapi, occupational therapist, pekerja sosial, guru

    sekolah luar biasa dan orang tua penderita. (1)

    a)FisioterapiFisioterapi dini dan intensif untuk mencegah kecacatan, juga penanganan

    psikolog atau psikiater untuk mengatasi perubahan tingkah laku pada

    anak yang lebih besar.

    Tindakan ini harus segera dimulai secara intensif. Orang tua turut

    membantu program latihan di rumah. Untuk mencegah kontraktur perlu

    diperhatikan posisi penderita pada waktu istirahat atau tidur. Bagi

    penderita yang berat dianjurkan untuk sementara tinggal di suatu pusat

    latihan. Fisioterapi ini diakukan sepanjang penderita hidup. (1)

    b)PembedahanBila terdapat hipertonus otot atau hiperspastisitas, dianjurkan untuk

    melakukn pembedahan otot, tendon, atau tulang untuk reposisi kelainan

    tersebut. Pembedahan stereotaktik dianjurkan pada penderita dengan

    gerakan koreo-atetosis yang berlebihan. (1)

    c)PendidikanPenderita cerebral palsy dididik sesuai tingkat intelegensinya, di

    sekolah luar biasa dan bila mungkin di sekolah biasa bersama-sama

    dengan anak yang normal. Mereka sebaiknya diperlakukan sama dengan

    anak yang normal, yaitu pulang ke rumah dengan kendaraan bersama-

    sama, sehingga mereka tidak merasa diasingkan, hidup dalam suasana

    normal. Orang tua juga janganlah melindungi anak secara berlebihan dan

    untuk ini pekerja sosial dapat membantu dirumah dengan nasehat

    seperlunya.(1)

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    14/15

    14 | C e r e b r a l P a l s y

    d)Obat-obatanPada penderita dengan kejang diberikan obat antikonvulsan rumat yang

    sesuai dengan karakteristik kejangnya, misalnya luminal, dilantin, dan

    sebagainya. Pada keadaan tonus otot berlebihan, obat dari golongan

    benzodiazepin dapat menolong, misalnya diazepam, klordiazepoksid

    (librium), nitrazepam (mogadon). Pada keadaan koreoatestosis diberikan

    artan. Imipramin (tofranil) diberikan pada penderita dengan depresi. (1)

    9. Prognosis Cerebral palsyDi negeri yang telah maju misalnya Ingris dan Scandinavia, terdapat

    20 -25% penderita cerebral palsy mampu bekerja sebagai buruh penuh

    dan 30-50% tinggal di Institute Cerebral Palsy (1)

    Prognosis penderita dengan gejala motorik yang ringan adalah baik;

    makin banyak gejala penyertanya (retardasi mental, bangkitan kejang,

    gangguan penglihatan dan pendengaran) dan makin berat gejala motoriknya,

    makin buruk prognosisnya. (1) Pengamatan jangka panjang yang dilakukan

    menyebutkan ada tendensi perbaikan fungsi koordinasi dan fungsi motorik

    dengan bertambahnya umur pasien cerebral palsy yang mendapatkan

    rehabiltasi yang baik.(4,6)

  • 7/28/2019 89608339 Cerbral Palsy

    15/15

    15 | C e r e b r a l P a l s y

    REFERENSI

    1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku kuliah ilmu kesehatan anak2. Jakarta : Infomedika Jakarta ; 2007

    2. Rudolph C D, Rudolph A M, Hostetter M K, Lister G, Siegel N J. Rudolph'sPediatrics, 21st Ed. McGraw-Hill. USA. 2003

    3. Kliegman R M, Behrman R E, Jenson H B, Stanton B F. Kliegman: NelsonTextbook of Pediatrics, 18th ed. Saunders, An Imprint of Elsevier. USA.

    2007

    4. Adnyana I.M.K. Cerebral Palsy Ditinjau dari Aspek Neurologi. [Online].2012 Maret 25 [cited 1995 Apr 17]; [4screens].

    Available from:

    URL : http://www.repository.upi.edu.operator.upload

    5. Ropper A H, Brown R H. Adams and Victors Principeples of Neurology,18th ed. McGraw-Hill. USA. 2005

    6. Wahyidi N. Cerebral Palsy. [Online]. 2012 Maret 17 [cited 2007 Nov 6]; [29screens]. Available from:URL :http://cerebralpalsy.org/about-cerebral-palsy/

    7. Rohkamm R, Color Atlas of Neurology. New York: Thieme ; 2004. p 288

    http://cerebralpalsy.org/about-cerebral-palsy/http://cerebralpalsy.org/about-cerebral-palsy/http://cerebralpalsy.org/about-cerebral-palsy/http://cerebralpalsy.org/about-cerebral-palsy/