88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

15
MANAGEMEN PERAWATAN MESIN BUBUT PENYUSUN NAMA/NIM : EKO KISWOYO/ 9156177 : MARYANTO/ 9156181 JURUSAN : TEKNIK MESIN SEMESTER : V SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA TAHUN AJARAN 2011/2012 Jl. Raya Industri Tegal Gede N0.11A.Cikarang

description

Managemen Perawatan Mesin Bubut

Transcript of 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

Page 1: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

MANAGEMEN PERAWATAN

MESIN BUBUT

PENYUSUN

NAMANIM EKO KISWOYO 9156177

MARYANTO 9156181

JURUSAN TEKNIK MESIN

SEMESTER V

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA

TAHUN AJARAN 20112012

Jl Raya Industri Tegal Gede N011ACikarang

Perawatan Mesin Bubut

Mesin bubut adalah suatu alat untuk membentuk benda kerja yang umumnya bulat

(bisa juga kotak) yang prinsip utamanya adalah putaran spindle dan terdapat sebuah pahat

(alat potong) sebagai pembentuk benda kerja

Seperti pada umumnya mesin maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik

agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan Perawatan mesin produksi dilakukan secara

umum dan khusus Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan

oleh pabrik pembuat mesin sedangkan perawatan khusus harus dicari berdasarkan

pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau

mesin

Mesin bubut adalah mesin presisi dan harus diperlakukan dengan hati-hati

Pembersihan dan pemeliharaan rutin akan membantu untuk memastikan bahwa mesin

bubut akan mempertahankan umur pelayanannya dan akurasi selama bertahun-tahun

Pemeliharaan mesin bubut yang memerlukan pembongkaran lebih luas hanya boleh

dilakukan oleh atau di bawah pengawasan mekanik yang berkualitas

ABagian-Bagian Mesin Bubut

Secara umum mesin bubut terbagi menjadi 4 bagian yaitu

1 Head stock ( kepala tetap)

Head stock merupakan salah satu bagian mesin bubut yang terdalamnya terdapat

sistem gerakan utama dan pengendali mesin bubut Didalam headstock terdapat

motorsistem roda gigispindle chuck dan tuas pengendali Motor merupakan penggerak

utama dari spindle mesin bubut yang kemudian diteruskan ke dalam sistem roda gigi yang

didalamnya terdapat sistem pengaturan kecepatan putar maupun gerak pemakanan (

feeding)Kecepatan putar dan feeding diatur dengan tuas pengendali yang sudah terdapat

skala kecepatanyasehingga memudahkan untuk menentukan kecepatan putar maupun

feeding

2 Eretan

Eretan merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai pembawa toolpost

yang didalamnya terdapat pahat atau alat potong Di dalam eretan juga terdapat tuas

pengendali untuk menjalankan dan menghentikan putaran spindle Eretan sendiri terbagi

menjadi 2 bagian yaitu eretan memanjang dan eretan melintang yang mengatur gerakan

pahat atau alat potong Eretan terhubung dengan headstock melalui poros atau shaft dan

didalam eretan juga terdapat sistem rodagigi untuk meneruskan gerakan putar dari shaft

sehingga gerakan pemakanan dapat diatur

3Tailstock ( Kepala lepas )

Kepala lepas merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mencekam alat

bantu seperti drillchuck dan livecenter Kepala lepas dapat diatur maju dan mundur dan

juga terdapat tuas dan juag skala pergerakan Biasanya tailstock dipakai untuk proses

pengeboran dan alat bantu pencekaman untuk pengerjaan material yang relatif panjang

4 Bed Mesin

Bed mesin merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penyangga

eretan dan kepala lepas dan didalamnya terdapat alur sebagai tempat meluncurnya kepala

lepas dan eretansehingga pergerakan keduanya teratur

B Perawatan Umum

Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan

pengoperasian yang benar dan seksamaprosedur perawatan mesin bubut ini adalah

1Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung

2Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian

greasediharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin

3Setelah selesai mengoperasikan mesinbersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram

hasil pemotongan dan cairan pendingin

4Untuk pemasangan benda kerja pada poros utamatidak diperkenakan memukul benda

kerja secara keras dengan mengunakan paluhammer

5Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesinjangan sampai beram-

beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa

oleh eretan

6Setelah selesai mengoperasikan mesinatur semua handel-handel pada posisi netral dan

mematikan sumber tenaga mesin

C Perawatan khusus

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan

pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin

I Kepala tetap

Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan

pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap

mesin bubut di antaranya adalah

1 Putaran poros utama tersendat-sendat

2 Putaran poros utama terlalu berat

3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi

4 Tidak senter

II Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut

1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan

baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut

2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha

mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru

3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan

otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir

4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu

kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang

5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan

tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan

6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak

7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik

8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang

sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan

pipa-pipa salurannya

III Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan

Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas

dengan meja atau rangka mesin

Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan

sebagai berikut

-Van Belt (Tali Kipas)

Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt

inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa

semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas

Gambar 1 Ruang Gear pada headstock

Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas

Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur

atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan

menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully

(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah

sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8

inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti

-Menyetel Roda Gigi Pengganti

Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka

perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel

roda gigi pengganti

Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi

spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)

Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)

Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti

Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk

mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir

tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi

pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi

gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)

Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut

pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan

berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu

longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis

diantaranya

Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 2: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

Perawatan Mesin Bubut

Mesin bubut adalah suatu alat untuk membentuk benda kerja yang umumnya bulat

(bisa juga kotak) yang prinsip utamanya adalah putaran spindle dan terdapat sebuah pahat

(alat potong) sebagai pembentuk benda kerja

Seperti pada umumnya mesin maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik

agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan Perawatan mesin produksi dilakukan secara

umum dan khusus Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut biasanya telah diberikan

oleh pabrik pembuat mesin sedangkan perawatan khusus harus dicari berdasarkan

pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai perbaikan terhadap peralatan atau

mesin

Mesin bubut adalah mesin presisi dan harus diperlakukan dengan hati-hati

Pembersihan dan pemeliharaan rutin akan membantu untuk memastikan bahwa mesin

bubut akan mempertahankan umur pelayanannya dan akurasi selama bertahun-tahun

Pemeliharaan mesin bubut yang memerlukan pembongkaran lebih luas hanya boleh

dilakukan oleh atau di bawah pengawasan mekanik yang berkualitas

ABagian-Bagian Mesin Bubut

Secara umum mesin bubut terbagi menjadi 4 bagian yaitu

1 Head stock ( kepala tetap)

Head stock merupakan salah satu bagian mesin bubut yang terdalamnya terdapat

sistem gerakan utama dan pengendali mesin bubut Didalam headstock terdapat

motorsistem roda gigispindle chuck dan tuas pengendali Motor merupakan penggerak

utama dari spindle mesin bubut yang kemudian diteruskan ke dalam sistem roda gigi yang

didalamnya terdapat sistem pengaturan kecepatan putar maupun gerak pemakanan (

feeding)Kecepatan putar dan feeding diatur dengan tuas pengendali yang sudah terdapat

skala kecepatanyasehingga memudahkan untuk menentukan kecepatan putar maupun

feeding

2 Eretan

Eretan merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai pembawa toolpost

yang didalamnya terdapat pahat atau alat potong Di dalam eretan juga terdapat tuas

pengendali untuk menjalankan dan menghentikan putaran spindle Eretan sendiri terbagi

menjadi 2 bagian yaitu eretan memanjang dan eretan melintang yang mengatur gerakan

pahat atau alat potong Eretan terhubung dengan headstock melalui poros atau shaft dan

didalam eretan juga terdapat sistem rodagigi untuk meneruskan gerakan putar dari shaft

sehingga gerakan pemakanan dapat diatur

3Tailstock ( Kepala lepas )

Kepala lepas merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mencekam alat

bantu seperti drillchuck dan livecenter Kepala lepas dapat diatur maju dan mundur dan

juga terdapat tuas dan juag skala pergerakan Biasanya tailstock dipakai untuk proses

pengeboran dan alat bantu pencekaman untuk pengerjaan material yang relatif panjang

4 Bed Mesin

Bed mesin merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penyangga

eretan dan kepala lepas dan didalamnya terdapat alur sebagai tempat meluncurnya kepala

lepas dan eretansehingga pergerakan keduanya teratur

B Perawatan Umum

Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan

pengoperasian yang benar dan seksamaprosedur perawatan mesin bubut ini adalah

1Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung

2Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian

greasediharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin

3Setelah selesai mengoperasikan mesinbersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram

hasil pemotongan dan cairan pendingin

4Untuk pemasangan benda kerja pada poros utamatidak diperkenakan memukul benda

kerja secara keras dengan mengunakan paluhammer

5Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesinjangan sampai beram-

beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa

oleh eretan

6Setelah selesai mengoperasikan mesinatur semua handel-handel pada posisi netral dan

mematikan sumber tenaga mesin

C Perawatan khusus

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan

pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin

I Kepala tetap

Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan

pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap

mesin bubut di antaranya adalah

1 Putaran poros utama tersendat-sendat

2 Putaran poros utama terlalu berat

3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi

4 Tidak senter

II Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut

1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan

baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut

2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha

mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru

3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan

otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir

4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu

kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang

5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan

tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan

6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak

7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik

8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang

sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan

pipa-pipa salurannya

III Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan

Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas

dengan meja atau rangka mesin

Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan

sebagai berikut

-Van Belt (Tali Kipas)

Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt

inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa

semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas

Gambar 1 Ruang Gear pada headstock

Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas

Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur

atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan

menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully

(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah

sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8

inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti

-Menyetel Roda Gigi Pengganti

Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka

perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel

roda gigi pengganti

Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi

spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)

Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)

Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti

Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk

mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir

tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi

pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi

gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)

Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut

pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan

berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu

longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis

diantaranya

Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 3: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

skala kecepatanyasehingga memudahkan untuk menentukan kecepatan putar maupun

feeding

2 Eretan

Eretan merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai pembawa toolpost

yang didalamnya terdapat pahat atau alat potong Di dalam eretan juga terdapat tuas

pengendali untuk menjalankan dan menghentikan putaran spindle Eretan sendiri terbagi

menjadi 2 bagian yaitu eretan memanjang dan eretan melintang yang mengatur gerakan

pahat atau alat potong Eretan terhubung dengan headstock melalui poros atau shaft dan

didalam eretan juga terdapat sistem rodagigi untuk meneruskan gerakan putar dari shaft

sehingga gerakan pemakanan dapat diatur

3Tailstock ( Kepala lepas )

Kepala lepas merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mencekam alat

bantu seperti drillchuck dan livecenter Kepala lepas dapat diatur maju dan mundur dan

juga terdapat tuas dan juag skala pergerakan Biasanya tailstock dipakai untuk proses

pengeboran dan alat bantu pencekaman untuk pengerjaan material yang relatif panjang

4 Bed Mesin

Bed mesin merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penyangga

eretan dan kepala lepas dan didalamnya terdapat alur sebagai tempat meluncurnya kepala

lepas dan eretansehingga pergerakan keduanya teratur

B Perawatan Umum

Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan

pengoperasian yang benar dan seksamaprosedur perawatan mesin bubut ini adalah

1Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung

2Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian

greasediharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin

3Setelah selesai mengoperasikan mesinbersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram

hasil pemotongan dan cairan pendingin

4Untuk pemasangan benda kerja pada poros utamatidak diperkenakan memukul benda

kerja secara keras dengan mengunakan paluhammer

5Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesinjangan sampai beram-

beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa

oleh eretan

6Setelah selesai mengoperasikan mesinatur semua handel-handel pada posisi netral dan

mematikan sumber tenaga mesin

C Perawatan khusus

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan

pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin

I Kepala tetap

Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan

pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap

mesin bubut di antaranya adalah

1 Putaran poros utama tersendat-sendat

2 Putaran poros utama terlalu berat

3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi

4 Tidak senter

II Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut

1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan

baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut

2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha

mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru

3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan

otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir

4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu

kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang

5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan

tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan

6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak

7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik

8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang

sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan

pipa-pipa salurannya

III Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan

Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas

dengan meja atau rangka mesin

Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan

sebagai berikut

-Van Belt (Tali Kipas)

Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt

inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa

semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas

Gambar 1 Ruang Gear pada headstock

Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas

Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur

atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan

menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully

(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah

sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8

inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti

-Menyetel Roda Gigi Pengganti

Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka

perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel

roda gigi pengganti

Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi

spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)

Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)

Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti

Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk

mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir

tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi

pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi

gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)

Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut

pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan

berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu

longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis

diantaranya

Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 4: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

C Perawatan khusus

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuatberdasarkan

pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin

I Kepala tetap

Pada mesin bubut Kepala tetap adalah memegang kunci utama pada keberhasilan

pekerjaan mengunakan mesin bubut Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap

mesin bubut di antaranya adalah

1 Putaran poros utama tersendat-sendat

2 Putaran poros utama terlalu berat

3 Suhu atau temperature pada kepala tetap terlalu tinggi

4 Tidak senter

II Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut

1 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubutpenyelesaianya lakukan pemeriksaan

baut-baut penyetel kerapatan eretanapabila terlalu kuat longarkan baut-baut tersebut

2 Hasil pekerjaan tidak ratahal ini terjedi karene adanya ganguan pada pinion gearusaha

mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion atau menganti gigi pinion yang baru

3 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis atau penyayatan

otomatishal ini disebabkan oleh tidak senternya poros trasportir

4 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilangkemungkinan ini disebabkan terlalu

kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang

5 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing)hal ini kemungkinan di sebabkan

tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk pemakanan

6 Teralalu keras gerakan toolposthal ini disebabkan oleh gangguan pemasangan pasak

7 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik

8 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikanhal ini disebabkan minyak pelumas yang

sudsh kotorlakukan pembersian atau pengantian minyak pelumas serta membersihkan

pipa-pipa salurannya

III Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan

Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas

dengan meja atau rangka mesin

Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan

sebagai berikut

-Van Belt (Tali Kipas)

Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt

inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa

semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas

Gambar 1 Ruang Gear pada headstock

Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas

Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur

atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan

menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully

(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah

sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8

inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti

-Menyetel Roda Gigi Pengganti

Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka

perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel

roda gigi pengganti

Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi

spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)

Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)

Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti

Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk

mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir

tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi

pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi

gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)

Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut

pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan

berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu

longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis

diantaranya

Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 5: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

III Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan pembubutan

Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas

dengan meja atau rangka mesin

Adapun untuk menghindari hal-hal tersebut diatas dapat kita lakukan perawatan

sebagai berikut

-Van Belt (Tali Kipas)

Sabuk ini menghantarkan daya dari motor ke poros Untuk menemukan van belt

inicukup membuka tutup ruang gigi dan motor pada headstock (Gambar 1) Pastikan bahwa

semua kontrol listrik mati saat melepas tali kipas

Gambar 1 Ruang Gear pada headstock

Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas

Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur

atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan

menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully

(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah

sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8

inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti

-Menyetel Roda Gigi Pengganti

Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka

perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel

roda gigi pengganti

Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi

spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)

Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)

Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti

Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk

mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir

tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi

pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi

gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)

Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut

pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan

berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu

longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis

diantaranya

Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 6: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

Gambar 2 Memeriksa ketegangan tali kipas

Jika Anda melihat bahwa satu atau lebih dari van belt yang tampaknya terlalu lentur

atau retak ini harus mendapat perhatian atau diganti Periksa ketegangan vanbelt dengan

menerapkan tekanan jari untuk vanbelt masing-masing pada titik tengah antara dua vully

(Gambar 2) Untuk ketegangan yang benar defleksi(kekenduran) yang diperbolehkan adalah

sekitar 3 8 inci (92mm) dalam sabuk masing-masing Jika jumlah defleksi lebih dari 3 8

inci di salah satu atau lebih dari sabukharus diganti

-Menyetel Roda Gigi Pengganti

Setelah mengetahui cara menyetel sliding atau pergerakan eretan di Bagian 1maka

perawatan mesin bubut berkala selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menyetel

roda gigi pengganti

Rangkaian roda gigi pengganti atau changing gear bubut menghubungkan rotasi

spindle dengan poros otomatis pakan dan poros threading (Gambar 1)

Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)

Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti

Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk

mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir

tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi

pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi

gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)

Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut

pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan

berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu

longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis

diantaranya

Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 7: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

Gambar 1 Back end gearing (roda gigi pengganti)

Gambar 2 Diagram Gigi Pengganti

Roda gigi pengganti mesin bubut disertakan dengan memungkinkan operator untuk

mendapatkan berbagai pilihan feed ulir metrikatau ulir per inci Untuk membuat ulir

tertentumungkin operator bubut akan perlu untuk membuat perubahan ke rangkaian gigi

pengganti Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan grafik yang menjelaskan posisi

gear untuk jenis dan jarak ulir tertentu (Gambar 2)

Ketika gigi yang tepat telah dipilih dan ditetapkan dalam rangkaian gigi baut

pemasangan atau penjepit harus dikendurkankemudian yakinkan kalau gigi bisa ringan

berputar dan memutar gigi yang lain(Gambar 3) Tidak boleh terlalu menekan atau terkalu

longgar karena akan merusaknya Untuk menyetelnya bisa ditempatkan kertas tipis

diantaranya

Gambar 3 Pengaturan backlash dalam rangkaian roda gigi pengganti

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 8: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

Roda gigi harus bisa berputar menggilas kertas tipis tersebut Baut penjepit

kemudian harus diperketat Lepaskan kertas tipis tersebut Ruang kosong antara gigi di

mana kertas tipis tadi ditempatkan dikenal sebagai backlashyaitu speling antar roda gigi

Pada mesin bubut yang dianjurkan adalah antara 0007 dan 0011 inci Jika roda gigi yang

berisikberarti masih terlalu rapat Setelah selesai penyetelan tambahkan sedikit pelumas

diantara roda gigi

-Penyesuaian Gib

Semua mesin bubut presisi menggunakan lintasan geser Eretan melintang dan

eretan atas semua bergerak maju mundur sepanjang bantalan yang memiliki penampang

berbentuk ekor burung Untuk mengimbangi kelonggaran diantara kedua bagiannya

peralatan mesin ini dilengkapi dengan bagian penyesuaian yang disebut gibssebuah pasak

panjang yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan ruang yang telah dibuat oleh

keausan antara jalur geser (Gambar 3)

Gambar 3 Gibs pada eretan melintang mesin bubut(cross slide)

Gambar 4 Sebuah eretan atas memanfaatkan GiB lurus dengan baut penyetel

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 9: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

Ada dua jenis gibs gibs lurus dan meruncing gibs tirus Gibs lurus disetel dengan

sekrup di sepanjang GiB tersebut Sekrup mendorong GiB dalam untuk menciptakan lebih

banyak kontak dengan agar eretan tidak terlalu longgar (Gambar 4)

Gibs meruncing menggunakan dua sekrup Sekrup terletak di kedua sisi GiB tirus

Satu sekrup bertindak sebagai penyesuaianpenyetel sementara sekrup lainnya bertindak

sebagai mekanisme penguncian Karena gibs tirus satu ujungnya lebih lebar daripada yang

lain mereka meluncur kedalam atau keluar menciptakan kontak lebih atau kurang antara

mekanisme geser (Gambar 5)

Gambar 5 Gib tirus dengan baut pengunci dan penyetelnya

-Menyetel Eretan Melintang

Untuk mengetahui kelonggaran eretanbisa dengan menggoyangkan bagian atasnya

atau dengan memutar handelnya maju mundur sambil menahan bagian atas eretan Jika

terasa longgar lakukan hal berikut

Gambar 6 Baut penyetel di Depan

Pertama melonggarkan sekrup GiB yang sama di muka dan belakang eretan

melintang (Gambar 6a) kemudian kembali mengencangkan sekrup depan untuk

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 10: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

menyesuaikan GiB di posisi baru lalu mengencangkan atau memberi tahanan dengan baut

di bagian belakang agar memperoleh toleransi gesekan yang cukup

Setelah penyesuaian selesaigerakkan eretan melintang ke seluruh lintasannya

untuk memastikan kelancaran gerakannya

Gambar 6a Baut di bagian Belakang

-Penyetelan Eretan Atas

Jika eretan atas juga menggunakan gib tirus maka hal yang sama juga kita lakukan

untuk menyetelnyasama seperti diatas namun jika menggunakan gib lurusmaka kita harus

menyetel baut-baut pengunci disebelahnyaseperti gambar 4

Gambar 7 Baut gib eretan atas

-Wiper Pads

Perawatan kali ini kelihatan sepele dari yang kita bahas sebelumnyabaik

tentangkekencangan v-belt kelonggaran gerak eretan atau pun penyesuaian celah roda

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 11: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

gigi Hal ini dikarenakan efek dari perawatan yang akan kita bicarakan ini tidak terasa

segeratapi setelah kurun waktu tertentu

Kebanyakan mesin bubut dilengkapi dengan bantalan penghapus kotoran di bagian

yang bersentuhan dengan bed (Gambar 1) Bantalan ini biasanya terbuat dari karet yang

akan menampung minyak pelumas

Wiper dirancang untuk mencegah chip kecil (bramtatal) dan kotoran antara slide dan

lintasan bed Wiper menahan partikel halus dari kotoran sebelum mereka mendapatkan

ruang diantara dua permukaan geser Wiper sesekali harus dihapus dibersihkan dan diisi

dengan minyak secara teratur Anda tidak harus menggunakan udara bertekanan

kompressor untuk membersihkan mesin bubut Kompresi udara akan mendorong partikel

halus terjebak dalam wiper antara permukaan yang bersentuhan dengan bed menyebabkan

keausan dini pada permukaan presisi

Gambar 1 Wiper Pads

-Mengatur Clamp Tailstock

Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock harus disesuaikan dan harus

ditempatkan sebelum pusat mati atas atau tidak sampai posisi 90 derajat (Gambar 2) Hal ini

dimaksudkan agar mendapatkan jepitan yang lebih kuat

Gambar 2 Posisi tuas pengunci penjepit bed pada tailstock

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 12: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

Gambar 3 Penyesuaian Baut pengunci Tailstock

Tuas ini disesuaikan dengan baut mengunci yang terletak di bagian bawah plat tailstock

yang menjepitnya dengan bed (Gambar 3) Putar baut searah jarum jam untuk

meningkatkan kekuatan penjepit Bubut juga dapat dilengkapi dengan baut tambahan pada

tailstock tersebut Baut ini digunakan untuk memberikan tindakan penjepit tambahan bila

diperlukanmisalnya bila menggunakan tailstock untuk proses masal dengan ukuran yang

samasehingga tidak perlu mengencangkan tuas berulang kalikarena posisinya telah

dimatikan oleh baut ini untuk sementara

-pelumas mesin bubut

Perawatan yang hati-hati dan benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

pabrik pembuat mesin akan dapat menambah umur produktifitas mesin dan akan

meningkatkan produktifitas serta efisiensi mesinpelumasan harus sesuai dengan petunjuk

yang diberikan baik mengenai cara pelumasanwaktu pelumasan dan jenis minyak pelumas

yang digunakan

Untuk perawatan mesin-mesin perkakas yang presisi dan dioperasikan dengan

secara terus menerus pelumasan harus dilakukan secara teratur dan kunatitasnya

diperbanyakjuga mesin-mesin yang dioperasikan kadang-kadang melebihi kemampuanya

harus dilakukan perawatan yang lebih intensif dan diperiksa secara

berkesinambunganuntuk jenis pekerjaan yang dilakukan oleh mesin tersebut maka

pelumasan menjadi hal yang sangat penting dan sangat utama

Pengantian oli pelumas mesin tidak dapat dipastikan sama untuk semua mesin

Karena tergantuk dari jenis mesinbeban kerjanyajenis bahan pembuat mesin dan faktor

lainyaUntuk mesin bubut disarankan sebagai berikut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 13: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

a Untuk mesin baru dilakukan pengantian oli setelah mesin beroperasi selama 500 jam

kerja

b Untuk mesin-mesin yang sudah lama dioperasikan pengantian oli pelumas mesin setelah

mesin bekerja selama 10 bulan operasi

DJadwal Perawatan Mesin

Macam perawatan yang direncanakan menurut jadwal periode perawatan preventive

diklasifikasikan sebagai berikut

Inspeksi I

Reparasi kecil K

Reparasi medium M

Bongkar total B

Repair

Complexity Siklus I K M

Periode antara dua

masa (bulan)

Periode antara

B ke B (tahun)

0 sd 30

B-I1-K1-I2-

K2-I3-M1-I4-

K3-I5-K4-I6-

M2-I7-K5-I8-

K6-I9-B1 hellip

9 6 2 6 9

Periode antara dua masa perawatan dalam bulan adalah jarak antara B ke I1 atau

dari I1 ke K1 atau dari K1 ke I2 dan seterusnya sampai I9 ke B1

Periode antara dua masa bongkar total adalah jarak antara B ke B1 yang pada siklus

ini berjumlah 18 kali berarti apabila priode antara dua masa perawatan mesin adalah 6 bulan

berarti periode antara B ke B1 adalah 18 x 6 bulan = 9 tahun

Periode antara dua masa perawatan dan priode antara bongkar total dapat berubah

untuk tipe produksi yang berbeda seperti

a) Tipe produksi (masalberantaisatuan)

b) Jenis material yang dikerjakan (bajabesi tuangalmuniumperunggu)

c) Shift atau giliran kerja per hari

d) Memakai pendingin alat potong atau tidak

Perencanaan penjadwalan disusun dengan bertitik tolak dari perencanaan operasi

perusahaan secara keseluruhan sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisis

terlebih dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita sekarang Faktor-faktor

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 14: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk untuk menetapkan jadwal

perawatan mesin adalah sebagai berikut

a) Tingkat kerumitan perawatan

b) Jadwal perkiraan waktu produksi

c) Tingkat perawatan yang harus dilaksanakan

d) Kartu riwayat mesin

e) Kernampuan personil pelaksana peawatan mesin

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan perawatan yang sama harus dibagi

merata selarna setahun untuk menghindari beban kerja perawatan yang tidak merata

Jumlah jam kerja orang (man hour) setiap bulannya harus seimbang dan sesuai

denganwaktu kerja dari perusahaan secara keseluruhan sehingga tidak terjadi kelebihan

waktu kerja (over time) yang seharusnya tidak usah terjadi

Jadwal perawatan mesin harus dibagi menjadi jadwal perawatan mesin jangka

pendek jangka menengah dan jadwal perawatan mesin jangka panjang

Jadwal perawatan mesin jangka pendek adalah jadwal perawatan mesin harian yang

berupa pelumasan pada waktu-mesin dan peluman mesin pada waktu mesin selesai

dipakai

Perawatan ini dapat dilaksanakan oleh operator dari mesin vang bersangkutan

Petunjuk-petunjuk tentang perawatan ini harus dijelaskan dengan baik sehingga tidak terjadi

kesalahan pernberian pelumas Simbol-simbol pelumasan harus ditempelkan didekat mesin

tersebut

Untuk mesin-mesin dengan pelumasan otomatis atau dengan pelumasan sentral

harus diberikan petunjuk untuk melaksanakan pelumasan tersebut

Jadwal perawatan mesin jangka sedang adalah perawatan mesin bulanan yang

disusun dari jadwal perawatan mesin tahunan yang dalarn penyuunannya harus disesuaikan

dengan jadwal operasi produksi pada bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi

bentrokan

Jadwal perawatan bulanan merencanakan kapan berapa lama dan berapa hari

perawatan tersebut akan dilaksanakan sehingga jam kerja orang (man hour) untuk kegfatan

perawatan tersebut dapat direncanakan Jadwal perawatan mesin jangka sedang juga

berupa perneriksaan kualitas dan tingkat pelumasan seluruh mesin yang berupa

penambahan perbaikan dan pemeriksaan tingkat pelumasan dan kebersihan peluncur-

peluncur

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr

Page 15: 88725844 Managemen Perawatan Mesin Bubut

c Pemilihan Kebijakan Sistem Perawatan

Dalam memilih antara Kebijakan Repair dan Kebijakan sebaiknya ditentukan tempatnya

apakah Preventive Maintenance dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

metode-metode yang telah ada dengan tujuan untuk mencari Biaya Total Maintenance

(Total Maintenance Cost TMC) yang terendah Metode tersebut antara lain

Metode kebijakan repair (repair policy)dapat dicari dengan menggunakan rumus di

bawah ini

TMC (repair policy) = TCr

TCr = B x Cr