88049509-tugas-kosmetik
Click here to load reader
-
Upload
poppy-siska-isabella -
Category
Documents
-
view
59 -
download
0
Transcript of 88049509-tugas-kosmetik
1
SEDIAAN KOSMETIK
A. Pengertian Kosmetik
Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias,
mengatur. Definisi kosmetik dalam peraturan Mentri Kesehatan RI No.
445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut “ kosmetik adalah sediaan atau
paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut,
kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk
membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap
dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati
atau menyembuhkan suatu penyakit”
B. Penggolongan Kosmetik.
Kosmetik dibagi menjadi tiga golongan, yaitu menurut peraturan Mentri Kesehatan
RI, menurut sifat dan cara pembuatannya, serta menurut kegunaan bagi kulit.
1. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI, kosmetik dibagi menjadi 13
kelompok:
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.
2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dll.
3. Preparat untuk mata, misalnya mascara, eyes-shadow, dll
4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll
5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dll
6. Preparat pewarna rambut, misalnya pewarna rambut, dll
7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dll
8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mount washes, dll
2
9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll
10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dll
11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih pelembab, pelindung, dll
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dll
2. Penggolongan Kosmetik Menurut Sifat dan Cara Pembuatan.
1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern
2. Kosmetik tradisional :
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam
dan diolah menurut resep dan cara yang turun-temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan
lama.
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar
tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional
3. Penggolongan Menurut Penggunaanya Pada Kulit
1. Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetics).
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit, termasuk
didalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser): sabun, cleansing cream,
cleansing milk, dan penyegar kulit (freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer), misalnya moisturizring
cream, night cream, anti wrinkle cream.
3
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen foundation, sun block
cream/lotion
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling), misalnya
scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai
pengampelas (abrasiver)
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up)
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efek
psikologis yang baik, seperti percaya diri (self confidence). Dalam kosmetik
riasan, peran zat warna dan zat pewangi sangat besar.
C. Bentuk Sediaan Kosmetik
1. Emulsi
Emulsi merupakan campuran yang relatif stabil antara minyak lemak dan air yang
dibuat dengan mencampur minyak lemak dan air bersama-sama dengan emulsifying
agent.
Pada prinsipnya emulsi merupakan sistem 2 fasa dimana satu cairan tersebar secara
merata dalam cairan yang lain dalam bentuk butiran halus.
Emulsi akan stabil dengan emulsifying agent, dimana mampu mencegah
penggabungan antara butiran-butiran halus menjadi butiran yang lebih besar yang
akhirnya memisah.
Emulsifying berada dipermukaan antara butiran eksternal fase dengan internal fase
yang melindungi sekeliling partikel dari penggabungan.
Emulsifier juga menurunkan tegangan antar permukaan kedua fase sehingga terlihat
emulsi dapat bercampur.
4
Stabilitas emulsi
Apabila air dengan minyak dicampur kemudian digojog kuat maka akan terlihat butir-
butir kedua molekul akan tersebar, tetapi lambat laun butir-butir tersebut akan menjadi
besar karena adanya penggabungan antara molekul yang sama sehingga akhirnya
terlihat 2 lapisan kembali, hal ini disebabkan faktor mekanik dan termodinamik.
Problem utama dalam pembuatan produk kosmetika dalam bentuk emulsi yaitu
bagaimana cara mencegah gaya termodinamika yang menjadi penyebab
ketidakstabilan / pemisahan dalam emulsi tersebut.
Beberapa metoda yang sering digunakan untuk mengatasinya :
Meninggikan viskositas / kekentalan eksternal fase
Memperkecil ukuran dengan bentuk yang sama pada internal fase
Meninggikan luas permukaan antara kedua permukaan zat
Memperkecil tegangan permukaan
Kestabilan emulsi bukan hanya dijaga dari segi fisika ataupun kimia tetapi juga dari
segi mikrobiologi. Semua produk emulsi membutuhkan antimikroba agent, sebab
fase cair sangat mudah untuk pertumbuhan mikroorganisme. Pengawet yang sering
digunakan : methyl, ethyl, propil dan buthyl – paraben, asam benzoat dan amonium
quartener.
Surfactan dan Emulsifier
Surfactan atau surface active agent merupakan komponen yang meredukasi kerja
dari efek kontak antara 2 permukaan dan tegangan antar permukaan.
Surfactan pada umumnya merupakan kombinasi antara hydrophilic dan lipofilic
dalam satu molekul.
Emulsifier merupakan bagian dari klas surfactan yang berupa campuran molekul
yang mempunyai sifat hidrofilik dan lipofilik.
Contoh :
Sorbitan trioleat
Glycerol monostearat emulsifier
PEG 2000 monostearat
Polyoxyethylen monostearat
Fatty acid
5
Fatty alkohol
Lanolin cholesterol surfaktan
Minyak tumbuh-tumbuhan
Type emulsi
Emulsi minyak dalam air ( o/w : oil in water ) artinya fase minyak tersebar dalam
air; minyak sebagai internel fase dan air sebagai eksternal fase
Emulsi air dalam minyak ( w/o : water in oil ) artinya fase air tersebar dalam
minyak, air sebagai internal fase dan minyak sebagai eksternal fase
Formula dan preparat emulsi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat formula dari kosmetik bentuk
emulsi antara lain :
Reaksi-reaksi antar unsur formula
Keasaman-kebasaan, unsur penggarama
pH (tinggi dan rendahnya)
Contoh :
Sabun cair yang dibuat dalam kondisi base, sedangkan surfaktan anionik stabil
dalam keadaan asam sehingga tidak dapat digunakan surfaktan tersebut.
Bebarapa formula seringkali menggunakan pelarut tertentu seperti : esential oils,
disamping penambahan parfum dan pengawet.
2. Cream dan Lotion
Cream adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang
dari 60 % air, sedangkan lotion adalah sama dengan cream, tapi lebih encer.
Tipe cream :
1. Tipe air dalam minyak ( w/o )
2. Pembawa minyak ( External phase )
3. Tipe minyak dalam air ( o/w )
4. Pembawa air ( External phase )
6
Ada 3 (tiga) tipe bahan yang penting dalam formula emulsi kosmetika :
1. Air
2. Lemak/bahan yang tidak larut dalam air
Misal : bees wax (cera), spermaceti, hidrokarbon, lanolin ( 75 % adeps lanae + 25
% air), asam-asam lemak, alkohol dengan BM tinggi, gliserida, isopropil
miristat, dan lain lain
3. Surfaktan / pengemulsi
Misal :sabun, garam amonium kuartener, alkilsulfat, gliserin mono stearat,
campuran polioksi etilen dan sebagainya
3. Gell dan Jelly
Gel adalah sediaan dasar berupa lembekan sistem dispersi yang terdiri dari partikel
organik, submikroskopik atau organik makromolekul yang tersuspensi atau
terbungkus dalam cairan yang bercorak dari transparan atau translusen hingga buram.
Sedangkan jelly adalah jel bercorak transparan atau translusen. Gel biasanya
digunakan untuk pembuatan sediaan kosmetika dalam tata rias rambut, dasar rias
wajah dan perawatan kulit. Konsistensi gel dan jeli dapat menunjukkan sifat
tiksotropi yaitu massa gel menjadi kental pada waktu didiamkan dan menjadi cair
kembali setelah dikocok dan tidak segera mengental sewaktu didiamkan. Sifat
konsistensi ini penting untuk sediaan kosmetika karena dengan demikian gel atau jeli
akan mudah merata jika dioleskan pada rambut atau kulit.
Untuk pembuatan gel dan jeli diperlukan antara lain:
Bahan dasar (zat gel) misalnya minyak juga untuk pelicin dan pelarut
Bahan tambahan (pengawet dan parfum)
Bahan lain misal antioksidan
7
Contoh :
Formula I :
R/ Sorbitan monolaurat 12
Destilat eter minyak 45
Parafin cair (viskositas rendah) 5
Manitol monolaurat 19
Air 19
Formula II :
R/ Eter oleil polioksietilen 15,5
Polioksietilen gliserida lemak 15,5
Parafin cair (viskositas rendah) 13,7
Propilenglikol 8,6
Larutan sorbitol 6,9
Parfum q.s
Air ad 100