85178180 Hand Out Sifat Fisika Dan Sifat Kimia

2
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (HAND-OUT) JUDUL MATERI : SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA URAIAN MATERI: A. SIFAT FISIKA Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati, diukur, atau dirasakan oleh pancaindra. Beberapa sifat fisika dari suatu zat antara lain: 1. Wujud Zat (Substance’s Form) Zat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu padat, cair dan gas. Perbadingan sifat dari zat padat, cair, dan gas dapat dilihat pada tabel berikut. Sifat Zat Padat Cair Gas Bentuk tetap sesuai dengan wadah yang ditempati sesuai dengan wadah yang ditempati Volume tetap tetap bergantung pada wadah yang ditempati Kemampuan untuk dimampatkan (compressibility) tidak dapat dimampatkan sulit untuk dimampatkan mudah untuk dimampatkan Wujud zat dipengaruhi oleh suhu. Misalnya pada suhu kamar (25 o C) air berwujud cair, besi berwujud padat dan karbon dioksida berupa gas. Zat dapat mengalami perubahan wujud dengan adanya pemanasan atau pendinginan hingga suhu tertentu. Misalnya air yang dipanaskan hingga 100 o C akan berubah menjadi uap, sedangkan air yang didinginkan hingga 0 o C akan menjadi es. 2. Titik Lebur (Melting Point) Zat padat memiliki ikatan antar partikel yang sangat kuat. Ketika zat padat mengalami kenaikan suhu, partikel-partikelnya dapat bergerak lebih cepat, sehingga berubah wujud menjadi cair. Suhu ketika zat berubah wujud dari padat menjadi cair disebut titik lebur. 3. Titik Didih (Boiling Point) Ketika zat cair dipanaskan partikel-partikel air bergetar lebih cepat sehingga memiliki energi yang cukup untuk memutuskan ikatan antar partikelnya, sehingga terjadi perubahan wujud menjadi gas. Suhu ketika zat berubah wujud dari cair menjadi gas disebut titik didih. 4. Titik Beku (Freezing Point) Ketika zat cair didinginkan gerakan antarpartikel air berkurang dan gaya tarik-menariknya semakin kuat sehingga menyebabkan posisi partikel-partikel air menjadi berdekatan dan tetap. Suhu ketika zat berubah wujud dari cair menjadi padat. 5. Larutan dan Kelarutan (Solution and Solutibility) Larutan tersusun atas zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Misalnya dalam larutan gula, gula disebut zat terlarut (solute) dan air sebagai zat pelarut (solvent). Air merupakan pelarut yang umum digunakan (pelarut universal). Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat terlarut yang dapat melarut dalam sejumlah zat pelarut pada suhu tertentu. Kelarutan suatu zat dalam zat cair berbeda-beda bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti suhu dan tekanan. a. Pengaruh suhu terhadap kelarutan Secara umum, kelarutan zat padat akan bertambah bila suhu dinaikkan. Contohnya kelarutan gliserin pada suhu 30 o C sebesar 33,2 gram/100 gram air, namun jika dipanaskan sampai 80 o C, kelarutannya meningkat menjadi 52,8 gram/100 gram air. Kelarutan gas akan berkurang akibat kenaikan suhu. Contohnya adalah pengaruh perubahan suhu terhadap kelarutan gas oksigen dalam air sangat dirasakan oleh ikan .Kelarutan oksigen dalam air sangat kecil dan ikan memerlukannya untuk hidup. Jika suhu dalam air meningkat, maka kelarutan oksigen akan menurun sehingga akan membahayakan kehidupan ikan dan makhluk hidup air lainnya. b. Pengaruh tekanan terhadap kelarutan Secara umum perubahan tekanan tidak berpengaruh terhadap kelarutan zat padat atau zat cair. Akan tetapi tekanan memiliki pengaruh yang besar terhadap kelarutan gas dalam cairan. Semakin besar tekanan, semakin tinggi kelarutan gas tersebut di dalam zat cair. Contohnya pada minuman berkarbonasi. Minuman berkarbonasi akan mengeluarkan busa atau gelembung ketika kaleng kita buka. Busa yang keluar berasal dari gas CO 2 yang terdapat pada minuman tersebut, gas tersebut diberikan pada tekanan tinggi. Ketika kaleng dibuka pada tekanan udara normal akan dihasilkan bunyi mendesis dan busa. 6. Kerapatan/Massa Jenis (Density) Kerapatan didefiniskan sebagai massa per satuan volume. Rumus kerapatan: ρ = V m

description

Sifat Fisika dan kimia Suatu Zat

Transcript of 85178180 Hand Out Sifat Fisika Dan Sifat Kimia

  • PENGEMBANGAN BAHAN AJAR(HAND-OUT)

    JUDUL MATERI : SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIAURAIAN MATERI:A. SIFAT FISIKA

    Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati, diukur, atau dirasakan oleh pancaindra. Beberapa sifat fisika dari suatu zat antara lain:1. Wujud Zat (Substances Form)

    Zat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu padat, cair dan gas. Perbadingan sifat dari zat padat, cair, dan gas dapat dilihat pada tabel berikut.

    Sifat Zat Padat Cair Gas

    Bentuk tetap sesuai dengan wadah yang ditempatisesuai dengan wadah yang ditempati

    Volume tetap tetap bergantung pada wadah yang ditempatiKemampuan untuk

    dimampatkan(compressibility)

    tidak dapat dimampatkan

    sulit untuk dimampatkan

    mudah untuk dimampatkan

    Wujud zat dipengaruhi oleh suhu. Misalnya pada suhu kamar (25oC) air berwujud cair, besi berwujud padat dan karbon dioksida berupa gas. Zat dapat mengalami perubahan wujud dengan adanya pemanasan atau pendinginan hingga suhu tertentu. Misalnya air yang dipanaskan hingga 100oC akan berubah menjadi uap, sedangkan air yang didinginkan hingga 0oC akan menjadi es.

    2. Titik Lebur (Melting Point)Zat padat memiliki ikatan antar partikel yang sangat kuat. Ketika zat padat mengalami kenaikan suhu,

    partikel-partikelnya dapat bergerak lebih cepat, sehingga berubah wujud menjadi cair. Suhu ketika zat berubah wujud dari padat menjadi cair disebut titik lebur.

    3. Titik Didih (Boiling Point)Ketika zat cair dipanaskan partikel-partikel air bergetar lebih cepat sehingga memiliki energi yang

    cukup untuk memutuskan ikatan antar partikelnya, sehingga terjadi perubahan wujud menjadi gas. Suhu ketika zat berubah wujud dari cair menjadi gas disebut titik didih.

    4. Titik Beku (Freezing Point)Ketika zat cair didinginkan gerakan antarpartikel air berkurang dan gaya tarik-menariknya semakin

    kuat sehingga menyebabkan posisi partikel-partikel air menjadi berdekatan dan tetap. Suhu ketika zat berubah wujud dari cair menjadi padat.

    5. Larutan dan Kelarutan (Solution and Solutibility)Larutan tersusun atas zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Misalnya dalam larutan gula, gula

    disebut zat terlarut (solute) dan air sebagai zat pelarut (solvent). Air merupakan pelarut yang umum digunakan (pelarut universal).

    Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat terlarut yang dapat melarut dalam sejumlah zat pelarut pada suhu tertentu. Kelarutan suatu zat dalam zat cair berbeda-beda bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti suhu dan tekanan.a. Pengaruh suhu terhadap kelarutan

    Secara umum, kelarutan zat padat akan bertambah bila suhu dinaikkan. Contohnya kelarutan gliserin pada suhu 30oC sebesar 33,2 gram/100 gram air, namun jika dipanaskan sampai 80oC, kelarutannya meningkat menjadi 52,8 gram/100 gram air.

    Kelarutan gas akan berkurang akibat kenaikan suhu. Contohnya adalah pengaruh perubahan suhu terhadap kelarutan gas oksigen dalam air sangat dirasakan oleh ikan .Kelarutan oksigen dalam air sangat kecil dan ikan memerlukannya untuk hidup. Jika suhu dalam air meningkat, maka kelarutan oksigen akan menurun sehingga akan membahayakan kehidupan ikan dan makhluk hidup air lainnya.

    b. Pengaruh tekanan terhadap kelarutanSecara umum perubahan tekanan tidak berpengaruh terhadap kelarutan zat padat atau zat cair.

    Akan tetapi tekanan memiliki pengaruh yang besar terhadap kelarutan gas dalam cairan. Semakin besar tekanan, semakin tinggi kelarutan gas tersebut di dalam zat cair. Contohnya pada minuman berkarbonasi. Minuman berkarbonasi akan mengeluarkan busa atau gelembung ketika kaleng kita buka. Busa yang keluar berasal dari gas CO2 yang terdapat pada minuman tersebut, gas tersebut diberikan pada tekanan tinggi. Ketika kaleng dibuka pada tekanan udara normal akan dihasilkan bunyi mendesis dan busa.

    6. Kerapatan/Massa Jenis (Density)Kerapatan didefiniskan sebagai massa per satuan volume. Rumus kerapatan:

    = Vm

  • 7. Kekerasan (Hardness)Kekerasan dari suatu zat merupakan kemampuan suatu zat untuk menahan goresan dari benda lain.

    Intan merupakan material terkeras.8. Kelenturan/Elastisitas (Elasticity)

    Kelenturan suatu zat adalah kemampuan sutau zat untuk kembali ke bentuk atau ukuran semula setelah direnggangkan atau ditekan. Contoh benda yang bersifat elastis adalah karet, pegas, spon, dan lain sebagainya.

    B. SIFAT KIMIASifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan reaksi zat tersebut dengan zat yang lain

    membentuk zat lain.1. Keasaman atau Kebasaan (pH), Acidy or Alkalinity (pH)

    Power of Hydrogen (pH) menyatakan tingkat keasaman suatu zat. Nilai pH berkisar dari 1 sampai 14. Nilai pH 7 menunjukkan bahwa zat tersebut bersifat asam. Nilai pH = 7 menyatakan bahwa zat tersebut bersifat netral. Nilai pH 7 menunjukkan bahwa zat tersebut bersifat basa.

    2. Kereaktifan (Reactivity)Kereaktifan merupakan kecenderungan sutau zat mengalami reaksi kimia. Suatu zat dikatakan reaktif jika dapat mengalami reaksi dengan air atau oksigen dalam udara pada keadaan normal (suhu 25oC, tekanan 1 atmosfer)a. Reaksi dengan air (Its Reactivity with water)

    Logam aktif seperti litium, kalium, dan natrium sangat reaktif terhadap air. Reaksi logam aktif dengan air pada suhu ruangan menghasilkan larutan hidroksida dan gas hidrogen disertai ledakan.

    Gas-gas polutan di udara seperti SO2, SO3 dan NO2 dapat bereaksi dengan air hujan. Reaksi gas-gas tersebut dengan air menghasilkan asam. Asam tersebut akan jatuh kembali ke bumi sebagai hujan asam yang merusak lingkungan.

    Stalaktit dan stalagmit merupakan endapan kalsit (CaCO3) yang terbentuk indah di atap dan dasar gua. Endapan kalsit merupakan hasil reaksi CO2, air dan bahan kapur.

    b. Reaksi dengan oksigen(Its reactivity with oxygen)Reaksi unsur atau senyawa dengan oksigen dinamakan reaksi oksidasi. Contoh reaksi oksidasi

    adalah perkaratan besi. Karat besi terjadi jika besi bereaksi dengan oksigen di udara membentuk besi oksida (Fe2O3), dengan adanya air Fe2O3 berubah menjadi Fe2O3xH2O yang merupakan rumus kimia dari karat besi.

    Reaksi pembakaran yang merupakan reaksi senyawa karbon dengan oksigen juga termasuk reaksi oksidasi. Batu bara, bensin, dan gas metana merupakan senyawa yang mudah terbakar.