8. [Tahapan Penyusunan KTI]

36
LANGKAH-LANGKAH/ TAHAPAN/PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KTI

description

Tahapan Penyusunan KTI, Langkah-langkah pembuatan KTI

Transcript of 8. [Tahapan Penyusunan KTI]

Slide 1

LANGKAH-LANGKAH/ TAHAPAN/PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KTI

Penelitian atau Reseach ialah a systemic attempt to provide answer to question (Tuckman, 1979:12). Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis karena harus selalu mengikuti prosedur dan langkah-langkah yang telah ditentukan sebelumnya atas dasar asumsi, teknik dan metodenya.Penelitian ilmiah dilaksanakan berdasarkan proses dan langkah-langkah/tahapan berpikir ilmiah. Sedangkan berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan perpaduan antara cara berpikir induktif dan deduktif.

Dalam proses berpikir ilmiah terdapat beberapa langkah (John Dewey, 1958 : 111).Merasakan adanya masalah yang memerlukan pemecahan.Merumuskan & membatasi masalah yang dirasakan itu.Membuat hipotesis (praduga/kesimpulan) sementara.Mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang dirasakan itu.Mengolah data untuk membuat kesimpulan.Mengadakan generalisasi untuk sampai kepada dapat mencari implikasi dengan peristiwa-peristiwa lain dan kejadian-kejadian lain di waktu Yang akan datang

Langkah-langkah dan Tahapan PenelitianTahap persiapanTahap pengumpulan bahanTahap pengolahan bahanTahap penyuntingan/pemeriksaan/pengeditanTahap penyajian

Langkah-langkah dan Tahapan Penelitian1. Persiapan a. Menentukan topik atau judul penelitian. b. Merumuskan latar belakang serta membatasi maslah. c. Merumuskan anggapan dasar, teori yang digunakan, dan hipotesis. d. Merumuskan tujuan penelitian serta hasil yang diharapkan. e. Menentukan sumber data (mendeskripsikan populasi, sampel, dan teknik penarikan sampling). f. Menentukan metode dan teknik penelitian, serta intrumen/alat, data, (terangkan alasan penunjang hal tsb di atas)2. Pengumpulan bahan/data Mengumpulkan data (menetukan jadwal, personalia/ requitmen tenaga pembantu, dan membuat pedoman pengumpulan datanya).

3. Pengolahan bahan/dataMengolah menganalisis data terkumpul, (mengadakan seleksi, membuat klasifikasi, mentabulasi, dan memodifikasi data dalam bentuk coding from beserta coding sceme. Terangkan pula teknik analisis yang digunakan termasuk alas an-alasannya).4. KesimpulanMenarik generalisasi untuk membuat kesimpulan membuat saran-saran (saran-saran itu untuk siapa dan untuk apa fungsinya).5. PelaporanMenulis menerbitkan/memproduksi laporan (perhatikan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar, dan tata tulis yang memenuhi aturan tertentu).

1. Memilih Pokok Bahasan (Masalah)Pokok bahasan (masalah) yang akan kita angkat ke dalam karangan dapat kita peroleh dari berbagai sumber, misalnya : pengalaman pribadi, tempat bekerja atau belajar, lingkungan, dan buku-buku ilmiah. Dalam memilih masalah tersebut ada beberapa kriteria berikut yang perlu kita perhatikan :a. Pentingkah masalah itu kita kemukakan?b. Menarikkah masalah itu bagi kita?c. Cukupkah kemampuan dan sarana yang kita perlukan untuk menggarap masalah itu?d. Tidakkah masalah itu terlalu luas atau terlalu sempit?e. Mungkinkah kita memperoleh data yang kita perlukan

Seandainya kita telah mengiyakan pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti kita telah memperoleh pokok bahasan yang kita maksud. Sehubungan dengan pokok bahasan, ada beberapa istilah yang pengertiannya sering saling mengaburkan. Istilah tersebut adalah : Topik = Pokok (subjek) yang dibahas. Tema = Merupakan tujuan/kehendak penulis terhadap topik tersebut; atau dapat pula dikatakan bahwa tema itu merupakan pernyataan sikap penulis terhadap topik. Tesis = Pendapat utama penulis mengenai pandangannya terhadap topik tersebut. Judul= Nama yang memberi identitas karangan, yang mencerminkan keseluruhan isi karangan.

Topik: Pendidikan KesehatanTema : Pendidikan kesehatan di Sekolah Menengah perlu ditingkatkanTesis : berbagai cara untuk meningkatkan pendidikan kesehatan di SMA, di antaranya : 1. Perbaikan metode pengajaran 2. Penambahan sarana kesehatan 3. Perbaikan lingkungan pemukiman 4. Teladan para pendidik dan orang tuaJudul : Peningkatan Pendidikan Kesehatan di Sekolah Dasar : Studi Kasus SMA Karamat Kota Sukabumi.

Selain pengertian tersebut di atas, ada pula yang berpendapat bahwa tesis ialah ungkapan tema dalam bentuk sebuah kalimat. Dalam hal ini tema dengan tesis sama saja, yaitu pendapat utama penulis mengenai topik yang dikemukakan.

2. Membatasi Pokok Bahasan (Masalah)Salah satu sifat karangan ilmiah adalah tuntas, dalam arti mengupas segi-segi masalahnya sampai pada bagian-bagian kecil. Agar tuntas, maka pokok bahasan itu harus dibatasi, sebab bila terlalu luas pembahasan akan dangkal mengingat data yang harus dikumpulkan terlalu banyak, di luar jangkauan waktu, dan berbagai aspek lainnya. Misalnya, kita memilih topik Pendidikan. Pendidikan itu banyak sekali tingkat dan ragamnya. Ada pendidikan SD, SLTP, SLTA. Sekolah kejuruan, dan lain-lain. Selain itu ada pendidikan formal, pendidikan non formal, pendidikan moral, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lain. Jadi, hendaklah dalam memilih topik ini dibatasi pula cakupannya. Misalnya : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Biologi di SMA.

3. Menyusun Kerangka Karangan (Ragangan)Sebelum karangan ditulis, dibuat kerangkanya. Kerangka karangan = Rencana karangan secara garis besar baik organisasi maupun isinya, yang telah tersusun menurut tingkat kepentingannya dan relevansinya. Fungsi kerangka : Penulis, agar dapat mengungkapkan idenya secara terinci, sistematis, dan lengkap. Peneliti, berfungsi sebagai pedoman untuk mengumpulkan data yang diperlukan, baik dari literatur maupun lapangan atau laboratorium.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kerangka ini merupakan pola dasar untuk menuangkan gagasan yang akan ditulis dalam bentuk karangan. Karena kerangka ini berupa pola dasar, maka disinilah arti penting sebuah kerangka.Kerangka yang sudah baik (lengkap, terarah, tersusun) cenderung melahirkan karangan yang baik pula dan sebaliknya. Dalam praktek penyusunan bisa kerangka ini ada perubahan walaupun perubahan tersebut tidak terlalu prinsip. Menjelang akhir penyusunan karangan, kerangka yang telah dilengkapi nomor halaman dan sebagainya jadilah daftar isi.

Tahapan-tahapan kerangka karangan yang dapat dijadikan pedoman : Curah ide (brain storming) atau inventarisasi ide, maksudnya dengan berpedoman pada judul dan tema karangan, semua ide yang berkaitan ditulis tanpa penyaringan secara cermat.Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang telah ditulis dikoreksi, ditambah, dikurang, diganti dan sebagainya sesuai dengan ide baru yang mungkin dianggap lebih baik.Pengelompokkan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis dan tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, sub pasal dan seterusnya.

4. Macam-macam Kerangkaa. Kerangka Organisasi

Kerangaka organisasi karangan disesuaikan dengan jenis karangan yang akan dibuat : makalah/risalah/skripsi/tesis, laporan penelitian, laporan teknik.

1) Kerangka organisasi makalah sederhana/artikel

1. Pendahuluan (pengantar ke masalah)2. Permasalahan3. Pembahasan4. Kesimpulan dan saranKeterangan : a. permasalahan dan pembahasan kadang-kadang digabung,b. tidak dituangkan dalam bab demi bab, pasal demi pasal, secara implisit tercermin dalam urutan alinea.

2) Kerangka organisasi makalah/ risalah/skripsi/tesis

BAB I PENDAHULUANLatar Belakang dan Rumusan Masalah Ruang Lingkup Kajian Tujuan Pembahasan Anggapan Dasar dan Hipotesis Sumber Data Sistematika PembahasanBAB IIDESKRIPSI MASALAH (Berdasarkan data literatur/lapangan)BAB III PEMBAHASAN (Pendapat penulis atas data yang diperoleh)BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Keterangan :

a. Komponen bab pendahuluan semakin lengkap semakin baik dan sesuai dengan tingkatan/jenis karangan;b. Bab deskripsi masalah bisa diawali tinjauan pustaka (landasan teori) dan bab ini berisi uraian berdasarkan literatur.

3) Kerangka organisasi laporan penelitian

BAB I PENDAHULUANLatar Belakang da Rumusan MasalahRuang LingkupTujuan PenelitianAnggapan DasarHipotesisMetode PenelitianSumber DataBAB II TINJAUAN PUSTAKABAB III PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANBAB IV PENGOLAHAN DATA (deskripsi, analisis & interpretasi)BAB VI HASIL DISKUSIBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

4) Kerangka organisasi laporan teknik

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah) 2. Ruang Lingkup 3. Tujuan 4. Sumber DataBAB II DESKRIPSI MASALAH (data hasil survai)BAB III PEMBAHASAN MASALAH (pemikiran penulis dan literatur)BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

b. Kerangka Isi

Kerangka organisasi baru memuat alur pemikiran secara garis besar, belum dikaitkan dengan judul atau materi karangan. Kerangka yang sudah memuat pokok gagasan sesuai dengan judul dan dituangkan dalam bab demi bab, pasal demi pasal disebut kerangka isi. Kerangka yang sudah memuat pokok gagasan dituangkan dalam bentuk kalimat disebut kerangka kalimat. Sedangkan kerangka yang keterangannya (pokok gagasan) berupa frasa disebut kerangka topik (formal). Adakalanya pokok gagasan tadi dituangkan dalam bentuk alinea (paragraf). Kerangka semacam tadi disebut kerangka alinea.

Contoh Kerangka IsiJudul : Usaha Meningkatkan Mutu Pendidikan Kesehatan di SMP Negeri 26 Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perumusan Masalah 1.2 Alasan dan Tujuan 1.3 Anggapan Dasar 1.4 Hipotesis 1.5 Sumber Data 1.6 Sistematika Pembahasan

BAB II KEADAAN UMUM SMP NEGERI 26 SUKABUMI 2.1 Tenaga Pengajar 2.2 Keadaan Murid 2.3 Sarana Umum 2.4 Lokasi

BAB III KEMUNGKINAN USAHA PENINGKATAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 26 SUKABUMI 3.1 Peningkatan Mutu Tenaga Pengajar 3.2 Penambahan Jam Pelajaran 3.4 Penambahan Sarana Keagamaan 3.5 Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan

BAB IV USAHA PENINGKATAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 26 SUKABUMI 4.1 Pemanfaatan Sarana yang Telah Ada 4.1.1 Sarana Kesehatan (UKS) 4.1.2 Kegiatan OSIS 4.2 Perbaikan Metode Pengajaran 4.2.1 Metode ceramah 4.2.2 Metode pemecahan masalah 4.2.3 Metode diskusi 4.2.4 Metode riset 4.2.5 Metode sosiodrama 4.2.6 Metode simulasi 4.3 Perbaikan Sistem Evaluasi 4.4 Peningkatan Kehidupan Lingkungan di Sekolah 4.5 Teladan Para Pendidik dan Orang Tua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

5. Penjelasan Organ Karya Tulis Ilmiaha. Latar belakang dan rumusan masalahLatar belakang masalah memuat keterangan yang menyebabkan munculnya masalah. Disini dapat pula dijelaskan pentingnya masalah itu dikemukakan. Rumusan masalah ungkapan yang dapat menegaskan apa yang menjadi inti persoalan. Biasanya rumusan masalah itu berupa kalimat tanya: apa, mengapa, atau bagaimana.

Misalnya: Mengapa jumlah bayi meninggal dunia di Indonesia menunjukkan angka yang terus menaik?

b. Ruang lingkup kajianRuang lingkup ialah segi-segi masalah yang akan dikaji untuk menjawab/memecahkan persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Misalnya : Mengapa pasaran produk obat dalam negeri menurun? ruang lingkupnya antara lain : manajemen perusahaan, kualitas produk, pesaing. Segi ini dipilih karena memungkinkan menurunnya pasaran produk dalam negeri.

c. Tujuan penelitianDi sini dicantumkan untuk apa penulis mengemukakan persoalan itu dan apa yang ingin dicapai oleh penulis dengan masalah tersebut. Yang dicantumkan itu adalah tujuan objektif bukan tujuan subjektif. Misalnya : mencari cara yang tepat untuk menanamkan kesadaran hidup sehat dalam keluarga. Tujuan subjektif biasanya dicantumkan pada Prakata yang berisi dalam rangka apa penulis membuat karangan itu, misalnya untuk memenuhi tugas mata kuliah tertentu, atau untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana.

d. Anggapan dasar (postulat) dan hipotesisPostulat dan hipotesis biasanya ada pada karangan ilmiah yang lebih tinggi bobotnya dan jenis laporan penelitian. Postulat ialah pernyataan yang telah dianggap benar secara apriori. Yang dijadikan postulat biasanya berupa teori, dalil/hukum, aksioma, dan lain-lain.Contoh :Postulat : Prestasi belajar seseorang bergantung pada beberapa faktor :a. Tingkat kecerdasanb. Metode belajarc. Ketekunan dan konsentrasi belajard. Kesehatan fisik dan mental.

Hipotesis : jika mereka yang lulus PMDK memiliki faktor tersebut tentu mereka akan menjadi mahasiswa yang berprestasi lebih lanjut dapat diramalkan bahwa indeks prestasi seorang mahasiswa sebanding dengan nilai PMDK nya.

e. Sumber dataBagian ini menerangkan dari mana data itu didapat, baik dari literatur maupun lapangan, juga usaha apa yang dilakukan untuk mendapatkan data. Misalnya : mengadakan wawancara (interview), pengamatan (observasi), angket (Quesionaire) atau percobaan (eksperimen).

f. Sistematika pembahasanUntuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap pembaca hal apa saja yang akan diuraikan pada bab berikutnya perlu disusun sitematika pembahasan. Disini diuraikan pokok-pokok bahasan yang disusun menurut bab demi bab, pasal demi pasal sesuai dengan kerangka. Dalam hal ini perlu diperhatikan cara pemaparannya yang dituangkan dalam bentuk kalimat (uraian biasa, tidak seperti susunan kerangka).

Pendahuluan sebagai bab pertama memuat latar belakang masalah, tujuan yang hendakl dicapai, postulat hipotesis, sumber data, dan sistematika pembahasan. Selanjutnya pada bab dua dijabarkan teori kesehatan (daras kepustakaan) dan keadaan daerah Sukabumi ditinjau dari segi kesehatan, misalnya : lokasi, keadaan geografi, iklim, keadaan dokter. Bab tiga mengemukakan pembuktian hipotesis beserta pembahasannya, misalnya : jenis penyakit, cara penanggulangan, tingkat kesembuhan yang dicapai, potensi yang ada. Dibahas pula faktor yang berpengaruh yaitu : sarana, pengetahuan dan keterampilan, dan kehidupan sosial ekonominya. Bab terakhir merupakan kesimpulan dari pembuktian hipotesis dan hasil pembahasan. Pada bab ini diberikan pula saran peningkatan kesehatan di Sukabumi.

g. Deskripsi masalah (termasuk tinjauan pustaka)Organ ini berfungsi memberikan gambaran mengenai masalah itu berdasarkan data yang diperoleh. Gambaran tersebut ditampilkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sudah tentu gambaran itu harus objektif. Artinya seperti apa adanya menurut data yang diperoleh dari rujukan kepustakaan (hasil daras kepustakaan), menurut data yang diperoleh dari lapangan ataupun laboratorium.

h. PembahasanDi sini penulis mengemukakan pendapat, komentar, tafsiran, atau arah pembahasan harus tertuju pada terjawabnya persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Jelasnya, pembahasan di sini mengarah pada pemecahan masalah secara gamblang. Kuncinya adalah kecanggihan dan ketajaman penalaran penulis terhadap yang dibahas.

i. Kesimpulan dan saranBab terakhir penulis menerangkan hasil pembahasan. Selanjutnya, penulis menarik kesimpulan secara keseluruhan, dalam hal ini merupakan jawaban persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Untuk karangan yang menggunakan hipotesis, kesimpulan ini merupakan jawaban apakah hipotesis itu terbukti kebenarannya atau tidak. Saran adalah pendapat penulis yang muncul sebagai kosekuensi/implikasi adanya kesimpulan tersebut. Biasanya berupa anjuran tindakan selanjutnya setelah terjawab persoalannya.