7.program pelayanan karyawan

22
KOMPENSASI DAN INSENTIF MAKALAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Oleh: Deddy (14101011) Suci Rachma Rosanthy (14101146) Nur Ariska Ramadhani (14101047) Rolly Fahzuan (14101135) Dosen Pengajar: R. Abumanshur M., MPM PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Transcript of 7.program pelayanan karyawan

Page 1: 7.program pelayanan karyawan

KOMPENSASI DAN INSENTIF

MAKALAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh:

Deddy (14101011)

Suci Rachma Rosanthy (14101146)

Nur Ariska Ramadhani (14101047)

Rolly Fahzuan (14101135)

Dosen Pengajar: R. Abumanshur M., MPM

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK RAJA HAJI

TANJUNG PINANG

2016

Page 2: 7.program pelayanan karyawan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan, karyawan

adalah asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

perusahaan tidak akan bisa berjalan, begitu juga karyawan tidak dapat menunjang

kesejahteraan hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai tempat mencari nafkah

sekaligus implementasi dari disiplin ilmu yang mereka miliki sendiri. Maka

karyawan harus diperhatikan kesejahteraannya jangan hanya dituntut

kewajibannya saja dengan berbagai macam beban pekerjaan, begitu pula dengan

karyawan yang jangan hanya menuntut hak mereka tetapi pekerjaan dan tanggung

jawab sebagai karyawan tidak diselesaikan. Namun masih ada perusahaan yang

kurang memperhatikan karyawannya sehingga karyawan menjadi kehilangan

motivasi, malas, dan terkesan tidak baik hasil pekerjaannya. Sehingga mereka

beranggapan bahwa sekeras apa pun mereka bekerja perusahaan tidak

mempedulikan mereka, apalagi untuk memberikan kesejahteraan dan imbalan

yang layak untuk mereka.

Pentingnya kesejahteraan karyawan adalah untuk mempertahankan

karyawan agar tidak pindah ke perusahaan lain, meningkatkan motivasi dan 

semangat kerja, dan meningkatkan sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

Untuk mempertahankan karyawan ini hendaknya diberikan

kesejahteraan/kompensasi lengkap/fringe benefits. Kesejahteraan yang diberikan

sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental

karyawan beserta keluarganya. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dan

memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar semangat kerja meningkat

adalah melalui program kesejahteraan karyawan yang disusun berdasarkan

peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan serta berpedoman kepada

kemampuan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai

kesejahteraan pegawai dalam upaya pemeliharaan tenaga kerja.

2

Page 3: 7.program pelayanan karyawan

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Kesejahteraan atau Pelayanan Karyawan

Menurut Melayu S.P Hasibuan kesejahteraan adalah balas jasa lengkap

(materi dan non materi) yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan

kebijkasanaan. Kesejahteraan sosial atau jaminan sosial karyawan menurut I.G

Wursanto (1985: 165) adalah bentuk pemberian penghasilan baik dalamm bentuk

materi maupun dalam bentuk non materi, yang diberikan oleh perusahaan kepada

karyawan selama masa pengabdiannya ataupun setelah berhenti karena pensiun,

lanjut usia dalam usaha memenuhi kebutuhan materi maupun non materi kepada

karyawan dengan tujuan untuk memberikan semangat atau dorongan kerja kepada

karyawan. Sedang menurut Andre. F. Sikulu kesejahteraan karyawan adalah balas

jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk selain upah.

Dari ketiga pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas

kesejahteraan karyawan sangat di perlukan disetiap perusahaan. Dengan adanya

program kesejahteraan karyawan di suatu perusahaan dapat memotivasi karyawan

dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, sehingga karyawan dapat

mengerjakan tugasnya dengan produktiv. Adanya program kesejahteran karyawan

ini para karyawan pun juga merasa tenang dan nyaman dalam mengerjakan

tugasnya, karena salah satu program dari kesejahteraan karyawan ini adalah

menjamin keselamatan dan kesehatan karyawan.

2.2 Alasan-alasan dan Tujuan diselenggarakannya program pelayanan

Karyawan

Akhir-akhir ini program-program kesejahteraan karyawan telah mengalami

perkembangan yang luas. Banyak alasan yang menjadikan makin diperhatikannya

masalah kesejahteraan karyawan. Pendekatan paternalis (paternalistic approach)

terhadap masalah personalia, nampaknya menjadi salah satu sebab utama.

Pendekatan ini menganggap bahwa manajemen adalah induk bagi para karyawan.

3

Page 4: 7.program pelayanan karyawan

Karena itu, sudah selayaknya jika manajemen memikirkan kesejahteraan

karyawannya.

Pendekatan ini juga dipengaruhi oleh makin berkembangnya organisasi-

organisasi buruh, sehingga para atasan merasa khawatir terhadap tingkah laku

para karyawannya. Akibatnya, para atasan berusaha memberikan apa yang dirasa

baik untuk para karyawannya, supaya mereka tidak membentuk organisasi buruh.

Perhatian pemerintah yang semakin meningkat terhadap persoalan kesejahteraan

karyawan dan persaingan yang semakin ketat juga menjadi sebab lain yang

meningkatkan perhatian pengusaha terhadap masalah kesejahteraan karyawan.

Dibawah ini ada beberapa sebab-sebab makin berkembangnya program-

program kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut :

a. Perubahan sikap para karyawan, yang disebabkan terutama oleh makin

meningkatnya taraf pendidikan mereka,

b. Permintaan dari organisasi-organisasi buruh,

c. Permintaan dari pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk undang-

undang atau peraturan-peraturan,

d. Persaingan yang semakin ketat mengakibatkan para pengusaha harus

berusaha untuk memberikan berbagai jaminan agar para karyawan

betah, dan

e. Adanya pengawasan terhadap tingkat upah, terutama dari asosiasi para

pengusaha untuk mencegah persaingan dalam pemberian upah. Hal ini

dapat mengakibatkan pengusaha tidak bisa begitu saja menaikan

tingkat upah, dan untuk mengatasinya pengusaha kadang-kadang

memberikan kenaikan dalam bentuk jaminan sosial kepada para

karyawannya.

Beberapa indikator diatas merupakan alasan-alasan terbentuknya program

kesejahteraan karyawan. Dengan adanya progam kesejahteraan karyawan para

pengusaha mengharapkan meningkatnya produktivitas dan semnagat keraja

karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan tujuan

4

Page 5: 7.program pelayanan karyawan

diselenggarakannya program kesejahteraan karyawan menurut Malayu S.P.

Hasibuan, yaitu :

1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan ketertarikan pegawai dengan

perusahaan,

2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi pegawai

beserta keluarganaya,

3. Memotivasi semangat kerja, disiplin, dan produktifitas pegawai, dan

4. Menurunkan tingkat absensi.

Ke empat indikator ini lah yang membuat pemilik perusahaan

menyelenggarakan program kesejahteraan karyawan pada perusahaannya.

2.3 Prinsip-Prinsip Program Pelayanan Karyawan

Prinsip utama program pelayanan karyawan, sebagaimana program lainnya

adalah agar hasil yang diperoleh minimal sama dengan biayanya. Beberapa

prinsip lainnya adalah seperti diuraikan dibawah ini:

a. Program hendaknya diarahkan untuk memuaskan kebutuhan yang

sebenarnya. Seringkali terjadi salah penafsiran keinginan para

karyawan. Kesulitan lain yang sering timbul adalah bahwa sering para

karyawan tidak memberikan jawaban yang segera dan jujur pada saat

ditanya mengenai fasilitas apa yang mereka inginkan,

b. Pelayanan hendaknya dibatasi pada kegiatan-kegiatan yang lebih

efektif dijalankan secara kelompok dari pada secara individu. Asuransi

jiwa, misalnya yang dibeli secara kelompok biasanya mempunyai

harga yang cukup rendah dibandingkan dengan pembelian secara

individual.

c. Pelayanan haruslah menggunakan dasar yang seluas mungkin.

Hendaknya program pelayanan karyawan bisa dinikmati oleh sebagian

besar karyawan perusahaan. Contoh pelaksanaan program rekreasi

yang berupa fasilitas olahraga misalnya, hendaknya bisa dinikmati

oleh sebagian besar karyawan,

5

Page 6: 7.program pelayanan karyawan

d. Biaya program pelayanan ini hendaknya bisa dihitung secara jelas

untuk dasar pembelanjaanya. Prinsip ini terutama penting untuk

program asuransi atau pensiun. Taksiran yang wajar dan realistis

haruslah bisa dibuat untuk menentukan besarnya biaya atau uang

santunan yang akan dibayarkan.

Program pelayanan karyawan, sebagaimana program lainnya, haruslah

direncanakan dan ditentukan tujuannya sebagai pedoman dalam menyusun

program tersebut. Karena berbagai pengaruh, dari dalam maupun dari luar

perusahaan, maka sebaiknya program pelayanan karyawan terdiri dari kombinasi

atau campuran berbagai bentuk program. Untuk menentukan kombinasi program

yang terbaik, Foegen menyarankan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung berbagai biaya dari berbagai bentuk/tipe program

pelayanan,

b. Membuat judgement untuk menentukan berapa dana yang tersedia

untuk menutup biaya dari berbagai program pelayan dimasa

mendatang.

c. Menentukan prioritas dari masing-masing program pelayanan

karyawan. Berbagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar

menentukan prioritas adalah peraturan pemerintah, preferensi manajen,

preferensi karyawan,

d. Memutuskan kombinasi terbaik dari berbagai bentuk program

pelayanan. Pengambilan keputusan hendaknya memperhatikan

berbagai bentuk bentuk program pelayanan karyawan yang mungkin

dilakukan, kesenangan relatif yang baik ditujukan oleh manajemen

maupun oleh karyawan, biaya dari masing-masing jenis program, dan

total dana yang tersedia untuk seluruh program pelayanan karyawan.

6

Page 7: 7.program pelayanan karyawan

2.4 Partisipasi Karyawan

Salah satu syarat agar program pelayanan karyawan bisa berhasil dengan

baik adalah adanya partisipasi para karyawan. Dukungan ini bisa diperoleh jika

ada kerja sama antara manajemen dengan karyawan. Program pelayanan yang

dijalankan perusahaan kadang-kadang tidak disenangi oleh karyawan. Oleh karena

itu, manajemen perlu melakukan semacam survei untuk menentukan tipe program

yang sebenarnya menjadi keinginan para karyawan. Cara yang sering ditempuh

adalah dengan membentuk semacam panitia yang anggotanya terdiri dari wakil

manajemen dan wakil pekerja untuk memberikan rekomendasi mengenai tipe

program apa yang sebaiknya dilaksanakan.

2.5 Pengendalian Biaya

Salah satu masalah utama yang dihadapi perusahaan adalah makin

meningkatnya biaya penyelenggaraan program pelayanan. Perusahaan perlu

menentukan biaya program pelayanan karyawan denga hati-hati, karena biaya

program ini merupakan biaya tetap (fixed cost). Seringkali pengusaha tidak bisa

mengurangi biaya untuk program kesejahteraan karyawan, meskipun kondisi

keuangan perusahaan memburuk. Pengurangan atau peniadaan biaya ini

dikuatirkan akan menimbulkan rasa tidak puas pada diri karyawan (misalnya

pemberian tunjangan hari raya).

Administrasi yang tertib, teratur, dan informatif akan memudahkan

perusahaan didalam melakuakan pengendalian biaya program ini. Untuk program-

program seperi pensiun dan asuransi, perlu ditentukan besarnya biaya yang harus

dibayarkan oleh karyawan. Manajemen perlu menghitung dengn seksama,

sehingga manajemen mempunyai dasar untuk menentukannya. Cara yang sering

dipergunakan adalah dengan memperhatikan juga adanya probabilitas. Hal lain

yang penting adalah hendaknya dasar ini bisa dikomunikasikan kepada para

karyawan, sehingga mereka tahu mengapa misalnya mereka harus membayar

sejumlah biaya tertentu setiap bulannya.

7

Page 8: 7.program pelayanan karyawan

2.6 Masalah-masalah yang Mungkin Timbul Dalam Program Pelayanan

Karyawan

Dalam pelaksanaan pekerjaan di suatu perusahaan tentunya setiap karyawan

mempunyai

1. Kemungkinan timbulnya permintaan dari pihak karyawan untuk

tambahan program-program kesejahteraan yang lain.

2. Pemberian liburan dengan tetap menerima gaji, pemberian ini hanya

diberikan pada golongan pemimpin. Tetapi, kemudian hal ini

dianggap tidak wajar, karena itu para karyawan juga menuntut

perlakuan yang sama. Hal ini mengakibatkan perusahaan harus

mengeluarkan tambahan biaya untuk memberikan jaminan sosial yang

sama. Keadaan ini akan lebih berat lagi, jika kemudian golongan

pimpinan yang pernah mendapat perlakuan istimewa meminta

tambahan jaminan sosial dalam bentuk yang lain.

3. Kemungkinan bahwa program kesejahteraan karyawan ini hanya akan

menjadi sumber keluhan yang baru.

4. Tambahan fasilitas yang dimaksudkan agar para karyawan menjadi

lebih senang didalam menjalankan pekerjaannya kadang-kadang bisa

menjadi sumber keluhan. Disediakannya kafetaria untuk melayani

para karyawan yang ingin makan ditempat kerja, bisa menimbulkan

kritikan dari para karyawan tentang pelayanan yang kurang baik,

menunya yang tidak pernah bervariasi, masakannya yang tidak enak

dan sebagainya.

5. Pemberian berbagai bentuk jaminan sosial, bisa menimbulkan kesan

adanya sikap paternalitis dari pihak manajemen. Berbagai bentuk

jaminan sosial yang diterima karyawan yang dimaksudkan sebagai

hadiah, kadang-kadang diterima dengan rasa kurang antusias.

6. Kemungkinan terabaikannya program-program personalia yang lain.

Jelas hal ini tidak baik, karena manajer personalia masih harus

8

Page 9: 7.program pelayanan karyawan

bertanggung jawab terhadapmasalah-masalah lainnya, seperti program

seleksi yang baik, dan penyusunan program pelatihan.

2.7 Bentuk-bentuk Program Pelayanan Karyawan

Bentuk-bentuk program pelayanan karyawan dapat di kelompokkan menjadi

tiga bagian sebagai berikut :

1. Program pelayanan yang menyangkut kesejahteraan ekonomi

karyawan,

Program ini dirancang dan diselenggarakan untuk melindungi

keamanan ekonomi para karyawan. Bentuk program-program ini

antara lain:

a. Uang Pensiun

Pemberian pensiun berarti bahwa perusahaan memberikan

sejumlah uang tertentu secara berkala kepada karyawan yang telah

berhenti bekerja, setelah mereka bekerja dalam waktu yang lama atau

setelah mereka mencapai suatu batas usia tertentu. Di Indonesia, masih

jarang perusahaan swasta memberikan uang pensiun kepada para

karyawannya.

b. Asuransi

Program asuransi ini dapat berupa asuransi jiwa, asuransi

kesehatan, dan asuransi kecelakaan. Disini perusahaan bisa melakukan

kerjasama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung asuransi

karyawannya. Perusahaan yang melakukan administrasi pembayaran

provisi bisa dibayar oleh perusahaan atau pembayaran provisi di bayar

oleh karyawan melalui pemotongan gaji. Seandainya perusahaan telah

mengasuransikan karyawannya, menurut Undang-undang Kecelakaan

Tahun 1947, perusahaan tetap berkewajiban memberikan ganti rugi

kepada para karyawan yang mengalami kecelakaan. Kini perusahaan

telah memperkanalkan bentuk asuransi yang disebut dengan Asuransi

Tenaga Kerja (Astek).

9

Page 10: 7.program pelayanan karyawan

c. Pemberian Kredit

Pemberian kredit kepada karyawan yang membutuhkan bisa

diorganisir oleh manajemen, bisa pula oleh karyawan itu sendiri

dengan mendirikan perkumpulan atau koperasi simpan pinjam. Pada

bentuk koperasi simpan pinja, pihak manajemen hanya menjadi

pengawan saja untuk manjamin agar koperasi yang didirikan itu

berjalan dengan baik. Koperasi ini berfungsi membantu para anggota

dalam masalah keuangan.

2. Program Pemberian Hiburan

Setiap orang memerlukan hiburan atau rekreasi didalam

kehidupannya, yang menjadi persoalan manajemen dalam penyusunan

programini adalah apakah kegiatan ini diserahkan kepada pemilihan

individumasing-masing ataukah di sponsori oleh perusahaan, sebab ini

menyangkut masalah biaya, efektifitas, dan sikap karyawan. Program-

program rekreasi bisa dikelompokkan menjadi dua kegiatan, yaitu :

a. Kegiatan Olahraga

Kegiatan olahraga bisa dimaksudkan untuk sekedar memelihara

kesehatan atau bisa juga untuk mengejar prestasi.

b. Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial dapat dilakukan, misalnya dengan darmawisata

bersama-sama atau membentuk kelompok-kelompok khusus, seperti

kelompok drama, dan musik.

3. Program pelayanan yang bersifat memberikan tambahan fasilitas

kepada para bawahan

Kegiatan-kegiatan pemberian fasilitas kepada bawahan bisa

berbentuk penyedian kafetaria, perumahan, fasilitas pembelian atau

mini market, fasilitas kesehatan, penasehat keuangan, dan fasilitas

pendidikan. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai program

10

Page 11: 7.program pelayanan karyawan

pelayanan karyawan yang bersifat memberikan atau menyediakan

fasilitas.

a. Penyediaan Kafetaria

Penyediaan kafetaria dapat mempermudah karyawan yang ingin

makan saat jam istirahat, penyedian kafetaria di lingkungan perusahaan

juga membuat karyawan tidak perlu pergi jauh untuk membeli

makanan sehingga karyawan tidak telat masuk kerja apabila jam

istirahat sudah selesai. Diharapkan dengan adanya kafetaria di

lingkungan perusahaan bisa memperbaiki gizi yang di sajikan.

b. Perumahan

Sulitnya memperoleh tempat tinggal yang layak di kota, terutama

di kota-kota besar menyebabkan banyak karyawan yang menghadapi

masalah untuk memilih tempat tinggal. Untuk mengatasi masalah

tersebut, perusahaan kadang-kadang menyediakan fasilitas perumahan

yang berupa rumah dinas, asrama, atau hanya memberikan tunjangan

perumahan. Akan tetapi pemberian fasilitas perumahan ini tidak untuk

semua karyawan.

c. Fasilitas Pembelian

Pihak perusahaan menyediakan toko atau mini market yang

menjual barang-barang yang di butuhkan oleh karyawan, sehingga

karyawan dapat membeli berbagai barang, terutama barang-barang

yang dihasilkan perusahaan dengan harga yang lebih rendah.

d. Fasilitas Kesehatan

Penyediaan fasilitas kesehatan erat dengan pembuatan program

pemeliharan kesehatan karyawan, juga ada peraturan pemerintah yang

mengatur masalah keamana dan kesehatan karyawan didalam

menjalankan pekerjaannya. Peraturan itu terdapat dalam Undang-

undang nomor 23 tahun 1992, Pasal 23 tentang kesehatan kerja.

Undang-undang ini juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar

setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri

11

Page 12: 7.program pelayanan karyawan

sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga pekerja atau karyawan

memperoleh produktivitas kerja yang optimal.1

Fasilitas kesehatan dapat berupa poliklinik yang lengkap dengan

dokter dan perawatnya atau perusahaan memberikan tunjangan

kesehatan kepada bawahan, yang mana tunjangan ini bisa digunakan

untuk berobat pada dokter yang ditunjuk oleh perusahaan dengan

memperoleh ganti rugi dari perusahaan.

Fasilitas kesehatan ini hanya dapat digunakan oleh karyawan yang

bekerja di perusahaan tersebut atau fasilitas tersebut juga dapat

digunakan oleh seluruh anggota keluarga karyawan yang tercantum

dalam daftar gaji atau di batasi hanya untuk tiga orang anak saja.

Peraturan penggunaan fasilitas kesehatan ini tergantung dari

kebijaksanaan manajemen perusahaan.

e. Penasehat Keuangan

Pemberian fasilitas ini dimaksudkan agar para karyawan tidak

menghadapi kesulitan dalam mengatur keuangannya. Karyawan yang

tidak mempunyai masalah keuangan akan bekerja lebih tenang.

f. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas ini disediakan dengan maksud membantu karyawan yang

ingin meningkatkan pengetahuan mereka. Fasilitas yang disediakan

biasanya berupa perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh para

karyawan yang ingin menambah pengetahuan mereka sendiri dengan

jalan membaca.

1 www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja/pertanyaan-mengenai-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia

12

Page 13: 7.program pelayanan karyawan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Program kesejahteraan karyawan sangat penting diselenggarakan oleh

pemilik perusahaan. Dengan adanya program kesejahteraan karyawan, perusahaan

dapat mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke perusahaan lain.

Diselenggarakannya program kesejahteraan karyawan juga dapat meningkatkan

sikap loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Program kesejahteraan yang

diselenggarakan oleh perusahaan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi

kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya. Usaha yang di lakukan

untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar

semangat kerja meningkat adalah melalui program-program kesejahteraan

karyawan.

13

Page 14: 7.program pelayanan karyawan

Daftar Pustaka

buku

Gaol. A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep, Teori,

dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi dan Bisnis. Jakarta : Grasindo

Sumber Internet

www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja/pertanyaan-mengenai-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia

https://arozieleroy.wordpress.com/2010/07/12/kesejahteraan-karyawan/

14