78498093-Makalah-Geokultur

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu strategi geopolitik yang diterapkan oleh suatu negara adalah mencakup geokultur. Di mana dalam hal ini geokultur direalisasikan dengan penyebaran ideologi serta nilai – nilai suatu negara terhadap negara lain. Di mana dalam hal ini, berdasarkan pada pemikiran Immanuel Wallerstein, geokultur sangat berkaitan dengan hubungan antara negara – negara core dan negara – negara periphery. Penyebaran ideologi atau nilai - nilai ini umumnya dilakukan oleh negara – negara core terhadap negara – negara periphery. Di mana hal tersebut bertujuan secara garis besar untuk mengeksploitasi secara besar – besaran potensi yang dimiliki oleh negara – negara periphery. Salah satunya adalah dengan dilakukan transfer technology, ideology, ekonomi, dan serta sosial budaya. Negara dengan nilai – nila budaya yang paling kuat memungkinkan untuk dapat menyebarkan pengaruhnya terhadap negara lain yang notabene lebih lemah. Sehingga dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa negara yang dapat menyebarkan pengaruh nilai – nilainya ke negara – negara lain, maka akan memunculkan peluang yang besar dalam peningkatan 1

Transcript of 78498093-Makalah-Geokultur

Page 1: 78498093-Makalah-Geokultur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu strategi geopolitik yang diterapkan oleh suatu negara

adalah mencakup geokultur. Di mana dalam hal ini geokultur direalisasikan

dengan penyebaran ideologi serta nilai – nilai suatu negara terhadap negara

lain. Di mana dalam hal ini, berdasarkan pada pemikiran Immanuel

Wallerstein, geokultur sangat berkaitan dengan hubungan antara negara –

negara core dan negara – negara periphery.

Penyebaran ideologi atau nilai - nilai ini umumnya dilakukan oleh

negara – negara core terhadap negara – negara periphery. Di mana hal

tersebut bertujuan secara garis besar untuk mengeksploitasi secara besar –

besaran potensi yang dimiliki oleh negara – negara periphery. Salah satunya

adalah dengan dilakukan transfer technology, ideology, ekonomi, dan serta

sosial budaya.

Negara dengan nilai – nila budaya yang paling kuat memungkinkan

untuk dapat menyebarkan pengaruhnya terhadap negara lain yang notabene

lebih lemah. Sehingga dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa negara yang

dapat menyebarkan pengaruh nilai – nilainya ke negara – negara lain, maka

akan memunculkan peluang yang besar dalam peningkatan power negara

tersebut yang ditopang pula oleh kekuatan untuk menghegemoni negara –

negara lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka kajian geokultur ini dapat dijelaskan

melalui studi kasus yang selanjutnya dapat memperlihatkan perbedaan yang

mendasar antara geokultur, cultural geography, serta globalisasi. Di mana,

dalam menjelaskan studi kasus ini, penulis juga menjelaskan perbedaan pada

geokultur pada masa lampau dan geokultur pada masa ini.

1

Page 2: 78498093-Makalah-Geokultur

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan geokultur dan apa yang membedakannya

dengan cultural geography serta globalisasi ?

2. Mengapa suatu negara menerapkan geokultur terhadap negara lain?

3. Apa contoh studi kasus yang dapat menjelaskan kajian geokultur ?

3.1 Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan definisi dari geokultur dan perbedaannya dengan cultural

geography serta globalisasi

2. Menjelaskan alasan suatu negara dalam menerapkan geokultur terhadap

negara lain

3. Memaparkan studi kasus yang dapat menggambarkan penerapan geokultur

suatu negara

4.1 Manfaat Penulisan

1. Bagi pembaca, mengetahui gambaran mengenai kajian geokultur dan

cultural geography serta globalisasi

2. Bagi penulis, memahami penerapan geokultur suatu negara terhadap

negara lain

3. Bagi pemerintah, menjadi alternatif lain dalam mempertimbangkan

kebijakan luar negeri suatu negara terhadap negara lain

2

Page 3: 78498093-Makalah-Geokultur

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Geokultur

Ketika membahas mengenai geokultur, akan dimungkinkan adanya

kerancuan makna dengan beberapa istilah lainnya seperti cultural geopgraphy

serta globalisasi budaya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini kami berupaya

untuk menjelaskan definisi dari ketiga istilah tersebut dengan tujuan

mempermudah dalam pemahaman gambaran umum dari geokultur.

Globalisasi

Globalisasi adalah hal yang sering diperbincangkan dewasa ini, yang

umumnya dipahami bahwa batas – batas antar negara mulai memudar atau,

dapat dikatakan, tidak ada batas – bata antarnegara. Globalisasi merupakan

sebuah proses di mana antarindividu, antarkelompok, serta antarnegara saling

berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang

melintasi batas negara. Salah satu aspek atau sisi yang dapat terkena dampak

dari globalisasi ini adalah budaya (culture). Di mana dampak yang dimaksud

dalam hal ini adalah akibat dari hilangnya batas – batas antarnegara tersebut,

aspek budaya dapat berubah atau tercampur dengan negara lainnya. Salas

satunya yaitu adanya percampuran budaya musik.

Cultural Geography

Cultural geography merupakan suatu studi tentang produk budaya dan

norma – norma serta variasi yang berkaitan erat dengan ruang dan tempat. Di

mana pokok bahasannya berfokus pada bagaimana menggambarkan dan

menganalisis suatu fenomena budaya yang bervariasi atau tetap sama dari

satu tempat ke tempat lain serta menjelaskan bagaimana fungsi spasial

manusia dalam suatu lingkup. Sebagai contohnya dapat dilihat dari identitas

yang dimiliki oleh masing – masing individu ataupun kelompok yang

didasarkan pada wilayah, misalnya identitas sebagai masyarakat Cina.

3

Page 4: 78498093-Makalah-Geokultur

Geokultur

Geokultur sebagai pokok bahasan kali ini mempunyai makna yang

berbeda dengan dua pengertian sebelumnya. Di mana dalam membahas

pengertian dari geokultur tersebut penulis mengacu pada World System

Theory yang dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein. Teori ini membagi

negara – negara di dunia menjadi dua bagian, yaitu core states dan periphery

states. Teori ini selanjutnya menggambarkan bagaimana negara core akan

memperkaya dirinya atau menyebarkan ideologi dan juga kekuasaanya

dengan cara mengeksploitasi negara periphery. Di mana salah satu cara yang

dilakukan oleh negara core tersebut adalah melalui kebudayaan atau nilai-

nilai yang dimilikinya, serta menanamkan nilai – nilai tersebut ke dalam

sistem yang dianut oleh negara periphery.

Berdasarkan uraian di atas, salah satu bentuk dari geokultur adalah

melalui kolonialisme, yang berarti bahwa suatu negara kolonial akan

menanamkan budaya dan juga nilai – nilainya ke negara – negara jajahannya.

Di mana hal tersebut dapat membawa dampak berubahnya kebudayaan atau

nilai – nilai negara jajahan seperti bahasa, budaya, tari, dan bahkan kebiasaan

sehari – hari akan berubah secara permanen. Hal ini seperti yang terjadi pada

Amerika Latin ketika dijajah oleh Spanyol, yang dapat dilihat dari

dampaknya saat ini yaitu kebudayaan Spanyol juga menjadi budaya di

Amerika Latin. Hal tersebut membuktikan bahwa Spanyol sebagai negara

core dapat menanamkan geokulturnya secara permanen ke negara jajahannya.

Contoh modern dari geokultur dapat dilihat dari contoh apa yang

dilakukan oleh Amerika Serikat pada dunia di mana tidak terpusat lagi pada

sebuah budaya saja, tetapi juga ideologi lainnya seperti ekonomi, sosial dan

politik. Sebagaimana yang telah umum diketahui bahwa pasca Perang Dingin,

Amerika menjadi kekuatan tunggal atau mendapatkan kekuasaan yang

hegemoni atas semua negara di dunia. Dengan tidak adanya musuh bersama,

maka Amerika Serikat dengan mudah dapat menyebarkan nilai-nilai yang

dimilikinya seperti liberalisme.

4

Page 5: 78498093-Makalah-Geokultur

Dampaknya yang dapat dilihat saat ini yaitu nilai – nilai liberalisme

seperti individualisme dengan asas kebebasan banyak tersebar di seluruh

dunia. Dampak lainnya adalah ekonomi, di mana Aemerika Serikat

menyebarkan paham pasar bebas (free trade) yang juga banyak digunakan

oleh negara – negara di dunia saat ini. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa

strategi geokultur yang dilakukan oleh Amerika Serikat bertujuan untuk

mencari keuntungan dengan cara menyebarkan ideologi dalam bidang

ekonomi, sosial dan politik ke negara – negara lainnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan dari uraian di atas bahwa

geokultur merupakan sebuah strategi dalam geopolitik di mana yang

melakukannya adalah negara yang mempunyai power/negara core/negara

hegemoni melalui penyebaran budaya atau nilai-nilai mereka yang dilakukan

secara sengaja dengan tujuan menguasai negara yang tidak mempunyai

power/negara periphery.

2.2 Alasan Negara Menerapkan Geokultur

Terdapat beberapa alasan yang memungkinkan suatu negara untuk

menerapkan geokultur sebagai suatu strategi kebijakannya. Diantaranya yaitu

sebagai wujud penyebaran ideologi serta nilai – nilai yang dianut oleh

negaranya yang selanjutnya dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi

negara tersebut. Dengan kata lain, geokultur diterapkan untuk menciptakan

adanya nilai – nilai yang sama antar negara – negara di dunia. Di mana dalam

hal ini penyebaran ide – ide tersebut dilakukan oleh negara – negara core ke

negara – negara periphery. Penyebaran ide – ide atau nilai – nilai tersebut

pada utamanya bertujuan agar diadopsi oleh negara – negara periphery

sehingga menerapkan sistem baik dalam bidang politik, pemerintahan,

ekonomi, serta sosial budaya yang cenderung sama dengan yang diterapkan

oleh negara – negara core.

Dengan demikian, maka hal tersebut akan memudahkan negara –

negara core untuk “memanfaatkan” negara – negara periphery. Sebagai

contohnya, ketika suatu negara A berupaya untuk menanamkan nilai – nilai

5

Page 6: 78498093-Makalah-Geokultur

liberalisme nya pada negara lain B, maka akan lebih mudah bagi negara A

untuk masuk dalam mempengaruhi sistem negara B. Misalnya dalam bidang

ekonomi, di mana negara A akan lebih mudah untuk “mengajak” negara B

menerapkan sistem pasar bebas (free trade). Di mana hal tersebut pada

akhirnya juga mengarahkan dan memudahkan negara A untuk

mengeksploitasi potensi – potensi yang ada pada negara B, misalnya dengan

keberadaan Multi National Cooperation (MNC).

Alasan lain dari diterapkannya geokultur ini oleh suatu negara core

terhadap periphery adalah kaitannya dengan power dan hegemony.

Sebagaimana istilah yang dianalogikan oleh penulis bahwa “siapa yang

menguasai kultur di seluruh dunia maka berpotensi untuk menguasai

(menghegemoni) dunia”. Tidak lepas dari keterkaitan antara core dan

periphery, di mana dalam hal ini yang melakukan geokultur adalah core

terhadap periphery. Maka yang terjadi selanjutnya adalah power atau

kekuatan yang dimiliki oleh negara – negara core akan semakin kuat,

sedangkan negara – negara periphery akan semakin lemah.

Hal tersebut dikarenakan dengan diterapkannya geokultur, berarti

bahwa pengaruh dari negara – negara core semakin kuat untuk disetujui atau

diterima oleh negara – negara periphery. Sehingga segala bentuk kebijakan

dan perilaku dari negara – negara periphery mempunyai kecenderungan untuk

berbasis pada nilai – nilai yang berlaku di negara – negara core. Hal tersebut

pada akhirnya akan membantu mengaburkan batas – batas yang dimiliki oleh

negara – negara core dan negara – negara periphery.

Dengan demikian, maka kekuatan negara – negara core atas periphery

akan semakin kuat. Di mana ketika kekuatan suatu negara atas negara lain

semakin kuat, maka peluang suatu negara tersebut untuk melakukan

hegemoni terhadap negara lain akan semakin mudah. Sama halnya dengan

contoh sebelumnya, bahwa ketika negara B menerapkan sistem perekonomian

yang sama dengan negara A, maka hal tersebut akan memudahkan negara A

dalam menentukan bargaining positionnya terhadap negara B. Hal ini tidak

diragukan juga mengarahkan pada negara A untuk lebih melakukan

6

Page 7: 78498093-Makalah-Geokultur

eksploitasi terhadap potensi – potensi negara B yang cenderung membawa

banyak keuntungan bagi negara A.

Contoh lainnya dapat dilihat dari adanya transfer technology yag

dilakukan oleh negara – negara core terhadap negara – negara periphery. Di

mana dalam hal ini negara – negara core memberikan pengetahuan

teknologinya pada negara – negara periphery dengan tujuan untuk

mendapatkan biaya produksi yang lebih murah dengan upah tenaga kerja

yang juga relatif rendah. Hal ini dikarenakan negara – negara core umumnya

merupakan negara – negara yng memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA)

yang melimpah tetapi tidak diimbangi dengan kemampuan teknologi yang

memadai. Sehingga dengan adanya transfer technology yang dilakukan oleh

negara – negara core maka akan lebih menguntungkan negara – negara core

tersebut ketika melakukan kerja sama dengan negara – negara periphery.

2.3 Studi Kasus Geokultur

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang di atas, bahwa

geokultur adalah bagaimana negara yang mempunyai power besar memiliki

kecenderungan untuk menyebarkan budayanya. Geokultur dapat dilihat dari

dinamika adanya negara core dan periphery serta keterkaitan antara power

dan hegemony. Di mana negara core tersebut menyebarkan pengaruh ideologi

dan nilai-nilai dari negaranya. Hal ini dikarenakan negara – negara core

menganggap negaranya sebagai negara yang superior sehingga memunculkan

pemikiran bahwa ideolgi yang dianutnya penting untuk disebarkan. Di mana

hal tersebut selanjutnya akan memberikan keuntungan bagi negara – negara

core. Hal tersebut yang pada akhirnya membedakan negara – negara core dan

negara – negara periphery, yaitu bahwa negara – negara core dianggap lebih

modern dan beradab sehingga dapat mengintervensi negara – negara

periphery melalui penyebaran ideologinya.

Pada bagian ini pembahasan studi kasus dapat dikaji berdasarkan

pada dua periode, yaitu geokultur yang terjadi pada masa kolonilasisai dan

geokultur yang terjadi pada masa sekarang.

7

Page 8: 78498093-Makalah-Geokultur

Geokultur yang terjadi pada saat kolonialisai, dapat dilihat dari

adanya kolonialisai yang dilakukan oleh Spanyol terhadap Amerika Latin. Di

mana kolonialisasi tersebut melibatkan transfer dari Spanyol ke negar –

negara Amerika Latin. Dampak dari masa penjajahan ini pada faktanya masih

dapat dirasakan hingga dewasa ini. Salah satunya mencakup budaya yang ada

di Amerika Latin umum dikenal kemiripannya dengan Budaya Spanyol.

Misalnya Bahasa Spanyol yang digunakan di hampir seluruh negara – negara

Amerika Latin.

Sedangkan geokultur yang terjadi pada masa sekarang dapat dilihat

dari strategi yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Di mana salah satunya

dengan menyebarkan paham Liberalisme Amerika Serikat. Hal ini dapat

dipahami bahwa dengan penyebaran paham liberalisme, banyak negara yang

menganut sistem pemerintahan Demokrasi. Dengan semakin banyaknya

negara yang menerapkan paham demokrasi, maka kerja sama akan sangat

mudah dilakukan, dan yang diuntungkan adalah negara asal yang

menyebarkan ideologi tersebut.

Geokultur merupakan yang mencakup banyak hal atau nilai – nilai

suatu negara. Misalnya, dalam hal ekonomi, berkembangnya free trade yang

juga tidak terlepas dari paham liberalisme yang dibawa oleh Amerika Serikat.

Salah satunya dapat dilihat dari keberhasilan Amerika Serikat dalam

menyebarkan keberhasilan ideologinya serta keuntungan yang diperolehnya

adalah Amerika Serikat dapat dengan mudah masuk untuk ikut bekerja sama

dengan negara – negara yang melakukan liberalisasi ekonomi.

Geokultur juga menyebabkan munculnya aktor – aktor baru dalam

negara. Misalnya dengan adanya Multi National Cooperation (MNC) yang

semakin berkembang pesat di negara periphery. Namun demikian, kondisi

ini membuat negara asal (home country) MNC tersebut lebih diuntungkan.

8

Page 9: 78498093-Makalah-Geokultur

BAB III

KESIMPULAN

Geokultur merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh negara

core ke negara periphery, strategi yang dilakukan dengan mengkolonialisasi, yaitu

dengan ekspansi dan transfer ideologi dan nilai - nilai. Berbagai hal yang

dianggap modern yang ditawarkan ke negara periphery, ketika geokultur itu

berhasil diterapkan maka negara core pun akan diuntungkan. Perbedaan yang

signifikan dari geokultur, globalisasi dan cultural geography dapat dilihat dari

prosesnya.

Geokultur merupakan hal yang disengaja yang dipicu oleh keinginan

negara core untuk menyebarkan ideologinya dan nilai yang ada di negara mereka

dengan tujuan mendapatkan power hegemony. Globalisasi yang ada saat ini

melibatkan semua negara. Cultural geography adalah identitas yang terbentuk

berdasarkan wilayah misalnya munculnya pecinan di berbagai negara. Sedangkan

proses geokultur yang terjadi dapat dilihat adanya ekspansi Eropa yaitu wilayah

Spanyol ketika melakukan ekspansi di Amerika Latin dan penyebaran Demokrasi

Liberal oleh Amerika Serikat.

9

Page 10: 78498093-Makalah-Geokultur

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka Literatur

Schumer – Smith, Pamela, Worlds of Desire, Realms of Power : a Cultural

Geography. London : Edward Arnold.

Pustaka Online

Wallerstein, Immanuel, World System Theory,

<http://bibliotecavirtual.clacso.org.ar/ar/libros/dussel/artics/debate.pdf>, diakses

tanggal 19 November 2011

Dussel, Enrique, Debate on the Geoculture of the World-System, pp. 239,

<http://bibliotecavirtual.clacso.org.ar/ar/libros/dussel/artics/debate.pdf>,

diakses tanggal 19 November 2011

Geoculture <http://www.baseof.info/2010/08/geoculture.html>, diakses tanggal

19 November 2011

Han-Woo Choi, Geo-Cultural Identity of the Western Turkestan, pp. 1 – 20,

<http://www.iacd.or.kr/pdf/journal/08/8-01.pdf>, diakses tanggal 19

November 2011

McColl, R. W., Encyclopedia of World Geography, Volume 1,

<http://world-geography.org/167-cultural-geography.html>, diakses tanggal

19 November 2011

10