7678-15122-1-SM

download 7678-15122-1-SM

of 8

Transcript of 7678-15122-1-SM

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    1/8

    1

    PERANAN PEMERINTAH DESA WORI DALAM PEMBERDAYAAN

    MASYARAKAT DI BIDANG PERIKANAN LAUT

    Oleh :

    Seyla Jacob

    ABSTRAK

    Penelitian tentang pemberdayaan masyarakat nelayan yang ada di Desa Wori

    mengingat besarnya potensi sumber daya laut dan kenyataan cukup besar masyarakat Desa

    Wori berada dalam garis kemiskinan dan tingkat pendidikan yang cenderung masih rendah.

    Kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang dilakukan pada masyarakat Desa Wori seperti PNPM,

    pemberdayaan Kelompok Nelayan, Pemberdayaan PKK, dan sebagainya. Penelitian ini

    berusaha mengangkat bagaimanakah peran pemerintah desa dalam pemberdayaan

    masyarakat nelayan pesisir pantai di Desa Wori dengan menggunakan metode kualitatif.Peran Kepala Desa dalam Pemberdayaan adalah mempengaruhi, mengarahkan dan

    menggerakan prilaku warga desanya. Melakukan peran fasilitatif, pemberian dukungan.

    Kepala Desa dalam memberikan dukungan itu sendiri tidak selalu bersifat materiil, tetapi

    juga dari perilakunya seperti pujian, penghargaan, dalam bentuk kata-kata, dan menyediakan

    waktu bagi warga bila mereka ingin berbicara denganya guna membahas permasalahan yang

    mereka hadapi.

    Kata Kunci : Kepala Desa, Pemberdayaan Masyarakat, Nelayan

    A. Latar Belakang Masalah

    Lahirnya Undang-Undang No 6 tahun 2014 mengenai Desa, membuat kebijakan

    tentang desa dalam memberi pelayanan, peningkatan peran serta dan pemberdayaan

    masyarakat desa yang ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat. Otonomi asli merupakan

    bentuk kewenangan yang hanya dimiliki oleh Desa berdasarkan adat-istiadat yang hidup

    dan dihormati di suatu Desa yang bersangkutan. Ini tampak kurang mendapat perhatian kita,

    sehingga dapat menyebabkan kegiatan administrasi dalam organisasi pemerintahan tidak

    berjalan seperti yang diharapkan. Hal semacam ini kemungkinan dapat membawa dampak

    negatif bagi suatu pemerintahan, maksudnya penyelenggaraan ataupun pengembangan

    organisasi pemerintahan Desa tidak berjalan secara efektif dan efisien. Untuk itu

    Pemerintah Desa mempunyai hak, wewenang dan kewajiban memimpin pemerintahan desa

    yaitu menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dan merupakan penyelenggara dan

    penanggung jawab utama di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam

    rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan Desa.

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    2/8

    2

    Desa Wori sendiri memiliki sumber daya yang besar dalam hal pariwisata, pertanian,

    perkebunan, dan perikanan laut. Sementara yang telah diberdayakan atau masyarakat

    menggelutinya bahwa paling banyak di bidang pertanian, kedua di bidang nelayan, kemudian

    di bidang Pariwisata. Sementara peran pemerintah dalam memberdayakan potensi masyarakat

    tersebut belum begitu maksimal, karena banyak potensi sumber daya yang besar, justru belum

    dikelola dengan baik dalam hal ini untuk mendapatkan pendapatan bagi masyarakat atau ke

    kas desa.

    Salah satunya yang menjadi potensi utama Desa Wori adalah potensi perikanan laut

    yang sangat besar. Desa Wori merupakan salah satu desa yang berada di pesisir pantai bagian

    utara Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Karena letaknya di pinggir pantai dan

    hampir dikelilingi oleh hutan mangrove, desa ini memiliki banyak potensi perikanan dan

    kelautan. Potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki di desa ini seperti ikan Goropa, Bobara,

    Baronang belum banyak diolah misalnya membuat keramba atau juga pengembangan jaring

    apung. Masyarakat di desa ini pada umumnya terkadang membeli ikan dari Manado pada hal

    mereka berada di pesisir pantai. Menurut mereka pembuatan keramba dan jaring apung itu

    membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga sampai saat ini belum ada yang mengolah

    potensi ini selain hanya menangkap dari alam.

    Masyarakat di desa ini pernah mendapatkan bantuan untuk kelompok Nelayan dari

    Departemen Sosial dalam bentuk mesin tempel (40 PK) dan mesin ketinting, Pukat, Lampu,

    dll namun sampai saat ini belum ada yang mengolah bantuan ini dengan benar. Permasalahan

    pembangunan perikanan laut di Wori adalah selalu berkaitan dengan teknologi tangkapan dan

    budi daya ikan laut yang masih minim, kemudian permodalan usaha mereka yang kurang

    sehingga usaha tangkapan ikan tidak mendapatkan hasil yang besar dibandingkan dengan

    beberapa usaha perikanan laut yang sudah memiliki modal yang besar di Desa Wori. Jadi

    kondisi masyarakat nelayan di Desa Wori masih tidak merata kondisi perekonomiannya, ini

    yang mesti menjadi perhatian pemerintah untuk memberdayakannya.

    Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam memberdayakan

    potensi perikanan laut, dimana Kepala Desa selaku Pemimpin adalah mengarahkan atau

    memberikan motivasi terhadap aparat pemerintah agar dapat melaksanakan tugasnya dengan

    baik, karena keberhasilan suatu organisasi baik itu organisasi besar atau kecil tergantung dari

    orang-orang yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu peran serta masyarakat terhadap

    pengembangan organisasi pemerintah sangat diharapkan terutama para pemuda sebagai

    penggerak atas berhasilnya segala pembangunan di desa tersebut Dalam hal ini tidak lepas

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    3/8

    3

    tanggung jawab seorang Kepala Desa selaku pembina masyarakat demi terselenggaranya

    otonomi.

    Untuk mewujudkan hal tersebut, maka strategi dan program kebijakan pemerintahan

    selaku Pemimpin harus memiliki relevansi yang dapat memudahkan masyarakat ikut

    berpartisipasi sekaligus turut pula menikmati hasil-hasil kerja mereka dengan baik. Ini berarti

    pula bahwa setiap peraturan yang ada dalam organisasi tersebut sangat perlu dituangkan dalam

    aturan dan kebijakan yang lebih mudah dan biaya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat

    di desa.

    Kinerja seorang kepala desa sebagai kepala pemerintahan desa harus dapat

    menjalankan tugas pokok memimpin dan mengkoordinasikan pemerintah desa dalam

    melaksanakan sebagian urusan rumah tangga desa, melakukan pembinaan dan pembangunan

    masyarakat, dan membina perekonomian desa. Namun dalam kenyataannya menunjukkan

    bahwa penilaian kinerja kepala desa oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan serba

    lamban, lambat, dan berbelit-belit serta formalitas.Berdasarkan uraian masalah tersebut maka

    penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang peranan pemerintah desa wori

    dalam pemberdayaan masyarakat di bidang perikanan laut

    Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah strategi yang dilakukan untuk

    melakukan kemandirian sosial ekonomi masyarakat dalam jangka panjang. Sasaran yang dituju

    adalah masyarakat miskin yang tidak memiliki keberdayaan secara ekonomi, sosial, budaya

    dan politik. Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemberdayaan

    masyarakat nelayanyang ada di Desa Wori yang sebagian besar adalah nelayan, dan

    berdasarkan kenyataan cukup besar masyarakat Desa Wori berada dalam garis kemiskinan dan

    tingkat pendidikan yang cenderung masih rendah. Kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang

    dilakukan pada masyarakat Desa Wori seperti PNPM, pemberdayaan Kelompok Nelayan,

    Pemberdayaan PKK, dan sebagainya.

    Memperhatikan uraian di atas maka permasalahan yang menjadi fokus perhatian

    penulis dalam penelitian adalah sebagai berikut: Bagaimanakah peran kepala desa dalam

    pemberdayaan masyarakat nelayan pesisir pantai di Desa Wori ?

    B. Gambaran Umum Desa

    Wori adalah pemukiman yang terbentuk pada tanggal 4 April 1800, yang dipimpin oleh

    kepala desa Simon Dien. Asal nama desa Wori diambil dari nama sebuah pohon yang terdapat

    di Kali Wori yang terletak di belakang desa Wori yang bernama pohon Wori. Tumani Desa

    Wori adalah dotu bermarga Dien. Pada waktu adi berdiri penduduk waktu itu hanya berjumlah

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    4/8

    4

    30 kepala keluarga dan bermata pencaharian petani dan nelayan. Pada saat itu banyak gangguan

    dari perompak (bajak laut) orang Mangindanau/ Pilipina maka tempat tinggal penduduk

    berpindah-pindah karena banyak gangguan, dari pemukiman pertama mereka berpindah ke

    pemukiman kedua yaitu berjarak 3 km ke arah timur yaitu tempat yang bernama Karegesan.

    Di Karegesan ini penduduk tidak tahan lama karena penduduk banyak mengalami gangguan

    penyakit.

    Maka dari Karegesan ini penduduk berpindah ke tempat yang baru turun ke Pamuli

    berjarak kurang lebih 1 km dari Karegesan ke arah barat. Di Pamuli penduduk tidak tahan lama

    karena diserang wabah yaitu seluruh rumah dimasuki katak, masuk sampai ke belanga tempat

    memesak masyarakat, apalagi bajak laut tetap mengintai dan mereka sudah ketahui tempat

    tinggal penduduk bahwa di Pamuli ada pemukiman penduduk karena terlihat dari aliran kali

    ada daun jagung dan lainnya yang banyak mengalir di Kali Kima.

    Dengan demikian bajak laut mulai menyusuri sepanjang kali Kima, kebetulan bertemu

    dengan seorang gadis yang sedang mencuci pakaian di Kali. Maka gadis tersebut diculik oleh

    mereka, dengan diculiknya gadis tersebut maka penduduk sepakat lagi kembali pada

    pemukiman pertama yaitu Wori sekalipun diganggu para bajak laut tetapi mereka sudah

    bertekad bersehati untuk melawan serta mengalahkan mereka. Kenyataan berkat persatuan

    yang ada, bajak-bajak laut dapat dikalahkan dan mulai saat itu penduduk sudah merasa aman

    dan tidak ada gangguan lagi. Hingga pembangunan dan pertamabahan penduduk yang pesat

    Desa Wori telah berkembang seperti saat ini.

    C. Pemerintah Desa dalam Menyelesaikan Permasalahan dan Beberapa Program

    Nelayan

    Usaha untuk menggalakkan pembangunan desa yang dimaksudkan untuk memperbaiki

    dan meningkatkan taraf hidup serta kondisi sosial masyarakat desa yang merupakan bagian

    terbesar dari masyarakat Indonesia, melibatkan tiga pihak, yaitu pemerintah, swasta dan warga

    desa. Dalam prakteknya, peran dan prakarsa pemerintah masih dominan dalam perencanaan

    dan pelaksanaan maupun untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan teknis warga desa

    dalam pembangunan desa. Bahwa kesadaran dan partisipasi warga desa menjadi kunci

    keberhasilan pembangunan desa. Sedangkan untuk menumbuhkan kesadaran warga desa akan

    pentingnya usaha-usaha pembangunan sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi sosial dan

    dalam meningkatkan partisipasi warga desa dalam pembangunan banyak tergantung pada

    kemampuan pemimpin desa khususnya pimpinan atau Kepala Desa.

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    5/8

    5

    Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi memiliki makna meningkatkan

    kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tercermin peningkatan pendapatn dan

    kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat miskin. Adapun bentuk program

    pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah desa meliputi penyaluran bantuan kelompok

    nelayan dari pemerintah kabupaten atau provinsi, penyaluran bantuan nelayan dari LSM atau

    Lembaga Swadaya Masyarakat, pembinaan kelompok nelayan. Selain itu bentuk lain pada

    Pembinaan di bidang ini adalah pembinaan di bidang kewiraswastaan. Pembinaan ini

    dimaksudkan untuk mengembangkan kewiraswastaan pengusaha muda, terutama di kalangan

    nelayan. Contoh para pengusaha untuk meningkatkan usahanya diberi pinjaman modal

    dengan bunga rendah dan bergulir untuk dipinjamkan selanjutnya ke kelompok lain.

    Kegiatan pembinaan ini disebut dengan usaha peningkatan pendapatan masyarakat desa.

    Sebagian besar kegiatan ini telah memperbaiki taraf hidup masyarakat.

    Adanya kegiatan yang dilakukan oleh PNPM (Program Nasional Pemberdayaan

    Masyarakat) mandiri dengan membuat program simpan pinjam perempuan keluarga nelayan

    maka tingkat kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik. Selain itu pembinaan di bidang

    perkoperasian sudah mulai dilakukan oleh aparat desa dengan mengajak masyarakat untuk

    menyimpan dan menyalurkan dana bagi masyarakat lain yang membutuhkan.

    Adapun bentuk pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat di Desa Wori

    Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara yaitu apabila masyarakat yang bersangkutan

    membutuhkan pelayanan misalnya perbaikan di bidang perikanan dan kelautan maka

    aparat pemerintah Desa berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik

    kepada warganya.

    Berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi pelayanan terhadap masyarakat di Desa dapat

    dilihat pada pelayanan yang diberikan oleh aparat pemerintah Desa kepada masyarakat yang

    berkepentingan. Sehubungan dengan pelayanan ini ada beberapa indikator yang dijadikan

    sebagai ukuran untuk melihat efektivitasnya yaitu kesadaran dan kebijaksanaan oleh Kepala

    Desa serta aparat pemerintah Desa yang lain terhadap pelayanan masyarakat setempat.

    Sebagaimana halnya dengan pelayanan birokrasi pemerintah pada umumnya, setiap pelayanan

    harus melalui prosedur dan mekanis.

    Prosedur pelayanan masyarakat tersebut sangat terkait dengan fungsi Pemerintah Desa

    dalam mengembangkan organisasi pemerintahannya baik itu terhadap kegiatan

    administrasinya maupun dalam bidang pembangunan atau pelaksanaan pengawasan serta

    pembinaan terhadap masyarakat Desa. Salah satu upaya maksimal yang telah dilakukan oleh

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    6/8

    6

    pemerintah Desa Wori adalah membuat kotak saran dalam rangka menampung berbagai

    aspirasi yang diletakkan di depan pintu kantor desa.

    Sekalipun demikian upaya pelayanan yang diberikan oleh pemerintah desa berdasarkan

    hasil wawancara dengan beberapa masyarakat khususnya dari kelompok kelompok nelayan

    menyatakan bahwa kadang-kadang yang cukup menyulitkan dalam pemberian pelayanan

    adalah prilaku aparat yang seringkali memilah milah bahkan tidak memberikan toleransi

    terhadap persoalan masyarakat yang dihadapi. Bahkan terkadang proyek yang seharusnya

    dikerjakan oleh lembaga desa malah diserahkan kepada orang lain yang memiliki kedekatan

    dengan kepala desa.

    Pembangunan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelola seluruh potensi

    ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan menerapkan prinsip atau asas

    ekonomi kerakyatan. Program-program pembangunan ekonomi kerakyatan yang dapat

    dikembangkan di desa adalah: (1) Program pengembangan Pemberdayaan Usaha Kecil

    Perdesaan dengan kegiatan berupa penyediaan kredit tanpa bunga.(2) Pengembangan

    Pembangunan perikanan dan kelautan dalam arti luas dalam rangka meningkatkan ketersediaan

    pangan dan meningkatkan pendapatan nelayan, nelayan dan peternak. (3) Pengembangan

    dan pemberdayaan koperasi serta pengusaha mikro kecildan menengah melalui pembinaan

    pengusaha kecil,(4) pengembangan industri kecil dan pembangunan prasarana dan sarana

    ekonomi desa (5) Pengembangan potensi dan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam

    rangka menunjang industri kecil perdesaan

    Peranan Dinas Kelautan dan Perikanan melalui Kepala Desa atau pemerintah desa

    dalam membantu masyarakat pesisir diantaranya adalah dengan membuat beberapa program

    pembinaan danpelatihan bagi nelayan atau keluarganya,bantuan sarana-prasarana alat

    tangkap, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (PEMP).

    D. Kesimpulan

    Jumlah nelayan yang besar di Desa Wori, namun tingkat perkembangannya dapat

    dikatagorikan masih berada dalam skala belum berkembang, karena masih banyak masalah

    yang berhubungan dengan teknologi serta ketersediaan benih dan pakan yang terbatas. Namun

    demikian tingkat pemanfaatan oleh nelayan setempat dibandingkan potensi sumberdaya ikan

    di perairan Minahasa Utara masih sangat rendah. Tingkat pemanfaatan masih rendah ini

    disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah armada penangkapan ikan didominasi skala

    kecil yang sangat tergantung kondisi alam/cuaca, dan terbatasnya jaringan pasar, sehingga ikan

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    7/8

    7

    sulit untuk dijual. Selain itu, maraknya penangkapan ikan illegal oleh nelayan dari daerah lain

    dan nelayan asing (Phillipina) di kawasan perairan Minahasa Utara.

    Peranan Kepala Desa Wori dalam memberdayakan masyarakat Nelayan, sebagaimana

    dijelaskan pada tinjuan Pustaka, bahwa yang dimaksud dengan Peran Kepala Desa dalam

    Pemberdayaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Desa terkait dengan tugas pokok

    dan fungsinya untuk mempengaruhi, mengarahkan dan menggerakan prilaku warga desanya

    untuk bekerja berasama-sama dalam rangka mencapai tujuan yang di kehendaki. Dalam

    kaitannya dengan peran fasilitatif, pemberian dukungan merupakan hal yang penting dimana

    pelaku pemberdayaan masyarakat bisa menyediakan dan mengembangkan dukungan terhadap

    warga yang mau terlibat dalam struktur dan aktivitas komunitas nelayan. Kepala Desa dalam

    memberikan dukungan itu sendiri tidak selalu bersifat materiil, tetapi juga dari perilakunya

    seperti pujian, penghargaan, dalam bentuk kata-kata, dan menyediakan waktu bagi warga bila

    mereka ingin berbicara denganya guna membahas permasalahan yang mereka hadapi.

    Hasil penelitian ini sebisanya akan membantu peran pemerintah desa dalam

    membangun masyarakatnya. Dimana pemerintah harus melihat kondisi ril dalam masyarakat

    seperti masyarakat Wori yang berprofesi petani dan nelayan, dimana potensi desa harus

    diberdayakan dengan peran penting dari pemerintah desanya sebagai fasilitator pemberdayaan

    masyarakat desa.

    DAFTAR PUSTAKA

    Chambers, Robert. Pembangunan Masyarakat. New York: New York University Press, 1995.

    Friedman, John, Pemberdayaan : Politik Alternatif Pemberdayaan Masyarakat. Cambridge:

    Blackwell, 1992.

    Hikmat, Harry. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press.

    Horton Paul B, 1999. Sosiologi Jilid I edisi ke Enam. Jakarta Erlangga.

    Kartasasmita, Ginandjar, Pemberdayaan Masyarakat: Sebuah TinjauanAdministrasi; Pidato

    Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Administrasi pada Fakultas Ilmu

    Administrasi Pemangunan Universitas Brawijaya; Malang, 27 Mei 1995.

    Kartasasmita, Ginandjar, 1997. Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan Yang

    Berakar Pada Masyarakat. Makalah Disampaikan pada Sarasehan DPD GOLKAR

    Tk. I Jawa Timur Surabaya, 14 Maret 1997

    Kusnadi,2002. Akar Kemiskinan Nelayan. Yogyakarta : LkiS

    Kusnadi.2007. Strategi Hidup Masyarakat Nelayan. Yogyakarta : LkiS,

    Moleong, L. J. 2003.Metodologi Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya

  • 7/23/2019 7678-15122-1-SM

    8/8

    8

    Nawawi, Hadari, 1992. Metode Penelitian Bidang Sosial. Jakarta. Gadjah Mada University.

    Sedarmayanti. 2004. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju.

    Soerjono Sokanto, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Rajawali.

    Widjaja, HAW., Prof. Drs.,2003, Pemerintahan Desa / Marga, PT. Raja Grafindo Persada,

    Jakarta.

    Sumbersumber lain :

    Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa