76214880-BAB-I
-
Upload
karismananda-karis -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of 76214880-BAB-I
-
7/29/2019 76214880-BAB-I
1/2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangMalformasi anorektal adalah suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus
tidak sempurna, termasuk didalamnya agenesis ani, agenesis rekti dan atresia rekti.
Kelainan dari anorektum termasuk serangkaian lesi kongenital, mulai dari malposisi
anus untuk kompleks anomali dari hind gut dan organ urogenital. Kejadian
malformasi anorektal berkisar antara 1 dari 5000 kelahiran hidup. Dalam masyarakat
Barat, 55-70 % dari pasien adalah laki-laki. Malformasi cenderung lebih parah pada
pasien laki-laki.
1
Di Indonesia secara nasional belum diketahui angkanya. Di divisi bedah anak
RSCM kelainan anorektal merupakan urutan kedua dalam golongan kelainan
kongenital setelah hernia.
Bentuk malformasi anorektal yang sering terjadi pada laki-laki adalah anus
imperforata dengan fistula rektouretra, diikuti fistula rektoperineum, kemudian fistula
rektovesika atau bladder neck. Fistula rektovesika terjadi 10 % dari pasien
malformasi anorektal laki-laki. Pada wanita kerusakan yang sering terjadi adalah
defek rektovestibuler, fistula kutaneusperinea, dan kloaka persisten. Kloaka persisten
merupakan malformasi berspektrum luas dimana rektum, vagina, dan traktus
urinarius bertemu dan bersatu membentuk satu saluran.2
Sekitar 20 - 51 % pasien mengalami satu atau lebih defek tambahan dari
sistem organ lainnya. Defek-defek ini dikenal sebagai sindrom VACTERL. Defek
tambahan yang paling sering terjadi adalah defek pada urogenital, diikuti defek pada
vertebra, ekstremitas, dan sistem kardiovaskuler.1
Resiko memiliki bayi dengan cacat lahir juga meningkat seiring dengan
pertambahan usia ibu saat hamil. Penelitian Myers pada tahun 2001 melaporkan
bahwa kejadian malformasi anorektal meningkat seiring dengan meningkatnya usia
ibu saat hamil. Resiko ini dimiliki oleh wanita berusia 35 tahun atau lebih tua serta
yang memiliki keluarga atau anak dengan cacat lahir.3
-
7/29/2019 76214880-BAB-I
2/2
Penatalaksanaan malfomasi anorektal pada periode neonatal penting karena
dapat menentukan prognosis pasien. Penatalaksanaan yang penting untuk
dipertimbangkan pada periode neonatal adalah kolostomi dan diversi urin. Kolostomi
perlu dilakukan terlebih dahulu pada malformasi anorektal letak tinggi, sedangkan
pada malformasi anorektal letak rendah dapat segera dilakukan anoplasti.
Penatalaksanaan penting dilakukan untuk mencegah terjadinya sepsis atau asidosis
metabolik yang dapat menyertai malformasi anorektal.4
1.2Batasan MasalahReferat ini membahas definisi, epidemiologi, embriologi, patofisiologi,
klasifikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan prognosis dari malformasi anorektal.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan referat ini adalah :
1. Memahami mengenai dan mampu mendiagnosis malformasi anorektal secaratepat berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan didukung oleh pemeriksaan
penunjang serta mengetahui cara penatalaksanaannya.
2. Meningkatkan kemampuan menulis ilmiah di dalam bidang kedokterankhususnya bagian ilmu bedah.
3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Senior di BagianBedah Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru.
1.4 Metode Penulisan
Penulisan referat ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu
kepada beberapa literatur.