7. Pendahuluan Dan Pembahasan
-
Upload
pefi-firman-nurlailudin -
Category
Documents
-
view
171 -
download
2
description
Transcript of 7. Pendahuluan Dan Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata kuliah alat dan kapal penangkapan ikan (AKPI) yang merupakan
salah satu mata kuliah dengan memiliki 3 sks, hal ini menandakan bahwa mata
kuliah ini ada praktikum lapangan. Pada praktikum ini, mahasiswa ditempatkan di
BBPPI (Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan), Semarang yang
dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Desember 2012 dari jam 13.00-15.00 WIB.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diadakannya praktikum lapangan ini yaitu supaya
mahasiswa dapat memahami, mengaplikasikan dan membuktikan dari teori yang
telah dipelajari, serta memperluas wawasan dalam bidang Alat dan kapal
penangkapan ikan (AKPI). Selain itu juga mendapatkan informasi yang terbaru
dalam hal alat dan kapal penangkapan ikan sehingga berguna bagi studi
selanjutnya.
1.3 Manfaat
Kegiatan praktikum ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mahasiswa dalam bidang alat dan kapal penangkapan ikan. Selain itu
mahasiswa juga dapat pelajaran dalam menggunakan alat dan kapal penangkapan
ikan dan simulator dalam mengemudikan kapal di ruangan Bright Simulator
secara langsung, yang tidak didapat pada materi kuliah.
1.4 Waktu dan tempat
a. Waktu praktikum Lapangan Alat dan Kapal Penangkap Ikan dilakukan pada
hari Jumat, tanggal 7 Desember 2012, pukul 13.00 – 15.00 WIB.
b. Tempat pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan di Balai Besar
Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang baik untuk materi
maupun praktik lapangannya.
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 1
BAB II
PROFIL
2.1 Profil Lembaga
Berdirinya BPPI diawali sebagai Pangkalan Armada Survei dan Eksplorasi
Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian RI bertempat di Semarang
tahun 1975 dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor :
190/Kpts/Org/5/1975, tanggal 2 Mei 1975. Pada perkembangan selanjutnya
ditetapkan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang perikanan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 308/Kpts/Org/1978
Tahun 1978. Pada tahun 1999, dan BPPI berada dibawah naungan Departemen
Eksplorasi Laut RI setelah mengalami pemisahan dari Departemen Pertanian RI.
Sesuai dengan beban tugas yang diberikan, maka berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian Nomor : 308/Kpts/Org/1978, tanggal 1 April 1978 maka BPPI
Semarang ditetapkan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang
perikanan lingkup Direktorat Jenderal Perikanan.
Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor : Kep.26G/MEN/2001, tanggal 01 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang. BPPI Semarang
mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penerapan dan pengembangan
teknik penangkapan dan pengawasan serta kelestarian sumberdaya hayati
perairan. Setelah berkiprah di dunia perikanan Indonesia hampir selama 28 tahun,
BBPPI Semarang menjadi Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan
(BBPPI). Perubahan tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan RI Nomor : Per.03/MEN/2006, tanggal 12 Januari 2006, tentang
Susunan Struktur Organisasi Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan.
2.1 Visi dan Misi
Visi : MENJADIKAN BBPPI SEMARANG SEBAGAI PUSAT
PENGEMBANGAN DAN PUSAT INFORMASI YANG TANGGUH DALAM
TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 2
Misi :
1. Menyiapkan bahan informasi produktifitas sarana penangkapan ikan
2. Melakukan perekayasaan sarana penangkapan ikan
3. Menyiapkan dan menguji bahan standar sarana penangkapan ikan
4. Melaksanakan akreditasi lembaga sertifikasi sarana penangkapan ikan
5. Melaksanakan sertifikasi sarana penangkapan ikan
6. Mengembangkan jaringan pengembangan penangkapan ikan
7. Mengembangkan jaringan sistem informasi teknologi penangkapan ikan
8. Menyebarluaskan teknologi penangkapan ikan
Fungsi :
1. Penyusunan rencana, program dan evalusai di bidang penangkapan ikan dan
pelestarian sumberdaya ikan
2. Pelaksanaan standardisasi di bidang kapal perikanan dan alat penangkapan
ikan serta operasi penangkapan ikan
3. Pelaksanaan akreditasi lembaga sertifikasi usaha penangkapan ikan,
pengawakan kapal dan tenaga kerja perikanan tangkap
4. Pelaksanaan sertifikasi usaha penangkapan ikan, pengawakan kapal dan
tenaga kerja perikanan tangkap
5. Pelaksanaan pengelolaan sistim jaringan pengembangan penangkapan ikan
6. Pelaksanaan pelayanan jasa dan kerja sama pengembangan penangkapan ikan
7. Pelaksanaan bimbingan, evaluasi, dan penyebar-luasan teknologi di bidang
pengembangan penangkapan ikan
8. Pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan sistim informasi dan publikasi
penangkapan ikan
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Perikanan Laut
Kelompok Nama Indonesia Nama Inggris
Pukat Tarik
(1) Pukat tarik udang ganda Double rigs shrimp trawl
(2) Pukat tarik udang tunggal Stern shrimp trawl
(3) Pukat tarik berbingkai Beam trawl
(4) Pukat tarik ikan Fish net
Pukat Kantong
(1) Payang (tmsk. Lampara) Pelagic danish seine
(2) Dogol (tmsk. Lampara Demersal danish seine
Dasar, Cantrang, Jaring arad)
(3) Pukat Pantai Beach seine
Pukat cincin Pukat cincin Purse seine
Jaring Insang
(1) Jaring insang hanyut Drift gill net
(2) Jaring insang lingkar Encircling gill net
(3) Jaring klitik Shrimp entangling gill net
(4) Jaring insang tetap Set gill net
(5) Jaring tiga lapis Trammel nets
Jaring Angkat
(1) Bagan perahu rakit Boat/raft lift net
(2) Bagan tancap Stationary lift net
(3) Serok dan songko Scoop net
(4) Anco Shore lift net
(5) Jaring Angkat Lainnya Other lift nets
Pancing (1) Rawai tuna Tuna long line
(2) Rawai hanyut lain Drift long line other than
selain rawai tuna Drif long line
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 4
(3) Rawai tetap Set long line
(4) Rawai dasar tetap Set bottom long line
(S) Huhate Skipjack pole and line
(6) Pancing tonda Troll line
(7) Pancing ulur Hand lines
(8) Pancing tegak Vertical line (incl.
Vertical long line)
(9) Pancing cumi Squid Jigger
(10) Pancing lainnya Other lines
Perangkap
(1) Sero (tmsk. Kelong) Guiding barrier
(2) Jermal Stow net
(3) Bubu (tmsk. Bubu ambal) Portable trap
(4) Jaring perangkap Set net
(5) Perangkap lainnya Other traps
Alat pengumpul rumput laut dan penangkap kerang, teripang dan kepiting
(1) Alat pengumpul rumput laut Sea weed collectors
(2) Alai penangkap kerang Shell fish gears
(3) Alat penangkap teripang (ladung)
Sea cucumber gears
(4) Alat penangkap kepiting Crab gears
Muroami Muroami Muroami
Lain-lain
(1) Jala tebar Cast net
(2) Garpu, Tombak dan lain-lain Harpoon etc.
3.2 Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Perairan Umum
3.2.1 Nama Indonesia : Jaring Insang
Nama Inggris : Gill Net
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 5
Jaring insang adalah alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring
empat persegi panjang, Yg mempunyai ukuran mata jaring merata. Lembaran
jaring dilengkapi dengan sejumlah pelampung Pd tali ris atas & sejumlah
pemberat pd tali ris bawah. Ada beberapa gill net yg mempunyai penguat bawah
(srampat/selfedge) terbuat dari saran sebagai pengganti pemberat. Tinggi jaring
insang permukaan 5-15 m & bentuk gill net empat persegi panjang atau trapesium
terbalik, tinggi jaring insang pertengahan 5-10 m & bentuk gill net empat persegi
panjang, serta tinggi Jaring insang dasar 1-3 m & bentuk gill net empat persegi
panjang atau trapesium. Bentuk gill net tergantung dari panjang tali ris atas &
bawah. Pengoperasiannya dipasang tegak lurus di dalam perairan menghadang
arah gerakan ikan. Ikan tertangkap dng cara terjerat insangnya pd mata jaring atau
dng cara terpuntal pada tubuh jaring. Satuan jaring insang menggunakan satuan
pis jaring (piece). Satu unit terdiri dari beberapa pis jaring.
3.2.2 Nama Indonesia : laring Insang Hanyut
Nama Inggris : Drift Gill Net
Jaring insang hanyut ad: jenis gill net yg berbentuk empat persegi panjang.
Jaring insang hanyut tmsk dlm klasifikasi jaring insang hanyut di permukaan air
(surface drift gill net) atau jaring insang hanyut di pertengahan air (midwater drift
gill net) dng panjang tali ris bawah sama dengan atau lebih kecil dari pada
panjang tali ris atas. Pengoperasiannya dipasang tegak lurus & dihanyutkan di
dalam perairan mengikuti gerakan arus selama jangka waktu tertentu, salah satu
ujung unit gill net diikatkan pada perahu/kapal atau kedua ujung gill net
dihanyutkan diperairan. Pada perairan umum, jaring insang hanyut digunakan di
danau atau waduk.
3.2.3 Nama Indonesia: Jaring Insang Tetap
Nama Inggris : Set Gill Net
Jaring insang tetap ad: jaring insang berbentuk empat persegi panjang.
Jaring insang tetap dpt dikategorikan dalam ktasifikasi jaring insang tetap di dasar
air (bottom set gill net), jaring insang tetap di pertengahan air (midwater set gill
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 6
net) tergantung pd pemasangan gill net di dalam perairan. Tati ris bawah sama
dengan atau lebih panjang daripada tali ris atas.
Pengoperasiannya dipasang menetap di perairan dng menggunakan
pemberat selama jangka wkt tertentu. Pd perairan umum, jaring insang hanyut
digunakan di danau/waduk. Hasil tangkapan al: baung, keting, sepat siam, gabus,
koan, lukas, mas, mujair, botia, berukung, benteur, bilih, tawes, depik, hampal,
jelawat, kendia, lalawak, sill, nilem, parang, repang, salab, semah, seren, betutu,
patin jambal, tempe dan lempuk.
3.2.4 Nama Indonesia : Jaring Angkat
Nama Inggris : Lift Net
Jaring angkat ad: alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring persegi
panjang atau bujur sangkar yg direntangkan atau dibentangkan dng menggunakan
kerangka dart batang kayu atau bambu (bingkai kantong jaring) agar diupayakan
jaring angkat membentuk kantong.
Pengoperasiannya dng cara menurunkan atau menenggelamkan jaring angkat ke
dalam perairan atau ke dekat permukaan air.
3.2.5 Nama Indonesia : Serok dan Songko
Nama Inggris : Scoop Net
Serok ad: alat penangkapan ikan berbentuk kerucut/kantong jaring dengan
mulut jaring yg dibingkai menggunakan rotan/bambu yg berbentuk lingkaran.
Operasi penangkapannya dpt dilakukan dengan menggunakan perahu atau tanpa
perahu. Apabila menggunakan perahu tanpa motor (layar) atau bermotor, maka
serok didorong di permukaan air dengan menggunakan perahu. Serok dilengkapi
dng sebatang tangkai sebagai pegangan yg ditempatkan di sisi lambung perahu.
Songko ad: alat penangkapan ikan berbentuk kerucut/kantong jaring dengan mulut
jaring yg dibingkai menggunakan bingkai kayu atau bambu yang berbentuk segi
tiga. Pengoperasfan songko menggunakan perahu tanpa motor (layar) atau
bermotor, yg diletakkan di sisi lambung atau di depan kapal yg sedang bergerak.
Alat ini dilengkapi dng sebilah kayu atau bambu yg dipasang di atas geladak kapal
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 7
berfungsi sebagai penggantung jaring. Pada perairan umum, serok & songko dapat
digunakan di sungai, danau, waduk, rawa & genangan air lainnya.
3.2.6 Nama Indonesia : Anco
Nama Inggris : Shore Lift Net
Anco ad: alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring segi empat yg
dibentangkan dng menggunakan bingkai bambu atau kayu, yg dilengkapi dng
sejumlah bilah kayu penggantung, sehingga membentuk kantong jaring.
Pengoperasiannya dng cara menurunkan & mengangkat jaring dengan
menggunakan tali & rol/katrol yg dipasang pada tiang penyangga permanen yg
ditempatkan di pinggir daratan/ dermaga. Umumnya alat tahgkap ini dipasang di
sekitar muara sungai, tepi danau, waduk atau rawa.
Hasil tangkapan al: betok, sepat rawa, sepat siam, mujair, nila, bilih, depik,
kancera, kendia, lalang, lukas, mas, parang, paray, salab, seren, tambakan, tempe,
bentilap & lais.
3.2.7 Nama Indonesia : Pancing
Nama Inggris : Hook and Lines
Pancing ad: alat penangkapan ikan yg terdiri dari sejumlah utas tali &
sejumlah mata pancing. Setiap pancing menggunakan umpan atau tanpa umpan,
baik umpan alami ataupun umpan buatan. Alat penangkapan ikan yg termasuk
dalam klasifikasi pancing, yaitu rawai & pancing.
3.2.8 Nama Indonesia : Rawai
Nama Inggris : Long Line
Rawai ad: alat penangkapan ikan berupa serangkaian tali utama yg terbuat
dari multipolyetilen atau nylon monofilamen. Pd jarak tertentu tali utama, terdapat
tali-tali cabang yg ujungnya dipasang pancing.
Pengoperasiannya dng cara menenggelamkan rawai pd kedalaman air
tertentu, dimana kedua ujung tali diikatkan pd tali penggantung yg bagian
bawahnya diberi pemberat & bagian atasnya diberi pelampung tanda, sedangkan
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 8
ujung lainnya diikatkan pd perahu. Pd perairan umum, rawai tetap digunakan di
sungai, danau & waduk. Hasil tangkapan al: baung, gabus, nila, lalawak, belida,
patin jambal & lempuk.
3.2.9 Nama Indonesia : Pancing Lainnya
Nama Inggris : Other Lines
Pancing lainnya ad: jenis alat penangkapan ikan yg berupa seutas tali,
joran & pancing. Ujung tali utama diikatkan langsung pd joran & ujung tali
lainnya dipasang pancing. Selain itu pancing juga dilengkapi dng pemberat (agar
mata pancing dapat tenggelam), pelampung (u menandai posisi mata pancing &
mengetahui ikan telah memakan umpan) atau rol (untuk menggulung tali yg
panjang). Pengoperasiannya dng cara menurunkan tali & mata pancing berumpan
ke dlm perairan tanpa menggunakan sarana apung (perahu atau kapal). Pancing
dpt digunakan di semua jenis perairan umum.
Hasil tangkapan al: tawes, betutu, sili, belida, tempe, bentilap, lais, betok,
sidat, baung, keting, sepat rawa, gabus, toman, botia, berukung, hampal, patin
jambal, lalawak, mas, nilem, parang, paray, semah, lempuk & tempe.
3.2.10 Nama Indonesia : Perangkap
Nama Inggris : Traps
Perangkap ad: alat penangkapan ikan berbagai bentuk yg terbuat dari
jaring, bambu, kayu & besi, yang dipasang secara tetap di dasar perairan atau
secara portable (dapat dipindahkan) selama jangka waktu tertentu. Umumnya ikan
terperangkap atau tertangkap secara alami tanpa cara penangkapan khusus.
3.2.11 Nama Indonesia : Sero
Nama Inggris : Guiding Barrier
Sero ad: jenis perangkap yang terdiri dari susunan pagar-pagar bambu
berbentuk segi tiga bertingkat yang berfungsi sebagai penghalang clan penggiring,
sehingga ikan dasar tertangkap ke dalam bangunan segi tiga terakhir.
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 9
Pada perairan umum, sero dipasang pada perairan yang berarus kuat seperti
sungai. Hasil tangkapan antara lain : sidat, gabus, mujair, jelawat, bentilap, lais,
udang grago, udang galah dan udang tawar.
3.2.12 Nama Indonesia : Jermal
Nama Inggris : Stow Nets
Jermal ad: alat penangkapan ikan berbentuk kantong terbuat dari jaring, yg
terdiri dari badan dan kantong jaring. Terbukanya mulut jaring disebabkan adanya
bentangan bingkai berbentuk empat persegi panjang. Pemasangannya di daerah
perairan yg berarus kuat seperti sungai. Hasil tangkapan al: sidat, gabus, mujair,
jelawat, bentilap, lais, udang grago, udang galah dan udang tawar.
3.2.13 Nama Indonesia ; Bubu
Nama Inggris : Portable Traps
Bubu ad: alat penangkapan ikan berbagai bentuk yg terbuat dari jaring atau
bambu sebagai perangkap ikan, mempunyai pintu masuk yg berjumlah satu atau
dua buah. Alat penangkapan ikan ini dpt diangkat & dipindahkan dng mudah ke
daerah-daerah penangkapan lainnya tanpa menggunakan perahu atau dengan
perahu/kapal sebagai alat pengangkut. Pemasangannya di dasar atau di dekat
permukaan perairan selama jangka waktu tertentu. Seringkali di dlm bubu
dipasang umpan & diluarnya dipasang daun kelapa sebagai alat penarik ikan.
Bubu dpt digunakan di semua jenis perairan umum.
Hasil tangkapan al: sidat, gabus, mujair, jelawat, bentilap, lais, udang
grago, udang galah & udang tawar.
3.2.14 Nama Indonesia : Perangkap Lainnya
Nama Inggris : Other Traps
Perangkap lainnya ad: semua alat penangkapan ikan berupa perangkap
ikan yg belum disebutkan diatas, antara lain togo, gombang, tadah, tampirai, taba
dll. Pemasangannya dng cara menenggelamkan alat penangkap ikan ini di dasar
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 10
perairan dan mengangkatnya ke atas perahu/kapal untuk mengambil ikan
tangkapan.
3.2.15 Nama Indonesia : Lain-lain
Nama Inggris ; Others
Lain-lain ad: alat penangkap ikan lainnya yg tidak ada dlm klasifikasi alat
penangkap ikan di atas.
3.2.16 Nama Indonesia : Jala Tebar
Nama Inggris : Cast Net
Jala tebar ad: alat penangkapan ikan berbentuk lembaran jaring yg dpt
membentuk kerucut. Pengoperasiannya dilakukan oleh 1 (satu) orang dng cara
menebarkan jala pd gerombolan ikan di permukaan perairan. Penebaran jala
menggunakan seutas tali panjang sejauh tebaran seorang nelayan, baik tanpa
menggunakan perahu/dng perahu. Jala tebar dpt digunakan di semua jenis perairan
umum. Hasil tangkapan al: betok, sepat rawa, sepat siam, seren, tawes, tambakan,
tempe, kendia, talang, lukas, mas, parang, repang, salab, kancera, depik, bilih,
mujair, nila, udang grago, udang galah & udang tawar.
3.2.17 Nama Indonesia : Garpu, Tombak & lain2
Nama Inggris : Harpoon etc.
Garpu, tombak & lain-lain ad: alat penangkapan ikan yg terbuat dari
batang kayu atau besi yg mempunyai mata tombak terbuat dari besi/kayu serta
alat-alat yg tidak termasuk dlm kelompok di atas. Pengoperasiannya dng cara
melemparkan garpu/tombak/anak panah pd sasaran tangkapnya. Alat ini
dipergunakan oleh beberapa suku di Indonesia.
Hasil tangkapan al: buaya, kura-kura, labi-Iabi & sebagainya.
4.1 Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan
Kapal ikan adalah merupakan sarana apung yang berfungsi ganda, ( sarana
transportasi laut, sarana mengoperasikan lat penangkap ikan, dan tempat untuk
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 11
penanganan hasil tangkapan ), sehingga kapal ikan harus memenuhi persyaratan,
( sebagai kapal laut yaitu bisa beroperasi secara terus menerus dalam kondisi
selamat dan aman, dan untuk pengoperasian alat tangkap tertentu secara efektif
dan efisien).
Kapal ikan terdiri atas beberapa tipe ( gill netter, long liner, denish seiner,
trawler, purse seiner dan lain – lain ) dan setiap tipe mempunyai banyak variasi
( misalnya gill netter dasar, gill netter cakalang, bottom long liner, tuna long liner,
payang, cantrang, stern trawler, double rig trawler, purse seiner dua kapal, tuna
purse seiner dan lain – lain. Variasi tipe terdiri dari berbagai ukuran yang masing
–masing di persyaratkan mempunyai karakter khusus untuk memperoleh tujuan
penangkapannya. Jenis – jenis Kapal antara lain :
4.1.1 Kapal Jaring Lingkar
Kapal ini dalam operasinya menggunakan Purse Seine ( jaring lingkar ).
Peralatan dari kapal ini terdiri dari takal derek yang di lengkapi dengan net drum
untuk menarik dan mengangkat jaring keatas geladak dan winch untuk operasi
penebaran dan penarikan jaring. Jaring Lingkar, menangkap ikan dengan
melingkari gerombilan ikan sehingga tidak dapat lolos keluar dengan cara
menyelam. Alat ini merupakan jaring permukaan dimana tali pelampung di
dukung oleh sejumlah pelampung.
Komponen Utama, Bagian sayap, bagian badan, bagian kantong, srampat
atas, srampat bawah jaring segi tiga, tali ris atas, tali ris bawah, Tali tegak,
Tali cincin, Tali Kerut.
Jaring lingkar dengan tali kerut ( Purse Seine ), Jaring Lingkar ini ditandai
dengan penggunaan tali kerut ( Purse Line ) di bagian bawah jaring.
Jaring lingkar tanpa tali kerut ( Lampara ), Rancangan pokoknya dengan
kantong tengah berbentuk gelembung ( kantong semu ) dan sayap samping
menyebabkan alat ini dapat menahan ikan bila kedua sayap itu ditarik
bersamaan.
4.1.2 Kapal Pukat Tarik
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 12
Kapal ini dioperasikan dengan menggunakan alat penangkap pukat tarik
(payang, lampara, cantrang, dan lainnya). Pada saat hauling, kapal dalam keadaan
berhenti atau tidak mempunyai laju dengan cara di jangkarkan, atau menggunakan
mesin penggerak sekedar menahan kapal tidak terhanyut kearah alat penangkap
ikan.
Pukat Tarik, Alat penangkap ikan berkantong ( cod-end ) tanpa alat pembuka
mulut jaring, pengoperasiannya dengan cara melingkari gerombolan ( schooling )
ikan pelagis atau ikan demersal dan menarinya ke kapal yang sedang berhenti /
berlabuh jangkar atau ke darat atau pantai melalui kedua bagian sayap dan tali
selambar.
Komponen Utama : Bagian sayap, bagian badan, bagian square bawah ( bossom )
kantong.
Cantrang, Pukat tarik dengan tali selembar yang panjang pengoperasian di
dasar perairan dengan melingkari gerombolan ( schooling ) ikan,
penarikan dan pengangkatan jaring ( hauling ) dari atas kapal.
Lampara Dasar, Pukat tarik dengan sayap panjang dan tali salambar panjang
pengoperasiannya didasar perairan dengan melingkari gerombolan
( schooling ) ikan, penarikan dan pengangkatan jaring ( hauling ) dari atas
kapal.
4.1.3 Kapal Pukat Hela
Kapal ini menggunakan trawl ( pukat hela ) sebagai alat tangkapnya dan
mempunyai mesin dengan tenaga yang sesuai untuk menarik pukat dengan
kecepatan yang memadai. Kapal ini mempunyai winch dan perlengkapan untuk
mengangkat pukat dan ujung kantong ( cod end ) keatas dek / geladak.
Pukat Hela ( trawl ), Alat penangkap ikan berkantong yang dilengkapi
dengan atau tanpa pembuka mulut jaring ( otter board ) dan pengoperasiannya
dengan cara di hela disisi atau di belakang kapal yang sedang melaju.
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 13
1. Pukat hela dasar berpapan ( bottom other trawl ), pukat hela dasar dengan
kelengkapan jaring, berupa papan rentang ( otter board ) sebagai alat
pembuka mulut jaring.
2. Pukat hela dasar dua kapal ( bottom pair trawl ), pukat hela dasar tunggal
tanpa papan rentang ( otter board ) atau palang rentang ( beam ) yang
operasinya dihela oleh 2 ( dua ) kapal.
3. Pukat hela berpalang ( beam trawl ), pukat hela dasar dengan kelengkapan
jaring, berupa palang rentang ( beam ) atau gawang sebagai alat pembuka
mulut jaring.
4. Pukat hela dasar ( bottom trawl ), pukat hela yang dioperasikan diperairan
dasar, tali ris bawah beserta pemberatnya menapak atau menggaruk dasar
perairan.
5. Pukat hela berpapan pertengahan, pukat hela yang dioperasikan diperairan
pertengahan pada kondisi melayang atau tidak menapak dasar ( kolam
perairan ), untuk menangkap ikan pelagis dengan kelengkapan jaring berupa
papan rentang ( otter board ) sebagai lat pembuka mulut jaring.
4.1.4 Kapal Penggaruk
Kapal ini menggunakan alat penggaruk kerang. Pada kapal berukuran besar
dipasang pompa untuk menyemprot air yang kuat untuk keperluan pembersihan
hasil tangkapan dari kotoran atau lumpur. Pada umumnya kapal jenis ini tidak
mempunyai kekhususan bentuk.
Penggaruk, Alat penangkap ikan berbentuk bingaki atau besi yang bergerigi
atau bergancu dibagian bawahnya, di lengkapi jaring dan bahan lainnya,
dioperasikan di dasa perairan.
1. Garit, penggaruk yang terdiri dari gancu yang dipasang berderet,
dioperasikan didasar perairan dengan cara di hela.
2. Garuk, penggaruk yang dilengkapi kantong, mempunyai mulut berbentuk
segitiga, dioperasikan didasar perairan dengan cara ditarik kekapal yang
labuh, sasaran utama kekerangan.
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 14
4.1.5 Kapal Jaring Angkat
Kapal ini di perlukan untuk suatu operasi penangkapan jaring angkat besar
(Steak held dip net ) ayng dilakukan dari samping kapal, di naik turunkan dengan
menggunakan rig luar.
Serangkainnya lampu yang sangat terang dipasang sebagai penarik gerombolan
ikan. Ruang kemudi terletak ditengah, dipasang derek dan winch untuk
menangani tali pengangkat rig luar dan tiang tiang kecil.
Jaring angkat, jaring angkat adalah alat penangkap ikan terbuat dari bahan
jaring berbentuk bujur sangkar dilengkapi bingkai bambu atau bahan lainnya
sebagai rangka, yang pengoperasiannya di dalam perairan secara horizontal.
1. Anco, Jaring angkat yang dilengkapi tonggat pengangkat yang
pengoperasiannya dapat berpindah –pindah.
2. Bagan perahu, Jaring angkat yang pengoperasiannya menggunakan kapal /
perahu / rakit dilengkapi dengan lampu sebagai lat bantu pengumpul ikan.
3. Bagan tancap, Jaring angkat yang pengoperasiannya secara menetap di
lengkapi lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan.
4.1.6 Kapal Jaring Insang
Kapal ini mengoperasikan alat tangkap jaring insang ( gill net ) termasuk
trammel net. Kapal – kapal berukuran kecil mempunyai ruang kemudi dibagian
haluan atau buritan ; sedangkan kapal ukuran sedang, menggunakan alat tangkap
jaring insang hanyut dalam jumlah besar dan dilengkapi net hauler, posisi
anjungan biasanya terletak di buritan.
Jaring Insang, Jaring yang berbentuk empat persegi panjangndi lengkapi
dengan pelampung, pemberat, ta;i ris, dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah
untuk mengahdang ikan, sehingga ikan terjerat atau terpuntal.
1. Jaring insang tetap, jaring insang yang pengoperasiannnya dengan cara
menetap.
2. Jaring insang hanyut, jaring insang yang pengoperasiannnya dengan cara di
hanyutkan.
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 15
3. Jaring insang lingkar, jaring insang yang pengoperasiannya dengan cara
melingkari gerombolan gerombolan ikan dengan atau tanpa bantuan kejutan.
4. Jaring insang berpancang, Jaring insang yang pengoperasiannnya deiikatkan
pada pancang – pancang yang ditanama didasar perairan.
5. Jaring insang tiga lapis ( trammel net ), jaring insang yang terdiri ari satu
lapis jaring, jaring sebelah dapat bermata lebih dari dua lapis jaring luar
bermata jaring lebih besar.
6. Jaring insang kombinasi, Jaring insang yang terdiri dari kombinasi bahan,
ukuran mata jaring dan jumlah lapis jaring, yang pengoperasiannya didasar
atau di permukaan perairan.
4.1.7 Kapal Perangkap
Termasuk dalam bentuk kapal ini adalah kapal yang menggunakan pond
net, fyke net, stow net dan berbagai jenis perangkap lain. Pada kapal kecil yang
bergetadak, ruang kemudi berada di buritan atau anjungan, sedangkan pada ikan
berada di tengah
Perangkap, Alat penangkap ikan terbuat terbuat dari jaring dan atu bahan lainnya
bertujuan memerangkap, dioperasikan secara pasif, yang di lengkapi dengan atau
tanpa umpan.
1. Bubu jaring kerangka, Perangkap yang terbuat dari jaring berkerangka terdiri
dari bagian kantong dan badan, serta sayap yang befungsi untuk mengarahkan
ikan agar masuk kebagian penampung tau kantong yang diberi jangkar atau
menggunakan pemberat dan atau diikatkan pada tiang.
2. Perangkap perintang berbentuk pagar ( barrier, fence, weir, corral etc )
Perangkap yang dilengkapi denga penaju, terbuat dari ranting-ranting atau
belahan-belahan bambu atau jaring
3. Perangkap jaring terbuka menetap, Perangkap yang memiliki tempat
penampung dan pengumpul terbuka bagian atasnya, dilengkapi penaju atau
sayap, di jungkar tau diikatkan pada tiang.
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 16
4. Perangkap ikan Peloncat (Aerial Traps ), Perangkap yang digunakan untuk
menjebak ikan yang mempunyai sifat kebiasaan meloncat, melayang atau
terbang diatas permukaan air.
5. Bubu ( Pots ), Perangkap berbentuk kurungan dan terbuat dari berbagai bahan
serta mempunyai satu injap ( pintu bubu ) atau lebih.
6. Perangkap jaring berbentuk kerucut ( stow net ), Perangkap yang
dioperasikan menghadang arus pada perairan yang berarus kuat, jaring
berbentuk kerucut atau piramid tanpa penaju dan dipasang dengan bantuan
jangkar atau tiang, mulut jarring.
4.1.8 Kapal Rawai
Kapal rawai adalah kapal ikan yang menggunakan alat tangkap rawai. Ruang
kemudi dapat berada di buritan atau haluan, tetapi pada kapal yang lebih besar
anjungan umumnya ditempatkan diburitan.
Dalam penatan khusus. Alat ditarik dari haluan atau dari samping dengan
penarik tali (line hauler) mekanis atau hidraulis, sedangkan pada waktu penebaran
(setting), tali diulur dari buritan.
Kapal rawai tuna, umumnya berukuran sedang. Penarik tali (line hauler) pada
kapal long line tuna biasanya ditempatkan pada lambung kanan depan dan pintu
pada dinding dek digunakan untuk mengankat ikan yang tertangkap. Meja
pemasangan umpan dan pelemparan alat berada di buritan.
Peralatan khusus kapal rawai tuna diantaranya adalah tangki pembekuan air
lau untuk mempertahankan kesegaran ikan hasil tangkapan.
4.2 Materi Outdoor
4.2.1 Lab. Fishing Gear Workshop
Trawl
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 17
Kegunaan : Untuk menangkap ikan didasar laut dengan cara ditarik dengan
menggunakan 1 kapal atau 2 kapal secara bersamaan
Prinsip Kerja : Ditarik dengan 1 atau ditarik dengan 2 kapal secara bersamaan
Bubu bambu
Kegunaan : Untuk menangkap ikan dari dasar dengan cara ditenggelamkan selama
4 hari
Prinsip Kerja : - Ditenggelamkan dengan pemberat
- Diberi rumbai rumbai seperti jaring agar ikan dapat masuk
Gill Net
Kegunaan : jenis alat penangkapan ikan yang berbentuk empat persegi
panjang dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah
atau tanpa tali ris bawah untuk menghadang ikan sehingga ikan tertangkap dengan
cara terjerat dan/atau terpuntal, dan dioperasikan di permukaan, pertengahan dan
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 18
dasar secara menetap, hanyut dan melingkar dengan tujuan menangkap ikan
pelagis dan demersal.
4.2.2 Navigator Room
Global Maritime Distress Safety System (GMDSS)
Kegunaan : Seperangkat prosedur yang berlaku secara internasional untuk
meningkatkan keselamatan dan mempermudah upaya penyelamatan terhadap
kapal-kapal, perahu-perahu dan, bahkan, pesawat terbang jika terjadi kecelakaan
di laut.
Prinsip Kerja : Mengirim signal radio ke kapal atau anjungan.
Search and Rescue Transponder (SART)
Kegunaan : Berfungsi melokalisasi kapal yang sedang berada dalam keadaan
darurat
Prinsip Kerja : Berada pada frekwensi MF, HF dan VHF, fungsi utamanya
mengenali panggilan dari kapal-ke-kapal, kapal-ke-pantai dan pantai-ke-kapal.
Kapal yang memasang alat ini biasanya dikenali dengan 9 digit angka maritime
mobile service identity.
Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB)
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 19
Kegunaan : Pemancar radio pengisian sendiri self-contained untuk penggunaan
keadaan darurat.
Arpa / Radar
Kegunaan : Mendeteksi titik koordinat atau lokasi suatu benda atau daerah, serta
mendeteksi kecepatan benda yang bergerak.
Prinsip Kerja : Bekerja menggunakan prinsip gelombang suara dgn frekuensi
tertentu dgn memproyeksikan gelombang tersebut maka dapat ditentukan besar
objek yg bergerak serta jarak dan kecepatan pergerakannya
4.2.3 Bright Simulator Room
Arpa / Radar
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 20
Kegunaan : Menentukan titik koordinat suatu benda atau daerah.
Prinsip Kerja : Bekerja menggunakan prinsip gelombang suara dgn frekuensi
tertentu dgn memproyeksikan gelombang tersebut maka dapat ditentukan besar
objek yg bergerak serta jarak dan kecepatan pergerakannya
Radio VHF
Kegunaan : VHF SSB digunakan juga untuk perhubungan terestial dimana dengan
menggunakan kuasa yang tinggi dan antenna yang high gain jarak perhubungan
radio boleh mencecah dari 1000km ke 1500km jika propagasi mengizinkan.
Dimana pengunaan FM mode tidak sejauh itu.
Prinsip Kerja : Gelombang radio dipancarkan secara garis lurus (horizontal)
Echo Sounder
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 21
Kegunaan : Pada amnya echo sounder adalah salah satu peralatan perikanan yang
digunakan untuk mengetahui:
Kedalaman air
Keadaan dasar laut
Kedudukan ikan
Tempat-tempat baru kawasan penangkapan ikan
Prinsip Kerja : Dibawah kapal memancarkan gelombang suara ultrasonic
(trnduser)
4.2.4 Main Vessel Machine Workshop
Pompa Hidrolik
Purse Winch
Kegunaan : Menggulung / mengulur tali alat tangkap
Maindram
Kegunaan : Untuk menggulung tali utama alat prnangkap ikan, longline.
Grease oiling
4.2.5 Supporting Vessel Machine Workshop
Main engine
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 22
Kegunaan : Mesin utama penggerak kapal.
Gear Box
Kegunaan : Menentukan putaran maju / mundur kapal.
4.2.6 Ruang Simulasi Alat tangkap
Lampura dasar dan permukaan
Kegunaan : Alat penangkapan ikan pelagis dan demersal.
Prinsip kerja : Dilingkarkan dipermukaan, dilingkarkan didasar dengan tambahan
pemberat
Garuk kerang
Kegunaan : Alat penangkapan kerang dan ikan.
Prinsip Kerja : Menggaruk kerang secara menyeluruh
Bagan Apung
Kegunaan : Menangkap ikan pelagis kecil
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 23
Prinsip kerja : Dicelupkan kedalam air dengan penambahan beberapa peralatan
untuk menambatkan kabel pada Perahu maupun Bagan
Cash Net
Kegunaan : Menangkap Cumi Cumi
Prinsip Kerja :
Tuna longline (Rawai)
Kegunaan : Menangkap ikan Tuna
Prinsip Kerja : Dipasang sepanjang lebih kurang 10km, lalu diambil setelah 5jam.
Bubu
Kegunaan : Menangkap ikan didasar laut. Contoh ikan kerapu
Prinsip Kerja : Beri pemberat pada badan bubu. Lalu masukkan ke laut, lalu beri
rumbai agar ikan masuk.
Pukat Tarik
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 24
Kegunaan : Menangkap ikan pelagis.
Prinsip Kerja : Ditarik menggunakan kapal.
4.3.7 Vessel (kapal)
Auto pilot
Kegunaan : Untuk menggerakkan / mengemudikan arah kapal.
Kompas angin
Kegunaan : Menentukan arah mata angin
SSB
Kegunaan : untuk mendeteksi jarak suatu kapal atau benda.
Prinsip Kerja : memancarkan gelombang radio
Anemometer
Kegunaan : Mengukur kecepatan angin.
Sonar
Kegunaaan : mengetahui posisi / gerak ikan dengan adanya tranduser.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 25
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR ACUAN
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 26
www.google.com
www.bbppi.info.com
Laporan Praktikum Lapangan MATA KULIAH AKPI (BBPPI Semarang)Kelompok Putra Kelas A 27