7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

10
5 BAB II. METODE KEGIATAN 2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja/Magang dilaksanakan di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia yang terletak di Jl. Sampangan No. 1 Muncar Banyuwangi jawa Timur. Kuliah Kerja/Magang ini dilaksanakan pada tanggal 01 Juli s/d 03 Agustus 2013. 2.2 Bidang/ Jenis Kegiatan Jenis kegiatan ini berupa kuliah kerja/magang mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia (BFPI) Banyuwangi. 2.3 Teknik Kegiatan Teknik yang digunakan dalam kuliah kerja/magang ini meliputi: 1. Studi pustaka dengan mengumpulkan data dan informasi dengan mempelajari dan melakukan kajian terhadap literature yang berkaitan dengan materi kuliah kerja/magang. 2. Studi lapang dengan memantau langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi dan pengendalian proses analisis produk khususnya analisis kualitas produk dan bahan baku saus. Metode ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan di lapangan untuk mendapatkan data secara langsung. b. Mendokumentasikan segala kegiatan yang dilakukan dalam kuliah kerja/magang serta mempelajari dokumen perusahaan tentang hasil analisis produk dan bahan baku saus. 2.4 Metode Analisis 2.4.1 Pembuatan larutan Standart AgNO 3 0,1 N

Transcript of 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

Page 1: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

5

BAB II. METODE KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kuliah Kerja/Magang dilaksanakan di PT. Blambangan Foodpackers

Indonesia yang terletak di Jl. Sampangan No. 1 Muncar Banyuwangi jawa Timur.

Kuliah Kerja/Magang ini dilaksanakan pada tanggal 01 Juli s/d 03 Agustus 2013.

2.2 Bidang/ Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan ini berupa kuliah kerja/magang mahasiswa Jurusan Kimia

Fakultas MIPA Universitas Jember di PT. Blambangan Foodpackers Indonesia

(BFPI) Banyuwangi.

2.3 Teknik Kegiatan

Teknik yang digunakan dalam kuliah kerja/magang ini meliputi:

1. Studi pustaka dengan mengumpulkan data dan informasi dengan

mempelajari dan melakukan kajian terhadap literature yang berkaitan

dengan materi kuliah kerja/magang.

2. Studi lapang dengan memantau langsung ke lapangan untuk mengetahui

kondisi dan pengendalian proses analisis produk khususnya analisis

kualitas produk dan bahan baku saus. Metode ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

a. Melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak yang

bersangkutan di lapangan untuk mendapatkan data secara langsung.

b. Mendokumentasikan segala kegiatan yang dilakukan dalam kuliah

kerja/magang serta mempelajari dokumen perusahaan tentang hasil

analisis produk dan bahan baku saus.

2.4 Metode Analisis

2.4.1 Pembuatan larutan Standart AgNO3 0,1 N

Page 2: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

6

a. Alat

Labu ukur 2000 mL, Erlenmeyer 250 mL, beaker glass, neraca

analitik, buret.

b. Bahan

Kristal AgNO3, akuades, tisu.

c. Prosedur kerja

- Diambil sebanyak 33,97 g

- Dimasukkan dalam beaker glass dan ditambahkan

akuades sedikit

- Diaduk hingga larut

- Dimasukkan ke dalam labu ukur 2000 mL

- Ditambahkan akuades hingga tanda batas

- Dikocok hingga homogen

- Dituangkan dalam buret

2.4.2 Pembuatan Larutan Standart NaOH 0,1 N

a. Alat

Labu ukur 2000 mL, Erlenmeyer 250 mL, beaker glass, neraca

analitik, buret.

b. Bahan

Kristal NaOH, akuades, tisu.

c. Prosedur kerja

- Diambil sebanyak 8 g

- Dimasukkan dalam beaker glass dan ditambahkan

akuades sedikit

- Diaduk hingga larut

- Dimasukkan ke dalam labu ukur 2000 mL

- Ditambahkan akuades hingga tanda batas

Kristal AgNO3

Hasil

Kristal NaOH

Page 3: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

7

- Dikocok hingga homogen

- Dituangkan dalam buret

2.4.3 Pembuatan Indikator

a. Alat

Labu ukur 500 mL, labu ukur 1000 mL, beaker glass, neraca analitik,

batang pengaduk.

b. Bahan

Phenolphtalein (pa), K2CrO4, alcohol 95%, akuades, tisu.

c. Prosedur kerja

Pembuatan indikator Phenolphtalein 1%

- Ditimbang sebanyak 5 g

- Dimasukkan dalam beaker glass

- Ditambahkan sedikit alcohol 95% dan diaduk

hingga larut

- Dimasukkan dalam labu ukur 500 mL

- Ditambahkan alkohol 95% hingga tanda batas

- Dikocok hingga larutan homogen

- Dimasukkan dalam botol indikator

Pembuatan indikator K2CrO4 10%

- Ditimbang sebanyak 100 g

- Dimasukkan dalam beaker glass

- Ditambahkan sedikit akuades dan diaduk hingga

larut

Hasil

Phenolphtalein

Hasil

Phenolphtalein

Page 4: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

8

- Dimasukkan dalam labu ukur 1000 mL

- Ditambahkan akuades hingga tanda batas

- Dikocok hingga larutan homogen

- Dimasukkan dalam botol indikator

2.4.4 Analisis Finishing Product

a. Alat

Neraca analitik, piring, sendok, vacuum gauge, penggaris, alat

pembuka kaleng, beaker glass, stopwatch.

b. Bahan

Sampel ikan kaleng (sarden, makarel, tuna), koktail (jagung dan buah),

kerupuk, bakso, naget ikan.

c. Prosedur kerja

Sarden dan Makarel

- Diurutkan berdasarkan urutan suklus saus

- Dicatat identitas produk meliputi: jenis, can code,

tanggal produk

- Ditimbang produk (Net Weight)

- Diukur tekanan menggunakan vacuum gauge

- Dibuka tutup kaleng dan diukur Head Space

- Dituang isi pruduk dalam piring, kemudian dilihat

penampilannya yang meliputi: kenampakan ikan, saos,

dan tidaknya foreign material

- Diambil dan ditimbang ikan (tanpa saos)

- Dicicipi ikan dan saos (analisa secara organoleptik), dan

dicek tingkat kekerasan ikan dan rasa saos

Hasil

Sarden

Hasil

Page 5: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

9

Tuna

- Dicatat identitas produk meliputi: jenis, can code,

tanggal produk

- Ditimbang produk untuk Net Weight (massa produk

dikurangi massa kaleng)

- Diukur tekanan dengan menggunakan vacuum gauge

dengan satuan inHg.

- Dibuka tutup kaleng dan kemudian diukur Head Space

(dari permukaan produk hingga batas atas kaleng).

- Ditiriskan selama 2 menit, selanjutnya dihitung

massanya (Drained Weight)

- Cairan yang ditiriskan ditampung dan dihitung

prosentase minyak dan air

- Dituang isi pruduk dalam wadah, kemudian dilihat

penampilannya yang meliputi: kenampakan ikan dan

tidaknya foreign material

- Dicicipi ikan (analisa secara organoleptik), dicek

tingkat kekerasan ikan

- Dipisahkan daging ikan berdasarkan bentuk ikan

(gumpalan ikan utuh dan ikan hancur) dan dihitung

massanya

- Dipilah-pilah apakah ada tulang yang terselip

Tuna

Hasil

Page 6: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

10

Kotail (jagung dan buah)

- Dicatat identitas produk meliputi: jenis, can code,

tanggal produk.

- Ditimbang produk (Net Weight)

- Diukur tekanan dengan menggunakan vacuum gauge.

- Dibuka tutup kaleng dan kemudian diukur Head Space

(dari permukaan produk hingga batas atas kaleng).

- Ditiriskan selama 2 menit, selanjutnya dihitung

massanya (Drained Weight)

- Cairan yang ditiriskan ditampung dan dihitung pH dan

Brix

- Dituang isi pruduk dalam wadah, kemudian dilihat

penampilannya yang meliputi: kenampakan isi dan

tidaknya foreign material

- Dicicipi isi kaleng (analisa secara organoleptik), dicek

tingkat kekerasan dan kematangan buah

2.4.5 Analisis Bahan Baku Saus

a. Alat

pH meter, Buret 100 mL, Erlenmeyer 250 mL, Hand Refraktometer,

beaker glass, spatula, neraca analitik, termometer, labu ukur 50 mL,

botol semprot, pipet volum 10 dan 5 mL, pipet tetes, ball pipet, statif,

seperangkat alat viscometer.

b. Bahan

Indikator PP dan K2CrO4, Larutan standart NaOH 0,1 N, larutan

standart AgNO3 0,1 N, sampel saus berbagai rasa, akuades, tisu.

Kotail

Hasil

Page 7: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

11

c. Prosedur kerja

Pengukuran pH

- Dihubingkan elektroda pH dan pengukur suhu,

selanjutnya tekan ON

- Dilepas tutup lektroda, dan dibilas elektroda dengan

larutan buffer pH 7,01

- dicelupkan/direndam pH meter dan pengukur suhu ke

dalam larutan buffer pH 7,01 dengan kedalaman 4 cm

(pastikan suhunya 25oC)

- Tekan RANGE untuk menampilkan pengukuran pH

- Tekan CAL untuk memasuki mode kalibrasi hingga

muncul tulisan CFM

- Tekan CFM untuk menyimpan titik kalibrasi pertama

- Angkat pH meter dan lakukan pencucian pada

elektroda dengan membilasnya menggunakan aquades

dan diusap pelan-pelan menggunakan tisu

- Masukkan ke dalam larutan buffer pH 4,01 tunggu

hingga keluar CFM

- Tekan CFM, kemudian angkat pH meter dan bilas

elektroda dengan aquades

- Disiapkan sampel saus secukupnya

- Dikondisikan suhu sampel 25oC

- Celupkan pH meter pada larutan sampel sedalam 4 cm

- Ditunggu hingga nilainya konstan dan catat hasil

pengukurannya.

pH meter

Hasil

Page 8: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

12

Viskositas

- Dimasukkan sampel saus ke dalam gelas besi

- Dipasang batang pengaduk pada alat viscometer

- Dicelupkan batang pengaduk ke dalam gelas besi

yang berisikan saus hingga batas dengan memutar

skrup pada visko meter

- Dinyalakan alat viscometer

- Ditunggu hingga jarum menunjukkan skala yang

stabil

- Dibaca dan dicatat skala hasil pengukuran

Brix

- Dibilas terlebih dahulu kaca prisma refraktometer

dengan akuades

- Diusap dengan tisu

- Diambil sampel secukupnya dan diletakkan pada

kaca prisma

- Dilihat skala yang terbaca pada lubang

- Dibaca dan dicatat hasil skala yang terbaca

Saus

Hasil

Saus

Hasil

Page 9: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

13

Kadar Garam

- Diambil sebanyak 5 g

- Dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, kemudian

ditambahkan aquades hingga tanda batas

- Dikocok hingga larutan homogen

- Diambil sebanyak 5 mL

- Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL

- Ditambahkan aquades hingga tanda batas 100 mL

pada erlenmeyer

- Ditambahkan 6 tetes indikator K2CrO4 10%

- Dilakukan tirtrasi dengan menggunakan larutan

AgNO3 0,1 N yang telah diketahui factor koreksinya

- Dilakukan titrasi hingga terjadi perubahan warna dari

kuning menjadi merah bata

- Dihitung kadar garamnya

Saus

Hasil

PERHITUNGAN:

% kadar garam (NaCl) = ….ml AgNO3 0,1 N x

Faktor koreksi x 1,169

Page 10: 7. Metodologi Analisis Bahan Baku Saus

14

Kadar Asam

- Diambil sebanyak 5 g sampel (saos)

- Dimasukkan dalam labu ukur 50 mL, kemudian

ditambahkan aquades hingga tanda batas

- Dikocok hingga larutan homogen

- Diambil sebanyak 10 mL

- Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL

- Ditambahkan aquades hingga tanda batas 100 mL

pada erlenmeyer

- Ditambahkan 3 tetes indikator Phenolftalein 1%

- Dilakukan tirtrasi dengan menggunakan larutan

NaOH 0,1 N yang telah diketahui faktor koreksinya

- Dilakukan titrasi hingga terjadi perubahan warna dari

warna awal menjadi merah jambu konstan

- Dihitung kadar asamnya

Saus

Hasil

PERHITUNGAN:

% kadar asam (Asetic Acid) = ….ml NaOH 0,1 N x

Faktor koreksi x 0,6