7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori...

94

Transcript of 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori...

Page 1: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan
Page 2: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

Diktat

TEORI PERBANDINGAN NEGARA HUKUM

Oleh: Dr. Sri Warjiyati, MH

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2020

Page 3: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadhirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga cakrawala pemikiran penulis terbuka luas untuk menyelesaikan penulisan buku ini.

Diktat ini ditulis dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan perkuliahan Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum. Salah satu yang menjadi pertimbangan dalam penulisan diktat ini adalah sesuai dengan perkembangan Hukum Tata Negara dimana kajian teori perbandingan negara hukum masih menarik untuk dibahas.

Dalam penulisan buku ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik berupa sumbangan pemikiran, penyediaan bahan-bahan literatur dan tulisan-tulisan hasil seminar yang membahas mengenai teori perbandingan negara hukum. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan sumbangan pemikiran. Mudah-mudahan kelak apa yang disumbangkan menjadi amal baik bagi mereka. Amin.

Wassalam Surabaya, Mei 2020 Penulis

Page 4: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

iii

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

DAFTAR ISI

COVER DALAM………………………………………………………….. i KATA PENGANTAR …………………………………….………………. ii DAFTAR ISI ………………………………………................................. iii BAB I. KARAKTERISTIK DAN HAKEKAT NEGARA……………………...1 A. Asal-Mula Negara ……………………………………………… 1 B. Hakikat Negara ………………......………………………… 9 1. Kekuasaan atau Kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa………………………………………………………… 9 2. Kekuasaan atau kekuatan yang memerintah Negara…………………………………………………….. 10 3. Adanya perjanjian ……………………………………… 11

C. Tujuan Dibentuknya Negara …………………………………… 12 D. Timbulnya Negara………………………………………….. 17 E. Tipe dan Karakteristik Negara…………………………… 21 a. Tipe dan Karakteristik Negara menurut sejarah…………. 22 b. Tipe dan Karakteristik Negara ditinjau dari sisi hukum… 23 1. Pengertian Negara Hukum…………………………. 24 2. Macam-macam Negara hukum ………………….. 25 BAB II DASAR TEORITIS NEGARA HUKUM………………………. 33 1. Teori Kedaulatan Hukum ………………………………………. 33 2. Teori Pembagian Kekuasaan………………………………….. 35 3. Teori Tentang Hubungan Kedaulatan Hukum dan Kedaulatan Rakyat………………………………………………. 37 BAB III PRINSIP-PRINSIP NEGARA HUKUM……………………………. 40 1. Indonesia Negara Hukum Bukan Negara Kekuasaan…….. 40 2. Konsep Cita Hukum…………………………………………….. 47 3. Konsep Politik Hukum………………………………………….. 51 4. Pembagian Kekuasaan Dalam Negara Hukum Indonesia… 54 BAB IV NEGARA MENURUT KONSEP ISLAM…………………………... 65

1. Konsep Islam tentang Negara ……………………………….. 65 Islam dan Demokrasi………………………………………….. 69

2. Pemerintahan dalam Islam…………………………………… 70 3. Paradigma Pemikiran Politik Konsep Negara………… 72

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………. 78 DAFT AR PUSTAKA……………………………………………………….. 85

Page 5: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

BAB I SIFAT DAN HAKEKAT NEGARA

A. ASAL MULA NEGARA

Secara garis besar, asal mula terjadinya negara dapat dibagi

menjadi dua sisi pembahasan, yaitu asal mula terjadinya negara

secara primer (Primaire Staats Wording) dan asal mula terjadinya

negara secara Sekunder (Primaire Staats Wording).

Asal Mula Terjadinya Negara Secara Primer (Primaire Staats

Wording) adalah teori yang membahas tentang terjadinya negara yang

tidak dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya.

Menurut teori ini perkembangan negara secara primer melalui 5 phase:

1. Phase Genootshap (Fase Persekutuan Manusia)

Pada phase ini merupakan perkelompokan dari orang-orang

yang menggabungkan dirinya untuk kepentingan bersama,yang

disandarkan pada persamaan. Mereka menyadari bahwa mereka

mempunyai kepentingan yang sama dan kepemimpinan disini

dipilih secara Primus Inter Pares atau yang terkemuka diantara

yang sama. Jadi yang penting pada masa ini adalah unsur bangsa.

2. Phase Reich (Fase Kerajaan)

Pada phase ini kelompok orang-orang yang menggabungkan

diri tadi telah sadar akan Hak Milik Atas Tanah hingga muncullah

tuan yang berkuasa atas tanah dan orang-orang yang menyewa

tanah.Sehingga timbul Sistem Feodalisme.Jadi yang penting pada

masa ini adalah unsur wilayah.

3. Phase Staat (Fase Negara)

Pada phase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara

menjadi bernegara dan mereka telah sadar bahwa mereka berada

pada satu kelompok.Jadi yang penting pada masa ini adalah

bahawa ketiga unsur dari pada negara itu yaitu Bangsa,Wilayah

dan Pemerintahan yang berdaulat.

Page 6: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

2

4. Phase Democratische Natie (Fase Demokrasi)

Phase ini merupakan perkembangan lebih lanjut daripada phase

staat,dimana democratische natie ini terbentuk atas dasar

kesadaran demokrasi nasional,kesadaran akan adanya kedaulatan

ditangan rakyat.

5. Fase Diktator

Mengenai fase ini timbul 2 pendapat, yaitu:

1) Menurut sarjana Jerman, mereka berpendapat bahwa bentuk

diktator ini merupakan perkembangan dari fase demokrasi

2) Menurut sarjana lain, mereka perpendapat bahwa diktator ini

bukanlah merupakan perrkembangan lebih lanjut dari fase

demokrasi, tetapi meupakan penyelewengan daripada fase

demokrasi.

Apakah yang dinamakan Negara itu? Secara sederhana Negara adalah wadah/tempat setiap manusia

untuk hidup berinteraksi dengan manusia lain yang gunanya untuk

menyempurnakan kebutuhannya tentunya didasari dengan aturan-

aturan yang berlaku yang telah disepakati bersama. Timbulnya keinginan manusia untuk bertahan hidup

mengharuskan manusia tersebut harus melengkapi kebutuhannya,

tidak bisa melakukannya sendiri dibutuhkan orang lain untuk bisa

bekerjasama. Aristoteles (384-322 SM) seorang ahli fisika Yunani

purba, pernah mengatakan bahwa manusia itu adalah mahluk yang

selalu hidup bermasyarakat “Zoon Politikon”. Karena keterbatasan manusia perlu berinteraksi dengan manusia lain,

lebih lanjut Aristoteles mengatakan bahwa, seorang yang hidup

menyendiri diluar masyarakat, tidak dapat disebut manusia lagi, kalau

bukan hewan, ia adalah dewa.

Page 7: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Dari saling membutuhkan ini maka timbullah komunitas-

komunitas yang punya kehendak dan rasa sehingga lahirlah organisasi

masyarakat yang sederhana.

Upaya mempertahankan kelangsungan hidup dalam suatu

tempat tinggal ini organisasi masyarakat ini butuh seseorang atau

sekelompok kecil orang-orang ditugaskan untuk mengatur dan

mepimpin kelompoknya/organisasi masyarakat.

Kepada pemimpin kelompok diberikan kekuasaan/kewenangan

tertentu sehingga setiap anggota organisasi masyarakat diwajibkan

untuk mentaati peraturan atau perintah dari pemimpinnya. Dengan

adanya seseorang atau beberapa orang dijadikan pemimpin yang

mengatur perikehidupan anggota masyarakat dan adanya ketaatan

terhadap pemimpinnya, maka timbulah dalam kelompok itu suatu

kekuasaan “pemerintahan yang sangat sederhana”.

Tata dan peraturan hidup tertentu itu mula-mula tidak tertulis

yang batasan tidak jelas dan merupakan adap kebiasaan saja. Lambat

laun peraturan itu mereka tuliskan dan menjadi peraturan-peraturan

tertulis yang dilaksanakan dan di taati.

Dengan makin luasnya kepentingan sekelompok-sekelompok itu

dan untuk mengatasi segala kesulitan yang timbul baik internal

maupun eksternal dirasakan perlu dibentuk suatu organisasi yang lebih

teratur dan memiliki kekuasaan yang memadai. Organisasi itu sangat

diperlukan untuk melaksanakan dan mempertahankan peraturan-

peraturan hidup agar dapat berjalan secara tertib. Organisasi yang

memiliki kekuasaan seperti itulah yang kemudian dinamakan Negara.

Berikut dikemukakan mengenai pengertian Negara dari pendapat

beberapa pakar kenegaraan, antara lain:

1. J.H.A. Logemaan, konsep dan pengertian Negara sebagai

“organisasi kekuasaan” dalam bukunya Over De Theorie Van Een

Stelling Stoadrecht, lebih jauh mengatakan Negara adalah suatu

organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan

Page 8: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

4

mengatur dan memelihara kemasyarakatan tertentu dengan

kekuasaannya. Organisasi itu ialah ikatan-ikatan fungsi atau

lapangan-lapangan kerja tetap.

Pandangan seperti itu kemudian diikuti oleh, Harlod J. Laski max

weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara

merupakan kesatuan social (masyarakat) yang diatur secara

konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama.

2. George Jellirek

Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang

telah berkediaman diwilayah tertentu.

3. Plato

Negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi terdiri

dari orang-orang (individu-individu)

4. Kranenburg

Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari

suatu golongan atau bangsanya sendiri

5. George Wilhelm Frednch Hegel

Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai

sintesa dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal

6. Thomas Hobbes

Negara adalah sesuatu tubuh yang dibuat oleh orang banyak

beramai-ramai, masing-masing berjanji akan memakai isi menjadi

alat untuk keamanan dan perlindungan bagi

7. Reger F Soltau

Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang

mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama

masyarakat

8. J.J. Rousseau

Negara adalah perserikatan dari rakyat bersama-sama yang

melindungi dan mempertahankan hak masing-masing dan harta

Page 9: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

benda anggota-anggota yang tetap hidup yang dengan bebas

merdeka.

9. Karl Marx

Negara adalah suatu alat kekuasaan bagi manusia (peguasa) untuk

menindas kelas manusia lainnya

10. Belle Froid

Negara adalah suatu masyarakat hukum, suatu persekutuan

hukum yang menempati suatu daerah tertentu dan yang

diperlengkapi dengan kekuasaan tertinggi untuk urusan

kepentingan umum

11. Harold J. Laski

Negara-negara itu adalah suatu persekutuan manusia yang

mengikuti jika perlu dengan tindakan paksaan satu cara hidup yang

tertentu

12. R. Djoko Soetono

Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia

yang berada dibawah suatu pemerintahan yang sama

13. Prof. Mr. M. Nasrun

Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup yang tertentu

(khusus) yaitu harus memenuhi tiga syarat pokok, rakyat tertentu,

daerah tertentu dan pemerintahan yang berdaulat

14. Soenarko

Negaraialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah

tertentu dimana kekuasaan Negara berlaku sepenuhnya sebagai

souvereign (kedaulatan)

Secara etimologi istilah “Negara” muncul dari terjemahan bahasa

asing “Staat” (Belanda, Jerman), State (Inggris) “Etat” (Perancis). Istilah

“staat (state stat) dari bahasa Latin “Status” atau statum, artinya

menaruh dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, menempatkan.

Sedangkan Negara dalam bahasa Indonesia di ambil dari bahasa

Sansekerta (Jawa kuno), yaitu “Nagari atau Nagara”, yang berarti kota.

Page 10: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

6

Dalam bahasa daerah dari suku-suku di Indonesia ini menerima

arti “daerah, wilayah” negeri (Aceh) atau tempat tinggal seseorang raja

atau pangeran (negari, Negara dijawa, Jogjakarta, Surakarta) dan

“kata” (negeri, melayu). Terlepas dari pengertian-pengertian tentang

Negara, walaupun bagaimanapun juga coraknya Negara itu, maka sifat

hakekat daripada Negara adalah sama.

Negara sebagai organisasi masyarakat mempunyai sifat-sifat

khusus, Negara mempunyai monopoli menjatuhkan hukuman kepada

setiap warga negaranya yang melanggar peraturannya.

Negara mempunyai kekuasaan membuat uang, menentukan mata

uang, menentukan dan memungut pajak dalam wilayahnya. Dalam

abad Iman yang merupakan Abad perjalanan besar manusia disitu

ditulis tentang Negara kebangsaan yang merupakan suatu hal baru,

dengan batas-batas geografi tertentu yang menjaga ketertiban di dalam

dan menangkis serangan dari luar.

Negara mulai mengawasi kepentingan manusia yang semakin luas

lingkupnya: menegakkan keadilan, menjamin hak-hak, dibeberapa

tempat menertibkan perindustrian dan ditempat lain mengurus

kesehatan serta pengobatan. Negara didasarkan pada undang-undang

tertulis, anggota masyarakat diberi lebih banyak kesempatan untuk ikut

berperan serta, tugas Negara dilaksanakan oleh Korps Pegawai

Negeri Sipil yang menjalankan tugas atas nama Negara diseluruh

kerajaan dan Negara menarik pajak demi kelangsungan hidupnya.

Dari uraian diatas dapat menyimpulkan bahwa sifat hakikat

Negara tersebut dapat dibagi menjadi 3 hal :

• Syarat hakikat dari keadaan sejarah

Suatu ikatan social atau dalam status hidup bersama

sebagai komunitas politik dimana hak-hak warganya mendapatkan

jaminan dari penguasa pada waktu itu

• Sifat hakikat secara sosiologis

Page 11: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Rasa kebersamaan (ikatan suatu bangsa) suatu keadaan

yang mempunyai rasa sepenanggungan, mempunyai maksud dan

keinginan yang sama tidak peduli meskipun berbeda suku, kelamin,

bahasa dan lain-lain, tetapi ingin hidup bersama dalam suatu

wilayah untuk menjalankan hidupnya. Selain itu mempunyai

kewibawaan, Negara mempunyai kekuasan memberi perintah dan

diikuti dengan adanya kepatuhan komunitas untuk melaksanakan

putusan bersama tersebut. Dari kewibawaan ini lahirlah jabatan-

jabatan yang menjalankan fungsi-fungsi Negara itu secara

bersama. Ketentuan ini dapat melaksanakan kehendak orang yang

berkuasa, dalam hal ini Negara merupakan alat untuk menjalankan

kekuasaan dalam arti luas

• Sifat Hakikat secara Yuridis

Pilihan secara yuridis, Negara adalah wadah yang

mempunyai tujuan hukum pada umumnya atau tujuan hukum

secara universal, meskipun Negara tersebut bukan Negara hukum

antara lain menciptakan perdamaian, keadilan, kesejahteraan dan

kebahagiaan. Keempat tujuan hukum ini merupakan satu urutan

dimana tujuan yang pertama merupakan prasyarat atau landasan

bagi tujuan berikutnya.

Pertama-tama hukum itu harus mewujudkan tujuannya, yaitu

menciptakan perdamaian di dalam masyarakat. Dengan

tercapainya tujuan yang pertama dari hukum itu masyarakat dalam

Negara akan mendambakan suatu suasana kehidupan yang

tentram. Adakalanya Negara butuh unsur paksaan untuk memenuhi

keempat tujuan hukum tersebut, oleh karena itu kita dapat melihat

hakikat Negara secara yuridis dapat digambarkan dalam 4 hal

seperti yang dituturkan Hendra Nurtjahjo dalam bukunya Ilmu

Negara, pengembangan teori bernegara dan suplemen yaitu:

1. Pemilik atau penguasa atas tanah

(teori Patrimonial-feodal)

Page 12: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

8

2. Pihak yang menguasai atau memerintah

(hasil perjanjian timbal balik antara dua pihak dualistis)

3. “Sebagai perlindungan dari hak-hak azasi manusia”

Dimana Negara sebagai pelaksana dari kehendak umum

“Volente generale”.

4. Penjelmaan tata ukum nasional “Personificatte van het

rechtorde” karena eksistensi Negara tampak dari adanya

bangunan system hukum yang berlaku dalam mengatur

kehidupan komunitas bangsa tersebut.

Lebih jauh lagi perihal sifat hakikat Negara secara yuridis

pendapat dari Prof. Miriam Budiardjo tidak bisa ditinggalkan karena

ada sifat memaksa, sifat monopoli dan sifat yang mencakup

semua.

- Sifat memaksa

Artinya Negara memiliki sifat memaksa dalam arti

mempunyai kekuasan fisik secara legal, sarana untuk itu adalah

poisi, tentara dan sebagainya.

Sifat memaksa ini agar peraturan perundang-undangan ditaati

dan dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapai

unsur paksa dapat dilihat juga pada ketentuan harus membayar

pajak.

- Sifat monopoli

Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan

bersama dari masyarakat. Dalam rangkaian ini Negara daapt

dapat menyatukan bahwa aliran kepercayaan atau partai politik

tertentu dilarang karena dianggap bertentangan dengan tujuan

masyarakat.

- Sifat mencakup semua

Semau peratuan perundang-undangan berlaku untuk

semua orang tanpa terkecuali. Keadaan demikian itu perlu,

sebab kalau seorang dibiarkan diluar ruang lingkup aktifitas

Page 13: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Negara, maka usaha Negara kearah tercapainya masyarakat

yang dicita-citakan akan gagal.

B. Hakikat Negara

Berbicara tentang Hakikat Negara berarti kita mempertanyakan

bagaimanakah kita dapat membenarkan adanya suatu Negara atau

memiliki perdasaran yang sah (legitimasi) atas kekuasaan yang

dijalankan agar dapat berjalan efektif.

Hakikat/pembenaran atau pemberian dasar hukum adanya

Negara (Die Lahren van der Rechsfertigung des states) dari dahulu

sudah selalu menjadi pertanyaan yang mengusik ahli-ahli Negara baik

dalam teori maupun dalam praktek, sehingga berdasarkan ilmu Negara

umum, eksistensi/kebenaran Negara dibagi menjadi tiga kelompok

sumber yang mempunyai kekuasaan/kekuatan:

1. Kekuasaan atau kekuatan dari Tuhan yang Maha Esa kelompok ini

mengembalikan/mendasarkan pembenaran adanya Negara pada

kewenangan yang diperoleh dari Tuhan, baik secara langsung

maupun tidak langsung kemudian diterapkan dalam konstitutif dan

diformalkan dalam ketentuan Negara.

Teori ini lazim disebut “teori Teokrasi”

Teori teokrasi memakai bahwa segala sesuatu itu terjadi

atas kehendak Tuhan sehingga kejadian terjadinya Negara terjadi

karena kekuatan/kekuasaan Tuhan yang menghendaki

terbentuknya Negara.

Segala sesuatu tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak

menghendakinya, pemerintah suatu Negara diberi kekuasan oleh

Tuhan

Contoh negeri Belanda rajanya secara resmi menamakan dirinya

raja, atas kehendak Tuhan (bij de gratie Gods), Raja Iskandar

Zaulkarnain dinyatakan putra Dewa zeus Aramon, di Jepang

Page 14: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

10

dahulu Tenno Heika, kaisar Jepang dianggap berkuasa sebagai

keturunan Dewa Matahari. Perkembangan teori-teori berawal pada

abad pertengahan antara abad ke V sampai abad ke XV. Di dunia

barat ada orang yang menganggap hukum itu kemauan Tuhan.

Tinjauan tentang hukum itu dicampur baurkan dengan

kepercayaan dan agama.

Penganut agama ini antara lain Auqustinus, Thomas Aquiras

dan lain-lain. Kedauatan yang berasal dari Tuhan dipegang oleh

raja yang merupakan wakil dari Tuhan itu dianggap tuhan yang

menjelma didunia ini, oleh karena kekuasaan raja tidak boleh

dibantah oleh rakyatnya, karena membantah perintah raja berarti

menentang perintah tuhan.

Di dunia barat, teori Teokrasi itu diterima umum hingga

zaman Renaisance (abad ke XI).

Penganut teori ketuhanan yang mutakhir (modern) adalah

Friedrich Julius Stahl (1802 – 1861) seorang bangsa Jerman.

Menurut Stahl, Negara bukan tumbuh disebabkan berkumpulnya

kekuatan dari luar, melainkan disebabkan perkembangan dari

dalam, ia tidak tumbuh disebabkan kehendak manusia melainkan

disebabkan kehendak Tuhan.

Peninggalan teori ketuhanan masih dapat dilihat dalam

konstitusi atau undang-undang dasar berbagai Negara yang

mencantumkan kalimat seperti: “By the grace of god” atau “Berkat

rakhmat Tuhan”.

2. Kekuasaan atau kekuatan yang memerintah Negara

Kekuatan yang memerintah Negara ini bisa bersumber pada

kekuatan-kekuatan tertentu.

Leon Dufuit (1589-1928) mengatakan bahwa seseorang

dapat memaksakan kehendaknya terhadap orang lain karena ia

mempunyai kelebihan atau keistimewaan dalam bentuk lahiriyah

(fisik), kecerdasan, ekonomi dan agama.

Page 15: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Kekuatan jasmani/fisik (zaman purba) kalau dalam hubungan

interaksi modern berupa senjata tertentu maka memiliki power.

Orang kuatlah yang pertama-tama mendirikan Negara. Karena

dengan kekuatannya itu ia kuasa untuk memaksakan

kehendaknya kepada orang lain.

“Raja yang pertama adalah prajurit yang berhasil” demikian

Voltaire (1694-1778) membuat sindiran untuk melukiskan

bahwa Negara itu terbentuk karena kekuasaan.

Kekuatan rohani artinya karena kepandaiannya atau

penguasaannyadibidang kerohanian, maka dibenarkan (membentuk)

Negara dan sekaligus dijadikan dasar pembenarannya.

Kekuatan materi dalam arti financial, sehingga yang mampu

materinya dibenarkan untuk (menguasai) Negara.

Berkaitan dengan hal ini Karl Marx juga berpendapat bahwa

Negara itu timbul karena kekuasaan. Golongan atau kelas yang

mempunyai kedudukan “ekonomi yang paling kuat” untuk

menindas golongan-golongan lain yang mempunyai kedudukan

ekonomi lemah. Sehingga bagi Negara feudal adalah alat bagi

kaum feudal untuk menindas kaum tani, sedangkan Negara

kapitalis adalah alat bagi kaum kapitalis untuk menindas kaum

proletar.

3. Adanya perjanjian, baik yang dipresepsikan sebagai perjanjian

perdata maupun public.

Karena sifat hakikat Negara adalah hasil perjanjian dua

pihak (dualistis) maka organisasi dibenarkan karena kita harus

menghormati adanya perjanjian dua pihak tersebut (pada sunt

servada).

Kemudian ada pula yang didasarkan bahwa hakikat Negara

adalah hasil suatu perjanjian kemasyarakatan. Negara itu timbul

karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya

hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan

Page 16: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

12

kenegaraan. Perjanjian ini diadakan agar kepentingan bersama

dapat terpelihara dan terjamin, supaya “orang yang satu tidak

merupakan binatang buas bagi orang lain” (homo homini lupus)

menurut Hobbes perjanjian itu disebut perjanjian masyarakat.

(Contract social menurut ajaran Rousseau) dapat pula terjadi

suatu perjanjian antara daerah jajahan. Misalnya : kemerdekaan

Filipina pada tahun 1946 dan India pada tahun 1947.

C. Tujuan Dibentuknya Negara

Seseorang melakukan sesuatu tentunya ada maksud atau

haluan yang akan dicapai, namun tidak semua orang melakukan hal

yang sama mempunyai maksud yang sama tentunya didasari oleh

keinginan dan kebutuhan sesuai dengan filosofi, situasi, kondisi dan

sejarah masing-masing Negara yang terbentuk itu.

Tujuan mengutamakan adanya sasaran yang hendak dicapai

yang terlebih dahulu sudah ditetapkan sehingga kelihatan bersifat

abstrak ideal..

Contohnya Tujuan Negara Indonesia tercantum dalam pembukaan

UUD 1945.

Yang secara garis besar mempunyai tujuan nasional dan tujuan

internasional.

Hal-hal ini didasari dan belajar dari sejarah bahwa Indonesia pernah

dijajah oleh Belanda dan Jepang. Sehingga tujuan untuk kemakmuran

rakyat dan perdamaian.

Tujuan nasional:

- Kebahagiaan dalam keluarga

- Kemajuan kesejahteraan umum

- Kecerdasan kehidupan bangsa

Sedangkan tujuan Internasional:

Melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan:

Page 17: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

- Kemerdekaan

- Perdamaian

- Keadilan social.

…… melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social

(Pembukaan UUD 1945).

Beberapa ahli telah mengemukakan teori tujuan negara, tentunya

pendapat tersebut didasari apa yang mereka lihat dalam dinamika

kenegaraannya pada masa mereka hidup.

Namun secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga kategori

yang tujuannya berbeda antara satu dengan lainnya, yaitu:

1. Menciptakan kekuasaan Negara yang sebesar-besarnya

Teori ini menganggap tujuan Negara adalah memperoleh

atau mencapai kekuasaan dan terus mempertahankan kekuasaan

tersebut. Kekuasaan ini melahirkan dictator-dictator baik dictator

perorangan atau dictator kelompok.

Teori ini didukung oleh Lord Shang Yang dan Noccoro

Machiavelli.

Shang Yang dengan tegas dan konsekuen menyatakan

bahwa satu-satunya tujuan Negara adalah pembentukan

kekuasaan Negara yang sebesar-besarnya, untuk mencapai ini

maka angkatan perang harus diperkuat dan berdisiplin, serta

supaya siap sedia menghadapi bahaya-bahaya dari luar.

Kalau Negara ingin menjadi kuat rakyat harus lemah yang

hidup di negeri Cina sekitar abad ke 3 atau abad ke 4, saat itu

negeri Cina sedang dilanda kekacauan. Kekuasaan pemerintah

pusat telah sangat berkurang dan negeri Cina terpecah-pecah

menjadi Negara-negara kecil. Kaum bangsawan menjadi merdeka

dan bertindak selaku raja kecil yang berdaulat.

Page 18: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

14

Mereka sering berperang karena masing-masing

diperkenankan memiliki pasukan sendiri untuk menjaga

keselamatan warga dan melindungi harta bendanya. Sehingga

Shang Yang mendambakan terbentuknya suatu pemerintahan

pusat yang kuat. Keinginan itulah yang menjadi cikal bakal teori

tentang tujuan Negara oleh Shang Yang.

Lord Shang menganjurkan supaya dikumpulkan kekuasaan

sebesar-besarnya. Kalau seorang akan membuat kuat suatu

Negara, maka rakyatnya harus melemah (melarat). Shang Yang

menganggap rakyat dan Negara itu berbanding terbalik.

Lord Shang menganjurkan supaya dikumpulkan kekuasaan

yang sebesar-besarnya bagi pihak Negara.

Unsur yang merugikan Negara adalah kebudayaan yang

dikenal dengan tonevils atau sepuluh macam kemerosotan. Jika

dalam suatu Negara terdapat tenevils yaitu:

1. Adat (Rites)

2. Musik (music)

3. Nyanyian (Odes)

4. Riwayat (history)

5. Kebaikan (virtue)

6. Kesuliaan (moral culture)

7. Hormat kepada orang tua (filial picty)

8. Kewajiban persaudaraan (brotherly duty)

9. Kejujuran (integrity)

10. Sofisme (sophistry)

Maka raja tidak dapat mengerahkan rakyatnya untuk

bertempur dan keruntuhan tidak bisa dihindari, maka tamatlah

riwayat Negara itu. Tetapi kalau dalam suatu Negara tidak terdapat

sepuluh macam kemerosotan (tenevils) maka raja akan dapat

mengendalikan rakyatnya. Sehingga Negara akan menjadi kuat,

Page 19: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

sebaiknya korbankan kebudayaan rakyat untuk kepentingan

kebenaran dan kekuasaan rakyat.

Niccolo Machiavelli

Masih seperti Lord Shang yang mencapai kekuasaan

sebesar-besarnya tapi ada kelebihannya selain mencapai

kekuasaannya juga patut diciptakan kemakmuran bersama.

Bersama Machiavelli hidup pada tahun 1429-1527 pada

masa itu Italia terpecah belah menjadi lima kesatuan politik.

Pertalian politik yang berlarut-larut dan korupsi yang merajalela

telah melemahkan Negara itu. Keadaan itupun telah mengundang

campurtangan Negara-negara asing untuk memperebutkan Italia.

Ajaran Machiavelli tentang Negara dan hukum ditulis dalam

bukunya yang sangat terkenal yang berjudul “II Principle” yang

artinya sang raja atau buku pelajaran untuk raja. Buku ini

dimaksudkan untuk dijadikan tuntutan atau pedoman bagi para raja

dalam menjalankan pemerintahannya, agar raja dapat memegang

dan menjalankan pemerintah dengan baik, untuk mempersatukan

kembali Negara Italia yang pada waktu itu terpecah belah.

Menurut Machiavelli dalam melaksanakan pemerintahan

seorang raja tidak perlu menghiraukan kesusilaan maupun agama.

Kalau perlu raja harus licik dan tidak perlu menepati janji.

Sebaliknya raja harus ditakuti oleh rakyatnya.

Raja harus mempunyai tipe kancil dan singa, sehingga tidak

terjerat jarring-jaring perangkap karena cerdik seperti kancil dan

ditakuti oleh siapa saja dan tidak gentar seperti singa.

Teori Machiavelli menunjukkan dengan jelas dan tegas

tentang pemisahan antara asas-asas kesusilaan dengan asas-asas

kenegaraan. Pemerintah harus selalu berusaha agar tetap berada

Page 20: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

16

diatas bagaimanapun lemahnya pemerintah (harus tetap

berkuasa), sehingga bisa tercapai kemakmuran karena ketertiban,

keamanan dan ketentraman telah terwujud terlebih dahulu.

2. Menciptakan perdamaian dunia

Teori ini didukung oleh seorang filosofi dan penyair yang

hidup pada tahun 1265-1321 yaitu DANTE ALLEGIERE. Dante

hidup dalam suasana pertentangan antara kaisar dengan Paus.

Dante termasuk orang yang memihak Kaisar, sehingga teorinya

bersifat anti Paus yang menolak setiap kekuasaan Paus dalam

urusan duniawi, paus hanya berdaulat dalam soal kerohanian saja.

Sekalipun diakui bahwa Negara juga bertugas menganjurkan

keagamaan.

Dalam bukunya De Monarchia Lieri III. Dente menyatakan

bahwa tujuan Negara adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Perdamaian dan ketentraman tidak mungkin terwujud kalau dunia

ini masih terdapat berbagai Negara merdeka. Sebab Negara-

negara itu akan selalu berperang satu dengan lainnya, untuk

mencapai ketentraman sarat mutlak bahwa bangsa-bangsa dunia

harus dipersatukan. Instatif untuk itu harus dari Negara Italia sendiri

dengan menaklukan dan menguasai negara-negara didunia. Intinya

harus terjadi inperium dunia sehingga bisa terlaksana perdamaian

dunia.

3. Menjamin hak dan kebebasan

Tujuan Negara ini didukung oleh Immanuel Kant dan

Kranenburg.

Kant adalah seorang filosof bangsa Jerman hidup antara tahun

1724-1804, tujuan Negara menurut Kant ialah menegakkan hak-

hak dan kebebasan-kebebasan warganya. Rakyat tidak usah

tunduk pada undang-undang yang tidak lebih dulu mendapat

persetujuan dari rakyat sendiri dan rakyat dan pemerintah

bersama-sama merupakan subyek hukum dan bahwa hidup rakyat

Page 21: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

sebagai manusia dalam Negara, bukanlah karena kemurahan hati

pemerintah tapi adalah berdasarkan hak-hak kekuatan sendiri, teori

Kant dilatarbelakangi oleh pendapatnya yang menyatakan bahwa

semua orang adalah merdeka dan sederajat sejak lahir. Untuk

menjamin terpeliharanya tujuan Negara tersebut Kant menyetujui

system trias politica (pemisahan kekuasaan) kekuasan pembuat

pelaksana dan pengawas hukum. Sedangkan Kranenburg

menyatakan bahwa tujuan Negara tidak Cuma satu tapi banyak itu

sebabnya disebut tujuan Negara, karena tujuan Negara bukan

sekedar memelihara ketertiban hukum tetapi juga secara aktif

harus mengupayakan kesejahteraan warganegaranya.

Tujuan-tujuan Negara dapat dilihat dari berbagai tugas

departemen atau kementrian Negara. Pelaksanaan tujuan-tujuan

Negara harus dilandasi oleh keadilan dalam pengertian diupayakan

secaramerata dan seimbang jangan sampai hanya akan

menguntungkan golongan tertentu saja.

D. Timbulnya Negara

Asal mula timbulnya negara merupakan kejadian yang

tergolong sulit untuk dibuktikan, diperlukan bukti-bukti yang

meyakinkan. Tidak cukup satu saksi atau satu obyek bukti saja

diperlukan beberapa saksi hidup dan beberapa obyek bukti sehingga

asal mula terjadinya Negara bisa dilihat dengan sempurna dalam satu

konsep terjadinya suatu Negara merupakan proses dari satu

pemenuhan unsur kepada pemenuhan unsur lainnya. Sempurnanya

unsur-unsur Negara menyebabkan kapasitasnya tidak diragukan lagi

sebagai subyek hukum internasional.

Sebenarnya ketika kita membahas tentang pembenaran

Negara kita sudah mengetahui asal mula suatu Negara berdasarkan

Page 22: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

18

presepsi dan keyakinan dari para ahli Negara tentang terbentuknya

kemudian dilegalkan oleh masyarakat sebagai subyek hukum

(pendekatan teoritis).

Asal mula dari kejadian Negara dapat kita pelajari dengan dua

macam pendekatan dan dua sudut pandang mengenai proses

terjadinya Negara.

1. Dilihat dari dua macam pendekatan yaitu:

Pendekatan factual

Pendekatan teoritis

1.1. Pendekatan factual

Pendekatan ini didasari pada kenyataan yang sungguh-

sungguh terjadi yang dapat diungkapkan dari

pengalaman dan sejarah, seperti:

• Sesuatu daerah yang semula termasuk daerah

Negara tertentu kemudian melepaskan diri dari

Negara itu dan menyatakan kemerdekaannya,

misalnya:

- Belgia pada tahun 1839 melepaskan diri dari

Belanda dan menjadi Negara.

- Timor leste pada tahun 1998 melepaskan diri dari

Indonesia dan menjadi Negara.

• Beberapa Negara mengadakan peleburan dan

menjadi suatu Negara baru, misalnya:

Pembentukan kerajaan Jerman pada tahun 1871

• Suatu Negara pecah dan lenyap kemudian didaerah

bekas Negara tersebut timbul Negara-negara baru,

misalnya:

Dalam tahun 1832 negara Columbia pecah menjadi

Negara baru, yaitu Verezueh dan Columbia baru.

Page 23: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

• Suatu daerah belum ada yang menguasai, diduduki

oleh sesuatu bangsa, misalnya:

Liberia yang diduduki oleh budak-budak negro yang

dimerdekakan tahun 1847.

1.2. Pendekatan teoritis

Seperti pada awal pembahasan terjadinya Negara

pendekatan secara teoritis sudah jelas merupakan

pendapat para ahli Negara dan inipun sudah kita jumpai

dalam bab pembenaran Negara, sebut saja kekuasaan

atau kekuatan dari Tuhan yang Maha Esa itu merupakan

teori ketuhanan, kemudian teori kekuasaan, teori

perjanjian masyarakat maupun teori hukum alam. Dalam

hal pendekatan secara teoritis, para hali tidak mencari

bukti-bukti sejarah, bahkan ada yang berpendapat tidak

mungkin ditemukan. Oleh karena itu digunakan cara atau

metode falsafah yaitu mencoba membuat dugaan-

dugaan berdasarkan kerangka pemikiran logis. Teori

yang lahir dari pemikiran logis itu bersifat hipotesis, yaitu

sesuatu yang kebenarannya harus teruji dengan

pengalaman.

2. Dilihat dari sudut pandang mengenai proses terjadinya Negara

terdapat:

Primair staats wording

Scundaire staats wording

2.1. Terjadinya Negara secara primer adalah teori yang membahas

tentang terjadinya Negara yang tidak dihubungkan dengan

Negara yang telah ada sebelumnya.

Perkembangan Negara mengalami 4 fase.

Yang pertama adalah:

Fase Genootshap

Page 24: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

20

Hal ini merupakan perkelompokkan dari orang-orang yang

menggabungkan dirinya untuk kepentingan bersama dan

disandarkan pada persamaan.

Unsur bangsalah yang diutamakan.

Yang kedua adalah:

Fase Reicch

Dalam hal ini yang diutamakan adalah unsur wilayah, artinya

kelompok orang-orang yang menggabungkan diri tadi telah

sadar akan hak milik atas tanah hingga muncullah tuan tanah

yang berkuasa atas orang-orang yang menyewa tanah

sehingga timbul system feodalisme

Yang ketiga adalah:

Fase Staat

Pada fase ini merupakan gabungan dari perjalanan Genootshap

Reich dan Staat. Pada masa ini sudah lengkap unsur konstitutif

yaitu bangsa, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat.

Yang keempat adalah:

Fase Democratische ratie dan fase Dikcatuur

Setelah lengkap menjadi fase staat maka orang mulai berpikir

pada fase Democratische ratie, ini terbentuk atas dasar

kesadaran demokrasi nasional dan kedaulatan ditangan rakyat.

Kemudian dengan demokrasi yang berlebihan maka diperlukan

satu kelompok orang atau kelompok orang tertentu yang bisa

bertindak menguasai Negara maka lahirlah fase Dikcatuur atau

tahap dictator.

Tahap dictator ini ada yang berpendapat pula bahwa bukanlah

merupakan perkembangan lebih lanjut dari pada Democratische

ratie tetapi merupakan vantasi atau penyelewengan dari pada

Democratisce natre

Page 25: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

2.2.Terjadinya Negara secara sekunder adalah teori yang

membahas tentang terjadinya Negara yang dihubungkan

dengan Negara-negara yang telah ada sebelumnya.

Jadi yang penting dalam pembahasan terjadinya Negara

sekunder ini adalah masalah pengakuan. Ini merupakan unsur

tambahan yang menguatkan keberadaan sebuah Negara dalam

masyarakat hukum internasional.

Negara yang baru muncul dalam komunitas hukum

internasional memerlukan pengakuan dari Negara lain atas

eksistensinya sebagai Negara walupun sebagai unsur

tambahan, unsur ini ikut berperan significant untuk kelanjutan

hidup sebuah Negara.

E. Tipe dan Karakteristik Negara

Teori ini lahir untuk mempermudah pembahasan tentang

Negara dengan menggolongkan Negara dengan didasarkan kepada

ciri yang khas dalam suatu Negara.

Tipe-tipe Negara pada umumnya digolongkan menjadi 2 (dua).

Tipe secara global yaitu: tipe-tipe Negara menurut sejarah dan tipe

Negara ditinjau dari segi social budaya. Persoalannya hal ini sama

sulitnya dengan mencari fakta-fakta bagaimana terjadinya Negara. Ini

perlu pemikiran yang panjang dan bukti-bukti serta hipotesa-hipotesa

yang lebih mendalam, karena Negara terlahir dengan beragam social

budaya sebab dalam suatu Negara tidak terdiri dari satu suku saja,

kebanyakan Negara lahir terdiri dari beberapa suku itu sebabnya social

budaya suatu Negara sangat beragam. Untuk itu mari kita lihat dulu

tipe-tipe Negara di dasari oleh sejarah dan segi hukum.

Page 26: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

22

A. Tipe dan Karakteristik Negara menurut sejarah

Tipe Negara menurut sejarah urutannya merupakan kronologis

perjalanan Negara dari Negara purba sampai ke Negara modern.

1. Tipe Negara timur purba/Negara timur kuno.

Cirri utamanya tyrani raja-raja berkuasa mutlak yang bersifat

teokrasi (keagamaan) raja merangkap dewa oleh warganya dan

pemerintahan bersifat absolute (mutlak).

2. Tipe Negara Yunani Kuno

Cirri utamanya negara kota atau polis (city state) penduduknya

sedikit dengan pemerintahan demokrasi langsung. Pada

umumnya pemerintahan selalu dipegang oleh ahli-ahli filsafat.

3. Tipe Negara Romawi Kuno

Tipe dari Negara Romawi adalah imperium, kemudian adanya

tradisi kodifikasi hukum.

Pemerintahannya dipegang oleh Caesar yang menerima

seluruh kekuasaan dari rakyat. Pemerintahan Caesar adalah

secara mutlak

Page 27: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

4. Tipe Negara abad pertengahan

Pada abad ini adanya dualisme dalam bernegara sebab ada

teokratis disamping feodal. Dualisme timbul antara penguasa

dan rakyat. Feodalisme terlahir karena adanya dualisme antara

pemilik dan penyewa tanah kemudian sekularisme lahir karena

adanya dualisme antara negarawan dan bangsawan

5. Tipe Negara modern

Tipe ini cenderung bermuara ke Negara hukum karena cirri

utamanya kekuasaan tertinggi bersumber dari rakyat

(kedaulatan rakyat) itu sebabnya produknya harus didasari

dengan hukum.

Cirri khasnya berlaku asas demikrasi, dianutnya paham Negara

hukum dan susunan Negaranya kesatuan di dalam Negara

hanya satu pemerintahan yaitu:

Pemerintahan pusat yang mempunyai wewenang tertinggi.

B. Tipe dan Karakteristik Negara ditinjau dari sisi hukum

Hal ini berkaitan dengan penggolongan negar-negara dengan

melihat penguasa dan rakyat. Ada tiga tipe :

1. Tipe Negara policie

Negara bertugas menjaga tata tertib saja (Negara penjaga

malam) pemerintah Monarki absolut

2. Tipe Negara hukum

Cirri utama tindakan penguasa dan rakyat didasari hukum, ada

3 bentuk:

a. Tipe Negara hukum liberal

Negara bersifat pasif, warga Negara harus tunduk pada

peraturan-peratuan Negara, begitu juga penguasa sehingga

diperlukan suatu persetujuan dalam bentuk hukum dan

persetujuan yang menguasai penguasa seperti yang

dikehendaki kaum liberal.

Page 28: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

24

b. Tipe Negara hukum liberal

Ini merupakan kelanjutan dari Negara hukum formil, dalam

hal ini tindakan dari penguasa dalam hal mendesak demi

kepentingan warga Negara dibenarkan bertindak

menyimpang dari undang-undang (azas Opportunitas)

c. Tipe Negara kemakmuran

Negara mengabdi sepenuhnya kepada masyarakat. Negara

aktif dalam menyelenggarakan kemakmuran warganya untuk

kepentingan seluruh rakyat dan Negara. Cirri utamanya

Negara berjuang semaksimal mungkin untuk kemakmuran

rakyat.

1. Pengertian Negara Hukum

Tentang pengertian negara hukum, banyak dijumpai dalam

kepustakaan hukum Indonesia. Wiryono Prodjodikoro (1971:10), memberi

pengertian negara hukum sebagai berikut; negara hukum adalah negara

dimana para penguasa dalam melaksanakan tugas kenegaraan terikat

pada peraturan-peraturan hukum yang berlaku. Mohamad Yamin

(1952:74) mengartikan negara hukum sebagai suatu negara yang

menjalankan pemerintahan yang tidak menurut kemauan orang-orang

yang memegang kekuasaan, melainkan menurut aturan tertulis dibuat

oleh badanbadan perwakilan rakyat yang terbentuk secara sah, sesuai

dengan asas "the laws and not men shall govern”.

Sementara itu Joeniarto (1968:8) memberi pengertian negara hukum

adalah negara dimana tindakan penguasanya harus dibatasi oleh hukum

yang berlaku. Sudargo Gautama (1973:73-74) yang menyatakan bahwa

paham negara hukum berasal dari ajaran kedaulatan hukum memberi

pengertian, memberi pengertian, negara hukum adalah negara dimana

alat-alat negaranya tunduk pada aturan hukum. Di sisi lain Soediman

Kartohadiprodjo (1953:13) menyatakan bahwa negara hukum adalah

negara dimana nasib dan kemerdekaan orang-orang didalamnya dijamin

Page 29: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

sebaik-baiknya oleh hukum.

Jika dicari inti dari pengertian negara hukum yang dikemukakan oleh

para sarjana Indonesia yang cukup terkemuka itu, nampaknya mereka

semua menekankan tentang tunduknya penguasa terhadap hukum

sebagai esensi negara hukum. Esensi negara hukum yang demikian itu

menitikberatkan pada tunduknya kekuasaan kehakiman pada hukum.

Untuk lebih memantapkan dukungan ilmiah terhadap kebenaran

proposisi "kekuasaan kehakiman tunduk pada hukum" perlu dilakukan

pembahasan yang lebih luas tentang keanekaragaman konsep negara

hukum sebagai batu loncatan untuk sampai pada uraian Indonesia adalah

negara hukum seperti telah disinggung di depan. Dalam pengkajian

Indonesia adalah negara hukum akan ditekankan pada pemikiran bahwa

kekuasaan kehakiman Indonesia juga tunduk pada hukum. Pemikiran

demikian sangat penting untuk mengantarkan persepsi bahwa tunduknya

kekuasaan kehakiman pada hukum menyebabkan munculnya

pemahaman akan adanya batas-batas kebebasan kekuasaan kehakiman.

2. Macam-Macam Negara Hukum 2.1. Konsep Rechtsstaat.

Istilah Rechtsstaat pertama kali dipergunakan oleh Rudolf Von

Gnelst, guru besar Universitas Berlin dalam sebuah karangannya yang

berjudul "Das Englisehe Verwaltungserecht, 1857. Dalam karangannya itu

digunakan istilah "Rechtsstaat' untuk menunjuk sistem hukum yang

berlaku di Inggris. Berkenaan dengan hal ini Willem Van der Vlagt, guru

besar di Leiden dalam disertasinya yang berjudul "De Rechtsstaat

Volgens de Leer Van Rudolf Van Gaeist menyatakan; kepada Gneistlah

diberi kehormatan yang tadinya dengan kurang tepat diberikan kepada

Montesquieu, sebagai seorang yang mempopulerkan tata negara Inggris

sebagai satu kesatuan yang hidup (Kartohadiprodjo, 1966:91).

Ditinjau dari segi perkembangannya, konsep Rechtsstaat telah

berkembang dari konsep klassik ke arah konsep modern. Konsep klassik

Page 30: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

26

disebut "Klassiek Liberale en Democratische Rechtsstaat” disingkat

"Democrtische Rechtsstaat. Konsep modern di Belanda disebut "Sociale

Rechtsstaat atau juga disebut " Sociale Democratische Rechtsstaat"

(Hadjon, 1987:74).

Ciri-ciri Rechtsstaat yang klassik (formal rechtsstaat) menurut

Friederich Julius Stahl:

1. Adanya pengakuan akan hak-hak dasar manusia.

2. Adanya pembagian kekuasaan.

3. Pemerintahan berdasarkan peraturan (wetmatigheid van bestuur).

4. Adanya peradilan tata usaha

Di sisi lain S.W. Couwenberg seperti dikutip oleh Philipus M. Hadjon

(1987:75:76), mengemukakan prinsip-prinsip liberal dan prinsip-prinsip

demokratis dari konsep Rechtsstaat yang klassik. Prinsip-prinsip liberal

meliputi:

1). Pemisahan antara negara dan masyarakat sipil dengan (scheiding

tussen staat en burgerfijke maatschappij), pemisahan antara

kepentingan umum dan kepentingan khusus perorangan, pemisahan

antara hukum publik dan hukum privat.

2). Pemisahan antara negara dan gereja.

3). Adanya jaminan atas hak-hak kebebasan sipil (burgrfijke

vrijheidssrechten).

4). Persamaan terhadap Undang-Undang (gelijkheid voorde wet).

5). Adanya konstitusi tertulis sebagai dasar kekuasaan negara dan

dasar system hukum.

6). Pemisahan kekuasaan berdasarkan trias politica dan sistem "checks

and balances".

7). Asas legalitas (heerschappij van de wet).

8). Ide tentang aparat pemerintahan dan kekuasaan kehakiman yang

tidak memihak dan netral.

9). Prinsip perlindungan hukum bagi rakyat terhadap penguasa oleh

peradilan yang bebas dan tidak memihak dan bersamaan dengan

Page 31: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

prinsip-prinsip tersebut diletakkan prinsip tanggung gugat negara

secara yuridis.

1O). Prinsip pembagian kekuasaan baik teritoriat sifatnya maupun vertikal

(sistem federasi maupun desentralisasi).

Bersamaan dengan prinsip-prinsip liberal itu, asas-asas demokrasi

yang melandasi Rechtsstaat adalah :

1) Asas hak-hak po1itik (het beginsel van de politieke grondrechten).

2) Asas mayoritas.

3) Asas perwakiJan.

4) Asas pertanggungjawaban.

5) Asas pub1ik (openbaarheids beginsel).

Berdasarkan pada prinsip-prinsip liberal dan prinsip-prinsip

demokratis tersebut maka Rechtsstaat memiliki ciri-ciri pokok sebagai

berikut (Hadjon( 1987:76):

a) Adanya. Undang-Undang Oasar atau konstitusi yang memuat

ketentuan tertulis tentang hubungan antara penguasa dan rakyat.

b) Adanya pembagian kekuasaan negara yang meliputi kekuasaan

pembuat Undang-undang yang ada pada parlemen, kekuasaan

kehakiman yang bebas yang tidak hanya menangani sengketa

antara individu dan rakyat tetapi juga antara penguasa dan rakyat,

dan pemerintahan yang mendasarkan tindakannya pada Undang-

undang.

c) Diakui dan dilindunginya hak-hak kebebasan rakyat

(Vrijheidsrechten van de burger).

Sedangkan Sudargo Gautama (1973:8-10) menyebut adanya 5 ciri

Rechtsstaat yakni:

a) Terdapat pembatasan kekuasaan negara kepada perorangan.

Pembatasan itu dilakukan oleh hukum.

b) Pelanggaran atas hak-hak individu hanya boleh atasdasar aturan

hukum (asas legalitas).

c) Adanya perlindungan hak asasi manusia (hak-hak kodrat).

Page 32: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

28

d) Adanya pemisahan kekuasaan.

e) Badan peradilan yanQ tidak memihak.

Frans Magnis Suseno (1991 :298-301) mengemukakan adanya 4

ciri Rechtsstaat yakni:

a) asas legalitas;

b) kebebasan/kemandirian kekuasaan kehakiman;

c) perlindungan hak asasi manusia;

d) sistem konstitusi hukum dasar.

Sementara itu, perkembangan konsep Rechtsstaat klassik ke arah

modern, disebabkan oleh adanya krisis ekonomi yang melanda dunia

setelah berakhirnya Perang Dunia II. Konsep modem yang berupa Sociale

Rechtsstaat dikaitkan dengan fungsi negara telah memunculkan konsep

baru yakni konsep "Wefvaartsstaat" yang kemudian lebih dikenal dengan

nama" Verzorgingsstaat" yang hakikatnya merupakan konsep-konsep

sosiologi dan politikologi. S.W. Couwenberg menganggap bahwa "Sociale

Rechtsstaat" merupakan variant dari "Leberaaldemocratische rechtsstaat".

Sebagai variant ia memunculkan interpretasi baru terhadap hak-hak

klassik dan bersamaan dengan itu munculah hak-hak sosial, interpretasi

baru tentang kekuasaan politik dalam hubungan dengan kekuasaan

ekonomi, konsepsi baru tentang makna kepentingan umum, karakter baru

dari "wet" dan "wetgeving" (Periksa Gautama, 1973:17-22).

Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa dalam negara

"Welvaartsstaat" (Sociale rechtsstaat) kegiatan ekonomi dilakukan oleh

negara dan oleh privat (mixed economy). Dalam keadaan demikian

negara memiliki 4 fungsi yakni (Hadjon, 1987:77-78):

a) State as provider (penyelenggara kesejahteraan);

b) State as regulator (pengatur);

c) State as enterpreneur (pengusaha);

d) State as umpire (wasit).

2.2. Korisep Rule of Law Konsep Rule of Law yang semula dianut di Inggris, menurut AVDicey

Page 33: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

mengandung tiga unsur pokok yakni: (1) supremasi absolut atau

predominasi dari "reguler law" untuk menentang pengaruh dari "arbitrary

power" dan meniadakan kesewenang-wenangan prerogatif atau

"discretionary authority" yang datang dari pemerintah; (2) persamaan di

hadapan hukum atau penundukan yang sama dari semua golongan

kepada "ordinary law of the land" yang dilaksanakan oleh ordinary court ini

berarti bahwa tidak ada orang yang berada di atas hukum baik

perorangan maupun pejabat negara berkewajiban untuk mentaati hukum,

tidak ada peradilan administrasi; (3). Konstitusi adalah hasil dari "the

ordinary law of the land", bahwa konstitusi bukanlah sumber tetapi

merupakan konsekuensi dari hak-hak individu yang di rumuskan dan

ditegaskan oleh peradilan, prinsip-prinsip hukum privat melalui tindakan

peradilan dan parlemen sedemikian rupa diperluas sehingga membatasi

posisi Crown dan pejabat-pejabatnya. Di sisi lain, ECS Wade & G Philips

mengetengahkan tiga unsur pokok Rule of Law yakni: 1). Rule of law

merupakan konsep filosofis yang dalam tradisi barat berkaitan dengan

demokrasi, menentang otokrasi; 2). The Rule of Law merupakan hukum

bahwa pemerintahan harus dilaksanakan sesuai dengan hukum; (3). The

Rule of Law merupakan kerangka pikir politik yang harus dirinci lebih jauh

dalam peraturan-peraturan hukum baik hukum substantif maupun hukum

acara. Pandangan Wade & Philips ini ternyata telah mendapat pengaruh

dari sistem hukum Eropa di luar Inggris, sedangkan pandangan AV. Dicey

merupakan pandangan murni berdasarkan sistem hukum Common Law

Inggris.

Konsep Rule of Law klasik selain dikecam oleh Wade & Philips

ternyata juga mendapat kecaman baik dari kelompok kiri maupun dari

kelompok kanan. Kelompok kiri memandang model klasik itu telah gagal

dalam mencapai tujuannya. Kegagalan itu disebabkan karena didasarkan

pada suatu konsep yang sempit tentang pemerintahan yang semata-mata

mengaitkan pemerintah dengan faktor hukum saja.

Berkenaan dengan hal ini, Hepple 1987: 164) mengatakan: "They

Page 34: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

30

say that the weakness of the classical model is not that is espoused the

ideals of universality, openness, equality, and accountability; but rather

that in modems conditions it fails to achieve these ideals. It fails because it

is based on unduly narrow concept of government according to law"

Salah satu contoh tidak tercapainya tujuan negara hukum klasik

menurut Jowel (seorang kelompok kiri) bisa dilihat bahwa salah satu

tujuan negara hukum klasik adalah untuk memberikan pengawasan

terhadap kekuasaan administratif; justru menurut dia pengawasan

semacam itu lebih mantap dewasa ini dibandingkan pada jamannya

Dicey. Sementara, kelompok kanan mengecam bahwa model Rule of Law

versi Dicey lebih banyak menekankan pada perlindungan individu,

misalnya Undang-undang Perburuhan yang sangat mencolok melindungi

buruh secara individual. Keberatan datang dari para majikan yang menilai

Undang-undang itu menghalangi mereka bertindak cepat, fleksibel dan

tidak bisa mengefektifkan biaya-biaya untuk mengantisipasi tuntutan

pasar. Tentang ini Hepple (1987:165) mengatakan: "For example,

employers claimed that labor laws were preventing them from reacting

quickly, flexible and cost-effectively to changing market requirements".

Dengan adanya kecaman-kecaman itu, Rule of Law modern menurut

Hepple harus diwarnai oleh adanya peluang bagi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam pembuatan keputusan pemerintah. Dengan demikian

ciri-ciri Rule of Law modern menurut dia adalah: a). Universality

(universalitas); b). Openness (keterbukaan); c). Equality (persamaan);

d). Accountability (pertanggungjawaban); e). Clarity (kejelasan);

f). Rationality. Lebih jauh dalam Rule of Law modern fungsi negara

menurut Hepple (1987:186-170) adalah "Instead of giving priority to

state policies such as theprotection of tenants or of individual employees,

the overall objective of the state has been redefined as being the

revitalization of the profit-based market economy" bahwa di samping

membuat kebijaksanaan untuk memberikan perlindungan kepada individu

juga perlu dirumuskan kembali peranan negara untuk merevitalisasi

Page 35: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

landasan perolehan keuntungan pada ekonomi pasar (Hartono, 1969:19).

Meskipun terdapat berbagai versi tentang konsep Rule of Law, namun

menurut Sunaryati Hartono (1969: 124), inti dari konsep Rule of Law tetap

sama yakni ia harus menjamin apa yang oleh masyarakat di pandang

sebagai "keadilan" khususnya keadilan sosial.

Bila konsep "Rechtsstaat" diperbandingkan dengan konsep "Rule of

Law" maka akan tampak adanya perbedaan dan persamaan.

Perbedaannya yakni kedua konsep itu ditopang oleh sistem hukum yang

berbeda, dan karakteristik konsep "rechtsstaat" adalah administratif

(adanya peradilan administratif) dan karakteristik konsep "Rule of Law"

adalah judical, pembatasan kekuasaan melalui dokumen konstitusi seperti

misalnya Harbeas Corpus, antara lain mengatur tentang peradilan yang

adil dan penekanan tidak sewenang-wenang. Persamaannya adalah

bahwa kedua konsep itu sama-sama menekankan pada perlindungan hak

asasi manusia. Secara lebih spesifik, persamaan kedua model itu berupa

adanya hak bagi anggota masyarakat untuk menggugat setiap keputusan

pejabat yang merugikan.

2.3. Konsep Socialist Legality.

Konsep Socialist Legality (Negara Hukum Sosialis) dianut oleh

negara-negara sosialis (komunis) seperti eks Uni Soviet dan beberapa

negara komunis lainnya yang hingga kini tetap eksis. Pemikiran tentang

Socialist Legality sempat dibahas dalam diskusi Warsawa Colloquium,

dan dalam kesempatan itu Tchikvadze sebagaimana dikutip oleh Senoadj

(1966:24) menyatakan: "Socialist legality safe guard the political and

liberties of citizens, it protects their rights to work and to a home, as well

as other interests and rights affecting the person and good of citizens,

their life, their health and their human dignity. The protection of rights and

civic liberties is one of the essential constituents of socialist legality.

Senada dengan Tchikvadze, Romashkin menyatakan (Senoadji, 1966:27):

"It (socialist legality) stand on guard of the citizens, political rights and

Page 36: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

32

freedom, it protects their labor, housing and other personal and corporal

rights and interests and their life, health, dignity and reputation".

Berdasarkan pada pandangan sarjana-sarjana itu dan juga

berdasarkan pada teori dan praktek sistem hukum sosialis Omar Seno

Adji mencoba untuk mengidentifikasi beberapa ciri konsep Socialist

Legality sebagai berikut:

a) Adanya perlindungan terhadap hak-hak dan kebebasan warga

negara.

Perlindungan ini terutama diberikan kepada kaum buruh (labor).

b) Berkaitan dengan kebebasan (freedom) dan tanggung jawab

(responsibility) socialist legality lebih mendahulukan

"responsibility" ketimbang "freedom".

c) Adanya pemisahan secara tajam antara negara dan gere:ra

berdasarkan prinsip "Trennung Von Staat und Kirchen.

d) Adanya kebebasan kekuasaan kehakiman yang diatur secara

tegas dalamkonstitusi.

e) Larangan terhadap berlakunya hukum pidana secara retroaktif

atau retrospektif.

f) Kebebasan pers dimaknai sebagai kebebasan untuk mengkritik

kaum kapitalis maupun kaum bojuis.

g) Hukum dimaknai sebagai alat untuk mencapai sosialisme Posisi

hukum adalah subordinasi terhadap sosialisme.

Meski secara konstitusional kekuasaan kehakiman adalah bebas

namun demi kepentingan sosialisme dalam prakteknya hakim-hakim di

Uni Soviet misalnya tunduk pada kebijakan rahasia dari penguasa dan

tunduk pada perintah-perintah pejabat partai komunis Uni Soviet.

Page 37: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

BAB II DASAR TEORITIS NEGARA HUKUM

1. Teori Kedaulatan Hukum

Istilah kedaulatan atau "sovereignity" berasal dari istilah. lasim yaitu

"superanus" yang sinonimnya kata "supemius" atau "hiperbus" atau

"superus" yang berarti titik yang tertinggi. Boedisosetyo (1958:8)

mengartikan Soverignity itu sebagai kekuasaan yang tertinggi selain

dalam kontek hukum, haruslah berhati-hati karena sering menimbulkan

salah paham, misalnya kalau dikatakan Negara berdaulat tidak berarti

tidak ada kekuasaan lebih tinggi lagi di atas negara (Kusumaatmadja,

1976:15). Konsep kedaulatan yang menyesatkan itu berawal dari ajaran

Jean Bodin dalam bukunya "De Republica" (Sumantri, 1996:447).

Dalam kepustakaan ilmu Negara dikenal adanya bermacam-macam

teori kedaulatan. Soehino dan Muchtar Affandi masing-masing

menyebutkan ada 4 teori kedaulatan yaitu: Teori Kedaulatan Tuhan, Teori

Kedaulatan Negara, dan Teori Kedaulatan Rakyat dan teori kedaulatan

hukum. Di antara sekian banyak teori kedaulatan itu yang dipilih sebagai

landasan teoritis dalam membahas konsep negara hukum adalah Teori

Kedaulatan Hukum dan Teori Kedaulatan Rakyat.

Teori Kedaulatan Hukum merupakan penentangan terhadap Teori

Kedaulatan Negara yang mengajarkan bahwa Negara berada di atas

hukum karena Negaralah yang membuat hukum. Teori Kedaulatan hukum

tidak dapat menerima kekuasaan seseorang atau sekelompok penguasa

membuat hukum berdasarkan kehendak mereka pribadi kemudian hukum

yang dibuatnya itu dikonsepsikan sebagai kehendak Negara. Menurut

Teori Kedaulatan Hukum, bukan hukum yang ditentukan oleh Negara

tetapi sebaliknya Negaralah yang ditentukan hukum dan karena itu

Negara adalah produk hukum. Atas dasar itu Negara harus tunduk pada

hukum. Mengapa demikian? Karena hukum muncul dari kesadaran hukum

setiap orang.

Page 38: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

34

Tugas Negara adalah menjelmakan kesadaran hukum itu dalam bentuk

ketentuan hukum positif, yang nyata berupa peraturan hukum.

Ajaran (Teori) Kedaulatan Hukum seperti itu dipelopori oleh H.

Krabbe (18571936) dari Belanda.Ajaran-ajarannya itu dikumandangkan

melalui beberapa buku yang berjudul antara lain:

1) Die Lehre der Rechtssouvereninitat, Betrag Zur Staatslehre

(1906).

2) De Modeme Staatsidee (1916; diterjemahkan kedalam bahasa

Jerman tahun 1919 dan ke dalam bahasa Inggris tahun 1922).

3) Het Rechtsgezag (1917).

4) De Innerfijke Waarde Der Wet (1924).

Jika disimak lebih mendalam, ternyata inti dari ajaran (teori)

Kedaulatan Hukum dari Krabbe adalah "bahwa kedudukan hukum berada

di atas Negara dan oleh karenanya Negara harus tunduk pada hukum".

Inti yang demikian itu dibenarkan oleh Wirjono Prodjodikoro

(Prodjodokoro, 1971 :11) dengan mengatakan bahwa menurut Teori

Kedaulatan Hukum Negara harus tunduk pada hukum.

Tunduknya Negara terhadap hukum oleh A.M Donner dikatakan

sebagai "de doorrdringing van de staat met het rechf (penerobosan

Negara oleh hukum) artinya hukum mempunyai kedudukan tertinggi

dalam Negara. Peperzak (1971:43) menilai, sumber hukum yang berasal

dari kesadaran hukum masyarakat tiada lain sebagai kristalisasi moral

sehingga setiap pihak secara moral pula harus menaati hukum ("hence

the feeling that there is a moral duty to obey the law"....). Benih ajaran

Kedaulatan Hukum dari Krabbe ini sesungguhnya sudah ditabur sejak

jaman Yunani kuno oleh seorang filsuf Yunani tersohor yakni Aristoteles.

Aristoteles bahkan sampai pad a suatu kesimpulan bahwa salah satu

kriteria dari suatu Negara yang baik adalah harus terlihat secara formal

dianutnya kedaulatan hukum oleh Negara itu. Lebih jauh Aristoteles

mengatakan, tidaklah benar apa yang dikemukakan oleh Plato bahwa

pemerintah yang berdasarkan hukum dapat diganti dengan pemerintahan

Page 39: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

oleh penguasa yang bijaksana, sebab penguasa yang bagaimanapun

bijaksananya tidak dapat menggantikan hukum karena hukum mempunyai

sifat yang terlepas dari perseorangan. Hukum adalah akal yang tidak

dapat dipengaruhi oleh keinginan, demikian pandangan Aristoteles

(Sabine, 1963:93).

Inti ajaran Teori Kedaulatan Hukum yang mengajarkan tunduknya

Negara kepada hukum membawa konsekuensi bahwa setiap kekuasaan

Negara yang ada dalam Negara itu harus tunduk terhadap hukum. Adalah

jelas bahwa hukum merupakan kekuasaan tertinggi dalam Negara. Oleh

karena itu berpegang pada inti Teori Kedaulatan Hukum maka kekuasaan

kehakiman pun harus tunduk pada hukum. Berhubung Indonesia adalah

Negara Hukum berarti Indonesia menganut Teori Kedaulatan Hukum

maka konsekwensinya semua kekuasaan yang berada di bawah tatanan

Negara Hukum Indonesia juga harus tunduk pada hukum. Uraian dalam

sub ini dimaksudkan cukup dapat memberi gambaran bahwa Teori

Kedaulatan Hukum adalah landasan teoritis yang utama bagi konsep

negara hukum. Untuk tidak menimbulkan kesalahpahaman dan keragu-

raguan akan relevansi teori itu dipandang perlu mengkaitkannya dengan

Teori Kedaulatan Rakyat. Kedua teori itu merupakan satu paket yang tak

terpisahkan dalam upaya melandasi pembatasan konsep negara hukum.

2. Teori Pembagian Kekuasaan Sebagaimana telah diuraikan sebelumnyatujuan utama teori

pembagian kekuasaan adalah untuk mencegah kesewenang-wenangan

penguasa sebagai akibat menumpuknya tiga kekuasaan dalam satu

tangan seperti juga disinggung oleh C.F Strong (1952:527) bahwa rajalah

yang memegang ketiga kekuasaan sekaligus; "originally the king was the

law-giver, the executor of the law, and the judge".

Ditinjau dari segi kepentingan pembatasan kekuasaan, setelah

ketiga kekuasaan dipisah-pisahkan maka suatu kekuasaan haruslah

dianggap sebagai batas kekuasaan lainnya. Artinya kekuasaan

Page 40: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

36

kehakiman dibatasi oleh kekuasaan legislatif dan demikian sebaliknya.

Lebih jauh dariitu berarti pemegang kekuasaan kehakiman tidak dapat

menjalankan kekuasaan 'Iegislatif dan demikian sebaliknya. Meski

kemudian teori pemisahan kekuasaan itu disempurnakan oleh konsep

"Check and Balances" sehingga berubah menjadi Teori Pembagian

Kekuasaan, namun konsep itu hanya bersifat suplemen karena secara

fundamental masing-masing kekuasaan masih tetap menjalankan fungsi

pokoknya. Secara lebih konkrit dapat dijelaskan dengan konsep "Check

and Balance" misalnya tidak mengubah fungsi pokok senate di AS

sebagai lembaga pembuat UU, meski ia memiliki kekuasaan (sam ping

an) melakukan impeachment, ataupun konsep itu tidak mengubah fungsi

pokok Presiden AS sebagai lembaga eksekutif meski ia memiliki

kekuasaan sampingan berupa dapat memveto rancangan UU yang telah

disetujui kongres. Tepat apa yang dikatakan KC Wheare (1975:26) bahwa

konsep "Check and Balance" tidak menghapuskan hakikat teori

pemisahan kekuasaan, melainkan sekedar menyempurnakannya karena

memang tidak ada teori pemisahan kekuasaan bisa berlaku secara

sempurna (these feW examples are enough to'show that there is no a

complete separation.. . ).

Analog dengan contoh-contoh yang terjadi di Amerika, untuk

Indonesia sepanjang menyangkut batas kekuasaan kehakiman dapat

dicermati dari ketentuan undang-undang kekuasaan kehakiman, yang

terkesan memberi kekuasaan sampingan pada pengadilan untuk

merumuskan hukum berhubung pengadifan tidak boleh menolak perkara

dengan alasan hukum tidak ada atau kurang jelas. Dengan Check and

Balance" seperti itu tidaklah berarti pengadilan (kekuasaan kehakiman)

dapat membuat, merubah, mengurangi atau menambah UU yangdengan

hal itu berarti menyerobot fungsi pokok kekuasaan legislatif disatu sisi,

dan disisi lain berarti mengaburkan fungsi pokok. kekuasaan kehakiman

sebagai penerap hukum (law enforcement). Kekuasaan sampingan itu

harus diartikan terbatas pada kewenangan menafsirkan UU yang kurang,

Page 41: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

atau menciptakan kaidah hukum khusus yang hanya berlaku secara

"individual norm" dan bukan menciptakan kaidah umum atau "general

norm"

Dari uraian itu tampak jelas bahwa apa yang merupakan fungsi

pokok suatu kekuasaan tidak dapat diambilalih oleh kekuasaan lain. Jika

hal ini terjadi, maka hakikat ajaran pemisahan kekuasaan akan menjadi

kabur dan pada analisis terakhir ia sama sekali tidak akan mempunyai

makna apa-apa. Meski muncul kemudian konsep "Check and Balance",

namun tetap konsep ini tak dapat membenarkan pengambilalihan atau

penyerobotan suatu fungsi pokok kekuasaan oleh kekuasaan lain. Dengan

demikian dapat dipahami bahwa satu kekuasaan sesungguhnya bersifat

membatasi kekuasaan lainnya. Pandangan ini sehaluan dengan JR

Sunaryo (1993:45) yang menganggap bahwa buku Monstequieu yang

berjudul "T:he Spirit of The Law” sesungguhnya berbicara tentang batas

kekuasaan antara satu kekuasaan dengan kekuasaan lainnya dalam

paradigma Trias Politica. Itu sebabnya ia menterjemahkan judul asli buku

montesquieu itu kedalam bahasa Indonesia berupa "Membatasi

kekuasaan, Telaah Mengenai Jiwa Undang-undang", karena menurut

Montesquieu jika kekuasaan tidak dibatasi dengan cara memisah-misah

satu sama lain maka akan timbul kesewenang-wenangan.

3. Teori Tentang Hubungan Kedaulatan Hukum dan Kedaulatan Rakyat

Keterkaitan konsep "the general wilr (volante generale) dari Rousseau

terhadap Teori Kedaulatan Hukum adalah bahwa menurut Rousseau

hukum tiada lain merupakan perwujudan "The general will” secara jelas ia

mengatakan: ………..the matter about which the decree made is like the

decreeing will in general. This act is what I call a law.. ...they are act of the

general will (Rousseau,1958:30). Dengan proposisi seperti itu kelemahan

Teori Kedaulatan Hukum Krabbe dapat teratasi. Sebagai kritik oleh

Rodee, Anderson & Christal. Kelemahan teori Krabbe adalah bahwa

Page 42: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

38

hukum bersumber dari perasaan hukUm seseorang, padahal, perasaan

hukum ini menurut ketiga pengritik itu adalah subyektif karena berbeda-

beda berdasarkan pada keragaman orang, waktu dan tempat(Affandi,

1971:167).

Dengan mematuhi postulat, bahwa hukum sebagai produk "The

general wilf dari Rosseau haruslah diartikan bahwa perasaan hukum yang

diacu Krabbe itu adalah perasaan hukum sebagian besar individu yang

telah menjelma menjadi "the general will” (versi Rousseau), dan bukan

perasaan hukum individu yang r'nasih berdiri sendiri (otonom). Disinilah

letak keterkaitan Teori Kedaulatan Hukum dan Teori Kedaulatan Rakyat

yang penerapannya dalam Negara demokrasi harus diformat dalam satu

paket sehingga satu sama lain tak dapat dipisahkan.

Lebih jauh keterkaitan "The general will" dengan hukum yang ideal

atau hukum yang memiliki kekuatan mengikat adalah bila hukum itu lahir

dari mekanisme kerja parlemen (legislator), di mana lembaga ini dibentuk

berdasarkan pemilu yang bebas barulah dapat dijamin adanya kesesuaian

kehendak perorangan (particular will) dengan kehendak bersama (the

general will). Pemilu yang bebas merupakan syarat mutlak bagi

terbentuknya hukum yang mempunyai kekuatan mengikat atau menurut

R. Stammler hukum yang dapat menyelaraskan kepentingan individu dan

kepentingan kelompok (Paton, 1992: 127).

Bagi Rousseau betapa pentingnya pemilu yang bebas untuk

membentuk parlemen (legislator) yang mencerminkan the general will

dalam pembentukan hukum yang ideal telah dinyatakan berulang-ulang

dalam buku The Contract Socialnya dengan mengatakan : "this I have

said to repeat it. Ajaran Rousseau tentang hukum sebagai general will

melalui parlemen yang dipilih secara bebas kemudian dianut oleh negara-

negara demokrasi modern. Dewasa ini, berkat ajaran Rousseau itu,

disepakati bahwa legitimasi hukum harus didasarkan pada persetujuan

rakyat (popular consent) yang dicerminkan dalam persetujuan parlemen

Page 43: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

seperti diungkap oleh Nicolas Wabl (1980:49) bahwa laws that were

legitimized by popular consent... . And popular consent has usually been

interpreted as the consent of parliament.

Dengan mengkaitkan Teori Kedaulatan Hukum dengan Teori Kedaulatan

Rakyat maka dapat disusun sistimatika berpikir sebagai berikut: Hukum

memiliki kedudukan tertinggi dalam suatu negara. Dalam kedudukan

demikian siapapun, tidakterkecuali kekuasaan negara yang ada di

dalamnya termasuk kekuasaan kehakiman, harus tunduk pada hukum.

Hukum memiliki kedudukan tertinggi karena dibentuk berdasarkan "The

general will” (volonte generale) dari rakyat yang memiliki wakil-wakil di

parlemen yang dipilih perdasarkan pemilu yang bebas demokratis. Bahwa

hukum harus mencerminkan kehendak rakyat melalui wakil-wakilnya yang

dipilih secara demokratis telah ditekankan pula oleh International

Congress of Jurist di New Delhi tahun 1959. Berdasarkan gejala itu pula

Juniarto (1968:16) akhirnya sepakat bahwa kedaulatan hukum tak dapat

dipisahkan dengan kedaulatan rakyat. Hukum yang tergolong secondary

rules yang mengatur eksistensi suatu kekuasaan dan mengatur cara

bagaimana kekuasaan itu dijalankan yang oleh Raz disebut sebagai

Conferring Power Laws datam kaitan dengan ajaran kontrak sosial dari

Rousseau mempunyai makna yang spesifik. Karena hanya hukum jenis

itulah yang dapat menjamin kebebasan individu itu menyerahkan hak-hak

alamiahnya dalam suatu kontrak kepada "the whole" untuk diatur melalui

"the general will". Oleh karena itu amatlah tepat jika hukum jenis itu

diidentifikasi batas mutlak kebebasan kekuasaan.

Page 44: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

40

BAB III PRINSIP-PRINSIP NEGARA HUKUM

1. Indonesia Negara Hukum Bukan Negara Kekuasaan

Di dalam Penjelasan UUD 1945 disebutkan secara tegas bahwa

negara RI adalah berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat), tidak atas

kekuasaan belaka (Machtsstaat). Demikian pula di dalam UUD lainnya

yang pernah berlaku di Indonesia, yaitu konstitusi Republik Indonesia

Serikat (KRIS) dan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950

ditegaskan dengan jelas di dalam pasalr1Ya bahwa Indonesia negara

hukum. Dari Prinsip yang dimuat dalam hukum dasar tersebut, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut

a. Kekuasaan tertinggi di dalam negara Indonesia adalah hukum yang

dibuat oleh

rakyat melalui wakil-wakilnya sebagai pemegang kedaulatan.

b. Sistem pemerintahan negara, atau cara penyelenggaraan negara

memerlukan

kekuasaan akan tetapi kekuasaan tersebut dibatasi oleh hukum.

Menggarisbawahi prinsip Indonesia adalah negara yang berdasarkan

atas hukum, UUD 1945 sebagai hukum dasar menempatkan hukum pada

posisi yang menentukan dalam sistemketatanegaraan Indonesia. Dari

sudut pandang konstitusi tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa hukum

dapat dianggap sebagai salah satu tujuan bangsa Indonesia mendirikan

negara ini. Dalam kaitan itu konsep kenegaraan Indonesia, antara lain

menentukan bahwa pemerintahan menganut paham konstitusional, yaitu

suatu pemerintahan yang dibatasi oleh ketentuan yang termuat dalam

konstitusi. Pada negara yang bersistem konstitusi atau berdasarkan

hukum dasar terdapat suatu hierarki perundang-undangan, dimana UUD

berada di puncak piramida sedangkan ketentuan yang lain berada di

bawah konstitusi (Suny, 1981 :21). Konstruksi yang demikian ini dengan

"stufenbau theory" Hans Kelsen.

Page 45: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Kelsen mengemukakan tentang kesatuan tertib hukum ini dalam

proses pembentukan hukum yang bersifat hierarkis dan dinamis. Dia

memandang tertib itu sebagai suatu "stufenbau" dari beberapa tangga

pembentukan hukum. Adanya pembentukan hukum oleh tingkat yang

lebih rendah, yaitu pembentukan hukum yang kepadanya telah

didelegasikan wewenang untuk itu, menurut pandangan Kelsen

bergantung pada adanya suatu pembentukan hukum yang lebih tinggi,

yaitu pembentukan hukum oleh yang mendelegasikan wewenang. Pada

akhirnya mengenai berlakunya keseluruhan tertib hukum itu dapat

dikembalikan pada suatu yang berakar dalam suatu "grundnonn". Melalui

grundnonn ini terjadi kesatuan di dalam proses pembentukan hukum yang

dinamis dan di dalam tertib hukum yang memang ditimbulkan oleh

grundnonn itu (Saleh, 1979:58).

Sebagai suatu negara modern, konstitusi dengan tegas

menggaris_an bahwa salah satu ciri dari sistem pemerintahan Indonesia

adalah menganut asas negara hukum. Berdasarkan ketentuan konstitusi

ini berarti pemerintah mempunyai kekuasaan yang terbatas dan tidak

dibenarkan bertindak sewenang-wenang (Budiardjo, 1977:57). Asas yang

dianut tersebut harus tercermin dalam praktek penyelenggaraan negara.

Artinya dalam praktek penyelenggaraanketatanegaraan hukum harus

mengendalikan kekuasaan.

Prinsip yang demikian ini, sejalan dengan tujuan negara yang

dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu negara melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dengan demikian, tatanan politik

yang mewujudkan negara Republik Indonesia yang dikehendaki, adalah

negara Pancasila sebagai wahana untuk mewujudkan kesejahteraan

dalam arti luas bagi seluruh rakyat Indonesia. Asas kebijakan untuk

mewujudkan kesejahteraan tersebut dirumuskan dalam pasal UUD 1945

Page 46: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

42

terutama pad a pasal 27 ayat 2 dan pasal 33 yang secara normatif harus

menjadi acuan datam menjalankan pemerintahan.

Berpedoman pada makna yang terkandung dalani Pembukaan UUD 1945

dapat ditarik kesimpulan bahwa negara Republik Indonesia yang iJkan

diwujudkan tersebut adalah negara hukum yang di dalamnya, semua

penggunaan kekuasaan harus selalu ada landasan hukumnva dan berada

dalam keranaka batas-batas yang ditetapkan oleh hukum. Selain itu,

negara merupakan suatu organisasi dari segenap lapisan masyarakat

yang menata diri secara rasiona"1 untuk secara bersama-sama berikhtiar,

dalam kerangka dan melalui tatanan kaidah hukum yang berlaku,

berusaha mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat dengan

tetap mengacu pada nilai-nilai martabat manusia yang berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa.

Philipus M. Hadjon (1987:90) menyimpulkan bahwa ciri-ciri pokok

negara hukum Pancasila adalah:

a. Keserasian hubungan antara pemerintah dan rakyat berdasarkan asas

kerukunan.

b. Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan-kekuasaan

negara.

c. Prinsip-prinsip penyelesaian sengketa secara musyawarah dan

peradilan merupakan sarana terakhir.

d. Keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Dalam konsepsi negara kesejahteraan ini, negara dan pemerintah

lebih tampak peranannya dalam mengkoordinasikan pusat pengambilan

keputusan yang berintikan asas rasional. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa sesuai dengan konsep negara kesejahteraan atas asas

kerakyatan yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Untuk mengetahui apakah suatu negara merupakan negara hukum

atau bukan, instrumen yang paling tepat dipakai sebagai tolok ukurnya

adalah konstitusi negara yang bersangkutan, artinya apakah konstitusi

Page 47: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

memuat ketentuan tentang negara hukum atau tidak? Instrumen lain yang

juga dapat dipakai sebagai indikator adalah kesepakatanilmiah di

kalangan para sarjana berupa pandangan-pandangan tentang ciri-ciri

ataupun unsur-unsur negara hukum.

Isi konstitusi dijadikan tolok ukur, senada dengan pernyataan K.C. Where

(1975:33-34), bahwa isi minimum suatu konstitusi adalah tentang negara

hukum Where mengajukan pertanyaan "What should a constitution

contain?" Pertanyaan itu dijawabnya sendiri, the sort answer is : The very

minimum and that minimum to be "Rule of Law". Berkenaa';l dengan isi

minimum konstitusi adalah negara hukum. Meuwissen (1984:147) dalam

pengamatannya terhadap isi konstitusi Belanda menemukan bahwa

konstitusi Belanda menurutnya mengandung isi yang beraspek negara

hukum klasik dan yang beraspek negara hukum modern. Lebih jauh H.

van Maarsveen dan G. van der Tang (1978:291) dari hasil penelitiannya

terhadap sejumlah konstitusi di dunia sampai pada suatu kesimpulan

bahwa isi pokok konstitusi adalah negara hukum (Rule of Law) di samping

isi lainnya yang terkait dengan negara hukum.

Bertitik tolak dari pandangan sadana-sarjana di atas maka konstitusi

yang relevan ditelaah untuk menjawab pertanyaan apakah Indonesia

negara hukum?, adalah UUD 1945. Hal ini disebabkan karena UUD 1945-

lah yang kini berlaku di Indonesia sebagai hukum positif. Sebagaimana

diketahui, UUD 1945 terdiri dari Pembukaan, Batang Tubuh dan

Penjelasan. Dalam Pembukaan UUD 1945 ketentuan yang

mengisyaratkan negara hukum oleh M. Yamin ditunjuk bagian alinea ke

empat. Tentang hal ini Yamin ( 1959:68) mengatakan: "tetapi pengertian

yang sedemikian di dapat pada Pembukaan UUD 1945 (kalimat 4). Maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia, jadi Republik Indonesia adalah negara

hukum yang berkonstitusi yang dituliskan".

Memang kalau diperhatikan dengan seksama kalimat "Maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Page 48: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

44

Undang Dasar" segera tampak bahwa pembentuk UUD 1945

menempatkan UUD sebagai sumber pengaturan segala kegiatan

bernegara dalam suasana Indonesia merdeka. pengaturan segala sesuatu

urusan kenegaraan melalui sebuah aturan dasar tertulis (hukum tertinggi)

menunjukkan adanya respek pembentuk negara terhadap negara hukum

karena salah satu unsur negara hukum adalah "supremacy of the law"

menurut Dicey atau "Grondrechten" menurut SW Couwenberg.

Dalam .batang tubuh UUD 1945, citra negara hukum dapat dilihat pasal-

pasal yang mengandung pengutamaan terhadap hukum (supremacy of

the law). Dikatakan pengutamaan terhadap hukum karena pasal-pasal itu

mengatur kekuasaan negara yang didistribusikan kepada sejumlah

Lembaga-tembaga Negara yang lebih jauh diatur dengan Undang-

undang. Dalam hal demikian, konstitusi dapat dianggap sebagai sumber

kekuasaan (the nucleus of a country's public law, the formal grant of

power). Konstitusi sebagai sumbrer kekuasaan K.C. Wheare

menggambarkannya sebagai aturan hukum yang mengatur pemerintah,

Mac Iver (1950:250) menyebut konstitusi sebagai sumber kekuasaan

dengan istilah "the law which governs the state" (hukum yang memerintah

Negara) yang dibedakannya dengan "the law of which the state govern"

yaitu hukum yang digunakan oleh negara untuk memerintah.

Dalam UUD 1945 pasal-pasal yang menghendaki adanya Undang-

undang untuk mengatur lebih jauh kekuasaan negara sebagai

pencerminan citra negara hukum adalah: Pasal 2 (1) tentang susunan

anggota MPR, Pasal 16 (1) tentang susunan anggota DPA; Pasal 18

tentang pembagian wilayah Indonesia, Pasal19 (1) tentang susunan

anggota DPR, Pasal 23 tentang anggaran pendapatan dan belanja

negara, pajak, mata uang, keuangan negara, dan keberadaan/susunan

BPK, Pasal 24 tentang kekuasaan MA, Pasal 25 tentang syarat-syarat

diangkat dan diberhentikan sebagai hakim, Pasal 25 (1) tentang

mengesahkan orang asing menjadi warga negara, Pasal 31 (2) tentang

pengajaran. Selain itu ada Undang-undang tertentu yang dikehendaki oleh

Page 49: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

UUD 1945 untuk mengatur lebih jauh kekuasaan Presiden dalam

menyatakan keadaan bahaya. Undang-undang itu dikehendaki oIeh Pasal

12 yang memyatakan bahwa syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya

ditetapkan dengan Undang-undang.

Berkaitan dengan pasal 11 yang menyatakan Presiden dengan

persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, menyatakan perang, membuat

perdamaian dan perjanjian dengan negara lain, Wan Alidin yang

menyatakan persetujuan DPR itu tertuang dalam suatu bentuk Undang-

undang. Sebenarnya persetujuan DPR dalam Pasal 11 itu tidaklah tepat

dalam bentuk Undang-undang, melainkan lebih tepat dalam bentuk

keputusan DPR (beshikking) seperti apa yang pernah dikemukakan oleh

Mas Subagio bahwa selain beschikking DPR yang berhubungar. dengan

Pasal 11 itu, dalam praktek beschikking itu dapat dilihat dalam

pengangkatan Ketua dan Anggota BPK Serta pengangkatan Ketua, Wakil

Ketua dan Hakim-hakim Agung MA. Di samping pasal-pasal tersebut yang

mencerminkan citra negara hukum, terdapat satu pasal yang cukup jelas

melukiskan betapa UUD dan Undang-undang serta ,peraturan-peraturan

lainnya mewakili supremasi (sesuai prinsip "Supremacy of the law") yaitu

Pasal 9 UUD 1945 yang mengatur lafal sumpah/janji Presiden dan Wakil

Presiden. Bagian yang mencerminkan supremasi hukum dari Pasal 9 itu

berbunyi sebagaiberikut:

"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden

Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik lndonesia) dengan

sebaikbaiknya dan se-adil-adilnya memegang teguh Undang-

undang Dasar dan menjalankan segala Undang-undang dan

peraturannya dengan selurus-Iurusnya serta berbakti kepada nusa

dan bangsa.

Selanjutnya bagian Penjelasan UUD 1945 yang dengan tegas

menyebut Indonesia adalah Negara Hukum (versi Rechtsstaat} adalah

angka 1 Penjelasan tentang Sistem Pemerintahan Negara. Selengkapnya

bagian itu berbunyi sebagai berikut:

Page 50: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

46

"I. Indonesia, ialah negara yang berdasaratas hukum (Rechtsstaat).

1. Negara Indonesia berdasar atas hukum (R,y/i_tsstaat) tidak atas

kekuasaan belaka (Machtsstaat)"

Jika diperhatikan ketentuan Penjelasan UUD 1945 itu temyata

penyebutan Indonesia negara hukum (rechtsstaat) sebanyak dua kali;

pertama dalam judul pokok masalah (Angka 1), kedua, dalam sub judul

pokok masalah yang merupakan penjelasan lebih jauh dari pokok

masalah (Angka 1). Hal ini menunjukkan betapa pembentuk UUD 1945

menaruh perhatian cukup besar terhadap konsep negara hukum yang

diyakini konsep itu dapat mengantarkan rakyat Indonesia ke dalam

suasana hidup merdeka, aman, tertib dan berkeadilan.

Berdasarkan tinjauan isi pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan UUD

1945 seperti tersebutdi atas. akhirnya diperoleh gambaran bahwa menurut

UUD 1945 negara Indonesia adalah neqara hukum. Gambaran ini adalah

gambaran yang berdimensi normatif, artinya sesuai apa yang tersurat dan

tersirat dalam UUD 1945. Dimensi normatif itu daJam praktek kehidupan

bernegara di Indonesia saat ini tampak belum memuaskan karena hal ini

berkaitan erat dengan dimensi empiris dari negara hukum.

Simposium tentang Indonesia negara hukum yang diadakan oleh

Universitas Indonesia di Jakarta dari 6 hingga 8 Mei 1996 dalam

kesimpulannya menentukan ada empat ciri negara hukum Indonesia

yakni:

1) Pancasila menjiwai setiap peraturan hukum dan pelaksanaannya.

Asas keke!uargaan merupakan titik tolak negara hukum

Indonesia.

2) Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia

3) Peradilan bebas.

4) Legalitas dalam arti hukum dan semua bentuknya.

Meski ada banyak pandangan tentang corak khas Negara hukum

Indonesia, namun inti terdalam dari negara hukum Indonesia itu dapat

diidentifikasi yakni tunduknya penguasa dan rakyat Indonesia terhadap

Page 51: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

hukum Indonesia yang dibuat secara demokratis dan berjiwakan

Pancasila. Dalam keadaan demikian, menurut Padmo Wahjono (1995:14)

hukum harus merupakan titik sentral dalam kehidupan perorangan,

masyarakat, bangsa dan negara. Bila hukum dijadikan titik sentral, maka

faktor penegakan hukum memiliki peranan penting kalau cita-cita hukum

yakni "keadilan" betul-betul ingin diwujudkan. Berbicara faktor penegakan

hukum, maka kekuasaan kehakiman merupakan faktor kunci. Artinya

meski substansi hukum telah memadai, alat penegak hukum lainnya

(polisi, jaksa) telah bekerja maksimal, namun kalau hakimnya tidak

memiliki integritas niscaya inti negara hukum yakni supremasi hukum

sebagai titik sentral kehidupan tidak bisa terwujud. Sebaliknya bila hakim

memiliki integritas tinggi, meski aturan hukum kurang sempuma, penegak

hukum lainnya kurang kredibilitas, dapat diyakini, supremasi hukum dan

cita hukum (keadilan) pasti tewujud di masyarakat. Dengan gambaran itu

dapat dipahami bahwa dalam negara Indonesia kekuasaan kehakiman

merupakan benteng terakhir bagi tegaknya negara hukum Indonesia.

Sesungguhnya tergantung pada peranan hakimlah terwujud atau tidaknya

negara hukum itu.

Menyadari posisi sentral kekuasaan kehakiman sebagai benteng

terakhir negara hukum Indonesia, semua orang akan setuju kalau

kekuasaan itu tidak dijalankan secara sewenang-wenang dengan

melanggar batas-batas kebebasannya. Sebab kalau dijalankan dengan

sewenang-wenang cita negara hukum Indonesia tidak akan pernah

terwujud dengan demikian tergambar bahwa betapa pentingnya eksistensi

kekuasaan kehakiman dalam negara hukum Indonesia.

2. Konsep Cita Hukum Cita hukum (Rechtsidee) menurut Rudolf Stammer sebagaimana

dikutip Theo Huijibers (1988:150), adalah kontruksi pikir yang

mengarahkan hukum pada cita-cita yang diinginkan masyarakat. Cita

hukum berfungsi sebagai pemandu untuk mencapai apa yang di cita-

citakan. Cita hukum itu mengandung prinsip yang berlaku sebagai norma

Page 52: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

48

bagi keadilan atau ketidakadilan hukum, dengan demikian cita hukum

secara serentak memberikan manfaat ganda, yaitu dengan cita hukum

dapat diuji hukum positif yang berlaku, dan pada cita hukum dapat

diarahkan hukum positif menuju hukum yang adil.

Secara spesifik Stammer mengidentifikasikan cita hukum sebagai

kemauan yuridis, yaitu suatu kemauan yang mendorong setiap orang

untuk membentuk peraturan-peraturan bagi masyarakat dalam hukum

positif. Di sini terlihat bahwa kemauan yuridis merupakan dasar dan syarat

bagi seluruh hukum positif. Kemauan yuridis ini bersifat transendental,

yaitu bahwa kemauan ini berfungsi sebagai prinsip terakhir dari segala

pengertian tentang hukum. Cita hukum mengandung arti bahwa pada

hakekatnya hukum sebagai aturan tingkah laku masyarakat berakar pada

gagasan, rasa, karsa, cipta, dan pikiran dari masyarakat itu sendiri.

Bagi bangsa Indonesia, cita hukum (Rechtsidee) dapat dilihat dalam

Penjelasan UUD 1945 yang menyebut: Pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam Pembukaan mewujudkan cita hukum yang tertulis

(Undang-undang Dasar) maupun hukum yang tidak tertulis. Dari

penjelasan UUD 1945 ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa istilah cita

hukum atau Rechtsidee, pengertiannya dapat juga disebut dengan istilah

hukum, yaitu pengertian atau konsep-konsep hukum menurut bangsa

Indonesia. Sebab kalau diteliti dengan seksama bunyi penjelasan UUD

1945 cita hukum atau pengertian hukum Indonesia sudah ditentukan oleh

filsafat hokum Pancasila. Dengan demikian apa yang disebut hukum

menurut pengertian bangsa Indonesia tidak dapat disamakan begitu saja

dengan pengertian hukum dari tata hukum lain.

Cita hukum itu terbentuk dalam pikiran dan sanubari manusia

sebagai produk berpadunya pandangan hidup, keyakinan, keagamaan

dan kenyataan kemasyarakatan yang diproyeksikan pada proses

pengkaidahan perilaku warga masyarakat yang mewujudkan keadilan,

hasil guna, dan kepastian hukum. Dalam dinamika kehidupan

kemasyarakatan, cita hukum akan mempengaruhi dan berfungsi sebagai

Page 53: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

asas umum yang mempedomani (guiding principle), norma kritik (kaidah

evaluasi) dan faktor yang memotivasi dalam pembentukan, penemuan

dan penerapan hukum (Sidharta, 1996:214).

Atas dasar hal tersebut, di dalam menghadapi persoalan pengertian

hukum atau Rechtsidee menurut UUD 1945 ada empat hal yang perlu

mendapat perhatian Koesnoe, 1997:29-56).

Pertama, fungsi hukum menurut falsafah Pancasila. Fungsi hukum di

sini antara lain menyangkut dengan pokok pikiran pertama dalam

penjelasan UUD 1945 yaitu fungsi melindungi, di sini hukum mempunyai

fungsi untuk memberi, perlindungan baik terhadap kepentingan

masyarakat maupun terhadap kepentingan bangsa, dalam arti yang lebih

luas hukum berfungsi sebagai pengayom masyarakat.

Kedua, tujuan hukum rpenurut falsafah Pancasila. Fungsi hukum di sini

didasarkan pada pokok pikiran yang kedua yaitu negara hendak

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Salah satu wujud cita

hukum yang bersifat universal adalah tuntutan keadilan, persoalan

bagaimana tuntutan keadilan yang dimaksud masih merupakan nilai dasar

yang perlu mendapat perhatian penuh dalam studi filsafat hukum.

Cita hukum yang terdapat di dalam Pancasila sebagai sumber dari

segala sumber hukum sarat dengan nilai-nilai keadilan. Tinggal lagi

bagaimana mengkonkritkannya ke dalam sistem hukum nasional, hal ini

yang perlu diteliti lebih jauh dan bidang ini termasuk ke dalam kajian politik

hukum. Untuk itu dalam pembentukan hukam harus dijaga agar hukum itu

didasarkan pada nilai-nilai yang ada di dalam pola kehidupan yang

bersendikan Pancasila, seperti prinsip keadilan sosial yang menjadi tujuan

hukum menurut falsafah Pancasila.

Keadilan sosial ini tidak saja menjadi dasar hukum dalam kehidupan

bangsa, tetapi sekaligus menjadi pedoman pelaksanaan dan tujuan yang

akan dicapai dengan hukum. Keadilan sosial merupakan langkah yang

akan dicapai dengan hukum. Keadilan sosial merupakan langkah yang

menentukan untuk mencapai Indonesia yang adil makmur. Dalam

Page 54: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

50

lapangan hukum ketenagakerjaan langkah pertama ke arah itu adalah

melaksanakan ketetapan UUD 1945 yaitu pasal 27 ayat 2; tiap-tiap

warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan. Oleh karena itu kepada pembentuk undang-undang diberi

tugas untuk membentuk hukum yang mengatur bagaimana mewujudkan

cita hukum tersebut, misalnya menentukan upah minimum itu. Tolak ukur

yang digunakan adalah prinsip adil atau tidak adil menurut hukum

sehingga jelas maksud yang dikehendaki daripada penetapan tersebut.

Tegasnya nilai dasar dari nilai hukum yang berisi keadilan sosial sebagai

tujuan hukum harus merupakan landasan dari pembentukan hukum

nasional.

Ketiga, sumber kamauan yang dinyatakan dalam hukum, yaitu nilai dasar

yang terkandung dalam pokok pikiran ketiga Pembukaan UUD 1945

tentang prinsip kedaulatan rakyat. Pengertian kedaulatan rakyat yang

dimaksud di sini tidak sama dengan pemikiran barat mengenai teori

Volkssouvereiniteit. Kedaulatan rakyat yang dianut dalam Pembukaan

UUD 1945 tersebut dilihat dari rumusnya tidak mengikuti pikiran

Volkssourvereiniteit yang berkembang di Eropa. Hal ini dapat dilihat dalam

kata-kata yang digunakan oleh pembukaan tersebut yang berbunyi

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dan kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan. Di sini istilah kerakyatan memerlukan

uraian mendasar.

Istilah kerakyatan mencakup semua warga negara yang dilingkupi

suatu budaya tentang bagaimana tata hidup bersama itu diatur

berdasarkan pada kemauan masyarakat. Di dalam paham kerakyatan,

tergantung suatu keyakinan kemungkinan adanya suatu kemauan dari

segenap masyarakat yang diperoleh dengan jalan musyawarah. Jadi

kerakyatan dan permusyawaratan merupakan suatu persenyawaan yang

tidak dapat dipisah-pisahkan.

Berdasarkan prinsip kerakyatan dan permusyawaratan, hukum dapat

diterima oleh masyarakat kalau hukum itu sesuai dengan kemauan

Page 55: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

masyarakat. Maksudnya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dianut, hal

ini berarti bahwa hukum nasional Indonesia harus berdasarkan kepada

kepribadian nasional, dan bukan berdasarkan pada nilai-nilai hukum

budaya lain. namun demikian asas yang demikian ini tidak menutup

kemungkinan masuknya budaya asing ke dalam budaya nasional

Indonesia, sebagaimana ditegaskan dalam UUD 1945 tentang

kebudayaan: ... tidak menolak bahan baru dari kebudayaan asing uang

dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri

serta mempertinggi derajad kemanusiaan bangsa Indonesia. Dengan

penjelasan itu, di dalam paham kerakyatan terbuka suatu kemungkinan

penerimaan unsur-unsur hukum asing sepanjang tidak bertentangan

dengan falsafah bangsa Indonesia sendiri.

Keempat, sifat isi dari ketentuan hukum itu sendiri dan dari segi

moral dan susila bangsa. Prinsip ini terkait erat dengan pokok pikiran

keempat tentang Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan

yang adil dan beradab. Prinsip ini merupakan nilai. dasar dari tata hukum

nasional Indonesia dimana nilai-nilai moral dan susila merupakan dasar-

dasarnya.

Keempat ide dasar yang terkandung dalam pokok-pokok pikiran

terse but berkaitan erat dan mempunyai relevansi dengan obyek

penelitian ini. Jadi hukum yang berintikan unsur keadilan, hasil guna dan

kepastian hukum merupakan tujuan dari hukum ketenagakerjaan.

3. Konsep Politik Hukum Konsep politik hukum yang terdapat dalam berbagai literatur,

menunjukkan bahwa politik hukum bersangkut paut dengan kebijaksanaan

pengembangan hukum, dengan kata lain politik hukum adalah

kebijaksanaan pengembangan hukum agar sesuai dengan rechtsidee.

Padmo Wahyono (1984:160) mengatakan; Politik hukum nasional dapat

diartikan sebagai kebijaksanaan dasar yang menentukan arah, bentuk

maupun isi hukum yang akan dibentuk (Radhi,1973:4). Sementara Moh.

Page 56: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

52

Radie, mengartikannya sebagai pernyataan kehendak penguasa negara

mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya dan mengenai arah kemana

hukum hendak dikembangkan. Oleh karena itu pembicaraan mengenai

politik hukum tidak terlepas dari pembicaraan politik hukum.

Secara harfiah, politik hukum nasional dapat diartikan sebagai

kebijaksanaan hukum (legal policy) yang akan diterapkan atau

dilaksanakan oleh suatu pemerintahan negara tertentu yang meliputi

(Nusantara, 198642-43):

a. Pelaksanaan ketentuan hukum yang telah ada secara konsisten;

b. Pembangunan hukum yang intinya adalah, pembaharuan dan

penciptaan ketentuan hukum baru yang diperlukan untuk memenuhi

tuntutan perkembangan masyarakat;

c. Penegasan fungsi lembaga penegak atau pelaksana hukum dan

pembinaan anggotanya;

d. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat menurut persepsi

kelompok elit pengambil kebijakan.

Senada dengan, itu Sudiman Kartohadiprodjo (1963:36) menyebutkan

bahwa berlakunya hukum dalam suatu negara ditentukan oleh politik

hukum negara yang bersangkutan serta kesadaran hukum masyarakat

dalam negara itu. Selanjutnya dikatakan untuk mengetahui dasar-dasar

sistem hukum dalam suatu negara, pertama-tama harus diperhatikan

politik hukum negara itu.

Di dalam GBHN, digariskan ketentuan-ketentuan politik hukum yang

secara terus menerus dianut dalam usaha politik hukum di Indonesia,

dalam arti terdapat perumusan dan formulasi yang sama yaitu

peningkatan dan penyempurnaan politik hukum nasional dengan

mengadakan pembaharuan kodifikasi serta unifikasi hukum di bidang-

bidang tertentu dengan jalan memperhatikan kesadaran hukum

masyarakat. Selanjutnya disebutkan bahwa pembangunan dan politik

hukum daJam negara hukum Indonesia didasarkan pada Pancasila dan

UUD 1945. Dengan demikian arahan politik hukum dalam GBHN

Page 57: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

mengandung makna bahwa hukum nasional harus disusun sedemikian

rupa dengan bernapaskan pandangan hidup bangsa dan sesuai dengan

ketentuan-ketentuan dalam konstitusi, terhimpun dan tersusun secara

sistematis dalam kitab Undang-undang.

Dalam perkembangan sejarahnya sistem hukum nasional selama ini

sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan politik, batas sejarah

konstitusional antara orde lama dan orde baru yang sangat berpengaruh

terhadap hukum nasional adalah hasil sidang umum Majelis

Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) 1966 yang menghasilkan

24 ketetapan, satu keputusan dan satu resolusi. Dalam hubungannya

dengan kondisi dasar hukum terdapat dua TAP MPRS yang merupakan

tonggak pembaharuan hukum Orde Baru. TAP tersebut adalah TAP

MPRS No. XIXlMPRS/1966 tentang peninjauan kembali produk-produk

legislatif yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dan TAP MPRS No.

XXlMPRS/1966 tentang Memorandum DPRGR mengenai sumber tertib

hukum RI dan tata urutan perundang-undangan RI. Arti penting TAP MPR

tersebut adalah berfungsi sebagai legal Framework yang dapat diartikan

sebagai kerangka umum yang menentukan bentuk serta isi hukum

nasional lndonesia dan memungkinkan masyarakat Indonesia

berkembang dan martabat manusia dapat ditegakkan dalam rangka

kehidupan demokrasi Pancasila.

Politik hukum sebagaimana digariskan di dalam GBHN meliputi:

1. Dasar untuk menjamin agar masyarakat dapat menikmati

kepastian hukum, ketertiban hukum, petlindungan hukum yang

berintikan keadilan dan kebenaran.

2. Menumbuhkan dan mengembangkan disiplin nasional,

kepatuhan hukum serta tanggung jawab sosial pada setiap

warga negara termasuk penyelenggara negara.

3. Memberi rasa aman dan tentram.

4. Mendorong kreativitas dan peran aktif masyarakat dalam

pembangunan.

Page 58: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

54

5. Mendukung stabilitas nasional yang mantap dan dinamis.

Sehubungan dengan politik hukum seperti yang digariskan dalam

GBHN tersebut, beberapa pertimbangan penting yang perlu mendapat

perhatian dalam politik hukum Indonesia adalah:

Pertama, upaya reformasi hukum yang berangkat dari kebutuhan

untuk meninggalkan tata hukum kolonial, perlu diartikan tidak semata-

mata sebagai penggantian undang-undang, akan tetapi juga perubahan

semangat dan asumsi dasar dari sebuah tata hukum yang berlandaskan

idea-idea diskriminatif dan ketidakmerataan sosial, menjadi tata hukum

yang bersemangat dari berasumsi dasar persamaan di muka hukum.

Kedua, Pembinaan materi hukum sesuai dengan GBHN diarahkan

pada terwujudnya sistem hukum nasional yang mengabdi pada

kepentingan nasional.

Ketiga, Hukum Nasional modern adalah hukum yang harus

memenuhi standar-standar internasional, dan dengan begitu ratifikasi

instrumen-instrumen hukum yang menyangkut dengan hak asasi manusia

khususnya hak pekerja secara bertahap harus menjadi bagian dari

pembinaan materi hukum.

Politik hukum nasional harus memilih strategi adaptasi terhadap peru

bahan perubahan politik, ekonomi dan sosial baik yang berlangsung di

tingkat nasional maupun Internasional, sehingga sistem hukum nasional

dapat tumbuh sebagai sistem hukum modern yang bukan saja

memperlihatkan peningkatan akuntabilitas normatifnya, akan tetapi juga

menunjukkan kapabilitasnya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan

hukum yang dihadapi.

4. Pembagian Kekuasaan Dalam Negara Hukum Indonesia Hubungan antara negara hukum dan pembagian kekuasaan sangat

erat, di samping pembagian kekuasaan merupakan salah atau unsur

penting negara hukum juga pembagian kekuasaan dalam suatu negara

hukum harus diatur dengan tegas melalui aturan hukum, terutama dalam

Page 59: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

ketentuan konstitusi untuk menjamin kepastian hukum, tanpa adanya

pembagian kekuasaan tidak mungkin kesewenang-wenangan

pemerintahan dapat dicegah, dengan kata lain tanpa pembagian

kekuasaan tidak mungkin hak-hak dan kebebasan warga masyarakat

dapat terlindungi, tanpa pembagian kekuasaan tidak mungkin terwujud

kekuasaan kehakiman yang bebas. Namum kekuasaan kehakiman yang

bebas tanpa mengenal batas perlu diwaspadai karena penyalahgunaan

kebebasan itu justru merupakan pengingkaran terhadap tujuan akhir

negara hukum yakni keadilan atau perlindungan HAM.

Untuk memperoleh gambaran betapa pembagian kekuasaan

merupakan solusi yang ampuh bagi pencegahan kesewenang-wenangan

pemerintah, perlu ditinjau wacanan-wacanan teoritis di sekitar pembagian

kekuasaan

Doktrin pembagian kekuasaan pada awalnya berupa doktrin

pemisahan kekuasaan, pertama-tama dikemukakan oleh John Locke dan

kemudian dimodifikasi oleh Montesquieu (1980:170). John locke

mengedepankan ajaran pemisah kekuasaan (separation of power) itu

dalam bukunya "Two Treatises on Civil Government (1690). Buku tersebut

ditulis dengan tujuan untuk mengkritik kekuasaan absolut raja-raja dinasti

Stuart serta untuk membenarkan revolusi gemilang tahun 1688 (The

glorious revolution) yang telah dimenangkan oleh parlemen Inggris.

Menurut John Locke, kekuasaan negara dibagi dalam tiga kekuasaan

yakni. Kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan federatif

yang masing-masing terpisah satu sama lainnya. Kekuasaan legislatif

ialah kekuasaan membuat Undang-undang, kekuasaan eksekutif ialah

kekuasaan melaksanakan Undang-undang dan didalamnya termasuk

kekuasaan pengadilan (Kelsen, 1945:255) Locke memandang mengadili

itu sebagai "uitvoering" yakni pelaksanaan Undang-undang). Kekuasaan

federatif adalah kekuasaan yang berhubungan dengan keamanan negara

dalam kaitan dengan hubungan luar negeri (Budiardjo, 1981 :52).

Setengah abad kemudian, Montesquieu menulis sebuah buku yang

Page 60: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

56

berjudul "L' Esprit Des Lois ":Dalam Bab VI buku itu diuraikan tentang

adanya tiga jenis kekuasaan yang terpisah satu sarna lain baik dari segi

fungsi maupun organnya. Berbeda dengan John Locke, Motesquieu

memandang kekuasaan pengandilan (yudikatif) harus dipisahkan dari

kekuasaan eksekutif dan kekuasaan federatif menurut dia telah termasuk

dalam kekuasaan eksekutif (Suny, 1978:6). Antara John Locke dan

Montesquieu terdapat kekuasaan mengenai kekuasaan yang ketiga. Versi

John Locke kekuasaan ketiga adalah "federatif, sedangkan versi

Montesquieu kekuasaan ketiga adalah "judicatif

Hal yang menarik dari Montesquieu adalah pemikirannya yang

memisahkan secara tajam kekuasaan pengadilan dari kekuasaan

eksekutif, pemikiran itu didasarkan pada fenomena sejarah kekaisaran

Romawi yang sebagian besar kaisar-kaisarnya bertindak diktator karena

mereka merangkap sebagai hakim. Kaisar-kaisar yang demikian itu

misalnya: Clad ius, Nero, dan Areadius. Clad ius dilukiskan sebagai kaisar

yang merangkap hakim yang dalam satu keputusannya membenarkan

segala bentuk penjarahan terhadap harta penduduk. Nero hampir sama

dengan Cladius, namun ia lebih membatasi dirinya tidak mau bertindak

sebagai hakim perdata. Sementara pada masa pemerintahan Areadius,

dalam kapasitasnya sebagai hakim ia pernah mengeluarkan keputusan

yang controversial bahwa setiap orang yang meninggal dianggap tidak

mempunyai waris dan harta bendanya boleh dijarah. Sikap Areadius itu

didorong oleh nafsu serakah dan kerakusan putra-putrinya.

Dalam perkembangannya, teori pemisahan kekuasaan tidak pernah

dilaksanakan secara konsekuen. Konstitusi Amerika Serikatpun yang oleh

sementara kalangan dianggap menerapkan ajaran pemisahan kekuasaan

dari Montesquieu ternyata substansinya tidak memisahkan kekuasaan

secara tajam. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kewenangan

Mahkamah Agung AS (kekuasaan judicial) untuk menjaga keseimbangan

kekuasaan pemerintah federal dan pemerintah negara bagian. Tentang ini

Alexsis Detoqueville mengatakan (1960:79) "a high federal court was

Page 61: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

created, one of whose duties was to maintain

the balance of power between the two rival government as it had been

established by the constitution".

Selain menjaga keseimbangan kekuasaan pemerintah federal dan

pemerintah negara bagian, kekuasaan Mahkamah Agung AS juga

berfungsi untuk menjaga keseimbangan kekuasaan Jegislatif dan

kekuasaan eksekutif seperti apa yang dikemukakan oleh Ferguson & Mc.

Henry (1965:358) sebagai berikut:

"An important function of court in the American system is to

check and balance the legislative and executive branches.

This they do, first by deciding the meaning of the legislative

acts if cases come before them: second, by passing on the

legality to executive of executive action: and third, by

determining whether statutes and administrative acts are

constitutionaf.

Tentang ikhwal kekuasaan kehakiman dapat melakukan

pengawasan dan keseimbangan (check and balance) seperti yang berlaku

di Amerika Serikat, hal ini menunjukkan kekuasaan kehakiman memiliki

posisi lebih dominan ketimbang kekuasaan legislatif dan eksekutif.

Dominasi judicatif ini juga sempat disinggung Hans Kelsen (1961 :282)

sebagai berikut: "The control of the legislative and executive function by

the courts means that legislative, executive and judicative function are

combined in the competence of the court. Jika apa yang dikemukakan

oleh Ferguson & Mc. Henry dan Hans Kelsen itu dikembalikan kepada

konsep negara hukum, maka muncul pertanyaan, siapakah yang

berwenang melakukan pengawasan dan keseimbangan (check and

balance) terhadap kekuasaan kehakiman itu sendiri?

Penemuan jawaban atas pertanyaan itu terasa semakin penting

mengingat dominasi judicatif terhadap kekuasaan lainnya justru akan

dapat menimbulkan kesewenangwenangan baru yang pada hakikatnya

kontradiksi dengan ide semula konsep pemisahan kekuasaan yakni

Page 62: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

58

mencegah kesewenang-wenangan. Dalam kaitan ini, Lafayette sempat

mengatakan bahwa bila dalam suatu masyarakat terus timbul

kesewenang-wenangan akibat tidak terlindungnya hak-hak masyarakat,

maka masyarakat demikian sesungguhnya adalah masyarakat tanpa

konstitusi. ("A society in which rights are- not secure nor the separation of

power established, is a society without constitution") (Finer, 179:260).

Bukti lain bahwa konstitusi AS tidak menganut ajaran pemisahan

kekuasaan secara murni dapat dilihat dalam hal adanya veto Presiden AS

terhadap rancangan Undang-undang yang telah disetujui Kongres;

persetujuan senat terhadap pembuatan perjanjian luar negeri dan

pengangkatan pejabat tinggi; dan kewenangan senat melakukan

pengadilan (impeachment). Secara lebih jelas tentang hal ini, lebih jauh

K.C. Wheare (1975:26), menyatakan sebagai berikut:

"Thus, although all legislative powers are granted to

Congress, the President has power to veto its act§. and his

veto can be overridden only by two-thirds majority in both

houses; although executive power is vested in the President

he must ask the advice and consent of the Senate for the

making of treaties and for important appointments, including

those of members of his own cabinet; and although judicial

power is vested in a supreme court and subordinate court,

the Senate is empowered to try impeachment of the

Presidenf.

Tidak dianutnya ajaran pemisahan kekuasaan secara tegas oleh

konstitusi AS dan bersamaan dengan itu pembentuk konstitusi Iebih

cenderung menerapkan system "check and balance" mempunyai tujuan

agar masyarakat Amerika terlindungi dari tindakan tirani kekuasaan,

seperti ditegaskan oleh R.K. Huitt sebagai berikut: ... "modifies some

.............so called checks and balances ................ This fonnula is

supposed in protect the people from tyranny”.

Selain apa yang dipaparkan oleh Toqueville Wheatt dan Huitt

Page 63: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

tentang tidak konsistennya konstitusi AS menerapkan ajaran pemisahan

kekuasaan berupa modifikasi "check and balance", R. Crincle Le

Roy(1976:27-28) melihat aspek lain dari ketidak konsistenan itu berupa

munculnya kekuasaan keempat dalam praktek berupa kekuasaan

birokrasi (American Bureaucrat). Memang jika ditinjau dari segi check and

balance dan efek atas fungsional suatu kekuasaan teori pemisahan

kekuasaan paling tidak mengandung dua kelemahan yakni : Pertama

pemisahan mutlak mengakibatkan adanya badan kenegaraan yang tidak

harus ditempatkan di bawah pengawasan (kontrol) badan kenegaraan lain

itu, berarti ada kemungkinan suatu badan kenegaraan akan melampaui

batas kekuasaannya (the encroaching nature of power); Kedua, dalam

suatu negara hukum modern tidak mungkin diterima sebagai asas tetap

bahwa tiap-tiap badan kenegaraan itu hanya dapat diserahi fungsi tertentu

saja, ada banyak badan kenegaraan yang diserahi lebih dari satu fungsi,

oleh karena itu teori pemisahan kekuasaan hanya cocok bagi negara

hukum dalam arti sempit.

Dengan adanya kelemahan-kelemahan seperti itu maka jika teori

pemisahan kekuasaan itu diterapkan secara murni tak pelak akan terjadi

disintegrasi kekuasaan. Berhubung dengan itu, Kelsen menganjurkan,

pemisahan kekuasaan itu harusfah dimaknai sebagai suatu ajaran yang

mengandung prinsip dasar berupa penentangan terhadap konsentrasi

kekuasaan dalam satu tangan, sehingga titik beratnya bukan pada

pemisahan itu sendiri (... "it works against a concentration rather than for a

separation of power").

Seiring dengan himbauan Kelsen itu, perkembangan lebih jauh teori

pemisahan kekuasaan atau "Trias Politica" ternyata mengalami

pergeseran dari pemisahan kekuasaan (separation power) menjadi

pembagian kekuasaan (division of power) atau distribusi kekuasaan

(distribution of power). Tentang ini Kelsen (1961 :282) mengatakan: Not

separation but distribution of power". Pembagian kekuasaan berarti bahwa

kekuasaan itu memang dibagi-bagi datam beberapa bagian, tetapi tidak

Page 64: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

60

dipisah-pisah secara tajam. Akibatnya di antara bagian-bagian itu

dimungkinkan adanya kerjasama.

Jika kriteria itu diaplikasikan pad a UUD 1945, jelas nampak, bahwa

UUD 1945 tidak menganut ajaran pemisahan kekuasaan tetapi

pembagian kekuasaan. Dalam UUD 1945 diatur kerjasama antara

Presiden dan DPR dalam membuat Undang-undang. Hal itu sekaligus

menunjukkan bahwa satu kekuasaan memiliki fungsi lebih dari satu;

contohnya Presiden di samping memiliki fungsi eksekutif juga memiliki

fungsi legislatif.

Dalam tataran teoritis konsep pembagian kekuasaan tidak lagi

terpaku pada pola lama (Trias Politika) yang hanya membagi kekuasaan

dalam tiga jenis kekuasaan tetapi terkadang dibagi dalam dua jenis atau

lebih.

Konsep dua jenis (dwi pradja) membagi kekuasaan negara dalam

dua jenis yakni kekuasaan yang menentukan tugas/politik negara

(taakstelling) dan kek\Jasaan yang menyelenggarakan tugas atau politik

negara yang telah ditentukan (verwezenlijking van de taak). Konsep ini

dikemukakan oleh Donner dan kemudian diikuti oleh sarjana-sarjana

administrasi publik, (public administration) di AS seperti, W. Wilson, F.

Goodnow dan H. Finer. Sementara, konsep empat jenis (caturpradja)

dikemukakan oleh Van Vollenhoven yang menyatakan adanya 4

kekuasaan yakni: bestuur (pemerintahan dalam arti sempit), polisi,

mengadili dan membuat peraturan. Di sisi lain Koenljoro Poerbopranoto

(1975:27) menyebut teori catur pradja Van Vollenhoven itu berupa: (1)

bestuursrecht, (2) politierecht, (3) justitierecht dan (4) regelaarsrecht.

Menurut beliau teori Van Volenhoven di Belanda ditentang oleh

Kranenburg, Van Poelje, Romeyn dan lain-lain.

Konsep panca pradja dikemukakan oleh WLG Lemaire dengan membagi

kekuasaan negara menjadi kekuasaan: (1) Wetgeving (membuat Undang-

undang), (2) uit-voering (menjalankan Undang-undang), (3) rechtspraak

Page 65: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

(mengadili), bestuuren (pemerintahan khusus penyelenggara

kesejahteraan)dan (5), polisi. Wirjono Pradjodikoro dalam majalah

"Hukum" tahun 1952 mengatakan bahwa UUDS 1950 menganut konsep

Sad pradja karena membagi kekuasaan dalam 6 (enam) bidang yakni: (1)

pemerintahan, (2) perundang-undangan, (3) pengadilan, (4) keuangan, (5)

hubungan luar negeri, dan (6) pertahanan negara dan keamanan umum.

Konsep sapta pradja menurut Notohamidjojo dianut oleh UUD 1945.

Menurutnya, UUD 1945 mengakui adanya 7 kekuasaan negara yakni: (1)

MPR, (2) Presiden, (3) DPA, (4) DPR, (5) BPK, (6) MA dan (7) Kejaksaan

Agung.

Menurut hemat penulis, UUD 1945 tidak menganut sapta pradja

tetapi tetap tri pradja (Iegislatif, eksekutif dan judicatif) karena: kekuasaan

MPR dan DPR dapat dikelompokkan ke dalam genus kekuasaan legislatif;

kekuasaan DPA, Presiden dan BPK dapat dimasukkan dalam genus

kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan Mahkamah Agung sebagai

kekuasaan judikatif. BPK dimasukkan ke dalam genus kekuasaan

eksekutif karena hasil temuannya yang disampaikan kepada pemerintah

segera harus ditindaklanjuti oleh pemerintah untuk mewujudkan

pemerintahan yang bersih. Oleh karena itu dengan mengefektifkan fungsi

BPK pemerintah sehar'usnya tidak lagi membentuk BPKP, selain

kewenangannya tumpang tindih dengan BPK badan semacam itu bersifat

inkonstitusional.

Jika dikembalikan kepada ide dasar pembagian kekuasaan berupa

pencegahan kesewenang-wenangan demi perlindungan kebebasan hak-

hak warga, masyarakat (seperti mula-mula dipikirkan oleh Montesquieu),

maka dalam kaitan Indonesia negara hukum perlu diadakan telaah

apakah pembentukan UUD 1945 dilandasi oleh pemikiran perlindungan

hak asasi manusia ataupun pemikiran pembagian kekuasaan. Indonesia

yang kemerdekaannya diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 dua hari

setelah Jepang menyerah kepada sekutu, memerlukan suatu UUD untuk

mengatur kemerdekaannya. Proklamasi kemerdekaan itu sendiri merupa-

Page 66: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

62

kan keputusan politik tertinggi bangsa Indonesia karena setelah

penyerahan Jepang itu nasib bangsa Indonesia diserahkan sepenuhnya

ke tangan bangsa Indonesia. Untuk mengatur negara yang baru lahir

akibat adanya keputusan politik tertinggi itu disyahkan UUD 1945 tanggal

18 Agustus 1945. UUD 1945 yang disyahkan tanggal 18 Agustus 1945

oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebelumnya

dirancang melalui dua tahapan persidangan yakni tahap pertamadari

tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan tanggal 1 Juni 1945, dan tahap

kedua dari tanggal 10 Juli sId 17 Juli 1945. Berkaitan dengan hak asasi

manusia dan pembagian (pemisahan) kekuasaan, dalam masa

perancangan UUD 1945 itu terlihat adanya perbedaan pandangan antara

Soepomo dan Hatta, dan antara Soepomo dan M. Yamin.

Sikap Soepomo yang tak setuju pencantuman hak asasi manusia

dalam UUD 1945 tercermin dari ucapannya pada pidato perancangan

UUD sebagai berikut:".... Hak-hak kewarganegaraan konstitusional tindak

pantas dalam suatu negara, yang merupakan rakyat sendiri yang

terorganisasi. Pencantumannya dalam Undang-undang dasar merupakan

suatu upaya individualis, suatu kesalahan sistem" . Pandangan Soepmo

dibantah oleh Hatta dengan mengatakan bahwa bilamana dalam Undang-

Undang Dasar tidak ada jaminan untuk hak-hak warga negara maka

negara itu akan merosot menjadi negara penguasa. Sebagai jalan tengah

akhirnya disepakati, dalam UUD dimuat pokok-pokok hak asasi manusia,

dan penjabarannya diatur dengan undang-undang (Yamin, 1959:232-236).

Soepomo juga tidak menyetujui Trias Politica (pemisahan

kekuasaan) dicantumkan dalam UUD 1945. Ketidaksetujuannya itu dapat

diketahui dari ucapannya pada sa at terjadi perdebatan dengan Yamin

berhubung adanya usul Yamin agar UUD yang akan dibentuk memuat

pembagian kekuasaan. Dalam kesempatan itu Soepomo beranggapan

bahwa UUD yang akan dibentuk tidak memuat teori Trias Politika; Lebih

jauh beliau mengatakan sebagai berikut: "Menurut pendapat saya, Tua

Ketua, dalam rancangan UUD ini kita memang tidak memakai sistem yang

Page 67: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

membedakan tiga badan itu" (Yamin, 1959:40-41). Ucapan Soepomo itu

dilontarkan dalam rangka. menanggapi usul Yamin agar dalam UUD

nantinya kekuasaan negara dipisah-pisah (dibagi-bagi) menjadi 6 bagian

yakni: Kepresidenan, MPR, DPR, DPA, Mahkamah Agung dengan hak uji

materiil, serta Departemen-departemen yang dikepalai para Menteri.

Ketidaksetujuan Soepomo terhadap Trias Politica (pemisahan

kekuasaan) sejalan dengan ide negara integralistik yang dianjurkannya,

yang didasarkannya pada filsafat Hegel tentang dialektika. Menurut Hegel

negara adalah hasil akhir dari akal budi manusia yang berkembang sesuai

hukum dialektika yakni : these anithese, dan synthese. Sebagai "these"

adalah manusia perseorangan (individu) yang selalu berkonflik dengan

masyarakat (sebagai antithese). Dalam hal ini negara melindungi secara

bersamaan baik kepentingan individu maupun kepentingan masyarakat.

Untuk keperluan itu negara memegang monopoli untuk menentukan apa

yang benar apa yang salah, apa yang moral apa yang bukan moral, apa

yang baik apa yang destruktif. Negara adalah idea tertinggi dan realitas

tertinggi. Oleh karena negara memegang monopoli kekuasaan maka

kekuasaan negara harus tunggal tidak dapat dibagi-bagi (dipisah-

pisahkan). Menurut pikiran Hegel sebagaimana dikutip Simanjuntak,

(1997:153-157), bila kekuasaan yang dibagi-bagi itu menghabiskan

tenaganya untuk saling mengendalikan, maka akhirnya hanya akan

mengakib_tkan hancurnya negara. Segala kekuatan (kekuasaan) itu harus

dimasukkan ke dalam satu kehidupan organis negara. Dalam kaitan ini,

Hegel juga menolak demokrasi dan hak umum untuk memilih, karena

menurut dia, negara bukan penjelmaan kehendak bersama, bukan pula

kehendak mayoritas melainkan penjelmaan kehendak rasional.

Betapapun serunya perdebatan antara Soepomo dan Yamin tentang

pembagian kekuasaan, namun pad a akhirnya yang keluar sebagai

pemenang adalah Yamin. Terbukti kemudian UUD 1945 yang

disyahkantanggal 18 Agustus 1945 menyerap pikiran Yamin walaupun

tidak seutuhnya. Usul Yamin bahwa departemen'" departemen merupakan

Page 68: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

64

kekuasaan keenam nampaknya tidak disetujui oleh Panitia Perancang

UUD, dan sebagai gantinya ditetapkan adanya BPK (Badan Pemeriksa

Keuangan). Dengan demikian UUD 1945 mengenal 6 jenis kekuasaan

(MPR, Presiden, DPA, DPR, BPK, dan MA). Mengingat satu sama lain

terkadang memiliki hubungan fungsional dan hubungan pengawasan

(check and balance) maka jelas kiranya UUD 1945 tidak dapat dikatakan

menganut pemisahan kekuasaan, tetapi lebih tepat dikatakan menganut

pembagian kekuasaan.atau.distribusi kekuasaan.

Page 69: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

65

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

BAB IV NEGARA MENURUT KONSEP ISLAM

1. Konsep Islam tentang Negara Dalam sejarah perkembangan ilmu politik, konsep negara

merupakan konsep yang dominan, sehingga bila membicarakan ilmu

politik berarti membicarakan negara dan segala sesuatu yang

berhubungan denganya. Pada awalnya ilmu politik mempelajari

masalah negara. Dengan itu, pendekatan yang muncul dalam ilmu

politik adalah pendekatan legal-formal, yaitu suatu pendekatan yang

memahami ilmu politik dari sudut formal legalistic dengan melihat

lembaga-lembaga politik sebagai obyek studinya, termasuk didalamnya

masalah negara.

Konsep negara selalu mendapatkan tempat yang istimewa, hal

itu terjadi sejak zaman yunani bahkan sampai sekarang. Banyak

gagasan yang telah dikemukakan dalam kurun waktu tersebut tentang

konsep negara. Seperti yang kita ketahui para pemikir yunani kuno,

seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles dalam karya-karyanya

membicarakan tentang konsep negara. Dalam ranah pemikiran politik

Islam mengenai dasar negara maupun politik sudah muncul sejak abad

klasik, abad pertengahan dan sampai modern. Seperti Al-Farabi, Al

Mawardi, Al Ghazali yang mampu menjadi pemikir politik di abad klasik

dan pertengahan, sedangkan di abad modern yang terkenal seperti,

Muhammad Abduh, Muhammad Rasyid Ridha, Muhammad Iqbal dan

tokoh-tokoh yang lain.

Page 70: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

66

Rasyid Ridha, seorang ulama terkemuka Islam, yang dianggap

paling bertanggung jawab dalam merumuskan konsep negara Islam

modern, menyatakan bahwa premis pokok dari konsep negara Islam

adalah syari’ah, menurut beliau syari‟ah merupakan sumber hukum

paling tinggi. Dalam pandangan Rasyid Ridho, syari‟ah harus

membutuhkan bantuan kekuasaan untuk tujuan mengimplementasinya,

dan mustahil untuk menerapkan hukum Islam tanpa adanya Negara

Islam. Karena itu, dapat dikatakan bahwa penerapan hukum Islam

merupakan satu-satunya kriteria utama yang sangat menentukan untuk

membedakan antara suatu negara Islam dengan negara non-Islam.

Sedangkan Fazlur Rahman, tidak menyatakan secara jelas

pendapatnya mengenai konsep Islam mengenai negara, memberikan

definisi negara Islam secara fleksibel, tak begitu ketat dengan syarat-

syarat tertentu. Fazlur Rahman menilai negara Islam adalah suatu

negara yang didirikan atau dihuni oleh umat Islam dalam rangka

memenuhi keinginan mereka untuk melaksanakan perintah Allah

melalui wahyu-Nya. Tentang bagaimana implementasi

penyelenggaraan negara itu, Fazlur Rahman tidak memformat secara

kaku, tetapi elemen yang paling penting yang harus dimiliki adalah

syura‟ sebagai dasarnya. Dengan adanya lembaga syura‟ itu sudah

tentu dibutuhkan ijtihad dari semua pihak yang berkompeten. Dengan

demikian, kata Fazlur Rahman, akan sangat mungkin antara satu

negara Islam dengan negara Islam yang lain, implementasi syari‟ah

Islam akan berbeda, oleh karena tergantung hasil ijtihad para mujtahid

di negara yang bersangkutan.

Page 71: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

67

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Dari pemahaman bahwa mustahil menerapkan hukum Islam

tanpa adanya negara Islam ini secara otomatis timbul juga perdebatan

mengenai hubungan antara agama (dalam hal ini Islam) dan negara

oleh para sarjana Muslim. Perbedaan pemahaman tentang hubungan

ini sesuai dengan setting sosiologis, historis, antropologis, dan

intelektual para sarjana tersebut. Hal itu juga dicampur dengan berbagai

corak penafsiran terhadap teks Al-Qur‟an dan al-Hadits yang dijadikan

rujukan utama.

Aristoteles, berusaha membandingkan bentuk-bentuk negara

pada waktu itu, dengan ukuran baik dan buruk. Begitu pula pada abad

pertengahan, pemikir seperti Aquinas dan Agustinus juga

membicarakan tentang konsep negara. Pada masa pencerahan,

muncul pemikir-pemikir Barat, seperti Thomas Hobbes, Jhon Locke dan

J.J. Rousseau, untuk menyebut beberapa nama sebagai pelopor teori

tentang berdirinya suatu negara.

Menurut Azhary, mempunyai gagasan tentang konsep negara di

Barat dalam proses perjalananya mengalami perubahan-perubahan dari

masa ke masa, sehingga tidak ada konsistensi di dalam penerapanya.

Semula konsep negara di Barat ditandai dengan kekosongan doktrin

antara negara dalam agama Kristen. Dalam proses perkembanganya

pada abad pertengahan agama Kristen menduduki posisi sentral dan

yang paling dominan dalam menguasai kedudukan negara. Ketika pada

masa itu muncul teori negara teokrasi mutlak dari pemikiran Agustinus.

Dalam pemikiranya Agustinus menolak negara diterapkan di

muka bumi karena ia anggap sebagai negara iblis yang hanya

memberikan kesengsaraan kepada manusia. Dengan begitu ia lebih

sepakat dan mendambakan Negara Tuhan yang penuh dengan

Page 72: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

68

kedamaian dan ketentraman, karena menurut ia faktor ketuhananlah

yang sangat dominan untuk membangun sebuah negara.

Dalam Islam, organisasi negara memperoleh kekuasaan dari

rakyat, yaitu masyarakat muslim yang bersifat demokratik. Menurut teori

Islam, negara dapat dibentuk apabila ada sekelompok orang yang telah

menyatakan bersedia melaksanakan kehendak Allah sebagaimana

tercantum dalam Wahyu-Nya, negara seperti itu terkenal di sejarah

yang dipelopori oleh Nabi Muhammad SAW.

Negara Islam mempunyai tujuan yaitu mempertahankan

keselamatan dan integritas negara, memelihara terlaksananya undang-

undang dan ketertiban serta membangun negara. Sehingga setiap

warga negaranya menyadari kemampuan-kemampuan demi

mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

Islam memberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat

dan kritik yang konstruktif dalam pengertianya yang paling utuh, bahkan

Islam menganggap perbuatan itu sebagai tugas keagamaan. Namun

hal itu tidak sama dengan partai-partai yang melakukan oposisi

(terhadap partai lain yang memerintah).

Dalam Islam, persoalan legislatif merupakan persoalan

masyarakat sebagai suatu kesatuan, karena itu peranan wakil-wakil

rakyat yang duduk dalam badan legislatif adalah membuat undang-

undang. Anggapan dari ulama yang menyatakan bahwa persoalan

legislatif dalam Islam merupakan tugas yang dibebankan kepada para

ulama, bukan saja salah tetapi juga sekaligus mengingkari kebenaran

adanya proses pembentukan hukum Islam yang dikenal dalam sejarah.

Kepemimpinan di bidang keagamaan ini akan membantu

menciptakan dan menyusun gagasan-gagasan (ijtihad), gagasan-

gagasan tersebut akan dibahas luas dalam masyarakat melalui

Page 73: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

berbagai macam media komunikasi masa dan jika telah timbul

kesepakatan pendapat atau ijma’, maka pendapat ini akan dituangkan

dalam bentuk undang-undang oleh wakil rakyat, undang-undang hasil

kesepakatan itulah yang secara sempurna dalam peraturan hukum

Islam.29 Dengan perkataan lain, antara ulama dan wakil rakyat

merupakan tiang utama yang mendukung bangunan perundang-

undangan Islam yaitu hasil dari pemikiran perorangan (ijtihad) dan hasil

pemikiran bersama (ijma).

2. Islam dan Demokrasi

Sebelum masa Islam, orang-orang Arab memiliki suatu lembaga

yang disebut “dewan” (nadi), di mana orang-orang tua dari suatu suku

atau suatu kota memilih kepala pemerintah di tingkat suku maupun

tingkat kota, hal tersebut dengan tujuan untuk memusyawarahkan

urusan-urusan mereka. Lembaga inilah yang kemudian

didemokratisasikan oleh Al-Qur‟an, dengan menggunakan istilah nadi

atau syura’.

Perubahan yang dilakukan oleh revolusi Islam adalah dalam

rangka menghargai suku-suku tersebut, suatu pemerintah pusat

dibentuk dengan diberi kekuasaan penuh oleh para orang tua suku-

suku itu, yang benar-benar mencerminkan adanya kesepakatan di

antara seluruh anggota masyarakat.

Model-model gerakan Islam modern dapat dilihat dari sikapnya

yang demokratis terhadap suatu negara. Sampai saat ini ada tiga model

gerakan Islam yang berkembang. Pertama, menolak demokrasi sebagai

Page 74: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

70

bagian dari Islam, model ini beranggapan bahwa demokrasi merupakan

sistem yang kufur yang harus ditolak dan dijauhkan dari kehidupan

masyarakat Islam. Karena demokrasi itu produk Barat, sehingga harus

dibuang jauh-jauh dalam kehidupan masyarakat Islam. Kelompok ini

menolak proses demokrasi seperti pemilu dan sebagainya, sekaligus

menolak hasil-hasil proses demokrasi, serta tidak menghormati segala

produk dan penguasaa hasil pemilu.

Kedua, menerima demokrasi dan menerima semua hasil

demokrasi. Ketiga, menolak semua proses demokrasi namun menerima

hasil demokrasi. Adanya ketiga model pemikiran Islam terkait

demokrasi menunjukan bahwa umat Islam masih belum sepakat

dengan demokrasi yang dipakai sebagai alat untuk memperoleh

kepemimpinan dalam masyarakat modern. Namun ketiga model

pemikiran tadi masih sepakat bahwa sistem Khalafaur Rasyidin yang

pernah ada dan berjalan selama kurang lebih tiga puluh tahun

semenjak Rasulullah SAW wafat sebagai sistem yang paling baik, ideal

dan patut diteladani.

3. Pemerintahan dalam Islam

Pemerintahan negara harus dipimpin oleh seorang yang mampu

mengelola secara efektif mengenai persoalan-persoalan negara yang

dipimpinnya. Menurut Islam, kepala negara merupakan pusat dari

segala kekuasaan eksekutif, kekuasaan sipil dan militer, serta

kekuasaan yang secara teknis dikenal dengan istilah kekuasaan

Page 75: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

71

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

“keagamaan”. Kepala negara memegang kekuasaan tertinggi, baik

dalam urusan sipil maupun keagamaan dan sebagai panglima tertinggi

dari angkatan bersenjata.

Salah satu pemikir berpengaruh di dunia Islam, Ibnu Khaldun,

membagi proses pembentukan kekuasaan politik (siyâsah) atau

pemerintahan menjadi tiga jenis. Pertama, politik atau pemerintahan

yang proses pembentukannya didasarkan atas naluri politik manusia

untuk bermasyarakat dan membentuk kekuasaan. Kedua, politik atau

pemerintahan yang proses pembentukannya didasarkan atas

pertimbangan akal semata dengan tanpa berusaha mencari petunjuk

dari cahaya ilahi. Ia hanya ada dalam spekulasi pemikiran para filosof.

Ketiga, politik atau pemerintahan yang proses pembentukannya

dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah agama yang telah

digariskan oleh syari‟ah. Politik ini didasarkan atas keyakinan bahwa

Tuhan sebagai pembuat syari‟ah adalah yang paling tahu maslahat

yang diperlukan manusia agar mereka bisa bahagia di dunia dan

akhirat. Ibnu Khaldun menyebut jenis yang pertama dengan sebutan al-

Mulk al-Thabi’iy yang kedua dengan sebutan al-siyâsah al-madaniyah

dan yang ketiga dengan sebutan al-siyasah al-diniyah atau syar’iyah.

Pada perkembangan berikutnya, kajian-kajian tentang negara

dan kaitannya dengan agama, selalu mendapat porsi lebih khusus.

Inilah yang menyebabkan munculnya kesepakatan para ulama yang

mewajibkan adanya pemerintahan, mekipun kajian klasik dan

Page 76: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

72

kontemporer punya pendapat yang beragam mengenai bentuk

pemerintahan itu. Kewajiban ini didasarkan pada :

a) ijma shahabat

b) menolak bencana yang ditimbulkan oleh keadaan yang kacau balau

akibat tidak adanya pemerintahan

c) melaksanakan tugas-tugas keagamaan

d) mewujudkan keadilan yang sempurna.

Kajian-kajian mengenai pemerintahan, dan negara lebih unggul

ketika zaman kekhalifahan Usmani runtuh, konsep negara bangsa

(nation state) muncul pada awal abad XX. Dinamika itu menyebabkan

para pemikir muslim mencari sintesa terbaik untuk merumuskan

kembali konsep kenegaraan Islam, relasi antara agama dan negara,

serta posisi agama dalam negara.

4. Paradigma Pemikiran Politik Konsep Negara

Dalam pemikiran politik Islam konsep negara islam di

klasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok paradigma.

Pertama, paradigma integral yakni agama dan negara

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Paradigma ini

didasarkan atas pandangan bahwa Islam merupakan agama yang

serba lengkap bagi seluruh aspek tatanan kehidupan, sehingga

legitimasi politik negara harus didasarkan atas syari’ah. Tuhan melalui

nabi Muhammad telah menurunkan peraturan untuk mengatur

kehidupan manusia. Tuhan Maha benar dan Maha adil, maka aturan-

aturan-Nya pasti benar dan adil. Karena manusia merupakan khalifah

Tuhan di muka bumi, maka manusia berkewajiban untuk mengelola

kehidupan ini sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh

Tuhan.

Page 77: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

73

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Kelompok ini masih mengharapkan adanya negara universal

yang menyatukan seluruh politik dunia Islam melalui sistem khalifah.

Karena menganggap Islam itu segalanya, kelompok ini sangat anti

Barat. Mereka memandang Barat sebagai musuh Islam, sehingga

semua yang berasal dari Barat harus ditolak. Di antara pemikir yang

termasuk kelompok ini adalah Hasan al-banna, Abu al-A’la Maududi dan

Sayyid Qutb.

Paradigma ini dianut baik oleh kalangan Syi’ah maupun kalangan

Sunni. Kelompok Syi’ah menggunakan konsep Imamah, yaitu lembaga

keagamaan dan mempunyai fungsi keagamaan. Legitimasi keagamaan

berasal dari Tuhan yang diturunkan lewat garis keturunan Nabi

Muhammad SAW. Golongan ini mengungkapkan bahwa legitimasi

politik harus didasarkan pada legitimasi keagamaan dan hal ini hanya

dimiliki oleh para keturunan Nabi Muhammad. Sebagai lembaga politik

yang didasarkan atas legitimasi keagamaan dan mempunyai fungsi

penyelenggaraan kedaulatan Tuhan, dengan itu negara bersifat

teokratis, dimana kekuasaan mutlak berada di kekuasaan Tuhan dan

konstitusi negara berdasarkan pada wahyu Tuhan.

Sementara pemikir dari kalangan sunni dapat dilihat dari

pandangan Muhammad Rasyid Ridha, Sayid Quthb, dan Abu Ala

Maududi. Ketiga pemikir ini berpendapat bahwa Islam adalah suatu

agama yang lengkap dengan petunjuk yang mengatur segala aspek

kehidupan, termasuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Untuk

mengatur kehidupan politik umat Islam tidak perlu atau meniru sistem

lain. Ketiga pemikir ini anti pada sistem politik Barat. Bagi mereka

sistem politik Barat tidak sesuai dengan prinsip- prinsip dan ajaran

Islam. Seperti dikatakan Muhammad Abdul Qadir Abu Fariz, Islam

mempunyai sistem politik sendiri yang meliputi, yaitu:

Page 78: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

74

1. Kedaulatan milik Allah

2. Keadilan dan persamaan

3. Taat dan

4. Syura’

Abu A‟la Maududi mengatakan bahwa, syari‟ah merupakan

skema kehidupan yang sempurna dan meliputi seluruh tatanan

masyarakat. Dengan hal tersebut pemerintahan Islam harus dibangun

dengan dasar perundang-undangan syari‟ah dan harus diterapkan

dalam kondisi apapun. Negara Islam yang berdasarkan syari‟ah harus

mempunyai empat prinsip :

1. Mengakui kedaulatan Tuhan

2. Menerima otoritas Nabi Muhammad

3. Memiliki status “wakil Tuhan”

4. Menerapkan Syari’ah.

Dalam kaitan tersebut Muadudi menyatakan bukan sebagai

negara teokrasi melainkan teo-demokrasi. Sistem ini tidak sama dengan

sistem teokrasi yang pernah diterapkan oleh dunia Kristen. Dalam

sistem teo-demokrasi, kaum muslimin tetap memiliki kedaulatan

meskipun terbatas di bawah pengawasan tuhan.

Kedua, paradigma sekularistik, yaitu agama dan negara

merupakan sesuatu yang harus dipisahakan. Paradigma ini didasarkan

atas pandangan bahwa Islam itu murni sebagai agama yang hanya

mengatur masalah ibadah ritual saja. Tokoh utama kelompok ini adalah

‘Ali Abd al Raziq dan Musthafa Kemal Attaruk.

Dalam kalangan Islam, pemikiran pemisahan mengenai agama

dan negara yang dipelopori oleh Ali Abd al Raziq ini bukan saja ditolak,

Page 79: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

75

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

tetapi juga bersifat controversial karena pandangan-pandangan dan

hujah-hujahnya yang dilontarkan tidak mempunyai sumber fakta yang

mendukung. Dalam bukunya yang berjudul Al Islam Wa Usul al-Hukum

mengemukakan bahwa:

1. Syariat Islam semata-mata bercorak spiritual yang tidak memiliki

kaitan dengan hukum dan praktik duniawi

2. Islam tidak mempunyai kaitan apapun dengan sistem pemerintahan

pada periode Nabi maupun Khulafaur Rosyidin

3. Kekhalifahan bukanlah sebuah sistem politik keagamaan atau

keislaman, tetapi sebuah sistem yang duniawi

4. Kekhalifahan tidak mempunyai dasar baik dalam Al-Qur‟an maupun

hadits.

Dalam pendapat yang lain Ali Abd al Raziq menolak keras

pendapat bahwa Nabi Muhammad pernah mendirikan negara Islam.

Menurutnya, Nabi Muhammad tidak pernah mendirikan negara Islam di

Madinah.46 Misi dari Nabi Muhammad adalah semata-mata

melaksanakan utusan dari Allah dan Beliau bukan seorang kepala

negara atau seorang pemimpin politik.

Meskipun pemikiran Ali Abd al Raziq mengenai agama dan

negara banyak mengalami kecaman dan kritikan, akan tetapi garis

pemikiranya tetap berlanjut, yang sepemikiran dengan Ali Abd al Raziq

adalah Thoha Husain dan Qomaruddin Khan. Thoha Husain

berpendapat bahwa Al-Qur’an tidak mengatur sistem pemerintahan baik

secara umum maupun secara khusus. Pemerintahan pada masa Nabi

dan Khalafaur Rosyidin bukanlah pemerintahan yang didasarkan pada

Page 80: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

76

wahyu, akan tetapi pemerintahan insane, sehingga hal itu tidak pantas

dianggap sacral dan suci.

Qomaruddin Khan berpendapat bahwa teori politik Islam tidak

muncul pada Al-Qur’an tetapi dari keadaan, bahwa negara bukanlah

merupakan hal yang dipaksakan secara Ilahiah ataupun sangat

dibutuhkan sebagai institusi social. Kaum muslimin perlu memahami

bahwa tidak ada sesuatu pun yang telah tertetapkan mengenai

percampuran agama dan politik. Klaim bahwa Islam merupakan sebuah

panduan agama dan politik yang harmonis adalah sebuah slogan

modern, yang jejaknya tidak dapat ditemukan dalam sejarah masa lalu

Islam. Istilah negara Islam tidak pernah digunakan dalam teori atau

praktik ilmu politik muslim sebelum abad 20.

Ketiga, paradigma simbiotik, yakni agama dan negara

merupakan sesuatu yang saling terkait dan berhubungan, bahwa

agama membutuhkan negara agar agama dapat berkembang dan

negara membutuhkan agama agar meraih kemajuan dalam masalah

etika dan moral.

Menurut paradigma ini, Islam hanya meletakan prinsip-prinsip

bagi peradaban manusia, termasuk masalah kenegaraan. Karenanya,

Islam tidak memeliki sistem pemerintah yang baku. Umat Islam bebas

menganut atau membuat sistem baru sesuai dengan prinsip-prinsip

universal yang digariskan Islam. Yang termasuk kelompok ini adalah

Muahammad iqbal, Ibn Taimiyah, Muhammad Husain haikal, Al-

Mawardi dan Fazlur Rahman.

Page 81: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

77

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa agama dan negara benar-

benar berhubungan satu sama lain. Tanpa adanya kekuasaan yang

bersifat memaksa, agama akan berada dalam status bahaya. Begitu

juga apabila suatu negara tidak mempunyai disiplin hukum wahyu, pasti

negara tersebut menjadi suatu organisasi yang tiranik. Menurut Al-

Mawardi agama (Syari’ah) memiliki posisi sentral sebagai sumber

legitimasi terhadap realitas politik. Disinilah Al-Mawardi

mengompromikan realitas politik dengan idealitas politik seperti

disyaratkan oleh agama, dan menjadikan agama sebagai alat justifikasi

kepatutan dalam sebuah politik. Sedangkan menurut Al-Ghazali agama

dan negara merupakan hubungan yang paralel, bahwa agama dan

negara merupakan dua anak kembar. Agama sebagai dasar, dan

penguasa negara adalah penjaga.

Page 82: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

78

BAB V PENUTUP

Dari apa yang diuraikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan

mengenai apa yang dimaksud dengan konsep negara hukum.

Pemahaman terhadap konsep negara hukum tersebut dapat dirangkum

sebagai sebagaimana uraian di bawah ini.

Istilah Rechtsstaat pertama kali dipergunakan oleh Rudolf Von

Gneist, guru besar Universitas Berlin dalam sebuah karangannya yang

berjudul "Das Englisehe Verwattungserechf', 1857. Dalam karangannya itu

digunakan istilah "Rechtsstaaf' untuk menunjuk sistem hukum yang

berlaku di Inggris. Ditinjau dari segi perkembangannya, konsep

Rechtsstaat telah berkembang dari konsep klassik ke arah konsep

modern. Konsep klassik disebut "Ktassiek Liberate en Democratische

Rechtsstaaf' disingkat "Democrlische Rechtsstaaf'. Konsep modern di

Belanda disebut "Sociate Rechtsstaaf' atau juga disebut "Sociate-

Democratische Rechtsstaat".

Ciri-ciri Rechtsstaat yang klassik (formal rechtsstaat) menu rut

Friederich Julius Stahl adalah:

1. Adanya pengakuan akan hak-hak dasar manusia. 2. Adanya

pembagian kekuasaan.

3. Pemerintahan berdasarkan hukum. 4. Adanya peradilan tata usaha

negara.

Hasil simposium Indonesia negara hukum yang diadakan oleh

Universitas Indonesia di Jakarta dari 6 hingga 8 Mei 1996 merumuskan

empat ciri negara hukum Indonesia yakni:

1) Pancasila menjiwai setiap peraturan hukum dan pelaksanaannya. Asas

kekeluargaan merupakan titik tolak negara hukum Indonesia.

2) Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia

3) Peradilan bebas.

4) Legalitas dalam arti hukum dan semua bentuknya.

Meski ada banyak pandangan tentang corak khas negara hukum

Page 83: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

79

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Indonesia, namun inti terdalam dari negara hukum Indonesia itu dapat

diidentifikasi yakni tunduknya penguasa dan rakyat Indonesia terhadap

hukum Indonesia yang dibuat secara demokratis dan berjiwakan

Pancasila. Dalam keadaan demikian, hukum harus merupakan titik sentral

dalam kehidupan perorangan, masyarakat, bangsa dan negara. Bila

hukum dijadikan titik sentral, maka faktor penegakan hukum memiliki

peranan penting kalau cita hukum yakni "keadilan" betul-betul ingin

diwujudkan.

Bila konsep "Rechtsstaat" dibandingkan dengan konsep "Rule of

Law" l1)aka akan tampak adanya perbedaan dan persamaan.

Perbedaannya yakni kedua konsep itu ditopang oleh sistem hukum yang

berbeda, dan karakteristik konsep "rechtsstaar adalah administratif

(adanya peradilan administratif) dan karakteristik konsep "Rule of Law"

adalah judicial, pembatasan kekuasaan melalui dokumen konstitusi

seperti misalnya Harbeas Corpus, antara lain mengatur tentang peradilan

yang adil dan penekanan tidak sewenang-wenang. Persamaannya adalah

bahwa kedua konsep itu sama-sama menekankan pada perlindungan hak

asasi manusia. Secara1ebih spesifik, persamaan kedua model itu berupa

adanya hak bagi anggota masyarakat untuk menggugat setiap keputusan

pejabat yang merugikan.

Di dalam Penjelasan UUD 1945 disebutkan secara tegas bahwa negara

HI adalah berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat), tidak atas kekuasaan

belaka (Machtsslaat). Demikianpula di dalam UUD lainnya yang pernah

berlaku di Indonesia, yaitu konstitusiRepublik Indonesia Serikat (KRIS)

dan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950 ditegaskan denqan

jelas di dalam pasalnva bahwa Indonesia negara hukum. Dari Prinsip

yang dimuat daiam hukum dasar tersebut, dapat ditarik suatu benang

merah sebagai berikut:

a. Kekuasaan tertinggi di dalam negara Indonesia adalah hukum yang

dibuat olen rakyat melalui wakil-wakilnya sebagai pemegang

kedaulatan.

Page 84: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

80

b. Sistem pemerintahan negara, atau cara penyelenggaraan negara

memerlukan kekuasaan akan tetapi kekuasaan tersebut dibatasi oleh

hukum.

Menggarisbawahi prinsip Indonesia adalah negara yang berdasarkan

atas, hukum, UUD 1945 sebagai hukum dasar menempatkan hukum pada

posisi yang. menentukan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Dari

sudut pandang konstitusi tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa hukum

dapat dianggap sebagai salah satu, tujuan bangsa Indonesia mendirikan

negara ini. Dalam kaitan itu konsep kenegaraan Indonesia, antara lain

menentukan bahwa pemerintahan menganut paham konstitusional, yaitu

suatu pemerintahan yang dibatasi oleh ketentuan yang termuat dalam

konstitusi. Pada negara yang bersistem konstitusi atau berdasarkan'

hukum dasar terdapat suatu hierarki perundang-undangan, dimana UUD

berada di puncak piramida sedangkan ketentuan yang lain berada di

bawah konstitus, Konstruksi yang demikian ini dikenal dengan "stufenbau

theory" Hans Kelsen.

Kelsen mengemukakan tentang kesatuan tertib hukum ini dalam

proses pembentukan hukum yang bersifat hierarkis dan dinamis. Dia

memandang tertib itu sebagai suatu "stufenbau" dari beberapa tangga

pembentukan hukum. Adanya pembentukan hukum oleh tingkat yang

lebih rendah, yaitu pembentukan hukum yang kepadanya telah

didelegasikan wewenang untuk itu, menurut pandangan Kelsen

bergantung pada adanya suatu pembentukan hukum yang lebih tinggi,

yaitu pembentukan hukum oleh yang mendelegasikan wewenang. Pada

akhirnya mengenai berlakunya keseluruhan tertib hukum itu dapat

dikembalikan pada suatu yang berakar dalam suatu "grundnonn". Melalui

grundnonn ini terjadi kesatuan di dalam proses pembentukan hukum yang

dinamis dan di dalam tertib hukum yang memang ditimbulkan oleh

grundnorm itu.

Dalam batang tubuh UUD 1945, citra negara hukum dapat dilihat

pasal-pasal yang mengandung pengutamaan terhadap hukum

Page 85: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

81

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

(supremacy of the law). Dikatakan pengutamaan terhadap hukum karena

pasal-pasal itu mengatur kekuasaan negara yang didistribusikan kepada

sejumlah Lembaga-Iembaga Negara yang lebih jauh diatur dengan

Undang-undang. Dalam hal demikian, konstitusi dapat dianggap sebagai

sumber kekuasaan. Selanjutnya bagian Penjelasan UUD 1945 dengan

tegas menyebut Indonesia adalah Negara Hukum (versi Rechtsstaat)

adalah angka 1 Penjelasan tentang Sistem Pemerintahan Negara.

Selengkapnya bagian itu berbunyi sebagai berikut:

“I. Indonesia, ialah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat).

1. Negara Indonesia berdasar atas hukum (Rechtsstaat) tidak atas

kekuasaan belaka (Machtsstaat)"

Jika diperhatikan ketentuan Penjelasan UUD 1945, hal ini

menunjukkan betapa pembentuk UUD 1945 menaruh perhatian cukup

besar terhadap konsep negara hukum yang diyakini konsep itu dapat

mengantarkan rakyat Indonesia ke dalam suasana hidup merdeka, aman,

tertib dan berkeadilan.

Berdasarkan tinjauan isi pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan

UUD 1945 seperti tersebut di atas, akhirnya diperoleh gambaran bahwa

menurut UUD 1945 negara Indonesia adalah negara hukum. Gambaran

ini adalah gembaran yang berdimensi normatif, artinya sesuai apa yang

tersurat dan tersirat dalam UUD 1945. Dimensi normatif itu dalam praktek

kehidupan bernegara di Indonesia saat ini tampak belum memuaskan

karena hal ini berkaitan erat dengan dimensi empiris dari negara hukum.

Cita hukum (Rechtsidee) adalah kontruksi pikir yang mengarahkan hukum

pada cita-cita yang diinginkan masyarakat. Cita hukum berfungsi sebagai

pemandu untuk mencapai apa yang di cita-citakan. Cita hukum itu

mengandung prinsip yang berlaku sebagai norma bagi keadilan atau

ketidakadilan hukum, dengan demikian cita hukum secara serentak

memberikan manfaatgal1.da, yaitu dengan cita hokum dapat diuji hukum

positif yang berlaku, dan pada cita hukum dapat diarahkan hukum positif

menuju hukum yang adil.

Page 86: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

82

Secara spesifik dapat diidentifikasikan bahwa cita hukum merupakan

suatu kemauan yuridis, yaitu suatu kemauan yang mendorong setiap

orang untuk membentuk peraturan-peraturan bagi masyarakat dalam

hukum positif. Di sini terlihat bahwa kemauan yuridis merupakan dasar

dan syarat bagi seluruh hukum positif. Kemauan yuridis ini bersifat

transendental, yaitu bahwa kemauan ini berfungsi sebagai prinsip terakhir

dari segala pengertian tentang hukum. Cita hukum mengandung arti

bahwa pada hakekatnya hukum sebagai aturan tingkah laku masyarakat

berakar pad a gagasan, rasa, karsa, cipta, dan pikiran dari masyarakat itu

sendiri.

Bagi bangsa Indonesia, cita hukum (Rechtsidee) dapat dilihat dalam

Penjelasan UUD 1945 yang menyebut: Pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam Pembukaan mewujudkan cita hukum yang tertulis

(Undang-undang Dasar) maupun hukum yang tidak tertulis. Dari

penjelasan UUD 1945 ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa istilah cita

hukum atau Rechtsidee, pengertiannya dapat juga disebut dengan istilah

hukum, yaitu pengertian atau konsep-konsep hukum menurut bangsa

Indonesia. Sebab kalau diteliti dengan seksama bunyi penjelasan UUD

1945 cita hukum atau pengertian hukum Indonesia sudah ditentukan oleh

filsafat hukum Pancasila. Dengan demikian apa yang disebut hukum

menurut pengertian bangsa Indonesia tidak dapat disamakan begitu saja

dengan pengertian hukum dari tata hukum lain.

Konsep Islam tentang Negara adalah konsep negara yang

merupakan konsep yang dominan, sehingga bila membicarakan ilmu

politik berarti membicarakan negara dan segala sesuatu yang

berhubungan denganya. Pada awalnya ilmu politik mempelajari masalah

negara. Dengan itu, pendekatan yang muncul dalam ilmu politik adalah

pendekatan legal-formal, yaitu suatu pendekatan yang memahami ilmu

politik dari sudut formal legalistic dengan melihat lembaga-lembaga politik

sebagai obyek studinya, termasuk didalamnya masalah negara.

Page 87: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

83

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Sedangkakan perubahan yang dilakukan oleh revolusi Islam

adalah dalam rangka menghargai suku-suku tersebut, suatu pemerintah

pusat dibentuk dengan diberi kekuasaan penuh oleh para orang tua

suku-suku itu, yang benar-benar mencerminkan adanya kesepakatan di

antara seluruh anggota masyarakat.

Pemerintahan negara Islam harus dipimpin oleh seorang yang

mampu mengelola secara efektif mengenai persoalan-persoalan negara

yang dipimpinnya. Menurut Islam, kepala negara merupakan pusat dari

segala kekuasaan eksekutif, kekuasaan sipil dan militer, serta

kekuasaan yang secara teknis dikenal dengan istilah kekuasaan

“keagamaan”. Kepala negara memegang kekuasaan tertinggi, baik

dalam urusan sipil maupun keagamaan dan sebagai panglima tertinggi

dari angkatan bersenjata.

Dalam pemikiran politik Islam konsep negara islam di

klasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok paradigma.

Pertama, paradigma integral yakni agama dan negara

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Paradigma ini

didasarkan atas pandangan bahwa Islam merupakan agama yang

serba lengkap bagi seluruh aspek tatanan kehidupan, sehingga

legitimasi politik negara harus didasarkan atas syari’ah. Tuhan melalui

nabi Muhammad telah menurunkan peraturan untuk mengatur

kehidupan manusia

Kedua, paradigma sekularistik, yaitu agama dan negara

merupakan sesuatu yang harus dipisahakan. Paradigma ini didasarkan

Page 88: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

84

atas pandangan bahwa Islam itu murni sebagai agama yang hanya

mengatur masalah ibadah ritual saja. Tokoh utama kelompok ini adalah

‘Ali Abd al Raziq dan Musthafa Kemal Attaruk.

Ketiga, paradigma simbiotik, yakni agama dan negara

merupakan sesuatu yang saling terkait dan berhubungan, bahwa

agama membutuhkan negara agar agama dapat berkembang dan

negara membutuhkan agama agar meraih kemajuan dalam masalah

etika dan moral.

ooOoo

Page 89: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

85

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

DAFTAR PUSTAKA

A Th Peperzak, The Ideal of Law, Universitiet Op Nijmegen, 1971.

Austin Ranney, The Governing of Men, Hotl, Rinehart & Winston, New

York, 1962.

B.A. Happle, Deregulation and The Rule of Law An English View,

Oalam "Rechtsstaat en Struring", Editor, MAP Bovens (et.al), WEJ

Tjenk Wilink, Zwolle, 1987.

B.R. Saragih, Sistem Pemerintahan dan Lembaga Perwakilan Di Indonesia, Perintis Press, Jakarta, 1985.

Busroh Abu Daud, Ilmu Negara, Bumi Aksara, Jakarta, 2010.

C.F. Strong OBE, Modern Political Constitution, Sidgewick & Jackson

Limited, London, 1952.

Engineer Asghar Ali, Devolusi Negara Islam, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2000.

Fazlurrahman, Cita-cita Islam, Bandung: Pustaka Pelajar, 1988.

Hasby Ash-Shiddieqy, Ilmu Kenegaraan dalam Fiqh Islam, Ar-Ruzz,

Yogyakarta, 2002.

Amiruddin M Hasbi, Konsep Negara Islam Menurut Fazlurrahman,

Yogyakarta: UII Press, 2000.

M. Tahir Azhary, Negara Hukum: Suatu Tinjauan Prinsip-prinsipnya dilihat dari Segi Hukum, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini, Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Mohammad Iqbal, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam,

Jakarta: Gaya Media Pratama, 2010.

Page 90: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

86

A. Rahman Zainuddin, Kekuasaan dan Negara, Jakarta: Gramedia,

1992.

Deliar Noer, Pemikiran Politik di Negeri Barat, Bandung: Mizan, 1998.

OHM Meuwissen, Grondrechten, AULA, Vitgeverij Het Spectrum,

Utrech/Antwerpen, 1984.

Romli Lili, Islam Yes Partai Islam Yes Sejarah Perkembangan Partai-partai Islam diIndonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2006.

Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta:UI Press, 1990.

Muhammad Abdul Qadir Abu Fariz, Sistem Politik Islam, Jakarta:

Robbani Pers, 2000.

Abu A‟la Maududi, Hukum dan Konstitusi: Sistem Politik Islam,

Bandung: Mizan, 1998.

Din Syamsuddin, Usaha Pencarian Konsep Negara Dalam Sejarah Pemikiran Politik Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1993.

Syahrin Harahap, Al-Quran dan Sekularisme: Kajian Kritis Terhadap Pemikiran Thoha Husain, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994.

Dale F. Eickelman dan James Piscatori, Ekspresi Politik Muslim, Bandung: Mizan, 1998.

Husain Muhammad, Islam dan Negara Kebangsaan: Tinjauan Politik,

Yogyakarta: LKiS, 2000.

E. Ehrlich, Judicial Freedom of Decision It Principles and Objects,

Dalam "Reading In Jurisprudence And Legal Philosopy", Cohen

And Cohen's & Philip Schuman, Little Brown & Company Boston &

Page 91: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

87

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Toronto, 1979.

F. Franz Magnis Suseno, Etika Po/itik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, Gramedia, Jakarta, 1991.

GW. Paton, A Text Book of Jurisprudence, Editor: Arief S, Pustaka'

Tinta Mas, Surabaya, Tanpa Tahun.

Hans Kelsen, General Theory of Norm, Clarendon, Oxford, 1991.

_____ , General Theory of Law and State, Russel & Russel, New York,

1961.

H.V. Maarseveen & Ger Van der tang, Written Constitutions A

Computerized Comparative Study, Oceana Publications Inc, Dobbs

Ferry, New York, Alphen aan den Rijn, Netherlands. 1978.

Hene van Maarseveen & Ger van der Tang, Written Constitution,

Oceana Publication,lnc, Dobus Ferry, New York, Sitjhoff &

Nordhoff, Siphenaan de Rijn, Nettherland, 1978.

Henry Campbell Black MA, Black's Law Dictionary, St. Paul Minn, West

Publishing Co, 1979.

JJ von Schmid, Akhli-akhli Pikir Besar Tentang Negara Dan Hukum,

Terjemahan Wiratno Cs, PT. Pembangunan, Jakarta, 1980.

JJ. Rousseau, The Social Contract and Discourses, Translated by GDH

Cole, JM Dent & Sons Ltd, London, 1958.

Joeniarto, Negara Hukum, Yayasan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta,

1968.

K.C. Wheare, Modern Constitutions, Oxford University Press, London,

New York, Dst., 1975.

Page 92: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

88

Koentjoro Peorbopranoto, Hak-hak Asasi Manusia dan Pancasila, New

York, Hagerstown, Dst, 1978.

_____ , Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan Dan Peradilan Administrasi Negara, Alumni, Bandung, 1975.

Koesnoe, Pasti Ada Kolusi di Mahkamah Agung, Editor, Hadely

Hasibuan, Liga Pro Adi, Jakarta, Tanpa Tahun.

Marsilam Simandjuntak, Pandangan Negara Integralistik, Pustaka

Utama Grafiti, Jakarta, 1997.

Miriam Budiardjo, Dasar-dasar IImu Politik, PT. Gramedia, Jakarta,

1981.

Mochtar, Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Bina Cipta,

Bandung, 1976.

Muchtar Affandi, IImu-ilmu Kenegaraan, Alumni, Bandung, 1971.

Oemar Seno Adji, Prasaran, Dalam "Indonesia Negara Hukum",

Simposium UI, 6-8 Mei Jakarta, 1966.

Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Di Indonesia,

PT. Bina IImu, Surabaya, 1987.

Pradjudi Atmosudirdjo Cs, Konstitusi Amerika Serikat, Ghalia,

Indonesia, Jakarta, 1986.

Purnadi Purbacaraka & Soerjono Soekanto, Perundang-undangan Dan Yurisprudensi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1989.

R Subekti, Kekuasaan Mahkamah Agung RI, Alumni, Bandung, 1992.

Soediman Kartohadiprodjo, Negara RI Negara Hukum, Pidato

Penerimaan Jabatan Guru Besar UI, 17 Januari 1953,

Page 93: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

89

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

Yayasan Pembangunan, Jakarta, 1953.

Soepomo, Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, Pradnya

Paramitha, Jakarta, 1994.

Sri Soemantri, Hak Menguji Materiil Di Indonesia, Alumni, Bandung,

1982.

Sri Soemantri, Ketetapan MPR(S) Sebagai Salah Satu Sumber Hukum Tata Negara, CV. Remadja Karya, Bandung, 1985.

Sudargo Gautama, Pengertian Tentang Negara Hukum, Alumni, Bandung, 1973.

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Uberty, Yogyakarta, 1996.

Sunaryati, Hartono, Apakah The Rule of Law Itu, Alumni, Bandung, 1969

W. Friedman, The State and The Rule of Law In Mixed Economy,

Steven & Sons, London, 1971. '.

Wan Halidin, Kekuasaan Pemerintah Negara Berdasarkan UUD 1945,

Pradnya Paramita, Jakarta, 1975.

Wirijono Prodjodikoro, Hukum Negara dan Politik, Universitas Katolik

Parahyangan, Bandung, 1971.

Yehezkel Dror, Venture In Policy Sciences, New York, Oxford,

Amsterdam,1987.

ooOoo

Page 94: 7 Diktat Teori Perbandingan Negara Hukumdigilib.uinsby.ac.id/39789/1/Diktat Teori Perbandingan... · 2020. 5. 21. · weber, dan Tean Dugut. Dalam pengertian luas, Negara merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teori Perbandingan Negara Hukum oleh Dr. Sri Warjiyati, MH.

90