6.jonni pimpin rangkuman
Click here to load reader
-
Upload
jonnimz -
Category
Leadership & Management
-
view
49 -
download
0
Transcript of 6.jonni pimpin rangkuman
RANGKUMAN BIDANG STUDI
KEPEMIMPINAN
OLEH
JONNI MARDIZALKELOMPOK “D” PPRA LIII-2015
2
PENDAHULUAN
2
Keberhasilan dan kegagalan Kepemimpinan Nasional merupakan pelajaran berharga dalam membangun bangsa agar setiap tantangan, hambatan, gangguan, dan ancaman terhadap pencapaian tujuan nasional dapat diantisipasi dan diatasi dengan baik
Aktualisasi pola pikir, pola sikap dan pola tindak seorang Pemimpin Tingkat Nasional harus mengalir dari paradigma nasional serta memperhatikan fenomena yang berkembang serta perubahan lingkungan strategis yang komprehensif integral secara sistematis, terarah dan tepat sasaran
Untuk menghayati objek Kepemimpinan dan pemahaman terhadap keberadaan Pemimpin Tingkat Nasional harus berangkat dari pengertian operasional Pemimpin Tingkat Nasional sebagai suatu sistem yang mengacu kepada pengimplementasian Wawasan Nusantara dan konsepsi Ketahanan Nasional
KEPEMIMPINAN NASIONAL
KETAHANAN NASIONAL
Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi strategis yang dapat mendorong terwujudnya citacita, aspirasi, dan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat karena adanya interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin
Kepemimpinan (leadership) dapat juga diartikan sebagai kemampuan yang ada dari seseorang untuk memengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan Nasional adalah merupakan system atau hal, cara, sistem, hasil kerja Pemimpin Tingkat Nasional. 3
TEORI SIFAT (TRAITS THEORY)
kepemimpinan adalah sifat atau perilaku dari seorang pemimpin.
ENVIROMENTAL THEORY
munculnya seorang pemimpin merupakan hasil dari waktu, tempat, dan keadaan
HUMANISTIC THEORY Didasarkan karena sifat
yang berbeda antara organisasi dan manusia
EXCHANGE THEORY
KEPEMIMPINAN MODEL FIELDES GAYA KEPEMIMPINAN YG DPT DIUKUR
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPEMIMPINAN MODEL PENCAPAIAN
TUJUAN KEPEMIMPINAN MODEL PARTISIPASI
BERSYARAT KEPEMIMPINAN YG MEMUSATKAN
PRINSIP KEPEMIMPINAN MODEL LOMPATAN CEPAT
KE DEPAN2
LANDASAN KONSEPTUAL KEPEMIMPINAN NASIONAL
didasarkan pada asumsi bahwa interaksi sosial menggambarkan suatu bentuk tukar menukar
A. PEMIMPIN NASIONAL
KEPEMIMPINAN
Pemimpin Tingkat Nasional diartikan sebagai kelompok pemimpin bangsa pada segenap strata kehidupan nasional didalam setiap gatra (asta gatra) pada bidang/sektor profesi, baik di tingkat suprastruktur, infrastruktur dan substruktur maupun formal, nonformal dan informal yang memilki kemampuan dan kewenangan untuk mengarahkan mengerahkan segenap potensi nasional (bangsa dan negara) dalam rangka pencapaian tujuan nasional .
Pemimpin Tingkat Nasional dapat pula diartikan sebagai seseorang atau sekelompok elite bangsa yang mampu melakukan proses kepemimpinan untuk menggerakkan atau mengarahkan segala sumber daya (empowerment all resources) bangsa menuju tercapainya cita-cita nasional sesuai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945
Kaderisasi Pemimpinan Tingkat Nasional adalah suatu proses mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah untuk menjadi pemimpin pada masanya
bagi masa depan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dengan tetap menjaga keutuhan NKRI
SECARA PARADIGMATIK, LANDASAN KEPEMIMPINAN BAGI PEMIMPIN TINGKAT NASIONAL BERSUMBER DARI KAJIAN PARA PAKAR KEPEMIMPINAN, BAIK YANG BERSIFAT KHUSUS (BIDANG TERTENTU) MAUPUN UMUM. LANDASAN TEORETIS DIBATASI PADA DUA ASPEK, YAITU ASPEK FILOSOFIS DAN ASPEK HISTORIS.
PENDEKATAN PARADIGMA KEPEMIMPINAN
5
12
ESENSI KEPEMIMPINAN BAGI PEMIMPIN
TINGKAT NASIONAL
WATAK PEMIMPIN
UNSUR KEPEMIMPINAN
MORAL KEPEMIMPINAN
MEMILIKI KOMPETENSI
MEMILIKI KOMITMEN
MEMILIKI KARAKTER
MEMILIKI INTEGRITAS
12
PERMASALAHAN PEMIMPIN NASIONAL
KRISIS KEPERCAYAAN
KONFLIK KEPENTINGA
N
KEARIFAN LOKAL BAGI TINGKAT
NASIONAL
SINERGITAS ANTAR
PEMIMPIN NASIONAL
KEPEMIMPINAN
MODEL PENGEMBANGAN KEPEMIMPINn
MODEL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
MODEL KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN
pemimpin berupaya untuk meningkatkan motivasi, moral dan
kinerja pengikutnya
kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumberdaya
dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif
5 (lima) tingkat pengembangan kemampuan kepemimpinan, yakni (1) berdasarkan kedudukan, (2) kemampuan membina
hubungan, (3) karena memberikan "hasil" bagi organisasinya, (4) pengembangan sumberdaya manusia, dan
(5) pengendalian diri
10
B. KEPEMIMPINAN NEGARAWAN
POSTUR PEMIMPIN DAN NEGARAWANSiapapun yang masuk kategori pemimpin tingkat nasional (the national leaders) harus memahami dan sanggup untuk menghadapi dan mengatasi kompleksitas
permasalahan nasional yang telah diuraikan sebelumnya.
INDEK KEPEMIMPINAN NASIONAL INDONESIA
identifikasi Cita Susila (moralitas) dan Akuntabilitas (rasa tanggung jawab) sebagai" key variables “:1. Moralitas dan Akuntabilitas yang bersifat Sipil atau Individual; 2. Moralitas dan Akuntabilitas yang bersifat Sosial
Kemasyarakatan; 3. Moralitas dan Akuntabilitas yang bersilat Institusional atau
Kelembagaan; dan;4. Moralitas dan Akuntabilitas yang bersifat Global
12
INDEK KEPEMIMPINAN
NASIONAL INDONESIA
(I K N I)
merupakan gambaran tentang tolok ukur harapan kepercayaan sosial (social trust) kepada kapabilitas dan akseptabilitas seorang pemimpin yang didambakan dapat membangun optimisme bahwa pemimpin tersebut dapat mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kehidupan nasional yang lebih baik.
dapat digunakan sebagai parameter untuk melakukan intropeksi bagi siapa saja yang berkeinginan dan mempunyai cita-cita untuk masuk dijajaran pimpinan di tingkat nasional.
10
C. KEPEMIMPINAN VISIONERKepemimpinan Visioner merupakan seni dan kemampuan seorang pemimpin organisasi dalam menerapkan visi yang sudah ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
PERAN
PENENTU ARAH
AGEN PERUBAHAN
JURU BICARA
PELATIH
10
KEPEMIMPINAN PERUBAHAN
Era perubahan akan menciptakan kebutuhan bagi banyak pemimpin baru di masa yang akan datang. Pada akhirnya, para pemimpin yang paling sukses akan menjadi orang yang paling bisa
Transisi adalah keadaan dimana perubahan menempatkan manusia ke dalam perubahan. Perubahan bersifat eksternal (kebijakan, praktik, atau struktur berbeda yang ingin diwujudkan pemimpin), sedangkan transisi bersifat internal (suatu re-orientasi psikologis yang harus dilalui orang sebelum perubahan dapat berhasil
10
KEPEMIMPINAN KONEKTIFKepemimpinan Konektif membutuhkan kemampuan untuk menyesuaikan ketergantungan dan keragaman melalui pola kolaborasi yang kondusif, sedemikian rupa agar kasus-kasus atau masalah yang dirasakan oleh para pengikut dapat diselesaikan dengan pendekatan kolaboratif
Terdapat enam kekuatan penting untuk dikembangkan oleh pemimpin konektif yaitu: kecerdikan politis yang etis, keaslian dan pertanggungjawaban, politik kesamaan, berpikir jangka panjang-bertindak jangka pendek, kepemimpinan melalui harapan, pencarian makna
20
GAYA KEPEMIMPINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
• ORATOR• KHARISMATIS• “WERUH – SAK
DURUNGE WINARAH”
The Great Man
21
kemampuan melihat sesuatu yang belum terjadi.
- 11 AZAS PIMPINAN TNI
- HASTA BRATA
22
jangan mudah takjub, jangan gampang terkejut,, jangan mentang-mentang
“Sesuai kondisimembutuhkan
geografi
armada
Indonesia,
kitalautdan
udarayang kuat” (Habibie
) 23
“Menempatkan Indonesia pada posisiyangmenonjol dalam percaturan politik global” 24
“Pengakuan ini perlu saya sampaikan, karena menyadari bahwa bangsa dan rakyat kita hari ini, berada dalam situasi
yang sangat merindukan adanya Rujukan Nilai Etika dan Moraldalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara”
25
“Bhirawa Anoraga” 26
25??????
PENUTUP
Pemahaman dan pendalaman materi belajar kepemimpinan akan memberikan gambaran tentang adanya perbedaan tantangan di setiap jaman pada masing-masing era Pemimpin Tingkat Nasional harus dilihat sebagai suatu bagian dari tahapan menuju tercapainya tujuan nasional
Peningkatan pemahaman dan pendalaman pengetahuan tentang Kepemimpinan merupakan suatu hal yang dinamis dan sejajar dengan gerak dinamika tantangan yang dihadapi bangsa dan negara.
Memahami materi Bidang Studi Kepemimpinan ( Sub Bidang Studi Pemimpin Tingkat Nasional, Sub Bidang Studi Kepemimpinan Negarawan dan Sub Bidang Studi Kepemimpinan Visioner), maka outputnya mampu memantapkan kepemimpinan secara komprehensif integral, berwawasan kebangsaan yang luas, berkonsepsi Ketahanan Nasional yang utuh, ulet dan tangguh serta berpikir tentang strategi Pembangunan Nasional dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang konstruktif, imajinatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan serta permasalahan nasional saat ini dan kedepan
TANGGAPAN PERANGKUM
SECARA UMUM MODUL YANG DISUSUN SUDAH CUKUP BAGUS, NAMUN PERLU WAKTU YANG CUKUP UNTUK MEMBAHAS SETIAP MODUL BIDANG STUDI PADA PROGRAM PENDIDIKAN INI (PPRA)
Jabatan kepemimpinan bukanlah hasil dari usaha yang dilandasi oleh semangat “trial and error" apalagi bila pencapaiannya disertai dengan “dirty games” seperti money politics (vote buying), manipulasi dan korupsi, kebohongan publik dan sebagainya,
15