6a. TMARG-minggu 4

5
Mengurangi dan Mencegah Asam Urat Darah ( Hiperurisemia) oleh Chilwan Pandji, dosen dept TIN Fateta IPB Hiperurisemia atau meningkatnya asam urat dalam darah bisa timbul akibat produksi asam urat yang berlebih atau disebabkan karena gabungan produksi purin endogen (dalam tubuh) meningkat dan masukkan purin dari makanan yang tinggi disertai dengan sekresi asam urat melalui ginjal berkurang. Asam urat adalah produk akhir yang terbentuk dari senyawa-senyawa purin (adenine dan guanine) yang berasal dari pembakaran enzimatik sel-sel tubuh (DNA dan RNA), atau dari penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua. Sebagian asam urat ini digunakan kembali untuk inti sel, tetapi sisanya dikeluarkan melalui usus 30 % dan ginjal 70 %. Disamping itu pula asam urat masuk ke tubuh melalui bahan makanan dan mungkin juga disintesis secara langsung oleh tubuh dengan menggunakan zat-zat antara. Jika produk sintesis ini terlalu banyak atau diekskresi melalui ginjal terlalu sedikit, maka kadar asam urat dalam urat akan meningkat (hiperurisemia), akibatnya ialah kristal-kristal urat yang sukar larut dalam semua cairan tubuh mengendap di sendi-sendi dan jaringan sehingga terjadi peradangan yang menyebabkan gejala-gejala penyakit encok atau pirai, gout, 1

description

bahan kuliah

Transcript of 6a. TMARG-minggu 4

Mengurangi dan Mencegah Asam Urat Darah ( Hiperurisemia)

Mengurangi dan Mencegah Asam Urat Darah ( Hiperurisemia)

olehChilwan Pandji, dosen dept TIN Fateta IPB

Hiperurisemia atau meningkatnya asam urat dalam darah bisa timbul akibat produksi asam urat yang berlebih atau disebabkan karena gabungan produksi purin endogen (dalam tubuh) meningkat dan masukkan purin dari makanan yang tinggi disertai dengan sekresi asam urat melalui ginjal berkurang.Asam urat adalah produk akhir yang terbentuk dari senyawa-senyawa purin (adenine dan guanine) yang berasal dari pembakaran enzimatik sel-sel tubuh (DNA dan RNA), atau dari penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua. Sebagian asam urat ini digunakan kembali untuk inti sel, tetapi sisanya dikeluarkan melalui usus 30 % dan ginjal 70 %. Disamping itu pula asam urat masuk ke tubuh melalui bahan makanan dan mungkin juga disintesis secara langsung oleh tubuh dengan menggunakan zat-zat antara. Jika produk sintesis ini terlalu banyak atau diekskresi melalui ginjal terlalu sedikit, maka kadar asam urat dalam urat akan meningkat (hiperurisemia), akibatnya ialah kristal-kristal urat yang sukar larut dalam semua cairan tubuh mengendap di sendi-sendi dan jaringan sehingga terjadi peradangan yang menyebabkan gejala-gejala penyakit encok atau pirai, gout, tofi (tonjolan di sendi-sendi), iscias (nyeri di pinggang), fitromyositis (radang jaringan otot), sampai penderita bisa poliartritis (in valid) atau bila asam urat di urin tinggi maka pH urin turun, sehingga urin yang asam akan mengendapkan kristal urat (menjadi monosodium urat), mengakibatkan tebentuknya batu urat di ginjal dan saluran kencing. Untuk menghindari batu urat di ginjal, selain memperbanyak minum (2,5 perliter air putih perhari), bisa juga dengan mengkonsumsi tablet atau serbuk bikarbonat natrikus sebanyak 4 x 500 mg/hari agar pH urin menjadi basa, serta menghindari makanan berkadar protein tinggi dan beralkohol. Alkohol dapat menghambat keluarnya asam urat melalui ginjal.

Kiat-kiat Mencegah Komplikasi Asam Urat

1. Batasi konsumsi makanan berkadar protein tinggi,. Protein berasal dari hewani maupun nabati selalu mengandung purin walaupun kadarnya berbeda-beda. Dianjurkan untuk mengkonsumsi protein secukupnya (pendah purin), tidak berlebihan dan tidak telalu rendah agar tidak terjadi destruksi jaringan tubuh yang bisa meningkatkan kadar protein. Untuk mengatasi ini masukkan protein sehari cukup 10-15% dari total kalori atau 0,8- 1 gr/kg berat kadar perhari. Contoh makanan yang berprotein dan berkadar purin tinggi yaitu jeroan (hati, paru, ginjal, babat, usus, otak, jantung), daging (babi, sapi, kambing) dengan kaldunya, ikan (sarden, kerang, remis, udang, cumi, kepiteng), sayuran (bayam, kangkung, buncis, kembang kol, jamur, asparagus, melinjo/emping, daun papaya, daun singkong).2. Jumlah kalori yang berasal dari makanan harus sesuai dengan kebutuhan, kurangi mengkonsumsi karbohidrat sederhana seperti zat gula (mono dan disakarida) yang terdapat pada buah-buahan, gula pasir (sukrosa), gula aren, madu, glukosa, maltosa dan laktosa. Bila berlebihan akan meningkatkan kadar glukosa darah sehingga menyebabkan meningkatnya kadar asam urat. Memperbanyak mengkonsumsi karbohidrat kompleks (pati atau zat tepung/polisakarida) misalnya golongan pati-patian, umbi-umbian dan sagu. Contohnya: nasi, kemtang (juga mengandung lipoic acid), mie, roti, ubi jalar, dsbg. WHO menganjurkan kalori yang dikonsumsi dari karbohidrat komplek ini sebanyak 53075 %, tidak kurang dari 100 gr/hari. Anjuran ini sangat baik dikonsumsi oleh penderita hiperurisemia, karena dapat meningkatkan keluarnya asam urat melalui urin.3. mengurangi konsumsi makanan berlemak seperti santan, daging berlemak, margarine (baik dari nabati atau hewani), makanan yang diolah menggunakan minyak dan lemak. Pembatasan ini perlu diadakan karena lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui ginjal (meningkatkan kadar keton darah yang menyebabkan ketosis).4. penderita hiperurisemia dianjurkan untuk banyak minum kira-kira 2,5 liter perhari atau 10-12 gelas air putih perhari.5. alkohol tidak mengandung purin, walaupun begitu alkohol harus dihindari oleh penderita hiperurisemia karena alkohol dimetabolesme melalui asam laktat yang akan menghambat pembuangan asam urat. Contoh makanan/minuman yang berakohol yaitu tape, brem, tuak, buah-buahan (durian, alpukat, nanas, apel, air kelapa, dsb).Ada bebarapa tanaman yang bisa membantu mengurangi (rasa sakit, peradangan) kadar asam urat dalam tubuh atau berfungsi sebagai diuretic (peluruh kencing), anti-inflamasi (anti radang), analgetik (penghilang rasa nyeri). Keuntungan memilih obat herbal ini yaitu sedikit sekali efek sampingnya, bila dibandingkan dengan obat-obatan paten (obat-obat tunggal hasil sintesis kimiawi) seperti allupurinol, probenessid, sulfinpirazon, piroksikam, Na/K diklopenak. Efek samping dari obat-obatan diatas bisa menyebabkan rasa mual, diare, kemerahan sampai biru memar pada kulit, pendarahan di lambung, kerusakan fungsi hati, ginjal dlsb.Contoh beberapa tanaman yang menpunyai efek diuretic, anti inflamasi, dan analgetik, yaitu : meniran ( Phyllantus niruri), sidaguri (Sidarhombifolid), kumis kucing (Ortheosiphon grandiflora), pegagan/antanan gede (Centella asiatica), daun salam (Ougenia operculata), daun dewa (Aynura segetum), dan daun sendok (Plantago mayor), dlsb.

3