617-669-1-PB

download 617-669-1-PB

of 6

Transcript of 617-669-1-PB

  • 7/26/2019 617-669-1-PB

    1/6

    Artikel Penelitian

    Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1, Januari 2009

    ValiditasFOKUS DengueIgG/IgMCard Devicesebagai Alat Diagnosis

    Demam Berdarah Dengue

    Basundari Sri Utami, Harli Novriani, Djoko Yuwono

    Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbang Kesehatan, Departemen Kesehatan

    Abstrak: Selama ini diagnosis infeksi dengue ditegakkan berdasarkan gejala klinis sesuai

    yang dianjurkan WHO dan dikonfirmasi dengan Haemaglution Inhibition test (uji HI)untukmendeteksi infeksi dengue primer atau sekunder. Tes HI membutuhkan waktu kurang lebih 24

    jam dan membutuhkan 2 jenis sampel darah (fase akut dan konvalesen), bila pasien positif akan

    terjadi peningkatan titer antibodi sebanyak 4 kali atau lebih pada fase konvalesen. Tes HI tidak

    dapat memberikan hasil yang cepat; konfirmasi ditegakkan paling tidak pada hari ke-7,

    seringkali saat pasien sudah melewati masa kritis. Akhir-akhir ini telah dikembangkan beberapa

    jenis alat diagnosis cepat (rapid test) untuk mendeteksi ant ibodi berdasarkan teknik

    immunochromatographic test, salah satunya adalah FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device.

    Alat ini mendeteksi IgM dan IgG dalam darah, serum atau plasma dalam waktu 5 sampai 30

    menit. Untuk mendapatkan diagnosis infeksi virus dengue yang lebih cepat dan tepat dengan

    validitas dan reliabilitas yang tinggi, maka dilakukan uji validasi FOKUS Dengue IgG/IgM

    Card Device dalam mendeteksi IgM dan IgG pada sejumlah serum pasien DBD dengan uji HI

    sebagai baku emas. Hasil uji menunjukkan sensitivitas untuk diagnosis infeksi virus dengue

    pada fase akut 98,20%; 98,20%; 88,20% masing-masing untuk serotipe Den-1, Den-2 and Den-

    3. Akurasi diagnosis infeksi virus dengue 85,80%; 78,8%; 63,60% masing-masing untuk serotipe

    Den-1, Den-2 and Den-3; hasil tersebut valid dengan batas kemaknaan 5%. Hasil uji menunjukkan

    bahwa FOKUS dengue IgG/IgM card device mempunyai sensitivitas tinggi untuk menentukan

    infeksi virus serotipe Den-1, Den-2, dan Den-3. FOKUS dengue IgG/IgM card devicemempunyai

    akurasi yang baik untuk serotipe Den-1 dan Den-2.

    Kata kunci: dengue, uji diagnostik, IgG, IgM

    8

  • 7/26/2019 617-669-1-PB

    2/6

    Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1, Januari 2009 9

    The Validity of FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device as

    Diagnostic Tool for Dengue Haemorrhagic Fever

    Basundari Sri Utami, Harli Novriani, Djoko Yuwono

    Biomedic and Pharmacy Research and Development , Research and Development Center,

    Indonesian Ministry of Health, Jakarta

    Abstract:As WHO recommendation, diagnosis of dengue virus infection is best based on clinically

    symptom according to WHO criteria and confirmed by HI test to detect and differentiate primary

    and secondary dengue virus infection. HI test used two blood samples (from acute and convales-

    cence phase). When the convalescence phase titer shows 4 times greater than acute phase, it

    concludes positive case. Therefore, this test was time consuming; the patients get the confirmation

    at least on the 7thday of illness. Recently, many rapid test kits based on immunochromatography

    principle are now commercially available. One of them is FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device.

    This kit could detect antibodies to dengue virus in human whole blood, serum or plasma within

    5 to 30 minutes. In order to get alternative diagnosis for dengue virus infection, we compared

    FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device with HI test. The sensitivity for diagnosing dengue virus

    infection in acute phase were 98,20%; 98,20%; 88,20% respectively for Den-1, Den-2 and Den-

    3 serotype. The accuracy for diagnosing dengue virus infection in acute phase were 85,80%;

    78,8%; 63,60% respectively for Den-1, Den-2 and Den-3 serotype; all that result were statisti-

    cally valid at the confidence level of 5%. The results indicate that FOKUS dengue IgG/IgM card

    showed a good sensitivity to identify virus infection of Den-1, Den-2, and Den-3 serotype. It also

    showed a good accuracy for Den-1 and Den-2 serotype.

    Key words:dengue, diagnostic tests, IgG, IgM

    Pendahuluan

    Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan

    masalah kesehatan masyarakat, angka ke-sakitannya

    meningkat dari tahun ke tahun, terutama di kota-kota besar

    seperti Jakarta. Jumlah kasus DBD secara nasional

    meningkat sejak tahun 1990 sampai 2006.1 Berdasarkan

    laporan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Menular

    dan Penyehatan Lingkungan, meskipun jumlah kasus DBD

    dari tahun ke tahun terus meningkat, angka case fatality

    rate(CFR) menunjukkan penurunan. Meskipun demikian,

    angka CFR terendah masih di atas standar nasional (kurang

    dari 1%).2

    Manifestasi klinis awal DBD yaitu demam dengue (DD)

    tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan infeksi/penyakit

    lain, misalnya demam typoid, chikungunya dan lain-lain. Di

    lain pihak, klinisi dituntut untuk menegakkan diagnosis

    secepatnya, sehingga penanganan kasus DBD dapat

    dilakukan segera untuk mencegah terjadinya kejadian fatal

    pada terminasi kasus DBD.

    Selama ini, diagnosis infeksi dengue ditegakkan

    berdasarkan gejala klinis sesuai kriteria WHO yang

    dikonfirmasi dengan haemaglution inhibitiontest(uji HI)

    untuk mendeteksi ada/tidaknya antibodi virus dengue. Tes

    ini membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam dan mem-

    butuhkan dua jenis sampel darah (fase akut dan konvalesens).

    Bila pasien positif akan terjadi peningkatan titer antibodi

    sebanyak 4 kali atau lebih pada fase konvalesens, sehingga

    tes ini tidak dapat memberikan hasil yang cepat. Konfirmasi

    ditegakkan paling tidak pada hari ke-7, seringkali saat pasien

    sudah melewati masa kritis.3Oleh karena itu, diperlukan alat

    diagnosis yang dapat mendeteksi infeksi virus dengue

    dengan cepat dan tepat.

    Akhir-akhir ini telah dikembangkan beberapa jenis alat

    diagnosis cepat (rapid test) untuk mendeteksi antibodi

    berdasarkan teknik immunochromatographic test, untuk

    mendeteksi IgM dan IgG dalam darah, serum atau plasma

    dalam waktu 5 sampai 30 menit. Salah satunya adalah FOKUS

    Dengue IgG/IgM Card Device. Uji coba terdahulu menun-

    jukkan sensitivitas 98,1% dan spesifisitas 98,9% untuk IgG,

    serta sensitivitas 98,2% dan spesifisitas 96,7% untuk IgM.5

    Dalam rangka mendapatkan alternatif cara diagnosis infeksi

    virus dengue yang lebih cepat, valid, dan reliable, maka

    akan dilakukan uji validasi FOKUS Dengue IgG/IgM Card

    Device dalam mendeteksi IgM dan IgG pada sejumlah serum

    pasien DBD di Jakarta yang diambil secara berpasangan (sta-

    dium akut dan konvalesens). Kehadiran IgM dan IgG dapat

    Validitas FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device sebagai Alat Diagnosis Demam Berdarah Dengue

  • 7/26/2019 617-669-1-PB

    3/6

    Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1, Januari 200910

    Validitas FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device sebagai Alat Diagnosis Demam Berdarah Dengue

    digunakan untuk menduga kejadian infeksi primer dan

    sekunder pada pasien DBD dalam waktu paling lama 30 menit.

    Kesimpulan/hasil tes dapat dipastikan dengan cepat,

    sehingga penanganan terhadap pasien dapat segeradilakukan. Uji validasi meliputi sensitivitas, spesifisitas, nilai

    duga positif, nilai duga negatif, positif likelihood ratio,

    negatif likelihood ratio,dan akurasi FOKUS Dengue IgG/

    IgM Card Device dibandingkan dengan hasil tes HI sebagai

    baku emas (gold standard).

    Metode

    Suatu studi diagnostik dilakukan di laboratorium

    Puslitbang Biomedis dan Farmasi selama bulan April dan

    Mei 2007, dengan menggunakan sampel sera yang diambil

    dari pasien DBD selama tahun 2006 dan sudah diketahui

    hasil uji HI-nya. Sampel tersebut berasal dari RS Koja danRS Tarakan Jakarta yang tersimpan di laboratorium

    Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbang Kesehatan,

    Jakarta.

    Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumusdari

    Lemeshow et al.4 Dengan asumsi menurut hasil penelitian

    terdahulu sensitivitas 98,2% dan spesifisitas 96,7%, tingkat

    kepercayaan 95%, dan persisi 5%, maka dibutuhkan minimal

    28 subyek positif dan 50 subyek negatif berdasarkan uji HI.

    Jumlah keseluruhan subyek dibulatkan menjadi 80. Dari

    seluruh subyek dilakukan pemeriksaan sera fase akut dan

    konvalesens, sehingga jumlah sampel yang diperiksa

    seluruhnya adalah 160. Sampel yang diinklusi dalam penelitian

    ini adalah sera yang sudah diuji HI, sedangkan sampel yangdiekslusi adalah sera yang volumenya kurang dan/atau

    penyimpanan tidak memenuhi syarat. Pada penelitian ini uji

    HI dan FOKUS Dengue IgG/IgMCard Device dilakukan

    pada 99 sampel akut dan konvalesens tersangka pasien DBD.

    Prinsip kerja uji FOKUS Dengue IgG/IgMCard Device

    Sampel uji dapat berupa serum, plasma atau darah. Pada

    saat sampel diteteskan, apabila di dalam darah, serum, atau

    plasma tersangka pasien mengandung IgM dan atau IgG

    anti virus salah satu atau lebih dari keempat serotipe virus

    DBD, maka antibodi tersebut akan berikatan dengan partikel-

    partikel biru yang sudah diikat dengan recombinant Den-gue envelope proteins antigen (Den-1, Den-2, Den-3 dan

    Den-4). Pada saat gabungan antibodi-antigen bergerak

    sepanjang kertas tes, gabungan kompleks tersebut akan

    ditangkap oleh anti IgM atau IgG yang sudah ditempelkan

    pada kertas tersebut, dan akan menyebabkan perubahan

    warna biru pucat sampai biru gelap pada lokasi tempat IgM

    atau IgG tersebut. Munculnya warna biru dipertimbangkan

    sebagai hasil positif. Sebagai indikator untuk menentukan

    benar tidaknya tes tersebut, garis kontrol warna merah harus

    selalu muncul pada saat tes dilakukan.5

    Untuk mengetahui konsistensi hasil FOKUS Dengue

    IgG/IgMCard Device, uji dilakukan dengan pengulangan

    tiga kali pada sera tersangka pasien DBD baik akut maupun

    konvalesens. Keputusan infeksi primer atau sekunder

    ditetapkan berdasarkan adanya IgG dan IgM anti virus den-

    gue. Infeksi sekunder ditegakkan bila hanya terdapat IgG

    atau bila IgG dan IgM hadir bersama-sama. Bila hanya terdapatIgM, dinyatakan sebagai infeksi primer.

    Hasil

    Hasil uji HI pada sampel tersangka pasien DBD

    Berdasarkan uji HI pada sampel akut dan konvalesens,

    jumlah infeksi primer yang disebabkan oleh virus Den-1, Den-

    2 dan Den-3 ber turut-turut sebesar 2,0%, 5,1% dan 5,1%.

    Jumlah infeksi primer yang disebabkan oleh virus Den-1, Den-

    2 dan Den-3 tidak berbeda bermakna (x = 0,32, p > 0,05; x =

    0,32, p > 0,05; dan x = 0,03, p > 0,05) (tabel 1). Jumlah infeksi

    sekunder yang disebabkan oleh virus Den-1, Den-2 dan Den-

    3 berturut-turut sebesar 69,7%, 51,5% dan 46,5%; jumlahinfeksi sekunder yang disebabkan Den-1 lebih banyak secara

    bermakna dibandingkan dengan Den-2 dan Den-3 (x = 5,82,

    p< 0,05 dan x = 9,82, p< 0,05); sedangkan jumlah antara Den-

    2 dan Den-3 tidak berbeda nyata (x = 0,53, p>0,05).

    Tabel 1. Hasil Uji HI pada Sampel Tersangka Pasien DBD

    Hasil HI Jumlah

    Positif Negatif

    Primer Sekunder

    Dengue-1 2 (2%) 69 (69,7%) 28 (28,3%) 9 9

    Dengue-2 5 (5,1%) 51 (51,5%) 43 (43,4%) 9 9

    Dengue-3 5 (5,1%) 46 (46,5%) 48 (48,5%) 9 9

    Hasil FOKUS Dengue IgG/IgMCard Device

    Hasil uji FOKUS Dengue IgG/IgMCard Device pada 99

    sampel akut dibandingkan dengan uji HI dalam menentukan

    pasien DBD serotipe Dengue-1 adalah sebagai berikut: tidak

    ada sampel yang dinyatakan positif primer oleh kedua uji

    (0%), sebanyak 65,6% (65/99) sampel sepakat dinyatakan

    positif sekunder oleh kedua uji dan 19,2% (19/99) sampel

    sepakat dinyatakan negatif oleh kedua uji. Hasil kedua uji

    Tabel 2. Hasil Uji FOKUS Dengue IgG/IgMCard Device untuk

    Diagnosis Serotipe Dengue-1 pada Pasien DBD

    Fokus Dengue HI Den-1 Jumlah

    IgG/IgM Card Device P ri me r S ek un de r N eg at if

    Fase akut

    primer 0 0 3 3

    sekunder 1 6 5 6 7 2

    negatif 1 4 1 9 2 4

    Jumlah 2 6 9 2 8 9 9

    Fase konvalesens

    primer 0 0 3 3

    sekunder 2 6 5 6 7 3

    negatif 0 4 1 9 2 3

    Jumlah 2 6 9 2 8 9 9

  • 7/26/2019 617-669-1-PB

    4/6

    Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1, Januari 2009

    Validitas FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device sebagai Alat Diagnosis Demam Berdarah Dengue

    11

    untuk menentukan infeksi primer dan sekunder DBD serotipe

    Den-1 tidak berbeda bermakna (x = 0,35, p>0,05 dan x =

    0,37, p>0,05) (tabel 2).

    Dalam menentukan infeksi serotipe Dengue-2, hasilyang disepakati oleh kedua uji dalam menentukan infeksi

    primer, sekunder dan negatif berturut-turut adalah 1% (1/

    99), 51,5% (51/99), dan 23,23% (23/99) (tabel 3). Keputusan

    infeksi primer serotipe Den-2 antara kedua uji tidak berbeda

    bermakna (x = 0,01, p>0,05). Akan tetapi keputusan kedua

    uji dalam menentukan infeksi sekunder berbeda secara

    bermakna (x = 8,95, p< 0,05).

    Tabel 3. Hasil Uji FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device untuk

    Diagnosis Serotipe Dengue-2 pada Pasien DBD

    Fokus Dengue HI Den-2 Jumlah

    IgG/IgM Card Device P ri me r S ek un de r Negat if

    Fase akut

    primer 1 0 2 3

    sekunder 3 5 1 1 8 7 2

    negatif 1 0 2 3 2 4

    Jumlah 5 5 1 4 3 9 9

    Fase konvalesens

    primer 1 0 2 3

    sekunder 4 5 0 1 9 7 3

    negatif 0 1 2 2 2 3

    Jumlah 5 5 1 4 3 9 9

    x = 45,2, p 0,05),

    tetapi untuk menentukan infeksi sekunder berbeda bermakna

    (x = 13,71, p< 0,05).

    Tabel 4. Hasil Uji FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device untuk

    Diagnosis Serotipe Dengue-3 pada Pasien DBD

    Fokus Dengue HI Den-3

    Jumlah

    IgG/IgMCard Device P ri me r S ek un de r Negat if

    Fase akut

    primer 0 0 3 3

    sekunder 2 4 3 2 7 7 2

    negatif 3 3 1 8 2 4

    Jumlah 5 4 6 4 8 9 9

    Fase konvalesens

    primer 0 0 3 3

    sekunder 2 4 6 2 5 7 3

    negatif 3 0 2 0 2 3

    Jumlah 5 4 6 4 8 9 9

    Hasil FOKUS Dengue IgG/IgMCard Device pada Sampel

    Fase Konvalesens Tersangka Pasien DBD

    Dalam menentukan infeksi serotipe Dengue-1 pada

    sampel fase konvalesens, hasil yang disepakati oleh keduauji dalam menentukan infeksi primer, sekunder dan negatif

    berturut-turut 0% (0/99), 65,5% (65/99) dan 19,2% (19/99)

    (tabel 2). Hasil kedua uji untuk menentukan infeksi primer

    dan sekunder DBD serotipe virus Den-1 tidak berbeda

    bermakna (x = 0,14, p> 0,05 dan x = 0,60, p> 0,05).

    Hasil yang disepakati dalam menentukan infeksi primer,

    sekunder dan negatif serotipe Dengue-2 berturut-turut 1%

    (1/99), 50,5% (50/99) dan 22,2% (22/99) (tabel 3). Hasil FOKUS

    Dengue IgG/IgMCard Device untuk menentukan infeksi

    primer Dengue-2 tidak berbeda bermakna (x = 0,02, p>0,05)

    dibandingkan HI, tetapi untuk menentukan infeksi sekunder

    berbeda bermakna dengan HI (x = 9,94, p 0,05), tetapi dalam menentukan infeksi sekunder

    berbeda bermakna (x = 14,91, p

  • 7/26/2019 617-669-1-PB

    5/6

    Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1, Januari 2009

    Validitas FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device sebagai Alat Diagnosis Demam Berdarah Dengue

    12

    Tabel 5. Va lidi tas FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device untuk Menentukan Pasien Positif atau Negatif DBD (Dengue-1,

    Dengue-2, Dengue-3) pada Sampel Akut

    Se Sp NDP NDN Akurasi Rasio kecen-

    (%) (%) (%) (%) (%) derungan Kappa Nilai ppositif n ega ti f

    Dengue-1 95,7 67,8 88,0 79,2 85,9

    (92,8-93,0) (67,7-67,9) (87,9-88,1) (79,1-79,2) (85,8-85,9) 2,89 0,103 0,63

  • 7/26/2019 617-669-1-PB

    6/6

    Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1, Januari 2009

    Validitas FOKUS Dengue IgG/IgM Card Device sebagai Alat Diagnosis Demam Berdarah Dengue

    13

    menentukan suatu penyakit dengan tingkat kegawatan tinggi

    alat ini bisa diterima; dengan asumsi lebih baik terjadi over

    diagnosis dari pada tidak terdiagnosis, sepanjang reliabilitas

    dapat diterima. Keunggulan suatu perangkat diagnosis

    adalah apabila dapat mendeteksi dan menentukan penyakit

    secepat mungkin dengan reliabilitas tinggi. Hal ini didukung

    oleh angka rasio kecenderungan untuk diagnosis sera akut

    yang baik: terbaik untuk serotipe Den-2 (RKP = 2,11 dan

    RKN = 0,033), kemudian serotipe Den-1 (RKP = 2,89 dan

    RKN = 0,103) dan Den-3 (RKP = 1,411 dan RKN = 0,31).

    Konsistensi hasil FOKUS DENGUE IgG/IgM CARD DEVICE

    antara uji pertama, kedua dan ketiga sangat baik (kappa =

    0,95). Dengan hasil tersebut, FOKUS Dengue IgG/IgMCard

    Device menunjukkan validitas dan reliabilitas yang baik

    terutama pada sampel pasien akut DBD.

    Ucapan Terima Kasih

    Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada Kepala

    Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kesehatan, yang telah memberikan

    kesempatan untuk melakukan uji ini. Kepada Drg. Sekar

    Tuti,MKes serta teman-teman litkayasa (John Master Saragih,

    Diana Siti Hutauruk, Farida Siburian, Siti Mariani Saragih,

    Dewi Parwati), penulis mengucapkan terima kasih yang

    sebesar besarnya atas segala bantuan dan dukungannya

    untuk kegiatan penelitian di laboratorium. Kepada para para

    dokter dan paramedis di RSU Koja dan RSU Tarakan, penulis

    mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya atas

    semua bantuan dan partisipasinya dalam pengambilan

    spesimen sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

    Daftar Pustaka

    1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pencegahan dan

    penanggulangan penyakit demam dengue dan demam berdarah

    dengue. Petunjuk lengkap terjemahan dari WHO Regional Publi-

    cation SEARO 2003; 29:8 Prevention and Control of Dengue

    and Dengue Haemorrhagic Fever.

    2. Dirjen Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,

    Departemen Kesehatan RI. Rapat kerja pemberantasan penyakit

    bersumber binatang tahun 2006.

    3. Kandun IN. Upaya penanggulangan dan permasalahan KLB DBD

    tahun 2004. Warta Demam Berdarah 2004; 9 (VIII): 2-8.

    4. Lemeshow S, Hosmer DW, Klar J, Lwanga SK. Besar sampeldalam penelitian kesehatan (terjemahan). Gajah Mada Univer-

    sity Press; 1990.

    5. Brosur FOKUS Standard Diagnostics INC.

    6. Utami BS, Yuwono D, Novriani H. Komparasi uji HI dan Elisa

    sebagai baku emas suatu uji validasi perangkat diagnostik cepat

    demam berdarah dengue. Maj Kedokt Indon.2008;58:421-7.

    EV