60830507 Perdarahan Akibat Defisiansi Vit k

4
Salah satu upaya menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan melakukan pencegahan terjadinya perdarahan di otak pada bayi baru lahir akibat kekurangan vitamin K1. Di beberapa negara Asia Angka Kesakitan akibat Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK)berkisar 1 : 1200 kelahiran hidup di Thailand, sedangkan di Jepang defisiensi vitamin adalah 1 : 4500 dan terjadi komplikasi perdarahan sebanyak 81 %. Angka kematian di kedua negara ini menurun dengan diperkenalkan pemberian vitamin K1 propilaksis. Di RSCM angka kejadiannya defisiensi vitamin K berkisar 81% dengan jumlah kematian 19 %, sedangkan di RSU Dr. Soetomo pada tahun 2004 terdapat 5 penderita, dan 2 meninggal karena perdarahan otak. Perkembangan Hemostasis Selama Masa Anak. Sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat lahir kadar protein koagulasinya juga masih rendah. Kadar dari system prokoagulasi seperti protein prekalikrein, faktor V, XI, XII, sert faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (II, VII, IX, X) pada bayi cukup bulan lebih rendah 15-20% dibandingkan anak dan lebih lebih rendah lagi pada bayi kurang bulan Kadar prokoagulasi ini secara bertahap akan meningkat dan dapat mencapai sama dengan kadar dewasa pada usia 6 bulan. Kadar faktor koagulasi yang tergantung vitamin K berlangsung kembali ke normal pada usia 7-10 hari. Cadangan vitamin K pada BBL rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya vitamin K ibu, serta tidak adanya cadangan flora normal usus yang mampu mensintesa vitamin K. Patofisiologi Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang berperan dalam pembekuan darah (faktor II, VII, IX, dan X) sedangkan faktor koagulasi yang tidak tergantung pada vitamin K, kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih dalam batas normal.

description

hshs

Transcript of 60830507 Perdarahan Akibat Defisiansi Vit k

Page 1: 60830507 Perdarahan Akibat Defisiansi Vit k

Salah satu upaya menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan melakukan pencegahan terjadinya perdarahan di otak pada bayi baru lahir akibat kekurangan vitamin K1. Di beberapa negara Asia Angka Kesakitan akibat Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK)berkisar 1 : 1200 kelahiran hidup di Thailand, sedangkan di Jepang defisiensi vitamin adalah 1 : 4500 dan terjadi komplikasi perdarahan sebanyak 81 %. Angka kematian di kedua negara ini menurun dengan diperkenalkan pemberian vitamin K1 propilaksis. Di RSCM angka kejadiannya defisiensi vitamin K  berkisar 81% dengan jumlah kematian 19 %, sedangkan di RSU Dr. Soetomo pada tahun 2004 terdapat 5 penderita, dan 2 meninggal karena perdarahan otak.

Perkembangan Hemostasis Selama Masa Anak.

Sistem pembekuan darah pada neonatus masih imatur sehingga pada saat lahir kadar protein koagulasinya juga masih rendah. Kadar dari system prokoagulasi seperti protein prekalikrein, faktor V, XI, XII, sert faktor koagulasi yang tergantung vitamin K (II, VII, IX, X) pada bayi cukup bulan lebih rendah 15-20% dibandingkan anak dan lebih lebih rendah lagi pada bayi kurang bulan

Kadar prokoagulasi ini secara bertahap akan meningkat dan dapat mencapai sama dengan kadar dewasa pada usia 6 bulan. Kadar faktor koagulasi yang tergantung vitamin K berlangsung kembali ke normal pada usia 7-10 hari. Cadangan vitamin K pada BBL rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya vitamin K ibu, serta tidak adanya cadangan flora normal usus yang mampu mensintesa vitamin K.

Patofisiologi

Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu naftokuinon yang berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang berperan dalam pembekuan darah (faktor II, VII, IX, dan X) sedangkan faktor koagulasi yang tidak tergantung pada vitamin K, kadar fibrinogen dan jumlah trombosit masih dalam batas normal.

Ada 3 bentuk vitamin K yang diketahui di sintesis oleh flora normal usus seperti Bacteriodes Fragilis dan beberapa strain E. Coli, yaitu :

1. Vitamin K 1 (phytomenadion)2. Vitamin K 2 (menaquinone).

Vitamin K 3 (menadion) merupakan vitamin K sintetik yang sekarang jarang diberikan kepada neonatus karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik. Vitamin K banyak terdapat pada hati, kedelai dan sayuran seperti tomat, bayam.

Secara fisiologi kadar faktor koagulasi yang tergantung vitamin K dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 42-72 jam setelah kelahiran. Kemudian faktor  ini akan bertambah secara perlahan selama beberapa minggu tetapi tetap berada di bawah kadar orang dewasa. Sedangkan bayi baru lahir relative kekurangan vitamin K karena beberapa alas an, seperti:

Page 2: 60830507 Perdarahan Akibat Defisiansi Vit k

1. Simpanan vitamin K yang rendah pada waktu lahir karena ibu kekurangan zat ini.2. Sedikitnya perpindahan vitamin K melalui plasenta.3. Rendahnya kadar vitamin K pada ASI4. Sterilitas saluran cerna.

Table klasifikasi Perdarahan Defisiensi Vitamin K (PDVK) pada anak :

PDVK dini PDVK klasik PDVK lambatUmur < 24 jam 1-7 hari (terbanyak 3-5

hari)2 minggu – 6

bulan trutama 4-6 minggu

Penyebab dan faktor resiko

Obat yang diminum selama hamil

Pemberian makanan terlambat

Intake vitamin K inadekuat.

Kadar  vitamin K rendah pada ASI

Tidak dapat profilaksis vitamin K

Intake vitamin K inadekuat

Kadar  vitamin K rendah pada ASI

Tidak dapat profilaksis vitamin K

Frekuensi < 5 % pada kelompok resiko tinggi

0,01-1 % (tergantung pada pola makanan bayi)

Lokasi perdarahan Sefalhematom, umbilicus, intrakranial, intra abdominal,

GIT, intrathorakal.

GIT, umbilicus, hidung, tempat suntikan, bekas sirkumsisi, intrakranial

Pencegahan Penghentian/penggantian  obat penyebab

Vitamin K profilaksis (oral/im)

Asupan vitamin K yang adekuat

Dengan adanya pertimbangan di atas, yaitu vitamin K dapat mencegah perdarahan neonatus yang secara klasik ditemuka pada minggu pertama maka timbul kesepakatan medis(peraturan) :

Healt Technologi Assessment (HTA) di Departemen Kesehatan RI Desember 2003 merekomendasikan :

Page 3: 60830507 Perdarahan Akibat Defisiansi Vit k

1. Semua BBL harus mendapat propilaksis vitamin2. Jenis vitamin K yang digunakan adalah vitamin K13. Cara pemberian vitamin K1 adalah secara intramuskuler atau oral. Dosis yang diberikan untuk semua BBL adalah:

Intranuskuler, 1 mg dosis tunggal atau Oral 3 kali @ 2 mg, diberikan pada BBL, umur 3-7 hari dan pada saat bayi berumur  1-2

bulan.

4. Untuk bayi lahir yang ditolong oleh dukun maka diwajibkan pemberian vitamin K secara oral.5. Kebijakan ini harus di rekomendasikan bersama Derektorat Pelayanan Farmasi dan Peralatan dalam menyediakan vitamin K1 dosis injeksi 2mg/ml/ampul, vitamin K1 dosis 2mg/tablet.6. Profilaksis vitamin K1 pada BBL dijadikan sebagai program nasional.

Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Departemen Kesehatan, Desember 2005 menyatakan :

1. Vitamin K1 menjadi kebijakan nasional dengan SK Menkes2. Vitamin K1 diberikan pada semua BBL tanpa memandang umur kehamilan dan berat

badan.3. Pemberian hanya sedara intramuskuler, dengan dosis 1 mg untuk semua bayi.4. Dibuat kemasan baru 2 mg/ml.5. Memanfaatkan kemasan lama yang masih ada 10 mg tiap ml.