6. prinsip operasional bank syaraiah
Transcript of 6. prinsip operasional bank syaraiah
PRINSIP DASAR PERBANKAN SYARIAH
Drs. Ahmad Abdul Gani, S.H., M. Ag.LPPSI - Unpas
PROGRAM ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah (nilai-nilai makro dan mikro).
Nilai-nilai Makro: Keadilan, Maslahah, Zakat, bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil), dan uang sebagai alat tukar.
Nilai-nilai Mikro: Shiddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah
Dimensi keberhasilan: Dunia dan akhirat (long term oriented) dan sangat memperhatikan kebersihan sumber, kebenaran proses dan kemanfaatan hasil.
Prinsip-prinsip Dasar
Keadilan:
• Keseimbangan antara hak dan kewajiban• Tata hubungan sederajat (tidak ada pihak yang mengekploitasi
dan terekploitasi)• Menempatkan sesuatu pada tempatnya• Berpihak kepada kebenaran
Maslahah:
• Orientasi pada kebutuhan masyarakat banyak• Orientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia (hanya
memenuhi needs tidak wants)• Tidak merusak lingkungan• Investasi pada bidang/sektor usaha yang halal
NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO
Prinsip-prinsip Dasar
Zakat:
• Social safety net (perlindungan hak fakir miskin)• Mendorong asset diinvestasikan• Hubungan harmonis antara the have dan the have not.• Zakat bukan charity tetapi kewajiban• Lebih merupakan sebuah upaya pengendalian harta
masyarakat agar mengalir (tidak menumpuk) menuju aktivitas investasi, daripada tujuan pengumpulan dana untuk distribusi
Bebas dari bunga (riba): 8 okt 2010
• Masa depan tidak dapat dipastikan• Menghindari adanya pihak yang terekploitasi• Lebih merupakan sebuah upaya untuk mengoptimalkan aliran
investasi dengan cara memaksimalkan kemungkinan investasi melalui pelarangan adanya pemastian (riba)
NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO
Pelarangan Riba dalam Perspektif Ekonomi
laba ~
Rugi ~
0
X %
Aliran Investasi yang Terbendung
(Tidak Optimal)
Semakin tinggi suku bunga maka semakin besar kemungkinan aliran investasi yang terbendung
Pelarangan Riba dalam Perspektif Ekonomi
Hubungan Tingkat Bunga dan Investasi
Q(I)
I %
x %
Q20
y %
Q1
Meningkatnya suku bunga dari y% menjadi x% telah membendung aliran investasi sebesar Q1 - Q2
Prinsip-prinsip Dasar
Bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir):
• Meminimisir tindakan murni spekulatif (tidak terkait dengan pengembangan sektor riil).
• Mendorong masyarakat berinvestasi pada sektor riil.• Mendorong masyarakat berperilaku yang berorientasi jangka
panjang dan menghindari tindakan potong kompas
Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar):
• Symmetric Information• Meminimalkan transaksi yang tidak transparan• Mempromosikan transparansi pada setiap transaksi
NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO
Pelarangan Maysir dalam Perspektif
Ekonomi• Larangan penimbunan barang (hadis) dikarenakan Larangan penimbunan barang (hadis) dikarenakan berber--dampak pada berkurangnya agregat supply dampak pada berkurangnya agregat supply barang & jasa.barang & jasa.
• Dengan demikian aktivitas yang tidak memberikan Dengan demikian aktivitas yang tidak memberikan dampak meningkatkan agregat supply barang & dampak meningkatkan agregat supply barang & jasa, merupakan hal yang tdk diperbolehkan jasa, merupakan hal yang tdk diperbolehkan (haram).(haram).
• Untuk itulah JUDI diharamkan, karena judi tidak Untuk itulah JUDI diharamkan, karena judi tidak memiliki pengaruh terhadap agregat supply / tidak memiliki pengaruh terhadap agregat supply / tidak produktif.produktif.
Jual Beli Judi
Aliran Investasi (perlu modal)
Ya Ya
Tidak Pasti Ya Ya
Kaitan dgn sektor riil / Agre Supply naik ?
Ya Tidak
Prinsip-prinsip Dasar
Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (bathil):
Uang sebagai alat tukar:
• Fungsi dasar uang sebagai alat tukar• Uang bukan untuk diperdagangkan• Uang baru bernilai apabila telah diinvestasikan• Pertumbuhan uang sejalan dengan pertumbuhan sektor riil• Pengendalian uang = pengendalian sektor riil
Tidak mengenal konsep “time value of money”, tetapi mengenal konsep “economic value of time”
NILAI-NILAI MAKRONILAI-NILAI MAKRO
Prinsip-prinsip DasarNILAI-NILAI MIKRONILAI-NILAI MIKRO
1.Shiddiq (Benar dan Jujur)Memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelolaan dana masyarakat akan dilakukan dengan mengedepankan cara-cara yang diperkenankan (halal) serta menjauhi cara-cara yang meragukan (subhat) terlebih lagi yang bersifat dilarang (haram);
2. Tabligh (Mengembangkan Lingkungan / Bawahan Menuju Kebaikan) Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam melakukan sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa perbankan syariah;
3. Amanah (Dapat Dipercaya) Menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa saling percaya antara pihak pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi (mudharib);
4. Fathanah (Kompeten dan Profesional) Memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat risiko yang ditetapkan oleh bank. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa tanggung jawab (mas'uliyah).
Perbedaan Bank Syariah dan Bank
KonvensionalBUNGA BAGI HASIL
1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi usaha akan selalu menghasilkan keuntungan.
1. Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil disepakati pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.
2. Besarnya persentase didasarkan pada jumlah dana/modal yang dipinjamkan.
2. Besarnya rasio bagi hasil didasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
3. Bunga dapat mengambang/variabel, dan besarnya naik turun sesuai dengan naik turunnya bunga patokan atau kondisi ekonomi.
3. Rasio bagi hasil tetap tidak berubah selama akad masih berlaku, kecuali diubah atas kesepakatan bersama.
4. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah usaha yang dijalankan peminjam untung atau rugi.
4. Bagi hasil bergantung pada keuntungan usaha yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama.
5. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun keuntungan naik berlipat ganda.
5. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan keuntungan.
6. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama.
6. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.
Alur Operasi Bank Syariah
Wadiah Yad Dhamanah
Mudharabah Mutlaqah(Investasi Tdk Terikat)
Ijarah, Modal, dll
Prinsip Bagi Hasil
Prinsip Jual Beli
Prinsip Sewa
PO
OL
ING
DA
NA Bagi hasil/laba
Margin
Sewa
Pendapatan Operasi Utama (bagi hasil, jual beli, sewa)
Pendapatan Operasi Lain (fee based income) Jasa Keuangan: Wakalah, Kafalah, dll
Agen: Mdh Muqayyadah/Inv. Terikat
Mudharib
BAGI HASIL
Perhitungan
Bagi Hasil
Penghimpunan DanaPenyaluran Dana Pendapatan
Laporan Laba Rugi
Tabel
Hak Pihak Ketiga
Jasa Non Keu: Wadiah Yad Amanah
i. Produk Pendanaan
PRINSIP DEFINISI JENIS
A. Wadi’ah:
Wadi’ah Yad Dhamanah
B.Qardh:
C. Mudharabah:
Mudharabah Mutlaqah
Mudharabah Muqayyadah
D. Ijarah
Titipan asset nasabah individu atau badan yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja dikehendaki nasabah
Bank dapat memanfaatkan asset untuk mendapat keuntungan, menanggung risiko, dan dapat memberikan bonus
Bank menerima pinjaman tanpa bunga dari nasabah, dapat memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan, dan dapat memberikan bonus. Nasabah dijamin dapat menarik dananya sewaktu-waktu
Nasabah pemilik modal (shahibul maal) bekerjasama dengan bank pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan yang dibagi sesuai kesepakatan di awal.
Penggunaan dana tidak dibatasi tempat, tujuan, dan jenis usaha.
Penggunaan dana dibatasi tempat, tujuan, dan jenis usaha.
- Executing, dana kelolaan, risiko di bank
- Channeling, risiko di nasabah, pencatatannya off balance sheet
Pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah tanpa diikuti pemindahan kepemilikan.
Giro, Tabungan
Giro, Tabungan
Tabungan, Dep/ Investasi Umum, Obligasi/Sukuk
Investasi Khusus
Investasi Khusus
Obligasi/Sukuk
Wadi’ah Qardh Mudharabah Ijarah
Giro V V
Tabungan V V V
Deposito/Investasi V
Obligasi/Sukuk V V
No Tabungan Mudharabah
Tabungan Wadiah
1 Sifat Dana Investasi Titipan
2 Penarikan Hanya dapat dilakukan pada periode/waktu tertentu
Dapat dilakukan setiap saat
3 Insentif Bagi Hasil Bonus (jika ada)
4 Pengembalian Modal Tidak dijamin dikembalikan 100% Dijamin dikembalikan 100%
Perbandingan Tabungan Wadiah dan Mudharabah
i. Produk Pendanaan
ii. Produk Pembiayaan
PRINSIP DEFINISI JENIS
A. Mudharabah (Muqayyadah):
B. Musyarakah:
Kerjasama antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola (mudharib). Kedua pihak sepakat membagi keuntungan dan risiko sesuai dg kontribusinya.
Investasi yang melibatkan kerjasama pihak-pihak yang memiliki dana dan keahlian dimana pihak yang berkongsi sepakat untuk membagi keuntungan dan risiko sesuai dengan kontribusinya.
Modal kerja, proyek, ekspor, surat berharga
Modal kerja, proyek, ekspor, penyertaan
POLA BAGI HASIL
ii. Produk PembiayaanPOLA NONBAGI HASIL
PRINSIP DEFINISI JENIS
POLA JUAL BELI
A. Murabahah:
B. Salam (Paralel):
C. Istishna (Paralel):
POLA SEWA
D. Ijarah:
E. Ijarah wa Iqtina:
(Deferred payment sale), jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakat. Pembeli membayar kewajibanya secara tangguh. Sifat one shot deal dan tidak tepat untuk pembiayaan modal kerja.
(In front payment sale), pembelian barang yg diserahkan dikemudian hari sementara pembayaran dilakukan dimuka. Barang yg dipesan harus jelas spesifikasinya (quantity, quality, delivery).
(Purchase by Order/Manufacture),kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu membuat/membeli barang menurut spesifikasi yg telah disepakati dan menyerahkannya kepada pembeli. Kedua belah pihak sepakat atas harga dan sistem pembayaran.
(Operational lease), akad pemindahan hak guna atas barang/jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dg pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
(Financial lease with purchase option), adalah akad sewa yang diakhiri dengan pilihan bagi penyewa untuk membeli barang tersebut pada akhir periode sewa.
Ekspor, pengadaan barang Investasi / Aneka Barang
Produk Agribisnis / Sejenis
Manufaktur, konstruksi
Sewa Beli, Akuisisi Asset
iii. Jasa Perbankan
PRINSIP DEFINISI JENIS
KEUANGANKEUANGAN
A. Wakalah:
B. Kafalah:
C. Hawalah:
D. Rahn:
E. Qardh:
(Deputyship),adalah pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain (bank) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Atas jasanya maka penerima kekuasaan dapat meminta imbalan tertentu dari pemberi amanah.
(Guaranty), adalah jaminan yg diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak III untuk memenuhi kewajiban pihak II atau yg ditanggung. Dapat juga berarti mengalihkan tanggungjawab seseorang yg dijamin dg berpegang pada tanggungjawab orang lain sebagai penjamin. Atas jasanya penjamin dapat meminta imbalan tertentu dari orang yang dijamin. Jenisnya: Kafalah bil maal/bit taslim/al munjazah.
(Transfer Service), adalah pengalihan hutang/piutang dari orang yg berhutang/berpiutang kepada orang lain yg wajib menanggungnya/menerimanya.
(Mortgage),adalah pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain (bank) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Atas jasanya maka penerima kekuasaan dapat meminta imbalan tertentu dari pemberi amanah.
Pinjaman tanpa bunga dari bank kepada nasabah untuk keperluan emergency.
L/C, Transfer, Inkaso, Kliring, Pembayaran Gaji/ Rekening, RTGS
Bank Garansi
Anjak Piutang
Gadai
Dana Talangan
iii. Jasa Perbankan
PRINSIP DEFINISI JENIS
KEUANGANKEUANGAN
F. Sharf:
G. Ujr:
NONKEUANGANONKEUANGANN
H. Wadi’ah:
Yad Amanah
KEAGENANKEAGENAN
I. Mudharabah:
Mudharabah Muqayyadah
Jual beli suatu valuta dengan valuta lain.
Imbalan yang diberikan atau yang diminta atas suatu pekerjaan yang dilakukan.
Titipan asset nasabah individu atau badan yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja dikehendaki nasabah
Pihak yang menerima tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang/barang yang dititipkan serta wajib menjaganya. Untuk itu pihak penerima titipan dapat membebankan biaya penitipan.
Kerjasama antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola (mudharib). Kedua pihak sepakat membagi keuntungan dan risiko sesuai dg kontribusinya.
Penggunaan dana dibatasi tempat, tujuan, dan jenis usaha.
- Executing, dana kelolaan, risiko di bank
- Channeling, risiko di nasabah, pencatatannya off balance sheet
Money Changer
Payroll, Safe Deposit, ATM,
Safe Deposit
Investasi Khusus/ Terikat
Skema Simpanan Wadi’ah Yad Dhamanah
1a. Titip Barang / Aset
1b. Akad Wadi’ah Yad Dhamanah
4. BONUS
PENYIMPAN
PENITIP
DUNIA USAHA
2. Pemanfaatan Aset
3. Bagi Hasil
Produk Pendanaan
1a. Meminjamkan Dana
1b. Akad Qardh
4. BONUS
BANK
NASABAH
DUNIA USAHA
2. Pemanfaatan Dana
3. Bagi Hasil
Skema Simpanan Qardh
Produk Pendanaan
1a.Investasi
1b. Akad Mudharabah
4. Bagi Hasil
BANK
NASABAH
DUNIA USAHA
2. Investasi
3. Bagi Hasil
Skema Investasi Mudharabah
Produk Pendanaan
Produk Pembiayaan
Bagan Proses Pembiayaan Mudharabah
KEGIATAN USAHA
BANK
PENGUSAHA
MODAL 100 % SKILL
KEUNTUNGAN
Akad Mudharabah
MODAL
Bagian Keuntungan Y
Modal 100%
Bagian Keuntungan X
POLA BAGI HASIL
Produk Pembiayaan
Bagan Proses Pembiayaan Musyarakah
MODAL & SKILL
KEGIATAN USAHA
BANK
PENGUSAHA
KEUNTUNGAN
Akad Musyarakah
MODAL
Bagian Keuntungan Y
Bagian Modal Bank
Bagian Keuntungan X
MODAL & SKILL
POLA BAGI HASIL
Produk PembiayaanPOLA NONBAGI HASIL
Tunai
Istishna
Murabahah
Salam
JUAL BELI
Janji untuk menjual di awal Akad
IMB Ijarah Tidak ada alih
kepemilikan Alih
kepemilikan
SEWA
Produk PembiayaanPOLA JUAL BELI
Bagan Proses Pembiayaan Murabahah
3a. Akad
Murabahah
4. Bayar
kewajiban
BANK
NASABAH
SUPLIER PENJUAL
2. Beli Barang tunai
1. Negosiasi & Persyaratan
3c. Kirim Barang
3b. Serah terima
barang
Produk PembiayaanPOLA JUAL BELI
Bagan Proses Pembiayaan Salam Paralel
1b. Negosiasi &
Akad Salam
PRODUSEN PENJUAL
Muslam ilaih
3b. Kirim Dokumen
3a. Kirim Barang
Pesanan dengan Kriteria
Pesa
n ba
rang
Na
saba
h
Produksi sesuai Pesanan
Salam II
Salam I
1a. Negosiasi &
Akad Salam
Muslam ilaih
BANK
Muslam
Muslam
NASABAH
2a. Bayar dimuka
2b. Bayar
Produk PembiayaanPOLA JUAL BELI
Bagan Proses Pembiayaan Istishna Paralel
1b. Negosiasi & Akad Istishna
PRODUSEN PENJUAL
Shani’
3b. Kirim Dokumen
3a. Kirim Barang
Pesanan dengan Kriteria
Pesa
n ba
rang
Na
saba
h
Produksi sesuai Pesanan
Istishna II
Istishna I
1a. Negosiasi & Akad Istishna
Shani’
BANK
Mustashni’
Mustashni’
NASABAH
2a. Bayar
dimuka, dicicil, dibelakang
2b. Bayar
Produk PembiayaanPOLA SEWA
Bagan Proses Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik
NASABAH
Obyek Sewa
BANK
2. Beli obyek sewa
Kepe
mili
kan
3a
1. Pesan obyek sewa
5b
3c. Pengiriman
SUPLIER PENJUAL
3b. Akad IMB 5a. Alih Kepemilikan
4. Bayar sewa
BANK
NASABAH
INVESTORKontrak + Fee
Kontrak + Fee
•Agency•Administration•Collection•Payment•Co-arranger•etc
Jasa KeuanganWakalah
BANK NASABAH
Penanggung Ditanggung
Tertanggung
Jasa Objek
Jasa KeuanganKafalah
BANK
PEMBELIPENYUPLAI1. Suplai barang
2. Invoice
3. Bayar4. Tagih
5. Bayar
Jasa KeuanganHawalah
BANK NASABAH
JAMINAN/BARANG YG DIGADAIKAN
Menggadaikan barang
Pinjaman/Pembiayaan
Jasa KeuanganRahn
NASABAH BANK
PROYEK/ USAHA
KEUNTUNGAN
Keahlian Modal 100%
MODAL
Modalkembali
Aqad Qardh
100%
Jasa KeuanganQardh
BANKNASABAH
1. Titip barang/uang
2. Bebankan biaya penitipan
Jasa NonkeuanganWadi’ah yad Amanah
Kegiatan SosialQARDHUL HASANQARDHUL HASAN
Bagan Proses Pinjaman Qardh/ Qardhul Hasan
MODAL 100%
KEGIATAN USAHA
BANK
PENGUSAHA
KEUNTUNGAN
Akad Qardh Hasan
MODAL
Keuntungan
Modal 100%
SKILL
kelemahan Nasional
• Sumber Daya Manusia yang kompeten dan profesional yang masih terbatas. Keterbatasan pada SDM ini akan mempengaruhi bukan hanya resiko operasional bank namun juga resiko reputasi yang secara khas dimiliki oleh perbankan syariah.
• Pemahaman masyarakat yang kurang tentang perbankan syariah selain menjadi faktor yang memperlambat perkembangan industri, juga dikhawatirkan akan mengurangi proses check & balance berkaitan dengan kepatuhan syariah dalam operasional bank atau aplikasi produk-produk syariah.
• Belum terdapat standard baku dalam aplikasi produk-produk syariah berikut ketentuannya, membuat aplikasinya di lapangan masih berpotensi untuk menyimpang dari apa yang telah ditetapkan secara syariah.
• Sinkronisasi kebijakan dengan institusi pemerintah lainnya berkaitan dengan transaksi keuangan, seperti kebijakan pajak dan aspek legal.
• Infrastruktur masih pada tahapan awal pengembangan seperti pasar modal, pasar keuangan, asuransi, LPS dll.